PENGARUH PROMOSI, KUALITAS DAN HARGA PRODUK
DISTRO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
Studi Kasus dilakukan pada Distro Sipirilli Monster,
Jalan Candrawasih no 31.Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Dede Suleman
NIM : 062214126
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
i
PENGARUH PROMOSI, KUALITAS DAN HARGA PRODUK
DISTRO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
Studi Kasus dilakukan pada Distro Sipirilli Monster,
Jalan Candrawasih no 31.Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Dede Suleman
NIM : 062214126
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman.
Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu,
Bahwa Kristus Yesus ada dalam diri kamu ?
Sebab jika tidak demikian kamu tidak tahan uji.
( 2 Korintus 13:5 )
“Orang yang gagal adalah orang yang selalu kelebihan satu alasan,
Sebaliknya orang yang sukses adalah orang yang selalu kelebihan satu cara”
Skripsi ini Ku Persembahkan Kepada:
Yesus Kristus
Papa Lenyum dan Mama Martina Tempel
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 17 Maret 2011
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
:
Dede
Suleman
Nomor Mahasiswa
: 06 2214 126
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH PROMOSI, KUALITAS DAN HARGA PRODUK
DISTRO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
Studi Kasus dilakukan pada Distro Sipirilli Monster,
Jalan Candrawasih no 31.Yogyakarta
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin ataupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 17 Maret 2011
Yang menyatakan
vii
ABSTRAK
PENGARUH PROMOSI, KUALITAS DAN HARGA PRODUK DISTRO
TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
Dede Suleman
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2011
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh secara simultan
promosi, kualitas dan harga produk distro terhadap minat beli konsumen. Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2010 di Distro Sipirilli Monster, Jalan
Cendrawasih no 31.Yogyakarta, dengan cara studi kasus pada konsumen produk
distro.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik kuesioner. Populasi yang
digunakan dalam penelitian in adalah semua konsumen produk distro. Sedangkan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian konsumen produk
distro. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
convenience
sampling.
Dengan menggunakan teknik sampling tersebut didapatkan 100 responden
yang ingin membeli produk distro. Teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik dan uji F atau uji simultan.
viii
ABSTRACT
THE EFFECT OF PROMOTION, QUALITY AND PRICE OF DISTRO
PRODUCTS ON CONSUMER PURCHASE INTEREST
Dede Suleman
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2011
The purpose of this study was to determine the simultaneous effects of
promotion, quality and price of the Distro product of consumer purchase interest.
This research was conducted in February-March 2010 in Sipirilli Monsters Distro
Jalan Cendrawasih no 31.Yogyakarta, by conducting case study at Distro consumers.
Data was collected by questionnaire technique. The object used in the study
was all the distro products consumers. While the sample used in this study was of
Distro products consumers. Sampling technique in this research is
convenience
sampling
. Using this technique, the researcher employed 100 respondents who
wanted to buy the Distro products. The data analysis techniques used were multiple
linear regression analysis, the classical assumption test and F test or
simultaneouslytests.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan anugerah dan karunianya, karena atas berkat dan rahmat-Nyalah penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul :
“Pengaruh Promosi, Kulitas,
dan Harga Produk Distro Terhadap Minat Beli Konsumen”
Studi Pada
konsumen Distro Sipirili Monster, Jalan Candrawasih no 31Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak.
Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si.,Akt. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
2.
Bapak Bapak Venantius Mardi Widyadmono, SE.,M.B.A selaku Ketua Program
Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.
3.
Bapak A. Yudi Yuniarto, SE, MBA selaku Dosen Pembimbing I yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan
serta masukan yang sangat berharga dengan penuh perhatian dan kesabaran
sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.
x
5.
Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma,
yang telah memberikan bekal pengetahuan dan bantuannya kepada penulis selama
ini.
6.
Papa Lenyum dan Mama Martina Tempel, Abang Robinus dan Kakak Ida, serta
keponakan yang lucu-lucu Warno, Yongki, dan Galang, paman Segel dan Bibi
Ingin serta semua keluarga yang telah memberikan kesempatan, kepercayaan,
dukungan, doa, dan kasih, semangat dan pengorbanan yang tak terhingga kepada
penulis sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7.
Teman-teman seperjuangan Manajemen’06 : Tovik, Hendro, Arya, Fendi,
Dunggil, Igna, Gustin, Suhe, Jono, Joko, Daru, Ike, Layung, Ine, Rara, Ajeng,
Avi, Meli, George, Bintang, Agung, Angkit, Jojo dan masih banyak yang lainnya
yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih buat persahabatan yang
indah dan dukungannya selama ini.
8.
Semua teman-teman Bedayongk terhormat : Cik, Darwis, Adi, Agung, Jepi, Een,
Alek, Mindau, Guido, Beni, Bang Tain, Darwin, Bojai, Ari, Uno, Wandre, Ellen,
Brtin, Eti, Dami, dan masih banyak yang lainnya yang tidak bisa disebutkan satu
persatu, terima kasih buat persahabatan yang indah dan dukungannya selama ini.
9.
Saudara-saudaraku di TarQ Tercinta : Mas Janto, Mas Tarto, Mas Erwin, Mas
xi
10.
Semua pihak yang telah mendukung dan membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih banyak atas
bantuannya.
Semoga Tuhan Yang Maha kasih membalas budi baik tersebut dengan penuh
berkelimpahan. Penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi pembaca yang
berminat dan dapat juga sebagai bahan bacaan untuk penelitian selanjutnya.
Akhir kata penulis terbuka atas semua kritik dan saran yang nantinya akan
semakin mengembangkan dan penyempurnaan karya ini.
Yogyakarta,17 Maret 2011
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...ii
HALAMAN PENGESAHAN...iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN...iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUB LIKASI...vi
ABSTRAK ...vii
ABSTRACT...viii
KATA PENGANTAR ...ix
DAFTAR ISI...xii
DAFTAR TABEL...xv
DAFTAR GAMBAR ...xvi
DAFTAR LAMPIRAN...xvii
BAB I PENDAHULUAN ...1
A.
Latar Belakang Masalah...1
B.
Rumusan Masalah ...4
C.
Pembatasan Masalah ...5
D.
Tujuan Penelitian ...5
E.
Manfaat Penelitian...5
BAB II LANDASAN TEORI ...6
A. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran...6
B. Konsep Pemasaran ...6
C. Perilaku Konsumen ...8
D. Promosi...9
E. Kualitas ... 14
F. Harga ...16
G. Distro ...18
H. Pengaruh Promosi terhadap Minat Beli Konsumen ...19
I. Pengaruh Kualitas terhadap Minat Beli Konsumen ...20
J. Pengaruh Harga terhadap Minat Beli Konsumen ...20
K. Minat Beli Konsumen ...21
L. Penelitian Sebelumnya ...22
M. Kerangka konseptual ...23
N. Hipotesis ...24
BAB III METODE PENELITIAN...25
A. Jenis Penelitian ...25
B. Subjek dan Objek Penelitian ...25
C. Waktu dan Lokasi Penelitian...25
D. Variabel Penelitian ... ...26
E. Definisi Operasional...26
F. Populasi dan Sampel ...28
G. Teknik Pengambilan Sampel ...29
H. Sumber Data... 30
I. Teknik Pengumpulan Data ... 30
J. Pengujian Instrumen Penelitian... 31
K. Alat Analisi Data... 33
L. Uji Asumsi Klasik ... 34
M. Pengujian Hipotesis... 35
BAB IV GAMBARAN UMUM DISTRO SPIRILI MONSTER... 38
A. Sjarah Singkat ... 38
B. Pemasaran ... 39
C. Struktur Organisasi ... 41
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 43
A. Profil Responden ... 43
B. Analisis Kuantitatif ... 47
C. Pembahasan ... 54
BAB VI KESIMPULAN SARAN DAN KETERBATASAN ... 55
A. Kesimpulan ... 55
B. Saran... 56
C. Keterbatasan ... 57
DAFTAR PUSTAKA... 58
LAMPIRAN... 60
xv
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1 Jenis Produk Sipirilli Monster………...…… 41
Tabel V.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 44
Tabel V.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... 45
Tabel V.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan ... 46
Tabel V.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Orang Tua... 46
Tabel V.5 Distribusi Responden Berdasarkan Tempat Tinggal... ... 47
Tabel V.6 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua…... 47
Tabel V.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian... 49
Tabel V.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 50
Tabel V.9 Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas ... 51
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Kuesioner Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendekatan penjualan menghendaki para produsen memperluas
pemasarannya, sehingga produsen akan mendekati para konsumen walaupun
mempunyai jarak yang sangat jauh. Permasalahan bagi produsen untuk
menghadapi konsumen tersebut adalah bagaimana cara memberi penjelasan
kepada konsumen tentang keunggulan dan manfaat produk yang telah
dihasilkan. Untuk memberikan penjelasan kepada konsumen, perlu ada
perantara atau penghubung antara produsen dan konsumen untuk
menginformasikan mengenai suatu produk yang telah dihasilkannya,
misalnya dengan cara mempromosikannya melalui promosi. Saat ini
promosi dapat dikatakan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari,
tetapi kehadirannya hampir saja tidak pernah disadari. Dalam promosi juga
dapat terlihat dimana para produsen saling memperebutkan perhatian
konsumen, yaitu dengan maraknya promosi yang bertebaran di media
elektronik, media cetak, ataupun di pusat-pusat keramaian dan tepi jalan
raya.
Ada banyak hal yang harus diperhatikan oleh para produsen agar
dapat bersaing di pasar dan mampu mendapatkan konsumen yang loyal,
diantaranya produsen harus mampu menciptakan citra produk melalui
merek, promosi penjualan, bentuk produk yang ditawarkan (desain, fitur,
Promosi merupakan penyajian informasi non personal tentang
suatu produk, merek, perusahaan atau toko yang dilakukan dengan bayaran
tertentu. Dalam promosi biasanya ditampakan organisasi yang
mensponsorinya. Promosi ditujukan untuk mempengaruhi afeksi dan
kognisi konsumen termasuk evaluasi, perasaan, pengetahuan, makna,
kepercayaan, sikap, dan citra yang berkaitan dengan produk dan merek.
Dalam prakteknya, promosi telah dianggap sebagai manajemen citra (image management). Menciptakan dan memelihara citra dan makna dalam benak konsumen, walaupun pertama-tama promosi akan mempengaruhi afeksi dan
kognisi, tujuannya yang paling akhir adalah bagaimana mempengaruhi
prilaku konsumen dalam keputusan pembeliannya terhadap suatu barang
atau jasa yang ditawarkan (Olson dan Peter,1999:181).
Selain pengaruh dari promosi, konsumen juga sangat
memperhatikan tingkat harga dan kualitas dari suatu produk yang
ditawarkan oleh produsen, informasi tentang harga seringkali menjadi
perhatian dan dipahami, serta makna yang dihasilkan dapat mempengaruhi
prilaku konsumen. Untuk beberapa pembelian tertentu, konsumen dapat
melakukan beberapa macam perbandingan harga antara merek-merek yang
ada dan mempertimbangkan tawar menawar dari berbagai macam biaya
yang harus dikeluarkan dan nilai yang diperoleh dari suatu produk (Olson
dan Peter, 1999 : 227).
Seiring dengan perkembangan jaman, kebutuhan akan produk
berpakaian dari hari ke hari semakin meningkat. Hal ini menciptakan
persaingan yang semakin ketat bagi produsen-produsen produk distro.
Distro berasal dari singkatan distribution store atau toko distribusi. Yang
bisa diartikan sebagai toko yang khusus mendistribusikan produk dari
mereka sendiri, artinya mereka sendiri yang merancang, mendisain,
membuat konsep serta membeli bahan baku kemudian sampai proses
finising. Artinya konsep distro disini adalah suatu jenis usaha yang
memodifikasi/merubah konsep awal menjadi sebuah konsep baru yang
lebih kareatif dan inovatif dengan keragaman jenis, ukuran, warna serta
disain yang sangat baik dengan memperhatikan selera serta selalu
mengikuti perkembangan trend yang ada. Produknya juga sangat
terbatas/limited, artinya tidak ada di tempat yang lain.
Oleh sebab itu produsen harus selalu berusaha berinovasi untuk
menciptakan produk-produk yang benar-benar diminati konsumen.
Perusahaan memerlukan dukungan dan strategi serta usaha pemasaran yang
aktif yang dapat menarik minat beli konsumen untuk melakukan pembelian
terhadap produk dari perusahaan tersebut. Selain itu perusahaan juga harus
terus menerus mengembangkan produknya. Promiosi, kualitas dan harga
suatu produk merupakan suatu hal yang harus dipertimbangkan oleh
produsen dalam menciptakan suatu produk. Karena hal-hal tersebut
merupakan hal-hal yang sangat mempengaruhi minat beli konsumen
terhadap suatu produk, Dengan melihat hal itu, maka perusahaan harus
mempromosikan, penetapan harga, kualitas suatu produk tidaklah sama dan
berbeda-beda tergantung dari prilaku konsumen dan karakteristik konsumen
dalam melakukan pembelian.
Pada hakikatnya seorang pembeli sesuatu bukanlah hanya
sekedar ingin memiliki sesuatu tersebut. Seseorang mengkonsumsi barang
atau jasa karena barang atau jasa tersebut dapat mereka pergunakan sebagai
alat untuk memuaskan kebutuhan atau keinginannya, dengan kata lain
seseorang membeli barang atau jasa bukanlah hanya sekedar karena fisik
dari barang itu semata-mata, melainkan karena manfaat yang ditimbulkan
olehnya. Oleh sebab itu produsen harus mampu mempertahankan kualitas
dan manfaat produk dalam suatu merek, serta perlunya perhatian terhadap
harga yang ditawarkan dari suatu produk atau jasa untuk bertahan dalam
persaingan, terutama untuk merek yang telah lama dikenal oleh masyarakat.
Berangkat Dari keadaan diatas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian terhadap masalah tersebut, untuk itu penulis mengambil judul
“Pengaruh Promosi, Kualitas dan Harga produk Distro terhadap
Minat Beli Konsumen”. Studi kasus di distro sipirili monster, jln
Candrawasih no 31.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
Apakah promosi, kualitas, dan harga produk berpengaruh secara
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini hanya akan dibahas tiga faktor yang
mempengaruhi minat beli konsumen yaitu promosi, kualitas, harga produk
dan faktor lain yang mempengaruhi minat beli konsumen tidak akan
dibahas dalam penelitian ini.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui pengaruh secara simultan promosi, kualitas dan
harga produk distro terhadap minat beli konsumen produk distro.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dan tambahan referensi bagi perusahaan yang bergerak
di bidang distro. Sehingga perusahaan nantinya dapat merencanakan
strategi pemasaran produk yang lebih baik dimasa yang akan datang.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan
referensi di perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan
dapat digunakan untuk menambah pengetahuan pembaca.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapakan dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman penulis serta dapat membandingkan pengetahuan yang
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan dalam rangka untuk mempertahankan kelangsungan hidup,
bersaing, berkembang dan mendapatkan keuntungan. Pemasaran adalah
proses sosial dan manejerial dimana individu dan kelompok mendapatkan
kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, memasarkan dan
bertukar sesuatu dengan yang lain. (kotler, 2001: 19).
Sedangkan manajemen pemasaran adalah proses menganalisis,
merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan program-program
yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi dan distribusi
dari produk atau jasa serta gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan
memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk
mencapai tujuan perusahaan ( kotler, 2000 : 18)
B. Konsep Pemasaran
Konsep Pemasaran adalah falsafah bisnis yang muncul untuk
menantang konsep-konsep sebelumnya. Walaupun mempunyai sejarah
yang panjang, prinsip-prinsip pokoknya baru sepenuhnya terwujud pada
pertengahan tahun 1950-an.
Menurut Kotler (2000:22) konsep pemasaran mengatakan bahwa
dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan
secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
Konsep pemasaran telah diungkapkan dengan berbagai cara :
a) Temukan keinginan pasar dan penuhilah
b) Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa
yang dapat anda buat
c) Cintailah pelanggan, bukan produk anda
d) Lakukanlah menurut cara anda
e) Andalah yang menentukan
f) Melakukan segalanya dalam batas kemampuan kami untuk
menghargai uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan
kepuasan.
Theodore Levitt dari Harvard (dalam Kotler, 2000 : 22)
menggambarkan perbedaan pemikiran yang kontras antara konsep
penjualan dan pemasaran, yaitu penjualan berfokus pada kebutuhan
penjual, sedangkan pemasaran berfokus pada kebutuhan pelanggan.
Penjualan memberi perhatian pada kebutuhan penjual untuk mengubah
produknya menjadi uang tunai, sedangkan pemasaran mempunyai gagasan
untuk memuaskan kebutuhan pelanggan lewat sarana-sarana produk dan
keseluruhan kelompok barang yang dihubungkan dengan hal menciptakan,
C. Perilaku Konsumen
American marketing Association (dalam Olson dan
Peter,1999:6-9) mendefinisikan prilaku konsumen sebagai “interaksi dinamis antara
pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian disekitar kita dimana
manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka”. Paling tidak
ada tiga ide penting dalam definisi diatas:
a. Perilaku konsumen adalah dinamis
Pertama, definisi diatas menekankan bahwa perilaku konsumen itu
dinamis. Ini berarti bahwa seorang konsumen, grup konsumen, serta
masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Dalam hal
pengembangan strategi pemasaran, sifat dinamis perilaku konsumen
menyiratkan bahwa seseorang tidak boleh berharap bahwa suatu strategi
pemasaran yang sama dapat memberikan hasil yang sama disepanjang
waktu, pasar, dan industri. Disamping itu, suatu strategi yang berhasil pada
titik tertentu dapat saja gagal total dititik yang lain. Dengan demikian, sifat
dinamis perilaku konsumen adalah hal yang membuat pengembangan
strategi pemasaran menjadi tugas yang menarik maupun menantang.
b. Perilaku Konsumen Melibatkan Interaksi.
Hal kedua yang ditekankan dari definisi perilaku konsumen adalah
keterlibatan interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian
disekitar. Ini berarti bahwa untuk memahami konsumen dan
mengembangkan strategi pemasaran yang tepat kita harus memahami apa
mereka lakukan (perilaku), dan apa serta dimana (kejadian disekitar) yang
mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa, dan
dilakukan konsumen.
c. Perilaku Konsumen Melibatkan Pertukaran
Hal terakhir yang ditekankan dalam perilaku konsumen dalam
definisi perilaku konsumen adalah pertukaran diantara para individu. Hal
ini membuat definisi perilaku konsumen tetap konsisten dengan definsi
pemasaran yang sejauh ini juga menekankan pertukaran.
D. Promosi
a. Pengertian Promosi
Apa yang di sebut sebagai pemasaran (marketing) sebenarnya lebih dari sekedar mendistribusikan barang dari para produsen pembuatnya
kepada para konsumen pemakainya. Pemasaran sesungguhnya meliputi
semua tahapan, yakni mulai dari penciptaan produk hingga kepelayanan
purna jual setelah transaksi penjualan itu sendiri terjadi. Salah satu tahapan
dalam pemasaran tersebut adalah promosi. Tahapan-tahapan tersebut
bagaikan mata rantai yang saling berhubungan dan jalinannya akan
terputus jika salah satu mata rantai itu lemah. Dengan demikian, promosi
merupakan tahap yang sangat penting, sama pentingnya dengan mata
rantai yang lain dari proses pemasaran. Keberhasilan mata rantai yang satu
Sedangkan Praktisi Periklanan Inggris (dalam Jefkins,1997:5)
mendefinisikan istilah promosi merupakan pesan-pesan penjualan yang
paling persuasif yang diarahkan kepada para calon pembeli yang paling
potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang
semurah-murahnya.
Strategi pemasaran banyak berkaitan dengan komunikasi. Promosi
merupakan salah satu bentuk khusus komunikasi untuk memenuhi fungsi
pemasaran. Promosi harus mampu membujuk khalayak ramai agar
berperilaku sedemikian rupa sesuai dengan strategi pemasaran perusahaan
untuk mencetak penjualan dan keuntungan. Singkatnya, promosi harus
dapat mempengaruhi pemilihan dan keputusan pembeli (Jefkins,1997:15).
b. Promosi Sebagai Proses Komunikasi
Promosi adalah komunikasi bukan pribadi yang dijalankan melalui
media yang dibayar atas usaha yang jelas. Istilah ”Mempromosikan”
berbeda dengan ”Promosi”. Promosi adalah beritanya itu sendiri,
sedangkan mempromosikan adalah prosesnya, yaitu program kegiatan
untuk mempersiapkan berita tersebut dan untuk menyebarluaskan kepada
pasar. Masyarakat perlu diberitahukan tentang siapa (sponsor) yang
mensponsori promosi tersebut. Dalam hal ini pembayaran dilakukan oleh
sponsor kepada media yang membawa berita tersebut.
Untuk pasar target tertentu, ada enam jenis pokok sasaran periklanan.
Masing-masing jenis umumnya paling berguna untuk menerapkan jenis
ditetapkan, maka penting untuk memastikan bahwa berbagai sasaran
tersebut sesuai dengan strategi pemasaran. Menurut Josep P.G. dan
Gordon W. Paul (dalam Kotler, 1997:234), jenis-jenis sasaran tersebut
adalah:
1. Kesadaran (Awareness).
Kesadaran akan produk dan pengertian akan konsep dasar produk
harus ada sebelum sikap yang diharapkan terhadap merk tertentu
dikembangkan. Saran kesadaran ini juga diperlukan bila pelanggan
memerlukan informasi tentang bagaimana cara membeli atau
bagaimana dapat memperoleh lebih banyak informasi tentang produk.
2. Mengingatkan (Reminder to use).
Untuk produk discresioner (produk yang dibeli secara tidak reguler) yang pola pemakainya tidak tertentu, strategi yang tepat adalah
merangsang permintaan primer dengan menaikkan tingkat pemakaian.
Peran pokok iklan dalam pelaksanaan strategi ini adalah menggunakan
produk atau menambah persediaan produk.
3. Mengubah sikap tentang penggunaan produk.
Sasaran ini dirancang untuk mendukung strategi permintaan primer
guna menarik pemakai baru atau untuk meningkatkan jumlah pemakai.
Untuk mencapai sasaran ini, iklan mungkin menunjukkan bagaimana
suatu produk dapat dimanfaatkan untuk penggunaan lain-lain (dalam
hal bentuk baru) bagaimana produk itu dapat memecahkan masalah
4. Mengubah persepsi tentang pentingnya atribut merek
Agar suatu atribut tersebut dalam proses pemilihan oleh pembeli, maka
atribut tersebut haruslah penting dan para pembeli harus merasakan
bahwa alternatif-alternatif produk yang ada berbeda berdasarkan
sejauh mana alternatif-alternatif tersebut mempunyai atribut yang
dimaksud. Karenanya, bila suatu produk memiliki atribut yang unik
dan bilamana produk tersebut dikaitkan dengan manfaat yang
dikehendaki konsumen, maka mungkin akan tepat untuk menetapkan
sasaran ini.
5. Mengubah keyakinan tentang merek
Jika suatu atribut sudah dianggap penting, maka pembeli akan meneliti
sejauh mana tipe-tipe merek atau produk alternatif memiliki atribut
tersebut. Karenanya, sasaran iklan disini adalah meningkatkan nilai
produk di mata konsumen dalam hal atribut yang dianggap penting
atau mengubah penilaian relatif dari produk-produk pesaing dalam hal
atribut tersebut
6. Mengukuhkan sikap
Dengan memberikan keyakinan kepada pelanggan bahwa merek
tersebut terus menerus memberikan tingkat kepuasan tinggi untuk
manfaat yang penting. Promosi dapat mengukuhkan sikap dengan
demikian juga mempertahankan kesukaan akan merek (brand
Tujuan promosi berdasarkan sasarannya yaitu (Kotler,
1997:236) :
1).Informatif
Adalah promosi yang mempunyai sifat menginformasikan dan
tujuannya adalah untuk membentuk permintaan pertama.
2). Persuasif
Adalah promosi yang bersifat meyakinkan calon konsumen.
Promosi ini menjadi penting pada tahap kompetitif, dimana sasaran
perusahaan adalah membangun perusahaan selektif. Beberapa
promosi persuasif telah beralih ke jenis promosi perbandingan
atribut spesifik dengan satu atau beberapa merek lain di kelas
produk yang sama.
3). Pengingat
Adalah promosi yang sangat penting bagi produk yang sudah
mapan untuk mengingatkan konsumen untuk membeli. Bentuk
promosi yang berhubungan dengan ini adalah promosi penguat,
yang bertujuan meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka
melakukan pilihan yang benar.
Tujuan promosi yang utama adalah menjual atau
meningkatkan penjualan barang, jasa, atau ide. Adanya kegiatan
promosi sering mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera,
mendatang. Dari segi lain, tujuan promosi yang riil mengadakan
komunikasi secara efektif pada proses periklanan.
E. Kualitas
Salah satu nilai utama yang diharapkan oleh pelanggan dari
pemasok adalah kualitas produk dan jasa yang tinggi. Kebanyakan
pelanggan tidak lagi bersedia menerima atau mentoleransi kualitas yang
biasa-biasa saja. Jika perusahaan ingin bertahan dalam persaingan,
apalagi ingin memperoleh laba, mereka tidak mempunyai pilihan lain
kecuali meningkatkan kualitas produk yang dijual.
Menurut mantan dirut G.E., John F.Welch, Jr (dalam Ulrich
dan Eppinger 2001 : 105) Kualitas merupakan jaminan terbaik bagi kita
atas kesetiaan pelanggan, pertahanan terkuat kita dalam menghadapai
pesaing asing, dan satu-satunya jalan menuju pertumbuhan dan
pendapatan yang langgeng. Hasrat untuk menghasilkan barang-barang
terbaik dipasar dunia telah mendorong beberapa Negara dan kelompok
Negara untuk memberikan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan
yang menjadi contoh praktek kualitas terbaik.
Terdapat hubungan yang erat antara kualitas produk dan minat
beli pelanggan. Semakin tinggi level kualitas menyebabkan semakin
tinggi kepuasan pelanggan, dan berpotensi untuk menarik minat
pelanggan. Beberapa pakar mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian
penyimpangan dan sebagainya. Menurut American Society for Quality
Control (dalam Ulrich dan Eppinger 2001 : 106), kualitas adalah
keseluruhan fitur dan sifat produk atau pelayanan yang berpengaruh
pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau
yang tersirat. Itu jelas merupakan definisi kualitas yang berpusat pada
pelanggan.
Para pemasar memainkan beberapa peran dalam membantu
perusahaan mereka mendefinisikan dan memberikan barang dan jasa
yang berkualitas tinggi kepada para pelanggan sasaran, yaitu :
1. Mereka bertanggung jawab untuk secara benar mengidentifikasi
kebutuhan dan tuntutan pelanggan.
2. Mereka harus mengkomunikasikan harapan pelanggan secara benar
kepada perancang produk.
3. Mereka harus memastikan bahwa pesanan pelanggan dipenuhi secara
benar dan tepat waktu.
4. Mereka harus memastikan bahwa pelanggan telah menerima intruksi,
pelatihan, dan bantuan teknis yang tepat dalam penggunaan produk.
5. Mereka harus tetap berhubungan dengan pelanggan setelah penjualan
untuk memastikan bahwa pelanggan tersebut puas dan akan tetap puas.
6. Mereka harus mengumpulkan gagasan pelanggan guna perbaikan
produk dan pelayanan serta memnyampaikan gagasan itu kepada
Jika semua pemasar melakukan kegiatan ini, maka mereka
telah banyak menunjang ke manajemen kualitas total dan
menyebabkan kepuasan yang akan menarik minat pelanggan.
F. Harga
Harga bisa diungkapkan dengan berbagai istilah, misalnya iuran,
tariff, sewa, bunga, premium, komisi, upah, gaji, honorarium, SPP. Dari
sudut pandang pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau ukuran
lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang dibutuhkan agar
memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa
(Tjiptono, 1997 :151). Pengertian ini sejalan dengan konsep pertukaran
(exchange) dalam pemasaran.
Menurut Kotler dan Armstrong (dalam Tjiptono, 1997:154-155)
secara umum ada dua faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam
menetapkan harga, yaitu :
a. Faktor Internal Perusahaan
1. Tujuan Pemasaran Perusahaan
Tujuan pemasaran tersebut bisa berupa maksimalisasi laba,
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa
pasar yang besar, menciptakan kepemipinan dalam hal kualitas,
2. Strategi Bauran Pemasaran
Harga hanyalah salah satu komponen dari bauran
pemasaran. Harga perlu dikoordinasikan dan saling mendukung
dengan bauran pemasaran lainnya, yaitu produk, distribusi dan
promosi.
3. Biaya
Biaya merupakan faktor yang menentukan harga minimal
yang harus ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
Oleh karena itu, setiap perusahaan pasti menaruh perhatian besar
pada aspek struktur biaya.
4. Organisasi
Manajemen perlu memutuskan siapa didalam organisasi
yang harus menetapkan harga. Setiap perusahaan mengalami
masalah penetapan harga menurut caranya masing-masing. Pada
perusahaan kecil, umumnya penetapan harga ditentukan oleh
manajer puncak, sedangkan pada perusahaan besar, seringkali
masalah penetapan harga ditangani oleh divisi atau manajer suatu
lini produk.
b. Faktor Lingkungan Eksternal
1. Sifat Pasar dan Permintaan
Setiap perusahaan perlu memahami sifat pasar dan
permintaan yang dihadapinya, apakah termasuk pasar persaingan
Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah elastisitas
permintaan.
2. Persaingan
Menurut Porter (dalam Tjiptono, 1997 :156) ada lima
kekuatan pokok yang berpengaruh dalam persaingan suatu industri,
yaitu persaingan dalam industri yang bersangkutan, produk
substitusi, pemasok, pelanggan, dan ancaman pendatang baru.
Informasi-informasi yang dibutuhkan untuk menganalisis
karakteristik persaingan yang dihadapi antara lain meliputi :
a) Jumlah Perusahaan dalam industri
b) Ukuran relatif setiap anggota dalam industri
c) Diferensiasi Produk
d) Kemudian untuk memasuki industri yang bersangkutan.
2. Unsur-Unsur Lingkungan Eksternal
Selain faktor-faktor diatas, perusahaan juga perlu
mempertimbangkan faktor ekonomi, kebijakan dan peraturan
pemerintah dan aspek sosial.
G. Distro
Distro, berasal dari singkatan distribution store atau toko
distribusi. Yang bisa diartikan sebagai toko yang khusus mendistribusikan
produk dari mereka sendiri, artinya mereka sendiri yang merancang,
finishing. Artinya konsep distro disini adalah suatu jenis usaha yang
memodifikasi/merubah konsep awal menjadi sebuah konsep baru yang
lebih kareatif dan inovatif dengan beragaman jenis, ukuran, warna serta
disain yang sangat baik, dengan memperhatikan selera serta selalu
mengikuti perkembangan trend yang ada. Produknya juga sangat
terbatas/limited, artinya tidak ada di tempat yang lain, karena semua
produk diproduksi sendiri dengan proses manual, yaitu mencari moitf,
menggunting/memotong kemudian menjahit hingga finishing. Proses
inilah yang cukup rumit dan membutuhkan waktu yang cukup lama.
H. Pengaruh Promosi terhadap Minat Beli
Strategi pemasaran banyak berkaitan dengan komunikasi.
Promosi merupakan salah satu bentuk khusus komunikasi untuk
memenuhi fungsi pemasaran. Untuk dapat menjalankan fungsi pemasaran,
maka hal yang harus dilakukan dalam kegiatan promosi harus lebih dari
sekedar memberikan informasi kepada khalayak. Promosi harus mampu
membujuk khalayak ramai agar tertarik terhadap suatu produk yang
diiklankan dan berperilaku sedemikian rupa sesuai dengan strategi
pemasaran untuk mencetak penjualan dan keuntungan. Promosi akan
membawa dan mengarahkan konsumen membeli produk produk yang oleh
produsen telah dirancang sedemikian rupa, sehingga diyakini dapat
promosi maka produsen harus mampu mempengaruhi pemilihan, minat,
dan keputusan konsumen untuk pembeli (Jefkins, 1997 : 15).
I. Pengaruh Kualitas terhadap Minat Beli
Terdapat hubungan yang erat antara kualitas produk dan
pelayanan, minat beli pelanggan dan kepuasannya, serta profitabilitas
perusahaan. Semakin tinggi level kualitas menyebabkan semakin tingginya
kemungkinan minat beli pelanggan dan kepuasannya, yang juga
mendukung harga yang lebih tinggi dan seringkali biaya menjadi lebih
rendah (Ulrich dan Eppinger 2001:95). Kemampuan perusahaan untuk
mempelajari lebih dalam perbaikan kualitas produk yang dijual, itu jelas
merupakan salah satu kunci perusahaan agar mendapatkan banyak
pelanggan yang loyal.
J. Pengaruh Harga terhadap Minat Beli
Pengaruh harga terhadap minat beli menurut Prof.Dr. Winardi
SE (dalam Wibowo 2001 : 20) dalam bukunya “Harga dan Penetapan
Harga dalam Bidang Pemasaran” dikatakan bahwa harga merupakan
faktor yang sangat penting yang mempengaruhi pembeli. Pada akhirnya,
konsumen akan memutuskan apakah harga suatu produk tepat atau tidak.
Ketika konsumen membeli suatu produk, maka mereka mempertukarkan
sesuatu yang memiliki nilai (harga) untuk mendapatkan sesuatu yang
produk itu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa harga memiliki
pengaruh yang cukup kuat terhadap minat beli sampai tingkat keputusan
pembelian konsumen.
K. Minat Beli konsumen (Purchase Intention)
Salah satu teori yang dapat menerangkan hubungan anatara
sikap, minat dan perilaku adalah teori reasoned action, yang dikemukakan oleh Feisbein dan Ajezen (dalam Utami, 2005:34) mengenai model intensi
perilaku (Feisbein’s Behavioral Intention Model). Perilaku seseorang sangat tergantung pada minatnya, sedangkan, minat berperilaku tergantung
pada sikap dan norma subyektif atas perilaku. Keyakinan atas akibat
perilaku sangat mempengaruhi sikap norma subyektifnya. Sikap individual
terbentuk dari kombinasi antara keyakinan dan evaluasi tentang keyakinan
penting seorang konsumen, sedangkan, norma subyektif ditentukan oleh
keyakinan dan motivasi bahwa orang penting lain berpendapat sebaiknya
melaksanakan atau tidak berperilaku. Menurut Feisbein dan Ajzen (dalam
Utami, 2005:34) keyakinan menunjukkan informasi yang dimiliki
seseorang tentang suatu obyek. Berdasarkan informasi, sikap atau perilaku
terhadap suatu obyek merupakan sesuatu yang menguntungkan atau
merugikan. Berbagai informasi yang diterima dan terkumpul pada diri
seseorang inilah yang disebut dengan pengetahuan.
Aspek pengetahuan yang mempengaruhi sikap adalah aspek
permasalahan. Norma subyektif berisikan keputusan yang dibuat
individual setelah mempertimbangkan pandangan orang-orang yang
mempengaruhi norma subyektif tentang perilaku tertentu. Individual dapat
terpengaruh atau tidak tergantung pada kekuatan kepribadian individual
yang bersangkutan dalam menghadapi kehendak orang lain. Menurut
Assael (dalam Utami, 2005:34).
L. Hasil Penelitian Sebelumnya
Ujianto, Abdurachman. 2004. Analisis faktor-faktor yang
menimbulkan kecenderungan Minat Beli Konsumen Sarung (Studi
Perilaku Konsumen Sarung di Jawa Timur). Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh
konsumen untuk membeli produk sarung. Sedangkan fokus penelitiannya
adalah faktor-faktor apa yang paling dominan dalam kecenderungan minat
beli konsumen terhadap produk sarung. Dalam penelitian ini, populasinya
adalah para konsumen yang membeli sarung di gresik dan pasuruan Jawa
Timur. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
berjumlah 120 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah teknik purposive sampling, dan sampel diambil dari para konsumen yang membeli sarung di gresik dan pasuruan Jawa Timur. Teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
Berdasarkan penelitian di atas, kesimpulan dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen
untuk membeli sarung adalah kualitas, promosi, kelompok referensi,
merek, desain, harga dan diskon. Dari keseluruhan faktor tersebut, faktor
kualitas dan kelompok referensi merupakan faktor yang paling dominan.
M. KERANGKA KONSEPTUAL
Kerangka Pemikiran Teoritis menurut Bilson Simamora (dalam
Ifnu. 1997:39) adalah model konseptual yang disesuaikan atau dibentuk
sesuai dengan kebutuhan penelitian. Kerangka pemikiran teoritis yang
baik adalah yang menjelaskan secara terperinci pemikiran tentang
hubungan antar konsep yang diduga ada dalam penelitian.
Jadi pemikiran teoritis dalam penelitian ini akan digambarkan
sebagai berikut :
Promosi (X1)
Kualitas (X2) Minat Beli Konsumen
(Y)
Harga ( X3)
Keterangan :
: Secara simultan (Garis Pengaruh promosi, kualitas dan harga
N. HIPOTESIS
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap masalah yang diajukan dan jawaban itu masih akan diuji
kebenarannya. Dari kerangka penelitian yang dilakukan, maka dapatlah
dikemukakan hipotesis dalam penelitian ini, yaitu :
Promosi, Kualitas dan Harga Produk Minimal Salah Satu
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian studi
kasus. Studi kasus merupakan suatu penelitian terhadap obyek tertentu yang
populasinya terbatas dan kesimpulan yang ditarik hanya berlaku pada daerah
penelitian.
B. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek Penelitian adalah orang atau lembaga yang bisa dimintai
keterangan. Dalam penelitian ini, subyek penelitiannya adalah mahasiswa
yang belum melakukan pembelian/berbelanja di distro tetapi mengetahui
tentang promosi, kualitas, dan produk distro.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah hal yang akan diteliti. Dalam penelitian
ini, obyek penelitiannya adalah persepsi konsumen tentang, promosi,
kualitas, harga dan minat beli konsumen produk distro.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu penelitian: Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – April
2010.
2. Lokasi penelitian : Penelitian ini dilakukan di Distro Sipirili Monster,
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang tidak tergantung pada
variabel lain. Dalam penelitian ini variabel Independennya adalah :
promosi, kualitas dan harga produk produk distro.
2. Variabel dependen
Variabel dependen adalah variabel yang tergantung pada variabel
lain. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah minat beli
konsumen.
E. Definisi Operasional
1. Minat Beli, adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap
sesuatu, gairah, keinginan. (Kamus besar Bahasa Indonesia, 1993 :
583). Seorang pembeli ialah orang yang dalam pikirannya
terkandung niat dan memutuskan untuk melakukan pembelian
terhadap produk tertentu. (Kotler, 2000 : 174). Dalam penelitian
ini, peneliti ingin mengukur minat beli atau ketertarikan konsumen
terhadap produk distro.
2. Promosi, menurut Institut Periklanan Inggris (dalam Jefkins, 1997 :
5) merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang
diarahkan kepada calon pembeli yang paling potensial atas produk
barang atau jasa tertentu. Promosi dalam penelitian ini dilihat dari
menarik prilaku konsumen dan mempengaruhinya agar memiliki
minat untuk membeli produk distro.
3. Kualitas merupakan Keseluruhan fitur dan sifat produk atau
pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat (Ulrich dan
Eppinger 2001 : 105). Dalam penelitian ini, kualitas dilihat dari
persepsi konsumen yaitu ketahanan, kenyamanan, kesesuaian
warnan, kesesuaian merek, kesesuaian model serta kesesuaian
ukuran.
4. Harga, adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan
manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang
nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui
tawar-menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama
terhadap semua pembeli (Tjiptono,1997 : 152). Harga dalam
penelitian ini dilihat dari bagaimana persepsi konsumen pada harga
produk distro, apakah konsumen merasa yakin terhadap produk
tersebut dengan melihat harganya dan apakah konsumen merasa
manfaat dan nilai produk distro sesuai dengan harganya sehingga
mempengaruhi minat beli mereka.
5. Distro, berasal dari singkatan distribution store atau toko distribusi.
Yang bisa diartikan sebagai toko yang khusus mendistribusikan
produk dari mereka sendiri, artinya mereka sendiri yang
kemudian sampai proses finishing. Artinya konsep distro disini
adalah suatu jenis usaha yang memodifikasi/merubah konsep awal
menjadi sebuah konsep baru yang lebih kareatif dan inovatif
dengan beragaman jenis, ukuran, warna serta disain yang sangat
baik, dengan memperhatikan selera serta selalu mengikuti
perkembangan trend yang ada. Produknya juga sangat
terbatas/limited, artinya tidak ada di tempat yang lain, karena
semua produk diproduksi sendiri dengan proses manual, yaitu
mencari motif, menggunting/memotong kemudian menjahit,
merapikan hingga finishing. Proses ini cukup rumit dan
membutuhkan waktu yang cukup lama.
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Nawawi (dalam Utari 2005 :13) populasi adalah
keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda,
hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes atau peristiwa, sebagai sumber data
yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Populasi
dalam penelitian ini adalah semua konsumen produk distro.
2. Sampel
Sampel dapat diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi
sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Artinya, sampel adalah
Utari 2005 :13). ). Sampel penelitian ini adalah sebagian konsumen produk
distro. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100
responden.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling
non probabilitas, dimana elemen-elemen populasi tidak diketahui apakah
berkesempatan menjadi elemen sampel. Sampel non probabilitas terdiri
dari judgement sampling, quota sampling, purposive convinience sampling
dan snowball sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive convinience sampling, yaitu sampling dengan pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri dan sifat-sifat tertentu yang
dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau
sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Adapun ciri-ciri yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah semua konsumen yang belum
melakukan pemembelian produk distro tetapi memiliki kemauan untuk
membeli. Adapun cara yang digunakan adalah dengan berada didistro
untuk mengamati serta mengajukan pertanyaan terkait apakah mereka
H. Jenis dan Sumber Data
1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung atas objek
penelitian yang berkaitan dengan penelitian dan merupakan data utama.
Dalam penelitian ini data primer adalah data hasil pengisian kuesioner
yang diperoleh atas objek penelitian.
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang tidak secara langsung diperoleh
atas objek penelitian, sumber data ini dipergunakan sebagai pelengkap
data primer. Dalam penelitian ini data sekunder adalah data yang diperoleh
dari studi pustaka dan informasi lain yang berkaitan dengan penelitian.
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dengan cara membuat daftar pertanyaan
yang kemudian dibagikan untuk dijawab respon dengan maksud untuk
mendapatkan jawaban tentang objek yang diteliti. Jumlah responden yang
diambil sebagai sampel sebanyak 100 responden dan memakai metode
purposive convinience sampling yang digunakan dengan tujuan untuk memperoleh sampel yang sesuai dengan kebutuhan penelitian (Sugiyono,
Sangat setuju (SS) = 5
Setuju (S) = 4
Netral (N) = 3
Tidak setuju (TS) = 2
Sangat tidak setuju (STS) = 1
J. Uji Instrumen Penelitian
Teknik pengujian instrumen dapat dilakukan dengan melakukan
pengujian validitas dan reliabilitas.
1. Uji Validitas
Uji Validitas yaitu alat pengukuran yang menunjukkan
seberapa jauh suatu alat ukur memiliki ketepatan dan kecermatan
dalam melakukan fungsi ukurnya dengan menggunakan teknik
korelasi product moment. Pengukuran atau pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara nilai dari tiap-tiap item
pernyataan dengan skor total. Dari perhitungan tersebut dapat
diketahui seberapa besar masing-masing sumbangan item pernyataan
terhadap skor total.
Rumus koefisien korelasi product moment (Hadi, 1991:42) :
Γ
ΧΥ=(
) (
)
(
)
(
Ν∑
Χ∑
−∑
Χ)
(
∑ ∑
Ν∑
Υ −(
∑
Υ)
)
ΥΧ − ΧΥ Ν
2 2
2 2
rxy : Koefisien korelasi antara X dan Y (product moment)
X : Nilai total jawaban dari masing-masing nomor dari
responden
Y : Total butir dari jawaban responden
∑ X : Jumlah skor butir
∑ XY : Jumlah hasil kali antara X dan Y
N : Banyaknya sampel uji coba
Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka ketentuannya
adalah sebagai berikut :
1. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka
instrument tersebut dikatakan valid.
2. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka
instrumen tersebut dikatakan tidak valid.
2. Uji Realibilitas
Uji keandalan / reliabilitas yaitu tingkat kestabilan dari
penggunaan teknis belah dua dengan mengembangkan item-item
kuesioner menjadi dua kelompok (Hadi, 2001:43). Untuk mengukur
reliabilitas digunakan teknik belah dua, yaitu membagi pertanyaan
yang valid menjadi 2 belah antara kelompok item bernomor genap
dengan kelompok item bernomor ganjil. Rumus untuk menghitung
reliabilitas kuesioner adalah dengan menggunakan rumus korelasi
Rumusnya : ΓΧΥ=
( )
gg gg
Γ +
Γ 1
2
Keterangan : ΓΧΥ= koefisien reliabilitas
gg
Γ = koefisien korelasi product moment taraf nyata 5%
Apabila rXY lebih besar dari r tabel, maka berarti kuesioner sebagai
alat pengukur telah memenuhi syarat reliabilitas. Begitu pula
sebaliknya, apabila rXY lebih kecil dari r tabel, maka berarti
kuesioner tersebut tidak memenuhi syarat reliabilitas.
K. Alat Analisis Data
Dalam menghitung pengaruh iklan, kualitas, dan harga terhadap minat
beli dapat menggunakan alat analisis regresi linier berganda.
Secara matematis sebagai berikut :
Regresi Linier Berganda :
Y = a + b
1X
1+ b
2X
2+ b
3X
3 Dimana :Y = Minat Beli konsumen
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi promosi
b2 = Koefisien regresi kualitas
b3 = Koefisien regresi harga
X1 = Variabel promosi
X2 = Variabel kualitas
L. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinieritas
Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi
berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas, dimana akan
diukur tingkat pengaruh variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien
korelasi ( r ). Dikatakan terjadi multikolinieritas, jika koefisien korelasi
antar variabel bebas (X1 dan X2, X2 dan X3) lebih besar dari 0,60 (r >
0.60). Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi antar
variabel bebas (X1 dan X2, X2 dan X3) lebih kecil atau sama dengan 0,60
( r ≤ 0,60).
2. Uji Heteroskedastisitas
Dalam persamaan regeresi berganda perlu juga diuji mengenai
sama atau tidak varians dari residual observasi yang satu dengan observasi
yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama disebut terjadi
Homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama disebut terjadi
Heteroskedastisitas.
3. Uji Normalitas
Uji asumsi klasik normalitas digunakan untuk menguji data
variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi
yang dihasilkan, berdistribusi normal atau tidak normal.
4. Uji Autokorelasi
Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah
tidak baik dan tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru
timbul jika ada korelasi secara linier antara kesalahan pengganggu t
(berada) dengan kesalahan pengganggu t-1( sebelumnya).
Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah
autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Terjadi autokorelasi jika nilai DW < -2.
b. Tidak terjadi autokorelasi jika -2 ≤ DW ≤ +2
c. Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW > +2
M. Pengujian Hipotesis
1. Uji Global (Uji F)
Uji F dimaksudkan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari
variabel bebas yaitu kualitas (X1), kemasan (X2) dan harga (X3) untuk
dapat atau mampu menjelaskan tingkah laku atau keragaman variabel
tidak bebas dalam hal ini kepuasan konsumen (Y). Uji global juga
dimaksudkan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas memiliki
koefisien regresi sama dengan nol.
Untuk melakukan pengujian secara global, maka ada beberapa
langkah yang diperlukan yaitu :
a. Menyusun hipotesis
Hipotesis yang ingin diuji adalah kemampuan variabel bebas
tidak dapat mempengaruhi, variabel bebas dapat dianggap nilai
koefisien regresiya sama dengan nol, sehingga berapapun nilai
variabel bebas tidak akan berpengaruh terhadap variabel bebas.
Dalam menyusun hipotesis selalu ada hipotesis nol dan
hipotesis alternatif. Untuk hipotesis nol selalu mengandung unsur
kesamaan, maka dapat dirumuskan hipotesis nol adalah koefisien
regresi sama dengan nol. Untuk hipotesis alternatifnya adalah
koefisien regresi tidak sama dengan nol. Hipotesisnya dirumuskan
sebagai berikut :
H0 : b1 ; b2 ; b3≤ 0
Ha : b1 ; b2 ; b3 minimal salah satu lebih besar (>) dari 0
b. Menentukan daerah keputusan hipotesis.
Untuk uji ini digunakan tabel F. Untuk mencari nilai F-tabel
perlu diketahui derajat bebas pembilang pada kolom, derajat bebas
penyebut pada baris dan taraf nyata. Umumnya ada dua taraf nyata
yang dipakai yaitu 1 % dan 5%. Untuk ilmu pasti lebih baik digunakan
1% sedang ilmu sosial dapat digunakan 5%. Untuk derajat pembilang
digunakan nilai k-1. yaitu jumlah variabel dikurang 1. untuk derajat
penyebut digunakan n-k, yaitu jumlah sampel dikurangi dengan
c. Menentukan nilai F-hitung
Nilai F-hitung ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
F = R2 / (k-1) (1-R2) / (n-3)
Dimana :
F = Nilai F-hitung
R2 = Nilai koefisien korelasi
k = jumlah variabel
n = jumlah sampel
d. Menentukan daerah keputusan.
Menentukan wilayah H0 dan Ha serta membandingkan dengan
nilai F-hitung untuk mengetahui apakah menerima H0 atau menerima
Ha.
e. Memutuskan Hipotesis
Untuk memutuskan hipotesis apakah menerima atau menolak
H0, maka :
1) Nilai F-hitung ≥ F-tabel pada α 0,05 atau F-hitung pada p-value≤
0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
38
BAB IV
GAMBARAN UMUM DISTRO SPIRILI MONSTER
A. Sejarah Singkat
Awal mula berdirinya Distro Spirilli monster adalah ketika
Sekelompok anak muda kumpul-kumpul di suatu tempat, kemudian
muncul ide untuk mendirikan sebuah distro yang kemudian dinamakan
Sipirilli Monster. Kemudian mulai menyewa tempat tepatnya di Jalan
Candrawasih no 31.Yogyakarta, yang di gunakan hingga sekarang.
Dalam pembangunan distro Sipirilli Monster sendiri, didesain
dengan bangunan dan interior bergaya minimalis serta penataan produk
yang sesuai dengan jenis produknya. Hal ini dimaksudkan agar distro
terkesan menarik dan membuat konsumen merasa nyaman dalam memilih
produk yang ditawarkan. Dalam hal pasokan barang yang dipajang dalam
show room, Sipirilli Monster memiliki sekitar 50% produk sendiri dan
50% produk dari distro lain seperti dari Distro Chiseel, Mailbox, Slackers,
Whatever, dan Nimco. Dalam hal ini Sipirilli Monster lebih
mengutamakan produk-produknya sendiri. Dalam hal produk, Sipirilli
Monster mampu meng-Up date produknya setiap hari, dimana dalam satu
desain produk, hanya memajang 2 item (limited) di dalam s h o w r o o m, sehingga para konsumen dapat memilih produk dengan desain yang
mereka suka tanpa harus ada yang menyamai desain produk yang mereka
Selain mendirikan distro sebagai tempat penjualan, Sipirilli
Monster juga mempunyai tempat produksi sendiri. Tempat Produksi
didirikan dengan maksud agar lebih mudah untuk membuat, mengkonsep
serta meminimalisasi kendala-kendala yang dulu pernah dihadapi.
Dengan konsep yang kuat serta kualitas yang baik, mereka mulai
memasarkan produk di luar Yogyakarta seperti Jakarta, Bandung,
Semarang, Balikpapan, Makasar dan masih banyak titik lainnya hingga
mencapai 22 titik di Indonesia. Untuk kawasan Yogyakarta sendiri
Sipirilli Monster mempunyai 5 titik untuk memasarkan produknya yaitu di
Distro Mailbox, Slackers, Whatever, dan Nimco. Hingga kini dengan
desain serta konsep yang cukup kuat membuat produk Sipirilli Monster
cukup mendapatkan tempat di industri clothing baik di Yogyakarta
maupun di luar Yogyakarta.
B. Pemasaran
Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk
menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada
konsumen. Untuk dapat mencapai tujuan pemasaran Sipirilli Monster
mengembangkan alat-alat bauran pemasaran, bauran pemasaran yang
1. Kualitas
Dalam memproduksi produk, Sipirilli Monster sangat
memperhatikan kualitas produknya. Mulai dari kualitas bahan,
warna, jahitan ataupun kualitas sablon yang digunakan dalam
produknya sangat diperhatikan. Mengenai model produk Sipirilli
Monster mengikuti mode perkembangan zaman dan
produk-produknya berrsifat limited terutama produk T-Shirt. Adapun
jenis-jenis produk yang ditawarkan Triggers Syndicate dapat dilihat
pada tebel berikut :
Tabel IV.1
Jenis Produk Sipirilli Monster
No. Jenis Produk Model Bahan
1. T-shirt Lengan pendek, lengan panjang,
polo T-shirt
Katun 100%
2. Kemeja Lengan pendek, lengan panjang,
lengan 3/4
Katun 100%
3. Celana Pendek, panjang dan celana
boxer
Katun, polyster, kanvas, denim
4. Jaket dan Sweater Standar, pakai topi, pakai zipper Katun, polyster,
kanvas, denim
5. Sandal dan Sepatu Standar Kain dan kulit.
6. Tas Tas punggung dan tas samping Kain.
7. Aksesoris (topi, dompet, ikat pinggang,
pin,gelang)
Standar Katun, polyster,
kanvas, denim, pelastik.
8. CD dan Kaset Band Indie Yogyakarta
2. Promosi
Salah satu cara untuk memperkenalkan berbagai produk
yang ada adalah dengan cara promosi. Usaha peningkatan
penjualan yang dilakukan oleh Distro Triggers Syndicate adalah sebagai berikut :
a. Potongan harga atau discount yang diberikan konsumen pada saat pameran.
b. Sebagai sponsor acara-acara live musik.
c. Sebagai sponsor artis-artis dalam acara FTV dan Reality Show.
d. Sebagai sponsor band-band
3. Harga
Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau
jasa, setiap perusahaan harus menerapkan harga secara tepat.
Dalam menetapkan harga Produk, Sipirilli Monster menetapkan harga mulai dari Rp.45.000,00 – Rp.450.000,00, dan harga yang
ditetapkan selalu mempertimbangkan dan menyesuaikan dengan
kualitas dan harga pasaran. Pada saat event-event tertentu seperti
pameran ataupun pada saat bazar Distro Sipirilli Monster
memberikan potongan harga.
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi perusahaan adalah gambaran hubungan antar
wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dalam organisasi. Dengan
adanya struktur organisasi dapat menghindarkan timbulnya
ketidakjelasannya hubungan yang mengakibatkan banyak kerugian seperti
lepasnya tanggung jawab, pekerjaan yang tidak efisien, ketidakjelasan
dalam pengambilan keputusan, dan kesimpangsiuran deskripsi pekerjaan
yang harus di jalankan. Adapun Struktur organisasi adalah sebagai berikut:
Gambar IV.I
Strukktur Organisasi Distro Sipirilli Monster
Produksi
Owner
Marketing
Frontliner 5 orang Free Land
43
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan deskripsi tentang identitas responden dan
analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin, usia,
pendapatan/uang saku, pendapatan orang tua, informasi tempat tinggal dan
pekerjaan orang tua responden. Analisis kuantiatif terdiri dari uji instrumen
(Validitas dan Reliabilitas instrumen), Regresi Linier Berganda, uji Asumsi
Klasik, uji t dan uji F. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana “Pengaruh
Promisi, Kualitas, dan Harga Produk Distro Terhadap Minat Beli konsumen”.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak (software) SPSS (Statistical Product and Service Solution) 16.0 for Windows (Evaluation Version) dan Microsoft Office Excel 2003.
A. Profil Responden
1. Jenis Kelamin
Jumlah pria yang menjadi responden sebanyak 54% dan wanita
sebanyak 46%. Persentase ini menunjukkan lebih dari separuh sampel
adalah pria.
Tabel V.1
Distribusi responden berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi % Frekuensi
1 Laki-laki 54 54
2 Perempuan 46 46
Total 100 100.0
2. Usia
Usia dikelompokkan menjadi tiga kelompok : pertama, sekelompok
berusia 17 sampai dengan 19 tahun. Kedua, sekelompok responden
berusia 20 sampai 22 tahun. Dan ketiga, sekelompok responden berusia 23
sampai dengan 25 tahun. Hasil pengujian deskriptif mendapatkan
mayoritas responden berada dalam kelompok usia 20 sampai dengan 22
tahun, jumlahnya mencapai 63 %.
Tabel V.2
Distribusi konsumen berdasarkan Usia
No Usia (th) Frekuensi % Frekuensi
1 17 - 19 25 25
2 20 - 22 63 63
3 23 - 25 12 12
Total 100 100.0
Sumber : pengolahan data primer
3. Pendapatan
Terdapat enam klasifikasi yang digunakan untuk mengelompokkan
tingkat pendapatan, dalam hasil penelitian ini, penulis memperoleh
respoden yang mayoritas 30 % berpendapatan (uang saku) antara Rp.
600.001 - Rp. 800.00, kemudian sebanyak 20 % yang berpendapatan
(uang saku) antara Rp. 800.001 – Rp. 1.000.000, sedangkan yang lainnya
Tabel V.3
Distribusi responden berdasarkan Pendapatan
No Pendapatan (Rupiah) Frekuensi % Frekuensi
1 200.000 Kebawah 9 9
2 200.001 - 400.000 11 11
3 400.001 - 600.000 18 18
4 600.001 - 800.000 30 30
5 800.001 - 1000.000 20 20
6 Diatas 1.000.000 12 12
Total 100 100.0
Sumber : pengolahan data primer.
4. Pendapatan Orang Tua
Terdapat empat klasifikasi yang digunakan untuk mengelompokkan
tingkat pendapatan orang tua responden, dari hasil penelitian ini, penulis
memperoleh Pendapatan Orang Tua respoden mayoritas 50 % adalah
antara Rp. 2.000.000 - Rp. 3.000.000, kemudian sebanyak 22 %
Pendapatan Orang Tua respoden antara Rp. 1,000.000 – Rp. 2.000.000,
sedangkan yang lainnya tersebar pada kelompok pendapatan lain.
Tabel V.4
Distribusi responden berdasarkan Pendapatan Orang Tua
No Pendapatan Orang Tua (Rupiah) Frekuensi %
Frekuensi
1 Rp 1.000.000 Kebawah 10 10
2 Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 22 22
3 Rp. 2.000.001 – Rp. 3.000.000 50 50
4 Diatas Rp. 3.000.000 18 18
Total 100 100.0
Sumber : pengolahan data primer.
5. Status Tempat Tinggal
Sebagian besar responden bertempat tinggal dengan kost, jumlahnya
Yang lainnya bertempat tinggal dengan status kontrak/sewa atau ikut
saudara. Hal ini diduga berkaitan dengan Yogyakarta yang menyandang
kota pendidikan, sehingga banyak pendatang dari luar untuk belajar di
Yogyakarta, sehingga bsebagian besar status tinggal sebagai kost.
Tabel V.5
Distribusi konsumen berdasarkan Tempat Tinggal
No Tempat tinggal (th) Frekuensi % Frekuensi
1 Sewa/ kontrak 16 16
2 Kost 50 50
3 Rumah orang tua 25 25
4 Rumah saudara 9 9
Total 100 100.0
Sumber : pengolahan data primer.
6. Pekerjaan Orang Tua.
Sebagian besar orang tua responden bekerja sebagai pegawai negri
yang jumlahnya mencapai 40 %. Sebagian besar lagi wiraswasta dengan
jumlah 25 %. Sedangkan yang lainnya tersebar pada kelompok
pendapatan lain.
Tabel V.6
Distribusi konsumen berdasarkan Pekerjaan Orang Tua
No Pekerjaan Orang Tua Frekuensi % Frekuensi
1 Wiraswasta 25 25
2 Pegawai Negri 40 40
3 Pegawai Swasta 20 20
4 Dan lain-lain 15 15
Total 100 100.0
B. Analisis Kuantitatif
1. Hasil Uji Validitas
Pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan dengan rumus
Product Moment (Pearson) antara masing-masing item yang mengukur
suatu skala dengan skor total skala tersebut. Kriteria yang digunakan
adalah bila nilai koefisien korelasi item total lebih besar dari nilai r tabel,
maka item yang bersangkutan dapat dinyatakan valid/sahih atau apabila
nilai probabilitas korelasi [sig.(2-tailed) lebih kecil dari taraf signifikan (α)
sebesar 0.05. (Singarimbun dan Sofian Effendi, 1995 : 123).
Untuk responden yang berjumlah 100, dapat diperoleh derajat
bebas (df) sebesar N – 2 (100 – 2 = 98). Untuk df = 98 dan nilai alpha 5%
(satu sisi), diperoleh nilai r tabel sebesar 0,197. Nilai r tabel ini selanjutnya
digunakan untuk kriteria validitas item-item kuesioner. Untuk dapat
Tabel V.7
Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel
Itemr-xy r-tabel
(df=98,α=5%) Ket.
Promosi
1
0.785 0,197. Valid2 0679 0,197 Valid
3 0.767 0,197 Valid
4 0.833 0,197 Valid
Kuali