• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEUNIKAN DAN LIMITED EDITION PRODUK DISTRO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH KEUNIKAN DAN LIMITED EDITION PRODUK DISTRO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

Disusun oleh: Ferri Wahyu Adhi

(042214111)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

Ke nya ta a n hidup m e ng a ja rka n, b uka n pe lua ng ya ng m e nc ipta ka n ke m a ua n, te ta pi ke m a ua nla h ya ng m e nc ipta ka n pe lua ng .

(Jo hn C Ma xwe ll)

Pe rse m b a ha n :

Tuha n Ye sus Kristus

Ba pa k Ba m b a ng Untung

Ib u Sri Riya dila h

Wa hyu Awa n Yuliya nto

(5)

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 1 nopember 2010 Penulis

Ferri Wahyu Adhi

(6)

Ferri Wahyu Adhi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1). Pengaruh

keunikan dan limited edition secara simultan terhadap minat beli konsumen, 2). Pengaruh keunikan dan limited edition secara parsial terhadap minat beli konsumen.

Populasi dari penelitian ini adalah konsumen Mobsters distro. Sampel penelitian ini sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode AccidentalSampling. Uji Validitas menggunakan teknik Korelasi Product Moment dan Uji Reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linier Berganda, Uji F dan Uji t pada taraf signifikansi 5%, dan uji asumsi klasik.

Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa : 1). Secara simultan variabel keunikan dan limited edition berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen. 2). Secara parsial masing-masing variabel keunikan dan limited edition

berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen.

(7)

Ferri Wahyu Adhi Faculty of Economics Sanata Dharma University

Yogyakarta 2010

This research aims at understanding: 1) the effect of uniqueness and limited edition simultaneously toward consumers’ purchasing interest, 2) the effect of

uniqueness and limited edition partially toward consumers’ purchasing interest. The population in this research was the consumers of Mobsters distro. The sample was 100 respondents. The sample taking technique used was Accidental Sampling method. The validity test used the Moment Product Correlation technique and the reliability test used the Cronbach’s Alpha pattern. The data analysis technique used in this research was Multiple Linear Regression Analysis, the F test and t test with significance degree of 5%, and the classical assumption test.

The data analysis showed that: 1) the variable uniqueness and limited edition simultaneously had significant effect toward the consumers’ purchase interest. 2) Each variable uniqueness and limited edition partially had significant effect toward the consumers’ purchase interest.

(8)

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Ferri Wahyu Adhi

Nomor Mahasiwa : 04 2214 111

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Pengaruh Keunikan dan Limited Edition Produk Distro Terhadap Minat Beli Konsumen” Studi kasus pada Mobsters Distro, Yogyakarta

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 8 Desember 2010

Yang menyatakan,

Ferri Wahyu Adhi

(9)

atas segala berkat dan karunia-Nya, sehingga penulisan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Keunikan dan Limited Edition Produk Distro Terhadap Minat

Beli Konsumen” Studi kasus pada Mobsters Distro, Yogyakarta, dapat terlaksana hingga selesai dengan baik dan benar.

Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Skripsi ini tidak akan terselesikan dengan baik tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. YP Supardiyono, M.Si. Akt, selaku Dekan Fakultas Ekonomi.

2. Bapak V. Mardi Widyadmono, SE. MBA, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah membantu dalam proses penentuan pembimbing II.

3. Bapak Drs. Marianus Mochtar Modesir, MM, selaku pembimbing I yang telah berkenan memberikan pengarahan dan bimbingan dengan penuh kesabaran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi hingga selesai.

(10)

5. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Mrican, Yogyakarta yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menuntut ilmu di perguruan tinggi ini.

6. Segenap Staf dan Karyawan Kesekretariatan Fakultas Ekonomi yang telah banyak memberikan bantuan dalam pengurusan segala sesuatu tentang perkuliahan.

7. Segenap Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Mrican, Yogyakarta yang selama ini memberikan pelayanan yang baik kepada penulis.

8. Segenap Staf dan Karyawan Mobsters Distro (Yuyu) yang telah memberikan izin dalam penelitian, beserta konsumen yang telah meluangkan waktu dalam pengisian kuesioner.

9. Orang tua saya yang sangat saya hormati, sayangi, cintai, dan kasihi Ayah Bambang Untung dan Ibu Lucia Sri Riyadilah, yang selalu mendoakan dan mendukung dengan sabar, Kakakku Wahyu Awan Yuliyanto yang selalu memberi semangat dengan cara yang sangat saya sukai.

10.Untuk sahabat-sahabat yang selalu ada untuk saya dan selalu memotivasi saya dalam menyelesaikan skripsi ini dan selalu bersedia mendengarkan keluh kesah saya pada saat menyusun skripsi ini. Helmi

(11)

dan CMD (Cebongan Metal Division), Band-band saya yang berjuang di jalur garage indie rock, dan death metal.

11.Terima kasih sebesar-besarnya untuk semua kegagalan dan kesalahan yang saya alami dalam mengerjakan skripsi, kuliah dan bersosialisasi dengan masyarakat Yogyakarta, yang keseluruhannya akan mendidik saya menjadi orang yang lebih baik, sabar bermartabat dan berguna untuk segalanya, Terimakasih. Semoga Tuhan selalu Menuntun usaha kita dan senantiasa memberkati kita.

12.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri terhadap saran dan kritik yang dapat menjadikan skripsi ini menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Penulis

Ferri Wahyu Adhi

(12)

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT... vii

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II: LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran ... 6

B. Pengertian Manajemen Pemasaran... 6

C. Konsep Pemasaran ... 7

(13)

G. Perilaku Konsumen ... 13

H. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 14

I. Hipotesis ... 17

BAB III: METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 18

B. Lokasi Peneliian ... 18

C. Waktu Penelitian ... 18

D. Subyek dan Obyek Penelitian ... 18

1. Subyek Penelitian... 18

2. Obyek Penelitian ... 19

E. Teknik Pengumpulan Data ... 19

F. Variabel Penelitian... 19

G. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling... 20

a. Populasi ... 20

b. Sampel... 21

c. Teknik Sampling ... 21

H. Data dan Sumber Data ... 21

I. Metode Pengumpulan Data... 22

J. Uji Validitas dan Reliabilitas... 23

1. Validitas ... 22

(14)

BAB IV: GAMBARAN PERUSAHAAN

A. Gambaran Perusahaan... 35

BAB V: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden ... 42

B. Analisis Kuantitatif ... 47

BAB VI: KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ... 56

B. Saran... 57

C. Keterbatasan Penelitian... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60

LAMPIRAN

(15)

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan peningkatan taraf hidup dan tingkat pendidikan menyebabkan berbagai perubahan perilaku (gaya hidup) masyarakat dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini membuat pelaku-pelaku di dunia usaha sangat bersemangat dalam melakukan kegiatannya. Produsen dan konsumen merupakan pelaku-pelaku dalam dunia usaha yang mempunyai peran yang sangat penting. Produsen sebagai pembuat produk harus mengetahui apa yang diinginkan konsumen, sebaliknya konsumen juga harus pandai dalam memilih produk-produk yang dibuat oleh produsen agar sesuai dengan yang diharapkannya.

Produsen atau lebih tepatnya pemasar produk harus mengerti dan memahami perilaku konsumen dengan segala karakteristiknya agar dapat membuat atau menciptakan produk sesuai dengan yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen. Selain itu produsen harus mengetahui tanggapan dari konsumen dalam pemilihan suatu produk sehingga dengan demikian kemungkinan terjadinya produk yang tidak diminati konsumen dapat diminimalisir sekecil mungkin.

Dan segi konsumen, perilaku dan karakteristik sangat mempengaruhi mereka dalam pemilihan terhadap suatu produk. Perilaku dan karakteristik yang dimiliki oleh konsumen ini tidaklah sama antar satu dengan yang lainnya sehingga membuat perilaku konsumen sangat beraneka ragam. Konsumen

(16)

memiliki banyak peluang maupun kesempatan untuk memilih produk yang dibutuhkannya. Konsumen membeli suatu produk karena ingin memuaskan keinginan dan kebutuhannya. Hal inilah yang menuntut produsen atau pemasar harus jeli dalam melihat sikap konsumen.

Seperti halnya dunia fashion yang terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu menyebabkan konsumen berusaha menyeimbangi dengan gaya hidup. Beberapa tahun terakhir bisnis distro yang merupakan singkatan dari distribution outlet cukup ramai di kota-kota besar bahkan peminat dari produk distro menjangkau ke seluruh Indonesia. Distro, singkatan dari

(17)

berkembang, bahkan dianggap menghasilkan produk-produk yang memiliki kualitas ekspor. Pada tahun 2007 diperkirakan ada sekitar 700 unit usaha distro di Indonesia.

Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengetahui dan ingin mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Keunikan dan Limited Edition Produk Distro Terhadap Minat Beli Konsumen” Studi kasus pada Mobsters Distro, Yogyakarta

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut:

1. Apakah keunikan mempengaruhi minat beli konsumen? 2. Apakah limited edition mempengaruhi minat beli kosumen?

3. Apakah keunikan dan limited edition secara simultan mempengaruhi minat beli konsumen?

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi pada masalah-masalah sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan di Mobsters Distro Yogyakarta

(18)

3. Produk distro yang diteliti hanya kaos

4. Batasan minat beli hanya pada faktor keunikan dan limited edition, untuk faktor yang lain dianggap konstan dan tidak berpengaruh terhadap minat beli.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah keunikan produk mempengaruhi minat beli konsumen.

2. Untuk mengetahui apakah limited edition mempengaruhi minat beli kosumen.

3. Untuk mengetahui apakah keunikan dan limited edition secara simultan mempengaruhi minat beli konsumen.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut dan juga untuk menambah referensi perpustakaan Universitas sebagai wahana menggali ilmu pengetahuan. 2. Bagi Penulis

(19)

3. Bagi pihak lain

(20)

A. Pengertian Pemasaran

Kotler (2000: 8), mengemukakan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dengan mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya. Stanton (1991: 5-7), mengemukakan bahwa pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Berdasarkan pengertian di atas, jelas bahwa pemasaran memiliki arti yang luas, mencakup kegiatan perusahaan dalam mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan produk yang akan dibuat atau dihasilkan, menentukan harga produk, menentukan saluran distribusi produk ke konsumen, dan menentukan cara dan sarana promosi yang diperlukan.

B. Manajemen Pemasaran

Setiap perusahaan menetapkan tingkat transaksi yang ideal yang setiap pasar sasarannya, namun ada kalanya tingkat permintaan konsumen tidak

(21)

sesuai dengan yang diharapkan, sehingga diperlukan manajemen pemasaran untuk mengelola situasi permintaan yang berbeda-beda. Adapun definisi dari manajemen pemasaran adalah: proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi (Kotler, 2000: 8). Jadi, dengan kata lain, menajemen pemasaran mencoba mempengaruhi tingkat, jangkauan waktu, dan komposisi permintaan dengan suatu cara sehingga membantu organisasi untuk mencapai sasaran.

C. Konsep Pemasaran

Konsep inti dari pemasaran adalah kebutuhan, keinginan dan permintaan; produk (barang, jasa dan gagasan); nilai, biaya dan kepuasan, pertukaran dan transaksi; hubungan dan jaringan ; pasar; serta pemasar dan prospek (Kotler, 2000: 19). Jadi konsep pemasaran adalah cara untuk mencapai tujuan organisasional, terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran (target market) dan pemberian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih efisien dari yang dilakukan oleh pesaing.

Menurut Kotler dan Amstrong (2003: 14) ada lima konsep pemasaran yaitu :

1. Konsep Produksi

(22)

berusaha keras untuk memperbaiki produksi dan efisiensi distribusi. 2. Konsep Produk

Konsep ini menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang terbaik, kinerja terbaik, dan sifat paling inovatif shingga organisasi harus mencurahkan energi untuk terus-menerus melakukan perbaikan produk. 3. Konsep Penjualan

Konsep ini menyatakan bahwa konsumen tidak akan membeli produk suatu organisasi dalam jumlah cukup kecuali jika organisasi tersebut melakukan usaha penjualan dan promosi berskala besar.

4. Konsep Pemasaran

Konsep ini menyatakan bahwa pencapaian sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyampaian kepuasan yang didambakan itu secara lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan pesaing.

Secara umum, konsep pemasaran dapat dikategorikan ke dalam tiga unsur pokok konsep pemasaran (Swastha dan Irawan, 2005: 8-10) yaitu:

1. Orientasi pada konsumen / pasar/ pembeli

Perusahaan yang ingin mempraktekkan orientasi ini harus:

a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.

b. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualannya.

(23)

d. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai, dan menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah laku mereka.

e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitik-beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.

2. Volume penjualan yang menguntungkan

Ini merupakan tujuan dari konsep pemasaran, artinya laba itu dapat diperoleh melalui pemuasan konsumen. Dengan laba, perusahaan itu dapat tumbuh dan berkembang, dapat menggunakan kemampuan yang lebih besar, dapat mamberikan tingkat kepuasan yang lebih besar pada konsumen, serta dapat memperkuat kondisi perekonomian secara keseluruhan. Laba merupakan pencerminan dari usaha-usaha perusahaan yang berhasil memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memberikan kepuasan tersebut, perusahaan menyediakan / menjual barang dan jasa yang paling baik dengan harga yang layak.

3. Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran

(24)

D. Bauran Pemasaran

Salah satu strategi dari perusahaan untuk bersaing dalam mencapai sasaran pasarnya adalah dengan mengembangkan bauran pemasaran. Kotler dan Amstrong (1997:48) mendefinisikan bauran pemasaran sebagai perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran.

Menurut Kotler dan Amstrong (1997:49) marketing mix terdiri dari empat variabel dan dikenal sebagai “empat P” yaitu :

1. Product (produk)

Produk adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran.

2. Price (harga)

Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk.

3. Place (distribusi)

Tempat berarti bermacam-macam kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk menjadi lebih mudah untuk diperoleh dan selalu disediakan untuk pelanggan.

4. Promotion (promosi)

(25)

E. Pengertian Produk

Pengertian produk menurut Kotler dan Amstrong (2000:46) adalah : Istilah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dibeli, digunakan atau dikonsumsikan. Istilah produk mencakupi benda fisik, jasa, kepribadian, tempat, organisasi dan ide. Produk dapat dibedakan menjadi beberapa tingkat :

1. Produk inti (core product); merupakan inti yang ditampilkan oleh suatu produk kepada konsumen dalam memenuhi kebutuhan serta keinginannya.

2. Produk yang diperluas (augmented product); mencakup berbagai tambahan manfaat yang dapat dinikmati oleh konsumen dari produk inti yang dibelinya.

3. Produk formal (formal produk); produk yang merupakan “penampilan atau perwujudan” dariproduk inti maupun perluasan produknya.

F. Pengertian Keunikan, Limited Edition, Minat beli

1. Keunikan

(26)

diproduksi dengan ide dan konsep yang bebas dan tidak dibatasi dalam berkreasi. Hal itulah yang membuat produk distro itu tergolong unik, menarik, dan berbeda dari produk lain.

2. limited edition

limited edition (LE) atau edisi terbatas adalah sesuatu (produk) yang jumlah atau persediaannya terbatas dan tidak dapat ditambah atau diproduksi lagi bila setiap waktu diperlukan (Win’s Anorga, 1993 : 282). Produk limited edition memberikan gambaran kualitas terbaik dari sekian banyak (produk) yang dikeluarkan, serta tidak mengeluarkan kembali produk yang sejenis di kemudian hari. setiap produk yang diproduksi hanya ada satu untuk setiap ukurannya, sehingga jumlah total hanya ada 3 - 4 untuk satu design produk. Produksinya memang dibatasi di setiap desainnya karena selalu menjaga kualitas produk agar selalu baik dan mempertahankan keeksklusifan produk.

3. Minat beli

(27)

yang menggejala pada perilaku itulah secara kongkret minat dapat di tangkap, diamati, dan di ukur (Aminudin, Rachman, Sudjijono, Adiwiryawan, Kusnan, Ahmadi, Mukhsin, Iksan, 1985:1). Minat beli adalah tingkat konsumen membeli atau mengkonsumsi sebuah produk. Tingkat konsumen membeli atau mengkonsumsi sebuah produk dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pengukuran dari minat beli adalah ketertarikan, keinginan, minat, niat.

G. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai berikut (Engel, 1994: 3): Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.

(28)

H. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.

1. Faktor Budaya

Budaya, sub budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling dasar.

2. Faktor Sosial

Selain faktor budaya, perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial.

a. Kelompok acuan, seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang tersebut.

b. Keluarga, merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.

(29)

3. Faktor Pribadi

Keputusan pembeli juga dipengaruhi karakteristik pembeli. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli. a. Usia dan tahap siklus hidup, orang membeli barang dan jasa yang

berbeda-beda sepanjang hidupnya.

b. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi, pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya. Pilihan produk juga dipengaruhi oleh keadaaan ekonomi seseorang: penghasilan yang dapat dibelanjakan (level, kestabilan, pola waktunya), tabungan, dan aktiva (termasuk presentase aktiva yang lancar/liquid), utang, kemampuan untuk meminjam, dan sikap terhadap belanja atau menabung.

c. Gaya hidup, orang yang berasal dari sub budaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat, dan opininya.

4. Kepribadian dan Konsep diri

(30)

konsumen yang memiliki konsep diri yang sama. 5. Faktor Psikologis

Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologi utama-motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap.

a. Motivasi, kebutuhan akan menjadi motif jika ia didorong hingga mencapai level intensitas yang memadai. Motif adalah kebutuhan yang memadai untuk mendorong seseorang bertindak.

b. Persepsi, adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.

c. Pembelajaran, meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Sebagian besar perilaku manusia adalah hasil dari belajar, ahli teori pembelajaran yakin bahwa pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan kerja antara pendorong, rangsangan, isyarat bertindak, tanggapan, dan penguatan.

(31)

I. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu perumusan sementara mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu dan juga dapat menuntun atau mengarahkan penyelidikan selanjutnya (Umar, 2005: 104). Hipotesis penelitian ini adalah : 1. Keunikan mempengaruhi minat beli konsumen.

2. Limited edition mempengaruhi minat beli kosumen.

(32)

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus pada Mobsters

Distro Yogyakarta. Studi kasus yaitu penelitian mengenai status subyek

penelitian yang berkenaan dengan suatu fase atau khas dari keseluruhan

personalitas. Hasil penelitian ini bersifat terbatas atau hanya berlaku untuk

obyek yang diteliti (Igbal hasan, 2002: 15).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Mobsters Distro, Jalan Prof. Yohanes (Sagan) No.1112A, Yogyakarta

2. Waktu penelitian

Juli 2009 – September 2009

C. Subyek dan Objek Penelitian

1. Subyek penelitian

Subyek penelitian adalah orang-orang yang terlibat dalam penelitian,

dalam hal ini mereka yang bertindak sebagai pemberi informasi yang

berhubungan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Dalam hal ini

adalah konsumen di Mobsters Distro.

(33)

2. Obyek penelitian

Obyek penelitian ini adalah keunikan, limited edition, dan minat beli

konsumen.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau

menyebarkan daftar pertanyaan atau penyataan kepada responden dengan

harapan memberikan respons atas dasar pertanyaan tersebut (Umar, 2005:

49).

2. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang lain.

Pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang

diwawancarai, tetapi dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan

daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain (Umar, 2005: 51).

E. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab terjadinya atau

terpengaruhnya variabel dependen (Umar, 2005: 48). Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah :

(34)

Produk unik adalah barang yang mempunyai ciri-ciri khusus yang

tidak atau jarang terdapat pada barang-barang lainnya (Win’s

Anorga, 1993 : 284). Pengukuan dari keunikan produk dilihat dari

design gambar, bentuk, dan motifnya.

2) limited edition (LE) atau edisi terbatas adalah sesuatu (produk)

yang jumlah atau persediaannya terbatas dan tidak dapat ditambah

atau diproduksi lagi bila setiap waktu diperlukan (Win’s Anorga,

1993 : 282). Pengukuran dari limited edition terletak pada jumlah

produksinya, setiap produk yang diproduksi hanya ada satu untuk

setiap ukurannya, sehingga jumlah total hanya ada 3 - 4 untuk satu

design produk.

2. Variabel terikat (dependent variable)

Variabel terikat adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel

independen (Umar, 2005: 48). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

minat beli konsumen.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi menuut Suharsimi Arikunto (2002: 108) adalah keseluruhan

obyek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah

konsumen Mobsters Distro di Yogyakarta yang merupakan pengunjung

(35)

2. Sampel

Sampel menurut Suharsimi Arikunto (2002: 109) adalah sebagian atau

wakil dari populasi yang akan diteliti. Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah konsumen Mobsters Distro di Yogyakarta. Jumlah

sampel yang akan diambil adalah 100 orang mahasiswa.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Accidental

Sampling; yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa

saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai

sumber data (Sugiyono, 1999: 77).

H. Data dan Sumber Data

1. Data primer

Data primer adalah data yang diambil dari sumber pertama baik dari

individu atau perorangan seperti wawancara atau hasil kuesioner yang

biasa dilakukan oleh peneliti (Umar,1997 : 43). Data primer penelitian ini

adalah data yang diperoleh dari responden.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan

disajikan, baik dari pengumpul data primer atau luar pihak (Umar, 1997 :

(36)

internet dan beberapa media pendukung lainnya.

I. Metode Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang menggunakan

pertanyaan secara tertulis kepada responden yang terpilih sebagai anggota

sampel. Pertanyaan yang berhubungan dengan variable-variabel penelitian

diberi alternative jawaban 5 kategori dengan skor jawaban disesuaikan

dengan skala likerts sebagai berikut :

Kategori Skor

Sangat setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

2. Wawancara

Wawancara adalah mengumpulkan data dengan cara mangadakan tanya

jawab secara langsung dengan pihak yang berkepentingan.

J. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Pengujian Validitas

Tujuan dari pengujian validitas kuesioner adalah untuk menguji ketepatan

(37)

butir-butir pertanyaan. Untuk menguji validitas kuesioner digunakan teknik

korelasi Product Moment dengan rumus :

rxy =

(

)( )

(

)

( )

− − − 2 2 2 . . . . Y Y N X X N Y X XY N Keterangan :

rxy = koefisien korelasi setiap pertanyaan.

x = nilai dari setiap pertanyaan

y = nilai total dari semua pertanyaan

N = banyaknya responden

Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka ketentuannya

adalah sebagai berikut :

a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka

instrumen tersebut dikatakan valid.

b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka

instrumen tersebut dikatakan tidak valid.

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian, atau keakuratan

yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran (Umar, 2005 : 57). Reliabilitas

menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah

baik. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka

berapa kali pun diambil tetap akan sama.

(38)

Cronbach’s Alpha. Rumus Cronbach’s Alpha digunakan untuk mencari

reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya kuesioner atau

soal bentuk uraian.

Rumus Cronbach’s Alpha :

Keterangan :

r 11 : Reliabilitas instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

: Jumlah varian butir

: Varian total

K. Metode Analisis Data

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunalcan untuk mengetahui pengaruh variabel

keunikan dan limited edition produk distroterhadap minat beli konsumen

(Umar, 2005: 126):

Rumus:

2 2 1

1

X

b

X

b

a

Y

=

+

+

Keterangan :

Y : Minat Beli Konsumen

(39)

X2 :limited edition.

a : konstanta atau intersep dari Y

b : koefisien Regresi Linier Berganda

2. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel independen (keunikan dan limited edition) terhadap

variabel dependen (minat beli). Adapun rumus yang digunakan (Algifari,

1997:36) adalah: 2 2 2 1 1 2

Y

Y

X

b

Y

X

b

R

+

=

Keterangan:

R2 = Koefisien Determinasi

= Variabel Independen

b = Koefisien Regesi

Y = Variabel Dependen (minat beli konsumen)

3. Statistik Uji F

Statistik uji F adalah untuk menguji sipifikansi dari Regresi Linier

Berganda.

Rumus :

Nilai F-hitung ditentukan dengan rumuus:

F = ) 1 ( ) 1 ( 2 2 − − −R n K

K R

(40)

Dimana :

R2 = koefisien Determinasi

k = jumlah variabel

n = banyaknya sampel

4. Pengujian hipotesis:

Ho : b=0; berarti variabel keunikan dan limited edition, tidak berpengaruh

terhadap minat konsumen untuk membeli.

Ha : b#0; berarti variabel keunikan dan limited edition, berpengaruh terhadap

minat konsumen untuk membeli.

Pengamhilan keputusan untuk menolak atau menerima hipotesis adalah:

a. Bila Fhttung>Ftabel maka Hoditolak atau Ha diterima.

b. Bila Fhitung < Ftahel maka Ho diterima atau Haditolak.

L. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas (Sunyoto 2007 : 98 - 90 )

Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi

berganda yang terdiri dari atas dua atau lebih variabel bebas (independent

variabel) (X1, X2, X3, X4,... Xn), dimana akan di ukur tingkat asosiasi

(keeratan) hubungan atau pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui

besaran koefisien korelasi ( r ). Dikatakan terjadi multikolinieritas, jika

koefisien korelasi antar variabel bebas (X1 dan X2, X2 dan X3, X3 dan X4,

dan seterusnya) lebih besar dari 0,60 ( pendapat lain : 0,50 dan 0,90 )

(41)

variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 (r < 0,60).

Atau dalam menentukan ada tidaknya multikolinieritas dapat

digunakan cara lain yaitu dengan :

a. Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan

secara statistik (α).

b. Nilai variance inflation faktor (VIF) adalah faktor inflasi

penyimpangan baku kuadrat.

Nilai tolerance dan nilai variance inflation faktor (VIF) dapat dicari

dengan menggabungkan kedua nilai tersebut sebagai berikut :

1. Besar nilai tolerance (α) : α = 1 / VIF

2. Besar nilai variance inflation faktor (VIF) : VIF = 1 / α

Variabel bebas mengalami multikolinieritas jika : α hitung < α dan VIF

hitung > VIF.

Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika : α hitung > α dan

VIF hitung < VIF.

2. Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas (Sunyoto, 2007 : 93 – 94 )

Dalam persamaan regresi linier berganda perlu juga diuji mengenai

sama atau tidak varians dari residual observasi yang satu dengan observasi

yang lain. Jika residualnya mempunyai varians sama disebut terjadi

homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama atau berbeda disebut

terjadi heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi

heteroskedastisitas. Misalkan :

(42)

cenderung lebih seragam atau tidak bervariasi karena selisihnya kecil,

kejadian ini disebut homoskedastisitas.

b. Nilai statistik dari 5 mahasiswa kelas B yaitu 30, 90, 60, 80, 40

cenderung tidak seragam atau sangat bervariasi karena selisihnya

besar, kejadian ini disebut heteroskedastisitas.

Analisis uji asumsi heteroskedastisitas hasil output SPSS melaui

grafik scatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang mempunyai variabel

bebas (sumbu X = Y hasil prediksi) dan nilai residualnya (SRESID)

merupakan variabel terikat (sumbu Y = Y prediksi – Y riil).

Homoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titik hasil

pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar dibawah maupun

di atas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola

teratur.

Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya

mempunyai pola yang teratur baik menyempit, melebar maupun

bergelombang-belombang.

3. Uji Asumsi Klasik Normalitas ( 2007 : 95 – 102 )

Selain uji asumsi klasik multikolinieritas dan heteroskedastisitas,

uji asumsi klasik yang lain adalah uji normalitas, dimana akan menguji

data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan

regresi yang dihasilkan. Berdistribusi normal atau berdistribusi tidak

normal.

(43)

bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal

sama sekali. Uji asumsi klasik normalitas dapat dilakukan dengan dua cara

yaitu :

a. Cara Statistik

Dalam menguji data variabel bebas dan data variabel terikat

berdistribusi normal atau tidak pada cara statistik ini melalui nilai

kemiringan kurva (skewness = α3) atau nilai keruncingan kurva

(kurtosis = α 4) diperbandingkan dengan nilai Z tabel.

1. Rumus nilai Z untuk kemiringan kurva (skewness) :

Z skewness = Skewness / √ 6 / N atau Zα3 = α3 / √ 6 / N

2. Rumus nilai Z untuk keruncingan kurva (kurtosis) :

Z kurtosis = Kurtosis / √ 24 / N atau Zα4 = α4 / √ 24 / N

Dimana N = banyak data.

Ketentuan analisis

a) Variabel (bebas atau terikat) berdistribusi normal jika Z hitung

(Zα3 atau Zα4) < Z tabel. Misal diketahui Z 5% = 1,96 (Z

tabel) lebih besar dari Z hitung atau dengan kata lain Z hitung

lebih kecil dari Z tabel (1,96), dapat dituliskan Z hitung < 1,96.

b) Variabel berdistribusi tidak normal jika Z hitung (Zα3 atau Z

α4) > Z tabel. Misal nomor (a), dapat ditulis Z hitung > 1,96.

b. Cara Grafik Histogram dan Normal Probality Plots

Cara grafik histogram dalam menentukan suatu data

(44)

riil atau nyata dengan garis kurva yang terbentuk, apakah mendekati

normal atau memang normal sama sekali. Jika data riil membentuk

garis kurva cenderung tidak simetri terhadap mean (U), maka dapat

dikatakan data berdistribusi tidak normal dan sebaliknya. Cara grafik

histogram lebih sesuai untuk data yang relatif banyak, dan tidak

cocok untuk banyak data yang sedikit, karena interpretasinya dapat

menyesatkan.

Cara normal probality plots lebih handal daripada cara grafik

histogram, karena cara ini membandingkan data riil dengan data

distribusi normal (otomatis oleh komputer) secara kumulatif. Suatu

data dikatakan berdistribusi normal jika garis data riil mengikuti

garis diagonal.

4. Uji asumsi klasik autokorelasi ( Sunyoto 2007 : 104 – 105 )

Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah

autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi

tidak baik atau tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru

timbul jika ada korelasi secara linier antara kesalahan pengganggu periode

t-1 (sebelumnya).

Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah

autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai

berikut :

a). Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW di bawah -2 (DW < -2)

(45)

atau -2 < DW < +2

c). Terjadi autokorelasi negatif, jika nilai DW di atas +2 atau DW >

+2

M. Pengujian Hipotesis

Dalam statistik, hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol. Hipotesis

nol (H0) merupakan pernyataan tidak adanya perbedaan antara parameter

dengan statistik (sampel). Sebaliknya, di lain pihak ada hipotesis alternatif

(Ha) yang menyatakan bahwa ada perbedaan antara parameter dan statistik

(Emory dalam Sumarni dan Wahyuni, 2006 : 112).

Menguji hipotesis berarti menaksir parameter populasi berdasar

data sampel, yaitu point estimate dan interval estimate. Point estimate

merupakan taksiran parameter populasi berdasarkan satu nilai dari rata-rata

data sampel.

Kemudian, interval estimate merupakan suatu taksiran parameter

populasi berdasarkan nilai interval rata-rata data sampel.Sedangkan menurut

Purwanto S.K. (2004 : 523 – 524), pengujian hipotesis digunakan untuk

melihat apakah variabel bebas mampu secara menyeruluh bersama-sama

menjelaskan tingkah laku variabel tidak bebas.

1. Uji Global (Uji-F)

Uji F dimaksudkan untuk melihat kemampuan menyeruluh dari

variabel bebasnya X1, X2, X3,...Xn untuk dapat atau mampu menjelaskan

(46)

regresi sama dengan nol. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam

uji F yaitu :

a. Menyusun hipotesis

Hipotesis yang ingin diuji adalah kemampuan variabel bebas

menjelaskan tingkah laku variabel tidak bebas. Penyusunan hipotesis

selalu ada hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Hipotesis nol selalu

mengandung unsur kesamaan, maka dapat dirumuskan hipotesis nol

adalah koefisien regresi sama dengan nol. Sedangkan hipotesis

alternatif adalah koefisien regresi tidak sama dengan nol. Rumusan

hipotesisnya adalah sebagai berikut :

H0 : b1; b2; b3; b4≤ 0

Ha : b1; b2; b3; b4 minimal atau salah satu lebih besar (>) dari 0

b. Menentukan daerah keputusan hipotesis

Pengujian ini menggunakan tabel F. Derajat bebas pembilang

pada kolom, derajat penyebut pada baris dan taraf nyata perlu

diketahui terlebih dahulu sebelum mencari nilai F-tabel.

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan taraf nyata

sebesar 5%. Derajat pembilang menggunakan nilai k-1, yaitu jumlah

variabel dikurangi 1. Sedangkan derajat penyebut menggunakan n-k

yaitu banyaknya pengamatan dikurangi jumlah variabel.

c. Menentukan nilai F-hitung

(47)

3)

-R2)/(n

-(1

1)

-R2/(k

F

=

Dimana :

F : Nilai F-hitung

R2 : Nilai koefisien korelasi

k : Jumlah variabel

n : Jumlah sampel

d. Menentukan daerah keputusan

Menentukan wilayah Ho dan Ha serta membandingkan dengan nilai

F-Hitung untuk mengetahui menerima Ho atau menerima Ha

Daerah Ho ditolak daerah

Ho diterima

F-hitung

Bagan 3.1 Uji F satu sisi kanan (positif)

e. Memutuskan hipotesis

Nilai F-hitung 2 F-tabel pada α0,05 atau F-hitung pada

p-value ≤0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Nilai F-hitung < F-tabel pada α0,05 atau F-hitung pada

(48)

2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Menurut Purwanto S.K. (2004 : 525 – 527) uji signifikan parsial

adalah untuk menguji apakah suatu variabel bebas berpengaruh nyata atau

tidak terhadap variabel tidak bebas. Langkah-langkah dalam melakukan uji-t

adalah sebagai berikut :

a. Menentukan daerah kritis

Daerah kritis ditentukan oleh nilai t-tabel dengan derajat

bebas yaitu n-k dan taraf nyata.

b. Menentukan nilai t-hitung

Nilai t-hitung untuk koefisien b1,dan b2 dapat

dirumuskan sebagai berikut :

2

1

2

r

n

r

hitung

t

=

Dimana :

t-hitung : Nilai yang dicari

r : Koefisien korelasi antara hipotesis 1 dan hipotesis 2

dengan minat beli konsumen

n : Jumlah sampel

c. Menentukan daerah keputusan

Daerah keputusan untuk menerima H0 atau menolak Ha

(49)

Daerah Ho ditolak

Daerah Ho diterima

0 t (α; n-k)

Bagan 3.2 Uji t satu sisi kanan ( positif )

d. Menentukan keputusan

Nilai t-hitung ≥ t-tabel pada a 0,05 atau t-hitung pada p-value

0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Nilai t-hitung < t-tabel pada a 0,05 atau t-hitung pada p-value >

(50)

A. Gambaran Perusahaan

Nama : Mobsters Distro

Alamat : Jalan Prof. Yohanes (Sagan) No.1112A, Yogyakarta No. Telepon : 081392499985

Bidang Usaha : Distro

Mobsters Distro adalah salah satu distro yang ternama di Yogyakarta. Distro ini mulai didirikan pada tahun 2007. Kata Mobsters ini sendiri memiliki arti “yang disukai dan digemari banyak orang”. Kata ini diperoleh dari searching di situs internet. Karena nama “MOBSTERS” unik, maka kata tersebut dijadikan sebagai nama usaha Distro ini. Dengan diberikan nama Mosbters pada bidang usahanya ini, pemilik distro berharap agar distro ini digemari oleh banyak orang sesuai dengan makna dari kata “Mobsters” itu sendiri.

Pada awal berdirinya, distro ini masih dalam skala kecil dengan jumlah produk yang relatif sedikit. Seiring dengan berjalannya waktu dan meningkatnya jumlah permintaan akan produk-produk dari Mobster distro ini, maka pemilik Distro mulai menambah jumlah dan jenis produk, baik yang dibuat oleh pihak Distro sendiri maupun mendatangkan produknya dari luar Yogyakarta, seperti dari Bandung danJakarta.

(51)

Semula, distro ini hanya memfokuskan usahanya untuk kalangan anak remaja saja (anak-anak SMA). Namun, seiring dengan berbagai faktor perubahan, seperti: permintaan konsumen (pasar), meningkatnya persaingan antardistro (khususnya di daerah Yogyakarta), tuntutan yang mengharuskan distro ini untuk lebih menjadi kreatif dalam menghasilkan produk yang unik, berkualitas, dan up to date; maka distro ini memperluas pasarnya tidak hanya untuk kalangan kaum remaja saja, tetapi untuk kalangan mahasiswa.

(52)

B. Struktur O rg a nisa si

Divisi Distro

Divisi Pro duksi

Divisi Distrib usi Divisi Ente rta inm e nt O wne r

Divisi Pe m a sa ra n

Gambar: Struktur Organisasi Mobsters Distro

Bagian-bagian yang ada di Mobsters Distro:

1)Divisi Distro: Bergerak khusus pada sektor shop/toko yang menjual seluruh barang

2)Divisi produksi: bagian ini melakukan kegiatan dalam mendesain produk, seperti: t-shirt, jaket, kemeja, dan tas.

3)Divisi entertainment: Bergerak khusus pada event organizer

(53)

music band, Pentas Seni (Pensi) SMA, bahkan komunitas tertentu seperti skate board, break dance, yang ingin melakukan promosi seperti konser dan pameran.

4)Divisi Pemasaran: Melakukan kegiatan promosi melalui penyebaran brosur-brosur/famplet dan promosi melalui iklan di radio.

5)Divisi Distribusi: Bergerak pada sektor pendistribusian produk-produk lokal yang berasal dari luar Yogyakarta, seperti: Bandung dan Jakarta.

C. Potensi Perusahaan

Mobsters distro menyediakan berbagai macam jenis t-shirt,

kemeja, jaket, topi, tas, gelang, dompet, pin, dan sebagainya. Dari sebagian besar produk yang ditawarkan tersebut, hampir 70% berasal dari luar kota Yogyakarta (seperti Bandung dan Jakarta).

Dengan bentuk desain yang sangat variatif dan selalu memakai gaya-gaya desain yang selalu mengikuti perkembangan zaman (up to date)

serta dengan harga yang relatif terjangkau tetapi memiliki kualitas yang bermutu. Mobster siap menghadapi persaingan pasar di bidangnya dan mampu merebut pasar dengan baik, mengingat target audience yang ingin dicapai adalah anak muda berumur berkisar 17-27 tahun yang merupakan

(54)

Untuk menjaga ketersediaan barang di toko, pemilik toko biasanya memproduksi kembali jenis produk yang sudah laku terjual. Distro ini memiliki tempat untuk memproduksi sendiri yang berlokasi di jalan Wonosari, Yogyakarta. Ini merupakan salah satu bagian dari divisi distro bagian Produksi. Pada bagian produksi ini, terdapat beberapa pegawai dengan masing-masing keahliannya yaitu:

1. Kepala produksi Æ 2 orang

2. Penjahit Æ 8 orang

3. Bagian sablon Æ 3 orang

4. Bagian desain Æ 1 orang

5. Bagian lain-lain yang membantu proses produksi Æ

6 orang

(55)

Untuk produk-produk yang tidak bisa dihasilkan sendiri dan harus disuply dari luar, pemilik toko biasanya berbelanja ke luar kota (Bandung dan Jakarta) setiap 15 hari sekali untuk menjaga ketersediaan stock produk di toko.

D. Kegiatan Promosi

Dalam usaha meningkatkan penjualan produk, Mobsters distro melakukan kegiatan pemasaran, seperti:

a. Menjadi sponsor dalam acara-acara band.

b. Mengikuti kegiatan Expo (Pameran Distro), baik yang bersifat lokal maupun nasional. Seperti acara Kick (Kreative Independent Clothing Kommunity) Fest, yang diadakan sekali sampai dua kali dalam setahun.

c. Melakukan penyebaran brosur mengenai Mobsters Distro.

d. Promosi iklan lewat radio Qiu.

(56)

E. Strategi Untuk Meningkatkan Penjualan

Berbagai usaha telah dilakukan oleh pemilik distro dalam usaha untuk meningkatkan penjualan dan usaha untuk memenangkan persaingan, seperti:

a. Dalam membuat produk, Mobsters Distro memproduksi dalam jumlah yang sangat terbatas (limited edition).

b. Dalam menghasilkan produk, Mobsters Distro memperhatikan kualitas dengan bahan terbaik untuk memberikan kepuasan konsumen.

(57)

42

analisis kuantitaif data penelitian. Karakteristik responden yang dibahas meliputi

jenis kelamin, usia, status tempat tinggal, uang saku rata-rata perbulan, pernah

tidaknya membeli produk distro, memakai dan menggunakan produk distro,.

Analisis kuantiatif terdiri atas uji instrumen (Validitas dan Reliabilitas instrumen),

uji Asumsi Klasik, analisis Regresi Linier Berganda, uji F, dan uji t. Penelitian ini

menguji pengaruh variabel bebas yang meliputi keunikan(X1), dan limited edition

(X2) terhadap variabel terikat yaitu minat beli konsumen (Y). Pengolahan data

dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak (software) SPSS (Statistical

Product and Service Solution) 17.0 for Windows (Evaluation Version) dan

Microsoft Office Excel ‘2007.

Uji validitas instrumen dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien

korelasi Product Moment (Pearson) antara skor item total terhadap nilai r tabel.

Sementara teknik Cronbach’s Alpha digunakan untuk menguji reliabilitas

instrumen.

A.Karakteristik Responden

Analisis karakteristik responden digunakan untuk memperoleh

gambaran tentang karakteristik responden yang diteliti, kemudian dilakukan

pengolahan terhadap data kasar melalui perhitungan statistik deskriptif. Data

(58)

1. Jenis Kelamin Responden

Berdasarkan jenis kelamin, responden dalam penelitian ini dibedakan

menjadi pria dan wanita. Hasil analisis data berdasarkan jenis kelamin dapat

ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel V.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Pria 61 61%

Wanita 39 39%

Total 100 100%

Sumber : Data Primer diolah, 2009.

Berdasarkan Tabel V.1 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar

responden berjenis kelamin pria yaitu sebanyak 61 orang atau sebesar 61%

dan sisanya sebanyak 39 orang atau sebesar 39% adalah wanita. Konsumen

produk distro kebanyakan oleh responden pria sebagai pengguna dan

pemakai.

2. Usia Responden

Dalam penelitian ini usia responden dikelompokkan menjadi tiga

(59)

Tabel V.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase

17 tahun – 20 tahun 40 40%

21 tahun – 24 tahun 52 52%

Lebih dari 24 tahun 8 8%

Total 100 100%

Sumber : Data Primer diolah, 2009.

Berdasarkan Tabel V.2 di atas dapat dilihat bahwa responden

didominasi oleh kelompok umur 21 – 24 tahun, yaitu 52 (52%) responden,

yang disusul oleh kelompok umur 17 – 20 tahun, yaitu 40 (40%) responden,

dan lebih dari 24 tahun yaitu 8 (8%) responden.

3. Status Tempat Tinggal Responden

Dalam penelitian ini status tempat tinggal responden dikelompokkan

menjadi empat kelompok usia, seperti yang tercantum pada Tabel V.3

berikut ini :

Tabel V.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Status Tempat Tinggal

Status Tempat Tinggal Jumlah Persentase

Rumah Orang Tua 25 25%

Rumah Saudara 5 5%

Kontrak atau Sewa 24 24%

Kos 46 46%

Total 100 100%

Sumber : Data Primer diolah, 2009.

Berdasarkan Tabel V.3 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan

(60)

kos, yaitu 46 (46%) responden, disusul kelompok yang tinggal di rumah

orang tua, yaitu 25 (25%) responden, sewa atau kontrak 24 (24%) dan di

rumah saudara 5 (5%) responden.

4. Uang Saku Rata-rata Perbulan Responden

Berdasarkan besar uang saku rata-rata perbulan, responden dapat

dikelompokkan menjadi tiga kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel

V.4 berikut ini :

Tabel V.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku Rata-rata Perbulan

Uang Saku Rata-Rata Perbulan

Jumlah Persentase

Kurang dari Rp. 500.000,- 11 11% Rp.500.000,- - Rp.800.000,- 58 58% Lebih dari Rp. 800.000,- 31 31%

Total 100 100%

Sumber : Data Primer diolah, 2009.

Berdasarkan Tabel V.4 di atas dapat dilihat bahwa responden

didominasi oleh kelompok uang saku rata-rata perbulan sebesar Rp.500.000,-

- Rp.800.000,- yaitu 58 (58%) responden, yang disusul oleh kelompok uang

saku rata-rata lebih dari Rp.800.000,- yaitu 31 (31%) responden, dan uang

(61)

5. Pernah Membeli Produk Distro

Berdasarkan pernah membeli produk distro, responden dapat

dikelompokkan menjadi dua kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel

V.5 berikut ini:

Tabel V.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Pernah Membeli Produk distro

Pernah Membeli Produk Distro

Jumlah Persentase

Pernah 100 100%

Belum Pernah 0 0%

Total 100 100%

Sumber : Data Primer diolah, 2009.

Berdasarkan Tabel V.5 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan,

pernah membeli produk distro, responden didominasi oleh kelompok yang

pernah membeli, yaitu 100 (100%) responden, dan kelompok yang belum

pernah membeli produk distro, yaitu 0 (0%).

6. Memakai Dan Menggunakan Produk Distro

Berdasarkan yang memakai dan menggunakan produk distro,

responden dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, seperti yang

(62)

Tabel V.6

Karakteristik Responden yang memakai dan menggunakan produk distro

Memakai dan menggunakan produk distro

Jumlah Persentase

Ya 100 100%

Tidak 0 0%

Total 100 100%

Sumber : Data Primer diolah, 2009.

Berdasarkan Tabel V.6 di atas dapat diketahui bahwa yang

memakai dan menggunakan produk distro sebanyak 100 (100%) responden

dan yang tidak memakai dan menggunakan produk distro sebanyak 0 (0%)

responden.

B.Analisis Kuantitatif

1. Hasil Uji Validitas

Pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan dengan rumus

Product Moment (Pearson) antara masing-masing item yang mengukur

suatu skala dengan skor total skala tersebut. Kriteria yang digunakan adalah

bila nilai koefisien korelasi item total lebih besar dari nilai r tabel, maka item

yang bersangkutan dapat dinyatakan valid/sahih (Singarimbun dan Sofian

Effendi, 1995 : 123).

Untuk responden yang berjumlah 100, dapat diperoleh derajat bebas

(df) sebesar N – 2 (100 – 2 = 98). Untuk df = 98 dan nilai alpha 5% (satu

(63)

digunakan untuk kriteria validitas item-item kuesioner. Untuk dapat

dinyatakan valid, koefisien korelasi item total harus lebih besar dari 0,165.

Tabel V.7

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Variabel r item-total r tabel Status

Keunikan (X1) K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 0,221 0,349 0,174 0,276 0,266 0,318 0,371 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Limited edition (X2) L1 L2 L3 L4 L5 0,403 0,427 0,398 0,183 0,289 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 Valid Valid Valid Valid Valid

Minat Beli (Y1) M1 M2 M3 M4 0,384 0,253 0,240 0,168 0,165 0,165 0,165 0,165 Valid Valid Valid Valid Sumber : Data Primer diolah, 2009.

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tidak semua item-item

instrumen penelitian dinyatakan valid karena ada beberapa item yang

memiliki nilai r item-total yang lebih kecil dari r tabel. Dengan demikian setelah

menghilangkan 3 item yang tidak valid tersebut maka kuesioner dinyatakan

(64)

2. Hasil Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan

teknik Cronbach’s Alpha. Uji signifikansi dilakukan pada taraf

signifikansi 0,05, artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai

Alpha lebih besar dari r kritis product moment. Cronbach’s Alpha dapat

dikatakan reliabel jika Alpha If Item Deleted tidak negatif dan lebih besar

dari r-tabel. Hasil analisis reliabilitas instrumen, yang didasarkan pada

kriteria Cronbach’s Alpha disajikan dalam Tabel V.8 berikut ini.

Tabel V.8

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Cronbach’s

Alpha r tabel Status Keunikan (X1)

K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 0,556 0,556 0,556 0,556 0,556 0,556 0,556 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel

Limited edition (X2) L1 L2 L3 L4 L5 0,554 0,554 0,554 0,554 0,554 0,165 0,165 0,165 0,165 0,165 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel

Minat Beli (Y1) M1 M2 M3 M4 0,444 0,444 0,444 0,444 0,165 0,165 0,165 0,165 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel

(65)

Dari hasil analisis di atas menunjukkan bahwa tiap instrumen

memiliki nilai realibilitas yang memenuhi syarat dan dinyatakan reliabel,

karena nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari r tabel.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan pembahasan analisis regresi berganda, diperoleh

persamaan Y = 8,005 + 0,091 X1 + 0,146 X2. Konstanta sebesar 8,005

mengindikasikan bahwa jika tidak ada pengaruh variabel X1, dan X2, dalam

arti masing-masing dianggap nol, maka Y bernilai sebesar 8,005.

Karena t hitungkeunikan (X1) pada α = 0,156, dan limited edition (X2)

pada α = 0,094 (yang kesemuanya > 0,05), maka walaupun koefisien

regeresi pada keunikan sebesar 0,091, dan limited edition sebesar 0,146

maka perubahan masing-masing variabel tersebut dengan pengandaian

variabel lainnya tetap tidak akan menyebabkan perubahan terhadap Y (minat

beli).

4. Pengujian Signifikansi Pengaruh Parsial dengan Uji t

Pengaruh variable keunikan dan limited edition terhadap minat beli

konsumen secara parsial dapat diuji atau diketahui dengan menggunakan uji

t. Teknik uji t dilakukan dengan cara membandingkan nilai t hitung yang

dihasilkan oleh regresi linier berganda dengan t tabel pada saraf signifikan

0,05.

Taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan

DK = n-2, atau 100 – 2 = 98. Dari ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel

(66)

1) Pengaruh keunikan terhadap minat beli konsumen

a) Merumuskan Hipotesis

Ho = Keunikan tidak berpengaruh positif terhadap minat beli

konsumen.

Ha = Keunikan berpengaruh positif terhadap minat beli

konsumen.

b) Menentukan Hipotesis

Didasarkan dari hasil perhitungan, diperoleh angka t

hitung sebesar 3,616. Karena t hitung sebesar 3,616 > t tabel

sebesar 1,661, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya

keunikan berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen.

2) Pengaruh limited edition terhadap minat beli konsumen.

a) Merumuskan Hipotesis

Ho = Limited edition tidak berpengaruh positif terhadap minat

beli konsumen.

Ha = Limited edition berpengaruh positif terhadap minat beli

konsumen.

b) Menentukan Hipotesis

Didasarkan dari hasil perhitungan, diperoleh angka t

hitung sebesar 2,066. Karena t hitung sebesar 2,066 > t tabel

sebesar 1,661, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya

limited edition berpengaruh positif terhadap minat beli

(67)

5. Pengujian Signifikansi Pengaruh Simultan dengan Uji F

Hasil pengujian pengaruh bersama-sama (simultan) kedua variabel X1,

dan X2 dengan uji F menghasilkan nilai p value = 0,046. Karena nilai p

value < 0,05 maka kedua variabel bebas (keunikan, dan limited edition)

secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

terikat Y (minat beli).

Dari hasil analisis regresi berganda empat variabel bebas diperoleh

koefisien determinasi R2 sebesar 0,061. Besaran R2 ini menunjukkan bahwa

0,061 atau sekitar 6,1% perubahan-perubahan pada Y yaitu minat beli dapat

dijelaskan oleh kedua variabel bebas yaitu keunikan, dan limited edition.

6. Hasil Uji Asumsi Klasik

Menurut Sunyoto (2007 : 89 – 105), persamaan regresi yang baik

adalah persamaan yang memenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut : tidak

terjadi Multikolinieritas, tidak terjadi Heteroskedastisitas, data berdistribusi

normal, dan tidak terjadi Autokorelasi.

Berdasarkan pendapat Sunyoto di atas maka model dalam penelitian

ini akan dilihat sejauh mana persamaan regresi tersebut memenuhi atau tidak

(68)

a. Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas

Tabel V.9

Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas

Collinearity Statistics Variabel

Tolerance VIF Keunikan (X1)

Limited edition (X2)

0,947 0,947

1,056 1,056

Sumber : Data Primer diolah, 2009.

Suatu regresi dikatakan terdeteksi multikolinieritas apabila nilai

VIF menjauhi 1 atau Tolerance Menjauhi 1 pada output Coefficient.

Tampak pada coefficient nilai VIF = 1,056 dan Tolerance = 0,947. Baik

VIF maupun tolerance masing-masing nilainya mendekati satu. Maka

dapat disimpulkan bahwa antar variabel bebas tidak terjadi

Multikolinieritas.

b. Hasil Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas

Berdasarkan hasil pengolahan data (gambar Scatterplot)

menggunakan SPSS 17.0 For Windows (Evaluation Version) didapatkan

titik-titik menyebar di bawah dan di atas sumbu Y, dan tidak mempunyai

pola yang teratur, jadi kesimpulannya variabel bebas tidak terjadi

Heteroskedastisitas atau bersifat Homoskedastisitas.

c. Hasil Uji Asumsi Klasik Normalitas

Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17.0 For Windows

(69)

kurva normal, berarti data yang diteliti berdistribusi normal. Demikian

juga dari normal probability plots menunjukkan berdistribusi normal juga

karena garis (titik-titik) mengikuti garis diagonal. Jadi dapat disimpulkan

bahwa data variabel bebas dan variabel terikat berdistribusi normal.

d. Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi

Tabel V.10

Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi

Model Durbin-Watson

1 1,696

Sumber : Data Primer diolah, 2009.

Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17.0 For

Windows (Evaluation Version) diperoleh nilai Durbin-Watson (DW)

sebesar 1,696. Karena nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau -2 ≤ DW

≤ +2, maka dapat disimpulkan tidak terjadi Autokorelasi.

C. Pembahasan

Dari analisis hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa

karakteristik konsumen Mobsters distro sebagian besar berjenis kelamin pria

yaitu sebanyak 61 orang atau sebesar 61% dan sisanya sebanyak 39 orang

atau sebesar 39% adalah wanita. Responden didominasi oleh kelompok umur

21 – 24 tahun, yaitu 52 (52%). Sementara itu bila dilihat dari pendapatannya,

sebagian besar konsumen Mobsters distro adalah dari golongan menengah ke

(70)

Sosial ekonomi konsumen Mobsters distro masuk dalam kategori golongan

menengah ke bawah dikarenakan sebagian besar dari mereka masih berstatus

mahasiswa sehingga pendapatan yang diperoleh setiap bulannya merupakan

uang saku yang diperoleh dari orang tua dan bukan merupakan hasil kerja dari

konsumen tersebut.

Dilihat dari segi keunikan, produk distro memang dirancang seunik

mungkin sehingga berbeda dari produk pakaian yang lain. Kebebasan dalam

ide dan ekspresi dalam pembuatan produk distro ini yang membuat produk

menjadi unik. Keunikan dapat dilihat dari perpaduan warna pakaian, tehnik

sablon, disain gambar, perpaduan warna dalam disain gambar, serta

bentuknya. Faktor-faktor tersebut yang cenderung mempengaruhi minat beli

konsumen. Dan untuk segi limited edition, produk distro sangat identik

dengan produk yang trrbatas, dalam artian produk distro ini diproduksi

maksimal tiga produk dalam setiap jenisnya bahkan ada yang hanya satu. Dari

faktor tersebut kesan limited edition sangat melekat, pada produk distro

tercipta kesan eksklusif sehingga konsumen mempunyai minat beli yang

(71)

A.Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil analisis data penelitian tentang pengaruh variabel bebas (keunikan, dan limited edition) terhadap variabel terikat (minat beli) dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil pengujian signifikansi pengaruh individual tiap variabel bebas dengan Uji t menunjukkan bahwa semua variabel bebas memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap variabel terikat.

a. Variabel X1 yaitu keunikan diperoleh angka t hitung sebesar 3,616, sedangkan angka t tabel sebesar 1,661 maka t hitung > t tabel (3,616 > 1,661). Keunikan dimaksud meliputi desain gambar, model kaos, dan perpaduan warna. Maka dapat dinyatakan bahwa variabel X1 (keunikan) berpengaruh positif terhadap Y' (minat beli).

b. Variabel X2 yaitu limited edition diperoleh angka t hitung sebesar 2,066, sedangkan angka t tabel 1,661 maka t hitung > t tabel (2,066 > 1,661). Limited Edition yang dimaksud meliputi produk yang terbatas, berbeda dari produk yang sudah dipasarkan, tergolong langka, dan mempunyai gambaran kualitas yang baik. Maka dapat dinyatakan bahwa variabel X2 (limited edition) berpengaruh positif terhadap Y' (minat beli).

(72)

2. Hasil analisis regresi berganda memberikan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,061, yang berarti bahwa kedua variabel bebas (keunikan, dan limited edition) mampu menjelaskan 6,1% perubahan pada Y (minat beli), yaitu melalui persamaan Regresi :

Y = 8,005 + 0,091 X1 + 0,146 X2

Persamaan ini menunjukkan bahwa setiap terjadi pertambahan 1 unit pada variabel X1, dan X2 maka Y akan meningkat.

3. kedua variabel bebas secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh positif terhadap variabel terikat bersifat signifikan sebagaimana ditunjukkan oleh nilai p value = 0,046. Karena nilai p value < 0,05 maka kedua variabel bebas (keunikan, dan limited edition) secara bersama-sama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y (minat beli).

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang dapat dikemukakan penulis bagi pihak pemasar atau bagi pihak lain yang terkait dengan pemasaran produk dan juga bagi peneliti selanjutnya. Adapun saran yang diajukan penulis antara lain sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan

(73)

memadukan beberapa ide baru yang telah didapat, serta terus menyempurnakan dalam hal perpaduan warna gambar dan kaos.

b. Untuk variabel X2 yaitu limited edition sebaiknya Mobsters Distro mempertahankan kesan eksklusif dan orisinilitas produk. Dalam ha

Gambar

Tabel V.1
Tabel V.2
Tabel V.4
Tabel V.6
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial paling besar adalah antara isi pesan tayangan XL terhadap minat beli konsumen

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel persepsi terhadap iklan , persepsi terhadap merek dan minat beli ada pengaruh positif secara simultan dan signifikan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh produk, harga, promosi penjualan, pemasaran langsung dan digital terhadap minat beli secara simultan dan parsial

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh produk, harga, promosi penjualan, pemasaran langsung dan digital terhadap minat beli secara simultan dan parsial

Kesimpulan yang didapatkan menunjukkan secara simultan dan parsial variabel produk, harga, tempat, dan promosi mempengaruhi minat beli konsumen, variabel yang paling

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh citra merek, promosi, kualitas produk secara simultan terhadap minat beli ulang konsumen, 2) pengaruh citra merek

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kualitas Pelayanan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli Konsumen, Kualitas Produk secara parsial berpengaruh positif

Bauran pemasaran berpengaruh secara simultan terhadap minat beli konsumen, karena variabel produk, harga, promosi, dan tempat mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli