• Tidak ada hasil yang ditemukan

BALAI RISET DAN OBSERVASI LAUT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BALAI RISET DAN OBSERVASI LAUT"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA KERJA PEMBINAAN KELEMBAGAAN

PUSAT UNGGULAN IPTEK

TAHUN 2017

BALAI RISET DAN OBSERVASI LAUT

FOKUS UNGGULAN :

SISTEM INFORMASI SPASIAL DAERAH PENANGKAPAN IKAN DAN

EKOSISTEM PESISIR

BALAI RISET DAN OBSERVASI LAUT

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL PEMBINAAN KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK

TAHUN 2017

BALAI RISET DAN OBSERVASI LAUT

FOKUS UNGGULAN :

SISTEM INFORMASI SPASIAL DAERAH PENANGKAPAN IKAN DAN

EKOSISTEM PESISIR

Telah diperiksa dan disetujui untuk disajikan untuk diusulkan dalam seleksi

pengembangan Pusat Unggulan Iptek yang dilaksanakan oleh Kementrian Riset,

Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia

Jakarta, 9 Mei 2017

Mengetahui: Kepala

Badan Riset dan Sumber Daya Manusia

Kelautan dan Perikanan

Kepala

Balai Riset dan Observasi Laut

(3)

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR...v

DAFTAR TABEL ... vi

ABSTRAK ... vii

BAB I. PENDAHULUAN... 1

I.1 Latar Belakang ... 1

I.2 Perumusan Masalah ... 3

I.3 Tujuan Pengembangan ... 4

BAB II. ANALISIS KESENJANGAN (GAP ANALYSIS) ... 5

II.1 Kondisi Saat Ini... 5

A. Profil Organisasi ... 5

B. Manajemen Litbang ... 7

C. Profil Sumber Daya Manusia ... 8

D. Sarana Prasarana dan Fasilitas Pendukung... 10

E. Akreditasi, Standarisasi dan Sertifikasi Lembaga ... 12

F. Kapasitas Akses Informasi ... 12

G. Kapasitas Penyerapan Informasi ... 12

H. Kapasitas Penyebaran Informasi ... 13

II.2 Kondisi yang Diharapkan sebagai Pusat Unggulan Iptek ... 14

II.3 Gap Analysis ... 16

BAB III. PROGRAM DAN KEGIATAN ... 18

III.1 Program Pengembangan Institusi ... 18

A. Kebutuhan SDM BROL ... 19

B. Kebutuhan Sarana dan Prasarana ... 20

III.2 Program Penelitian dan Pengembangan... 20

III.3 Program Diseminasi Hasil – Hasil Kegiatan ... 22

III.4 Personil Pelaksana Kegiatan Pembinaan Kelembagaan ... 25

III.5 Waktu Pelaksanaan Program dan Kegiatan... 27

(4)

IV.1Sasaran / Hasil Akhir (Output)... 36

IV.2Outcome dan Impact ... 37

IV.3Sasaran Kegiatan ... 39

(5)

Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Riset dan Observasi Laut ... 6

Gambar 2. Peta posisi kekuatan organisasi BROL ... 16

Gambar 3. Matriks strategi berdasarkan peta posisi hasil SWOT Analysis ... 17

Gambar 4. Analisis Cost-Benefit Empat Strategi BROL ... 17

Gambar 5. Roadmap Sistem Informasi Spasial Daerah Penangkapan Ikan... 21

Gambar 6. Roadmap Sistem Informasi Spasial Kondisi Oseanografi ... 21

Gambar 7. Roadmap Sistem Informasi Spasial Kondisi Lingkungan pada Ekosistem Pesisir... 22

Gambar 8. Roadmap Sistem Teknologi Informasi Spasial ... 22

(6)

Tabel 1. Komposisi Pegawai BROL Tahun 2017 ... 9

Tabel 2. Data fungsional peneliti berdasarkan jabatan dan pendidikan ... 9

Tabel 3. Data peneliti dan calon peneliti BROL berdasarkan disiplin ilmu tahun 2017 ... 10

Tabel 4. Sumber daya Sarana dan Prasarana BROL ... 10

Tabel 5. Indikator keberhasilan diseminasi hasil kegiatan ... 23

Tabel 6. Target output, outcome dan impact diseminasi hasil kegiatan ... 24

Tabel 7. Roadmap diseminasi hasil kegiatan ... 25

Tabel 8. Personil pelaksana kegiatan pembinaan kelembagaan ... 26

Tabel 9. Indikator Kinerja Pengembangan Kelembagaan Pengembangan Pusat Unggulan IPTEK Observasi Kelautan... 28

(7)

Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) mempunyai tugas melaksanakan riset dan observasi sumber daya laut dibidang fisik dan kimia kelautan, daerah potensial

penangkapan ikan, dan perubahan iklim dengan memanfaatkan teknologi observasi laut,

penginderaan jauh kelautan dan pemodelan laut. Dalam rangka menghadapi tantangan dan peluang yang ada dewasa ini, BROL berupaya meningkatkan kinerja untuk

menghasilkan penelitian dan observasi kelautan sebagai upaya mendukung pemanfaatan

sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan sehingga secara nyata dapat

berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat dan mendukung pemulihan ekonomi

nasional dan peningkatan daya saing. Kerjasama dan pengembangan pola kemitraan

dalam penelitian merupakan salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk mendukung

pelaksanaan penelitian dan diseminasi hasil penelitian baik bersifat nasional maupun

internasional. Untuk itu, perlu dibangunkembangkan pondasi dan pemanfaatan teknologi

observasi kelautan yang berbasis pada penelitian terapan (applied research) sebagai

salah satu aspek utama dalam pembangunan di sektor kelautan. Kajian-kajian riset

strategis telah dihasilkan oleh BROL diantaranya lokasi daerah penangkapan ikan,

dinamika oseanografi (observasi dan pengembangan model), dan ekosistem pesisir

(terumbu karang dan mangrove). Produk riset tersebut dalam skala terbatas sudah

didiseminasi kepada pengguna, namun masih perlu adanya upaya diseminasi yang lebih

maksimal sehingga hasil riset tersebut dapat maksimal dimanfaatkan oleh masyarakat

Indonesia. Tujuan proposal ini untuk memperoleh penguatan kelembagaan sebagai

Pusat Unggulan IPTEK dengan fokus pada bidang observasi kelautan yang mampu

menghasilan data dan infromasi serta inovasi yang berdaya saing bagi kegiatan kelautan

dan perikanan yang berkelanjutan. Berkembangnya ilmu dan teknologi dewasa ini,

kompetensi BROL sebagai pusat observasi kelautan perlu adanya peningkatan baik

secara nasional maupun internasional. Dalam upaya peningkatan kompetensi tersebut,

maka dukungan kegiatan berupa pengembangan kapasitas dan kapabilitas BROL perlu

segera dilaksanakan; sehingga BROL akan lebih kompetitif dalam melakukan kegiatan-

kegiatan riset baik taraf nasional maupun internasional. Untuk itu pengembangan

kelembagaan IPTEK yang meliputi penguatan Sourcing Absorptive Capacity, Riset and

Development Capacity, Disseminating Capacity menjadi perlu untuk dilakukan. Melalui

pengembangan IPTEK ini diharapkan BROL dapat menjadi Pusat Unggulan IPTEK yang

dapat memberikan jawaban terhadap tantangan-tantangan observasi kelautan nasional dan internasional.

Kata Kunci: Observasi kelautan, penginderaan jauh, oseanografi, pemodelan, ekosistem

(8)

I.1 Latar Belakang

Dalam kerangka mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, Kementerian

Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menetapkan tiga kebijakan pokok pembangunan

kelautan dan perikanan tahun 2015-2019: (1) membangun kedaulatan yang mampu

menopang kemandirian ekonomi dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan; (2) menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang bertanggung jawab, berdaya saing, dan berkelanjutan; dan (3)

meningkatkan pemberdayaan, daya saing, dan kemandirian dalam menjaga keberlanjutan

usaha kelautan dan perikanan (KKP, 2015). Tiga kebijakan pokok pembangunan tersebut

diarahkan untuk memenuhi tiga pilar yang saling terintegrasi, yakni kedaulatan (sovereignty), keberlanjutan (sustainability), dan kemakmuran (prosperity). Dalam rangka

mengelola dan memanfaatkan sumber daya laut tersebut, Indonesia perlu mengubah

paradigma terhadap laut, yaitu dari kecenderungan yang konservatif dan kurang terukur

menuju paradigma baru yang mengandalkan ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan.

Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan nilai tambah sumber daya kelautan bagi

kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan dan menjaga sumber daya laut di masa

datang agar tetap lestari. Untuk itu, perlu dibangunkembangkan pondasi dan pemanfaatan

teknologi observasi kelautan yang berbasis pada penelitian terapan (applied research)

sebagai salah satu aspek utama dalam pembangunan di sektor kelautan. Guna menjawab

tantangan yang semakin berat di masa mendatang perlu dilakukan peningkatan kegiatan

penelitian dan pengembangan di sektor kelautan, baik dalam skala nasional, regional, maupun global.

Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) memiliki tiga pilar mandat dalam kegiatan

observasi kelautan yaitu (1) meningkatkan sumber daya penelitian dan observasi kelautan

yang handal dan mandiri; (2) menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi observasi

kelautan yang didukung oleh sistem data dan informasi handal; dan (3) meningkatkan

pemanfaatan hasil penelitian dan observasi laut. Dalam rangka menghadapi tantangan dan peluang yang ada dewasa ini, BROL berupaya meningkatkan kinerja untuk

(9)

sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan sehingga secara nyata dapat

berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat dan mendukung pemulihan ekonomi

nasional dan peningkatan daya saing. Pelaksanaan program dan kegiatan penelitian dan

observasi laut ditopang atas dasar tiga kebijakan yaitu Litbang (penelitian dan

pengembangan) berawal dan berakhir pada pengguna, Litbang harus market driven dan

market driving dan sekaligus policy driven dan hasil Litbang menunjang kebijakan

pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan. Keberhasilan

program Litbang secara mutlak harus didukung oleh sumber daya manusia yang handal,

kelembagaan yang memadai dan pendanaan yang cukup untuk meningkatkan

kompetensi dan profesionalisme lembaga penelitian. Langkah-langkah strategi perlu

disusun guna mengantisipasi kondisi perubahan yang akan terjadi terutama dalam hal

dukungan pendanaan penelitian. Kerjasama dan pengembangan pola kemitraan dalam

penelitian merupakan salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk mendukung

pelaksanaan penelitian dan diseminasi hasil penelitian baik bersifat nasional maupun

internasional.

Kajian-kajian riset strategis telah dihasilkan oleh BROL baik dari pendanaan rupiah

murni (APBN) maupun kerjasama dengan pihak asing. Kajian strategis tersebut

diantaranya lokasi daerah penangkapan ikan, dinamika oseanografi (observasi dan

pengembangan model), dan ekosistem pesisir (terumbu karang dan mangrove). Kajian tersebut memanfaatkan teknologi observasi laut, penginderaan jauh kelautan dan

pemodelan laut. Kerjasama dengan pihak asing diantaranya dengan China, NOAA-USA,

dan Pemerintah Prancis. Kerjasama dengan asing yang baru selesai (bulan Maret 2017)

adalah dengan Pemerintah Prancis yaitu INDESO (Infrastructure Development for Space

Oceanography). INDESO mempunyai tujuh aplikasi sehubungan dengan operasional

oseanografi yaitu: IUU fishing, monitoring fish stock, monitoring coral reef, Oil spill, shrimp

farming, seaweed farming dan mangrove mapping. Seluruh keluaran dari kegiatan riset tersebut diharapkan dapat disosialisasikan dan didiseminasikan kepada potensial

pengguna (stakeholder), sehingga pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan

(10)

peta prakiraan daerah penangkapan ikan (PPDPI) yang dikeluarkan tiga kali dalam

seminggu (Susilo et al., 2015). Produk PPDPI ini terbagi menjadi 3 daerah cakupan yaitu

PPDPI nasional, PPDPI pelabuhan, dan PPDPI kawasan khusus. Selain itu diproduksi

juga peta lokasi penangkapan ikan (PELIKAN) untuk spesies tuna, tongkol, cakalang, dan

lemuru. Disisi lain untuk menjaga kelestarian ekosistem terumbu karang BROL juga telah

berhasil mengembangkan terumbu karang buatan alami (artificial reef) melalui teknologi

Bioreeftek. Keluaran hasil riset BROL ini telah dimanfaatkan oleh pengguna (pemerintah

daerah dan masyarakat) dan secara khusus telah memberikan kontribusi yang nyata pada

pengembangan IPTEK observasi kelautan. Sehubungan dengan hal tersebut, penguatan

kelembagaan BROL perlu dikembangkan menjadi Pusat Unggulan IPTEK (PUI)

Observasi Kelautan sehingga dapat meningkatkan peran strategis dalam pengembangan

kelautan dan perikanan di Indonesia.

Peningkatan produk riset yang berdaya saing tinggi sesuai dengan perkembangan

teknologi dewasa ini tidak terlepas dari pemasalahan utama yang dihadapi oleh BROL

yaitu dukungan pendanaan (anggaran) untuk pengembangan sumber daya manusia,

penajaman riset, dan diseminasi hasil riset. Sumber daya manusia (SDM) yang handal

yang telah dibekali dengan bidang keahlian yang spesifik serta mengikuti secara aktif

perkembangan isu-isu terbaru terkait riset observasi kelautan sangat diperlukan untuk

mendukung BROL sebagai PUI. Keterlibatan dalam seminar/workshop/forum nasional dan

internasional akan menambah wawasan dan pola pikir SDM BROL. Hasil kajian yang

telah selesai dilakukan dan dianalisis perlu dipublikasi baik secara nasional maupun

internasional sehingga dapat lebih dikenal secara luas. Untuk mendukung hal tersebut,

maka akses kepada publikasi internasional sangat diperlukan sehingga dapat menambah

wawasan dan kebaharuan riset yang dilakukan dan secara otomatis dapat pula

mempertajam hasil riset yang dilakukan. Sistem diseminasi yang diterapkan juga sangat

terbatas karena terhalang oleh ketersediaan anggaran yang ada. Produk riset yang telah

dihasilkan tidak dapat didiseminasi secara maksimal sehingga respon balik yang diperoleh

belum dapat digunakan secara maksimal untuk memperbaiki output yang disebarkan

(11)

I.3 Tujuan Pengembangan

Tujuan pelaksanaan kegiatan penguatan kelembagaan ini adalah untuk

mengembangkan Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) sebagai Pusat Unggulan IPTEK

dengan fokus pada bidang observasi kelautan yang mampu menghasilan data dan

informasi serta inovasi yang berdaya saing yang sesuai untuk kebutuhan berbagai

pengguna diantaranya pemerintah (pusat dan daerah), pengusaha, dan

masyarakat nelayan serta mendistribusikan (diseminasi) luaran riset tersebut ke

masyarakat untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan serta membuka peluang

(12)

BAB II. ANALISIS KESENJANGAN (GAP ANALYSIS)

II.1 Kondisi Saat Ini A. Profil Organisasi

Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Kementerian Kelautan dan Perikanan di bidang penelitian dan observasi sumber daya laut

sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

34/MEN/2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset dan Observasi Laut, BROL

mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan observasi sumber daya laut. Berdasarkan

keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Nomor

05/KEP-BALITBANGKP/2016 Kedudukan Unit Pelaksana Teknis BROL berada di Pusat

Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir.

Struktur organisasi BROL dipimpin oleh seorang Kepala dan dibantu oleh Subbagian

Tata Usaha; Seksi Tata Operasional; Seksi Pelayanan Teknis; dan Kelompok Jabatan Fungsional.

1. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, persuratan,

kearsipan, kepegawaian, dan rumah tangga dan perlengkapan, serta tata laksana.

2. Seksi Tata Operasional mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana

program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi, serta laporan.

3. Seksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis, jasa,

informasi, komunikasi, diseminasi, publikasi, kerja sama, dan pengelolaan

prasarana dan sarana penelitian dan observasi, serta perpustakaan.

4. Kelompok jabatan fungsional (Peneliti, Teknisi Litkayasa, Arsiparis, Pranata

Komputer, Pustakawan, dan jabatan fungsional lainnya) mempunyai tugas

melaksanakan:

a. Penelitian dan observasi sumber daya laut di bidang fisika dan kimia kelautan,

daerah potensial penangkapan ikan, dan perubahan iklim dengan

memanfaatkan teknologi observasi laut, penginderaan jauh kelautan, dan

(13)

b. Kegiatan lainnya yang sesuai dengan keahlian dan kebutuhan serta tugas

masing-masing jabatan fungsional berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Kepala

Sub Bagian Tata Usaha Seksi Tata Operasional Kelompok Jabatan Fungsional Seksi Pelayanan Teknis

Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Riset dan Observasi Laut

Berdasarkan Gambar 1 menunjukkan struktur kerja organisasi yang ada di BROL.

Dalam menjalankan tugas manajerial kepala balai dibantu oleh 3 pejabat struktural.

Sedangkan dalam menjalankan tugas penelitian dan observasi sumber daya laut,

dibentuk 2 (dua) kelompok penelitian berdasarkan Surat Keputusan Kepala Pusat

Penelitian dan Pengembangan Sumber Data Laut dan Pesisir No. SK 25/Balitbang

KP.2/V/2016 tentang Penetapan Anggota Kelompok Penelitian Lingkup Pusat Penelitian

dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir yaitu Kelompok Penelitian

Penginderaan Jauh Laut, dan Kelompok Penelitian Observasi Laut. Masing-masing

Kelompok Penelitian memliki tugas tertentu dan saling berinteraksi untuk mewujudkan

operasional oseanografi. Namun dengan perubahan strategi kelembagaan, kelompok

penelitian dijadikan satu menjadi kelompok penelitian observasi kelautan.

Dalam melaksanakan penelitian dan observasi laut BROL mempunyai Visi Menjadi

pusat unggulan dalam kegiatan penelitian dan observasi sumber daya laut. Sehingga

untuk menjawab Visi dijabarkan dalam bentuk Misi antara lain menciptakan sumber daya

(14)

teknologi observasi laut yang didukung oleh sistem data dan informasi yang handal; meningkatkan pemanfaatan hasil penelitian dan observasi laut untuk mendukung misi

KKP dalam mensejahterakan masyarakat kelautan dan perikanan. Upaya menjawab Misi

disusun Tujuan pencapaian misi antara lain mewujudkan kapasitas dan kompetensi

sumber daya penelitian dan observasi di bidang sumber daya laut yang mandiri, handal,

dinamis dan responsif; meningkatkan keakuratan dan pemanfaatan Peta Prakiraan

Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI) untuk mendukung rencana strategis Kementerian

Kelautan dan Perikanan; memanfaatkan IPTEK secara optimal dan tepat guna dalam

penelitian dan observasi di bidang sumber daya laut, terutama dalam rangka mewujudkan

sistem observasi kelautan terpadu dan mendukung implementasi Indonesia Global Ocean

Observing System (InaGOOS); melakukan kegiatan penelitian dan observasi di bidang

sumber daya laut terkait dengan isu perubahan iklim dan pemanasan global; memperluas

jejaring kerjasama nasional dan internasional dalam penelitian dan observasi di bidang

sumber daya laut. Berdasarkan tujuan maka disusun Sasaran-sasaran kegiatan antara

lain tersedianya SDM yang handal dan profesional serta fasilitas penelitian dan observasi

yang memadai dan didukung oleh sistem manajemen yang efisien dan akuntabel dalam

menghasilkan IPTEK yang bermanfaat bagi pembangunan kelautan dan perikanan di

Indonesia; tersedianya PPDPI yang akurat untuk seluruh wilayah perairan Indonesia

melalui proses otomatisasi dan dapat mendukung rencana strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan; terkuasainya IPTEK observasi di bidang kelautan untuk

mewujudkan system observasi laut terpadu yang mendukung implementasi InaGOOS;

tersedianya data dan informasi kelautan yang lengkap untuk memahami fenomena

perubahan iklim dan pemanasan global serta dampaknya pada karakteristik dan dinamika

perairan di Indonesia; termanfaatkannya hasil penelitian dan observasi di bidang sumber

daya laut yang dilakukan BROL untuk mendukung pembangunan kelautan dan perikanan

di Indonesia; terlibatnya BROL secara aktif dalam jejaring kerjasama nasional dan

internasional di bidang sumber daya laut.

B. Manajemen Litbang

BROL menjalankan kegiatan kelembagaan dengan berdasar kepada Standar

(15)

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Khusus untuk pelaksanaan administrasi, BROL menggunakan 114 SOP yang mencakup diantaranya:

1. SOP Bagian Tata Usaha, yang terdiri dari 53 SOP; 2. SOP Bagian PelayananTeknis, yang terdiri dari 17 SOP; 3. SOP Bidang Tata Operasional, yang terdiri dari 31 SOP; 4. SOP Fungsional peneliti, sebanyak 13 SOP.

Masing-masing dari ke-114 SOP utama diatas diuraikan secara lebih rinci menjadi

beberapa SOP yang dijalankan oleh setiap staf di bidang di BROL. Sosialisasi wajib dan

pasti dilakukan apabila terdapat SOP baru atau revisi. Monitoring juga terus dilakukan

untuk memastikan bahwa SOP dijalankan sesuai dengan peruntukan.

Sebagaimana kegiatan manajerial litbang, kegiatan teknis penelitian di BROL juga dilengkapi dengan SOP pelaksanaan teknis yang biasanya dikeluarkan oleh Kepala

Instansi. SOP ini meliputi kegiatan teknis dari seluruh rangkaian pelaksanaan penelitian

maupun penggunaan peralatan dan sarana prasarana penelitian yang dilakukan oleh

peneliti maupun teknisi pelaksana terkait.

C. Profil Sumber Daya Manusia

Terkait pelaksanaan tugas dan fungsi, BROL didukung oleh sumber daya manusia

yang terdiri atas tenaga fungsional peneliti, tenaga fungsional teknisi, staf administrasi dan

tenaga kontrak. Total pegawai BROL sampai dengan Triwulan I tahun 2017 sebanyak 64

orang, dimana jumlah PNS sebanyak 36 orang dan tenaga kontrak sebanyak 28 orang.

(16)

S3 S2 S1 1 Peneliti Utama 1 - - 1 2 Peneliti Madya - - - 0 3 Peneliti Muda 4 6 - 9 4 Peneliti Pertama 3 1 7 11 5 Calon Peneliti - 2 - 3 Jumlah 8 9 7 24

Tabel 1. Komposisi Pegawai BROL Tahun 2017

No Uraian Jumlah (orang)

1 Peneliti (fungsional) 22

2 Fungsional Tertentu Lainnya 6

3 Fungsional Umum 8

4 Tenaga Kontrak 28*)

TOTAL 64

*)

Tenaga Kontrak sebanyak 28 orang, terdiri dari Staf Tata Usaha (Keuangan dan Umum) 5 orang;

Staf Pengadministrasi Data Penyajian dan Publikasi 1 orang; Staf Pengelola Sistem dan Jaringan 1

orang; Staf Bidang Tata Operasional 2 orang; Pengolah Data 5 orang; Staf Pengelola Laboratorium 3

orang; tenaga kebersihan halaman dan kantor 3 orang; tenaga satpam 6 orang; sopir 2 orang.

Staf peneliti di BROL terbagi menjadi beberapa jenjang jabatan peneliti. Pada Tabel 2

dan Tabel 3 memperlihatkan komposisi jenjang jabatan peneliti berdasarkan disiplin ilmu.

Tabel 2. Data fungsional peneliti berdasarkan jabatan dan pendidikan

Pendidikan

(17)

S3 S2 S1 1 Geografi - 1 1 2 2 Oseanografi - 1 - 1 3 Aquakultur 1 - - 1 4 Ilmu Lingkungan 1 - - 1 Pembangunan 5 1 - - 1 Berkelanjutan 6 Oseanografi Biologi 1 1 2 4 7 Penginderaan Jauh 2 2 - 4 8 Oseanografi Fisik 1 2 1 4 9 Biologi Kelautan 1 1 - 2 10 Teknik Geodesi - 1 - 1 11 Oseanografi Kimia - - 3 3 Jumlah 8 9 7 24

Tabel 3. Data peneliti dan calon peneliti BROL berdasarkan disiplin ilmu tahun 2017

Jumlah Pegawai

No Jabatan Jumlah

D. Sarana Prasarana dan Fasilitas Pendukung

Sebagai institusi riset dan pengembangan, BROL telah dilengkapi dengan berbagai

sarana dan prasarana penelitian. Berbagai sumber daya fisik berupa aset yang meliputi

berbagai fasilitas sebagaimana tertera pada Tabel 4. Sarana dan prasarana di BROL

dapat dimanfaatkan oleh seluruh pegawai dan dalam penggunaan serta aksesnya

dilakukan koordinasi dengan peneliti maupun teknisi penanggung jawab. Dalam

penggunaan setiap alat dan prasarana tersebut terdapat SOP pelaksanaan yang wajib

ditaati dan dijalankan oleh para pengguna. Sosialisasi dan monitoring SOP juga dilakukan secara berkala untuk mengevaluasi kompetensi pengguna dan mengecek kondisi terakhir sarana dan prasarana.

Tabel 4. Sumber daya Sarana dan Prasarana BROL

No Fasilitas Fungsi Keterangan 1 Laboratorium • Laboratorium

Kualitas Perairan

Laboratorium Kualitas Perairan merupakan laborarorium pengujian untuk mendukung tersedianya data dan informasi kondisi perairan baik

(18)

No Fasilitas Fungsi Keterangan

data fisika, kimia dan biologi guna mendukung pengelolaan sumberdaya kelautan yang efektif. • Laboratorium Penginderaan Jauh Kelautan • Laboratorium Observasi dan Pemodelan Laut

Laboratorium Penginderaan Jauh Keluatan merupakan laboratorium yang memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dalam bidang kelautan, khususnya dalam penyediaan data suhu dan salinitas permukaan laut, konsentrasi klorofil-a, dan tinggi permukaan laut.

Laboratorium Observasi dan Pemodelan Laut merupakan laboratorium pemantauan dan pemodelan untuk mendukung tersedianya data dan informasi kondisi perairan baik data fisika, kimia dan biologi dengan kegiatan meliputi pengelolaan peralatan survei dan observasi laut, dokumentasi dan publikasi data kondisi laut baik yang bersumber dari stasiun observasi maupun prediksi model.

• Laboratorium Alam Laboratorium Alam dikembangkan untuk menunjang kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan di BROL melalui penyediaan data dan informasi terkait dengan isu-isu di lingkungan perairan berbasis pada pendekatan ekosistem.

2 Peralatan Survey • Peralatan portable yang digunakan untuk pengambilan data kualitas perarian • Peralatan portable yang digunakan untuk mengetahui densitas/kelimpahan organisme pada kolom perairan

Salinometer, pH meter, turbidity meter, current meter, DO meter, data logger, water quality checker

Biosonic/DT-X

• Peralatan Selam Set peralatan selam dan underwater camera

• Wahana survey yang digunakan untuk observasi estuari

Perahu motor tempel

3 Perangkat lunak berlisensi

• Perangkat lunak untuk pengolahan data citra satelit

(19)

No Fasilitas Fungsi Keterangan

4 Gedung penunjang

• Gedung Utama Gedung dengan luas 600m2 yang didalamnya terdapat ruang kepala balai, ruangan pelayanan teknis, ruang tata operasional, ruang tata usaha serta ruang rapat

• Perpustakaan • Ruang auditorium

Koleksi buku ilmiah, jurnal, prosiding dsb. Ruang pertemuan yang dapat menampung 80 orang dengan desain oval yang modern

• Mess mahasiswa terdapat 5 kamar untuk 10 orang mahasiswa yang melakukan PKL ataupun tugas akhir di BROL • Guest House Terdapat 3 kamar yang diperuntukkan bagi tamu

5 Fasilitas

penunjang lainnya

• Fasilitas wi-fi wi-fi hotspot yang meng-cover seluruh area perkantoran hingga ke perumahan pegawai.

E. Akreditasi, Standarisasi dan Sertifikasi Lembaga

Dari tahun 2010 sampai 2016 ini laboratorium Riset Kelautan (LRK) merupakan

laboratorium lingkup BROL yang telah terakreditasi ISO 17025:2008, dengan nomor

sertifikat LP-454-IDN. Dalam laboratorium tersebut terdapat 4 laboratorium yaitu:

1. Laboratorium Kualitas air

2. Laboratorium Penginderaan Jauh Kelautan 3. Laboratorium pemodelan dan observasi laut

4. Laboratorium alam.

F. Kapasitas Akses Informasi

BROL telah mempunyai kapasitas akses informasi yang cukup memadai. Akses

informasi ini dapat dibedakan yakni dalam rangka penyerapan informasi dari luar maupun

dalam rangka untuk membagikan informasi yang dihasilkan oleh BROL ke pengguna luar.

G. Kapasitas Penyerapan Informasi

Informasi merupakan komponen yang sangat penting dalam lembaga litbang.

(20)

penyusunan rencana kegiatan litbang sehingga mampu mendeteksi kebutuhan teknologi terkini yang diperlukan, tren teknologi yang sedang berkembang dan pembuatan

jejaring (networking) antar para praktisi teknologi.

Penyerapan informasi dilakukan melalui media cetak dan digital. Untuk media cetak

diantaranya adalah koleksi Perpustakaan BROL yang terdiri dari berbagai jenis

buku, jurnal, artikel, dan beberapa media cetak populer. Koleksi tersebut terus ditambah

sesuai dengan tingkat kebutuhan pengguna, yakni peneliti dan teknisi BROL.

Selanjutnya, sebagian besar akses informasi terkait dengan IPTEK juga tersedia secara

online, seperti yang dipublikasikan melalui e-journal, e-book dan artikel ilmiah online

lainnya. Oleh karena itu, BROL telah melengkapi semua wilayah perkantorannya dengan

kapasitas teknologi Internet melalui jaringan wifi, sehingga, setiap peneliti maupun teknisi

dapat mengakses informasi secara up to date dan cepat. Dalam skala nasional,

hampir sebagian besar informasi IPTEK dapat diakses baik melalui cetak maupun digital.

Sedangkan untuk publikasi internasional, akses informasi berupa digital melalui keikutsertaan dalam organisasi ilmiah internasional.

H. Kapasitas Penyebaran Informasi

Penyebaran informasi IPTEK yang dihasilkan oleh BROL dilakukan melalui beberapa cara diantaranya:

1. Publikasi cetak dan digital, yakni melalui penulisan jurnal, prosiding, tulisan

populer dan karya tulis ilmiah lainnya baik berskala nasional maupun internasional.

2. Peran aktif sebagai pembicara dalam seminar nasional maupun internasional.

3. Peran aktif dalam program pengembangan IPTEK, seperti diseminasi ke

masyarakat, serta training dan pelatihan untuk tenaga teknis dari instansi

pemerintah, swasta maupun mahasiswa.

4. Peran aktif dalam organisasi/jejaring pengguna IPTEK yang berasal instansi

pemerintah, pihak swasta atau stakeholder.

5. Publikasi dan update terbaru kegiatan IPTEK melalui website

resmi BROL: www.brok.kkp.go.id

6. Pembukaan akses untuk tanya jawab secara umum melalui email resmi

(21)

II.2 Kondisi yang Diharapkan sebagai Pusat Unggulan Iptek

Dalam pengembangan menjadi PUI diharapkan BROL mampu:

1. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas lembaga melalui:

a) Pelaksanaan manajemen litbang yang lebih terarah dan terorganisir melalui

pelaksanaan SOP yang sudah ada. Selain itu, peningkatan sertifikasi

lembaga melalui sertifikasi KNAPPP juga diperlukan dalam waktu dekat untuk

meningkatkan kualitas kinerja tata kelola kelembagaan.

b) Peningkatan sarana dan prasarana penelitian dan observasi khususnya

terkait dengan peralatan observasi dan pengembangan sistem informasi spasial.

Disamping itu penambahan jumlah lab terakreditasi dan parameter ujinya untuk

laboratorium penginderaan jauh, laboratorium Observasi dan pemodelan laut

serta laboratorium alam akan sangat bermanfaat untuk membantu

operasionalisasi observasi.

2. Meningkatkan pengembangan SDM melalui peningkatan dan kompetensi pegawai

terkait sistem informasi spasial melalui pendidikan formal (S2 dan S3) maupun

pendidikan informal (training, magang dan pelatihan).

3. Meningkatkan pengembangan kapasitas akses informasi dan jejaring lembaga

melalui:

a) Peningkatan kapasitas akses informasi yang lebih mumpuni. Penyediaan

akses untuk jurnal berbayar merupakan fasilitas penting yang dibutuhkan

oleh peneliti sebagai sumber informasi perkembangan IPTEK. Manajemen

website yang lebih komprehensif yang secara cepat dapat mengakselerasi

penyebaran informasi terkait hasil atau status terkini inovasi dan penyebaran

teknologi yang dihasilkan juga diperlukan kerjasama dengan media cetak/online

untuk memperluas akses informasi.

b) Peran aktif dalam pertemuan, interaksi dan mengikuti semacam Forum

Group Discussion dengan instansi riset atau lembaga inovasi lain baik Direktorat Jenderal teknis, Perguruan Tinggi maupun Swasta/perusahaan sehingga

(22)

4. Meningkatnya penguatan fokus riset dan pemanfaatan produk riset melalui

peningkatan jumlah lulusan S3, keikutsertaan dalam forum ilmiah internasional dan

penyebarluasan hasil riset dengan publikasi nasional maupun internasional serta

perolehan rezim HKI / paten.

5. Meningkatnya penguatan kerangka dan mekanisme diseminasi melalui

pengembangan kerjasama riset dan non riset baik nasional maupun internasional

serta mulai dilakukan penjajakan kontrak bisnis dengan industri.

6. Meningkatnya penguatan keberlanjutan produktivitas diseminasi melalui

perolehan national recognition untuk produk berbasis riset unggulan, perolehan

national reference bagi kinerja Pusat Unggulan IPTEK, perolehan economic benefit

dan social impact bagi masyarakat bagi masyarakat. Sehingga secara umum, diharapkan:

i. BROL mampu menjadi instansi litbang yang lebih aktif dan tangguh dalam

melakukan berbagai penelitian dan pengembangan observasi kelautan yang lebih

banyak menghasilkan data, informasi dan teknologi yang inovatif dan aplikatif untuk

dimanfaatkan oleh masyarakat.

ii. BROL mampu secara aktif menyebarluaskan data IPTEK observasi kelautan yang

telah dihasilkan dalam rangka peningkatan kompetensi dan dukungan informasi

kepada masyarakat perikanan, instansi pemerintah terkait, akademisi perikanan

maupun pengusaha/stakeholder perikanan. Penyampaian informasi ini dapat

ditingkatkan melalui partisipasi aktif pada berbagai forum ilmiah ataupun penulisan

jurnal baik dalam dan luar negeri.

Dalam skala nasional, dengan menjadi lembaga PUI, diharapkan:

i. BROL mampu menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

observasi kelautan

ii. BROL mampu memperkuat daya dukung keilmuan dan penyebarluasannya bagi

stakeholders baik dari dalam maupun luar negeri, khususnya terkait dengan

penelitian dan pengembangan teknologi observasi kelautan di Indonesia.

iii. Dalam lingkup yang lebih luas, IPTEK Observasi Laut dari BROL diharapkan

(23)

pada akhirnya mampu menghasilkan kebijakan-kebijakan terkait observasi kelautan di Indonesia.

II.3 Gap Analysis

Berdasarkan kondisi saat ini dan juga kondisi yang diharapkan oleh BROL sebagai

PUI Iptek Observasi Kelautan, maka lebih lanjut BROL melakukan analisis Strength-

Weaknesses-Opportunity-Threats atau SWOT analysis (Gambar 2). Dari hasil pemetaan

posisi kekuatan organisasi (SWOT Analysis) tersebut, Balai Riset dan Observasi Laut

menyusun matriks strategi (Gambar 3) dan analisis cost-benefit dari empat strategi BROL

(Gambar 4).

(24)
(25)

Sumber daya riset sebagai pendukung utama Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) pada saat ini, meliputi sumber daya manusia, sarana/prasarana, infrastruktur dan peralatan dirasakan belum cukup memadai. Dari penjelasan dibawah ini akan dapat diperoleh gambaran umum mengenai kondisi terkini dan upaya yang akan dilakukan.

Dalam mengembangkan kapasitas-kelembagaan BROL memilah beberapa segmen

perangkat (wares) yang menjadi pondasi utama keseluruhan aspek implementasi dari

tugas dan fungsi organisasi, yang sekaligus menciptakan peluang berkembangnya

cakupan kemampuan riset dari BROL di masa mendatang. Pembagian segmen tersebut

adalah:

1. Perangkat ke-organisasian (Orgawares). Hal ini telah terjawab dengan adanya

Peraturan Menteri yang menetapkan Bali Riset dan Observasi Laut;

2. Perangkat Keras (hardwares);

3. Perangkat SDM (brainwares) & competency-building;

4. Perangkat Teknologi Informasi (IT-wares).

III.1 Program Pengembangan Institusi

Balai Riset dan Observasi Laut adalah Unit Pelaksana Teknis ini berada di bawah

Pusat Riset Kelautan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan,

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Penggunaan kata “Laut” pada

organisasi ini dimaksudkan agar BROL bisa lebih fokus pada kegiatan yang berkaitan

dengan fenomena oseanografis (terutama fenomena fisis dan kimiawi) dikaitkan dengan

sektor kelautan dan perikanan secara umum. Sebagai Unit Pelaksana Teknis yang

mengerjakan kegiatan-kegiatan teknis riset dan observasi untuk keperluan perumusan

kebijakan oleh Pusat Riset Kelautan, BROL berdasarkan pada perkiraan perkembangan

sektor kelautan dan perikanan, telah menetapkan beberapa tujuan yang akan dicapai,

yaitu:

a. Mewujudkan kapasitas dan kompetensi sumber daya penelitian dan observasi di

(26)

b. Meningkatkan keakuratan dan pemanfaatan peta prakiraan daerah penangkapan ikan untuk mendukung arah kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

c. Memanfaatkan IPTEK secara optimal dan tepat guna untuk penelitian dan

observasi di bidang kelautan dan perikanan, terutama untuk mewujudkan sistem

observasi kelautan terpadu yang mendukung implementasi program Indonesia

Global Ocean Observing System (InaGOOS).

d. Melakukan kegiatan penelitian dan observasi di bidang kelautan yang berkaitan

dengan isu perubahan iklim dan pemanasan global.

e. Memperluas jejaring kerjasama nasional dan internasional dalam penelitian dan observasi di bidang kelautan dan perikanan.

Guna mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan maka, diambil langkah dan arah

kebijakan meliputi:

a. Pengembangan dan peningkatan kemampuan sumber daya penelitian dan

observasi di bidang kelautan dan perikanan.

b. Pengembangan sistem informasi kelautan terpadu berbasis pada oseanografi

operasional untuk meningkatkan pemahaman karakteristik dan dinamika perairan

serta variabilitas dan interaksinya dengan fenomena regional dan global (ENSO,

IOD, dan perubahan iklim).

c. Pengembangan penelitian terapan yang memanfaatkan teknologi inderaja, SIG dan

pemodelan numerik untuk pembuatan PPDPI di wilayah perairan Indonesia.

d. Peningkatan penyebaran data dan informasi serta pemanfaatan hasil penelitian

dan observasi di bidang kelautan dan perikanan kepada pengguna.

A. Kebutuhan SDM BROL

Sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan organisasi

diharapkan dapat menjalankan roda organisasi secara efektif dan efisien untuk

tercapainya tujuan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi BROL. Untuk mengembangkan

organisasi BROL yang berfokus pada pemanfaatan teknologi penginderaan jauh kelautan,

observasi, dan pemodelan laut untuk melaksanakan riset dan observasi sumber daya laut

(27)

iklim yang didukung oleh ketatausahaan dan teknologi informasi yang handal, maka

dibutuhkan SDM yang handal pula dengan latar belakang pendidikan yang berbasis pada

ilmu kelautan, perikanan, penginderaan jauh, biologi laut, geografi, kimia laut, geologi laut,

ekonomi, akuntansi, manajemen, ilmu komputer, Statistik dan instrumentasi serta

oseanografi dengan tingkat pendidikan S1 sampai dengan S-3.

B. Kebutuhan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana riset dan observasi adalah indikator lain dalam penguatan

organisasi. Berdasarkan pada tujuan, sasaran, kebijakan dan rencana kerja yang telah

disusun dan rumuskan, sarana dan prasarana berikut sangat dibutuhkan di masa yang

akan datang:

a. Peralatan survey oseanografi.

b. Workshop atau bengkel peralatan oseanografi.

c. Laboratorium Riset Kelautan terpadu (Lab Penginderaan jauh kelautan, Penguajian

kualitas perairan, Lab Oseanografi dan Pemodelan, Lab Alam dan Lab Teknologi

Informasi).

d. Pusat penerima dan pengolah data kelautan. e. Kapal riset dan dermaganya.

f. Ruang server dan penyimpanan data.

g. Ruang kerja untuk para peneliti tamu.

h. Rumah tinggal untuk para peneliti.

i. Gedung olah raga indoor.

III.2 Program Penelitian dan Pengembangan

Balai Riset dan Observasi laut berkewajiban untuk melakukan dan mewujudkan

penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi observasi kelautan yang

mampu memberikan solusi bagi setiap permasalahan yang muncul dalam proses

pembangunan sektor kelautan nasional untuk memperkuat daya tahan ekonomi dan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa mengorbankan lingkungan. Guna

mencapai tujuan tersebut di atas, BROL telah menyusun research and development

(28)

Gambar 5. Roadmap Sistem Informasi Spasial Daerah Penangkapan Ikan

(29)

Gambar 7. Roadmap Sistem Informasi Spasial Kondisi Lingkungan pada Ekosistem Pesisir

Gambar 8. Roadmap Sistem Teknologi Informasi Spasial

III.3 Program Diseminasi Hasil – Hasil Kegiatan

Diseminasi hasil kegiatan riset yang merupakan informasi ilmiah, produk, komponen

dan paktek teknologi yang dihasilkan perlu dikuatkan agar pemanfaatan oleh masyarakat

luas lebih optimum. Rencana peguatan yang dilakukan dengan diseminasi dan sosialisasi

pemanfaatan hasil riset. Diseminasi dan sosilasiasi ilmiah yang dilakukan melalui publikasi

karya tulis ilmiah dalam bentuk tulisan popular atau semi popular dilakukan melalui media

(30)

televisi. Hasil riset yang berupa aplikasi didesiminasikan melalui kegiatan pengembangan

dan penerapan dimasyarakat melalui kerjasama dengan pemerintah daerah yang terkait,

kelompok nelayan, koperasi, dan lembaga swadaya masyarakat setempat. Selain

dilakukan melalui media publikasi popular dan semi popular dilakukan kerjasama dengan

pihak mitra (industri atau unit bisnis) baik di tingkat Daerah dan Nasional. Kerjasama

tersebut bertujuan untuk meningkatkan jumlah pemanfaatan informasi. Diseminasi yang

berupa komponen teknologi dan paket teknologi dilakukan melalui kegiatan

pengembangan dan penerapan langsung di masyarakat melalui kerjasama dengan

pemerintah daerah. Kegiatan yang dilakukan melalui pelatihan, workshop, konsultasi dan

pendampingan teknis kepada pihak yang membutuhkan, baik perorangan, kelompok,

lembaga maupun pemerintah yang terkait. Untuk itu disusun indikator keberhasilan

diseminasi hasil kegiatan yang tertuang pada Tabel 5.

Tabel 5. Indikator keberhasilan diseminasi hasil kegiatan

No. Bentuk kegiatan Diseminasi dan

Pemanfaatan Hasil Indikator

1. Sistem data dan informasi institusi Jumlah akses, download

2. Publikasi ilmiah Jumlah KTI jurnal

3. Pameran hasil riset Jumlah pameran yang diikuti

4. Pencetakan bahan promosi dan publikasi hasil riset

Jumlah dan jenis bahan promosi dan publikasi hasil

riset sialisasi

5. Sosilaisasi hasil riset Jumlah dan jenis sosialisasi hasil riset yang diikuti

6.

Berita popular dan semi-populer yang

diterbitkan pada website, surat kabar,

jejaring social, radio dan televisi

Jumlah dan Jenis Berita popular dan semi-populer

yang diterbitkan pada website, surat kabar, jejaring

social, radio dan televisi

7. Pelatihan, konsultasi, pendampingan Jumlah pelatihan, konsultasi, pendampingan

8. Kesepakatan kerjasama riset Jumlah kesepakatan kerjasama riset

9. Kunjungan ilmiah di Institusi Jumlah kunjungan ilmiah yang ada di Institusi

10.PNBP Nisbah PNBP terhadap total anggaran

Keberhasilan diseminasi hasil kegiatan yang telah di tuuangkan dalam indicator

keberhasilan juga perlu dilihat output, outcam dan impact dari setiap bentuk kegiatan

diseminasi dan pemanfaatan hasil kegiatan. Untuk itu disusun Target Output, Outcome

(31)

Tabel 6. Target output, outcome dan impact diseminasi hasil kegiatan No. Bentuk Diseminasi dan Pemanfaatan Hasil

Ouput Outcome Impact

1. Sistem data dan informasi institusi

Jumlah Informasi ilmiah

hasil riset dan observasi

kelautan yang tersedia

Jumlah Informasi

ilmiah hasil riset

observasi kelautan

diakses pengguna

Pengguna memahami

informasi hasil riset dan

observasi kelautan

2. Publikasi ilmiah 15 KTI dalam jurnal

nasional terakreditasi, 3 KTI dalam

jurnal internasional

15 KTI dalam jurnal nasional terakreditasi, 3 KTI dalam jurnal internasional

Sitasi oleh pengguna

3. Pameran hasil riset Jumlah Even pameran hasil riset dan observasi yang di ikuti baik Nasional dan Internasional

Jumlah 3 Even

pameran hasil riset

dan observasi yang

di ikuti baik Nasional dan Internasional

50 pengunjung pameran hasil riset dan observasi yang di ikuti

baik Nasional dan

Internasional 4. Pencetakan bahan

promosi dan publikasi hasil riset

Jumlah bahan promosi dan publikasi hasil riset

Jumlah bahan

promosi dan

publikasi hasil riset di

terima pengguna

Pengguna memahami

informasi hasil riset dan

observasi kelautan

5. Sosilaisasi hasil riset

Jumlah sosialisasi hasil

riset dan observasi kelautan

3 sosialisasi hasil

riset dan observasi kelautan yang di ikuti

150 peserta sosilasiasi

hasil riset dan

observasi kelautan

6. Berita popular dan

semi-populer yang

diterbitkan pada

website, surat

kabar, jejaring social, radio dan televisi

Jumlah dan jenis Berita

popular dan semi-populer

yang diterbitkan pada

website, surat kabar, jejaring social, radio dan televisi

3 jenis Berita popular

dan semi-populer

yang diterbitkan pada

website, surat kabar, jejaring social, radio dan televisi

50 pembaca berita

popular dan semi-

populer yang

diterbitkan pada

website, surat kabar, jejaring social, radio dan televisi 7. Pelatihan, konsultasi, pendampingan Kegiatan pelatihan, konsultasi dan pendampingan teknis kepada pengguna yang membutuhkan Terselenggaranya kegiatan pelatihan, konsultasi dan pendampingan teknis

kepada pengguna yang

membutuhkan

Peningkatan

transfer atau adopsi

hasil riset

(32)

No.

Bentuk

Diseminasi dan

Pemanfaatan Hasil

Ouput Outcome Impact

8. Kesepakatan kerjasama riset

Kontrak kerjasama

litbang dengan dinas-

dinas pemerintah

daerah serta lembaga-

lembaga litbang nasional dan internasional Tersedianya kontrak kerjasama litbang dengan dinas-dinas pemerintah daerah serta lembaga- lembaga litbang nasional dan internasional

Pemanfaatan hasil riset

mengalami peningkatan

9. Kunjungan ilmiah di Institusi

Jumlah kunjungan ilmiah di insititusi

25 kunjungan ilmiah di

insititusi

Pemanfaatan hasil riset

Mengalami peningkatan

10. PNBP Nisbah PNBP

terhadap total

anggaran lebih dari 5%

Tercapainya nisbah

PNBP terhadap total

anggaran lebih dari

5%

Peningkatan PNBP

Guna menjamin keberlangsungan dan konsistensi kegiatan diseminasi hasil kegiatan

perlu disusun roadmap Diseminasi Hasil Kegiatan. Roadmap diseminasi hasil kegiatan

dituangkan dalam Tabel 7.

Tabel 7. Roadmap diseminasi hasil kegiatan

No. Bentuk Diseminasi hasil kegiatan Tahun I Tahun II Tahun III

1 Sistem data dan informasi institusi v v v

2 Publikasi ilmiah v v v

3 Pameran hasil riset v v v

4 Pencetakan bahan promosi dan publikasi hasil riset v v v

5 Sosilaisasi hasil riset v v v

6 Berita popular dan semi-populer yang diterbitkan pada

website, surat kabar, jejaring social, radio dan televisi v v v

7 Pelatihan, konsultasi, pendampingan v v v

8 Kesepakatan kerjasama riset v v v

9 Kunjungan ilmiah di Institusi v v v

10 PNBP v v v

III.4 Personil Pelaksana Kegiatan Pembinaan Kelembagaan

Personil yang terlibat dalam kegiatan Pembinaan Kelembagaan Pusat Unggulan

IPTEK Observasi Keluatan sebagaimana tercantum dalam Tabel 8. Seluruh kegiatan akan

dilaksanakan secara sinergis dengan melibatkan pegawai BROL yang terkait.

(33)

Tabel 8. Personil pelaksana kegiatan pembinaan kelembagaan No. Nama Alokasi Waktu (Jam/Minggu) Jabatan Tanggung Jawab

1 Dr. I Nyoman Radiarta, M.Sc. 3 Kepala Balai Pembina

2 Komang Iwan Suniada, M.Si. 5 Peneliti Ketua

3 Dr. Agung Yunanto 5 Operasional Kasie Tata Sekretaris

4 Made Agus Dwipayana, S.E. 5 Bendahara Keuangan

Sourcing capacity

5 Endah Mulyastuti, S.E. 5 Ka Sub Bag

Tata Usaha Koordinator

6 I Nyoman Suastawan 5 BMN Anggota

7 Prima Yuli Witasari, S.Pi. 5 Kepegawaian Anggota

8 Kadek Ratna Pratiwi, A.Md. 5 Keuangan

9 Wingking Era Rintaka Siwi, M.Si. 5 Peneliti Anggota

10 Novia Arinda Pradisty, S.Si. 5 Peneliti Anggota

11 I Nyoman Surana 5 Teknisi Anggota

12 Ketut Adi Wiranata, S.E. 5 Pengadaan Anggota

R&D capacity

13 Frida Sidik, M.Sc, Ph.D. 5 Peneliti Koordinator

14 Dr. Eghbert Elvan Ampou, S.IK. 5 Peneliti Anggota

15 Dr. Bambang Sukresno, S.Si., M.Si. 5 Peneliti Anggota

16 Dr. Teja Arief Wibawa, S.Pi. 5 Peneliti Anggota

17 Dr. Dessy Berlianty, S.Si., M.Si. 5 Peneliti Anggota

18 Rizki Hanintyo, S.Si. 5 Peneliti Anggota

Disseminating capacity

19 Ridla Kumara Hadi, S.Kom. 5 Kasie Pelayanan Teknis Koordinator

20 Rochma Widia Lestari, S.IKom. 5 Pelayanan

Teknis Anggota

21 Dr. Denny Wijaya 5 Peneliti Anggota

22 Adi Wijaya, M.Si 5 Peneliti Anggota

23 Teguh Agustiadi, S.T. 5 Peneliti Anggota

24 Eko Susilo, S.Pi. 5 Peneliti Anggota

25 Nuryani Widagti , S.Hut., M.Si. 5 Peneliti Anggota

26 Amandangi Wahyuning Hastuti, S.I.K. 5 Peneliti Anggota

27 Dinarika Jatisworo, S.Si. 5 Peneliti Anggota

(34)

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov

1 Tata Kelola Organisasi

a. Penyusunan dokumen sertifikasi KNAPP

b. Dukungan penyusunan dokumen akreditasi ISO 9001 c. Pembenahan SOP tata kelola organisasi BROL 2 Pengembangan Kompetensi SDM

a. Pelatihan bidang observasi kelautan skala internasional b. Pelatihan bahasa inggris

c. Pelatihan SDM tenaga teknis pendukung (laboran) 3 Peningkatan dukungan sarana dan prasarana

a. Penguatan website lembaga

b. Penataan SOP pemanfaatan informasi lembaga c. Peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM

pengembangan informasi

4 Pengembangan jaringan dan akses informasi

a. Dukungan penataan SOP pemanfaatan sarana dan prasarana

b. Bantuan penambahan ruang lingkup akreditasi laboratorium 5 Penguatan fokus riset

a. Dukungan perolehan publikasi internasional b. Dukungan pelaksanaan riset unggulan lembaga c. Bantuan pelaksanaan riset dan observasi kelautan 6 Keberlanjutan pemanfaatan produk riset

a. Bantuan perolehan paten dan rezim HKI lainnya : biaya pendaftaran, pemeriksaan dokumen, dll

b. Dukungan penguatan produk unggulan riset berbasis demand

driven industri dan pengguna c. Bantuan penerbitan jurnal ilmiah

d. Penguatan kerangka kerjasama riset dan non riset 7 Penguatan kerangka diseminasi

a. Pengembangan basis data produk unggulan b. Penguatan kerjasama dan diseminasi

(35)

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov

8. Pelaksanaan kegiatan supervisi dan monev

a. Supervisi dan monev

Tabel 9. Indikator Kinerja Pengembangan Kelembagaan Pengembangan Pusat Unggulan IPTEK Observasi Kelautan

Bulan Uraian Kegiatan Ukuran Keberhasilan (Output)

Target Capaian (%) Realisasi Capaian (%) B1

B2 Penyusunan Dokumentasi sertifikasi KNAPPP Dokumen pengajuan KNAPPP 5

Dukungan penyusunan dokumen akreditasi ISO 9001

Dokumen pengajuan sertifikasi ISO 9001

5

Pembenahan SOP tata kelola organisasi BROL Dokumen SOP tata kelola 30

Pelatihan bahasa inggris Laporan pelaksanaan kegiatan 50

Dukungan pelaksanaan riset unggulan lembaga Laporan pelaksanaan kegiatan 50

Pengembangan basis data produk unggulan Laporan pelaksanaan kegiatan 25

Penguatan kerjasama dan diseminasi Laporan pelaksanaan kegiatan 10

(36)

Bulan Uraian Kegiatan Ukuran Keberhasilan (Output) Capaian (%)

Capaian (%)

Dukungan perolehan publikasi internasional KTI Internasional siap submit 20

Supervisi dan monev Laporan pelaksanaan kegiatan 30

B3 Penyusunan Dokumentasi sertifikasi KNAPPP Dokumen pengajuan KNAPPP 15

Dukungan penyusunan dokumen akreditasi ISO 9001

Dokumen pengajuan sertifikasi ISO 9001

35

Pembenahan SOP tata kelola organisasi BROL Dokumen SOP tata kelola 60

Penataan SOP pemanfaatan informasi lembaga Dokumen SOP pemanfaatan

informasi lembaga

50 Peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM

informasi

Laporan pelaksanaan kegiatan 100

Bantuan penambahan ruang lingkup akreditasi laboratorium

Dokumen pengajuan akreditasi laboratorium pengujian

10 Dukungan penataan SOP pemanfaatan sarana

prasarana

Dokumen penataan SOP pemanfaatan sarana prasarana

50

Dukungan perolehan publikasi internasional KTI Internasional siap submit 40

Dukungan pelaksanaan riset unggulan lembaga Laporan pelaksanaan kegiatan 100

Pengembangan basis data produk unggulan Laporan pelaksanaan kegiatan 50

Penguatan kerjasama dan diseminasi Laporan pelaksanaan kegiatan 20

B4 Penyusunan Dokumentasi sertifikasi KNAPPP Dokumen pengajuan KNAPPP 25

Dukungan penyusunan dokumen akreditasi ISO 9001

Dokumen pengajuan sertifikasi ISO 9001

45

Pembenahan SOP tata kelola organisasi BROL Dokumen SOP tata kelola 100

Magang tenaga teknis pendukung Laporan pelaksanaan kegiatan 50

Penguatan website lembaga Laporan kegiatan pengelolaan

website

50

Penataan SOP pemanfaatan informasi lembaga Dokumen SOP pemanfaatan 100

(37)

Bulan Uraian Kegiatan Ukuran Keberhasilan (Output) Capaian (%)

Capaian (%)

informasi lembaga Bantuan penambahan ruang lingkup akreditasi

laboratorium

Dokumen pengajuan akreditasi laboratorium pengujian

20 Dukungan penataan SOP pemanfaatan sarana

prasarana

Dokumen penataan SOP pemanfaatan sarana prasarana

100

Dukungan perolehan publikasi internasional KTI Internasional siap submit 60

Pengembangan basis data produk unggulan Laporan pelaksanaan kegiatan 75

Penguatan kerjasama dan diseminasi Laporan pelaksanaan kegiatan 30

B5 Penyusunan Dokumentasi sertifikasi KNAPPP Dokumen pengajuan KNAPPP 35

Dukungan penyusunan dokumen akreditasi ISO 9001

Dokumen pengajuan sertifikasi ISO 9001

55

Magang SDM riset dan observasi kelautan Laporan pelaksanaan kegiatan 25

Penguatan website lembaga Laporan kegiatan pengelolaan

website

100 Bantuan penambahan ruang lingkup akreditasi

laboratorium

Dokumen pengajuan akreditasi laboratorium pengujian

30

Dukungan perolehan publikasi internasional KTI Internasional siap submit 80

Pengembangan basis data produk unggulan Laporan pelaksanaan kegiatan 100

Penguatan kerjasama dan diseminasi Laporan pelaksanaan kegiatan 40

Supervisi dan monev Laporan pelaksanaan kegiatan 60

B6 Penyusunan Dokumentasi sertifikasi KNAPPP Dokumen pengajuan KNAPPP 45

Dukungan penyusunan dokumen akreditasi ISO 9001

Dokumen pengajuan sertifikasi ISO 9001

65

Magang SDM riset dan observasi kelautan Laporan pelaksanaan kegiatan 50

Pelatihan bahasa inggris Laporan pelaksanaan kegiatan 100

Bantuan penambahan ruang lingkup akreditasi Dokumen pengajuan akreditasi 40

(38)

Bulan Uraian Kegiatan Ukuran Keberhasilan (Output) Capaian (%)

Capaian (%)

laboratorium laboratorium pengujian

Dukungan perolehan publikasi internasional KTI Internasional siap submit 100

Penguatan kerjasama dan diseminasi Laporan pelaksanaan kegiatan 50

B7 Penyusunan Dokumentasi sertifikasi KNAPPP Dokumen pengajuan KNAPPP 55

Dukungan penyusunan dokumen akreditasi ISO 9001

Dokumen pengajuan sertifikasi ISO 9001

75

Magang SDM riset dan observasi kelautan Laporan pelaksanaan kegiatan 75

Magang tenaga teknis pendukung Laporan pelaksanaan kegiatan 100

Bantuan penambahan ruang lingkup akreditasi laboratorium

Dokumen pengajuan akreditasi laboratorium pengujian

50

Penguatan kerjasama dan diseminasi Laporan pelaksanaan kegiatan 60

B8 Penyusunan Dokumentasi sertifikasi KNAPPP Dokumen pengajuan KNAPPP 70

Dukungan penyusunan dokumen akreditasi ISO 9001

Dokumen pengajuan sertifikasi ISO 9001

85

Magang SDM riset dan observasi kelautan Laporan pelaksanaan kegiatan 100

Bantuan penambahan ruang lingkup akreditasi laboratorium

Dokumen pengajuan akreditasi laboratorium pengujian

60

Penguatan kerjasama dan diseminasi Laporan pelaksanaan kegiatan 80

Supervisi dan monev Laporan pelaksanaan kegiatan 90

B9 Penyusunan Dokumentasi sertifikasi KNAPPP Dokumen pengajuan KNAPPP 85

Dukungan penyusunan dokumen akreditasi ISO 9001

Dokumen pengajuan sertifikasi ISO 9001

95 Bantuan penambahan ruang lingkup akreditasi

laboratorium

Dokumen pengajuan akreditasi laboratorium pengujian

80

Penguatan kerjasama dan diseminasi Laporan pelaksanaan kegiatan 100

(39)

Bulan Uraian Kegiatan Ukuran Keberhasilan (Output) Capaian (%)

Capaian (%)

B10 Penyusunan Dokumentasi sertifikasi KNAPPP Dokumen pengajuan KNAPPP 95

Bantuan penambahan ruang lingkup akreditasi laboratorium

Dokumen pengajuan akreditasi laboratorium pengujian

90

B11 Penyusunan Dokumentasi sertifikasi KNAPPP Dokumen pengajuan KNAPPP 100

Dukungan penyusunan dokumen akreditasi ISO 9001

Dokumen pengajuan sertifikasi ISO 9001

100 Bantuan penambahan ruang lingkup akreditasi

laboratorium

Dokumen pengajuan akreditasi laboratorium pengujian

100

Supervisi dan monev Laporan pelaksanaan kegiatan 100

B12

(40)

No PengembanganJenis Program Sub Program Aktivitas Volume Harga Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8

I PENGUATAN KELEMBAGAAN (SOURCING – ABSORPTIVE CAPACITY)

1 Tata Kelola Organisasi

Penyusunan dokumen sertifikasi

KNAPP 1 PKT 26.740.000 26.740.000

Dukungan penyusunan dokumen

akreditasi ISO 9001 1 PKT 7.130.000 7.130.000

Pembenahan SOP tata kelola

organisasi BROL 1 PKT 5.890.000 5.890.000

2 Pengembangan

Kompetensi SDM

Pelatihan bidang observasi kelautan

skala internasional 1 PKT 28.400.000 28.400.000

Pelatihan bahasa Inggris 1 PKT 42.400.000 42.400.000

Pelatihan SDM tenaga teknis

pendukung (laboran) 1 PKT 42.760.000 42.760.000

3 Peningkatan dukungan

sarana dan prasarana

Penguatan website lembaga 1 PKT 16.000.000 16.000.000

Penataan SOP pemanfaatan informasi

lembaga 1 PKT 1.920.000 1.920.000

Peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM pengembangan informasi

1 PKT 10.000.000 10.000.000

4 Pengembangan jaringan

dan akses informasi

Dukungan perolehan publikasi

internasional 1 PKT 18.500.000 18.500.000

Dukungan pelaksanaan riset unggulan

lembaga 1 PKT 64.500.000 64.500.000

(41)

No PengembanganJenis Program Sub Program Aktivitas Volume Harga Jumlah

Bantuan pelaksanaan riset dan

observasi kelautan 1 PKT 10.000.000 10.000.000

II PROGRAM RISET/ KAJIAN

1 Penguatan fokus riset

Dukungan perolehan publikasi

internasional 3 PKT 18.500.000 55.500.000

Dukungan pelaksanaan riset unggulan

lembaga 1 PKT 64.500.000 64.500.000

Bantuan pelaksanaan riset dan

observasi kelautan 1 PKT 10.000.000 10.000.000

2

Keberlanjutan pemanfaatan produk riset

Bantuan perolehan paten dan rezim HKI lainnya : biaya pendaftaran, pemeriksaan dokumen, dll

1 PKT 15.000.000 15.000.000

Dukungan penguatan produk unggulan

riset berbasis demand driven industri

dan pengguna

1 PKT 50.000.000 50.000.000

Bantuan penerbitan jurnal ilmiah 1 PKT 20.000.000 20.000.000

Penguatan kerangka kerjasama riset

dan non riset 1 PKT 10.000.000 10.000.000

III DISEMINASI HASIL-HASIL KEGITAN

1 Penguatan kerangka

diseminasi

Sosialisasi dan diseminasi hasil

riset kepada pengguna 1 PKT 44.210.000 14.210.000

Penguatan kerjasama dan diseminasi 1 PKT 49.790.000 29.790.000

(42)

No PengembanganJenis Program Sub Program Aktivitas Volume Harga Jumlah IV SUPERVISI

1 Pelaksanaan kegiatan

supervisi

Pelaksanaan kegiatan supervisi 2 PKT 15.000.000 30.000.000

2 Pelaksanaan kegiatan

monev

Pelaksanaan kegiatan monev 2 PKT 18.000.000 36.000.000

Total 659.240.000

(43)

IV.1 Sasaran / Hasil Akhir (Output)

Sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan pengembangan kelembagaan PUI mencakup tiga hal utama, yaitu: meningkatnya kemampuan BROL sebagai satu

organisasi litbang untuk menyerap dan mendayagunakan informasi dan teknologi dari luar

organisasi, meningkatnya kemampuan para peneliti BROL untuk melakukan penelitian

dan mempublikasikan hasil penelitiannya berbasis standar ilmiah internasional, dan

terbentuknya sistem yang dapat memberi ruang partisipasi aktif pengguna hasil penelitian

BROL dan menjadi penghubung langsung antara mereka dengan para peneliti BROL.

Sasaran pertama difokuskan pada kegiatan yang dapat medukung penelitian di BROL.

Sebagai suatu lembaga penelitian dan pengembangan, mutu dan efisiensi penelitian di

BROL harus terakreditasi oleh komite nasional akreditasi pranata penelitian dan

pengembangan (KNAPPP). Selanjutnya, dengan kegiatan kelembagaan PUI, laboratorium

riset kelautan yang ada di BROL diharapkan dapat memperoleh sertifikasi mutu yang

sesuai dengan standar nasional. Terdapat empat laboratorium di BROL: laboratorium

kualitas perairan, laboratorium penginderaan jauh kelautan, laboratorium observasi ocean

modeling, dan laboratorium alam.

Saat ini laboratorium kualitas perairan dengan ISO/IEC 17025 telah memiliki standar

pengujian terhadap tujuh parameter kualitas perairan. Diharapkan dalam periode

pembinaan kelembagaan PUI, jumlah parameter yang distandarisasi dapat meningkat.

Laboratorium penginderaan jauh kelautan dan observasi ocean modeling berbasis pada

data dengan tipe yang sama yaitu data geospasial. Berdasarkan Undang-undang No 4

tahun 2011 tentang Informasi Geospasial (IG), pelaksana IG dianggap memenuhi

kualifikasi jika dapat tersertifikasi oleh lembaga yang kredibel, yaitu Badan Informasi

Geospasial (BIG). Diharapkan mutu data geospasial yang dikeluarkan oleh kedua

laboratorium tersebut dapat terstandarisasi oleh BIG.

Sasaran kedua difokuskan pada peningkatan kemampuan para peneliti, yang meliputi

peningkatan penguasaan bahasa asing, peningkatan kemampuan pengolahan dan

analisis data, dan peningkatan kemampuan peneliti dalam penulisan karya ilmiah

(44)

mendatang, para peneliti BROL mulai meninggalkan penggunaan program pengolah data

yang tidak berlisensi dan beralih kepada penguasaan program pengolah data yang gratis

dan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Penulisan dan publikasi karya tulis

ilmiah internasional membutuhkan metode dan strategi yang harus dipahami oleh para

peneliti, Diharapkan melalui program PUI, para peneliti BROL dapat memperoleh

bimbingan untuk menulis dan mempublikasikan karya ilmliah internasional.

Sasaran ketiga terkait dengan diseminasi dan pemanfaatan hasil penelitian BROL.

Saat ini hasil-hasil penelitian BROL dapat dimanfaatkan secara langsung dan bebas para

pengguna. Salah satu kelemahan sistem distribusi tersebut adalah para peneliti tidak

dapat memperoleh input penggunaan produk BROL, karena para pengguna produk

tersebut belum teridenfikasi secara lengkap dan mereka dapat mengakses produk BROL

tanpa harus memberikan respon balik atas penggunaan produk tersebut. Diharapkan

dengan melalui program PUI, dapat terbentuk satu sistem informasi yang dapat

menjembatani komunikasi antara pengguna produk BROL dengan para peneliti sebagai

pengembang produk tersebut. Dengan sistem tersebut, pengguna produk-produk BROL

dapat terdata secara lengkap, dapat dengan mudah mengakses produk BROL dan

menyampaikan kekurangan produk tersebut langsung kepada peneliti, serta para peneliti

dapat memperoleh masukan untuk peningkatan kualitas dan pengembangan produknya.

IV.2 Outcome dan Impact

Secara kelembagaan, BROL diharapkan dapat memperoleh sertifikasi KNAPPP pada

periode pembinaan PUI. Terakreditasinya BROL dalam sistem KNAPPP dapat

meningkatkan peran BROL dalam pembangunan kelautan nasional, karena secara

kelembagaan BROL telah diakui memiliki kelengkapan pranata litbang yang baik,

mempunyai wawasan kedepan, memiliki sistem pengelolaan yang menjamin mutu hasil

penelitian dan pengembangan, serta mempunyai sumber daya manusia, peralatan,

sarana prasarana dan dana untuk melakukan penelitian dan pengembangan dengan baik.

Produk, data, dan hasil pengujian dari laboratorium-laboratorium BROL diharapkan

dapat tersertifikasi oleh lembaga akreditasi yang kredibel pada bidangnya. Selain secara

internal dapat meningkatkan kualitas penelitian dan pengembangan BROL, sertifikasi

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Riset dan Observasi  Laut
Tabel 2. Data fungsional  peneliti berdasarkan  jabatan dan  pendidikan
Tabel 3. Data peneliti dan calon peneliti BROL berdasarkan  disiplin ilmu tahun  2017
Gambar 2. Peta posisi kekuatan organisasi  BROL
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan hasil penelitian tindakan ini adalah: (1) guru telah menguasai keterampilan merancang pembelajaran membaca dan menulis permulaan di sekolah dasar dengan menggunakan

Sebagai kota metropolitan terbesar ketiga di Indonesia, dengan karakteristik masyarakat yang cukup heterogen, diharapkan gambaran profil perilaku konsumen dari hasil penelitian

Menurut (Aeltermn et al. 2006 dalam Zhang, 2012) microbial fuel cells (MFCs) adalah reaktor bioelektrochemical yang dapat mengkonversi energi kimia dari zat organik pada

Kultur mikroba yang digunakan dalam MFC ini memiliki kemampuan untuk menggunakan bahan organik yang ada dalam limbah cair sebagai sumber energi dan menghasilkan

Kerapatan daya maksimum yang dapat dihasilkan dari sistem MFC ini untuk pengukuran pertama mencapai 30,54 mW/m 2 pada menit ke-65 dengan elektroda Cu/Zn, sedangkan untuk

Studi ini juga dilakukan untuk membandingkan hasil listrik yang diproduksi antara kedua volume reaktor yang digunakan, sehingga dapat diperkirakan pengaruh

Nilai efisiensi reduksi COD yang diperoleh reaktor ML-MFC tersebut memiliki nilai yang lebih tinggi daripada nilai efisiensi sebesar 29% yang dihasilkan dari

Bahwa, penambahan Saccharomyces cerevisiae pada substrat POME menurunkan kinerja MFC dilihat dari penurunan nilai kuat arus listrik, tegangan listrik, sehingga