• Tidak ada hasil yang ditemukan

MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK MINYAK ESENSIAL (HS 3301) DI ITALIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK MINYAK ESENSIAL (HS 3301) DI ITALIA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Page 0

MARKET BRIEF

PELUANG USAHA PRODUK MINYAK ESENSIAL

(HS 3301) DI ITALIA

2015

ITPC MILAN

Via Vittor Pisani, 8 – 6° Piano 20124 Milan (MI), ITALY Tel. +39 02 3659 8182 Fax. +39 02 3659 8191 itpcmilan@live.it

(2)

Page 1 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL DAFTAR ISI 1 KATA PENGANTAR 2 I. PENDAHULUAN . I. 1 Pemilihan Produk 4

I. 2 Profil Geografi Italia 7

II. POTENSI PASAR PRODUK MINYAK ESENSIAL DI ITALIA

II. 1 Ekspor Produk Minyak Esensial Italia ke Dunia 9

II. 2 Potensi Pasar Produk Minyak Esensial di Italia 10

II. 3 Regulasi Impor Produk Minyak Esensial di Italia 12

II. 4 Saluran Distribusi Produk Minyak Esensial di Italia 13

II. 5 Hambatan dan tantangan Lainnya 14

III. PELUANG & STRATEGI

III. 1 Peluang 15

III. 2 Strategi 16

IV. INFORMASI PENTING 17

(3)

Page 2

KATA PENGANTAR

Dalam upaya penyediaan informasi pasar produk 10 – 10 – 3 dan sesuai dengan keputusan Menteri Perdagangan RI No. 706/M-DAG/KEP/9/2011 tentang Pedoman Penyusunan dan Mekanisme Pelaporan Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri, ITPC Milan, Italia telah melakukan penyusunan Market Brief yang didasarkan pada studi literatur (desk study). Informasi pasar ini diharapkan dapat berguna sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pimpinan dan atau sebagai bahan referensi pelaku usaha dibidangnya. Penulisan Market Brief merupakan rangkaian kajian yang terus dilakukan selama 1 tahun untuk memenuhi target yaitu menyiapkan 10 Market Brief.

Pada topik ini dipilih produk minyak esensial (HS 3301) sesuai data yang mengindikasikan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar serta adanya peluang pasar untuk produk minyak esensial di Italia. Di dalam Market Brief ini akan diinformasikan mengenai latar belakang pemilihan produk, profil Italia, potensi pasar di Italia, serta peluang dan strategi memasuki pasar di Italia. Untuk itu penyusunan laporan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang berguna bagi pihak Pemerintah maupun Swasta di Indonesia, khususnya bagi kalangan eksportir dan pengusaha produk terkait dalam menyikapi peluang ekspor di italia.

Disadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan penulisan ini sangat kami harapkan. Semoga Laporan Market Brief ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan informasi tentang produk minyak esensial.

Milan, Oktober 2015

Kepala ITPC Milan Agung Pramudya FR.

(4)

Page 3

ABSTRAKSI

Produk minyak esensial (HS 3301) merupakan salah satu komoditas perdagangan yang sangat menjanjikan. Indonesia masuk ke dalam daftar sepuluh besar penghasil minyak esensial di dunia dengan menempati posisi ke enam dan tujuh sebagai produsen minyak nilam, cengkih, kayu putih sereh wangi, kayu manis, dan akar wangi. Fakta lainnya adalah 40 persen jenis minyak esensial diproduksi di Indonesia. Berdasarkan data Eurostat (2015), dari tahun 2010 – 2014, nilai impor Uni Eropa terhadap minyak esensial tetap stabil dimana terdapat peningkatan nilai impor sebesar 5% per tahun. Berdasarkan data Istat, maka dapat dilihat bahwa nilai impor minyak esensial HS 3301 Italia terhadap produk minyak esensial Indonesia naik cukup signifikan yaitu sebesar 0,17 juta dolar di tahun 2014 atau naik 74,29% dibandingkan dengan nilai impor di tahun sebelumnya yang menunjukkan adanya peluang untuk meningkatkan nilai ekspor produk minyak esensial HS 3301 Indonesia ke Italia. Peluang ini juga didukung oleh fakta bahwa negara – negara berkembang termasuk Indonesia memegang peranan dominan dalam hal produksi minyak esensial mentah yang tidak dimiliki oleh negara – negara Uni Eropa dimana negara – negara EU memegang peranan dominan dalam hal produksi minyak esensial yang telah diproses. Untuk dapat mengambil peluang tersebut, maka Indonesia perlu melakukan beberapa langkah strategis sebagai berikut:

 Strategi produksi

Strategi ini meliputi penerapan kriteria pengambilan bahan baku yang sesuai dengan Good Agricultural and Collection Practices (GACP) serta mencegah perekrutan anak di bawah umur sebagai pekerja.

 Strategi produk

Strategi ini meliputi pemberian seminar kepada para petani untuk melakukan diversifikasi jenis komoditas tanaman penghasil minyak esensial.

 Strategi transaksi

Strategi ini meliputi penelitian pasar sehingga eksportir dapat membidik perusahaan maupun divisi di dalam perusahaan secara tepat sasaran.

 Strategi promosi

Strategi ini meliputi partisipasi dalam pameran berskala internasional seperti SEPAWA Congress, Natural & Products, Fi Europe & Ni dan sebagainya serta bekerja sama dengan ITPC setempat untuk membangun citra Indonesia yang positif.

(5)

Page 4

I PENDAHULUAN

Minyak esensial dikenal juga dengan sebutan minyak atsiri. Menurut

Organization for Standardization (ISO), minyak esensial merupakan produk

yang terbuat dari bahan baku alami dengan penyulingan menggunakan air atau uap atau produk yang terbuat dari kulit luar buah jeruk dengan proses mekanis atau distilasi kering. Minyak esensial ini kemudian dipisahkan dari fase cair dengan menggunakan sarana fisik. Minyak esensial dapat mengandung hingga ratusan senyawa kimia seperti alkohol, aldehydes,

ketones, phenols, ethers, dan terpenes. Kandungan ini tergantung pada

beberapa faktor seperti genus, spesies, keadaan tanam dan asal geografis, masa panen, serta proses yang digunakan. Minyak esensial sangat beragam dan digunakan antara lain dalam industri perisa (pangan), industri wewangian (sektor wewangian, perawatan diri, perawatan rumah), dan juga dalam industri kimia aromatik. Bahan minyak atsiri digunakan untuk memasak, pengharum ruangan, kerajinan, kosmetik, pijat, aromaterapi, dan penggunaan lainnya. Minyak esensial lainnya digunakan untuk menolak serangga dan antropoda lainnya yang merupakan hama bagi manusia, ternak, dan hewan peliharaan. Menurut Dr. Meika Syahban Rusli, dosen Institut Pertanian Bogor yang juga merupakan Ketua Dewan Atsiri Indonesia, Indonesia masuk ke dalam daftar sepuluh besar penghasil minyak esensial di dunia dengan menempati posisi ke enam dan tujuh sebagai produsen minyak nilam, cengkih, kayu putih sereh wangi, kayu manis, dan akar wangi. Beliau juga mengatakan bahwa 40 persen jenis minyak esensial diproduksi di Indonesia.

I.1 Pemilihan Produk

Menurut data dari Kementerian Perdagangan, Indonesia memproduksi berbagai jenis minyak esensial dimana tiga produk utama yaitu minyak nilam, minyak cengkih, dan minyak pala mengambil bagian 75 persen dari total nilai ekspor. Konsumsi minyak nilam adalah sekitar 2.000 ton/tahun dimana Indonesia merupakan produsen utama yang menghasilkan 85% produksi minyak nilam di dunia. Untuk produksi minyak

(6)

Page 5

cengkih, Indonesia memenuhi lebih dari 70% permintaan dunia sebesar 2.600 ton/tahun. Dibandingkan dengan minyak esensial lainnya, minyak nilam mempunyai keunggulan tersendiri sebagai unsur pengikat yang terbaik untuk parfum. Untuk minyak pala, Indonesia memenuhi 80% permintaan dunia dengan menghasilkan 200 ton/tahun. Menurut Skema 1, terdapat enam negara yang merupakan negara mayoritas importir minyak esensial di kawasan Uni Eropa berdasarkan volume impor yaitu Jerman, Inggris Raya, Belanda, Perancis, Belgia, dan Spanyol. Dari tahun 2010 – 2014, nilai impor Uni Eropa terhadap minyak esensial tetap stabil dimana terdapat peningkatan nilai impor sebesar 5% per tahun. Pada tahun 2014, nilai impor Uni Eropa terhadap minyak esensial mencapai 89.000 ton dengan nilai sebesar 1,3 milyar Euro.

Skema 1. Mayoritas Negara Importir Minyak Esensial di Kawasan Uni Eropa (2010 – 2014) dalam 1.000 ton

Sumber: Eurostat

Berdasarkan Tabel 1, maka dapat dilihat bahwa nilai impor minyak esensial HS 3301 Italia terhadap produk minyak esensial Indonesia naik cukup signifikan yaitu sebesar 0,17 juta dolar di tahun 2014 atau naik 74,29% dibandingkan dengan nilai impor di tahun sebelumnya. Secara

(7)

Page 6

keseluruhan, nilai impor minyak esensial Italia terhadap produk minyak esensial Indonesia mencatat tren negatif sebesar 13,85% dari tahun 2010 – 2014.

Tabel 1. Kinerja Ekspor – Impor Italia terhadap Produk Minyak Esensial HS 3301 Indonesia

Sumber: Istat

Berdasarkan data – data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk meningkatkan ekspor produk minyak esensial HS 3301 ke pasar Uni Eropa terutama Italia. Peluang yang besar ini juga didukung oleh kemampuan Indonesia dalam memasok produk minyak esensial HS 3301 dalam jumlah lebih besar lagi mengingat Indonesia menduduki peringkat ke-6 dan ke-7 produsen minyak esensial dunia dimana Indonesia mampu memproduksi 6.500 ton per tahun dari berbagai jenis minyak esensial.

I.2 Profil Geografi Italia

2010 2011 2012 2013 2014 Trend (%) 10-14 Change (%) 14/13 Export 3.11 3.65 2.93 2.31 2.08 -11.82 -9.94 Import 0.25 0.21 0.14 0.10 0.17 -13.85 74.29 Balance of Trade 2.86 3.44 2.79 2.21 1.91 Source: WTA/Istat

Italy - Indonesia Balance of Trade - HS 3301 (Essential Oils) 2010 - 2014

(8)

Page 7 Italia sebelah utara berbatasan langsung dengan empat negara Eropa yaitu Perancis, Swiss, Austria dan Slovenia. Memiliki posisi yang strategis yaitu berada di tengah-tengah antara Eropa dan Afrika, Italia meiliki keuntungan sebagai negara yang memberikan akses ke negara Eropa Utara, negara-negara Mediterania dan negara-negara-negara-negara Eropa Timur. Wilayah Italia meliputi luas kedaulatan 301.340 km2 termasuk dua

pulau utama yaitu pulau Sisilia dan pulau Sardinia, yang merupakan dua pulau utama di samping 38 pulau lainnya. Italia memiliki dua teritorial yang independen yaitu Kota Vatican dan Republik San Marino.

Kota perdagangan di Italia adalah Milan dengan GDP per kapita pada awal tahun 2014 mencapai € 35.137. Milan disebut-sebut sebagai salah satu kota utama untuk keuangan dan bisnis dimana GDP-nya merupakan ke-4 tertinggi di Eropa dan ke-26 tertinggi di dunia. Milan juga menduduki 20 besar sebagai kota dengan finansial terbaik.

Berdasarkan estimasi sensus yang dilakukan oleh ISTAT pada Desember 2013, populasi di Italia mencapai 60.782.668 jiwa dengan dua wilayah berpenduduk terbesar di wilayah Italia-Utara sebanyak 27 % dari jumlah populasi dan wilayah Italia-Selatan sebanyak 23 % dari jumlah populasi

Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Italia. Mayoritas penduduk Italia beragama Katolik dengan persentase sebesar 83%. Italia dikenal sebagai negara yang penuh dengan peninggalan sejarah dan jenius dalam kebudayaan. Saat ini Italia memiliki 400 buah museum, galeri dan situs arkeologi.

Italia memiliki fasilitas transportasi yang sangat baik, dimana jaringan kereta api dikontrol oleh Trenitalia, Ferrovie dello Stato (Perusahaan Kereta Api Italia) yang rata-rata mengangkut setidaknya 23,3 juta ton komoditas sejak tahun 2005 dan kecenderungan jumlah penumpang yang selalu meningkat.

(9)

Page 8 Jaringan jalan raya untuk pengangkutan kargo dan truk serta transportasi penumpang juga terus bertambah. Sementara komoditas minyak menggunakan pelayaran sebagai moda transportasi utama dengan jaringan pelabuhan antara lain di Genova, La Spezia, Napoli, Trieste, Livorno dan Venezia. Untuk moda penerbangan, Italia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak tahun 2005 dimana tercatat setidaknya terdapat 48,9 juta penumpang domestik dan 63,2 juta penumpang internasional. Italia telah membangun dua bandara udara yang modern di Roma yaitu Fiumicino dan Ciampino serta dua di Milan yaitu Linate dan Malpensa yang mencatat 50% kedatangan dan penerbangan internasional dilakukan di Milan.

Beberapa sektor yang turut mendukung kondisi ekonomi Italia diantaranya adalah sektor pos dan telekomunikasi. Italia telah mengalami reorganisasi yang dilakukan pada tahun 2004 dimana Italia berhasil menggabungkan 3.440 perusahaan skala kecil menjadi beberapa perusahaan skala besar. Beberapa perusahaan komunikasi yang berskala multinasonal antara lain: Vodavone, Telecom, Tele2, Wind, H3g serta memiliki pasar yang terus berkembang, dimana 70% populasi memiliki setidaknya satu telepon selular. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Italia juga mulai memberikan insentif kepada perusahaan swasta. Italia juga memiliki sistem IT yang sangat baik pada kantor-kantor administrasi lokalnya.

Otoritas sektor perbankan Italia berada di bawah Bank of Italy yang berdasarkan hukum perbankan Eropa bertanggung jawab sebagai peninjau, pemeriksa serta menganalisa sistem perbankan di seluruh negeri.

(10)

Page 9

II.1 Ekspor Produk Minyak Esensial Italia ke Dunia

Secara umum, Italia mengalami kenaikan ekspor untuk produk minyak esensial HS 3301 berdasarkan Tabel 2. Kinerja ekspor minyak esensial Italia terus mencatat pertumbuhan positif selama periode tahun 2010 – 2014 dimana nilai ekspor produk minyak esensial Italia mencapai US$ 146,05 juta pada tahun 2014. Berdasarkan Tabel 2 tersebut dapat dilihat bahwa rata – rata tren kenaikan ekspor dari tahun 2010 – 2014 adalah sebesar 7,07%. Nilai ekspor produk minyak esensial pada tahun 2014 justru mengalami peningkatan tajam sebesar 30,16% dibanding nilai ekspor produk minyak esensial pada tahun 2013.

Tabel 2. Kinerja Ekspor Produk Minyak Esensial Italia ke Dunia (2010 – 2014)

Sumber: Istat

Kinerja ekspor produk minyak esensial Italia ke negara lain di dunia dapat dilihat pada Tabel 3. Secara keseluruhan, Italia mengalami peningkatan kinerja ekspor produk minyak esensial ke dunia sebesar 30,16% pada tahun 2014 apabila dibandingkan dengan data pada tahun 2013. Berdasarkan data tahun 2014 yang terdapat di Tabel 3 dapat dilihat bahwa Perancis menjadi negara tujuan ekspor di peringkat ke-1 dengan total nilai ekspor pada tahun 2014 sebesar US$ 36,08 juta. Amerika Serikat berada di peringkat ke-2 dengan total nilai ekspor pada tahun 2014 sebesar US$ 25,37 juta, diikuti oleh Jerman di peringkat ke-3 dengan total nilai ekspor pada tahun 2014 sebesar US$ 18,96 juta, Inggris Raya di peringkat ke-4 dengan total nilai ekspor pada tahun 2014 sebesar US$ 11,07 juta, dan Swiss di peringkat ke-5 dengan total nilai ekspor pada tahun 2014 sebesar US$ 8,47 juta. Sementara itu, Indonesia berada di peringkat ke-11

(11)

Page 10

dimana total nilai ekspor produk minyak esensial Italia ke Indonesia sebesar US$ 2,08 juta.

Pada tahun 2014, Italia secara keseluruhan mengalami kenaikan ekspor ke Swiss sebesar 73,49%, Amerika Serikat sebesar 61%, Jerman sebesar 33,61%, Perancis sebesar 21,68%, dan Inggris Raya sebesar 20,52% apabila dibandingkan dengan data di tahun 2013. Akan tetapi, Italia justru mengalami penurunan ekspor ke Indonesia sebesar 9,94% pada tahun 2014 apabila dibandingkan dengan data di tahun sebelumnya.

Tabel 3. Kinerja Ekspor Produk Minyak Esensial Italia ke Dunia berdasarkan Negara Tujuan

Sumber: Istat

II.2 Potensi Pasar Produk Minyak Esensial di Italia

Kinerja impor Italia terhadap produk minyak esensial HS 3301 dunia dapat dilihat pada Tabel 4 dimana total nilai impor produk minyak esensial adalah sebesar US$ 72,41 juta pada tahun 2014. Secara keseluruhan, kinerja impor Italia terhadap produk minyak esensial menunjukkan pertumbuhan positif selama periode 2010 – 2014 sebesar 1,3%. Selama periode 2010 – 2011, nilai impor produk minyak esensial pada tahun 2011 mengalami kenaikan sekitar 9,81% dibandingkan dengan data pada tahun sebelumnya. Kemudian, nilai impor tersebut mengalami penurunan tajam pada tahun 2012 dengan total nilai impor sebesar US$ 55,81 juta yang dilanjutkan peningkatan sedikit pada tahun 2013 dengan total nilai impor sebesar US$ 55,96 juta. Kenaikan nilai impor produk minyak esensial pada tahun 2014 sebesar 29,4% apabila dibandingkan dengan data pada tahun 2013.

(12)

Page 11 Tabel 4. Kinerja Impor Italia terhadap Produk Minyak Esensial Dunia

(2010 – 2014)

Sumber: Istat

Italia justru banyak mengimpor produk minyak esensial dari negara-negara Uni Eropa lainnya seperti Perancis, Jerman, Spanyol, Inggris Raya, dan Austria (data dapat dilihat pada Tabel 5). Perancis berada di peringkat ke-1 dengan menyumbang nilai impor sebesar 31,14% dari total nilai impor pada tahun 2014. Jerman berada di peringkat ke-2 yang menyumbang sebesar 20,14% dari total nilai impor pada tahun 2014, Spanyol berada di peringkat ke-3 yang menyumbang sebesar 10% dari total nilai impor pada tahun 2014, Inggris Raya berada di peringkat ke-4 yang menyumbang sebesar 9,88% dari total nilai impor pada tahun 2014, dan Austria berada di peringkat ke-5 yang menyumbang 4,88% dari total nilai impor pada tahun 2014. Sementara, Indonesia berada di peringkat ke-19 yang menyumbang sebesar 0,24% dari total nilai impor pada tahun 2014. Secara keseluruhan, kinerja impor Italia terhadap produk minyak esensial dari Indonesia menunjukkan tren yang negatif sebesar 13,85% selama periode 2010-2014. Akan tetapi, kinerja impor Italia terhadap produk minyak esensial dari Indonesia mengalami peningkatan tajam pada tahun 2014 sebesar 74,29% apabila dibandingkan dengan nilai impor pada tahun 2013. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk dapat terus meningkatkan ekspor produk minyak esensial ke negara Italia dengan mempertimbangkan kapasitas produksi minyak esensial Indonesia sebesar 6.500 ton/tahun. Negara Asia lainnya yang memiliki peringkat di atas Indonesia adalah Tiongkok yang berada di peringkat ke-7 dengan total nilai

(13)

Page 12

impor pada tahun 2014 sebesar US$ 2,59 juta dan India yang berada di peringkat ke-10 dengan total nilai impor pada tahun 2014 sebesar US$ 1,39 juta. Dua negara Asia lainnya memiliki peringkat di bawah Indonesia adalah Thailand yang berada di peringkat ke-35 dengan total nilai impor pada tahun 2014 sebesar US$ 0,02 juta dan Singapura yang berada di peringkat ke-37 dengan total nilai impor pada tahun 2014 juga sebesar US$ 0,02 juta.

Tabel 5. Kinerja Impor Italia terhadap Produk Minyak Esensial Dunia Berdasarkan Negara Tujuan

Sumber: Istat

II.3 Regulasi Produk Minyak Esensial di Italia

Italia menerapkan kebijakan yang secara umum mengacu pada garis besar ketentuan impor yang telah ditetapkan oleh Uni Eropa. Kebijakan impor serta regulasi ekspor yang perlu dipenuhi terkait syarat ketentuan secara detail dapat disimak pada portal EU Help Desk (http://www.exporthelp.europa.eu) dengan memasukkan kode HS pada kolom yang telah ditentukan.

Export Helpdesk EU sebagai layanan online yang disediakan oleh

Komisi Uni Eropa untuk mempermudah akses pasar bagi negara-negara berkembang, mengelompokkan ketentuan legal requirements yang harus dipenuhi untuk melakukan ekspor ke Uni Eropa menjadi tiga bagian yakni:

Tabel 6. Kebijakan dan Regulasi Ekspor Produk Minyak Esensial untuk Negara Berkembang yang diterapkan oleh Uni Eropa

Legislasi Dasar Hukum Deskripsi Singkat

Registration, Evaluation,

Regulation (EC) 1907/2006

Peraturan yang dirancang mengenai bahan-bahan kimia dan penggunaan yang aman dari

(14)

Page 13

Legislasi Dasar Hukum Deskripsi Singkat

Authorisation, and

Restriction of Chemicals

(REACH)

bahan-bahan tersebut. Peraturan ini menyangkut Pendaftaran, Evaluasi, Otorisasi, dan Pembatasan terhadap bahan-bahan kimia.

Classification, Labelling, and Packaging (CLP) Regulation (EC) 1272/2008

Peraturan yang dirancang mengenai ketentuan

packaging dan labelling dari bahan-bahan kimia

untuk menginformasikan secara jelas potensi bahaya dari bahan kimia kepada pekerja dan konsumen. Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) Regulation (EC) 338/97

Peraturan untuk mengatur perdagangan tumbuhan dan hewan yang terancam punah serta memberikan informasi mengenai daftar spesies yang dilarang untuk diperdagangkan.

II.4 Saluran Distribusi Produk Minyak Esensial di Italia

Berdasarkan Skema 2, eksportir produk minyak esensial dapat memasok produknya ke distributor, traders atau processors (aliran distribusi utama) bahkan dalam beberapa kasus eksportir dapat memasok produknya secara langsung ke produsen kosmetik (aliran distribusi alternatif) dengan tujuan menjaga rantai pasok tetap efisien. Minyak esensial merupakan salah satu contoh bahan material yang dapat dijual secara langsung baik kepada processors maupun produsen kosmestik. Akan tetapi, eksportir yang berskala kecil dan menengah umumnya tetap memasok produk minyak esensial melalui perantara (distributors/traders) dimana perantara ini harus tetap mendaftarkan produk yang diimpor sesuai dengan regulasi “Registration, Evaluation, Authorisation, and Restriction of Chemicals (REACH)” yang diwajibkan oleh Uni Eropa. Produk minyak esensial umumnya tidak memerlukan pengolahan lebih lanjut sebelum diibuat menjadi produk kosmetik. Untuk jalur distribusi lainnya, eksportir juga dapat memasok produknya secara langsung kepada industri wewangian (fragrance industry) yang menghasilkan perisa dan wewangian yang merupakan bahan baku utama bagi industri makanan dan kosmetik.

(15)

Page 14

Sumber: CBI

II.5 Hambatan dan Tantangan

Hambatan dan tantangan yang akan dihadapi oleh eksportir produk minyak esensial dari negara berkembang untuk masuk ke pasar Uni Eropa tak terkecuali Italia adalah sebagai berikut:

Tabel 7. Hambatan dan Tantangan yang Kemungkinan Dihadapi oleh Eksportir Produk Minyak Esensial Indonesia

No Kategori Deskripsi Hambatan dan Tantangan

1 Sustainable Sourcing

Saat ini, beberapa perusahaan kosmetik di Uni Eropa memfokuskan kegiatan pemasarannya tidak hanya berdasarkan pada manfaat produk yang ditawarkan melainkan juga berdasarkan aspek sosial dalam hal pengambilan bahan baku produk minyak esensial. Hal ini berarti bahwa pengambilan bahan baku minyak esensial harus memperhatikan kesejahteraan penduduk lokal yang bersangkutan.

2 Kartel Beberapa produsen di Uni Eropa berlanjut dalam tahap konsolidasi sebagai akibat dari merger dan acquisitions yang dilakukan. Konsolidasi yang terjadi merupakan

(16)

Page 15

No Kategori Deskripsi Hambatan dan Tantangan

konsolidasi dalam hal perdagangan dimana kartel besar memiliki daya tawar yang lebih besar terhadap eksportir. Pada umumnya, kartel besar ini memberikan tekanan terhadap supplier untuk memberikan keuntungan lebih serta menginginkan harga yang lebih murah. Selain itu, kartel besar juga berusaha untuk membatasi eksportir yang dapat berhubungan dengan mereka karena mereka lebih memilih untuk bernegosiasi dengan eksportir yang dapat memasok produk dalam jumlah besar dengan kualitas yang baik. Eksportir yang berasal dari negara berkembang biasanya mengalami kesulitan saat berhadapan dengan kartel besar ini.

3 Fluktuasi Harga

Pada umumnya petani minyak esensial menggunakan lahan yang sempit dan terbatas sehingga fluktuasinya sangat berpengaruh terhadap ketersediaan produk. Petani juga malas mengusahakan produk tersebut dan mengalihkan ke usaha tani dengan menanam tanaman lain yang harganya lebih menjanjikan atau menghentikan usahanya sama sekali.

III PELUANG DAN STRATEGI III.1 Peluang

Berdasarkan Tabel 1 mengenai kinerja ekspor – impor Italia terhadap produk minyak esensial Indonesia, maka dapat dilihat bahwa nilai ekspor Italia ke Indonesia melebihi nilai impor Italia terhadap produk Indonesia dalam hal produk minyak esensial HS 3301. Total nilai ekspor produk minyak esensial Italia ke Indonesia sebesar US$ 2,08 juta pada tahun 2014 sedangkan total nilai impor Italia terhadap produk minyak esensial dari Indonesia adalah sebesar US$ 0,17 juta pada tahun 2014. Angka nilai impor Italia pada tahun 2014 ini sesungguhnya telah mengalami peningkatan 74,29% apabila dibandingkan dengan data pada tahun sebelumnya yang menunjukkan adanya peluang untuk meningkatkan nilai ekspor produk minyak esensial Indonesia ke Italia. Di samping itu, peluang ini juga

(17)

Page 16

didukung oleh fakta bahwa negara – negara berkembang termasuk Indonesia memegang peranan dominan dalam hal produksi minyak esensial mentah yang tidak dimiliki oleh negara – negara Uni Eropa dimana negara – negara EU memegang peranan dominan dalam hal produksi minyak esensial yang telah diproses. Fakta penting lainnya yang juga dapat memperbesar peluang untuk meningkatkan nilai ekspor minyak esensial ke pasar Uni Eropa adalah meningkatnya permintaan dunia terhadap produk kosmestik Uni Eropa (Euromonitor, 2014). Akibatnya, produsen kosmetik di Uni Eropa akan membutuhkan pasokan minyak esensial yang lebih besar lagi terutama minyak esensial mentah dari negara – negara berkembang termasuk Indonesia.

III.2 Strategi

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa strategi sebagai berikut:

Tabel 8. Strategi Peningkatan Ekspor Produk Minyak Esensial HS 3301 ke Italia

No Strategi Deskripsi Outcome

1 Strategi Produksi Menerapkan kriteria pengambilan bahan baku yang seusai dengan Good Agricultural and Collection Practices (GACP) serta mencegah perekrutan anak di bawah umur sebagai pekerja.

Eksportir dapat memasok minyak esensial dalam kuantitas yang lebih besar lagi ke Uni Eropa karena konsumen minyak esensial Uni Eropa percaya terhadap produk minyak esensial Indonesia yang telah memenuhi ketentuan sustainable sourcing. 2 Strategi Produk Memberikan seminar

kepada para petani untuk melakukan diversifikasi jenis komoditas tanaman penghasil minyak esensial. Diversifikasi yang

dilakukan dapat dilakukan secara horizontal

(menambah

keanekaragaman jenis minyak esensial) maupun

Fluktuasi harga yang terjadi akibat minimnya pasokan minyak esensial dapat dicegah dengan adanya

diversifikasi jenis komoditas ini.

(18)

Page 17

No Strategi Deskripsi Outcome

vertikal (menambah keanekaragaman jenis produk minyak esensial yang telah diolah lebih lanjut).

3 Strategi Transaksi

Melakukan riset pasar sehingga eksportir dapat membidik perusahaan maupun divisi di dalam perusahaan secara tepat sasaran. Selain itu, eksportir Indonesia juga dapat mengidentifikasi para pengambil keputusan dalam perusahaan.

Posisi eksportir dan konsumen sama kuat sehingga dapat

mencegah importir Uni Eropa untuk menekan harga.

4 Strategi Promosi Melakukan promosi yang lebih gencar ke beberapa negara besar Uni Eropa importir minyak esensial seperti Jerman, Inggris Raya, Belanda, Perancis, Belgia, dan Italia cara berpartisipasi dalam pameran perdagangan penting di Eropa seperti SEPAWA Congress (Jerman), Natural &

Products (Inggris Raya), Fi Europe & Ni (Perancis), dan Milan World Expo (Italia).

Produk minyak esensial dari Indonesia akan semakin dikenal di kawasan Uni Eropa yang berdampak pada meningkatnya nilai ekspor produk minyak esensial ke Uni Eropa terutama ke negara Jerman, Inggris Raya, Belanda, Perancis, dan Belgia.

Bekerjasama dengan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) setempat untuk membangun citra Indonesia yang positif bagi negara Uni Eropa

khususnya Italia.

Meningkatnya impor produk minyak esensial dari Indonesia akibat citra positif yang dimiliki oleh Indonesia.

IV. INFORMASI PENTING

4. 1 Major player di Italia

1. Farotti Essenze - http://www.farotti.it/en/azienda.asp– berlokasi di Rimini

2. Novaromi SrL – http://www.novaromi.it/index.html– berlokasi di Tollo

(19)

Page 18

3. Maraschi & Quirici S.p.A

-http://www.maraschiquiriciaromaticfoodproducts.com/home- berlokasi di Torino

4. Vertessence Aromatic srl - http://vertessence.it/index.html - berlokasi di Milano

5. Natural Essenze - http://www.naturalessenze.it/default.asp - berlokasi di Caltanissetta

4. 2 Alamat dan Website Penting

1. Kedutaan Italia di Indonesia. Jl. Dipenogoro 45 Jakarta 10310, Indonesia.

2. Kamar Dagang Italia di Indonesia. Italian Business Association

Indonesia (IBAI). Wisma BRI II, 15th Floor, Suite 1501 Jend.

Sudirman No. 44 46 Jakarta 10210 IndonesiaTel: +62 (21) 571-3540 ; Fax: +62 (21) 571-9013.

Email: luigicarlo.gastel@pirelli.com. Kontak person: Dr. Luigi Carlo Gastel (President)

3. Promosi Perdagangan Indonesia di Italia. ITPC MILAN, Via Vittor Pisani No.8 Piano 6° Milan, Italia.

4. Perwakilan Indonesia di Italia. Ambasciata della Repubblica di Indonesia, Via Campania 53-55,00187 Roma, Italia.Tel: +39064200911; Fax: +39064880280 / +390648904910

5. Pihak Yang Dihubungi Bila Terjadi Dispute. Departemen Perdagangan Luar Negeri Italia (Instituito Nazionale per il commercio) Estero http://www.ice.gov.it/. Kementrian perdagangan Italia http://www.mincomes.it/. atau http://europa.eu/abc/governments/index_en.htm

6. Untuk Memastikan Nilai Mata Uang Euro

Untuk memastikan nilai tukar euro dengan mata uang lainnya, dapat dilakukan dengan mengakses http://www.oanda.com/Atau dapat juga melalui Euromonitor International (agensi riset) E-mail: mailto:info@euromonitor.comhttp://www.euromonitor.com

7. International Chamber of Commerce. E-mail: mailto:webmaster@iccwbo.org. http://www.iccwbo.org

(20)

Page 19

8. International Trade Centre UNCTAD/ WTO

E-mail: mailto:tirc@intracen.org. http://www.intracen.org 9. Pameran Perdagangan. Macef (http://www.fmi.it/macef)

10. Website tentang Informasi terbaru mengenai pameran perdagangan Internasional Miller Freeman at:

http://www.dotfood.com/schedule/index.htm 11. Organisasi Promosi Perdagangan Italia

ICE, National Institute for Foreign Trade. Address: Via Liszt 21, 00144 Rome, Italy. Telephone: (39) 59921 Telefax: (39) 6-59926900

12. Informasi produk dapat dilihat di Eurostat dan Italian National

Statistics (http://www.istat.it).

13. Informasi mengenai SEPAWA Congress di Fulda, Jerman dapat dilihat di:

http://www.sepawa.com/index/sepawa-congress-en/home-con.html

14. Informasi mengenai Natural & Products di London, Inggris dapat dilihat di: http://www.naturalproducts.co.uk/2013-exhibitor-show-highlights-health-nutrition-and-natural-living/

15. Informasi mengenai Fi Europe & Ni di Paris, Perancis dapat dilihat di: http://www.figlobal.com/fieurope/home

Gambar

Tabel 1. Kinerja Ekspor – Impor Italia terhadap Produk Minyak Esensial HS  3301 Indonesia
Tabel 2. Kinerja Ekspor Produk Minyak Esensial Italia ke Dunia   (2010 – 2014)
Tabel 3. Kinerja Ekspor Produk Minyak Esensial Italia ke Dunia berdasarkan  Negara Tujuan
Tabel 5. Kinerja Impor Italia terhadap Produk Minyak Esensial Dunia  Berdasarkan Negara Tujuan
+3

Referensi

Dokumen terkait

HAMKA WILAYAH KOTA

Gambar 4.27 Soal latihan siswa konsep perbesaran bayangan pada

Game juga menyediakan goals(tujuan) untuk pengguna, sehingga pengguna mempunyai tujuan dalam memainkan game tersebut, jika game tidak mempunyai goals mungkin pengguna akan

Saran yang dapat peneliti berikan adalah pengambilan darah vena sebaiknya melalui vena ekor untuk meminimalkan terjadinya stress pada tikus, digunakan kadar minyak jelantah

Setelah pemberian jus mentimun dan tomat selama 7 hari, pada hari ke-8 dilakukan pengambilan darah post-test pada kelompok kontrol dan perlakuan untuk mengetahui kadar glukosa

Penarikan MS-manipulator ke daerah operasi merupakan kunci keberhasilan untuk mengatasi kerusakan booting dan terputusnya mekanisme pada gerakan naik-turun slave arm

Dehidrasi adalah kehilangan cairan tubuh yang berlebihan karena penggantian cairan yang tidak cukup akibat asupan yang tidak memenuhi kebutuhan tubuh dan

Rata-rata penurunan kadar glukosa darah pada kelompok minuman berkarbohidrat lebih kecil daripada kelompok kontrol, akan tetapi menurut statistik tidak ada