• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERBURU BERBUDAYA ITU SERU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERBURU BERBUDAYA ITU SERU"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BERBURU  

 

BERBUDAYA  ITU  SERU  

 

 

 

 

 

PERKENALAN  BERBURU      

Berburu  (Berbudaya  Itu  Seru)  adalah  nama  dari  program  unggulan  kami  yang  ditujukan  

kepada   generasi   muda.   Program   ini   mengajarkan   nilai-­‐nilai   budaya   positif   dan   maju  

yang  kami  yakin  mampu  menciptakan  generasi  muda  yang  berbudaya.  

 

Sejauh   ini,   program   Berburu   sudah   dijalankan   di   beberapa   sekolah   di   Jakarta.   Banyak  

respon   positif   yang   kami   dapatkan   dari   berbagai   pihak   seperti   para   murid,   guru,   dan  

orang  tua.    

 

Tidak  hanya  program  Berburu  di  sekolah,  kami  juga  berusaha  untuk  mengadakan  acara-­‐

acara  dalam  bentuk  lain  yang  dapat  menggugah  kesadaran  masyarakat  akan  pentingnya  

berbudaya.   Contoh   kegiatan:   kampanye,   serta   melalui   internet   (Twitter,   Facebook   dan  

Website).  

 

Berburu   beranggotakan   pemuda-­‐pemudi   dengan   berbagai   latar   belakang   pendidikan  

yang   berbeda,   seperti   psikologi,   ekonomi,   komunikasi,   dan   teknik.   Bersama-­‐sama  

mereka  merancang  konsep  kurikulum  hingga  proses  implementasi.    

     

   

PRESTASI  

Berburu   mendapatkan   penghargaan   “Young   Changemakers   Initiatives”   dari   yayasan  

Ashoka  Indonesia  di  akhir  tahun  2008.  

 

Berbagai  media  sudah  meliput  kegiatan  kami  seperti  Voice  of  America,  Republika,  Koran  

Tempo,  Green  FM,  O  Channel,  Koran  Sindo,  Koran  Jakarta,  Media  Indonesia,  The  Jakarta  

Globe,  Femina,  Kompas,  KBR68H,  Radio  Australia,  OZ  FM  Jakarta  dan  Global  Radio.  

 

LIMA  TEMA  YANG  DIKEMBANGKAN  

Ada  lima  tema  utama  yang  diajarkan  di  dalam  program  Berburu,  yaitu:    

Menaati  Peraturan,  Menghargai  Diri  Sendiri  dan  Orang  Lain,  Membaca  Itu  

Menyenangkan,  Mencintai  Lingkungan,  dan  Mencintai  Warisan  Budaya.  

 

(2)

 

 

KEGIATAN  

Bentuk   kegiatan   di   dalam   program   Berburu   berbeda   dari   proses   belajar   mengajar   di  

kelas   biasa.   Lima   tema   Berburu   diajarkan   melalui   berbagai   macam   metode   yang  

menyenangkan   seperti   drama,   kuis,   permainan,   serta   nyanyian   sehingga   diharapkan  

para  murid  tidak  bosan  dan  dapat  menerima  materi  dengan  baik.  Semua  kegiatan  telah  

dirancang  sesuai  teori-­‐teori  psikologi  pendidikan  dan  anak  dengan  mempertimbangkan  

karakteristik  para  murid.  

 

 

 HASIL  YANG  DIHARAPKAN  

Dari   program   ini   diharapkan   para   murid   mendapatkan   kesadaran,   pengertian,   dan  

perubahan  tingkah  laku  sesuai  dengan  tema-­‐tema  yang  sudah  diajarkan.    

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(3)

 

 

 

PROGRAM  BERBURU  BASIC  

 

 

BASIC  

1. Kurikulum Berburu

• Modul untuk kelima tema yang terdiri dari 11 pertemuan.

oMenaati Peraturan; 2 X

oMenghargai Diri sendiri dan Orang Lain : 2 X

oMembaca itu Menyenangkan : 2x

oMencintai Lingkungan : 3X

oMencintai Warisan Budaya : 2X

• Modul tersebut berisikan tujuan yang hendak dicapai pada setiap pertemuan, kegiatan

yang dilakukan, serta detail perlengkapan yang digunakan pada setiap kegiatan.

2. Training for Detectives (Ditunjuk oleh pihak sekolah)

Diberikan kepada setiap pengajar (disebut detektif) yang akan membawakan materi Berburu. Hal ini dilakukan agar setiap detektif dapat menguasai seluruh materi yang dibawakan. Selain itu, setiap detektif diharapkan memahami tentang gaya pengajaran yang harus dilakukan kepada detektif cilik, dilengkapi berbagai macam ice breaking dan permainan.

Disamping itu TFD dilakukan sebagai pengenalan beberapa rutinitas yang dilakukan di setiap pertemuan “Berburu” . Rutinitas tersebut antara lain menanyikan Indonesia Raya dan Lagu daerah, serta senam Berburu dan Yel-Yel Berburu.

Konten:

v Tempat : Museum Bank Mandiri (tentative)

v Waktu : Dua kali pertemuan, mulai Pkl.10.00 – 14.00. (tentative)

v Konsumsi : Coffee Break (Makan siang dibawa sendiri)

v Pembicara : Tim Berburu dan Psikolog Anak

v Jumlah peserta : 5 sampai 10

3. Buku Pelajaran

Buku pelajaran adalah buku yang berisikan berbagai macam penjelasan secara mendetail terkait dengan materi di dalam modul. Buku pelajaran ini wajib dimiliki oleh setiap detektif pengajar dan detektif cilik.

4.

Penanggung Jawab

 

Penanggung jawab bertugas untuk mengawasi seluruh kegiatan berburu sehingga berjalan lancar serta memberikan penjelasan yang diperlukan kepada para detektif pengajar. Penanggung jawab akan meninjau sekolah setiap dua minggu sekali.

Biaya yang diperlukan :

1. Kurikulum Berburu + TFD = Rp. 2.000.000

2. Buku pelajaran = Rp.50.000 (berwarna) + Rp.10.000 (tidak berwarna) = Rp.500.000

(2 berwarna + 40 tidak berwarna)

3. Penanggung Jawab (biaya transportasi) = Rp. 600.000 (dua orang)

Jumlah Perkiraan = Rp. 3.100.000

 

 

 

 

(4)

 

PROGRAM  BERBURU  ADVANCE  

 

ADVANCE  

1. Kurikulum Berburu

• Modul untuk kelima tema yang terdiri dari 11 pertemuan.

oMenaati Peraturan: 2 X

oMenghargai Diri sendiri dan Orang Lain : 2 X

oMembaca itu Menyenangkan : 2x

oMencintai Lingkungan : 3X

oMencintai Warisan Budaya : 2X

• Modul tersebut berisikan tujuan yang hendak dicapai pada setiap pertemuan, kegiatan

yang dilakukan, serta detail perlengkapan yang digunakan pada setiap kegiatan.

2. Training for Detectives (Ditunjuk oleh pihak sekolah)

Diberikan kepada setiap pengajar (disebut detektif) yang akan membawakan materi Berburu. Hal ini dilakukan agar setiap detektif dapat menguasai seluruh materi yang dibawakan. Selain itu, setiap detektif diharapkan memahami tentang gaya pengajaran yang harus dilakukan kepada detektif cilik, dilengkapi berbagai macam ice breaking dan permainan.

Disamping itu TFD dilakukan sebagai pengenalan beberapa rutinitas yang dilakukan di setiap pertemuan “Berburu” . Rutinitas tersebut antara lain menanyikan Indonesia Raya dan Lagu daerah, serta senam Berburu dan Yel-Yel Berburu.

Konten:

v Tempat : Museum Bank Mandiri (tentative)

v Waktu : Dua kali pertemuan, mulai Pkl.10.00 – 14.00. (tentative)

v Konsumsi : Coffee Break (makan siang dibawa sendiri)

v Pembicara : Tim Berburu dan Psikolog Anak

v Jumlah peserta : 5 sampai 10

3. Buku Pelajaran

Buku pelajaran adalah buku yang berisikan berbagai macam penjelasan secara mendetail terkait dengan materi di dalam modul. Buku pelajaran ini wajib dimiliki oleh setiap detektif pengajar dan detektif cilik.

4.

Penanggung Jawab

 

Penanggung jawab bertugas mengawasi kegiatan berburu sehingga berjalan lancar serta melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

5. Pengajar

Detektif pengajar dari tim Berburu akan memberikan materi di sekolah. Sebanyak 2 pengajar akan menyampaikan materi di tiap kelas.

Biaya yang diperlukan :

1. Kurikulum Berburu + TFD = Rp. 2.000.000

2. Buku pelajaran = Rp.50.000 (berwarna) + Rp.10.000 (tidak berwarna) = Rp.500.000

(2 berwarna + 40 tidak berwarna)

3. Penanggung Jawab (biaya transportasi) = Rp. 600.000 (dua orang)

4. Pengajar 2 kelas (biaya transportasi) = Rp. 1.250.000

(5)

 

 

 

 

 

PROGRAM  BERBURU  WONDERLAND  

 

WONDERLAND  

1. Kurikulum Berburu

• Modul untuk kelima tema yang terdiri dari 11 pertemuan.

oMenaati Peraturan: 2 X

oMenghargai Diri sendiri dan Orang Lain : 2 X

oMembaca itu Menyenangkan : 2x

oMencintai Lingkungan : 3X

oMencintai Warisan Budaya : 2X

• Modul tersebut berisikan tujuan yang hendak dicapai pada setiap pertemuan, kegiatan

yang dilakukan, serta detail perlengkapan yang digunakan pada setiap kegiatan.

2. Training for Detectives (Ditunjuk oleh pihak sekolah)

Diberikan kepada setiap pengajar (disebut detektif) yang akan membawakan materi Berburu. Hal ini dilakukan agar setiap detektif dapat menguasai seluruh materi yang dibawakan. Selain itu, setiap detektif diharapkan memahami tentang gaya pengajaran yang harus dilakukan kepada detektif cilik, dilengkapi berbagai macam ice breaking dan permainan.

Disamping itu TFD dilakukan sebagai pengenalan beberapa rutinitas yang dilakukan di setiap pertemuan “Berburu” . Rutinitas tersebut antara lain menanyikan Indonesia Raya dan Lagu daerah, serta senam Berburu dan Yel-Yel Berburu.

Konten:

v Tempat : Museum Bank Mandiri (tentative)

v Waktu : Dua kali pertemuan, mulai Pkl.10.00 – 14.00. (tentative)

v Konsumsi : Coffe Break (makan siang dibawa sendiri)

v Pembicara : Tim Berburu dan Psikolog Anak

v Jumlah peserta : 5 sampai 10

3. Buku Pelajaran

Buku pelajaran adalah buku yang berisikan berbagai macam penjelasan secara mendetail terkait dengan materi di dalam modul. Buku pelajaran ini wajib dimiliki oleh setiap detektif pengajar dan detektif cilik.

4.

Penanggung Jawab

 

Penanggung jawab bertugas mengawasi kegiatan berburu sehingga berjalan lancar serta melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

5. Pengajar

Detektif pengajar dari tim Berburu akan memberikan materi di sekolah. Sebanyak 2 pengajar akan menyampaikan materi di tiap kelas.

6. Fun Activities

Mengajak para detektif cilik pergi mengunjungi tempat-tempat bersejarah atau mengikuti kegiatan seperti Car Free Day sembari mempraktekkan tema-tema Berburu.

Biaya yang diperlukan :

1. Kurikulum Berburu + TFD = Rp. 2.000.000

2. Buku pelajaran = Rp.50.000 (berwarna) + Rp.10.000 (tidak berwarna) = Rp.500.000

(2 berwarna + 40 tidak berwarna)

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Sifat acara pemeriksaan perkara di hadapan persidangan Pengadilan di Indonesia berdasarkan Het Herziene Indonesisch Reglement (HIR) untuk Jawa dan Madura dan Rechtsreglement Buitengewesten (RBg) untuk luar Jawa dan Madura, dilakukan secara lisan (mondelinge procedure). Acara dengan lisan berarti, bahwa pemeriksaan perkara dilakukan dengan cara kontak langsung berupa tanya jawab dengan lisan antara hakim dengan para pihak atau kuasanya di muka persidangan. Hakim juga mendengarkan sendiri keterangan saksi- saksi yang diajukan oleh para pihak, keterangan saksi ahli apabila diperlukan dan lain-lainnya. Bahkan Hakim dalam setiap perkara perdata, apabila kedua belah pihak hadir di persidangan, wajib mendamaikan kedua belah pihak. (Pasal 154 RBg /130 HIR). Hakim juga berhak untuk memberikan penerangan (penasehatan) kepada kedua belah pihak mengenai cara berperkara atau upaya hukum yang dapat ditempuh agar supaya perkara berjalan baik dan teratur. (Pasal 156 RBg / 132 HIR). Kewajiban mendamaikan dan memberikan penasehatan tersebut tentu saja dilakukan secara lisan. Atas dasar sifat acara pemeriksaan seperti itu, maka hakim dalam melaksanakan tugas pokoknya memeriksa, mengadili dan memutus perkara yang diajukan oleh para pencari keadilan kepadanya, memerlukan seseorang untuk membantu mencatat hasil pemeriksaannya. Undang-undang menentukan bahwa pekerjaan tersebut diberikan kepada Panitera atau seorang yang ditugaskan melakukan pekerjaan Panitera yang berkewajiban membantu Hakim dengan menghadiri dan mencatat jalannya sidang pengadilan. Berdasarkan catatan yang dibuat oleh Panitera disusun berita acara persidangan, yang sangat berguna bagi Hakim dalam menyusun putusan pengadilan. Oleh karena pentingnya berita acara persidangan, maka pembuatan / penyusunannya harus dilakukan dengan cermat, teliti dan hati-hati, agar nilainya benar-benar terjaga.

Proposal Perpisahan dan Kenaikan Kelas ini dirancang untuk memberikan panduan lengkap dalam merencanakan dan melaksanakan acara perpisahan serta kenaikan kelas di sekolah. Berikut adalah rincian isi dari proposal ini: Pendahuluan Latar Belakang: Menjelaskan alasan diadakannya acara perpisahan dan kenaikan kelas, serta pentingnya acara tersebut bagi siswa, guru, dan orang tua. Tujuan: Menguraikan tujuan utama dari kegiatan, seperti mempererat hubungan antar siswa, memberikan penghargaan atas prestasi, dan menciptakan kenangan yang berkesan. Rincian Kegiatan Jadwal Acara: Menyajikan jadwal lengkap dari awal hingga akhir acara, termasuk waktu dan urutan setiap kegiatan. Tempat Pelaksanaan: Informasi tentang lokasi acara, fasilitas yang tersedia, dan dekorasi yang diperlukan. Susunan Acara: Daftar kegiatan yang akan dilakukan, seperti sambutan kepala sekolah, penampilan siswa, pembagian penghargaan, dan acara hiburan. Anggaran Biaya Perincian Biaya: Detil biaya yang dibutuhkan untuk setiap komponen acara, seperti sewa tempat, konsumsi, dekorasi, sound system, dan dokumentasi. Sumber Dana: Rencana penggalangan dana, termasuk kontribusi dari sekolah, orang tua siswa, sponsor, dan donatur lainnya. Panitia Pelaksana Struktur Kepanitiaan: Daftar nama dan jabatan panitia yang terlibat dalam penyelenggaraan acara. Tugas dan Tanggung Jawab: Penjelasan tugas masing-masing anggota panitia untuk memastikan kelancaran acara. Penutup Kesimpulan: Ringkasan harapan dari pelaksanaan acara perpisahan dan kenaikan kelas. Lampiran: Dokumen pendukung seperti daftar siswa yang naik kelas, undangan, dan surat izin kegiatan. Proposal ini diharapkan dapat menjadi panduan yang komprehensif dan membantu dalam mempersiapkan acara perpisahan dan kenaikan kelas yang sukses dan