47 |
KOMPRESI DAN DEKOMPRESI FILE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HALF-BYTE
Resdi Hadi Prayoga
Program Studi Teknik Informatika, Universitas Yudharta Pasuruan 2014
ABSTRACT
File compression problem is one important aspect of information technology development. Compression is used for various purposes including: data backup, data transfer, and one part of data security. The size of files sometimes become obstacles in the delivery of this data. Large file transfer will take longer than the file size
smaller.Sometimes there is a risk can not be accommodated on a storage medium and not tersampaikannya, so that will minimize the vacant capacity in the memory
storage medium. Therefore, humans are always trying to find an alternative way to handle this problem, one with compression techniques or reduce the file size.
The expected benefits of this research is the acquisition capacity or a smaller file size and compare the ratio of original file size with file compression using the Half-Byte algorithm.
Research carried out by using the Half-Byte algorithm that utilizes four bits to the left which is often similar in sequence, especially in a text file. When the characters the same first four bits received in a row seven times or more, these algorithms compress data with a marker bit and then the first characters of the same row of four bits followed by a pair last four bits of the next row and covered with bits of cover.
Keywords: Compression, File, Half-Byte 1. PENDAHULUAN
Teknik kompresi adalah teknik untuk mereduksi jumlah bit yang diperlukan untuk
menyimpan data file citra sehingga ukuran file yang terkompresi lebih kecil dibanding file asal,tetapi tidak mengalami penurunan kualitas file yang signifikan. Dengan demikian maka kapasitas ruang penyimpanan yang diperlukan akan menjadi lebih kecil serta waktu dan biaya pengaksesan menjadi lebih kecil pula. Metode pengkompresian data telah berkembang dan masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan, kemampuan dari tiap-tiap metode pengkompresian data umumnya diukur dengan parameter ukuran atau kapasitas dan kecepatan kompresi, dengankompresi atau mengecilkan ukuran file
terlebihdahulu, maka kapasitas tempat penyimpanan yang diperlukan menjadi lebih kecil. Jika data tersebut diperlukan,
makadikembalikan lagi
kefileaslinya(dekompresifile).Selain berguna pada media penyimpanan data, kompresi file dapat membantu
memperkecil ukuran data yangditransmisikan dalam suatu
mediajaringan,seperti internet sehingga waktu yang diperlukan akan menjadi lebih pendek dan kemungkinan pekerjaan download dan upload gagal akan menjadi lebihkecil [1].
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas oleh penulis dalam penulisan skripsi ini yaitu berapa rasio algoritma half byte untuk proses kompresi file dibandingkan dengan Zip dan Winrar.
Menentukan rasio algoritma Half-byteuntuk proses kompresi file
dibandingkan dengan Zip atau Winrar
Bagi Penulis
Memperkaya dan memperluas pengetahuan tentang metode
48 |
pengompresian dengan metode kompresi lossless.
Bagi akademik
Mengetahui kemampuan
mahasiswa dalam penguasaan materi dan penerapan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah.
2. TINJAUAN PUSTAKA 1) Penelitian Terkait
Kian Wie dalam “Kompresi dan Dekompresi File dengan Algoritma LZSS” untuk mengambil sarjana di STMIK IBB Medan. Penulis
menggunakan metode lossless yang di antaranya yaitu Algoritma LZSS, kelebihan dari algoritma ini yaitu dapat bekerja cepat. LZSS menghasilkan rasio kompresi yang lebih baik dari pada algoritma LZ77 dimana algoritma LZ77 ini memiliki kekurangan yaitu selalu mengkodekan dengan menggunakan token yang berisi triplet. Kekurangan inilah yang menjadi salah satu hal yang di perbaiki oleh Algoritma LZSS. Hasil pengujian yang dilakukan untuk beberapa jenis file biner bila dilakukan kompresi sebanyak dua kali berturut-turut akan menghasilkan ukuran file yang sedikit lebih besar dari hasil kompresi pertama. Hal ini disebabkan oleh penyimpanan data dictionary untuk kedua kalinya pada file output kedua. [2].
Ari Wibowo dalam “Kompresi Data Menggunakan Metode Huffman” untuk mengambil gelar sarjana di Politeknik Negeri Batam program studi Teknik Informatika. Semakin
berkembangnya teknologi pada Ponsel maka semakin banyak pula data-data atau file-file yang ingin kita simpan, tetapi kadang kala kapasitas memoryyang kita miliki tidak sebanding dengan data yang akan kita simpan. Oleh karena itu data-data yang akan disimpan perlu dikompres terlebih dahulu supaya ukurannya
menjadi lebih kecil. Apabila ukuran data dapat dikompres menjadi lebih kecil dari
ukuran aslinya, maka secara otomatis memorydapat menyimpan data lebih banyak lagi dan dari segi pengiriman pun akan semakin cepat. Jadi hasil pengujian dengan menggunakan algoritma Huffman cukup baik karena rasio kompresi yang dihasilkan cukup bervariasi tergantung jenis yang dikompres. Untuk file audio dan image rasio kompresi yang
dihasilkan lebih kecil sedangkan file teks rasio kompresi yang dihasilkan lebih besar [3].
Muhammad Maulana Abdullah dalam “Kompresi String Menggunakan algoritma LZW dan Huffman” untuk mengambil gelar sarjana di ITB Bandung program studi Teknik Informatika 2008. Penulis menggunakan algoritma LZW dan Huffman untuk kompresi berupa string. Perbandingan proses kecepatan untuk melakukan kompresi antara algoritma LZW dan algoritma Huffman yaitu kecepatan kompresi algoritma LZW secara siginifikan berkurang pada file UNIX, file executable, file gambar, file multimedia, dan file hasil kompresi. Sementara hasil kompresi Huffman lebih baik dibandingkan LZW hanya pada kasus file biner, file multimedia, file gambar, dan hasil kompresi. Secara rata-rataalgoritma LZW membutuhkan waktu kompresi yang tersingkat (kecepatan kompresinya = 1139 KByte/sec ± 192,5), diikuti oleh algoritma Huffman (555,8 KByte/sec ± 55,8) [4].
Parekar P. M., Thakare S. S. dalam “Lossless Data Compression Algorithm” untuk mengambil sarjana di Amravati University program studi Electronics and Telecommunication Engineering. Penulis disini menjelaskan diantara berbagai macam kompresi dengan memakai teknik metode lossless, Algoritma LZMA terbukti mempunyai keunggulan dari algoritma yang berdasarkan metode lossless bahwa algoritma LZMA bisa meningkatkan efisiensi kompresi pada text, sangat cocok untuk kompresi data real time.
49 |
Algoritma yang digunakan dalam 7zip (aplikasi yang digunakan untuk kompresi file) terbukti efektif dalam bytediketahui aliran kompresi untuk kompresi data lossless dapat diandalkan. Dan ini bisa digunakan untuk mencapai rasio kompresi yang tinggi [5]. 2) Kompresi Data
Istilah kompresi berasal dari katabahasa Inggris
yaitucompressionyangberarti
pamampatan.Secara teknis, kompresi berarti memampatkan segala sesuatu yangberukuran besar sehingga
menjadi lebihkecil. Jadi, kompresifile berarti proses untuk memampatkan file agar ukurannya menjadi lebihkecil.Kompresi data berarti sebuah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing unit yang lain yang lebih rendah daripada representasi data yang tidak terkodekan dengan suatu sistem encoding tertentu [6].
3) Algoritma Half-Byte
AlgoritmaHalf-bytemerupakan suatu metode kompresi dengan prosesnya adalah memanfaatkan bitsebelah kiri yang sering sama secara berurutan [8]. 4)Kerangka Berfikir
Gambar2.1 Kerangka Berfikir 3. METODE PENELITIAN a. Masalah
Dalam sebuah penelitian pasti dilakukan atas sebuah permasalahan.
Permasalahan yang ditemukan kemudian dianalisis untuk menentukan batasan masalah agar permasalahan yang diteliti tidak berkembang terlalu jauh, setelah dirumuskan sebagai bahan untuk diteliti lebih lanjut. Dalam penelitian ini
perumusan masalah dapat dilihat pada bab 1.
b. Metode di Usulkan
Metode yang di pakai untuk kompresi dan dekompresi file disini menggunakan algoritma Half-Byte. c. Penentuan Data Uji
Dalam menentukan data yang akan di uji disini ada beberapa macam bahan uji dan jumlah file yang akan di uji coba pada kompresi file yaitu:
Tabel 3.1 Jenis file uji coba Kompresi File
d. Metode Pengembangan Aplikasi 1. System Eginerring
Tahapan sistem eginerring adalah tahapan mencari kebutuhan dari
keseluruhan system yang akan digunakan dalam membangun system
pengompresian file. System
pengompresian file ini menggunakan metode Half-Byteyaitu dengan
memanfaatkan bitsebelah kiri yang sering sama secara berurutan.
2. Analisis
Tahapan analisis adalah tahapan mengolah data yang sudah didapatkan dan
mengelompokkan data sesuai dengan kebutuhan rancangan.
3. Desain
Tahapan desain adalah tahapan tampilan antarmuka dari aplikasi kompresi dan dekompresi file ini. Pada penelitian ini menggunakan Diagram BPM untuk merancangan yang dilakukan
50 |
meliputi perancangan halaman-halaman yang ada di dalam aplikasi.
4. Coding
Tahapan coding adalah tahapan setelah perancangan dan aplikasi diimplementasikan langsung. Pada
implementasi aplikasi, penulis melakukan pengembangan aplikasi dengan mengacu pada desain aplikasi ke dalam bahasa pemrograman Borland Delphi 7. 5. Testing
Tahapan testing adalah tahapan dimana sudah tidak ada lagi data dari user yang ingin diimplementasikan sehingga kebutuhan sistem dianggap telah
terpenuhi.
e. Perbandingan rasio kompresi file Pada tahapan ini dilakukan perbandingan rasio kompresi
menggunakan algoritma Half-Byteuntuk mengetahui seberapa besar rasio
algoritma Half-Byte untuk kompresi file dibandingkan dengan Zip dan Winrar. f. Pengujian
Pengujian adalah hal terpenting dalam menilai keberhasilan suatu program aplikasi, dan bertujuan untuk mengetahui kesalahan dan kekurangan pada program yang dibuat.
g. Hasil
Setelah dilakukan pengujian aplikasi maka pada tahap ini akan melihat hasil yang dicapai oleh rasio algoritma Half-Byte seberapa besar yang di capai dalam melakukan kompresi file
dibandingka dengan Zip dan Winrar. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sistem
Dalam pembahasan ini akan membahas mengenai deskripsi sistem yang dikerjakan pada skripsi ini. Sistem ini dapat memampatkan ukuran file dengan maksimal sesuai dengan jenis file telah diketahui. Metode yang digunakan adalah dengan metode
Half-Byte.Sedangkan tahapan dalam pengkompresian file ada 2. Tahap pertama, proses pengkompresian atau
pemampatan terhadap beberapa file dan tahap kedua, proses dekompresi terhadap file-file yang telah terkompresi.
Pada tahap kompresi, proses-proses yang dilakukan adalah :
a. User akan menginputkan file
uncompress( yaitu fileyang bukan merupakan fileterkompresi).
b. Cari deretan karakter yang bitpertamanya sama secara berurutan,lakukankompresi. c. Tulis bit penanda pada file kompresi,
berupa 8 deretan bit(1byte) yang bolehdipilih
sembarang asalkan digunakan secara konsisten pada seluruh bit penanda kompresi. Bit penanda ini berfungsi untuk menandai bahwa karakter selanjutnya adalah karakter kompresi, sehingga tidak membingungkan pada saat mengembalikan file yang sudah
dikompresi kefile aslinya. d. Tulis karakter pertama
daribitkiriberurutan darifileasli.
e. Gabungkan bitkanan karakter
keduadanketiga kemudian tulis ke filekompresi. Lakukan hal ini sampai akhirderetan karakter dengan
bitpertamayangsama.
f. Tutup dengan menulis
bitpenandapadafilekompresi. g. Ulangi langkah-langkah tersebut
sampaikarakterterakhir.
h. Tulis outputkode, hasil outputdari proses kompresi adalah filedengan ekstensi *.jib, dan akan disimpan dengan nama dan direktori sesuai dengan yang telah ditentukan oleh user. Sedangkan pada tahap dekompresi file, proses-proses yang dilakukan adalah :
a. User akan menginputkan file
compressyang berekstensi *.jibpada sistem.
b. Amati karakter pada hasilkompresi satu-persatu dari awal sampai akhir,
jikaditemukan bit penanda, lakukanprosespengembalian.
c. Lihat karakter setelah bit penanda, tulis karakter tersebut padafilepengembalian.
51 |
d. Lihat karakter berikutnya, ambilbitkiridan bitkanannya, lalu
masing-masingbitkiridanbit kanan digabungkan dengan bitkiri karakter setelah bit
penanda. Hasil gabungan tersebut ditulis pada filepengembalian. Lakukan
sampaiditemukanbitpenanda. e. Kembali ke langkah b - d, sampai
karakter terakhir.
f. Hasil output dari proses dekompresi adalah file dengan ekstensi sesuai dengan file aslinya, dan akan disimpan dengan nama dan direktori sesuai dengan yang telah ditentukan oleh user.
B. Contoh Algoritma Half- Byte Berikut ini contoh aplikasi kompresi dan dekompresi dengan menggunakan algoritma Half-Byte. Contoh berikut ini hanya akan menjelaskan pengkompresian dan dekompresi terhadap beberapa karakter dengan mengkodekan menurut kode ASCII.
1. Kompresi dengan Half-Byte
Sebagai contoh, misalnya pada suatu file text berisi tulisan ”mengambil ”, dalam heksadesimal dan biner
karakter-karakter tersebut diterjemahkan sebagai berikut :
Tabel 4.1Bentuk ASCII
Jika anda perhatikan karakter-karakter tersebut memiliki empat bitsebelah kiri yang sama yaitu 0110. Gejala seperti inilah yang dimanfaatkan oleh algoritma Half-Byte.
Saat karakter yang empat bitpertamanya sama diterima secara berderet tujuh kali atau lebih, algoritma ini mengkompres data tersebut dengan bitpenanda
kemudian karakter pertama dari deretan empat bityang sama diikuti dengan pasangan empat bit terakhir deretan berikutnya dan ditutup dengan
bitpenutup. Algoritma ini paling efektif pada file-file text, dimana biasanya berisi text-text yang memiliki empat bitpertama yang sama. Lebih jelas algoritma Half-Bytedapat digambarkan dalam biner dan heksadesimal sebagai berikut :
52 |
Gambar 4.2KompresiHalf-Byte dalam biner Deretan data sebelah kiri
merupakan deretan data pada file asli, sedangkan deretan data sebelah kanan merupakan deretan data hasil
pemampatan dengan algoritma Half-Byte. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : 1. Lihat apakah terdapat deretan karakter
yang bitpertamanya sama secara berurutan tujuh karakter atau lebih, jika memenuhi lakukan pemampatan. Pada contoh di atas deretan karakter yang sama secara berurutan sebanyak 9 karakter, jadi dapat dilakukan pemampatan.
2. Berikan bitpenanda pada
filepemampatan, bitpenanda disini berupa 8 deretan bit(1 byte) yang boleh dipilih sembarang asalkan digunakan secara konsisten pada seluruh bitpenanda pemampatan. Bitpenanda ini berfungsi untuk menandai bahwa karakter selanjutnya adalah karakter pemampatan sehingga tidak membingungkan pada saat mengembalikan file yang sudah dimampatkan ke fileaslinya. Pada contoh di atas bitpenanda ini dipilih 11111110.
3. Tambahkan karakter pertama bitkiri berurutan dari file asli, pada contoh diatas karakter pertama bitkiri berurutan adalah 01101101.
4. Gabungkan bit kanan karakter kedua
dan ketiga kemudian tambahkan ke file pemampatan. Pada contoh di atas karakter kedua dan ketiga adalah 01100101 dan 01101110, gabungan bitkanan kedua karakter tersebut
adalah 01011110. Lakukan hal ini sampai akhir deretan karakter dengan bitpertama yang sama.
5. Tutup dengan bit penanda pada filepemampatan.
Untuk melakukan proses pengembalian ke data asli
(decompression), dilakukan langkah-langkah berikut ini :
1. Lihat karakter pada hasil pemampatan satu-persatu dari awal sampai akhir, jika ditemukan bitpenanda, lakukan proses pengembalian.
2. Lihat karakter setelah bitpenanda, tambahkan karakter tersebut pada file pengembalian. Lihat karakter
berikutnya, jika bukan bitpenanda, ambil bitkanannya lalu gabungkan dengan bitkanan karakter di
bawahnya. Hasil gabungan tersebut ditambahkan pada filepengembalian. Lakukan sampai ditemukan
bitpenanda. Pemilihan bitpenanda diusahakan dipilih pada karakter yang paling sedikit jumlahnya terdapat pada file yang akan dimampatkan, sebab jika pada file asli ditemukan karakter yang sama dengan bitpenanda, terpaksa anda harus menulis karakter tersebut sebanyak dua kali pada file pemampatan. Hal ini harus dilakukan untuk menghindari kesalahan
mengenali apakah bitpenanda pada file pemampatan tersebut benar-benar bitpenanda atau memang karakter darifileyang asli. Sebagai contoh jika terdapat deretan data pada file asli seperti berikut ini :
53 |
Tabel 4.2 Kompresi Half-Byte dengan nilai yang sama dengan bit penanda
keterangan :
mb : marker bitatau bitpenanda *) Nilai yang ditulis ulang karena sama dengan bitpenanda.
Bila terjadi penggabungan
bitkanan menghasilkan nilai yang sama dengan bitpenanda,
sehingga nilai tersebut diduga sebagai bitpenutup, maka deretan file tersebut tidak
dikompresi.Sebagai contoh nilai hasil kompesi sama dengan bitpenanda :
Tabel 4.3Kompresi Half-Byte dengan nilai hasil kompresi sama
dengan bitpenanda
*) Nilai hasil kompresi sama dengan bitpenanda
2. Perhitungan Rasio Ukuran Kompresi
Setelah proses penyimpanan selesai, maka akan diketahui berapa ukuran filenya. Ukuran File ini yang akan diproses dalam perhitungan rasio dengan file aslinya.Dengan menggunakan persamaan diberikan contoh
perhitunganya dengan contoh ukuran fileterkompresi berukuran 20 dan ukuran file asli berukuran 25 [7].
Rasio = ( 1- --- ) X 100 % Rasio = ( 1- [0,8] ) X 100 % Rasio = ( 0,2) X 100 % Rasio = 20 %
3. Dekompresi dengan Half – Byte Dalam melakukan proses
pengembalian file terkompresi ke dalam bentuk aslinya, dapat di gambarkan sebagai berikut :
54 |
a. Amati seluruh data fileterkompresi. b. Jika data bukan merupakan bit
penanda, maka data langsung
dimasukkan pada file pengembalian. c. Jika data merupakan bitpenanda,
dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
1. Data ke dua (data setelah bitpenanda) di tambahkan ke dalam
filepengembalian.
2. Pada data berikutnya gabungkan
bitkiri (sebagai bitkanan) dengan data bitke dua
sebelah kiri (sebagai bitkiri). Kemudian bitkanannya (sebagai bitkanan) dengan data bit kedua sebelah kiri (sebagai bitkiri). Hasil dari penggabungan data ditambahkan pada file pengembalian .
3. Lakukan penggabungan file hingga
ditemukan bitpenanda yang berfungsi sebagai bit penutup.
C. Implementasi Desain Interface Implementasi InterfaceKompresi Half Byte
Gambar 4.4 Implementasi InterfaceKompresi Half Byte User interface kompresi file terdiri dari 2 menu inti yaitu kompresi dan dekompresi. Pada Radiokompresi terdapat komponen berupa field-field dan tombol-tombol untuk menjalankan aplikasi kompresi. Sedangkan Radio dekompresi terdapat komponen berupa
field-field dan tombol-tombol untuk menjalankan aplikasi dekompresi.
Pada Radiokompresi terdapat komponen-komponen yang dibutuhkan dalam Interface Kompresi
Half-Byte,yaitu :
a. Informasi file berfungsi untuk menampilkan alamat file yang telah dibuka dengan mengetahui nama filedan ukuran file.
b. Tombol open fileberfungsi untuk
mengakses Form Open Windowsdan mencari alamat filedalam bentuk fileyang sudah diketahui tipenya.
c. Tombol saveberfungsi untuk mengakses
Form Save Windowsdan menentukan tempat penyimpanan hasil kompresi. d. Isi fileberfungsi untuk menampilkan isi
dalam sebuah file.
e. Informasi prosesberfungsi untuk menampilkan filehasil kompresi dan rasio kompresi.
f. Waktu berfungsi untuk menampilkan
waktu hasil kompresi, agar diketahui berapa waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses kompresi.
g. Tombol Kompressberfungsi untuk
menjalankan proses kompresi.
h. Tombol Resetyang berfungsi
menghapus semua hasil proses kompresi.Implementasi
InterfaceDekompresi Half Byte
Gambar 4.5Implementasi Interface Dekompresi Half-Byte
55 |
Pada Radio dekompresi terdapat komponen-komponen yang dibutuhkan dalam Interface Dekompresi Half-Byte,yaitu :
a. Informasi file berfungsi untuk menampilkan alamat file yang telah dibuka dengan mengetahui nama filedan ukuran file.
b. Tombol open fileberfungsi untuk
mengakses Form Open Windowsdan mencari alamat file dalam bentuk fileyang sudah diketahui tipenya.
c. Tombol saveberfungsi untuk mengakses
Form Save Windowsdan menentukan tempat penyimpanan hasil dekompresi. d. Isi fileberfungsi untuk menampilkan isi
dalam sebuah file.
e. Informasi prosesberfungsi untuk menampilkan file asli hasil kompresi algoritma Half-Byte.
f. Waktu berfungsi untuk menampilkan
waktu hasil dekompresi, agar diketahui berapa waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses dekompresi.
g. Tombol dekompresi berfungsi untuk
menjalankan proses dekompresi.
h. Tombol Resetyang berfungsi
menghapus semua hasil proses dekompresi
D. Hasil Kompresi
Hasil dari uji coba terhadap sistem untuk proses kompresi file yang
mempunyai tipe *.bmp ditunjukkan pada tabel 4.6 uji coba proses kompresi untuk sebuah filetelah menghasilkan sebuah file terkompresi mempunyai tipe *.jib.dari tabel 4.6 terlihat bahwa sistem dapat menghasilkan file hasil kompresi dengan ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan ukuran file aslinya.
Proses kompresi terhadap sebuah data yang berukuran sangat kecil akan menghasilkan sebuah filedengan ukuran yang lebih besar dari aslinya, hal ini disebabkan karena adanya tambahan header untuk setiap file terkompresi. Akan tetapi hal ini juga dipengaruhi oleh komposisi dari data tersebut. Rasio kompresi untuk mengetahui maximal rasio, minimal rasio dan rata-rata yang dicapai oleh sistem untuk filemempunyai tipe *.bmp yaitu:
1. Maximal rasio yang diperolah pada
saat proses kompresi berlangsung untuk type file *.bmp adalah sebesar 44.77%.
2. Minimal rasio yang diperolah pada
saat proses kompresi berlangsung untuk type file *.bmp adalah sebesar 5.33%.
3. Rata - rata rasio yang diperolah pada saat proses kompresi berlangsung untuk type file *.bmp adalah sebesar 21.93%.
56 |
57 | P a g e
pengerjaan skripsi ini adalah :
Dari uji coba yang telah dilakukan dengan membandingkan antara
kompresi winrar, zip dan algoritma half-byte mengenai rasio kompresi pada macam-macam type file bahwa yang paling baik rasio kompresinya yaitu Winrar. Karena winrar
menggunakan gabungan beberapa algoritma dasar seperti LZW, SHANNON-FANO, HUFFMAN, Gunzip.Sedangkan algoritma half-byte menggunakan hanya satu algoritma saja untuk melakukan proses kompresi hal ini yang menjadikan hasil rasio dari algoritma half-byte kurang maximal. Karena setiap kali melakukan uji coba kompresi
algoritma half-byte selalu mengasilkan presentase rasio yang paling kecil dari dua kompresi yaitu winrar dan winzip. 5.2 Saran
Beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut yang dapat diberikan oleh Penulis adalah :
a. Pada aplikasi ini hanya menggunakan satu inputan saja. Akan lebih baik jika aplikasi mampu menerima banyak inputan ( multi ) dan membentuk satu data baru hasil kompresi.
b. Evaluasi dapat dilakukan dengan membandingkan dengan algoritma kompresi losless lainnya.
c. Untuk perkembangan lebih lanjut
mengenai kompresi. Buat kompresi dengan menggunakan aplikasi android.
PERNYATAAN ORIGINALITAS “Saya menyatakan dan bertanggung jawab dengan sebenarnya bahwa Artikel ini adalah hasil karya saya sendiri kecuali cuplikan dan ringkasan yang masing-masing telah saya
jelaskan sumbernya” [Ahmad Mujib – 2010.69.04.0049]
[1]. Danny Dimas Sulistio, Bib Paruhum Silalahi Julio
Adisantoso, "Kompresi Data Menggunakan
Algoritma Huffman," Aplikasi Teknologi Informasi 2004, pp. 19-25, 19 2004.
[2]. Kian Wie dan Adang Risuta, "Kompresi dan Dekompresi File Dengan Algoritma LZSS," STMIK
IBBI Medan, 21 2012.
[3]. Ari Wibowo, "Kompresi Data Menggunakan Metode Huffman," Teknik Informatika, Politeknik Negeri Batam, 2013.
[4]. Muhammad Maulana Abdullah, "Kompresi String Menggunakan LZW dan Huffman," ILMU
KOMPUTER dan TEKNOLOGI INFORMASI, vol. 3, no. 2, 2003. [5]. Thakare S. S. Parekar P. M., "Lossless Data Compression Algorithm," Computer Science and
Information Technologies, vol. 5, no. 1, pp. 276-278, 2014.
[6]. Anton, "Kompresi dan Text," Fakultas Teknik Informatika. Universitas Kristen Duta Wacana, 2005.
[7]. Herry dan Yessi mulyani sujani, "Pemampatan File," Institut Teknologi Bandung. Bandung, 2000.
[8]. Mark and Gaily LJ Nelson, The data Compression. M&T book New York, 1996.