87 BAB IV KESIMPULAN
Berpegang pada analasis di Bab III menggunakan kerangka teori dan konsep yang dipaparkan di kerangka pemikiran dan juga didukung oleh data pada Bab II, penelitian mengenai empat kondisi prasyarat yang membuat konflik di Darfur menjadi berlarut-larut dapat disimpulkan sebagai berikut.
Pertama, kondisi pertama yang membuat konflik di Darfur menjadi berlarut-larut adalah kelompok identitas Darfur terpolitisir menjadi kelompok pemberontak diakibatkan oleh sistem divide and rule yang merupakan warisan kolonial Inggris dan Mesir yang terus dipraktekan di dalam pemerintahan Sudan hingga saat ini (eksploitatif dan merugikan pihak non-Arab). Sudan memang terbagi-bagi ke dalam banyak sekali kelompok-kelompok identitas, diferensiasi atau penilaian in-group dan out-group ini semakin dipertegas ketika Sudan berada di bawah koloni Inggris dan Mesir yang kemudian menerapkan sebuah sistem yang menghasilkan favoritism satu kelompok etnis. Seiring berjalannya waktu, kultur eksploitatif ini terus dijalankan di Sudan. Konflik di Darfur kemudian terus mengalami peningkatan dan semakin rumit. Kompleksitas konflik Darfur diakibatkan oleh semakin banyaknya kelompok yang terlibat ke dalam konflik, dan munculnya rivalitas antara kelompok-kelompok ini, seperti yang terjadi di dalam kubu kelompok-kelompok Arab, di mana sebagian mulai saling menyerang untuk mendapatkan status tertinggi dan juga sebagian lain mulai melawan pemerintah Sudan.
88
Kedua, needs yang disuarakan oleh kelompok-kelompok pemberontak tidak kunjung terpenuhi. Karena rumitnya konflik Darfur, gagalnya memenuhi satu need menyebabkan terampasnya needs yang lain. Needs kelompok-kelompok pemberontak terbagi-bagi mulai dari tidak terpenuhinya kebutuhan material seperti pangan dan papan, rasa aman (ancaman yang konstan dari kelompok pengembara Arab), hingga kebutuhan non-material seperti sense of belonging. Kondisi di mana kebutuhan seperti ini belum atau gagal terpenuhi akan berujung pada penggunaan kekerasan sebagai ekspresi dan upaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Yang terjadi di Darfur adalah tidak terpenuhinya kebutuhan akan kekuasaan yang adil dan juga akses pada politik, di mana kekuasaan didominasi berpusat pada satu orang yang sama dalam periode waktu yang sudan cukup lama sehingga tidak ada dinamika dalam kebijakan maupun kondisi hidup. Absennya jaminan akan rasa aman membuat masing-masing kelompok identitas yang ada di Darfur mempersenjatai diri. Ketidak stabilan yang melanda Sudanpun membuat tidak terpenuhinya kebutuhan material seperti pangan dan papan sehingga mereka berusaha untuk menyuarakan ketidakpuasan ini dengan cara kekerasan. Selain itu juga, treatment dari pemerintah Sudan terhadap masyarakat Darfur tidak menumbuhkan sense of belonging, di mana masyarakat Darfur merasa identitas Sudan hanyalah terbatas pada status kewarganegaraan saja. Darfur memang diakui pemerintah sebagai bagian dari Sudan namun, yang dirasakan hanyalah sebagai budak untuk dieksploitasi.
Ketiga, posisi pemerintah Sudan jelas tidak dapat disebut netral. Pemerintah Sudan disebut sebagai pemerintahan predatory yang ‘memangsa’ konstituennya
89
sendiri. Omar al-Bashir menikmati posisinya sebagai presiden dan juga keuntungan yang menempel pada jabatan tersebut sehingga ia enggan untuk meninggalkan posnya tersebut. Presiden Sudan sendiri dikelilingi oleh pemangku-pemangku jabatan yang berasal dari satu kelompok etnis saja. Ia juga seakan mengabaikan rakyatnya sendiri, dan yang paling merasakan adalah masyarakat non-Arab. Dengan kapasitas ekonomi yang memang tidak cukup kuat karena ketidakstabilan yang konstan, seharusnya kebutuhan masyarakat diusahakan untuk terpenuhi. Masyarakat Darfur yang sebenarnya menyumbang banyak potensi dan sumber daya, tidak mendapatkan respon setimpal dari pemerintah Sudan. Taraf hidup masyarakat Darfur masih bisa dibilang masih jauh dari layak dan tidak mengalami perkembangan. Situasi ini jelas mengakibatkan terampas dan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar dari masyarakatnya. Seharusnya pemerintah merupakan elemen yang memiliki saran dan otoritas untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakatnya tetapi kenyataannya, pemerintah Sudanlah yang memangsa dan merampas hal yang sebenarnya menjadi kebutuhan masyarakat. Selain itu juga, dalam upaya untuk melanggengkan kekuasaannya, Omar al-Bashir mengerahkan seluruh kekuatannya untuk melenyapkan pemberontak yang berusaha untuk menggulingkannya. Bukannya memfasilitasi dan mendorong perundingan, komunikasi dan mekanisme damai, pemerintah Sudan melawan para pemberontak secara agresif dengan mendukung dan mengerahkan strategi counterinsurgency militan Arab janjaweed, yang tak hanya melenyapkan kelompok pemberontak namun, masyarakat sipil non-Arab. Sikap agresif pemerintah ini membuat perdamaian di Sudan dan berakhirnya konflik Darfur semakin sulit untuk
90
dicapai. Kondisi seperti ini di mana pemerintah Sudan tidak dapat menjadi fasilitator koordinasi dan mekanisme perdamaian dan malah terlibat di dalam konflik, tidak netral dan cenderung agresif membuat konflik Darfur berlarut dan tidak sukar untuk diselesaikan.
Keempat, kompleksnya hubungan antara Sudan dengan Sudan Selatan dan Chad yang merupakan negara tetangganya. Rumitnya sejarah dan relasi antara Sudan dengan Sudan Selatan dan Chad disebabkan oleh afiliasi kelompok-kelompok identitas di dalam wilayah ketiga negara ini sehingga apabila kelompok identitas yang ada di salah satu wilayah negara terlibat di dalam konflik, kelompok identitas dari wilayah kedua negara lainnya akan berhimpun dan mendukung saudaranya tersebut, contohnya adalah suku Zaghawa yang tersebar di wilayah Sudan di bagian Darfur dan timur Chad. Loyalitas antarkelompok identitas ini tidak mengenal batas wilayah sehingga, sulit bagi pemerintah maupun pihak lainnya untuk mencegah himpunan kekuatan yang massive seperti ini. Selain itu juga, kelompok-kelompok pemberontak yang berada di wilayah Chad maupun Sudan Selatan berafiliasi dengan pemerintah Sudan, begitu juga sebaliknya sehingga terbentuk hubungan client di mana pemerintah Sudan memberikan bantuan dana, perlindungan, dan amunisi sebagai ganti dari loyalitas mereka untuk membantu pemerintah Sudan dalam melawan pemberontak. Hal yang sama juga dilakukan oleh pemerintah Chad dan Sudan Selatan dengan kelompok pemberontak di Darfur, di mana mereka berafiliasi (hubungan client) untuk bantuan dana, perlindungan, dan amunisi dengan imbalan loyalitas untuk membantu pemerintahannya.
91
Keempat kondisi yang sudah disebutkan di atas merupakan kondisi yang membuat konflik di Darfur menjadi berlarut-larut. Menurut penulis, keempat kondisi ini memiliki kontribusi yang sama dalam konflik di Darfur dan saling berkaitan satu dengan yang lain (tidak boleh ada satu kondisi yang tidak terpenuhi), di mana konflik menjadi berlarut karena adanya kebutuhan dari kelompok identitas (di Darfur sangat beragam) yang belum atau tidak terpenuh, dan adanya keengganan atau ketidakmampuan pemerintah Sudan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sebaliknya bukannya menjadi elemen yang memiliki otoritas untuk menangani situasi seperti itu, pemerintah Sudan malah berkontribusi di dalam konflik dengan bertindak agresif dan tidak memfasilitasi mekanisme mediasi damai. Keterlibatan dari pihak lainpun membuat konflik menjadi berlarut karena memperkeruh situasi.
92
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Ali, Hamid Eltgani. 2014. Darfur’s Political Economy: a Quest for Development. London: Routldge.
Avruch, Kevin dan Christopher Mitchell. 2013. Conflict Resolution and Human Needs: Linking Theory and Practice. New York: Routledge.
Azar, Edward. 1990. The Management of Protracted Social Conflict: Theory and Cases. Hampshire: Dartmouth Publishing Company Limited.
Betchtold, Peter K. 2015. Sudan a Country Study: The Society and its Environment. Washington D.C: Library of Congress.
Baltrop, Richard. 2010. Darfur and the International Community. New York: I.B Tauris & Co Ltd.
Berg, Bruce L. 1988. Qualitative Research Methods for the Social Sciences 4th Ed. Massachusetts: Allyn and Bacon.
Beaudoin, Melissa M.C. 2013. Protracted Social Conflict: A Reconceptualization and Case Analysis. University of South Carolina.
Brown, Michael E. 1996. The International Dimensions of Internal Conflicts. Cambridge: Harvard University.
Creswell, John W. 1994. Research Design; Qualitative, Quantitative, and Mixed Approach. California: Sage Publication.
DeLancey, Virginia. 2015. Sudan a Country Study: The Economy. Washington D.C: Library of Congress.
Flint, Julie dan Alex De Waal. 2005. Darfur: a New History of a Long War. London: Zed Books.
Galtung, Johan. 1958. Theories of Conflict. Columbia University.
Hoeven, Agnes Van Ardenne-van der dan Mohamed Salih. 2006. Explaining Darfur. Amsterdam: Vossiuspers UvA.
93
Idris, Amir, 2005. Conflicts and Politics of Identity in Sudan. New York: Palgrave Macmillan.
Jesse, Neal G. dan Kristen P. Williams. 2005. Identity and Institutions: Conflict Reduction in Divided Societies. Albany: State University of New York Press. McCandless, Erin dan Tony Karbo. 2011. Peace, Conflict, and Development in
Africa: a Reader. Switzerland: University of Peace Press.
Oberschall, Anthony. 2008. Conflict and Peace Building in Divided Societies: Responses to Ethnic Conflicts. New York: Routledge.
Ramezanzadeh, Abdollah. 1996. Internal and International Dynamics of Ethnic Conflict: The Case of Iran. Katholike Universiteit Leuven: Afdeling International Relations.
Ramsbothman, Oliver, Tom Woodhouse, dan Hugh Miall. 2006. Contemporary Conflict Resolution 2nd ed. Cambridge: Polity Press.
Rotberg, Robert I. 2004. When States Fail: Causes and Consequenses. New Jersey: Princeton University Press.
Rupasinghe, Kumar dan Sanam Naraghi Anderlini. 1998. Civil Wars, Civil Peace: an Introduction to Conflict Resolution. London: Pluto Press.
Shinn, David H. 2015. Sudan a Country Study: Government and Politics. Washington D.C: Library of Congress.
Sidahmed, Abdel Salam. 2011. The Contemporary Middle East Series: Sudan. Bew York: Routledge.
Tracy, Sarah J. 2012. Qualitative Research Methods: Collecting Evidence, Crafting Analysis, Communicating Impact. West Sussex: Wiley-Blackwell.
Tubiana, Jerome. 2007. Darfur: a Conflict for Land. Cambridge.
Viotti, Paul R. dan Mark V. Kauppi. 1997. International Relations and World Politics. London: Practice Hall Inc.
Yin, Robert K. 1984. Case Study Research: Design and Method 4th Ed. California: Sage Publication.
94 Jurnal
Ali, Ali Abdel Gadir dan Ibrahim A. 2004. Explaining Sudan’s Economic Growth Performance. African Economic Research Consortium.
Brosche, Johan. Darfur Dimensions and Dilemmas of a Complex Situations. Sweden: Uppsala University.
Burton, John. Conflict Resolution: The Human Dimension. The International Journal of Peace Studies.
Collins, Robert O. 2006. The Disaster in Darfur in Historical Perspective, University of California Santa Barbara: The Journal of Conflict Studies.
Danielsen, Gert. 2005. Meeting Human Needs, Preventing Violence: applying Human Needs Theory to the Conflict in Sri Lanka. Buenos Aires: Universidad del Salvador.
Dixit, Avinasih. Juni 2006. Predatory States and Failing States: an Agency Perspective. Princeton University.
International Crisis Group. 2015. The Chaos in Darfur. Brussels.
Jok, Jok Madut. War and Slavery in Sudan. Pennsylvania: University of Pennsylvania Press.
Kroener, Brendan. Who are the Janjaweed diakses melalui http://www.slate.com/articles/news_and_politics/explainer/2004/07/who_are_ the_janjaweed.html.
Lebow, Richard Ned. 2008. Identity and International Relations. Sage Publication diakses melalui http://www.dartmouth.edu/~nedlebow/lost_trans.pdf.
Meerpohl, Meike. Libyda, Chad, and Sudan: an Ambiguous Triangle. Zentrum Fur Mittelmeerstudien Working Paper No. 5.
Morrock, Richard. 1973. Heritage of Strife: The Effect of Colonialist ‘divide and rule’ Strategy upon the Colonized Peoples Vol. 37, No.2. Guilford Press. Muhamed, Adam Azzain. 2009. Evaluating the Darfur Peace Agreement a Call for
95
Reimann, Cordula. Why are Violent Intrastate Conflict Protracted? Looking at Azar’s Model of Protracted Social Conflict from Gender-sensitive Perspective. Department of Peace Studies: University of Bradford.
RF, Baumeister dan Leary MR. The Need to Beling: Desire for Interpersonal Attachments as a Fundamental Human Motivation. Psychol Bull diakses melalui http://www.psychologyconcepts.com/belongingness-hypothesis. Salih, Mohamed. Understanding the Conflict in Darfur. University of Copenhagen:
Center of African Studies.
Salih, Kamal O. 2008. The Internationalization of the Communal Conflict in Darfur and its Regional and Domestic Ramification; 2001-2007. Arab Studies Quaterly. Academic Research Library.
Sudira, I Nyoman. 2003. Teori Konflik: Sebuah Penghampiran dan Dasar Pemahaman. Jurnal PACIS UNPAR.
Tar, Usman A. 2006. Old Conflict, New Complex Emergency: An Analysis of Darfur Crisis, Western Sudan, Nordic Association of African Studies: Nordic Journals of African Studies 15.
Toal, Gerard dan Timothy W. Luke. The Crisis in Darfur: an Analysis of Its Origin and Storylines. Virginia: Thu Thi Quach.
United States Institute of Peace. Humanitarian Ceasefire Agreement on the Conflict in Darfur.
Internet
African Economic Develompment Institute. Sudan: Darfur’s Economy diakses melalui http://www.africaecon.org/index.php/africa_business_reports/read/30 African Confidental. Sudan in 2015: More Presidential Powers January 2015.
Aljazeera. 2010. Sudan Election diakses melalui ://www.aljazeera.com/focus/sudanelection/2010/04/2010479459467505.html
96
Aljazeera. Timeline: Darfur Crisis diakses melalui http://www.aljazeera.com/news/africa/2007/02/200852517257257723.html Aljazeera, Sudan City Stormed by Darfur Rebels; Rebels Fighters Seeking to Topple
President diakses melalui http://news.bbc.co.uk/2/hi/africa/7394033.stm
Aljazeera. Sudan and South Sudan Boost Relation diakses melalui http://www.aljazeera.com/news/africa/2013/04/201341265314507312.html. Amnesty International. Sudan: Credible Evidence of the use of Chemical Weapons to
Kill and Maim Hundreds of Civilians including Children in Dardur. Diakses melalui https://www.amnesty.org/en/latest/news/2016/09/sudan-credible-evidence-chemical-weapons-darfur-revealed/
BBC. Sudanese Rebels Reach Khartoum diakses melalui http://news.bbc.co.uk/2/hi/africa/7394033.stm
BBC. Who are Sudan’s Darfur Rebels? Diakses melalui http://news.bbc.co.uk/2/hi/africa/7039360.stm
BBC. How Sudan’s General Election Works diakses melalui http://www.bbc.com/news/world-africa-32225497
Council on Foreign Relations. Sudan, Chadm and the Central African Republic diakses melalui http://www.cfr.org/sudan/sudan-chad-central-african-republic/p12309
CNN. Tom Cohen. Darfur Violence Becoming a Forgotten War diakses melalui http://edition.cnn.com/2009/WORLD/africa/12/10/sudan.darfur/
GAN Integrity, Sudan Corruption Report diakses melalui http://www.business-anti-corruption.com/country-profiles/sudan
Global Security. Sudan Civil War diakses melalui http://www.globalsecurity.org/military/world/war/sudan.htm.
Nuba Report. The Battle of Daldoka diakses melalui http://nubareports.org/the-battle-of-daldoka/.
Peace Direct. Sudan: Conflict Profile. Diakses melalui https://www.insightonconflict.org/conflicts/sudan/conflict-profile/
97
Sudan Tribune. Herder Militia Launch Fresh Attacks on Farmers in West Darfur diakses melalui http://www.sudantribune.com/spip.php?article53254
Sudan Tribune. Sudan Denies Hosting Janjaweed Militia diakses melalui http://www.sudantribune.com/spip.php?article5058
Sudan Tribune. Sudan Gold Production Reaches 64 tonnes.
Sudan Tribune. Sudan’s Defense and Interior Ministers in North Darfur after Death
of 6 People in Tribal Dispute diakses melalui
http://reliefweb.int/report/sudan/sudan%E2%80%99s-defense-and-interior-ministers-north-darfur-after-death-6-people-tribal-dispute.
Sudan Tribune. Sudan’s Effort to Prevent UN Takeover in Darfur diakses melalui http://sudantribune.com/spip.php?article14376.
Sudan Tribune. Sudan People’s Liberation Army/Movement-North diakses melalui http://www.sudantribune.com/+-SPLM-Northern-Sector,147-+.
The Independent. Steve Bloomflied. Darfur Rebels Poised to take Khartoum diakses melalui http://www.independent.co.uk/news/world/africa/darfur-rebels-poised-to-take-khartoum-825914.html
Voice of America, Defining Chad-Sudan relations. Oktober 2009 diakses melalui
http://www.voanews.com/a/a-13-chad2007-01-14-voa17-66511042/553219.html.
Dokumen dan Situs Resmi
African Union – United Nations Mission in Darfur. Doha Document for Peace in Darfur.
Darfur Peace Agreement 2006 Artikel 22 (F). Global Integrity Report 2006: Sudan.
Human Right Watch Publication January 2006 Volume 18 No 1 (A). Sudan: Imperatives for Immediate Change the African Union Mission in Sudan.
98
Human Rights Watch Report 8 February 1999 Famine in Sudan.
North Atlantic Treaty Organization Document: Assistance to the African Union. Republic of Sudan. System of Government. Secretariat General of the Council of
Minister.
Security Council Report, January Monthly Forecast 2016 Sudan. Security Council Report, February Monthly Forecast 2016. United Nations Mission in Sudan.
United Nations Mission in Sudan Document. The Comprehensive Peace Agreement Between the Government of the Republic of Sudan and The Sudan People’s Liberation Army.
United States of America Department of States Archive, Highlights of Darfur Peace Agreement. Mei 2006.
United States of America Department of States Press Release, South Sudan’s Support of Armed Sudanese Opposition Groups.
World Food Programme 2007 Report. Sudan:Greater Darfur – Comprehensive Food Security and Vulnerability Analysis.
World Health Organization Humanitarian Health Action, Million Face Health Care
Crisis in Darfur diakses melalui