• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KEGIATAN PEMBERDAYAAN PEMUDA DAN PEREMPUAN DALAM PENCEGAHAN TERORISME MELALUI FORUM KOORDINASI PENCEGAHAN TERORISME (FKPT) TAHUN ANGGARAN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA KEGIATAN PEMBERDAYAAN PEMUDA DAN PEREMPUAN DALAM PENCEGAHAN TERORISME MELALUI FORUM KOORDINASI PENCEGAHAN TERORISME (FKPT) TAHUN ANGGARAN 2017"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

RENCANA KEGIATAN

PEMBERDAYAAN PEMUDA DAN PEREMPUAN DALAM PENCEGAHAN TERORISME

MELALUI

FORUM KOORDINASI PENCEGAHAN TERORISME (FKPT) TAHUN ANGGARAN 2017

I. LATAR BELAKANG

Dengan banyaknya kelompok radikal di belahan dunia yang mengatasnamakan agama dan aliran untuk mencari simpati masyarakat dan melakukan perekrutan terhadap anggota dan martil baru, termasuk menyebarkan ideologi mereka di tengah masayarakat yang masih kurang memahami motif terselubung dari aksi mereka. Tindakan yang begitu mengganggu dan merusak keamanan dalam negeri harus disikapi secara serius, bagi Indonesia selain merupakan kejahatan kriminal luar biasa dan kejahatan terhadap kemanusiaan juga merupakan ancaman terhadap keamanan nasional.

Pengamat teroris dari Institute For Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi mengatakan, adanya pemuda dan perempuan yang tergabung dalam aksi teroris karena pemahaman agama yang keliru. Perempuan tersebut tertarik karena ekspektasinya, ingin menjadikan dirinya bidadari para syuhada di surga, sehingga ke depan trend perempuan bergabung ke teroris berpotensi akan meningkat begitupun dengan kaum mudanya yang mudah terprovokasi pemahaman radikal in toleransi ketika menyelami dunia maya yang pada saat ini sangat di gandrungi oleh kaum muda.

Nasionalisme kita bukanlah nasionalisme sempit yang berasal dari kesombongan sebagaimana yang tampak dipraktekkan oleh negara-negara penjajah di masa lalu. Nasionalisme kita adalah sebuah kesadaran bersama untuk lahir sebagai sebuah bangsa, kesadaran yang didasari oleh perasaan senasib sepenanggungan dalam menghadapi masa lalu dan masa kini. Kesadaran ini dirasuki oleh kesamaan pandangan, harapan dan tujuan dalam merumuskan cita-cita bangsa di waktu yang akan datang. Nasionalisme Indonesia dijiwai oleh semangat Bhinneka Tunggal Ika dimana perbedaan adalah hal yang diakui dan malah menguatkan persatuan dan kesatuan. Dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika, perbedaan bukan menjadi hal yang

(2)

2

tabu sehingga harus diseragamkan; perbedaan adalah elemen kesadaran bahwa persatuan adalah hal yang niscaya dalam membangun sebuah bangsa. Perbedaan-perbedaan yang ada adalah kekayaan yang mesti dikuatkan agar persatuan bangsa juga kuat. Untuk itu, para pemuda dan perempuan harus terlebih dahulu mengenal akar dari mana mereka berasal; para pemuda dan perempuan harus dikuatkan mulai dari akar primordial masing-masing untuk memperkaya persatuan dan kesatuan bangsa. Dari kesadaran akan kuatnya akar primordial, baik budaya maupun agama, nasionalisme Pancasila dapat dibangun kuat.

Bercermin pada permasalahan di atas munculah istilah pemberdayaan pemuda dan perempuan sebagai jawaban dari permasalahan subordinasi pemuda dan perempuan dalam kesadaran berbangsa dan bernegara. Kaum pemuda dan perempuan merupakan sumber daya manusia yang juga harus dikembangkan potensinya untuk mendukung program kebangsaan berkelanjutan.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai lembaga pemerintah non kementerian yang diamanatkan menangani terorisme, memandang penting aspek pencegahan yang bersifat lunak dalam upaya mewaspadai berkembangnya radikalisme dan terorisme yang membajak kepercayaan tertentu di masyarakat. Diyakini pendekatan lunak dalam bebagai bentuk salah satunya melalui Pelatihan dan Lomba video pendek pelajar SMA, SMK, MA dan Sederajat serta Rembuk kebangsaan Perempuan sebagai pelopor perdamaian, adalah metode yang efektif meningkatkan daya tangkal masyarakat, khususnya generasi muda dan kaum perempuan, menolak ajakan kekerasan yang diinisiasi kelompok radikal terorisme.

II. DASAR

A. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme;

B. Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2010 Tentang Badan Nasional Penanggulangan Terorisme sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2012;

C. Peraturan Kepala BNPT Nomor PER-01/K.BNPT/10/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Nasional Penanggulangan Terorisme;

D. Keputusan Kepala BNPT Nomor KEP-02/K.BNPT/1/2012 tentang Pembentukan

Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di Daerah;

(3)

3

F. Program Kerja Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, & Deradikalisasi BNPT T.A. 2017;

G. Program Kegiatan Direktorat Pencegahan BNPT T.A. 2017;

H. KAK/TOR Pelibatan Masyarakat Dalam Pencegahan Terorisme Melalui FKPT T.A. 2017.

III. MAKSUD DAN TUJUAN A. Maksud.

Untuk memberikan gambaran rencana kegiatan Pelibatan Pemuda dan Perempuan Dalam Pencegahan Terorisme Melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Jawa Timur T.A. 2017.

B. Tujuan.

Sebagai acuan pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pencegahan Terorisme Melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di Provinsi Jawa Timur T.A. 2017.

IV. NAMA KEGIATAN

Pemberdayaan Pemuda dan Perempuan Dalam Pencegahan Terorisme Melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT), dengan tagline #Di bawah sang merah putih (lomba video) dan #MajelisKebangsaan (rembuk kebangsaan)

V. WAKTU, TEMPAT, DAN PELAKSANA KEGIATAN

A. Waktu : 7 Maret s.d. 10 Maret 2017

B. Tempat : Jawa Timur

C. Pelaksana : BNPT & FKPT

VI. TUJUAN KEGIATAN

A. Membiasakan para Pemuda dan Perempuan Indonesia untuk menyikapi perbedaan sebagai hal yang lumrah dan seharusnya dilihat sebagai kekayaan bangsa.

B. Memberikan bekal kepada Pemuda dalam hal ini pelajar untuk melawan budaya gerakan radikalisme berupa lomba video pendek yang diunggah ke Youtube.

(4)

4

C. Memberikan bekal kepada Perempuan berupa berembuk bersama tentang hubungan antara kecintaan kepada bangsa dengan perempuan sebagai pelopor perdamaian.

D. Memberikan pemahaman kepada para Pemuda dan Perempuan mengenai pentingnya kearifan lokal masing-masing dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

E. Sebagai wahana psiko-pedagogis untuk mengembangkan intelektualitas para siswa dan pemuda bangsa.

F. BNPT bersama Pemuda dan Perempuan Memberikan dasar yang kuat bagi pengembangan karakter manusia Indonesia yang mencintai tanah air dan bangsanya.

VII. METODE

A. Lomba video pendek BNPT

B. Workshop pembuatan video bagi pelajar

C. Rembuk Kebangsaan

D. Kuesioner

VIII. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Perencanaan

1. Sosialisasi/Publikasi lomba pembuatan video pendek. Publikasi lomba pembuatan video pendek Di bawah sang merah putih melalui publikasi media internet, media cetak sekolah, dan poster publikasi bagi siswa-siswi sekolah menengah umum dan sederajat di seluruh Indonesia..

2. Seleksi tahap awal/Penjurian dilakukan di tingkat nasional. Akan diseleksi menjadi 10 peserta Grand Final dan hasil karyanya menjadi 10 orang yang selanjutnya akan diundang ke Jakarta dan diuji kembali hasil-hasil karyanya.

3. Grand Final/Presentasi. Para 10 peserta yang terpilih akan diundang ke Jakarta untuk mempresentasikan video dokumenter hasil karya mereka dan diuji oleh tim juri.

4. Pengumuman Pemenang dan Pemberian Hadiah. Pengumuman juara 1, 2, dan 3 dari 10 orang dengan hadiah uang serta sertifikat juara.

(5)

5

5. Rembuk Kebangsaan “Perempuan sebagai Pelopor Perdamaian” yang di ikuti oleh Guru Perempuan SMA, SMK, MAN, dan Sederajat, Organisasi Perempuan Keagamaan, Organisasi Perempuan Kemasyarakatan dengan tujuan :

a. Membentuk majelis Kebangsaan Perempuan

b. Melakukan Aksi Solidaritas Perempuan Anti Gerakan Radikalisme dan Terorisme

B. Pelaksanaan di FKPT Jawa Timur

1. Melakukan briefing kesiapan untuk pengecekan personel dan alat perlengkapan yang akan digunakan (Gladi).

2. Susunan Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Pembuatan Video a. Registrasi Peserta dan Penyebaran Kuesioner.

b. Pembukaan.

c. Menyayikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. d. Do’a.

e. Sambutan oleh FKPT.

f. Materi “Di bawah Sang Merah Putih” oleh FKPT Daerah g. Materi Video Juara I di masing-masing daerah

h. Materi Pelatihan i. Penutupan.

j. Penyelesaian Administrasi Kegiatan.

3. Susunan Pelaksanaan Kegiatan Rembuk Kebangsaan

a. Registrasi Peserta dan Penyebaran Kuesioner

b. Pembukaan

c. Menyanyikan Lagu kebangsaan Indonesia Raya

d. Do’a

e. Sambutan BNPT atau Kelompok Ahli BNPT sekaligus membuka acara

f. Rembuk Kebangsaan kaum Perempuan

g. Aksi Solidaritas Perempuan

(6)

6

i. Penyelesaian Administrasi Kegiatan

4. Menyusun rekomendasi/tindak lanjut kegiatan berdasarkan Kuesioner.

C. Pengakhiran 1. Evaluasi

2. Penyusunan Laporan Kegiatan 3. Distribusi Laporan Kegiatan

D. Grand Final BNPT Video Festival 2017

IX. SASARAN KEGIATAN

Pemangku Kepentingan (Stakeholders) dari kegiatan yang akan dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur ini antara lain:

A. Workshop Video

1. Pelajar peserta lomba tahun 2016

B. Rembuk Kebangsaan

1. Guru Perempuan berjumlah 20 orang;

2. Organisasi Perempuan Keagamaan berjumlah 25 orang dari unsur agama dan kepercayaan;

3. Organisasi Perempuan Kemasyarakatan berjumlah 5 orang;

X. HASIL YANG INGIN DICAPAI (OUTPUT DAN OUTCOME) A. Output

1. Terlaksananya kegiatan Pemberdayaan Pemuda dan Perempuan Dalam Pencegahan Terorisme Melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) 32 Provinsi se-Indonesia;

2. Tersampaikannya materi pencegahan radikalisme dan terorisme melalui karya Video Pendek;

3. Terhimpunnya saran masukan dari Kaum Perempuan setempat dalam rangka mereduksi ajaran dan ajakan yang berusaha memperlemah kewibawaan Pancasila;

4. Membentuk Majelis Kebangsaan Kaum Perempuan;

(7)

7

6. Terbitnya Kompilasi Video Pendek BNPT #Di bawah sang merah putih

B. Outcome

1. Meningkatnya komunikasi yang humanis dan rasa saling percaya antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi ancaman kelompok radikal terorisme;

2. Meningkatnya daya tangkal masyarakat terhadap pengaruh paham radikal terorisme;

3. Feedback dari Rembuk Kebangsaan se-Indonesia memperkaya wacana kebijakan dan strategi pencegahan terorisme di daerah;

4. Meningkatnya peran serta kaum pemuda, khususnya pelajar dalam rangka menangkal gerakan radikalisme dan terorisme dikalangan Pelajar;

5. Meluasnya semangat perdamaian di tengah masyarakat melalui penyebaran Video pendek BNPT #Di bawah sang merah putih

XI. DAFTAR PERSONEL (Terlampir)

XII. RAB (Terlampir)

XIII. DAFTAR PESERTA (Terlampir)

XIV. SUSUNAN ACARA (Terlampir)

XV. RILIS MEDIA (Terlampir)

XVI. KUESIONER/REKOMENDASI (Terlampir)

(8)

8 XVII. PENUTUP

Demikian Rencana Kegiatan ini dibuat sebagai acuan kegiatan Pemberdayaan Pemuda dan Perempuan Dalam Pencegahan Terorisme melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di 32 Provinsi Se-Indonesia bulan Maret s.d. November T.A. 2017 ini di buat. Hal-hal yang belum tercantum, akan disesuaikan dengan kebutuhan dan apabila terdapat kekeliruan, akan diperbaiki seperlunya.

Bogor, Januari 2017 Direktur Pencegahan

Referensi

Dokumen terkait

Kualitas tape dapat dipengaruhi beberapa hal, yaitu varietas singkong yang digunakan (varietas yang tidak banyak mengandung HCN umumnya menghasilkan

7 PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PERSONAL DAN SOCIAL SKILL BAGI ANAK JALANAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

Forum Alumni Pengurus BEM FMIPA UNY merupakan salah satu program kerja dari biro Humas BEM FMIPA UNY sebagai sarana untuk menjaga silaturahmi dan mempererat

Sehingga menurut Snouck, dalam bidang agama Pemerintah Hindia Belanda hendaknya memberikan kebebasan kepada umat Islam Indonesia untuk menjalankan Agamanya sepanjang

Pola wujud, tujuan, dan genre wacana grafiti bak truk dalam bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing yang akan dideskripsikan menyangkut beberapa gejala,

 Batimetri merupakan ukuran kedalaman daerah perairan laut. Informasi batimetri dapat menggambarkan tentang kondisi struktur dan bentuk dasar perairan dari suatu daerah. metode

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah S.W.T., atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik yangberjudul ANALISIS

kegiatan yang menjanjikan ini turut pula membawa dampak yang merugikan bagi manusia dan lingkungan hidup manakala kegiatan tersebut tidak dilakukan berdasarkan