• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh produk, harga, promosi penjualan, pemasaran langsung dan digital terhadap minat beli (studi kasus pada konsumen Nimco Royal Store di Yogyakarta)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh produk, harga, promosi penjualan, pemasaran langsung dan digital terhadap minat beli (studi kasus pada konsumen Nimco Royal Store di Yogyakarta)"

Copied!
190
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI PENJUALAN, PEMASARAN LANGSUNG DAN DIGITAL TERHADAP MINAT BELI

Studi Kasus Pada Konsumen Nimco Royal Store di Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Samuel Gianluca Endico

NIM: 132214090

PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI PENJUALAN, PEMASARAN LANGSUNG DAN DIGITAL TERHADAP MINAT BELI

Studi Kasus Pada Konsumen Nimco Royal Store di Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Samuel Gianluca Endico

NIM: 132214090

PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)

ii Skripsi

PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI PENJUALAN, PEMASARAN LANGSUNG DAN DIGITAL TERHADAP MINAT BELI

Studi Kasus Pada Konsumen Nimco Royal Store di Yogyakarta

Oleh:

Samuel Gianluca Endico

NIM: 132214090

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I

Lucia Kurniawati, S.Pd., M.S.M Tanggal, 2 Mei 2017

Pembimbing II

(4)

iii Skripsi

PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI PENJUALAN, PEMASARAN LANGSUNG DAN DIGITAL TERHADAP MINAT BELI

Studi Kasus Pada Konsumen Nimco Royal Store di Yogyakarta

Dipersiapkan dan Ditulis oleh: Samuel Gianluca Endico

NIM: 132214090

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Pada Tanggal 12 Juli 2017

dan Dinyatakan Memenuhi Syarat

Susunan Dewan Penguji

Jabatan Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua Dr. Lukas Purwoto, M.Si.

Sekretaris Maria Theresia Ernawati, S.E., M.A.

Anggota Lucia Kurniawati, S.Pd., M.S.M.

Anggota Maria Theresia Ernawati, S.E., M.A.

Anggota Christina Heti Tri Rahmawati, S.T., S.E., M.Sc

Yogyakarta, 12 Juli 2017 Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Dekan,

(5)

iv Motto:

“Goals never come easy, no one gives you goals.”

(Frank James Lampard)

“Dedication takes a lifetime, but dreams only last for a night.” (Alexander William Gaskarth)

“Don’t point the blank when you can find nothing, look to yourself and you might

find something.” (Kellin Quinn)

“The reason there are so many troubles around us is to make us a better person as we get older and older.

(Penulis)

Skripsi ini dipersembahkan kepada: Papa dan Mama terkasih,

(6)

v

PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI PENJUALAN, PEMASARAN LANGSUNG DAN DIGITAL TERHADAP MINAT BELI

Studi Kasus Pada Konsumen Nimco Royal Store di Yogyakarta

Dan diajukan untuk diuji pada tanggal, 12 Juli 2017 adalah hasil karya saya.

Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukan gagasan, pendapat atau pemikikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam refrensi) pada penulisan aslinya.

(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswaUniversitas Sanata Dharma

Nama : Samuel Gianluca Endico

Nomor Induk Mahasiswa : 132214090

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI PENJUALAN,

PEMASARAN LANGSUNG DAN DIGITAL TERHADAP MINAT BELI: Studi Kasus Pada Konsumen Nimco Royal Store di Yogyakarta” beserta perangkat yang diperluka (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu izin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 12 Juli 2017 Yang menyatakan

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Produk,

Harga, Promosi Penjualan, Pemasaran Langsung dan Digital Terhadap Minat

Beli: Studi Kasus Pada Konsumen Nimco Royal Store di Yogyakarta”. Skripsi ini

ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripini ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai

pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi

Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Lucia Kurniawati, S.Pd., M.S.M., selaku dosen pembimbing I

yang telah senantiasa mengarahkan dan membimbing penulis dengan

kesungguhan hati hingga akhir hayat proses skripsi ini.

4. Ibu M. T. Ernawati, S.E., M.A. selaku dosen pembimbing II yang

telah senantiasa mengarahkan dan membimbing penulis dengan

kesungguhan hati hingga akhir hayat proses skripsi ini.

5. Pemilik Nimco Royal Store yang telah memberikan izin sehingga

(9)

viii

6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma.

7. Papa dan Mama yang tidak pernah berhenti berkorban, memberikan

kasih sayang, dan semangat di dalam kehidupan ku. Terimakasih telah

menjadikanku manusia yang dewasa dan mandiri sehingga mampu

mengemban tanggungjawab.

8. Mba Devi dan Diva yang selalu memberikan bimbingan-bimbingan

untuk kecerahan masa depanku.

9. Yuyun yang senantiasa berbagi suka dan duka di dalam keseharianku.

Terimakasih juga dalam kesetiannya sebagai rekan berwirausaha.

10.Ibu Dra. Diah Utari Bertha Rivieda, M.Si., yang selalu memberikan

bimbingan dan dukungan untuk para mahasiswanya.

11.Keluarga besar pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen

yang senantiasa berbagi pengetahuan dan pengalaman demi

kesuksesan bersama.

12.Teman-teman PPPB kelas B, Nina, Vale, Zane, Gretha, Thania,

Roosalin, Noni, Ricky, Alvin, Arif, Jon, Mike, Lio, Ncun, Gugun,

Lukas, Vian, Pram (Romo). Terimakasih telah saling membimbing

dalam proses skripsi.

13.Teman-teman Anak Kampung, Marten, Jojo, Edo, Willy, Kristo, Jogi,

Rani, Flo, Atep, Lia, Aci, Celly, Clara yang juga merupakan teman

satu perjuangan skripsi. Terimakasih atas keceriaan dan

(10)

ix

14.Teman-teman “Brengjek Futsal” yang tidak bisa saya sebutkan satu

persatu anggotanya, terimakasih atas keceriaan yang membuat otak

saya segar kembali untuk kembali menjalani keseharian.

15.Teman-teman kelas B yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu,

terimakasih telah senantiasa berbagi pengetahuan dan keceriaan.

16.Keluarga besar Manajemen 2013 yang tidak dapat saya sebutkan satu

persatu, terimakasih atas kebersamaannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena

keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna

menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi

bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, 12 Juli 2017

Penulis

Samuel Gianluca Endico

(11)

x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAM PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii

HALAMAN DAFTAR GRAFIK ... xv

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xvi

ABSTRAK ... xvii

B. Hasil Penelitian Sebelumnya ... 43

C. Kerangka Konseptual Penelitian ... 44

D. Hipotesis ... 44

BAB III METODE PENELITIAN ... 51

A. Jenis Penelitian ... 51

B. Subjek dan Objek ... 51

C. Waktu dan Lokasi ... 52

D. Variabel Penelitian ... 52

E. Definisi Operasional ... 53

(12)

xi

G. Teknik Pengambilan Sampel ... 58

H. Sumber Data ... 60

I. Teknik Pengumpulan Data ... 60

J. Teknik Pengujian Instrumen ... 61

1. Uji Validitas ... 62

2. Uji Reliabilitas ... 62

3. Uji Asumsi Klasik ... 64

K. Teknik Analisis Data ... 66

1. Analisis Regresi Linear Berganda ... 66

2. Uji F ... 66

3. Uji t ... 68

4. Uji Beda ... 70

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN ... 75

A. Sejarah Perusahaan ... 75

B. Visi dan Misi ... 76

C. Struktur Organisasi Nimco Royal Store ... 77

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 78

A. Karakteristik Responden ... 79

B. Deskripsi Variabel Penelitian ... 82

C. Analisis Kuantitatif ... 85

1. Uji Validitas ... 85

1. Uji Reliabilitas ... 87

2. Analisis Uji Asumsi Klasik ... 89

D. Hasil Analisis Data ... 92

1. Analisis Regresi Liniear Berganda ... 92

(13)

xii

A. Kesimpulan ... 122

B. Saran ... 123

C. Keterbatasan ... 129

DAFTAR PUSTAKA ... 130

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

V.1 Skala Variabel Penelitian...82

V.2 Frekuensi Data Variabel Penelitian...82

V.3 Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian...85

V.4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian...87

V.5 Hasil Uji Normalitas...89

V.6 Hasil Uji Multikolinearitas...90

V.7 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda...93

V.8 Hasil Uji F (Simultan)...94

V.9 Hasil Uji t (Parsial)...95

V.10 Hasil Uji U Variabel Produk Kelompok Usia...101

V.11 Hasil Uji U Variabel Produk Kelompok Jenis Kelamin...102

V.12 Hasil Uji U Variabel Produk Kelompok Uang Saku...103

V.13 Hasil Uji U Variabel Harga Kelompok Usia...104

V.14 Hasil Uji U Variabel Harga Kelompok Jenis Kelamin...106

V.15 Hasil Uji U Variabel Harga Kelompok Uang Saku...107

V.16 Hasil Uji U Variabel Promosi Penjualan Kelompok Usia...108

V.17 Hasil Uji U Variabel Promosi Penjualan Kelompok Jenis Kelamiin...109

V.18 Hasil Uji U Variabel Promosi Penjualan Kelompok Uang Saku...111

V.19 Hasil Uji U Variabel Pemasaran Langsung dan Digital Kelompok Usia...112

(15)

xiv

V.21 Hasil Uji U Variabel Pemasaran Langsung dan Digital Kelompok Uang Saku...115

(16)

xv

DAFTAR GRAFIK

Grafik Judul Halaman V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia...79

V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...80

V.3 Karakteristik Responden Berdasarrkan Uang Saku...80

V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Dari Mana Responden Mengetahui Nimco Royal Store...81

(17)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman Gambar II.1 Kerangka Konseptual...44

(18)

xvii ABSTRAK

PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI PENJUALAN, PEMASARAN LANGSUNG DAN DIGITAL TERHADAP MINAT BELI

Studi Kasus pada Konsumen Nimco Royal Store di Yogyakarta

Samuel Gianluca Endico Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh produk, harga, promosi penjualan, pemasaran langsung dan digital terhadap minat beli secara simultan dan parsial pada konsumen Nimco Royal Store. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan persepsi konsumen pada variabel bebas penelitian jika dilihat dari faktor demografii (usia, jenis kelamin, uang saku). Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini. Data penelitian diperoleh dengan membagikan kuesioner penelitian tentang produk, harga, promosi penjualan, pemasaran langsung dan digital, serta minat beli kepada 100 responden. Analisis Regresi Linier Berganda, Uji F, Uji t, dan Uji Mann Whitney adalah teknik analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistics 16. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa (1) produk, harga, promosi penjualan, pemasaran langsung dan digital berpengaruh secara simultan terhadap minat beli, (2) produk dan harga berpengaruh secara parsial terhadap minat beli, (3) promosi penjualan dan pemasaran langsung dan digital tidak berpengaruh langsung terhadap minat beli, (4) tidak ditemukan adanya perbedaan persepsi konsumen pada masing-masing variabel bebas penelitian jika dilihat dari faktor demografis.

(19)

xviii ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PRODUCT, PRICE, SALES PROMOTION, DIRECT AND DIGITAL MARKETING TOWARD PURCHASE

INTEREST

A case study on Nimco Royal Store‟s Consumer at Yogyakarta

Samuel Gianluca Endico Sanata Dharma University

Yogyakarta 2017

The purposes of this research are to know the influence of product, price, sales promotion, direct and digital marketing toward purchase interest simultaneously and partialy on Nimco Royal Store‟s consumer and to know if there are any differences on consumer perceptions based on demografic factors (age, gender, earnings). Purposive sampling is the sampling technique employed in this research. Research data was obtained by distributing the research questionnaires about product, price, sales promotion, direct and digital marketing, and purchase interest. Multiple Linear Regression Analysis, F Test, t Test, and Mann Whitney Test are the data analysis technique employed in this research by using IBM SPSS Statistics 16. The results of this research show that (1) product, price, sales promotion, direct and digital marketing simultaneously influenced purchase interest, (2) product and price partialy influenced purchase interest, (3) sales promotion and direct and digital marketing didn‟t partialy influence purchase interest, (4) there were no differences on consumer perceptions based on demographic factors.

(20)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Distro (distribution outlet) merupakan jenis toko pakaian yang menjual pakaian dan aksesoris yang dititipkan oleh para pembuat pakaian

dan ada juga yang hasil produksi sendiri. Perusahaan industri kreatif yang

mulai terkenal dari tahun 2000 ini menyediakan produk pakaian (kemeja,

kaos, jaket, dll.), sepatu, sandal, topi, tas dan aksesoris (gelang, kalung,

sabuk, dll.). Produk-produk tersebut didesain dengan sederhana namun

menarik perhatian konsumen yang adalah pria dan wanita dengan rentang

usia 15 hingga 30 tahun. Di kota Yogyakarta sendiri terdapat kurang lebih

50 distro. (http://kaosmurahku.com/2016/04/daftar-distro-di-jogja-dan-alamatnya/, diakses tanggal 20 September 2016)

Salah satu perusahaan distro ternama yang ada di kota Yogyakarta adalah Nimco yang memiliki outlet bernama Nimco Royal Store di Jalan Cendrawasih no. 25, Demangan Baru, Yogyakarta. Nimco merupakan

perusahaan distro yang berdiri sejak tahun 2006, namun di Yogyakarta sendiri Nimco masih tergolong baru karena Nimco Royal Store baru

berdiri sejak tahun 2013. Nimco telah memiliki 114 titik distribusi di 34

provinsi Indonesia (nimcopoop.com). Manajemen pemasaran yang baik

merupakan kunci Nimco agar dapat bertahan di dalam persaingan industri

(21)

Menurut Kotler dan Keller (2016:27) manajemen pemasaran adalah

seni dan juga ilmu untuk menentukan pasar sasaran dan mendapatkan,

menjaga, serta menumbuhkan konsumen melalui pembuatan, pengiriman,

dan pengomunikasian manfaat produk bagi konsumen. Manajemen

pemasaran merupakan salah satu dari empat pilar manajemen. Manajemen

pemasaran memiliki peran yang sangat penting untuk perusahaan. Dapat

dibayangkan apa jadinya bila perusahaan dapat memproduksi suatu barang

atau menyediakan jasa tapi perusahaan tidak dapat memasarkannya, yang

terjadi hanyalah perusahaan akan menyimpan sebagian besar produknya di

dalam gudang. Hal tersebut terjadi karena manfaat dari produk tersebut

tidak tersampaikan ke konsumen dengan optimal akibat kurangnya peran

manajemen pemasaran dalam perusahaan tersebut, yang berakibat kurang

adanya dorongan dari perusahaan terhadap minat beli konsumen.

Menurut Kotler dan Keller (dalam Veronika, 2016:21) minat beli

konsumen adalah perilaku konsumen dimana konsumen memiliki

keinginan dalam memilih dan mengonsumsi suatu produk. Minat

konsumen untuk membeli suatu produk dapat berubah karena adanya dua

faktor. Faktor pertama adalah perilaku dari orang terdekat dan faktor

kedua adalah keadaan yang tidak terduga. Seseorang bisa menghilangkan

minatnya terhadap sebuah pakaian dikarenakan orang terdekatnya

mengatakan ia tidak dapat membeli pakaian tersebut. Keadaan yang tidak

terduga juga memiliki peran yang sama, misalnya keadaan ekonomi suatu

(22)

menginginkan suatu produk. Perusahaan harus memiliki strategi dalam

mendorong konsumen untuk memiliki keinginan yang kuat terhadap

produk perusahaan, sehingga perusahaan juga dapat memiliki proporsi

yang sama untuk menyaingi ke dua faktor di atas.

Salah satu strategi manajemen pemasaran yang digunakan oleh para

pemasar untuk memengaruhi persepsi konsumen agar mendorong minat

beli adalah bauran pemasaran. Bauran pemasaran merupakan sekelompok

alat-alat pemasaran yang perusahaan gunakan secara bersama-sama untuk

memproduksi apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh pasar sasaran

(Kotler dan Armstrong 2016:78). Produk, harga, distribusi dan promosi

merupakan empat unsur bauran pemasaran. Produk diartikan sebagai apa

saja yang bisa ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian dan

permintaan yang akan memenuhi keinginan dan kebutuhan pasar. Harga

diartikan sebagai jumlah pengorbanan yang dibayarkan oleh konsumen

untuk mendapatkan manfaat yang ada di suatu produk perusahaan.

Distribusi diartikan sebagai strategi yang diterapkan oleh perusahaan

mengenai bagaimana produk yang ditawarkan perusahaan dapat dengan

mudah dijangkau oleh konsumen. Promosi diartikan sebagai segala

aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengomunikasikan nilai

produk kepada konsumen.

Di dalam bauran pemasaran sendiri terdapat strategi yang lebih detail

mengenai promosi yaitu bauran promosi, penjabaran yang lebih spesifik

(23)

perusahaan untuk berkomunikasi secara persuasif kepada konsumen dalam

menyampaikan customer value dan membangun hubungan dengan para konsumennya (Kotler dan Armstrong 2016: 463). Ada lima unsur dalam

bauran promosi yaitu pengiklanan, promosi penjualan, pemasaran

langsung dan digital, penjualan tatap muka, dan relasi publik. Pengiklanan

merupakan presentasi non-personal produk-produk yang dilaksanakan oleh

sponsor yang dikenal dengan efek jangka panjang. Promosi penjualan

adalah setiap aktivitas promosional jangka pendek yang didesain

sedemikian rupa sehingga dapat menunjang aktivitas-aktivitas promosi

lain secara langsung. Pemasaran langsung dan digital adalah aktivitas

pemasaran yang melibatkan secara langsung individu dari target pasar dan

komunitas konsumen untuk mendapatkan respon dengan segera dan

membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen. Penjualan tatap

muka adalah interaksi personal dengan konsumen yang dilakukan oleh

tenaga penjualan perusahaan dengan tujuan untuk menarik konsumen,

menjual produk, serta membangun hubungan jangka panjang. Relasi

publik adalah membangun relasi yang baik dengan lingkungan perusahaan

melalui bantuan-bantuan yang diberikan perusahaan pada publik,

membangun citra perusahaan yang baik, dan mengadakan

kegiatan-kegiatan yang berguna untuk publik.

Bisnis yang tergolong dalam industri kreatif ini semakin

berkembang karena banyaknya jiwa-jiwa muda yang ingin menuangkan

(24)

Dorongan dari pemerintah yang telah menjadikan industri kreatif sebagai

salah satu industri unggulan di Indonesia juga membuat semakin banyak

wirausaha ingin terjun ke dalam bisnis industri kreatif. Dengan mengacu

pada uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih jauh

apakah bagian dari strategi bauran pemasaran yaitu produk dan harga dan

bagian dari bauran promosi yaitu promosi penjualan, serta pemasaran

langsung dan digital Nimco Royal Store dapat mempengaruhi minat beli

konsumen. Oleh karena itu penulis mengadakan penelitian dengan judul

PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI PENJUALAN, PEMASARAN LANGSUNG DAN DIGITAL TERHADAP MINAT BELI: Studi Kasus Pada Konsumen Nimco Royal Store di Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Nimco Royal Store adalah salah satu perusahaan yang menjual

berbagai jenis pakaian untuk pria dan wanita dengan usia 15 hingga 30

tahun. Minat beli konsumen pasti timbul karena beberapa faktor

pendukung. Produk dan harga merupakan dua faktor penting yang tidak

pernah lewat dari pertimbangan konsumen dalam mengukuhkan

keinginannya untuk membeli produk tertentu. Tapi dua faktor tersebut

nampaknya akan kurang berarti bila perusahaan tidak melakukan promosi

seperti promosi penjualan dan pemasaran langsung dan digital.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis dapat membuat pertanyaan

(25)

1. Apakah persepsi konsumen Nimco Royal Store pada produk, harga,

promosi penjualan, pemasaran langsung dan digital berpengaruh secara

simultan terhadap minat beli?

2. Apakah persepsi konsumen Nimco Royal Store pada produk, harga,

promosi penjualan, pemasaran langung dan digital berpengaruh secara

parsial terhadap minat beli?

3. Apakah ada perbedaan persepsi konsumen terhadap produk, harga,

promosi penjualan, pemasaran langung dan digital jika dilihat dari jenis

kelamin?

4. Apakah ada perbedaan persepsi konsumen terhadap produk, harga,

promosi penjualan, pemasaran langung dan digital jika dilihat dari uang

saku?

5. Apakah ada perbedaan persepsi konsumen terhadap produk, harga,

promosi penjualan, pemasaran langung dan digital jika dilihat dari usia?

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini tidak telalu luas dan lebih fokus pada tujuan awal

penelitian, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas sebagai

berikut:

1. Penelitian ini dilakukan di Kampus I Universitas Sanata Dharma,

Gedung Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya, Burjo wilayah

Pringwulung, Burjo wilayah Jalan Bromo, serta Gedung Jogja Expo

(26)

2. Responden dari penelitian ini adalah konsumen yang sudah pernah

paling tidak satu kali berkunjung ke Nimco Royal Store dan paling

tidak sudah satu kali merasakan kinerja media promosi penjualan dan

pemasaran langsung dan digital Nimco Royal Store yang menjadi

kategori di penelitian ini.

3. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh persepsi konsumen

pada produk, harga, promosi penjualan, pemasaran langsung dan

digital terhadap minat beli.

4. Persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran mencakup produk dan

harga.

a. Produk: variasi produk, kualitas produk, dan pelayanan.

b. Harga: variasi harga dan kesesuaian harga.

5. Persepsi konsumen terhadap bauran promosi mencakup pengiklanan

dan promosi penjualan.

a. Promosi penjualan: member card, diskon, dan kontes.

b. Pemasaran langsung dan digital: sosial media.

6. Faktor demografis dalam penelitian ini dibagi menjadi:

a. Usia

b. Jenis kelamin: (L) laki-laki dan (P) perempuan.

c. Uang saku: di bawah Rp 1.500.000 dan di atas atau sama dengan

(27)

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini agar dapat

memecahkan masalah yang telah dirumuskan yaitu:

1. Untuk mengetahui apakah persepsi konsumen Nimco Royal Store pada

produk, harga, promosi penjualan, pemasaran langsung dan digital

berpengaruh secara simultan terhadap minat beli.

2. Untuk mengetahui apakah persepsi konsumen Nimco Royal Store pada

produk, harga, promosi penjualan, pemasaran langsung dan digital

berpengaruh secara parsial terhadap minat beli.

3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi konsumen Nimco

Royal Store terhadap produk, harga, promosi penjualan, pemasaran

langsung dan digital jika dilihat dari jenis kelamin.

4. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi konsumen Nimco

Royal Store terhadap produk, harga, promosi penjualan, pemasaran

langsung dan digital jika dilihat dari uang saku.

5. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi konsumen Nimco

Royal Store terhadap produk, harga, promosi penjualan, pemasaran

(28)

E. Manfaat Penelitian

Berikut manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi pemilik perusahaan, untuk memberikan saran positif bagi

perkembangan usaha.

2. Bagi penulis, untuk menerapkan teori yang didapat di kelas dan sebagai

bekal berbisnis.

3. Bagi pihak lain, untuk menambah pengetahuan dan sebagai penuntun

(29)

10 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Manajemen Pemasaran a. Konsep-Konsep Pemasaran

1) Konsep Produksi

Konsep ini mengatur tentang bagaimana caranya

supaya konsumen bisa menyukai produk yang banyak

tersedia di pasaran dengan harga yang murah (Kotler dan

Armstrong 2016:34). Konsep ini berorientasi pada produksi

dengan cara mengerahkan segenap upaya untuk bisa

mencapai efisiensi produk tinggi serta distribusi yang luas.

Tugas perusahaan disini adalah memproduksi barang

sebanyak mungkin, karena para konsumen dianggap bisa

menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya

beli mereka.

2) Konsep Produk

Konsep ini memberikan tugas pada perusahaan untuk

memproduksi produk-produk mereka dengan kualitas

setinggi mungkin, karena pada konsep ini konsumen

(30)

banyaknya manfaat yang dapat diperoleh (Kotler dan

Armstrong 2016:34).

3) Konsep Penjualan

Konsep ini memberikan pandangan bahwa konsumen

hanya akan membeli produk bila perusahaan melakukan

promosi besar-besaran, dengan begitu maka konsep ini akan

mendorong perusahaan untuk fokus dalam intensitas

promosi penjualan yang tinggi (Kotler dan Armstrong

2016:34).

4) Konsep Pemasaran

Konsep ini mendorong perusahaan untuk memiliki

persepsi bahwa konsumen adalah raja, dengan begitu

perusahaan akan fokus dalam memenuhi kebutuhan

konsumen sesuai dengan apa yang konsumen inginkan

karena perusahaan ingin konsumennya merasa istimewa dan

konsep ini mendorong terciptanya loyalitas antara

konsumen dengan perusahaan (Kotler dan Armstrong

2016:35).

5) Konsep Pemasaran Sosial

Konsep ini memberikan tambahan tujuan bagi

perusahaan, selain menyejahterakan para konsumennya,

perusahaan juga harus menyejahterakan lingkungannya.

(31)

dalam benak konsumen dan lingkungan karena hubungan

positif yang tercipta di dalam tiga pihak tersebut (Kotler dan

Armstrong 2016:35).

b. Definisi Manajemen Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2016:27) manajemen pemasaran

adalah seni dan juga ilmu untuk menentukan pasar sasaran dan

mendapatkan, menjaga, serta menumbuhkan konsumen melalui

pembuatan, pengiriman, dan pengomunikasian manfaat produk

bagi konsumen.

Manusia memiliki kehidupan yang dinamis, manusia juga

terpencar di berbagai lokasi, hal tersebut berpengaruh terhadap

efektifitas dan efisiensi penawaran perusahaan akan suatu produk

kepada konsumennya. Manajemen pemasaran sangat mendukung

perusahaan untuk menghadapi persoalan tersebut, karena

perusahaan akan membuat produk yang akan diminati oleh

konsumen, dipasarkan di lokasi yang tepat, dan dengan cara yang

tepat pula, sehingga sumber daya perusahaan yang terbatas akan

dimanfaatkan dengan optimal. Jantung pemasaran strategis

modern dapat dijelaskan sebagai pemasaran STP yaitu (Kotler

dan Keller, 2016:268):

1) Penentuan Segmentasi Pasar

(32)

karakteristik atau perilakunya berbeda-beda. Berdasarkan

pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penentuan

segmentasi pasar memiliki peran paling dasar dalam

penentuan pasar sasaran, karena tahap ini akan

mensegmentasikan berbagai jenis konsumen menjadi

kelompok-kelompok yang memiliki kesamaan. Ada empat

dasar untuk menentukan segmentasi pasar, yaitu:

a) Segmentasi Demografis

Perusahaan membagi-bagi konsumen menjadi

kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel

demografi seperti usia, jenis kelamin, ukuran keluarga,

siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan,

tempat tinggal, agama, ras dan kebangsaan.

Variabel-variabel demografis merupakan dasar yang paling populer

untuk menentukan kelompok-kelompok pelanggan, karena

keinginan, kebutuhan, dan tingkat pemakaian konsumen

seringkali berkaitan sangat erat dengan variabel

demografis dan juga variabel demografis lebih mudah

diukur dari pada kebanyakan variabel lain.

Penulis menyimpulkan bahwa segmentasi demografis

tidak dapat dihindari karena jika segmen pasar ditetapkan

dengan dasar yang lain (non demografis), karakteristik

(33)

besarnya pasar sasaran dan memenuhi kebutuhan mereka

secara efektif dan efisien.

b) Segmentasi Geografis

Perusahaan membagi pasar menjadi beberapa unit

secara geografis seperti negara, regional, negara bagian,

provinsi, kota atau komplek perumahan. Penulis juga

menyimpulkan bahwa perusahaan tidak bisa menghindari

jenis segmentasi ini karena jika perusahaan ingin

mendistribusikan produknya di banyak wilayah maka

perusahaan harus menguasai karakter geografis di tiap-tiap

wilayah.

c) Segmentasi Psikografis

Pada segmentasi ini perusahaan membagi kelompok

konsumen menjadi beberapa kelompok berdasarkan status

sosial, gaya hidup, dan kerpibadiannya. Segmentasi ini

merupakan jenis segmentasi yang lebih spesifik daripada

dua segmentasi sebelumnya, karena perusahaan berusaha

untuk menggali kepribadian para konsumennya dan

melihat kebutuhan mereka secara spesifik.

d) Segmentasi Perilaku

Segmentasi ini mengelompokkan konsumen menurut

perilaku mereka terhadap suatu produk seperti misalnya

(34)

2) Penentuan Target Pasar

Setelah pasar disegmentasi, langkah berikutnya yang

harus dilakukan perusahaan adalah melakukan penentuan

pasar sasaran atau melakukan targeting. Langkah tersebut akan memunculkan pasar sasaran (target market), yaitu

sekelompok pembeli yang berbagi kebutuhan dan

karakteristik yang sama yang akan dilayani oleh perusahaan.

Lima pola targeting menurut Kotler dan Keller (2016:286) adalah:

a) Single Segment Concentration

Perusahaan memilih satu segmen saja untuk dilayani.

Misalnya perusahaan hanya berkonsentrasi pada kelompok

yang beragama tertentu yang diperkirakan jumlahnya

sudah cukup banyak untuk menjadi konsumen perusahaan.

Dengan pola ini, perusahaan bisa mencapai posisi yang

lebih kuat di satu segmen, karena perusahaan akan fokus

terhadap satu segmen dengan begitu pengetahuan

perusahaan akan segmen tersebut seharusnya semakin luas

dan perusahaan dapat semakin cepat dalam mengantisipasi

dinamika permintaan konsumen.

b) Selective Specialization

Perusahaan menyeleksi beberapa segmen untuk

(35)

berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi

masing-masing segmen menjanjikan keuntungan masing-masing-masing-masing

bagi perusahaan.

c) Product Specialization

Perusahaan berkonsentrasi membuat sebuah produk

khusus yang dapat dinikmati oleh banyak segmen. Melalui

cara ini, perusahaan akan membangun reputasi yang kuat

pada produk yang spesifik.

d) Market Specialization

Perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai

kebutuhan dalam pasar yang sama dan dapat terdiri dari

beberapa segmen. Dengan begitu perusahaan akan

menjanjikan untuk memenuhi seluruh kebutuhan

konsumen di dalam segmen tersebut.

e) Full Market Coverage

Perusahaan berusaha melayani semua kelompok

dengan produk yang dibutuhkan. Namun, hanya

perusahaan yang kuat yang bisa melakukannya. Dalam hal

ini perusahaan akan bersaing dengan banyak perusahaan

lainnya yang mungkin lebih kecil sehingga mereka lebih

(36)

3) Penentuan Posisi Pasar

Penentuan posisi pasar atau positioning adalah tindakan perusahaan untuk mengomunikasikan manfaat-manfaat dari

produk mereka sehingga manfaat tersebut dapat tersampaikan

ke benak konsumen dan perusahaan akan mendapatkan citra

tersendiri yang terbentuk karena kesan dari konsumen,

dengan begitu perusahaan akan memiliki diferensiasi.

c. Definisi Pasar

Definisi pasar secara umum adalah tempat bertemunya penjual

dan pembeli untuk melakukan transaksi, terdapat proses jual beli

akan suatu produk dan terjadi perpindahan hak milik. Selain itu

jenis pasar yang lebih diketahui banyak orang adalah pasar

tradisional dan pasar modern. Di dalam ilmu manajemen pasar

memiliki definisi yang berbeda dan jenis-jenis yang berbeda pula.

Menurut Kotler dan Keller (2016:29) definisi dari pasar adalah

sekolompok individu yang memiliki permintaan akan suatu produk

yang ditawarkan oleh perusahaan.

2. Pengertian Bauran Pemasaran a. Definisi Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan sekelompok alat-alat

pemasaran yang perusahaan gunakan secara bersama-sama untuk

(37)

sasaran (Kotler dan Armstrong 2016: 78). Unsur-unsur pemasaran

di dalam bauran pemasaran terdiri dari 4P yaitu produk, harga,

distribusi, dan promosi. Ke empat unsur pemasaran inilah yang

secara terus menerus digunakan sebagai kelengkapan dalam

strategi pemasaran. Hal ini pula yang menjadi salah satu faktor

pendukung perusahaan dapat berhasil dalam memasarkan

produknya karena dapat memberikan produk yang tepat, harga

yang layak, tempat yang terjangkau dan juga promosi yang efektif

dan efisien.

b. Unsur-Unsur Bauran Pemasaran

Berikut adalah penjelasan mengenai ke empat unsur bauran

pemasaran (Kotler dan Armstrong, 2016:78):

1) Produk

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan

di pasar guna memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Produk dalam pemasaran dapat terbagi menjadi barang, jasa,

pengalaman, informasi, kegiatan, tempat, orang, kepemilikan,

organisasi dan juga ide. Konsumen pada dasarnya membeli

manfaat dari produk yang ditawarkan oleh perusahaan,

manfaat produk sendiri dapat terbagi menjadi (Kotler dan

(38)

a) Manfaat Inti

Manfaat inti merupakan tingkatan pertama atau

merupakan tingkat paling dasar dimana manfaat ini yang

sesungguhnya dicari oleh konsumen ketika mereka membeli

produk. Contohnya konsumen toko pakaian ingin membeli

pakaian.

b) Produk Dasar

Produk dasar merupakan tingkatan kedua dimana

pemasar harus dapat mengubah manfaat ini menjadi produk

dasar. Contohnya konsumen toko pakaian ingin membeli

pakaian yang nyaman untuk digunakan.

c) Produk yang Diharapkan

Produk yang diharapkan merupakan tingkatan ketiga

dimana perusahaan menambahkan sebuah set atribut dan

kondisi yang diharapkan oleh konsumen agar menambah

tingkat kepuasan konsumen akan produk. Contohnya

konsumen toko pakaian ingin membeli pakaian yang

nantinya ketika dibeli akan dikemas dengan baik oleh

karyawan toko.

d) Produk dengan Nilai Tambah

Produk dengan nilai tambah merupakan tingkatan

keempat dimana pemasar dapat menyediakan sesuatu yang

(39)

pakaian ingin membeli pakaian dengan kualitas terbaik dan

toko juga menyediakan cermin, musik, AC dan juga toilet

untuk kenyamanan konsumen.

e) Produk Potensial

Produk potensial merupakan tingkatan kelima yaitu

penyedia produk dan jasa dapat mencari sesuatu yang bisa

melampaui semua harapan pelanggan dengan tujuan untuk

membangun diferensiasi. Contohnya toko pakaian

menampilkan dokumentasi pembuatan pakaian mereka.

Ada tiga tingkatan dalam penentuan produk apa yang akan

dibuat oleh perusahaan (Kotler dan Armstrong, 2015:261),

yaitu:

a) Individual Product and Service Decisions

Pada bagian ini perusahaan fokus pada pentingnya

keputusan mengenai pengembangan dan pemasaran produk

individu. Ada lima tahap dalam bagian ini, yaitu:

(1) Product Attributes

Ketika perusahaan mengembangkan suatu produk,

maka perusahaan juga harus mengomunikasikan terus

menerus manfaat-manfaat yang ada di dalam produk

(40)

dikomunikasikan dengan atribut-atribut yang ada di

dalam produk seperti:

a) Product Quality

Product quality merupakan karakter dari sebuah produk yang menunjukkan manfaatnya

dengan tujuan untuk memuaskan kebutuhan

konsumen.

b) Product Features

Perusahaan dapat menambahkan fitur-fitur lain

dari sebuah produk. Fitur-fitur tambahan yang

memberikan manfaat untuk konsumen dapat

menjadi peluang diferensiasi bagi perusahaan.

c) Product Design

Desain dari sebuah produk memiliki arti yang

lebih dari sekedar bentuk produk tersebut, namun

desain disini memiliki tujuan untuk menambah

manfaat dari suatu produk, misalnya dari segi

kenyamanan.

(2) Branding

Branding merupakan sebuah nama, tanda, desain, atau simbol yang memberikan identitas pada pencipta

suatu produk dan memberikan diferensiasi dari para

(41)

(3) Packaging

Packaging merupakan aktivitas mendesain dan memproduksi kemasan dari produk. Sebenarnya fungsi

dari pengemasan sendiri adalah melindungi produk

yang ada di dalamnya. Namun sekarang fungsi dari

kemasan sudah memiliki peran yang besar dalam

manajemen pemasaran.

(4) Labeling

Labeling merupakan suatu tanda yang ada pada produk, label merupakan bagian dari kemasan, biasanya

label memberikan beberapa informasi mengenai produk

pada konsumen.

(5) Product Support Services

Pelayanan konsumen merupakan bagian lain dari

produk, walaupun perusahaan seringkali tidak

menawarkan secara langsung, namun ketersediaan

perusahaan dalam menanggapi kebutuhan jasa dari

konsumen adalah hal yang sangat penting.

b) Product Line Decisions

Selain membuat produk individual, perusahaan juga

mencoba untuk membuat produk yang memiliki kesamaan

atau hubungan karena dari fungsi tiap produk, bisa disebut

(42)

perusahaan menawarkan sekolompok produk ini kepada

konsumen, memasarkan dalam kelompok produk dan

menjualnya di lokasi yang berdekatan.

c) Product Mix Decisions

Perusahaan yang memiliki lebih dari satu kelompok

produk akan memiliki campuran produk (product mix).

Dengan adanya campuran produk, perusahaan ingin

menguasai seluruh jenis produk yang masih memiliki

manfaat yang sama.

2) Harga

Harga merupakan sejumlah pengorbanan yang harus

dibayarkan oleh konsumen agar bisa mendapatkan suatu

manfaat dari produk yang diinginkannya. Harga merupakan

satu-satunya variabel di bauran pemasaran yang menghasilkan

pendapatan penjualan. Sedangkan unsur lainnya lebih

merupakan biaya saja. Dalam menerapkan kebijakan harga,

perusahaan dapat menetapkan harga dalam dua bentuk dasar,

yaitu dengan harga setinggi mungkin (market-skimming

(43)

a) Harga Setinggi Mungkin

Perusahaan menetapkan harga yang tinggi pada awal

peluncuran produk, namun perusahaan akan menurunkan

harga sedikit demi sedikit untuk menarik konsumen baru.

Dalam strategi ini perusahaan akan menjual produk yang

tidak terlalu banyak namun tetap menguntungkan. Strategi ini

memiliki tiga syarat, yang pertama adalah kualitas produk

harus sejajar dengan harga yang ditetapkan perusahaan.

Kedua, perusahaan harus memastikan bahwa persaingan

produk ini tidak dapat dengan mudah dimasuki oleh para

pesaing dengan harga yang rendah. Ketiga, biaya untuk

produksi dengan jumlah kecil tidak boleh terlalu besar

sehingga perusahaan tidak akan menaikkan kembali harga

yang sudah ada.

b) Harga Serendah Mungkin

Perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan

tujuan untuk menarik sebanyak mungkin konsumen dan

pangsa pasar. Selain itu, tujuan lainnya adalah agar

perusahaan dapat dengan cepat bersaing di dalam pasar. Ada

tiga syarat di dalam strategi ini, yang pertama adalah

perusahaan harus yakin bahwa pasar mereka adalah

orang-orang yang sensitif terhadap harga. Kedua, perusahaan harus

(44)

biaya produksi akan semakin kecil. Ketiga, harga rendah

harus dipertahankan, karena jika tidak maka hanya akan

menjadi keuntungan sesaat.

Selain dua strategi dasar di atas, Kotler dan Armstrong

(2014: 350) memberikan dua macam strategi pemberian harga

yang dapat diterapkan oleh perusahaan, yaitu product mix pricing dan price adjustments, berikut penjelasannya:

a) Product Mix Pricing

Penetapan harga bukan langkah yang mudah bagi

perusahaan terutama bagi perusahaan yang menyediakan

banyak jenis produk, karena masing-masing permintaan pada

produk yang ada berbeda. Ada lima situasi di dalam product mix pricing:

(1) Product Line Pricing

Perusahaan menetapkan harga yang berbeda-beda

pada tiap produk berdasarkan dari biaya produksi, respon

dari konsumen dan juga harga para pesaing.

(2) Optional Product Pricing

Perusahaan menetapkan harga dasar dan harga

opsional pada satu buah produk, harga opsional muncul

akibat pilihan konsumen akan fitur-fitur tambahan yang

(45)

(3) Captive Product Pricing

Perusahaan menetapkan harga sebuah produk yang

harus digunakan dengan produk yang lainnya, atau produk

pendamping. Biasanya produk utama dijual dengan harga

yang tidak begitu mahal, namun produk pendamping di

jual dengan harga yang lebih mahal atau sebaliknya.

Produk pendamping dapat konsumen lihat sebagai

cadangan dari bagian produk utama.

(4) By-Product Pricing

Perusahaan menjual produk-produk yang sebenarnya

telah menjadi sampah di dalam perusahaan, namun

perusahaan mengantisipasi hal ini agar produk yang

sebenarnya sudah tidak bisa dipakai ini dapat tetap dijual

kembali dan perusahaan mengajak para konsumennya

untuk ikut berpartisipasi di dalam program tersebut.

(5) Product Bundle Pricing

Perusahaan menggabungkan beberapa jenis produk

untuk mengurangi harga.

b) Price Adjustments

Perusahaan juga dapat menetapkan harga berdasarkan

konsumen yang berbeda-beda atau berdasarkan situasi. Ada

(46)

(1) Discount and Allowances Pricing

Diskon merupakan potongan harga yang diberikan

oleh perusahaan dengan pembelian jumlah produk yang

besar oleh konsumen dan dalam jangka waktu tertentu.

Sedangkan keringanan (allowances) merupakan potongan

harga yang diberikan oleh perusahaan berdasarkan

perjanjian yang menguntungkan ke dua belah pihak.

(2) Segmented Pricing

Perusahaan menentukan harga satu buah produk

berbeda di setiap segmennya, karena perusahaan

menentukan harga di samping karena biaya produksi,

perusahaan juga mempertimbangkan segmentasi.

(3) Psychological Pricing

Perusahaan menentukan harga bukan hanya untuk

mencari untung, namun perusahaan berharap bahwa harga

tersebut dapat memberikan gambaran mengenai manfaat

di dalam produk.

(4) Promotional Pricing

Perusahaan menentukan harga sementara untuk

menarik konsumen dengan jumlah yang besar dalam

waktu yang singkat, terkadang harga bisa berada di bawah

(47)

(5) Geographical Pricing

Perusahaan menentukan harga berdasarkan lokasi

dimana konsumen berada, biasanya berupa ongkos kirim.

(6) Dynamic Pricing

Perusahaan terus menerus menyesuaikan harga

dengan karakteristik dan kebutuhan dari setiap konsumen

dan situasi.

(7) International Pricing

Perusahaan yang sudah dan akan beroperasi di lebih

dari satu negara harus menyesuaikan dengan kondisi

negara tersebut dalam hal penentuan harga, tergantung

bagaimana produk perusahaan, ada perusahaan yang

menentukan satu harga untuk seluruh negara, ada

perusahaan yang menyesuaikan harga tiap-tiap negara.

3) Distribusi

Sebenarnya arti dari place adalah tempat, namun bauran pemasaran mengartikan place sebagai distribusi yaitu strategi yang diterapkan oleh perusahaan mengenai bagaimana produk

yang ditawarkan perusahaan dapat dengan mudah dijangkau

oleh konsumen. Perantara adalah hal yang penting dalam hal ini

karena mereka yang akan berhubungan dengan konsumen secara

(48)

4) Promosi

Promosi merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan

untuk memaparkan keistimewaan produk dan membujuk

konsumen agar mau membeli produk yang ditawarkan tersebut.

Promosi merupakan alat untuk memperkenalkan barang baru

dan mengingatkan keberadaan suatu barang lama kepada

konsumen agar mereka mengenal, mengingat, loyal dan juga

akan tertarik membelinya.

3. Bauran Promosi

a. Definisi Bauran Promosi

Menurut Kotler dan Armstrong (2016:462)

bauran promosi adalah gabungan yang lebih spesifik dari bauran

pemasaran mengenai alat-alat promosi yang digunakan oleh

perusahaan untuk berkomunikasi secara persuasif kepada

konsumen dalam menyampaikan customer value dan membangun

hubungan dengan para konsumennya.

Strategi bauran promosi memiliki dua arah dalam

penerapannya, yaitu strategi dorong (push strategy) dan strategi

tarik (pull strategy). Strategi dorong merupakan cara perusahaan

dalam promosi dimana perusahaan mengerahkan tenaga penjualan

dan cara-cara promosi lainnya untuk menjual produknya melalui

(49)

kepada konsumen akhir. Strategi tarik merupakan kebalikan dari

strategi dorong, perusahaan mengerahkan tenaga penjualannya

dan alat-alat promosi lainnya langsung menuju pada konsumen

akhir, sehingga konsumen akhir akan memberikan permintaan

pada saluran-saluran distribusi perusahaan.

Di dalam bauran promosi terdapat lima alat yang digunakan

oleh perusahaan tergantung dengan kebutuhannya. Alat-alat

tersebut adalah pengiklanan, promosi penjualan, penjualan tatap

muka, relasi publik, pemasaran langsung dan digital.

Masing-masing dari alat tersebut memiliki karakterisitiknya, perusahaan

harus hati-hati dalam memilih alat mana yang ingin digunakan

dalam situasi tertentu, karena alat-alat tersebut dapat saling

menopang dan alat-alat tersebut juga dapat saling memusnahkan

antara satu dengan yang lainnya.

b. Unsur-Unsur Bauran Promosi

1) Pengiklanan

Pengiklanan adalah segala bentuk berbayar dari

presentasi non-personal dan promosi dari ide-ide,

barang-barang, dan servis-servis yang dilakukan oleh sponsor yang

dikenal (Kotler dan Armstrong, 2016:462). Iklan merupakan

alat promosi umum yang sering digunakan perusahaan untuk

menyampaikan manfaat produk dan menunjukkan posisi

(50)

Kelebihan dari pengiklanan adalah bisa menyampaikan

pesan kepada konsumen yang berjumlah besar, karena

pengiklanan bersifat masal. Perusahaan yang melakukan

pengiklanan akan memberikan persepsi pada konsumen

bahwa perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang

sukses dan besar, karena untuk melakukan pengiklanan

dibutuhkan biaya yang besar. Di dalam pengiklanan,

perusahaan dapat mendramatisir produk mereka dengan

memberikan seni-seni (kalimat, warna, gerak tubuh, tampilan

produk, testimoni, dll.) untuk menarik konsumen membeli

produk mereka. Dengan begitu pengiklanan dapat

memberikan citra jangka panjang pada produk perusahaan.

Kekurangan dari pengiklanan adalah walaupun dapat

menyampaikan pesan secara masal, pengiklanan tidak bisa

terlalu persuasif. Karena pengiklanan merupakan komunikasi

satu arah, hal ini membuat konsumen terkadang tidak terlalu

menganggap penting suatu iklan dan tidak ingin memberikan

respon. Selain itu seperti yang sudah penulis jelaskan di atas

bahwa pengiklanan membutuhkan biaya yang besar.

2) Penjualan Tatap Muka

Penjualan tatap muka adalah presentasi personal dari

tenaga penjualan perusahaan dengan tujuan untuk menjual

(51)

Armstrong, 2016:463). Di sini penjual dan pembeli

melakukan percakapan secara langsung, bisa dengan tatap

muka atau melalui telepon.

Keunggulan dari penjualan personal adalah interaksi

personal di antara penjual dan membeli, sehingga membuat

cara ini merupakan salah satu cara paling efektif yang

diterapkan oleh perusahaan dalam menjual produk tertentu.

Di dalam penjualan personal, penjual dapat melakukan

cara-cara langsung untuk membangun keyakinan konsumen untuk

membeli produk. Penjualan tatap muka juga memberikan

ruang gerak yang besar untuk penjual karena mereka dapat

mengenali satu per satu karakter para konsumen dan penjual

dapat menerapkan cara-cara unik pada tiap konsumen

sehingga mereka dapat membangun relasi yang baik dengan

para konsumen.

Namun penjualan personal juga memiliki kekurangan,

yaitu penjualan personal akan memakan banyak waktu dan

tenaga, sehingga penjualan personal bukan alat promosi

masal. Di samping pengeluaran dalam waktu dan tenaga,

perusahaan juga harus mempersiapkan dana yang besar untuk

membayar gaji para tenaga penjualan dan segala keperluan

(52)

3) Promosi Penjualan

Promosi penjualan adalah insentif jangka pendek yang

dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan untuk mendorong

strategi promosi lainnya dan mendorong penjualan dari suatu

produk (Kotler dan Armstrong, 2016:463). Jika perusahaan

ingin mendorong kuantitas penjualan dalam jangka pendek,

maka promosi penjualan merupakan alat yang tepat bagi

perusahaan.

Promosi penjualan terdiri dari berbagai macam jenis

(kupon, diskon, premium, dll.), masing-masing dari alat-alat

tersebut memiliki keunikan, tergantung bagaimana

perusahaan ingin menggunakannya. Promosi penjualan

memang difungsikan untuk menarik respon konsumen dalam

waktu yang singkat, sehingga ketika perusahaan melakukan

promosi penjualan pasti perusahaan akan memberikan

tenggang waktu pada promosi tersebut, dengan adanya

tenggang waktu akan membuat konsumen merasakan bahwa

kesempatan yang ia dapatkan itu terbatas dan harus segera

dimanfaatkan.

Tapi promosi penjualan bukan merupakan alat yang tepat

untuk membangun relasi jangka panjang dengan konsumen

dan membangun citra perusahaan, karena pengaruh dari

(53)

4) Relasi Publik

Relasi publik adalah membangun relasi yang baik

dengan lingkungan perusahaan melalui bantuan-bantuan yang

diberikan perusahaan pada publik, membangun citra

perusahaan yang baik, dan mengadakan kegiatan-kegiatan

yang berguna untuk publik (Kotler dan Armstrong, 2016:

463). Sudah banyak perusahaan yang menerapkan promosi

dengan alat ini karena memang tanpa persepsi dari publik,

kinerja perusahaan juga tidak akan melonjak.

Kegiatan atau acara, berita, dan sponsorships memiliki keunggulan dalam membangun citra perusahaan dalam benak

konsumen dibandingkan pengiklanan, selain itu relasi publik

juga dapat menjangkau para konsumen yang memang sengaja

menghindari iklan-iklan karena ketika perusahaan melakukan

pengiklanan pada saat kegiatan-kegiatan, konsumen akan

lebih melihat hal tersebut sebagai berita daripada iklan. Sama

dengan pengiklanan, relasi publik juga dapat mendramatisir

produk-produk perusahaan. Hal ini yang menyebabkan

perusahaan-perusahaan sering melakukan relasi publik,

karena dengan memadukan antara unsur-unsur dari bauran

promosi lainnya dengan relasi publik akan memberikan hasil

(54)

5) Pemasaran Langsung dan Digital

Pemasaran langsung dan digital adalah hubungan secara

langsung yang dibangun oleh perusahaan dengan target

konsumennya secara hati-hati dan bertujuan untuk

memperoleh respon yang cepat serta membangun relasi

jangka panjang dengan konsumen (Kotler dan Armstrong,

2016:463). Walaupun ada banyak bentuk dari pemasaran

langsung (contoh: direct mail dan media sosial) mereka semua memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Direct mail

merupakan surat yang ditulis oeh perusahaan kepada

konsumen melalui media online. Perusahaan dapat menuliskan pesan yang panjang dan mendalam di dalam

direct mail, begitu pula dengan para konsumen yang akan membalas pesan personal. Sementara tidak semua media

sosial dapat menampung konten yang panjang dan

mendalam. Tidak semua media sosial dapat berbalas pesan

dengan personal.

Pemasaran langsung memiliki sifat yang tiba-tiba dan

kostumisasi, karena pemasaran langsung dapat dibuat dengan

cepat dan materi-materi yang ingin diberikan dapat

disesuaikan dengan tiap-tiap konsumen. Pemasaran langsung

bukan merupakan alat pemasaran yang bersifat masal, namun

(55)

dengan begitu pemasaran langsung dapat menjadi alat untuk

membangun relasi jangka panjang secara satu per satu

dengan konsumen.

4. Minat Beli Konsumen a. Definisi Minat Beli

Menurut Kotler dan Keller (dalam Veronika, 2016:21) minat

beli konsumen adalah perilaku konsumen dimana konsumen

memiliki keinginan dalam memilih dan mengonsumsi suatu

produk.

Menurut Kinnear dan Taylor (dalam Wisnu Setiaji, 2016:24)

minat beli adalah komponen perilaku konsumen dalam sikap

mengonsumsi, kecenderungan responden untuk bertindak

sebelum memutuskan pembelian produk.

Dengan begitu minat beli adalah perilaku konsumen yang

menunjukkan kecenderungannya akan keinginan untuk memilih

alternatif produk yang akan dipilih untuk dibeli.

b. Aspek-Aspek Minat Beli

Menurut Lucas dan Britt (dalam Wisnu Setiaji, 2016:24)

(56)

1) Aspek Ketertarikan

Aspek ketertarikan adalah perilaku konsumen yang

menunjukkan adanya pemusatan perhatian yang disertai rasa

senang terhadap suatu produk.

2) Aspek Keinginan

Aspek keinginan adalah perilaku konsumen yang

menunjukkan adanya dorongan untuk berkeinginan memiliki

suatu produk.

3) Aspek Keyakinan

Aspek keyakinan adalah perilaku konsumen yang

menunjukkan adanya rasa percaya diri terhadap kualitas, daya

guna, dan manfaat dari membeli suatu produk.

c. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perilaku Konsumen

1) Faktor Budaya

Menurut Kotler dan Keller (2016:179) ada beberapa faktor

budaya, yaitu:

a) Budaya

Budaya merupakan sebuah determinan fundamental

untuk keinginan dan perilaku seseorang.

b) Sub-Budaya

Sub-budaya merupakan kelompok yang lebih kecil

lagi dari budaya, memberikan identifikasi dan sosialisasi

(57)

c) Kelas Sosial

Kelas sosial merupakan strata sosial di dalam

masyarakat yang terbentuk menjadi kelas-kelas sosial,

dengan anggotanya yang memiliki kesamaan nilai-nilai,

perilaku, dan minat.

2) Faktor Sosial

Menurut Kotler dan Keller (2016:181) ada beberapa faktor

sosial, yaitu:

a) Grup Referensi

Grup referensi seseorang merupakan semua kelompok

yang memiliki pengaruh langsung terhadap perilaku dan

atitut. Ada dua macam grup referensi, yang pertama adalah

grup primer yaitu yang memiliki interaksi secara

berkelanjutan dan tidak formal. Yang kedua adalah grup

sekunder yaitu memiliki interaksi yang lebih formal dan tidak

terlalu berkelanjutan. Grup referensi ada yang dijadikan

sebagai acuan, ada yang sengaja dihindari karena kurang

sesuai dengan keinginan seseorang.

b) Komunitas

Komunitas merupakan sekelompok kecil individu yang

anggotanya sering melakukan interaksi. Anggota dari

komunitas adalah serupa, kedekatan mereka menciptakan

(58)

tersebut dari ide-ide baru. Dengan begitu komunitas memiliki

tantangan untuk menjadi lebih terbuka sehingga dapat

bertukar informasi dengan masyarakat.

c) Keluarga

Keluarga merupakan pemegang peranan yang penting

dan memberikan pengaruh yang besar sebagai kelompok

referensi. Ada dua macam keluarga di dalam kehidupan

konsumen, yang pertama adalah keluarga orientasi yang

terdiri dari orangtua dan saudara-saudari. Seseorang akan

mendapatkan orientasi tentang agama, politik, ekonomi, kasih

sayang, dan ambisi. Yang kedua adalah keluarga prokreasi

yaitu orang-orang yang memiliki peranan khusus dalam

keluarga, contohnya sang ibu yang memiliki peran sebagai

agen pencari pemasok dan sang ayah memiliki peran sebagai

pengambil keputusan.

d) Peran dan Status

Peran merupakan aktivitas-aktivitas yang diharapkan

seseorang untuk dilakukan oleh dirinya, setiap peran akan

menghasilkan status. Orang-orang akan membeli produk

yang sesuai dengan hasrat mereka dalam menciptakan peran

(59)

3) Faktor Personal

Menurut Kotler dan Keller (2016:183) ada bebera faktor

personal, yaitu:

a) Usia dan Tingkatan Di Daur Hidup

Selera konsumen dalam makanan, pakaian, furnitur, dan

rekreasi sering kali berhubungan dengan usia konsumen.

Karena memang jenis konsumsi seseorang terpengaruh dari

daur hidupnya. Keluarga dengan satu anak kecil akan

memiliki jenis konsumsi yang berbeda dari keluarga dengan

satu anak dewasa.

b) Pekerjaan dan Keadaan Ekonomi

Pola konsumsi seseorang juga dipengaruhi oleh

pekerjaan dan keadaan ekonominya. Seseorang yang bekerja

sebagai perancang pakaian akan membeli software komputer yang berbeda dengan seorang ahli mesin. Begitu pula dengan

keadaan ekonomi, naik turunnya keadaan ekonomi di suatu

wilayah akan memberikan dampak pada pola konsumsi dan

hal ini membuat pemasar harus memodifikasi strategi terus

menerus.

c) Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian seringkali digambarkan sebagai

kepercayaan diri, dominansi, kemampuan beradaptasi, dan

(60)

maka konsumen dapat melihat perbedaaan-perbedaan pada

psikologi manusia yang mengarahkan konsumen pada pola

konsumsi konsumen. Sama seperti manusia, merek juga

memiliki kepribadian. Konsumen akan membeli produk yang

sesuai dengan kepribadian mereka.

d) Gaya Hidup dan Nilai-Nilai

Orang-orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial,

dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang

berbeda. Gaya hidup merupakan pola kehidupan seseorang

untuk mengekspresikan aktivitas-aktivitas, minat-minat,

pendapat-pendapatnya.

5. Persepsi Konsumen a. Selective Attention

Dalam setiap harinya konsumen mendapatkan informasi

mengenai ratusan produk dari iklan-iklan di berbagai media,

namun konsumen tidak dapat memproses seluruh iklan

tersebut. Maka konsumen memilih iklan-iklan mana saja yang

menarik perhatian konsumen dengan alasan tertentu (Kotler

dan Armstrong, 2016:180). Contohnya konsumen yang ingin

membeli alat pijat tidak akan terlalu memperhatian iklan selain

iklan alat pijat. Konsumen akan lebih memperhatikan iklan

(61)

konsumen tidak mengharapkan adanya radio di toko laptop.

Konsumen akan lebih memperhatikan produk dengan diskon

50% dari pada diskon 5%.

b. Selective Distortion

Selective distortion merupakan kecenderungan untuk menafsirkan informasi sesuai dengan persepsi konsumen

(Kotler dan Armstrong, 2016:180). Para konsumen akan lebih

memperhatikan sebuah produk ketika produk tersebut memiliki

merek. Seorang konsumen bisa mengatakan bahwa produk

yang tidak memiliki merek memiliki rasa yang tidak lebih baik

dari pada produk yang memiliki merek.

c. Selective Retention

Banyak dari konsumen yang tidak mengingat banyak

informasi mengenai sebuah produk, namun konsumen

mempertahankan informasi yang cocok dengan atitut dan

kepercayaan konsumen (Kotler dan Armstrong, 2016:180).

Konsumen sering kali mengingat kelebihan dari produk yang

konsumen senangi dan mengabaikan kelebihan dari produk

pesaing.

d. Subliminal Perception

Subliminal Perception adalah pesan bawah sadar yang disampaikan oleh pemasar kepada konsumen. Para konsumen

(62)

pesan bawah sadar yang diberikan oleh pemasar

mempengaruhi perilaku konsumen (Kotler dan Armstrong,

2016:180).

B. Hasil Penelitian Sebelumnya

Penelitian sebelumnya yang dijadikan acuan oleh penulis adalah

penelitian yang dilakukan oleh:

1. Veronika (2016) dengan judul “Pengaruh Iklan dan Brand Image Terhadap Minat Beli Konsumen, dengan Brand Image Sebagai Variabel Mediasi”. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, uji

asumsi klasik, analisis regresi variabel mediasi dengan metode Casual

Step, dan uji t sebagai alat uji penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand image tidak memediasi antara iklan dan minat beli konsumen.

2. Bernardinus Wisnu Setiaji (2016) dengan judul “Analisis Pengaruh

Harga, Desain dan Limited Edition Produk T-Shirt Terhadap Minat Beli: Studi Kasus pada Konsumen T-Shirt Dreambirds di Media Sosial

Facebook”. Penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik, analisis

linier berganda, uji F, dan uji t sebagai alat uji penelitian. Hasil

penelitian adalah harga, desain, dan limited edition berpengaruh secara

simultan terhadap minat beli. Sementara untuk pengaruh secara parsial

(63)

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Gambar II.1 Kerangka Konseptual

D. Hipotesis

Menurut Siregar (2013:38) hipotesis adalah pernyataan sementara

yang masih lemah kebenarannya, sehingga diperlukan uji kebenaran. Dari

deskripsi sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa hipotesis

adalah dugaan sementara yang harus diuji kebenarannya.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua jenis hipotesis yaitu

hipotesis komparatif yang berarti hipotesis yang dirumuskan untuk

memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat membedakan atau

membandingkan antara satu dengan data lainnya. Berikutnya adalah

hipotesis asosiatif yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk memberikan

(64)

Hipotesis merupakan jawaban sementara atau jawaban yang masih

harus diuji kebenarannya untuk menjawab suatu masalah yang ditulis oleh

penulis bahwa:

1. Pengaruh Simultan Variabel Independen pada Variabel Dependen.

Strategi manajemen pemasaran seperti produk, harga, promosi

penjualan, pemasaran langsung dan digital harus bekerja dalam satu

kesatuan walaupun masing-masing memiliki peran khusus. Dengan

begitu apa yang ingin perusahaan informasikan kepada konsumen

pasti akan tersampaikan. Seperti Nimco Royal Store ketika melakukan

promosi pasti harus memastikan terlebih dahulu produk-produk apa

yang harus dipromosikan, apakah harganya harus dirubah atau tidak,

lalu promosi seperti apa yang sebaiknya digunakan agar sesuai dengan

tujuan perusahaan.

H0: Tidak ada pengaruh secara simultan dari persepsi konsumen

pada produk, harga, promosi penjualan, serta serta pemasaran

langsung dan digital terhadap minat beli.

Ha: Ada pengaruh secara simultan dari persepsi konsumen pada

produk, harga, promosi penjualan, serta serta pemasaran

Gambar

Gambar II.1 Kerangka Konseptual
Gambar IV.1 Struktur Organisasi
Grafik V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Grafik V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga, lokasi, dan keragaman produk baik secara parsial maupun simultan terhadap minat beli konsumen di luwes

Melalui promosi penjualan diharapkan konsumen akan tertarik terhadap suatu produk yang ditawarkan sehingga meningkatkan minat beli konsumen terhadap produk yang ditawarkan dan

Kesimpulan yang didapatkan menunjukkan secara simultan dan parsial variabel produk, harga, tempat, dan promosi mempengaruhi minat beli konsumen, variabel yang paling

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga, promosi, dan kualitas produk terhadap minat beli Pizza Hut di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jenis penelitian

Beli Online Mahasiswa Promosi Penjualan Melalui Blackberrry Messenger Minat Beli Analisis Regresi Berganda Promosi penjualan di group blackberry messenger signifikan

Strategi bauran promosi yang diimplementasikan dalam pemasaran langsung dan basis data bertujuan untuk meningkatkan minat beli konsumen dan volume penjualan dengan

Hasil Uji Hipotesis B Sig T Kesimpulan Harga terhadap Minat Beli 0.557 0.000 8.351 Berpengaruh Promosi Penjualan terhadap Minat Beli 0.350 0.035 4.632 Berpengaruh Hipotesis F Sig

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kualitas produk, promosi, dan harga memiliki pengaruh terhadap minat beli ulang pada pembelian produk Kopi Kenangan. Studi