LETTER OF CREDIT (L/C)
31 Oktober 2016Oleh:
ICHSAN PANJI K
156010200111035 (13)
ERMA ZULFA K
156010200111061 (23)
PUTRI WAHYU S
156010200111081 (33)
1Pengertian L/C
• L/C adalah suatu pernyataan tertulis dari bank atas permintaan nasabah untuk menyediakan dan menyelesaikan suatu jumlah kewajiban tertentu bagi kepentingan pihak ketiga (beneficiary), dengan syarat-syarat yang ditentukan.
• L/C menurut UCP yaitu janji dari bank penerbit untuk melakukan pembayaran atau memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima atas penyerahan dokumen-dokumen.
• L/C menurut PBI yaitu janji membayar dari bank penerbit kepada penerima jika penerima menyerahkan kepada bank penerbit dokumen yang sesuai dengan persyaratan L/C.
• Secara ringkas, L/C merupakan suatu perintah dari pembeli/importir kepada bank untuk membayar sejumlah uang kepada penjual/eksportir.
2
Dari beberapa pengertian diatas,
didapatkan beberapa makna dari L/C
yaitu:
1. Merupakan suatu perjanjian bank untuk
menyelesaikan transaksi perdagangan internasional. 2. Memberikan suatu bentuk pengamanan untuk semua
pihak yang bersangkutan dengan transaksi tersebut. 3. Menjamin pembayaran yang disediakan apabila
syarat-syarat dan kondisi-kondisi dalam L/C terpenuhi. 4. Bahwa setiap pembayaran yang dilakukan didasarkan hanya pada dokumen-dokumen semata dan tidak pada barang atau jasa yang bersangkutan
3
Isi dari L/C merupakan pernyataan bahwa
eksportir/penerima
L/C
diberi
hak
oleh
importir untuk menarik wesel (surat perintah
untuk
melunasi
hutang)
atas
importir
bersangkutan untuk sejumlah uang yang
disebut
dalam
surat
itu.
Bank
yang
bersangkutan menjamin untuk mengakseptir
atau menghonorir wesel yag ditarik tersebut
asal sesuai dan
memenuhi syarat
yang
tercantum di dalam surat tersebut.
L/C disebut juga kredit berdokumen. Dalam Peraturan Bank Indonesia, Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) atau lazim dikenal sebagai “Letter Of Credit” (L/C) Dalam Negeri adalah setiap janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis Pemohon (Applicant) yang mengikat Bank Pembuka (Issuing Bank) untuk:
• melakukan pembayaran kepada Penerima atau ordernya, atau mengaksep dan membayar wesel yang ditarik oleh Penerima; • memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran
kepada Penerima atau ordernya, atau mengaksep dan membayar wesel yang ditarik oleh Penerima; atau
• memberi kuasa kepada bank lain untuk menegosiasi wesel yang ditarik oleh Penerima, atas penyerahan dokumen, sepanjang persyaratan dan kondisi SKBDN dipenuhi.
5
Pengaturan L/C
• Uniform Customs and Practices for Commercial Documentary Credit(UCP) a. UCP 1933 b. UCP 1947 c. UCP 400 (1983) d. UCP 500 (1993) e. UCP 600 (2007)
• Indonesia menjadi negara yang menyetujui berlakunya UCP tanggal 31 Maret 1971
• Sebelum 1971, berlakunya UCP di Indonesia berdasarkan kebiasaan perdagangan (usance)
• UCP hanya mengikat kalau ditunjuk
• Apabila UCP bertentangan dengan hukum nasional maka hukum nasional yang menang
6
•
Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1982
tentang Pelaksanaan Ekspor, Impor dan Lalu
Lintas Devisa
•
Peraturan Menteri Perdagangan Republik
Indonesia Nomor 26/M-DAG/PER/3/2015
tentang Ketentuan Khusus Pelaksanaan
Penggunaan Letter of Credit untuk Ekspor Barang
Tertentu
•
Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/11/PBI/2003
tentang Pembayaran Transaksi Impor
7
Syarat-syarat L/C :
1. Menyebutkan nama dan alamat penerima dan pemohon dengan jelas;
2. Menyebutkan masa berlakunya l/c;
3. Mencantumkan nama bank penerus (advising bank) yang dituju;
4. Mencantumkan dengan tegas jenis l/c; 5. Uraian barang harus jelas dan tegas;
6. Ketentuan-ketentuan atau syarat-syarat dalam l/c harus jelas, tidak berbelit-belit dan tidak mensyaratkan hal-hal yang tidak mungkin dipenuhi oleh penerima (beneficiary); dan
7. Menyatakan bahwa l/c tunduk pada ucpdc dengan mencantumkan klausul “this credit is subject to uniform customs and practice for documentary credit 2007 revision, icc publication no 600”.
•
L/C yang akan dibuka harus merupakan
Commercial Documentary Letter Of Credit
•
Dokumen yang dimaksud sekurang kurangnya
harus terdiri dari dokumen-dokumen berikut:
a.
Full set of Bill of Lading
(Konosemen)
b. Commercial Invoice
(Faktur Perdagangan)
c.
Packing List
d.
Weight note
e.
Measurement list
f. Insurance Certificate
9
• Insure Certificate (polis asuransi) sangat penting dalam L/C. Mengenai dokumen asuransi antara lain berbunyi:
1) Dokumen asuransi secara nyata harus diterbitkan atau ditandatangani oleh pejabat perusahaan asuransi atau perusahaan penjamin (underwriter) atau agen mereka.
2) Jika dokumen asuransi menunjukkan bahwa dokumen tersebut diterbitkan lebih dari satu dokumen asli, semua dokumen asli tersebut harus diserahkan kecuali apabila sebaliknya diperkenankan oleh kredit.
3) “Cover notes” yang diterbitkan oleh perantara tidak akan diterima, kecuali apabila diperkenankan secara khusus oleh kredit.
4) Kecuali ditentukan lain di dalam kredit, bank akan menerima sertifikat asuransi atau deklarasi atas dasar suatu “open cover” yang ditandatangani terlebih dahulu oleh perusahaan asuransi atau perusahaan penjamin atau agen mereka. Jika suatu kredit secara khusus mensyaratkan suatu sertifkat asuransi atau deklarasi atas dasar suatu open cover, bank-bank akan menerima suatu polis asuransi sebagai gantinya.
10
g. Consular Invoice
h. Brochure/leaflet
i. Surveyor Report
j. Manufacture’s Certificate
k. Certificate of Origin
l. Processing License
m.Instruction Manual
11PIHAK-PIHAK DALAM TRANSAKSI L/C
1. Pemohon (Applicant).2. Bank Penerbit (
Issuing Bank
).
3. Penerima (
Beneficiary
).
4. Bank Penerus (
Advising Bank
).
5. Bank yang ditunjuk (
Nominated Bank
).
6. Bank Penegosiasi (
Negotiating Bank
).
7. Bank Pengkonfirmasi (
Confirming Bank
).
Hubungan Hukum Para Pihak dalam L/C
Hubungan HukumApplicantdanIssuing Bank
Hubungan hukum antaraApplicantdanIssuing Bankdidasarkan pada kontrak yang dinamakan permintaan penerbitan L/C.
– Hubungan HukumIssuing BankdanBeneficiary
Hubungan hukum antaraIssuing BankdanBeneficiarylahir atas dasar L/C yang diterbitkan oleh
Issuing Bank yang disetujui Beneficiary. Sebelum L/C disetujui oleh Beneficiary, maka L/C merupakan kontrak sepihak dariIssuing Bankyang tidak mengikatBeneficiary.
Hubungan HukumIssuing BankdanAdvising Bank
Hubungan hukum antaraIssuing BankdanAdvising Bankdidasarkan pada instruksiIssuing Bank
kepada Advising Bank yang disetujui Advising Bank. Hubungan hukum ini pada intinya merupakan hubungan keagenan dimanaAdvising Bankbertindak sebagai agen dariIssuing Bank
untuk meneruskan L/C yang diterbitkan olehIssuing BankkepadaBeneficiary.
– Hubungan HukumAdvising BankdanBeneficiary
Hubungan hukum antaraAdvising BankdanBeneficiarytergantung pada fungsi yang dilakukan olehAdvising Banksesuai dengan yang dipersyaratkan dalam L/C.Advising Bankdapat berfungsi sebagaiAdvising Banksemata, bank pengkonfirmasi, bank penegosiasi, bank pembayar atau bank pengaksep.
13
Kewajiban Para Pihak dalam L/C
•
Pembeli : membayar kepada Bank
•
Bank :
a. Memberitahukan kepada penjual (kredit
advis)
b. Memeriksa dokumen (
appear on their face
)
c. Membayar kepada penjual
d. Mengirim dokumen kepada pembeli
•
Penjual :
a. Mengirim barang
b. Menyerahkan dokumen kepada Bank
14
Mekanisme Letter of Credit
15
MEKANISME PEMBAYARAN DENGAN L/C
• Applicant mengajukan permohonan kepada Issuing
Bank untuk menerbitkan L/C dalam rangka transaksi pembelian barang dari penjual/eksportir.
• Issuing Bank menerbitkan L/C yang ditujukan
kepada Beneficiary melalui Advising Bankdi negara dimanaBeneficiaryberlokasi.
• Advising Bankakan melakukan otentikasi atas kebenaran
penerbit L/C dan
selanjutnya memberitahukan Beneficiary mengenai telah diterimanya L/C untuk kepentinganBeneficiary.
• Beneficiaryakan mempersiapkan barang dan
dokumen(-dokumen) yang diperlukan sesuai dengan L/C yang
diterima serta menyerahkan dokumen tersebut
kepadaNominated Bank.
• Nominated Bank akan menerima dokumen
dari Beneficiary dan meneruskannya kepadaIssuing
Bank.
• Issuing Bank akan memeriksa dokumen yang diterima
apakah telah memenuhi seluruh persyaratan dari L/C. Apabila telah memenuhi seluruh persyaratan L/C,
maka Issuing Bank melakukan pembayaran
kepadaBeneficiary.
• Issuing Bankmenagih pembayaran kepadaApplicantdan setelah pembayaran diterima menyerahkan dokumen kepadaApplicant
• Applicantdengan menggunakan dokumen yang diterima
dariIssuing Bankmengeluarkan barang dari pelabuhan.
17
Jenis-Jenis Letter of Credit
L/C menurut Sifatnya • Revocable L/C:
L/C yang sewaktu-waktu dapat ditarik kembali/dibatalkan olehopener
atauopening banktanpa persetujuan daribeneficiary
• Irrevocable L/C:
L/C yang tidak bisa dibatalkan selama jangka waktu berlakunya (expiration date atau time of validity) yang ditentukan dalam L/C tersebut danopening banktetap menjamin
• Irrevocable L/C dan Confirmed L/C
– pembayaran dijamin sepenuhnya oleh opening bank maupun
advising bankapabila semua persyaratan dipenuhi.
– tidak mudah dibatalkan karena sifatnya yang irrevocable
dianggap paling aman dan sempurna
18
L/C menurut persyaratannya
• Open (clean) L/C:
tidak dicantumkan persyaratan lain untuk penarikan suatu wesel (dengan kwitansi biasa)
• Documentary L/C:
harus dilengkapi dengan dokumen lain sebagaimana disebutkan dalam L/C.
• Documentary L/C dengan Red Clause:
kombinasi dari open L/C dan documentary L/C. Terdapat sebagian tertentu dari jumlah L/C yang tersedia dengan penyerahan kwitansi biasa (disebut dengan Red Clause) sehingga dapat ditarik oleh beneficiary dan sisanya dapat ditarik dengan melengkapi dokumen yang disyaratkan. Misalnya: Penetapan dengan persentase, Red Clause 30%. Red Clause ini adalah pembayaran di muka oleh opener kepada beneficiary yang dipergunakan untuk mengadakan persiapan-persiapan untuk memulai suatu transaksi.
• Revolving L/C:
kredit yang tersedia dipakai ulang tanpa mengadakan perubahan syarat khusus, dengan ditentukan batas maksimal penarikan.
Misalnya: $ 15,000 per bulan, untuk validity 6 (enam) bulan Artinya: secara otomatis akan tersedia dana sejumlah tersebut diatas selama 6 (enam) bulan.
19
Ada 2 (dua) macam Revolving L/Cyaitu cumulative dan non-cumulative.
Misalnya:
– Cumulative: setiap jumlah yang tidak terpakai dalam bulan
terdahulu masih dapat digunakan dalam bulan berikutnya
– Non-cumulative: jumlah yang tidak digunakan pada bulan yang
lalu menjadi batal (tidak carry-over)
• Back to back L/C:
penerima L/C atau beneficiary biasanya adalah perantara dan bukan pemilik barang. L/C dari luar negeri (negara opener) menjadi jaminan untuk membuka L/C dari negara perantara ke negara pemilik barang sebenarnya. L/C ini biasanya terjadi dalam perdagangan transito maupun perdagangan segitiga.
Misalnya: Importir Indonesia membuka L/C pada pengusaha Singapura untuk mengimpor barang dari Jepang.
Artinya: Pengusaha Singapura membuka L/C di Singapura ke Jepang dengan menjaminkan L/C dari importir Indonesia. 20
• Transferable L/C
Beneficiary berhak memnita kepada bank yang diamanatkan untuk melakukan pembayaran/akseptasi kepada setiap bank yang berhak melakukan negosiasi, untuk menyerahkan hak atas kredit sepenuhnya/sebagian kepada pihak ketiga.
• Stand by Letter of Credit
Suatu jaminan khusus yang biasa nya dipakai sebagai "stand by" oleh pihak beneficiary atau bank atas nama nasabah nya. Dalam hal ini apabila pihak applicant gagal untuk melaksanakan suatu kontrak/gagal untuk membayar
pinjaman/memenuhi pinjamannya, maka Bank yang
bersangkutan akan membayar kepada pihak beneficiary atas penyerahan selembar sight draft & surat pernyataan dari pihak beneficiary yang menyatakan bahwa applicant atau kontraktor tidak dapat melaksanakan kontrak yang di setujui, membayar pinjaman/memenuhi kewajibannya. 21
Akibat/Konsekuensi Penggunaan L/C
• Bank devisa yang bersangkutan telah mengikatkan diri untuk menyetujui melakukan pembayaran setiap wesel yang ditarik atas L/C asalkan memenuhi persyaratan yang ditentukan atau yang dilengkapi denganshipping document. • Penyimpangan dari persyaratan dapat dijadikan alasan bagi bank untuk tidak
mengaksep wesel yang ditarik oleh eksportir atau menolak L/C, misalnya: kesalahan tulis/ketik/tidak teliti.
• Bank harus meneliti kebenaran persyaratan dokumen (in strict conformity with the terms and conditions stated in the L/C concerned). Apabila ada kesalahan maka diadakanlah pembetulan atau perubahan. Alternatif lain adalah eksportir memberikan surat jaminan (Letter of Guarantee atauLetter of Indemnity) kepada bank atas kemungkinan klaim yang akan diajukan oleh importir.
• Pencantumantransferable L/C.
• Syaratpartial shipment allowed, yaitu hak eksportir untuk mengirimkan barang secara bertahap.
• Syarattranshipment, yaitu pemindahan muatan dari satu kapal ke kapal yang lain sebelum sampai di tujuan, karena (rute) kapal pertama tidak singgah di pelabuhan tujuan. 22
Permasalahan dalam praktik L/C
1. VALUTA
• Tidak diatur UCP 500 (Uniform Customs and Practice for Documentary Credits)
• Ditetapkan dalam perjanjian jual beli dan L/C (tidak boleh berubah) • Apabila berbeda,beneficiarydapat menolak L/C, atau apabila valuta
sudah ditentukan,beneficiarytidak dapat meminta pembayaran dalam valuta lain
Risiko:
• perubahan kurs jumlah lebih rendah
• valuta kurang dikenal kesulitan menukar. Solusi: valutabeneficiary
• perubahan tiba-tiba peraturan valuta
23
Potensi Risiko dalam Pembiayaan Letter
of Credit
•
Risiko Pembiayaan (
credit risk
) yang disebabkan
oleh ketidakmampuan importir membayar tagihan
penyelesaian L/C
•
Risiko Pasar yang disebabkan kesulitan bank
memperoleh valuta asing yang diperlukan pada
waktu pembayaran.
•
Risiko
Reputasi
yang
disebabkan
oleh
ketidakmampuan bank memenuhi komitmen yang
dijanjikan.
•
Risiko
Operasional
yang
disebabkan
oleh
ketidakandalan manajemen teknologi informasi.
Informasi penting yang wajib dimasukkan
kedalam kontrak, yaitu :
• Deskripsi komoditi, termasuk spesifikasi standar/ teknis yang harus dipenuhi.
• Jumlah yang dibeli.
• Harga yang dikenakan yang dinyatakan dalam syarat-syarat penjualan yang disetujui, dan mata uang yang digunakan dalam transaksi.
• Syarat-syarat pembayaran.
• Waktu penyerahan barang.
• Prosedur hukum dan arbitrasi jika terjadi perselisihan.
• Syarat-syarat pengepakan.
• Cara angkut.
• Asuransi.
25
Peran Notaris dalam L/C
•
Notaris
tidak
berhubungan
dengan
transaksi L/C karena L/C merupakan
bentuk dari fasilitas bank bagi nasabah.
L/C adalah fasilitas kredit bank yang biasa
disebut dengan transaksi trade finance.
Sehingga L/C tidak memerlukan peran
Notaris dalam transaksinya.
26
KESIMPULAN
• L/C biasanya digunakan dalam pembayaran
perdagangan internasional yang melibatkan Bank
• Pembayaran dengan mempergunakan L/C lebih
memberikan keamanan baik bagi importir maupun eksportir. Karena unsur janji pembayaran dari Issuing Bank, sehingga penjual/eksportir merasa aman mengirimkan barangnya, dilain sisi pembeli merasa
aman dalam melaksanakan pembayaran karena
pembayaran hanya akan dilakukan oleh Issuing Bank apabila dokumen yang mewakili barang yang dibeli sesuai dengan persyaratanL/C.
27
Pertanyaan
1. Anggri Rudianto (absen 40)Pertanyaan:
Mengapa notaris tidak berperan dalam L/C dalam hal perjanjiannya?
Jawaban:
Karena L/C merupakan bentuk fasilitas atau produk bank bagi nasabah untuk melakukan pembiayaan, dan L/C sesuai dengan sifatnya merupakan transaksi yang terpisah dari kontrak penjualan. Sedangkan notaris dalam hal L/C hanya terkait sebatas perjanjian kredit dan perjanjian jual beli saja, bukan dalam hal perjanjian L/C.
Pertanyaan
2. M. Tiantanik Citra Mido (absen 26)Pertanyaan:
Bagaimana penyelesaian kasus internasional antarabuyerkeseller dan perlindungan hukum bagi para pihak? (terkait L/C)
Jawaban:
Pada umumnya, penyelesaian sengketanya dengan arbitrase atau penyelesaian sengketa antarabuyerdansellertersebut terdapat di pasal atau klausul dalam perjanjian jual beli (untuk keamanan dalam perjanjian jual beli dicantumkan klausula penyelesaian sengketa). Bahwa dalam penyelesaian L/C, tidak diatur dalam UCP. Perlindungan hukumnya menurut perjanjian jual beli para pihak tunduk dan patuh terhadap perjanjian yang mereka buat (pacta sur servanda).
29
Pertanyaan
3. Andi Muhammad Rahmat (absen 36) Pertanyaan:
a. Kenapa harus L/C yang digunakan dalam pembayaran ekspor impor? b. Apa kelemahan dan kelebihannya?
Jawaban:
a. Karena dalam pembiayaan ekspor impor yang paling aman dengan menggunakan L/C, karena dengan menggunakan L/C dijamin pembayarannya oleh bank.
b. Kelebihan L/C:
–Penjual/eksportir dapat lebih menggantungkan kepercayaan pada L/C yang dikeluarkan bank daripada L/C yang dikeluarkan oleh pedagang, dan karena itu yang bersangkutan merasa terjamin akan pembayaran/akseptasi yang dilakukan bank setelah adanya penyerahan dokumen-dokumen yang sesuai dengan syarat-syarat L/C.
–Penjual/eksportir menerima pembayaran segera dari bank pembayar bilamana semua dokumen yang sesuai dengan syarat L/C diserahkan pada bank pembayar walaupun pembeli/importer belum menerima dokumen-dokumen tersebut.
–Penjual/eksportir dapat menggunakan L/C untuk pembiayaan selanjutnya seperti back to back L/C dan sebagainya.
–Pembeli/importer biasanya tidak diharuskan menyediakan dana atau kadang-kadang persentase tertentu saja sampai barang impor tiba untuk ditebus.
–Pembeli/importer dapat menggunakan hak pemilikan atas dokumen-dokumen berdasarkan L/C untuk memperoleh pembiayaan selanjutnya, yakni pinjaman-pinjaman pembiayaan kembali (re-financing) dan sebagainya
–Pembeli/importer merasa terjamin bahwa banknya akan menolak pembayaran kepada penjual/eksportir kecuali penjual/eksportir telah memenuhi persyaratan-persyaratan L/C yang telah diminta oleh pembeli/importer kepada banknya seperti yang ditentukan dalam L/C
Kelemahan L/C:
–Biaya-biaya bank yang dikenakan dalam penanganan L/C
–Waktu yang digunakan dalam memproses surat-surat yang diperlukan melalui saluran bank-bank
–Bank-bank hanya berkepentingan dalam dokumen saja dan tidak dalam barang-barang
–Pembeli/importer tidak mendapat jaminan bahwa barang-barang yang dipesan dengan harga tertentu adalah
yang sebenarnya dikapalkan 30
Pertanyaan
4. Pristy Yustika Putri (absen 17) Pertanyaan:
a. Apa ketentuan barang yang dapat dibayarkan dengan L/C? b. Apakah ada minimal pembayaran dengan menggunakan L/C Jawaban:
a. Ketentuan barang yang dapat dibayar dengan menggunakan L/C yaitu tidak bertentangan dengan ketentuan umum, undang-undang, dan kesusilaan. Di Indonesia sendiri ada barang khusus menurut peraturan Dirjen Daglu No. 1 tahun 2015, ada barang tertentu yang wajib dibayar menggunakan L/C. Barang tersebut terbagi dalam 4 kategori, yaitu:
•Mineral
•Batu bara
•Minyak bumi dan gas bumi
•Kelapa sawit
b. Tidak ada pembayaran minimal dengan menggunakan L/C, tetapi karena pembayaan dengan L/C tergolong mahal, biasanya pembayaran dengan L/C nominalnya besar.
31
Pertanyaan
5. Hariyanti (absen 1)
Pertanyaan:
Mengapa pembayaran dalam menggunakan L/C
dapat dikatakan aman?
Jawaban:
Karena dengan L/C resiko tidak dibayar sangat
minim, karena yang menjamin pembayarannya
adalah bank.
DAFTAR PUSTAKA
• Amir M.S. 2001.Ekspor Impor: Teori & Penerapannya, Jakarta: PPM.• Radiks Purba. 1984.Pengetahuan Perdagangan Luar Negeri Indonesia. Jakarta: Pustaka Dian.
• Soepriyo Andhibroto. 1992.Letter of Credit Dalam Teori dan Praktek. Semarang: Dahara Prize.
• Amir M.S., 1999,Letter of Credit dalam Bisnis Ekspor Impor, PPM
• Emmy Pangaribuan S., 1989,Pembukaan Kredit Berdokumen, Seksi Hukum Dagang FH UGM
• Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, 2001,Transaksi Bisnis Internasional (Ekspor-Impor dan Imbal Beli), Rajawali Pers
• Hartono Hadisoeprapto, 1991,Kredit Berdokumen (L/C) - Cara Pembayaran dalam Jual Beli Perniagaan, Liberty
• Moerdjono dan Jamal Wiwoho, 1989, Transaksi Perdagangan Luar Negeri -Documentary Credit dan Devisa, Liberty
• Ramlan Ginting, 2000,Letter of Credit - Tinjauan Aspek Hukum dan Bisnis, Salemba Empat