• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PENULISAN TESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN PENULISAN TESIS"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN PENULISAN TESIS 1

PEDOMAN PENULISAN TESIS

Di susun oleh:

Dr. Susanto, MS.

Elsye Maria Rosa, SKM., M.Kep.

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER MANAJEMEN

(2)

PANDUAN PENULISAN TESIS 2

PRAKATA

uku Panduan Penulisan Tesis ini disusun untuk membantu mahasiswa menulis Tesis, yang menjadi tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan pada program Magister Manajemen Rumah Sakit. Buku pedoman ini memuat ketentuan-ketentuan tentang penulisan usulan penelitian Tesis sampai penulisan Tesis itu sendiri.

Panduan penulisan Tesis ini, diharapkan dapat membantu proses belajar-mengajar terutama dalam Penulisan Tesis mencapai hasil yang optimal baik dari segi waktu penyelesaian penulisan usulan penellitian, serta penyelesaian Tesis itu sendiri. Diharapkan kualitas Tesis yang dibuatpun lebih meningkat dan dapat memberikan petunjuk yang tepat bagi mahasiswa.

Pada prinsipnya pembuatan panduan penulisan Tesis ini adalah kewajiban kita bersama agar penyelenggaraan pendidikan pada Program Magister Manajemen ini lebih berkualitas dan lulusannyapun memiliki kemampuan yang lebih berkualitas. Panduan penulisan ini dibuat dengan satu keyakinan bahwa mahasiswa telah memahami konsep Metodologi Penelitian yang mumpuni, sehingga diharapkan dalam membuat Tesis tidak mendapatkan hambatan dan kendala yang berarti.

(3)

PANDUAN PENULISAN TESIS 3

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

BAB II. SISTEMATIKA PENELITIAN KUANTITATIF

BAB III SISTEMATIKA PENULISAN USULAN PENELITIAN

KUANTITATIF

BAB IV SISTEMATIKA PENULISAN PENELITIAN TESIS BAB V SISTEMATIKA PENELITIAN KUALITATIF

BAB VI SISTEMATIKA PENULISAN PENELITIAN KUALITATIF

BAB VII SISTEMATIKA PENELITIAN TINDAKAN (ACTION RESEARCH) BAB VIII SISTEMATIKA PENULISAN PENELITIAN TINDAKAN (ACTION

RESEARCH)

BAB IX TEKNIK PENULISAN TESIS DAFTAR PUSTAKA

(4)

PANDUAN PENULISAN TESIS 4

BAB I

PENDAHULUAN

anduan ini dibuat untuk membantu mahasiswa program Magister Manajemen Rumah Sakit Universitas Muhamadiyah Yogya dalam menyajikan hasil penelitiannya dalam bentuk dokumen akademis. Panduan ini tidak menjelaskan metode atau tehnik penelitian, tetapi membuat standarisasi format dan pengaturan isi dari tesis yang akan dibuat oleh mahasiswa. Oleh sebab itu tesis yang dibuat oleh mahasiswa harus mengikuti format yang telah diatur dalam panduan ini.

Tesis merupakan suatu karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa Program Magister di akhir masa studinya pada suatu perguruan tinggi. Manfaat penulisan Tesis antara lain membiasakan mahasiswa untuk menyusun hasil penelitiannya dan menuangkannya ke dalam suatu tulisan/karangan ilmiah yang disebut Tesis menurut cara-cara yang lazim digunakan di lingkungan akademik. Selain itu, melalui Tesis mahasiswa dapat memperluas dan memperdalam pengetahuan tentang masalah yang diteliti atau diamati, serta menambah pengetahuan orang lain melalui penemuan atau pemikiran yang dibahas dalam tulisan itu.

Tesis lebih mendalam daripada skripsi, baik dalam hal jumlah variabel yang diamati maupun referensi yang digunakan. Dalam suatu Tesis diharapkan terkandung suatu pengetahuan/aksioma baru yang diperkenalkan oleh penulis. Bahan penulisan Tesis diharapkan diperoleh dari pengamatan/penelitian yang dilakukan atau merupakan usaha untuk menguji satu atau lebih hipotesis. Tesis merupakan pelengkap persyaratan untuk memperoleh gelar Magister atau Sarjana Strata Dua (S2).

Dalam penulisan Tesis mahasiswa dibimbing oleh satu orang dosen atau lebih. Dosen pembimbing bertugas membimbing mahasiswa antara lain dalam pemilihan topik, ruang lingkup pembahasan, pemilihan variabel yang dianalisis, penggunaan teori, dan sistematika penulisan. Meskipun mendapat bimbingan dari dosen, tanggung jawab isi Tesis tetap berada pada mahasiswa. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan jujur dalam penggunaan data dan bertanggungjawab terhadap penulisannya.

Panduan penulisan Tesis ini, untuk seterusnya disingkat buku Panduan, bertujuan memberikan panduan bagi mahasiswa dalam menulis Tesis, sehingga tercapai keseragaman format Tesis serta memudahkan mahasiswa dalam menyusun rencana penelitiannya.

(5)

PANDUAN PENULISAN TESIS 5

BAB II

SISTEMATIKA PENELITIAN KUANTITATIF

Bagi mahasiswa yang akan memilih metode penelitian Kuantitatif sebagai rancangan penelitiannya, maka diperlukan kesepakatan atau persamaan persepsi tentang cirri penelitian kuantitatif yaitu sebagai berikut :

1. Paradigma penelitian Kuantitatif adalah positivism, bahwa dunia kehidupan social dapat diteliti berdasarkan prinsip-prinsip hukum sebab akibat seperti layaknya hukum-hukum alam yang berlaku pada kehidupan sehari-hari.

2. Pendekatan positivism memandang bahwa realitas dapat dipecah-pecah, dapat dipelajari independen, dieliminasi dari objek yang lain dan dapat dikontrol. Ditinjau tujuan penelitiannya yaitu untuk menyusun bangunan ilmu nomothetik yaitu ilmu yang berupaya membuat hukum berdasarkan hasil generalisasi. Tinjauan dari unsure aksiologi, positivism menuntut agar peneliti bebas dari nilai, yang mengusahakan objektivitas, agar dapat ditampilkan prediksi atau hukum yang berlakunya bebas waktu dan tempat.

3. Asumsi dari penelitian kuantitatif bahwa fakta-fakta dari objek penelitian memiliki realitas objektif dan variabel-variabel dapat diidentifikasi dan hubungan-hubungannya dapat diukur.

4. Alasan dan tujuan untuk melakukan penelitian adalah untuk mendapatkan deskripsi penjelasan-penjelasan kausal, mendapatkan generalisasi hasil dan memprediksi suatu peristiwa berdasarkan sejumlah variabel predictor.

5. Proses pendekatan risetnya secara ringkas mencakup : 1) permasalahan penelitian, 2) deduksi teori, 3) hipotesis, 4) desain riset, 5) rancangan pengukuran konsep-konsep dengan instrument-instrumen pengumpul data, 6) penentuan populasi dan sampel, 7) uji coba instrument, 8) pengumpulan data, 9) mengolah dan menganalisis data, 10) Menarik kesimpulan atau menentukan temuan-temuan hasil penelitian, 11)penulisan hasil penelitian.

Rancangan penelitian lebih menekankan pada aspek baik atau tidak baik dan sangat tergantung pada derajat akurasi yang diinginkan oleh peneliti, derajat pembuktian hipotesis, dan tingkat perkembangan dan ilmu pengetahuan yang menjadi perhatian. Oleh karena itu tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa rancangan penelitian tidak ada yang tepat sekali, satu sama lain memiliki titik lebih dan titik kurang.

Penentuan rancangan penelitian seringkali didasarkan pada pertimbangan praktis dan kompromi peneliti terhadap cakupan area penelitiannya. Oleh karena itu, rancangan penelitian banyak sekali ragamnya. Para ahli belum ada kesepakatan dalam penggolongan rancangan penelitian.

(6)

PANDUAN PENULISAN TESIS 6 Namun demikian, secara umum rancangan penelitian Kuantitatif dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Rancangan penelitian tanpa perlakuan (kelompok deskriptif)

dan Rancangan penelitian dengan perlakuan (kelompok eksperimen).

a. Rancangan Penelitian Tanpa Perlakuan (Kelompok Deskriptif)

Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka-angka) yang diolah dengan metoda statistik. Pada dasarnya pendekatan kuantitatif dilakukan pada jenis penelitian inferensial dan menyandarkan kesimpulan hasil penelitian pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metoda kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Pada umumnya, penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan jumlah sampel besar. Bila disederhanakan penelitian berdasarkan pendekatan kuantitatif secara mendalam dibagi menjadi: penelitian deskriptif dan penelitian inferensial.

1. Penelitian Deskriptif (descriptive research)

Penelitian deskriptif melakukan analisis hanya sampai taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan data secara sistematik, sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristrik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Analisis yang sering digunakan adalah: analisis persentase dan analisis kecenderungan. Kesimpulan yang dihasilkan tidak bersifat umum.

Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat pencitraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Beberapa contoh penelitian macam ini adalah:

a. Survei mengenai pendapat umum untuk menilai sikap para pemilih terhadap rencana perubahan tahun pelajaran.

b. Survei dalam suatu daerah mengenai kebutuhan akan pendidikan keterampilan. c. Studi mengenai kebutuhan tenaga kerja akademik pada suatu kurun waktu

tertentu.

d. Penelitian mengenai taraf serap pelajar-pelajar SMA.

Ciri yang menonjol dan penelitian deskriptif adalah sebagai berikut : Secara harfiah, penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi atau kejadian. Dalam anti ini penelitian deskriptif itu adalah akumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata-mata tidak perlu mencari atau menerangkan saling berhubungan, mentest hipotesis, membuat ramalan, atau mendapatkan makna dan implikasi, walaupun penelitian yang bertujuan untuk menemukan hal-hal tersebut dapat mencakup juga metode deskriptif. Tetapi para ahli dalam bidang penelitian tidak ada kesepakatan

(7)

PANDUAN PENULISAN TESIS 7 mengenai apa sebenarnya penelitian deskriptif itu. Sementara ahli memberikan arti penelitian deskriptif itu lebih luas dan mencakup segala macam bentuk penelitian kecuali penelitian historis dan penelitian eksperimental, dalam anti luas, biasanya digunakan istilah penelitian survei.

a. Penelitian survey, tujuannya adalah :

1. Untuk mencari informasi faktual yang mendetail yang mencandra gejala yang ada.

2. Untuk mengidentifikasi masalah-masalah atau bentuk mendapatkan justifikasi keadaan dan praktek-praktek yang sedang berlangsung. 3. Untuk membuat komparasi dan evaluasi.

4. Untuk mengetahui apa yang dikerjakan oleh orang-orang lain dalam menangani masalah atau situasi yang sama, agan dapat belajar dari meneka untuk kepentingan pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa depan.

b. Penelitian Kasus

Tujuan penelitian kasus adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial: individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat.

Ciri utama yang menonjol adalah:

1. Penelitian kasus adalah penelitian mendalam mengenai unit sosial tertentu yang hasilnya merupakan gambaran yang lengkap dan terorganisasi baik mengenai unit tersebut.

2. Tergantung kepada tujuannya, ruang lingkup penelitian itu mungkin mencakup keseluruhan siklus kehidupan atau hanya segmen-segmen tertentu saja; studi demikian itu mungkin mengkonsentrasikan diri pada faktor-faktor khusus tertentu atau dapat pula mencakup keseluruhan faktor-faktor dan kejadian-kejadian.

3. Dibanding dengan studi survei yang cenderung untuk meneliti sejumlah kecil variabel pada unit sampel yang besar, studi kasus cenderung untuk meneliti jumlah unit yang kecil tetapi mengenai variabel-variabel dan kondisi-kondisi yang besar jumlahnya.

Keunggulan yang utama dan penelitian kasus sebagai berikut:

1. Penelitian kasus terutama sangat berguna untuk informasi latar belakang guna perencanaan penelitian yang lebih besar dalam ilmu-ilmu sosial. Karena studi yang demikian itu intensif sifatnya, menerangi variabel yang penting, proses, dan interaksi, yang memerlukan perhatian yang lebih luas. Penelitian kasus itu merintis dasar baru dan sering kali merupakan sumber hipotesis-hipotesis untuk penelitian lebih jauh.

(8)

PANDUAN PENULISAN TESIS 8 2. Data yang diperoleh dan penelitian kasus memberikan contoh yang berguna untuk memberi ilustrasi mengenai penemuan yang digeneralisasikan dengan statistik.

Kelemahan penelitian kasus meliputi:

1. Karena fokusnya yang terbatas pada unit-unit yang sedikit jumlahnya, penelitian kasus itu terbatas sifat representatifnya. Studi yang demikian itu tidak memungkinkan generalisasi kepada populasinya, sebelum penelitian lanjutan yang berfokus pada hipotesis tertentu dan menggunakan sampel yang layak selesai dikerjakan.

2. Penelitian kasus terutama sangat peka terhadap keberatsebelahan subyektif. Kasusnya sendiri mungkin dipilih atas dasar sifat dramatiknya dan bukan atas dasar sifat khasnya. Sejauh pendapat selektif menentukan apakah data tertentu diikutsertakan atau tidak, atau memberikan makna tinggi atau rendah, atau menempatkan data tersebut dalam konteks tertentu dan bukan pada konteks yang lain, maka interpretasi subyektif akan mempengaruhi hasilnya. Langkah pokok yang harus dilakukan untuk melaksanakan penelitian kasus meliputi:

1. Rumuskan tujuan yang akan dicapai. Apakah yang dijadikan unit studi itu dan sifat-sifat, saling hubungan serta proses yang mana yang akan menuntun penelitian?

2. Rancangan cara pendekatannya. Bagaimana unit-unit itu akan dipilih? Sumber data mana yang tersedia? Metode pengumpulan data mana yang akan digunakan?

3. Kumpulkan data.

4. Organisasikan data dan informasi yang diperoleh itu menjadi rekonstruksi unit studi yang koheren dan terpadu secara baik.

5. Susunlah laporannya dengan sekaligus mendiskusikan makna hasil tersebut.

2. Penelitian inferensial

Penelitian inferensial melakukan analisis hubungan antar variabel dengan pengujian hipotesis. Dengan demikian, kesimpulan penelitian jauh melebihi sajian data kuantitatif saja, dan diupayakan bersifat umum.

a. Penelitian Longitudinal

Penelitian longitudinal adalah penelitian yang dilakukan dengan ciri: waktu penelitian lama, memerlukan biaya yang relatif besar, dan melibatkan populasi yang mendiami wilayah tertentu, dan dipusatkan

(9)

PANDUAN PENULISAN TESIS 9 pada perubahan variabel amatan dari waktu ke waktu. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mempelajari pola dan urutan perkembangan dan/atau perubahan sesuatu hal, sejalan dengan berlangsungnya perubahan waktu.

1. Kohort

Penelitian kohort sering juga disebut penelitian follow up atau penelitian insidensi, yang dimuali dengan sekelompok orang (kohort) yang bebas dari penyakit, yang diklasifikasikan ke dalam sub kelompok tertentu sesuai dengan paparan terhadap sebuah penyebab potensial terjadinya penyakit atau outcome. Penelitian kohort memberikan informasi terbaik tentang penyebab penyakit dan pengukurannya yang paling langsung tentang resiko timbulnya penyakit. Jadi ciri umum penelitian kohort adalah:

1) dimulai dari pemilihan subyek berdasarkan status paparan 2) melakukan pencatatan terhadap perkembangan subyek dalam

kelompok studi amatan.

3) dimungkinkan penghitungan laju insidensi (ID) dan masing-masing kelompok studi.

4) peneliti hanya mengamati dan mencatat paparan dan penyakit dan tidak dengan sengaja mengalokasikan paparan.

Oleh karena penelitian kohort diikuti dalam suatu periode tertentu, maka rancangannya dapat bersifat restropektif dan prospektif, tergantung pada kapan terjadinya paparan pada saat peneliti mau mengadakan penelitian. Rancangan penelitian kohort prospektif, jika paparan sedang atau akan berlangsung, pada saat penelitian memulai penelitiannya. Rancangan kohort retrospektif, jika paparan telah terjadi sebelum peneliti memulai penelitiannya. Jenis penelitian ini sering disebut sebagai penelitian prospektif historik.

Kelebihan penelitian jenis kohort adalah sebagai berikut:

1) adanya kesesuaian dengan logika studi eksperimental dalam membuat inferensi kausal, yaitu penelitian dimulai dengan menentukan faktor “penyebab” yang diikuti dengan akibat. 2) peneliti dapat menghitung laju insidensi, sesuatu hal yang

(10)

PANDUAN PENULISAN TESIS 10 3) sesuai untuk meneliti paparan yang langka.

4) memungkinkan peneliti mempelajari sejumlah efek secara serentak dan sebuah paparan.

5) bias yang terjadi kecil

6) tidak ada subyek yang sengaja dirugikan.

Kelemahan penelitian kohort pun ada, yang meliputi hal-hal sebagai berikut:

1) membutuhkan waktu yang lebih lama dan biaya yang mahal. 2) membutuhkan ketersediaan data sekunder yang cukup

mendukung.

3) Tidak efisien dan tidak praktis untuk mempelajari penyakit yang langka. : hilangnya subyek amatan selama masa penelitian. 4) tidak cocok menentukan merumuskan hipotesis tentang faktor

etiologi lainnya untuk penyakit amatan.

2. Penelitian cross-sectional (Lintas-Bagian)

Penelitian lintas-bagian adalah penelitian yang mengukur prevalensi penyakit~ Oleh karena itu seringkali disebut sebagai penelitian

prevalensi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan

penyakit dengan paparan dengan cara mengamati status paparan dan penyakit secara serentak pada individu dan populasi tunggal pada satu saat atau periode tertentu.

Penelitian lintas-bagian relatif lebih mudah dan murah untuk dikerjakan oleh peneliti dan amat berguna bagi penemuan pemapar yang terikat erat pada karakteristik masing-masing individu. Data yang berasal dari penelitian ini bermanfaat untuk: menaksir besarnya kebutuhan di bidang pelayanan kesehatan dan populasi tersebut. instrumen yang sering digunakan untuk memperoleh data dilakukan melalui: survei, wawancara, dan isian kuesioner.

Kelebihan penelitian lintas-bagian adalah: mudah untuk dilakukan,

murah, dan tidak memaksa subyek untuk mengalami faktor yang diperkirakan bersifat merugikan kesehatan (faktor resiko) dan tidak

(11)

PANDUAN PENULISAN TESIS 11 ada subyek yang kehilangan kesempatan untuk memperoleh terapi yang diperkirakan bermanfaat.

Kelemahan penelitian lintas-bagian adalah memiliki validitas

inferensi yang lemah dan kurang mewakili sejumlah populasi yang akurat, oleh karena itu penelitian ini tidak tepat bila digunakan untuk menganalisis hubungan kausal paparan dan penyakit.

c. Penelitian Kasus Kontrol (case control)

Penelitian kasus kontrol adalah rancangan epidemiologis yang mempelajari hubungan antara paparan (amatan penelitian) dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan status paparannya. Ciri penelitian ini adalah: pemilihan subyek berdasarkan status penyakitnya, untuk kemudian dilakukan amatan apakah subyek mempunyai riwayat terpapar atau tidak. Subyek yang didiagnosis menderita penyakit disebut: Kasus berupa insidensi yang muncul dan populasi, sedangkan subyek yang tidak menderita disebut Kontrol.

Jenis penelitian ini dapat saja berupa penelitian restrospektif bila peneliti melihat ke belakang dengan menggunakan data yang berasal dari masa lalu atau bersifat prospektif bila pengumpulan data berlangsung secara berkesinambungan sering dengan berjalannya waktu. Idealnya penelitian kasus kontrol itu menggunakan kasus (insiden) baru untuk mencegah adanya kesulitan dalam menguraikan faktor yang berhubungan dengan penyebab dan kelangsungan hidup.

d. Penelitian Korelasional (correlational research)

Tujuan penelitian korelasional adalah untuk mendeteksi sejauh

mana variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.

Contoh penelitian korelasional yang umum dilakukan:

a. Studi yang mempelajari saling berhubungan antara skor pada test masuk perguruan tinggi indeks prestasi.

b. Studi secara analisis faktor mengenai beberapa test kepribadian. c. Studi untuk meramalkan keberhasilan belajar berdasarkan atas

skor pada test bakat.

Ciri penelitian korelasional meliputi:

(12)

PANDUAN PENULISAN TESIS 12 b. rumit dan/atau tak dapat diteliti dengan metode eksperimental

atau tak dapat dimanipulasikan.

c. Studi macam ini memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling berhubungannya secara serentak dalam keadaan realistiknya.

d. Apa yang diperoleh adalah taraf atau tinggi rendahnya saling hubungan dan bukan ada atau tidak adanya saling hubungan tersebut.

e. Hal ini berbeda misalnya dengan penelitian eksperimental, yang dapat memperoleh hasil mengenai ada atau tidak adanya efek tertentu.

Penelitian korelasional mengandung kelemahan-kelemahan, antara lain adalah sebagai berikut:

a. Hasilnya cuma mengidentifikasikan apa sejalan dengan apa, tidak mesti menunjukkan saling hubungan yang bersifat kausal. b. Jika dibandingkan dengan penelitian eksperimental, penelitian

korelasional itu kurang tertib-ketat, karena kurang melakukan kontrol terhadap variabel-variabel bebas.

c. Pola saling hubungan itu sering tak menentu dan kabur.

d. Sering merangsang penggunaannya sebagai macam short-gun approach, yaitu memasukkan berbagal data tanpa pilih-pilih dan menggunakan setiap interpretasi yang berguna dan bermakna.

Langkah pokok dalam melaksanakan penelitian korelasional adalah;

a. Definisikan masalah

b. Lakukan penelaahan kepustakaan. c. Rancangkan cara pendekatannya:

1) Indentifikasikan variabel-variabel yang relevan; 2) Tentukan subyek yang sebaik-baiknya;

3) Pilih atau susun alat pengukur yang cocok;

4) Pilih metode korelasional yang cocok untuk masalah yang sedang digarap.

d. Kumpulkan data.

e. Analisis data yang telah terkumpul dan buat interpretasinya. f. Tuliskan laporan.

(13)

PANDUAN PENULISAN TESIS 13 5. Penelitian Kausal-Komparatif (Causal-comparative research)

a. Tujuan

Tujuan penelitian kausal-komparatif adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara: berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Hal ini berlainan dengan metode eksperimental yang mengumpulkan datanya pada waktu kini dalam kondisi yang dikontrol.

Contoh :

1) Penelitian mengenai faktor yang menjadi ciri pribadi yang gampang dan tidak gampang mendapat kecelakaan dengan menggunakan data yang berwujud catatan yang ada pada perusahaan asuransi. 2) Mencari pola tingkah laku dan prestasi belajar yang berkaitan

dengan perbedaan umur pada waktu masuk sekolah, dengan cara menggunakan data deskriptif mengenai tingkah laku dan skor test prestasi belajar yang terkumpul sampai anak-anak yang bersangkutan kelas VI SD.

b.Definisi

Penelitian kausal-komperatif bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung (lewat). Peneliti mengambil satu atau lebih akibat (sebagai “dependent variabel) dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan, dan maknanya.

c. Keunggulan

Keunggulan Metode kausal-komparatif adalah baik untuk

berbagai keadaan kalau metode yang lebih kuat, yaitu metode eksperimental, tak dapat digunakan:

1) Apabila tidak selalu mungkin untuk memilih, mengontrol, dan memanipulasikan faktor-faktor yang perlu untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat secara langsung.

2) Apabila pengontrolan terhadap semua variabel kecuali variabel bebas sangat tidak realistik dan dibuat-buat, yang mencegah interaksi normal dengan lain-lain variabel yang berpengaruh. 3) Apabila kontrol di laboratorium untuk berbagai tujuan penelitian

adalah tidak praktis, terlalu mahal, atau dipandang dan segi etika diragukan/dipertanyakan.

(14)

PANDUAN PENULISAN TESIS 14 Kelemahan utama setiap rancangan ex post facto adalah tidak adanya kontrol terhadap variabel bebas. Dalam batas pemilihan yang dapat dilakukan, penelitian harus mengambil fakta yang dijumpainya tanpa kesempatan untuk mengatur kondisi atau memanipulasikan variabel-variabel yang mempengaruhi fakta-fakta yang dijumpainya itu. Untuk dapat mencapai kesimpulan yang sehat, peneliti harus mempertimbangkan segala alasan yang mungkin diajukan yang mungkin mempengaruhi hasil-hasil yang dicapai. Sejauh peneliti dapat dengan sukses membuat justifikasi kesimpulannya terhadap alternatif lain itu, dia ada dalam posisi yang secara relatif kuat.

b. Rancangan Penelitian Dengan Perlakuan (Kelompok Eksperimen). 1. Penelitian Eksperimental-Sungguhan (true-experimental

research). a. Tujuan

Tujuan penelitian eksperimental sungguhan adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.

b. Contoh

1) Penelitian untuk menyelidiki pengaruh dua metode mengajar sejarah pada murid-murid kelas Ill SMA sebagai fungsi ukuran kelas (besar dan kecil) dan taraf inteligensi murid (tinggi, sedang, rendah), dengan cara menempatkan guru secara random berdasarkan inteligensi, ukuran kelas, dan metode mengajar.

2) Penelitian untuk menyelidiki efek program pencegahan penyalahgunaan obat terhadap sikap murid-murid SMP, dengan menggunakan kelompok eksperimen (yang diperkenalkan dengan program itu), dan dengan menggunakan rancangan pre test-post test dimana hanya separo dari murid-murid itu secara random menenma pretest untuk menentukan seberapa besarnya perubahan sikap itu dapat dikatakan disebabkan oleh pre-testing atau oleh program pendidikan.

3) Penelitian untuk menyelidiki efek pemberian tambahan makanan di sekolah kepada murid-murid SD di suatu daerah dengan memperhatikan keadaan sosial ekonomi orang tua dan taraf inteligens

(15)

PANDUAN PENULISAN TESIS 15 c. Ciri-ciri Penelitian Eksperimental-Sungguhan

1) Pengaturan variabel-variabel dan kondisi-kondisi eksperimental secara tertib ketat, baik dengan kontrol atau manipulasi langsung maupun dengan randomisasi (pengaturan secara rambang).

2) Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai “garis dasar” untuk dibandingkan dengan kelompok (kelompok-kelompok) yang dikenal perlakuan eksperimental.

3) Memusatkan usaha pada pengontrolan variabel

4) Internal validity merupakan tujuan pertama metode eksperimental. Pernyataan yang perlu dijawab adalah: Apakah manipulasi eksperimental pada studi ini memang benar-benar menimbulkan perbedaan?

5) Tujuan ke dua metode eksperimental adalah external validity yang menanyakan persoalan: seberapa repsentatifkah penemuan penelitian ini dan seberapa jauh hasilnya dapat digeneralisasikan kepada subyek atau kondisi yang semacam?

6) Dalam rancangan eksperimental yang klasik, semua variabel penting diusahakan agar konstan kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi. Misalnya rancangan faktoral dan analisis variabel, dapat sekaligus menggunakan lebih dan satu kelompok eksperimental. Hal-hal yang demikian itu memungkinkan untuk secara serempak menentukan (1) efek variabel bebas utama (perlakuan), (2) variasi yang berkaitan dengan variabel yang digunakan untuk membuat klasifikasi, dan (3) interaksi antara kombinasi variabel bebas dan atau variabel yang digunakan untuk membuat klasifikasi tertentu.

7) Walaupun cara pendekatan eksperimental itu adalah yang paling kuat karena cara ini memungkinkan untuk mengontrol variabel-variabel yang relevan, namun cara ini juga paling nestnktif dan dibuat-buat (artificial). Ciri inilah yang merupakan kelemahan utama kalau metode ini dikenakan kepada manusia dalam dunianya, karena manusia sering berbuat lain apabila tingkah lakunya dibatasi secara artifisial, dimanipulasikan atau diobservasi secara sistematis dan dievaluasi.

2. Penelitian Eksperimental-Semu (quasi-experimental research) a. Tujuan

Tujuan penelitian eksperimental-semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan semua variabel yang relevan. Si peneliti harus dengan jelas mengerti kompromi apa yang ada pada internal

(16)

PANDUAN PENULISAN TESIS 16 validity dan external validity rancangannya dan berbuat sesuai dengan keterbatasan-keterbatasan tersebut.

b. Contoh

1) Penelitian untuk menyelidiki efek dua macam cara menghafal (spaced vs. Massed practice) dalam menghafal suatu daftar kata-kata asing pada empat buah SMA tanpa dapat menentukan penempatan murid pada perlakuan secara random atau mengawasi waktu-waktu latihannya secara cermat.

2) Penelitian untuk menilai keefektifan tiga cara mengajar konsep dasar dan prinsip ekonomi di SD apabila guru tertentu dapat secara sukarela menjalankan pengajaran itu karena tertarik akan bahannya.

3) Penelitian pendidikan yang menggunakan pre test-post test, yang di dalamnya variabel seperti kematangan, efek testing, regresi statistik, atrisi selektif, dan adaptasi tidak dapat dihindari atau justru terlewat dan penelitian.

4) Berbagai penelitian mengenai berbagai problem sosial seperti kenakalan, keresahan, merokok, jumlah penderita penyakit jantung, dan sebagainya, yang di dalamnya kontrol dan manipulasi tidak selalu dapat dilakukan.

c. Ciri

1) Penelitian eksperimental-semu secara khas mengenai keadaan praktis, yang di dalamnya adalah tidak mungkin untuk mengontrol semua variabel yang relevan kecuali beberapa dan variabel tersebut. Si peneliti mengusahakan untuk sampai sedekat mungkin dengan ketertiban penelitian eksperimental yang sebenarnya, dengan hati-hati menunjukkan perkecualian dan keterbatasannya. Karena itu, atas identifikasi secara hati-hati mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi internal validity dan external validity.

2) Perbedaan antara penelitian eksperimental-sungguhan dan penelitian eksperimental-semu adalah kecil, terutama kalau yang dipergunakan sebagai subyek adalah manusia misalnya dalam psikologi.

3) Walaupun penelitian tindakan dapat mempunyai status eksperimental-semu, namun seringkali penelitian tersebut sangat tidak formal, sehingga perlu diberi kategori tersendiri. Sekali rencana penelitian telah dengan sistematis menguji masalah validitas, bergerak menjauhi alam intuitif dan penjelajahan (exploratory), maka permulaan metode eksperimental telah mulai terwujud.

(17)

PANDUAN PENULISAN TESIS 17

BAB III

SISTEMATIKA PENULISAN USULAN PENELITIAN

KUANTITATIF

sulan Penelitian (UP) Tesis memiliki Sistematika yang disajikan dengan format sebagai berikut:

JUDUL, mencerminkan isi penelitian yang mengandung konsep atau hubungan

antarkonsep yang menggambarkan gejala/fenomena yang diteliti, sasaran penelitian (populasi dan lokasi), serta metode penelitian. Tidak lebih dari 20 kata. Dimuat pada Iembar jiIid.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan penjelasan secara umum, ringkas, dan padat yang menggambarkan dengan tepat isi usulan penelitian yang meliputi:

A. Latar Belakang Penelitian

Mengemukakan dan meletakkan penelitian yang akan dilakukan dalam peta keilmuan yang menjadi perhatian peneliti. Karena itu, dalam latar belakang ini diuraikan:

• Pernyataan tentang gejala/fenomena yang akan diteliti, boleh diangkat dari masalah teoretis atau diangkat dari masalah praktis.

• Argumentasi tentang pemilihan topik penelitian (menunjukkan permasalahan sebagai perbedaan antara konsep atau teori yang ada).

• Situasi yang melatarbelakangi masalah (yang dipermasaIah-kan).

• Penelitian terdahulu yang bersangkut paut dengan masalah.

• Intisari dan kerangka teori yang menjadi masalah, termasuk didalamnya mengemukakan identifikasi masalah, pemilihan masaIah, isu/tema sentral atau fokus penelitian.

B. Rumusan MasaIah

Atas dasar latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, pada bagian ini mahasiswa/peneliti mulai merumuskan masalah penelitian dengan memperhatikan:

• Menyatakan dengan jelas, tegas, dan konkret masalah yang akan diteliti.

• Relevan dengan waktu.

• Berhubungan dengan suatu persoalan teoretis atau praktis.

Berorientasi pada teori (teori merupakan body of knowledge). U

(18)

PANDUAN PENULISAN TESIS 18 • Dinyatakan dalam kalimat tanya atau pernyataan yang mengandung

masalah penelitian.

C. Tujuan Penelitian

Menegaskan tujuan penelitian yang terkait dengan pengembangan keilmuan atau manfaat praktis dari masalah yang akan diteliti. Tujuan, merujuk pada hasil yang akan dicapai atau diperoleh dari maksud penelitian. Oleh sebab itu dapat dirumuskan

Tujuan Umum Penelitian, menjelaskan tujuan yang akan dicapai

oleh peneliti secara umum dari penelitian yang dilakukan.

Tujuan Khusus Penelitian, menjelaskan secara terperinci tujuan

akan akan dicapai dari masing-masing variabel yang diteliti.

Dalam penelitian deduktif-hipotetikal, tujuan penelitian lazimnya adalah menjelaskan/mengukur hubungan antar variabel yang menjadi perhatian dalam studi.

D. Manfaat Penelitian

Mengungkapkan secara spesifik manfaat yang hendak dicapai dari:

Aspek teoretis (keilmuan) dengan menyebutkan manfaat teoretis

apa yang dapat dicapai dari masalah yang diteliti.

Aspek praktis (guna laksana) dengan menyebutkan manfaat apa

yang dapat dicapai dari penerapan pengetahuan yang dihasilkan penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

Dalam bab ini dikemukakan dengan jelas, ringkas, dan padat secara kritis tentang hasil tinjauan kepustakaan terkait dengan masalah yang akan diteIiti untuk kemudian menggunakan kerangka pemikiran dan menyatakan hipotesis. Karena itu, bab ini akan meliputi uraian tentang:

A. Tinjauan Pustaka

Sebelum menyusun usulan penelitian, penulis tentunya telah mencari, kemudian membahas terbitan-terbitan (publikasi) yang berhubungan dengan topik atau masalah penelitian. Untuk itu, literature review dari setiap terbitan/buku/publikasi yang dianggap relevan dibahas secara kritis, yang meliputi:

(19)

PANDUAN PENULISAN TESIS 19 • Di mana penelitian itu dilakukan.

• Apa unit dan bidang studinya.

• Bagaimana pendekatan dan analisisnya.

• Bagaimana kesimpulannya.

• Apa kritikan terhadap studi itu.

B. Kerangka Pemikiran

Rangkaian penalaran dalam suatu kerangka berdasarkan pada teori/konsep untuk sampai pada simpulan-simpulan yang berakhir pada hipotesis-hipotesis yang akan diuji secara empiris (kalau perlu ditampilkan dalam bentuk bagan alur pemikiran).

C. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan tentatif tentang hubungan antara beberapa variabel. Dalam penelitian kuantitatif, hipotesis lazim dituliskan dalam sub-bab tersendiri (lihat penjelasan tentang Kerangka Pemikiran). Dalam penelitian kualitatif, sub-bab ini (sub-bab hipotesis) tidak diperlukan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian, meliputi uraian tentang:

A. Sumber Data/Subjek/Objek Penelitian (termasuk tempat dan waktu)

Mengemukakan dengan tepat dan jelas tentang bahan penelitian, subjek penelitian (karakteristik responden/ perusahaan yang diteliti) dan objek penelitian (variabel yang diteliti) atau masing-masing bagian penelitian serta menunjukkan tempat dan waktu penelitian secara argumentatif. Tesis dapat menggunakan data primer atau data sekunder.

B. Desain Penelitian

Argumentasi tentang pemilihan pendekatan atau metode dengan memperhatikan sifat-sifat variabel yang diteliti dan jenis informasi yang diperlukan, dengan menguraikan struktur penelitian atau masing-masing bagian penelitian yang meliputi operasionalisasi variabel.

C. Populasi, Sampel dan Sampling

Menguraikan populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian serta menjelaskan besar sampel yang digunakan dan metode penarikan sampelnya (Sampling).

(20)

PANDUAN PENULISAN TESIS 20 D. Teknik pengumpulan data

Menguraikan bagaimana peneliti memperoleh data.

E. Analisis Data

Menjelaskan bagaimana peneliti mengolah data yang telah dikumpulkan menjadi hasil yang akan diinterpretasikan dalam hasil penelitian.

F. Keterbatasan Metode (Desain)

Uraian tentang keterbatasan metode yang digunakan (apa yang tidak dapat dijangkau dalam analisis).

DAFTAR PUSTAKA

Daftar dari seluruh kepustakaan yang digunakan dalam teks. Cara penulisan lihat

pedoman penulisan menggunakan system penulisan Harvard. LAMPIRAN

Pelengkap informasi mengenai instrumen penelitian, seperti angket, kuesioner, pedoman wawancara serta peta lokasi dan lain-lain jika diperlukan.

PENDANAAN (jika diperlukan)

Penjelasan pendanaan termasuk sumber dana dan alokasi penggunaan dana dapat dicantumkan jika dianggap perlu.

JADWAL PELAKSANAAN

Penggambaran dalam bentuk tabel jadwal tentatif pelaksanaan dan penyelesaian setiap tahapan penelitian dan penulisan Tesis sesuai dengan waktu maksimal yang disediakan.

(21)

PANDUAN PENULISAN TESIS 21

BAB IV

SISTEMATIKA PENULISAN PENELITIAN TESIS

istematika untuk penelitian Tesis disajikan dengan format sebagai berikut:

JUDUL

Mencerminkan isi penelitian yang mengandung konsep atau hubungan antarkonsep yang menggambarkan gejala/fenomena yang diteliti, sasaran penelitian (populasi dan lokasi), serta metode penelitian yang dimuat pada lembar jilid.

LEMBAR PENGESAHAN

Tanda persetujuan Komisi Pembimbing yang menyatakan bahwa Tesis layak diujikan atau untuk disyahkan.

LEMBAR PERNYATAAN

Lembaran ini berisi penyataan tentang:

• Tesis yang diajukan asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik (Magister baik di Universitas Muhamadiyah Yogya maupun perguruan tinggi lainnya).

• Tesis berisi rumusan dan gagasan dari penelitian penulis sendiri tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing.

• Dalam Tesis tidak terdapat karya-karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain atau penulis sendiri kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang atau dicantumkan dalam daftar pustaka.

ABSTRACT/ABSTRAK

Mencerminkan seluruh isi Tesis dengan mengungkapkan intisari uraian tentang masalah penelitian, pendekatan yang digunakan atau kerangka pemikiran, metode penelitian, temuan penelitian, dan simpulan yang dibuat dalam dua versi bahasa, yaitu Bahasa lnggris dan Bahasa Indonesia masing-masing antara 200 s.d. 500 kata diketik satu spasi.

KATA PENGANTAR

Mengemukakan intisari permasalahan penelitian, temuan penelitian, kesulitan sewaktu melakukan penelitian dan hal-hal yang memperlancar pelaksanaan penelitian serta penulisan Tesis, termasuk didalamnya juga menyatakan ungkapan rasa terima kasih kepada pelbagai pihak atas terlaksananya penelitian dan penulisan Tesis. S

(22)

PANDUAN PENULISAN TESIS 22 DAFTAR ISI

Susunan isi Tesis sesuai dengan tata urut atau sistematika penulisan Tesis. Di dalam daftar isi tertera urutan bab dan sub bab disertai dengan nomor halamannya

DAFTAR TABEL, DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR LAMBANG, DAFTAR SINGKATAN, DAFTAR LAMPIRAN

Susunan tabel, gambar, lambang, singkatan dan lainnya secara sistematis yang terdapat dalam Tesis.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan penjelasan secara umum, ringkas, dan padat yang menggambarkan dengan tepat isi usulan penelitian yang meliputi:

A. Latar Belakang Penelitian

Mengemukakan dan meletakkan penelitian yang akan dilakukan dalam peta keilmuan yang menjadi perhatian peneliti. Karena itu, dalam latar belakang ini diuraikan:

• Pernyataan tentang gejala/fenomena yang akan diteliti, boleh diangkat dari masalah teoretis atau diangkat dari masalah praktis.

• Argumentasi tentang pemilihan topik penelitian (menunjukkan permasalahan sebagai perbedaan antara konsep atau teori yang ada).

• Situasi yang melatarbelakangi masalah (yang dipermasaIah-kan).

• Penelitian terdahulu yang bersangkut paut dengan masalah.

• Intisari dan kerangka teori yang menjadi masalah, termasuk didalamnya mengemukakan identifikasi masalah, pemilihan masaIah, isu/tema sentral atau fokus penelitian.

B. Rumusan MasaIah

Merumuskan masalah penelitian dengan memperhatikan:

• Menyatakan dengan jelas, tegas, dan konkret masalah yang akan diteliti.

• Relevan dengan waktu.

• Berhubungan dengan suatu persoalan teoretis atau praktis.

Berorientasi pada teori (teori merupakan body of knowledge).

• Dinyatakan dalam kalimat tanya atau pernyataan yang mengandung masalah penelitian.

(23)

PANDUAN PENULISAN TESIS 23 Menegaskan tujuan penelitian yang terkait dengan pengembangan keilmuan atau manfaat praktis dari masalah yang akan diteliti. Tujuan, merujuk pada hasil yang akan dicapai atau diperoleh dari maksud penelitian. Oleh sebab itu dapat dirumuskan

Tujuan Umum Penelitian, menjelaskan tujuan yang akan dicapai

oleh peneliti secara umum dari penelitian yang dilakukan.

Tujuan Khusus Penelitian, menjelaskan secara terperinci tujuan

akan akan dicapai dari masing-masing variabel yang diteliti.

D. Manfaat Penelitian

Mengungkapkan secara spesifik manfaat yang hendak dicapai dari:

Aspek teoretis (keilmuan) dengan menyebutkan manfaat teoretis

apa yang dapat dicapai dari masalah yang diteliti.

Aspek praktis (guna laksana) dengan menyebutkan manfaat apa

yang dapat dicapai dari penerapan pengetahuan yang dihasilkan penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

Dalam bab ini dikemukakan dengan jelas, ringkas, dan padat secara kritis tentang hasil tinjauan kepustakaan terkait dengan masalah yang akan diteIiti untuk kemudian menggunakan kerangka pemikiran dan menyatakan hipotesis. Karena itu, bab ini akan meliputi uraian tentang:

A. Tinjauan Pustaka

Sebelum menyusun usulan penelitian, penulis tentunya telah mencari, kemudian membahas terbitan-terbitan (publikasi) yang berhubungan dengan topik atau masalah penelitian. Untuk itu, literature review dari setiap terbitan/buku/publikasi yang dianggap relevan dibahas secara kritis, yang meliputi:

• Siapa yang pernah meneliti topik atau masalah itu.

• Di mana penelitian itu dilakukan.

• Apa unit dan bidang studinya.

• Bagaimana pendekatan dan analisisnya.

• Bagaimana kesimpulannya.

• Apa kritikan terhadap studi itu.

(24)

PANDUAN PENULISAN TESIS 24 Rangkaian penalaran dalam suatu kerangka berdasarkan pada teori/konsep untuk sampai pada simpulan-simpulan yang berakhir pada hipotesis-hipotesis yang akan diuji secara empiris (kalau perlu ditampilkan dalam bentuk bagan alur pemikiran).

C. Hipotesis

Simpulan probabilistik sebagai jawaban atas masalah. Apabila penelitian bersifat kualitatif, maka hipotesis tidak diperlukan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian, meliputi uraian tentang:

A. Sumber Data/Subjek/Objek Penelitian (termasuk tempat dan waktu)

Mengemukakan dengan tepat dan jelas tentang bahan penelitian, subjek penelitian (karakteristik responden/ perusahaan yang diteliti) dan objek penelitian (variabel yang diteliti) atau masing-masing bagian penelitian serta menunjukkan tempat dan waktu penelitian secara argumentatif. Tesis dapat menggunakan data primer atau data sekunder.

B. Desain Penelitian

Argumentasi tentang pemilihan pendekatan atau metode dengan memperhatikan sifat-sifat variabel yang diteliti dan jenis informasi yang diperlukan, dengan menguraikan struktur penelitian atau masing-masing bagian penelitian yang meliputi operasionalisasi variabel.

C. Populasi, Sampel dan Sampling

Menguraikan populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian serta menjelaskan besar sampel yang digunakan dan metode penarikan sampelnya (Sampling).

D. Teknik pengumpulan data

Menguraikan bagaimana peneliti memperoleh data.

E. Analisis Data

Menjelaskan bagaimana peneliti mengolah data yang telah dikumpulkan menjadi hasil yang akan diinterpretasikan dalam hasil penelitian.

(25)

PANDUAN PENULISAN TESIS 25 Uraian tentang keterbatasan metode yang digunakan (apa yang tidak dapat dijangkau dalam analisis).

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Subjek Penelitian

Merupakan uraian tentang subjek yang diteliti, dapat berbentuk karakteristik responden atau gambaran umum perusahaan yang diteliti.

B. Uji Keabsahan dan Kehandalan Instrumen

Menguraikan hasil uji validitas dan reabilitas dari instrument yang digunakan. Hal ini dilakukan bila data yang digunakan adalah data primer. Bila peneliti menggunakan data sekunder, maka validitasnya dapat diuraikan berdasarkan asumsi klasik.

C. Hasil Penelitian

Menyajikan hasil analisis data mulai dari Univariat, Bivariat sampai multivariat. Hasil penelitian tersebut dapat ditampilkan berupa table , grafik, foto, dsb. Masing-masing hasil tersebut dijelaskan deskripsinya sehingga pembaca dapat memahami hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut.

D. Pembahasan

Umumnya berisi uraian dan analisis berkaitan dengan temuan-temuan dari observasi yang telah dilakukan, terutama dalam konteks yang berhubungan dengan apa yang pernah dilakukan oleh orang lain. Interpretasi dan ketajaman analisis dari penulis terhadap hasil yang diperoleh dikemukakan di sini, termasuk pembahasan tentang pertanyaan-pertanyaan yang timbul dari hasil observasi serta dugaan ilmiah yang dapat bermanfaat untuk kelanjutan bagi penelitian mendatang. Pemecahan masalah yang berhasil dilakukan, perbedaan dan persamaan dari hasil pengamatan terhadap informasi yang ditemukan dalam berbagai pustaka (penelitian terdahulu) perlu mendapatkan catatan disini.

Bab V SIMPULAN DAN SARAN

Menyatakan pemahaman peneliti tentang masalah yang diteliti berkaitan dengan Tesis berupa simpulan dan saran.

A. Simpulan

Simpulan menyatakan temuan-temuan penelitian berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan. Pada dasarnya simpulan merupakan bagian

(26)

PANDUAN PENULISAN TESIS 26 akhir tulisan yang membawa pembaca keluar dari pembahasan. Secara umum kesimpulan menunjukkan jawaban atas tujuan yang telah dikemukakan dalam pendahuluan.

B. Saran

Pernyataan saran teoretis tentang apa yang perlu diteliti lebih lanjut untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan bidang ilmu yang dikaji, serta saran praktis yang terkait dengan pernyataan penerapan ilmu pengetahuan terkait. Pada dasarnya saran merupakan penjelasan tindak lanjut operasional dari kesimpulan.

(27)

PANDUAN PENULISAN TESIS 27

BAB V

SISTEMATIKA PENELITIAN KUALITATIF

endekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell, 1998:15). Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan.

A. Jenis-jenis Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif memiliki 5 jenis penelitian, yaitu: 1. Biografi

Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap turning point moment atau epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut memposisikan dirinya sendiri

2. Fenomenologi

Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji. Menurut Creswell (1998:54), Pendekatan fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar tertentu. Penundaan ini biasa disebut epoche (jangka waktu). Konsep epoche adalah membedakan wilayah data P

(28)

PANDUAN PENULISAN TESIS 28 (subjek) dengan interpretasi peneliti. Konsep epoche menjadi pusat dimana peneliti menyusun dan mengelompokkan dugaan awal tentang fenomena untuk mengerti tentang apa yang dikatakan oleh responden.

3. Grounded theory

Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa dipelajari.

4. Etnografi

Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial. peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu per satu dengan anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok.

5. Studi kasus

Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu.

C. Metode Pengumpulan Data

Beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:

1. Wawancara

Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in–depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai,

(29)

PANDUAN PENULISAN TESIS 29 dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat mewawancarai responden adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitifitas pertanyaan, kontak mata, dan kepekaan nonverbal. Dalam mencari informasi, peneliti melakukan dua jenis wawancara, yaitu autoanamnesa (wawancara yang dilakukan dengan subjek atau responden) dan aloanamnesa (wawancara dengan keluarga responden). Beberapa tips saat melakukan wawancara adalah mulai dengan pertanyaan yang mudah, mulai dengan informasi fakta, hindari pertanyaan multiple, jangan menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building raport, ulang kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan positif, dan kontrol emosi negatif.

2. Observasi

Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut. Bungin (2007: 115) mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur.

• Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden.

• Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa menggunakan guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus mampu mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek.

• Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam observasi adalah topografi, jumlah dan durasi, intensitas atau kekuatan respon, stimulus kontrol (kondisi dimana perilaku muncul), dan kualitas perilaku.

3. Dokumen

Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat

(30)

PANDUAN PENULISAN TESIS 30 utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain.

4. Focus Group Discussion (FGD)

Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap pemaknaan dari suatu kalompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap fokus masalah yang sedang diteliti.

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif di dasarkan pada pendekatan yang digunakan. Beberapa bentuk analisis data dalam penelitian kualitatif, yaitu:

1. Biografi

Langkah-langkah analisis data pada studi biografi, yaitu: Mengorganisir file pengalaman objektif tentang hidup responden seperti tahap perjalanan hidup dan pengalaman. Tahap tersebut berupa tahap kanak-kanak, remaja, dewasa dan lansia yang ditulis secara kronologis atau seperti pengalaman pendidikan, pernikahan, dan pekerjaan. Adapun langkahnya sebagai berikut :

a. Membaca keseluruhan kisah kemudian direduksi dan diberi kode. b. Kisah yang didapatkan kemudian diatur secara kronologis.

c. Selanjutnya peneliti mengidentifikasi dan mengkaji makna kisah yang dipaparkan, serta mencari epipani dari kisah tersebut.

d. Peneliti juga melihat struktur untuk menjelaskan makna, seperti interaksi sosial didalam sebuah kelompok, budaya, ideologi, dan konteks sejarah, kemudian memberi interpretasi pada pengalaman hidup individu.

e. Kemudian, riwayat hidup responden di tulis dengan berbentuk narasi yang berfokus pada proses dalam hidup individu, teori yang berhubungan dengan pengalaman hidupnya dan keunikan

hidup individu tersebut.

2. Fenomenologi

(31)

PANDUAN PENULISAN TESIS 31 a. Peneliti memulai mengorganisasikan semua data atau gambaran

menyeluruh tentang fenomena pengalaman yang telah dikumpulkan. b. Membaca data secara keseluruhan dan membuat catatan pinggir

mengenai data yang dianggap penting kemudian melakukan pengkodean data.

c. Menemukan dan mengelompokkan makna pernyataan yang dirasakan oleh responden dengan melakukan horizonaliting yaitu setiap pernyataan pada awalnya diperlakukan memiliki nilai yang sama. Selanjutnya, pernyataan yang tidak relevan dengan topik dan pertanyaan maupun pernyataan yang bersifat repetitif atau tumpang tindih dihilangkan, sehingga yang tersisa hanya horizons (arti tekstural dan unsur pembentuk atau penyusun dari phenomenon yang tidak mengalami penyimpangan)

d. Pernyataan tersebut kemudian di kumpulkan ke dalam unit makna lalu ditulis gambaran tentang bagaimana pengalaman tersebut terjadi. e. Selanjutnya peneliti mengembangkan uraian secara keseluruhan dari

fenomena tersebut sehingga menemukan esensi dari fenomena tersebut. Kemudian mengembangkan textural description (mengenai fenomena yang terjadi pada responden) dan structural description (yang menjelaskan bagaimana fenomena itu terjadi).

f. Peneliti kemudian memberikan penjelasan secara naratif mengenai esensi dari fenomena yang diteliti dan mendapatkan makna pengalaman responden mengenai fenomena tersebut.

g. Membuat laporan pengalaman setiap partisipan. Setelah itu, gabungan dari gambaran tersebut ditulis.

3. Grounded theory

Langkah-langkah analisis data pada studi grounded theory, yaitu: a. Mengorganisir data

b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.

c. Open coding, peneliti membentuk kategori informasi tentang peristiwa dipelajari.

d. Axial coding, peneliti mengidentifikasi suatu peristiwa, menyelidiki kondisi-kondisi yang menyebabkannya, mengidentifikasi setiap kondisi-kondisi, dan menggambarkan peristiwa tersebut.

e. Selective coding, peneliti mengidentifikasi suatu jalan cerita dan mengintegrasikan kategori di dalam model axial coding. Selanjutnya peneliti boleh mengembangkan dan menggambarkan suatu acuan yang menerangkan keadaan sosial, sejarah, dan kondisi ekonomi yang mempengaruhi peristiwa.

4. Etnografi

Langkah-langkah analisis data pada studi etnografi, yaitu: a. Mengorganisir file.

b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode. c. Menguraikan setting sosial dan peristiwa yang diteliti.

(32)

PANDUAN PENULISAN TESIS 32 d. Menginterpretasi penemuan.

e. Menyajikan presentasi baratif berupa tabel, gambar, atau uraian.

5. Studi kasus

Langkah-langkah analisis data pada studi kasus, yaitu: a. Mengorganisir informasi.

b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.

c. Membuat suatu uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya. d. Peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa

kategori.

e. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan mengembangkan generalisasi natural dari kasus baik untuk peneliti maupun untuk penerapannya pada kasus yang lain.

f. Menyajikan secara naratif

E. Keabsahan Data

Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beberapa hal, yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber data kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa cara menentukan keabsahan data, yaitu :

1. Kredibilitas

Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya. Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian, observasi yang detail, triangulasi, per debriefing, analisis kasus negatif, membandingkan dengan hasil penelitian lain, dan member check. Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian, yaitu:

a. Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan

derajat kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat menguji informasi dari responden, dan untuk membangun kepercayaan para responden terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri.

b. Pengamatan yang terus menerus, untuk menemukan ciri-ciri dan

unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti, serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.

c. Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.

d. Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu

mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat.

(33)

PANDUAN PENULISAN TESIS 33 e. Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan

dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-pengujian untuk mengecek analisis, dengan mengaplikasikannya pada data, serta denganmengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang data.

2. Transferabilitas yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada

situasi yang lain.

3. Dependability yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan

peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan.

4. Konfirmabilitas yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan

kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif.

F. Reliabilitas

Reliabilitas penelitian kualitatif dipengaruhi oleh definisi konsep yaitu suatu konsep dan definisi yang dirumuskan berbeda-beda menurut pengetahuan peneliti, metode pengumpulan dan analisis data, situasi dan kondisi sosial, status dan kedudukan peneliti dihadapan responden, serta hubungan peneliti dengan responden.

(34)

PANDUAN PENULISAN TESIS 34

BAB VI

SISTEMATIKA PENULISAN PENELITIAN

KUALITATIF

Judul

Judul, singkat dan jelas serta mengisyaratkan fenomena dan fokus kajian penelitian. Penulisan judul sedapat mungkin menghindari berbagai tafsiran yang bermacam-macam dan tidak bias makna.

Abstrak

Abstrak, ditulis sesingkat mungkin tetapi mencakup keseluruhan apa yang tertulis di dalam laporan penelitian. Abstrak penelitian selain sangat berguna untuk membantu pembaca memahami dengancepat hasil penelitian, juga dapat merangsang minat dan selera orang lain untuk membacanya.

Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar

Bab I Pendahuluan

a. Konteks Penelitian b. Fokus Kajian Penelitian c. Tujuan Penelitian d. Manfaat Penelitian

Bab II Kajian Pustaka

Perspektif teoritis dan kajian pustaka, perspektif teori menyajikan tentang teori yang digunakan sebagai perpektif baik dalam membantumerumuskan fokus kajian penelitian maupun dalam melakukan analisis data atau membahas temuan-temuan penelitian. Sementara kajian pustaka menyajikan tentang studi-studi terdahulu dalam konteks fenomena dan masalah yang sama atau serupa.

Temuan–temauan penelitian, menyajikan seluruh temuan penelitian yang diorganisasikan secara rinci dan sistematis sesuai urutan pokok masalah atau fokus kajian penelitian. Temuan-temuan penelitian yang disajikan dalam laporan penelitian merupakan serangkaian fakta yang sudah direduksi secara cermat dan sistematis, dan bukan kesan selintas peneliti apalagi hasil karangan atau manipulasi peneliti itu sendiri.

Analisis temuan– temuan penelitian. Hasil temuan memerlukan pembahasan lebih lanjut dan penafsiran lebih dalam untuk menemukan makna di balik fakta. Dalam melakukan pembahasan terhadap temuan-temuan penelitian,

(35)

PANDUAN PENULISAN TESIS 35 peneliti harus kembali mencermati secara kritis dan hati-hati terhadap perspektif teoritis yang digunakan.

Bab III Metode Penelitian

Metode yang digunakan, menyajikan secara rinci metode yang digunakan dalam proses penelitian.

A. Pendekatan B. Batasan Istilah C. Unit Analisis

D. Deskripsi Setting Penelitian E. Pengumpulan Data

F. Analisis Data G. Keabsahan data

Bab IV Hasil dan pembahasan Bab V Kesimpulan dan saran

Daftar pustaka Lampiran

(36)

PANDUAN PENULISAN TESIS 36

BAB VII

SISTEMATIKA PENELITIAN TINDAKAN (ACTION

RESEARCH)

Penelitian Tindakan (action research) a. Tujuan

Penelitian tindakan bertujuan mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia

kerja atau dunia aktual yang lain

b. Contoh

Suatu program inservice training untuk melatih para konselor bekerja dengan anak putus sekolah; untuk menyusun program penjajagan dalam pencegahan kecelakaan pada pendidikan pengemudi; dan untuk memecahkan masalah apatisme dalam penggunaan teknologi modem atau metode menanam padi yang inovatif.

c. Ciri

1) Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual dalam dunia kerja.

2) Menyediakan rangka-kerja yang teratur untuk pemecahan masalah dan perkembangan barn, yang lebih baik dari pada cara pendekatan impresionistik dan fragmentaris. Cara penelitian ini juga empiris dalam arti bahwa penelitian tersebut mendasarkan diri kepada observasi aktual dan data mengenai tingkah laku, dan tidak berdasar pada pendapat subyektif yang didasarkan pada pengalaman masa lampau.

3) Fleksibel dan adaptif, membolehkan perubahan selama masa penelitiannya dan mengorbankan kontrol untuk kepentingan on the spot experimentation dan inovasi.

4) Walaupun berupaya supaya sistematis, namun penelitian tidak akan terlepas dan ketidaktertiban ilmiah, karenanya validitas internal dan eksternalnya adalah lemah. Tujuannya situasional, sampelnya terbatas dan tidak representatif, dan kontrolnya terhadap variabel bebas sangat kecil. Karena itu, hasilnya walaupun berguna untuk dimensi praktis, namun tidak secara langsung memberi sumbangan kepada ilmunya.

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan untuk karbon aktif pelepah aren yang diaktivasi dengan KOH didapat bahwa semakin besarnya suhu karbonisasi maka semakin meningkat juga bilangan iodin yang

Usaha kecil merupakan usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan/badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan/bukan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan anak

Seiring berkembangnya teknologi yang semakin canggih, untuk mengefisiensikan waktu dan biaya dalam kegiatan eksplorasi dapat dilakukan salah satunya dengan

Adapun tenaga kerja perempuan dan anak yang mana harus dilakukan dan dibuatkan aturan kusus yang bertujuan melindungi hak apabila perumpuan dan anak akan dipekerjakan sebagai

Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukan penelitian dengan tujuan mengembangkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Nata de Pina untuk melatihkan keterampilan proses sains

Majelis ta‟lim digolongkan sebagai pendidikan nonformal, sedangkan sekolah atau madrasah sebagai pendidikan formal (baca lembaga pendidikan).Fungsi dan Peranan

Rencana produk pengembangan media lempar cakram menggunakan media acrylic pada peser- ta didik kelas VI SDN Mulyorejo 3 Malang yang dikembangkan ini terlebih dahulu diuji coba oleh