• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMUNIKASI, TEAMWORK DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS KOPERASI, UMKM DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN JEPARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KOMUNIKASI, TEAMWORK DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS KOPERASI, UMKM DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN JEPARA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMUNIKASI, TEAMWORK DAN

KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI

PADA DINAS KOPERASI, UMKM DAN

PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN JEPARA

ANDI SAPUTRO

Program Studi Manajemen – S1, Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Dian Nuswantoro Semarang

URL : http://dinus.ac.id/

Email : 211201202438@mhs.dinus.ac.id

ABSTRACT

This study aims to analyze the influence of communication, teamwork and competence on employee performance of Department of Cooperatives, SMEs and market management Jepara regency. The object of this research is Department of Cooperatives, SMEs and market management Jepara regency. The population and sample in this study are employees of Department of Cooperatives, SMEs and market management Jepara regency totaling 120 people. The sampling method used in this study is simple random sampling, as many as 55 employees. The techniques and analytical data in this study using the analysis of the validity, reliability, multiple regression analysis and hypothesis testing. The results of t - test show that the variables of communication, teamwork and competence have a positive and significant effect on employee performance. The F test results show that all the independent variables (communication, teamwork and competence) simultaneously positive and significant effect on employee performance. The results of the coefficient of determination (adjusted R2) is 0.623 that is, 62.3% of the variation employee performance variable (Y) can be explained by the variable communication, teamwork and competence while 37.7% is explained by the other variables.

Keywords: Communication; Teamwork; Competence; Employee Performance

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komunikasi, teamwork dan kompetensi terhadap kinerja pegawai Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara. Obyek penelitian ini adalah Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara. Adapun Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah pegawai Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara yang berjumlah 120 orang. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling,

yaitu sebanyak 55 pegawai. Teknik dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis validitas, reliabilitas, analisis regresi berganda dan pengujian hipotesis. Hasil uji – t menunjukkan bahwa variabel komunikasi, teamwork dan kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hasil uji F menunjukkan bahwa semua variabel independen (komunikasi, teamwork dan kompetensi) bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hasil koefisien determinasi pada (adjusted R2) adalah 0,623 artinya, 62,3% variasi variabel kinerja pegawai (Y) dapat dijelaskan variabel komunikasi, teamwork dan kompetensi sedangkan 37,7% sisanya dijelaskan oleh variabel lain.

(2)

PENDAHULUAN

Sumber daya manusia menjadi tantangan tersendiri bagi manajemen, karena keberhasilan manajemen dan yang lainnya bergantung pada kualitas sumber daya manusia serta di dukung oleh beberapa faktor produksi lainnya. Walaupun aktivitas suatu organisasi tersebut mempunyai modal yang sangat besar dan teknologi modern, bagaimanapun majunya teknologi tanpa adanya dukungan manusia sebagai sumber dayanya, maka rencana perusahaan tidak akan pernah tercapai, dengan demikian sumber daya manusia sangatlah penting untuk diberikan arahan srta bimbingan manajemen yang handal dari perusahaan pada umumnya dan manajemen sumber daya manusia pada khusus (Hariani dkk: 2015).

Setiap instansi pemerintahan pasti ingin memiliki pegawai dengan kualitas kinerjanya tinggi. Dengan kualitas kinerja yang tinggi, diharapkan pegawai dapat memberikan pengaruh yang lebih terhadap perusahaan sesuai apa yang telah direncanakan. Pegawai merupakan faktor terpenting dalam suatu organisasi, Perusahaan dikatakan maju apabila kinerja pegawai memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan tersebut. Dalam instansi pemerintahan yang maju saat ini, terkadang masih dilakukan pemisahan bagian-bagian dalam perusahaan, hal ini memungkinkan akan berdampak pada kinerja antar pegawai menjadi terhambat dan komunikasi tidak berjalan secara efektif. Hal ini menyebabkan pegawai secara tidak langsung terfokus pada pekerjaan masing-masing unit atau bagian tersebut lainnya (Sriwidodo dan Haryanto, 2010). Adanya pemisahan ini juga menyebabkan tingkatan komunikasi dalam organisasi menjadi terbagi-bagi atau terpisah-pisah. Kondisi ini diduga menjadi salah satu kurangnya kerja sama antar bagian dan juga penyebab tidak optimalnya kinerja pegawai dalam mencapai tujuan perusahaan. Sebagai asset utama pemerintahan, sumber daya manusia dalam pemerintahan harus ditingkatkan produktifitasnya, dengan menciptakan situasi dan lingkungan kerja yang harmonis guna memberikan motivasi pegawai untuk meningkatkan kompetensi, kemampuan serta ketrampilan yang optimal, serta meningkatkan kerjasama antar bagian yang terpisah-pisah. Menurut Kiswanto (2010), Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai yaitu kemampuan, kepribadian, pengalaman, serta lingkungan kerja. Faktor tersebut sangat berhubungan dengan keberhasilan dalam mencapaian tujuan organisasi yaitu melalui peningkatan pegawai maupun organisasi.

Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam organisasi, Menurut Partini dan Hartono (2013), Komunikasi adalah dorongan untuk orang lain dalam menginterpretasikan pendapat. Pada dasaranya, komunikasi merupakan suatu cara dalam menyampaikan gagasan, fakta pikiran, perasaan serta nilai terhadap orang lain. Sriwidodo dan Haryanto (2010) menjelaskan bahwa komunikasi merupakan salah satu faktor paling berpengaruh terhadap kinerja pegawai yaitu dengan melalui pengarahan dan bantuan teknik.

Selain komunikasi, teamwork merupakan faktor penentu keberhasilan organisasi. Dalam organisasi dimanapun, tidak ada satupun organisasi maju tanpa adanya kelompok yang kuat. tetapi sekuat apapun suatu kelompok apabila tidak di dukung dengan komunikasi yang baik maka kinerja yang di capai tidak optimal (Sriwidodo dan Haryanto, 2010). Teamwork

mampu menjadikan suatu kegiatan organisasi menjadi lebih efektif dan efisien. Munurut Safitri dkk (2012), teamwork merupakan sekelompok individu yang berkerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Pada dasaranya, teamwork memiliki tujuan yang sama dan dapat mengembangkan keefektian dan hubungan timbal balik untuk tujuan tim.

Faktor lain yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah masalah kompetensi. Menurut Sriwidodo dan Haryanto (2010), masih banyak instansi pemerintahan yang belum mempunyai pegawai dengan tingkat kompetensi yang memadai, hal ini dapat dilihat dengan rendahnya kualitas produktivitas pegawai saat ini dan sulit mengukur kinerjanya. Menurut Hariani dkk (2015), Kompetensi merupakan aspek seseorang yang meliputi pengetahuan, sikap, serta ketrampilan yang memunkinkan seseorang dapat mencapai suatu keberhasilan.

(3)

Peningkatan kompetensi sangatlah penting dalam pemerintahan guna mendukung kemampuan kerja sekaligus menentukan tingkat kinerja yang dihasilkan pegawai tersebut, artinya Semakin tinggi tingkat kompetensi maka kinerja pegawai akan semakin tinggi.

Obyek penilitan ini adalah Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara. Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Jepara No. 17 tahun 2010, Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan asas ekonomi dan tugas pembantuan di bidang koperasi, dan usaha mikro kecil dan menengah serta pengelolaan pasar.

Hasil pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti menunjukan bahwa masih banyak terjadi permasalahan pada Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara. Masalah yang ditimbul dari Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara adalah kurang mampunya memenuhi target tiap tahunnya yang telah direncana Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar. Hal ini dapat ditunjukan pada tabel :

Tabel 1

Data Perkembangan Koperasi

Tahun Koperasi Aktif Koperasi Non Aktif Jumlah Presentase

2011 533 115 688 77.47

2012 583 126 709 82.23

2013 578 125 703 82.22

2014 596 135 734 81.12

Sumber : Dinas Koperasi UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara

Berdasarkan tabel diatas dapat dikertahui bahwa perkembangan Koperasi dari tahun 2012 sampai 2014 mengalami penurunan, padahal koperasi menargetkan setiap tahunya terjadi peningkatan ± 10%. Hal ini memunkinkan adanya penurunan kualitas pegawai tersebut yang berdampak pada perkembangan Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar.

Dari pengamatan yang dilakukan peneliti menunjukan bahwa kemampuan, ketrampilan dan keahlian pegawai Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar belum menyebar, sehingga pekerjaan tidak dapat terselesaikan setiap harinya. Sedangkan Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten jepara telah memiliki pegawai yang banyak tetapi tidak di imbangi dengan kemampuan dan ketrampilan pegawai-pegawai tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kemunkinan bisa terjadi karena kurangnya kordinasi antar pegawai yang menyebabkan pendistribusian pekerjaan yang tidak merata diantara pegawai lainya serta tuntutan pekerjaan harus segera selesai dan juga pegawai harus bekerja

overtime.

Dari latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “PENGARUH KOMUNIKASI, TEAMWORK DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS KOPERASI, UMKM DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN JEPARA”

TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Pegawai

Setiap manusia pasti memiliki cara yang berbeda dalam melakukkan berbagai aktivitas yaitu dengan bertindak sesuai kemampuan yang dialami dan secara tidak langsung di pelajari sejak lahir. Dalam pelaksanaan tindakan tersebut, sesorang hanya mempunyai potensi dalam berperilaku tertentu tetapi faktanya perilaku tersebut hanya dilakukan pada saat-saat tertentu

(4)

saja. Kinerja adalah sesuatu yang dihasilkan pada sebuah pekerjaan atau aktivitas selama periode tertentu yang berhubungan dengan tujuan organisasi. Kinerja bukan menyangkut karakteristik pribadi yang ditunjukkan oleh seseorang tetapi sebagai kesuksesan individu dalam melakukan pekerjaaanya (Umam, 2010:186).

Menurut Safitri dkk (2012:4) Kinerja adalah prestasi yang dilakukan seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaaanya. Pada dasarnya kinerja sumber daya yang baik merupakan suatu hal terpenting dalam suatu organisasi. Dalam pelaksanaannya, setiap organisasi harus selalu melakukan penilaian terhadap kinerja pegawainya. Sriwidodo dan Haryanto (2014), kinerja adalah hasil kerja pegawai baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan kerja yang dilakukan. Untuk mengukur kinerja tersebut, perusahaan harus melakukan penelitian melaluan sistem penilaian kinerja (performance appraisal) yang dapat dinilai secara kuantitatif serta dengan obyektif, yaitu :

1. Deskipsi secara sistematis antara tugas-tugas yang diberikan. 2. Mengidentifikasi, mengukur dan mengelola pekerjaan. 3. Menilai aspek-aspek pada pekerjaan

4. Kegatan pengukuran sebagai usaha menetapkan keputusan sukses atau gagal salam melaksanakan pekerjaan.

Metode Penilaian Kinerja

Macam-macam metode penilaian kinerja, yaitu :

1. Penilaian kinerja berorientasi ke masa lalu, Penilaian kinerja masa lalu bermanfaat sebagai umpan balik terhadap setiap guna mengetahui kelebihan dan kekurangan selama bekerja. 2. Penilaian kinerja berorientasi ke masa depan, meramalkan kemampuan seseorang di masa

yang akan datang, dan berguna pengambilan keputusan tentang penempatan, promosi, alih tugas, dan lain-lain.

Manfaat Penlilaian Kinerja

Manfaat penilaian kinerja dapat dijabarkan menjadi 6 yaitu :

1. Meningkatkan prestasi kerja staf baik secara idividual maupun kelompok.

2. Terjadi pada peningkatan prestasi pegawai secara perorangan guna meningkatkan sumber daya keseluruhan.

3. Merangsang minatnpengembangan pribadi, bertujuan untuk meningkatkan hasil karya dan umpan balik.

4. Membantu dalam menyusun program pengembangan serta pelatihan pegawai.

5. Menyediakan alat dan sarana, dengan membandingkan prestasi kerja dengan imbalan yang lain.

6. Memberikan peluang terhadap pegawai untuk mengeluarkan pendapatnya melalui jalur komunikasi.

Faktor-Faktor yang Mepengaruhi Kinerja

Menurut Umam (2010:189) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja, yaitu :

1. Faktor kemampuan

Kemampuan (ability) seseorang secara psikologis dibagi menjadi 2 yaitu : kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realita (pendidikan).

2. Faktor motivasi

Faktor motivasi ini terbentuk dari sikap seseorang dalam menghadapi situasi-situasi yang ada pada pekerjaan. Motivasi merupakan kondisi dimana prgawai dapat bergerak sesuai tekanan yang dihadapi untuk mencapai tujuan pekerjaannya.

(5)

Sikap mental merupakan kondisi mental seseorang guna mendorong untuk berusaha mencapai potensi kerja yang paling tinggi.

Komunikasi

Komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu organisasi. Hal tersebut akan memberikan dampak langsung pada organsisasi tersebut apabila suatu organisasi tersebut seringkali terjadi kurangnya komunikasi yang baik. Menurut Soetopo (2012:189) komuniasi adalah proses menghasilkan, menyalurkan serta menerima pesan-pesan dalam suatu organisasi. Menurut Hartono (2013), komunikasi adalah usaha untuk mendorong orang lain menginterpesentasikan pendapat seperti apa yang dikehendaki oleh orang yang mempunyai pendapatan tersebut. Menurut Umam (2010:224), komunikasi dapat dipahami melalui beberapa bentuk, antara lain:

1. Dari segi penyampaian pesan, baik secara lisan dan secara tertulis.

2. Dari segi cara penyampaian, secara verbal (bicara) atau dengan nonverbal (bahasa dan isyarat).

3. Dari segi keresmian pelaku (formalitas), Komunikasi formal dan komunikasi non formal. 4. Dari segi pasangan komunikasi, Komunikasi intrapersonal dan Komunikasi interpersonal. 5. Menurut tingkat pemahaman pada saat informasi disampaikan: Komunikasi vertikal (ke bawah dan ke atas), komunikasi vertikal kebawah adalah komunikasi dari satu jenjang ke yang lebih rendah (manajer dengan bawahan). Komunikasi vertikal ke atas adalah komunikasi ke jenjang yang lennih tinggi antara anggota kelompok (bawahan dengan manajer).

Teamwork

Dalam tercapainya produktifitas yang tinggi dengan hasil yang lebih, setiap orang harus berkerja melalui sebuah kelompok yang secara kooperatif. Menurut Marpaung (2010),

Teamwork dikatakan sebagai sebuah orkestra yang saling berkerja sama dalam satu tujuan tertentu demi membentuk sebuah musik yang indah. Jika salah satu pemain salah memainkannya maka akan timbul kekaauan dalam irama musik tersebut. Teamwork

merupakan faktor terpenting dalam kelancaran sebuah organisasi, sebagian besar kegiatan organisasi menjadi sangat kompleks, pada dasarnya setiap orang memunkinkan untuk melakukan suatu kerjasama dalam meningkatkan keterampilan individu dan memberikan umpan balik antar individu (Manzoor et al 2011). Keberhasilan teamwork diraih ketika mereka dapat melenyapkan kompetisi dan selalu konsentrasi pada perbedaan pandangan dan kemampuan serta keahlian dengan tujuan mengatasi masalah dan tantangan yang muncul secara cepat. Menurut Marpaung (2014), teamwork terdiri dari kelompok orang yang memiliki kemampuan, talenta, pengalaman dan latar belakang berbeda secara bersama-sama dalam satu tujuan.

Kompetensi

Pada umumnya kompetensi biasanya diartikan sebagai kemampuan, kecakapan dan ketrampilan, yang mendefinisikan kompetensi (competency) sebagai dasar karakteristik yang dimiliki seseorang dan memiliki berpengaruh langsung serta dapat memprediksikan suatu kinerja yang sangat baik. Menurut. (Syaputra dkk, 2015) mengemukakan bahwa kompetensi merupakan landasan karakteristik seseorang untuk mengindikasikan seseorang dalam berperilaku, menyamakan situasi dan mendukung waktu yang cukup lama. Wibowo (2013:324) kompetensi menjelaskan suatu tindakan yang dilakukan seseorang pada suatu tempat pekerjaaan dengan berbagai tingkatan dan memperinci standar masing-masing tingkatan dan mengidentifikasi kerakteristik serta pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan individual untuk memunkinkan seseorang menjalankan tugas dan tanggung jawab

(6)

secara efektif sehingga mencapai standar kualitas yang sesuai. Selain itu disebutkan bahwa seluruh kemanpuan seseorang hakekatnya tersusun dari dua perangkat faktor, yaitu:

1. Kemampuan Intelektual, Kemampuan yang menyangkut tentang kecerdasan, pengetahuan atau IQ (intelligence Quotient).

2. Kemampuan Fisik, Kemampuan fisik memliliki arti penting dalam melakukan pekerjaan, misalnya pekerjaan yang dituntut untuk stamina, kecekatan tangan atau bakat.

Kerangka Konseptual

H1

H2

H3

Gambar Kerangka Konseptual Hipotesis

Hipotesis merupakan hubungan yang diperkirakan secara logis di antara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang diuji (Sekaran, 2011:135). Dari uraian di atas hipotesis penelitian ini adalah :

H1 : Komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Pegawai Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar.

H2 : Teamwork berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar.

H3 : Kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja pegawai Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar.

METODE PENELITIAN

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara yang berjumlah 120 pegawai. Untuk menentukan jumlah responden menggunakan rumus slovin yaitu.

= 54,4 menjadi 55 responden. Keterangan :

n = Sampel

N = Jumlah anggota populasi

KINERJA KARYAWAN

(Y)

KOMPETENSI (X3)

TEAMWORK (X2)

KOMUNIKASI (X1)

(7)

e = Batas kesalahan maksimal yang ditolelir dalam sampel (10%)

Berdasarkan perhitungan di atas, maka sampel dalam penelitian ini adalah 54.5 dibulatkan menjadi 55 responden.

Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple random sampling, yaitu dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut, jadi pengambilan sampel tersebut diberikan kepada 55 pegawai Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara.

Data yang digunakan yaitu Data primer dan data skunder. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yaitu pengumpulan data yang memberikan daftar pertanyaan kepada pegawai Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara.

HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner, dengan membandingkan nilai r hitung (correlated item-total correlation) dari data yang diolah dengan nilai r tabel yaitu sebesar 0.266. Jika r hitung > dari r tabel (0.266) maka dinyatakan valid. Berikut adalah hasil uji validitas :

Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu koesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu koesioner dikatakan reliabel jika hasil cronbach aplha > 0.70. Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas:

(8)

Dari tabel 2 menunjukkan bahwa masing-masing variabel dengan nilai Cronbach Alpha (α) memenuhi tingkat reliabilitas yaitu lebih dari (0.70).

Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Gambar Hasil Uji Normalitas

Hasil output SPSS pada grafik p-p plot diatas menunjukkan bahwa titik-titik menyebar mengikuti arah garis diagonal sehingga dapat dikatakan bahwa hasil uji diatas menunjukkan pola distribusi normal.

Dengan Uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) menunjukkan bahwa sig.(2-tailed) = 0.344 atau lebih 0.05 (5%), artinya data berdistribusi normal.

(9)

2. Uji Heterokedastisitas

Gambar Hasil Uji Heterokedastisitas

Dari gambar 4.3 diatas menunjukkan bahawa titik-titik menyebar berada diatas dan dibawah titik 0 pada sumbu Y, artinya data terbebas dari heterokedastisitas.

(10)

Dari tabel 4 diatas menunjukkan bahwa setiap variabel bebas mempunyai nilai Tolerance > 0.1 dan nilai VIF < 10, jadi tidak adanya multikolinearitas antar varabel bebas. Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan tabel 5 dapat dijelaskan bahwa:

1). Standardized Coefficients pada variabel Komunikasi (X1) sebesar 0,228 adalah positif, menunjukkan bahwa variabel komunikasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai, jadi setiap peningkatan komunikasi akan meningkatkan kinerja pegawai.

2). Standardized Coefficients pada variabel Teamwork (X2) sebesar 0,261 adalah positif, menunjukkan bahwa variabel teamwork berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai, jadi setiap peningkatan teamwork akan meningkatkan kinerja pegawai.

3). Standardized Coefficients pada variabel Kompetensi (X3) sebesar 0.459 adalah positif, menunjukkan bahwa variabel kompetensi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai, jadi setiap peningkatan kompetensi akan meningkatkan kinerja pegawai.

Uji Hipotesis

(11)

Berdasarkan tabel 6 diatas menunjukkan bahwa nilai F = 30.758 dengan signifikan 0,000. Tingkat signifikan lebih kecil dari (<) α = 0.05. artinya Komunikasi, teamwork dan kompetensi secara (simultan) berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara.

2. Uji t (Secara Parsial)

Tabel 8

Sumber : data primer yang diolah, 2016

Dari hasil uji – t menunjukkan tingkat signifikansi kurang dari 0,05 atau 5%, artinya bahwa masing – masing variabel komunikasi, teamwork dan kompetensi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil output koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Sig. B (Constant) 4,401 ,003 Komunikasi ,247 ,036 Teamwork ,316 ,015 Kompetensi ,339 ,000

(12)

Koefisien determinasi (R2) = 0,623, artinya 62.3% variasi variabel kinerja pegawai (Y) pada Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara dapat dijelaskan oleh variasi variabel komunikasi (X1), teamwork (X2), dan kompetensi (X3), sedangkan sisanya 37,7 dijelaskan oleh variabel lainnya.

Pembahasan

1. Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai

Menurut Hartono (2013) komunikasi adalah usaha seseorang mendorong serta menginterpesentasikan pendapat seperti apa yang dikehendaki oleh orang yang berpendapat. Komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu organisasi. Komunikasi merupakan faktor terpenting guna mendorong timbulnya kinerja yang baik. Hal tersebut akan memberikan dampak langsung terhadap organsisasi apabila suatu organisasi tersebut seringkali terjadi kurangnya komunikasi yang baik.

Dari hasil uji hipotesis membuktikan bahwa secara parsial komunikasi (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai (Y), dengan melihat nilai koefisien standardized variabel komunikasi (X1) sebesar 0,228 adalah positif. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila komunikasi semakin ditingkatkan maka kinerja pegawai akan semakin meningkat. Hasil penenitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sriwidodo dan Haryanto (2010) dan Partini (2013) menunjukkan bahwa komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

2. Pengaruh Teamwork Terhadap Kinerja Pegawai

Teamwork merupakan faktor terpenting dalam kelancaran sebuah organisasi, sebagian besar kegiatan organisasi menjadi sangat kompleks, karena setiap orang memunkinkan untuk melakukan suatu kerjasama dalam meningkatkan keterampilan individu serta memberikan umpan balik antar individu (Manzoor et al 2011).

Dari hasil uji hipotesis membuktikan bahwa secara parsial teamwork (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai (Y), dengan melihat nilai koefisien standardized variabel teamwork (X2) sebesar 0,261 adalah positif. Hal ini menunjukkan bahwa apabila teamwork semakin ditingkatkan maka kinerja pegawai akan semakin meningkatkan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Penelitian yang dilakukan Husaina dkk (2012), menunjukkan bahwa teamwork berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Sama halnya yang dilakukan Marpaung (2014), bahwa

teamwork memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja pegawai. 3. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai

Menurut Marwansyah (2010:35), kompetensi adalah pengetahuan, ketrampilan, karakteristik kepribadian dan sikap memungkinkan karyawan untuk menjalankan tugas dan peran-peran dalam perusahaan. Kompetensi sangatlah penting, karena kompetensi menyangkut kemampuan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan. Hal tersebut menunnjukan bahwa kompetensi sebagai dasar karakteristik yang dimiliki seseorang dan berpengaruh pada kinerja pegawai.

Dari hasil uji hipotesis membuktikan bahwa secara parsial kompetensi (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai (Y), dengan melihat nilai koefisien pada standardized variabel kompetensi (X3) sebesar 0,459 adalah positif. Hal ini menunjukkan bahwa apabila kompetensi semakin ditingkatkan maka kinerja pegawai akan semakin meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Syaputra dkk (2015), kompetensi sangat berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal tersebut sependapat dengan penelitian yang dilakukan Hariani dkk (2015), menunjukkan kompetensi memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.

(13)

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis yang telah dilakukan pada Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten jepara maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Koperasi,

UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara.

2. Teamwork berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara.

3. Kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara.

4. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,623 atau 62,3%. Dapat diartikan 62,3% kinerja pegawai Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara dapat dijelaskan oleh variabel komunikasi, teamwork dan kompetensi, sedangkan sisanya 37,7% dijelaskan oleh variabel laiinya.

5. Variabel yang mempunyai pengaruh paling dominan adalah kompetensi, ditunjukkan pada kolom Standardized Coefficients sebesar 0,459 paling tinggi dari variabel teamwork

dan komunikasi.

6. Dari hasil analisis deskriptif terhadap 55 responden menunjukkan bahwa pegawai Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan pasar Kabupaten Jepara didominasi oleh pria sebanyak 76% dengan usia rata-rata lebih dari 41 tahun dan pendidikan terakhir yaitu SMA/Sederajat atau 61,8%.

SARAN

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh, maka dapat diajukan beberapa saran sekiranya dapat membantu dan bermanfaat bagi kemajuan dan peningkatan kinerja pegawai Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara yaitu: 1. Berdasarkan hasil uji statstik pada variabel Kompetensi mempunyai pengaruh yang

paling dominan, sedangkan indikator dengan skor terkecil menurut persepsi responden adalah pegawai dapat melaksanakan tugas diberbagai bidang, dengan hal tersebut pegawai harus dituntut untuk melaksanakan pekerjaan yang bukan bidangnya masing-masing guna mengantisipasi hal-hal yang diinginkan seperti absen, sakit, tugas dan lain-lain. Sebaiknya setiap pegawai Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara harus mempelajari dan melaksanakan tugas diberbagai bidang pekerjaan, meskipun pekerjaan tersebut bukan bidangnya. Pegawai harus menemukan cara dalam melaksanakan tugasnya tersebut, dengan cara mengikuti pendidikan dan pelatihan baik didalam maupun diluar organisasi, misalnya pelatihan, mengikuti seminar yang berkaitan dengan pekerjaan, dan lain-lain guna meningkatkan pengetahuan serta kemampuan dan ketrampilan sehingga berdampak kinerja pegawai.

2. Dari hasil uji statistik pada variabel teamwork mempunyai pengaruh terbesar kedua, sedangkan indikator dengan skor terkecil yang diperoleh dari responden adalah mendukung setiap keputusan kelompok. Pada dasarnya dukungan antar individu sengatlah penting, hal tersebut dikarenakan terkadang sebagian kecil pegawai yang mementingkan diri sendiri dan masih perlunya dukungan pada setiap individu. sebaiknya setiap pegawai dinas koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara seharusnya memberikan pendekatan khusus dan perlu adanya dorongan antar pegawai dan mempertahankan kerjasama yang solid guna meningkatkan kinerja pegawai. Disisi lain, diharapkan pegawai dapat menahan egonya masing-masing dan selalu terpaku pada keputusan bersama serta tujuan organisasi.

(14)

3. Hasil uji statistik pada variabel komunikasi memiliki pengaruh terbesar ketiga, dilihat dari indikator dengan skor terkecil yang diperoleh dari responden adalah selalu melaksananakan perintah yang diberikan. Hal ini diharapkan pegawai dapat mengubah persepsi terhadap pegawai lain serta memberikan umpan balik kepada pegawai lain. Sebaiknya Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara lebih meningkatkan komunikasinya dan tetap memperhatikan cara berkomunikasi pada setiap pegawai guna meningkatkan kinerja pegawai

DAFTAR PUSTAKA

Danim, S. (2010). Kinerja Staf dan Organisasi. Bandung: Pustak Setia. Dharma, S. (2012). Manajemen Kinerja. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program. Semarang: Undip.

Ghozali, I. (2009). Aplkasi Analisis Multivariate Dengan SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipoegoro.

Haryani, I. M. (2015). Pengaruh Kompetensi, Pelatihan dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan PT Pertamina. Jurnal Ekonomi, Vol 1.

Jauhar, M. (2013). Pengantar Teori & Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Prestasi Pustaka. Kiswanto, M. (2010). Pengaruh Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan

Kaltim POS Samarinda. Jurnal Eksis, 6.

Manzoor, e. a. (2011). Effect of Teamwork on Employee Performance. International Journal of Learning & Development, I.

Marpaung, M. (2014). Pengaruh Kepemimpinan dan Teamwork terhadap Kinerja Karyawan Di Koperasi Sekjen Kemdikbud Senayan Jakarta. Jurnal Ilmiah Widya, 2.

Marwansyah. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: AFABETA.

Regina, S. (2015, februari). Diambil kembali dari http://myblogsoniaregina.blogspot.co.id/. Safitri, A. S. (2012). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kerjasama Tim, dan Gya Komunikasi

Terhadap Kepuasan Kerja Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal Manajemen, 2.

Soetopo, H. (2012). Perilaku Organisasi. Bandung: PT Remaja Roskadkarya.

Sri Partini, H. (2013). Pengaruh Komunikasi, Kepemimpinan dan Kedisiplinan Kerja terhadap Kierja Karyawan Dinas Komunikasi. Manajemen Bisnis Syariah .

Sriwidodo, H. (2010). Pengaruh Kompetensi, Motivasi, Komunikasi dan Kesejahteraan terhadap Kinerja Dinas Pendidikan. Jurnal MSDM, 4, 47-57.

Sugiyono. (Methodologi Bisnis). 2010. Bandung: Afabeta.

Syaputra, H. (2015). Pengaruh Kompetensi, Komitmen dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Tepak Manajemen Bisnis, VII.

(15)

Umam, K. (2010). Perilaku Organisasi. Bandung: CV Pustaka Setia. Wibowo. (2013). Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers.

Gambar

Gambar Kerangka Konseptual  Hipotesis
Gambar Hasil Uji Normalitas
Gambar Hasil Uji Heterokedastisitas

Referensi

Dokumen terkait

produk sаyur orgаnik Kеlompok Tаni Аnjаsmoro tidаk mеmеnuhi sеmuа еlеmеn v а lu е proposition yаng аdа, olеh kаrеnаnyа dipеrlukаn pеngеmbаngаn v а lu е

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif untuk mengukur pengaruh country of origin image dan perceived value terhadap

keunikan dan limited edition secara simultan terhadap minat beli konsumen, 2). Pengaruh keunikan dan limited edition secara parsial terhadap minat beli konsumen. Populasi

Walaupun secara legal formal argumentasi yang diajukan fuqaha jumhur lebih kuat, namun untuk mengantisipasi bahaya (mudharat) dan fitnah yang akan muncul, yaitu kebiasaan berbuat

Bentuk pembebanan Hak Tanggungan atas pemilikan rumah oleh orang asing di Indonesia, bahwa orang asing dengan izin tinggal dan berkedudukan di Indonesia dapat memiliki

Pelaksanaan grouting yang disarankan adalah dilakukan di tiga area longsor dengan dimensi 20 meter, dengan jarak antar titik grouting adalah 3 meter. Sehingga

Pada kegiatan inti, pembelajaran memasuki fase 2 pembelajaran kooperatif, yaitu menyajikan informasi. Kegiatan fase 2 terlaksana cukup baik. Guru menyampaikan materi

[r]