Disusun oleh: Ferri Wahyu Adhi
(042214111)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
Ke nya ta a n hidup m e ng a ja rka n, b uka n pe lua ng ya ng m e nc ipta ka n ke m a ua n, te ta pi ke m a ua nla h ya ng m e nc ipta ka n pe lua ng .
(Jo hn C Ma xwe ll)
Pe rse m b a ha n :
† Tuha n Ye sus Kristus
† Ba pa k Ba m b a ng Untung
† Ib u Sri Riya dila h
† Wa hyu Awa n Yuliya nto
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 1 nopember 2010 Penulis
Ferri Wahyu Adhi
Ferri Wahyu Adhi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2010
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1). Pengaruh
keunikan dan limited edition secara simultan terhadap minat beli konsumen, 2). Pengaruh keunikan dan limited edition secara parsial terhadap minat beli konsumen.
Populasi dari penelitian ini adalah konsumen Mobsters distro. Sampel penelitian ini sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode AccidentalSampling. Uji Validitas menggunakan teknik Korelasi Product Moment dan Uji Reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linier Berganda, Uji F dan Uji t pada taraf signifikansi 5%, dan uji asumsi klasik.
Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa : 1). Secara simultan variabel keunikan dan limited edition berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen. 2). Secara parsial masing-masing variabel keunikan dan limited edition
berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen.
Ferri Wahyu Adhi Faculty of Economics Sanata Dharma University
Yogyakarta 2010
This research aims at understanding: 1) the effect of uniqueness and limited edition simultaneously toward consumers’ purchasing interest, 2) the effect of
uniqueness and limited edition partially toward consumers’ purchasing interest. The population in this research was the consumers of Mobsters distro. The sample was 100 respondents. The sample taking technique used was Accidental Sampling method. The validity test used the Moment Product Correlation technique and the reliability test used the Cronbach’s Alpha pattern. The data analysis technique used in this research was Multiple Linear Regression Analysis, the F test and t test with significance degree of 5%, and the classical assumption test.
The data analysis showed that: 1) the variable uniqueness and limited edition simultaneously had significant effect toward the consumers’ purchase interest. 2) Each variable uniqueness and limited edition partially had significant effect toward the consumers’ purchase interest.
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Ferri Wahyu Adhi
Nomor Mahasiwa : 04 2214 111
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Pengaruh Keunikan dan Limited Edition Produk Distro Terhadap Minat Beli Konsumen” Studi kasus pada Mobsters Distro, Yogyakarta
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 8 Desember 2010
Yang menyatakan,
Ferri Wahyu Adhi
atas segala berkat dan karunia-Nya, sehingga penulisan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Keunikan dan Limited Edition Produk Distro Terhadap Minat
Beli Konsumen” Studi kasus pada Mobsters Distro, Yogyakarta, dapat terlaksana hingga selesai dengan baik dan benar.
Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Skripsi ini tidak akan terselesikan dengan baik tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. YP Supardiyono, M.Si. Akt, selaku Dekan Fakultas Ekonomi.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, SE. MBA, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah membantu dalam proses penentuan pembimbing II.
3. Bapak Drs. Marianus Mochtar Modesir, MM, selaku pembimbing I yang telah berkenan memberikan pengarahan dan bimbingan dengan penuh kesabaran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi hingga selesai.
5. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Mrican, Yogyakarta yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menuntut ilmu di perguruan tinggi ini.
6. Segenap Staf dan Karyawan Kesekretariatan Fakultas Ekonomi yang telah banyak memberikan bantuan dalam pengurusan segala sesuatu tentang perkuliahan.
7. Segenap Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Mrican, Yogyakarta yang selama ini memberikan pelayanan yang baik kepada penulis.
8. Segenap Staf dan Karyawan Mobsters Distro (Yuyu) yang telah memberikan izin dalam penelitian, beserta konsumen yang telah meluangkan waktu dalam pengisian kuesioner.
9. Orang tua saya yang sangat saya hormati, sayangi, cintai, dan kasihi Ayah Bambang Untung dan Ibu Lucia Sri Riyadilah, yang selalu mendoakan dan mendukung dengan sabar, Kakakku Wahyu Awan Yuliyanto yang selalu memberi semangat dengan cara yang sangat saya sukai.
10.Untuk sahabat-sahabat yang selalu ada untuk saya dan selalu memotivasi saya dalam menyelesaikan skripsi ini dan selalu bersedia mendengarkan keluh kesah saya pada saat menyusun skripsi ini. Helmi
dan CMD (Cebongan Metal Division), Band-band saya yang berjuang di jalur garage indie rock, dan death metal.
11.Terima kasih sebesar-besarnya untuk semua kegagalan dan kesalahan yang saya alami dalam mengerjakan skripsi, kuliah dan bersosialisasi dengan masyarakat Yogyakarta, yang keseluruhannya akan mendidik saya menjadi orang yang lebih baik, sabar bermartabat dan berguna untuk segalanya, Terimakasih. Semoga Tuhan selalu Menuntun usaha kita dan senantiasa memberkati kita.
12.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri terhadap saran dan kritik yang dapat menjadikan skripsi ini menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.
Penulis
Ferri Wahyu Adhi
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT... vii
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xii
BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Batasan Masalah... 3
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II: LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran ... 6
B. Pengertian Manajemen Pemasaran... 6
C. Konsep Pemasaran ... 7
G. Perilaku Konsumen ... 13
H. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 14
I. Hipotesis ... 17
BAB III: METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 18
B. Lokasi Peneliian ... 18
C. Waktu Penelitian ... 18
D. Subyek dan Obyek Penelitian ... 18
1. Subyek Penelitian... 18
2. Obyek Penelitian ... 19
E. Teknik Pengumpulan Data ... 19
F. Variabel Penelitian... 19
G. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling... 20
a. Populasi ... 20
b. Sampel... 21
c. Teknik Sampling ... 21
H. Data dan Sumber Data ... 21
I. Metode Pengumpulan Data... 22
J. Uji Validitas dan Reliabilitas... 23
1. Validitas ... 22
BAB IV: GAMBARAN PERUSAHAAN
A. Gambaran Perusahaan... 35
BAB V: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden ... 42
B. Analisis Kuantitatif ... 47
BAB VI: KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ... 56
B. Saran... 57
C. Keterbatasan Penelitian... 59
DAFTAR PUSTAKA ... 60
LAMPIRAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan peningkatan taraf hidup dan tingkat pendidikan menyebabkan berbagai perubahan perilaku (gaya hidup) masyarakat dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini membuat pelaku-pelaku di dunia usaha sangat bersemangat dalam melakukan kegiatannya. Produsen dan konsumen merupakan pelaku-pelaku dalam dunia usaha yang mempunyai peran yang sangat penting. Produsen sebagai pembuat produk harus mengetahui apa yang diinginkan konsumen, sebaliknya konsumen juga harus pandai dalam memilih produk-produk yang dibuat oleh produsen agar sesuai dengan yang diharapkannya.
Produsen atau lebih tepatnya pemasar produk harus mengerti dan memahami perilaku konsumen dengan segala karakteristiknya agar dapat membuat atau menciptakan produk sesuai dengan yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen. Selain itu produsen harus mengetahui tanggapan dari konsumen dalam pemilihan suatu produk sehingga dengan demikian kemungkinan terjadinya produk yang tidak diminati konsumen dapat diminimalisir sekecil mungkin.
Dan segi konsumen, perilaku dan karakteristik sangat mempengaruhi mereka dalam pemilihan terhadap suatu produk. Perilaku dan karakteristik yang dimiliki oleh konsumen ini tidaklah sama antar satu dengan yang lainnya sehingga membuat perilaku konsumen sangat beraneka ragam. Konsumen
memiliki banyak peluang maupun kesempatan untuk memilih produk yang dibutuhkannya. Konsumen membeli suatu produk karena ingin memuaskan keinginan dan kebutuhannya. Hal inilah yang menuntut produsen atau pemasar harus jeli dalam melihat sikap konsumen.
Seperti halnya dunia fashion yang terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu menyebabkan konsumen berusaha menyeimbangi dengan gaya hidup. Beberapa tahun terakhir bisnis distro yang merupakan singkatan dari distribution outlet cukup ramai di kota-kota besar bahkan peminat dari produk distro menjangkau ke seluruh Indonesia. Distro, singkatan dari
berkembang, bahkan dianggap menghasilkan produk-produk yang memiliki kualitas ekspor. Pada tahun 2007 diperkirakan ada sekitar 700 unit usaha distro di Indonesia.
Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengetahui dan ingin mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Keunikan dan Limited Edition Produk Distro Terhadap Minat Beli Konsumen” Studi kasus pada Mobsters Distro, Yogyakarta
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut:
1. Apakah keunikan mempengaruhi minat beli konsumen? 2. Apakah limited edition mempengaruhi minat beli kosumen?
3. Apakah keunikan dan limited edition secara simultan mempengaruhi minat beli konsumen?
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi pada masalah-masalah sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan di Mobsters Distro Yogyakarta
3. Produk distro yang diteliti hanya kaos
4. Batasan minat beli hanya pada faktor keunikan dan limited edition, untuk faktor yang lain dianggap konstan dan tidak berpengaruh terhadap minat beli.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah keunikan produk mempengaruhi minat beli konsumen.
2. Untuk mengetahui apakah limited edition mempengaruhi minat beli kosumen.
3. Untuk mengetahui apakah keunikan dan limited edition secara simultan mempengaruhi minat beli konsumen.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut dan juga untuk menambah referensi perpustakaan Universitas sebagai wahana menggali ilmu pengetahuan. 2. Bagi Penulis
3. Bagi pihak lain
A. Pengertian Pemasaran
Kotler (2000: 8), mengemukakan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dengan mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya. Stanton (1991: 5-7), mengemukakan bahwa pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Berdasarkan pengertian di atas, jelas bahwa pemasaran memiliki arti yang luas, mencakup kegiatan perusahaan dalam mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan produk yang akan dibuat atau dihasilkan, menentukan harga produk, menentukan saluran distribusi produk ke konsumen, dan menentukan cara dan sarana promosi yang diperlukan.
B. Manajemen Pemasaran
Setiap perusahaan menetapkan tingkat transaksi yang ideal yang setiap pasar sasarannya, namun ada kalanya tingkat permintaan konsumen tidak
sesuai dengan yang diharapkan, sehingga diperlukan manajemen pemasaran untuk mengelola situasi permintaan yang berbeda-beda. Adapun definisi dari manajemen pemasaran adalah: proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi (Kotler, 2000: 8). Jadi, dengan kata lain, menajemen pemasaran mencoba mempengaruhi tingkat, jangkauan waktu, dan komposisi permintaan dengan suatu cara sehingga membantu organisasi untuk mencapai sasaran.
C. Konsep Pemasaran
Konsep inti dari pemasaran adalah kebutuhan, keinginan dan permintaan; produk (barang, jasa dan gagasan); nilai, biaya dan kepuasan, pertukaran dan transaksi; hubungan dan jaringan ; pasar; serta pemasar dan prospek (Kotler, 2000: 19). Jadi konsep pemasaran adalah cara untuk mencapai tujuan organisasional, terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran (target market) dan pemberian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih efisien dari yang dilakukan oleh pesaing.
Menurut Kotler dan Amstrong (2003: 14) ada lima konsep pemasaran yaitu :
1. Konsep Produksi
berusaha keras untuk memperbaiki produksi dan efisiensi distribusi. 2. Konsep Produk
Konsep ini menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang terbaik, kinerja terbaik, dan sifat paling inovatif shingga organisasi harus mencurahkan energi untuk terus-menerus melakukan perbaikan produk. 3. Konsep Penjualan
Konsep ini menyatakan bahwa konsumen tidak akan membeli produk suatu organisasi dalam jumlah cukup kecuali jika organisasi tersebut melakukan usaha penjualan dan promosi berskala besar.
4. Konsep Pemasaran
Konsep ini menyatakan bahwa pencapaian sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyampaian kepuasan yang didambakan itu secara lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan pesaing.
Secara umum, konsep pemasaran dapat dikategorikan ke dalam tiga unsur pokok konsep pemasaran (Swastha dan Irawan, 2005: 8-10) yaitu:
1. Orientasi pada konsumen / pasar/ pembeli
Perusahaan yang ingin mempraktekkan orientasi ini harus:
a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
b. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualannya.
d. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai, dan menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah laku mereka.
e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitik-beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.
2. Volume penjualan yang menguntungkan
Ini merupakan tujuan dari konsep pemasaran, artinya laba itu dapat diperoleh melalui pemuasan konsumen. Dengan laba, perusahaan itu dapat tumbuh dan berkembang, dapat menggunakan kemampuan yang lebih besar, dapat mamberikan tingkat kepuasan yang lebih besar pada konsumen, serta dapat memperkuat kondisi perekonomian secara keseluruhan. Laba merupakan pencerminan dari usaha-usaha perusahaan yang berhasil memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memberikan kepuasan tersebut, perusahaan menyediakan / menjual barang dan jasa yang paling baik dengan harga yang layak.
3. Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran
D. Bauran Pemasaran
Salah satu strategi dari perusahaan untuk bersaing dalam mencapai sasaran pasarnya adalah dengan mengembangkan bauran pemasaran. Kotler dan Amstrong (1997:48) mendefinisikan bauran pemasaran sebagai perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran.
Menurut Kotler dan Amstrong (1997:49) marketing mix terdiri dari empat variabel dan dikenal sebagai “empat P” yaitu :
1. Product (produk)
Produk adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran.
2. Price (harga)
Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk.
3. Place (distribusi)
Tempat berarti bermacam-macam kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk menjadi lebih mudah untuk diperoleh dan selalu disediakan untuk pelanggan.
4. Promotion (promosi)
E. Pengertian Produk
Pengertian produk menurut Kotler dan Amstrong (2000:46) adalah : Istilah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dibeli, digunakan atau dikonsumsikan. Istilah produk mencakupi benda fisik, jasa, kepribadian, tempat, organisasi dan ide. Produk dapat dibedakan menjadi beberapa tingkat :
1. Produk inti (core product); merupakan inti yang ditampilkan oleh suatu produk kepada konsumen dalam memenuhi kebutuhan serta keinginannya.
2. Produk yang diperluas (augmented product); mencakup berbagai tambahan manfaat yang dapat dinikmati oleh konsumen dari produk inti yang dibelinya.
3. Produk formal (formal produk); produk yang merupakan “penampilan atau perwujudan” dariproduk inti maupun perluasan produknya.
F. Pengertian Keunikan, Limited Edition, Minat beli
1. Keunikan
diproduksi dengan ide dan konsep yang bebas dan tidak dibatasi dalam berkreasi. Hal itulah yang membuat produk distro itu tergolong unik, menarik, dan berbeda dari produk lain.
2. limited edition
limited edition (LE) atau edisi terbatas adalah sesuatu (produk) yang jumlah atau persediaannya terbatas dan tidak dapat ditambah atau diproduksi lagi bila setiap waktu diperlukan (Win’s Anorga, 1993 : 282). Produk limited edition memberikan gambaran kualitas terbaik dari sekian banyak (produk) yang dikeluarkan, serta tidak mengeluarkan kembali produk yang sejenis di kemudian hari. setiap produk yang diproduksi hanya ada satu untuk setiap ukurannya, sehingga jumlah total hanya ada 3 - 4 untuk satu design produk. Produksinya memang dibatasi di setiap desainnya karena selalu menjaga kualitas produk agar selalu baik dan mempertahankan keeksklusifan produk.
3. Minat beli
yang menggejala pada perilaku itulah secara kongkret minat dapat di tangkap, diamati, dan di ukur (Aminudin, Rachman, Sudjijono, Adiwiryawan, Kusnan, Ahmadi, Mukhsin, Iksan, 1985:1). Minat beli adalah tingkat konsumen membeli atau mengkonsumsi sebuah produk. Tingkat konsumen membeli atau mengkonsumsi sebuah produk dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pengukuran dari minat beli adalah ketertarikan, keinginan, minat, niat.
G. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai berikut (Engel, 1994: 3): Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.
H. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.
1. Faktor Budaya
Budaya, sub budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling dasar.
2. Faktor Sosial
Selain faktor budaya, perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial.
a. Kelompok acuan, seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang tersebut.
b. Keluarga, merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.
3. Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi karakteristik pembeli. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli. a. Usia dan tahap siklus hidup, orang membeli barang dan jasa yang
berbeda-beda sepanjang hidupnya.
b. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi, pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya. Pilihan produk juga dipengaruhi oleh keadaaan ekonomi seseorang: penghasilan yang dapat dibelanjakan (level, kestabilan, pola waktunya), tabungan, dan aktiva (termasuk presentase aktiva yang lancar/liquid), utang, kemampuan untuk meminjam, dan sikap terhadap belanja atau menabung.
c. Gaya hidup, orang yang berasal dari sub budaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat, dan opininya.
4. Kepribadian dan Konsep diri
konsumen yang memiliki konsep diri yang sama. 5. Faktor Psikologis
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologi utama-motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap.
a. Motivasi, kebutuhan akan menjadi motif jika ia didorong hingga mencapai level intensitas yang memadai. Motif adalah kebutuhan yang memadai untuk mendorong seseorang bertindak.
b. Persepsi, adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.
c. Pembelajaran, meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Sebagian besar perilaku manusia adalah hasil dari belajar, ahli teori pembelajaran yakin bahwa pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan kerja antara pendorong, rangsangan, isyarat bertindak, tanggapan, dan penguatan.
I. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu perumusan sementara mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu dan juga dapat menuntun atau mengarahkan penyelidikan selanjutnya (Umar, 2005: 104). Hipotesis penelitian ini adalah : 1. Keunikan mempengaruhi minat beli konsumen.
2. Limited edition mempengaruhi minat beli kosumen.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus pada Mobsters
Distro Yogyakarta. Studi kasus yaitu penelitian mengenai status subyek
penelitian yang berkenaan dengan suatu fase atau khas dari keseluruhan
personalitas. Hasil penelitian ini bersifat terbatas atau hanya berlaku untuk
obyek yang diteliti (Igbal hasan, 2002: 15).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Mobsters Distro, Jalan Prof. Yohanes (Sagan) No.1112A, Yogyakarta
2. Waktu penelitian
Juli 2009 – September 2009
C. Subyek dan Objek Penelitian
1. Subyek penelitian
Subyek penelitian adalah orang-orang yang terlibat dalam penelitian,
dalam hal ini mereka yang bertindak sebagai pemberi informasi yang
berhubungan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Dalam hal ini
adalah konsumen di Mobsters Distro.
2. Obyek penelitian
Obyek penelitian ini adalah keunikan, limited edition, dan minat beli
konsumen.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau
menyebarkan daftar pertanyaan atau penyataan kepada responden dengan
harapan memberikan respons atas dasar pertanyaan tersebut (Umar, 2005:
49).
2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang lain.
Pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang
diwawancarai, tetapi dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan
daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain (Umar, 2005: 51).
E. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas (independent variable)
Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab terjadinya atau
terpengaruhnya variabel dependen (Umar, 2005: 48). Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah :
Produk unik adalah barang yang mempunyai ciri-ciri khusus yang
tidak atau jarang terdapat pada barang-barang lainnya (Win’s
Anorga, 1993 : 284). Pengukuan dari keunikan produk dilihat dari
design gambar, bentuk, dan motifnya.
2) limited edition (LE) atau edisi terbatas adalah sesuatu (produk)
yang jumlah atau persediaannya terbatas dan tidak dapat ditambah
atau diproduksi lagi bila setiap waktu diperlukan (Win’s Anorga,
1993 : 282). Pengukuran dari limited edition terletak pada jumlah
produksinya, setiap produk yang diproduksi hanya ada satu untuk
setiap ukurannya, sehingga jumlah total hanya ada 3 - 4 untuk satu
design produk.
2. Variabel terikat (dependent variable)
Variabel terikat adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel
independen (Umar, 2005: 48). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
minat beli konsumen.
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi menuut Suharsimi Arikunto (2002: 108) adalah keseluruhan
obyek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah
konsumen Mobsters Distro di Yogyakarta yang merupakan pengunjung
2. Sampel
Sampel menurut Suharsimi Arikunto (2002: 109) adalah sebagian atau
wakil dari populasi yang akan diteliti. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah konsumen Mobsters Distro di Yogyakarta. Jumlah
sampel yang akan diambil adalah 100 orang mahasiswa.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Accidental
Sampling; yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa
saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai
sumber data (Sugiyono, 1999: 77).
H. Data dan Sumber Data
1. Data primer
Data primer adalah data yang diambil dari sumber pertama baik dari
individu atau perorangan seperti wawancara atau hasil kuesioner yang
biasa dilakukan oleh peneliti (Umar,1997 : 43). Data primer penelitian ini
adalah data yang diperoleh dari responden.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan
disajikan, baik dari pengumpul data primer atau luar pihak (Umar, 1997 :
internet dan beberapa media pendukung lainnya.
I. Metode Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang menggunakan
pertanyaan secara tertulis kepada responden yang terpilih sebagai anggota
sampel. Pertanyaan yang berhubungan dengan variable-variabel penelitian
diberi alternative jawaban 5 kategori dengan skor jawaban disesuaikan
dengan skala likerts sebagai berikut :
Kategori Skor
Sangat setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
2. Wawancara
Wawancara adalah mengumpulkan data dengan cara mangadakan tanya
jawab secara langsung dengan pihak yang berkepentingan.
J. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Pengujian Validitas
Tujuan dari pengujian validitas kuesioner adalah untuk menguji ketepatan
butir-butir pertanyaan. Untuk menguji validitas kuesioner digunakan teknik
korelasi Product Moment dengan rumus :
rxy =
(
)( )
(
)
∑
( )
∑
∑
∑
∑
∑
∑
− − − 2 2 2 . . . . Y Y N X X N Y X XY N Keterangan :rxy = koefisien korelasi setiap pertanyaan.
x = nilai dari setiap pertanyaan
y = nilai total dari semua pertanyaan
N = banyaknya responden
Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka ketentuannya
adalah sebagai berikut :
a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka
instrumen tersebut dikatakan valid.
b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka
instrumen tersebut dikatakan tidak valid.
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian, atau keakuratan
yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran (Umar, 2005 : 57). Reliabilitas
menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
baik. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka
berapa kali pun diambil tetap akan sama.
Cronbach’s Alpha. Rumus Cronbach’s Alpha digunakan untuk mencari
reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya kuesioner atau
soal bentuk uraian.
Rumus Cronbach’s Alpha :
Keterangan :
r 11 : Reliabilitas instrumen
k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
: Jumlah varian butir
: Varian total
K. Metode Analisis Data
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis ini digunalcan untuk mengetahui pengaruh variabel
keunikan dan limited edition produk distroterhadap minat beli konsumen
(Umar, 2005: 126):
Rumus:
2 2 1
1
X
b
X
b
a
Y
=
+
+
Keterangan :
Y : Minat Beli Konsumen
X2 :limited edition.
a : konstanta atau intersep dari Y
b : koefisien Regresi Linier Berganda
2. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel independen (keunikan dan limited edition) terhadap
variabel dependen (minat beli). Adapun rumus yang digunakan (Algifari,
1997:36) adalah: 2 2 2 1 1 2
Y
Y
X
b
Y
X
b
R
∑
∑
+
∑
=
Keterangan:R2 = Koefisien Determinasi
= Variabel Independen
b = Koefisien Regesi
Y = Variabel Dependen (minat beli konsumen)
3. Statistik Uji F
Statistik uji F adalah untuk menguji sipifikansi dari Regresi Linier
Berganda.
Rumus :
Nilai F-hitung ditentukan dengan rumuus:
F = ) 1 ( ) 1 ( 2 2 − − −R n K
K R
Dimana :
R2 = koefisien Determinasi
k = jumlah variabel
n = banyaknya sampel
4. Pengujian hipotesis:
Ho : b=0; berarti variabel keunikan dan limited edition, tidak berpengaruh
terhadap minat konsumen untuk membeli.
Ha : b#0; berarti variabel keunikan dan limited edition, berpengaruh terhadap
minat konsumen untuk membeli.
Pengamhilan keputusan untuk menolak atau menerima hipotesis adalah:
a. Bila Fhttung>Ftabel maka Hoditolak atau Ha diterima.
b. Bila Fhitung < Ftahel maka Ho diterima atau Haditolak.
L. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas (Sunyoto 2007 : 98 - 90 )
Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi
berganda yang terdiri dari atas dua atau lebih variabel bebas (independent
variabel) (X1, X2, X3, X4,... Xn), dimana akan di ukur tingkat asosiasi
(keeratan) hubungan atau pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui
besaran koefisien korelasi ( r ). Dikatakan terjadi multikolinieritas, jika
koefisien korelasi antar variabel bebas (X1 dan X2, X2 dan X3, X3 dan X4,
dan seterusnya) lebih besar dari 0,60 ( pendapat lain : 0,50 dan 0,90 )
variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 (r < 0,60).
Atau dalam menentukan ada tidaknya multikolinieritas dapat
digunakan cara lain yaitu dengan :
a. Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan
secara statistik (α).
b. Nilai variance inflation faktor (VIF) adalah faktor inflasi
penyimpangan baku kuadrat.
Nilai tolerance dan nilai variance inflation faktor (VIF) dapat dicari
dengan menggabungkan kedua nilai tersebut sebagai berikut :
1. Besar nilai tolerance (α) : α = 1 / VIF
2. Besar nilai variance inflation faktor (VIF) : VIF = 1 / α
Variabel bebas mengalami multikolinieritas jika : α hitung < α dan VIF
hitung > VIF.
Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika : α hitung > α dan
VIF hitung < VIF.
2. Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas (Sunyoto, 2007 : 93 – 94 )
Dalam persamaan regresi linier berganda perlu juga diuji mengenai
sama atau tidak varians dari residual observasi yang satu dengan observasi
yang lain. Jika residualnya mempunyai varians sama disebut terjadi
homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama atau berbeda disebut
terjadi heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi
heteroskedastisitas. Misalkan :
cenderung lebih seragam atau tidak bervariasi karena selisihnya kecil,
kejadian ini disebut homoskedastisitas.
b. Nilai statistik dari 5 mahasiswa kelas B yaitu 30, 90, 60, 80, 40
cenderung tidak seragam atau sangat bervariasi karena selisihnya
besar, kejadian ini disebut heteroskedastisitas.
Analisis uji asumsi heteroskedastisitas hasil output SPSS melaui
grafik scatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang mempunyai variabel
bebas (sumbu X = Y hasil prediksi) dan nilai residualnya (SRESID)
merupakan variabel terikat (sumbu Y = Y prediksi – Y riil).
Homoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titik hasil
pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar dibawah maupun
di atas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola
teratur.
Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya
mempunyai pola yang teratur baik menyempit, melebar maupun
bergelombang-belombang.
3. Uji Asumsi Klasik Normalitas ( 2007 : 95 – 102 )
Selain uji asumsi klasik multikolinieritas dan heteroskedastisitas,
uji asumsi klasik yang lain adalah uji normalitas, dimana akan menguji
data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan
regresi yang dihasilkan. Berdistribusi normal atau berdistribusi tidak
normal.
bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal
sama sekali. Uji asumsi klasik normalitas dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu :
a. Cara Statistik
Dalam menguji data variabel bebas dan data variabel terikat
berdistribusi normal atau tidak pada cara statistik ini melalui nilai
kemiringan kurva (skewness = α3) atau nilai keruncingan kurva
(kurtosis = α 4) diperbandingkan dengan nilai Z tabel.
1. Rumus nilai Z untuk kemiringan kurva (skewness) :
Z skewness = Skewness / √ 6 / N atau Zα3 = α3 / √ 6 / N
2. Rumus nilai Z untuk keruncingan kurva (kurtosis) :
Z kurtosis = Kurtosis / √ 24 / N atau Zα4 = α4 / √ 24 / N
Dimana N = banyak data.
Ketentuan analisis
a) Variabel (bebas atau terikat) berdistribusi normal jika Z hitung
(Zα3 atau Zα4) < Z tabel. Misal diketahui Z 5% = 1,96 (Z
tabel) lebih besar dari Z hitung atau dengan kata lain Z hitung
lebih kecil dari Z tabel (1,96), dapat dituliskan Z hitung < 1,96.
b) Variabel berdistribusi tidak normal jika Z hitung (Zα3 atau Z
α4) > Z tabel. Misal nomor (a), dapat ditulis Z hitung > 1,96.
b. Cara Grafik Histogram dan Normal Probality Plots
Cara grafik histogram dalam menentukan suatu data
riil atau nyata dengan garis kurva yang terbentuk, apakah mendekati
normal atau memang normal sama sekali. Jika data riil membentuk
garis kurva cenderung tidak simetri terhadap mean (U), maka dapat
dikatakan data berdistribusi tidak normal dan sebaliknya. Cara grafik
histogram lebih sesuai untuk data yang relatif banyak, dan tidak
cocok untuk banyak data yang sedikit, karena interpretasinya dapat
menyesatkan.
Cara normal probality plots lebih handal daripada cara grafik
histogram, karena cara ini membandingkan data riil dengan data
distribusi normal (otomatis oleh komputer) secara kumulatif. Suatu
data dikatakan berdistribusi normal jika garis data riil mengikuti
garis diagonal.
4. Uji asumsi klasik autokorelasi ( Sunyoto 2007 : 104 – 105 )
Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah
autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi
tidak baik atau tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru
timbul jika ada korelasi secara linier antara kesalahan pengganggu periode
t-1 (sebelumnya).
Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah
autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai
berikut :
a). Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW di bawah -2 (DW < -2)
atau -2 < DW < +2
c). Terjadi autokorelasi negatif, jika nilai DW di atas +2 atau DW >
+2
M. Pengujian Hipotesis
Dalam statistik, hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol. Hipotesis
nol (H0) merupakan pernyataan tidak adanya perbedaan antara parameter
dengan statistik (sampel). Sebaliknya, di lain pihak ada hipotesis alternatif
(Ha) yang menyatakan bahwa ada perbedaan antara parameter dan statistik
(Emory dalam Sumarni dan Wahyuni, 2006 : 112).
Menguji hipotesis berarti menaksir parameter populasi berdasar
data sampel, yaitu point estimate dan interval estimate. Point estimate
merupakan taksiran parameter populasi berdasarkan satu nilai dari rata-rata
data sampel.
Kemudian, interval estimate merupakan suatu taksiran parameter
populasi berdasarkan nilai interval rata-rata data sampel.Sedangkan menurut
Purwanto S.K. (2004 : 523 – 524), pengujian hipotesis digunakan untuk
melihat apakah variabel bebas mampu secara menyeruluh bersama-sama
menjelaskan tingkah laku variabel tidak bebas.
1. Uji Global (Uji-F)
Uji F dimaksudkan untuk melihat kemampuan menyeruluh dari
variabel bebasnya X1, X2, X3,...Xn untuk dapat atau mampu menjelaskan
regresi sama dengan nol. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam
uji F yaitu :
a. Menyusun hipotesis
Hipotesis yang ingin diuji adalah kemampuan variabel bebas
menjelaskan tingkah laku variabel tidak bebas. Penyusunan hipotesis
selalu ada hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Hipotesis nol selalu
mengandung unsur kesamaan, maka dapat dirumuskan hipotesis nol
adalah koefisien regresi sama dengan nol. Sedangkan hipotesis
alternatif adalah koefisien regresi tidak sama dengan nol. Rumusan
hipotesisnya adalah sebagai berikut :
H0 : b1; b2; b3; b4≤ 0
Ha : b1; b2; b3; b4 minimal atau salah satu lebih besar (>) dari 0
b. Menentukan daerah keputusan hipotesis
Pengujian ini menggunakan tabel F. Derajat bebas pembilang
pada kolom, derajat penyebut pada baris dan taraf nyata perlu
diketahui terlebih dahulu sebelum mencari nilai F-tabel.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan taraf nyata
sebesar 5%. Derajat pembilang menggunakan nilai k-1, yaitu jumlah
variabel dikurangi 1. Sedangkan derajat penyebut menggunakan n-k
yaitu banyaknya pengamatan dikurangi jumlah variabel.
c. Menentukan nilai F-hitung
3)
-R2)/(n
-(1
1)
-R2/(k
F
=
Dimana :
F : Nilai F-hitung
R2 : Nilai koefisien korelasi
k : Jumlah variabel
n : Jumlah sampel
d. Menentukan daerah keputusan
Menentukan wilayah Ho dan Ha serta membandingkan dengan nilai
F-Hitung untuk mengetahui menerima Ho atau menerima Ha
Daerah Ho ditolak daerah
Ho diterima
F-hitung
Bagan 3.1 Uji F satu sisi kanan (positif)
e. Memutuskan hipotesis
Nilai F-hitung 2 F-tabel pada α0,05 atau F-hitung pada
p-value ≤0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Nilai F-hitung < F-tabel pada α0,05 atau F-hitung pada
2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Menurut Purwanto S.K. (2004 : 525 – 527) uji signifikan parsial
adalah untuk menguji apakah suatu variabel bebas berpengaruh nyata atau
tidak terhadap variabel tidak bebas. Langkah-langkah dalam melakukan uji-t
adalah sebagai berikut :
a. Menentukan daerah kritis
Daerah kritis ditentukan oleh nilai t-tabel dengan derajat
bebas yaitu n-k dan taraf nyata.
b. Menentukan nilai t-hitung
Nilai t-hitung untuk koefisien b1,dan b2 dapat
dirumuskan sebagai berikut :
2
1
2
r
n
r
hitung
t
−
−
=
−
Dimana :
t-hitung : Nilai yang dicari
r : Koefisien korelasi antara hipotesis 1 dan hipotesis 2
dengan minat beli konsumen
n : Jumlah sampel
c. Menentukan daerah keputusan
Daerah keputusan untuk menerima H0 atau menolak Ha
Daerah Ho ditolak
Daerah Ho diterima
0 t (α; n-k)
Bagan 3.2 Uji t satu sisi kanan ( positif )
d. Menentukan keputusan
Nilai t-hitung ≥ t-tabel pada a 0,05 atau t-hitung pada p-value ≤
0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Nilai t-hitung < t-tabel pada a 0,05 atau t-hitung pada p-value >
A. Gambaran Perusahaan
Nama : Mobsters Distro
Alamat : Jalan Prof. Yohanes (Sagan) No.1112A, Yogyakarta No. Telepon : 081392499985
Bidang Usaha : Distro
Mobsters Distro adalah salah satu distro yang ternama di Yogyakarta. Distro ini mulai didirikan pada tahun 2007. Kata Mobsters ini sendiri memiliki arti “yang disukai dan digemari banyak orang”. Kata ini diperoleh dari searching di situs internet. Karena nama “MOBSTERS” unik, maka kata tersebut dijadikan sebagai nama usaha Distro ini. Dengan diberikan nama Mosbters pada bidang usahanya ini, pemilik distro berharap agar distro ini digemari oleh banyak orang sesuai dengan makna dari kata “Mobsters” itu sendiri.
Pada awal berdirinya, distro ini masih dalam skala kecil dengan jumlah produk yang relatif sedikit. Seiring dengan berjalannya waktu dan meningkatnya jumlah permintaan akan produk-produk dari Mobster distro ini, maka pemilik Distro mulai menambah jumlah dan jenis produk, baik yang dibuat oleh pihak Distro sendiri maupun mendatangkan produknya dari luar Yogyakarta, seperti dari Bandung danJakarta.
Semula, distro ini hanya memfokuskan usahanya untuk kalangan anak remaja saja (anak-anak SMA). Namun, seiring dengan berbagai faktor perubahan, seperti: permintaan konsumen (pasar), meningkatnya persaingan antardistro (khususnya di daerah Yogyakarta), tuntutan yang mengharuskan distro ini untuk lebih menjadi kreatif dalam menghasilkan produk yang unik, berkualitas, dan up to date; maka distro ini memperluas pasarnya tidak hanya untuk kalangan kaum remaja saja, tetapi untuk kalangan mahasiswa.
B. Struktur O rg a nisa si
Divisi Distro
Divisi Pro duksi
Divisi Distrib usi Divisi Ente rta inm e nt O wne r
Divisi Pe m a sa ra n
Gambar: Struktur Organisasi Mobsters Distro
Bagian-bagian yang ada di Mobsters Distro:
1)Divisi Distro: Bergerak khusus pada sektor shop/toko yang menjual seluruh barang
2)Divisi produksi: bagian ini melakukan kegiatan dalam mendesain produk, seperti: t-shirt, jaket, kemeja, dan tas.
3)Divisi entertainment: Bergerak khusus pada event organizer
music band, Pentas Seni (Pensi) SMA, bahkan komunitas tertentu seperti skate board, break dance, yang ingin melakukan promosi seperti konser dan pameran.
4)Divisi Pemasaran: Melakukan kegiatan promosi melalui penyebaran brosur-brosur/famplet dan promosi melalui iklan di radio.
5)Divisi Distribusi: Bergerak pada sektor pendistribusian produk-produk lokal yang berasal dari luar Yogyakarta, seperti: Bandung dan Jakarta.
C. Potensi Perusahaan
Mobsters distro menyediakan berbagai macam jenis t-shirt,
kemeja, jaket, topi, tas, gelang, dompet, pin, dan sebagainya. Dari sebagian besar produk yang ditawarkan tersebut, hampir 70% berasal dari luar kota Yogyakarta (seperti Bandung dan Jakarta).
Dengan bentuk desain yang sangat variatif dan selalu memakai gaya-gaya desain yang selalu mengikuti perkembangan zaman (up to date)
serta dengan harga yang relatif terjangkau tetapi memiliki kualitas yang bermutu. Mobster siap menghadapi persaingan pasar di bidangnya dan mampu merebut pasar dengan baik, mengingat target audience yang ingin dicapai adalah anak muda berumur berkisar 17-27 tahun yang merupakan
Untuk menjaga ketersediaan barang di toko, pemilik toko biasanya memproduksi kembali jenis produk yang sudah laku terjual. Distro ini memiliki tempat untuk memproduksi sendiri yang berlokasi di jalan Wonosari, Yogyakarta. Ini merupakan salah satu bagian dari divisi distro bagian Produksi. Pada bagian produksi ini, terdapat beberapa pegawai dengan masing-masing keahliannya yaitu:
1. Kepala produksi Æ 2 orang
2. Penjahit Æ 8 orang
3. Bagian sablon Æ 3 orang
4. Bagian desain Æ 1 orang
5. Bagian lain-lain yang membantu proses produksi Æ
6 orang
Untuk produk-produk yang tidak bisa dihasilkan sendiri dan harus disuply dari luar, pemilik toko biasanya berbelanja ke luar kota (Bandung dan Jakarta) setiap 15 hari sekali untuk menjaga ketersediaan stock produk di toko.
D. Kegiatan Promosi
Dalam usaha meningkatkan penjualan produk, Mobsters distro melakukan kegiatan pemasaran, seperti:
a. Menjadi sponsor dalam acara-acara band.
b. Mengikuti kegiatan Expo (Pameran Distro), baik yang bersifat lokal maupun nasional. Seperti acara Kick (Kreative Independent Clothing Kommunity) Fest, yang diadakan sekali sampai dua kali dalam setahun.
c. Melakukan penyebaran brosur mengenai Mobsters Distro.
d. Promosi iklan lewat radio Qiu.
E. Strategi Untuk Meningkatkan Penjualan
Berbagai usaha telah dilakukan oleh pemilik distro dalam usaha untuk meningkatkan penjualan dan usaha untuk memenangkan persaingan, seperti:
a. Dalam membuat produk, Mobsters Distro memproduksi dalam jumlah yang sangat terbatas (limited edition).
b. Dalam menghasilkan produk, Mobsters Distro memperhatikan kualitas dengan bahan terbaik untuk memberikan kepuasan konsumen.
42
analisis kuantitaif data penelitian. Karakteristik responden yang dibahas meliputi
jenis kelamin, usia, status tempat tinggal, uang saku rata-rata perbulan, pernah
tidaknya membeli produk distro, memakai dan menggunakan produk distro,.
Analisis kuantiatif terdiri atas uji instrumen (Validitas dan Reliabilitas instrumen),
uji Asumsi Klasik, analisis Regresi Linier Berganda, uji F, dan uji t. Penelitian ini
menguji pengaruh variabel bebas yang meliputi keunikan(X1), dan limited edition
(X2) terhadap variabel terikat yaitu minat beli konsumen (Y). Pengolahan data
dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak (software) SPSS (Statistical
Product and Service Solution) 17.0 for Windows (Evaluation Version) dan
Microsoft Office Excel ‘2007.
Uji validitas instrumen dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien
korelasi Product Moment (Pearson) antara skor item total terhadap nilai r tabel.
Sementara teknik Cronbach’s Alpha digunakan untuk menguji reliabilitas
instrumen.
A.Karakteristik Responden
Analisis karakteristik responden digunakan untuk memperoleh
gambaran tentang karakteristik responden yang diteliti, kemudian dilakukan
pengolahan terhadap data kasar melalui perhitungan statistik deskriptif. Data
1. Jenis Kelamin Responden
Berdasarkan jenis kelamin, responden dalam penelitian ini dibedakan
menjadi pria dan wanita. Hasil analisis data berdasarkan jenis kelamin dapat
ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel V.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Pria 61 61%
Wanita 39 39%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2009.
Berdasarkan Tabel V.1 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden berjenis kelamin pria yaitu sebanyak 61 orang atau sebesar 61%
dan sisanya sebanyak 39 orang atau sebesar 39% adalah wanita. Konsumen
produk distro kebanyakan oleh responden pria sebagai pengguna dan
pemakai.
2. Usia Responden
Dalam penelitian ini usia responden dikelompokkan menjadi tiga
Tabel V.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase
17 tahun – 20 tahun 40 40%
21 tahun – 24 tahun 52 52%
Lebih dari 24 tahun 8 8%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2009.
Berdasarkan Tabel V.2 di atas dapat dilihat bahwa responden
didominasi oleh kelompok umur 21 – 24 tahun, yaitu 52 (52%) responden,
yang disusul oleh kelompok umur 17 – 20 tahun, yaitu 40 (40%) responden,
dan lebih dari 24 tahun yaitu 8 (8%) responden.
3. Status Tempat Tinggal Responden
Dalam penelitian ini status tempat tinggal responden dikelompokkan
menjadi empat kelompok usia, seperti yang tercantum pada Tabel V.3
berikut ini :
Tabel V.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Status Tempat Tinggal
Status Tempat Tinggal Jumlah Persentase
Rumah Orang Tua 25 25%
Rumah Saudara 5 5%
Kontrak atau Sewa 24 24%
Kos 46 46%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2009.
Berdasarkan Tabel V.3 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan
kos, yaitu 46 (46%) responden, disusul kelompok yang tinggal di rumah
orang tua, yaitu 25 (25%) responden, sewa atau kontrak 24 (24%) dan di
rumah saudara 5 (5%) responden.
4. Uang Saku Rata-rata Perbulan Responden
Berdasarkan besar uang saku rata-rata perbulan, responden dapat
dikelompokkan menjadi tiga kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel
V.4 berikut ini :
Tabel V.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku Rata-rata Perbulan
Uang Saku Rata-Rata Perbulan
Jumlah Persentase
Kurang dari Rp. 500.000,- 11 11% Rp.500.000,- - Rp.800.000,- 58 58% Lebih dari Rp. 800.000,- 31 31%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2009.
Berdasarkan Tabel V.4 di atas dapat dilihat bahwa responden
didominasi oleh kelompok uang saku rata-rata perbulan sebesar Rp.500.000,-
- Rp.800.000,- yaitu 58 (58%) responden, yang disusul oleh kelompok uang
saku rata-rata lebih dari Rp.800.000,- yaitu 31 (31%) responden, dan uang
5. Pernah Membeli Produk Distro
Berdasarkan pernah membeli produk distro, responden dapat
dikelompokkan menjadi dua kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel
V.5 berikut ini:
Tabel V.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Pernah Membeli Produk distro
Pernah Membeli Produk Distro
Jumlah Persentase
Pernah 100 100%
Belum Pernah 0 0%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2009.
Berdasarkan Tabel V.5 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan,
pernah membeli produk distro, responden didominasi oleh kelompok yang
pernah membeli, yaitu 100 (100%) responden, dan kelompok yang belum
pernah membeli produk distro, yaitu 0 (0%).
6. Memakai Dan Menggunakan Produk Distro
Berdasarkan yang memakai dan menggunakan produk distro,
responden dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, seperti yang
Tabel V.6
Karakteristik Responden yang memakai dan menggunakan produk distro
Memakai dan menggunakan produk distro
Jumlah Persentase
Ya 100 100%
Tidak 0 0%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2009.
Berdasarkan Tabel V.6 di atas dapat diketahui bahwa yang
memakai dan menggunakan produk distro sebanyak 100 (100%) responden
dan yang tidak memakai dan menggunakan produk distro sebanyak 0 (0%)
responden.
B.Analisis Kuantitatif
1. Hasil Uji Validitas
Pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan dengan rumus
Product Moment (Pearson) antara masing-masing item yang mengukur
suatu skala dengan skor total skala tersebut. Kriteria yang digunakan adalah
bila nilai koefisien korelasi item total lebih besar dari nilai r tabel, maka item
yang bersangkutan dapat dinyatakan valid/sahih (Singarimbun dan Sofian
Effendi, 1995 : 123).
Untuk responden yang berjumlah 100, dapat diperoleh derajat bebas
(df) sebesar N – 2 (100 – 2 = 98). Untuk df = 98 dan nilai alpha 5% (satu
digunakan untuk kriteria validitas item-item kuesioner. Untuk dapat
dinyatakan valid, koefisien korelasi item total harus lebih besar dari 0,165.
Tabel V.7
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Variabel r item-total r tabel Status
Keunikan (X1) K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 0,221 0,349 0,174 0,276 0,266 0,318 0,371 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Limited edition (X2) L1 L2 L3 L4 L5 0,403 0,427 0,398 0,183 0,289 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 Valid Valid Valid Valid Valid
Minat Beli (Y1) M1 M2 M3 M4 0,384 0,253 0,240 0,168 0,165 0,165 0,165 0,165 Valid Valid Valid Valid Sumber : Data Primer diolah, 2009.
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tidak semua item-item
instrumen penelitian dinyatakan valid karena ada beberapa item yang
memiliki nilai r item-total yang lebih kecil dari r tabel. Dengan demikian setelah
menghilangkan 3 item yang tidak valid tersebut maka kuesioner dinyatakan
2. Hasil Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan
teknik Cronbach’s Alpha. Uji signifikansi dilakukan pada taraf
signifikansi 0,05, artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai
Alpha lebih besar dari r kritis product moment. Cronbach’s Alpha dapat
dikatakan reliabel jika Alpha If Item Deleted tidak negatif dan lebih besar
dari r-tabel. Hasil analisis reliabilitas instrumen, yang didasarkan pada
kriteria Cronbach’s Alpha disajikan dalam Tabel V.8 berikut ini.
Tabel V.8
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Cronbach’s
Alpha r tabel Status Keunikan (X1)
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 0,556 0,556 0,556 0,556 0,556 0,556 0,556 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Limited edition (X2) L1 L2 L3 L4 L5 0,554 0,554 0,554 0,554 0,554 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Minat Beli (Y1) M1 M2 M3 M4 0,444 0,444 0,444 0,444 0,165 0,165 0,165 0,165 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Dari hasil analisis di atas menunjukkan bahwa tiap instrumen
memiliki nilai realibilitas yang memenuhi syarat dan dinyatakan reliabel,
karena nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari r tabel.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan pembahasan analisis regresi berganda, diperoleh
persamaan Y = 8,005 + 0,091 X1 + 0,146 X2. Konstanta sebesar 8,005
mengindikasikan bahwa jika tidak ada pengaruh variabel X1, dan X2, dalam
arti masing-masing dianggap nol, maka Y bernilai sebesar 8,005.
Karena t hitungkeunikan (X1) pada α = 0,156, dan limited edition (X2)
pada α = 0,094 (yang kesemuanya > 0,05), maka walaupun koefisien
regeresi pada keunikan sebesar 0,091, dan limited edition sebesar 0,146
maka perubahan masing-masing variabel tersebut dengan pengandaian
variabel lainnya tetap tidak akan menyebabkan perubahan terhadap Y (minat
beli).
4. Pengujian Signifikansi Pengaruh Parsial dengan Uji t
Pengaruh variable keunikan dan limited edition terhadap minat beli
konsumen secara parsial dapat diuji atau diketahui dengan menggunakan uji
t. Teknik uji t dilakukan dengan cara membandingkan nilai t hitung yang
dihasilkan oleh regresi linier berganda dengan t tabel pada saraf signifikan
0,05.
Taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan
DK = n-2, atau 100 – 2 = 98. Dari ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel
1) Pengaruh keunikan terhadap minat beli konsumen
a) Merumuskan Hipotesis
Ho = Keunikan tidak berpengaruh positif terhadap minat beli
konsumen.
Ha = Keunikan berpengaruh positif terhadap minat beli
konsumen.
b) Menentukan Hipotesis
Didasarkan dari hasil perhitungan, diperoleh angka t
hitung sebesar 3,616. Karena t hitung sebesar 3,616 > t tabel
sebesar 1,661, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya
keunikan berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen.
2) Pengaruh limited edition terhadap minat beli konsumen.
a) Merumuskan Hipotesis
Ho = Limited edition tidak berpengaruh positif terhadap minat
beli konsumen.
Ha = Limited edition berpengaruh positif terhadap minat beli
konsumen.
b) Menentukan Hipotesis
Didasarkan dari hasil perhitungan, diperoleh angka t
hitung sebesar 2,066. Karena t hitung sebesar 2,066 > t tabel
sebesar 1,661, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya
limited edition berpengaruh positif terhadap minat beli
5. Pengujian Signifikansi Pengaruh Simultan dengan Uji F
Hasil pengujian pengaruh bersama-sama (simultan) kedua variabel X1,
dan X2 dengan uji F menghasilkan nilai p value = 0,046. Karena nilai p
value < 0,05 maka kedua variabel bebas (keunikan, dan limited edition)
secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel
terikat Y (minat beli).
Dari hasil analisis regresi berganda empat variabel bebas diperoleh
koefisien determinasi R2 sebesar 0,061. Besaran R2 ini menunjukkan bahwa
0,061 atau sekitar 6,1% perubahan-perubahan pada Y yaitu minat beli dapat
dijelaskan oleh kedua variabel bebas yaitu keunikan, dan limited edition.
6. Hasil Uji Asumsi Klasik
Menurut Sunyoto (2007 : 89 – 105), persamaan regresi yang baik
adalah persamaan yang memenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut : tidak
terjadi Multikolinieritas, tidak terjadi Heteroskedastisitas, data berdistribusi
normal, dan tidak terjadi Autokorelasi.
Berdasarkan pendapat Sunyoto di atas maka model dalam penelitian
ini akan dilihat sejauh mana persamaan regresi tersebut memenuhi atau tidak
a. Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas
Tabel V.9
Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas
Collinearity Statistics Variabel
Tolerance VIF Keunikan (X1)
Limited edition (X2)
0,947 0,947
1,056 1,056
Sumber : Data Primer diolah, 2009.
Suatu regresi dikatakan terdeteksi multikolinieritas apabila nilai
VIF menjauhi 1 atau Tolerance Menjauhi 1 pada output Coefficient.
Tampak pada coefficient nilai VIF = 1,056 dan Tolerance = 0,947. Baik
VIF maupun tolerance masing-masing nilainya mendekati satu. Maka
dapat disimpulkan bahwa antar variabel bebas tidak terjadi
Multikolinieritas.
b. Hasil Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil pengolahan data (gambar Scatterplot)
menggunakan SPSS 17.0 For Windows (Evaluation Version) didapatkan
titik-titik menyebar di bawah dan di atas sumbu Y, dan tidak mempunyai
pola yang teratur, jadi kesimpulannya variabel bebas tidak terjadi
Heteroskedastisitas atau bersifat Homoskedastisitas.
c. Hasil Uji Asumsi Klasik Normalitas
Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17.0 For Windows
kurva normal, berarti data yang diteliti berdistribusi normal. Demikian
juga dari normal probability plots menunjukkan berdistribusi normal juga
karena garis (titik-titik) mengikuti garis diagonal. Jadi dapat disimpulkan
bahwa data variabel bebas dan variabel terikat berdistribusi normal.
d. Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi
Tabel V.10
Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi
Model Durbin-Watson
1 1,696
Sumber : Data Primer diolah, 2009.
Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17.0 For
Windows (Evaluation Version) diperoleh nilai Durbin-Watson (DW)
sebesar 1,696. Karena nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau -2 ≤ DW
≤ +2, maka dapat disimpulkan tidak terjadi Autokorelasi.
C. Pembahasan
Dari analisis hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa
karakteristik konsumen Mobsters distro sebagian besar berjenis kelamin pria
yaitu sebanyak 61 orang atau sebesar 61% dan sisanya sebanyak 39 orang
atau sebesar 39% adalah wanita. Responden didominasi oleh kelompok umur
21 – 24 tahun, yaitu 52 (52%). Sementara itu bila dilihat dari pendapatannya,
sebagian besar konsumen Mobsters distro adalah dari golongan menengah ke
Sosial ekonomi konsumen Mobsters distro masuk dalam kategori golongan
menengah ke bawah dikarenakan sebagian besar dari mereka masih berstatus
mahasiswa sehingga pendapatan yang diperoleh setiap bulannya merupakan
uang saku yang diperoleh dari orang tua dan bukan merupakan hasil kerja dari
konsumen tersebut.
Dilihat dari segi keunikan, produk distro memang dirancang seunik
mungkin sehingga berbeda dari produk pakaian yang lain. Kebebasan dalam
ide dan ekspresi dalam pembuatan produk distro ini yang membuat produk
menjadi unik. Keunikan dapat dilihat dari perpaduan warna pakaian, tehnik
sablon, disain gambar, perpaduan warna dalam disain gambar, serta
bentuknya. Faktor-faktor tersebut yang cenderung mempengaruhi minat beli
konsumen. Dan untuk segi limited edition, produk distro sangat identik
dengan produk yang trrbatas, dalam artian produk distro ini diproduksi
maksimal tiga produk dalam setiap jenisnya bahkan ada yang hanya satu. Dari
faktor tersebut kesan limited edition sangat melekat, pada produk distro
tercipta kesan eksklusif sehingga konsumen mempunyai minat beli yang
A.Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil analisis data penelitian tentang pengaruh variabel bebas (keunikan, dan limited edition) terhadap variabel terikat (minat beli) dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil pengujian signifikansi pengaruh individual tiap variabel bebas dengan Uji t menunjukkan bahwa semua variabel bebas memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap variabel terikat.
a. Variabel X1 yaitu keunikan diperoleh angka t hitung sebesar 3,616, sedangkan angka t tabel sebesar 1,661 maka t hitung > t tabel (3,616 > 1,661). Keunikan dimaksud meliputi desain gambar, model kaos, dan perpaduan warna. Maka dapat dinyatakan bahwa variabel X1 (keunikan) berpengaruh positif terhadap Y' (minat beli).
b. Variabel X2 yaitu limited edition diperoleh angka t hitung sebesar 2,066, sedangkan angka t tabel 1,661 maka t hitung > t tabel (2,066 > 1,661). Limited Edition yang dimaksud meliputi produk yang terbatas, berbeda dari produk yang sudah dipasarkan, tergolong langka, dan mempunyai gambaran kualitas yang baik. Maka dapat dinyatakan bahwa variabel X2 (limited edition) berpengaruh positif terhadap Y' (minat beli).
2. Hasil analisis regresi berganda memberikan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,061, yang berarti bahwa kedua variabel bebas (keunikan, dan limited edition) mampu menjelaskan 6,1% perubahan pada Y (minat beli), yaitu melalui persamaan Regresi :
Y = 8,005 + 0,091 X1 + 0,146 X2
Persamaan ini menunjukkan bahwa setiap terjadi pertambahan 1 unit pada variabel X1, dan X2 maka Y akan meningkat.
3. kedua variabel bebas secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh positif terhadap variabel terikat bersifat signifikan sebagaimana ditunjukkan oleh nilai p value = 0,046. Karena nilai p value < 0,05 maka kedua variabel bebas (keunikan, dan limited edition) secara bersama-sama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y (minat beli).
B.Saran
Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang dapat dikemukakan penulis bagi pihak pemasar atau bagi pihak lain yang terkait dengan pemasaran produk dan juga bagi peneliti selanjutnya. Adapun saran yang diajukan penulis antara lain sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan
memadukan beberapa ide baru yang telah didapat, serta terus menyempurnakan dalam hal perpaduan warna gambar dan kaos.
b. Untuk variabel X2 yaitu limited edition sebaiknya Mobsters Distro mempertahankan kesan eksklusif dan orisinilitas produk. Dalam ha