• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERUBAHAN STRUKTUR RUANG KOTA TERHADAP AKSESIBILITAS (Studi Kasus: Kota Semarang) DISERTASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PERUBAHAN STRUKTUR RUANG KOTA TERHADAP AKSESIBILITAS (Studi Kasus: Kota Semarang) DISERTASI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

DISERTASI

Oleh :

MASRIANTO

PROGRAM DOKTOR TEKNIK ARSITEKTUR DAN PERKOTAAN

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG 2012

PENGARUH PERUBAHAN STRUKTUR RUANG KOTA

TERHADAP AKSESIBILITAS

(2)

ii

PENGARUH PERUBAHAN STRUKTUR RUANG KOTA

TERHADAP AKSESIBILITAS

(Studi Kasus: Kota Semarang)

Disertasi Diajukan Kepada Senat Universitas Diponegoro Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Doktor

Di Bidang Teknik Arsitektur Dan Perkotaan

Oleh :

M A S R I A N T O

Diajukan pada Sidang Promosi Doktor

Dinyatakan Lulus/Tidak Lulus

Prof. Dr. Ir. Sugiono Soetomo, DEA Promotor Dr. Ir. Bambang Riyanto, DEA Co Promotor Ir. I.F. Poernomosidhi Poerwo, MSc, Ph.D, MCIT, MIHT. Co Promotor Prof. Ir. H. Eko Budihardjo, MSc Penguji 1 Prof. Ir. Budhy Tjahjati S.Soegijoko, Ph.D, MCP Penguji 2 Dr. Ir. Joesron Alie Syahbana, MSc Penguji 3 Dr. rer. nat. Ir. Imam Buchori Penguji 4

Hari ..., tanggal ... Mengetahui,

Ketua Program Doktor Teknik Arsitektur dan Perkotaan

Prof. Dr. Ir, Sugiono Soetomo, DEA. NIP. 19460708 197903 1 001 Direktur Program Pascasarjana

Prof. Dr. dr, Anies, M.Kes, PKK NIP. 19540722 198501 1 001

Tanggal 31 Mei 2012

(3)
(4)

1.

Prof. Dr.

2. Prof. Dr

3. Dr. Ir. B

4. Ir. I.F. P

5. Prof. Ir.

6. Prof. Ir.

7. Dr. Ir. Jo

8. Dr. rer.

UJIA

Rek

Se

dr, Anies, M

r. Ir. Sugion

Bambang Ri

Poernomosi

H. Eko Bud

Budhy Tja

oesron Alie

nat. Ir. Ima

T

AN TERB

SAUD

Prof. Sudh

ktor/Ketua

Prof

ekretaris Se

M.Kes, PKK

no Soetomo

iyanto, DEA

idhi Poerwo

dihardjo, M

hjati S.Soe

e Syahbana

am Buchori

iv

TIM PENG

BUKA PRO

DARA MA

Ketua

harto P. Ha

Senat Univ

Sekreta

.Dr.Ir.Suna

enat Unive

Anggot

o, DEA

A

o, MSc, Ph.

MSc

gijoko, Ph.D

a, MSc

GUJI

OMOSI D

ASRIANTO

a

adi, MES., P

versitas Dip

ris

arso, M.S.

rsitas Dipo

ta

.D, MCIT, M

D, MCP

DOKTOR

O

Ph.D.

ponegoro

negoro

Dire

Pro

Co

MIHT. Co

Pen

Pen

Pen

Pen

ektur Pasca

omotor

Promotor

Promotor

nguji 1

nguji 2

nguji 3

nguji 4

(5)

v

ABSTRAK

Arus urbanisasi yang sangat tinggi dewasa ini mengakibatkan permasalahan yang sangat komplek di wilayah perkotaan, khususnya di kota-kota pada negara sedang berkembang. Khususnya di Indonesia hal tersebut juga menjadi perhatian serius dari Pemerintah karena dampaknya sangat luas, seperti misalnya kemiskinan, lingkungan, ekonomi, dll. Pola urbanisasi di Indonesia menunjukkan bahwa persentase jumlah penduduk di perkotaan pada tahun 2025 diperkirakan akan menjadi 67,5% dari jumlah penduduk (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014). Pertambahan jumlah penduduk akan menyebabkan terjadinya perubahan tata guna lahan dan selanjutnya secara spasial akan menyebabkan terjadinya perubahan struktur ruang kota.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan tentang perubahan struktur ruang kota yang terjadi akibat pertambahan penduduk dan bagaimana pengaruhnya pada aksesibilitas penduduknya di ruang perkotaan.

Di dalam disertasi ini dilakukan penelitian dengan menggunakan metoda kuantitatif untuk membangun suatu konsep model yang di dalam kegiatannya dapat dikategorikan menjadi 4 kegiatan yang saling berkaitan, yaitu yang pertama adalah meneliti perubahan tata guna lahan kaitannya dengan struktur pembentuk ruang kota. Elemen struktur pembentuk ruang kota ini adalah kawasan perdagangan, kawasan industri, dan kawasan perumahan. Kegiatan kedua adalah mencari hubungan antara struktur pembentuk ruang kota dengan aksessibilitas dan kegiatan yang ketiga yaitu meneliti tingkat aksesibilitas zona-zona di perkotaan, serta kegiatan keempat meneliti aksesibilitas dengan adanya perubahan tata guna lahan tekait harga lahan yang berdasarkan pada kinerja jalan nasional yang ada. Elemen yang diteliti kaitannya dengan tingkat aksesibilitas itu adalah volume lalu lintas, waktu tempuh, dan biaya angkutan perjalanan.

Berdasarkan hasil penelitian kuantitatif tersebut dilakukan pemaknaan deskriptif terjadinya perubahan struktur ruang kota secara spasial dan aksesibilitas yang terjadi sebagai akibat dari perubahan struktur ruang kota tersebut.

Dari penelitian disertasi ini didapatkan pengetahuan berkaitan dengan ”Pengaruh Perubahan Struktur Ruang Kota terhadap Aksesibilitas”. Pertama, didapat pengetahuan bahwa dalam dua kurun waktu yang berbeda elemen dominan peubah struktur ruang kota merujuk pada pola struktur kawasan yang terbagi menjadi kawasan CBD, transisi, dan pinggiran dalam dua konteks yang berbeda. Dalam konteks peningkatan harga lahan dan perubahan fungsi lahan di Semarang dalam kurun waktu 10 tahun, elemen dominan peubah struktur ruang di kawasan CBD adalah elemen perdagangan dan industri, di kawasan transisi elemen dominan adalah perdagangan dan perumahan, sedangkan di kawasan pinggiran adalah elemen perumahan dan industri. Dalam konteks peningkatan bangkitan perjalanan dalam kurun waktu 10 tahun elemen dominan adalah elemen perumahan di kawasan CBD, kawasan transisi,dan kawasan pinggiran. Jadi dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa pada dasarnya tidak terdapat elemen dominan yang sifatnya tetap dan berskala kota. Elemen dominan hanya terjadi dalam kurun waktu tertentu dan terjadi pada skala kawasan CBD, kawasan transisi, atau kawasan pinggiran. Kedua, ditemukan dalam penelitian disertasi ini bahwa perubahan struktur ruang kota dalam kurun waktu 10 tahun berupa perubahan fungsi-fungsi perumahan ke perdagangan dan industri memberikan pengaruh berupa peningkatan aksesibilitas di kawasan CBD, kawasan transisi, dan kawasan pinggiran. Ketiga, ditemukan bahwa korelasi antara peningkatan harga lahan dan aksesibilitas dalam kurun waktu 10 tahun di Semarang

(6)

vi

adalah berbanding terbalik. Pada kawasan dengan peningkatan harga tertinggi yaitu pada kawasan CBD, terjadi peningkatan aksesibilitas terendah dan sebaliknya pada kawasan dengan peningkatan harga terendah yaitu pada kawasan pinggiran terjadi peningkatan aksesibilitas tertinggi. Keempat, dalam penelitian ditemukan bahwa kawasan pinggiran dominan dengan elemen perumahan dan peningkatan aksesibilitasnya tinggi serta memberikan kontribusi bangkitan perjalanan yang tinggi. Maka peningkatan aksesibilitas berkorelasi dengan terjadinya peningkatan bangkitan perjalanan dari rumah ke tempat kerja, sekolah, belanja, rekreasi, dan kegiatan sosial yaitu dari kawasan pinggiran ke pusat kota dan kawasan transisi.

Penelitian disertasi ini menghasilkan empat pengetahuan teoretik. Pertama, dari hasil penelitian ini didapatkan pengetahuan teoretik tentang struktur ruang kota di Semarang sebagai kota metropolitan muda yang berbeda dengan struktur ruang kota-kota besar di Negara maju seperti di Amerika yang direpresentasikan oleh Alonso (1964) dalam diagram “bid-rent curve” dan diagram “variasi harga lahan dan jarak ke pusat kota” dari Bertaud (2004 dan 2010) yang menggambarkan kondisi kota besar yang mapan dengan basis kekuatan ekonomi yang berkompetisi dengan ketat dalam memperebutkan ruang-ruang kota yang strategis berdasarkan harga lahan dan jarak lahan ke pusat kota. Kedua, didapat pengetahuan bahwa peningkatan aksesibilitas pada jalur koridor menjadi daya tarik bagi fungsi perdagangan untuk memilih lokasi di sepanjang jalur koridor. Hal ini mengakibatkan bentuk kota Semarang yang tumbuh mengikuti jalur koridor. Ketiga, diperoleh pengetahuan yang menjelaskan bahwa perbedaan diagram “bid-rent curve” antara kota-kota di Negara maju dengan kota-kota di Negara sedang berkembang adalah karena kondisi aksesibilitasnya yang berbeda. Aksesibilitas merujuk pada sarana, prasarana dan sistim transpotasi di Negara maju sudah lebih mapan dalam memenuhi standar sedangkan di Negara sedang berkembang pada umumnya masih belum dapat memenuhi standar yang benar. Berdasarkan hal tersebut dirumuskan diagram model “Hubungan antara Harga Lahan dengan Jarak ke Pusat Kota dan Aksesibilitas”. Diagram ini merupakan pengkaya / perkuatan terhadap diagram dari Alonso (1964) dan Bertaud (2004 dan 2010) dengan menambahkan faktor aksesibilitas. Keempat, berdasarkan pengetahuan teoretik pertama, kedua, dan ketiga, dirumuskan pengetahuan teoretik generik berupa “Model Hubungan Struktur Ruang Kota dan Aksesibilitas” yang dapat digunakan sebagai alat evaluasi terhadap kinerja struktur ruang kota berdasarkan aksesibilitas di suatu kota pada kurun waktu tertentu.

(7)

vii

ABSTRACT

The very high pace of urbanization currently have caused complicated problems in the urban area, especialy in the developing country cities. A special attantion has been given by the Indonesian Government to this problem because it gives a broad impact like poverty, enviroment, economic, etc. The pattern of urbanization in Indonesia showed that the percentage of urban population in 2025 is expected to be 67.5% of the total population (National Medium Term Development Plan 2010-2014). Population gowth is also give an impact to the change of land use pattern and spacially to the urban structural space.

The goal of this research is to find some knowledge about the change of urban structural space caused by the population growth and the impact of the change of urban structural space to the accessibility of people in the urban area.

Some research using quantitative method has been done in this dissertation in order to build a concept model which is categories in 4 correlated activities. Firstly is to research the change of land use in relation with the element of urban structural space shaper, those are bussines region, industrial region, and housing region. The second research is to find the correlations between the urban structural space shaper with the accessiblities. The third research is to assess the level of the accessibilities in the urban zones. And the fourth research is to know the accessibilities caused by the change of the land prices as a result of the urban structural space change based on the existing nasional road performance. The elemen of performance have been researched were traffic volume,travel time, and traveling cost.

A descriptive interpretations about the change of the urban structural space and the impact to the accessibility has been made based on the result of the quantitative research.

Some knowledges related to “The Impact of the Change of Urban Structural Space to Accesssibility” has been found in this reseach. First, it has been found that the change of the urban structural space within two different period in Semarang city is not dominated by one single element. The dominations of housing element, trade element, and industry element is refering to the pattern of the city area which is divided to CBD area, transition area, and fringe area in two different context. In the context of land prices increase and land functions changes the dominant element in the CBD area are trade and industry element, in the transition area are trade and housing element, and in the fringe area are housing and industry element. In the context of trip generations increase within 10 years period housing element is dominant in CBD area, transition area and fringe area. Second, the change of the urban structural space from housing functions to trade and industrial fungstions has increase the accessibility within CBD area, transition area, and fringe area. Third, correlations between the increase of the land prices and the accessibility within 10 years period in Semarang is opposite. In the area which is highest increase land price is in the CBD area has the lowest accessibility. On the other hands in the area which is lowest increase land price has the highest accessibility. Fourth, in the fringe area which is dominated by housing element with the highest accessibility gives the bigest trip generations. That means the increase of accessibility has a correlations with the trip from home to the work place, school, shoping, recreation, and social activities to the CBD area and transition area.

(8)

viii

The result of this research gives four theoretical knowledges related to the change of the urban structural space within 10 years period in Semarang. First, according to the diagram of “bid-rent curve” theory from Alonso (1964) and the diagram of “variation of land prices by distance to the city center” from Bertaud (2004 and 2010) it is found that Semarang city has different characteristic. Because Semarang city is only a young metropolitan city not like big metropolitan American cities which is refered by Alonso for built his theory. Second, it is found that the increase of accessibility at the city corridor roads has attracted the trade functions to take place their activities along the city corridor roads. It makes the morphology of Semarang city follows the corridor development. Third, the acquired knowledge explaining that the differences in the "bid-rent curve" diagram between the cities in developed countries with cities in developing countries is due to the different of accessibility conditions. Accessibility refers to the infrastructure and transportation systems in developed countries are more experienced in meeting the standards while in the developing countries in general still can not meet the correct standards. Based on that knowledge a model diagram of "Relationship between the Land Prices by Distance to the City Center and Accessibility" has formulated. This diagram is an improvement to the diagram of Alonso (1964) and Bertaud (2004 and 2010) by adding the factor of accessibility. Fourth, based on those first, second, and third theoretical knowledge, a generic form of theoretical knowledge "Urban Spatial Structure Relationship Model and Accessibility" has been formulated which can be used as a tool for performance evaluation of the structure of urban space in a city at a certain time based on the accessibility.

Key words: urban structural space, accessibility, element, corridor

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah yang selalu menyertai serta memberikan kekuatan, kesehatan, dan kemampuan untuk dapat menyelesaikan perjalanan panjang dan melelahkan dalam penulisan disertasi pada Program Doktor Teknik Arsitektur dan Perkotaan Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang.

Disertasi ini berjudul "Pengaruh Perubahan Struktur Ruang Kota Terhadap Aksesibilitas" yang dilatarbelakangi juga karena penulis aktif bekerja di Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga yang banyak mendapat tugas di lapangan dan sering mendapatkan arahan pimpinan terkait dengan penyelenggaraan jaringan jalan perkotaan di Indonesia yang mempunyai Aksesibilitas optimal efektif dan efisien. Sejalan dengan harapan resebut maka penulis mengarahkan tujuan disertasi ini untuk dapat merumuskan Pengaruh Perubahan Struktur Ruang Kota Terhadap Aksesibilitas dan diharapkan juga mempunyai output rekomendasi yang dapat bermanfaat bagi penentu kebijakan bahwa pada hakekatnya kinerja struktur ruang kota dapat diukur berdasarkan aksesibilitas ditinjau dari faktor waktu tempuh perjalanan dari pinggiran ke pusat kota dan mengarah pada pengembangan transportasi yang berbasis koridor. Kemudian perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang kurva aksesibilitas setelah melewati batas optimal berkaitan dengan kinerja struktur ruang kota.

Keberhasilan menyelesaikan disertasi ini bukanlah merupakan hasil kerja individu penulis melainkan atas peran banyak pihak yang membantu dalam berbagai hal. Pada kesempatan yang berbahagia ini ingin penulis sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan setulusnya kepada berbagai pihak yang telah berperan sehingga dapat diselesaikannya disertasi ini yaitu:

1. Prof.Dr.Ir. Sugiono Soetomo CES,DEA selaku Promotor, Dr. Ir. Bambang Riyanto, DEA selaku Co Promotor, dan Ir. I.F. Poernomosidhi Poerwo, MSc, Ph.D, MCIT,

MIHT. selaku Co Promotor.

2. Para penguji internal dan eksternal, yaitu: a. Prof. Ir. H. Eko Budihardjo, MSc

b. Prof. Ir. Budhy Tjahjati S.Soegijoko, Ph.D, MCP c. Dr.Ir. Joesron Alie Syahbana, MS

d. Dr. rer. nat. Ir. Imam Buchori

3. Prof.Dr.Ir.Sugiono Soetomo CES, DEA selaku Ketua beserta seluruh staf Program Doktor Teknik Arsitektur dan Perkotaan Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

4. Direktur Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Prof.Dr.dr.Anies, M.kes.,PKK

5. Dekan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Ir. Bambang Pudjianto, MT. 6. Rektor Universitas Diponegoro, Prof. Drs. Sudharto Prawata Hadi, MES., PhD 7. Teman-teman seangkatan dan teman-teman sesama mahasiswa pada Program

Doktor Teknik Arsitektur dan Perkotaan Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

8. Teman-teman diskusi Prof.Ir.Ofyar Z Tamin,Msc,Phd, Prof. Dr. Ir. Agus Taufik Mulyono, MSc., Dr. Ir. Robert J Kodoatie, MEng., Ir.Didik Rujito, Msc, Phd,

(10)

x

Dr.Ir.Ismiyati, MT, Dr.Ir.Gatoet Wardianto,MT. Ir.Joko Satrio,MT, Mochamad Arifin,ST.

9. Para teman sekerja yang membantu di lingkungan Dit Wil II, Ditjen Bina marga, Kementrian Pekerjaan Umum.

10. Berbagai pihak perorangan ataupun institusi yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan kontribusinya dalam penyelesaian disertasi ini.

Secara khusus rasa terima kasih dan rasa bangga ingin penulis sampaikan kepada istri tercinta Patriasari,SE yang selalu memberikan semangat nasehat serta membesarkan hati dan anak anak yang selalu memberikan dorongan semangat Noor Anugrahandina, S Psi, Tatok Damar Raharjo, Kanaia Ivanna, Anandito Anugrah Raharjo, yang semua itu menjadikan kekuatan untuk terus dapat menyelesaikan penulisan ini.

Akhir kata, semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan praktek perancangan di bidang Arsitektur dan Perkotaan serta dapat memberikan kontribusi kepada pembangunan perkotaan secara nyata melalui aplikasi dan proses alih pengetahuan oleh para akademisi dan praktisi kepada para pengambil keputusan dan pengelola pembangunan di perkotaan. Karya ilmiah disertasi ini bukanlah sebagai titik akhir tetapi diharapkan dapat membuka pintu bagi peneliti selanjutnya untuk terus berusaha mengembangkan ilmu pengetahuan dibidang Teknik Arsitektur dan Perkotaan untuk dapat memberikan kontribusi bagi tercapainya kehidupan di perkotaan yang lebih baik. Semoga Tuhan Memberkati. Amin.

Semarang, Maret 2012 Promovendus,

Masrianto

(11)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………….………...……. i

LEMBAR PENGESAHAN...………... iii

ABSTRAK ...………....…. v

ABSTRACT……… vii

KATA PENGANTAR ………...……. ix

DAFTAR ISI...………...… xi

DAFTAR TABEL...………...…… xvi

DAFTAR DIAGRAM...………...…… xvii

DAFTAR GAMBAR...………...… xviii

BAB I PENDAHULUAN…... 1

1.1 Latar Belakang……. ….…... 1

1.1.1 Permasalahan Perkotaan Akibat Urbanisasi…... 1

1.1.2 Permasalahan Penduduk Perkotaan di Indonesia…... 3

1.2 Perumusan Masalah……... 4

1.3 Pertanyaan Penelitian………... 5

1.4 Lingkup Penelitian……... 6

1.5 Tujuan dan Sasaran Penelitian………... 7

1.6 Manfaat Studi……... 8

1.7 Sistematika Penulisan………... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 10

2.1 Kajian Teori………... 10

2.1.1 Teori Perkembangan Kota…... 10

(12)

xii

2.1.3 Teori Aksesibilitas dan Tata Guna Lahan ... 31

2.2 Kajian Studi Yang Terdahulu………… ... 34

2.3 Kajian Aspek Legal…….………... 39

2.3.1 Transportasi dan Pembangunan…... 39

2.3.2 Kebutuhan Jaringan Jalan dan Pelayanan Transportasi…... 41

2.3.3 Klasifikasi Pergerakan ... 43

2.4 Variabel Penelitian………... 43

BAB III METODA PENELITIAN ... 45

3.1 Teknik Penelitian…... 45

3.1.1 Hubungan 3 Komponen Pembentuk Struktur Ruang Kota... 50

3.1.2 Model Hubungan Fungsi Eksponensial………. 50

3.1.3 Menentukan Kawasan Dominan Pembentuk Struktur Ruang Kota.. 51

3.1.4 Faktor Penghubung Struktur Ruang Kota dan Aksessibilitas Degan Matrik Asal-Tujuan dan Proposi Lahan………. 52

3.1.5 Analisis Aksesibilitas Berdasarkan Jenis Moda... 53

3.1.6 Analisis Aksesibilitas Berdasarkan Kinerja Ruas Jalan ... 53

3.2 Teknik Survai……... 54

3.3 Rancangan Survai…….. ... 54

3.3.1 Penentuan Lokasi Survai dan Responden………... 54

3.3.2 Perkiraan Jumlah Sampel ………..………... 57

3.4 Teknik Pengumpulan Data…………... 59

3.5 Manajemen Data / Teknik Analisis Data…………... 59

3.5.1 Data ... 59

3.5.2 Analisis Menentukan Kawasan Dominan Pembentuk Stuktur. Ruang Kota ……….. 59

3.5.3 Analisis Menentukan Selisih Bangkitan Perjalanan dan Menghitung Kontribusi Perjalanan……… 60

(13)

xiii

3.5.5 Analisis Kinerja Ruas Jalan………... 60

3.6 Pengambilan Data……. ………... 61

3.6.1 Data Kusioner ………... 61

3.6.2 Data Pergerakan Antar Zona... 62

3.6.3 Data Pencacahan Lalu Lintas... 62

BAB IV LOKASI PENELITIAN…... 66

4.1 Pola Struktur Ruang Kota Semarang………..……….. 67

4.2 Perkembangan Kota Semarang………... 69

4.2.1 Perkembangan Kota Semarang (1965 – 2005) ... 69

4.2.2 Kondisi Kota Semarang pada saat ini ... 70

4.3 Tata Guna Lahan Dan Harga Lahan Kota Semarang………... 74

4.4 Lokasi Industri……… ... 75

4.5 Perubahan pergerakan Dan Aksesibilitas………... 78

4.6 Kondisi Awal Lokasi Penelitian…………... 80

BAB V ANALISIS DATA ... 82

5.1 Tahap 1 : Analisis Menent ukan Elemen Dominan Pembentuk Struktur Ruang Kota ………..………... 82

5.1.1 Model Linier Elemen Perumahan ………..………... 84

5.1.2 Model Linier Elemen Perdagangan ……….. … 88

5.1.3 Model Linier Elemen Industri ……….………. 92

5.1.4 Menentukan Elemen Dominan Pembentuk Struktur Ruang Kota dengan Pendekatan Matematis……….………. 95

5.1.5 Menentukan Elemen Dominan Pembentuk Struktur Ruang Kota dengan Pendekatan Spasial……….……..……… 99

5.2 Tahap 2 : Analisis Menentukan Kontribusi Perjalanan……...………... 100

5.2.1 Menentukan Bangkitan Perjalanan ………..………... 101

5.2.2 Menentukan Kawasan Dominan Pembangkit Perjalanan…………. 104

5.2.3 Peran Kawasan Dominan Pembangkit Perjalanan pada Perubahan Struktur Ruang Kota……….. 111

(14)

xiv

5.4 Tahap 4 : Analisis Aksesibilitas Berdasarkan Kinerja Ruas Jalan……….. 117

5.5 Integrasi Hasil Analisis 4 Tahap………...………... 121

BAB VI PENGARUH PERUBAHAN STRUKTUR RUANG KOTA TERHADAP AKSESIBILITAS DI KOTA SEMARANG ... 124

6.1 Perubahan Struktur Ruang Kota (Pada Kawasan Pusat Kota(CBD) Transisi dan Pinggiran) Ditinjau Dari Elemen Pembentuknya/ peubahnya (Perumahan, Perdagangan dan Industri) ……….…… 125

6.1.1 Perubahan Struktur Ruang Kota di Kawasan CBD dan Elemen Dominan ……….………..….... 126

6.1.2 Perubahan Struktur Ruang Kota di Kawasan Transisi dan Elemen Dominan……….. 128

6.1.3 Perubahan Struktur Ruang Kota di Kawasan Pinggiran dan Elemen Dominan ………. 131

6.1.4 Perubahan Struktur Ruang Kota pada Skala Kota dan Elemen Dominan ……… 133

6.2 Pengaruh Perubahan Struktur Ruang Kota Terhadap Aksesibilitas (Ditinjau dari Elemen Perumahan, Perdagangan dan Industri) ……….……….. 136

6.2.1 Perubahan Aksesibilitas di Kawasan CBD ……… 136

6.2.2 Perubahan Aksesibilitas di Kawasan Transisi ……….. 139

6.2.3 Perubahan Aksesibilitas di Kawasan Pinggiran ……….. 141

6.2.4 Perubahan Aksesibilitas pada Skala Kota ……… 144

BAB VII PENGARUH PERUBAHAN STRUKTUR RUANG KOTA TERHADAP AKSESIBILITAS SUATU KAJIAN PERBANDINGAN TEORI DAN TEMUAN PENELITIAN…...….. 146

7.1 Perubahan Struktur Ruang Kota Yang Dipengaruhi Oleh Harga Lahan Dan Aksesibilitas Faktor jarak Ke Pusat Kota……..……… 147

7.2 Perubahan Struktur Ruang Kota Dan Fenomena Pertumbuhan Koridor – Pertumbuhan Memita (Ribbon Development)…..……… 152

7.3 Peran Faktor – faktor Aksesibilitas Pada Model Hubungan Antara Harga Lahan Dan Jarak Ke Pusat Kota……….…. 156

7.4 Pengetahuan Teoritik Generik Tentang Hubungan Harga Lahan Dengan Jarak Ke Pusat Kota dan Aksesibilitas………..…. 159

(15)

xv

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ……… 163

8.1 Kesimpulan ……… 163

8.1.1 Menjawab Pertanyaan Penelitian dan Sasaran Penelitian……... 163

8.1.2 Pengetahuan Teoretik dari Hasil Penelitian………... 165

8.1.3 Pengetahuan Praktis dari Hasil Penelitian………... 166

8.2 Rekomendasi ………... 168

8.2.1 Rekomendasi pada Ranah Kebijakan ……….. 168

8.2.2 Rekomendasi Penelitian Lanjut ……….. 171

DAFTAR PUSTAKA …... 173 LAMPIRAN

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jastifikasi Penggunaan Rumus …... 49

Tabel 3.2 Nilai Pergeseran dan Nilai Selisih ... 52

Tabel 4.1 Kepadatan dan Pertumbuhan Penduduk Kota Semarang ... 71

Tabel 4.2 Pertumbuhan Penduduk Secara Natural dan Akibat - Migrasi ... 72

Tabel 4.3 Tujuan Pemasaran Hasil Industri ... 76

Tabel 4.4 Alasan Pemilihan Lokasi Industri ... 77

Tabel 5.1 Nilai (δ) Gabungan …………... 97

Tabel 5.2 Nilai (ε) Nilai Selisih…………... 98

Tabel 5.3 Bangkitan Perjalanan ………... 102

Tabel 5.4 Kontribusi Bangkitan Perjalanan Kondisi 1998 ... 105

Tabel 5.5 Kontribusi Bangkitan Perjalanan Kondisi 2008 …... 106

Tabel 5.6 Selisih Kontribusi Bangkitan Perjalanan Kondisi 1998 dan 2008.. 107

Tabel 5.7a Jarak antar Zona Wilayah Kecamatan (dij) ………. 114

Tabel 5.7b Aksesibilitas Kondisi 1998 …... 115

Tabel 5.7c Aksesibilitas Kondisi 2008 …... 115

Tabel 5.7d Rekapitulasi Selisih Aksesibilitas Kondisi 1998 dan 2008 …... 116

Tabel 5.8 Kinerja Jalan 6 Ruas Utama ……….…... 119

Tabel 5.9 Hubungan LHR, Kecepatan dan Biaya Perjalanan………..…... 120

Tabel 6.1 Pergeseran Fungsi Lahan di Kawasan CBD ……….…….. 127

Tabel 6.2 Pergeseran Fungsi Lahan di Kawasan Transisi ……….. 129

Tabel 6.3 Pergeseran Fungsi Lahan di Kawasan Pinggiran……….…… 132

Tabel 6.4 Peningkatan Bangkitan Perjalanan di Kawasan CBD………….…. 137

Tabel 6.5 Peningkatan Bangkitan Perjalanan di Kawasan Transisi ………… 140

Tabel 6.6 Peningkatan Bangkitan Perjalanan di Kawasan Pinggiran…….…. 142

Tabel 6.7 Matrix Aksesibilitas Kawasan dan Koridor………...……….…. 145

Tabel 7.1 Proposi Luas lahan Tahun 2008…….………...……….………. 149

(17)

xvii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Persentase Tujuan Pemasaran Hasil Industri ... 76 Diagram 4.2 Persentase Alasan Pemilihan Lokasi Industri ... 77 Diagram 5.1 Tahapan Analisis Menentukan Kawasan Dominan………. 83 Diagram 5.2 Hubungan Jarak ke CBD dan Harga Lahan Elemen Perumahan

Kondisi 1998... 85 Diagram 5.3 Hubungan Jarak ke CBD dan Harga Lahan Elemen Perumahan

Kondisi 2008... 85 Diagram 5.4 Hubungan Jarak ke CBD dan Harga Lahan Elemen Perumahan

Gabungan... 86 Diagram 5.5 Treshold Rp.1000.000,- dan Rp.1.500.000,- Elemen Perumahan.. 87 Diagram 5.6 Hubungan Jarak ke CBD dan Harga Lahan Elemen Perdagangan

Kondisi 1998... 89 Diagram 5.7 Hubungan Jarak ke CBD dan Harga Lahan Elemen Perdagangan

Kondisi 2008... 90 Diagram 5.8 Hubungan Jarak ke CBD dan Harga Lahan Elemen Perdagangan

Gabungan... 91 Diagram 5.9 Treshold Rp.1000.000,- dan Rp.1.500.000,- Elemen

Perdagangan ……… 91 Diagram 5.10 Hubungan Jarak ke CBD dan Harga Lahan Elemen Industri

Kondisi 1998... 93 Diagram 5.11 Hubungan Jarak ke CBD dan Harga Lahan Elemen Industri

Kondisi 2008... 93 Diagram 5.12 Hubungan Jarak ke CBD dan Harga Lahan Elemen Industri

Gabungan... 94 Diagram 5.13 Treshold Rp.1000.000,- dan Rp.1.500.000,- Elemen Industri …... 94 Diagram 5.14 Hubungan Jarak ke CBD dan Harga Lahan Gabungan Elemen

Perumahan, Perdagangan dan Industri Kondisi 1998………. 96 Diagram 5.15 Hubungan Jarak ke CBD dan Harga Lahan Gabungan Elemen

Perumahan, Perdagangan dan Industri Kondisi 2008………. 96 Diagram 5.16 Hubungan Jarak ke CBD dan Harga Lahan Gabungan Elemen

(18)

xviii

Perumahan, Perdagangan dan Industri Kondisi 1998 & 2008…….. 97

Diagram 5.17 Hub. Jarak ke CBD& Hrg Lahan Kondisi Gabungan…………... 98

Diagram 5.18 Perbandingan Peningkatan harga Lahan Elemen Perumahan Perdagangan dan Industri…………... 99

Diagram 5.19 Tahapan Analisis Menetukan Kontribusi Perjalanan... 101

Diagram 6.1 Alur Pikir Pembahasan Bab VI ... 124

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Wilayah Studi (Kota Semarang) ... 7

Gambar 2.1 Pertumbuhan Kota Besar dengan Jumlah Penduduk - Lebih 1 Juta Jiwa ... 13

Gambar 2.2 Pola Perjalanan Harian ... 17

Gambar 2.3 Rata-rata Kepadatan Populasi Pada Lahan Terbangun di 49 Area Metropolitan ... 18

Gambar 2.4 Profil Kepadatan di 9 Kota ... 21

Gambar 2.5 Profil Kepadatan Johannesburg, Brazil dan Moskow ... 22

Gambar 2.6 Area Terbangun di Atlanta dan Barcelona yang Direpresentasikan Dalam Skala yang Sama... 24

Gambar 2.7 Hubungan Antara Harga Lahan dengan Jarak Pusat Kota... 27

Gambar 2.8 Harga Lahan Dengan Jarak Menuju Pusat Kota di Kota Monosentris... 28

Gambar 2.9 Hubungan Antara Batas Urbanisasi dengan Harga Lahan Pertanian... 29

Gambar 2.10 Model Teori Poros... 31

Gambar 2.11 Interaksi Transportasi dengan Guna Lahan ... 33

Gambar 2.12 Skema Elemen-Elemen Fisik... 41

Gambar 2.13 Hubungan antara Variabel Struktur Ruang Kota dan Variabel Aksesbilitas... 44

Gambar 3.1 Empat Tahapan Penelitian ... 45

(19)

xix

Gambar 3.3 Jalur Survai Pendahuluan Aksesibilitas... 55

Gambar 3.4 Visualisasi Perkiraan Jumlah Responden... 58

Gambar 3.5 Lokasi Pencacahan Lalu Lintas... 63

Gambar 4.1 Kota Semarang dengan Daerah Hinterland nya (Kedungssepur) ... 68

Gambar 4.2 Pertumbuhan Kota Semarang ... 69

Gambar 4.3 Persentase Pertumbuhan Penduduk tiap Kecamatan ... 71

Gambar 4.4 Peta Tata Guna Lahan Kota Semarang 2005 ... 73

Gambar 4.5 Peta Guna Lahan Kota Semarang dan Sekitarnya 2005... 74

Gambar 4.6 Skema Pergerakan Sebelum (Tahun 2001) ... 79

Gambar 4.7 Skema Pergerakan Sesudah (Tahun 2005) ... 79

Gambar 5.1 Gambaran Spasial Penigkatan Bangkitan Perjalanan... 103

Gambar 5.2 Peningkatan Bangkitan Perjalanan dari Elemen Perumahan dalam 10 Tahun... 109

Gambar 5.3 Peningkatan Bangkitan Perjalanan dari Elemen Perdagangan dalam 10 Tahun... 110

Gambar 5.4 Peningkatan Bangkitan Perjalanan dari Elemen Industri dalam 10 Tahun... 111

Gambar 5.5 Lokasi Ruas Jalan Survai Lalu Lintas………..………... 118

Gambar 5.6 Diagram Alur Pikir Integrasi Analisis 4 Tahap ………... 123

Gambar 6.1 Struktur Dasar Kota Semarang ... 125

Gambar 6.2 Diagram Perubahan Struktur Ruang Kota Kawasan CBD... 126

Gambar 6.3 Diagram Perubahan Struktur Ruang Kota Kawasan Transisi... 128

Gambar 6.4 Diagram Perubahan Struktur Ruang Kota Kawasan Pinggiran... 131

Gambar 6.5 Diagram Perubahan Struktur Ruang Kota pada Skala Kota …... 134

Gambar 6.6 Struktur Ruang Kota Semarang Berbasis Koridor ………... 136

Gambar 6.7 Diagram Aksesibilitas pada Kawasan CBD………... 138

Gambar 6.8 Diagram Aksesibilitas pada Kawasan Transisi………….……... 139

Gambar 6.9 Diagram Aksesibilitas pada Kawasan Pinggiran………... 141

Gambar 6.10 Diagram Aksesibilitas pada Skala Kota………... 144

Gambar 7.1 Perbandingan Teori dan Temuan Model Hubungan Harga Lahan dan Jarak Ke CBD………. 147

Gambar 7.2 Struktur Ruang Kota yang Dipengaruhi Harga Lahan Bangkitan Perjalanan dan Aksesibilitas……….. 153

Gambar

Diagram 4.1  Persentase Tujuan Pemasaran Hasil Industri  .............................

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mengacu pada ketentuan umum yang dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 28, Pasal 1 Ayat (1) tahun 2007 menyebutkan bahwa pajak merupakan kontribusi wajib kepada

Tabel 4.4 menunjukkan nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,740 (74%) menunjukkan bahwa variabilitas variabel opinion shopping, ukuran perusahaan, debt default, dan opini audit

Pengukuran hasil konversi pakan ikan bisa dilakukan dengan membandingkan antara jumlah pakan yang diberikan dengan pertumbuhan berat yang dihasilkan ikan

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019. PEMERINTAH KABUPATEN

Hal ini ditandai dengan kadar protein karbonil pada lensa yang diberikan curcumin tidak mengalami perbedaan yang bermakna, yakni 33.16119.83 nm/ml pada kelompok konkol

Stvarno kazalo k-ta prema diferenca, 28 šibko ločene množice, 56 algoritem 5 × 5, 71 alternirajoča projekcija, 55 bazne funkcije, 15 centri, 17 funkcija tanke plošče, 19, 21,

susu ibu bersalin terhadap kontrraksi uterus ibu bersalin kala III berdasarkan hasil uji disimpulkan adanya hubungan yang signifikan antara kontraksi dengan oerangsangan

When the researcher analyzed t he students’ sentences in translate of transforming plural, the researcher found that were 29 item of ommision error, 6 items of