• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V RENCANA IMPLEMENTASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V RENCANA IMPLEMENTASI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BABV

RENCANAIMPLEMENTASI



5.1 Persiapan

Berdasarkanhasilanalisisdanrancanganperbaikanyangdiajukan,makaperlu

ditentukan langkahͲlangkah yang harus dipersiapkan guna menunjang kesuksesan

implementasi.Persiapanyangharusdilakukanadalah:

a. MenyusunStrukturOrganisasi

Sampai saat ini, BPIP masih belum memiliki struktur organisasi yang

tetap, sehingga selama ini struktur organisasi selalu berubah berdasarkan

perubahan yang terjadi pada posisi SDM. Struktur organisasi ini dibutuhkan

untuk mengetahui dengan jelas posisi masingͲmasing karyawan dan garis

koordinasi karyawan. Selain itu, dengan struktur organisasi yang tetap akan

mudahpulamenyusundeskripsitugassetiapkaryawan.Strukturorganisasiini juga harus mempertimbangkan posisi Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran mengingat Universitas Padjadjaran akan berubah statusnya menjadi BHPMN, sehingga akan semakin memperjelas kedudukan BPIP di

UniversitasPadjadjaranpula.

b. MenyusunDeskripsiTugas

Selama ini, BPIP belum memiliki deskripsi tugas yang jelas pada setiap

posisi, sehingga pekerjaan yang selama ini dilakukan bergantung pada alur

prosesyangterjaditanpaadakejelasantugasdanwewenangmasingͲmasing

karyawan. Ketiadaan deskripsi tugas ini membuat kesimpangsiuran

penyelesaian pekerjaan dapat terjadi, sehingga mempersulit proses

pengontrolan.

c. Perencanaan kegiatan secara mendetil, baik rencana jangka pendek maupun rencanajangkapanjang

LemahnyaprosesperencanaanyangselamainiterjadidiBPIPmembuat sulitnya pengontrolan yang dilakukan di tingkat pimpinan. Perencanaan disusunberdasarkantargetͲtargetkerjayangtelahditentukandenganmelihat

(2)

dataͲdata tahun sebelumnya untuk menentukan periode ‘sibuk’, sehingga SDMdapatteralokasidenganbaikagartidakterjadikekuranganSDM.

d. ResourcesPlanning

Mengingat BPIP memiliki SDM yang terbatas, maka perlu dilakukan

resources planning secara cermat untuk mengantisipasi kekurangan SDM. Scheduling/penjadwalanSDMmerupakansalahsatubentukresourceplanning

yang dapat dilakukan. Dengan melihat pada titik kritis suatu proses, yaitu

kegiatan yang memiliki ketersediaan SDM terbatas, maka dapat dialokasikan

SDMlainyangtidakterbatasjumlahnyauntukmelakukankegiatanͲkegiatandi

titiknonkritis.Melaluischedulinginipuladapatdikontrolbebankerjasetiap

SDM yang terlibat sehingga tidak terjadi overload pekerjaan yang dapat

menghambatpenyelesaiansuatupekerjaan.

e. DatabaseSDM

Mengingat keterbatasan SDM internal yang dimiliki, maka BPIP perlu menggunakanSDMeksternalyangberasaldarialumniataupunstafpengajar di Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Perlu dirancang suatu sistem

database yang memuat dataͲdata tentang SDM eksternal yang bersedia

menjadi rekanan BPIP dan dapat dipanggil ketika dibutuhkan. Database ini

mencakuppulakualifikasisertatrackrecordyangbersangkutan,baikselama

menjadi rekanan di BPIP maupun di Biro lain atau kegiatan lain, mengingat

sifat rekanan lepas di BPIP tidak eksklusif. Melalui database ini, dapat dicari

bibitͲbibit yang dapat dikembangkan untuk nantinya dipekerjakan secara

tetapdiBPIP,bilakondisinyamemungkinkan.



5.2 Sosialisasi

Selain melakukan persiapan, para karyawan yang bekerja di BPIP juga harus memperolehsosialisasirencanapenerapanyangakandilakukanuntukmeminimalkan terjadi pro dan kontra. Sosialisasi tidak hanya kepada para karyawan ataupun staf tetap saja, melainkan juga kepada para rekanan lepas, agar perubahan yang terjadi dapatberjalanmenyeluruh.

(3)

Untuk dapat melaksanakan implementasi rancangan perbaikan yang diusulkan, terlebih dahulu diadakan pertemuan yang dihadiri oleh Ketua BPIP, Sekretaris, Kepala Kantor, Keuangan dan para Kepala Divisi. Tujuan dari diadakannya pertemuan tersebut adalah untuk membahas permasalahan yang dihadapi BPIP saat

ini dan bagaimana masalah tersebut dapat diperbaiki. Awalnya mungkin sulit untuk

dapatmerubahpolakerjayangtelahdilakukansampaisaatini.Olehkarenaitu,perlu

dibangun acceptance dari para Kepala Divisi mengenai perubahan yang mungkin

terjadi.Acceptancedibangundengancaramenjabarkanpermasalahanyangselamaini

terjadi dan bagaimana efek jangka panjang jika permasalahan tersebut tidak diatasi.

JikamasingͲmasingpesertapertemuansudah memahamipermasalahanyangterjadi,

barulahdijabarkanmengenailangkahͲlangkahperbaikanyangdiajukandisertaidengan

efek jangka panjang setelah perbaikan tersebut diterapkan.  Dalam pertemuan ini,

setiap orang diberikan kebebasan untuk menyampaikan masukan dan kritik, yang

diharapkan akan semakin menyempurnakan perbaikan yang akan dilakukan. Setelah itu, disusunlah langkahͲlangkah persiapan yang akan dilakukan untuk implementasi rancangan perbaikan tersebut sehingga masingͲmasing Divisi dapat mempersiapkan bagiannya.JikaKepalaKantordanKepalaDivisisudahdapatmenerimadanmemahami

tujuan diadakannya perbaikan dan langkahͲlangkah yang harus ditempuh, barulah

sosialisasiinidilanjutkankebawahannya.

Langkahsosialisasiselanjutnyaadalahdenganmengadakansuatuforumyang

dihadiriolehseluruhstafBPIPdarikeduaDivisisertaKepalaKantordanAdministrasi.

Tidak berbeda denganpertemuansebelumnya, acceptance juga harus dibangun agar

seluruh staf dapat mendukung perubahan yang akan terjadi. Setelah acceptance

dibangundilevelstaf,barulahBPIPdinilaisiapuntukmelakukanperubahan.

Jika level pimpinan dan seluruh staf BPIP sudah siap untuk

mengimplementasikanusulanrancanganperbaikanini,barulahdiadakansuatuforum lagi yang lebih besar, dengan dihadiri oleh seluruh rekanan lepas dan Fakultas Psikologi,untukmemberitahukanperubahanyangakandilakukanBPIPdengantujuan meningkatkanpelayanankepadaseluruhklien/user.Diharapkandariforumini,dapat

(4)

dipahami kendala yang selama ini dihadapi BPIP dan alasan perlunya dilakukan perbaikan.  5.3 Implementasi Implementasidilakukansecarabertahap,sesuaidenganpersiapanyangharus dilakukan.Jikamelihatpadabagian5.1,persiapanyangdilakukanmencakupstruktur

organisasi, deskripsi kerja, time table kegiatan, resources planning, dan penyusunan

databaseSDM.Jikatahappersiapansudahdilakukan,makabarulahmulaimenyusun

prosedur standar pada setiap divisi serta penyusunan jadwal SDM dan dilakukan

sosialisasi.



5.3.1 StrukturOrganisasi

Draftstrukturorganisasidisusun olehKetuaBirosertaSekretarisdanKepala

KantorsertaKepalaDivisiuntukmenentukanposisimasingͲmasingkaryawandanstaf sertajalurkoordinasiyangterbentuk.Setelahdraftterbentuk,makadiajukankepada Fakultas Psikologi untuk mendapatkan persetujuan dan masukan, mengingat pada pelaksanaannyaBPIPmengacupadakebijakanyangdilakukanolehFakultasPsikologi.

Selain itu, diharapkan juga dapat diperoleh kejelasan mengenai kedudukan BPIP di

Fakultas Psikologi. Jika terdapat halͲhal yang harus diperbaiki dalam draft tersebut,

maka draft tersebut akan dikembalikan ke BPIP untuk diperbaiki dan kemudian akan

diajukan kembali untuk melihat kesesuaian perbaikan dengan usulan yang diberikan.

Ketika draft tersebut sudah sesuai, maka baru draft tersebut disetujui oleh Fakultas

Psikologidannantinyaakandisosialisasikankepadaseluruhstafdanrekananlepas.

Padahalamanberikutdisajikanmilestonedaripenyusunanstrukturorganisasi

(5)

Gambar147MilestonePenyusunanStrukturOrganisasi



5.3.2 DeskripsiKerja

Untuk penyusunan draf deskripsi kerja ini, seluruh staf diharapkan untuk

dapat mengidentifikasi pekerjaannya masingͲmasing sesuai dengan yang selama ini

dilakukan. Hasil dari masingͲmasing staf ini kemudian digabungkan untuk kemudian

disusun draft deskripsi kerja yang baru, sesuai dengan struktur organisasi yang baru pula. Oleh karena itu, proses ini baru dapat dimulai ketika struktur organisasi yang barusudahdisetujui.Jikadraftinisudahselesaidisusun,makaKetuaBiro,Sekretaris, Kepala Kantor dan Kepala Divisi mengkaji kesesuaian deskripsi tugas dengan struktur organisasisertabebankerjayangbiasanyaterjadipadasetiapstafdankaryawan.Hasil

dari kajian ini akan menentukan apakah perlu dilakukan revisi pada draft deskripsi

tugas. Jika revisi diperlukan, maka perbaikan dilakukan oleh Kepala Divisi dan Kepala

Kantor dan kemudian diajukan lagi kepada Ketua Biro dan Sekretaris untuk

mendapatkanpersetujuan.

Di bawah ini adalah milestone dari penyusunan deskripsi kerja yang

rencananyaakandilakukan.   Gambar158MilestonePenyusunanDeskripsiKerja   

(6)

5.3.3 PenyusunanSOP

Setelah struktur organisasi dan deskripsi kerja disetujui, maka selanjutnya disusun sebuah prosedur standar tertulis yang menjadi acuan dalam bekerja bagi kedua Divisi. Prosedur standar ini disusun dengan mengandalkan alur kerja dan

deskripsi kerja. Prosedur standar ini berbeda untuk masingͲmasing Divisi, sesuai

denganalurkerjanya.



5.3.3.1 DivisiKlinik

Untuk Divisi Klinik, penyusunan SOP dilakukan oleh Kepala Divisi dengan

melihat dari alur kerja yang selama ini dilakukan. Untuk SOP pendaftaran klien baru

dapatdigunakanusulanSOPyangditampilkanpadaGambar12.EvaluasikonsepSOP

ini sendiri akan dilakukan oleh Ketua Biro beserta Sekretaris untuk memperoleh

masukan, agar SOP bisa menjadi lebih baik lagi. Perbaikan pada konsep SOP ini akan

dilakukanjikadirasakanperluadanyaperubahandarikonsepyangtelahdisusun. Berikut adalah rencana milestone yang dilakukan untuk penyusunan SOP di DivisiKlinik.

11/7/07 - 26/7/07 Revisi Draft SOP Divisi Klinik 12/6/07 - 27/6/07

Penyusunan Draft SOP Divisi Klinik

28/6/07 - 10/7/07 Evaluasi draft SOP

Divisi Klinik

27/7/07 - 5/8/07

Evaluasi Revisi Draft SOP Divisi Klinik

6/8/07 SOP Divisi Klinik disetujui 28/6/07

Draft SOP diajukan ke Ketua & Sekretaris

11/7/07 Pengembalian Draft

untuk direvisi

26/7/07 Revisi Draft diserahkan

ke Ketua & Sekretaris

 Gambar19MilestonePenyusunanSOPDivisiKlinik



5.3.3.2 DivisiPIO

UntukDivisiPIO,sepertihalnyaDivisiKlinik,penyusunanSOPdilakukanoleh

Kepala Divisi dengan melihat alur kerja yang selama ini dilakukan, terutama untuk

prosesͲprosesselainpsikotes,danberdiskusidenganstafDivisiPIOsebagaipihakyang

sering terlibat dalam keseluruhan proses di Divisi PIO. Untuk proses psikotes sendiri, alurkerjanyadapatmengikutiusulanperbaikanSOPyangtercantumpadaGambar13. JikakonsepSOPsudahselesai,makaakandiajukankepadaKetuaBirodanSekretaris

(7)

untukdilakukanevaluasiyangdiharapkanmenghasilkankritikataupunmasukanyang dapat menyempurnakan SOP tersebut. Kepala Divisi PIO akan membuat revisi berdasarkan masukan yang diberikan oleh Ketua Biro dan Sekretaris yang nantinya akandiajukankembaliuntukdievaluasiapakahsesuaidenganyangtelahdisarankan.

Jika perbaikan memang telah sesuai dengan yang disarankan, maka SOP untuk Divisi

PIOsiapuntukdilaksanakan.

Berikut adalah milestone dari perencanaan implementasi untuk penyusunan

SOPDivisiPIO.   Gambar20MilestonePenyusunanSOPDivisiPIO   5.3.4 PerencanaanKegiatansetiapDivisidanResourcePlanning

BPIP perlu melakukan perencanaan kegiatan secara mendetil pada masingͲ

masing Divisi untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekurangan SDM, selain

juga berfungsi sebagai pengontrol dari kemajuan kegiatan yang ditargetkan.

Perencanaan kegiatan dilakukan oleh masingͲmasing Kepala Divisi dengan stafnya

berdasarkan pada target yang ingin dicapai dan dataͲdata tahun sebelumnya untuk

memperkirakan periode ‘sibuk’. Penentuan target ini diturunkan berdasarkan target

tahunan yang ingin dicapai. Target tahunan didiskusikan Kepala Divisi dengan Ketua BirodanSekretarisagartargettersebuttercapai.Jikatargettersebutsudahdisepakati, barulahtargettersebutditurunkanmenjaditargetperbulanyangharusdicapai.

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk merencanakan kegiatan adalah

menyusunsuatusistemberbasisteknologiyangsalingterkaitantarasatuDivisidengan

Divisi lain. Melalui sistem tersebut juga dapat dilihat kegiatanͲkegiatan yang telah,

(8)

monitoring. Selain itu, penambahan kegiatan baru juga dapat disimulasikan untuk mempermudahmelihattingkatkepadatanpekerjaan. Rencanaimplementasiuntukperencanaankegiatandijabarkanpadahalaman berikut. Gambar21MilestonePerencanaanKegiatan 

Setelah diketahui perencanaan kegiatan secara mendetil setiap bulannya,

yang didasarkan dari target yang harus dicapai, maka disusunlah perencanaan SDM

yangdibutuhkan,sehinggadapatdiantisipasiterjadinyakekuranganSDM.PadabulanͲ

bulanyangdiprediksikanakan‘sibuk’,baikuntukDivisiKlinikmaupunDivisiPIO,akan

ditentukan sumberͲsumber SDM yang akan digunakan. Sehingga bila tiba saatnya

untukmencariSDMyangdibutuhkan,tidakmengalamikesulitan.

Schedulling merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan SDM. Untuk dapat merencanakan schedulling ini, diperlukan activities time dari setiap kegiatan untuk mengetahui kegiatan mana yangmenjadibottleneckdariseluruhproses.



5.3.5 DatabaseSDM

BPIP memiliki SDM internal yang terbatas jumlahnya, sehingga perlu untuk

melakukan outsourcing SDM. Outsourcing ini sebagian besar bersumber dari para

alumni Fakultas Psikologi Unpad dan beberapa Perguruan Tinggi lainnya. Mengingat

banyaknya SDM yang dapat diͲoutsource, maka perlu disusun sebuah database yang

memuatdataͲdatatentangSDMtersebut.Tujuandaridisusunnyadatabaseiniadalah

untuk mempermudah BPIP dalam mencari SDM yang sesuai dengan kualifikasi yang

dibutuhkan, dan juga dapat digunakan sebagai media untuk mendapatkan SDM yang

(9)

Rencana pembuatan sistem database terbagi menjadi dua tahap, dimana tahap pertama adalah menentukan rancangan sistem database yang akan digunakan serta pembuatan sistem database tersebut (Gambar 22). Tahap berikutnya setelah sistem database mulai dibuat, adalah tahap sosialisasi rencana penggunaan sistem

database kepada seluruh rekanan. Selain itu, perlu dilakukan pula penyebaran form

yangharusdiisiolehpararekananlepasyangnantinyaakandiinputkedalamdatabase tersebut(Gambar23). BerikutadalahrencanaperancangansistemdatabaseSDMyangdilakukan.  Gambar22Rencanapembuatansistemdatabase   Gambar23Rencanasosialisasisistemdatabase  5.4 Monitoring

Proses monitoring dilakukan untuk mengontrol kemajuan dari setiap

persiapan yang dilakukan agar implementasi berjalan sesuai dengan rencana yang

disepakati.Monitoringdilakukandenganmembandingkanantarakemajuandariwaktu

kewaktudanjadwalyangdirencanakan.

Berdasarkanpadamilestoneyangtelahdirencanakan,terdapatbeberapatitik

yang menjadi acuan penyelesaian proses. Seperti yang tercantum pada Gambar 17,

(10)

sampai dengan 18 Maret. Proses monitoring dilakukan dengan memeriksa apakah padatanggal18Maretdrafttersebutsudahselesaisehinggadapatdiserahkankepada Fakultas pada tanggal 19 Maret. Jika belum selesai, makaperlu diselidiki sebab tidak selesainyapenyusunandrafttersebut.



5.5 Evaluasi

Evaluasi dilakukan terhadap keterlambatan penyelesaian jadwal yang telah

disepakati. Perlu dicari tahu penyebab terjadinya keterlambatan, sehingga

keterlambatantidaksemakinjauhdaritargetpenyelesaian.Salahsatucaramencegah

terjadinya keterlambatan adalah dengan memperketat proses monitoring, dimana

pengecekan kemajuan tidak dilakukan pada akhir periode kerja, melainkan beberapa

(11)

DAFTARPUSTAKA 



Chachon, G., Terwiesch, C., Matching Supply With Demand: An Introduction To

OperationsManagement.McGrawͲHill,NewYork,2006.

Gray, C.F., Larson, E.W., Project Management: The Managerial Process. McGrawͲHill,

Boston,2001.

Johnston, R., Clark, G., Service Operations Management. Pearson Education Limited,

Harlow,2001.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan nilai nutrisi cookies dan untuk melihat karakteristik cookies yang dihasilkan dengan adanya penambahan kecambah kacang hijau

Erken Devir Osmanlı Mimarisinin abidevi eserlerine nazaran, küçük ölçekli fakat tek kubbeli cami ve mescitler içerisinde yüksek ve derin kubbesiyle gösterişli ve

Dengan berpijak pada pendapat para pakar dan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa bahasa jurnalistik merupakan bahasa yang digunakan oleh para wartawan, redaktur, atau

Destinasi Bulukumba pada dasarnya memilki Daya Tarik Wisata yang banyak dan menarik untuk dikunjungi terlepas dari salah satu pembahasan Daya Tarik Wisata Pantai

Pekerjaan Pengadaan Rambu Lalu Lintas Pada Jalan Tol Jakarta-Cikampek Tahun 2016, sebagai berikut :. Bagi Peserta Penawaran yang dinyatakan GUGUR, maka tidak dapat

Hal ini sesuai pada Perpu Nomor 1 tahun 2002 tentang pemberantasan tindak pidana terorisme yang menjelaskan terpidana dipidana mati. Oleh karena itu, Amrozi

Anggraini meneliti Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Harga Saham Perusahaan Properti Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia.Dalam penelitian ini

Bagian Akuntansi menerima Bukti Kas Masuk (BKM), dan Bukti Kas Keluar (BKK) dari bagian administrasi keuangan untuk di catat d laporan arus kas.Administrasi Keuangan