• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh bauran pemasaran terhadap minat beli konsumen pada Apotek Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh bauran pemasaran terhadap minat beli konsumen pada Apotek Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
138
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA APOTEK SANATA DHARMA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

oleh:

Albet Setiawan Sutejo

NIM : 108114042

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

i

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA APOTEK SANATA DHARMA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

oleh:

Albet Setiawan Sutejo

NIM : 108114042

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Pertama-tama saya ingin mempersambahkan untuk Tuhan Yesus… Skripsi ini dapat selesai bukan karena usahaku tetapi semua karena kasih karuniaNya, it all about His Grace

For my parents

Mama, papa, mami, papi

Untuk semua motivasinya biar cepet lulus dan dukungan doanya……

For keluarga besar GMS Jogja

For Ko bul (Arief Wicaksono), Kak vanda laurend n all about GMS ^^

Matius 6:33

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan Kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu

2 Timotius 4:7

(6)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah

Apabila dikemudian hari ditemukan indikasi plagiarism dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Yogyakarta, 7 Mei 2014

Penulis

(7)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: nama : Albet Setiawan Sutejo

nomor mahasiswa : 108114042

Demi Pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma Karya Ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA APOTEK SANATA DHARMA YOGYAKARTA

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin kepada saya meupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 7 Mei 2014 Yang Menyatakan

(8)

vii

PRAKATA

Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa

karena atas kasih dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis memperoleh banyak

bantuan dari berbagai pihak.Oleh sebab itulah, pada kesempatan kali ini penulis

hendak menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dra.Th.B.Titien Siwi Hartayu,Apt,M.Kes,Ph.D selaku Dosen Pembimbing

Utama skripsi ini, atas segala kesabaran untuk mendukung, membimbing,

memotivasi, dan memberi masukan kepada penulis dalam menyusun skripsi

ini.

2. Maria Wisnu Donowati, M.Si dan Dr. Rita Suhadi, M.Si, Apt selaku Dosen

Penguji skripsi, atas arahan, bantuan, dan masukkan kepada penulis demi

kemajuan skripsi ini.

3. Ipang Djunarko, M.Si, Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi Sanata Dharma

berserta segenap dosen dan karyawan

4. Mama, papa, koko, mei-mei, robby yang telah memberikan semangat dan

dukungan

5. Ko bul (Arief Wicaksono), selaku gembala sidang Gereja Mawar Sharon

Yogyakarta yang terus memberikan semangat, dukungan dan perhatian yang

(9)

6. Kak Vanda Laurend, selaku gembala youth Army of God Gereja Mawar

Sharon Yogyakarta, atas motivasi, perhatian, impartasi, dan semangat yang

diberikan.

7. Ronny Rianto yang terus memberikan dukungan dan bantuan pembelajaran

mengenai program Microsoft dan SPSS

8. CG M5, M15, M16 dan M22 yang sudah menjadi seperti keluarga sendiri

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu oleh penulis, terima

kasih atas bantuannya yang diberikan selama ini, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk membantu penulis

dalam perkembangan selanjutnya.

Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi semua

pihak, baik mahasiswa dan lingkungan akademis maupun masyarakat serta

memberikan sumbangan kecil bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di

bidang kefarmasian. Atas perhatiannya, penulis mengucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 7 Mei 2014

(10)

ix

INTISARI

Penelitian ini meneliti komponen bauran pemasaran (produk, harga, tempat, dan promosi) karena komponen bauran pemasaran merupakan aspek yang dapat mempengaruhi minat beli konsumen sehingga dapat meningkatkan volume penjualan di tempat yang bersangkutan.

Pada penelitian ini digunakan jenis dan rancangan penelitian secara convenience sampling dalam pengambilan sampelnya dengan menggunakan sampel sebanyak 250 responden berupa mahasiswa. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner sehingga perlu adanya uji coba instrumen berupa uji validitas dan uji reliabilitas. Pada uji validitas r hitung > r tabel (0,124) dan pada uji realibiitas cronbach alpha lebih dari 0,6. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dinyatakan bahwa instrumen yang digunakan adalah valid dan reliabel.

Hasil penelitian dalam penelitian ini pada uji F didapatkan F hitung (37,174) > Ftabel (2,409) ; pada uji t didapatkan hasil masing-masing variabel memiliki thitung lebih besar dari ttabel ; pada uji standardized coefficient beta

menyatakan variabel harga memiliki nilai tertinggi yaitu 0,276 ; pada uji analisis koefisien determinasi didapatkan presentase sebesar 36,8%.

Kesimpulan yang didapatkan menunjukkan secara simultan dan parsial variabel produk, harga, tempat, dan promosi mempengaruhi minat beli konsumen, variabel yang paling dominan berpengaruh adalah variabel harga, serta sumbangan pengaruh dari variabel independen adalah sebesar 36,8 %.

(11)

ABSTRACT

This research is conducted to examine the components of marketing mixtures (products, price, place, and promotion). They are interesting to analyze because they can influence the consumers’ purchasing power, thus products’ selling rate increases.

The research category and plan employed is the convenience sampling. The samples are taken from 250 respondents of University students. Since the instrument utilized is the questionnaire, some experiments are conducted to testify its validity and reliability. In validity experiment, the result is r calculation > r table (0,124). In reliability experiment, the result of cronbach alpha is bigger than 0,6. Thus, the instrument is valid and reliable.

Some results obtained are: within F experiment, F calculation (37,714) > F table (2,409); in t experiment, each variable has bigger t calculation than t table; in the experiment of standardized coefficient beta, the price variable has the highest score, 0,276; in the experiment of determination the percentage of coefficient analysis is 36,8%.

The conclusion shows that within simultaneous and partial aspects, the marketing mixtures’ components will influence the consumers’ purchasing power. The most dominant variable is the price variable and the contribution from independent variable is 36,8%.

(12)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……….. ii

HALAMAN PENGESAHAN………. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN……….. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……….. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... v vi PRAKATA……….. vii

INTISARI……… ix

ABSTRACT……….. x

DAFTAR ISI………... xi

DAFTAR TABEL………... xvi

DAFTAR GAMBAR………... xviii

DAFTAR LAMPIRAN………... xix

BAB I PENGANTAR………. 1

A. Latar Belakang………... 1

1. Permasalahan………... 2

2. Keaslian penelitian……….. 3

3. Manfaat penelitian………... 4

(13)

b. Manfaat praktis……….. 4

B. Tujuan Penelitian………... 4

1. Tujuan umum………... 4

2. Tujuan khusus……….. 5

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA……….. 6

A. Pemasaran (Marketing)……….. 6

B. Strategi………... C. Strategi Pemasaran………... 7 8 D. Tujuan Pemasaran………... 9

E. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)………. 11

1. Produk………. 11

2. Harga………... 12

3. Tempat………. 4. Promosi……… 13 14 F. Minat Beli Konsumen……… 15

G. Uji Kualitas Instrumen………... 18

1. Uji Validitas………. 18

2. Uji Realibilitas………... 18

H. Analisis Regresi Linier Berganda………. 19

I. Uji Asumsi Klasik……… 20

1. Uji Normalitas Model Regresi………. 20

2. Uji Multikolinearitas……… 21

(14)

xiii

BAB III METODE PENELITIAN……….. 27

A. Jenis dan Rancangan Penelitian………. 27

B. Waktu dan Lokasi Penelitian………. 27

C. Variabel dan Definisi Operasional……… 27

1. Variabel……… D. Teknik Pengambilan Sampel………. 30

E. Sumber Data………..

F. Teknik Pengumpulan Data………

G. Uji Kualitas Instrumen………..

1. Uji Validitas………

2. Uji Realibilitas………

H. Tata cara Penelitian………...

1. Pengambilan Sampel………..

(15)

I. Analisis Data………..

2. Analisis Regresi Linier Berganda………...

(16)
(17)

DAFTAR TABEL

Tabel I. Skoring Pernyataan Favorable dan Unfavorable……...……..………. 29

Tabel II. Penggolongan letak item Favorable dan Unfavorable…….…………. 30

Tabel III. Hasil Uji Validitas (r) Instumen Penelitian Variabel Produk (X1)…. 33 Tabel IV. Hasil Uji Validitas (r) Instumen Penelitian Variabel Harga (X2)... 33

Tabel V. Hasil Uji Validitas (r) Instumen Penelitian Variabel Tempat (X3)…. 33 Tabel VI. Hasil Uji Validitas (r) Instumen Penelitian Variabel Promosi (X4)... 34

Tabel VII. Hasil Uji Validitas (r) Instumen Penelitian Variabel Minat Beli Konsumen (Y)………... 34

Tabel VIII. Hasil Uji Realibilitas Instrumen Penelitian……….. 35

Tabel IX. Hasil Uji Multikolinearitas…………..………..……….. 38

Tabel X. Hasil Uji Autokorelasi ………. 40

Tabel XI. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda ………... 42

Tabel XII. Hasil Uji F ……….……… 43

Tabel XIII. Hasil Uji t...………..………. 44

Tabel XIV. Hasil Analisis Koefisien Determinasi……….. 48

Tabel XV. Distribusi Jumlah Respoden Berdasarkan Jenis Kelamin…………. 51

Tabel XVI. Distribusi Jumlah Respoden Berdasarkan Fakultas di USD……… 52

Tabel XVII. Distribusi Jumlah Respoden Berdasarkan Tahun Angkatan……... 53

(18)

xvii

Tabel XX. Distribusi Jumlah Respoden Berdasarkan Jarak Apotek dengan

Tempat Tinggal………... 55

Tabel XXI. Hasil Kuesioner Variabel Produk………. 56

Tabel XXII. Hasil Kuesioner Variabel Harga………. 57

Tabel XXIII. Hasil Kuesioner Variabel Tempat………. 58

Tabel XXIV. Hasil Kuesioner Variabel Promosi……… 59

(19)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Hasil Uji Normalitas………... 37

Gambar 2 Hasil Uji Heteroskedastisitas………... 39

Gambar 3 Diagram Hubungan Variabel Independen terhadap Variabel

(20)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner ………... 68

Lampiran 2. Karakteristik Responden………. 73

Lampiran 3. Rekapitulasi Jawaban Responden ……….. 87

Lampiran 4. Output Uji Kualitas Instrumen ………... 102

Lampiran 5. Tabel r dan Tabel t………..………... 111

(21)

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Dewasa ini, perkembangan berdirinya apotek semakin meningkat di

berbagai tempat ditunjukkan dengan adanya 125 apotek di kabupaten Sleman dan

495 apotek di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sesuai dengan letak Apotek

Sanata Dharma yang akan diteliti (Dinkes, 2013). Hal ini menyebabkan

terjadinya persaingan yang cukup ketat antar apotek. Maka dari itu, untuk

mendirikan suatu apotek harus memperhatikan strategi pemasaran yang digunakan

agar dapat bersaing dengan apotek lainnya.

Bauran pemasaran merupakan salah satu komponen dari strategi

pemasaran. Bauran pemasaran pada umumnya mencakup 4 komponen yaitu

product (produk), price (harga), place (tempat) serta promotion (promosi).

Komponen-komponen tersebut merupakan komponen dasar yang dapat

mempengaruhi minat beli konsumen. Maka dari itu, pada penelitian kali ini

peneliti akan meneliti pengaruh dari komponen bauran pemasaran tersebut

terhadap minat beli konsumen.

Komponen bauran pemasaran sebagai aspek yang menarik untuk diteliti.

Hal ini disebabkan karena komponen bauran pemasaran merupakan aspek yang

dapat mempengaruhi minat beli konsumen. Selain itu, mahasiswa merupakan

subjek penelitian maka diharapkan mahasiswa sebagai subjek penelitian akan

(22)

apotek adalah mahasiswa khususnya mahasiswa Universitas Sanata Dharma dan

Institut Pertanian STIPER. Adapun daerah Maguwoharjo dipilih sebagai lokasi

penelitian karena berada didekat 2 universitas ternama di Yogyakarta yaitu

Universitas Sanata Dharma dan Institut Pertanian STIPER.

1. Permasalahan

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:

a. Seperti apakah karakteristik demografi responden?

b. Apakah produk, harga, tempat, dan promosi memiliki pengaruh terhadap

minat beli konsumen baik secara parsial maupun simultan?

c. Manakah pengaruh yang paling dominan antara produk, harga, tempat, dan

promosi yang mempengaruhi minat beli konsumen?

d. Seberapa besarkah pengaruh produk, harga, tempat, dan promosi secara

(23)

2. Keaslian penelitian

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Maqfira Dwi Utami (2011)

mengenai analisis pengaruh harga dan promosi terhadap peningkatan

penjualan tiket pada PT. Maniela Tour&Travel di Makassar. Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah variabel bauran

pemasaran yang akan diteliti dan unit analisisnya. Variabel bauran pemasaran

yang diteliti dalam penelitian yang dilakukan oleh Maqfira Dwi Utami adalah

variabel harga dan promosi sedangkan dalam penelitian ini berupa variabel

produk, harga, tempat, dan promosi.

Penelitian oleh Ika Dhesi Kristanti (2008) mengenai pengaruh

bauran pemasaran jasa terhadap keputusan konsumen dalam memilih

perusahaan jasa pengiriman barang. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian yang dilakukan adalah subjek yang akan digunakan sebagai sampel

dan dalam penelitian ini yang akan diteliti adalah bauran pemasaran terhadap

suatu perusahaan jasa pengiriman barang sedangkan penelitan yang akan

dilakukan berupa bauran pemasaran suatu produk.

Selain itu, terdapat penelitian oleh Yuni Kristanto dan Seto Dwi

Wicaksono (2009) mengenai pengaruh harga dan kualitas pelayanan terhadap

minat beli konsumen di Apotek Barito Farma Sukoharjo. Perbedaan penelitian

ini dengan penelitian yang akan dilakukan antara lain variabel bauran

pemasaran yang akan diteliti, sampel yang akan diteliti serta lokasi yang akan

diteliti. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Yuni dan Seto, variabel yang

(24)

kalangan usia, serta penelitiannya dilakukan di Sukoharjo. Sedangkan

penelitian yang dilakukan variabel yang diteliti berupa produk, harga, tempat,

dan promosi, sampelnya berupa mahasiswa, dan lokasinya di Apotek Sanata

Dharma Yogyakarta.

Sejauh penelusuran peneliti, penelitian pengaruh bauran pemasaran

terhadap minat beli konsumen pada Apotek Sanata Dharma Yogyakarta belum

pernah dilakukan.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis.

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang

pengaruh bauran pemasaran (produk, harga, tempat, dan promosi) terhadap

minat beli konsumen.

b. Manfaat praktis.

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk

meningkatkan penjualan di Apotek Sanata Dharma Yogyakarta.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengkaji pengaruh bauran pemasaran terhadap minat beli konsumen

(25)

2. Tujuan khusus

a. Mengidentifikasi karakteristik demografi responden

b. Mengidentifikasi pengaruh faktor-faktor bauran pemasaran (produk, harga,

tempat, dan promosi) yang mempengaruhi minat beli konsumen pada

Apotek Sanata Dharma Yogyakarta baik secara parsial maupun simultan.

b. Mengidentifikasi faktor yang paling dominan yang mempengaruhi minat

beli konsumen pada Apotek Sanata Dharma Yogyakarta.

c. Mengidentifikasi besarnya pengaruh faktor-faktor bauran pemasaran

(produk, harga, tempat, dan promosi) yang mempengaruhi minat beli

(26)

6 BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Pemasaran (Marketing)

Pemasaran (Marketing) adalah suatu proses penyusunan komunikasi yang

memiliki tujuan untuk memberikan informasi yang ada mengenai barang atau jasa

yang ditawarkan. Hal ini berkaitan erat dengan pemenuhan kebutuhan dan

keinginan manusia (Rachmawati, 2011).

Inti dari pemasaran itu sendiri adalah melakukan identifikasi dan

pemenuhan kebutuhan manusia. Selain itu, Pemasaran juga sering diartikan

sebagai pemenuhan kebutuhan manusia dengan cara yang menguntungkan (Kotler

dan Keller, 2009).

Pemasaran dinilai penting dalam meningkatkan penjualan produk suatu

perusahaan terntentu. Hal ini disebabkan kesuksesan finansial suatu perusahaan

tertentu sering bergantung pada kemampuan pemasaran perusahaan terkait. Selain

memiliki kemampuan pemasaran, seorang manajer pemasaran harus membuat

keputusan yang benar dalam membuat suatu perubahan untuk meningkatkan

penjualan suatu produk. Perubahan yang dilakukan mencakup harga yang akan

ditawarkan kepada konsumen, kualitas produk, tempat pemasaran maupun biaya

atau anggaran yang dikeluarkan untuk melakukan promosi suatu produk baik

melalui iklan, media cetak maupun internet (Kotler dan Keller, 2009).

Pemasaran lebih berurusan dengan pelanggan dibandingkan dengan fungsi

(27)

menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai serta kepuasan kepada

konsumen (Gumesson,1991).

Pemasaran adalah proses pemberian kepuasan kepada konsumen untuk

mendapatkan laba. Dua sasaran pemasaran yang utama adalah menarik konsumen

baru dengan menjanjikan nilai yang unggul dan mempertahankan konsumen saat

ini dengan memberikan kepuasan (Shankar,2000).

Pengertian pemasaran tidak hanya berbicara mengenai memberitahukan

dan menjual (telling and selling) tetapi juga berbicara mengenai memuaskan

kebutuhan konsumen. Penjualan terjadi hanya ketika produk telah diciptakan.

Sebaliknya, pemasaran dimulai jauh sebelum perusahaan memiliki produk. Bila

pemasar melakukan dengan baik pekerjaan memahami konsumen dengan baik,

menciptakan produk yang memberikan nilai yang unggul, menetapkan harga,

mendistribusikan dan mempromosikan dengan efektif, produk-produk tersebut

akan terjual dengan mudah (Kotler dan Armstrong, 2001).

Konsep paling dasar yang mendasari pemasaran adalah kebutuhan

manusia. Kebutuhan manusia adalah keadaan merasa kekurangan. Kebutuhan itu

tidak diciptakan oleh pemasar, kebutuhan tersebut adalah bagian dasar dari sifat

kodrati manusia. Keinginan adalah bentuk kebutuhan manusia yang dibentuk oleh

budaya dan kepribadian individu (Kotler dan Susanto, 1999).

B. Strategi

Definisi Strategi adalah pendekatan yang dilakukan secara keseluruhan

(28)

aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Suatu strategi dikatakan baik jika terdapat

koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang

sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam

pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif (Anonim,

2013).

Dalam merumuskan strategi, suatu perusahaan perlu melakukan beberapa

langkah yang harus dilakukan. Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan

mencakup identifikasi lingkungan yang akan dimasuki perusahaan, analisis

lingkungan internal dan eksternal, perumusan faktor-faktor ukuran keberhasilan,

penentuan tujuan dan target terukur, serta memilih strategi yang paling sesuai

untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang (Lupiyoadi, 2006).

C. Strategi pemasaran

Strategi pemasaran (marketing strategy) adalah suatu perencanaan yang

digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada pada suatu

perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dan tujuan pemasaran yang

diinginkan (Rachmawati, 2011).

Dalam menentukan stategi pemasaran, perlu dilakukannya seleksi dan

evaluasi pasar yang akan dituju. Dalam melakukan penentuan pasar sasaran suatu

perusahaan perlu adanya pertimbangan mengenai pengaruh pasar sasaran terhadap

tingkat penjualan perusahaan, laba dan biaya. Selain itu, perlu dilakukannya

(29)

Strategi pemasaran harus dikembangkan untuk mendukung tujuan

pemasaran tersebut. Strategi pemasaran yang digunakan sangat berkaitan erat misi

perusahaan. Pernyataan misi merupakan pernyataan mengenai tujuan organisasi,

apa yang ingin dicapainya di lingkungan yang lebih luas. Pernyataan misi yang jelas berperan sebagai “invisible hand” yang memandu orang-orang di dalam

organisasi (Kotler dan Armstrong, 2001).

Suatu perusahaan harus melakukan pekerjaan yang lebih baik daripada

pesaingnya dalm rangka memuaskan konsumen sasaran. Jadi, strategi pemasaran

harus disesuaikan dengan kebutuhan dan juga dengan strategi yang dimiliki oleh

para pesaing. Merancang strategi-strategi pemasaran yang bersaing dimulai

dengan melakukan analisis pesaing secara lengkap. Perusahaan terus menerus

membandingkan nilai dan kepuasan pelanggan yang diberikan oleh produk, harga,

distribusi, dan promosi dengan yang diberikan oleh pesaing (Kotler dan

Armstrong, 2001).

D. Tujuan Pemasaran

Pada dasarnya, pemasaran memiliki tujuan yaitu agar konsumen

berpotensi untuk mengetahui secara detail produk yang dipasarkan serta

perusahaan mampu untuk menyediakan semua permintaan konsumen yang dituju

atas produk yang dipasarkan (Rachmawati, 2011).

Selain itu, pemasaran juga bertujuan agar semua kegiatan yang

berhubungan erat dengan pemasaran (marketing) dapat dijelaskan secara detail

(30)

kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk,

pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk

agar sampai ke tangan konsumen secara cepat. Dan juga bertujuan untuk

mengenal dan memahami konsumen secara mendalam sehingga produk yang

dipasarkan dapat sesuai dengan kebutuhan konsumen yang dituju (Rachmawati,

2011).

Tujuan umum perusahaan meliputi kelangsungan hidup (survival),

memaksimalisasi laba sekarang (current profit maximization), kepemimpinan

pangsa pasar (market share leadership), dan kepemimpinan kualitas produk

(product quality leadership) (Albers, 1992).

Sejumlah perusahaan menetapkan kelangsungan hidup (survival) sebagai

tujuan utama mereka jika mereka menghadapi kesulitan-kesulitan seperti

kelebihan kapasitas, persaingan ketat, atau perubahan keinginan-keinginan

konsumen. Untuk menjaga agar suatu perusahaan terus berjalan, perusahaan dapat

menetapkan harga yang rendah, dengan harapan dapat meningkatkan permintaan

.Dalam kasus itu, laba menjadi kurang penting dibandingkan dengan

kelangsungan hidup. Namun demikian, kelangsungan hidup hanyalah tujuan

jangka pendek. Dalam jangka panjang, perusahaan harus mempelajari cara

menambah nilai yang konsumen akan bayar atau jika tidak demikian perusahaan

tersebut akan menghadapi kepunahan (Anderson, 1999).

Banyak perusahaan menggunakan memaksimalisasi laba sekarang (current

profit maximization) sebagai sasaran penetapan harga. Selain itu,

(31)

leadership). Mereka percaya bahwa perusahaan yang memiliki pangsa pasar

terbesar akan menikmati biaya terendah dan laba jangka panjang terbesar. Untuk

menjadi pemimpin pangsa pasar, perusahaan-perusahaan tersebut menetapkan

harga serendah mungkin. Perusahaan juga dapat memutuskan untuk meraih

kepemimpinan kualitas produk (product quality leadership). Keputusan tersebut

umumnya menghendaki penetapan harga yang tinggi untuk menutup kualitas

kinerja yang lebih tinggi dan biaya lainnya yang cukup tinggi (Hill,1999).

E. Bauran Pemasaran(Marketing Mix)

Philip Kotler mendefenisikan marketing mix atau bauran pemasaran

sebagai serangkaian variabel yang dapat dikontrol dan tingkat variabel yang

digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi pasaran yang menjadi sasaran.

Terdapat 4 unsur bauran pemasaran (Marketing mix) atau yang disebut four p's

yakni mencakup strategi produk, harga, tempat, dan promosi (Rachmawati, 2011).

1. Produk

Produk artinya adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh

perusahaan kepada pasar sasaran. Produk yang ditawarkan dapat berupa barang

atau jasa pelayanan atau informasi. Pada produk barang, biasanya juga mengacu

pada pelayanan pasca penjualan sebagai bagian dari penawaran perusahaan

seperti garansi, retur dan sebagainya. Beberapa hal yang harus diperhatikan

dalam produk adalah kualitas, manfaat, desain, ukuran, dan pengepakan (Kotler,

(32)

Dalam merencanakan penawaran atas produk, pemasar harus

memikirkan lima tingkat produk. Yang pertama yaitu tingkat dasar (core

benefit) yaitu manfaat dasar yang sesungguhnya dibeli pelanggan. Kemudian,

pemasar harus merubah manfaat utama menjadi produk generik (generic

product), yaitu versi dasar dari produk tersebut. Setelah itu, Pada tingkat tiga

pemasar mempersiapkan produk yang diharapkan (expected product) yaitu

persyaratan yang biasanya diharapkan dan disetujui pembeli ketika membeli

produk itu. Pada tingkat keempat pemasar mempersiapkan produk tambahan

(augmented product) yaitu meliputi tambahan jasa dan manfaat yang akan

membedakannnya dari produk pesaing. Tingkat kelima adalah produk potensial

(potential product) yaitu semua tambahan dan perubahan yang mungkin didapat

produk tersebut dimasa mendatang (Kotler, 2009).

Konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan menyukai

produk yang mempunyai mutu terbaik, kinerja terbaik, dan sifat paling inovatif.

Jadi, organisasi harus mencurahkan energi untuk terus-menerus melakukan

perbaikan produk (Chryssochoidis,1998).

2. Harga

Definisi harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah

produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang

ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan

terhadap sebuah produk atau jasa (Kotler, 2001).

Keputusan dalam penentuan harga harus konsisten dengan strategi

(33)

harga, yaitu bertahan, memaksimalkan laba, memaksimalkan penjualan, atau

gengsi (Lupiyoadi, 2006).

Perusahaan bisa juga menggunakan harga untuk mencapai tujuan-tujuan

lain yang lebih spesifik. Perusahaan tersebut dapat menetapkan harga rendah

untuk mencegah pesaing memasuki pasar atau menetapkan harga pada level

harga pesaing untuk menstabilkan pasar. Harga dapat ditetapkan untuk

mempertahankan kesetiaan konsumen. Harga juga dapat dikurangi secara

temporer untuk menciptakan rasa senang terhadap suatu produk atau untuk

menarik lebih banyak pelanggan. Satu produk bisa diberi harga tertentu untuk

membantu penjualan produk lain dalam lini perusahaan tertentu (Kotler,2000).

3. Tempat

Definisi distribusi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan

untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen

sasaran (Kotler, 2001). Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan

untuk memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang

bagaimana cara mengirimkan jasa kepada pelanggan dan dimana hal yang

bersangkutan akan dilakukan. Hal Ini harus dipertimbangkan karena dalam

bidang jasa sering kali tidak dapat ditentukan tempat dimana akan diproduksi

dan dikonsumsi pada saat bersamaan.

Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan organisasi yang saling

bergantungan satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah

(34)

perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi untuk menjangkau

populasi yang tersebar luas (Lupiyoadi, 2006).

Distribusi mempunyai peranan yang sangat penting sebagai salah satu

komponen bauran pemasaran dalam membantu perusahaan memastikan

produknya, Hal ini dikarenakan tujuan dari distribusi adalah menyediakan

barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan

tempat yang tepat (Lupiyoadi, 2006).

4. Promosi

Promosi artinya adalah aktivitas mengkomunikasikan keunggulan

produk serta membujuk pelanggan sasaran agar membeli produk. Promotional

mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel

periklanan, personal selling dan alat promosi lainya, yang kesemuanya

direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan (Kotler, 2009).

Promotion terdiri dari pengiklanan yaitu semua bentuk presentasi non

personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan

mendapat bayaran, Promosi penjualan yaitu intensif jangka pendek untuk

mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk atau jasa, Penjualan

Perseorangan yaitu interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli

dengan tujuan melakukan penjualan serta Hubungan Masyarakat yaitu berbagai

program yang dirancang untuk mempromosikan dan atau melindungi citra

perusahaan atau produk individualnya (Kotler, 2009).

Promosi apotek harus tetap menjunjung kejujuran, etika, dan

(35)

masyarakat dari promosi yang tidak jujur dan menyesatkan. Selain itu promosi

harus memuat keterangan secara obyektif, lengkap, dan tidak menyesatkan

(Putera, 2008).

F. Minat Beli Konsumen

Minat beli konsumen berbicara mengenai bagaimana suatu individu

maupun kelompok tertentu untuk melakukan pemilihan, pembelian, penggunaan

suatu barang atau jasa untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka (Kotler

dan Keller, 2009).

Faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen:

1.Faktor Budaya

Faktor budaya merupakan faktor yang sangat mempengaruhi perilaku pembelian

konsumen. Faktor budaya dibagi menjadi 2 kelas yaitu kelas budaya dan

subbudaya.

a. Budaya

Budaya adalah determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang. Seorang

pemasar harus memperhatikan nilai-nilai budaya yang melekat pada

konsumen untuk memahami cara yang paling baik untuk memasarkan produk

yang akan dipasarkan.

b. Subbudaya

Subbudaya merupakan bagian dari budaya yang meliputi kebangsaan, agama,

ras dan wilayah geografis yang mempengaruhi minat beli konsumen (Kotler

(36)

2. Faktor Sosial

Faktor sosial mencakup kelompok referensi, keluarga, serta peran sosial dan

status yang mempengaruhi perilaku pembelian.

a. Kelompok referensi

Kelompok referensi seseorang adalah semua orang yang mempunyai

pengaruh tidak langsung atau langsung terhadap perilaku orang tersebut.

Kelompok ini mempengaruhi anggota setidaknya dengan 3 cara yaitu

mempengaruhi sikap dan konsep diri, memperkenalkan perilaku dan gaya

hidup baru kepada seseorang, serta memberikan tekanan kenyamanan yang

dapat mempengaruhi pilihan produk.

b. Keluarga

Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting

dalam masyarakat.

c. Peran dan Status

Peran adalah kegiatan yang diharapkan dapat dilakukan oleh seseorang.

Setiap peran yang ada menyandang sebuah status. Orang akan cenderung

memilih produk yang mencerminkan peran serta status mereka (Kotler dan

Keller,2009).

3. Faktor Pribadi

Faktor Pribadi mencakup usia dan tahap siklus pembeli, pekerjaan dan keadaan

(37)

a. Usia dan tahap siklus pembeli

Selera kita dalam segala aspek sering berhubungan dengan usia kita dan

konsumsi terhadap sesuatu dibentuk juga oleh siklus hidup keluarga.

b. Pekerjaan dan keadaan ekonomi

Pekerjaan dan keadaan ekonomi mempengaruhi pola konsumsi yang ada.

Seorang pemasar perlu mengidentifikasi kelompok perkerjaan yang

memiliki minat di atas rata-rata terhadap suatu produk. Keadaan ekonomi

yang ada juga mempengaruhi pilihan produk seseorang.

c. Kepribadian dan konsep diri

Setiap orang memiliki karakteristik pribadi yang dapat mempengaruhi

keputusan seorang pembeli. Dalam hal ini mencakup kepribadian dan

konsep diri seseorang. Maka dari itu, pemasar harus memperhatikan sifat

psikologi dan konsep diri seseorang untuk memasarkan produk yang akan

ditawarkan.

d. Gaya hidup dan nilai

Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang tercermin dalam kegiatan,

minat dan pendapat. Pemasar yang ada meneliti hubungan antara produk

yang mereka tawarkan dan pola gaya hidup konsumen. Selain itu, keputusan

konsumen juga dipengaruhi oleh nilai inti, yaitu sistem kepercayaan yang

(38)

G. Uji Kualitas Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut valid, valid

artinya ketepatan mengukur, atau alat ukur tersebut tepat untuk mengukur

sebuah variabel yang akan diukur. Dalam penelitian kali ini, untuk mengukur

validitas instrument digunakan metode korelasi Product Momen Pearson.

Metode ini dilakukan dengan cara mengkorelasi setiap skor variabel jawaban

responden dengan total skor masing-masing variabel, kemudian hasil korelasi

dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf siginifikan 0,05. Kuesioner dapat

dikatakan valid jika memiliki r hitung lebih besar dari r tabel pada taraf

signifikansi 5%. Adapun perhitungan korelasi Product Momen Pearson adalah

sebagai berikut:

(Priyatno, 2010).

dimana:

r = Koefisien korelasi n = Banyaknya sampel x = Skor masing-masing item y = Skor total variabel

2. Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas, maka perlu dilakukan uji reliabilitas. Reliabilitas

adalah keajegan alat ukur, artinya konsistenitas alat ukur, alat ukur digunakan

(39)

dan tempat yang berbeda. Alat ukur yang reliabel pasti terdiri dari item-item alat

ukur yang valid. Sehingga setiap yang reliabel pasti valid, namun setiap yang

valid belum tentu reliable. Dalam penelitian kali ini, untuk mengukur uji

reliabilitas digunakan metode dengan Cronbach Alpha dengan menggunakan

bantuan program SPSS versi 16.0. Menurut Indriantoro dan Supomo (2002:61),

suatu alat ukur dapat dikatakan reliabel jika memiliki Cronbach Alpha sama

dengan atau lebih besar dari 0,6 (Priyatno, 2000).

Rumus reliabilitas adalah sebagai berikut:

(Priyatno, 2010).

dimana:

r = koefisien reliabilitas instrument (cronbach alpha) k = banyaknya butir pertanyaan atau butir soal

b2 = jumlah varians butir

2 = varians total

H. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier adalah analisis yang digunakan untuk

mengetahui pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen

dengan menggunakan suatu persamaan linier. Analisis ini dilakukan dengan

menggunakan program SPSS® Versi 16.

Model yang digunakan untuk analisis ini adalah sebagai berikut:

(Priyatno,2012).

Dimana:

b0 = konstanta

(40)

X1 = Persepsi tentang produk X2 = Persepsi tentang harga X3 = Persepsi tentang tempat X4 = Persepsi tentang promosi

I. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil

estimasi regresi yang diperlukan benar-benar bebas dari adanya gejala

heteroskedastisitas, gejala multikolinearitas, dan adanya gejala autokorelasi.

Metode regresi akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak bias jika telah

memenuhi persyaratan BLUE (best liniar unbiased estimator) yakni tidak terdapat

heteroskedastisitas, multikolinearitas, dan autokorelasi. Pengujian asumsi klasik

yang diteliti berupa uji normalitas model regresi, uji heteroskedastisitas, uji

multikolinearitas, dan uji autokorelasi (Priyatno, 2000).

1. Uji Normalitas Model Regresi

Uji normalitas model regresi bertujuan untuk mengetahui apakah

dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal atau tidak. Normalitas dapat dilihat pada grafik Normal Probability

Plot. Normal Probability Plot berbentuk grafik yang digunakan untuk

mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, nilai regresi residual

terdistribusi dengan normal atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya

distribusi regresi residual normal atau mendekati normal.

Dasar pengambilan keputusan untuk mendeteksi kenormalan adalah

(41)

regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan jika data menyebar jauh dari

garis diagonal atau tidak mengikuti arah, maka model regresi tidak memenuhi

asumsi normalitas (Priyatno, 2000).

2. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah keadaan dimana antara dua variabel

independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linier yang

sempurna atau medekati sempurna. Model regresi yang baik mensyaratkan

tidak adanya masalah pada multikolinearitas. Salah satu cara untuk mendeteksi

ada tidaknya multikolinearitas adalah dengan cara melihat nilai Tolerance dan

VIF.

Metode pengambilan keputusan yaitu jika semakin kecil nilai

Tolerance dan semakin besar nilai VIF maka semakin mendekati terjadinya

masalah multikolinearitas. Jika nilai Tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang

dari 10 maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi multikolinearitas (Priyatno,

2000).

3. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah keadaan terjadinya ketidaksamaan varian

dari residual pada model regresi. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak

adanya masalah pada heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada

tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola titik-titik pada

scatterplots regresi (Priyatno, 2000).

Metode pengambilan keputusan pada uji Heteroskedastisitas adalah

(42)

tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi (Priyatno,

2000).

4.. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah keadaaan dimana terjadinya dari residual untuk

pengamatan satu dengan pengamatan yang lainnya yang disusun menurut

runtun waktu. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak terjadinya masalah

pada autokorelasi. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi

dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW test) (Priyatno,2000).

J. Uji Hipotesis Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk menguji pengaruh varabel independen (produk,

harga, tempat, dan promosi) secara bersama-sama terhadap variabel dependen

(minat beli konsumen).

Prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan Hipotesis

Ho1:produk, harga, tempat, dan promosi secara bersama-sama

berpengaruh terhadap minat beli konsumen.

Ha1:produk, harga, tempat, dan promosi secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap minat beli konsumen.

b. Menentukan nilai kritis F (Ftabel) dengan tingkat signifikansi  sebesar 0,05 dan

derajat bebasnya (df) = n-k-1

(43)

(Priyatno, 2012).

Dimana:

R2 = koefisien determinasi k = jumlah variabel bebas n = jumlah anggota sampel

d. Ketentuan kriteria pengujian yang digunakan dalam pengujian Fhitung adalah

sebagai berikut:

1) Jika Fhitung > Ftabel , maka Ho1 ditolak dan Ha1 diterima artinya produk,

harga, tempat, dan promosi secara bersama-sama berpengaruh terhadap

minat beli konsumen.

2) Jika Fhitung  Ftabel , maka Ho1 diterima dan Ha1 ditolak artinya produk,

harga, tempat, dan promosi secara bersama-sama tidak berpengaruh

terhadap minat beli konsumen (Priyatno, 2012).

K. Uji Hipotesis Parsial (Uji t)

Uji dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen (produk,

harga, tempat, dan promosi) secara parsial terhadap variabel dependen (minat beli

konsumen).

Prosedur pengujiaannya adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan Hipotesis

Ho2: produk, harga, tempat, dan promosi secara parsial tidak berpengaruh

(44)

Ha2: produk, harga, tempat, dan promosi secara bersama-sama

berpengaruh terhadap minat beli konsumen.

b. Menentukan nilai kritis t (ttabel) dengan tingkat signifikansi  sebesar 0,05 dan

derajat bebasnya (df) = n-k-1

c. Menghitung nilai thitung dengan rumus sebagai berikut:

(Priyatno, 2012).

Dimana:

r = koefisien korelasi n = jumlah anggota sampel

d. Ketentuan kriteria pengujian yang digunakan dalam pengujian Fhitung adalah

sebagai berikut:

1) Jika –ttabel > thitung > ttabel , maka Ho2 ditolak dan Ha2 diterima artinya

produk, harga, tempat, dan promosi secara bersama-sama

berpengaruh terhadap minat beli konsumen.

2) Jika–ttabel  thitung  ttabel, maka Ho2 diterima dan Ha2 ditolak artinya

produk, harga, tempat, dan promosi secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap minat beli konsumen (Priyatno, 2012).

L. Koefisien Determinasi (R2)

Analisis R2 (R Square) atau koefisien determinasi digunakan utnuk mengetahui seberapa besar presentase sumbangan pengaruh variabel independen

(produk, harga, tempat, dan promosi) secara bersama-sama terhadap variabel

(45)

antara 0 dan 1. Semakin besar R2 yang diperoleh dari hasil perhitungan atau mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas

terhadap variabel terikat semakin besar. Sebaliknya jika R2 semakin kecil atau mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas

(produk, harga, tempat, dan promosi) terhadap variabel terikat (minat beli

konsumen) semakin kecil (Priyatno, 2012).

M. Landasan Teori

Bauran pemasaran adalah serangkaian variabel yang dapat dikontrol dan

digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi pasaran yang menjadi sasaran.

Bauran pemasaran dibagi menjadi 4 variabel yaitu produk, harga, tempat dan

promosi.

Produk merupakan faktor yang paling penting dalam menentukan minat

beli konsumen. Maka dari itu, untuk menarik minat beli konsumen, produk yang

akan dijual harus didesain sedemikian mungkin dan dikemas secara rapi dalam

bentuk yang semenarik mungkin.

Harga merupakan variabel yang penting dalam bauran pemasaran sehingga

harga akan sangat mempengaruhi minat beli konsumen. Berdasarkan hal tersebut,

suatu apotek perlu memperhatikan aspek penetapan harga suatu produk yang

dijual. Konsumen akan cenderung memilih produk dengan harga terjangkau

dibandingkan dengan harga yang berada di atas rata-rata.

Tempat juga merupakan salah satu variabel yang perlu diperhatikan dalam

(46)

Konsumen akan cenderung membeli suatu produk dimana tempatnya strategis dan

mudah dijangkau dari tempat tinggal konsumen. Sehingga diperlukan tempat yang

strategis untuk meningkatkan penjualan produk yang ditawarkan.

Promosi merupakan salah satu aspek yang sangat menentukan minat beli

konsumen. Cara pengukuran aspek promosi ini adalah dengan melihat alasan apa

yang menyebabkan konsumen melakukan pembelian pada suatu tempat tertentu.

N. Hipotesis

Berdasarkan landasan teori yang ada, maka dapat disusun hipotesis

sebagai berikut:

H1: Produk, harga, tempat dan promosi berpengaruh secara simultan

(bersama-sama) terhadap minat beli konsumen.

H2: Produk, harga, tempat dan promosi berpengaruh secara parsial (individual)

terhadap minat beli konsumen.

H3: Harga merupakan variabel dominan yang mempengaruhi minat beli

(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang berupa survei

karena peneliti ingin mengetahui persepsi konsumen terhadap variabel yang

diteliti dimana dalam penentuan sampelnya dilakukan metode convenience

sampling. Dalam penelitian kali ini, yang menjadi sampel adalah mahasiswa yang

membeli obat di Apotek Sanata Dharma. Teknik pengumpulan data adalah dengan

menggunakan kuesioner.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama bulan November-Desember 2013.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman,

Yogyakarta.

C. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel :

a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah produk, harga, tempat dan

promosi.

(48)

c. Variabel pengacau dalam penelitian ini adalah adanya variabel lain selain

variabel bauran pemasaran yang mempengaruhi minat beli konsumen.

2. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

a. Kriteria inklusi : yang termasuk dalam kriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah mahasiswa Perguruan Tinggi di Yogyakarta, pernah membeli obat di

Apotek yang diteliti, dan bersedia sebagai responden.

b. Kriteria Eksklusi : responden yang mengisi kuesioner tidak lengkap.

3. Definisi Operasional

a. Product (X1)

Produk berupa obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras serta produk

kesehatan yang dijual seperti masker dan sarung tangan.

b. Price (X2)

Harga adalah harga produk yang diberikan oleh apotek dan bukan Harga

Eceran Tertinggi (HET) yang tertera pada kemasan produk.

c. Place (X3)

Tempat berupa posisi apotek yang terletak di Universitas Sanata Dharma.

d. Promotion (X4)

Promosi berupa cara yang digunakan apotek untuk meningkatkan

penjualannya, mencakup promosi melalui word of mouth, promosi melalui

brosur, promosi melalui reklame, promosi melalui website, serta promosi

(49)

e. Minat beli konsumen (Y)

Minat beli konsumen adalah keinginan konsumen untuk membeli obat di

apotek yang akan diteliti. Indikator-indikator minat beli konsumen dalam

penelitian ini adalah konsumen akan menyarankan temannya untuk

melakukan pembelian, konsumen akan melakukan pengulangan

pembelian, konsumen akan tetap membeli di Apotek Sanata Dharma

meskipun apotek lain menawarkan produk yang sama, konsumen akan

menceritakan hal-hal yang baik mengenai apotek, serta kepuasan

konsumen melakukan transaksi di Apotek Sanata Dharma.

4. Pengukuran Variabel

Variabel-variabel dalam penelitian ini akan diukur dengan

menggunakan skala likert yaitu seperti pada tabel berikut ini :

Tabel I. Skoring Pernyataan Favorable dan Unfavorable

Keterangan

Skor

Favorable Unfavorable

Sangat tidak setuju (STS) 1 4

Tidak setuju (TS) 2 3

Setuju (S) 3 2

Sangat setuju (SS) 4 1

Pertanyaan favorable dan unfavorable dapat digunakan untuk melihat

tingkat konsistensi dan keseriusan responden dalam menjawab setiap item

pernyataan yang ada. Penggolongan letak item pernyataan favorable dan

(50)

Tabel II. Penggolongan Letak Item Favorabel dan Unfavorable

Variabel Nomor Pernyataan

Favorable di : Unfavorable di :

Produk 1, 2, 4 3, 5

Harga 1, 3, 4 2, 5

Tempat 1, 2, 5 3, 4

Promosi 1, 3, 4 2, 5

Minat Beli Konsumen 2, 3, 5 1, 4

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah suatu cara yang digunakan untuk

mengambil sampel dari suatu populasi. Metode yang digunakan unutk mengambil

sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Convenience

Sampling. Jogiyanto(2004), Metode Convenience Sampling yaitu pengambilan

sampel secara nyaman,mudah ditemui, dan diajak bekerjasama serta dilakukan

dengan sekehendak peneliti.

Jumlah sampel yang akan diambil dihitung berdasarkan Rumus Slovin.

Rumus Slovin:

(Sugiyono, 2007).

Dimana :

n = jumlah sampel minimal yang diambil N = ukuran populasi

(51)

Berdasarkan hasil analisis situasi selama 2 bulan, ukuran populasi

rata-rata konsumen mahasiswa Apotek Sanata Dharma per bulan adalah sebesar 600

orang. Taraf signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 5%

sehingga berdasarkan rumus tersebut didapatkan hasil jumlah sampel minimal

yang diambil adalah sebesar 240  250 orang.

E. Sumber Data

a. Data Primer

Berupa persepsi mahasiswa mengenai pengaruh variabel bauran

pemasaran (produk, harga, tempat, dan promosi) terhadap minat beli konsumen

di Apotek Sanata Dharma melalui kuesioner yang telah dibagikan.

b. Data Sekunder

Berupa catatan historis mengenai sejarah singkat Apotek Sanata

Dharma serta data administrasi Apotek Sanata Dharma yang berisi jumlah

resep dan konsumen perhari, perminggu, dan perbulannya.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan di Apotek Sanata Dharma selama bulan

November – Desember 2013 yang selanjutnya dilakukan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Melakukan persiapan dan memeriksa ulang setiap kuesioner yang akan

(52)

2. Kuesioner dibagikan kepada responden secara convenience sampling selama 1

bulan pada jam buka apotek yaitu hari senin-jumat sampai jumlah sampel

minimal terpenuhi.

3. Melakukan koreksi dan memeriksa ulang setiap kuesioner yang telah diisi oleh

responden untuk menghindari kesalahan dalam pengisian kuesioner yang

langsung peneliti lakukan di tempat penelitian.

G. Uji Kualitas Instrumen

Uji ini digunakan untuk melihat apakah instrumen yang digunakan dapat

mencerminkan variabel yang akan diteliti atau tidak. Uji kualitas instrumen

meliputi 2 uji yaitu:

1. Uji Validitas

Uji validitas ini dilakukan dengan cara menggunakan rumus pearson product

momen yaitu dengan cara mengkorelasikan setiap item yang ada dengan skor

totalnya. Dalam penelitian kali ini, digunakan taraf signifikan sebesar 5%

dengan derajat kebebasan (dk = n-2). Untuk responden yang berjumlah 250

diperoleh derajat kebebasan sebesar 250-2 = 248 dengan perolehan nilai r

tabel sebesar 0,124. Uji validitas dilakukan dengan bantuan program SPSS

(53)

Tabel III. Hasil Uji Validitas (r) Instrumen Penelitian Variabel Produk (X1)

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

X1.1 0,634 0,124 Valid

X1.2 0,732 0,124 Valid

X1.3 0,693 0,124 Valid

X1.4 0,712 0,124 Valid

X1.5 0,701 0,124 Valid

Tabel IV. Hasil Uji Validitas (r) Instrumen Penelitian Variabel Harga (X2)

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

X2.1 0,706 0,124 Valid

X2.2 0,620 0,124 Valid

X2.3 0,742 0,124 Valid

X2.4 0,800 0,124 Valid

X2.5 0,722 0,124 Valid

Tabel V. Hasil Uji Validitas (r) Instrumen Penelitian Variabel Tempat (X3)

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

X3.1 0,706 0,124 Valid

X3.2 0,662 0,124 Valid

X3.3 0,679 0,124 Valid

X3.4 0,704 0,124 Valid

(54)

Tabel VI. Hasil Uji Validitas (r) Instrumen Penelitian Variabel Promosi (X4)

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

X4.1 0,585 0,124 Valid

X4.2 0,656 0,124 Valid

X4.3 0,772 0,124 Valid

X4.4 0,685 0,124 Valid

X4.5 0,703 0,124 Valid

Tabel VII. Hasil Uji Validitas (r) Instrumen Penelitian Variabel Minat Beli Konsumen (Y)

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

Y1 0,676 0,124 Valid

Y2 0,734 0,124 Valid

Y3 0,749 0,124 Valid

Y4 0,741 0,124 Valid

Y5 0,680 0,124 Valid

Dari Tabel III-VII diatas, dapat disimpulkan bahwa semua item-item instrumen

penelitian yang ada dinyatakan valid dan tidak ada satu pertanyaanpun yang

gugur. Hal ini disebabkan karena setiap item instrumen yang ada memiliki nilai

r hitung > r tabel.

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas ini dilakukan dengan cara menggunakan teknik cronbach

(55)

tetap konsisten atau tidak jika pengukurannya diulang. Indriantoro dan

Bambang (2002), menyatakan bahwa suatu alat ukur dapat dikatakan reliabel

jika memiliki cronbach alpha sama dengan atau lebih besar dari 0,6.

Hasil uji reliabilitas:

Tabel VIII. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitan

Variabel Cronbach Alpha Keterangan

Produk (X1) 0,731 Reliabel

Harga (X2) 0,765 Reliabel

Tempat (X3) 0,705 Reliabel

Promosi (X4) 0,690 Reliabel

Minat Beli (X5 0,756 Reliabel

Tabel VIII uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa nilai cronbach alpha

pada setiap butir pertanyaan lebih dari 0,6 sehingga dapat dikatakan bahwa

semua item pertanyaan pada tiap-tiap variabel adalah reliabel atau handal,

sehingga item pertanyaan dalam variabel penelitian dapat digunakan untuk

penelitian selanjutnya.

H. Tata Cara Penelitian

1. Pengambilan Sampel

Sampel dipilih berdasarkan metode convenience sampling atau

pemilihan sampel secara nyaman sebanyak 250 responden berdasarkan jumlah

sampel minimal yang harus digunakan. Dalam penelitian ini, diperoleh

(56)

kuesioner dengan lengkap. Sehingga tersisa 250 responden yang memenuhi

syarat dan dapat digunakan sebagai sampel. Hal ini sudah memenuhi batas

sampel minimal dalam penelitian ini.

2. Tata Cara Pemberian Kuesioner

Kuesioner diberikan pada responden yang telah memenuhi kriteria

inklusi. Setelah kuesioner diberikan, peneliti memberikan arahan dalam

mengisi kuesioner yang ada. Pengisian kuesioner dimulai dari pengisian data

diri responden hingga menjawab semua pertanyaan seputar topik yang ada.

Beberapa langkah yang dilakukan peneliti dalam memberikan

kuesioner adalah:

1. Peneliti memberikan kuesioner secara convenience sampling kepada

responden pada jam buka apotek.

2. Peneliti memperkenalkan diri kepada konsumen mengenai maksud dan

tujuan penelitian.

3. Kuesioner diberikan kepada konsumen yang bersedia menjadi responden

dalam penelitian yang dilakukan dengan cara mengisi kuesioner yang telah

disediakan.

4. Peneliti menjelaskan tata cara pengisian kuesioner.

I. Analisis Data

Data yang didapatkan kemudian dianalisis dengan menggunan komputer

(57)

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data terdistribusi

normal atau tidak. Hasil pengujian normalitas ditunjukkan oleh Gambar

1 dibawah ini :

Gambar 1 Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan Gambar 1 tersebut dapat diketahui bahwa data menyebar di

sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat

dikatakan bahwa data terdistribusi dengan normal dan model regresi telah

(58)

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas ini bertujuan untuk mengetahui keadaan dimana

antara dua variabel independen atau lebih pada model regresi terjadi

hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna. Metode

pengambilan keputusan yaitu jika semakin kecil nilai Tolerance dan

semakin besar nilai VIF maka semakin mendekati terjadinya masalah

multikolinearitas. Jika Tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10

maka tidak terjadi multikolinearitas. Hasil pengujian multikolinearitas

ditunjukkan oleh tabel dibawah ini:

Tabel IX. Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Collinearity Statistics

Tolerance VIF

Produk (X1) 0,684 1,463

Harga (X2) 0,784 1,275

Tempat (X3) 0,651 1,537

Promosi (X4) 0,957 1,045

Berdasarkan Tabel IX tersebut dapat diketahui bahwa nilai Tolerance

pada variabel produk (0,684), variabel harga (0,784), variabel tempat

(0,651) serta variabel promosi (0,957). Hal ini menunjukkan bahwa nilai

tolerance pada setiap variabel yang ada lebih dari 0,1. Selain itu, untuk

nilai VIF pada variabel produk (1,463), variabel harga (1,275), variabel

tempat (1,537), serta variabel promosi (1,045). Hal ini menunjukkan

(59)

berdasarkan 2 data tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam model

regresi tidak terjadi masalah multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas ini bertujuan untuk mengetahui keadaan dimana

terjadinya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi.

Metode pengambilan keputusan pada uji heteroskedastisitas dengan

melihat scatterplot yaitu jika titik-titik menyebar dengan tidak berpola di

atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi. Hasil

pengujian heteroskedastisitas ditunjukkan oleh Gambar 2 dibawah ini:

Gambar 2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan Gambar 2 tersebut dapat diketahui bahwa titik-titik

(60)

sumbu Y maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terjadi

masalah heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi ini bertujuan untuk mengetahui keadaan dimana

terjadinya korelasi dari residual untuk pengamatan satu dengan

pengamatan yang lain yang disusun menurut runtun waktu. Uji

autokorelasi ini dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW

test) yaitu dengan membandingkan nilai Durbin-Watson dari hasil regresi

dengan nilai Durbin-Watson pada tabel. Hasil pengujian autokorelasi

ditunjukkan oleh tabel dibawah ini:

Tabel X. Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .615a

.378 .368 1.42743 1.970

a. Predictors: (Constant), Promosi (X4), Harga (X2), Produk (X1), Tempat (X3)

b. Dependent Variable: Minat Beli (Y)

Prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut:

a. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif

Ho : Tidak terjadi autokorelasi

Ha : Terjadi autokorelasi

b. Menentukan taraf signifikansi. Taraf signifikansi yang digunakan dalam

penelitian kali ini adalah sebesar 0,05.

(61)

Nilai Durbin-Watson yang didapat dari hasil regresi yang ditunjukkan pada

tabel 4.10 adalah sebesar 1,970.

d. Menentukan nilai dL dan dU

Nilai dL dan dU dapat dilihat pada tabel Durbin-Watson pada signifikansi 0,05,

n=250 dan k=4 (n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel

independen). Berdasarkan tabel Durbin Watson didapat dL= 1,769 dan

dU=1,817 (dL adalah batas bawah Durbin Watson dan dU adalah batas atas

Durbin Watson). Jadi dapat dihitung nilai 4-dL= 2,231 dan 4-dU= 2,183.

e. Pengambilan keputusan

- dU < DW < 4-dU maka Ho diterima (tidak terjadi autokorelasi).

- DW < dL atau DW > 4-dL maka Ho ditolak (terjadi autokorelasi).

- dL < DW < dU atau 4-dU < DW < 4-dL maka tidak ada keputusan yang pasti

(tidak dapat disimpulkan).

f. Kesimpulan

Dari hasil yang ada dapat diketahui bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1,970

terletak pada daerah dL < DW < 4-dU (1,769 < 1,970 < 2,183) maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada model regresi.

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Pada penelitian ini digunakan analisis regresi linier berganda karena

variabel independen yang diteliti lebih dari satu variabel. Analsis regresi linier

berganda ini digunakan untuk menjawab hipotesis apakah variabel persepsi

produk, harga, tempat dan promosi secara parsial dan simultan berpengaruh

(62)

Hasil regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

Tabel XI. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Minat Beli (Y)

Model persamaan regresi linier berganda dengan 4 variabel independen adalah

sebagai berikut:

Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4

Persamaan regresi linier berganda yang didapat adalah sebagai berikut:

Y = 3,253 + 0,200X1 + 0,270X2 + 0,207X3 + 0,121X4

a. Uji F

Uji F bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen secara

bersama-sama terhadap variabel independen. Hasil pengujian uji Fditunjukkan

(63)

Tabel XII. Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 302.976 4 75.744 37.174 .000a

Residual 499.200 245 2.038

Total 802.176 249

a. Predictors: (Constant), Promosi (X4), Harga (X2), Produk (X1), Tempat (X3)

b. Dependent Variable: Minat Beli (Y)

Prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut:

a. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif

Ho = 1 = 2 = 3 = 4 = 0

Artinya produk, harga, tempat, dan promosi secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap minat beli konsumen.

Ha = I  0, i=1,2,3,4

Artinya produk, harga, tempat, dan promosi secara bersama-sama

berpengaruh terhadap minat beli konsumen.

b. Menentukan taraf signifikansi

Taraf signifikansi menggunakan 0,05

c. Menentukan F hitung dan F tabel

-Nilai F hitung adalah 37,174

-Nilai F tabel dapat dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0,05 df1= k-1

atau 5-1= 4, dan df2 = n-k atau 250-5 = 245 ( n adalah banyaknya sampel

sedangkan k adalah jumlah variabel). Didapat F tabel adalah 2,409.

-Cara lain mencari F tabel adalah menggunakan program Ms Excel. Pada sel

(64)

d. Pengambilan keputusan

F hitung  F tabel jadi Ho diterima

F hitung  F tabel jadi Ho ditolak

e. Kesimpulan

Dapat diketahui bahwa F hitung > Ftabel (37,174 > 2,409) jadi Ho ditolak.

Dapat disimpulkan bahwa produk, harga, tempat dan promosi secara

bersama-sama berpengaruh terhadap minat beli konsumen.

b. Uji t

Uji t bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen secara

parsial terhadap variabel dependen. Hasil pengujian uji tditunjukkan oleh Tabel

XIII dibawah ini:

Gambar

table (0,124). In reliability experiment, the result of cronbach alpha is bigger than
Tabel XXI. Hasil Kuesioner Variabel Produk…………………………………. 56
Gambar 3 Diagram Hubungan Variabel Independen terhadap Variabel
Tabel I. Skoring Pernyataan Favorable dan Unfavorable
+7

Referensi

Dokumen terkait

DPA- SKPD 2.2.1 Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah Rekapitulasi Belanja Langsung menurut Program

Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa sediaan gel kombinasi lendir bekicot dan lidah buaya memiliki kualitas mutu fisik, meliputi homogenitas, viskositas dan

Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2014 tentang tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada Kementerian Agama yang mengatur tentang tarif

Osim odgovarajućeg zakonodavnog okvira potrebne su i određene politike kojima bi se ostvarile koristi od priljeva izravnih stranih ulaganja u smislu tehnološkog

[r]

Abstrak: Tujuan penelitian untuk menerapkan algoritma filter Kalman robust pada kondisi rician fading non stasioner berdasarkan analisis perbandingan jumlah nulling ,

Dari hasil pengamatan ini, peneliti menyimpulkan bahwa mahasiswa masih belum terbiasa menyelesaikan masalah secara individu maupun kelompok (mengerjakan tugas

Bagi titik akhir ini, tidak terdapat data ujian toksikologi untuk keseluruhan produk. Acute toxicity