• Tidak ada hasil yang ditemukan

40 Tips Memulai Bisnis.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "40 Tips Memulai Bisnis.pdf"

Copied!
413
0
0

Teks penuh

(1)

C

(2)

Nama

Email

(3)

D

D

a

a

f

f

t

t

a

a

r

r

I

I

s

s

i

i

Kata Pengantar ... 5

Tips 1: Siapkan Diri ... 8

Tips 2: Cari Sebuah Ide Bisnis ... 15

Tips 3: Part-Time atau Full-Time? ... 23

Tips 4: Ingin Membangun atau Membeli? ... 29

Tips 5: Membeli Bisnis yang Sudah Ada ... 30

Tips 6: Membeli Sebuah Franchise ... 42

Tips 7: Membeli Sebuah Peluang Bisnis ... 51

Tips 8: Tentukan Target Pasar... 56

Tips 9: Lakukan Penelitian Pasar ... 67

Tips 10: Beri Nama Bisnis Anda ... 74

Tips 11: Pilih Struktur Bisnis Anda ... 84

Tips 12: Buat Sebuah Bisnis Plan ... 88

Tips 13: Sewa Seorang Pengacara dan Seorang Akuntan ... 97

Tips 14: Cari Modal ... 107

Tips 15: Cari Investor ... 114

Tips 16: Cari Pinjaman Modal ... 124

Tips 17: Negosiasikan Dengan Sukses... 135

Tips 18: Cari Sebuah Lokasi... 141

Tips 19: Ciptakan Image Profesional... 154

Tips 20: Kendalikan Inventaris Anda ... 164

Tips 21: Siapkan Sistem Surat Menyurat ... 179

(4)

Tips 23: Lindungi Asset-asset Anda... 204

Tips 24: Cari Karyawan ... 216

Tips 25: Cari Peralatan Bisnis ... 237

Tips 26: Manfaatkan Teknologi... 248

Tips 27: Buat Website Perusahaan Anda ... 262

Tips 28: Tetap Berhubungan ... 274

Tips 29: Bangun Sebuah Merek... 285

Tips 30: Pasarkan Bisnis Anda ... 292

Tips 31: Promosikan Bisnis Anda ... 308

Tips 32: Jual Produk atau Jasa Anda ... 322

Tips 33: Berikan Layanan Konsumen yang Unggul ... 338

Tips 34: Online Marketing dan Advertising ... 346

Tips 35: Sosial Media Marketing ... 359

Tips 36: Sosial Media Networking ... 369

Tips 37: Buat Pembukuan Anda... 376

Tips 38: Cara Membuat Laporan Finansial ... 388

Tips 39: Atur Keuangan Anda Dengan Efektif... 395

(5)

K

K

a

a

t

t

a

a

P

P

e

e

n

n

g

g

a

a

n

n

t

t

a

a

r

r

Mengapa anda perlu membaca ebook ini?

Mungkin anda tahu bahwa anda ingin menjadi seorang pengusaha dan mengambil alih kendali atas hidup anda sendiri.

Anda sudah mendapatkan sebuah ide untuk sebuah bisnis yang anda yakin akan menjadi sebuah hit.

Atau mungkin, jauh di dalam hati anda, tersimpan niat untuk memulai bisnis anda sendiri tapi anda tidak yakin akan memulai usaha apa, seperti apa kewirausahaan itu sebenarnya, dan apakah itu tepat untuk anda.

Di kategori manapun anda berada, anda sudah tiba di tempat yang tepat. Pada bagian pertama, ebook ini akan menunjukkan pada anda apa makna dari menjadi seorang pengusaha.

Gunakan lembar kerja target dan sasaran personal di dalam ebook ini untuk membantu anda memutuskan apakah kewirausahaan itu tepat untuk anda.

Belum memiliki sebuah ide bisnis, tidak yakin apakah ide bisnis anda itu bagus?

Di dalam ebook ini, anda akan mempelajari rahasia untuk melihat trend-trend sebelum itu terjadi dan untuk muncul dengan puluhan ide bisnis. eBook ini juga akan mendiskusikan berbagai cara untuk masuk ke dalam bisnis, termasuk kewirausahaan part- dan full-time.

Selain itu, ebook ini juga akan menunjukkan pada anda berbagai pilihan untuk startup, misalnya memulai dari nol, membeli sebuah bisnis yang sudah ada, atau membeli sebuah franchise atau sistem peluang bisnis.

Perencanaan itu adalah kunci untuk semua bisnis yang tumbuh dengan subur. Pada bagian selanjutnya, anda akan mempelajari apa yang dibutuhkan untuk membangun pondasi bagi kesuksesan.

Cari tahu cara untuk menentukan target pasar anda, juga belasan cara untuk melakukan penelitian pasar—mulai dari mempekerjakan para ahli sampai ke tips-tips untuk melakukan sendiri penitian pasar yang hemat biaya.

(6)

Karena nama yang anda pilih bisa mensukseskan atau menghancurkan bisnis anda, ebook ini akan membagikan berbagai teknik untuk mencari nama yang tepat—nama yang akan menarik para konsumen ke perusahaan anda.

Dan jangan melupakan hal-hal yang sangat penting misalnya memilih suatu struktur hukum—korporasi, kemitraan, kepemilikan tunggal dan lain-lain. Anda akan menemukan semua informasi yang anda perlukan untuk memandu anda melewati langkah-langkah yang seringkali membingungkan ini bagi startup.

Sebuah bisnis plan adalah peta jalan anda untuk sukses, memandung pertumbuhan bisnis anda di setiap tahapannya.

eBook ini akan menunjukkan pada anda cara untuk menyusun sebuah bisnis plan yang menempatkan anda di jalur cepat.

Terakhir, cari tahu kenapa anda memerlukan para penasehat profesional untuk membantu anda melewati tahapan startup, dan pelajari cara untuk memilih seorang akuntan dan seorang pengacara yang bisa membantu anda untuk menghasilkan uang—tanpa terlalu membebani budget anda.

Berbicara mengenai uang, setiap pengusaha tahu bahwa modal awal yang cukup itu essensial bagi kesuksesan.

Tapi dimana anda bisa menemukan cash yang krusial tersebut?

eBook ini akan memberikan anda panduan untuk mendapatkan uang yang anda butuhkan dan menemukan puluhan sumber modal.

eBook ini akan menunjukkan pada anda rahasia untuk mendanai sendiri bisnis anda, cara untuk memanfaatkan sumber-sumber umum dari pendanaan startup (keluarga dan teman), juga tempat-tempat untuk mendapatkan modal yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh anda. Apakah and sedang mencari peluang untuk mendapatkan modal usaha atau menarik investor swasta? Anda akan menemukannya di dalam ebook ini. Dan jika anda sedang mencari sebuah pinjaman, temukan rahasia-rahasia untuk mencari bank yang tepat.

eBook ini akan menjelaskan apa yang dicari para banker saat mengevaluasi sebuah aplikasi pinjaman—dan cara untuk memastikan anda memenuhi syarat.

(7)

Apapun yang anda butuhkan, anda pasti akan menemukan sumber pendanaan yang tepat bagi anda.

Seperti yang orang katakan, “tidak ada waktu yang tepat selain saat ini,” jadi ambil secangkir kopi, cari tempat yang nyaman, mari kita mulai menciptakan bisnis anda!

(8)

T

T

i

i

p

p

s

s

1

1

:

:

S

S

i

i

a

a

p

p

k

k

a

a

n

n

D

D

i

i

r

r

i

i

Sebelum mereka memulai, sebagian orang merasa khawatir apakah mereka memiliki apa yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pengusaha. Jika itu yang terjadi pada anda, berhentilah merasa khawatir.

Kami sangat yakin bahwa semua orang yang memiliki hasrat dan inisiatif pasti bisa menjadi seorang pengusaha. Dan karena anda membaca tulisan ini, maka besar kemungkinan anda memiliki keduanya, yaitu hasrat dan inisiatif.

Tapi hanya karena anda bisa menjadi seorang pengusaha, tidak berarti bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk terjun ke dunia bisnis.

Halaman ini akan membantu anda untuk menentukan apakah saat ini anda sudah siap untuk memasuki dunia kewirausahaan, ataukah sebaiknya anda menundanya dulu untuk sementara waktu.

K

K

e

e

p

p

r

r

i

i

b

b

a

a

d

d

i

i

a

a

n

n

W

W

i

i

r

r

a

a

u

u

s

s

a

a

h

h

a

a

w

w

a

a

n

n

Setiap tahun, ribuan orang memulai bisnis mereka sendiri. Meski sebagian besar sukses (ya, itu benar!), tapi memang banyak juga yang gagal. Kenapa? Salah satu penyebab umum dari kegagalan startup adalah karena kurangnya persiapan. Orang-orang yang masuk ke jalur wirausaha itu datang dari berbagai arah.

Semakin lama, semakin banyak yang memulainya begitu lulus dari perguruan tinggi, atau setelah selesai menjalankan tugas dirumah untuk membesarkan anak-anak mereka, atau hanya karena ide mengenai pensiun itu sebenarnya tidak mereka sukai.

Tapi, sebagian besar, masuk ke dunia wirausaha secara langsung dari lapangan kerja.

Untuk keluar dari suatu pekerjaan full-time agar bisa memulai suatu bisnis itu bukanlah sesuatu yang bisa dianggap enteng.

Anda seharusnya lebih dulu merasa yakin bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk memulainya.

(9)

Pertama, anda perlu menanyakan pada diri sendiri beberapa pertanyaan berikut: Apakah aku punya modal yang cukup?

Jika anda punya keluarga, apakah mereka sudah siap untuk ini? Adakah kebutuhan untuk suatu produk atau jasa seperti yang aku miliki?

Banyak pengusaha sukses yang mengatakan, adalah suatu perasaan mendesak yang membuat mereka memulai bisnis, bukan sekedar suatu hasrat melainkan sebuah keharusan yang menjadi pendorong keinginan mereka untuk segera memulai sebuah bisnis.

Seorang pengusaha menasehati: “Anda akan tahu waktunya tepat saat anda bisa dengan mengatakan jujur bahwa 'aku akan mempertaruhkan rumah ku, perhiasan ku dan semua jaminan pribadi ku lainnya, agar bisa mendapatkan modal awal yang aku perlukan untuk reward-reward jangka panjang yang layak aku dapatkan.'”

Kami tidak menganjurkan anda untuk tidak mempertaruhkan rumah anda (meski banyak pengusaha yang memulai dengan cara seperti itu).

Tapi kemauan untuk mempertaruhkan semuanya itu kemungkinan besar berarti bahwa anda memang sudah siap untuk memulainya saat ini juga. Apa yang memotivasi para calon pengusaha untuk berhenti sekedar berkhayal ingin memiliki sebuah bisnis dan benar-benar melakukannya? Meski banyak orang yang mengatakan bahwa, yang menjadi pendorong keinginan mereka untuk menjadi boss bagi diri sendiri itu karena suatu kejadian yang tidak disengaja—misalnya di PHK atau gagal mendapatkan promosi—tapi sebagian besar ahli setuju bahwa biasanya, serangkaian rasa frustasi lah yang mengarahkan seseorang pada dunia kewirausahaan.

Suatu hasrat fundamental untuk bebas mengontrol nasib mereka sendiri mendapat rangking yang sangat tinggi di sebagian besar daftar alasan dari para pengusaha untuk memulai bisnis mereka sendiri.

Kebutuhan tersebut begitu kuat sehingga para pengusaha akan mengambil resiko yang dapat membahayakan keluarga, masa depan dan karirnya agar bisa menjadi boss bagi diri mereka sendiri.

Karena tidak mampu untuk merasa benar-benar puas dari bekerja untuk orang lain, orang-orang ini tidak bisa merasa bahagia dengan mengikuti perencanaan orang lain atau menjalankan perintah-perintah dari seorang boss.

(10)

Tapi peluang bisa datang dalam berbagai bentuk penyamaran. Peluang itu mungkin muncul saat calon konsumen mulai menemui anda, atau mungkin saat ada sebuah bisnis di wilayah anda bangkrut, atau saat anda tahu bahwa anda bisa membuat bisnis anda sukses.

Atau mungkin anda merasa seolah-olah anda adalah seorang pengangguran (bekerja di bawah potensi gaji anda atau tingkat kemampuan anda) atau tidak bisa memanfaatkan skill dan bakat anda ke tingkat maksimal.

Mungkin karena ada suatu kebutuhan untuk produk atau jasa yang ingin anda sediakan. Atau anda hanya sekedar mengetahui suatu cara yang baru atau lebih baik untuk melakukan sesuatu.

Begitu anda sudah membuat keputusan untuk keluar, ada beberapa hal yang harus anda lakukan sebelum mengambil langkah berikutnya.

Melakukan penelitian pasar secara menyeluruh itu adalah suatu keharusan. Pastikan juga bahwa anda punya modal yang cukup—bukan cuma untuk bisnis, tapi juga untuk biaya hidup sehari-hari—dan mendiskusikan keputusan tersebut dengan keluarga anda.

Ingat, reward dari memiliki bisnis kecil itu tidak instant. Anda harus tekun, sabar, dan mau untuk berkorban demi memastikan bahwa reward-reward tersebut pada akhirnya akan benar-benar datang.

Anda akan perlu mempersiapkan diri untuk memikul berbagai tanggung jawab yang datang bersama dengan kepemilikan sebuah bisnis. Saat terjadi hal-hal yang tidak diharapan, maka uang akan berhenti mengalir begitu anda mulai berhenti berusaha.

Anda tidak akan lagi memiliki kemewahan untuk bisa pulang ke rumah pada pukul 5 sore, sementara si boss harus begadang sepanjang malam untuk memperbaiki situasi bisnisnya yang sedang kacau.

Seseorang yang hanya berhasrat untuk cepat kaya mungkin tidak akan bertahan lama dengan memiliki bisnisnya sendiri.

Melalui berbagai survey dan penelitian, kita tahu bahwa para pengusaha yang sukses itu memiliki beberapa sifat kepribadian yang sama, dimana sifat yang paling penting adalah keyakinan diri.

Mereka memiliki keyakinan bukan cuma terhadap diri sendiri tapi juga kemampuan mereka untuk menjual ide-ide mereka, mempersiapkan sebuah bisnis dan mempercayai insting mereka disepanjang perjalanannya.

(11)

Bisnis-bisnis kecil itu sangat kompetitif, dan para pemilik bisnis yang punya keyakinan dirilah yang akan bertahan.

K

K

e

e

l

l

e

e

b

b

i

i

h

h

a

a

n

n

d

d

a

a

n

n

K

K

e

e

l

l

e

e

m

m

a

a

h

h

a

a

n

n

A

A

n

n

d

d

a

a

Jarang ada orang yang memiliki semua kualitas yang diperlukan untuk sukses dalam bisnis.

Semua orang memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Apa yang penting adalah memahami kelebihan dan kelemahan anda.

Untuk melakukan itu, anda perlu mengevaluasi pencapaian-pencapaian utama di dalam kehidupan personal dan profesional anda, dan skill-skill yang anda gunakan untuk mencapainya.

Langkah-langkah berikut ini bisa membantu: • Buat sebuah resume personal

Susun sebuah resume yang melisting pengalaman-pengalaman pribadi dan profesional juga keahlian anda.

Untuk setiap job, gambarkan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab anda dan tingkat kesuksesan anda.

Sertakan skill-skill profesional, latar belakang pendidikan, hobi dan prestasi yang membutuhkan keahlian atau pengetahuan khusus.

Saat selesai, resume ini akan memberikan anda suatu petunjuk yang lebih baik mengenai jenis bisnis yang paling cocok dengan ketertarikan dan pengalaman anda.

Analisa attribut-attribut personal anda

Apakah anda orang yang ramah dan bisa memotivasi diri? Apakah anda seorang pekerja keras? Apakah anda memiliki akal sehat? Apakah anda terorganisir dengan baik?

Dengan mengevaluasi attribut-attribut personal anda akan mengungkapkan apa yang anda sukai dan tidak sukai juga kelebihan dan kelemahan anda.

(12)

Jika anda merasa tidak nyaman berada di sekitar orang lain, berarti bisnis yang mengharuskan anda untuk banyak berinteraksi dengan konsumen mungkin tidak tepat untuk anda.

Atau anda mungkin ingin mempekerjakan seseorang untuk menangani layanan konsumen, sementara anda memfokuskan diri pada tugas-tugas yang sangat anda kuasai.

Analisa attribut-attribut profesional anda

Para pemilik bisnis itu mengenakan banyak topi yang berbeda, tapi itu tidak berarti anda harus menjadi seorang jack-of-all-trades.

Cukup sadari saja area dimana anda kompeten dan area-area dimana anda membutuhkan bantuan, misalnya sales, marketing, advertising dan administrasi.

Di sebelah setiap fungsi, catat level kompetensi anda— sempurna, baik, kurang atau buruk.

T

T

e

e

n

n

t

t

u

u

k

k

a

a

n

n

T

T

a

a

r

r

g

g

e

e

t

t

Selain mengevaluasi kelebihan dan kelemahan anda, penting juga untuk mendefinisikan target-target bisnis anda.

Bagi sebagian orang, target tersebut adalah kebebasan untuk melakukan apa yang mereka inginkan, tanpa ada orang yang memerintahkan mereka untuk melakukan yang sebaliknya.

Bagi yang lain, target-target tersebut adalah keamanan finansial.

Menetapkan target-target adalah suatu bagian integral dari memilih bisnis yang tepat untuk anda.

Lagi pula, jika bisnis anda tidak memenuhi target-target personal anda, maka anda mungkin tidak akan merasa bahagia saat bangun dipagi hari dan mencoba untuk membuat bisnis tersebut menjadi suatu kesuksesan. Cepat atau lambat, anda akan berhenti berusaha untuk membuat konsep tersebut bekerja.

(13)

Kekhususan

Anda memiliki suatu peluang yang lebih baik untuk mencapai suatu target jika terget tersebut spesifik.

“Menambah modal” itu bukanlah target yang spesifik; “menambah modal hingga mencapai 100 juta pada bulan Juli,” itu baru target yang spesifik.

Optimisme

Bersikaplah positif saat anda menetapkan target. “Mampu membayar tagihan” itu bukanlah suatu target yang inspirasional.

“Mencapai keamanan finansial” akan menggambarkan target anda di dalam suatu sikap yang lebih positif, sehingga membangkitkan energi anda untuk mencapainya.

Realistis

Jika anda menetapkan target untuk menghasilkan 100 juta per bulan sedangkan anda belum pernah menghasilkan sebanyak itu dalam satu tahun, berarti target tersebut tidak realistis.

Mulailah dengan langkah-langkah kecil, misalnya meningkatkan income bulanan anda sebanyak 25 persen.

Begitu target pertama tercapai, anda bisa mencapai target-target yang lebih besar.

Jangka pendek dan jangka panjang

Target-target jangka pendek itu bisa dicapai dalam suatu periode beberapa minggu sampai satu tahun.

Target jangka panjang bisa untuk 5, 10 atau bahkan 20 tahun; target jangka panjang itu seharusnya jauh lebih besar dibanding target jangka pendek, tapi seharusnya tetap realistis. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat menetapkan target:

Income

Banyak pengusaha yang masuk ke dalam bisnis untuk mencapai keamanan finansial.

(14)

Pertimbangkan berapa banyak uang yang ingin anda hasilkan selama tahun-tahun pertama menjalankan bisnis anda dan tahun-tahun berikutnya, hingga mencapai lima tahun.

Gaya hidup

Ini termasuk area-area misalnya travel, jam kerja, menginvestasikan asset-asset pribadi dan lokasi geografis.

Apakah anda bersedia untuk sering melakukan perjalanan atau berpindah-pindah tempat?

Berapa banyak waktu yang ingin anda sediakan untuk bekerja? Asset mana yang mau anda tempatkan dalam resiko?

Jenis pekerjaan

Saat menetapkan target-target untuk jenis pekerjaan, anda perlu menentukan apakah anda ingin bekerja diluar ruangan, di dalam suatu kantor, dengan komputer, di depan telephone, dengan banyak orang, dengan anak-anak dan seterusnya.

Kepuasan ego

Mari kita akui: Banyak orang yang masuk ke dalam bisnis itu hanya untuk memuaskan ego mereka.

Memiliki suatu bisnis bisa sangat memuaskan ego, terutama jika anda berada di dalam bisnis yang dianggap glamour atau menggairahkan.

Karenanya, anda perlu memutuskan seberapa penting kepuasan ego anda dan bisnis apa yang bisa memenuhi kebutuhan tersebut.

Aturan terpenting dalam mengevaluasi diri dan menetapkan target adalah kejujuran.

Memasuki dunia bisnis dengan mata yang terbuka lebar tentang semua kelebihan dan kelemahan, apa yang anda sukai dan tidak sukai, serta target akhir anda.

Itu akan membuat anda jadi lebih siap untuk menghadapi berbagai keputusan dengan yakin, sehingga memiliki peluang yang lebih besar untuk mencapai kesuksesan.

(15)

T

T

i

i

p

p

s

s

2

2

:

:

C

C

a

a

r

r

i

i

S

S

e

e

b

b

u

u

a

a

h

h

I

I

d

d

e

e

B

B

i

i

s

s

n

n

i

i

s

s

Banyak orang yang percaya bahwa memulai bisnis itu adalah suatu proses yang misterius. Mereka tahu mereka ingin memulai sebuah bisnis, tapi mereka tidak tahu langkah pertama apa yang perlu diambil.

Pada tulisan kali ini, anda akan mengetahui bagaimana cara mendapatkan suatu ide untuk sebuah bisnis—bagaimana anda mencari tahu apa sebenarnya yang ingin anda lakukan dan kemudian bagaimana cara menindak lanjutinya.

Sebelum kita memulai, mari kita perjelas satu hal: Orang-orang selalu bingung apakah ini adalah waktu yang tepat untuk memulai ide bisnis mereka.

Faktanya adalah, tidak pernah ada waktu yang buruk untuk meluncurkan suatu bisnis.

Sudah jelas kenapa memulai bisnis dimasa-masa ekonomi kuat itu adalah sesuatu yang pintar. Orang-orang punya uang dan mencari berbagai cara untuk membelanjakannya.

Tapi memulai dimasa-masa ekonomi sulit atau tidak menentu juga bisa sama pintarnya.

Jika anda melakukan pekerjaan rumah anda, maka sepertinya akan selalu ada suatu kebutuhan untuk bisnis yang akan anda mulai.

Karena banyak orang yang enggan untuk memulai bisnis dimasa-masa sulit, maka bisnis baru anda punya suatu peluang yang lebih baik untuk mendapat perhatian.

Dan tergantung pada ide bisnis anda, di dalam suatu ekonomi yang menurun itu seringkali terdapat peralatan (atau bahkan bisnis secara keseluruhan) untuk dijual dengan harga yang rendah.

Angka perkiraannya bervariasi, tapi secara umum ada lebih dari 600.000 bisnis yang dimulai setiap tahun.

Namun bagi setiap orang yang benar-benar memulai suatu bisnis, sepertinya ada lebih dari jutaan orang yang memulai setiap awal tahun

(16)

dengan mengatakan “OK, tahun ini aku akan memulai suatu bisnis,,” tapi kemudian tidak melakukannya.

Semua orang punya rintangannya sendiri, sesuatu yang mencegah mereka dari mengambil langkah vital.

Sebagian besar orang takut untuk memulai; mereka mungkin takut pada ketidak pastian atau kegagalan, atau bahkan kesuksesan.

Yang lainnya mulai merasa kewalahan karena keliru mengira bahwa mereka harus memulainya dari nol.

Mereka mengira bahwa mereka harus memiliki sesuatu yang belum pernah ada, belum pernah dilakukan oleh orang lain—suatu penemuan baru, suatu jasa yang unik.

Dengan kata lain, mereka mengira mereka harus membuat sebuah penemuan baru.

Tapi kecuali anda adalah seorang ahli teknologi yang jenius—seperti Bill Gates atau Steve Jobs—mencoba untuk membuat sebuah penemuan baru itu adalah sesuatu yang sia-sia.

Bagi sebagian besar orang yang ingin memulai suatu bisnis, persoalannya seharusnya bukanlah menemukan sesuatu yang begitu unik dan belum pernah ada yang mendengarnya, melainkan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

“Bagaimana aku bisa meningkatkan ini?” atau “Bisakah aku melakukan ini dengan lebih baik atau berbeda dari orang-orang yang sudah lebih dulu melakukannya?” Atau sekedar, “Adakah bagian pasar yang belum dilayani sehingga terdapat ruang bagi bisnis lain dalam kategori ini?”

Bagaimana anda memulai proses pencarian ide bisnis?

Pertama, ambil selembar kertas dan tuliskan pada bagian atas “Hal-hal tentang Aku.” Daftarkan lima sampai tujuh hal tentang diri anda—hal-hal yang ingin anda lakukan atau yang benar-benar anda kuasai, hal-hal yang bersifat pribadi.

Daftar anda mungkin menyertakan: “Aku pandai bergaul, aku menyukai anak-anak, aku senang membaca, aku menyukai komputer, aku menyukai angka-angka, aku ahli dalam mencari konsep-konsep marketing, aku adalah seorang pemecah masalah.”

(17)

Tuliskan saja apapun yang ada di pikiran anda; itu tidak harus masuk akal. Begitu anda sudah memiliki daftar ini, beri angka setiap item pada satu sisi kertas.

Pada sisi lain, daftarkan hal-hal yang menurut anda tidak anda kuasai atau tidak ingin anda lakukan.

Mungkin anda sangat ahli dalam konsep-konsep marketing, tapi anda tidak suka bertemu dengan orang-orang, atau anda tidak menyukai anak-anak, atau mungkin anda tidak ingin berbicara di depan publik, atau mungkin juga tidak ingin banyak melakukan perjalanan.

Jangan terlalu lama memikirkannya; tuliskan saja apa yang terlintas dipikiran anda.

Saat anda sudah selesai, tanyakan pada diri sendiri: “Jika ada tiga atau lima produk atau jasa yang akan membuat kehidupan pribadi ku jadi lebih baik, apa saja itu?”

Ini adalah kehidupan pribadi anda sebagai seorang pria, wanita, ayah, ibu, istri, orang tua, nenek—apapun yang mungkin menjadi situasi anda.

Tentukan produk atau jasa apa yang akan membuat hidup anda jadi lebih mudah atau bahagia, membuat anda lebih produktif atau efisien, atau sekedar memberikan anda lebih banyak waktu luang.

Berikutnya, tanyakan pada diri sendiri pertanyaan yang sama mengenai kehidupan bisnis anda. Amati apa yang anda sukai dan tidak sukai dari kehidupan pekerjaan anda, juga sifat-sifat apa yang disukai dan tidak disukai orang dari diri anda.

Terakhir, tanyakan pada diri sendiri kenapa anda ingin mencari jalan untuk memulai suatu bisnis.

Kemudian, saat anda sudah selesai, carilah suatu pola yang terbentuk (misalnya, entah itu mungkin terdapat suatu kebutuhan untuk suatu bisnis yang melakukan hal-hal yang anda sukai atau kuasai).

Berikut ini sebuah kisah tentang cara memulai bisnis yang merupakan suatu contoh yang sangat bagus tentang cara melihat suatu kebutuhan dan memenuhinya.

Majalah Entrepreneur itu berlokasi di Irvine, California, suatu komunitas yang memang sudah direncanakan.

(18)

Bertahan-tahun yang lalu, belum banyak restoran cepat saji di area bisnis. Sebagian besar berada di pinggiran kota, dimana lingkungan masyarakat berada.

Dua orang pria muda di Irvine menemukan situasi makan siang ini sangat membuat frustasi. Tidak banyak pilihan terjangkau yang tersedia.

Tentu, ada beberapa rumah-rumah makan yang berlokasi di pusat-pusat kota, tapi tempat parkirnya sangat kecil dan antriannya sangat panjang. Suatu hari, saat mereka mengeluhkan masalah makan siang mereka, salah seorang mengatakan, “Tidakkah akan sangat menyenangkan jika kita bisa mendapatkan makanan enak dengan cara dikirimkan?”

Ide pun muncul! Mereka melakukan apa yang tidak dilakukan oleh banyak orang, yaitu melakukan sesuatu terhadap ide mereka.

Secara kebetulan, mereka baru membeli sebuah panduan tentang cara memulai bisnis dari majalah Entrepreneur, kemudian memulai suatu bisnis restoran pengiriman.

Saat ini, bisnis mereka sudah mampu melayani lebih dari 15 juta orang! Itu bukanlah suatu bisnis yang rumit juga bukan suatu bisnis yang original. Pesaing mereka sudah sangat banyak, tapi tetap saja mereka melakukannya dengan luar biasa baik.

Dan semua itu dimulai karena mereka mendengarkan rasa frustasi mereka sendiri, lalu memutuskan untuk melakukan sesuatu mengenai hal itu. Mereka tidak tahu bahwa penelitian menyatakan bahwa berkurangnya jam makan siang itu sebagai salah satu keluhan terbesar dari para pekerja Amerika.

Sebagian perusahaan hanya memberikan waktu 30 menit untuk makan siang, sehingga membuat para pekerja hampir tidak mungkin untuk bisa keluar, makan siang dan kembali tepat waktu.

Jadi, meski para pengusaha muda ini awalnya mengira bahwa mereka hanya merespon terhadap suatu kebutuhan pribadi di wilayah lokal mereka, tapi mereka sebenarnya telah memenuhi kebutuhan sangat banyak orang. Ini adalah suatu cara mendapatkan ide bisnis, yaitu mendengarkan rasa frustasi anda sendiri (atau rekan kerja, keluarga atau tetangga).

(19)

Peluang itu ada di sana; anda cuma perlu mencarinya. Jika otak anda selalu ditempatkan ke dalam mode pencarian ide, maka akan banyak ide yang mungkin muncul dari sekedar melihat-lihat di lingkungan sekitar, atau membaca-baca buku, blog dan lain-lain.

Misalnya, jika anda pernah membaca suatu artikel tentang berkurangnya jam makan siang, dan jika anda berpikir secara kewirausahaan, maka anda akan berkata, “Wow, mungkin ada suatu peluang disana untuk ku agar bisa melakukan sesuatu. Aku harus mulai menelitinya.”

Inspirasi itu bisa ada dimana saja. Berikut ini kisah startup klasik: Pernah di denda karena terlambat mengembalikan sebuah video sewaan?

Saya yakin anda tidak melakukan apapun mengenai hal itu. Nah, saat Reed Hastings terkena denda keterlambatan yang mencapai $40, bukannya marah-marah, dia malah jadi terinspirasi.

Hastings penasaran “Kenapa rental video tidak dijalankan dengan cara seperti sebuah club kesehatan, dimana, entah anda menggunakan banyak atau sedikit, anda akan tetap dikenakan biaya yang sama?”

Dari pemikiran tersebut, Netflix.com, sebuah jasa rental DVD online, lahir. Sejak di mulai pada tahun 1999, Netflix telah tumbuh menjadi suatu bisnis besar dengan keuntungan yang mencapai $1,3 milyar.

Untuk mendapatkan suatu ide bisnis itu bisa jadi sama simple nya seperti menjaga mata anda agar selalu tetap terbuka untuk bisnis-bisnis hot terbaru; mereka semua selalu muncul setiap saat.

Banyak pengusaha lokal yang menghasilkan banyak uang dengan cara membawa konsep kedai kopi Starbucks ke kota mereka, kemudian mengembangkannya dari sana.

Misalnya Caribou Coffee yang berbasis di Minneapolis. Para pendirinya memiliki apa yang mereka gambarkan sebagai suatu “aha moment” di tahun 1990, dan dua tahun kemudian, meluncurkan apa yang saat ini dikenal sebagai perusahaan pemilik rantai kedai kopi terbesar.

Sedangkan para pengusaha kedai kopi lain lebih memilih untuk tetap lokal. Dan jangan menganggap remeh coba-coba. Bisnis-bisnis hot seringkali melewati berbagai siklus. Misalnya berkebun.

Selama beberapa tahun terakhir, produk-produk dan supply perkebunan itu semakin lama semakin digemari, tapi kenapa tidak banyak orang yang mempertimbangkan berkebun sebagai suatu bisnis abad 21.

(20)

Dengan kata lain, anda bisa mengambil suatu ide, lalu mengubahnya agar sesuai dengan jaman dan lingkungan anda. Tambahkan kreativitas anda sendiri ke dalam konsep bisnis apapun.

Bahkan, mengkostumisasi suatu konsep itu bukanlah suatu pilihan; melainkan suatu keharusan jika anda ingin bisnis anda sukses.

Anda tidak bisa sekedar mengambil suatu ide, mencontoh seperti apa adanya lalu berkata “OK, ini dia.” Selain McDonald’s, Subway atau konsep-konsep fanchise besar lainnya, hanya ada sedikit bisnis yang bekerja dengan pendekatan onesize-fits-all seperti itu.

L

L

a

a

k

k

u

u

k

k

a

a

n

n

S

S

a

a

j

j

a

a

!

!

Semoga saat ini, proses menentukan bisnis apa yang cocok untuk anda setidaknya sudah semakin jelas. Pahami bahwa memulai bisnis itu bukanlah sesuatu yang sangat rumit.

Memang, tidak mudah untuk memulai suatu bisnis, tapi itu juga tidak serumit atau semenakutkan seperti yang dikira banyak orang.

Memulai bisnis adalah suatu proses langkah demi langkah, suatu prosedur akal sehat. Jadi ambil langkah demi langkah. Cari tahu apa yang ingin anda lakukan.

Begitu anda sudah memiliki ide, bicarakan dengan orang-orang untuk meminta pendapat dari mereka.

Tanyakan “Maukah anda membeli dan/atau menggunakan produk ini, dan berapa banyak anda akan membayar?”

Pahami bahwa banyak orang disekitar anda yang tidak akan mendorong anda (sebagian bahkan akan mengecilkan hati anda) untuk mengejar petualangan kewirausahaan anda.

Sebagian akan mengatakan bahwa mereka benar-benar menginginkan yang terbaik untuk anda; mereka hanya ingin anda melihat realitas dari situasi. Sebagian lain akan merasa iri dengan keberanian anda; yang lainnya akan dengki pada anda karena memiliki keberanian untuk benar-benar melakukan sesuatu.

(21)

Anda tidak boleh membiarkan orang-orang tersebut menghalangi anda, untuk menghentikan petualangan anda, bahkan sebelum petualangan itu dimulai.

Bahkan, begitu anda sudah memiliki suatu ide bisnis, sifat terpenting apa yang paling anda butuhkan sebagai seorang pengusaha?

Ya, ketekunan. Saat anda bertekad untuk memulai bisnis anda, maka anda akan lebih sering mendengar kata “tidak” dibanding yang pernah anda dengar sebelumnya.

Anda tidak boleh menanggapinya secara pribadi; anda harus terus maju dan berbicara pada orang berikutnya—karena pada akhirnya, anda akan mendapatkan kata “ya.”

Salah satu peringatan paling sering yang akan anda dengar adalah mengenai resiko. Semua orang akan memberi tahu anda bahwa memulai bisnis sendiri itu beresiko.

Tentu, memulai suatu bisnis itu beresiko, tapi apakah ada yang tidak beresiko di dalam hidup ini?

Selain itu, ada perbedaan antara resiko yang bodoh dengan resiko yang sudah diperhitungkan.

Jika anda mempertimbangkan apa yang anda lakukan dengan hati-hati, maka anda akan mendapatkan bantuan yang diperlukan, dan jangan pernah berhenti bertanya, karena itu bisa mengurangi resiko anda.

Anda tidak boleh membiarkan hantu resiko menghentikan langkah anda untuk terus bergerak maju. Tanyakan pada diri sendiri “Apa sebenarnya yang aku resikokan?”

Dan lakukan penaksiran terhadap resiko. Apa yang akan anda relakan? Anda akan kehilangan apa jika hal-hal tidak berjalan sesuai harapan?

Jangan mempertaruhkan apa yang tidak mampu anda berikan. Jangan mempertaruhkan rumah, keluarga atau kesehatan anda. Tanyakan pada diri sendiri “Jika ini tidak berhasil, akankah aku jadi lebih parah dibanding saat ini?”

Jika yang akan hilang dari anda itu hanyalah waktu, energi dan uang, maka resiko itu sepertinya layak.

Menetapkan apa yang ingin anda lakukan itu hanyalah langkah pertama. Anda masih punya banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan, banyak

(22)

penelitian yang menunggu dihadapan anda. Membaca halaman ini adalah langkah pertama yang pintar.

Yang lebih penting lagi: Lakukan sesuatu. Jangan cuma berdiam diri tahun demi tahun sambil berkata “Tahun ini aku akan memulai bisnis ku sendiri.” Jadikan tahun ini anda benar-benar melakukannya!

(23)

T

T

i

i

p

p

s

s

3

3

:

:

P

P

a

a

r

r

t

t

-

-

T

T

i

i

m

m

e

e

a

a

t

t

a

a

u

u

F

F

u

u

l

l

l

l

-

-

T

T

i

i

m

m

e

e

?

?

Haruskah anda memulai bisnis anda secara part time atau full time?

Sekalipun jika anda pada akhirnya berencana untuk menjalankannya secara full time, tapi banyak pengusaha dan para ahli yang mengatakan bahwa memulai secara part time itu bisa menjadi suatu ide yang bagus. Memulai secara part time menawarkan beberapa kelebihan. Itu mengurangi resiko anda karena anda bisa bergantung pada income dan manfaat-manfaat dari pekerjaan full-time.

Dengan memulai secara part time mengijinkan bisnis anda untuk berkembang secara bertahap.

“Memulai secara part time itu adalah cara yang terbaik,” menurut Philip Holland, penulis dari How to Start a Business Without Quitting Your Job. “Anda menjadi tahu apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu bisnis, sambil membatasi pertanggung jawaban anda jika itu gagal.”

Tapi jalur part time itu bukan tanpa berbagai bahaya dan kelemahannya sendiri. Dengan memulai secara part time akan membuat anda memiliki waktu yang lebih sedikit untuk memasarkan bisnis anda, mengatur strategi, dan membangun sebuah basis pelanggan.

Karena anda tidak ada untuk menjawab panggilan atau menyelesaikan masalah dari para konsumen disebagian besar hari, maka para klien mungkin menjadi frustasi dan merasa anda tidak menawarkan layanan konsumen yang cukup, atau merespon dengan cukup cepat terhadap kebutuhan-kebutuhan mereka.

Mungkin masalah terbesar dari para pengusaha part-time adalah resiko menjadi kewalahan. Mempertahankan suatu pekerjaan full-time sambil menjalankan bisnis part-time membuat anda cuma punya sedikit, jika ada, waktu-waktu santai; sehingga, kehidupan pribadi dan keluarga anda mungkin akan terganggu.

“Dengan bekerja di siang hari dan menjalankan suatu bisnis di malam hari itu akan menciptakan sejumlah besar potensi konflik, dan bisa menambahkan suatu jumlah stress yang luar biasa banyaknya,” Arnold Sanow, co-author dari You Can Start Your Own Business memperingatkan.

(24)

Sanow mengatakan bahwa konflik-konflik antara suatu pekerjaan tetap dengan suatu bisnis sampingan itu umum, sebagaimana masalah-masalah keluarga: “Saya sudah melihat banyak percerian sebagai hasil dari bekerja full-time dan memiliki suatu bisnis sampingan.”

Tapi tidak berarti bahwa suatu bisnis sampingan itu tidak bisa berhasil. Itu tetap bisa berhasil, kata Sanow—jika anda memiliki skill-skill manajemen waktu yang sangat baik, disiplin diri yang kuat, dan dukungan dari keluarga serta teman-teman.

Yang juga sangat penting, katanya, adalah komitmen: “Jangan mengira bahwa, karena anda sudah memiliki suatu pekerjaan tetap, anda tidak harus benar-benar bekerja keras untuk bisnis anda. Anda harus memiliki suatu perencanaan serangan.”

M

M

a

a

s

s

a

a

l

l

a

a

h

h

-

-

m

m

a

a

s

s

a

a

l

l

a

a

h

h

P

P

a

a

s

s

a

a

r

r

Sama seperti bisnis apapun, rencana serangan anda seharusnya dimulai dengan suatu penaksiran menyeluruh mengenai potensi pasar dari ide bisnis anda.

Seringkali, langkah ini saja akan cukup untuk memberi tahu anda apakah anda seharusnya memulainya secara part-time atau full time.

Anda tidak boleh menjadi begitu terperangkap oleh rasa cinta anda terhadap apa yang sudah anda lakukan, sehingga menganggap remeh realitas-realitas bisnis yang ada.

Jika anda menemukan ada sebuah kebutuhan sangat besar yang tidak terpenuhi untuk produk atau jasa anda, dan belum ada pesaing besar dan suatu supply yang siap untuk konsumen, maka tidak ada alasan lagi bagi anda untuk tidak segera melangkah dan memulainya secara full time.

Tapi jika sebaliknya, anda menemukan bahwa pasarnya tidak akan mendukung suatu bisnis full-time, tapi mungkin suatu hari nanti dengan pengembangan marketing dan bisnis yang sesuai, maka mungkin akan lebih baik untuk lebih dulu memulainya secara part time.

Selediki berbagai faktor misalnya persaingan di dalam industri, tingkat ekonomi di wilayah anda, rincian demografis dari basis klien anda, dan ketersediaan calon-calon konsumen.

(25)

Jika anda ingin membuka suatu salon kecantikan kelas atas, misalnya, evaluasi jumlah toko serupa yang beroperasi, juga jumlah wanita kaya yang ada di wilayah anda dan fee yang mau mereka bayarkan.

Begitu anda sudah menetapkan bahwa ada suatu kebutuhan untuk bisnis anda, uraikan target-target dan strategi anda di dalam suatu bisnis plan yang komprehensif.

Anda harus selalu melakukan penelitian yang ekstensif, membuat perkiraan-perkiran pasar untuk bisnis anda, dan menetapkan target-target untuk diri sendiri berdasarkan penemuan-penemuan ini.

Itu akan memberikan anda suatu sudut pandang yang luar biasa mengenai kemungkinan-kemungkinan jangka panjang dan menjaga bisnis agar tetap berada di jalur.

Jangan lalai untuk menuliskan sebuah bisnis plan sekalipun jika anda memulainya secara part-time: Sebuah bisnis plan yang disusun dengan baik akan membantu anda untuk membawa bisnis anda secara full time nantinya.

Bisnis-bisnis tertentu cenderung lebih baik untuk dijalankan secara part-time: Produk-produk makanan, direct marketing dan bisnis-bisnis jasa misalnya.

Dengan melakukan penelitian pasar dan membuat bisnis plan, akan memberikan anda suatu ide yang lebih realistis tentang apakah bisnis anda bisa dijalankan secara part-time.

Jika anda sangat tertarik pada suatu bisnis yang secara tradisional membutuhkan suatu komitmen full-time, maka berpikirlah secara kreatif: Mungkin ada berbagai cara untuk membuatnya bisa dijalankan secara part-time.

Misalnya, dari pada membuka sebuah restoran, pertimbangkan untuk memulai sebuah bisnis catering. Anda memang tetap harus membuat bermacam menu dan berinteraksi dengan konsumen, tapi pekerjaan ini bisa dikerjakan saat malam dan di akhir pekan.

P

P

e

e

r

r

e

e

n

n

c

c

a

a

n

n

a

a

a

a

n

n

F

F

i

i

n

n

a

a

n

n

c

c

i

i

a

a

l

l

Satu faktor utama di dalam keputusan untuk memulai secara part-time atau full-time adalah situasi finansial anda.

(26)

Sebelum meluncurkan suatu bisnis full-time, banyak ahli yang menganjurkan untuk menyisihkan uang yang cukup bagi biaya hidup setidaknya selama 6 bulan sampai satu tahun.

Jumlahnya mungkin bervariasi; dengan membuat bisnis plan, maka anda akan tahu secara detil berapa lama anda bisa berharap untuk menunggu sebelum bisnis anda bisa menghasilkan suatu keuntungan.

Faktor-faktor dasar yang harus dipertimbangkan antara lain: • jumlah tabungan yang ada,

• apakah anda memiliki asset yang bisa dijual untuk mendapatkan uang tunai,

• apakah teman-teman atau anggota keluarga anda mungkin mau menawarkan modal atau pinjaman, dan

• apakah penghasilan dari pasangan anda atau dari anggota keluarga lainnya bisa mencukupi kebutuhan keluarga anda sambil anda meluncurkan suatu bisnis full time.

Jika, seperti banyak orang, anda kekurangan sumber-sumber finansial untuk memulai secara full time, maka memulainya secara part time itu seringkali adalah suatu alternatif yang sangat bagus.

Namun, jika anda memang ingin memulai secara part time, anda tentu ingin menyimpan beberapa angka di dalam ingatan: Secara spesifiknya, bagaimana anda tahu kapan bisnis anda menghasilkan uang yang cukup sehingga anda bisa mengucapkan selamat tinggal pada pekerjaan tetap anda?

Suatu aturan umum, menurut Sanow, adalah dengan menunggu sampai bisnis part time anda memberikan income yang setara dengan setidaknya 30 persen dari penghasilan yang anda dapat dari pekerjaan tetap anda saat ini.

“Dengan 30 persen dari income mereka, ditambah semua waktu ekstra sepanjang hari untuk mempromosikan bisnis mereka, maka para pengusaha seharusnya mampu untuk membuat peralihan pada titik tersebut,” katanya.

Ide bagus lainnya: Mulailah menyisihkan uang sambil anda tetap melakukan pekerjaan harian anda.

Dengan cara itu, saat anda mengambil kesempatan untuk full-time, maka anda akan memiliki landasan finansial untuk menambah income dari bisnis anda.

(27)

M

M

a

a

s

s

a

a

l

l

a

a

h

h

K

K

e

e

l

l

u

u

a

a

r

r

g

g

a

a

Sisi emosional dan psikologis dari memulai suatu bisnis itu kurang diperhitungkan dibanding aspek-aspek finansial dan pasar, padahal itu sama pentingnya di dalam keputusan anda untuk memulai secara part-time atau full time.

Mulailah dengan mendiskusikan situasi anda dengan pasangan anda, dan anggota-anggota keluarga lainnya.

Apakah mereka mendukung keputusan anda untuk memulai suatu bisnis? Apakah mereka memahami pengorbanan-pengorbanan yang dibutuhkan oleh bisnis part time maupun full time—dari anda, dari mereka dan dari seluruh anggota keluarga?

Pastikan orang-orang yang anda cintai mendapat kebebasan untuk memyatakan keberatan-keberatan atau kekhawatiran-kekhawatiran nya secara terbuka.

Dan waktu untuk melakukan ini adalah sekarang—bukan tiga bulan setelah anda berkomitmen pada bisnis anda dan sudah terlambat untuk mundur.

Kemudian, bekerja sama lah dalam mencari solusi-solusi praktis untuk masalah-masalah yang mungkin akan anda hadapi (bisakah pasangan anda mengambil alih beberapa pekerjaan rumah yang saat ini anda kerjakan, misalnya?).

Buat beberapa aturan dasar untuk bisnis part-time—misalnya, tidak bekerja pada Minggu sore, atau tidak mendiskusikan bisnis di meja makan. Untuk membuat bisnis part time anda sukses dan menjaga keluarga anda agar tetap bahagia, kuncinya adalah manajemen waktu.

Seimbangkan waktu yang anda miliki. Bangun lebih awal, dan jangan menyia-nyiakan waktu yang berharga untuk hal-hal yang tidak jelas atau tidak berguna.

Selain efek kepemilikan bisnis terhadap keluarga anda, yang sama pentingnya untuk dipertimbangkan adalah dampak yang mungkin diberikannya kepada anda.

Jika ide untuk menjalankan secara full time dan merelakan gaji bulanan serta keuntungan-keuntungan lain membuat anda merasa sangat cemas, maka mungkin suatu bisnis part time itu adalah pilihan yang terbaik.

(28)

Di sisi lain, jika anda perlu bekerja dengan jam kerja yang panjang pada pekerjaan full time saat ini, anda harus menempuh perjalanan yang sangat jauh, dan anda punya tiga orang anak kembar yang berusia 2 tahun, maka menambahkan suatu bisnis part time diatas komitmen-komitmen tersebut, bisa jadi seperti menambahkan jerami yang mematahkan punggung onta. Tentu, sebuah bisnis full-time juga memang membutuhkan waktu yang sangat panjang, tapi bisnis part-time yang dikombinasikan dengan sebuah pekerjaan full-time itu bahkan lebih berat lagi.

Jika rute ini yang anda pertimbangkan, perkirakan secara seksama efek-efeknya terhadap kehidupan anda.

Anda akan menggunakan malam-malam, akhir pekan dan jam-jam makan siang—dan, kemungkinan besar, hari libur anda, hari-hari sakit dan masa-masa liburan anda—untuk mengurusi bisnis.

Anda juga mungkin harus merelakan aktivitas-aktivitas waktu luang misalnya pergi ke bioskop, menonton TV, membaca atau pergi ke gym.

Bagaimana perasaan anda ketika anda pulang ke rumah dalam keadaan lelah setelah kerja lembur di kantor. . . kemudian harus duduk dan menghabiskan beberapa jam untuk mengerjakan sebuah proyek yang dibutuhkan oleh seorang klien besok pagi?

Komitmen jenis ini akan anda perlukan jika anda berharap bisnis part-time anda menjadi sukses. Pertimbangkan secara seksama apakah anda memiliki mental dan stamina fisik untuk memberikan usaha terbaik anda pada pekerjaan dan bisnis anda.

K

K

e

e

p

p

u

u

t

t

u

u

s

s

a

a

n

n

Entah anda akan memulainya secara part-time atau full time hanya keputusan itu yang bisa anda buat.

Rute manapun yang anda ambil, rahasia kesuksesannya adalah suatu penaksiran yang jujur mengenai sumberdaya-sumberdaya yang anda miliki, tingkat komitmen dan sistem pendukung yang anda siapkan.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, maka anda akan mampu untuk membuat pilihan yang tepat.

(29)

T

T

i

i

p

p

s

s

4

4

:

:

I

I

n

n

g

g

i

i

n

n

M

M

e

e

m

m

b

b

a

a

n

n

g

g

u

u

n

n

a

a

t

t

a

a

u

u

M

M

e

e

m

m

b

b

e

e

l

l

i

i

?

?

Saat sebagian besar orang memikirkan tentang memulai suatu bisnis, mereka memikirkan tentang memulainya dari nol—mengembangkan ide anda sendiri dan membangun perusahaan dari bawah ke atas.

Tapi dengan memulai dari nol menghadirkan beberapa kelemahan, termasuk kesulitan untuk membangun suatu basis konsumen, memasarkan bisnis baru, mempekerjakan karyawan dan memantapkan cash flow. . . yang kesemuanya tanpa track record atau reputasi untuk dilanjutkan.

Sebagian orang tahu mereka ingin memiliki bisnis mereka sendiri tapi tidak tahu dengan pasti jenis bisnis apa yang akan dipilih.

Jika anda masuk ke dalam kategori ini, atau jika anda khawatir tentang kesulitan-kesulitan yang terlibat di dalam memulai suatu bisnis dari awal, maka kabar baiknya adalah bahwa ada pilihan-pilihan lain, yaitu:

• Membeli sebuah bisnis yang sudah ada • Membeli sebuah franchise, atau

• Membeli sebuah peluang bisnis.

Tergantung pada kepribadian, skill dan sumber daya anda, ketiga metode untuk masuk ke dalam bisnis tersebut mungkin menawarkan keunggulan-keunggulan yang signifikan dibanding memulai bisnis dari nol.

(30)

T

T

i

i

p

p

s

s

5

5

:

:

M

M

e

e

m

m

b

b

e

e

l

l

i

i

B

B

i

i

s

s

n

n

i

i

s

s

y

y

a

a

n

n

g

g

S

S

u

u

d

d

a

a

h

h

A

A

d

d

a

a

Dalam banyak kasus, membeli suatu bisnis yang sudah ada itu lebih sedikit resikonya, dibanding memulai dari awal.

Saat anda membeli sebuah bisnis, berati anda mengambil alih suatu operasi yang sudah menghasilkan cash flow dan keuntungan.

Anda sudah memiliki suatu basis konsumen yang mantap dan reputasi juga karyawan yang sudah familiar dengan semua aspek dari bisnis tersebut. Dan anda tidak harus menemukan kembali apa yang sudah ada—membuat berbagai prosedur, sistem dan kebijakan baru—karena suatu formula kesuksesan untuk menjalankan bisnis itu sudah berada ditempatnya.

Tapi pada sisi kelemahan, untuk membeli suatu bisnis yang sudah ada itu seringkali lebih mahal dibanding memulai bisnis dari awal.

Akan tetapi, seringkali lebih mudah untuk mendapatkan modal yang akan digunakan untuk membeli suatu bisnis yang sudah ada, dibanding yang digunakan untuk memulai suatu bisnis yang baru.

Pihak bank dan investor umumnya merasa lebih nyaman jika berurusan dengan sebuah bisnis yang sudah memiliki suatu track record yang telah terbukti.

Selain itu, dengan membeli suatu bisnis mungkin akan memberikan anda hak-hak legalitas yang berharga, misalnya patent-patent atau hak cipta, yang terbukti bisa sangat menguntungkan.

Tapi tentu, tidak ada yang pasti di dunia ini—termasuk juga dengan membeli sebuah bisnis yang sudah ada tersebut.

Jika anda tidak berhati-hati, anda malah bisa terperangkap dengan inventaris yang usang, para pekerja yang tidak cooperative atau metode distribusi yang ketinggalan jaman.

Untuk memastikan anda mendapatkan pertukaran terbaik saat membeli suatu bisnis yang sudah ada, ambil langkah-langkah berikut ini:

(31)

P

P

i

i

l

l

i

i

h

h

y

y

a

a

n

n

g

g

T

T

e

e

p

p

a

a

t

t

Membeli bisnis yang sempurna itu dimulai dengan memilih jenis bisnis yang tepat untuk anda. Tempat terbaik untuk memulainya adalah dengan melihat ke dalam suatu industri yang anda sudah familiar dan pahami.

Pikirkan dengan matang tentang jenis bisnis yang membuat anda tertarik, dan yang menurut anda sangat cocok dengan skill-skill dan pengalaman anda.

Selain itu, pertimbangkan juga ukuran bisnis yang anda cari, dalam hal jumlah karyawan, lokasi dan angka penjualannya.

Berikutnya, tetapkan area geografis dimana anda ingin memiliki suatu bisnis. Perkirakan usaha dan biaya dari melakukan bisnis di area tersebut, termasuk gaji dan pajak, untuk memastikan bahwa semua itu bisa anda terima.

Begitu anda sudah memilih suatu wilayah dan industri untuk difokuskan, selidiki setiap bisnis di wilayah tersebut yang sesuai dengan persyaratan-persyaratan anda.

Mulailah mencarinya di surat kabar lokal, iklan baris yang berada di bagian “Peluang Bisnis” atau “Bisnis untuk di Jual.”

Anda juga bisa memasang iklan “Di cari untuk di Beli” yang isinya menggambarkan bisnis seperti apa yang anda cari.

Tapi ingat, hanya karena suatu bisnis itu tidak terdaftar untuk dijual, bukan berarti bahwa bisnis tersebut tidak untuk dijual.

Bicarakan dengan para pemilik bisnis di dalam industri; banyak dari mereka yang tidak mempersiapkan bisnisnya untuk dijual tapi akan mempertimbangkan untuk menjualnya jika anda memberikan suatu penawaran pada mereka.

Dengan memanfaatkan kemampuan networking dan kontak-kontak bisnis anda, maka kemungkinan besar anda akan mendengar bisnis-bisnis lain yang mungkin cocok.

Menghubungi seorang broker bisnis itu adalah cara lain untuk menemukan bisnis yang akan dijual. Sebagian besar broker dipekerjakan oleh para penjual untuk menemukan para pembeli dan membantu menegosiasikan perjanjian.

(32)

Jika anda menyewa seorang broker, dia akan meminta suatu komisi dari anda—biasanya 5 sampai 10 persen dari harga pembelian.

Bantuan yang bisa ditawarkan para broker, terutama untuk mereka yang baru pertama kali membeli, itu seringkali seimbang dengan biayanya.

Namun, jika anda benar-benar mencoba untuk menghemat uang, pertimbangkan untuk menyewa seorang broker hanya saat anda sudah hampir pada tahap negosiasi final.

Para broker bisa menawarkan bantuan dalam beberapa cara: • Penyeleksian awal berbagai bisnis untuk anda

Broker yang baik akan menolak banyak dari bisnis yang minta dijualkan, entah karena penjualnya tidak menyediakan data finansial yang lengkap atau karena bisnis tersebut terlalu mahal.

Dengan memanfaatkan jasa seorang broker akan membantu anda untuk menghindari resiko-resiko yang buruk ini.

Membantu menentukan ketertarikan-ketertarikan anda

Seorang broker yang baik memulainya dengan mencari tahu tentang skill-skill dan ketertarikan anda, kemudian membantu anda untuk memilih bisnis yang tepat untuk anda.

Dengan bantuan seorang broker, anda mungkin menemukan bahwa suatu industri yang tidak pernah anda pertimbangkan sebelumnya itu ideal untuk anda.

Bernegosiasi

Selama proses negosiasi adalah saat para broker benar-benar memanfaatkan keahliannya. Mereka membantu kedua belah pihak agar tetap fokus pada tujuan akhir dan menyelesaikan berbagai masalah.

Membantu dalam tugas-tugas administrasi

Para broker tahu peraturan-peraturan terbaru yang mempengaruhi semuanya, mulai dari lisensi dan perijinan sampai ke finansial. Mereka juga tahu cara-cara yang paling efisien untuk mempercepat proses, sehingga bisa menghemat waktu.

(33)

Bekerja sama dengan seorang broker akan mengurangi resiko anda untuk melupakan beberapa form, fee dan langkah penting di dalam proses.

M

M

e

e

l

l

i

i

h

h

a

a

t

t

L

L

e

e

b

b

i

i

h

h

D

D

e

e

k

k

a

a

t

t

Entah anda menggunakan jasa seorang broker atau melakukannya sendirian, anda pasti tentu ingin membentuk sebuah “tim akuisisi”—para banker, akuntan, dan pengacara anda—untuk membantu anda.

Para penasehat ini sangat penting untuk melakukan apa yang disebut “uji kelayakan,” yang berarti bahwa mereka akan menganalisa ulang dan memverifikasi semua informasi relevan tentang bisnis yang sedang anda pertimbangkan.

Saat uji kelayakan itu dilakukan, anda akan tahu apa yang akan anda beli dan dari siapa. Analisa pendahuluan dimulai dengan beberapa pertanyaan dasar:

• Mengapa bisnis ini dijual?

• Apa saja persepsi umum mengenai industri dan bisnis tertentu, dan apa harapan untuk masa depan?

• Apakah—atau bisakah—bisnis mengontrol market share yang cukup untuk tetap menguntungkan?

• Apakah bahan mentah yang dibutuhkan tersedia dalam jumlah yang berlimpah?

• Bagaimana barisan produk atau jasa dari perusahaan telah berubah seiring waktu?

Anda juga perlu memperkirakan reputasi dari perusahaan tersebut dan kekuatan dari hubungan-hubungan bisnisnya. Bicarakan dengan para konsumen, supplier dan vendor yang ada mengenai hubungan mereka dengan bisnis tersebut.

Hubungi Biro-biro bisnis, assosiasi-assosiasi industri dan perijinan serta agen-agen pelaporan kredit untuk memastikan bahwa tidak ada keluhan-keluhan terhadap bisnis tersebut.

Jika bisnis tersebut tetap telihat menjanjikan setelah analisa awal anda, maka tim akuisisi anda seharusnya mulai mengamati potensi keuntungan dari bisnis tersebut dan harga yang dimintanya.

(34)

Metode apapun yang anda gunakan untuk menentukan harga pasar yang wajar untuk bisnis tersebut, nilai penaksiran anda terhadap bisnis tersebut seharusnya juga memperhitungkan masalah-masalah lain, misalnya:

• kesehatan finansial, • sejarah pendapatan,

• potensi pertumbuhan, dan

• asset-asset yang tidak dapat diraba (misalnya, nama merek dan posisi pasar).

Untuk mendapatkan suatu ide mengenai antisipasi pengembalian dari perusahaan dan kebutuhan finansial di masa depan, mintalah pada pemilik bisnis dan/atau akuntan untuk menunjukkan proyeksi laporan-laporan finansial.

Data pemasukan dan pengeluaran, laporan-laporan pendapatan, cash flow dan pengembalian pajak untuk tiga tahun terakhir, itu semua adalah indikator kunci dari kesehatan sebuah bisnis.

Dokumen-dokumen tersebut akan membantu anda untuk melakukan beberapa analisa finansial yang menyoroti semua masalah, dan juga menyediakan suatu pandangan yang lebih dekat mengenai berbagai informasi yang kurang bisa diraba.

Diantara berbagai issu lain, anda harus fokus pada berikut ini:

I

I

n

n

v

v

e

e

n

n

t

t

a

a

r

r

i

i

s

s

y

y

a

a

n

n

g

g

b

b

e

e

r

r

l

l

e

e

b

b

i

i

h

h

a

a

n

n

a

a

t

t

a

a

u

u

k

k

u

u

r

r

a

a

n

n

g

g

Jika bisnis tersebut lebih di dasarkan pada suatu produk dibanding suatu jasa, periksa dengan seksama persediaan dari inventarisnya.

Orang-orang yang baru pertama kali membeli bisnis itu seringkali tergoda dengan inventaris, tapi itu bisa jadi sebuah jebakan. Inventaris yang berlebihan mungkin sudah usang atau akan segera menjadi usang; dan untuk menyimpan serta mengasuransikannya itu juga membutuhkan biaya. Inventaris yang berlebihan bisa berarti bahwa ada banyak konsumen tidak puas yang mengalami keterlambatan-keterlambatan antara waktu pemesanan mereka dengan batas pengiriman akhir, atau adalah item-item yang dikembalikan karena mereka merasa kecewa.

(35)

I

I

n

n

v

v

e

e

n

n

t

t

a

a

r

r

i

i

s

s

l

l

e

e

v

v

e

e

l

l

t

t

e

e

r

r

e

e

n

n

d

d

a

a

h

h

y

y

a

a

n

n

g

g

b

b

i

i

s

s

a

a

d

d

i

i

t

t

e

e

r

r

i

i

m

m

a

a

o

o

l

l

e

e

h

h

b

b

i

i

s

s

n

n

i

i

s

s

t

t

e

e

r

r

s

s

e

e

b

b

u

u

t

t

Tetapkan hal ini, kemudian mintalah penjual untuk setuju mengurangi persediaan ke level tersebut pada saat anda mengambil alih perusahan.

Juga tambahkan suatu pasal pada perjanjian pembelian yang menspesifikasikan bahwa anda hanya membeli inventaris yang sudah ada dan siap untuk dijual.

A

A

c

c

c

c

o

o

u

u

n

n

t

t

-

-

a

a

c

c

c

c

o

o

u

u

n

n

t

t

y

y

a

a

n

n

g

g

b

b

i

i

s

s

a

a

d

d

i

i

t

t

e

e

r

r

i

i

m

m

a

a

Penerimaan-penerimaan yang tidak terkumpul menghambat perkembangan suatu bisnis dan bisa jadi membutuhkan pinjaman-pinjaman bank yang tidak diantisipasi.

Lihat secara seksama indikator-indikator misalnya account receivable turnover, kebijakan-kebijakan kredit, jadwal pengumpulan cash dan usia dari account receivable turnover.

P

P

e

e

n

n

d

d

a

a

p

p

a

a

t

t

a

a

n

n

b

b

e

e

r

r

s

s

i

i

h

h

Gunakan serangkaian rasio pendapatan bersih untuk mendapatkan pandangan yang lebih baik mengenai kesimpulan dari suatu bisnis.

Misalnya, rasio laba kotor dibanding penjualan bersih bisa digunakan untuk menentukan apakah keuntungan margin dari perusahaan tersebut sesuai dengan bisnis-bisnis yang serupa.

Begitu juga, rasio dari pendapatan besih berbanding nilai bersih, saat mempertimbangkannya bersama-sama dengan proyeksi peningkatan di dalam biaya-biaya bunga, harga total pembelian dan faktor-faktor serupa, bisa menunjukkan apakah anda akan mendapatkan suatu pengembalian yang bisa diterima.

Terakhir, rasio pendapatan bersih berbanding dengan asset total itu adalah suatu indikator yang kuat mengenai apakah perusahaan tersebut mendapatkan suatu tingkat pengembalian yang menguntungkan dari asset-asset.

Akuntan anda bisa membantu anda memperkirakan semua rasio ini. Saat dia melakukannya, pastikan untuk menentukan apakah angka-angka

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka mendapatkan informasi untuk mendukung strategi dan potensi pengembangan kebun benih hibrid Acacia pada fase produksi ke depan, maka dilakukan penelitian

Setelah anda memiliki akses Web Replika NLC, maka anda bisa mulai untuk mempromosikan bisnis anda, mengajak orang bergabung dan memulai bisnis Oriflame?. DO

Rekam medis menjadi sangat penting dalam era ini dengan adanya komitmen pemerintah untuk menyediakan pelayanan kesehatan masyarakat semesta ( universal health

Pada titik ini, akuifer yang paling berpotensi berada pada layer 10 dan 11 yang berada pada kedalaman 44,2-75,4 m karena pada kedua layer ini memiliki ketebalan lapisan

Di antara sekian banyak upacara tersebut, Bohajat dan Mohpaisch merupakan upacara adat yang pelaksanaanya seringkali tidak harus sejalan dengan kronologi kehidupan

Sistem Casemix di Hospital Canselor Tuanku Muhriz (HCTM) telah dilaksanakan pada tahun 2002 dan bermula pada tahun tersebut, semua kes pesakit dalam telah dikodkan oleh koder-koder

Pembuatan Proyek Akhir ini bertujuan untuk : 1) mendapatkan desain tata rias panggung pada tokoh Jasmien dalam pergelaran tata rias Fairy Tales Of Fantasi, 2) mendapatkan

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Glasser dkk, Collin dkk dan Midena E dkk yang menemukan bahwa nilai photostressrecovery