• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PROFIL SETDA KOTA BLITAR. Timur yang secara geografis terletak diujung selatan Jawa Timur dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PROFIL SETDA KOTA BLITAR. Timur yang secara geografis terletak diujung selatan Jawa Timur dengan"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

30 BAB III

PROFIL SETDA KOTA BLITAR

A. Kondisi Wilayah Kota Blitar

Kota Blitar merupakan salah satu daerah di wilayah Propinsi Jawa Timur yang secara geografis terletak diujung selatan Jawa Timur dengan ketinggian 156 m dari permukaan air laut, pada koordinat 112° 14 - 112° 28 Bujur Timur dan 8° 2 - 8° 10 Lintang Selatan, memiliki suhu udara cukup sejuk rata-rata 24° C- 34° C karena Kota Blitar berada di kaki Gunung Kelud dan dengan jarak 160 Km arah tenggara dari Ibukota Propinsi Surabaya.

Kota Blitar merupakan wilayah terkecil kedua di Propinsi Jawa Timur setelah Kota Mojokerto. Wilayah Kota Blitar dikelilingi oleh Kabupaten Blitar dengan batas :

 Sebelah Utara : Kecamatan Garum dan Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar

 Sebelah Timur : Kecamatan Kanigoro dan Kecamatan Garum Kabupaten Blitar

 Sebelah Selatan : Kecamatan Sanankulon dan Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar

 Sebelah Barat : Kecamatan Sanankulon dan Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar.

(2)

Kota Blitar dengan luas wilayah kurang lebih 32,58 km2 terbagi habis menjadi tiga Kecamatan yaitu :

 Kecamatan Sukorejo dengan luas 9,93 km2,  Kecamatan Kepanjenkidul 10,50 km2,  Kecamatan Sananwetan 12,15 km2.

Dari tiga Kecamatan tersebut, habis terbagi menjadi 21 Kelurahan.

Dilihat dari kedudukan dan letak geografisnya, Kota Blitar tidak memiliki sumber daya alam yang berarti, karena seluruh wilayahnya adalah wilayah perkotaan, yang berupa pemukiman, perdagangan, layanan publik, sawah pertanian, kebun campuran dan pekarangan. Oleh karena itu, sebagai penggerak ekonomi Kota Blitar mengandalkan Potensi diluar sumber daya alam, yaitu sumber daya manusia dan sumber daya buatan.

B. Kronologis Berdirinya Kota Blitar

Berdasarkan hasil penelitian dan penelusuran Team Hari Jadi Kotamadya Daerah Tingkat II Blitar yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Blitar Nomor 262 tahun 1988 tertanggal 31 Desember 1988, maka berdasarkan dokumen dan testament yang ada, dapatlah diketahui bahwa penetapan Hari Jadi Kota Blitar adalah sebagai berikut :

(3)

1. Gemeente Blitar dibentuk berdasarkan “Staatsblad van Nederlandsche Indie”tahun 1906 Nomor 150 tertanggal 1 April 1906;

2. Jadi tanggal 1 April 1906, merupakan penetapan berdirinya Gemeente Blitar yang dapat dipastikan kebenarannya, bahwa :

 Wilayah ibukota (Kabupaten) Blitar, lewat Undang-undang diputuskan menjadi Gemeente (Kotapraja) Blitar ;

 Gemeente (Kotapraja) Blitar, oleh pemerintah pusat setiap tahun diberikan subsidi sebesar 11,850 golden ;

 Gemeente (Kotapraja) Blitar, dibebani kewajiban-kewajiban dan diberikan wewenang secara terinci;

 Bagi Gemeente (Kotapraja) Blitar, diadakan suatu dewan yang dinamakan “Dewan Kotapraja Blitar dengan jumlah anggota 13 orang;

 Undang-undang pembentukan Kotapraja Blitar mulai berlaku tanggal 1 April 1906.

Jika memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan, maka selama perjalanan sejak 1 April 1906 Kota Blitar mengalami perubahan status pemerintahan sebagai berikut :

1. Kota Blitar pertama dibentuk berdasarkan Stbld tahun 1906 nomor 150 jo, Stbld 497 tahun 1928 dengan nama Gemeente Blitar dengan luas wilayah 6,5 Km2 dan jumlah penduduk 35.000 jiwa;

(4)

2. Dalam tahun 1928 Kota Blitar pernah menjadi Kota Karesidenan dengan nama Residensi Blitar: dan berdasarkan Stbld nomor 497 tahun 1928 penetapan kembali Gemeente Blitar;

3. Pada jaman Jepang tahun 1942 berdasarkan Osomu Seerai dengan nama Blitar-Shi dengan luas wilayah 16,1 Km2 dan jumlah penduduk 45.000 jiwa;

4. Sejak kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945 berdasarkan Undang-undang nomor 22 tahun 1945 dengan nama Kota Blitar luas wilayah 16,1 Km2 dan jumlah penduduk 45.000 jiwa;

5. Berdasarkan ketentuan dalam Undang-undang nomor 17 tahun 1950 dengan nama Blitar dibentuk sebagai daerah Kota Kecil;

6. Berdasarkan Undang-undang nomor 1 tahun 1957 dengan nama Kotapraja Blitar, luas wilayah 16,1 Km2 dan jumlah penduduk 60.000 jiwa;

7. Berdasarkan Undang-undang Nomor 18 tahun 1965 ditetapkan dengan nama Kotamadya Blitar dengan luas wilayah 16,1 Km2 dan jumlah penduduk 73.142 jiwa;

8. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1982, luas wilayah Kotamadya Blitar dimekarkan menjadi 3 (tiga) kecamatan dengan 20 kelurahan.

o Luas daerah : lama (1 kecamatan = 16,1 Km2) baru (3 kecamatan = 32,369 Km2)

(5)

o Jumlah penduduk sampai dengan tahun 2003 adalah 124.767 jiwa

9. Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 nama Kotamadya Blitar disesuaikan dan diganti dengan nama Kota Blitar hingga sekarang.

C. Logo Pemerintah Kota Blitar dan Filosofi Logo 1. Logo Pemerintah Kota Blitar

Gambar 3.1 Logo Pemerintah Kota Blitar

Sumber : Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Blitar 2. Filosofi Logo Pemerintah Kota Blitar

a. Arti Bentuk Lambang Kota Blitar :  Perisai bersudut lima : Pancasila

 Bintang emas : Ke-Tuhanan, Kesempurnaan, keluhuran  Pita merah dan putih : Kebangsaan

 Gapura dengan tembok batu merah 28 buah (14 di kanan 14 di kiri) : Lambang Sumpah pemuda tanggal 28-10-1928 berdirinya Kota

(6)

Blitar tanggal 14-2-1906 serta semangat pemberontakan PETA tanggal 14-2-1944.

 Ganesya : Lambang semangat belajar  Gunung : Lambang jiwa kuat dan dinamis

 Keris : Lambang Kepahlawanan yang maju terus pantang mundur menghadapi musuh.

 Padi/kapas : Kemakmuran/ kesejahteraan

b. Arti Penggunaan Warna pada Lambang Kota Blitar :  Merah : berani, bersemangat, revolusioner  Putih : suci, bersih

 Hitam : kuat, sentosa, tahanuji  Biru : setia, luas

 Hijau : harapan, subur  Kuning : luhur dan murni

c. Kota Blitar memiliki Sesanti : " Kridha Hangudi Jaya " Artinya :

Semangat Gerak yang timbul dari kita masing-masing untuk berusaha mencari atau mengupayakan segala sesuatu agar berhasil dengan gemilang, dimaksudkan untuk memberi motivasi dan daya penggerak yang lebih dinamis, lebih aktif dalam pelaksanaan pembangunan, baik dan terarah kepada masyarakat guna berpartisipasi, baik dari sumber dana maupun daya yang ada.

(7)

D. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Blitar

Visi

Tercapainya Good Corporate Governance yang transparan, akuntabel guna meningkatkan kualitas citra aparatur yang bersih dan berwibawa serta responsif dalam pelayanan informasi dan opini publik yang positif dalam penyelenggaraan pelayanan prima bidang informasi dan kegiatan protokoler

Misi

a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengumpulan informasi, dokumentasi dan penyebaran informasi serta pengendalian berita/informasi dan komunikasi.

b. Menjamin keserasian antara kepentingan pemerintah dan kebutuhan masyarakat melalui pelayanan informasi yang sensitif akan kepentingan pemerintah

c. Meningkatkan citra dan martabat aparatur pemerintah melalui pemberian informasi seperti tugas pokok, fungsi, aktivitas, dan berbagai kebijakan pemerintah

d. Meningkatkan pelayanan kegiatan keprotokolan secara professional

Tujuan

Dalam rangka mencapai Visi dan Misi yang telah ditetapkan secara operasional dengan terarah dijabarkan dalam tujuan strategis. Penetapan Tujuan Strategis Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Kota Blitar di

(8)

atas didasarkan pada faktor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan demi tercapainya visi dan misi. Hal ini dimaksudkan agar Bagian Humas dan Protokol mampu mencapai tujuan.

Tujuan Bagian Humas dan Protokol sekretariat sebagai berikut :

1. Meningkatkan kinerja kelembagaan koordinasi sektoral dalam mendukung pelaksanaan program prioritas masing -masing

2. Meningkatnya pelaksanaan keterpaduan, Intergrasi dan sinkronisasi program bidang Humas dan protokol

3. Meningkatnya ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional dalam bidangnya melalui pembangunan dan pengembangan pendidikan formal dan informal sebagai bagian pentingnya pelaksanaan pembangunan dan pelaksanaan pelayanan prima

4. Meningkatnya Motivasi dan disiplin kerja staf

5. Meningkatnya Ketersediaan Informasi yang dibutuhkan

6. Meningkatnya pelayanan kegiatan keprotokolan secara professional

Sasaran

Sasaran yang ditentukan oleh Bagian Humas Informasi dan Komunikasi yang akan dicapai selama tahun 2016-2020 adalah sebagai berikut :

1. Terciptanya peningkatan fungsi Kelembagaan dalam lingkungan koordinasi Bagian Humas dan Protokol.

(9)

2. Terwujudnya pelaksanaan keterpaduan, integrasi dan sinkronisasi program bidang Kehumasan dan Keprotokolan.

3. Makin berkembangnya koordinasi Bagian Humas dan Protokol dengan kalangan media massa

4. Terciptanya kondisi yang kondusif pemberitaan Kota Blitar.

5. Terciptanya jaringan komunikasi yang terintegrasi di Lingkungan Pemerintah Kota Blitar

6. Terciptanya Keprotokolan yang profesional.

Kebijakan

Menyelenggarakan administrasi Kehumasan dan Keprotokoleran secara profesional

Program

a. Peningkatan dan pengembangan informasi Pemerintah Daerah

b. Pengembangan sistem dokumentasi SKPD Kota Blitar dengan basis teknologi informasi

(10)

E. Struktur Organisasi Setda Kota Blitar

Dalam rangka untuk mencapai tujuan yang diinginkan, maka perlu adanya pengorganisasian tugas-tugas dan tanggungjawab masing-masing bagian yang ada dalam instansi. Dalam struktur organisasi Setda Kota Blitar terdiri dari Tiga Asisten Sekda, Sembilan Bagian, dan Dua Puluh Sub Bagian.

Menurut Peraturan Daerah Kota Blitar Nomor 4 Tahun 2013 Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kota Blitar yaitu sebagai berikut :

(11)
(12)

F. Tugas Pokok Susunan Organisasi Setda Kota Blitar

Tugas pokok susunan organisasi Sekretariat Daerah terdiri dari :

a. Sekretaris Daerah;

Sekretaris Daerah bertugas membantu Walikota dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas satuan kerja perangkat daerah, melaksanakan tugas pemerintahan lainnya serta pelayanan administrasi.

b. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, terdiri dari :

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta pengendalikan sekaligus melaporkan hasil pelaksanaan tugas pemerintah daerah dibidang tata pemerintahan, hukum, kesejahteraan rakyat.

1. Bagian Tata Pemerintahan membawahi :

Bagian Tata Pemerintahan mempunyai tugas menyusun kebijakan, mengoordinasikan dan memfasilitasi pelaksanaan pemerintahaan daerah bidang pemerintahan umum, pemerintahan kecamatan dan kelurahan, pertanahan dan kerjasama.

a) Sub Bagian Pemerintahan Umum dan Kerjasama Antar Daerah; b) Sub Bagian Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan;

(13)

2. Bagian Hukum membawahi :

Bagian Hukum mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan dan penyusunan produk hukum daerah, mengkaji dan mengevaluasi produk hukum daerah, memberikan bantuan hukum kedinasan, sosialisasi, penyuluhan hukum dan mendokumentasian produk - produk hukum daerah dan produk hukum lainnya serta mengembangkan sistem jaringan dokumentasi dan informasi hukum. a) Sub Bagian Peraturan Perundang-undangan ;

b) Sub Bagian Bantuan Hukum dan Dokumentasi. 3. Bagian Kesejahteraan Rakyat membawahi:

Bagian Kesejahteraan Rakyat bertugas melaksanakan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan dan kebijakan di bidang pendidikan, kesehatan, peningkatan kesejahteraan sosial, tenaga kerja, pemuda dan olah raga, kebudayaan dan pariwisata, perlindungan perempuan dan anak, keluarga berencana, pemberdayaan masyarakat serta mental spiritual.

a) Sub Bagian Kesejahteraan Sosial

b) Sub Bagian Agama, Pendidikan dan Kebudayaan. c. Asisten Perekonomian dan Pembangunan terdiri dari :

Asisten Perekonomian dan Pembangunan mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta pengendalikan sekaligus melaporkan hasil pelaksanaan tugas pemerintah

(14)

daerah dibidang perekonomian, administrasi pembangunan dan layanan pengadaan.

1. Bagian Perekonomian membawahi :

Bagian Perekonomian mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan dan kebijakan dibidang perekonomian, koperasi dan usaha kecil, penanaman modal, perdagangan, perindustrian, pelayanan perizinan, pasar dan Badan Usaha Milik Daerah, pertanian dan ketahanan pangan, energi dan sumber daya mineral, perikanan dan kehutanan.

a) Sub Bagian Potensi Perekonomian; b) Sub Bagian Peningkatan Perekonomian. 2. Bagian Administrasi Pembangunan membawahi;

Bagian Administrasi Pembangunan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan dan kebijakan bidang pekerjaan umum, perumahan, penataan ruang, perencanaan pembangunan, perhubungan, lingkungan hidup, statistik, komunikasi dan informatika serta mengoordinasikan, memfasilitasi dan mendorong kelancaran pelaksanaan kegiatan pembangunan fisik dan non fisik daerah.

a) Sub Bagian Program Pembangunan;

b) Sub Bagian Pengendalian dan Pelaporan Administrasi Pembangunan.

(15)

3. Bagian Layanan Pengadaan membawahi :

Bagian Layanan Pengadaan mempunyai tugas memfasilitasi pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kota Blitar. a) Sub Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Lainnya;

b) Sub Bagian Layanan Pengadaan Jasa Konstruksi dan Jasa Konsultansi.

d. Asisten Administrasi Umum terdiri dari :

Asisten Administrasi Umum mempunyai tugas pokok

mengoordinasikan perumusan kebijakan dan memfasilitasi serta mengendalikan sekaligus melaporkan hasil pelaksanaan tugas pemerintah daerah di bidang administrasi umum, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, pengawasan, serta kehumasan dan keprotokolan.

1. Bagian Umum membawahi ;

Bagian Umum yang bertugas melaksanakan urusan tata usaha, urusan sandi dan telekomunikasi, urusan rumah tangga dan pengelolaan kepegawaian Sekretariat Daerah, pengelolaan keuangan Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah dan Sekretariat Daerah serta fasilitasi koordinasi pengelolaan keuangan dan barang daerah.

a) Sub Bagian Tata Usaha, Kepegawaian dan Kearsipan; b) Sub Bagian Rumah Tangga ;

(16)

2. Bagian Humas dan Protokol;

Bagian Humas dan Protokol dipimpin oleh Kepala Bagian Humas dan Protokol yang bertugas mengelola informasi dan dokumentasi serta melaksanakan urusan protokoler daerah.

a) Sub Bagian Humas ; b) Sub Bagian Protokol.

3. Bagian Organisasi dan Tata Laksana membawahi :

Bagian Organisasi dan Tata Laksana dipimpin oleh Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana bertugas menyiapkan perumusan kebijakan dan menyelenggarakan kegiatan dibidang kelembagaan, analisa jabatan dan pengembangan kinerja serta ketatalaksanaan. a) Sub Bagian Analisa Jabatan dan Kelembagaan;

(17)

G. Struktur Organisasi Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Blitar

Struktur Organisasi Bagian dan Protokol tidak dapat dipisahkan dari struktur organisasi Sekretariat Daerah Kota Blitar Bagian Humas dan Protokol mempunyai Susunan Organisasi sebagai berikut :

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Bagian Humas dan Protokol Sumber : Bagian Humas dan Protokol

KEPALA BAGIAN HUMAS & PROTOKOL MARIYOTO, SE.

NIP. 19580313 198203 1 010

Kasubag. Humas

Gigih Mardana, S.Sos M.Si.

NIP 19830808 200644 1 007

Kasubag. Protokol

Susilo Oetomo, S.Sos

NIP 19660404 199202 1 003 STAF

1. Utami

NIP. 19710508 200604 2 018 2. Yoni Yudha Perwira

NIP. 19840524 200901 1 003 3. Sugiarti

NIP. 19780210 201001 2 001

STAF 1. Yunia Puji Astuti, SE

NIP. 19770627 200701 2 013 2. Heru Wahyudi

NIP. 19820101 200801 1 022 3. Hendri Juniawan

NIP. 19710622 201001 1 001 4. Anisya Septi Wulandari NIP. 19860911 200501 2 002 5. Emanuel Dania Satriawan, A. Md NIP. 19820724 201501 1 001 6. Erna Irawati

(18)

H. Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Blitar Bagian Humas dan Protokol dipimpin oleh Kepala Bagian Humas dan Protokol yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Asisten Administrasi Umum.

Bagian Humas dan Protokol dipimpin oleh Kepala Bagian Humas dan Protokol yang bertugas mengelola informasi dan dokumentasi serta melaksanakan urusan protokoler daerah.

Bagian Humas dan Protokol mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan di bidang hubungan masyarakat dan Protokol berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijakan Sekretaris Daerah;

b. pengkoordinasian dan penyelenggaraan tugas peliputan, pemberitaan, kerja sama media;

c. penyusunan program dan/atau kegiatan di bidang hubungan masyarakat dan Protokol;

d. penyusunan naskah informasi Walikota;

e. perencanaan dan pelaksanaan jumpa pers dengan Walikota; f. penyusunan dan penyelenggaraan acara protokoler dinas; g. pelaksanaan dokumentasi kegiatan Walikota;

h. pelaksana juru bicara pemerintah daerah sesuai dengan petunjuk Walikota;

(19)

i. pembinaan dan pengendalian penyelenggaraan tugas peliputan, pemberitaan, kerja sama media;

j. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kinerja dibidang hubungan masyarakat;

k. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Sub Bagian Humas melaksanakan tugas sebagai berikut :

a. menyiapkan dan menganalisa data sebagai bahan perumusan kebijakan di bidang hubungan masyarakat;

b. mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi dan pembinaan di bidang hubungan masyarakat;

c. menyusun dan melaksanakan rencana program dan/atau kegiatan hubungan masyarakat;

d. menyiapkan data sebagai bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria dibidang hubungan masyarakat;

e. melaksanakan peliputan kegiatan pemerintah daerah, potensi daerah dan pengembangan masyarakat serta acara kedinasan lainnya;

f. menyiapkan data sebagai bahan kerjasama dengan media massa dan pihak terkait lainnya dalam rangka publikasi kegiatan pemerintah daerah dan potensi daerah;

g. melaksanakan kegiatan pelayanan administrasi penyelenggaraan kerja sama media massa;

(20)

h. menyusun rencana dan pelaksanaan jumpa pers Walikota; i. menyusun dan menyediakan naskah pidato Walikota;

j. menyusun dan menyampaikan naskah informasi kegiatan Walikota di media massa;

k. menyusun rencana dan menyelenggarakan dokumentasi kegiatan Walikota;

l. melaksanakan pengumpulan dan analisa informasi dan berita daerah; m. melaksanakan tugas sebagai juru bicara yang berhubungan dengan

kebijakan Walikota;

n. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas serta penyusunan laporan kinerja sesuai dengan bidang tugasnya;

o. melaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Sub Bagian Protokol melaksanakan tugas sebagai berikut :

a. menyiapkan dan menganalisa data sebagai bahan perumusan kebijakan Protokol;

b. mengumpulkan dan menganalisa data sebagai bahan koordinasi dan pembinaan penataan acara kedinasan Walikota, Wakil Walikota dan Sekretaris Daerah;

c. menyusun dan melaksanakan rencana program dan/atau kegiatan penataan acara kedinasan Protokol;

d. menyiapkan data sebagai bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria penataan acara kedinasan;

(21)

e. menyusun dan menyelenggarakan acara protokoler kedinasan;

f. menyusun rencana tata tempat rapat, tata upacara dan tata penghormatan serta pertemuan kedinasan lainnya;

g. menyediakan perlengkapan dan peralatan rapat/pertemuan kedinasan lainnya;

h. menyelenggarakan urusan penerimaan tamu pemerintah daerah dan tamu lainnya;

i. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Gambar

Gambar 3.1 Logo Pemerintah Kota Blitar
Gambar 3.3 Struktur Organisasi Bagian Humas dan Protokol  Sumber : Bagian Humas dan Protokol

Referensi

Dokumen terkait

Secara garis besar, guna menyelesaikan proses analisis Tugas Akhir Analisis Pergerakan Pesawat Terhadap Beban Emisi Karbon Bandar Udara Internasional Juanda, perlu

Norhayati [21], kurikulum al-Quran sangat wajar dijadikan mata pelajaran wajib untuk semua pelajar tanpa mengira aliran pengajian dan di semua peringkat pengajiian bagi

Pada hari ini Jum’at tanggal Empat belas bulan Agustus tahun Dua ribu lima belas, yang bertempat di Kantor Balai Taman Nasional Danau Sentarum, Jalan Hajjah Fatimah RT 11 RW 02,

8 Kedua, ada keterangan di dalam surat ini yang menyebutkan bahwa si penulis adalah orang yang menerima perkataan Kristus dari orang lain (Ibrani 2:3), sementara

“Dengan penambahan jadwal pelatihan manasik tidak membuat para calon jamaah bosan akan tetapi para calon jamaah sangat antusias karena dengan adanya penambahan

Strong (Thaib, 2003: 51), bahwa cara perubahan konstitusi ada empat macam yaitu; (1) perubahan konstitusi yang dilakukan oleh pemegang kekuasaan legislatif menurut

Total rata-rata skor periodontal pada pasien Diabetes melitus adalah 2,69 ± 0,93 dan termasuk status periodontal sedang dibandingkan dengan pa- sien non-Diabetes lebih

[r]