RENCANA KERJA PEMBINAAN KELEMBAGAAN
PUSAT UNGGULAN IPTEK
TAHUN 2017
BALAI RISET DAN OBSERVASI LAUT
FOKUS UNGGULAN :
SISTEM INFORMASI SPASIAL DAERAH PENANGKAPAN IKAN DAN
EKOSISTEM PESISIR
BALAI RISET DAN OBSERVASI LAUT
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL PEMBINAAN KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK
TAHUN 2017
BALAI RISET DAN OBSERVASI LAUT
FOKUS UNGGULAN :
SISTEM INFORMASI SPASIAL DAERAH PENANGKAPAN IKAN DAN
EKOSISTEM PESISIR
Telah diperiksa dan disetujui untuk disajikan untuk diusulkan dalam seleksi
pengembangan Pusat Unggulan Iptek yang dilaksanakan oleh Kementrian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Jakarta, 9 Mei 2017
Mengetahui: Kepala
Badan Riset dan Sumber Daya Manusia
Kelautan dan Perikanan
Kepala
Balai Riset dan Observasi Laut
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR GAMBAR...v
DAFTAR TABEL ... vi
ABSTRAK ... vii
BAB I. PENDAHULUAN... 1
I.1 Latar Belakang ... 1
I.2 Perumusan Masalah ... 3
I.3 Tujuan Pengembangan ... 4
BAB II. ANALISIS KESENJANGAN (GAP ANALYSIS) ... 5
II.1 Kondisi Saat Ini... 5
A. Profil Organisasi ... 5
B. Manajemen Litbang ... 7
C. Profil Sumber Daya Manusia ... 8
D. Sarana Prasarana dan Fasilitas Pendukung... 10
E. Akreditasi, Standarisasi dan Sertifikasi Lembaga ... 12
F. Kapasitas Akses Informasi ... 12
G. Kapasitas Penyerapan Informasi ... 12
H. Kapasitas Penyebaran Informasi ... 13
II.2 Kondisi yang Diharapkan sebagai Pusat Unggulan Iptek ... 14
II.3 Gap Analysis ... 16
BAB III. PROGRAM DAN KEGIATAN ... 18
III.1 Program Pengembangan Institusi ... 18
A. Kebutuhan SDM BROL ... 19
B. Kebutuhan Sarana dan Prasarana ... 20
III.2 Program Penelitian dan Pengembangan... 20
III.3 Program Diseminasi Hasil – Hasil Kegiatan ... 22
III.4 Personil Pelaksana Kegiatan Pembinaan Kelembagaan ... 25
III.5 Waktu Pelaksanaan Program dan Kegiatan... 27
IV.1Sasaran / Hasil Akhir (Output)... 36
IV.2Outcome dan Impact ... 37
IV.3Sasaran Kegiatan ... 39
Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Riset dan Observasi Laut ... 6
Gambar 2. Peta posisi kekuatan organisasi BROL ... 16
Gambar 3. Matriks strategi berdasarkan peta posisi hasil SWOT Analysis ... 17
Gambar 4. Analisis Cost-Benefit Empat Strategi BROL ... 17
Gambar 5. Roadmap Sistem Informasi Spasial Daerah Penangkapan Ikan... 21
Gambar 6. Roadmap Sistem Informasi Spasial Kondisi Oseanografi ... 21
Gambar 7. Roadmap Sistem Informasi Spasial Kondisi Lingkungan pada Ekosistem Pesisir... 22
Gambar 8. Roadmap Sistem Teknologi Informasi Spasial ... 22
Tabel 1. Komposisi Pegawai BROL Tahun 2017 ... 9
Tabel 2. Data fungsional peneliti berdasarkan jabatan dan pendidikan ... 9
Tabel 3. Data peneliti dan calon peneliti BROL berdasarkan disiplin ilmu tahun 2017 ... 10
Tabel 4. Sumber daya Sarana dan Prasarana BROL ... 10
Tabel 5. Indikator keberhasilan diseminasi hasil kegiatan ... 23
Tabel 6. Target output, outcome dan impact diseminasi hasil kegiatan ... 24
Tabel 7. Roadmap diseminasi hasil kegiatan ... 25
Tabel 8. Personil pelaksana kegiatan pembinaan kelembagaan ... 26
Tabel 9. Indikator Kinerja Pengembangan Kelembagaan Pengembangan Pusat Unggulan IPTEK Observasi Kelautan... 28
Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) mempunyai tugas melaksanakan riset dan observasi sumber daya laut dibidang fisik dan kimia kelautan, daerah potensial
penangkapan ikan, dan perubahan iklim dengan memanfaatkan teknologi observasi laut,
penginderaan jauh kelautan dan pemodelan laut. Dalam rangka menghadapi tantangan dan peluang yang ada dewasa ini, BROL berupaya meningkatkan kinerja untuk
menghasilkan penelitian dan observasi kelautan sebagai upaya mendukung pemanfaatan
sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan sehingga secara nyata dapat
berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat dan mendukung pemulihan ekonomi
nasional dan peningkatan daya saing. Kerjasama dan pengembangan pola kemitraan
dalam penelitian merupakan salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk mendukung
pelaksanaan penelitian dan diseminasi hasil penelitian baik bersifat nasional maupun
internasional. Untuk itu, perlu dibangunkembangkan pondasi dan pemanfaatan teknologi
observasi kelautan yang berbasis pada penelitian terapan (applied research) sebagai
salah satu aspek utama dalam pembangunan di sektor kelautan. Kajian-kajian riset
strategis telah dihasilkan oleh BROL diantaranya lokasi daerah penangkapan ikan,
dinamika oseanografi (observasi dan pengembangan model), dan ekosistem pesisir
(terumbu karang dan mangrove). Produk riset tersebut dalam skala terbatas sudah
didiseminasi kepada pengguna, namun masih perlu adanya upaya diseminasi yang lebih
maksimal sehingga hasil riset tersebut dapat maksimal dimanfaatkan oleh masyarakat
Indonesia. Tujuan proposal ini untuk memperoleh penguatan kelembagaan sebagai
Pusat Unggulan IPTEK dengan fokus pada bidang observasi kelautan yang mampu
menghasilan data dan infromasi serta inovasi yang berdaya saing bagi kegiatan kelautan
dan perikanan yang berkelanjutan. Berkembangnya ilmu dan teknologi dewasa ini,
kompetensi BROL sebagai pusat observasi kelautan perlu adanya peningkatan baik
secara nasional maupun internasional. Dalam upaya peningkatan kompetensi tersebut,
maka dukungan kegiatan berupa pengembangan kapasitas dan kapabilitas BROL perlu
segera dilaksanakan; sehingga BROL akan lebih kompetitif dalam melakukan kegiatan-
kegiatan riset baik taraf nasional maupun internasional. Untuk itu pengembangan
kelembagaan IPTEK yang meliputi penguatan Sourcing Absorptive Capacity, Riset and
Development Capacity, Disseminating Capacity menjadi perlu untuk dilakukan. Melalui
pengembangan IPTEK ini diharapkan BROL dapat menjadi Pusat Unggulan IPTEK yang
dapat memberikan jawaban terhadap tantangan-tantangan observasi kelautan nasional dan internasional.
Kata Kunci: Observasi kelautan, penginderaan jauh, oseanografi, pemodelan, ekosistem
I.1 Latar Belakang
Dalam kerangka mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, Kementerian
Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menetapkan tiga kebijakan pokok pembangunan
kelautan dan perikanan tahun 2015-2019: (1) membangun kedaulatan yang mampu
menopang kemandirian ekonomi dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan; (2) menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang bertanggung jawab, berdaya saing, dan berkelanjutan; dan (3)
meningkatkan pemberdayaan, daya saing, dan kemandirian dalam menjaga keberlanjutan
usaha kelautan dan perikanan (KKP, 2015). Tiga kebijakan pokok pembangunan tersebut
diarahkan untuk memenuhi tiga pilar yang saling terintegrasi, yakni kedaulatan (sovereignty), keberlanjutan (sustainability), dan kemakmuran (prosperity). Dalam rangka
mengelola dan memanfaatkan sumber daya laut tersebut, Indonesia perlu mengubah
paradigma terhadap laut, yaitu dari kecenderungan yang konservatif dan kurang terukur
menuju paradigma baru yang mengandalkan ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan.
Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan nilai tambah sumber daya kelautan bagi
kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan dan menjaga sumber daya laut di masa
datang agar tetap lestari. Untuk itu, perlu dibangunkembangkan pondasi dan pemanfaatan
teknologi observasi kelautan yang berbasis pada penelitian terapan (applied research)
sebagai salah satu aspek utama dalam pembangunan di sektor kelautan. Guna menjawab
tantangan yang semakin berat di masa mendatang perlu dilakukan peningkatan kegiatan
penelitian dan pengembangan di sektor kelautan, baik dalam skala nasional, regional, maupun global.
Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) memiliki tiga pilar mandat dalam kegiatan
observasi kelautan yaitu (1) meningkatkan sumber daya penelitian dan observasi kelautan
yang handal dan mandiri; (2) menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi observasi
kelautan yang didukung oleh sistem data dan informasi handal; dan (3) meningkatkan
pemanfaatan hasil penelitian dan observasi laut. Dalam rangka menghadapi tantangan dan peluang yang ada dewasa ini, BROL berupaya meningkatkan kinerja untuk
sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan sehingga secara nyata dapat
berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat dan mendukung pemulihan ekonomi
nasional dan peningkatan daya saing. Pelaksanaan program dan kegiatan penelitian dan
observasi laut ditopang atas dasar tiga kebijakan yaitu Litbang (penelitian dan
pengembangan) berawal dan berakhir pada pengguna, Litbang harus market driven dan
market driving dan sekaligus policy driven dan hasil Litbang menunjang kebijakan
pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan. Keberhasilan
program Litbang secara mutlak harus didukung oleh sumber daya manusia yang handal,
kelembagaan yang memadai dan pendanaan yang cukup untuk meningkatkan
kompetensi dan profesionalisme lembaga penelitian. Langkah-langkah strategi perlu
disusun guna mengantisipasi kondisi perubahan yang akan terjadi terutama dalam hal
dukungan pendanaan penelitian. Kerjasama dan pengembangan pola kemitraan dalam
penelitian merupakan salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk mendukung
pelaksanaan penelitian dan diseminasi hasil penelitian baik bersifat nasional maupun
internasional.
Kajian-kajian riset strategis telah dihasilkan oleh BROL baik dari pendanaan rupiah
murni (APBN) maupun kerjasama dengan pihak asing. Kajian strategis tersebut
diantaranya lokasi daerah penangkapan ikan, dinamika oseanografi (observasi dan
pengembangan model), dan ekosistem pesisir (terumbu karang dan mangrove). Kajian tersebut memanfaatkan teknologi observasi laut, penginderaan jauh kelautan dan
pemodelan laut. Kerjasama dengan pihak asing diantaranya dengan China, NOAA-USA,
dan Pemerintah Prancis. Kerjasama dengan asing yang baru selesai (bulan Maret 2017)
adalah dengan Pemerintah Prancis yaitu INDESO (Infrastructure Development for Space
Oceanography). INDESO mempunyai tujuh aplikasi sehubungan dengan operasional
oseanografi yaitu: IUU fishing, monitoring fish stock, monitoring coral reef, Oil spill, shrimp
farming, seaweed farming dan mangrove mapping. Seluruh keluaran dari kegiatan riset tersebut diharapkan dapat disosialisasikan dan didiseminasikan kepada potensial
pengguna (stakeholder), sehingga pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan
peta prakiraan daerah penangkapan ikan (PPDPI) yang dikeluarkan tiga kali dalam
seminggu (Susilo et al., 2015). Produk PPDPI ini terbagi menjadi 3 daerah cakupan yaitu
PPDPI nasional, PPDPI pelabuhan, dan PPDPI kawasan khusus. Selain itu diproduksi
juga peta lokasi penangkapan ikan (PELIKAN) untuk spesies tuna, tongkol, cakalang, dan
lemuru. Disisi lain untuk menjaga kelestarian ekosistem terumbu karang BROL juga telah
berhasil mengembangkan terumbu karang buatan alami (artificial reef) melalui teknologi
Bioreeftek. Keluaran hasil riset BROL ini telah dimanfaatkan oleh pengguna (pemerintah
daerah dan masyarakat) dan secara khusus telah memberikan kontribusi yang nyata pada
pengembangan IPTEK observasi kelautan. Sehubungan dengan hal tersebut, penguatan
kelembagaan BROL perlu dikembangkan menjadi Pusat Unggulan IPTEK (PUI)
Observasi Kelautan sehingga dapat meningkatkan peran strategis dalam pengembangan
kelautan dan perikanan di Indonesia.
Peningkatan produk riset yang berdaya saing tinggi sesuai dengan perkembangan
teknologi dewasa ini tidak terlepas dari pemasalahan utama yang dihadapi oleh BROL
yaitu dukungan pendanaan (anggaran) untuk pengembangan sumber daya manusia,
penajaman riset, dan diseminasi hasil riset. Sumber daya manusia (SDM) yang handal
yang telah dibekali dengan bidang keahlian yang spesifik serta mengikuti secara aktif
perkembangan isu-isu terbaru terkait riset observasi kelautan sangat diperlukan untuk
mendukung BROL sebagai PUI. Keterlibatan dalam seminar/workshop/forum nasional dan
internasional akan menambah wawasan dan pola pikir SDM BROL. Hasil kajian yang
telah selesai dilakukan dan dianalisis perlu dipublikasi baik secara nasional maupun
internasional sehingga dapat lebih dikenal secara luas. Untuk mendukung hal tersebut,
maka akses kepada publikasi internasional sangat diperlukan sehingga dapat menambah
wawasan dan kebaharuan riset yang dilakukan dan secara otomatis dapat pula
mempertajam hasil riset yang dilakukan. Sistem diseminasi yang diterapkan juga sangat
terbatas karena terhalang oleh ketersediaan anggaran yang ada. Produk riset yang telah
dihasilkan tidak dapat didiseminasi secara maksimal sehingga respon balik yang diperoleh
belum dapat digunakan secara maksimal untuk memperbaiki output yang disebarkan
I.3 Tujuan Pengembangan
Tujuan pelaksanaan kegiatan penguatan kelembagaan ini adalah untuk
mengembangkan Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) sebagai Pusat Unggulan IPTEK
dengan fokus pada bidang observasi kelautan yang mampu menghasilan data dan
informasi serta inovasi yang berdaya saing yang sesuai untuk kebutuhan berbagai
pengguna diantaranya pemerintah (pusat dan daerah), pengusaha, dan
masyarakat nelayan serta mendistribusikan (diseminasi) luaran riset tersebut ke
masyarakat untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan serta membuka peluang
BAB II. ANALISIS KESENJANGAN (GAP ANALYSIS)
II.1 Kondisi Saat Ini A. Profil Organisasi
Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Kementerian Kelautan dan Perikanan di bidang penelitian dan observasi sumber daya laut
sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
34/MEN/2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset dan Observasi Laut, BROL
mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan observasi sumber daya laut. Berdasarkan
keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Nomor
05/KEP-BALITBANGKP/2016 Kedudukan Unit Pelaksana Teknis BROL berada di Pusat
Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir.
Struktur organisasi BROL dipimpin oleh seorang Kepala dan dibantu oleh Subbagian
Tata Usaha; Seksi Tata Operasional; Seksi Pelayanan Teknis; dan Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, persuratan,
kearsipan, kepegawaian, dan rumah tangga dan perlengkapan, serta tata laksana.
2. Seksi Tata Operasional mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana
program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi, serta laporan.
3. Seksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis, jasa,
informasi, komunikasi, diseminasi, publikasi, kerja sama, dan pengelolaan
prasarana dan sarana penelitian dan observasi, serta perpustakaan.
4. Kelompok jabatan fungsional (Peneliti, Teknisi Litkayasa, Arsiparis, Pranata
Komputer, Pustakawan, dan jabatan fungsional lainnya) mempunyai tugas
melaksanakan:
a. Penelitian dan observasi sumber daya laut di bidang fisika dan kimia kelautan,
daerah potensial penangkapan ikan, dan perubahan iklim dengan
memanfaatkan teknologi observasi laut, penginderaan jauh kelautan, dan
b. Kegiatan lainnya yang sesuai dengan keahlian dan kebutuhan serta tugas
masing-masing jabatan fungsional berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Kepala
Sub Bagian Tata Usaha Seksi Tata Operasional Kelompok Jabatan Fungsional Seksi Pelayanan TeknisGambar 1. Struktur Organisasi Balai Riset dan Observasi Laut
Berdasarkan Gambar 1 menunjukkan struktur kerja organisasi yang ada di BROL.
Dalam menjalankan tugas manajerial kepala balai dibantu oleh 3 pejabat struktural.
Sedangkan dalam menjalankan tugas penelitian dan observasi sumber daya laut,
dibentuk 2 (dua) kelompok penelitian berdasarkan Surat Keputusan Kepala Pusat
Penelitian dan Pengembangan Sumber Data Laut dan Pesisir No. SK 25/Balitbang
KP.2/V/2016 tentang Penetapan Anggota Kelompok Penelitian Lingkup Pusat Penelitian
dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir yaitu Kelompok Penelitian
Penginderaan Jauh Laut, dan Kelompok Penelitian Observasi Laut. Masing-masing
Kelompok Penelitian memliki tugas tertentu dan saling berinteraksi untuk mewujudkan
operasional oseanografi. Namun dengan perubahan strategi kelembagaan, kelompok
penelitian dijadikan satu menjadi kelompok penelitian observasi kelautan.
Dalam melaksanakan penelitian dan observasi laut BROL mempunyai Visi Menjadi
pusat unggulan dalam kegiatan penelitian dan observasi sumber daya laut. Sehingga
untuk menjawab Visi dijabarkan dalam bentuk Misi antara lain menciptakan sumber daya
teknologi observasi laut yang didukung oleh sistem data dan informasi yang handal; meningkatkan pemanfaatan hasil penelitian dan observasi laut untuk mendukung misi
KKP dalam mensejahterakan masyarakat kelautan dan perikanan. Upaya menjawab Misi
disusun Tujuan pencapaian misi antara lain mewujudkan kapasitas dan kompetensi
sumber daya penelitian dan observasi di bidang sumber daya laut yang mandiri, handal,
dinamis dan responsif; meningkatkan keakuratan dan pemanfaatan Peta Prakiraan
Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI) untuk mendukung rencana strategis Kementerian
Kelautan dan Perikanan; memanfaatkan IPTEK secara optimal dan tepat guna dalam
penelitian dan observasi di bidang sumber daya laut, terutama dalam rangka mewujudkan
sistem observasi kelautan terpadu dan mendukung implementasi Indonesia Global Ocean
Observing System (InaGOOS); melakukan kegiatan penelitian dan observasi di bidang
sumber daya laut terkait dengan isu perubahan iklim dan pemanasan global; memperluas
jejaring kerjasama nasional dan internasional dalam penelitian dan observasi di bidang
sumber daya laut. Berdasarkan tujuan maka disusun Sasaran-sasaran kegiatan antara
lain tersedianya SDM yang handal dan profesional serta fasilitas penelitian dan observasi
yang memadai dan didukung oleh sistem manajemen yang efisien dan akuntabel dalam
menghasilkan IPTEK yang bermanfaat bagi pembangunan kelautan dan perikanan di
Indonesia; tersedianya PPDPI yang akurat untuk seluruh wilayah perairan Indonesia
melalui proses otomatisasi dan dapat mendukung rencana strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan; terkuasainya IPTEK observasi di bidang kelautan untuk
mewujudkan system observasi laut terpadu yang mendukung implementasi InaGOOS;
tersedianya data dan informasi kelautan yang lengkap untuk memahami fenomena
perubahan iklim dan pemanasan global serta dampaknya pada karakteristik dan dinamika
perairan di Indonesia; termanfaatkannya hasil penelitian dan observasi di bidang sumber
daya laut yang dilakukan BROL untuk mendukung pembangunan kelautan dan perikanan
di Indonesia; terlibatnya BROL secara aktif dalam jejaring kerjasama nasional dan
internasional di bidang sumber daya laut.
B. Manajemen Litbang
BROL menjalankan kegiatan kelembagaan dengan berdasar kepada Standar
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Khusus untuk pelaksanaan administrasi, BROL menggunakan 114 SOP yang mencakup diantaranya:
1. SOP Bagian Tata Usaha, yang terdiri dari 53 SOP; 2. SOP Bagian PelayananTeknis, yang terdiri dari 17 SOP; 3. SOP Bidang Tata Operasional, yang terdiri dari 31 SOP; 4. SOP Fungsional peneliti, sebanyak 13 SOP.
Masing-masing dari ke-114 SOP utama diatas diuraikan secara lebih rinci menjadi
beberapa SOP yang dijalankan oleh setiap staf di bidang di BROL. Sosialisasi wajib dan
pasti dilakukan apabila terdapat SOP baru atau revisi. Monitoring juga terus dilakukan
untuk memastikan bahwa SOP dijalankan sesuai dengan peruntukan.
Sebagaimana kegiatan manajerial litbang, kegiatan teknis penelitian di BROL juga dilengkapi dengan SOP pelaksanaan teknis yang biasanya dikeluarkan oleh Kepala
Instansi. SOP ini meliputi kegiatan teknis dari seluruh rangkaian pelaksanaan penelitian
maupun penggunaan peralatan dan sarana prasarana penelitian yang dilakukan oleh
peneliti maupun teknisi pelaksana terkait.
C. Profil Sumber Daya Manusia
Terkait pelaksanaan tugas dan fungsi, BROL didukung oleh sumber daya manusia
yang terdiri atas tenaga fungsional peneliti, tenaga fungsional teknisi, staf administrasi dan
tenaga kontrak. Total pegawai BROL sampai dengan Triwulan I tahun 2017 sebanyak 64
orang, dimana jumlah PNS sebanyak 36 orang dan tenaga kontrak sebanyak 28 orang.
S3 S2 S1 1 Peneliti Utama 1 - - 1 2 Peneliti Madya - - - 0 3 Peneliti Muda 4 6 - 9 4 Peneliti Pertama 3 1 7 11 5 Calon Peneliti - 2 - 3 Jumlah 8 9 7 24
Tabel 1. Komposisi Pegawai BROL Tahun 2017
No Uraian Jumlah (orang)
1 Peneliti (fungsional) 22
2 Fungsional Tertentu Lainnya 6
3 Fungsional Umum 8
4 Tenaga Kontrak 28*)
TOTAL 64
*)
Tenaga Kontrak sebanyak 28 orang, terdiri dari Staf Tata Usaha (Keuangan dan Umum) 5 orang;
Staf Pengadministrasi Data Penyajian dan Publikasi 1 orang; Staf Pengelola Sistem dan Jaringan 1
orang; Staf Bidang Tata Operasional 2 orang; Pengolah Data 5 orang; Staf Pengelola Laboratorium 3
orang; tenaga kebersihan halaman dan kantor 3 orang; tenaga satpam 6 orang; sopir 2 orang.
Staf peneliti di BROL terbagi menjadi beberapa jenjang jabatan peneliti. Pada Tabel 2
dan Tabel 3 memperlihatkan komposisi jenjang jabatan peneliti berdasarkan disiplin ilmu.
Tabel 2. Data fungsional peneliti berdasarkan jabatan dan pendidikan
Pendidikan
S3 S2 S1 1 Geografi - 1 1 2 2 Oseanografi - 1 - 1 3 Aquakultur 1 - - 1 4 Ilmu Lingkungan 1 - - 1 Pembangunan 5 1 - - 1 Berkelanjutan 6 Oseanografi Biologi 1 1 2 4 7 Penginderaan Jauh 2 2 - 4 8 Oseanografi Fisik 1 2 1 4 9 Biologi Kelautan 1 1 - 2 10 Teknik Geodesi - 1 - 1 11 Oseanografi Kimia - - 3 3 Jumlah 8 9 7 24
Tabel 3. Data peneliti dan calon peneliti BROL berdasarkan disiplin ilmu tahun 2017
Jumlah Pegawai
No Jabatan Jumlah
D. Sarana Prasarana dan Fasilitas Pendukung
Sebagai institusi riset dan pengembangan, BROL telah dilengkapi dengan berbagai
sarana dan prasarana penelitian. Berbagai sumber daya fisik berupa aset yang meliputi
berbagai fasilitas sebagaimana tertera pada Tabel 4. Sarana dan prasarana di BROL
dapat dimanfaatkan oleh seluruh pegawai dan dalam penggunaan serta aksesnya
dilakukan koordinasi dengan peneliti maupun teknisi penanggung jawab. Dalam
penggunaan setiap alat dan prasarana tersebut terdapat SOP pelaksanaan yang wajib
ditaati dan dijalankan oleh para pengguna. Sosialisasi dan monitoring SOP juga dilakukan secara berkala untuk mengevaluasi kompetensi pengguna dan mengecek kondisi terakhir sarana dan prasarana.
Tabel 4. Sumber daya Sarana dan Prasarana BROL
No Fasilitas Fungsi Keterangan 1 Laboratorium • Laboratorium
Kualitas Perairan
Laboratorium Kualitas Perairan merupakan laborarorium pengujian untuk mendukung tersedianya data dan informasi kondisi perairan baik
No Fasilitas Fungsi Keterangan
data fisika, kimia dan biologi guna mendukung pengelolaan sumberdaya kelautan yang efektif. • Laboratorium Penginderaan Jauh Kelautan • Laboratorium Observasi dan Pemodelan Laut
Laboratorium Penginderaan Jauh Keluatan merupakan laboratorium yang memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dalam bidang kelautan, khususnya dalam penyediaan data suhu dan salinitas permukaan laut, konsentrasi klorofil-a, dan tinggi permukaan laut.
Laboratorium Observasi dan Pemodelan Laut merupakan laboratorium pemantauan dan pemodelan untuk mendukung tersedianya data dan informasi kondisi perairan baik data fisika, kimia dan biologi dengan kegiatan meliputi pengelolaan peralatan survei dan observasi laut, dokumentasi dan publikasi data kondisi laut baik yang bersumber dari stasiun observasi maupun prediksi model.
• Laboratorium Alam Laboratorium Alam dikembangkan untuk menunjang kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan di BROL melalui penyediaan data dan informasi terkait dengan isu-isu di lingkungan perairan berbasis pada pendekatan ekosistem.
2 Peralatan Survey • Peralatan portable yang digunakan untuk pengambilan data kualitas perarian • Peralatan portable yang digunakan untuk mengetahui densitas/kelimpahan organisme pada kolom perairan
Salinometer, pH meter, turbidity meter, current meter, DO meter, data logger, water quality checker
Biosonic/DT-X
• Peralatan Selam Set peralatan selam dan underwater camera
• Wahana survey yang digunakan untuk observasi estuari
Perahu motor tempel
3 Perangkat lunak berlisensi
• Perangkat lunak untuk pengolahan data citra satelit
No Fasilitas Fungsi Keterangan
4 Gedung penunjang
• Gedung Utama Gedung dengan luas 600m2 yang didalamnya terdapat ruang kepala balai, ruangan pelayanan teknis, ruang tata operasional, ruang tata usaha serta ruang rapat
• Perpustakaan • Ruang auditorium
Koleksi buku ilmiah, jurnal, prosiding dsb. Ruang pertemuan yang dapat menampung 80 orang dengan desain oval yang modern
• Mess mahasiswa terdapat 5 kamar untuk 10 orang mahasiswa yang melakukan PKL ataupun tugas akhir di BROL • Guest House Terdapat 3 kamar yang diperuntukkan bagi tamu
5 Fasilitas
penunjang lainnya
• Fasilitas wi-fi wi-fi hotspot yang meng-cover seluruh area perkantoran hingga ke perumahan pegawai.
E. Akreditasi, Standarisasi dan Sertifikasi Lembaga
Dari tahun 2010 sampai 2016 ini laboratorium Riset Kelautan (LRK) merupakan
laboratorium lingkup BROL yang telah terakreditasi ISO 17025:2008, dengan nomor
sertifikat LP-454-IDN. Dalam laboratorium tersebut terdapat 4 laboratorium yaitu:
1. Laboratorium Kualitas air
2. Laboratorium Penginderaan Jauh Kelautan 3. Laboratorium pemodelan dan observasi laut
4. Laboratorium alam.
F. Kapasitas Akses Informasi
BROL telah mempunyai kapasitas akses informasi yang cukup memadai. Akses
informasi ini dapat dibedakan yakni dalam rangka penyerapan informasi dari luar maupun
dalam rangka untuk membagikan informasi yang dihasilkan oleh BROL ke pengguna luar.
G. Kapasitas Penyerapan Informasi
Informasi merupakan komponen yang sangat penting dalam lembaga litbang.
penyusunan rencana kegiatan litbang sehingga mampu mendeteksi kebutuhan teknologi terkini yang diperlukan, tren teknologi yang sedang berkembang dan pembuatan
jejaring (networking) antar para praktisi teknologi.
Penyerapan informasi dilakukan melalui media cetak dan digital. Untuk media cetak
diantaranya adalah koleksi Perpustakaan BROL yang terdiri dari berbagai jenis
buku, jurnal, artikel, dan beberapa media cetak populer. Koleksi tersebut terus ditambah
sesuai dengan tingkat kebutuhan pengguna, yakni peneliti dan teknisi BROL.
Selanjutnya, sebagian besar akses informasi terkait dengan IPTEK juga tersedia secara
online, seperti yang dipublikasikan melalui e-journal, e-book dan artikel ilmiah online
lainnya. Oleh karena itu, BROL telah melengkapi semua wilayah perkantorannya dengan
kapasitas teknologi Internet melalui jaringan wifi, sehingga, setiap peneliti maupun teknisi
dapat mengakses informasi secara up to date dan cepat. Dalam skala nasional,
hampir sebagian besar informasi IPTEK dapat diakses baik melalui cetak maupun digital.
Sedangkan untuk publikasi internasional, akses informasi berupa digital melalui keikutsertaan dalam organisasi ilmiah internasional.
H. Kapasitas Penyebaran Informasi
Penyebaran informasi IPTEK yang dihasilkan oleh BROL dilakukan melalui beberapa cara diantaranya:
1. Publikasi cetak dan digital, yakni melalui penulisan jurnal, prosiding, tulisan
populer dan karya tulis ilmiah lainnya baik berskala nasional maupun internasional.
2. Peran aktif sebagai pembicara dalam seminar nasional maupun internasional.
3. Peran aktif dalam program pengembangan IPTEK, seperti diseminasi ke
masyarakat, serta training dan pelatihan untuk tenaga teknis dari instansi
pemerintah, swasta maupun mahasiswa.
4. Peran aktif dalam organisasi/jejaring pengguna IPTEK yang berasal instansi
pemerintah, pihak swasta atau stakeholder.
5. Publikasi dan update terbaru kegiatan IPTEK melalui website
resmi BROL: www.brok.kkp.go.id
6. Pembukaan akses untuk tanya jawab secara umum melalui email resmi
II.2 Kondisi yang Diharapkan sebagai Pusat Unggulan Iptek
Dalam pengembangan menjadi PUI diharapkan BROL mampu:
1. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas lembaga melalui:
a) Pelaksanaan manajemen litbang yang lebih terarah dan terorganisir melalui
pelaksanaan SOP yang sudah ada. Selain itu, peningkatan sertifikasi
lembaga melalui sertifikasi KNAPPP juga diperlukan dalam waktu dekat untuk
meningkatkan kualitas kinerja tata kelola kelembagaan.
b) Peningkatan sarana dan prasarana penelitian dan observasi khususnya
terkait dengan peralatan observasi dan pengembangan sistem informasi spasial.
Disamping itu penambahan jumlah lab terakreditasi dan parameter ujinya untuk
laboratorium penginderaan jauh, laboratorium Observasi dan pemodelan laut
serta laboratorium alam akan sangat bermanfaat untuk membantu
operasionalisasi observasi.
2. Meningkatkan pengembangan SDM melalui peningkatan dan kompetensi pegawai
terkait sistem informasi spasial melalui pendidikan formal (S2 dan S3) maupun
pendidikan informal (training, magang dan pelatihan).
3. Meningkatkan pengembangan kapasitas akses informasi dan jejaring lembaga
melalui:
a) Peningkatan kapasitas akses informasi yang lebih mumpuni. Penyediaan
akses untuk jurnal berbayar merupakan fasilitas penting yang dibutuhkan
oleh peneliti sebagai sumber informasi perkembangan IPTEK. Manajemen
website yang lebih komprehensif yang secara cepat dapat mengakselerasi
penyebaran informasi terkait hasil atau status terkini inovasi dan penyebaran
teknologi yang dihasilkan juga diperlukan kerjasama dengan media cetak/online
untuk memperluas akses informasi.
b) Peran aktif dalam pertemuan, interaksi dan mengikuti semacam Forum
Group Discussion dengan instansi riset atau lembaga inovasi lain baik Direktorat Jenderal teknis, Perguruan Tinggi maupun Swasta/perusahaan sehingga
4. Meningkatnya penguatan fokus riset dan pemanfaatan produk riset melalui
peningkatan jumlah lulusan S3, keikutsertaan dalam forum ilmiah internasional dan
penyebarluasan hasil riset dengan publikasi nasional maupun internasional serta
perolehan rezim HKI / paten.
5. Meningkatnya penguatan kerangka dan mekanisme diseminasi melalui
pengembangan kerjasama riset dan non riset baik nasional maupun internasional
serta mulai dilakukan penjajakan kontrak bisnis dengan industri.
6. Meningkatnya penguatan keberlanjutan produktivitas diseminasi melalui
perolehan national recognition untuk produk berbasis riset unggulan, perolehan
national reference bagi kinerja Pusat Unggulan IPTEK, perolehan economic benefit
dan social impact bagi masyarakat bagi masyarakat. Sehingga secara umum, diharapkan:
i. BROL mampu menjadi instansi litbang yang lebih aktif dan tangguh dalam
melakukan berbagai penelitian dan pengembangan observasi kelautan yang lebih
banyak menghasilkan data, informasi dan teknologi yang inovatif dan aplikatif untuk
dimanfaatkan oleh masyarakat.
ii. BROL mampu secara aktif menyebarluaskan data IPTEK observasi kelautan yang
telah dihasilkan dalam rangka peningkatan kompetensi dan dukungan informasi
kepada masyarakat perikanan, instansi pemerintah terkait, akademisi perikanan
maupun pengusaha/stakeholder perikanan. Penyampaian informasi ini dapat
ditingkatkan melalui partisipasi aktif pada berbagai forum ilmiah ataupun penulisan
jurnal baik dalam dan luar negeri.
Dalam skala nasional, dengan menjadi lembaga PUI, diharapkan:
i. BROL mampu menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
observasi kelautan
ii. BROL mampu memperkuat daya dukung keilmuan dan penyebarluasannya bagi
stakeholders baik dari dalam maupun luar negeri, khususnya terkait dengan
penelitian dan pengembangan teknologi observasi kelautan di Indonesia.
iii. Dalam lingkup yang lebih luas, IPTEK Observasi Laut dari BROL diharapkan
pada akhirnya mampu menghasilkan kebijakan-kebijakan terkait observasi kelautan di Indonesia.
II.3 Gap Analysis
Berdasarkan kondisi saat ini dan juga kondisi yang diharapkan oleh BROL sebagai
PUI Iptek Observasi Kelautan, maka lebih lanjut BROL melakukan analisis Strength-
Weaknesses-Opportunity-Threats atau SWOT analysis (Gambar 2). Dari hasil pemetaan
posisi kekuatan organisasi (SWOT Analysis) tersebut, Balai Riset dan Observasi Laut
menyusun matriks strategi (Gambar 3) dan analisis cost-benefit dari empat strategi BROL
(Gambar 4).
Sumber daya riset sebagai pendukung utama Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) pada saat ini, meliputi sumber daya manusia, sarana/prasarana, infrastruktur dan peralatan dirasakan belum cukup memadai. Dari penjelasan dibawah ini akan dapat diperoleh gambaran umum mengenai kondisi terkini dan upaya yang akan dilakukan.
Dalam mengembangkan kapasitas-kelembagaan BROL memilah beberapa segmen
perangkat (wares) yang menjadi pondasi utama keseluruhan aspek implementasi dari
tugas dan fungsi organisasi, yang sekaligus menciptakan peluang berkembangnya
cakupan kemampuan riset dari BROL di masa mendatang. Pembagian segmen tersebut
adalah:
1. Perangkat ke-organisasian (Orgawares). Hal ini telah terjawab dengan adanya
Peraturan Menteri yang menetapkan Bali Riset dan Observasi Laut;
2. Perangkat Keras (hardwares);
3. Perangkat SDM (brainwares) & competency-building;
4. Perangkat Teknologi Informasi (IT-wares).
III.1 Program Pengembangan Institusi
Balai Riset dan Observasi Laut adalah Unit Pelaksana Teknis ini berada di bawah
Pusat Riset Kelautan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan,
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Penggunaan kata “Laut” pada
organisasi ini dimaksudkan agar BROL bisa lebih fokus pada kegiatan yang berkaitan
dengan fenomena oseanografis (terutama fenomena fisis dan kimiawi) dikaitkan dengan
sektor kelautan dan perikanan secara umum. Sebagai Unit Pelaksana Teknis yang
mengerjakan kegiatan-kegiatan teknis riset dan observasi untuk keperluan perumusan
kebijakan oleh Pusat Riset Kelautan, BROL berdasarkan pada perkiraan perkembangan
sektor kelautan dan perikanan, telah menetapkan beberapa tujuan yang akan dicapai,
yaitu:
a. Mewujudkan kapasitas dan kompetensi sumber daya penelitian dan observasi di
b. Meningkatkan keakuratan dan pemanfaatan peta prakiraan daerah penangkapan ikan untuk mendukung arah kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
c. Memanfaatkan IPTEK secara optimal dan tepat guna untuk penelitian dan
observasi di bidang kelautan dan perikanan, terutama untuk mewujudkan sistem
observasi kelautan terpadu yang mendukung implementasi program Indonesia
Global Ocean Observing System (InaGOOS).
d. Melakukan kegiatan penelitian dan observasi di bidang kelautan yang berkaitan
dengan isu perubahan iklim dan pemanasan global.
e. Memperluas jejaring kerjasama nasional dan internasional dalam penelitian dan observasi di bidang kelautan dan perikanan.
Guna mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan maka, diambil langkah dan arah
kebijakan meliputi:
a. Pengembangan dan peningkatan kemampuan sumber daya penelitian dan
observasi di bidang kelautan dan perikanan.
b. Pengembangan sistem informasi kelautan terpadu berbasis pada oseanografi
operasional untuk meningkatkan pemahaman karakteristik dan dinamika perairan
serta variabilitas dan interaksinya dengan fenomena regional dan global (ENSO,
IOD, dan perubahan iklim).
c. Pengembangan penelitian terapan yang memanfaatkan teknologi inderaja, SIG dan
pemodelan numerik untuk pembuatan PPDPI di wilayah perairan Indonesia.
d. Peningkatan penyebaran data dan informasi serta pemanfaatan hasil penelitian
dan observasi di bidang kelautan dan perikanan kepada pengguna.
A. Kebutuhan SDM BROL
Sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan organisasi
diharapkan dapat menjalankan roda organisasi secara efektif dan efisien untuk
tercapainya tujuan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi BROL. Untuk mengembangkan
organisasi BROL yang berfokus pada pemanfaatan teknologi penginderaan jauh kelautan,
observasi, dan pemodelan laut untuk melaksanakan riset dan observasi sumber daya laut
iklim yang didukung oleh ketatausahaan dan teknologi informasi yang handal, maka
dibutuhkan SDM yang handal pula dengan latar belakang pendidikan yang berbasis pada
ilmu kelautan, perikanan, penginderaan jauh, biologi laut, geografi, kimia laut, geologi laut,
ekonomi, akuntansi, manajemen, ilmu komputer, Statistik dan instrumentasi serta
oseanografi dengan tingkat pendidikan S1 sampai dengan S-3.
B. Kebutuhan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana riset dan observasi adalah indikator lain dalam penguatan
organisasi. Berdasarkan pada tujuan, sasaran, kebijakan dan rencana kerja yang telah
disusun dan rumuskan, sarana dan prasarana berikut sangat dibutuhkan di masa yang
akan datang:
a. Peralatan survey oseanografi.
b. Workshop atau bengkel peralatan oseanografi.
c. Laboratorium Riset Kelautan terpadu (Lab Penginderaan jauh kelautan, Penguajian
kualitas perairan, Lab Oseanografi dan Pemodelan, Lab Alam dan Lab Teknologi
Informasi).
d. Pusat penerima dan pengolah data kelautan. e. Kapal riset dan dermaganya.
f. Ruang server dan penyimpanan data.
g. Ruang kerja untuk para peneliti tamu.
h. Rumah tinggal untuk para peneliti.
i. Gedung olah raga indoor.
III.2 Program Penelitian dan Pengembangan
Balai Riset dan Observasi laut berkewajiban untuk melakukan dan mewujudkan
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi observasi kelautan yang
mampu memberikan solusi bagi setiap permasalahan yang muncul dalam proses
pembangunan sektor kelautan nasional untuk memperkuat daya tahan ekonomi dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa mengorbankan lingkungan. Guna
mencapai tujuan tersebut di atas, BROL telah menyusun research and development
Gambar 5. Roadmap Sistem Informasi Spasial Daerah Penangkapan Ikan
Gambar 7. Roadmap Sistem Informasi Spasial Kondisi Lingkungan pada Ekosistem Pesisir
Gambar 8. Roadmap Sistem Teknologi Informasi Spasial
III.3 Program Diseminasi Hasil – Hasil Kegiatan
Diseminasi hasil kegiatan riset yang merupakan informasi ilmiah, produk, komponen
dan paktek teknologi yang dihasilkan perlu dikuatkan agar pemanfaatan oleh masyarakat
luas lebih optimum. Rencana peguatan yang dilakukan dengan diseminasi dan sosialisasi
pemanfaatan hasil riset. Diseminasi dan sosilasiasi ilmiah yang dilakukan melalui publikasi
karya tulis ilmiah dalam bentuk tulisan popular atau semi popular dilakukan melalui media
televisi. Hasil riset yang berupa aplikasi didesiminasikan melalui kegiatan pengembangan
dan penerapan dimasyarakat melalui kerjasama dengan pemerintah daerah yang terkait,
kelompok nelayan, koperasi, dan lembaga swadaya masyarakat setempat. Selain
dilakukan melalui media publikasi popular dan semi popular dilakukan kerjasama dengan
pihak mitra (industri atau unit bisnis) baik di tingkat Daerah dan Nasional. Kerjasama
tersebut bertujuan untuk meningkatkan jumlah pemanfaatan informasi. Diseminasi yang
berupa komponen teknologi dan paket teknologi dilakukan melalui kegiatan
pengembangan dan penerapan langsung di masyarakat melalui kerjasama dengan
pemerintah daerah. Kegiatan yang dilakukan melalui pelatihan, workshop, konsultasi dan
pendampingan teknis kepada pihak yang membutuhkan, baik perorangan, kelompok,
lembaga maupun pemerintah yang terkait. Untuk itu disusun indikator keberhasilan
diseminasi hasil kegiatan yang tertuang pada Tabel 5.
Tabel 5. Indikator keberhasilan diseminasi hasil kegiatan
No. Bentuk kegiatan Diseminasi dan
Pemanfaatan Hasil Indikator
1. Sistem data dan informasi institusi Jumlah akses, download
2. Publikasi ilmiah Jumlah KTI jurnal
3. Pameran hasil riset Jumlah pameran yang diikuti
4. Pencetakan bahan promosi dan publikasi hasil riset
Jumlah dan jenis bahan promosi dan publikasi hasil
riset sialisasi
5. Sosilaisasi hasil riset Jumlah dan jenis sosialisasi hasil riset yang diikuti
6.
Berita popular dan semi-populer yang
diterbitkan pada website, surat kabar,
jejaring social, radio dan televisi
Jumlah dan Jenis Berita popular dan semi-populer
yang diterbitkan pada website, surat kabar, jejaring
social, radio dan televisi
7. Pelatihan, konsultasi, pendampingan Jumlah pelatihan, konsultasi, pendampingan
8. Kesepakatan kerjasama riset Jumlah kesepakatan kerjasama riset
9. Kunjungan ilmiah di Institusi Jumlah kunjungan ilmiah yang ada di Institusi
10.PNBP Nisbah PNBP terhadap total anggaran
Keberhasilan diseminasi hasil kegiatan yang telah di tuuangkan dalam indicator
keberhasilan juga perlu dilihat output, outcam dan impact dari setiap bentuk kegiatan
diseminasi dan pemanfaatan hasil kegiatan. Untuk itu disusun Target Output, Outcome
Tabel 6. Target output, outcome dan impact diseminasi hasil kegiatan No. Bentuk Diseminasi dan Pemanfaatan Hasil
Ouput Outcome Impact
1. Sistem data dan informasi institusi
Jumlah Informasi ilmiah
hasil riset dan observasi
kelautan yang tersedia
Jumlah Informasi
ilmiah hasil riset
observasi kelautan
diakses pengguna
Pengguna memahami
informasi hasil riset dan
observasi kelautan
2. Publikasi ilmiah 15 KTI dalam jurnal
nasional terakreditasi, 3 KTI dalam
jurnal internasional
15 KTI dalam jurnal nasional terakreditasi, 3 KTI dalam jurnal internasional
Sitasi oleh pengguna
3. Pameran hasil riset Jumlah Even pameran hasil riset dan observasi yang di ikuti baik Nasional dan Internasional
Jumlah 3 Even
pameran hasil riset
dan observasi yang
di ikuti baik Nasional dan Internasional
50 pengunjung pameran hasil riset dan observasi yang di ikuti
baik Nasional dan
Internasional 4. Pencetakan bahan
promosi dan publikasi hasil riset
Jumlah bahan promosi dan publikasi hasil riset
Jumlah bahan
promosi dan
publikasi hasil riset di
terima pengguna
Pengguna memahami
informasi hasil riset dan
observasi kelautan
5. Sosilaisasi hasil riset
Jumlah sosialisasi hasil
riset dan observasi kelautan
3 sosialisasi hasil
riset dan observasi kelautan yang di ikuti
150 peserta sosilasiasi
hasil riset dan
observasi kelautan
6. Berita popular dan
semi-populer yang
diterbitkan pada
website, surat
kabar, jejaring social, radio dan televisi
Jumlah dan jenis Berita
popular dan semi-populer
yang diterbitkan pada
website, surat kabar, jejaring social, radio dan televisi
3 jenis Berita popular
dan semi-populer
yang diterbitkan pada
website, surat kabar, jejaring social, radio dan televisi
50 pembaca berita
popular dan semi-
populer yang
diterbitkan pada
website, surat kabar, jejaring social, radio dan televisi 7. Pelatihan, konsultasi, pendampingan Kegiatan pelatihan, konsultasi dan pendampingan teknis kepada pengguna yang membutuhkan Terselenggaranya kegiatan pelatihan, konsultasi dan pendampingan teknis
kepada pengguna yang
membutuhkan
Peningkatan
transfer atau adopsi
hasil riset
No.
Bentuk
Diseminasi dan
Pemanfaatan Hasil
Ouput Outcome Impact
8. Kesepakatan kerjasama riset
Kontrak kerjasama
litbang dengan dinas-
dinas pemerintah
daerah serta lembaga-
lembaga litbang nasional dan internasional Tersedianya kontrak kerjasama litbang dengan dinas-dinas pemerintah daerah serta lembaga- lembaga litbang nasional dan internasional
Pemanfaatan hasil riset
mengalami peningkatan
9. Kunjungan ilmiah di Institusi
Jumlah kunjungan ilmiah di insititusi
25 kunjungan ilmiah di
insititusi
Pemanfaatan hasil riset
Mengalami peningkatan
10. PNBP Nisbah PNBP
terhadap total
anggaran lebih dari 5%
Tercapainya nisbah
PNBP terhadap total
anggaran lebih dari
5%
Peningkatan PNBP
Guna menjamin keberlangsungan dan konsistensi kegiatan diseminasi hasil kegiatan
perlu disusun roadmap Diseminasi Hasil Kegiatan. Roadmap diseminasi hasil kegiatan
dituangkan dalam Tabel 7.
Tabel 7. Roadmap diseminasi hasil kegiatan
No. Bentuk Diseminasi hasil kegiatan Tahun I Tahun II Tahun III
1 Sistem data dan informasi institusi v v v
2 Publikasi ilmiah v v v
3 Pameran hasil riset v v v
4 Pencetakan bahan promosi dan publikasi hasil riset v v v
5 Sosilaisasi hasil riset v v v
6 Berita popular dan semi-populer yang diterbitkan pada
website, surat kabar, jejaring social, radio dan televisi v v v
7 Pelatihan, konsultasi, pendampingan v v v
8 Kesepakatan kerjasama riset v v v
9 Kunjungan ilmiah di Institusi v v v
10 PNBP v v v
III.4 Personil Pelaksana Kegiatan Pembinaan Kelembagaan
Personil yang terlibat dalam kegiatan Pembinaan Kelembagaan Pusat Unggulan
IPTEK Observasi Keluatan sebagaimana tercantum dalam Tabel 8. Seluruh kegiatan akan
dilaksanakan secara sinergis dengan melibatkan pegawai BROL yang terkait.
Tabel 8. Personil pelaksana kegiatan pembinaan kelembagaan No. Nama Alokasi Waktu (Jam/Minggu) Jabatan Tanggung Jawab
1 Dr. I Nyoman Radiarta, M.Sc. 3 Kepala Balai Pembina
2 Komang Iwan Suniada, M.Si. 5 Peneliti Ketua
3 Dr. Agung Yunanto 5 Operasional Kasie Tata Sekretaris
4 Made Agus Dwipayana, S.E. 5 Bendahara Keuangan
Sourcing capacity
5 Endah Mulyastuti, S.E. 5 Ka Sub Bag
Tata Usaha Koordinator
6 I Nyoman Suastawan 5 BMN Anggota
7 Prima Yuli Witasari, S.Pi. 5 Kepegawaian Anggota
8 Kadek Ratna Pratiwi, A.Md. 5 Keuangan
9 Wingking Era Rintaka Siwi, M.Si. 5 Peneliti Anggota
10 Novia Arinda Pradisty, S.Si. 5 Peneliti Anggota
11 I Nyoman Surana 5 Teknisi Anggota
12 Ketut Adi Wiranata, S.E. 5 Pengadaan Anggota
R&D capacity
13 Frida Sidik, M.Sc, Ph.D. 5 Peneliti Koordinator
14 Dr. Eghbert Elvan Ampou, S.IK. 5 Peneliti Anggota
15 Dr. Bambang Sukresno, S.Si., M.Si. 5 Peneliti Anggota
16 Dr. Teja Arief Wibawa, S.Pi. 5 Peneliti Anggota
17 Dr. Dessy Berlianty, S.Si., M.Si. 5 Peneliti Anggota
18 Rizki Hanintyo, S.Si. 5 Peneliti Anggota
Disseminating capacity
19 Ridla Kumara Hadi, S.Kom. 5 Kasie Pelayanan Teknis Koordinator
20 Rochma Widia Lestari, S.IKom. 5 Pelayanan
Teknis Anggota
21 Dr. Denny Wijaya 5 Peneliti Anggota
22 Adi Wijaya, M.Si 5 Peneliti Anggota
23 Teguh Agustiadi, S.T. 5 Peneliti Anggota
24 Eko Susilo, S.Pi. 5 Peneliti Anggota
25 Nuryani Widagti , S.Hut., M.Si. 5 Peneliti Anggota
26 Amandangi Wahyuning Hastuti, S.I.K. 5 Peneliti Anggota
27 Dinarika Jatisworo, S.Si. 5 Peneliti Anggota
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov
1 Tata Kelola Organisasi
a. Penyusunan dokumen sertifikasi KNAPP
b. Dukungan penyusunan dokumen akreditasi ISO 9001 c. Pembenahan SOP tata kelola organisasi BROL 2 Pengembangan Kompetensi SDM
a. Pelatihan bidang observasi kelautan skala internasional b. Pelatihan bahasa inggris
c. Pelatihan SDM tenaga teknis pendukung (laboran) 3 Peningkatan dukungan sarana dan prasarana
a. Penguatan website lembaga
b. Penataan SOP pemanfaatan informasi lembaga c. Peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM
pengembangan informasi
4 Pengembangan jaringan dan akses informasi
a. Dukungan penataan SOP pemanfaatan sarana dan prasarana
b. Bantuan penambahan ruang lingkup akreditasi laboratorium 5 Penguatan fokus riset
a. Dukungan perolehan publikasi internasional b. Dukungan pelaksanaan riset unggulan lembaga c. Bantuan pelaksanaan riset dan observasi kelautan 6 Keberlanjutan pemanfaatan produk riset
a. Bantuan perolehan paten dan rezim HKI lainnya : biaya pendaftaran, pemeriksaan dokumen, dll
b. Dukungan penguatan produk unggulan riset berbasis demand
driven industri dan pengguna c. Bantuan penerbitan jurnal ilmiah
d. Penguatan kerangka kerjasama riset dan non riset 7 Penguatan kerangka diseminasi
a. Pengembangan basis data produk unggulan b. Penguatan kerjasama dan diseminasi
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov
8. Pelaksanaan kegiatan supervisi dan monev
a. Supervisi dan monev
Tabel 9. Indikator Kinerja Pengembangan Kelembagaan Pengembangan Pusat Unggulan IPTEK Observasi Kelautan
Bulan Uraian Kegiatan Ukuran Keberhasilan (Output)
Target Capaian (%) Realisasi Capaian (%) B1
B2 Penyusunan Dokumentasi sertifikasi KNAPPP Dokumen pengajuan KNAPPP 5
Dukungan penyusunan dokumen akreditasi ISO 9001
Dokumen pengajuan sertifikasi ISO 9001
5
Pembenahan SOP tata kelola organisasi BROL Dokumen SOP tata kelola 30
Pelatihan bahasa inggris Laporan pelaksanaan kegiatan 50
Dukungan pelaksanaan riset unggulan lembaga Laporan pelaksanaan kegiatan 50
Pengembangan basis data produk unggulan Laporan pelaksanaan kegiatan 25
Penguatan kerjasama dan diseminasi Laporan pelaksanaan kegiatan 10
Bulan Uraian Kegiatan Ukuran Keberhasilan (Output) Capaian (%)
Capaian (%)
Dukungan perolehan publikasi internasional KTI Internasional siap submit 20
Supervisi dan monev Laporan pelaksanaan kegiatan 30
B3 Penyusunan Dokumentasi sertifikasi KNAPPP Dokumen pengajuan KNAPPP 15
Dukungan penyusunan dokumen akreditasi ISO 9001
Dokumen pengajuan sertifikasi ISO 9001
35
Pembenahan SOP tata kelola organisasi BROL Dokumen SOP tata kelola 60
Penataan SOP pemanfaatan informasi lembaga Dokumen SOP pemanfaatan
informasi lembaga
50 Peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM
informasi
Laporan pelaksanaan kegiatan 100
Bantuan penambahan ruang lingkup akreditasi laboratorium
Dokumen pengajuan akreditasi laboratorium pengujian
10 Dukungan penataan SOP pemanfaatan sarana
prasarana
Dokumen penataan SOP pemanfaatan sarana prasarana
50
Dukungan perolehan publikasi internasional KTI Internasional siap submit 40
Dukungan pelaksanaan riset unggulan lembaga Laporan pelaksanaan kegiatan 100
Pengembangan basis data produk unggulan Laporan pelaksanaan kegiatan 50
Penguatan kerjasama dan diseminasi Laporan pelaksanaan kegiatan 20
B4 Penyusunan Dokumentasi sertifikasi KNAPPP Dokumen pengajuan KNAPPP 25
Dukungan penyusunan dokumen akreditasi ISO 9001
Dokumen pengajuan sertifikasi ISO 9001
45
Pembenahan SOP tata kelola organisasi BROL Dokumen SOP tata kelola 100
Magang tenaga teknis pendukung Laporan pelaksanaan kegiatan 50
Penguatan website lembaga Laporan kegiatan pengelolaan
website
50
Penataan SOP pemanfaatan informasi lembaga Dokumen SOP pemanfaatan 100
Bulan Uraian Kegiatan Ukuran Keberhasilan (Output) Capaian (%)
Capaian (%)
informasi lembaga Bantuan penambahan ruang lingkup akreditasi
laboratorium
Dokumen pengajuan akreditasi laboratorium pengujian
20 Dukungan penataan SOP pemanfaatan sarana
prasarana
Dokumen penataan SOP pemanfaatan sarana prasarana
100
Dukungan perolehan publikasi internasional KTI Internasional siap submit 60
Pengembangan basis data produk unggulan Laporan pelaksanaan kegiatan 75
Penguatan kerjasama dan diseminasi Laporan pelaksanaan kegiatan 30
B5 Penyusunan Dokumentasi sertifikasi KNAPPP Dokumen pengajuan KNAPPP 35
Dukungan penyusunan dokumen akreditasi ISO 9001
Dokumen pengajuan sertifikasi ISO 9001
55
Magang SDM riset dan observasi kelautan Laporan pelaksanaan kegiatan 25
Penguatan website lembaga Laporan kegiatan pengelolaan
website
100 Bantuan penambahan ruang lingkup akreditasi
laboratorium
Dokumen pengajuan akreditasi laboratorium pengujian
30
Dukungan perolehan publikasi internasional KTI Internasional siap submit 80
Pengembangan basis data produk unggulan Laporan pelaksanaan kegiatan 100
Penguatan kerjasama dan diseminasi Laporan pelaksanaan kegiatan 40
Supervisi dan monev Laporan pelaksanaan kegiatan 60
B6 Penyusunan Dokumentasi sertifikasi KNAPPP Dokumen pengajuan KNAPPP 45
Dukungan penyusunan dokumen akreditasi ISO 9001
Dokumen pengajuan sertifikasi ISO 9001
65
Magang SDM riset dan observasi kelautan Laporan pelaksanaan kegiatan 50
Pelatihan bahasa inggris Laporan pelaksanaan kegiatan 100
Bantuan penambahan ruang lingkup akreditasi Dokumen pengajuan akreditasi 40
Bulan Uraian Kegiatan Ukuran Keberhasilan (Output) Capaian (%)
Capaian (%)
laboratorium laboratorium pengujian
Dukungan perolehan publikasi internasional KTI Internasional siap submit 100
Penguatan kerjasama dan diseminasi Laporan pelaksanaan kegiatan 50
B7 Penyusunan Dokumentasi sertifikasi KNAPPP Dokumen pengajuan KNAPPP 55
Dukungan penyusunan dokumen akreditasi ISO 9001
Dokumen pengajuan sertifikasi ISO 9001
75
Magang SDM riset dan observasi kelautan Laporan pelaksanaan kegiatan 75
Magang tenaga teknis pendukung Laporan pelaksanaan kegiatan 100
Bantuan penambahan ruang lingkup akreditasi laboratorium
Dokumen pengajuan akreditasi laboratorium pengujian
50
Penguatan kerjasama dan diseminasi Laporan pelaksanaan kegiatan 60
B8 Penyusunan Dokumentasi sertifikasi KNAPPP Dokumen pengajuan KNAPPP 70
Dukungan penyusunan dokumen akreditasi ISO 9001
Dokumen pengajuan sertifikasi ISO 9001
85
Magang SDM riset dan observasi kelautan Laporan pelaksanaan kegiatan 100
Bantuan penambahan ruang lingkup akreditasi laboratorium
Dokumen pengajuan akreditasi laboratorium pengujian
60
Penguatan kerjasama dan diseminasi Laporan pelaksanaan kegiatan 80
Supervisi dan monev Laporan pelaksanaan kegiatan 90
B9 Penyusunan Dokumentasi sertifikasi KNAPPP Dokumen pengajuan KNAPPP 85
Dukungan penyusunan dokumen akreditasi ISO 9001
Dokumen pengajuan sertifikasi ISO 9001
95 Bantuan penambahan ruang lingkup akreditasi
laboratorium
Dokumen pengajuan akreditasi laboratorium pengujian
80
Penguatan kerjasama dan diseminasi Laporan pelaksanaan kegiatan 100
Bulan Uraian Kegiatan Ukuran Keberhasilan (Output) Capaian (%)
Capaian (%)
B10 Penyusunan Dokumentasi sertifikasi KNAPPP Dokumen pengajuan KNAPPP 95
Bantuan penambahan ruang lingkup akreditasi laboratorium
Dokumen pengajuan akreditasi laboratorium pengujian
90
B11 Penyusunan Dokumentasi sertifikasi KNAPPP Dokumen pengajuan KNAPPP 100
Dukungan penyusunan dokumen akreditasi ISO 9001
Dokumen pengajuan sertifikasi ISO 9001
100 Bantuan penambahan ruang lingkup akreditasi
laboratorium
Dokumen pengajuan akreditasi laboratorium pengujian
100
Supervisi dan monev Laporan pelaksanaan kegiatan 100
B12
No PengembanganJenis Program Sub Program Aktivitas Volume Harga Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8
I PENGUATAN KELEMBAGAAN (SOURCING – ABSORPTIVE CAPACITY)
1 Tata Kelola Organisasi
Penyusunan dokumen sertifikasi
KNAPP 1 PKT 26.740.000 26.740.000
Dukungan penyusunan dokumen
akreditasi ISO 9001 1 PKT 7.130.000 7.130.000
Pembenahan SOP tata kelola
organisasi BROL 1 PKT 5.890.000 5.890.000
2 Pengembangan
Kompetensi SDM
Pelatihan bidang observasi kelautan
skala internasional 1 PKT 28.400.000 28.400.000
Pelatihan bahasa Inggris 1 PKT 42.400.000 42.400.000
Pelatihan SDM tenaga teknis
pendukung (laboran) 1 PKT 42.760.000 42.760.000
3 Peningkatan dukungan
sarana dan prasarana
Penguatan website lembaga 1 PKT 16.000.000 16.000.000
Penataan SOP pemanfaatan informasi
lembaga 1 PKT 1.920.000 1.920.000
Peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM pengembangan informasi
1 PKT 10.000.000 10.000.000
4 Pengembangan jaringan
dan akses informasi
Dukungan perolehan publikasi
internasional 1 PKT 18.500.000 18.500.000
Dukungan pelaksanaan riset unggulan
lembaga 1 PKT 64.500.000 64.500.000
No PengembanganJenis Program Sub Program Aktivitas Volume Harga Jumlah
Bantuan pelaksanaan riset dan
observasi kelautan 1 PKT 10.000.000 10.000.000
II PROGRAM RISET/ KAJIAN
1 Penguatan fokus riset
Dukungan perolehan publikasi
internasional 3 PKT 18.500.000 55.500.000
Dukungan pelaksanaan riset unggulan
lembaga 1 PKT 64.500.000 64.500.000
Bantuan pelaksanaan riset dan
observasi kelautan 1 PKT 10.000.000 10.000.000
2
Keberlanjutan pemanfaatan produk riset
Bantuan perolehan paten dan rezim HKI lainnya : biaya pendaftaran, pemeriksaan dokumen, dll
1 PKT 15.000.000 15.000.000
Dukungan penguatan produk unggulan
riset berbasis demand driven industri
dan pengguna
1 PKT 50.000.000 50.000.000
Bantuan penerbitan jurnal ilmiah 1 PKT 20.000.000 20.000.000
Penguatan kerangka kerjasama riset
dan non riset 1 PKT 10.000.000 10.000.000
III DISEMINASI HASIL-HASIL KEGITAN
1 Penguatan kerangka
diseminasi
Sosialisasi dan diseminasi hasil
riset kepada pengguna 1 PKT 44.210.000 14.210.000
Penguatan kerjasama dan diseminasi 1 PKT 49.790.000 29.790.000
No PengembanganJenis Program Sub Program Aktivitas Volume Harga Jumlah IV SUPERVISI
1 Pelaksanaan kegiatan
supervisi
Pelaksanaan kegiatan supervisi 2 PKT 15.000.000 30.000.000
2 Pelaksanaan kegiatan
monev
Pelaksanaan kegiatan monev 2 PKT 18.000.000 36.000.000
Total 659.240.000
IV.1 Sasaran / Hasil Akhir (Output)
Sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan pengembangan kelembagaan PUI mencakup tiga hal utama, yaitu: meningkatnya kemampuan BROL sebagai satu
organisasi litbang untuk menyerap dan mendayagunakan informasi dan teknologi dari luar
organisasi, meningkatnya kemampuan para peneliti BROL untuk melakukan penelitian
dan mempublikasikan hasil penelitiannya berbasis standar ilmiah internasional, dan
terbentuknya sistem yang dapat memberi ruang partisipasi aktif pengguna hasil penelitian
BROL dan menjadi penghubung langsung antara mereka dengan para peneliti BROL.
Sasaran pertama difokuskan pada kegiatan yang dapat medukung penelitian di BROL.
Sebagai suatu lembaga penelitian dan pengembangan, mutu dan efisiensi penelitian di
BROL harus terakreditasi oleh komite nasional akreditasi pranata penelitian dan
pengembangan (KNAPPP). Selanjutnya, dengan kegiatan kelembagaan PUI, laboratorium
riset kelautan yang ada di BROL diharapkan dapat memperoleh sertifikasi mutu yang
sesuai dengan standar nasional. Terdapat empat laboratorium di BROL: laboratorium
kualitas perairan, laboratorium penginderaan jauh kelautan, laboratorium observasi ocean
modeling, dan laboratorium alam.
Saat ini laboratorium kualitas perairan dengan ISO/IEC 17025 telah memiliki standar
pengujian terhadap tujuh parameter kualitas perairan. Diharapkan dalam periode
pembinaan kelembagaan PUI, jumlah parameter yang distandarisasi dapat meningkat.
Laboratorium penginderaan jauh kelautan dan observasi ocean modeling berbasis pada
data dengan tipe yang sama yaitu data geospasial. Berdasarkan Undang-undang No 4
tahun 2011 tentang Informasi Geospasial (IG), pelaksana IG dianggap memenuhi
kualifikasi jika dapat tersertifikasi oleh lembaga yang kredibel, yaitu Badan Informasi
Geospasial (BIG). Diharapkan mutu data geospasial yang dikeluarkan oleh kedua
laboratorium tersebut dapat terstandarisasi oleh BIG.
Sasaran kedua difokuskan pada peningkatan kemampuan para peneliti, yang meliputi
peningkatan penguasaan bahasa asing, peningkatan kemampuan pengolahan dan
analisis data, dan peningkatan kemampuan peneliti dalam penulisan karya ilmiah
mendatang, para peneliti BROL mulai meninggalkan penggunaan program pengolah data
yang tidak berlisensi dan beralih kepada penguasaan program pengolah data yang gratis
dan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Penulisan dan publikasi karya tulis
ilmiah internasional membutuhkan metode dan strategi yang harus dipahami oleh para
peneliti, Diharapkan melalui program PUI, para peneliti BROL dapat memperoleh
bimbingan untuk menulis dan mempublikasikan karya ilmliah internasional.
Sasaran ketiga terkait dengan diseminasi dan pemanfaatan hasil penelitian BROL.
Saat ini hasil-hasil penelitian BROL dapat dimanfaatkan secara langsung dan bebas para
pengguna. Salah satu kelemahan sistem distribusi tersebut adalah para peneliti tidak
dapat memperoleh input penggunaan produk BROL, karena para pengguna produk
tersebut belum teridenfikasi secara lengkap dan mereka dapat mengakses produk BROL
tanpa harus memberikan respon balik atas penggunaan produk tersebut. Diharapkan
dengan melalui program PUI, dapat terbentuk satu sistem informasi yang dapat
menjembatani komunikasi antara pengguna produk BROL dengan para peneliti sebagai
pengembang produk tersebut. Dengan sistem tersebut, pengguna produk-produk BROL
dapat terdata secara lengkap, dapat dengan mudah mengakses produk BROL dan
menyampaikan kekurangan produk tersebut langsung kepada peneliti, serta para peneliti
dapat memperoleh masukan untuk peningkatan kualitas dan pengembangan produknya.
IV.2 Outcome dan Impact
Secara kelembagaan, BROL diharapkan dapat memperoleh sertifikasi KNAPPP pada
periode pembinaan PUI. Terakreditasinya BROL dalam sistem KNAPPP dapat
meningkatkan peran BROL dalam pembangunan kelautan nasional, karena secara
kelembagaan BROL telah diakui memiliki kelengkapan pranata litbang yang baik,
mempunyai wawasan kedepan, memiliki sistem pengelolaan yang menjamin mutu hasil
penelitian dan pengembangan, serta mempunyai sumber daya manusia, peralatan,
sarana prasarana dan dana untuk melakukan penelitian dan pengembangan dengan baik.
Produk, data, dan hasil pengujian dari laboratorium-laboratorium BROL diharapkan
dapat tersertifikasi oleh lembaga akreditasi yang kredibel pada bidangnya. Selain secara
internal dapat meningkatkan kualitas penelitian dan pengembangan BROL, sertifikasi