• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh promosi, kualitas dan harga produk distro terhadap minat beli konsumen : studi kasus dilakukan pada Distro Sipirilli Monster, Jalan Candrawasih No. 31 Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh promosi, kualitas dan harga produk distro terhadap minat beli konsumen : studi kasus dilakukan pada Distro Sipirilli Monster, Jalan Candrawasih No. 31 Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PROMOSI, KUALITAS DAN HARGA PRODUK

DISTRO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

Studi Kasus dilakukan pada Distro Sipirilli Monster,

Jalan Candrawasih no 31.Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Dede Suleman

NIM : 062214126

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

PENGARUH PROMOSI, KUALITAS DAN HARGA PRODUK

DISTRO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

Studi Kasus dilakukan pada Distro Sipirilli Monster,

Jalan Candrawasih no 31.Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Dede Suleman

NIM : 062214126

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman.

Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu,

Bahwa Kristus Yesus ada dalam diri kamu ?

Sebab jika tidak demikian kamu tidak tahan uji.

( 2 Korintus 13:5 )

“Orang yang gagal adalah orang yang selalu kelebihan satu alasan,

Sebaliknya orang yang sukses adalah orang yang selalu kelebihan satu cara”

Skripsi ini Ku Persembahkan Kepada:

Yesus Kristus

Papa Lenyum dan Mama Martina Tempel

(6)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 17 Maret 2011

(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama

:

Dede

Suleman

Nomor Mahasiswa

: 06 2214 126

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH PROMOSI, KUALITAS DAN HARGA PRODUK

DISTRO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

Studi Kasus dilakukan pada Distro Sipirilli Monster,

Jalan Candrawasih no 31.Yogyakarta

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

perlu meminta ijin ataupun memberikan royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 17 Maret 2011

Yang menyatakan

(8)

vii

ABSTRAK

PENGARUH PROMOSI, KUALITAS DAN HARGA PRODUK DISTRO

TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

Dede Suleman

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2011

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh secara simultan

promosi, kualitas dan harga produk distro terhadap minat beli konsumen. Penelitian

ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2010 di Distro Sipirilli Monster, Jalan

Cendrawasih no 31.Yogyakarta, dengan cara studi kasus pada konsumen produk

distro.

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik kuesioner. Populasi yang

digunakan dalam penelitian in adalah semua konsumen produk distro. Sedangkan

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian konsumen produk

distro. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

convenience

sampling.

Dengan menggunakan teknik sampling tersebut didapatkan 100 responden

yang ingin membeli produk distro. Teknik analisis data yang digunakan adalah

analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik dan uji F atau uji simultan.

(9)

viii

ABSTRACT

THE EFFECT OF PROMOTION, QUALITY AND PRICE OF DISTRO

PRODUCTS ON CONSUMER PURCHASE INTEREST

Dede Suleman

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2011

The purpose of this study was to determine the simultaneous effects of

promotion, quality and price of the Distro product of consumer purchase interest.

This research was conducted in February-March 2010 in Sipirilli Monsters Distro

Jalan Cendrawasih no 31.Yogyakarta, by conducting case study at Distro consumers.

Data was collected by questionnaire technique. The object used in the study

was all the distro products consumers. While the sample used in this study was of

Distro products consumers. Sampling technique in this research is

convenience

sampling

. Using this technique, the researcher employed 100 respondents who

wanted to buy the Distro products. The data analysis techniques used were multiple

linear regression analysis, the classical assumption test and F test or

simultaneouslytests.

(10)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan anugerah dan karunianya, karena atas berkat dan rahmat-Nyalah penulis

dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul :

“Pengaruh Promosi, Kulitas,

dan Harga Produk Distro Terhadap Minat Beli Konsumen”

Studi Pada

konsumen Distro Sipirili Monster, Jalan Candrawasih no 31Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak.

Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1.

Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si.,Akt. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

2.

Bapak Bapak Venantius Mardi Widyadmono, SE.,M.B.A selaku Ketua Program

Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3.

Bapak A. Yudi Yuniarto, SE, MBA selaku Dosen Pembimbing I yang telah

bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan

serta masukan yang sangat berharga dengan penuh perhatian dan kesabaran

sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.

(11)

x

5.

Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma,

yang telah memberikan bekal pengetahuan dan bantuannya kepada penulis selama

ini.

6.

Papa Lenyum dan Mama Martina Tempel, Abang Robinus dan Kakak Ida, serta

keponakan yang lucu-lucu Warno, Yongki, dan Galang, paman Segel dan Bibi

Ingin serta semua keluarga yang telah memberikan kesempatan, kepercayaan,

dukungan, doa, dan kasih, semangat dan pengorbanan yang tak terhingga kepada

penulis sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7.

Teman-teman seperjuangan Manajemen’06 : Tovik, Hendro, Arya, Fendi,

Dunggil, Igna, Gustin, Suhe, Jono, Joko, Daru, Ike, Layung, Ine, Rara, Ajeng,

Avi, Meli, George, Bintang, Agung, Angkit, Jojo dan masih banyak yang lainnya

yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih buat persahabatan yang

indah dan dukungannya selama ini.

8.

Semua teman-teman Bedayongk terhormat : Cik, Darwis, Adi, Agung, Jepi, Een,

Alek, Mindau, Guido, Beni, Bang Tain, Darwin, Bojai, Ari, Uno, Wandre, Ellen,

Brtin, Eti, Dami, dan masih banyak yang lainnya yang tidak bisa disebutkan satu

persatu, terima kasih buat persahabatan yang indah dan dukungannya selama ini.

9.

Saudara-saudaraku di TarQ Tercinta : Mas Janto, Mas Tarto, Mas Erwin, Mas

(12)

xi

10.

Semua pihak yang telah mendukung dan membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih banyak atas

bantuannya.

Semoga Tuhan Yang Maha kasih membalas budi baik tersebut dengan penuh

berkelimpahan. Penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi pembaca yang

berminat dan dapat juga sebagai bahan bacaan untuk penelitian selanjutnya.

Akhir kata penulis terbuka atas semua kritik dan saran yang nantinya akan

semakin mengembangkan dan penyempurnaan karya ini.

Yogyakarta,17 Maret 2011

(13)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...ii

HALAMAN PENGESAHAN...iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN...iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUB LIKASI...vi

ABSTRAK ...vii

ABSTRACT...viii

KATA PENGANTAR ...ix

DAFTAR ISI...xii

DAFTAR TABEL...xv

DAFTAR GAMBAR ...xvi

DAFTAR LAMPIRAN...xvii

BAB I PENDAHULUAN ...1

A.

Latar Belakang Masalah...1

B.

Rumusan Masalah ...4

C.

Pembatasan Masalah ...5

D.

Tujuan Penelitian ...5

E.

Manfaat Penelitian...5

BAB II LANDASAN TEORI ...6

(14)

A. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran...6

B. Konsep Pemasaran ...6

C. Perilaku Konsumen ...8

D. Promosi...9

E. Kualitas ... 14

F. Harga ...16

G. Distro ...18

H. Pengaruh Promosi terhadap Minat Beli Konsumen ...19

I. Pengaruh Kualitas terhadap Minat Beli Konsumen ...20

J. Pengaruh Harga terhadap Minat Beli Konsumen ...20

K. Minat Beli Konsumen ...21

L. Penelitian Sebelumnya ...22

M. Kerangka konseptual ...23

N. Hipotesis ...24

BAB III METODE PENELITIAN...25

A. Jenis Penelitian ...25

B. Subjek dan Objek Penelitian ...25

C. Waktu dan Lokasi Penelitian...25

D. Variabel Penelitian ... ...26

E. Definisi Operasional...26

F. Populasi dan Sampel ...28

G. Teknik Pengambilan Sampel ...29

(15)

H. Sumber Data... 30

I. Teknik Pengumpulan Data ... 30

J. Pengujian Instrumen Penelitian... 31

K. Alat Analisi Data... 33

L. Uji Asumsi Klasik ... 34

M. Pengujian Hipotesis... 35

BAB IV GAMBARAN UMUM DISTRO SPIRILI MONSTER... 38

A. Sjarah Singkat ... 38

B. Pemasaran ... 39

C. Struktur Organisasi ... 41

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 43

A. Profil Responden ... 43

B. Analisis Kuantitatif ... 47

C. Pembahasan ... 54

BAB VI KESIMPULAN SARAN DAN KETERBATASAN ... 55

A. Kesimpulan ... 55

B. Saran... 56

C. Keterbatasan ... 57

DAFTAR PUSTAKA... 58

LAMPIRAN... 60

(16)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel IV.1 Jenis Produk Sipirilli Monster………...…… 41

Tabel V.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 44

Tabel V.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... 45

Tabel V.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan ... 46

Tabel V.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Orang Tua... 46

Tabel V.5 Distribusi Responden Berdasarkan Tempat Tinggal... ... 47

Tabel V.6 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua…... 47

Tabel V.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian... 49

Tabel V.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 50

Tabel V.9 Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas ... 51

(17)

xvi

DAFTAR GAMBAR

(18)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Kuesioner Penelitian

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendekatan penjualan menghendaki para produsen memperluas

pemasarannya, sehingga produsen akan mendekati para konsumen walaupun

mempunyai jarak yang sangat jauh. Permasalahan bagi produsen untuk

menghadapi konsumen tersebut adalah bagaimana cara memberi penjelasan

kepada konsumen tentang keunggulan dan manfaat produk yang telah

dihasilkan. Untuk memberikan penjelasan kepada konsumen, perlu ada

perantara atau penghubung antara produsen dan konsumen untuk

menginformasikan mengenai suatu produk yang telah dihasilkannya,

misalnya dengan cara mempromosikannya melalui promosi. Saat ini

promosi dapat dikatakan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari,

tetapi kehadirannya hampir saja tidak pernah disadari. Dalam promosi juga

dapat terlihat dimana para produsen saling memperebutkan perhatian

konsumen, yaitu dengan maraknya promosi yang bertebaran di media

elektronik, media cetak, ataupun di pusat-pusat keramaian dan tepi jalan

raya.

Ada banyak hal yang harus diperhatikan oleh para produsen agar

dapat bersaing di pasar dan mampu mendapatkan konsumen yang loyal,

diantaranya produsen harus mampu menciptakan citra produk melalui

merek, promosi penjualan, bentuk produk yang ditawarkan (desain, fitur,

(20)

Promosi merupakan penyajian informasi non personal tentang

suatu produk, merek, perusahaan atau toko yang dilakukan dengan bayaran

tertentu. Dalam promosi biasanya ditampakan organisasi yang

mensponsorinya. Promosi ditujukan untuk mempengaruhi afeksi dan

kognisi konsumen termasuk evaluasi, perasaan, pengetahuan, makna,

kepercayaan, sikap, dan citra yang berkaitan dengan produk dan merek.

Dalam prakteknya, promosi telah dianggap sebagai manajemen citra (image management). Menciptakan dan memelihara citra dan makna dalam benak konsumen, walaupun pertama-tama promosi akan mempengaruhi afeksi dan

kognisi, tujuannya yang paling akhir adalah bagaimana mempengaruhi

prilaku konsumen dalam keputusan pembeliannya terhadap suatu barang

atau jasa yang ditawarkan (Olson dan Peter,1999:181).

Selain pengaruh dari promosi, konsumen juga sangat

memperhatikan tingkat harga dan kualitas dari suatu produk yang

ditawarkan oleh produsen, informasi tentang harga seringkali menjadi

perhatian dan dipahami, serta makna yang dihasilkan dapat mempengaruhi

prilaku konsumen. Untuk beberapa pembelian tertentu, konsumen dapat

melakukan beberapa macam perbandingan harga antara merek-merek yang

ada dan mempertimbangkan tawar menawar dari berbagai macam biaya

yang harus dikeluarkan dan nilai yang diperoleh dari suatu produk (Olson

dan Peter, 1999 : 227).

Seiring dengan perkembangan jaman, kebutuhan akan produk

(21)

berpakaian dari hari ke hari semakin meningkat. Hal ini menciptakan

persaingan yang semakin ketat bagi produsen-produsen produk distro.

Distro berasal dari singkatan distribution store atau toko distribusi. Yang

bisa diartikan sebagai toko yang khusus mendistribusikan produk dari

mereka sendiri, artinya mereka sendiri yang merancang, mendisain,

membuat konsep serta membeli bahan baku kemudian sampai proses

finising. Artinya konsep distro disini adalah suatu jenis usaha yang

memodifikasi/merubah konsep awal menjadi sebuah konsep baru yang

lebih kareatif dan inovatif dengan keragaman jenis, ukuran, warna serta

disain yang sangat baik dengan memperhatikan selera serta selalu

mengikuti perkembangan trend yang ada. Produknya juga sangat

terbatas/limited, artinya tidak ada di tempat yang lain.

Oleh sebab itu produsen harus selalu berusaha berinovasi untuk

menciptakan produk-produk yang benar-benar diminati konsumen.

Perusahaan memerlukan dukungan dan strategi serta usaha pemasaran yang

aktif yang dapat menarik minat beli konsumen untuk melakukan pembelian

terhadap produk dari perusahaan tersebut. Selain itu perusahaan juga harus

terus menerus mengembangkan produknya. Promiosi, kualitas dan harga

suatu produk merupakan suatu hal yang harus dipertimbangkan oleh

produsen dalam menciptakan suatu produk. Karena hal-hal tersebut

merupakan hal-hal yang sangat mempengaruhi minat beli konsumen

terhadap suatu produk, Dengan melihat hal itu, maka perusahaan harus

(22)

mempromosikan, penetapan harga, kualitas suatu produk tidaklah sama dan

berbeda-beda tergantung dari prilaku konsumen dan karakteristik konsumen

dalam melakukan pembelian.

Pada hakikatnya seorang pembeli sesuatu bukanlah hanya

sekedar ingin memiliki sesuatu tersebut. Seseorang mengkonsumsi barang

atau jasa karena barang atau jasa tersebut dapat mereka pergunakan sebagai

alat untuk memuaskan kebutuhan atau keinginannya, dengan kata lain

seseorang membeli barang atau jasa bukanlah hanya sekedar karena fisik

dari barang itu semata-mata, melainkan karena manfaat yang ditimbulkan

olehnya. Oleh sebab itu produsen harus mampu mempertahankan kualitas

dan manfaat produk dalam suatu merek, serta perlunya perhatian terhadap

harga yang ditawarkan dari suatu produk atau jasa untuk bertahan dalam

persaingan, terutama untuk merek yang telah lama dikenal oleh masyarakat.

Berangkat Dari keadaan diatas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian terhadap masalah tersebut, untuk itu penulis mengambil judul

“Pengaruh Promosi, Kualitas dan Harga produk Distro terhadap

Minat Beli Konsumen”. Studi kasus di distro sipirili monster, jln

Candrawasih no 31.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Apakah promosi, kualitas, dan harga produk berpengaruh secara

(23)

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini hanya akan dibahas tiga faktor yang

mempengaruhi minat beli konsumen yaitu promosi, kualitas, harga produk

dan faktor lain yang mempengaruhi minat beli konsumen tidak akan

dibahas dalam penelitian ini.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui pengaruh secara simultan promosi, kualitas dan

harga produk distro terhadap minat beli konsumen produk distro.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dan tambahan referensi bagi perusahaan yang bergerak

di bidang distro. Sehingga perusahaan nantinya dapat merencanakan

strategi pemasaran produk yang lebih baik dimasa yang akan datang.

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan

referensi di perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan

dapat digunakan untuk menambah pengetahuan pembaca.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapakan dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman penulis serta dapat membandingkan pengetahuan yang

(24)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh

perusahaan dalam rangka untuk mempertahankan kelangsungan hidup,

bersaing, berkembang dan mendapatkan keuntungan. Pemasaran adalah

proses sosial dan manejerial dimana individu dan kelompok mendapatkan

kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, memasarkan dan

bertukar sesuatu dengan yang lain. (kotler, 2001: 19).

Sedangkan manajemen pemasaran adalah proses menganalisis,

merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan program-program

yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi dan distribusi

dari produk atau jasa serta gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan

memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk

mencapai tujuan perusahaan ( kotler, 2000 : 18)

B. Konsep Pemasaran

Konsep Pemasaran adalah falsafah bisnis yang muncul untuk

menantang konsep-konsep sebelumnya. Walaupun mempunyai sejarah

yang panjang, prinsip-prinsip pokoknya baru sepenuhnya terwujud pada

pertengahan tahun 1950-an.

Menurut Kotler (2000:22) konsep pemasaran mengatakan bahwa

(25)

dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan

secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.

Konsep pemasaran telah diungkapkan dengan berbagai cara :

a) Temukan keinginan pasar dan penuhilah

b) Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa

yang dapat anda buat

c) Cintailah pelanggan, bukan produk anda

d) Lakukanlah menurut cara anda

e) Andalah yang menentukan

f) Melakukan segalanya dalam batas kemampuan kami untuk

menghargai uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan

kepuasan.

Theodore Levitt dari Harvard (dalam Kotler, 2000 : 22)

menggambarkan perbedaan pemikiran yang kontras antara konsep

penjualan dan pemasaran, yaitu penjualan berfokus pada kebutuhan

penjual, sedangkan pemasaran berfokus pada kebutuhan pelanggan.

Penjualan memberi perhatian pada kebutuhan penjual untuk mengubah

produknya menjadi uang tunai, sedangkan pemasaran mempunyai gagasan

untuk memuaskan kebutuhan pelanggan lewat sarana-sarana produk dan

keseluruhan kelompok barang yang dihubungkan dengan hal menciptakan,

(26)

C. Perilaku Konsumen

American marketing Association (dalam Olson dan

Peter,1999:6-9) mendefinisikan prilaku konsumen sebagai “interaksi dinamis antara

pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian disekitar kita dimana

manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka”. Paling tidak

ada tiga ide penting dalam definisi diatas:

a. Perilaku konsumen adalah dinamis

Pertama, definisi diatas menekankan bahwa perilaku konsumen itu

dinamis. Ini berarti bahwa seorang konsumen, grup konsumen, serta

masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Dalam hal

pengembangan strategi pemasaran, sifat dinamis perilaku konsumen

menyiratkan bahwa seseorang tidak boleh berharap bahwa suatu strategi

pemasaran yang sama dapat memberikan hasil yang sama disepanjang

waktu, pasar, dan industri. Disamping itu, suatu strategi yang berhasil pada

titik tertentu dapat saja gagal total dititik yang lain. Dengan demikian, sifat

dinamis perilaku konsumen adalah hal yang membuat pengembangan

strategi pemasaran menjadi tugas yang menarik maupun menantang.

b. Perilaku Konsumen Melibatkan Interaksi.

Hal kedua yang ditekankan dari definisi perilaku konsumen adalah

keterlibatan interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian

disekitar. Ini berarti bahwa untuk memahami konsumen dan

mengembangkan strategi pemasaran yang tepat kita harus memahami apa

(27)

mereka lakukan (perilaku), dan apa serta dimana (kejadian disekitar) yang

mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa, dan

dilakukan konsumen.

c. Perilaku Konsumen Melibatkan Pertukaran

Hal terakhir yang ditekankan dalam perilaku konsumen dalam

definisi perilaku konsumen adalah pertukaran diantara para individu. Hal

ini membuat definisi perilaku konsumen tetap konsisten dengan definsi

pemasaran yang sejauh ini juga menekankan pertukaran.

D. Promosi

a. Pengertian Promosi

Apa yang di sebut sebagai pemasaran (marketing) sebenarnya lebih dari sekedar mendistribusikan barang dari para produsen pembuatnya

kepada para konsumen pemakainya. Pemasaran sesungguhnya meliputi

semua tahapan, yakni mulai dari penciptaan produk hingga kepelayanan

purna jual setelah transaksi penjualan itu sendiri terjadi. Salah satu tahapan

dalam pemasaran tersebut adalah promosi. Tahapan-tahapan tersebut

bagaikan mata rantai yang saling berhubungan dan jalinannya akan

terputus jika salah satu mata rantai itu lemah. Dengan demikian, promosi

merupakan tahap yang sangat penting, sama pentingnya dengan mata

rantai yang lain dari proses pemasaran. Keberhasilan mata rantai yang satu

(28)

Sedangkan Praktisi Periklanan Inggris (dalam Jefkins,1997:5)

mendefinisikan istilah promosi merupakan pesan-pesan penjualan yang

paling persuasif yang diarahkan kepada para calon pembeli yang paling

potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang

semurah-murahnya.

Strategi pemasaran banyak berkaitan dengan komunikasi. Promosi

merupakan salah satu bentuk khusus komunikasi untuk memenuhi fungsi

pemasaran. Promosi harus mampu membujuk khalayak ramai agar

berperilaku sedemikian rupa sesuai dengan strategi pemasaran perusahaan

untuk mencetak penjualan dan keuntungan. Singkatnya, promosi harus

dapat mempengaruhi pemilihan dan keputusan pembeli (Jefkins,1997:15).

b. Promosi Sebagai Proses Komunikasi

Promosi adalah komunikasi bukan pribadi yang dijalankan melalui

media yang dibayar atas usaha yang jelas. Istilah ”Mempromosikan”

berbeda dengan ”Promosi”. Promosi adalah beritanya itu sendiri,

sedangkan mempromosikan adalah prosesnya, yaitu program kegiatan

untuk mempersiapkan berita tersebut dan untuk menyebarluaskan kepada

pasar. Masyarakat perlu diberitahukan tentang siapa (sponsor) yang

mensponsori promosi tersebut. Dalam hal ini pembayaran dilakukan oleh

sponsor kepada media yang membawa berita tersebut.

Untuk pasar target tertentu, ada enam jenis pokok sasaran periklanan.

Masing-masing jenis umumnya paling berguna untuk menerapkan jenis

(29)

ditetapkan, maka penting untuk memastikan bahwa berbagai sasaran

tersebut sesuai dengan strategi pemasaran. Menurut Josep P.G. dan

Gordon W. Paul (dalam Kotler, 1997:234), jenis-jenis sasaran tersebut

adalah:

1. Kesadaran (Awareness).

Kesadaran akan produk dan pengertian akan konsep dasar produk

harus ada sebelum sikap yang diharapkan terhadap merk tertentu

dikembangkan. Saran kesadaran ini juga diperlukan bila pelanggan

memerlukan informasi tentang bagaimana cara membeli atau

bagaimana dapat memperoleh lebih banyak informasi tentang produk.

2. Mengingatkan (Reminder to use).

Untuk produk discresioner (produk yang dibeli secara tidak reguler) yang pola pemakainya tidak tertentu, strategi yang tepat adalah

merangsang permintaan primer dengan menaikkan tingkat pemakaian.

Peran pokok iklan dalam pelaksanaan strategi ini adalah menggunakan

produk atau menambah persediaan produk.

3. Mengubah sikap tentang penggunaan produk.

Sasaran ini dirancang untuk mendukung strategi permintaan primer

guna menarik pemakai baru atau untuk meningkatkan jumlah pemakai.

Untuk mencapai sasaran ini, iklan mungkin menunjukkan bagaimana

suatu produk dapat dimanfaatkan untuk penggunaan lain-lain (dalam

hal bentuk baru) bagaimana produk itu dapat memecahkan masalah

(30)

4. Mengubah persepsi tentang pentingnya atribut merek

Agar suatu atribut tersebut dalam proses pemilihan oleh pembeli, maka

atribut tersebut haruslah penting dan para pembeli harus merasakan

bahwa alternatif-alternatif produk yang ada berbeda berdasarkan

sejauh mana alternatif-alternatif tersebut mempunyai atribut yang

dimaksud. Karenanya, bila suatu produk memiliki atribut yang unik

dan bilamana produk tersebut dikaitkan dengan manfaat yang

dikehendaki konsumen, maka mungkin akan tepat untuk menetapkan

sasaran ini.

5. Mengubah keyakinan tentang merek

Jika suatu atribut sudah dianggap penting, maka pembeli akan meneliti

sejauh mana tipe-tipe merek atau produk alternatif memiliki atribut

tersebut. Karenanya, sasaran iklan disini adalah meningkatkan nilai

produk di mata konsumen dalam hal atribut yang dianggap penting

atau mengubah penilaian relatif dari produk-produk pesaing dalam hal

atribut tersebut

6. Mengukuhkan sikap

Dengan memberikan keyakinan kepada pelanggan bahwa merek

tersebut terus menerus memberikan tingkat kepuasan tinggi untuk

manfaat yang penting. Promosi dapat mengukuhkan sikap dengan

demikian juga mempertahankan kesukaan akan merek (brand

(31)

Tujuan promosi berdasarkan sasarannya yaitu (Kotler,

1997:236) :

1).Informatif

Adalah promosi yang mempunyai sifat menginformasikan dan

tujuannya adalah untuk membentuk permintaan pertama.

2). Persuasif

Adalah promosi yang bersifat meyakinkan calon konsumen.

Promosi ini menjadi penting pada tahap kompetitif, dimana sasaran

perusahaan adalah membangun perusahaan selektif. Beberapa

promosi persuasif telah beralih ke jenis promosi perbandingan

atribut spesifik dengan satu atau beberapa merek lain di kelas

produk yang sama.

3). Pengingat

Adalah promosi yang sangat penting bagi produk yang sudah

mapan untuk mengingatkan konsumen untuk membeli. Bentuk

promosi yang berhubungan dengan ini adalah promosi penguat,

yang bertujuan meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka

melakukan pilihan yang benar.

Tujuan promosi yang utama adalah menjual atau

meningkatkan penjualan barang, jasa, atau ide. Adanya kegiatan

promosi sering mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera,

(32)

mendatang. Dari segi lain, tujuan promosi yang riil mengadakan

komunikasi secara efektif pada proses periklanan.

E. Kualitas

Salah satu nilai utama yang diharapkan oleh pelanggan dari

pemasok adalah kualitas produk dan jasa yang tinggi. Kebanyakan

pelanggan tidak lagi bersedia menerima atau mentoleransi kualitas yang

biasa-biasa saja. Jika perusahaan ingin bertahan dalam persaingan,

apalagi ingin memperoleh laba, mereka tidak mempunyai pilihan lain

kecuali meningkatkan kualitas produk yang dijual.

Menurut mantan dirut G.E., John F.Welch, Jr (dalam Ulrich

dan Eppinger 2001 : 105) Kualitas merupakan jaminan terbaik bagi kita

atas kesetiaan pelanggan, pertahanan terkuat kita dalam menghadapai

pesaing asing, dan satu-satunya jalan menuju pertumbuhan dan

pendapatan yang langgeng. Hasrat untuk menghasilkan barang-barang

terbaik dipasar dunia telah mendorong beberapa Negara dan kelompok

Negara untuk memberikan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan

yang menjadi contoh praktek kualitas terbaik.

Terdapat hubungan yang erat antara kualitas produk dan minat

beli pelanggan. Semakin tinggi level kualitas menyebabkan semakin

tinggi kepuasan pelanggan, dan berpotensi untuk menarik minat

pelanggan. Beberapa pakar mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian

(33)

penyimpangan dan sebagainya. Menurut American Society for Quality

Control (dalam Ulrich dan Eppinger 2001 : 106), kualitas adalah

keseluruhan fitur dan sifat produk atau pelayanan yang berpengaruh

pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau

yang tersirat. Itu jelas merupakan definisi kualitas yang berpusat pada

pelanggan.

Para pemasar memainkan beberapa peran dalam membantu

perusahaan mereka mendefinisikan dan memberikan barang dan jasa

yang berkualitas tinggi kepada para pelanggan sasaran, yaitu :

1. Mereka bertanggung jawab untuk secara benar mengidentifikasi

kebutuhan dan tuntutan pelanggan.

2. Mereka harus mengkomunikasikan harapan pelanggan secara benar

kepada perancang produk.

3. Mereka harus memastikan bahwa pesanan pelanggan dipenuhi secara

benar dan tepat waktu.

4. Mereka harus memastikan bahwa pelanggan telah menerima intruksi,

pelatihan, dan bantuan teknis yang tepat dalam penggunaan produk.

5. Mereka harus tetap berhubungan dengan pelanggan setelah penjualan

untuk memastikan bahwa pelanggan tersebut puas dan akan tetap puas.

6. Mereka harus mengumpulkan gagasan pelanggan guna perbaikan

produk dan pelayanan serta memnyampaikan gagasan itu kepada

(34)

Jika semua pemasar melakukan kegiatan ini, maka mereka

telah banyak menunjang ke manajemen kualitas total dan

menyebabkan kepuasan yang akan menarik minat pelanggan.

F. Harga

Harga bisa diungkapkan dengan berbagai istilah, misalnya iuran,

tariff, sewa, bunga, premium, komisi, upah, gaji, honorarium, SPP. Dari

sudut pandang pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau ukuran

lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang dibutuhkan agar

memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa

(Tjiptono, 1997 :151). Pengertian ini sejalan dengan konsep pertukaran

(exchange) dalam pemasaran.

Menurut Kotler dan Armstrong (dalam Tjiptono, 1997:154-155)

secara umum ada dua faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam

menetapkan harga, yaitu :

a. Faktor Internal Perusahaan

1. Tujuan Pemasaran Perusahaan

Tujuan pemasaran tersebut bisa berupa maksimalisasi laba,

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa

pasar yang besar, menciptakan kepemipinan dalam hal kualitas,

(35)

2. Strategi Bauran Pemasaran

Harga hanyalah salah satu komponen dari bauran

pemasaran. Harga perlu dikoordinasikan dan saling mendukung

dengan bauran pemasaran lainnya, yaitu produk, distribusi dan

promosi.

3. Biaya

Biaya merupakan faktor yang menentukan harga minimal

yang harus ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

Oleh karena itu, setiap perusahaan pasti menaruh perhatian besar

pada aspek struktur biaya.

4. Organisasi

Manajemen perlu memutuskan siapa didalam organisasi

yang harus menetapkan harga. Setiap perusahaan mengalami

masalah penetapan harga menurut caranya masing-masing. Pada

perusahaan kecil, umumnya penetapan harga ditentukan oleh

manajer puncak, sedangkan pada perusahaan besar, seringkali

masalah penetapan harga ditangani oleh divisi atau manajer suatu

lini produk.

b. Faktor Lingkungan Eksternal

1. Sifat Pasar dan Permintaan

Setiap perusahaan perlu memahami sifat pasar dan

permintaan yang dihadapinya, apakah termasuk pasar persaingan

(36)

Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah elastisitas

permintaan.

2. Persaingan

Menurut Porter (dalam Tjiptono, 1997 :156) ada lima

kekuatan pokok yang berpengaruh dalam persaingan suatu industri,

yaitu persaingan dalam industri yang bersangkutan, produk

substitusi, pemasok, pelanggan, dan ancaman pendatang baru.

Informasi-informasi yang dibutuhkan untuk menganalisis

karakteristik persaingan yang dihadapi antara lain meliputi :

a) Jumlah Perusahaan dalam industri

b) Ukuran relatif setiap anggota dalam industri

c) Diferensiasi Produk

d) Kemudian untuk memasuki industri yang bersangkutan.

2. Unsur-Unsur Lingkungan Eksternal

Selain faktor-faktor diatas, perusahaan juga perlu

mempertimbangkan faktor ekonomi, kebijakan dan peraturan

pemerintah dan aspek sosial.

G. Distro

Distro, berasal dari singkatan distribution store atau toko

distribusi. Yang bisa diartikan sebagai toko yang khusus mendistribusikan

produk dari mereka sendiri, artinya mereka sendiri yang merancang,

(37)

finishing. Artinya konsep distro disini adalah suatu jenis usaha yang

memodifikasi/merubah konsep awal menjadi sebuah konsep baru yang

lebih kareatif dan inovatif dengan beragaman jenis, ukuran, warna serta

disain yang sangat baik, dengan memperhatikan selera serta selalu

mengikuti perkembangan trend yang ada. Produknya juga sangat

terbatas/limited, artinya tidak ada di tempat yang lain, karena semua

produk diproduksi sendiri dengan proses manual, yaitu mencari moitf,

menggunting/memotong kemudian menjahit hingga finishing. Proses

inilah yang cukup rumit dan membutuhkan waktu yang cukup lama.

H. Pengaruh Promosi terhadap Minat Beli

Strategi pemasaran banyak berkaitan dengan komunikasi.

Promosi merupakan salah satu bentuk khusus komunikasi untuk

memenuhi fungsi pemasaran. Untuk dapat menjalankan fungsi pemasaran,

maka hal yang harus dilakukan dalam kegiatan promosi harus lebih dari

sekedar memberikan informasi kepada khalayak. Promosi harus mampu

membujuk khalayak ramai agar tertarik terhadap suatu produk yang

diiklankan dan berperilaku sedemikian rupa sesuai dengan strategi

pemasaran untuk mencetak penjualan dan keuntungan. Promosi akan

membawa dan mengarahkan konsumen membeli produk produk yang oleh

produsen telah dirancang sedemikian rupa, sehingga diyakini dapat

(38)

promosi maka produsen harus mampu mempengaruhi pemilihan, minat,

dan keputusan konsumen untuk pembeli (Jefkins, 1997 : 15).

I. Pengaruh Kualitas terhadap Minat Beli

Terdapat hubungan yang erat antara kualitas produk dan

pelayanan, minat beli pelanggan dan kepuasannya, serta profitabilitas

perusahaan. Semakin tinggi level kualitas menyebabkan semakin tingginya

kemungkinan minat beli pelanggan dan kepuasannya, yang juga

mendukung harga yang lebih tinggi dan seringkali biaya menjadi lebih

rendah (Ulrich dan Eppinger 2001:95). Kemampuan perusahaan untuk

mempelajari lebih dalam perbaikan kualitas produk yang dijual, itu jelas

merupakan salah satu kunci perusahaan agar mendapatkan banyak

pelanggan yang loyal.

J. Pengaruh Harga terhadap Minat Beli

Pengaruh harga terhadap minat beli menurut Prof.Dr. Winardi

SE (dalam Wibowo 2001 : 20) dalam bukunya “Harga dan Penetapan

Harga dalam Bidang Pemasaran” dikatakan bahwa harga merupakan

faktor yang sangat penting yang mempengaruhi pembeli. Pada akhirnya,

konsumen akan memutuskan apakah harga suatu produk tepat atau tidak.

Ketika konsumen membeli suatu produk, maka mereka mempertukarkan

sesuatu yang memiliki nilai (harga) untuk mendapatkan sesuatu yang

(39)

produk itu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa harga memiliki

pengaruh yang cukup kuat terhadap minat beli sampai tingkat keputusan

pembelian konsumen.

K. Minat Beli konsumen (Purchase Intention)

Salah satu teori yang dapat menerangkan hubungan anatara

sikap, minat dan perilaku adalah teori reasoned action, yang dikemukakan oleh Feisbein dan Ajezen (dalam Utami, 2005:34) mengenai model intensi

perilaku (Feisbein’s Behavioral Intention Model). Perilaku seseorang sangat tergantung pada minatnya, sedangkan, minat berperilaku tergantung

pada sikap dan norma subyektif atas perilaku. Keyakinan atas akibat

perilaku sangat mempengaruhi sikap norma subyektifnya. Sikap individual

terbentuk dari kombinasi antara keyakinan dan evaluasi tentang keyakinan

penting seorang konsumen, sedangkan, norma subyektif ditentukan oleh

keyakinan dan motivasi bahwa orang penting lain berpendapat sebaiknya

melaksanakan atau tidak berperilaku. Menurut Feisbein dan Ajzen (dalam

Utami, 2005:34) keyakinan menunjukkan informasi yang dimiliki

seseorang tentang suatu obyek. Berdasarkan informasi, sikap atau perilaku

terhadap suatu obyek merupakan sesuatu yang menguntungkan atau

merugikan. Berbagai informasi yang diterima dan terkumpul pada diri

seseorang inilah yang disebut dengan pengetahuan.

Aspek pengetahuan yang mempengaruhi sikap adalah aspek

(40)

permasalahan. Norma subyektif berisikan keputusan yang dibuat

individual setelah mempertimbangkan pandangan orang-orang yang

mempengaruhi norma subyektif tentang perilaku tertentu. Individual dapat

terpengaruh atau tidak tergantung pada kekuatan kepribadian individual

yang bersangkutan dalam menghadapi kehendak orang lain. Menurut

Assael (dalam Utami, 2005:34).

L. Hasil Penelitian Sebelumnya

Ujianto, Abdurachman. 2004. Analisis faktor-faktor yang

menimbulkan kecenderungan Minat Beli Konsumen Sarung (Studi

Perilaku Konsumen Sarung di Jawa Timur). Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh

konsumen untuk membeli produk sarung. Sedangkan fokus penelitiannya

adalah faktor-faktor apa yang paling dominan dalam kecenderungan minat

beli konsumen terhadap produk sarung. Dalam penelitian ini, populasinya

adalah para konsumen yang membeli sarung di gresik dan pasuruan Jawa

Timur. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

berjumlah 120 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan

adalah teknik purposive sampling, dan sampel diambil dari para konsumen yang membeli sarung di gresik dan pasuruan Jawa Timur. Teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

(41)

Berdasarkan penelitian di atas, kesimpulan dari hasil penelitian

menunjukkan bahwa faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen

untuk membeli sarung adalah kualitas, promosi, kelompok referensi,

merek, desain, harga dan diskon. Dari keseluruhan faktor tersebut, faktor

kualitas dan kelompok referensi merupakan faktor yang paling dominan.

M. KERANGKA KONSEPTUAL

Kerangka Pemikiran Teoritis menurut Bilson Simamora (dalam

Ifnu. 1997:39) adalah model konseptual yang disesuaikan atau dibentuk

sesuai dengan kebutuhan penelitian. Kerangka pemikiran teoritis yang

baik adalah yang menjelaskan secara terperinci pemikiran tentang

hubungan antar konsep yang diduga ada dalam penelitian.

Jadi pemikiran teoritis dalam penelitian ini akan digambarkan

sebagai berikut :

Promosi (X1)

Kualitas (X2) Minat Beli Konsumen

(Y)

Harga ( X3)

Keterangan :

: Secara simultan (Garis Pengaruh promosi, kualitas dan harga

(42)

N. HIPOTESIS

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara

terhadap masalah yang diajukan dan jawaban itu masih akan diuji

kebenarannya. Dari kerangka penelitian yang dilakukan, maka dapatlah

dikemukakan hipotesis dalam penelitian ini, yaitu :

Promosi, Kualitas dan Harga Produk Minimal Salah Satu

(43)

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian studi

kasus. Studi kasus merupakan suatu penelitian terhadap obyek tertentu yang

populasinya terbatas dan kesimpulan yang ditarik hanya berlaku pada daerah

penelitian.

B. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek Penelitian adalah orang atau lembaga yang bisa dimintai

keterangan. Dalam penelitian ini, subyek penelitiannya adalah mahasiswa

yang belum melakukan pembelian/berbelanja di distro tetapi mengetahui

tentang promosi, kualitas, dan produk distro.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah hal yang akan diteliti. Dalam penelitian

ini, obyek penelitiannya adalah persepsi konsumen tentang, promosi,

kualitas, harga dan minat beli konsumen produk distro.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu penelitian: Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – April

2010.

2. Lokasi penelitian : Penelitian ini dilakukan di Distro Sipirili Monster,

(44)

D. Variabel Penelitian

1. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang tidak tergantung pada

variabel lain. Dalam penelitian ini variabel Independennya adalah :

promosi, kualitas dan harga produk produk distro.

2. Variabel dependen

Variabel dependen adalah variabel yang tergantung pada variabel

lain. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah minat beli

konsumen.

E. Definisi Operasional

1. Minat Beli, adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap

sesuatu, gairah, keinginan. (Kamus besar Bahasa Indonesia, 1993 :

583). Seorang pembeli ialah orang yang dalam pikirannya

terkandung niat dan memutuskan untuk melakukan pembelian

terhadap produk tertentu. (Kotler, 2000 : 174). Dalam penelitian

ini, peneliti ingin mengukur minat beli atau ketertarikan konsumen

terhadap produk distro.

2. Promosi, menurut Institut Periklanan Inggris (dalam Jefkins, 1997 :

5) merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang

diarahkan kepada calon pembeli yang paling potensial atas produk

barang atau jasa tertentu. Promosi dalam penelitian ini dilihat dari

(45)

menarik prilaku konsumen dan mempengaruhinya agar memiliki

minat untuk membeli produk distro.

3. Kualitas merupakan Keseluruhan fitur dan sifat produk atau

pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk

memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat (Ulrich dan

Eppinger 2001 : 105). Dalam penelitian ini, kualitas dilihat dari

persepsi konsumen yaitu ketahanan, kenyamanan, kesesuaian

warnan, kesesuaian merek, kesesuaian model serta kesesuaian

ukuran.

4. Harga, adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan

manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang

nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui

tawar-menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama

terhadap semua pembeli (Tjiptono,1997 : 152). Harga dalam

penelitian ini dilihat dari bagaimana persepsi konsumen pada harga

produk distro, apakah konsumen merasa yakin terhadap produk

tersebut dengan melihat harganya dan apakah konsumen merasa

manfaat dan nilai produk distro sesuai dengan harganya sehingga

mempengaruhi minat beli mereka.

5. Distro, berasal dari singkatan distribution store atau toko distribusi.

Yang bisa diartikan sebagai toko yang khusus mendistribusikan

produk dari mereka sendiri, artinya mereka sendiri yang

(46)

kemudian sampai proses finishing. Artinya konsep distro disini

adalah suatu jenis usaha yang memodifikasi/merubah konsep awal

menjadi sebuah konsep baru yang lebih kareatif dan inovatif

dengan beragaman jenis, ukuran, warna serta disain yang sangat

baik, dengan memperhatikan selera serta selalu mengikuti

perkembangan trend yang ada. Produknya juga sangat

terbatas/limited, artinya tidak ada di tempat yang lain, karena

semua produk diproduksi sendiri dengan proses manual, yaitu

mencari motif, menggunting/memotong kemudian menjahit,

merapikan hingga finishing. Proses ini cukup rumit dan

membutuhkan waktu yang cukup lama.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Nawawi (dalam Utari 2005 :13) populasi adalah

keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda,

hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes atau peristiwa, sebagai sumber data

yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Populasi

dalam penelitian ini adalah semua konsumen produk distro.

2. Sampel

Sampel dapat diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi

sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Artinya, sampel adalah

(47)

Utari 2005 :13). ). Sampel penelitian ini adalah sebagian konsumen produk

distro. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100

responden.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling

non probabilitas, dimana elemen-elemen populasi tidak diketahui apakah

berkesempatan menjadi elemen sampel. Sampel non probabilitas terdiri

dari judgement sampling, quota sampling, purposive convinience sampling

dan snowball sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive convinience sampling, yaitu sampling dengan pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri dan sifat-sifat tertentu yang

dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau

sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Adapun ciri-ciri yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah semua konsumen yang belum

melakukan pemembelian produk distro tetapi memiliki kemauan untuk

membeli. Adapun cara yang digunakan adalah dengan berada didistro

untuk mengamati serta mengajukan pertanyaan terkait apakah mereka

(48)

H. Jenis dan Sumber Data

1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung atas objek

penelitian yang berkaitan dengan penelitian dan merupakan data utama.

Dalam penelitian ini data primer adalah data hasil pengisian kuesioner

yang diperoleh atas objek penelitian.

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang tidak secara langsung diperoleh

atas objek penelitian, sumber data ini dipergunakan sebagai pelengkap

data primer. Dalam penelitian ini data sekunder adalah data yang diperoleh

dari studi pustaka dan informasi lain yang berkaitan dengan penelitian.

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dengan cara membuat daftar pertanyaan

yang kemudian dibagikan untuk dijawab respon dengan maksud untuk

mendapatkan jawaban tentang objek yang diteliti. Jumlah responden yang

diambil sebagai sampel sebanyak 100 responden dan memakai metode

purposive convinience sampling yang digunakan dengan tujuan untuk memperoleh sampel yang sesuai dengan kebutuhan penelitian (Sugiyono,

(49)

Sangat setuju (SS) = 5

Setuju (S) = 4

Netral (N) = 3

Tidak setuju (TS) = 2

Sangat tidak setuju (STS) = 1

J. Uji Instrumen Penelitian

Teknik pengujian instrumen dapat dilakukan dengan melakukan

pengujian validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas

Uji Validitas yaitu alat pengukuran yang menunjukkan

seberapa jauh suatu alat ukur memiliki ketepatan dan kecermatan

dalam melakukan fungsi ukurnya dengan menggunakan teknik

korelasi product moment. Pengukuran atau pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara nilai dari tiap-tiap item

pernyataan dengan skor total. Dari perhitungan tersebut dapat

diketahui seberapa besar masing-masing sumbangan item pernyataan

terhadap skor total.

Rumus koefisien korelasi product moment (Hadi, 1991:42) :

Γ

ΧΥ=

(

) (

)

(

)

(

Ν

Χ

Χ

)

(

∑ ∑

Ν

Υ −

(

Υ

)

)

Υ

Χ − ΧΥ Ν

2 2

2 2

(50)

rxy : Koefisien korelasi antara X dan Y (product moment)

X : Nilai total jawaban dari masing-masing nomor dari

responden

Y : Total butir dari jawaban responden

∑ X : Jumlah skor butir

∑ XY : Jumlah hasil kali antara X dan Y

N : Banyaknya sampel uji coba

Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka ketentuannya

adalah sebagai berikut :

1. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka

instrument tersebut dikatakan valid.

2. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka

instrumen tersebut dikatakan tidak valid.

2. Uji Realibilitas

Uji keandalan / reliabilitas yaitu tingkat kestabilan dari

penggunaan teknis belah dua dengan mengembangkan item-item

kuesioner menjadi dua kelompok (Hadi, 2001:43). Untuk mengukur

reliabilitas digunakan teknik belah dua, yaitu membagi pertanyaan

yang valid menjadi 2 belah antara kelompok item bernomor genap

dengan kelompok item bernomor ganjil. Rumus untuk menghitung

reliabilitas kuesioner adalah dengan menggunakan rumus korelasi

(51)

Rumusnya : ΓΧΥ=

( )

gg gg

Γ +

Γ 1

2

Keterangan : ΓΧΥ= koefisien reliabilitas

gg

Γ = koefisien korelasi product moment taraf nyata 5%

Apabila rXY lebih besar dari r tabel, maka berarti kuesioner sebagai

alat pengukur telah memenuhi syarat reliabilitas. Begitu pula

sebaliknya, apabila rXY lebih kecil dari r tabel, maka berarti

kuesioner tersebut tidak memenuhi syarat reliabilitas.

K. Alat Analisis Data

Dalam menghitung pengaruh iklan, kualitas, dan harga terhadap minat

beli dapat menggunakan alat analisis regresi linier berganda.

Secara matematis sebagai berikut :

Regresi Linier Berganda :

Y = a + b

1

X

1

+ b

2

X

2

+ b

3

X

3 Dimana :

Y = Minat Beli konsumen

a = Konstanta

b1 = Koefisien regresi promosi

b2 = Koefisien regresi kualitas

b3 = Koefisien regresi harga

X1 = Variabel promosi

X2 = Variabel kualitas

(52)

L. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinieritas

Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi

berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas, dimana akan

diukur tingkat pengaruh variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien

korelasi ( r ). Dikatakan terjadi multikolinieritas, jika koefisien korelasi

antar variabel bebas (X1 dan X2, X2 dan X3) lebih besar dari 0,60 (r >

0.60). Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi antar

variabel bebas (X1 dan X2, X2 dan X3) lebih kecil atau sama dengan 0,60

( r ≤ 0,60).

2. Uji Heteroskedastisitas

Dalam persamaan regeresi berganda perlu juga diuji mengenai

sama atau tidak varians dari residual observasi yang satu dengan observasi

yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama disebut terjadi

Homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama disebut terjadi

Heteroskedastisitas.

3. Uji Normalitas

Uji asumsi klasik normalitas digunakan untuk menguji data

variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi

yang dihasilkan, berdistribusi normal atau tidak normal.

4. Uji Autokorelasi

Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah

(53)

tidak baik dan tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru

timbul jika ada korelasi secara linier antara kesalahan pengganggu t

(berada) dengan kesalahan pengganggu t-1( sebelumnya).

Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah

autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai

berikut :

a. Terjadi autokorelasi jika nilai DW < -2.

b. Tidak terjadi autokorelasi jika -2 ≤ DW ≤ +2

c. Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW > +2

M. Pengujian Hipotesis

1. Uji Global (Uji F)

Uji F dimaksudkan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari

variabel bebas yaitu kualitas (X1), kemasan (X2) dan harga (X3) untuk

dapat atau mampu menjelaskan tingkah laku atau keragaman variabel

tidak bebas dalam hal ini kepuasan konsumen (Y). Uji global juga

dimaksudkan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas memiliki

koefisien regresi sama dengan nol.

Untuk melakukan pengujian secara global, maka ada beberapa

langkah yang diperlukan yaitu :

a. Menyusun hipotesis

Hipotesis yang ingin diuji adalah kemampuan variabel bebas

(54)

tidak dapat mempengaruhi, variabel bebas dapat dianggap nilai

koefisien regresiya sama dengan nol, sehingga berapapun nilai

variabel bebas tidak akan berpengaruh terhadap variabel bebas.

Dalam menyusun hipotesis selalu ada hipotesis nol dan

hipotesis alternatif. Untuk hipotesis nol selalu mengandung unsur

kesamaan, maka dapat dirumuskan hipotesis nol adalah koefisien

regresi sama dengan nol. Untuk hipotesis alternatifnya adalah

koefisien regresi tidak sama dengan nol. Hipotesisnya dirumuskan

sebagai berikut :

H0 : b1 ; b2 ; b3≤ 0

Ha : b1 ; b2 ; b3 minimal salah satu lebih besar (>) dari 0

b. Menentukan daerah keputusan hipotesis.

Untuk uji ini digunakan tabel F. Untuk mencari nilai F-tabel

perlu diketahui derajat bebas pembilang pada kolom, derajat bebas

penyebut pada baris dan taraf nyata. Umumnya ada dua taraf nyata

yang dipakai yaitu 1 % dan 5%. Untuk ilmu pasti lebih baik digunakan

1% sedang ilmu sosial dapat digunakan 5%. Untuk derajat pembilang

digunakan nilai k-1. yaitu jumlah variabel dikurang 1. untuk derajat

penyebut digunakan n-k, yaitu jumlah sampel dikurangi dengan

(55)

c. Menentukan nilai F-hitung

Nilai F-hitung ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

F = R2 / (k-1) (1-R2) / (n-3)

Dimana :

F = Nilai F-hitung

R2 = Nilai koefisien korelasi

k = jumlah variabel

n = jumlah sampel

d. Menentukan daerah keputusan.

Menentukan wilayah H0 dan Ha serta membandingkan dengan

nilai F-hitung untuk mengetahui apakah menerima H0 atau menerima

Ha.

e. Memutuskan Hipotesis

Untuk memutuskan hipotesis apakah menerima atau menolak

H0, maka :

1) Nilai F-hitung ≥ F-tabel pada α 0,05 atau F-hitung pada p-value

0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

(56)

38

BAB IV

GAMBARAN UMUM DISTRO SPIRILI MONSTER

A. Sejarah Singkat

Awal mula berdirinya Distro Spirilli monster adalah ketika

Sekelompok anak muda kumpul-kumpul di suatu tempat, kemudian

muncul ide untuk mendirikan sebuah distro yang kemudian dinamakan

Sipirilli Monster. Kemudian mulai menyewa tempat tepatnya di Jalan

Candrawasih no 31.Yogyakarta, yang di gunakan hingga sekarang.

Dalam pembangunan distro Sipirilli Monster sendiri, didesain

dengan bangunan dan interior bergaya minimalis serta penataan produk

yang sesuai dengan jenis produknya. Hal ini dimaksudkan agar distro

terkesan menarik dan membuat konsumen merasa nyaman dalam memilih

produk yang ditawarkan. Dalam hal pasokan barang yang dipajang dalam

show room, Sipirilli Monster memiliki sekitar 50% produk sendiri dan

50% produk dari distro lain seperti dari Distro Chiseel, Mailbox, Slackers,

Whatever, dan Nimco. Dalam hal ini Sipirilli Monster lebih

mengutamakan produk-produknya sendiri. Dalam hal produk, Sipirilli

Monster mampu meng-Up date produknya setiap hari, dimana dalam satu

desain produk, hanya memajang 2 item (limited) di dalam s h o w r o o m, sehingga para konsumen dapat memilih produk dengan desain yang

mereka suka tanpa harus ada yang menyamai desain produk yang mereka

(57)

Selain mendirikan distro sebagai tempat penjualan, Sipirilli

Monster juga mempunyai tempat produksi sendiri. Tempat Produksi

didirikan dengan maksud agar lebih mudah untuk membuat, mengkonsep

serta meminimalisasi kendala-kendala yang dulu pernah dihadapi.

Dengan konsep yang kuat serta kualitas yang baik, mereka mulai

memasarkan produk di luar Yogyakarta seperti Jakarta, Bandung,

Semarang, Balikpapan, Makasar dan masih banyak titik lainnya hingga

mencapai 22 titik di Indonesia. Untuk kawasan Yogyakarta sendiri

Sipirilli Monster mempunyai 5 titik untuk memasarkan produknya yaitu di

Distro Mailbox, Slackers, Whatever, dan Nimco. Hingga kini dengan

desain serta konsep yang cukup kuat membuat produk Sipirilli Monster

cukup mendapatkan tempat di industri clothing baik di Yogyakarta

maupun di luar Yogyakarta.

B. Pemasaran

Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk

menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada

konsumen. Untuk dapat mencapai tujuan pemasaran Sipirilli Monster

mengembangkan alat-alat bauran pemasaran, bauran pemasaran yang

(58)

1. Kualitas

Dalam memproduksi produk, Sipirilli Monster sangat

memperhatikan kualitas produknya. Mulai dari kualitas bahan,

warna, jahitan ataupun kualitas sablon yang digunakan dalam

produknya sangat diperhatikan. Mengenai model produk Sipirilli

Monster mengikuti mode perkembangan zaman dan

produk-produknya berrsifat limited terutama produk T-Shirt. Adapun

jenis-jenis produk yang ditawarkan Triggers Syndicate dapat dilihat

pada tebel berikut :

Tabel IV.1

Jenis Produk Sipirilli Monster

No. Jenis Produk Model Bahan

1. T-shirt Lengan pendek, lengan panjang,

polo T-shirt

Katun 100%

2. Kemeja Lengan pendek, lengan panjang,

lengan 3/4

Katun 100%

3. Celana Pendek, panjang dan celana

boxer

Katun, polyster, kanvas, denim

4. Jaket dan Sweater Standar, pakai topi, pakai zipper Katun, polyster,

kanvas, denim

5. Sandal dan Sepatu Standar Kain dan kulit.

6. Tas Tas punggung dan tas samping Kain.

7. Aksesoris (topi, dompet, ikat pinggang,

pin,gelang)

Standar Katun, polyster,

kanvas, denim, pelastik.

8. CD dan Kaset Band Indie Yogyakarta

(59)

2. Promosi

Salah satu cara untuk memperkenalkan berbagai produk

yang ada adalah dengan cara promosi. Usaha peningkatan

penjualan yang dilakukan oleh Distro Triggers Syndicate adalah sebagai berikut :

a. Potongan harga atau discount yang diberikan konsumen pada saat pameran.

b. Sebagai sponsor acara-acara live musik.

c. Sebagai sponsor artis-artis dalam acara FTV dan Reality Show.

d. Sebagai sponsor band-band

3. Harga

Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau

jasa, setiap perusahaan harus menerapkan harga secara tepat.

Dalam menetapkan harga Produk, Sipirilli Monster menetapkan harga mulai dari Rp.45.000,00 – Rp.450.000,00, dan harga yang

ditetapkan selalu mempertimbangkan dan menyesuaikan dengan

kualitas dan harga pasaran. Pada saat event-event tertentu seperti

pameran ataupun pada saat bazar Distro Sipirilli Monster

memberikan potongan harga.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi perusahaan adalah gambaran hubungan antar

(60)

wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dalam organisasi. Dengan

adanya struktur organisasi dapat menghindarkan timbulnya

ketidakjelasannya hubungan yang mengakibatkan banyak kerugian seperti

lepasnya tanggung jawab, pekerjaan yang tidak efisien, ketidakjelasan

dalam pengambilan keputusan, dan kesimpangsiuran deskripsi pekerjaan

yang harus di jalankan. Adapun Struktur organisasi adalah sebagai berikut:

Gambar IV.I

Strukktur Organisasi Distro Sipirilli Monster

Produksi

Owner

Marketing

Frontliner 5 orang Free Land

(61)

43

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan disajikan deskripsi tentang identitas responden dan

analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin, usia,

pendapatan/uang saku, pendapatan orang tua, informasi tempat tinggal dan

pekerjaan orang tua responden. Analisis kuantiatif terdiri dari uji instrumen

(Validitas dan Reliabilitas instrumen), Regresi Linier Berganda, uji Asumsi

Klasik, uji t dan uji F. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana “Pengaruh

Promisi, Kualitas, dan Harga Produk Distro Terhadap Minat Beli konsumen”.

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak (software) SPSS (Statistical Product and Service Solution) 16.0 for Windows (Evaluation Version) dan Microsoft Office Excel 2003.

A. Profil Responden

1. Jenis Kelamin

Jumlah pria yang menjadi responden sebanyak 54% dan wanita

sebanyak 46%. Persentase ini menunjukkan lebih dari separuh sampel

adalah pria.

Tabel V.1

Distribusi responden berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi % Frekuensi

1 Laki-laki 54 54

2 Perempuan 46 46

Total 100 100.0

(62)

2. Usia

Usia dikelompokkan menjadi tiga kelompok : pertama, sekelompok

berusia 17 sampai dengan 19 tahun. Kedua, sekelompok responden

berusia 20 sampai 22 tahun. Dan ketiga, sekelompok responden berusia 23

sampai dengan 25 tahun. Hasil pengujian deskriptif mendapatkan

mayoritas responden berada dalam kelompok usia 20 sampai dengan 22

tahun, jumlahnya mencapai 63 %.

Tabel V.2

Distribusi konsumen berdasarkan Usia

No Usia (th) Frekuensi % Frekuensi

1 17 - 19 25 25

2 20 - 22 63 63

3 23 - 25 12 12

Total 100 100.0

Sumber : pengolahan data primer

3. Pendapatan

Terdapat enam klasifikasi yang digunakan untuk mengelompokkan

tingkat pendapatan, dalam hasil penelitian ini, penulis memperoleh

respoden yang mayoritas 30 % berpendapatan (uang saku) antara Rp.

600.001 - Rp. 800.00, kemudian sebanyak 20 % yang berpendapatan

(uang saku) antara Rp. 800.001 – Rp. 1.000.000, sedangkan yang lainnya

(63)

Tabel V.3

Distribusi responden berdasarkan Pendapatan

No Pendapatan (Rupiah) Frekuensi % Frekuensi

1 200.000 Kebawah 9 9

2 200.001 - 400.000 11 11

3 400.001 - 600.000 18 18

4 600.001 - 800.000 30 30

5 800.001 - 1000.000 20 20

6 Diatas 1.000.000 12 12

Total 100 100.0

Sumber : pengolahan data primer.

4. Pendapatan Orang Tua

Terdapat empat klasifikasi yang digunakan untuk mengelompokkan

tingkat pendapatan orang tua responden, dari hasil penelitian ini, penulis

memperoleh Pendapatan Orang Tua respoden mayoritas 50 % adalah

antara Rp. 2.000.000 - Rp. 3.000.000, kemudian sebanyak 22 %

Pendapatan Orang Tua respoden antara Rp. 1,000.000 – Rp. 2.000.000,

sedangkan yang lainnya tersebar pada kelompok pendapatan lain.

Tabel V.4

Distribusi responden berdasarkan Pendapatan Orang Tua

No Pendapatan Orang Tua (Rupiah) Frekuensi %

Frekuensi

1 Rp 1.000.000 Kebawah 10 10

2 Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 22 22

3 Rp. 2.000.001 – Rp. 3.000.000 50 50

4 Diatas Rp. 3.000.000 18 18

Total 100 100.0

Sumber : pengolahan data primer.

5. Status Tempat Tinggal

Sebagian besar responden bertempat tinggal dengan kost, jumlahnya

(64)

Yang lainnya bertempat tinggal dengan status kontrak/sewa atau ikut

saudara. Hal ini diduga berkaitan dengan Yogyakarta yang menyandang

kota pendidikan, sehingga banyak pendatang dari luar untuk belajar di

Yogyakarta, sehingga bsebagian besar status tinggal sebagai kost.

Tabel V.5

Distribusi konsumen berdasarkan Tempat Tinggal

No Tempat tinggal (th) Frekuensi % Frekuensi

1 Sewa/ kontrak 16 16

2 Kost 50 50

3 Rumah orang tua 25 25

4 Rumah saudara 9 9

Total 100 100.0

Sumber : pengolahan data primer.

6. Pekerjaan Orang Tua.

Sebagian besar orang tua responden bekerja sebagai pegawai negri

yang jumlahnya mencapai 40 %. Sebagian besar lagi wiraswasta dengan

jumlah 25 %. Sedangkan yang lainnya tersebar pada kelompok

pendapatan lain.

Tabel V.6

Distribusi konsumen berdasarkan Pekerjaan Orang Tua

No Pekerjaan Orang Tua Frekuensi % Frekuensi

1 Wiraswasta 25 25

2 Pegawai Negri 40 40

3 Pegawai Swasta 20 20

4 Dan lain-lain 15 15

Total 100 100.0

(65)

B. Analisis Kuantitatif

1. Hasil Uji Validitas

Pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan dengan rumus

Product Moment (Pearson) antara masing-masing item yang mengukur

suatu skala dengan skor total skala tersebut. Kriteria yang digunakan

adalah bila nilai koefisien korelasi item total lebih besar dari nilai r tabel,

maka item yang bersangkutan dapat dinyatakan valid/sahih atau apabila

nilai probabilitas korelasi [sig.(2-tailed) lebih kecil dari taraf signifikan (α)

sebesar 0.05. (Singarimbun dan Sofian Effendi, 1995 : 123).

Untuk responden yang berjumlah 100, dapat diperoleh derajat

bebas (df) sebesar N – 2 (100 – 2 = 98). Untuk df = 98 dan nilai alpha 5%

(satu sisi), diperoleh nilai r tabel sebesar 0,197. Nilai r tabel ini selanjutnya

digunakan untuk kriteria validitas item-item kuesioner. Untuk dapat

(66)

Tabel V.7

Hasil Uji Validitas Instrumen

Variabel

Item

r-xy r-tabel

(df=98,α=5%) Ket.

Promosi

1

0.785 0,197. Valid

2 0679 0,197 Valid

3 0.767 0,197 Valid

4 0.833 0,197 Valid

Kuali

Gambar

Gambar 5.2 Hasil Uji Asumsi Klasik Normalitas.......................................   53
Tabel IV.1
  Tabel V.1 Distribusi responden berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel V.2 Distribusi konsumen berdasarkan Usia
+7

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena probabilitas data di atas lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan varians pada data perbandingan kinerja keuangan PT BPR

Dengan pembuatan aplikasi psikotes pada mobile Android dapat digunakan untuk mengetahui minat dan bakat yang dimiliki anak.. Psikotes yang dilakukan meliputi

Praktikum ini bertujuan untuk: 1) mengenal lalat buah ( Drosophila melanogaster ), 2) membedakan seks lalat buah dewasa secara morphologik, 3) mempelajari

DIberitahukan kepada Bapak/Ibu ketua pelaksanaan Pengabdian Masyarakat berbasis Prodi, diminta segera datang ke LPPM untuk menandatangani Kontrak kegiatan Pengabdian.. Masyarakat

Ilmu Ekonomi Pelatihan Kewirausahaan Rumah Tangga Melalui Home Vegetable Gardening dalam rangka Efisien Pengeluaran Rumah Tangga : Studi Kasus Kecamatan Kuranji, Padang

Bentuk interaksi sosial menjadi kebutuhan utama dalam menjalani kehidupan bermasyarakat secara damai yaitu dalam bentuk sosial seperti kerja sama dan akomodasi

Pada karaktristik berpikir teliti, inovatif dan kreatif terdapat kesamaan dan perbedaan, pada karakteristik berani mengambil resiko dan percaya pada diri sendiri terdapat kesamaan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara sikap terhadap eutanasia dengan tingkat religiositas pada mahasiswa Fakultas Kedok:teran. Penelitian ini