DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id 13 Des 2010
Oleh:
Bambang Supriyanto
Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan
Konservasi dan Hutan Lindung
Teknis Pelaksanaan
PP No. 12 Tahun 2014 tentang
Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada
Kementerian Kehutanan
13 Des 2010
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
Koran Kompas
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id 13 Des 2010 hSp://news.deUk.com/surabaya/read/ 2014/03/04/153647/2514991/475/kenaikan-‐ Uket-‐bromo-‐dianggap-‐pelaku-‐wisata-‐ merugikan?nd771104bcj 13 Des 2010
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
Mengapa ada demo?
1. Salah persepsi baik pelaku usaha, pemerintah
daerah dan masyarakat
2. UPT belum mempunyai acuan kebijakan turunan
PP 12 Tahun 2014 Sg Jenis dan Tarif Atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku
Pada Kementerian Kehutanan
13 Des 2010
OUTPUT
1.
Dra^ Permenhut Sg Tata Cara Pengenaan, Pemungutan Dan Penyetoran
Penerimaan Negara Bukan Pajak
2.
Dra^ Permenhut tentang Tata Cara Penetapan Rayon Di TN, TAHURA,
TWA dan TB Dalam Rangka Pengenaan PNBP Bidang Pariwisata Alam
3.
Dra^ Permenhut Sg Tata Cara Dan Persyaratan Pengenaan Tarif PNBP Rp.
0,00 (Nol Rupiah)
4.
Hasil Exercise Pembagian Rayon
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id 13 Des 2010
Bab 1:
Dra^ Permenhut Sg Tata Cara Pengenaan, Pemungutan
Dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak
13 Des 2010
Penerbitan PP 12 Tahun 2014
Mengapa?
• PP 59 Tahun 1998 sudah Udak relevan dgn kondisi
saat ini (penyesuaian tarif dan adanya tarif baru
yang belum diatur di PP 59, misal air, karbon, usaha
jasa wisata)
• Adanya inflasi dan kenaikan kurs
• Kemampuan daya beli masyarakat/willingness to
pay meningkat
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
Pemberlakukan PP 12 Tahun 2014
Pasal 9 PP 12 Tahun 2014:
• Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku 30 (Uga puluh) hari
sejak tanggal diundangkan
(mulai diterapkan
per tgl 14 Maret 2014)
Dalam pelaksanaannya diperlukan instrumen kebijakan:
1. Pasal 2 : Permenhut Sg Tata Cara Penetapan Rayon
2. Pasal 3 : Permenhut Sg Harga Patokan
3. Pasal 4 : Permenhut Sg Tata Cara Pengenaan, Pemungutan
Dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak
4. Pasal 5 : Permenhut Sg Tata Cara Dan Persyaratan
Pengenaan Tarif PNBP Rp.0,00 (Nol Rupiah)
13 Des 2010
Pengenaan PNBP Bidang Pemanfaatan Wisata Alam
No
Pihak
Kewajiban
Hak
1.
UPT
1. Pungutan Karcis Masuk
2. Pas Masuk Kendaraan Darat
3. Pas Masuk Kendaraan Air
4. Pungutan kegiatan wisata alam
1) Kegiatan wisata umum
a. Berkemah
b. Penelusuran hutan (tracking)/
mendaki gunung (hiking-‐
climbing)
c. Penelusuran gua (caving)
d. Pengamatan hidupan liar,
e. Menyelam (scuba-‐diving),
f. Snorkeling,
g. Kano/Bersampan,
h. Selancar,
i. Arung Jeram,
j. Memancing,
k. Canopy Trail,
• Petugas pemungut karcis
masuk dan Bendahara
Penerima berhak mendapat
honorarium yang tercantum
dalam DIPA masing-‐masing
UPT
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
No
Pihak
Kewajiban
Hak
1.
UPT
• Pungutan kegiatan wisata alam (lanjut)
2) Kegiatan wisata rombongan pelajar
a. Berkemah
b. Penelusuran hutan (tracking)/
mendaki gunung (hiking-‐
climbing)
c. Penelusuran gua (caving)
d. Pengamatan hidupan liar,
e. Menyelam (scuba-‐diving),
f. Snorkeling,
g. Kano/Bersampan,
h. Selancar,
i. Arung Jeram,
j. Memancing,
k. Canopy Trail,
l. Outbond Training
3) Snapshop film komersial
a. Film komersil,
b. Handycam,
c. Foto
13 Des 2010
No
Pihak
Kewajiban
Hak
1.
UPT
• Pungutan kegiatan wisata alam (lanjut)
3) Penggunaan fasilitas pengunjung u/
keg pariwisata alam atau keg
peneliUan/pendidikan
a. Pondok wisata/pondok tamu
b. Ruang pertemuan (conference
room)
c. Pondok peneliU
4) Peralatan tenda camping
5) Kamera bawah air
6) Banana boat
7) Glass boSom boat
8) Sepeda/sepeda air
9) Kano/sampan
10)Speed boat
11)Kapal motor
• Menyetorkan PNBP yang dipungut ke
kas negara PNBP
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
No
Pihak
Kewajiban
Hak
2.
IUPSWA
• Membayar Iuran Ijin Usaha
Penyediaan Sarana Wisata
Alam (IIUPSWA)
(Tarif per hektar untuk 55
tahun)
• Membayar Pungutan Ijin
Usaha Penyediaan Sarana
Wisata Alam (PHUPSWA)
(10% dari keuntungan bersih
Uap tahun)
Mendapat keuntungan dari
kegiatan usaha sarana wisata
alam
3.
IUPJWA
• Membayar Iuran Ijin Usaha
Penyediaan Jasa Wisata
Alam (IIUPJWA)
(Per ijin)
• Membayar Pungutan Ijin
Usaha Penyediaan Jasa
Wisata Alam (PHUPJWA)
(Per bulan)
Mendapat keuntungan dari
kegiatan usaha jasa wisata alam
13 Des 2010
Karcis Masuk pada Hari Libur
• Karcis masuk di Kawasan Suaka Alam
(KSA), Kawasan Pelestarian Alam (KPA)
dan Taman Buru (TB) pada hari libur:
150% dari harga pada hari kerja
contoh:
Tiket pada hari biasa untuk wisnus
adalah Rp. 20.000/orang, maka untuk
hari libur Uket untuk wisnus adalah Rp.
30.000/orang
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
Jenis Iuran Pemanfaatan JL Wisata Alam
a. IIUPSWA (Iuran Izin Usaha Penyediaan
Sarana Wisata Alam),
Merupakan jenis iuran yang dikenakan 1
(satu) kali selama jangka waktu izin kepada
pemegang izin usaha penyediaan sarana
wisata alam di TN, Tahura, TWA atau TB
b. IIUPJWA (Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Jasa
Wisata Alam),
Merupakan jenis iuran yang dikenakan 1 (satu)
kali selama jangka waktu izin kepada
pemegang izin usaha penyediaan jasa wisata
alam di SM, TN, Tahura, TWA atau TB
13 Des 2010
Jenis Pungutan Pemanfaatan JL Wisata Alam
1. PHUPSWA (Pungutan Hasil Usaha
Penyediaan Sarana Wisata Alam);
2. PHUPJWA (Pungutan Hasil Usaha
Penyediaan Jasa Wisata Alam);
3. Karcis masuk; dan
4. Pungutan Jasa Kegiatan Wisata Alam
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
ü Merupakan jenis pungutan yang dikenakan kepada pemegang
izin usaha penyediaan sarana wisata alam di SM, TN, Tahura,
TWA atau TB.
1. PHUPSWA
2. PHUPJWA
ü Merupakan jenis pungutan yang dikenakan kepada pemegang
izin usaha penyediaan jasa wisata alam di SM, TN, Tahura atau
TWA.
3. Pungutan Karcis Masuk
ü Merupakan jenis pungutan yang dikenakan di KSA, KPA atau TB
ü Dikenakan terhadap orang dan atau kendaraan yang menyertainya
13 Des 2010
4. Pungutan Jasa Kegiatan Wisata Alam
ü pungutan yang dikenakan kepada seUap orang yang
melakukan
kegiatan wisata alam umum seperU berkemah,
penelusuran hutan (
tracking), mendaki gunung (hiking-‐
climbing), penelusuran gua (caving), pengamatan hidupan
liar, menyelam (
scuba diving), snorkelling, kano/bersampan,
selancar, arung jeram, memancing, canopy trail dan
outbound training.
ü Selain wisata alam umum, juga terdapat
kegiatan
pengambilan gambar (snapshot film) komersial seperU video
komersial, handycam, dan foto atau
peneliUan/pendidikan
yang menggunakan fasilitas barang milik negara di KSA dan
KPA seperU pondok wisata/pondok tamu, ruang pertemuan
(
conference room), pondok peneliU, dan peralatan wisata
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
TATA CARA PENGENAAN IIUPSWA :
• Pengenaan IIUPSWA dilakukan 1 (satu)
kali selama jangka waktu pengusahaan
berdasarkan luas areal yang dizinkan
dan rayon.
• IIUPSWA dibayar oleh wajib bayar
berdasarkan SPP IIUPSWA yang
diterbitkan oleh Pejabat Penagih.
• Besarnya iuran sesuai dengan
peraturan pemerintah tentang PNBP.
13 Des 2010
TATA CARA PENGENAAN IIUPJWA :
• Pengenaan IIUPJWA dilakukan 1
(satu) kali selama jangka waktu
pengusahaan berdasarkan bidang
usaha.
• IIUPJWA dibayar oleh wajib bayar
berdasarkan SPP IIUPJWA yang
diterbitkan oleh Pejabat Penagih.
• Besarnya iuran sesuai dengan
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
TATA CARA PENGENAAN PHUPSWA :
• Pengenaan PHUPSWA dikenakan 1 (satu) kali
dalam setahun berdasarkan laba bersih yang
diperoleh atau produk yang dijual.
• Laba bersih yang diperoleh didasarkan pada
laporan keuangan yang telah diaudit akuntan
publik.
• Produk yang dijual didasarkan pada
pendapatan yang tercantum dalam laporan
keuangan.
• Pengenaan pungutan dibayar oleh wajib
bayar berdasarkan SPP-‐PHUPSWA yang
diterbitkan oleh Pejabat Penagih.
• Besarnya pungutan sesuai dengan peraturan
pemerintah tentang PNBP.
13 Des 2010
TATA CARA PENGENAAN PHUPJWA :
• Pengenaan PHUPJWA dikenakan seUap
bulan.
• Pengenaan pungutan dibayar oleh wajib
bayar berdasarkan SPP-‐PHUPJWA yang
diterbitkan oleh Pejabat Penagih.
• Besarnya pungutan sesuai dengan
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
TATA CARA
PENGENAAN KARCIS MASUK :
• Dikenakan kepada pengunjung atas dasar
karcis menurut jenisnya yang diberikan
oleh petugas pemungut.
• Besarnya karcis masuk sesuai dengan
peraturan pemerintah tentang PNBP
13 Des 2010
TATA CARA PENGENAAN
Jasa Kegiatan Wisata Alam :
• Dikenakan kepada pengunjung atas
dasar karcis kegiatan/bukU pungut
yang diberikan oleh petugas
pemungut.
• Besarnya tarif pungutan sesuai
dengan peraturan pemerintah
tentang PNBP
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
TATA CARA PENYETORAN HASIL
IURAN DAN PUNGUTAN
13 Des 2010
PENYETORAN IURAN IJIN:
• Pembayaran atau penyetoran IIUPSWA dan IIUPJWA dilakukan oleh wajib
bayar berdasarkan SPP yang diterbitkan oleh Pejabat Penagih.
• Berdasarkan SPP yang diterbitkan oleh Pejabat Penagih, wajib bayar harus
melunasi IIUPSWA paling lama 24 (dua puluh empat) hari kerja dan untuk
IIUPJWA paling lama 14 (empat belas) hari kerja.
• SPP dibuat dalam rangkap 5 (lima) masing-‐masing, untuk:
Wajib bayar; Direktur Jenderal PHKA; Sekretaris Jenderal
Kementerian Kehutanan; Kepala UPT yang bersangkutan; dan
Bendahara penerima.
• Berdasarkan SPP, wajib bayar menyetorkan ke rekening Bendahara
Penerima dengan menggunakan SSPNBP.
• Biaya penyetoran dan administrasi bank menjadi beban wajib bayar.
• Setelah melakukan penyetoran, wajib bayar menyampaikan bukU setor
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
Pejabat Penagih
SPP IIUPSWA/
IIUPJWA
Wajib Bayar
Rek. Bendahara
Penerima
24 hari u/ IIUPSWA 14 hari u/ IIUPJWA
Penyetoran menggunakan SSPNBP
BukU Setor
Bendahara
Penerima
1
2
3
Menyampaikan bukU setor4
5
6
Rangkap 5PENYETORAN IURAN IJIN:
13 Des 2010
PENYETORAN PUNGUTAN IJIN:
q Penyetoran PHUPSWA dan PHUPJWA dilakukan oleh wajib bayar
berdasarkan SPP yang diterbitkan oleh Pejabat Penagih.
q Berdasarkan SPP, wajib bayar harus melunasi pungutan untuk
kegiatan :
HUPSWA paling lama 24 (dua puluh empat) hari kerja.
HUPJWA, paling lama 14 (empat belas) hari kerja.
q Pungutan disetorkan oleh wajib bayar ke petugas pemungut atau
ke rekening Bendahara Penerima dengan menggunakan SSPNBP.
q Dalam hal pungutan disetorkan oleh wajib bayar ke rekening
Bendahara Penerima, biaya adminsitrasi menjadi beban wajib
bayar.
q Setelah melakukan penyetoran ke rekening Bendahara Penerima,
wajib bayar menyampaikan bukU setor kepada Bendahara
Penerima.
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
Pejabat Penagih
SPP PHUPSWA/
PHUPJWA
Wajib Bayar
Rek. Bendahara Penerima/
Petugas Pemungut
24 hari u/ PHUPSWA 14 hari u/ PHUPJWA
Penyetoran menggunakan SSPNBP
BukU Setor
Bendahara
Penerima
1
2
3
Menyampaikan bukU setor4
5
6
13 Des 2010q Selain pungutan yang harus disetor atas dasar SPP, juga terdapat pungutan
kepada pengunjung oleh petugas pemungut dengan menggunakan karcis
masuk.
q Dalam hal pungutan untuk kegiatan pemanfaatan jasa wisata alam,
pungutan kepada pengguna jasa oleh petugas pemungut dapat
menggunakan kwitansi.
q Pungutan dimaksud disetorkan oleh petugas pemungut paling sedikit 1
(satu) kali dalam 1 (satu) minggu ke rekening Bendahara Penerima.
q Berdasarkan setoran, Bendahara Penerima paling lama dalam jangka waktu
1 (satu) hari menyetorkan ke kas negara.
q Dalam hal Udak tersedia layanan bank/pos persepsi yang 1 (satu) kota
dengan tempat kedudukan Bendahara Penerima, penyetoran ke kas negara
sebagaimana dimaksud dapat dilakukan secara berkala, sesuai ketentuan
Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Penyetoran PNBP oleh
Bendahara Penerima.
q Biaya penyetoran oleh petugas pemungut ke rekening Bendahara
Penerima, dibebankan pada DIPA Satker yang bersangkutan.
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
LAPORAN DAN BENTUK KARCIS
13 Des 2010
ü LAPORAN :
1. Atasan langsung bendahara penerima wajib menyampaikan laporan bulanan
realisasi penerimaan dan penyetoran iuran dan pungutan kepada Direktur
Jenderal paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya dengan tembusan kepada
Sekretaris Jenderal dan Inspektur Jenderal.
2. Pejabat penagih IIUPSWA dan IIUPJWA melaporkan penerimaan dan
penyetoran iuran kepada Direktur Jenderal, dengan tembusan kepada
Sekretaris Jenderal dan Inspektur Jenderal.
3. Pejabat penagih pungutan HUPSWA dan HUPJWA melaporkan penerimaan
dan penyetoran pungutan kepada Direktur Jenderal, dengan tembusan
kepada Sekretaris Jenderal dan Inspektur Jenderal.
4. Petugas pemungut karcis masuk pengunjung, kendaraan dan kegiatan wisata
alam melaporkan penerimaan dan penyetoran pungutan dan penggunaan
karcis kepada Kepala UPT setempat, dengan dilampiri Berita Acara Serah
Terima Bonggol.
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
1. Untuk pengunjung WNI dan WNA, menggunakan
format sebagaimana lampiran 26 Permenhut Tata
Cara Pengenaan, Pemungutan dan Penyetoran
PNBP;
2. Untuk kendaraan darat, menggunakan format
sebagaimana lampiran 27 Permenhut Tata Cara
Pengenaan, Pemungutan dan Penyetoran PNBP;
3. U n t u k k a p a l m o t o r d a n k a p a l p e s i a r,
menggunakan format sebagaimana lampiran 28
Permenhut Tata Cara Pengenaan, Pemungutan
dan Penyetoran PNBP;
4. Untuk kuda/sepeda, menggunakan format
sebagaimana lampiran 29 Permenhut Tata Cara
Pengenaan, Pemungutan dan Penyetoran PNBP.
13 Des 2010
Contoh bentuk karcis
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
Bab 2:
Dra^ Permenhut Tentang
Tata Cara Penetapan Rayon Di Taman Nasional, Taman Hutan Raya,
Taman Wisata Alam Dan Taman Buru Dalam Rangka Pengenaan
Penerimaan Negara Bukan Pajak Bidang Pariwisata Alam
13 Des 2010
Pasal 2 PP 12 Tahun 2014
(1) Pemanfaatan jasa lingkungan wisata alam,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf p
dibagi dalam Rayon I, Rayon II, dan Rayon III.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembagian
rayonisasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur dengan Peraturan Menteri
Kehutanan.
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
Penetapan rayon di taman nasional, taman hutan raya, taman wisata alam dan
taman buru, dilakukan berdasarkan hasil penilaian sesuai kriteria sbb:
•
Kelembagaan (kesiapan manajemen, sumber daya manusia, kebijakan
pengendalian pengunjung dan sistem penganggaran);
•
Informasi dan Promosi (bahan informasi, promosi pariwisata alam dan
jaringan telekomunikasi);
•
Potensi Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam (karakterisUk, keanekaragaman
hayaU, keaslian dan kelestarian serta keunikan);
•
Aksesibilitas (moda, infrastruktur dan operator);
•
Sarana Prasarana (sarana prasarana pengelola, pariwisata alam dan sarana
prasarana pendukung);
•
Pangsa Pasar (jumlah pengunjung wisatawan nusantara dan mancanegara);
•
Sosial Ekonomi Masyarakat ( mata pencaharian dan keragaman budaya
masyarakat setempat).
13 Des 2010
Pengusulan Evaluasi Rayon
Penilaian Kawasan
(Lampiran 1)
Penilaian oleh Tim yg
dibentuk Ka UPT
Usulan Kepala UPT
• lokasi kawasan yang dinilai; • data masing-‐masing kawasan yang
terkait dengan kriteria penilaian; • matrik hasil penilaian kriteria pada
masing-‐masing kawasan; • analisis; dan
• kesimpulan/usulan rayon masing-‐ masing kawasan
memuat
Kriteria Nilai:
• RAYON I : jika nilai lebih dari
4,25 sampai dengan 5
• RAYON II: nilai 3 sampai
dengan 4,25
• RAYON III: nilai kurang dari 3
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
Tahapan Pengusulan Evaluasi Rayon
Usulan Kepala UPT
Menteri
Direktur Jenderal
Tim Penilai
(Dit Teknis & Setditjen)
Penilaian
plg lama 30
hari
5 HK menugaskan menugaskan menyampaikan hasil penilaianmenyampaikan kepada Menteri untuk dimohonkan penetapan Mendelegasikan u/ Penetapan
1
2
3
4
5
6
7
13 Des 2010Contoh
TN Bromo
Tengger Semeru
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
• n = 400 = 4 (termasuk dalam Rayon II)
100
•
Contoh TN Bromo Tengger Semeru, untuk Pintu gerbang :
1.Cemorolawang
2. Wonokitri
3. Tumpang
Termasuk RAYON 2
Dan untuk pintu gerbang Senduro termasuk RAYON 3
13 Des 2010
Hasil Exercise pembagian rayon
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
Rancangan Usulan Rayon di TN
RAYON I RAYON II RAYON III
NO. NAMA TAMAN NASIONAL LOKAS I NO . NAMA TAMAN NASIONAL LOKASI NO . NAMA TAMAN NASIONAL LOKASI
1 Komodo NTT 1 Gunung Gede Pangrango Jawa Barat 1 Gunung Ciremai Jawa Barat 2 Bali Barat Bali 2 Ujung Kulon Jawa Barat 2 Gunung Merbabu Jawa Tengah
3 Gunung Halimun Salak Jawa Barat 3 Gunung Merapi DIY 4 Kepulauan Seribu DKI Jakarta 4 Bukit Barisan Selatan Lampung 5 Karimunjawa Jawa Tengah 5 Sembilang Sumatera Selatan 6 Way Kambas Lampung 6 Berbak Jambi 7 Bromo Tengger Semeru Jawa Timur 7 Bukit Dua Belas Jambi 8 Baluran Jawa Timur 8 Meru Betiri Jawa Timur 9 Alas Purwo Jawa Timur 9 Siberut Sumatera Barat 10 Tanjung Puting Kalteng 10 Tesso Nilo Riau 11 Bunaken Sulut 11 Bukit Tigapuluh Riau, Jambi
12 Kerinci Seblat Jambi, Sumbar, Bengkulu, Riau
13 Des 2010
RAYON I RAYON II RAYON III
NO. NAMA TAMAN NASIONAL
LOKASI NO. NAMA TAMAN NASIONAL LOKASI NO. NAMA TAMAN NASIONAL LOKASI
13 Batang Gadis Sumatera Utara 14 Gunung Leuser NAD, Sumut 15 Kutai Kaltim 16 Sebangau Kalteng 17 Kayan Mentarang Kaltim 18 Gunung Palung Kalbar 19 Bukit Baka Bukit Raya Kalbar 20 Betung Kerihun Kalbar 21 Danau Sentarum Kalbar 22 Takabonerate Sulsel 23 Rawa Aopa Watumohai Sultra 24 Bantimurung Bulusaraung Sulsel 25 Lore Lindu Sulteng 26 Togean Sulteng 27 Wakatobi Sultra 28 Bogani Nani Wartabone Sulut
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
RAYON I RAYON II RAYON III
NO. NAMA TAMAN NASIONAL
LOKASI NO. NAMA TAMAN NASIONAL LOKASI NO. NAMA TAMAN NASIONAL LOKASI
29 Wasur Papua 30 Lorentz Papua 31 Teluk Cendrawasih Papua 32 Manusela Maluku 33 Aketajawe Lolobata Maluku 34 Laiwangi Wanggameti NTT 35 Manupeu Tanadaru NTT 36 Kelimutu NTT 37 Gunung Rinjani NTB
13 Des 2010
Rancangan Usulan Rayon di TWA
RAYON I RAYON II RAYON III
NO. NAMA
TAMAN WISATA
ALAM
LOKASI NO. NAMA TAMAN
WISATA ALAM
LOKASI NO. NAMA TAMAN
WISATA ALAM LOKASI 1 Angke Kapuk DKI Jakarta
1 Jember Jawa Barat 1 Gunung Guntur/ Kamojang
Jawa Barat 2 Pulau Moyo NTB 2 Talaga warna Jawa Barat 2 Gunung Pancar Jawa Barat
3 Danau Buyan/ Tamblingan
Bali 3 Gunung Tampomas Jawa Barat 4 Penelokan Bali 4 Talaga Patengan Jawa Barat 5 TWAL Pulau
Satonda
NTB 5 Cimanggu Jawa Barat 6 Madapangga NTB 6 Gunung Papandayan Jawa Barat 7 Sangalaki Kaltim 7 Pangandaran Jawa Barat 8 Puncak Benakat Bengkulu 8 Linggar Jati Jawa Barat 9 TWAL Teluk Lasolo Sultra 9 Sukawayana Jawa Barat 10 Kepulauan
Kapoposang
Sulsel 10 Talaga Bodas Jawa Barat 11 Cibungur Jawa Barat 12 Tangkuban Perahu Jawa Barat
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
RAYON I RAYON II RAYON III
NO. NAMA
TAMAN WISATA ALAM
LOKASI NO. NAMA TAMAN
WISATA ALAM
LOKASI NAMA TAMAN
WISATA ALAM
LOKASI
13 Pulau Sangiang Banten 14 Gunung Selok Jawa Tengah 15 Grojogan Sewu Jawa Tengah 16 Telogo Warno/Pengilon Jawa Tengah 17 Tuk Songo Jawa Tengah 18 Sumber Semen Jawa Tengah 19 Gunung Gamping DIY 20 Tretes Jawa Timur 21 Gunung Baung Jawa Timur 22 Kawah Ijen Jawa Timur 23 Sangeh Bali 24 Gunung Tunak NTB 25 Suranadi NTB 26 Bangko - Bangko NTB 27 Kerandangan NTB 28 Pelangan NTB 29 Tanjung Tampa NTB 30 Danau Rawa Taliwang NTB 31 Semongkat NTB 32 Teluk Kupang NTT
13 Des 2010
RAYON I RAYON II RAYON III
NO. NAMA
TAMAN WISATA
ALAM
LOKASI NO. NAMA TAMAN
WISATA ALAM
LOKASI NAMA TAMAN
WISATA ALAM LOKASI 33 Teluk Maumere NTT 34 Pulau Besar NTT 35 Tuti Adagae NTT 36 Pulau Menipo NTT 37 Bipolo NTT 38 Pulau Lapang NTT 39 Tujuh Belas pulau NTT 40 Camplong NTT 41 Pulau Batang NTT 42 Baumata NTT 43 Ruteng NTT 44 Pulau rusa NTT 45 Bukit Suharto Kaltim 46 Sungai Liku Kalbar 47 Tanjung Belimbing Kalbar 48 Asuansang Kalbar 50 Dungan Kalbar 51 Bukit Kelam Komplek Kalbar 52 Baning Kalbar
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
TAMAN WISATA
ALAM
WISATA ALAM WISATA ALAM
53 Gunung Melintang Kalbar 54 Pleihari Tanah Laut Kalsel 55 Pulau Bakut Kalsel 56 Pulau Kembang Kalsel 57 Tanjung Keluang Kalteng 58 Bukit Tangkiling Kalteng 59 Sibolangit Sumut 60 Lau Debuk Debuk Sumut 61 Deleng Lancuk Sumut 62 Holiday Resort Sumut 63 Sicikeh cikeh Sumut 64 Sijaba Hutanginjang Sumut 65 Pulau weh NAD 66 Kepulauan Banyak NAD 67 Muka Kuning Kepulauan
Riau 68 Sungai Dumai Riau 69 Lembah Harau Sumbar 70 Mega Mendung Sumbar 71 Rimbo Panti Sumbar
13 Des 2010
RAYON I RAYON II RAYON III
NO. NAMA
TAMAN WISATA
ALAM
LOKASI NO. NAMA TAMAN WISATA ALAM
LOKASI NAMA TAMAN
WISATA ALAM
LOKASI
72 Kepulauan Pieh Sumbar 73 Lubuk Tapi Kayu
Ajaran
Bengkulu 74 Pulau Tikus Bengkulu 75 Way Hawang Bengkulu 76 Air Hitam Bengkulu 77 Bukit Kaba Bengkulu 78 Pantai Panjang dan
Pulau Baai
Bengkulu 79 Bukit Sarelo Sumsel 80 Punti Kayu Sumsel 81 Bukit Sari Jambi 82 Sungai Bengkal Jambi 83 Nanggala III Sulsel 84 Sidrap Sulsel 85 Malino Sulsel 86 Lejja Sulsel 87 Cani Sirenreng Sulsel 88 Danau Towuti Sulsel 89 Danau Mahalanau Sulsel 90 Bancea Sulteng 91 Wera Sulteng
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
RAYON I RAYON II RAYON III
NO. NAMA
TAMAN WISATA
ALAM
LOKASI NO. NAMA TAMAN WISATA ALAM
LOKASI NO NAMA TAMAN
WISATA ALAM
LOKASI
92 Batu Angus Sulut 93 Batu Putih Sulut 94 Mangolo Sultra 95 Tirta Rimba Air Jatuh Sultra 96 Kepulauan
Padamarang
Sultra 97 Gunung Api Banda Maluku 98 Pulau Marsegu Maluku 99 Pulau Kassa Maluku 100 Pulau Pombo Maluku 101 Pasir Putih Papua Barat 102 Gunung Meja Papua Barat 103 Beriat Papua 104 Sorong Papua 105 Klamono Papua 106 Sungai Sausiram Papua 107 Kepulauan Padaido Papua
13 Des 2010
Rancangan Usulan Rayon di TAHURA
RAYON I RAYON II RAYON III
NO. NAMA TAMAN HUTAN RAYA LOKAS I NO. NAMA TAMAN
HUTAN RAYA LOKASI NO.
NAMA TAMAN
HUTAN RAYA LOKASI
1 Ir. H.Juanda Jawa Barat 1 Cut Nyak Dhien NAD 2 Carita Jawa Barat 2 Wan Abdul Rachman Lampung 3 Gunung Bunder DIY 3 Bukit Barisan Sumut 4 R.Suryo Jawa Timur 4 Dr. Mohammad Hatta Sumbar 5 Ngurah Rai Bali 5 Sultan Thaha Syaifudin Jambi
6 Ngargoyoso Jawa Tengah 7 Pancoran Mas Jawa Barat 8 Nuraksa NTB 9 Sultan Syarif Hasyim Riau 10 Ngata Baru Palu Sulteng 11 Sultan Adam Kalsel 12 Rajalelo Bengkulu 13 Prof.Ir.Herman Johanes NTT
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
RAYON I RAYON II RAYON III
NO. NAMA TAMAN
BURU
LOKASI NO. NAMA TAMAN BURU LOKASI NO. NAMA TAMAN BURU LOKASI
1 Pulau Moyo NTB 1 Gunung Masigit Kareumbi Jawa Barat 1 Lingga Isag NAD 2 Pulau Ndana NTT 2 Semidang Bukit Kaba Bengkulu
3 Tambora Selatan NTT 4 Dataran Bena NTT 5 Pulau Rusa NTT 6 Pulai Pini Sumut 7 Pulau Rempang Riau 8 Gunung Nanu’ua Bengkulu 9 Landusa Tomata Sulteng 10 Ko’mara Sulsel 11 Padang Mata Osu Sultra
13 Des 2010
Bab 4:
Dra^ Permenhut Sg Tata Cara Dan Persyaratan
Pengenaan Tarif PNBP Rp.0,00 (Nol Rupiah)
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
Pasal 5 PP 12 Tahun 2014
(1) Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak pada kegiatan tertentu
dapat dikenakan tarif Rp0,00 (nol rupiah).
(2) Kegiatan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melipuU :
a. Kegiatan peneliUan yang berada di kawasan pelestarian alam dan
taman buru, serta kawasan suaka alam bagi mahasiswa/pelajar
Indonesia;
b. Kegiatan sosial dan religi yang dilaksanakan di kawasan pelestarian
c. Kegiatan pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam yang
diperuntukan bagi bantuan terhadap bencana alam.
(3) Ketentuan mengenai tata cara dan persyaratan kegiatan tertentu untuk
dapat dikenakan tarif Rp 0,00 (nol rupiah) sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri Kehutanan setelah
mendapat persetujuan Menteri Keuangan.
13 Des 2010
PengerUan:
PeneliUan adalah proses penyelidikan secara
sistemaUs oleh mahasiswa/ pelajar Indonesia
untuk mengetahui atau mempelajari fakta-‐fakta
yang ditujukan pada penyediaan data dan
informasi di KSA, KPA dan Taman Buru.
Kegiatan sosial dan religi adalah kegiatan Udak
komersial yang dilakukan pada waktu tertentu
oleh masyarakat setempat dalam melaksanakan
kegiatan terkait peribadatan di dalam KSA dan
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
DIREKTORAT PJLKKHL
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM KEMENTERIAN KEHUTANAN
Lokasi Pelaksanaan:
1. Kawasan Suaka Alam.
2. Kawasan Pelestarian Alam.
3. Taman Buru
4. Hutan Alam
13 Des 2010
Obyek Pengenaan:
1. Masyarakat/pelajar Indonesia yang melakukan kegiatan
peneliUan.
2. Masyarakat lokal/sekitar yang melakukan kegiatan sosial
dan religi.
3. Kegiatan pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
DIREKTORAT PJLKKHL
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM KEMENTERIAN KEHUTANAN
Pengenaan tarif Rp. 0,00-‐ kepada mahasiswa/pelajar
Indonesia dengan ketentuan:
1. Menunjukan kartu mahasiswa/pelajar.
2. Proposal rencana peneliUan yang telah disahkan pimpinan
lembaga tempat yang bersangkutan menuntut ilmu.
3. Rekomendasi dari pimpinan lembaga tempat yang
bersangkutan menuntut ilmu.
4. Mengisi formulir yang disediakan.
5. Mempunyai SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan
Konservasi).
13 Des 2010
Pengenaan tarif Rp. 0,00,-‐ kepada masyarakat lokal/sekitar
yang melakukan kegiatan sosial dan religi dengan ketentuan :
1. Tempat ibadah berada dalam KSA dan KPA, serta Taman
Buru.
2. Surat keterangan domisili.
3. Kartu idenUtas diri/KTP setempat (sekitar lokasi Kawasan
Konservasi)
4. Mempunyai SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan
Konservasi)
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
DIREKTORAT PJLKKHL
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM KEMENTERIAN KEHUTANAN
Mahasiswa/pelajar yang dalam pelaksanaan peneliUannya
ternyata melebihi jangka waktu yang telah ditetapkan dalam
Izin yang diberikan, dapat mengajukan permohonan
perpanjangan izin kepada Kepala UPT/UPTD
13 Des 2010
Bab 6:
Bunga Rampai
Pertanyaan dan Jawaban Seputar PNBP Baru
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
13 Des 2010
1.
P
: Selain PHUPSWA (10 % dari neS profit per tahun), pungutan apa lagi
yang dikenakan pada pemegang IUPSWA?
J
: ya ada, pungutan karcis masuk oleh UPT yang dikenakan pada seluruh
pengunjung yang masuk ke dalam kawasan
2.
P
: Jika pengunjung melakukan misal kegiatan snorkeling di suatu IUPSWA,
apakah dikenakan pungutan kegiatan snorkeling?
J
: Udak, karena pemegang IUPSWA sudah dikenakan PHUPSWA 10% neS
profit dan karena kegiatan dilakukan di dalam areal ijin
3.
P
: Apakah pemegang IUPSWA/IUPJWA yang memiliki fasilitas penginapan/
coSage/sejenisnya, dikenakan lagi pungutan pondok wisata seperU di
lampiran PP 12?
J
: Udak, pungutan untuk pondok wisata/ruang pertemuan/pondok tamu
berlaku untuk fasilitas barang milik negara (BMN) dan non BMN yang
dikelola oleh UPT
13 Des 2010
4.
P
: Penerbit SPP untuk iuran/pungutan jasa belum jelas
J
: Pejabat Penagih adalah Direktur Jenderal yang bisa didelegasikan kepada Kepala
UPT. Kepala UPT dapat menunjuk staf untuk menjadi Pejabat Penagih atas nama
Direktur Jenderal.
5.
P
: Jika suatu TWA (misal TWA Angke Kapuk, TWA Grojogan Sewu, TWA Tangkuban
Parahu, TWA Gunung Pancar) keseluruhan arealnya diberikan ijin kepada suatu
IUPSWA, maka:
a. Apakah dapat diterbitkan Ijin Jasa di lokasi tersebut?
b. jika ijin jasa diterbitkan di lokasi IUPSWA, apakah ada potensi konflik yang dapat
terjadi antara pemegang IUPSWA dengan IUPJWA?
c. jika ijin jasa diterbitkan di lokasi IUPSWA, maka pemegang ijin jasa tunduk
kepada pemegang IUPSWA atau UPT?
J
: pengaturan berlaku untuk ijin baru
• untuk pemegang ijin jasa yang menggunakan fasilitas usaha (misal kedai makanan
dan minuman) dari IUPSWA maka Udak perlu ijin jasa*), sedangkan jika orang yang
melakukan kegiatan usaha jasa menggunakan fasilitas milik sendiri atau milik UPT
maka ybs perlu mengajukan ijin jasa. Sebagai contoh di TWA Grojogan Sewu Udak
ada pemungutan yang diberlakukan pada pedagang kecil yang berdagang di areal
TWA Grojogan Sewu.
Pasal 55 huruf b Permenhut 48/Menhut-‐II/2010:
DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG
DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM -‐ KEMENTERIAN KEHUTANAN
h7p://jasling.dephut.go.id
(6 jenis) ?
J
: satu ijin untuk satu jenis usaha
7.
P
: Misal terdapat satu orang yang memiliki 10 kendaraan ontang-‐anUng, apakah ybs
cukup diberikan 1 ijin usaha untuk ke-‐10 unit kendaraan tersebut (1 free pass) atau
1 ijin jasa untuk 1 kendaraan?
J
: Jika perorangan: satu orang per ijin per unit
Jika badan usaha & koperasi: satu ijin dapat terdiri lebih dari satu unit
8.
P
: Untuk kegiatan mendaki gunung seperU di TN Gunung Rinjani yang membutuhkan
waktu antara 3 s.d 7 hari, karcis masuk dikenakan sekali atau sesuai hari
pelaksanaan pendakian yg dilakukan?
J
: pengenaan karcis masuk sesuai dengan hari pelaksanaan kegiatan. Jika pendakian
dilakukan 3 hari maka karcis masuk yang dikenakan adalah 3 x tarif karcis masuk
9.
P
: Kode Akun apa yang digunakan untuk pemungutan jenis PNBP baru (misal iuran/
pungutan IUPJWA atau IUPEA )?
J
: sesuai dengan Surat Sekretaris Jenderal Kemenhut No. S.188/II-‐KEU/2014 tgl 7
Maret 2014 perihal harga patokan PP No 12 Tahun 2014 Sg jenis dan tarif atas
jenis PNBP yang berlaku pada Kemenhut, kode akun yg digunakan adalah
MAP
423999 (Pendapatan Anggaran Lain-‐lain), sebelum terbitnya kode MAP baru.
13 Des 2010