• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KUALITAS MAKANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI RESTORAN CHUNG GI WA, DHARMAWANGSA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KUALITAS MAKANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI RESTORAN CHUNG GI WA, DHARMAWANGSA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH

KUALITAS

MAKANAN

TERHADAP

KEPUASAN

PELANGGAN DI

RESTORAN CHUNG

GI WA,

DHARMAWANGSA

Maria Melani

Universitas Bina Nusantara, KH Syahdan No.1 Jakarta Barat

Email: [email protected]

Dosen Pembimbing: Agung Gita Subakti.S.S.T, MM

Abstract

This study aims to determine the influence of food quality on customer satisfaction in Chung Gi Wa Dharmawangsa Restaurant. Method used in this research is a quantitative method conductc questionnaire and literature study. Analysis used in this study is descriptive analysis and simple linear regression analysis using the value of t. The results of this research showed that product quality has a positive influence on employee

performance improvement. Conclusions of this research, there is significant influence between quality product on customer satisfaction of 34% with correlations coefficient of 0.587

Keyword :Food Quality, Customer Satisfaction..

Abstrak

Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh kualitas makanan terhadap kepuasan pelanggan di Restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan melakukan kuesioner dan studi kepustakaan.Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan menggunakan regresi linear sederhana dengan menggunakan uji t. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa kualitas makanan mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan.Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh signifikan antara kualitas produk dan kepuasan pelanggan sebesar 34% dengan nilai koefisien korelasi 0.587.

Kata kunci: Kualitas Makanan, Kepuasan Pelanggan.

PENDAHULUAN

Kebutuhan primer atau biasa yang disebut dengan kebutuhan pokok manusia dibagi menjadi tiga macam, yaitu : sandang, papan dan pangan. Kebutuhan sandang adalah kebutuhan pakaian yang diperlukan manusia untuk kehidupan sehari

(2)

– hari.Pakaian diperlukan untuk melindungi tubuh dari panas dan dingin.

Kebutuhan papan yaitu tempat tinggal. Kebutuhan papan diperlukan manusia untuk bertahan diri dan akan berlanjut untuk hidup dan tinggal bersama keluarga.

Sedangkan kebutuhan pangan atau biasa yang disebut dengan makan adalah kebutuhan paling utama bagi makhluk hidup.Makanan dan minuman bertujuan untuk menghasilkan tenaga dan nutrisi.Tenaga dan nutrisi yang diperoleh berguna untuk melalukan berbagai aktifitas sehari – hari.Makanan yang sehat dan bergizi membantu pertumbuhan manusia baik otak maupun badan. Zaman sekarang ini kebutuhan makan tidak hanya menjadi sebuah kebutuhan primer untuk mendapatkan tenaga dan nutrisi, tetapi tanpa kita sadari sudah menjadi salah satu gaya hidup masyarakat Jakarta. Mayoritas masyarakat Jakarta akan pergi ke restoran atau café untuk makan dan juga untuk bersosialisasi dengan orang lain. Kebutuhan pangan yang semakin meningkat setiap tahun nya memberikan dampak banyaknya restoran yang menjamur di daerah Ibukota Jakarta.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik perkembangan jumlah restoran di Indonesia

semakin lama mengalami

peningkatan.Perkembangan yang ada terlihat dari tahun 2007 hingga tahun 2010.

Restoran atau yang biasa disebut dengan rumah makanmempunyai definisi tempat yang menjual berbagai produk makanan dan minuman kepada pelanggan sesuai dengan konsep restoran. Kata Restoranberasal dari bahasa perancis yang di

adaptasi oleh bahasa inggris “restourant” yang

merupakan dari kata “restaurer” yang memiliki

arti “memulihkan”.

Pengertian restoran menurut Marsum (2005:7) restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya baik berupa makanan maupun minum. Restoran ada yang berada dalam suatu hotel, kantor maupun pabrik, dan banyak juga yang berdiri sendiri di luar bangunan itu.

Terdapat 22 klasifikasi restoran menurut Marsum (2005:8) yaitu : A’la Carte Restaurant, Table D’hote Restaurant, Coffee Shop atau Brasserie, Cafetaria atau Café, Canteen, Continental Restaurant, Carvery, Dining Room, Discotheque, Fish and Chip Shop, Grill Room (Rotisserie), Inn Tavern, Night Club, Pizzeria, Pan Cake House/Creperie, Pub, Snack Bar, Speciality Restaurant, Terrace Restaurant, Gourmet Restaurant, Familt Type Restaurant dan Main Dining Restaurant.

Salah satu jenis restoran yang sedang menjamur di Jakarta adalah speciality restaurant, dan salah satunya adalah restoran yang khusus menjual makanan dan minuman dari korea. Pengaruh ”Gelombang Korea” (Korean Wave) di

Indonesia sudah terasa sejak 2012 lalu. Mulai dari hari itu, segala hal yang berbau Korea mulai digandrungi.Mulai dari drama, penyanyi asal Korea (K-Pop) hingga yang tahun ini mulai banyak dtemui, yaitu kuliner asal Korea.Salah satu restoran yang terkenal di Jakarta adalah Restoran Chung Gi Wa yang terletak di Komplek Grand Wijaya Center, Jalan Wijaya 2 Blok A

(3)

no.15, Jakarta Selatan. Restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa menjual berbagai macam jenis makanan dan minuman yang berasal dari korea. Salah satu menu favoritnya adalah Jap Chae, Soondubu Chige, Samgyopsal, Ogyopsal dan Pajon.

Banyak restoran korea yang sudah mulai menjamur di wilayah Jakarta. Tetapi hal tersebut tidak mengurangi pendapatan dan eksistensi Restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa.Sebagai seorang pelanggan, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian terhadap suatu barang atau jasa sehingga pelanggan ingin mengulangi pembelian tersebut.

Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi pelanggan dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa. Pelanggan akan mempertimbangkan kualitas, harga dan produk.Menurut Kotler dan Keller (2012:153) “quality is the totality of features and characteristic of product or services that bear on its ability to satisfy stated or implied needs.”Kualitas adalah totalitas fitur dan karakteristik dari produk atau layanan yang menanggung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.Sehingga dapat dikatakan bahwa mempertahankan kualitas dapat memuaskan pelanggan.Menurut Supranto (2011:2) suatu produk dikatakan bermutu bagi seseorang kalau produk tersebut dapat memenuhi kebutuhannya. Menurut Marsum menjelaskan bahwa dimensi dari kualitas makanan ini meliputi tujuh dimensi, yang terdiri dari :flavour (rasa),consistency (kemantapan/ketetapan),texture/form/shape

(susunan/bentuk/potongan), nutritional content (kandungan gizi), visual appeal (daya penarik lewat ketajaman mata), aromatic appeal (daya penarik lewat aroma) dan temperature (suhu) Menurut Kotler dan Keller (2012:153) “product and service quality, customer satisfaction and company profitability are intimately connected. Higher levels of quality result in higher levels of customers satisfaction, which support higher price and (often) lower costs. Studies have shown a high correlation between relative product quality and company profitability.” Kualitas produk, pelayanan, kepuasan pelanggan dan profitabilitas perusahaan memiliki hubungan yang sangat erat. Tingkat kualitas yang tinggi akan menghasilkan tinggi kepuasan pelanggan yang tinggi, dan akan mendukung harga yang lebih tinggi dan (sering) biaya yang lebih rendah. Penelitian telah menunjukkan korelasi yang tinggi antara kualitas produk dan profitabilitas perusahaan.Oleh karena itu kualitas makanan harus tetap dipertahankan oleh suatu restoran.Kualitas makanan bertujuan untuk memahami harapan dan kebutuhan pelanggan. Pelanggan yang akan menentukan hidup atau matinya suatu restoran.

Terdapat beberapa masalah mengenai kualitas makanan di Restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa.Salah satu contohnya, terdapat guest comment dari para pelanggan yang mengatakan bahwa rasa, penampilan dan porsi dari makanan yang disajikan tidak konsisten. Terkadang rasa makanan terlalu asin atau terlalu manis, penampilan makanan jika restoran sedang ramai berbeda dengan penampilan yang disajikan ketika restoran tidak terlalu banyak pengunjung dan porsi makanan dan side dish yang disajikan

(4)

berbeda beda. Pelanggan juga mengatakan kepada manager restoran bahwa minuman yang disajikan terkadang berbeda kualitas nya dengan biasanya.Beberapa pelanggan, bisa membedakan kualitas makanan yang berbeda-beda di Restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa, sehingga terdapat masalah-masalah yang muncul mengenai kualitas makanan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin membuat penelitian terhadap kualitas makanan dan kepuasaan pelanggan.Dengan judul penelitian “Pengaruh Kualitas Makanan terhadap Kepuasan Pelanggan di Restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa”.

Penulis membuat perumusan masalah Pengaruh Kualitas Makanan Terhadap Kepuasan Pelanggan di Restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa, yaitu:

1.

Bagaimana pengaruh kualitas makanan di

Restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa ? 2.Bagaimanakah kepuasan pelanggan yang ada di Restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa?

3.Apakah kualitas makanan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan di Restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa ?

METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan oleh penulis merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan regresi linier sederhana. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan cara menggambarkan serta menginterpretasi suatu objek sesuai dengan fakta yang ada, tanpa membuat perbandingan, atau dengan menghubungkan antara variabel yang satu dengan

yang lainnya. Penelitan deskriptif fokus kepada menjelaskan dan menggambarkannya.

Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas keadaan yang terjadi. Penelitian akan diberikan penjelasan yang lengkap, tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliti.

Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui seberapa besar pengaruh yang terjadi diantara dua variabel, yaitu konstribusi variabel X terhadap variabel Y.

Analisis yang digunakan adalah pendekatan regresi linier sederhana.Regresi linier sederhana adalah hubungan secara linier antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y).Analisis ini bertujuan mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.Hasil yang didapat dalam penelitian adalah hasil yang positif dan negatif.Tujuan lainnya adalah untuk seberapa besar kuat atau tidaknya tingkat hubungan antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Penelitian diharapkan dapat menjawab mengapa suatu keadaan terjadi dan dapat menemukan pengaruh antara variabel yang diteliti.

Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Menurut Syofian Siregar (2013:17) metode kuantitatif adalah penelitian yang berupa angka-angka.Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis dengan menggunakan teknik perhitungan statistik.

Data yang dperlukan didapat dari jawaban responden melalui kuesioner kepada pelanggan di

(5)

Restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa yang sudah ditentukan sebagai sampel.

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner bertujuan untuk memperoleh data dengan cara mengajukan daftar pernyataan tertulis secara lengkap sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang akan dibahas kepada para responden.

Menurut Syofian Siregar (2013:21) kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.

Menurut Syofian Siregar (2013:30) mengatakan bahwa populasi berasal dari bahasa inggris yaitu population yang berarti jumlah penduduk. Dalam metode penelitian, kata populasi amat popular dipakai untuk menyebutkan

serumpun/sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian

Menurut Syofian Siregar (2013:30) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.Metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode probability sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota pengambilan sampel. Jenis pengambilan sampel yaitu pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling) merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap

anggota yang ada dalam suatu populasi untuk dijadikan sampel

Uji validitas bertujuan untuk menunjukan tingkat kevalidan suatu instrumen. Instrumen yang mempunyai valid yang tinggi, akan mempunyai validitas yang tinggi. Instrumen yang mempunyai valid yang rendah, akan mempunyai validitas yang juga rendah.

Menurut Syofian Siregar (2013:46) validitas atau kesahihan adalah menunjukan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (a valid measure if it successfully measure the phenomenon)

Alat ukur yang baik tidak hanya memenuhi validitas yang baik, tetapi dituntut harus mempunyai reliabilitas yang juga baik. Instrumen yang reliabel adalah intrumen yang jika digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama atau stabil. Menurut Syofian Siregar (2013:55) reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukur dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula.

Menurut Syofian Siregar (2013:38) semula istilah hipotesis berasal dari bahasa Yunani yang mempunyai dua kata “hupo” (mentara) dan “thesis” (pernyataan atau teori) karena hipotesis merupakan pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya, makan perlu diuji kebenaran nya

(6)

Sebanyak 100 pelanggan di restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa telah mengisi kuesioner dan di dapatkan hasil sebagai berikut.

Dari hasil uji validitas terhadap variabel X bahwa 7 pernyataan variabel X memiliki nilai ݎℎ݅ݐݑ݊݃ > ݎݐܾ݈ܽ݁. Maka dapat dikatakan bahwa semua pernyataan tersebut valid, sehingga hasilnya dapat dipercaya dan digunakan untuk mengukur variabel X (Kualitas Makanan).

Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan bantuan program SPSS versi 21 terhadap variabel Y (Kepuasan Pelanggan) melalui 5 pernyataan, diperoleh hasil bahwa 5 pernyataan diatas memiliki nilai ݎℎ݅ݐݑ݊݃ > ݎݐܾ݈ܽ݁. Maka dapat dikatakan bahwa semua pernyataan tersebut valid, sehingga hasilnya dapat dipercaya dan digunakan untuk mengukur variabel Y (Kepuasan Pelanggan).

Berdasarkan hasil uji reabilitas menggunakan bantuan program SPSS versi 21 terhadap variabel X (Kualitas Makanan) dan Variabel Y (Kepuasan Pelanggan) melalui 12 pernyataan, diperoleh hasil Uji reabilitas terhadap variabel X (Kualitas Makanan) dilakukan dengan menggunakan metode Alpha Cornbach. Data dapat dikatakan reliabel apabila koefisien reabilitas instrumen lebih besar dari 0.6 (ݎଵଵ> 0.6).Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Alpha Cronbach 0.634>

0.6, dengan demikian seluruh pernyataan dapat dikategorikan reliabel dan konsisten dalam memberikan penilaian pada kuesioner.

Uji reabilitas terhadap variabel Y (Kepuasan Pelanggan) dilakukan dengan menggunakan metode Alpha Cornbach.Data dapat dikatakan reliabel apabila koefisien reabilitas instrumen lebih besar dari 0.6 (ݎଵଵ> 0.6).Dari tabel diatas

dapat dilihat bahwa nilai Alpha Cronbach 0.834>

0.6, dengan demikian seluruh pernyataan dapat dikategorikan reliabel dan konsisten dalam memberikan penilaian pada kuesioner.

Dalam kuesioner ini terdapat lima alternatif jawaban yang diolah menggunakan program SPSS 21. Pernyataan tersebut dikelompokan menjadi : 1. Pernyataan 1 – 7 mewakili variabel X (Kualitas Makanan), pernyataan digunakan untuk mengukur kualitas makanan di Restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa dengan alternatif jawaban sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Terdapat 7 dimensi yang mendasari pernyataan kuesioner tersebut adalah flavour, consistency, texture/form/shape, nutrional content,visual appeal, aromatic appeal dan temperature.

2. Pernyataan 8 – 12 mewakili variabel Y (Kepuasan Pelanggan), pernyataan digunakan untuk mengukur bagaimana kepuasan pelanggan di Restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa dengan alternatif jawaban sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Terdapat 5 dimensi yang mendasari pernyataan kuesioner tersebut adalah tetap setia, membeli produk yang ditawarkan, merekomendasikan produk, bersedia membayar lebih dan memberi masukan.

Berdasarkan tabel hasil analisa deskriptif, dapat dilihat bahwa hasil jawaban responden pada variabel X (Kualitas Makanan) secara rata – rata dengan nilai terendah butir pernyataan nomor 2 yaitu sebesar 3,57. Pernyataan nomor 2 adalah “Hidangan yang disajikan memiliki mutu, rasa dan aroma yang konsisten.”Pernyataan nomor 2 tersebut merupakan indikator dari Consistency.Hal ini dapat diartikan bahwa mutu,

(7)

rasa dan aroma di Restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa tidak konsisten. Sehingga Restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa harus meningkatkan konsistensi produk makanan. Rata – rata tertinggi butir pernyataan nomor 7 yaitu sebesar 4,21 dimana pernyataan dalam nomor 7 adalah “Temperatur makanan sesuai dengan jenis makanan nya.” Pernyataan nomor 7 tersebut merupakan indikator dari temperature yang menunjukan bahwa temperature di Restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa sudah termasuk ke dalam kategori yang baik. Dari hasil pengolahan data, dapat dikatakan bahwa restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa selalu memperhatikan temperatur makanan yang akan dihidangkan kepada pelanggan.

Berdasarkan tabel hasil pengolahan analisa deskriptif, dapat dilihat bahwa hasil jawaban responden pada variabel Y (Kepuasan Pelanggan) secara rata – rata dengan nilai terendah butir pernyataan nomor 12 dengan nilai mean sebesar 3,92. Dimana pernyataan nomor 12 adalah “Anda bersedia untuk memberikan masukan kepada restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa.” Pernyataan ini merupakan indikator dari dimensi memberi masukan. Dengan rendahnya mean dari butir pernyataan ini, dapat dikatakan bahwa pelanggan tidak selalu bersedia memberi masukan kepada Restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa.

Sedangkan rata – rata tertinggi adalah butir pernyataan nomor 11 dengan nilai mean sebesar 4,29. Dimana pernyataan nomor 11 adalah “Anda bersedia membeli produk makanan di restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa walaupun harus membayar lebih.” Pernyataan ini merupakan

indikator dari dimensi bersedia membayar lebih.Dengan kata lain, para pelanggan bersedia membayar lebih untuk produk makanan di Restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa.

Dari tabel model summary , menunjukan bahwa angka dari kolom R, merupakan hubungan antara kualitas makanan dan kepuasan pelanggan (koefisien korelasi) adalah 0,587. R square menyatakan besarnya pengaruh kualitas makanan terhadap kepuasan pelanggan (koefisien determinasi) adalah 0.251. Hal ini berarti besarnya pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan adalah 34,5% yang kemudian dibulatkan menjadi 34%. Sedangkan sisanya sebesar 66% (100% - 34%) dipengaruhi oleh variabel – variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Berdasarkan tabel hasil pengujian koefisien regresi, maka didapat dianalisis bahwa persamaan regresi untuk memperkirakan kinerja karyawan yang dipengaruhi oleh motivasi adalah Y = 7,912 + 0,455X, dimana Y merupakan kepuasan pelanggan dan X merupakan kualitas makanan. 1. Uji hipotesis dirumuskan sebagai berikut : Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas makanan dan kepuasan pelanggan di Restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa. Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara kualitas makanan dan kepuasan pelanggan di Restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa.

2. Pengambilan keputusan :

Jika,-ݐ௧௔௕௘௟≤ ݐ௛௜௧௨௡௚ , ≤ ݐ௧௔௕௘௟ maka Ho

diterima.

Jika, ݐ௛௜௧௨௡௚>ݐ௧௔௕௘௟ maka Ho ditolak.

(8)

Dan untuk menghitung nilai ݐ௧௔௕௘௟ adalah sebagai berikut:

• α = 0,05 • df = n – 2

= 100 – 2 = 98

• ݐ௧௔௕௘௟ = 1,984 (berdasarkan dari hasil

ݐ௧௔௕௘௟ lampiran)

Karena ݐ௛௜௧௨௡௚>ݐ௧௔௕௘௟, yaitu 7,180 > 1,984 maka Ho ditolak, yang artinya regresi linier signifikan, yaitu ݐ௛௜௧௨௡௚ lebih besar dariݐ௧௔௕௘௟, maka keputusan yang diambil adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas makanan dan kepuasan pelanggan di Restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisa pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.Menurut hasil jawaban responden pada variabel X (Kualitas Makanan) secara rata – rata dengan nilai terendah 3,57 pada pernyataan 2 yaitu “Hidangan yang disajikan memiliki mutu, rasa dan aroma yang konsisten”. Dimensi dari pernyataan ini adalah consistency. Seperti yang diungkapkan oleh Marsum (2005:159) “Mutu dari hidangan yang disajikan harus dijaga supaya mantab atau tetap baik, baik mutu, rasa maupun aromanya.”.Dimana produk makanan yang disajikan Restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa kurang diperhatikan konsistensi dari mutu, rasa dan aroma sehingga Restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa harus terus meningkatkan konsistensi dalam produk makanan.

Menurut hasil jawaban responden pada variabel X (Kualitas Makanan) secara rata – rata dengan nilai tertinggi 4,21 pada pernyataan 7 yaitu “Temperatur makanan sesuai dengan jenis makanan nya”. Dimensi dari pernyataan ini adalah temperature.Seperti yang diungkapkan oleh Marsum (2005:159) “Di dalam menyajikan makan harus diperhatikan suhunya.Makanan panas harus disajikan dalam keadaan benar- benar panas, dengan piring yang panas.Untuk makanan dingin harus di sajikan dalam keadaan dingin dengan piring atau tempat yang dingin pula”.Dimana Restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa sudah memperhatikan dan mempertahankan temperatur dari makanan yang akan disajikan kepada pelanggan.

2. Menurut hasil jawaban responden pada variabel Y (Kepuasan Pelanggan) secara rata – rata dengan nilai terendah 3,92 pada pernyataan 12 adalah “Anda bersedia untuk memberikan masukan kepada restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa”.Dimensi dari pernyataan ini adalah dimensi memberi masukan.Seperti yang diungkapkan oleh Kotler dan Keller (2012:150) “Pelanggan akan menurunkan intensitas untuk memperhatikan merek dan iklan pesaingnya, dan kurang memperhatikan harga.Menawarkan gagasan barang dan jasa kepada perusahaan, selain itu perusahaan mengeluarkan biaya pelayanannya yang lebih rendah dibandingkan mencari pelanggan baru.Transaksi yang dilakukan pelanggan yang loyal akan lebih rutin dibandingkan pelanggan baru”.Dimana pelanggan kurang bersedia untuk memberi masukan dan

(9)

saran kepada Restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa.

Menurut hasil jawaban responden pada variabel Y (Kepuasan Pelanggan) secara rata – rata dengan nilai tertinggi 4,29 pada pernyataan 11 adalah “Anda bersedia membeli produk makanan di restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa walaupun harus membayar lebih.” Pernyataan ini merupakan indikator dari dimensi bersedia membayar lebih.Seperti yang diungkapkan oleh Kotler dan Keller (2012:150) “Pelanggan akan membeli jenis produk baru yang dijual atau produk yang telah disempurnakan dari perusahaan. Dampak positif yang muncul adalah menceritakan tentang nilai positif perusahaan dan produknya pada orang lain. Seperti keluarga atau kerabat dekat.Pelanggan akan menurunkan intensitas untuk memperhatikan merek dan iklan pesaingnya, dan kurang memperhatikan harga.”Karena adanya kualitas makanan yang baik dari Restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa, pelanggan mau membayar lebih untuk produk makanan yang ditawarkan.

3. Menurut hasil pengolahan yang diperoleh dari SPSS 21, nilai koefisien korelasi (R) adalah 0,587 (sedang). Sedangkan besarnya pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan sebesar 34%, sedangkan sisanya 66% dipengaruhi oleh variabel – variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dalam uji hipotesis yang dilakukan di dapat hasil Ho ditolak, 7,180 > 1,984, yang artinya regresi linier signifikan, yaitu ݐ௛௜௧௨௡௚ lebih besar dariݐ௧௔௕௘௟.Maka keputusan yang diambil adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas makanan terhadap kepuasan pelanggan di Restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa.

Berdasarkan hasil analisa dan simpulan diatas, maka saran yang dapat diberikan kepada Restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsaadalah :

1

.Faktor kualitas makanan dari dimensi

consistency perlu diperhatikan agar dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah :

-Melakukan pelatihan rutin bersama Mr. Kim yang dilakukan setiap satu bulan sekali. Pelatihan ini ditujukan kepada karyawan yang bekerja di kitchen.Pelatihan ini berguna untuk mengikuti standart recipe yang sudah ada, sehingga mutu, rasa dan aroma makanan tetap konsisten.

-Melakukan double check untuk setiap makanan yang akan dihidangkan kepada tamu, apakah mutu, rasa dan aroma sudah sesuai dengan standart operational procedure yang telah ditetapkan.

2.Faktor kepuasan pelanggan dari dimensi memberi masukan perlu diperhatikan. Hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah :

-Memberikan compliment kepada pelanggan, setelah pelanggan mengisi guest comment dan memberi masukan. Sehingga pelanggan tertarik untuk memberikan masukan yang bermanfaat untuk Restoran Chung Gi Wa, Dharmawangsa. -Restoran Chung Gi Wa, Dharmawanga disarankan membuat satu website yang dimana website ini digunakan untuk mempermudah pelanggan agar semakin cepat memperoleh informasi-informasi dan promosi yang ada. Juga menyediakan layanan kritik dan saran di dalam website tersebut.

(10)

Badan Pusat Statistik. (2010). Diambil dari :http://www.bps.go.id/

Christian Lasander. (2013). Citra Merek, Kualitas Produk, Dan Promisi Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Makanan Tradisional. Vol.1 No.3 September 2013. Diambil dari :http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article /viewFile/2024/1610

Dayang Nailul Munna Abang Abdullah and Francine Rozario. Influence of Service and Product Quality towards Customer Satisfaction: A Case Study at the Staff Cafeteria in the Hotel Industry. Vol:3, No:5, 2010. Diambil dari :http://waset.org/publications/15478/influence-of- service-and-product-quality-towards-customer- satisfaction-a-case-study-at-the-staff-cafeteria-in-the-hotel-industry

Intan Maizura Abd Rashid, Muhammad Fazlee Sham Abdullah, Bibi Noraini Mohd Yusuf, Mohd Shahidan Shaari. (2010).

Impact Of Service And Food Quality

On Customer Satisfaction Among Generation Y

For The Fast Food Restaurant In

Malaysia. Vol.5 No.2

Diambil dari

:http://cirworld.org/journals/index.php/jssr/article/ view/3047

Ir. Syofian Siregar, M.M. (2013).Metode

Penelitian Kuantitatif dilengkapi dengan

perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS. Prenada Media Group.

Jimmy Sugianto dan Sugiono Sugiharto, S.E., M.M. (2013).Analisa Pengaruh Service

Quality, Food Quality, dan Price Terhadap

Kepuasan Pelanggan Restoran Yung Ho, Surabaya.Vol. 1, No. 2, (2013) 1-10. Diambil dari

:http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/manaje men-pemasaran/article/view/884

Kompas. Jajanan Ala Korea. Diambil dari : http://travel.kompas.com/read/2014/10/01/160800 327/Pedas.dan.Gurih.Jajanan.ala.Korea

Marsum, Wa. (2005). Restoran dan Segala Permasalahannya.Andi Yogyakarta.

Philip Kotler and Kevin Lane Keller.(2012). Marketing Management 14e Global Edition. Prof. J. Supranto, M.A.,APU. (2011). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan.PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Shandy Widjoyo Putro dan Prof. Dr.Hatane Semuel, MS., Ritzky Karina M.R. Brahmana, S.E., M.A. (2014). Pengaruh Kualitas Layanan dan Kualitas Makanan Terhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Konsumen Restoran Happy Garden Surabaya.Vol.2, No. 1, (2014)

1-9.Diambil dari

:http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/manaje menpemasaran/issue/view/8

RIWAYAT PENULIS

Maria Melani, lahir di Jakarta 13 Desember

1992. Penulis menamatkan pendidikan DIV di Universitas Bina Nusantara dalam program studi Hotel Management pada tahun 2015.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa Return On Assets (ROA) dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan positif terhadap harga

Abstrak 1) Dibuat dalam bahasa Indonesia dan Inggris disertai kata kunci (keywords) yang memuat 3–5 kata (atau frasa). 2) Artikel asli / laporan hasil penelitian

Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan di atas, maka hasil penelitian tentang faktor personal narasumber dalam pengelolaan toga dapat dikategorikan dalam tiga faktor yaitu

Pengurangan beban penyejukan dapat dilakukan dengan cara; memasang pembayang luar horizontal untuk menghalangi masuknya radiasi matahari langsung yang menembus kaca ke

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan dalam penelitian ini dapat disarankan hal-hal sebagai berikut: (a) Bahwa dalam pembelajaran PKn, salah satu alternatif

Tämä johtuu varmasti siitä, että Kontulankaaren talot ovat harmaita, näin ympäristö koetaan yksitoikkoiseksi ja värittömäksi, vaikka kasvillisuutta ja tilaa talojen välissä

Guru menugaskan peserta didik supaya memperlihatkan rubrik “Insya Allah Aku Bisa” dalam buku teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf (halaman terakhir

Hasil pre-test dan post-test pada kedua kelompok berdasarkan analisa dengan menggunakan uji T berpasangan dan uji Wilcoxon sama-sama menunjukkan peningkatan yang signifikan (p >