• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

33 4.1. Pelaksanaan Tindakan

4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal

Dalam pelaksanaan pembelajaran IPA yang dilakukan pada siswa kelas IV SDN 1 Manggarmas Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan guru masih jarang menggunakan media dan model-model pembelajaran. Guru masih menggunakan pembelajaran konvensional, sehingga banyak siswa yang tidak tertarik pada pembelajaran IPA yang dilaksanakan. Berdasarkan hasil tes formatif siswa pra siklus penulis mendapati bahwa masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. Tabel 4.1 menunjukkan distribusi nilai hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 1 manggarmas pada pra siklus berikut ini.

Tabel 4.1.

Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 1 Manggarmas Grobogan Pra Siklus

No Nilai KKM 65 Frekuensi Presentase (%) Ketuntasan 1 < 65 14 63,6 % Belum Tuntas 2 ≥ 65 8 36,4 % Tuntas Jumlah 22 100 %

Berdasarkan dari daftar distribusi nilai hasil belajar IPA siswa kelas IV nampak bahwa terdapat 14 siswa atau 63,6% dari 22 siswa yang nilainya belum mencapai KKM atau belum tuntas. Sebangkan siswa yang nilainya sudah mencapai KKM atau sudah tuntas hanya berjumlah 8 siswa atau 36,4% dari 22 siswa. Apabila distribusi hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 1 Manggarmas pra

(2)

siklus digambar dalam bentuk diagram, maka nampak dalam bentuk diagram di bawah ini :

Gambar 4.1.

Diagram Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV Pra Siklus Gambar 4.1. dapat dijadikan dasar dalam melihat setiap permasalahan yang ada dalam pembelajaran sehingga perlu diambil solusi untuk pemecahan masalah tersebut. Dalam proses pembelajaran IPA kelas IV, banyak siswa yang tidak memperhatikan ketika guru menjelaskan materi pmbelajaran, siswa lebih sering berbicara dengan teman sebangkunya dan ada pula siswa yang bernyanyi dan bermain ketika pembelajaran berlangsung. Guru hanya berceramah ketika menyampaikan materi. Penggunaan media juga kurang maksimal. Guru hanya menggunakan beberapa gambar sebagai ilustrasi dalam pembelajaran.

Solusi yang digunakan untuk meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Manggarmas adalah dengan memberikan tindakan yang berupa pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe think talk write dengan bantuan media komik yang dilaksanakan melalui 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II.

Belum Tuntas 64% Tuntas

(3)

4.1.2. Deskripsi Siklus I

Pelaksanaan siklus I dengan KD menjelaskan hubungan sumber daya alam dengan lingkungan yang akan dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut :

1. Perencanaan

Perencanaan dimulai dengan menentukan materi yang akan digunakan dalam penelitian ini yang didasarkan pada kurikulum KTSP (Kurikulim Tingkat Satuan Pendidikan). Perencanaan dalam tahapan ini adalah menyusun RPP dan media komik yang kemudian dikonsultasikan terlebih dahulu kepada guru, kepala sekolah, dan dosen pembimbing. Setiap langkah-langkah pembelajaran dalam RPP disesuaikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe think talk write dengan bantuan media komik.

Pelaksanaan dalam siklus I dilaksanakan dalam 2 pertemuan dimana setiap pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran yaitu 2 × 35 menit. Rancangan pembelajaran pada pertemuan pertama mempelajari pengertian sumber daya alam dan macam-macam sumber daya alam. Rancangan pemelajaran pada pertemuan kedua mempelajari tentang bahan baku menurut asalnya pada jam pertama dan dilakukan evaluasi pada jam kedua. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara berkelompok untuk mendiskusikan suatu permasalahan. Masing-masing kelompok dibagikan komik untuk diinvestigasi kemudian dicatat poin-poin utama dalam komik tersebut secara individual. Setelah melakukan investigasi terhadap komik yang dibagikan dan dicatat kemudian siswa secara berkelompok mendiskusikan tentang poin-poin utama yang telah dicatat dan kemudian ditulis dalam lembar kerja kelompok lalu setiap kelompok mempresentaskan hasil kerja kelompok satu dengan kelompok lainnya.

(4)

2. Implementasi Tindakan dan Observasi a. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 3 mei 2016. Pada pertemuan pertama pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe think talk write berbantuan komik mempelajari tentang pengertian sumber daya alam dan macam-macam sumber daya alam berdasarkan jenisnya. Pembelajaran dimulai dengan apersepsi yang dilakukan oleh guru dengan menanyakan beberapa beberapa benda disekitar lingkungan. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan pertama. Kemudian dilanjutkan dengan eksplorasi. Dalam eksplorasi guru menunjukkan beberapa benda dan bertanya jawab dengan siswa tentang nama, jenis, dan kegunaan dari beberapa benda yang ditunjukkan oleh guru. Dari kegiatan tanya jawab guru tentang beberapa benda, jenis dan kegunaannya kemudian diarahkan pada topik yang akan dipelajari yaitu tentang sumber daya alam dan jebis-jenisnya.

Sebelum melakukan diskusi kelompok, guru terlebih dahulu menyinggung sedikit materi yang akan dipelajari. Kemudian guru mengkondisikan siswa untuk membentuk kelompok sesuai dengan kelompok kerja kelas yang sudah ada. Setelah kelompok terkondisikan, guru meminta kepada masing-masing kelompok untuk memulih ketua kelompok. Kemudian guru menjelaskan langkah-langkah kerja dalam berdiskusi. Kemudian guru membagikan komik kepada masing-masing kelompok untuk dibaca dan dipahami. Masing-masing anggota kelompok mencatat poin-poin utama dari materi yang disajikan dalam komik tersebut dan selanjutnya didiskusikan dengan teman satu kelompok. Guru membagikan lembar kerja kelompok kepada masing-masing kelompok untuk dikerjakan secara berdiskusi. Kemudian perwakilan masing-masing kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi.

Setelah presentasi selesai, guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil diskusi dan kemudian siswa merangkum kesimpulan dari materi yang telah

(5)

didiskusikan. Sebelum kegiatan pembelajaran berakhir, guru memberikan umpan balik kepada siswa dan menanyakan tentang materi yang belum dipahami dan kemudian guru memberikan PR sebagai tindak lanjut dalam pembelajaran.

b. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 7 mei 2016. Pembelajaran pada pertemuan kedua menggunakan pembelajaran think talk write dengan bantuan media komik. Materi yang akan diajarkan pada pertemuan kedua adalah tentang bahan baku berdasarkan asalnya. Pembelajaran dimulai dengan apersepsi yang dilakukan oleh guru dengan melakukan kegiatan tanya jawab bersama siswa tentang beberapa yang ada disekitar lingkungan sekolah. Kemudian guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Selanjutnya guru bersama siswa melakukan kegiatan tanya jawab tentang beberapa contoh benda dan beberapa peralatan sekolah yang ditunjukkan oleh guru untuk mengeksplor pengetahuan siswa tentang berbagai macam benda, bahan baku dan asalnya. Kemudian guru mengkondisikan siswa ntuk membentuk kelompok sesuai dengan kelompok kerja kelas pada pertemuan pertama. Selanjutnya guru menjelaskan langkah-langkah kerja dalam diskusi kelompok dan kemudian guru membagikan komik kepada masing-masing kelompok untuk dibaca, diinvestigasi dan dicatat poin utama dari isi komik yang disajikan oleh masing-masing anggota kelompok dan kemudian didiskusikan dengan teman satu kelompok. Selanjutnya guru membagikan lembar kerja kelompok kepada masing-masing kelompok untuk dikerjakan dengan cara didiskusikan sesuai dengan langkah-langkah yang telah disebutkan. Masing-masing perwakilan maju kedepan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi dari lembar kerja kelompok yang telah dikerjakan. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi.

(6)

Selanjutnya guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi yang belum dipahami. Selanjutnya dilakukan evaluasi pada jam kedua untuk mengukur seberapa jauh tingkat pemahaman siswa. Guru membagikan lembar evaluasi yang berupa soal pilihan ganda yang terdiri dari 20 butir soal untuk dikerjakan siswa. Setelah siswa selesai megerjakan soal evaluasi, guru bersama siswa mengoreksi soal evaluasi yang telah dikejakan oleh siswa dan kemudian melakukan penilaian terhadap hasil kerja evaluasi siswa. Setelah selesai melakukan penilaian guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Dalam penelitian yang dilaksanakan pada siklus I, kegiatan observasi terhadap implementasi pembelajaran think talk write berbantuan media komik dalam pembelajaran IPA kelas IV SDN 1 manggarmas semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 dengan menggunakan lembar observasi. Observasi dilakukan secara berkelanjutan selama siklus I berlangsung yaitu pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua yang dilakukan oleh observer. Observasi dilakukan dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan terhadap implementasi pembelajaran kooperatif tipe think talk write berbantuan media komik. Hasil observasi menunjukkan bahwa setiap langkah dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe think talk write berbantuan media komik telah dilaksanakan dengan baik.

Pada awal pembelajaran, guru sudah menguasai materi dan kelas serta telah melakukan apersepsi dengan baik. Untuk meningkatkan antusiasme siswa terhadap pembelajaran yang akan berlangsung guru melakukan apersepsi dan eksplorasi dengan gaya yang lebih humoris. Pada kegiatan inti implementasi pembelajaran kooperatif tipe think talk write berbantuan media komik masih belum optimal. Hal ini dikarenakan siswa masih belum terbiasa dengan pembelajaran secara berkelompok. Hal ini terlihat ketika siswa masih belum memahami bagaimana melakukan langkah-langkah kerja kelompok yang telah disampaikan oleh guru. Untuk mengatasi hal itu guru menyampaikan kembali

(7)

langkah-langkah pembelajaran secara singkat dan memberi bimbingan terhadap kelompok yang masih kesulitan dalam melaksanakan kerja kelompok.

Kegiatan inti implementasi pembelajaran kooperatif tipe think talk write dimulai dengan guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdii dari 4-5 siswa dan menentukan ketua dalam masing-masing kelompok. Kemudian guru menjelaskan langkah-langkah kerja keompok setelah itu guru membagikan komik kepada masing-masing kelompok untuk diinvestigasi dan dicatat poin utama oleh masing-masing siswa. Kemudian guru membagikan lembar kerja kelompok kepada setiap kelompok untuk dikerjakan secara berdiskusi. Setelah selesai mengerjakan lembar kerja kelompok, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Dalam mempresentasikan hasil diskusinya, siswa masih terlihat gugup.

Kegiatan akhir dalam implementasi pembelajaran kooperatif tipe think talk write adalah guru bersama siswa melakukan timbal balik dan membuat kesimpulan terhadap pembelajaran yang telah berlangsung serta melakukan evaluasi sebagai tindak lanjut. Pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama dan pertemuan kedua selesai sesuai alokasi waktu yang telah ditentukan. Hanya penggunaan bahasa oleh guru yang kurang benar. Guru lebih sering menggunakan bahasa Jawa dari pada bahasa Indonesia sebagai pengantar dalam pembelajaran.

Hasil belajar IPA siswa kelas IV pada siklus I dengan KD memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan telah mengalami peningkatan dibandingkan pada saat pra siklus. Untuk mengetahui tingkat ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas IV pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2. berikut :

(8)

Tabel 4.2.

Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 1 Manggarmas Grobogan Siklus I No Nilai KKM 65 Frekuensi Presentase (%) Ketuntasan 1 < 65 3 13,6 % Belum Tuntas 2 ≥ 65 19 86,4 % Tuntas Jumlah 22 100 %

Berdasarkan tabel distribusi hasil belajar IPA siklus I dapat dijelaskan bahwa jumlah siswa yang nilainya belum mencapai KKM ≥ 65 sebanyak 3 siswa atau 13,6% dari 22 siswa, sedangkan jumlah siswa yang nilainya telah mencapai KKM ≥ 65 berjumlah 19 siswa atau 86,4% dari 22 siswa. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang nilainya telah mencapai KKM lebih banyak dari jumlah siswa yang nilainya belum mencapai KKM. Berdasarkan indikator keberhasilan hasil belajar yang telah ditetapkan hasil belajar IPA pada siklus I sudah mencapai 80%. Hasil belajar IPA pada siklus I dapat dilihat pada diagram lingkaran pada gambar 4.2 berikut :

Gambar 4.2.

Diagram Deskipsi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV Siklus I

Belum Tuntas 14%

Tuntas 86%

(9)

Berdasarkan gambar tentang diagram ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas IV pada siklus I menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe think talk write dengan bantuan media komik telah mencapai ketuntasan yang diharapkan ≥80%.

4. Refleksi

Setelah melakukan refleksi, maka pembelajaran pada siklus I pertemuan 1 dan 2 masih ditemukan kekurangan pada guru dan siswa dalam pembelajaran antara lain :

Guru :

- Guru kurang memperhatikan waktu, sehingga banyak waktu yang dihabiskan pada kegiatan awal dan mengakibatkan kegiatan inti dan kegiatan akhir dilaksanakan dalam waktu singkat.

- Guru kurang jelas dalam menyampaikan langkah-langkah kerja kelompok dalam pembelajaran think talk write dengan bantuan media komik.

- Guru lebih sering menggunakan bahasa Jawa daripada bahasa Indonesia. Siswa :

- Kurangnya interaksi antar siswa.

- Siswa masih belum memahami langkah-langkah kerja dalam pembelajaran.

- Siswa masih malu dalam menyampaikan pendapat.

- Siswa masih gugup ketika mempresentasikan hasil diskusi.

- Kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan. 4.1.3. Deskripsi Siklus II

Pelaksanaan siklus II dengan KD menjelaskan hubungan atara sumber daya alam dengan teknologi yang digunakan dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut :

(10)

1. Perencanaan

Perencanaan dimulai dengan menentukan materi yang akan digunakan dalam penelitian ini yang didasarkan pada kurikulum KTSP (Kurikulim Tingkat Satuan Pendidikan). Perencanaan dalam tahapan ini adalah menyusun RPP dan komik sebagai media yang akan dugunakan yang kemudian dikonsultasikan terlebih dahulu kepada guru, kepala sekolah, dan dosen pembimbing. Setiap langkah-langkah pembelajaran dalam RPP disesuaikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe think talk write dengan bantuan media komik.

Pelaksanaan dalam siklus II dilaksanakan dalam 2 pertemuan dimana setiap pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran yaitu 2 × 35 menit. Rancangan pembelajaran pada pertemuan pertama mempelajari tentang manfaat sumber daya alam dan teknologi yang digunakan dalam memanfaatkan sumber daya alam. Rancangan pemelajaran pada pertemuan kedua mempelajari tentang dampak yang timbul akibat pemanfaatan sumber daya alam dan cara menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan pada jam pertama dan dilakukan evaluasi pada jam kedua. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara berkelompok untuk mendiskusikan suatu permasalahan. Masing-masing kelompok dibagikan komik untuk diinvestigasi kemudian dicatat poin-poin utama dalam komik tersebut secara individual. Setelah melakukan investigasi terhadap komik yang dibagikan dan dicatat kemudian siswa secara berkelompok mendiskusikan tentang poin-poin utama yang telah dicatat dan kemudian ditulis dalam lembar kerja kelompok lalu setiap kelompok mempresentaskan hasil kerja kelompok satu dengan kelompok lainnya.

2. Implementasi Tindakan dan Observasi

Pembelajaran dalam siklus II menggunakan pembelajaran kooperatif tipe think talk write dengan bantuan media komik. Pelaksanaan siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan atau 2 × 35 menit yaitu pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 10 mei 2016 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 13 mei 2016. Pelaksanaan pembelajaran pada siklis II akan dilaksanakan sebagai berikut :

(11)

a. Pertemuan 1

Implementasi tindakan pembelajaran think talk write berbantuan media komik pada siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 10 mei 2016 selama 2 jam pelajaran. Pembelajaran pada pertemuan pertama membahas tentang manfaat sumber daya alam dan teknologi yang digunakan dalam memafaatkan sumber daya alam. Pelaksanaan dimulai dengan apersepsi oleh guru kemudian dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan eksplorasi oleh guru yaitu dengan bertanya jawab tentang materi sebelumnya dan bertanya jawab tentang berbagai macam benda dan cara pemanfaatannya dengan siswa. Dari kegiatan tanya jawab tersebut kemudian guru mengarahkan pada topik pembelajaran yang akan berlangsung yaitu tentang manfaat sumber daya alam dan teknologi yang digunakan dalam memanfaatkannya. Kemudian guru menjelaskan secara singkat manfaat sumber daya alam dan teknologi yang digunakan dalam memanfaatkannya.

Pada kegiatan inti guru mengkondisikan siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa. Setelah kelompok terkondisikan, guru membagikan komik dan lembar kerja kelompok kepada masing masing kelompok, kemudian guru menjelaskan langkah-langkah dalam kerja kelompok. Setelah komik dan lembar kerja kelompok dibagikan, siswa terlebih dahulu membaca komik kemudian mencatat poin utama dari komik dan kemudian mencatat poin utama tersebut secara individual. Kemudian siswa secara berkelompok mengerjakan lembar kerja kelompok dengan mendiskusikan poin-poin utama dalam komik yang telah dicatat. Kemudian masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas oleh perwakilan kelompok. Guru memberikan bimbingan bagi siswa yang masih kesulitan dalam mempresentasikan hasil diskusinya. Setelah presentasi selesai, guru bersama siswa membuat kesimpulan diskusi.

(12)

Kegiatan akhir dalam pembelajaran pada pertemuan pertama adalah guru bersama siswa melakukan timbal balik. Guru meluruskan tentang kesalahpahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Kegitan pembelajaran diakhiri dengan pemberian tugas PR oleh guru kepada siswa sebagai tidak lanjut dalam pembelajaran.

b. Pertemuan Kedua

Pelaksanaan penelitian siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 13 april 2016. Pada pertemuan kedua kali ini membahas tentang dampak yang timbul dari pengelolaan sumber daya alam dan cara menjaga sumber daya alam dan kelestarian lingkungan pada jam pertama dan diadakan evaluasi pada jam kedua. Pembelajaran dimulai dengan tanya jawab guru dengan siswa tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya dan dilanjutkan dengan apersepsi oleh guru. Kemudian guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan langkah-langkah pembelajaran pada pertemuan kali ini. Pada tahap eksplorasi guru bersama siswa melakukan tanya jawab tentang berbagai macam contoh bencana alam dan cara pencegahannya. Kemudian guru mengarahkan topik dari tanya jawab tersebut kepada materi yang akan dipelajari, yaitu tentang dampak yang timbul akibat pemanfaatan sumber daya alam dan cara menjaga sumber daya alam dan kelestarian lingkungan.

Pada tahap elaborasi guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa dalam setiap kelompok dan memilih ketua pada masing-masing kelompok. Kemudian guru membagikan komik dan lembar kerja kepada masing-masing kelompok dan menjelaskan langkah-langkah kerja kelompok pada pertemuan kali ini. Siswa membaca komik yang telah dibagikan oleh guru dan kemudian memcatat poin utama dari komik tersebut untuk didiskusikan bersama teman satu kelompok untuk mengerjakan lembar kerja kelompok. Setelah setiap kelompok selesai mengerjakan lembar kerja kelompok,masing-masing perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk

(13)

mempresentasikan hasil diskusi. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi.

Pada akhir kegiatan pembelajaran guru bersama siswa membuat kesimpulan dari pembelajaran hari ini dan guru meluruskan kesalam pahaman tentang materi yang telah dipelajari. Kemudian guru melakukan timbal balik dengan tanya jawab dengan siswa tentang materi yang belum dipahami. Sebelum kegiatan pembelajaran diakhiri guru melakukan evaluasi terhadap siswa sebagai tindak lanjut dalam pembelajara untuk mengukur kemampuan yang telah dicapai. Evaluasi dilaksanakan dengan masing-masing siswa mengerjakan lembar evaluasi yang telah dibagikan oleh guru. Lembar evaluasi terdiri dari 20 butir soal pilihan ganda. Setelah siswa selesai mengerjakan lembar evaluasi, guru bersama siswa mengoreksi lembar evaluasi yang telah dikerjakan siswa kemudian guru melakukan penilaian.

Dalam penelitian yang dilakukan pada sikus II, dilakukan observasi terhadap implementasi pembeajaran think talk write berbantuan media komik pada siswa kelas IV SDN 1 Manggarmas, kecamatan Godong, kabupaten Grobogan. Observasi dilakukan berturut-turut selama siklus II berlangsung, yaitu pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Observasi dilakukan dengan mengisi lembar observasi guru dan siswa yang telah disediakan. Hasil observasi menunjukkan bahwa langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe think talk write berbantuan media komik telah dilaksanakan dengan baik.

Pada siklus II Guru sudah menguasai materi yang akan diajarkan. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru melakukan apersepsi dengan baik. Guru juga jelas dalam menyampaikan langkah-langkah pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.guru lebih bersikap humoris ketika menyampaikan materi pembelajaran untuk meningkatkan antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran. Ketika dibentuk kelompok kerja, siswa sudah memahami langkah-langkah kerja kelompok yang disampaikan guru. Siswa mengikuti langkah-langkah dalam kegiatan pembelajaran dan langkah-langkah

(14)

dalam kerja kelompok. Namun siswa masih gugup ketika mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

Pada kegiatan akhir implementasi pembelajaran kooperatif tipe think talk write berbantuan media komik. Guru bersama siswa melakukan timbal balik terhadap materi yang telah dipelajari. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi. Implementasi pembelajaran kooperatif tipe think talk write pada siklus II pertemuan pertama dan pertemuan kedua berjalan sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan. Nilai hasil belajar IPA pada siklus II telah banyak yang mencapai KKM 65. Nilai hasil belajar IPA siswa kelas IV pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.3. berikut :

Tabel 4.3.

Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 1 Manggarmas Grobogan Siklus II No Nilai KKM 65 Frekuensi Presentase (%) Ketuntasan 1 < 65 3 13,6 % Belum Tuntas 2 ≥ 65 19 86,4 % Tuntas Jumlah 22 100 %

Dari tabel 4.5 tentang distribusi hasil belajar IPA pada siklus II dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang nilainya telah mencapai KKM ≥ 65 berjumlah 19 siswa atau 86,4% dari 22 siswa, sedangkan jumlah siswa yang nilainya belum mencapai KKM ≥ 65 berjumlah 3 siswa atau 13,6% dari 22 siswa. Siswa yang nilainya sudah mencapai KKM ≥ 65 dinyatakan telah tuntas dalam pembelajaran, sementara siswa yang nilainya belum mencapai KKM ≥ 65 dinyatakan belum tuntas belajar. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang nilainya telah mencapai KKM lebih banyak dari jumlah siswa yang nilainya belum mencapai KKM. Berdasarkan indikator keberhasilan hasil belajar yang telah ditetapkan hasil belajar IPA pada siklus II sudah mencapai 80%. Hasil

(15)

belajar IPA pada siklus II dapat dilihat pada diagram lingkaran pada gambar 4.3 berikut :

Gambar 4.3.

Diagram Deskipsi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV Siklus II Berdasarkan gambar tentang diagram ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas IV pada siklus II menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe think talk write dengan bantuan media komik telah mencapai ketuntasan yang diharapkan ≥80%.

4. Refleksi

Setelah pelaksanaan dan hasil analisis, pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe think talk write berbantuan meia komik dengan materi sumber daya alam secara umum telah mencapai hasil yang diharapkan.

4.2. Hasil Analisis Data

Melalui analisis komparatif akan diuraikan tentang perbandingan hasil belajar IPA kelas IV dari pra siklus, siklus I, dan siklus II untuk mengetahui

Belum Tuntas 14%

Tuntas 86%

(16)

peningkatan belajar yang terjadi. Perbandingan hasil belajar IPA siswa kelas IV disajikan dalam tabel 4.4 berikut :

Tabel 4.4

Perbandingan Hasil Belajar IPA Berdasarkan Ketuntasan Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

No Ketuntasan belajar

Nilai KKM 65

Pra siklus Siklus I Sklus II Frekuensi % Frekuensi % Frekuens

i % 1 Belum Tuntas < 65 14 63,6 3 13,6 3 13,6 2 Tuntas ≥ 65 8 36,4 19 86,4 19 86,4 Jumlah 22 100 22 100 22 100

Ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 1 Manggarmas Grobogan pada pra siklus siswa yang hasil belajarnya tuntas berjumlah 14 siswa atau 36,4% dari 22 siswa. Pada siklus I jumlah siswa yang nilainya telah mencapai KKM ≥ 65 sebanyak 19 siswa atau 86,4 % dari 22 siswa. Pada siklus II jumlah siswa yang nilainya telah mencapai KKM ≥ 65 sebanyak 19 siswa atau 86,4% dari 22 siswa. Apabila ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 1 Manggarmas Grobogan pada pra siklus, siklus I dan siklus II dimuat dalam bentuk diagram batang, akan terlihat perbandingan ketuntasan hasil belajar IPA pada gambar 4.4 berikut:

(17)

Gambar 4.4

Perbandingan Hasil Belajar IPA Kelas IV Berdasarkan Ketuntasan Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Berdasarkan gambar 4.4 tentang grafik ketuntasan hasil belajar masing-masing siklus dapat dilihat bahwa ketuntasan hasil belajar dari pra siklus sampai siklus II telah mengalami peningkatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think talk write dengan bantuan media komik dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Manggarmas Grobogan,

4.3. Pembahasan

Berdasarkan observasi yang dilakukan, sebelum penelitian dilakukan guru cenderung menggunakan pembelajaran konvensional dimana guru lebih sering berceramah dan guru juga tidak menggunakan media ketika menyampaikan materi pembelajaran. Keadaan ini diduga membuat siswa sulit menangkap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru karena pembelajaran yang monoton dan membosankan. Siswa cenderung asyik ngobrol dengan teman sebangkunya, bernyanyi, menggambar sendiri, dan tidak memperhatikan pelajaran. Meskipun

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Belum Tuntas Tuntas

(18)

begitu masih ada beberapa anak yang semangat mengikuti pelajaran. hal ini mengakibatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 1 Manggarmas rendah pada konisi awal. Hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 1 Manggarmas pada kondisi awal masih banyak siswa yang nilainya belum tuntas atau belum memenuhi KKM ≥ 65. Dari 22 siswa, siswa yang nilainya telah tuntas sebanyak sebanyak 8 siswa atau 36,4% dari 22 siswa. Siswa yang nilainya belum tuntas sejumlah 14 siswa atau 63,6% dari 22 siswa. Ini artinya dari 22 siswa masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum tuntas atau belum memenuhi KKM ≥65.

Hal ini perlu diadakan perbaikan dalam pembelajaran dengan menguunakan model dan media pembelajaran, hal ini terbukti dengan meningkatnya hasil belajar siswa seiring dengan meningkatnya kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Melalui pembelajaran kooperatif tipe think talk write berbantuan media komik siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran dan bekerja sama dalam kelompok. Peningkatan hasil belajar IPA dengan menerapkan model kooperatif tipe think talk write dengan bantuan media komi dapat dibuktikan dengan meningkatnya hasil tes evaluasi pada setiap siklus.

Dari hasil analisis membuktikan bahwa adanya peningkatan yang signifikan pada hasil belajar IPA dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe think talk write berbantuan media komik. Ketuntasan belajar siswa pada siklus I siswa yang hasil belajarnya telah mencapai KKM berjumlah 19 siswa atau 86,4% dari 22 siswa dan jumlah siswa yang hasil belajarnya belum mencapai KKM pada siklus I berjumlah 3 siswa atau 13,6% dari 22 siswa. Artinya pada siklus I siswa yang hasil belajarnya telah tuntas berjumlah 19 siswa dan siswa yang hasil belajarnya belum tuntas berjumlah 3 siswa. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran siklus I hasil belajar sudah meningkat dan telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 80%. Dari hasil analisis lembar observasi, kinerja guru sudah meningkat, siswa lebih antusias dan aktif dalam mengikuti pelajaran. dari ketiga siswa yang nilainya belum tuntas disebabkan karena ada siswa yang tidak bisa mengikuti pelajaran

(19)

karena sakit dan kurangnya belajar karena kurangnya perhatian orang tua pada dua siswa lain yang nilainya belum tuntas.

Ketuntasan belajar pada siklus II siswa yang hasil belajarnya telah mencapai KKM berjumlah 19 siswa atau 86,4% dari 22 siswa dan siswa yang hasil belajarnya belum mencapai KKM berjumlah 3 siswa atau 13,6% dari 22 siswa. Artinya siswa yang hasil belajarnya telah tuntas berjumlah 19 siswa dan siswa yang hasil belajarnya belum tuntas berjumlah 3 siswa. Meskipun pada siklus II tidak ada peningkatan ketuntasan hasil belajar, tetapi ada peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa yang semula hasil rata-rata pada siklus I adalah 77,3 pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar meningkat menjadi 83, 25 dan tingkat ketuntasan pada siklus II telah mencapai indikator keberhasilan yaitu 80%. Tidak adanya peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa pada silklus II karena ada salah satu siswa yang tidak bisa mengikuti pelajaran pada siklus II pertemuan pertama karena ada kepentingan keluarga, sedangkan 2 siswa lainnya kurangnya belajar dan kurangnya perhatian orang tua.

Ketuntasan belajar IPA pada siklus II telah mencapai indikator keberhasian yaitu 80% dengan ketuntasan hasil belajar 86,4%. Dengan demikian PTK ini terbukti mencapai keberhasilan. Peningkatan hasil belajar IPA dikarenakan model pembelajaran kooperatif tipe think talk write dengan bantuan media komik dapat melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran dan lebih terfokus pada siswa dan tentu pembelajaran lebih menyenangkan untuk siswa. Hal ini membuat siswa menjadi rileks dan tidak tegang saat penyampaian materi pelajaran karena penyajian komik yang sangat disukai siswa dalam pembelajaran. Siswa dilatih untuk bekerja secara berkelompok, menginvestigasi topik pembelajaran yang ada di komik, siswa membuat catatan-catatan tentang poin-poin yang ada di komik, siswa mendiskusikan hasil investigasi dan kemudian siswa dilatih untuk berani mempresentasikan hasil diskusi didepat teman-teman sekelasnya.

(20)

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah diuraikan, maka penerapan pembelajaran kooperatif tipe think talk write berbantuan media komik dalam pembelajaran IPA siswa kelas IV SDN 1 Manggarmas Grobogan semester II tahun pelajaran 2015/2016 telah mencapai ketuntasan hasil belajar sebesar 80%. Dari dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe think talk write berbantuan media komik dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah diuraikan, maka penerapan pembelajaran kooperatif tipe think talk write berbantuan media komik dalam pembelajaran IPA siswa kelas IV SDN 1 Manggarmas Grobogan semester II tahun pelajaran 2015/2016 telah mencapai ketuntasan hasil belajar sebesar 80%. Dari dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe think talk write berbantuan media komik dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Referensi

Dokumen terkait

Fokus penelitian ini adalah pada apa yang dilakukan dalam pendekatan pendidi- kan multikultural pada mata pelajaran So- siologi kelas XI SMA Negeri 4 Purworejo yang menjadi

Usus yang mengalami herniasi atau keluar  &#34;ari rongga a=&#34;omen akan =erisiko mengalami in%eksi.. Pem=e&#34;ahan ini &#34;ilakukan setelah

4.4.3 Hasil Line Renderer Line renderer adalah suatu komponen yang di sediakan oleh Game engine yang berfungsi untuk menampilkan garis dengan proses render, komponen ini akan

Manfaat keberadaan atau lebih dikenal dengan istilah manfaat eksistensi merupakan jenis manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dari keberadaan ekosistem hutan

Terkait dengan peralihan kewenangan penerbitan izin pertambangan rakyat untuk komoditas mineral logam, batubara, mineral bukan logam dan batuan dalam wilayah pertambangan

Tujuan dalam penelitian ini adalah mendapatkan konsentrasi terbaik sari kulit buah naga ( Hylocereus costaricensis ) dan ekstrak angkak untuk membuat permen jelly dengan

Dalam penelitian ini berdasarkan uji statistik Chi Square variabel yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas Balapulang Kabupaten