PERMASALAHAN DAN SOLUSI
PENINGKATAN PELAYANAN TERMINAL PENUMPANG
DAN PENIMBANGAN KENDARAAN BERMOTOR
PASCA PENGALIHAN P3D
BERDASARKAN AMANAT UU 23 TAHUN 2014
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PERHUBUNGAN
JAKARTA, 12 April 2015
Dr. Ir. WAHID WAHYUDI, MT
2
LOKASI JEMBATAN TIMBANG
PUNGLI
Portal JT
MANAJEMEN JEMBATAN TIMBANG
DI JAWA TIMUR
TAMBAHAN PENGHASILAN PETUGAS JEMBATAN TIMBANG
a. Honor Lembur (2 Shift, Pagi 3 jam dan Malam 3 jam) - Gol I dan II sebesar Rp. 25.000,- per jam
- Gol III sebesar Rp. 35.000,- per jam - Uang makan lembur sebesar Rp.
25.000,-b. Jaminan makan sebesar Rp. 400.000,- per hari per jembatan timbang
Jumlah Tambahan Penghasilan yang didapat Petugas Jembatan Timbang diluar Gaji, Tunjangan Kesejahteraan Daerah, dan Uang Makan
- Opsi Bantuan Transport
(Rp. 100.000 x 22 Hari) Rp. 2.200.000,-- Uang Lembur Shift Pagi
(Rp. 130.000 x 11 Hari) Rp. 1.430.000,-- Uang Lembur Shift Malam
(Rp. 130.000 x 11 Hari) Rp.
5.060.000,-EAST JAVA OVERLOAD NO PENINDAKAN 2012 Denda dinaikkan 400% Efek Jera ??? 2013 1 LHR(Kend.) 6.699.705 5.237.680 2 MELANGGAR 3.455.940
(52%)
2.712.878(52%)
3 DENDA(Kend.) 3.270.693 2.599.763 4 TILANG(Kend.) 185.247 113.115 5 PAD (Rp) 31.021.537.500 78.957.770.000 WBK , PERDA 7/2002 PERDA 4/2012 ● UU 22 / 2009 : LLAJ ● UU 38 / 2004 : Jalan● UU 32 / 2009 : Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
● Perda 4 / 2012 : Pengendalian kelebihan muatan angkutan barang
Denda Overload Saat Ini Belum
Memperhitungkan:
•
kerusakan jalan
•
Penurunan umur rencana jalan
•
kerugian akibat peningkatan
emisi gas buang
1
1. FAKTA LAPANGAN
2. ASPEK REGULASI
DENDA DINAIKKAN 400%, DISIASATI OLEH PENGEMUDI :
TANPA KENEK
PRESTASI JEMBATAN TIMBANG DI JAWA TIMUR
TINGKAT NASIONAL :
•
Top 9 Kompetisi Nasional Inovasi Pelayanan Publik
(SINOVIK)
Tahun 2014
•
Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor di Jawa Timur
Sebagai
BEST PRACTICE UPPKB INDONESIA
•
Top 33 Kompetisi Nasional Inovasi Pelayanan Publik
(SINOVIK)
Tahun 2016
TINGKAT INTERNASIONAL :
•
Second Round Pada United Nation Public Services Award (UNPSA)
Tahun 2015
Menteri PAN dan RB (2010-2014)
USULAN SOLUSI PERMASALAHAN
1. Overload < 5% JBI ditoleransi,
Overload 5% - 25% JBI denda/Perda
Overload > 25% JBI Tilang
2. Biaya Penerbitan Buku Uji Baru
LEBIH MURAH daripada Biaya /
Sanksi Tilang Pengadilan, sehingga
Jaminan Buku Uji yang ditahan oleh
Pengadilan, cenderung tidak diambil
oleh Pengemudi / Pengusaha.
3. Perbedaan besarnya denda tilang
antar pengadilan negeri.
4. Kurang
optimal
pemanfaatan
Gudang:
•
Butuh waktu bongkar muat
•
Butuh personil dan peralatan
•
Fasilitas gudang (
coldstorage
)
•
Dasar hukum pengenaan biaya
1. Overload < 5% JBI ditoleransi,
Overload >5% JBI Tilang
Pembayaran denda tilang secara
online
2. Membangun jaringan Online :
a. Antara Jembatan Timbang dengan
Unit
Pengujian
Kendaraan
Bermotor
yang
ada
di
Kabupaten/Kota
b. Antara Jembatan Timbang antar
Provinsi
c. Antara Jembatan Timbang dengan
Direktorat Jenderal Perhubungan
Darat Kementerian Perhubungan
3. Koordinasi dengan Pengadilan untuk
keseragaman penindakan
4. Pemenuhan
sarana,
prasarana,
personil dan SOP penurunan muatan
di Gudang Jembatan Timbang
USULAN SOLUSI PERMASALAHAN
5. Keterbatasan Kewenangan PPNS
Dinas
Perhubungan
dan
LLAJ
untuk menahan jaminan sidang.
6. Sanksi denda yang ditetapkan oleh
pengadilan terhadap pelanggaran
kelebihan muatan masih terlalu
rendah
sehingga
tidak
memberikan efek jera terhadap
operator/
pengemudi
angkutan
barang.
5. Membuat MoU dengan pihak :
•
Kepolisian (menahan STNK dan
SIM)
•
Pengadilan (denda berulang)
6. Model matematis denda dengan
mempertimbangkan dampak :
•
Kerusakan Jalan
•
Penurunan umur rencana jalan
Model matematis denda dengan mempertimbangkan dampak
•
kerusakan jalan,
•
penurunan umur rencana jalan,
•
peningkatan emisi gas buang CO
2(pemanasan global) :
Peningkatan emisi gas CO
2akibat overloading di Jatim terbesar adalah kendaraan berat
angkutan barang golongan 6A (3.992.968 ton CO
2/tahun), disebabkan jumlah kendaraan
golongan 6A paling banyak beroperasi di Jawa Timur.
kebutuhan
biaya adaptasi dan
mitigasi
emisi gas CO
2sebesar
Rp. 1,26 triliun/tahun
Hasil perhitungan model matematis tersebut terhadap tiap golongan kendaraan berat angkutan
barang yang melakukan kelebihan muatan sebesar 25% terhadap JBI dengan jarak tempuh
perjalanan 100 km :
kendaraan golongan 6A, denda sebesar Rp. 76.056,-/unit (1,9 kali dari yang ditetapkan di
Perda Jatim 4/2012)
kendaraan golongan 6B, denda sebesar Rp. 478.924,-/unit ( 9 kali lebih besar)
kendaraan golongan 7A, denda sebesar Rp. 381.128,-/unit ( 6 kali lebih besar )
kendaraan golongan 7B , denda sebesar Rp. 663.600,-/unit ( 11 kali lebih besar ).
MODEL MATEMATIS DENDA KELEBIHAN MUATAN DI JEMBATAN TIMBANG
Kendaraan golongan 6A : Y = (3.004 X + 39,68) . L Kendaraan golongan 6B : Y = (22.051 X - 103) . L Kendaraan golongan 7A : Y = (16.222 X - 82) . L Kendaraan golongan 7B : Y = (27.850X - 48) . L
Y= Biaya sanksi denda (Rp/kend) X = Persentase kelebihan muatan
(%)
L = Jarak tempuh perjalanan, (km).
GOLONGAN KENDARAAN BERAT ANGKUTAN BARANG YANG OVERLOAD
KAB. SUMENEP KAB. GRESIK KOTA SURABAYA KAB. LAMONGAN KAB. MOJOKERTO KAB. PASURUAN KAB. LUMAJANG KAB. PROBOLINGGO KAB. JEMBER KAB. BONDOWOSO KAB. SITUBONDO KAB. BANYUWANGI KAB. BLITAR MALANG KAB. KEDIRI KAB. MADIUN KAB. PONOROGO KAB. TRENGGALEK KAB.
TULUNGAGUNG KAB. PACITAN
KAB. MAGETAN
KAB. NGAWI KAB. BOJONEGORO
KAB. NGANJUK KAB. JOMBANG
KAB. BANGKALAN
KAB. PAMEKASAN KAB. TUBAN
1 PURABAYA (Kab. Sidoarjo) 11 GAYATRI (Kab. Tulungagung) 2 TAMBAK OSO WILANGUN (Kab. Gresik) 12 PATRIA (Kota Blitar)
3 ARJOSARI (Kota Malang) 13 KAMBANG PUTIH (Kab. Tuban) 4 SELOAJI (Kab. Ponorogo) 14 SRITANJUNG (Kab. Banyuwangi) 5 RAJEKWESI (Kab. Bojonegoro) 15 TAMANAN (Kota Kediri)
6 PACITAN (Kab. Pacitan) 16 ARYA WIRARAJA (Kab. Sumenep) 7 TAWANGALUN (Kab. Jember) 17 SURODAKAN (Kab. Trenggalek) 8 BAYUANGGA (Kota Probolinggo) 18 PASURUAN (Kab. Pasuruan) 9 KERTONEGORO (Kab. Ngawi) 19 BANGKALAN (Kab. Bangkalan) 10 PURBOYO (Kota Madiun)
Ket :
MERAH : Belum menyerahkan P3D 1 2 3 4 7 6 8 9 10 11 14 12 16 17 18 19 13 5 15
LOKASI TERMINAL TIPE A DI JAWA TIMUR
BELUM DISERAHKAN 1. Padangan (Kab. Bojonegoro) 2. Temayang (Kab. Bojonegoro) 3. Betek (Kab. Bojonegoro) 4. Lamongan (Kab. Lamongan) 5. Bunder (Kab. Gresik)
6. Larangan (Kab. Sidoarjo) 7. Kertajaya (Kota Mojokerto) 8. Anjuk Ladang (Kab. Nganjuk) 9. Caruban (Kab. Madiun) 10. Maospati (Kab. Magetan) 11. Magetan (Kab. Magetan) 12. Ngadirojo (Kab. Pacitan) 13. Kesamben (Kab. Blitar) 14. Batu (Kota Batu)
15. Hamid Rusdi (Kota Malang) 16. Landungsari (Kota Malang) 17. Untung Suropati (Kota Pasuruan) 18. Minak Koncar (Kab. Lumajang) 19. Ambulu (Kab. Jember)
20. Arjasa (Kab. Jember)
21. Bondowoso (Kab. Bondowoso) 22. Situbondo (Kab. Situbondo) 23. Brawijaya (Kab. Banyuwangi) 24. Trunojoyo (Kab. Sampang)
25. Ronggo Sukowati (Kab. Pamekasan) 26. Bangkalan (Kab. Bangkalan)
27. Kedung Cowek (Kota Surabaya) 28. Bratang (Kota Surabaya)
29. Joyoboyo (Kota Surabaya)
30. Kepuhsari (Kab. Jombang) rencana RTH
31. Dampit (Kab. Malang) asset pasar Dampit
32. Mojosari (Kab. Mojokerto) Bupati mengajukan penurunan menjadi terminal tipe C
LOKASI TERMINAL TIPE B DI JAWA TIMUR
14 15 16 18 19 20 21 22 23 17 6 7 2826 27 5 4 30 24 25 1 2 3 11 10 9 8 12 13 29 32 31
26 terminal dikelola Dishub Prov Jatim
PERMASALAHAN DAN USULAN SOLUSI
PASCA PENGALIHAN (UU 23 / 2014)
PERMASALAHAN
USULAN SOLUSI
1. Asal Tujuan (O-D) trayek AKAP berhimpitan dengan trayek AKDP
Angkutan AKAP hanya memasuki terminal Asal Tujuan (O-D)
2. Masih banyak terminal yang belum tersentuh teknologi informasi :
• Jadual Keberangkatan dan Kedatangan
• GPS Tracking pada armada Bus
• E-Tiketing
• Papan informasi elektronik (VMS)
• Sistem online antar terminal
Pegembangan teknologi informasi di terminal
3. Ramp Check Kendaraan tidak dilaksanakan secara rutin
Penyiapan ruang ramp check 4. Area terminal menjadi zona publik yang
bisa dimasuki semua orang
Penataan zona terminal (PM 132 / 2015) :
• Zona 1 (zona penumpang sudah bertiket)
• Zona 2 (zona penumpang belum bertiket)
• Zona perpindahan (untuk penumpang beralih moda)
• Zona pengendapan (untuk istirahat awak kendaraan, ramp check, bengkel)
5. Penumpang belum diwajibkan menggunakan seat belt
Penumpang diwajibkan menggunakan seat