• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Sistem Rekomendasi Resep Masakan Khas Indonesia Menggunakan Metode Ahp Dan Topsis Berbasis Web

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rancang Bangun Sistem Rekomendasi Resep Masakan Khas Indonesia Menggunakan Metode Ahp Dan Topsis Berbasis Web"

Copied!
187
0
0

Teks penuh

(1)Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.. Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP.

(2) RANCANG BANGUN SISTEM REKOMENDASI RESEP MASAKAN KHAS INDONESIA MENGGUNAKAN METODE AHP DAN TOPSIS BERBASIS WEB. SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom.). Genesius Hartoko Soekoco 13110110042. PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA TANGERANG 2017. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017.

(3) Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. Powered by TCPDF (www.tcpdf.org).

(4) PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT. Dengan ini saya, Nama. : Genesius Hartoko Soekoco. NIM. : 13110110042. Program Studi. : Teknik Informatika. Fakultas. : Teknik dan Informatika. menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Rekomendasi Resep Masakan Khas Indonesia Menggunakan Metode AHP Dan TOPSIS Berbasis Web” ini adalah karya ilmiah saya sendiri, bukan plagiat dari karya ilmiah yang ditulis oleh orang lain atau lembaga lain, dan semua karya ilmiah orang lain atau lembaga lain yang dirujuk dalam skripsi ini telah disebutkan sumber kutipannya serta dicantumkan di Daftar Pustaka. Jika di kemudian hari terbukti ditemukan kecurangan/penyimpangan, baik dalam pelaksanaan skripsi maupun dalam penulisan laporan skripsi, saya bersedia menerima konsekuensi dinyatakan TIDAK LULUS untuk mata kuliah Skripsi yang telah saya tempuh.. Tangerang, 14 Agustus 2017. Genesius Hartoko Soekoco. iii Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017.

(5) KATA PENGANTAR. Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan pernyetaan-Nya. penulis. diberikan. kelancaran. dan. kemudahan. dalam. menyelesaikan laporan skripsi dengan judul “Rancang Bangun Sistem Rekomendasi Resep Masakan Khas Indonesia Menggunakan Metode AHP Dan TOPSIS Berbasis Web”. Laporan skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Informatika, Universitas Multimedia Nusantara. Terselesaikannya laporan skripsi ini juga tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Ninok Leksono, selaku Rektor Universitas Multimedia Nusantara, 2. Maria Irmina Prasetiyowati, S.Kom., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Universitas Multimedia Nusantara, 3. Dennis Gunawan, S.Kom., M.Sc., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dengan sabar dan terus memberikan dukungan sehingga laporan skripsi dapat diselesaikan dengan baik, 4. Orang tua dan pihak keluarga yang senantiasa mendukung penulis dalam menyelesaikan laporan skripsi ini, 5. Dosen dan staff Universitas Multimedia Nusantara yang telah banyak membantu dan memberikan pelajaran berharga kepada penulis, 6. Pihak-pihak lain yang turut membantu dalam menyelesaikan laporan skripsi yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.. iv Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017.

(6) Semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat, baik sebagai sumber informasi maupun sumber inspirasi bagi para pembaca, khususnya mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara.. Tangerang, 14 Agustus 2017. Genesius Hartoko Soekoco. v Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017.

(7) RANCANG BANGUN SISTEM REKOMENDASI RESEP MASAKAN KHAS INDONESIA MENGGUNAKAN METODE AHP DAN TOPSIS BERBASIS WEB. ABSTRAK. Saat ini, ada banyak masakan khas Indonesia yang sudah dikenal di dunia. Akan tetapi, terkenalnya masakan khas Indonesia di dunia tidak diikuti dengan peningkatan minat memasak di Indonesia. Banyak orang Indonesia yang lebih memilih untuk berwisata kuliner daripada memasak sendiri di rumah. Padahal, tren wisata kuliner yang tidak terkontrol dapat menjadi salah satu pemicu penyakitpenyakit yang dapat membahayakan tubuh. Alasan utama yang membuat seseorang tidak mau memasak sendiri di rumah adalah terlalu sibuk dengan pekerjaan lain, tidak memiliki pengetahuan dalam memasak, dan tidak memiliki motivasi untuk memasak. Berdasarkan permasalahan tersebut, dibuatlah sebuah sistem yang dapat memberikan rekomendasi resep masakan yang sesuai dengan bahan makanan yang dimiliki. Dengan begitu, diharapkan sistem mampu menambah wawasan memasak dan meningkatkan minat untuk memasak sendiri. Sistem ini dibangun dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) berbasis web. Pengujian sistem dilakukan dengan menyebar kuesioner dan hasilnya menunjukkan persentase kesuksesan sistem sebesar 84.44% yang menunjukkan bahwa responden sangat setuju jika sistem telah sukses dalam memberikan rekomendasi resep masakan khas Indonesia. Hasil kuesioner yang didapat juga telah diuji reliabilitasnya dengan menggunakan Cronbach Alpha dan didapatkan nilai Cronbach Alpha sebesar 0.726, yang menunjukkan bahwa hasil kuesioner yang diperoleh dapat diandalkan (reliabel). Kata kunci: AHP, Indonesia, masakan, TOPSIS, web. vi Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017.

(8) DESIGN AND DEVELOPMENT OF WEB BASED RECOMMENDATION SYSTEM FOR INDONESIAN CUISINE USING AHP AND TOPSIS METHOD. ABSTRACT. Nowadays, Indonesian cuisines have gained immense popularity internationally. However, in Indonesia, people’s interest to cook its own cuisine isn’t great. A lot of people in Indonesia prefer to go to a culinary travel rather than cook at home even though uncontrollable culinary travel can cause sickness to the human body. The main reasons why people don't cook at home are having too little time to cook, have a limited knowledge about cooking, and the lack of motivation to cook. To solve those issues, a system was built to give recipe recommendations based on the ingredients they have. This system hopefully can broaden the users' knowledge about cooking and increase motivation to cook. This web-based system was built using Analytical Hierarchy Process (AHP) and Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) method. This system has been tested using questionnaires and it success rate is 84.44%, it indicates that respondents are very agree that the system has been succeed to generate a recommendation for Indonesian cuisine recipes. The results has been verified using Cronbach Alpha and Cronbach Alpha value of 0.726 is obtained, which means that the results of the questionnaire obtained are reliable. Keywords: AHP, Indonesia, cuisine, TOPSIS, web. vii Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017.

(9) DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................... ii PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT .......................................... iii KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv ABSTRAK ............................................................................................................. vi ABSTRACT .......................................................................................................... vii DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii DAFTAR TABEL ................................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 4 1.4 Tujuan Penelitian.......................................................................................... 5 1.5 Manfaat Penelitian........................................................................................ 5 1.6 Sistematika Penulisan ................................................................................... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 7 2.1 Sistem Rekomendasi .................................................................................... 7 2.2 Multiple Criteria Decision Making (MCDM) .............................................. 8 2.3 Analytical Hierarchy Process (AHP) ........................................................... 9 2.4 Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) .................................................................................................... 14 2.5 Makanan Indonesia .................................................................................... 16 2.6 Model DeLone dan McLean ...................................................................... 17 2.7 Skala Likert ................................................................................................ 18 2.7 Cronbach Alpha.......................................................................................... 19 BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN SISTEM .............................. 21 3.1 Metode Penelitian ....................................................................................... 21 3.2 Rancangan Implementasi Metode .............................................................. 22 3.3 Perancangan Sistem.................................................................................... 27 3.3.1 Data Flow Diagram ............................................................................. 28 3.3.2 Sitemap ................................................................................................ 34 3.3.3 Flowchart ............................................................................................. 37 3.3.4 Entity Relationship Diagram ............................................................... 63 3.3.5 Database Schema ................................................................................. 64 3.3.6 Struktur Tabel ...................................................................................... 64 3.3.7 Rancangan User Interface .................................................................... 67 BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA ...................................................... 87 4.1 Spesifikasi Sistem ...................................................................................... 87 4.2 Implementasi .............................................................................................. 87 4.2.1 Tampilan Halaman............................................................................... 88 4.2.2 Implementasi Algoritma .................................................................... 106 4.3 Pengumpulan Data ................................................................................... 113 4.4 Skenario Uji Coba Sistem ........................................................................ 114 4.4.1 Skenario Uji Coba Perhitungan AHP ................................................ 114. viii Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017.

(10) 4.4.2 Skenario Uji Coba Perhitungan TOPSIS ........................................... 117 4.4.3 Uji Kesukesan Sistem ........................................................................ 126 4.4.4 Uji Reliabilitas Kuesioner ................................................................. 135 BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 138 5.1 Simpulan................................................................................................... 138 5.2 Saran ......................................................................................................... 138 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 140 DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... 143. ix Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017.

(11) DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan ....................................... 11 Tabel 2.2 Indeks Random Konsistensi (RI) ........................................................ 13 Tabel 2.3 Penilaian Skor dan Interval Skala Likert ............................................ 19 Tabel 3.1 Rancangan Matriks Perbandingan Berpasangan ................................. 23 Tabel 3.2 Rancangan Normalisasi Matriks ......................................................... 23 Tabel 3.3 Rancangan Penilaian Kriteria Waktu .................................................. 24 Tabel 3.4 Rancangan Penilaian Kriteria Porsi .................................................... 25 Tabel 3.5 Rancangan Matriks Keputusan ........................................................... 25 Tabel 3.6 Rancangan Matriks Keputusan Ternormalisasi Terbobot................... 25 Tabel 3.7 Rancangan Solusi Ideal Positif dan Negatif ....................................... 26 Tabel 3.8 Rancangan Jarak Ideal Positif dan Negatif Alternatif......................... 26 Tabel 3.9 Rancangan Nilai Preferensi Alternatif ................................................ 27 Tabel 3.10 Struktur Tabel resep ............................................................................ 64 Tabel 3.11 Struktur Tabel bahan_makanan .......................................................... 65 Tabel 3.12 Struktur Tabel detail_resep ................................................................. 65 Tabel 3.13 Struktur Tabel users ............................................................................ 65 Tabel 3.14 Struktur Tabel resep_favorit ............................................................... 66 Tabel 3.15 Struktur Tabel admins ......................................................................... 66 Tabel 3.16 Struktur Tabel kriteria ......................................................................... 66 Tabel 4.1 Matriks Perbandingan Berpasangan ................................................. 114 Tabel 4.2 Nilai Total Setiap Kolom .................................................................. 115 Tabel 4.3 Normalisasi Matriks .......................................................................... 115 Tabel 4.4 Penilaian Kriteria Waktu................................................................... 118 Tabel 4.5 Penilaian Kriteria Porsi ..................................................................... 118 Tabel 4.6 Matriks Keputusan ............................................................................ 119 Tabel 4.7 Matriks Keputusan Ternormalisasi ................................................... 120 Tabel 4.8 Matriks Keputusan Ternormalisasi Terbobot ................................... 121 Tabel 4.9 Solusi Ideal Positif dan Solusi Ideal Negatif .................................... 122 Tabel 4.10 Jarak Ideal Positif dan Jarak Ideal Negatif ....................................... 123 Tabel 4.11 Nilai Preferensi Alternatif ................................................................. 123 Tabel 4.11 Nilai Preferensi Alternatif (Lanjutan) ............................................... 124 Tabel 4.12 Nilai Preferensi Alternatif Terurut .................................................... 124 Tabel 4.13 Daftar Pertanyaan Kuesioner ............................................................ 126 Tabel 4.14 Hasil Rekap Jawaban Kuesioner ....................................................... 127 Tabel 4.15 Perhitungan Cronbach Alpha ............................................................ 135 Tabel 4.16 Butir Varians ..................................................................................... 136. x Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017.

(12) DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1 Klasifikasi Sistem Rekomendasi (Hayati, 2011) .............................. 8 Gambar 2.2 Stuktur Hierarki AHP (Anshori, 2012) ........................................... 10 Gambar 2.3 Model DeLone dan McLean (2003) ................................................ 17 Gambar 3.1 Context Diagram ............................................................................. 28 Gambar 3.2 Data Flow Diagram Level 1 ............................................................ 29 Gambar 3.3 Data Flow Diagram Level 2 Proses Front-End ............................... 31 Gambar 3.4 Data Flow Diagram Level 2 Proses Mengelola Resep ................... 32 Gambar 3.5 Data Flow Diagram Level 2 Proses Mengelola Bahan ................... 32 Gambar 3.6 Data Flow Diagram Level 2 Proses Mengelola Detail Resep ......... 33 Gambar 3.7 Sitemap Front-End .......................................................................... 34 Gambar 3.8 Sitemap Back-End (Admin) ............................................................ 35 Gambar 3.9 Flowchart Utama Sistem (Front-End) ............................................. 37 Gambar 3.10 Flowchart Menentukan Rekomendasi Resep dengan Metode TOPSIS ........................................................................................... 39 Gambar 3.11 Flowchart Metode TOPSIS ............................................................. 40 Gambar 3.12 Flowchart Halaman Semua Resep (Front-End) .............................. 41 Gambar 3.13 Flowchart Halaman Detail Resep (Front-End) ............................... 42 Gambar 3.14 Flowchart Halaman Tentang (Front-End) ....................................... 43 Gambar 3.15 Flowchart Halaman Credits (Front-End) ........................................ 43 Gambar 3.16 Flowchart Halaman Login (Front-End) .......................................... 44 Gambar 3.17 Flowchart Halaman Sign Up (Front-End) ....................................... 45 Gambar 3.18 Flowchart Halaman Change Password (Front-End) ....................... 46 Gambar 3.19 Flowchart Halaman Favorit (Front-End) ........................................ 47 Gambar 3.20 Flowchart Utama Sistem Admin (Back-End) ................................. 48 Gambar 3.21 Flowchart Halaman Login Admin (Back-End) ............................... 49 Gambar 3.22 Flowchart Halaman Sign Up Admin (Back-End) ........................... 50 Gambar 3.23 Flowchart Halaman View Resep (Back-End) ................................. 51 Gambar 3.24 Flowchart Halaman Add Resep (Back-End) ................................... 52 Gambar 3.25 Flowchart Halaman Edit Resep (Back-End) ................................... 53 Gambar 3.26 Flowchart Halaman View Detail Resep (Back-End) ...................... 54 Gambar 3.27 Flowchart Halaman Add Detail Resep (Back-End) ........................ 55 Gambar 3.28 Flowchart Halaman Edit Detail Resep (Back-End) ........................ 55 Gambar 3.29 Flowchart Halaman Change Password Admin (Back-End) ............ 56 Gambar 3.30 Flowchart Halaman View Bahan (Back-End)................................. 57 Gambar 3.31 Flowchart Halaman Add Bahan (Back-End) .................................. 58 Gambar 3.32 Flowchart Halaman Edit Bahan (Back-End) .................................. 59 Gambar 3.33 Flowchart Halaman View Kriteria (Back-End) .............................. 60 Gambar 3.34 Flowchart Halaman Edit Kriteria (Back-End) ................................ 60 Gambar 3.35 Flowchart Menghitung Bobot Kriteria dengan Metode AHP ......... 61 Gambar 3.36 Flowchart Halaman View Users (Back-End) .................................. 62 Gambar 3.37 Entity Relationship Diagram ........................................................... 63 Gambar 3.38 Database Schema ............................................................................ 64 Gambar 3.39 Rancangan Halaman Home ............................................................. 67. xi Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017.

(13) Gambar 3.40 Rancangan Halaman Semua Resep ................................................. 68 Gambar 3.41 Rancangan Halaman Tentang ......................................................... 69 Gambar 3.42 Rancangan Halaman Credits ........................................................... 70 Gambar 3.43 Rancangan Halaman Rekomendasi ................................................. 71 Gambar 3.44 Rancangan Halaman Detail Resep .................................................. 72 Gambar 3.45 Rancangan Modal Login ................................................................. 73 Gambar 3.46 Rancangan Modal Sign Up ............................................................. 73 Gambar 3.47 Rancangan Halaman Favorit ........................................................... 74 Gambar 3.48 Rancangan Halaman Change Password .......................................... 75 Gambar 3.49 Rancangan Halaman Login Admin ................................................. 75 Gambar 3.50 Rancangan Halaman Sign Up Admin ............................................. 76 Gambar 3.51 Rancangan Halaman View Resep ................................................... 77 Gambar 3.52 Rancangan Halaman Add Resep ..................................................... 78 Gambar 3.53 Rancangan Halaman Edit Resep ..................................................... 79 Gambar 3.54 Rancangan Halaman View Detail Resep ........................................ 80 Gambar 3.55 Rancangan Halaman Add Detail Resep .......................................... 80 Gambar 3.56 Rancangan Halaman Edit Detail Resep .......................................... 81 Gambar 3.57 Rancangan Halaman View Bahan ................................................... 82 Gambar 3.58 Rancangan Halaman Add Bahan .................................................... 83 Gambar 3.59 Rancangan Halaman Edit Bahan ..................................................... 83 Gambar 3.60 Rancangan Halaman View Kriteria ................................................ 84 Gambar 3.61 Rancangan Halaman Edit Kriteria .................................................. 85 Gambar 3.62 Rancangan Halaman View User ..................................................... 85 Gambar 3.63 Rancangan Halaman Change Password Admin .............................. 86 Gambar 4.1 Implementasi Tampilan Halaman Home ........................................ 88 Gambar 4.2 Implementasi Tampilan Halaman Semua Resep............................. 89 Gambar 4.3 Implementasi Tampilan Halaman Tentang ..................................... 90 Gambar 4.4 Implementasi Tampilan Halaman Credits ....................................... 91 Gambar 4.5 Implementasi Tampilan Halaman Rekomendasi ............................ 92 Gambar 4.6 Implementasi Tampilan Halaman Detail Resep .............................. 93 Gambar 4.7 Implementasi Tampilan Modal Login ............................................. 94 Gambar 4.8 Implementasi Tampilan Modal Sign Up ......................................... 94 Gambar 4.9 Implementasi Tampilan Halaman Favorit ....................................... 95 Gambar 4.10 Implementasi Tampilan Halaman Change Password ...................... 96 Gambar 4.11 Implementasi Tampilan Halaman Login Admin............................. 97 Gambar 4.12 Implementasi Tampilan Halaman Sign Up Admin ......................... 97 Gambar 4.13 Implementasi Tampilan Halaman View Resep ............................... 98 Gambar 4.14 Implementasi Tampilan Halaman Add Resep................................. 99 Gambar 4.15 Implementasi Tampilan Halaman Edit Resep ................................. 99 Gambar 4.16 Implementasi Tampilan Halaman View Detail Resep .................. 100 Gambar 4.17 Implementasi Tampilan Halaman Add Detail Resep .................... 101 Gambar 4.18 Implementasi Tampilan Halaman Edit Detail Resep .................... 101 Gambar 4.19 Implementasi Tampilan Halaman View Bahan ............................ 102 Gambar 4.20 Implementasi Tampilan Halaman Add Bahan .............................. 103 Gambar 4.21 Implementasi Tampilan Halaman Edit Bahan .............................. 103 Gambar 4.22 Implementasi Tampilan Halaman View Kriteria .......................... 104 Gambar 4.23 Implementasi Tampilan Halaman Edit Kriteria ............................ 104. xii Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017.

(14) Gambar 4.24 Implementasi Tampilan Halaman View User ............................... 105 Gambar 4.25 Implementasi Tampilan Halaman Change Password Admin........ 105 Gambar 4.26 Potongan Kode Membuat Matriks Perbandingan Berpasangan.... 106 Gambar 4.27 Potongan Kode Membuat Matriks Ternormalisasi ....................... 106 Gambar 4.28 Potongan Kode Menghitung Nilai Rata-Rata ............................... 107 Gambar 4.29 Potongan Kode Menguji Konsistensi Bobot ................................. 107 Gambar 4.30 Potongan Kode Pengecekan Masukan User.................................. 108 Gambar 4.31 Potongan Kode Menghitung Nilai Kelengkapan .......................... 109 Gambar 4.32 Potongan Kode Menghitung Nilai Waktu dan Porsi ..................... 109 Gambar 4.33 Potongan Kode Membuat Matriks Keputusan Ternormalisasi ..... 110 Gambar 4.34 Potongan Kode Membuat Matriks Ternormalisasi Terbobot........ 111 Gambar 4.35 Potongan Kode Menentukan Solusi Ideal Positif dan Negatif ...... 111 Gambar 4.36 Potongan Kode Menghitung Jarak Ideal Positif dan Negatif ........ 112 Gambar 4.37 Potongan Kode Menghitung dan Mengurutkan Nilai Preferensi .. 112 Gambar 4.38 Potongan Kode Menentukan Rekomendasi Resep Terbaik .......... 113 Gambar 4.39 Hasil Perhitungan AHP Sistem ..................................................... 116 Gambar 4.40 Hasil Rekomendasi Resep ............................................................. 125 Gambar 4.41 Hasil Kuesioner Pertanyaan Pertama ............................................ 128 Gambar 4.42 Hasil Kuesioner Pertanyaan Kedua ............................................... 129 Gambar 4.43 Hasil Kuesioner Pertanyaan Ketiga .............................................. 130 Gambar 4.44 Hasil Kuesioner Pertanyaan Keempat ........................................... 131 Gambar 4.45 Hasil Kuesioner Pertanyaan Kelima ............................................. 132 Gambar 4.46 Hasil Kuesioner Pertanyaan Keenam ............................................ 133 Gambar 4.47 Hasil Kuesioner Pertanyaan Ketujuh ............................................ 134. xiii Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017.

(15) BAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keanekaragaman. suku dan budaya yang meliputi cara berpakaian, tarian, lagu-lagu daerah, rumah adat, dan tentunya masakan khas daerah setempat (Primasari, 2012). Saat ini, banyak masakan khas Indonesia yang sudah dikenal di dunia. Menurut hasil pemungutan suara yang dilakukan oleh CNN pada tahun 2011, rendang dan nasi goreng mendapatkan urutan pertama dan kedua dalam pemilihan masakan paling enak di dunia, mengalahkan masakan-masakan lainnya yang berasal dari mancanegara (Cheung, 2011). Akan tetapi, terkenalnya masakan khas Indonesia di dunia tidak diikuti dengan peningkatan minat memasak di Indonesia. Menurut Asdhiana (2014), berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Qraved.com, tercatat kunjungan orang Indonesia ke restoran mencapai 380 juta kali sepanjang tahun 2013. Hal tersebut menunjukkan banyaknya orang yang memilih untuk makan di restoran daripada memasak sendiri di rumah. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Fiesta Seafood terhadap perempuan Indonesia berusia 25-45 tahun, didapat bahwa alasan utama yang membuat seseorang tidak mau memasak sendiri di rumah adalah terlalu sibuk dengan pekerjaan lain, tidak memiliki pengetahuan dalam memasak, dan tidak memiliki motivasi untuk memasak (Syaaf, 2014). Padahal, orang yang memasak dan mengonsumsi makanan buatan sendiri di rumah minimal lima kali dalam seminggu mempunyai kesempatan 47% lebih banyak untuk hidup 10 tahun lebih lama dibandingkan yang tidak (Wahlqvist dkk.,. 1. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017.

(16) 2012). Selain itu, tren wisata kuliner yang tidak terkontrol juga dapat menjadi salah satu pemicu naiknya berat badan, risiko penyakit jantung, dan penyakit-penyakit serius lainnya (Candra, 2013). Resep masakan dapat digunakan sebagai panduan untuk memasak sendiri di rumah. Menurut Hamidah dan Komariah (1990), beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menentukan resep masakan yang akan digunakan, yaitu bahanbahan yang dibutuhkan, petunjuk atau langkah-langkah kerja, waktu memasak, jumlah bahan yang diperlukan, dan ukuran penyajian (porsi). Kelima hal ini harus dituliskan dalam suatu resep masakan, agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami resep masakan. Penelitian tentang sistem rekomendasi resep masakan sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh Salsabella (2014) dalam tulisannya yang berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Resep Masakan Berdasarkan Ketersediaan Bahan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Berbasis Web”. Pada penelitian ini, sistem rekomendasi dibuat dengan menggunakan Rank Order Centroid (ROC) untuk melakukan pembobotan kriteria dan Simple Additive Weighting (SAW) untuk menentukan alternatif terbaik. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan makanan, bumbu masakan, waktu memasak, jenis masakan, cara memasak, dan tingkat kesulitan resep masakan. Selain itu, penelitian tentang sistem rekomendasi resep masakan lainnya juga sudah pernah dilakukan oleh Kismarini (2016). Penelitian ini menggunakan metode Item Based Collaborative Filtering untuk memberikan rekomendasi kepada user. Metode ini memanfaatkan rating yang diberikan user untuk menentukan. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 2.

(17) rekomendasi resep masakan. Namun, sistem ini memiliki kekurangan yaitu tidak dapat memberikan rekomendasi resep masakan yang belum memiliki nilai rating. Metode TOPSIS digunakan karena konsepnya sederhana, mudah dipahami, komputasinya efisien, dan memiliki kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan dalam bentuk matematis yang sederhana (Hidayat, 2014). Akan tetapi, bobot yang digunakan dalam proses perhitungan metode TOPSIS bisa menjadi tidak konsisten karena metode ini tidak memiliki uji konsistensi terhadap bobot yang akan digunakan (Yusuf dkk., 2014). Oleh karena itu, digunakan metode AHP yang akan membandingkan secara berpasangan (pairwise comparison) setiap kriteria yang dimiliki oleh suatu permasalahan sehingga nantinya akan didapat suatu bobot nilai dari setiap kriteria yang ada (Dewi, 2013). Bobot nilai yang didapat selanjutnya akan diuji konsistensinya untuk memastikan bahwa bobot tersebut layak untuk digunakan dalam proses perhitungan pada metode TOPSIS (Yusuf dkk., 2014). Penelitian lainnya tentang sistem rekomendasi yang menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) sudah pernah dilakukan oleh Dewi (2013) untuk memberikan rekomendasi pemilihan handphone. Pada penelitian ini, metode AHP dan TOPSIS terbukti mampu memberikan prioritas handphone yang sesuai dengan kriteria, subkriteria, dan alternatif yang diinginkan user. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya serta keuntungan dari penggunaan metode AHP dan TOPSIS dalam sistem rekomendasi, dibangun sebuah sistem rekomendasi resep masakan khas Indonesia dengan menggunakan metode AHP dan TOPSIS.. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 3.

(18) 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian. ini adalah “Bagaimana cara merancang dan membangun aplikasi yang dapat memberikan rekomendasi resep masakan khas Indonesia dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) berbasis web?”. 1.3. Batasan Masalah Dari pemaparan pada latar belakang dapat dijadikan landasan untuk. menentukan batasan masalah dalam penelitian yang dilakukan. Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut. a.. Rekomendasi yang diberikan oleh sistem ini hanyalah resep masakan khas Indonesia.. b.. Resep masakan yang disediakan sistem ini hanya berisikan informasi mengenai bahan makanan yang diperlukan, porsi masakan, waktu memasak, dan cara memasak resep masakan tersebut.. c.. Kriteria yang digunakan untuk memberikan rekomendasi resep masakan adalah ketersediaan bahan makanan, waktu memasak, dan porsi yang diinginkan.. d.. Resep masakan yang disediakan sistem ini berjumlah 105 yang didapatkan dari buku resep “Masakan & Kue Indonesia” sebanyak 42 resep dan buku resep “Panduan Memasak: Memasak Lezat dengan Teknik yang Benar” sebanyak 63 resep.. e.. Proses CRUD data resep masakan hanya dapat dilakukan oleh admin.. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 4.

(19) 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun aplikasi. yang dapat memberikan rekomendasi resep masakan khas Indonesia dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) berbasis web. 1.5. Manfaat Penelitian Diharapkan pada penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut.. a.. Memberikan solusi memasak makanan khas Indonesia dengan bahan makanan yang terbatas.. b.. Menambah pengetahuan dan wawasan dalam memasak sehingga dapat menghasilkan masakan yang bervariatif dan bercita rasa tinggi.. 1.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dari laporan penelitian ini terdiri dari lima bagian,. yaitu sebagai berikut. 1.. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan laporan.. 2.. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan teori-teori dan konsep dasar yang mendukung penelitian ini, yaitu sistem rekomendasi, Multi Criteria Decision Making (MCDM), metode AHP, metode TOPSIS, makanan Indonesia, model DeLone dan McLean, skala Likert, dan Cronbach Alpha.. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 5.

(20) 3.. BAB III METODE DAN PERANCANGAN APLIKASI Bab ini berisi metode penelitian, rancangan implementasi metode, dan perancangan sistem. Perancangan sistem meliputi Data Flow Diagram, sitemap, flowchart, Entity Relationship Diagram, database schema, struktur tabel pada database yang digunakan, dan rancangan desain user interface sistem.. 4.. BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA Bab ini berisi implementasi sistem, diikuti oleh data hasil penelitian yang dilakukan beserta hasil analisis data tersebut.. 5.. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi simpulan dari hasil penelitian terhadap tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian dan saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya.. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 6.

(21) BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1. Sistem Rekomendasi Sistem rekomendasi merupakan model aplikasi dari hasil observasi terhadap. keadaan dan keinginan pelanggan. Oleh karena itu, sistem rekomendasi memerlukan model rekomendasi yang tepat agar hal yang direkomendasikan sesuai dengan keinginan pelanggan, serta mempermudah pelanggan mengambil keputusan yang tepat dalam menentukan produk yang akan digunakannnya (McGinty dan Smyth, 2006). Francesco Ricci, Lior Rokach, dan Bracha Shapira (2010) menyatakan bahwa sistem rekomendasi merupakan perangkat lunak yang dapat memberikan rekomendasi kepada pengguna ketika pengguna dihadapkan dengan sejumlah informasi yang besar. Rekomendasi yang diberikan diharapkan dapat membantu pengguna dalam proses pengambilan keputusan, seperti barang apa yang akan dibeli, buku apa yang akan dibaca, atau musik apa yang akan didengarkan. Sistem. rekomendasi. menyimpulkan. preferensi. pengguna. dengan. menganalisis ketersediaan data pengguna, informasi tentang pengguna, dan lingkungannya. Oleh karena itu, sistem rekomendasi akan menawarkan kemungkinan dari penyaringan informasi personal sehingga hanya informasi yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pengguna yang akan ditampilkan di sistem dengan menggunakan sebuah teknik atau model rekomendasi (Sebastia dkk., 2009). Ada beberapa metode yang digunakan dalam sebuah sistem rekomendasi. Metode atau pendekatan yang dipilih pada sistem rekomendasi bergantung pada. 7. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017.

(22) permasalahan yang akan diselesaikan. Teknik rekomendasi yang berbeda-beda digunakan untuk aplikasi yang berbeda, sesuai dengan tujuan dan objektif dari sebuah aplikasi (Berka dan Plössnig, 2004). Menurut Nursalam (2014), beberapa metode yang dapat digunakan pada sistem rekomendasi adalah sebagai berikut. a.. Content-based: Bekerja dengan cara mencari item lain yang mirip dengan item yang disukai oleh user berdasarkan informasi content atau tekstual dari setiap item.. b.. Collaborative-based: Metode yang digunakan untuk memprediksi kegunaan item berdasarkan penilaian pengguna sebelumnya.. c.. Knowledge-based: Merekomendasikan berdasarkan pengetahuan tentang bagaimana item tertentu dapat memenuhi kebutuhan pengguna.. d.. Hybrid-based: Kombinasi dari beberapa metode yang ada dalam pengembangan sistem rekomendasi.. Gambar 2.1 Klasifikasi Sistem Rekomendasi (Hayati, 2011) 2.2. Multiple Criteria Decision Making (MCDM) Multiple Criteria Decision Making (MCDM) adalah suatu metode. pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan beberapa kriteria tertentu (Kusumadewi dkk., 2006). Kriteria biasanya. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 8.

(23) berupa ukuran-ukuran, aturan-aturan, atau standar yang digunakan dalam pengambilan keputusan. Menurut Zimmerman (1991), berdasarkan tujuannya, MCDM dapat dibagi menjadi 2 model, yaitu Multi Attribute Decision Making (MADM) dan Multi Objective Decision Making (MODM). MADM digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam ruang diskret. Oleh karena itu, pada MADM biasanya digunakan untuk melakukan penilaian atau seleksi terhadap beberapa alternatif dalam jumlah yang terbatas dan sudah ditentukan sebelumnya. Sementara itu, MODM digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah pada ruang kontinu, misalnya untuk memecahkan permasalahan pada pemrograman matematis. Menurut Kusumadewi (2006), beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah MADM adalah sebagai berikut. a.. Simple Additive Weighting Method (SAW). b.. Weighted Product (WP). c.. ELECTRE. d.. Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). e.. Analytic Hierarchy Process (AHP). 2.3. Analytical Hierarchy Process (AHP) Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu model pendukung. keputusan yang menguraikan suatu masalah kompleks dan tidak terstruktur ke dalam kelompok-kelompok dan diatur agar menjadi suatu bentuk hierarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis (Saaty, 1993). Metode AHP menggunakan persepsi manusia yang dianggap pakar sebagai input utamanya. Kriteria pakar yang dimaksud bukan berarti bahwa orang tersebut haruslah jenius,. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 9.

(24) pintar, bergelar doktor, dan sebagainya. Tetapi, pakar yang dimaksud lebih mengacu pada orang yang mengerti benar permasalahan yang diajukan, merasakan akibat suatu masalah atau punya kepentingan terhadap masalah tersebut (Suryadi dan Ramdhani, 1998). Saaty menjelaskan bahwa ada beberapa prinsip yang harus dipahami dalam menggunakan metode AHP diantaranya adalah decomposition, comparative judgement, synthesis of priority, dan logical consistency. a.. Decomposition Decomposition adalah proses memecah permasalahan yang utuh menjadi. unsur-unsurnya yang lebih kecil dan mudah dipahami. Proses pemecahan akan tetap dilakukan pada unsur-unsur yang telah dipecah jika masih memungkinkan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.. Gambar 2.2 Stuktur Hierarki AHP (Anshori, 2012) b.. Comparative Judgement Penilaian kriteria dan alternatif dilakukan dengan melakukan perbandingan. berpasangan (pairwise comparison) antar dua elemen sehingga semua elemen yang ada tercakup ke dalamnya. Prioritas ini ditentukan berdasarkan pandangan para. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 10.

(25) pakar dan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap pengambilan keputusan, baik secara langsung (diskusi) maupun secara tidak langsung (kuesioner). Menurut Saaty (1980), untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik untuk mengkspresikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty dapat diukur dengan menggunakan Tabel 2.1. Tabel 2.1 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan Intensitas Kepentingan Keterangan 1 Kedua elemen sama pentingnya Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada 3 elemen lainnya Elemen yang satu lebih penting daripada yang 5 lainnya Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada 7 elemen lainnya Satu elemen mutlak penting daripada elemen 9 lainnya Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang 2,4,6,8 berdekatan Jika untuk aktivitas i mendapat suatu angka Kebalikan dibanding dengan aktivitas j, maka j mempunyai nilai kebalikannya dibanding nilai i. c.. Synthesis of Priority Pada tahap ini, hasil dari setiap matriks pairwise comparison dihitung nilai. eigenvector-nya untuk mendapatkan local priority. Selanjutnya, dicari nilai global priority dengan melakukan sintesa antar local priority. Prosedur melakukan sintesa berbeda-beda menurut hierarki. Pengurutan elemen-elemen menurut kepentingan relatif melalui prosedur sintesa dinamakan priority setting. d.. Logical Consistency Logical consistency menyatakan ukuran tentang konsistensi atau tidaknya. suatu penilaian atau pembobotan perbandingan berpasangan. Pengujian ini diperlukan karena pada keadaan yang sebenarnya dapat terjadi beberapa. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 11.

(26) penyimpangan yang menyebabkan pembobotan tidak konsisten. Hal ini dapat terjadi karena ketidakkonsistenan preferensi seseorang dalam memberikan penilaian. Menurut Manurung (2010), secara umum langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menggunakan metode AHP adalah sebagai berikut. 1.. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan, lalu menyusun hierarki dari permasalahan yang dihadapi.. 2.. Menentukan prioritas setiap elemen dengan melakukan perbandingan berpasangan setiap elemen yang ada untuk merepresentasikan kepentingan relatif dari suatu elemen terhadap elemen yang lainnya.. 3.. Melakukan sintesis terhadap perbandingan berpasangan untuk memperoleh keseluruhan prioritas. Langkah-langkah yang diperlukan dalam melakukan sintesis adalah sebagai berikut.. a.. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks.. b.. Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks.. c.. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan nilai rata-rata.. 4.. Mengukur konsistensi dari bobot yang ditentukan dari langkah-langkah sebelumnya dengan langkah-langkah sebagai berikut.. a.. Mengalikan setiap nilai pada kolom pertama dengan prioritas relatif elemen pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relatif elemen kedua, dan seterusnya.. b.. Menjumlahkan setiap baris.. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 12.

(27) c.. Membagi hasil dari penjumlahan baris dengan elemen prioritas relatif yang bersangkutan.. d.. Membagi hasil dari poin c dengan banyak elemen yang ada, kemudian hasilnya disebut dengan 𝜆𝑚𝑎𝑥 .. e.. Menghitung indeks konsistensi (consistency index) dengan rumus sebagai berikut. 𝐶𝐼 = (𝜆𝑚𝑎𝑥 − 𝑛)/(𝑛 − 1). ...(2.1). Dimana: 𝐶𝐼 = 𝑐𝑜𝑛𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑛𝑐𝑦 𝑖𝑛𝑑𝑒𝑥 𝜆𝑚𝑎𝑥 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑖𝑔𝑒𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑛 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 f.. Menghitung consistency ratio dengan rumus sebagai berikut. 𝐶𝑅 = 𝐶𝐼/𝑅𝐼. ...(2.2). Dimana: 𝐶𝑅 = 𝑐𝑜𝑛𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑛𝑐𝑦 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 𝐶𝐼 = 𝑐𝑜𝑛𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑛𝑐𝑦 𝑖𝑛𝑑𝑒𝑥 𝑅𝐼 = 𝑟𝑎𝑛𝑑𝑜𝑚 𝑖𝑛𝑑𝑒𝑥 𝑐𝑜𝑛𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑛𝑐𝑦 g.. Memeriksa konsistensi hierarki. Jika nilai consistency ratio lebih dari 10%, pembobotan harus diperbaiki. Sebaliknya, jika consistency ratio kurang dari atau sama dengan 10%, hasil pembobotan dapat dinyatakan sudah tepat (Kusrini, 2007). Nilai random indeks konsistensi dijabarkan pada Tabel 2.2 Tabel 2.2 Indeks Random Konsistensi (RI) n 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11 12 13 14 15. RI 0,00 0,00 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49 1,51 1,48 1,56 1,57 1,59. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 13.

(28) 2.4. Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution. (TOPSIS) Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) adalah salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria yang pertama kali diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang (1981). TOPSIS memiliki konsep dimana alternatif yang terpilih harus mempunyai jarak terdekat dari solusi ideal positif dan jarak terjauh dari solusi ideal negatif (Kusumadewi dkk., 2006). Solusi ideal positif adalah nilai terbaik yang dapat dicapai dari setiap atribut, sedangkan solusi ideal negatif adalah nilai terburuk yang dapat dicapai dari setiap atribut. Menurut Bustami (2012), langkah-langkah metode TOPSIS adalah sebagai berikut. a.. Menentukan alternatif (A) yang akan dipilih dan kriteria (C) yang digunakan sebagai pertimbangan atas alternatif yang akan dipilih. b.. Menentukan bobot setiap kriteria yang telah didefinisikan (W). c.. Membuat matriks keputusan ternormalisasi. 𝑟𝑖𝑗 =. 𝑥𝑖𝑗 2 √∑𝑚 𝑖=1 𝑥𝑖𝑗. ...(2.3). Dengan i = 1,2,...,m; dan j = 1,2,...,n Dimana: 𝑟𝑖𝑗 adalah matriks ternormalisasi [i][j] 𝑥𝑖𝑗 adalah matriks keputusan [i][j] m adalah jumlah baris matriks n adalah jumlah kolom matriks. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 14.

(29) d.. Membuat matriks keputusan ternormalisasi terbobot. 𝑦𝑖𝑗 = 𝑤𝑖 . 𝑟𝑖𝑗. ...(2.4). Dengan i = 1,2,...,m; dan j = 1,2,...,n Dimana: 𝑦𝑖𝑗 adalah matriks ternormalisasi terbobot [i][j] 𝑤𝑖 adalah vektor bobot [i] e.. Menentukan matriks solusi ideal positif dan solusi ideal negatif. 𝐴+ = (𝑦1+ , 𝑦2+ … , 𝑦𝑛+ ). ...(2.5). 𝐴− = (𝑦1− , 𝑦2− … , 𝑦𝑛− ). ...(2.6). Dimana: 𝑦𝑗+ = max yij jika j adalah atribut keuntungan 𝑦𝑗+ = min yij jika j adalah atribut biaya 𝑦𝑗− = max yij jika j adalah atribut biaya 𝑦𝑗− = min yij jika j adalah atribut keuntungan f.. Menentukan jarak setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positif dan solusi ideal negatif. Jarak alternatif Ai dengan solusi ideal positif dapat dihitung dengan rumus:. 𝐷𝑖+ = √∑𝑛𝑗=1(𝑦𝑖+ − 𝑦𝑖𝑗 ). 2 ...(2.7). Dengan i = 1,2,...,m; dan j = 1,2,...,n Dimana: 𝐷𝑖+ = jarak alternatif Ai dengan solusi ideal positif. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 15.

(30) 𝑦𝑖+ = solusi ideal positif [i] Jarak alternatif Ai dengan solusi ideal negatif dapat dihitung dengan rumus:. 𝐷𝑖− = √∑𝑛𝑗=1(𝑦𝑖𝑗− 𝑦𝑖− ). 2 ...(2.8). Dengan i = 1,2,...,m; dan j = 1,2,...,n Dimana : 𝐷𝑖− = jarak alternatif Ai dengan solusi ideal negatif 𝑦𝑖− = solusi ideal negatif [i] g.. Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif. 𝑉𝑖 =. 𝐷𝑖− 𝐷𝑖− + 𝐷𝑖+. ...(2.9). Dengan i = 1,2,...,m Dimana: Vi = kedekatan tiap alternatif terhadap solusi ideal Nilai Vi yang lebih besar menunjukkan bahwa alternatif i lebih dipilih. 2.5. Makanan Indonesia Menurut Marwanti (2000), makanan Indonesia adalah susunan makanan. yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran, sambal, sedap-sedapan, dan minuman. Makanan Indonesia memiliki ciri khas tertentu, yaitu penggunaan aneka jenis bumbu dan rempah serta rasa yang kuat. Selain itu, makanan Indonesia sering dinikmati bersama tambahan pelengkap berupa sambal dan kerupuk (keripik). Ada bermacam-macam bahan makanan yang digunakan dalam pengolahan makanan Indonesia, sesuai dengan potensi masing-masing daerah. (Marwanti, 2000).. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 16.

(31) 2.6. Model DeLone dan McLean Setiap sistem yang sudah diterapkan tentunya akan memerlukan proses. penilaian atau evaluasi untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan sistem tersebut dalam mencapai tujuan awal yang ditetapkan. Salah satu model kesuksesan yang paling dikenal adalah model kesuksesan yang diajukan oleh DeLone dan McLean (1992). Model ini sering digunakan karena konsepnya yang sederhana dan lengkap. Akan tetapi, seiring dengan berkembangnya penelitian di bidang implementasi sistem informasi, terdapat banyak kritik dan saran pada model yang dikembangkan oleh DeLone dan McLean pada tahun 1992. Oleh karena itu, DeLone dan McLean memperbaiki model yang telah mereka kembangkan sebelumnya pada tahun 2003.. Gambar 2.3 Model DeLone dan McLean (2003) Model yang diusulkan oleh DeLone dan McLean (2003) mendefinisikan kesuksesan sistem ke dalam enam variabel, yaitu system quality, information quality, service quality, use, user satisfaction, dan net benefits.. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 17.

(32) 1.. System Quality Mendefinisikan karakteristik yang diinginkan dari sebuah sistem, seperti kemudahan. penggunaan,. fleksibilitas. sistem,. kehandalan. sistem,. kemudahan pembelajaran, dan waktu respons yang diberikan oleh sistem. 2.. Information Quality Mendefinisikan karakteristik yang diinginkan dari keluaran sistem, seperti akurasi, konsistensi, kelengkapan, ketepatan waktu, dan kegunaan informasi.. 3.. Service Quality Mendefinisikan kualitas dukungan (support) yang diterima oleh pengguna sistem, seperti responsivitas dan akurasi yang diberikan oleh sistem.. 4.. Use Mendefinisikan kegunaan dari sistem yang dibangun.. 5.. User Satisfaction Mendefinisikan tingkat kepuasan pengguna terhadap sistem yang dibangun.. 6.. Net Benefits Mendefinisikan sejauh mana kontribusi sistem terhadap keberhasilan individu, kelompok, organisasi, industri, dan negara.. 2.7. Skala Likert Skala Likert merupakan suatu skala psikometrik yang dibuat oleh Rensis. Likert pada tahun 1932. Menurut Sugiyono (2012), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala Likert juga digunakan untuk mengukur kesetujuan dan ketidaksetujuan seseorang terhadap suatu objek. Jawaban dari setiap instrumen. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 18.

(33) yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Jenis skala Likert yang akan digunakan pada penelitian ini adalah skala Likert lima tingkat. Jenis ini dipilih karena dapat meningkatkan waktu dan kualitas respons serta mengurangi tingkat frustasi responden (Babakus dkk., 1992). Selain itu, penelitian ini juga mengacu pada penelitian Sirsat dkk. (2016) yang menggunakan skala Likert lima tingkat dalam mengumpulkan jawaban responden.. No 1 2 3 4 5. Tabel 2.3 Penilaian Skor dan Interval Skala Likert Lima Tingkat Keterangan Skor Interval Sangat Setuju 5 Skor ≥ 80% Setuju 4 80% > Skor ≥ 60% Netral 3 60% > Skor ≥ 40% Tidak Setuju 2 40% > Skor ≥ 20% Sangat Tidak Setuju 1 Skor < 20% Selanjutnya, persentase nilai skor dari kuesioner yang dibuat menggunakan. skala Likert dihitung menggunakan rumus yang dijelaskan oleh Sugiyono (2012). 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑆𝑘𝑜𝑟 = (((𝑆𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑆𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢 × 5) + (𝑆𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢 × 4) + (𝑁𝑒𝑡𝑟𝑎𝑙 × 3) + (𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑆𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢 × 2) + (𝑆𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑆𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢 × 1))/(5 × 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑅𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛)) × 100% 2.7. ...(2.10). Cronbach Alpha Cronbach Alpha adalah koefisien alpha yang dikembangkan oleh Crobach. pada tahun 1951 dan digunakan sebagai ukuran umum dari konsistensi internal skala multi-item. Cronbach Alpha digunakan untuk mengukur reliabilitas atau keandalan indikator-indikator yang digunakan dalam kuesioner penelitian (McDaniel dan Gates, 2013). Menurut Malhotra (2012), keandalan merupakan sejauh mana skala dapat menghasilkan hasil yang konsisten apabila instrument. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 19.

(34) tersebut digunakan secara berulang. Cronbach Alpha memiliki nilai yang berkisar dari nol sampai satu (Hair dkk., 2010). Adapun nilai tingkat keandalan pada Cronbach Alpha dapat dilihat pada Tabel 2.4. Tabel 2.4 Tingkat Keandalan Cronbach Alpha Nilai Cronbach Alpha Tingkat Keandalan r ≥ 0.8 Sangat andal 0.8 > r ≥ 0.6 Andal 0.6 > r ≥ 0.4 Cukup andal 0.4 > r ≥ 0.2 Agak andal r < 0.2 Kurang andal. Sekaran (2006) menyatakan bahwa suatu kuesioner penelitian dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha di atas 0.7. Sekaran menambahkan, apabila nilai Cronbach Alpha lebih dari atau sama dengan 0.7, maka kuesioner penelitian tersebut dapat diandalkan jika diterapkan pada sampel, tempat, dan waktu pengambilan data yang berbeda. Berikut adalah rumus untuk menghitung koefisien reliabilitas instrument menggunakan Cronbach Alpha. 𝑘. 𝑟 = (𝑘−1) (1 −. ∑ 𝜎𝑏2 𝜎𝑡2. ). …(2.11). Keterangan: 𝑟 = 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑟𝑢𝑚𝑒𝑛 (𝑐𝑟𝑜𝑛𝑏𝑎𝑐ℎ 𝑎𝑙𝑝ℎ𝑎) 𝑘 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛 ∑ 𝜎𝑏2 = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝜎𝑡2 = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 20.

(35) BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN SISTEM. 3.1. Metode Penelitian Terdapat beberapa metode yang digunakan dalam merancang bangun sistem. rekomendasi resep masakan khas Indonesia dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Metode-metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a.. Studi Literatur Dalam studi literatur, dilakukan pembelajaran mengenai teori dan konsep yang berhubungan dengan perancangan sistem rekomendasi menggunakan metode AHP dan TOPSIS serta hal-hal yang berhubungan dengan resep masakan. Pembelajaran tersebut dilakukan dengan cara membaca referensi dari berbagai sumber seperti buku, makalah, jurnal, skripsi serta berbagai sumber lainnya baik online maupun media cetak.. b.. Perancangan Sistem Perancangan sistem dimulai dengan merancang alur perpindahan data yang terjadi di sistem yang digambarkan dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD). Setelah itu, akan dibuat perancangan alur kerja sistem yang akan digambarkan dengan menggunakan diagram alir (flowchart). Kemudian, akan dibuat database untuk menyimpan data-data yang berhubungan dengan resep masakan dan informasi lainnya yang akan digunakan untuk menentukan rekomendasi resep masakan. Selanjutnya,. 21. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017.

(36) akan ditentukan fitur-fitur yang akan disediakan serta merancang Graphical User Interface (GUI) dari sistem rekomendasi ini. c.. Implementasi Pada tahap ini akan dibangun sistem rekomendasi berbasis web sesuai dengan fitur-fitur dan tampilan yang sebelumnya sudah ditetapkan selama proses perancangan sistem. Sistem rekomendasi akan dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL.. d.. Pengujian Sistem Proses testing dan debugging akan dilakukan sebagai bagian dari tahap pengujian sistem. Proses testing dilakukan untuk memastikan bahwa sistem yang dibangun dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan penelitian. Sementara itu, proses debugging dilakukan untuk mengatasi bug-bug yang ditemukan pada sistem yang dibangun.. e.. Evaluasi Tahap evaluasi akan dilakukan dari segi konten dan teknis sistem rekomendasi yang dibangun. Dari segi konten, evaluasi dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada pengguna aplikasi untuk mengetahui tingkat kepuasan user terhadap aplikasi yang dibuat dan kesesuaian aplikasi dengan kebutuhan user. Sementara dari segi teknis, evaluasi dilakukan dengan menyebarkan kuesioner untuk meminta feedback dari user terhadap keseluruhan aplikasi yang dibuat.. 3.2. Rancangan Implementasi Metode Penelitian ini mengimplementasikan metode AHP dan TOPSIS dalam. memberikan rekomendasi resep. Metode AHP digunakan untuk menentukan nilai. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 22.

(37) bobot dari masing-masing kriteria. Nilai bobot tersebut nantinya akan digunakan dalam perhitungan metode TOPSIS untuk menentukan resep mana yang akan direkomendasikan ke user. Tabel 3.1 Rancangan Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Kelengkapan Waktu Porsi Kelengkapan 1 A B Waktu 1/A 1 C Porsi 1/B 1/C 1 D = 1 + (1/A) + (1/B) E = A + 1 + (1/C) F=B+C+1 Total. Tabel 3.1 menunjukkan rancangan matriks perbandingan berpasangan yang akan dibuat. Penilaian yang diberikan oleh pakar terhadap masing-masing kriteria ditunjukkan melalui variabel A, B, dan C yang akan disesuaikan dengan hasil wawancara yang dilampirkan pada halaman lampiran. Kemudian, setiap nilai pada matriks akan dijumlahkan sesuai kolomnya untuk mendapatkan nilai total dari masing-masing kriteria yang ditunjukkan melalui variabel D, E, dan F.. Kriteria Kelengkapan Waktu Porsi Total. Tabel 3.2 Rancangan Normalisasi Matriks Kelengkapan Waktu Porsi 1/D A/E B/F (1/A)/D 1/E C/F (1/B)/D (1/C)/E 1/F 1 1 1. Rata-rata G H I. Tabel 3.2 menunjukkan rancangan tahap normalisasi matriks pada metode AHP. Setiap nilai pada matriks akan dibagi dengan nilai total setiap kolom yang didapat sebelumnya. Setelah itu, akan dihitung nilai rata-rata yang didapat dari penjumlahan setiap nilai pada suatu baris yang dibagi dengan jumlah kriteria. Sebagai contoh, variabel G didapatkan dengan cara menjumlahkan nilai 1/D, nilai. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 23.

(38) A/E, dan nilai B/F, lalu membagi hasilnya dengan 3 atau jumlah kriteria yang digunakan. 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐾𝑒𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛 =. 𝐵𝑆 𝐵𝐼. ×. 𝐵𝑆 𝐵𝑅. …(3.1). Keterangan: 𝐵𝑆 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑝 𝐵𝐼 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑢𝑠𝑒𝑟 𝐵𝑅 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑝 Rumus 3.1 menunjukkan rancangan penilaian kriteria kelengkapan yang didapatkan berdasarkan hasil wawancara dengan pakar yang dilampirkan pada halaman lampiran. Kriteria kelengkapan dinilai dengan mempertimbangkan kesesuaian bahan masukan user dan kesesuaian bahan dengan kebutuhan suatu resep. Tabel 3.3 Rancangan Penilaian Kriteria Waktu Parameter Nilai ≤ input user W1 > input user W2. Tabel 3.3 menunjukkan rancangan penilaian kriteria waktu yang didapatkan berdasarkan hasil wawancara dengan pakar yang dilampirkan pada halaman lampiran. Suatu resep akan mendapatkan nilai W1 jika resep tersebut memiliki waktu memasak yang kurang dari atau sama dengan waktu memasak yang dimasukkan user. Sementara itu, nilai W2 akan diberikan kepada suatu resep jika resep tersebut memiliki waktu memasak yang lebih dari waktu memasak yang dimasukkan user.. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 24.

(39) Tabel 3.4 Rancangan Penilaian Kriteria Porsi Parameter Nilai = input user P1 > input user P2 < input user P3. Tabel 3.4 menunjukkan rancangan penilaian kriteria porsi yang didapatkan berdasarkan hasil wawancara dengan pakar yang dilampirkan pada halaman lampiran. Suatu resep akan mendapatkan nilai P1 jika resep tersebut memiliki porsi masakan yang sama dengan porsi masakan yang dimasukkan user. Sementara itu, nilai P2 akan diberikan kepada suatu resep jika resep tersebut memiliki porsi masakan yang lebih dari porsi masakan yang dimasukkan user. Nilai P3 akan diberikan kepada suatu resep jika resep tersebut memiliki porsi masakan yang lebih dari porsi masakan yang dimasukkan user.. Nama Resep A Resep B Resep C. Tabel 3.5 Rancangan Matriks Keputusan Kelengkapan Waktu A1 A2 B1 B2 C1 C2. Porsi A3 B3 C3. Tabel 3.5 menunjukkan rancangan matriks keputusan pada metode TOPSIS yang dibuat berdasarkan penilaian setiap kriteria yang sudah dirancang sebelumnya. Kemudian, matriks tersebut akan dinormalisasi sesuai dengan Rumus 2.3. Tabel 3.6 Rancangan Matriks Keputusan Ternormalisasi Terbobot Nama Kelengkapan Waktu Porsi Resep A D1 = A1 x G D2 = A2 x H D3 = A3 x I Resep B E1 = B1 x G E2 = B2 x H E3 = B3 x I Resep C F1 = C1 x G F2 = B2 x H F3 = C3 x I. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 25.

(40) Setelah membuat matriks keputusan ternormalisasi, langkah selanjutnya pada metode TOPSIS adalah membuat matriks keputusan ternormalisasi terbobot. Matriks tersebut didapatkan dengan cara mengalikan matriks keputusan ternormalisasi dengan nilai rata-rata yang didapatkan melalui metode AHP. Rancangan matriks keputusan ternormalisasi terbobot ditunjukkan pada Tabel 3.6. Tabel 3.7 Rancangan Solusi Ideal Positif dan Negatif Keterangan Kelengkapan Waktu Porsi Solusi Ideal Positif X1 X2 X3 Solusi Ideal Negatif Y1 Y2 Y3. Tabel 3.7 menunjukkan rancangan solusi ideal positif dan solusi ideal negatif dari setiap alternatif. Karena setiap kriteria bersifat benefit, maka solusi ideal positif didapatkan dengan mencari nilai maksimum dan solusi ideal negatif didapatkan dengan mencari nilai minimum dari masing-masing kriteria. Tabel 3.8 Rancangan Jarak Ideal Positif dan Negatif Alternatif Nama Jarak Ideal Positif Jarak Ideal Negatif Resep A K1 K2 Resep B L1 L2 Resep C M1 M2. Tabel 3.8 menunjukkan rancangan jarak ideal positif dan jarak ideal negatif dari suatu alternatif. Jarak ideal positif didapatkan dengan menggunakan Rumus 2.7, sedangkan jarak ideal negatif didapatkan dengan menggunakan Rumus 2.8. Sebagai contoh, nilai K1 dan K2 didapatkan dengan cara berikut. 𝐾1 = √(𝑋1 − 𝐷1)2 + (𝑋2 − 𝐷2)2 + (𝑋3 − 𝐷3)2 𝐾2 = √(𝐷1 − 𝑌1)2 + (𝐷2 − 𝑌2)2 + (𝐷3 − 𝑌3)2. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 26.

(41) Tabel 3.9 Rancangan Nilai Preferensi Alternatif Nama Nilai Preferensi Resep A P Resep B Q Resep C R. Tabel 3.9 menunjukkan rancangan nilai preferensi dari suatu alternatif. Nilai preferensi suatu alternatif didapatkan dengan menggunakan Rumus 2.9. Nilai inilah yang akan menentukan resep mana yang akan direkomendasikan ke user. Sebagai contoh, nilai preferensi Resep A didapatkan dengan cara berikut. 𝑃= 3.3. 𝐾2 𝐾2 + 𝐾1 Perancangan Sistem Tahap perancangan sistem pada penelitian ini meliputi pembuatan Data. Flow Diagram, sitemap, flowchart, Entity Relationship Diagram, struktur tabel, dan. rancangan. user. interface.. Data. Flow. Diagram. berfungsi. untuk. menggambarkan pergerakan aliran data yang terjadi di sistem. Sitemap berfungsi untuk menggambarkan struktur dari sistem. Flowchart berfungsi untuk menggambarkan alur proses yang terjadi di sistem. Entity Relationship Diagram berfungsi untuk menggambarkan hubungan antar tabel (entitas) pada database sistem. Struktur tabel berfungsi untuk menjelaskan secara lebih detail fungsi-fungsi dari setiap tabel yang terdapat pada database sistem. Rancangan user interface berfungsi untuk menggambarkan secara garis besar tampilan dari sistem yang dibangun.. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 27.

(42) 3.3.1. Data Flow Diagram. Gambar 3.1 Context Diagram Gambar 3.1 merupakan context diagram dari sistem rekomendasi yang dibangun. Terdapat 4 entitas yang berhubungan dengan sistem, yaitu user, buku resep, pakar, dan admin. User merupakan pengguna sistem rekomendasi. Buku resep merupakan sumber data dari data resep yang tersimpan pada database sistem. Pakar merupakan pihak yang memberikan bobot pada masing-masing kriteria yang digunakan sistem untuk menentukan rekomendasi resep masakan. Admin merupakan pengelola data yang tersimpan pada database sistem. Penjelasan lebih lanjut mengenai proses-proses yang dilakukan sistem akan dijelaskan pada DFD Level 1.. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 28.

(43) Gambar 3.2 Data Flow Diagram Level 1 Gambar 3.2 merupakan DFD Level 1 dari sistem rekomendasi yang dibangun. Terdapat 8 proses yang dapat dilakukan sistem pada DFD Level 1, yaitu. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 29.

(44) proses menghitung bobot kriteria dengan metode AHP, proses front-end, proses mengelola data resep, proses mengelola data bahan, proses mengelola data detail resep, proses login admin, proses sign up admin, dan proses change password admin. Dalam proses menentukan rekomendasi resep masakan, dibutuhkan bobot masing-masing kriteria yang didapatkan dengan menggunakan metode AHP. Ketika melakukan proses perhitungan bobot, sistem akan menerima data_kriteria dari pakar. Setelah bobot masing-masing kriteria ditentukan, bobot tersebut akan disimpan pada tbl_kriteria dan akan digunakan ketika sistem melakukan proses front-end. Sementara itu, admin dapat melakukan login, melakukan sign up, dan mengubah password. Proses login admin membutuhkan data_login_admin dari admin. Setelah itu, sistem akan mengambil data admin dari tbl_admins dan melakukan proses pencocokkan data. Apabila data login sesuai, maka sistem akan mengembalikan data_logged_in_admin ke admin. Proses sign up admin membutuhkan data_sign_up_admin dari admin. Setelah itu, sistem akan menyimpan data tersebut ke tbl_admins. Proses change password admin membutuhkan data_change_pwd_admin dari admin. Setelah itu, sistem akan menyimpan data tersebut ke tbl_admins. Terdapat proses-proses pada DFD Level 1 yang akan dijelaskan lebih lanjut pada DFD Level 2 karena masih memiliki proses turunan. Proses yang akan dijelaskan lebih lanjut pada DFD Level 2, yaitu proses front-end, proses mengelola data resep, proses mengelola data bahan, dan proses mengelola data detail resep.. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 30.

(45) Gambar 3.3 Data Flow Diagram Level 2 Proses Front-End Gambar 3.3 menunjukkan DFD Level 2 dari proses front-end. User dapat mendapatkan. rekomendasi. resep. masakan. dengan. mengirimkan. data_form_rekomendasi. Kemudian, sistem akan melakukan proses menentukan rekomendasi resep dengan metode TOPSIS dan menampilkan hasil rekomendasi resep ke user. User juga dapat mengubah status favorit suatu resep dengan mengirimkan data_status_favorit. Kemudian, sistem akan melakukan proses favorit dan mengirimkan kembali dt_resep_terfavorit ke user. Selain itu, user juga dapat. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 31.

(46) melakukan login, melakukan sign up, dan mengubah password. User harus mengirimkan data_login_user untuk melakukan login, data_sign_up_user untuk melakukan sign up, dan data_change_pwd_user untuk mengubah password.. Gambar 3.4 Data Flow Diagram Level 2 Proses Mengelola Resep Gambar 3.4 menunjukkan DFD Level 2 dari proses mengelola resep. Proses menambah data resep membutuhkan data_resep yang berasal dari buku resep. Selain itu, admin dapat mengubah data resep dengan mengirimkan data_edit_resep dan menghapus data resep dengan mengirimkan data_delete_resep.. Gambar 3.5 Data Flow Diagram Level 2 Proses Mengelola Bahan. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 32.

(47) Gambar 3.5 menunjukkan DFD Level 2 dari proses mengelola bahan. Proses menambah data bahan membutuhkan data_bahan yang berasal dari buku resep. Selain itu, admin dapat mengubah data bahan dengan mengirimkan data_edit_bahan. dan. menghapus. data. bahan. dengan. mengirimkan. data_delete_bahan.. Gambar 3.6 Data Flow Diagram Level 2 Proses Mengelola Detail Resep. Gambar 3.6 menunjukkan DFD Level 2 dari proses mengelola detail resep. Proses menambah data detail resep membutuhkan data_detail_resep yang berasal dari buku resep. Selain itu, admin dapat mengubah data detail resep dengan mengirimkan data_edit_resep dan menghapus data detail resep dengan mengirimkan data_delete_resep.. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 33.

(48) 3.3.2. Sitemap. Gambar 3.7 Sitemap Front-End Gambar 3.7 merupakan sitemap pada bagian front-end sistem yang dibangun. Halaman Home ditampilkan pada saat user pertama kali mengakses bagian front-end sistem. Di halaman ini, terdapat form rekomendasi resep masakan dan panel yang berisi informasi mengenai cara menggunakan form rekomendasi tersebut. Dari halaman Home, user dapat mengakses halaman Rekomendasi apabila sudah mengisi form yang disediakan. Halaman Rekomendasi menampilkan daftar resep yang direkomendasikan kepada user. Selain halaman Rekomendasi, terdapat beberapa halaman lain yang dapat diakses user, yaitu halaman Semua Resep, halaman Tentang, halaman Credits, halaman Login, dan halaman Sign Up. Halaman Semua Resep menampilkan daftar resep yang tersedia pada database sistem. Halaman Tentang berisikan informasi mengenai sistem rekomendasi yang dibangun dan kriteria-kriteria yang digunakan dalam menentukan rekomendasi. Halaman Credits berisikan informasi mengenai library yang digunakan dalam membangun sistem. Halaman Login menyediakan form untuk melakukan login dan halaman Sign Up menyediakan form untuk membuat akun baru. Sementara itu, halaman Change Password dan halaman Favorit dapat. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 34.

(49) diakses apabila user sudah melakukan login. Halaman Change Password menyediakan form untuk mengubah password user yang sedang login. Halaman Favorit menampilkan daftar resep favorit dari user yang sedang login. Dari halaman Rekomendasi, halaman Semua Resep, dan halaman Favorit, user dapat mengakses halaman Detail Resep untuk melihat informasi resep yang lebih mendetail.. Gambar 3.8 Sitemap Back-End (Admin) Gambar 3.8 merupakan sitemap pada bagian back-end sistem yang dibangun. Halaman Login ditampilkan ketika admin pertama kali mengakses bagian back-end sistem. Jika admin tersebut belum memiliki akun, admin tersebut dapat membuat akun terlebih dahulu melalui halaman Sign Up. Apabila admin berhasil melakukan login, admin dapat mengakses beberapa halaman lain, yaitu halaman Resep, halaman Bahan, halaman Kriteria, halaman Users, dan halaman Change Password. Halaman Resep menampilkan daftar resep yang tersimpan pada database sistem. Dari halaman ini, admin dapat mengakses halaman Add Resep untuk. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 35.

(50) menambahkan data resep baru dan halaman Edit Resep mengubah data resep yang sudah ada. Selain kedua halaman tersebut, admin juga dapat mengakses halaman Detail Resep yang memberikan informasi mendetail dari suatu resep. Dari halaman ini, admin dapat mengakses halaman Add Detail Resep untuk menambahkan data detail resep baru dan halaman Edit Detail Resep mengubah data detail resep yang sudah ada. Halaman Bahan menampilkan daftar bahan yang tersimpan pada database sistem. Dari halaman ini, admin dapat mengakses halaman Add Bahan untuk menambahkan data bahan baru dan halaman Edit Bahan mengubah data bahan yang sudah ada. Halaman Kriteria menampilkan informasi kriteria yang tersimpan pada database sistem. Informasi ini akan digunakan untuk menentukan rekomendasi resep. Dari halaman ini, admin dapat mengakses halaman Edit Bahan mengubah data kriteria yang sudah ada. Halaman Users menampilkan daftar user yang terdaftar pada database sistem. Sementara itu, halaman Change Password menyediakan form untuk mengubah password admin yang sedang login.. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 36.

(51) 3.3.3. Flowchart. Gambar 3.9 Flowchart Utama Sistem (Front-End) Gambar 3.9 merupakan flowchart utama sistem pada bagian front-end. Setiap kali sistem diakses oleh user, sistem akan memuat session dari user tersebut. Pada saat sistem pertama kali diakses, sistem akan menampilkan halaman Home. Pada halaman ini, terdapat form rekomendasi resep masakan dan panel yang. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 37.

(52) memberikan informasi mengenai cara menggunakan form tersebut. Jika user ingin mendapatkan rekomendasi resep masakan, user tersebut harus memasukkan data berupa waktu memasak, porsi, bahan wajib, dan bahan pelengkap. Kemudian, sistem akan melakukan proses menentukan rekomendasi resep masakan dengan menggunakan metode TOPSIS. Selain halaman Home, terdapat beberapa halaman lain yang dapat diakses oleh user, yaitu halaman Semua Resep, halaman Tentang, halaman Credits, dan halaman Login. Jika user mengakses halaman Semua Resep, maka sistem akan menampilkan daftar semua resep yang tersimpan pada database sistem. Jika user mengakses halaman Tentang, maka sistem akan menampilkan informasi mengenai sistem yang dibangun. Jika user mengakses halaman Credits, maka sistem akan menampilkan informasi mengenai library yang digunakan dalam membangun sistem. User dapat melakukan login ke sistem melalui halaman Login dan akan mendapatkan 3 tambahan menu yang dapat diakses, yaitu menu Favorit, menu Change Password, dan menu Logout. Jika user mengakses menu Favorit, sistem akan menampilkan halaman yang berisikan daftar resep yang dijadikan resep favorit oleh user yang sedang login ke sistem. Sementara itu, jika user mengakses menu Change Password, sistem akan menampilkan halaman yang menyediakan form untuk mengubah password user yang sedang login ke sistem. Lalu, menu Logout berfungsi bagi user yang ingin melakukan logout dari sistem.. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 38.

(53) Gambar 3.10 Flowchart Menentukan Rekomendasi Resep dengan Metode TOPSIS Gambar 3.10 merupakan flowchart dari proses menentukan rekomendasi resep dengan metode TOPSIS. Pada awalnya, akan dilakukan validasi terhadap bahan-bahan yang dimasukkan oleh user. Selanjutnya, sistem akan mencari daftar resep yang cocok dengan bahan masukan user dan menghitung jumlah bahan yang sesuai dengan kebutuhan setiap resep dari daftar resep tersebut. Kemudian, sistem akan menghitung jumlah bahan yang dibutuhkan setiap resep dan menghitung nilai kelengkapannya. Setelah itu, data semua resep akan diambil untuk menghitung nilai waktu dan nilai porsi dari setiap resep. Setelah nilai kelengkapan, waktu, dan porsi didapatkan, langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan dengan menggunakan metode TOPSIS. Setelah perhitungan selesai, alternatif akan diurutkan berdasarkan nilai preferensi terbaik. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 39.

(54) dan kesesuaian terhadap bahan wajib yang dimasukkan user. Setelah mengurutkan alternatif, sistem akan menampilkan daftar rekomendasi resep masakan ke user.. Gambar 3.11 Flowchart Metode TOPSIS Gambar 3.11 merupakan flowchart dari proses perhitungan metode TOPSIS. Proses diawali dengan membuat matriks keputusan berdasarkan nilai-nilai. Rancang Bangun Sistem..., Genesius Hartoko Soekoco, FTI, 2017. 40.

Gambar

Gambar 2.2 Stuktur Hierarki AHP (Anshori, 2012)  b.  Comparative Judgement
Tabel 2.4 Tingkat Keandalan Cronbach Alpha  Nilai Cronbach Alpha  Tingkat Keandalan
Tabel 3.4 menunjukkan rancangan penilaian kriteria porsi yang didapatkan  berdasarkan  hasil  wawancara  dengan  pakar  yang  dilampirkan  pada  halaman  lampiran
Tabel 3.8 Rancangan Jarak Ideal Positif dan Negatif Alternatif  Nama  Jarak Ideal Positif  Jarak Ideal Negatif
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

budaya yang merupakan suatu kajian transformatif nilai-nilai religi dan budaya dalam pendidikan sejarah di Sekolah Menengah Atas, yaitu dengan cara siswa dan siswi yang

negara harus ikut menjaga agar Bank Indonesia tetap mempunyai struktur modal yang kuat dan didukung dengan cadangan umum yang mampu menanggung risiko yang

Dari analisis diketahui bahwa bentuk kehidupan ( life form ) yang paling mendominasi vegetasi di Kotamadya Surakarta adalah Phanerophyte dengan persentase

Dengan memasukkan distribusi Gamma pada model VG dan distribusi Inverse Normal pada NIG, berarti asumsi normal dan kontinu seperti pada model Brown atau model

Secara khusus, kunjungan kerja spesifik Komisi VI DPR RI ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan dan permasalahan yang dihadapi oleh PT Rajawali

lll/c, sebagai Kepala Laboratorium Teknik Elektro Fakultas Teknik (FT) universitas Negeri Malang masa jabatan tahun 2012 - 2016, dan kepadanya diberikan tunjangan dosen

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut, bersama ini kami sampaikan pengumuman nama-nama guru peserta PLPG yang dinyatakan (a) LULUS, (b) MENGIKUTI UJIAN ULANG, dan (c)

Hasil dari penelitian ini yaitu persentase tutupan karang hidup di Desa pulau Lemukutan berdasarkan 4 titik pengamatan yang dilakukan pada tahun 2013 pada lokasi pantai Air