• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sifat Optik material

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sifat Optik material"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

BAB II

SIFAT OPTIK MATERIAL

SIFAT OPTIK MATERIAL

1

1.. PPeennggeerrttiiaann

Sifat optik suatu material adalah respon material tersebut terhadap paparan Sifat optik suatu material adalah respon material tersebut terhadap paparan gelom

gelombang elektrobang elektromaknetmaknetik, radiasi, khusik, radiasi, khususnyusnya a untuuntuk range cahaya tampak. k range cahaya tampak. PadaPada  pembahasan

 pembahasan sifat sifat optic optic material material ini, ini, pertama pertama tama tama akan akan dibahas dibahas tentang tentang prinsip- prinsip- prinsip

 prinsip dasar dasar dan dan konsep konsep yang yang berkaitan berkaitan dengan dengan sifat sifat elektromaknetik, elektromaknetik, radiasi radiasi dandan interaksinya dengan benda padat. Berikutnya adalah tentang sifat optic dari bahan/ interaksinya dengan benda padat. Berikutnya adalah tentang sifat optic dari bahan/ logam yang meliputi karakteristi

logam yang meliputi karakteristik k adsorbadsorbs, s, refleksrefleksi i dan transmisi. Pada dan transmisi. Pada bagiabagian n akhir akhir  aan dipelajari tentang, luminescence, fotokonduktivitas, laser, serta pemanfaatan sifat aan dipelajari tentang, luminescence, fotokonduktivitas, laser, serta pemanfaatan sifat optis material ini pada serat optic di bidang komunikasi.

optis material ini pada serat optic di bidang komunikasi. 2.

2. KKononsseep p DaDasasarr 2

2.1.1. . RaRaddiaiassi i ElEleekktrtrooaaknknetetik ik  Rad

Radiasi iasi elekelektrotromagmagnetnetik ik diadianggnggap ap sepseperterti i gelogelombambang, ng, dimdimana ana gelgelombombangang tersebut terdiri dari komponen listrik dan magnet yag saling tegak lurus satu sama tersebut terdiri dari komponen listrik dan magnet yag saling tegak lurus satu sama lain. lain. lihat !ambar ".#$ lihat !ambar ".#$ !ambar ".# !ambar ".#

Sebuah elektromagnetik gelombang menunjukkan listrik bidang % dan

Sebuah elektromagnetik gelombang menunjukkan listrik bidang % dan magnetmagnet

komponen bidang &, dan panjang

komponen bidang &, dan panjang gelombanggelombang  λ λ

'ac

'acam am macmacam am benbentuk tuk radradiasiasi i eleelektrktromaomagnegnetik tik antantara ara lailain n adaadalah lah cahcahayaaya,,  panas,

 panas, gelombag gelombag radio, radio, dan dan ( ( ray. ray. )imana )imana yang yang membedakan membedakan adalah adalah panjangpanjang gelombangnya. Spectrum dari radiasi elektromagnetik beserta panjang gelombang nya gelombangnya. Spectrum dari radiasi elektromagnetik beserta panjang gelombang nya dapat dilihat pada gambar diba*ah ini.

(2)
(3)

!ambar "."

Spektrum radiasi elektromagnetik, termasuk panjang gelombang  berkisar untuk berbagai *arna dalam spektrum terlihat.

Semua radiasi elektomganetik memiliki kecepatan yang sama saat melalui

sebuah vakum, yaitu sebesar +( 10

8

m/s #, miles/s$. ang kemudian besaran tersebut kita sebut sebagai konstanta 0, dimana konstanta 0 tersebut dipengaruhi oleh  permitivitas listrik dari vakum dan permeabilitas magnetik ruang hampa. )an dapat

dinyatakan dengan persamaan.

c

=

1

√ 

ϵ  o μo

Sedangakan hubungan 0 dengan frek*ensi dan panjang gelombang dapat dinyatakan

dengan persamaan sebagai berikut. c= λv

1ika kita pandang radiasi elektromagnetik dari prespektif mekanika kuantum, dimana radiasi bukan terdiri dari gelombang melainkan tersusun atas paket-peket energy yang disebut foton %$, maka foton %$ tersebut dapat dinyatakan dengan  persamaan berikut.

 E=hv=hc

 λ

)imana konstanta h adalah konstanta plank dengan nilai .+( 10

−34

 1-s

2.2. Interaksi !a"a#a dan Benda Padat

2etika cahaya diemisikan dari suatu medium ke medium lain, misalnya dri udara menuju padatan. 3da beberapa hal yang terjadi, sebagian akan di transmisikan melalui medium tersebut, bebrapa akan diserap dan terjadi proses adsorbs dan

(4)
(5)

 beberapa akan dipantulkan atau terjadi proses refleksi. )imana intensitas dari cahaya yang ditansmisikan ke mediun tersebut 4o$ harus sama dengan intensitas cahaya yang

di transmisikan, di adsobsi, da di pantulkan  I T , I  A , I  R $, yang data dinyatakan

dengan persamaan berikut.  I o= I + I  A+ I  R

Bentuk lain dari persamaan diatas adalah sebagai berikut.

T + A+ R=1

)imana 5,3 dan R me*akili, transmisifitas  I T 

/

 I 0 $, absorbsifitas  A

/

 I 0 $ dan

refleksifitas  I  R

/

 I 0

$.

Pada bahasan ini muncul istilah bahan transparan, yang berarti sebuah material yang mentransmisikan cahaya dengan sedikit adsorbsi dan rerleksi. Serta 5ranslucent material adalah material yang dapat mentransmisikan cahaya tetapi sebagian diserap dan dipantulkan, dan bahan opa6ue buram$ adalah material yang tidak dapat mentransmisikan cahaya, dimana jika terdapat cahaya yang diemisikan langsung diserap atau dipantulkan.

!ambar ".+

1enis-jenis sifat material

2.$. Interaksi Ato dan Elektronik 

7enomena optik yang terjadi pada benda padat melibatkan interaksi antara radiasi elektromagnetik dan atom, ion, serta elektron. )imana terdapat dua hal yang  paling penting dari interaksi tersebut antara lain polarisasi elektronik dan energy yang

dihasilkan oleh transisi elekron. 2.$.1. Polarisasi Elektronik 

(6)
(7)

8ntuk kisaran dari frekuensi cahaya tampak, medan listrik ini berinteraksi dengan a*an elektron yang mengelilingi setiap atom dalam jalurnya sedemikian rupa untuk menginduksi polarisasi elektronik, atau untuk menggeser a*an elektron relatif terhadap inti atom dengan setiap perubahan arah komponen medan listrik. )ua konsekuensi polarisasi ini adalah 9 beberapa energi radiasi mungkin terserap dan gelombang cahaya akan diperlambat saat mele*ati medium yang kedua gelombang cahaya akan terhambat kecepatan nya saat mele*ati mediun yang dapat dilihat pada fenomena pembiasan.

2.$.2. Transisi Elektron

5ransmisi dan emisi dari rediasi elektromagnetik melibatkan trasisi electron dari suatu tingkat energy ke tingkat energy lain. ang mengakibatkan perubahan energy pada electron tersebut.perubahan energy pada electron :%$ tergantung  pada frek*ensi radiasi yang dapat dinyatakan dengan persamaan berikut.

 Δ E

=

hv

3bsorpsi foton yang berasal dari radiasi elektromagnetik menyebabkan elektron tereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi. ;amun elektron tersebut tidak akan  bertahan lama di tingkat energi tersebut, tetapi akan kembali ke ground state

dengan mereemisikan radiasi elektromagnet

!ambar ".<.

4ustrasi 3bsorpsi 7oton yang 'enyebabkan %ksitasi %lektron $. Si%at Optik Loga

Pada dasarnya logam bersifat opa6ue, hal ini dikarenakan radiasi elektromagnetik yang diterima oleh logam mempunyai frekuensi sinar tampak. 8ntuk  sinar tampak akan mengeksitasikan elektron ke tingkat energi di atas energi 7ermi sehingga sinar tersebut yang berupa foton akan diserap oleh atom logam.

(8)
(9)

!ambar +.#

Skema eksitasi elektron oleh atom logam

Semua ferkuensi dari sinar tampak akan diserap oleh logam karena terus menerus tersedia tingkat elektron yang kosong sehingga elektron akan bertransisi. Sebenarnya metal bersifat opa6ue untuk semua radiasi elektromagneti yang mempunyai frekuensi rendah mulai dari gelombang radio hingga sinar ultraviolet. 'etal akan bersifat transparan untuk gelombang yang mempunyai frekuensi radiasi tinggi sinar ( dan gamma$.

&. Si%at Optik 'on Loga

&.1. Re%raksi

0ahaya yang ditansmisikan pada bahan transparan akan mengalami penurunan kecepatan sebagaimana telah dijelaskan dimana hal ini merupakan salah satu akubat dari transisi electron. )an sebagai hasilnya, berkas cahaya tersebut akan dibengkokkan. 7enomena inilah yang disebut sebagai refraksi atau pembiasan. 4nde( bias atau inde( refraksi didefinisikan sebagai perbandingan antara kecepatan cahaya di vakum c$ dan kecepatan cahaya dalam mediun yang dile*ati v$.

n=c

v

8ntuk menghitung nilai kecepatan cahaya dalam medium v$ digunakan  persamaan sebagai berikut.

v= 1

√ 

ϵ μ

)imana = dan > masing masing adalah permitifitas dan permeabilitas dari substansi penyusun mediun tersebut. Sehingga bila digabungkan dengan  persamaan sebelum nya akan menjadi sebagai berikut.

n=c

v=

√ 

ϵ μ

√ 

ϵ  o μo

)imana εr dan  μr masing masing adalah konstanta dielektrik dan

 permeabilitas magnetic relative, karena sebagian besar material non metal adalah

kurang bersifat magnet maka dapat diasumsikan bah*a  μr ?#, sehingga

 persamaan menjadi. n≅

√ 

ϵ 

(10)
(11)

5abel <.#.

4ndeks Refraktif untuk Beberapa 'aterial 5ransparan

&.2. Re%leksi(Peant)lan

2etika cahaya dile*atkan pada mediun satu ke mediun yang lain yang memiliki perbedaan inde( bias. Sebagian cahaya tersebut akan tersebar di  permukaan di antara kedua mediun tersebut. Sehingga refleksifitas dapat dinyatak 

dengan persamaan sebagai berikut.  R

=

 I  R

 I O

1ika cahaya dating tegak lurus terhadap permukaan mediun yang dituju, maka  persamaan menjadi sebgai berikut.

 R

=

(

n2

n1

n2

+

n1

)

2

)imana n1

  dan n2

adalah indeks pantul dari kedua mediun yang  bersangkutan. 2etika cahaya ditransimisikan dai vakum atau udara, menuju benda  padat. 'aka persamaan reflektifitas R$ menjadi sebagai berikut.

 R=

(

nS−

1

nS+1

)

2

&.$. A*sor*si(Pen#erapan

Pada prinsipnya, cahaya di absorbs oleh sebuah material dengan dua mekanisme. ang pertama adalah dengan mekanisme polarisasi elektronik, sedangkan menisme kedua adalah dengan melibatkan pita valensi dan pita konduksi transisi electron. ang tergantung terhadap struktur pita energy electron  pada sebuah material. Penyerapan foton dapat terjadi dengan promosi atau eksitasi dari electron dari fita valensi terdekat, yang mele*ati perbatansan pita valensi dan konduksi band gap$, menuju ke daerah kosong di pita konduksi,

(12)
(13)

sehingga pada pita konduksi terdapat elektro bebas dan pada pita konveksi terdapat hole, ilustrasi dari proses tersebut dapat dilihat pada gambar di ba*ah ini.

!ambar <.".

'ekanisme 3bsorpsi dan %misi 7oton pada Pita %nergi

%ksitasi yang disertai dengan absorbs ini dapat terjadi jika energy foton lebih  besar dari band gap.

hv

>

 Eg

3tau jika melibatkan panjang gelombang, maka persamaan diatas menjadi. hc

 λ > Eg

4ni berarti jika energi band gap lebih kecil dari %g min maka cahaya tersebut akan terabsorpsi atau material tersebut bersifat opa6ue. Sedangkan apabila energi band gap terletak diantara keduanya maka material tersebut akan tampak ber*arna 4nteraksi dengan radiasi cahaya juga bisa terjadi pada padatan dielektrik yang memiliki lebar band gap, yang melibatkan selain pita valensi-konduksi transisi  pita elektron. 1ika terdapat impuritas atau cacat elektrik aktif lainnya, tingkat

elektron dalam band gap dapat diperkenalkan, seperti tingkat donor dan akseptor.

!ambar <.+

Persti*a %misi 7oton yang 'elibatkan 5ingkat %nergi

Pada gambar a$ menunjukkan penyerapan foton melalui pita valensi-konduksi yang mengakibatkan tereksitasinya elektron untuk material yang memiliki tingkat  pengotor yang ada di dalam band gap. !ambar b$ menunjukkan emisi dari dua

(14)
(15)

foton yang melibatkan peluruhan elektron pertama ke keadaan impuritas, dan akhirnya ke keadaan dasar. !ambar c$ menunjukkan emisi foton dan dan fonon 2oefisien absorbsi dari sebuah material dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut.

 I ' 

=

 I ' 0e

− βx

)imana  I ' T  adalah intensitas radiasi yang tidak ter absorbsi,  I ' 0   adalah

intensitas radiasi yang tidak dipantulkan. Sedangkan @ adalah koefisien absorbsi

in mm−

1

$.

&.&. Transisi

7enomena pembiasan refreksi$, pemantulan refleksi$ dan penyerapan absorbsi$ dapat di aplikasikan pada fenomena cahaya saat mele*ati bahan padat yang transparan. )imana intensitas transmisi, dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut.

 I 

=

 I O

(

1

 R

)

2e− βl

4lustrasi dari transimi dapat dilihat pada gambar berikut.

!ambar  <.<

5ransmisi cahaya melalui medium

transparan

)imana R adalah reflektansi

!ambar <.A

ariasi Panjang !elombang 5erhadap 7raksi 0ahaya yang )itransmisikan, )iserap, dan )irefleksikan

(16)
(17)

&.+. ,arna

'aterial transparan terlihat ber*arna sebagai konsek*ensi dari panjang gelombang spesifik yang diserap. Carna jdapat dilihat sebagai hasil kombinasi dari  panjang gelombang yag di transmisikan. 1ika absorbsi seragam untuk semua panjang gelombang tampak maka material tersebut terlihat kurang ber*arna. 1adi fenomena terjadinya *arna sangat berhubungan erat dengan absorbsi.

Biasanya dalam adsorbsi melibatkan eksitasi electron seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan tentang adsorbsi. Salah satu situasi seperti melibatkan material semikonduktor yang memiliki band gap diantara range energy foton untuk  cahaya tampak. Sehingga sebagian kecil cahaya tampak, yang memiliki energy lebih keci dari pada %g dapat di adsorbsi oleh pita valensi dan pita konduksi electron transisi. Sehingga *arna bergantung pada distribusi frek*ensi cahaya yag di transmisikan dan di pancarkan.

Sebagai contoh cadmium sulfide 0dS$ mempunyai band gap sebesar ".< e, sehingga hanya akan menyerap foton yag memiliki energy lebih besar dari ".< e, dimana foton dengan energy tersebut sangat identik dengan *arna biru dan ungu pada spectrum tampak. Sebagaian dari energy ini diradiasikan kembali sebagai cahaya yang memiliki panjang gelombang lain. cadmium sulfide 0dS$ memiliki *arna kuning-orange yang merupakan kobianasi dari cahaya yang di transmisikan

!ambar #

5ransmisi radiasi cahaya sebagai fungsi panjang gelombang untuk safir dan rubi +. Aplikasi Fenoena Optis

5.1. L)inesen-e

Beberapa material dapat menyerap energy dan kemudian memancarkan sebuah cahaya tampak, fenomena ini dikenal dengan Duminesence. %nergy diserap ketika electron promosi menuju tingkat energy yang lebih tinggi, sedangkan cahaya tampak dipancarkan saat electron tersebut kembali ke tingkat energy yang lebih

(18)
(19)

rendah. 1ika pancaran terjadi dengan *aktu yang sangat singkat kurang dari satu detik, maka dinamakan floyrescence, sedangkan bila pancaran memiliki *aktu yang lebih lama, maka dinamakan phosphorescence. 0ontoh dari fenomena Duminesence ini salah satunya adalah pada benda benda fosfor yang dapat menyala dalam gelap  beberapa saat.

5.2. Fotokond)ktiitas

7otokonduktivitas adalah fenomena optik dan listrik di dalam suatu material yang menjadi lebih konduktif ketika menyerap radiasi elektromagnet seperti cahaya tampak, sinar ultraviolet, sinar inframerah, atau radiasi gamma. 2etika cahaya diserap oleh sebuah material seperti semikonduktor, jumlah dari perubahan elektron bebas dan hole meningkatkan konduktivitas listrik dari semikonduktor. %ksitasi cahaya yang menumbuk semikonduktor harus mempunyai cukup energi untuk meningkatkan  jumlah elektron yang menyebrangi daerah terlarang atau oleh eksitasi pengotoran

dalam daerah band gap.

7otokonduktivitas merupakan suatu fenomena umum yang biasa dimiliki pada  bahan semikonduktor. )imana bahan semikonduktor akan meningkat harga konduktivitasnya apabila dikenai cahaya dengan panjang gelombang tertentu. 7enomena fotokonduktivitas juga dapat diamati pada bahan polimer isolator$ yang mana mempunyai sifat model energi yang sama dengan bahan semikonduktor 

http9//***.scribd.com/doc/"#"+E"<"/Sifat-Fptik-'aterialGscribd$. +.$. Laser

Daser Dight 3mplification by Stimulated %mission of Radiation$ adalah sumber cahaya koheren yang kuat yaitu monokromatik pada semua fasa$. 'aterial laser asli, yang masih tetap digunakan, terdiri dari batang kristal tunggal ruby, seperti 3l"F+ yang mengandung dopan ion 0r +H sebagai larutan padat. Daser terkini berbentuk  material padat, cair , atau gas dan keramik, gelas, dan semikonduktor. Pada semua  jenis material tersebut electron material laser tereksitasi ke level energy yang lebih

(20)
(21)

!ambar .". Skema diagram laser.

)alam suatu perangkat hal ini dihasilkan oleh foton berasal dari tabung kilat flash tube$, yang menghasilkan sumber cahaya yang kuat di sekeliling batang serta memusatkan energy kedalam batang laser. Sebagi alternatif dapat juga digunakan  pelepasan muatan listrik dalam gas. 8jung batang laser dipoles sehingga datar dan sejajar, kemudian diberi lapisan perak sedemikian sehingga salah satu ujung bersifat refleksi total dan ujung lainnya bersifat transmisi parsial.

Pada laser ruby, lampu kilat (enon mengeksitasi electron dari ion 0r +H ke

keadaan energy lebih tinggi. Beberapa electron yang tereksitasi tersebut langsung luruh lagi ke keadaan dasarnya dan tidak terlibat dalam proses laser. %lectron lainnya luruh ke keadaan intemediat-metastabil sebelum emisi berikutnya meluruhkannya ke keadaan dasar. Beberapa electron pada keadaan menstabil mengalami emisi spontan setelah periode istirahat sejenak. Beberapa foton yang dihasilkan tetap berada di dalam batang kerena sifat reflektivitas ujung berlapis perak dan menstimulasi  pelepasan electron lain dari keadaan metastabil. 1adi satu foton melepas foton lain sehingga terpicu emisi besar-besaran, semuanya sefasa dengan foton pemicu. 4ntensitas cahaya meningkat dengan bertambahnya emisi sehingga terbentuk cahaya terpusat ditranmisikan melaluin ujung berlapis perak parsial selama beberapa nanosekon dengan intensitas yang tinggi.

Pembahasan tentang laser tidak dapat terlepas dari eksitasi electron, yaitu  berpindahnya sebuah electron ke tingkat energy yang lebih tinggi. %lektron yang sudah pindah ke tingkat energi yang lebih tinggi ini berada dalam keadaan tidak  stabil. %lektron ini selalu berusaha untuk kembali ke keadaan a*alnya dengan cara melepaskan kelebihan energi tersebut. %nergi yang dilepaskan berbentuk foton energi

(22)
(23)

cahaya$ yang memiliki panjang gelombang tertentu *arna tertentu$ sesuai dengan tingkat energinya. 4ni yang disebut radiasi atom. Pada lampu senter ataupun lampu neon biasa, cahaya yang dihasilkan menuju ke segala arah dan memiliki bermacam  panjang gelombang dan frekuensi incoherent light$. &asilnya adalah cahaya yang

sangat lemah.

Pada teknologi laser, cahaya yang dihasilkan mempunyai karakteristik  tersendiri yaitu monokromatik satu panjang ge lombang yang spesifik$, koheren pada frekuensi yang sama$, dan menuju satu arah yang sama sehingga cahayanya menjadi sangat kuat, dan terfokus.

3da bermacam media yang dapat di gunakan untuk menghasilkan sinar laser, misalnya solid state laser menggunakan bahan padat sebagai medianyaI contoh9 batu

ruby$, dan gas laser misalnya gas helium, neon, 0F"$. 2ekuatan laser sangat

 bervariasi, berg antung pada panjang gelo mbang yang dihasilkannya. Sebagai  perbandingan, panjang gelombang yang dihasilkan ruby laser adalah E< nm ,E<(#

-J m$, sedangkan panjang gelombang yang dihasilkan gas 0F"  adalah #. nm

#,(# -A m$. Batu ruby 0r3lF+$ menghasilkan sinar laser ber*arna.

+.&. Fi*er Optik pada s#ste Ko)nikasi

fiber optic banyak dipakai sebagai medi transmisi data maupun informasi dengan kecepatan yang tinggi dengan sedikit error, karena tidak ada interfrensi elektromagnetik pada fiber optik. )imana diagram blok dari system fiber optic dapat dilihat pada gambar berikut.

4nformasi dalam bentuk elektronik haris diubah dalam bentuk digital menggunakan komponen encoder. Selanjutnya sinya digital elektrik tersebut harus di ubah dalam  bentuk optical photonic$ dengan menggunkan komponen electrical to optical converter. 2omponen ini biasanya berupa sebuah laser semikonduktor yang meng emisikan cahaya monokromatik dan koheren. Futput dari laser ini adalah sebuah  pulsa-pulsa cahaya. Pulsa pulsa cahaya ini kemudian menuju kabel fiber optic untuk 

kemudian di transmisikan ke tujuan, yang diperlukan sebuah repeater untuk  menguatkan. 2emudian pada bagian penerima, pulsa cahaya tersebut perlu diubah

(24)
(25)

kembali menjadi digital electrical menggunakan komponen optical to electrical converter.

2omponen dari fiber optic antara lain adalah core, cladding dan coating. )imana dapat dilihat pada gambar berikut.

)imana material yang biasa digunakan adalah sebuah silica dengan kemurnian yang

tinggi, diameter dari fiber optic adalah sekitar A-# .

Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara memantul dari cladding, dan hal ini disebut total internal reflection, karena cladding sama sekali tidak menyerap sinar dari inti. 3kan tetapi dikarenakan ketidakmurnian kaca sinyal cahaya akan terdegradasi, ketahanan sinyal tergantung pada kemurnian kaca dan  panjang gelombang sinyal.

+.+. Serat Optik 

System komunikasi modern memanfaatkan kemampuan serat optic untuk  mentranmisikan sinyal cahaya pada jarak yang jauh. Pemanduan optic oleh serat  berlangsung lihat !ambar .+$

!ambar .+.

Pemandu optic dalam serat multimode

apabila serat inti dengan indeks refaksi n# dikelilingi oleh selongsong pembungkus

dengan indeks refaksi n" yang sedikit lebih rendah sehingga menjadi refleksi intern

menyeluruh dan berkas terperangkap dalam inti. 8kuran tipika inti sekitar #  μ m

dan n# K n" ? #-". )engan serat optik yang sesederhana ini, terjadi interferensi antara

 berbagai mode menghasilkan sinyal yang tidak murni. )esain berikutnya menggunakan inti dengan indeks refaksi bertahap parabolic, antara sumbu inti dan

(26)
(27)

anatarmuka selongsong oembungkus. )engan desain seperti ini sinyal yang dimodulasi tetap koheren. Pada vitreous silica, indeks refaksi dimodifikasi denagn

menambahkan dopan seperti P"FA, !eF" yang meningkatkan n dan B"FA dan 7 yang

menurunkan n. kabel dibungkus agar kuat dan terlindung terhadap lingkunganI P% dan P0 sering dimanfaatkan untuk kondisi dengan bahaya kebakaran terbatas.

+./. 0endela Keraik 

Berbagai jenis keramik, biasanya oksida, dipersiapkan dalam bentuk  transparan secara optis atau translusen translusen berarti bah*a cahaya yang jatuh  pada suatu permukaan direfleksikan sebagian dan ditransmisikan sebagian$. 0ontoh meliputi alumunium oksida, magnesium oksida, oksida ganda dari keduanya atau spinel, dan kalkogenida seng sulfide, seng selenida$. Bahan baku yang sangat murni terdiri dari partikel halus diproses dengan hati-hati untuk menghindarkan terbentuknya void dan untuk mengendalikan ukuran besar butir. 1adi alumina transulen digunakan untuk tabung busur lampu natrium bertekanan tinggiI ukuran  butir sebesar "A  μ m menghasilkan keseimbangan paling baik antara sifat transulen

dan kekuatan mekanik.

2eramik juga digunakan untuk mentransmisi radiasi elektromagnetik dengan  panjang gelombang di ba*ah atau di atas rentang cahaya tampak yaitu <-J nm seperti inframerah, mikrogelombang, radar dan sebagainya$. 'aterial yang cocok  untuk pengembangan selanjutnya mencakup vitrus silica, gelas keramik kordierit dan alumina.

+.3. Keraik Elektro Optik 

2eramik khusus tertentu emngkombinasikan sifat listrik dan optik dengan cara khas. 5imbal lanthanum listrik dan optic dengan cara khas. 5imbale lanthanum Lirconium-titanat, yang disebut PDM5, adalah keramik transparan tinggi yang berubah menjadi birefringen optic apabila bermuatan listrik. !ejala ini dimanfaatkan untuk  mekanisme hubung-bagi dalam kacamata pengaman las busur listrik, sehingga memberikan perlindungan terhadap kebutaan akibat kilat busur. Pelat PDM5 diletakkan di antara dua lembaran NsilangO material polarisasi. 5egangan arus searah kecil diterapkan pada pelat PDM5, dan pelat menguraikan cahaya yang jatuh padanya menjadi dua berkas yang begetar pada bidang berbeda. Salah satu berkas dapat menembus lembaran polar bagian dalam dan tampak oleh mata. 2ilat cahaya

(28)
(29)

mengaktivasi foto-dioda dalam kacamata, mengurangi tegangan, dan kaca berubah menjadi gelap.

(30)

Referensi

Dokumen terkait