Makalah Seminar Kerja Praktek
SISTEM KENDALI OXYGEN CUTTING MACHINE BERBASIS PLC SIEMENS
SIMATIC 5 - 115
Muhammad Abbie Hamzah[1], Sumardi, ST, MT[2]
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jalan Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia
Abstrak - Dalam usaha untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi yang tinggi maka perusahaan harus dapat mengefektifkan dan meningkatkan sumber daya yang dimilikinya, serta harus melakukan pengurangan biaya-biaya yang tidak diperlukan. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas adalah menerapkan sistem otomatisasi dalam tiap proses produksi
Hal ini dapat diterapkan dengan adanya PLC (Programmable Logic Controller) yang dapat memenuhi kebutuhan –kebutuhan diatas, sehingga saat ini PLC merupakan faktor kunci dalam proses efisiensi produksi pada suatu industri yang dapat mengintegrasikan berbagai macam komponen yang berdiri sendiri menjadi suatu sistem kendali terpadu. Untuk mengubah suatu sistem yang menggunakan PLC dapat dilakukan hanya dengan mengubah program yang di load dalam PLC tersebut.
Laporan kerja praktek ini menyajikan Sistem Kendali Oxygen Cutting Machine pada pemotongan billet baja di Pabrik Billet Baja PT. Krakatau Steel Cilegon. Perusahaan ini merupakan suatu industri pembuatan billet baja yang bertaraf internasional. Oxygen Cutting Machine merupakan instrumen yang digunakan untuk memotong baja billet baja agar sesuai dengan ukuran panjang yang diinginkan konsumen. Oxygen Cutting Machine dikendalikan oleh sebuah PLC Siemens Simatic S5-115.
Kata kunci : PLC, Oxygen Cutting Machine, Baja Billet, PT. Krakatau Steel.
I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
PT. Krakatau Steel merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri dalam bidang pengecoran. Perusahaan ini sudah banyak menghasilkan produk seperti: kawat baja, baja profil, plat baja maupun baja beton. Seiring dengan berjalannya waktu, PT. KS terus berupaya untuk meningkatkan usahanya supaya dapat memuaskan konsumen, baik dari segi kuantitas, kualitas, harga maupun pengolahan lingkungan yang terencana.
Dalam upaya peningkatan kualitas, kuantitas serta efisiensi, dibutuhkan sistem otomatisasi dalam tiap proses produksinya. Salah satunya adalah
dengan penggunaan PLC
(Programmable Logic Controller) yang
dapat mengintegrasikan berbagai macam komponen yang ada menjadi sistem kendali terpadu dan dapat mudah dilakukan renovasi ketika terjadi kerusakan tanpa mengganti semua komponen yang ada.
Salah satu penggunaan PLC dalam hal ini PLC Siemens Simatic 5-115 yang ada di PT. Krakatau Steel adalah pada sistem kendali oxygen cutting machine, yaitu sebuah instrumen yang digunakan untuk memotong baja billet sesuai panjang yang diinginkan konsumen. 1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dilaksanakannya kerja praktek di PT. Krakatau Steel adalah :
1. Mempelajari proses oxygen
cutting pada pemotongan baja
billet.
2. Mempelajari penerapan sistem kontrol di dunia industri,
khususnya PLC
(Programmable Logic
Controller).
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis menjelaskan tentang sistem kendali oxygen cutting machine
pada pemotongan baja billet
menggunakan PLC Siemens Simatic 5-115.
II. Dasar Teori
2.1 Sistem Kerja oxygen cutting secara umum
Oxygen Cutting Machine
merupakan mesin yang berfungsi sebagai alat pemotong billet saat operasi
continuous casting. Alat ini merupakan perpaduan antara oksigen (O2) dengan gas alam yang bertekanan kemudian dinyalakan dengan api hingga membentuk burner cutting. Mesin ini menggunakan tuas yang dialiri oksigen dan gas alam sebagai pemotong baja
billet. Ujung dari tuas tadi, yaitu obor
(torch) menyemprotkan burner cutting
untuk pemotongan. Oksigen berfungsi sebagai penjaga api agar tidak padam, sedangkan gas alam sebagai penguat nyala api saat proses pemotongan berlangsung.
Gambar 2.1 Proses oxygen cutting
2.2 Peralatan Pendukung pada Proses Oxygen Cutting
Pada proses pemotongan baja billet menggunakan Oxygen Cutting Machine, terdapat beberapa bagian pendukung yang berperan besar dalam proses tersebut, diantaranya :
1. Terminal box machine
Di dalam Terminal box
machine ini terdapat berbagai
peralatan mekanik, instrument, dan listrik seperti:
a) Proximity switch sensor
Sensor proximity dalam proses oxygen cutting
digunakan dalam pengaturan gerak capsule oxygen cutting.
b) Valve bidireksional
Valve bidireksional
digunakan untuk
mengendalikan
preclamping dan clamping.
c) Motor DC
Motor dc ini berfungsi sebagai clutch (kopling) untuk menggerakan torch
(obor) dan mesin penggerak
oxygen cutting.
2. Measuring plat/roller
Measuring plat merupakan plat
lingkaran berdiameter ±30 cm yang terbuat dari baja dan tersambung dengan encoder
yang digunakan untuk pengukuran panjang baja billet
yang akan dipotong.
3. Terminal box measuring roller
Di dalam terminal box ini terdapat incremental encoder
yang berfungsi sebagai sensor jarak untuk mendeteksi panjang
billet. Agar tidak meleleh maka sensor ini dikopel dengan cakram berbentuk lingkaran yang bersentuhan dengan billet
baja bersuhu 800 0C. Panjang keliling cakram sama dengan satu meter panjang billet.
Gambar 2.2 Measuring Roller
2.2 Tahapan-Tahapan pada Proses Oxygen Cutting
Pada proses pemotongan baja billet
menggunakan Oxygen Cutting Machine, terdapat beberapa tahapan yang berlangsung diantaranya :
a. Measuring
Measuring merupakan proses
pengukuran baja billet
menggunakan measuring roller
encoder. Proses ini dikendalikan secara otomatis dengan menggunakan PLC dan
HMI (Human Machine
Interface) atau OPD (Operation
Panel Desk).
b. Preclamping dan Clamping
Ketika baja billet berjarak 0.5 meter sebelum batas pemotongan akan terjadi proses pendekatan penjepit baja billet
yang biasa disebut preclamping. Jarak antara penjepit dengan baja billet berkisar 2 cm.
Clamping merupakan proses
penjepitan baja billet, yang terjadi ketika baja billet sudah mencapai batas pemotongan yang ditentukan. Clamping juga merupakan proses terbawanya
capsule oxygen cutting oleh
baja billet pada saat proses pemotongan.
c. Heating
Heating merupakan proses
pemanasan pada tuas oxygen
cutting dan sebagai penentu
titik mulai pemotongan baja
billet. Proses heating
berlangsung sekitar 5 detik ketika suhu pada titik mulai pemotongan lebih besar daripada suhu dititik lain pada baja billet tersebut.
d. Cutting
Setelah penentuan titik pemotongan (heating), tahap selanjutnya adalah proses
cutting yang merupakan proses
pemotongan atau tahapan utama dari proses oxygen cutting. Torch akan bergerak memotong arah jalur datang baja billet/secara horizontal. 2.3 Instrumen Pengendali pada
Proses Oxygen Cutting
Pada proses pemotongan baja billet
menggunakan Oxygen Cutting Machine, terdapat beberapa instrument yang digunakan diantaranya :
a. Encoder
Rotary encoder adalah divais
elektromekanik yang dapat memonitor gerakan dan posisi.
Rotary encoder umumnya
menggunakan sensor optik untuk menghasilkan serial pulsa yang dapat diartikan menjadi gerakan, posisi, dan arah.Sehingga posisi sudut suatu poros benda berputar dapat diolah menjadi informasi berupa kode digital oleh rotary
encoder untuk diteruskan oleh
rangkaian kendali.
b.
ProximitySensorProximity sensor adalah sensor untuk mendeteksi ada atau tidaknya suatu obyek. Bila obyek berada didepan sensor dan dapat terjangkau oleh sensor maka output rangkaian sensor akan berlogika “1” atau “high” yang berarti obyek “ada”. Sebaliknya jika obyek berada pada posisi yang tidak terjangkau oleh sensor maka output rangkaian sensor akan bernilai “0” atau “low” yang berarti obyek “tidak ada”.
Gambar 2.3 Proximity Sensor Balluff
c.
Digital-to-Analog Converter(DAC)
DAC adalah perangkat untuk mengkonversi sinyal masukan dalam bentuk digital menjadi sinyal keluaran dalam bentuk analog (tegangan). Tegangan keluaran yang dihasilkan DAC sebanding dengan nilai digital
yang masuk ke dalam DAC. Pada proses oxygen cutting
DAC digunakan untuk mengkonversikan sinyal output yang berasal dari PLC (digital) ke sinyal analog yang digunakan untuk menggerakkan motor DC saat proses oxygen cutting.
d.
PLC Siemens Simatic 5 - 115 PLC Siemens Simatic 5 seri 115 merupakan ProgrammableLogic Controller yang
menggunakan SIMATIC dalam pengoperasiannya. SIMATIC sendiri merupakan bahasa program yang digunakan dalam pembuatan program pada PLC. PLC Siemens SIMATIC 5 seri 115 terdiri dari Power Supply,
Intelligence Processor, Central
Processing Unit, System Modul
(Digital Modules dan Analog
Modules), dan Communication
Modul. PLC ini menggunakan
sumber listrik 220 Volt AC.
Gambar 2.4 PLC Siemens Simatic 5-115
e.
Driver AmplifierDriver amplifier merupakan
perangkat elektronika yang digunakan untuk menguatkan tegangan. Disini tegangan yang dikuatkan adalah tegangan output pada PLC yang sudah dikonversi dari digital menjadi analog, yang kemudian dijadikan tegangan rotor pada motor DC.
Gambar 2.5 Digital-to-Analog Converter
dan Driver Amplifier
f.
Human Machine Interface(HMI)
Human Machine Interface
(HMI) adalah sistem yang menghubungkan antara manusia dan mesin. HMI dapat berupa pengendali dan visualisasi status, baik dengan manual maupun melalui visualisasi komputer yang bersifat real time.
Pada proses oxygen cutting
HMI lebih bersifat sebagai
Operation Panel Desk saja
dengan tipe PCS900, yang berfungsi sebagai:
a. Mengatur gerak mesin dan
torch yang ada di plant secara
online.
b. Menentukan panjang baja
billet yang akan dipotong. c. Mengatur mode oxygen
cutting machine (manual,
semi-otomatis, otomatis).
Gambar 2.6 Tampilan HMI dengan Sistem PCS 900
IV Analisa dan Pembahasan
4.1 Motor DC sebagai Penggerak Oxygen Cutting Machine
Secara umum objek utama yang dikendalikan pada oxygen cutting
machine adalah motor DC yang
digunakan untuk menggerakkan capsule oxygen cutting dan menggerakkan torch. Beberapa komponen penting dalam pengendalian motor DC :
1. Power Supply
Pada motor DC dalam capsule oxygen cuttng machine/terminal box machine, catu daya berasal dari tegangan output PLC yang udah diubah oleh DAC sebesar 0-10 Volt DC yang dikuatkan oleh driver amplifier menjadi 0-150 Volt DC.
2. Kontroler
Dalam proses oxygen cutting
kontroler yang digunakan sebagai pusat pengendali atau otak adalah PLC Siemens SIMATIC 5 Seri 115.
3. Input Data dan Limit switch
Pada proses oxygen cutting
input data digunakan sebagai
dasar perintah yang akan dijalankan PLC. Limit switch
dalam hal ini sensor-sensor
proximity induktif berfungsi
sebagai penghenti putaran motor DC.
4. Driver Motor DC
Driver motor dc terdiri dari
relay dan transistor, yang
diperlukan dalam pengaturan arah motor (forward dan
reverse).
4.2 Sensor pada Proses Oxygen Cutting
a. Encoder
Encoder merupakan sensor
yang digunakan untuk mengukur panjang baja billet pada proses oxygen cutting. tipe
encoder yang digunakan adalah
tipe HOHNER SER 85.
Encoder akan berputar seiring dengan putaran measuring
roller yang bersentuhan
langsung dengan baja billet.
Setiap satu putaran encoder
menghasilkan 1000 pulsa sedangkan 1 pulsa sama dengan 1 mm panjang baja billet. Pulsa-pulsa tadi akan dibaca oleh IP
(Intelligence Processor) pada
PLC yang akan dikirim dan akan tampak pada HMI atau
Operation Panel Desk. Terlihat dalam spesifikasi di atas bahwa 1 pulsa sama dengan 1 mm, maka jika encoder berputar satu kali panjang baja billet yang terukur adalah 1 mm x 1000 = 1000 mm = 1 m.
4.2 Sensor Pada Capsule Oxygen Cutting
Unit kendali lain yang berperan besar dalam proses oxygen cutting adalah
limit switch, dalam hal ini proximity
sensor, yang digunakan dalam otomatisasi capsule oxygen
cutting/terminal box machine. Berikut
kegunaan sensor proximity pada capsule oxygen cutting :
1. Sensor Torch Forward
Fungsi dari proximity sensor sebagai sensor torch forward
adalah sebagai batasan gerak pada torch saat bergerak memotong baja billet. Saat
torch telah selesai memotong
maka torch akan kembali ke posisi semula. Sensor ini diletakkan antara penjepit
clamping dan torch.
2. Sensor Torch Above Roll
(Cutting Interlock)
Fungsi dari proximity sensor sebagai sensor Torch Above Roll adalah sebagai sensor untuk menutup bidireksional
valve agar torch berhenti
mengeluarkan burner cutting
(api) ketika baja billet
melewatiroll pada rolling
table. Ini dilakukan untuk
mencegah kerusakan pada
rolling table itu sendiri, yang dapat terjadi apabila api torch
mengenai rolling table. Sensor ini diletakkan pada sisi kiri
capsule oxygen
cutting/terminal box machine.
3. Sensor Home Position Machine Forward
Fu Fungsi dari proximity sensor sebagai sensor home position
machine forward adalah
sebagai batasan dari capsule oxygen cutting ketika bergerak maju. Ketika capsule oxygen
cutting melewati batas ini
maka motor yang
menggerakkan capsule oxygen cutting akan berhenti. Sensor ini diletakkan di sisi depan bagian kanan capsule oxygen cutting.
4. Sensor Home Position Machine Backward
Fungsi dari proximity sensor sebagai sensor home position
machine backward adalah
sebagai batasan dari capsule oxygen cutting ketika bergerak mundur. Sensor ini diletakkan pada sisi belakang bagian kanan pada capsule oxygen cutting.
5. Sensor Machine Backward Slow
Fungsi dari proximity sensor sebagai sensor machine
backward slow adalah untuk
memperlambat kecepatan gerak capsule oxygen cutting
yang cepat dan keras ketika bergerak mundur agar tidak membentur mesin lain dibelakangnya. Sensor ini diletakkan berdekatan dengan sensor home position machine backward.
4.3 Pengoperasian HMI atau
Operation Panel Desk
HMI atau Operation Panel Desk
pada proses oxygen cutting digunakan untuk mengendalikan oxygen cutting
machine itu sendiri. Pada Operation
Panel Desk terdapat selector switch
untuk menentukan kecepatan torch
dalam proses pemotongan baja billet, yaitu :
Switch Torch Forward Fast
Switch Torch Forward Slow
Switch Torch Backward Fast
Switch Torch Backward Slow
Sedangkan selector switch untuk menentukan kecepatan capsule oxygen cutting adalah
Switch Machine Forward
Fast
Switch Machine Forward
Slow
Switch Machine Backward
Fast
Switch Machine Backward
Slow
Gambar 4.1 Push button machine ON, machine OFF, switch machine backward
dan switch torch backward
4.3 Proses kontrol Oxygen Cutting Machine
Oxygen Cutting Machine
merupakan plant yang dikendalikan oleh PLC. Pusat kendali atau otak dari proses
oxygen cutting adalah PLC Siemens
SIMATIC 5 seri 115, dimana PLC ini mengambil peranan besar dalam penyimpanan dan pengolahan data setiap komponen lainnya. PLC Berfungsi sebagai pengendali plant. Selama prosesnya PLC melakukan operasi membaca data masukan dari perangkat luar via modul input, mengeksekusi program kontrol yang tersimpan di memori PLC dan mengupdate atau memeperbaharui data pada modul input. Proses kontrol dalam proses oxygen cutting bersifat dua arah, dimana setiap komponen dapat mengirim atau menerima data dari komponen lainnya. Program yang digunakan oxygen cutting
machine ini tersimpan dalam EPROM yang berada pada CPU PLC.
Gambar 4.1 Diagram Blok Sistem
Oxygen Cutting BIODATA Muhammad Abbie Hamzah, dilahirkan di Magelang pada 9 Oktober 1992. Jenjang pendidikan ditempuh dari SD Jurang Ombo 5 Magelang, SMP Negeri 2
Magelang, SMA Negeri 3 Magelang, dan sekarang sedang menempuh studi S1 di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Konsentrasi Kontrol.