• Tidak ada hasil yang ditemukan

Malindo Feedmill. Stock Call. 10 Agustus BUY Price (9 Agustus 2012) : IDR 1,560 Target Price : IDR 2,200. Arief Fahruri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Malindo Feedmill. Stock Call. 10 Agustus BUY Price (9 Agustus 2012) : IDR 1,560 Target Price : IDR 2,200. Arief Fahruri"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Stock Call

KONSISTENSI KUALITAS DALAM AGRESIFITAS EKSPANSI

Kami rekomendasi buy untuk PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) dalam Stock Call ini, Beberapa investment thesis yang menjadi pertimbangan kami diantaranya 1) Potensi permintaan daging unggas yang masih tinggi. 2) Harga premium DOC & Loyalitas konsumen 3) Keberlanjutan ekspansi usaha. Valuasi target harga untuk 12 Mo ke depan dengan menggunakan metode Discounted Cashflow sebesar IDR 2,200/saham yang mengindikasikan P/E’12F &’13F 12.1x dan 9.8x serta P/BV’12F & ‘13F 5.4x dan 3.6x.

Potensi permintaan daging unggas yang masih tinggi. Besarnya jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi diatas 6% serta mayoritas muslim menjadi pendorong permintaan konsumsi daging khususnya daging ayam. Tingkat protein harga/gr sebesar 146 menjadi alternatif pilihan yang paling terjangkau untuk konsumsi sumber protein yang cukup. Disamping itu, rendahnya konsumsi daging/kapita sebesar 5.7 kg/th memungkinkan untuk naik di tahun ke depan seiring tumbuhnya populasi kelas menengah.

Harga premium DOC & Loyalitas konsumen. Perseroan mampu menjual produk DOC premium Rp200-300 diatas harga pasar dengan kualitas DOC yang unggul dimana growth rate DOC sekitar 4-5 hari lebih cepat dari kualitas DOC kompetitor. Perseroan juga mampu menjaga loyalitas konsumen ditengah fluktuatifnya harga bahan baku pakan ternak khususnya. Strategi menaikan harga secara bertahap menjadi kunci loyalitas dibanding menaikkan harga secara signifikan disaat harga bahan baku naik.

Keberlanjutan ekspansi usaha. Positifnya permintaan mendorong perusahaan melakukan ekpansi melalui pembangunan Feedmill dengan kapasitas produksi 525.000 MT/th untuk tahun 2012&2013. Breeding Farm dengan kapasitas 15-20 juta DOC/th, serta Broiler Farm 6.000.000 ekor/th. Inovasi produk juga dilakukan dengan mengenalkan produk daging olahan dengan nama “ Sunny Gold” yang akan diperkenalkan di kuartal ketiga tahun ini.

Company Description:

PT Malindo Feedmill Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam sektor peternakan khususnya pakan ternak ayam, DOC, Ayam pedaging serta berencana memasuki pasar produk ayam olahan. Meskipun perseroan baru listing di bursa pada 2006 namun secara historis perseroan mampu membukukan kinerja pertumbuhan yang positif.

Stock Data

52 -week Low/High (IDR) 1,680/890 Mkt Cap IDR (Reuters, bn) 2,542

Shares (mn) 339 Share Holders: Dragon Amity Ltd 59.10% Public 40.90%

Malindo Feedmill

10 Agustus 2012 BUY

Price(9 Agustus 2012) : IDR 1,560 Target Price : IDR 2,200

Ticker : MAIN Sector : Poultry Arief Fahruri arief.fahruri@megaci.com 2011 2012F 2013F 2014F 2015F Sales (IDR bn) 2,634 3,507 4,205 7,085 8,072 Gross profit (IDR bn) 461 635 770 1,468 1,763 EBITDA (IDR bn) 416 589 719 1,402 1,692 Net profit (IDR bn) 204 307 381 862 1,041 EPS (IDR) 120 181 225 509 614 P/E (x) 18.27 12.13 9.79 4.32 3.58 P/BV (x) 8.80 5.41 3.61 2.01 1.62 PEG (x) 1.35 0.24 0.41 0.03 0.17 Z - score 7.37 8.09 8.41 10.17 10.30

Exhibit 1. Key Valuations & Forecasting

Sumber: Perseroan & MCI

500 900 1300 1700 2100 2500 8/1/2011 12/1/2011 4/1/2012 8/1/2012

(2)

Potensi permintaan daging unggas yang masih tinggi Pertumbuhan GDP

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang lebih dari setengahnya ditopang oleh konsumsi memberikan dampak positif untuk meningkatkan pengeluaran konsumsi makanan khususnya yang memiliki kandungan protein yang cukup seperti ayam.

Kami melihat tren pertumbuhan ekonomi ke depan masih positif di atas 6% dengan perkiraan pendapatan per kapita juga secara berkelanjutan meningkat di atas US$3,000 dan pada akhirnya akan mendorong pengeluaran untuk konsumsi daging ayam yang akan naik.

 Jumlah penduduk dengan mayoritas muslim

Indonesia yang saat ini memiliki jumlah penduduk sekitar 250 juta orang serta menduduki populasi terbesar ke empat di dunia menjadikannya potensi pasar yang masih terbuka luas. Dari jumlah penduduk tersebut sebagian besar menganut agam islam (muslim) dimana dalam keyakinannya hanya diperkenankan untuk mengkonsumsi daging yang sesuai ajarannya dan salah satunya adalah ayam.

Stock Call

10 Agustus 2012 119 147 179 195 206 238 241 5.69 5.50 6.35 6.01 4.58 6.10 6.50 50 100 150 200 250 300 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00

Des 2005 Des 2006 Des 2007 Des 2008 Des 2009 Des 2010 Des 2011

Penduduk (juta orang) GDP (%)

Exhibit 3. Jumlah penduduk & GDP

Sumber: bps -100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000 700,000

Mar-02 Mar-03 Mar-04 Mar-05 Mar-06 Mar-07 Mar-08 Mar-09 Mar-10 Mar-11 Mar-12

Sumber: Reuters

(3)

Dominasi middle income

Pertumbuhan kelas menengah cukup signifikan sejak tahun 2000 dan saat ini mencapai di atas 50% dari kelas ekonomi di Indonesia. Besarnya kontribusi kelas menengah terhadap GDP menjadi modal pertumbuhan konsumsi makanan yang sadar akan kesehatan serta kandungan gizi yang baik.

Dari sisi kandungan protein kg/ kalori atau piece/ kalori daging ayam memiliki kadar protein yang cukup tinggi setelah daging sapi. Disamping itu, pertumbuhan konsumsi daging ayam sejak tahun 2004 naik secara konsisten dibanding daging sapi, babi maupun jenis daging lainnya.

Konsumsi ayam per kapita yang masih rendah

Positifnya pertumbuhan industri peternakan khususnya ayam serta produk olahannya didorong juga oleh tingkat konsumsi daging yang masih rendah.

Berdasarkan data World Bank dan USDA dibandingkan negara ASEAN lainnya konsumsi daging ayam di Indonesia menduduki peringkat ke enam dibawah Brunei, Malaysia, Filipina dan Vietnam.

Kami perkirakan konsumsi daging ayam per kapita (kg/tahun)meningkat pada kisaran 6-7 kg dimana kenaikan 1 kg konsumsi per kapita saja akan membutuhkan kapasitas produksi yang cukup besar bahkan lagi produk daging sendiri untuk beberapa jenis masih impor karena kebutuhan domestik yang masih tinggi.

Stock Call

10 Agustus 2012

Sumber protein Harga/kg (Rp) Kandungan protein protein harga/gr (Rp)

Susu segar 19,000 3.5% 543

Sapi 85,000 20.0% 425

Ikan 30,000 17.5% 171

Telur 17,000 12.5% 136

Daging ayam 27,000 18.5% 146

Exhibit 4. Protein harga/gr

Sumber: Company 47 37 12 8 6 5.7 2 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Brunei DS Malaysia Thailand Philippines Vietnam Indonesia Kamboja

Exhibit 5. Konsumsi ayam per kapita (kg/th)

(4)

Rendahnya konsumsi daging ayam di Indonesia karena sebagian besar masyarakat masih banyak mengkonsumsi kandungan protein dalam padi-padian seperti jagung, padi serta jenis palawija lainnya. Sejak tahun 1999 hingga akhir tahun 2011 tren konsumsi kandungan protein pada padi-padian masih mendominasi namun sedikit turun karena sebagian beralih untuk mengkonsumsi ikan, daging serta telur dan susu.

Per akhir tahun 2011 konsumsi protein daging mencapai 2.75 gr/kapita naik 107% dibanding tahun 1999 hanya sebesar 1.33 gr/kapita, ikan naik 32% (1999-2011) menjadi 8.02 gr/kapita, telur dan susu naik 127% menjadi 3.25 gr/kapita sedangkan padi-padian mengalami penurunan -14% menjadi 21.57 gr/kapita.

Kenaikan konsumsi protein diatas 100% untuk daging serta susu& telur mengindikasikan adanya tren perubahan konsumsi masyarakat indonesia meskipun masih dalam tingkat yang rendah dibanding padi-padian dan ikan. Kami melihat perubahan gaya hidup dan sadar akan kesehatan akan meningkatkan konsumsi daging serta telur & susu di tahun-tahun ke depan.

Stock Call

10 Agustus 2012 -5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 1999 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Ikan Padi-padian Daging Telur dan susu

Exhibit 6. Rata-rata konsumsi protein gr/kapita

(5)

Harga premium DOC dan loyalitas konsumen

Harga premium dengan kualitas DOC yang unggul

Salah satu keunggulan kompetitif yang dimiliki perseroan adalah mampu menjual produk DOC premium Rp200-300 diatas harga pasar. Perbedaan harga dengan kompetitor dikarenakan kualitas DOC yang unggul dimana growth rate DOC yang dimiliki lebih cepat sekitar 4-5 hari lebih cepat dari kualitas DOC pesaingnya.

Stock Call

10 Agustus 2012

Exhibit 7. Proses produksi DOC

Exhibit 8. Proses produksi DOC

Sumber: Company

(6)

Loyalitas konsumen

Fluktuatifnya harga bahan baku utama seperti jagung dan bungkil kedelai yang mendominasi sekitar 75% komposisi utama pakan ternak akan memepengaruhi harga jual dan menekan marjin perseroan. Perseroan melakukan strategi kenaikan harga bertahap ditengah harga bahan baku yang mengacu pada harga komoditas dunia yang cenderung fluktuatif, sehingga konsumen akan menerima kenaikan yang tidak signifikan dibanding menaikkan harga secara tiba-tiba saat harga bahan baku naik tajam.

Penggunaan bahan baku juga menjadi pertimbangan perseroan untuk tidak menaikkan harga secara langsung pada saat harga bahan baku naik. Periode tiga bulan pembelian baku ketika harga naik akan dikompensasi dengan penggunaan harga bahan baku pada saat rendah serta kenaikan harga pakan ternak secara bertahap menjadi kunci utama loyalitas konsumen.

Stock Call

10 Agustus 2012

Exhibit 9. Proses produksi feed

(7)

Keberlanjutan ekspansi usaha Penambahan pabrik

Perseroan melakukan beberapa investasi untuk pembangunan pabrik pakan ternak serta DOC guna mmenuhi permintaan yang masih tinggi. Pembangunan beberapa pabrik akan dimulai tahun ini serta tahun depan dan diperkirakan akan berproduksi di tahun 2014. Proses peyelesaiannya memang membutuhkan waktu yang lama serta biasanya dalam pembangunan pabrik pakan ternak diikuti oleh Breeder farm ataupun broiler farm agar efisiensi dalam operasionalnya.

Stock Call

10 Agustus 2012

Investasi Kapasitas/th Budget Rp miliar

2012 2013

Feedmill

Jawa tengah 300.000 MT 120

Makassar/palembang 225.000 MT 80

Breeder farm 15 - 20 juta DOC 80 80

Broiler farm 6.000.000 80 80

Futher food processing 9000 MT na na

Total 280 240

Exhibit 10. Capex 2012 & 2013

Sumber: Company

Exhibit 11. Lokasi operasional

(8)

Adanya penambahan Feedmill serta breeder farm kami perkirakan kapasitas produksi akan terlihat signifikan pada tahun 2014. Khussunya untuk Feedmill kami perkirakan kapasitas produksi akan naik sekitar 31% CAGR (2012-2016). Sedangkan untuk DOC tumbuh sekitar 10-15% CAGR (2012-2016) serta Processed Chicken 20% CAGR. Investasi yang dikeluarkan perseroan untuk pembangunan feedmill maupun breeding farm ini diambil dari kas internal sekitar 30% dan pinjaman perbankan 70%.

Hampir semua industri Poultry dikontribusikan sebagian besar dari pakan ternak (feed) serta DOC sehingga ekspansi perseroan fokus pada pembangunan feedmill maupun breeding farm. Dalam proses penyelsaiannya biasanya sekitar satu tahun atau bahkan lebih tergantung dari luas dan fasilitas pabrik. Per semester pertama tahun 2012 kontribusi pakan ternak sekitar 66%, DOC 22%, Broiler 9% serta lainnya yang termasuk didalamnya DOD (Day Old Duck) sekitar 3%.

Stock Call

10 Agustus 2012 66% 22% 9% 3%

Poultry Feed DOC Broiler Others

Exhibit 12. Perkiraan produksi Feed, DOC, & Processed chicken

Exhibit 13. Kontribusi penjualan 2Q’12

Sumber: Company Sumber: Company 115,549,000 127,103,900 145,103,900 159,614,290 168,614,290 13,580,000 14,938,000 20,938,000 23,031,800 27,434,980 540,000 594,000 1,088,400 1,251,660 1,439,409 -200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000 1,200,000 1,400,000 1,600,000 -20,000,000 40,000,000 60,000,000 80,000,000 100,000,000 120,000,000 140,000,000 160,000,000 180,000,000 2012F 2013F 2014F 2015F 2016F DOC (juta) Processed Chicken (juta) Feed (MT)

(9)

Masuk di pasar produk daging olahan

Meskipun produk daging olahan mulai dikenal sekitar tahun 2000 an namun perkembangan industri produk dagiang olahan cukup agresif seiring edukasi dan pengenalan melalui media masa maupun media cetak pada saat itu. Produk daging olahan yang dikenal dengan “nuget” sudah cukup banyak beredar dipasaran dengan berbagai merek serta segmen pasarnya. Berkembangnya produk daging olahan menunjukkan peluang di pasar ini masih menjanjikan.

Saat ini Malindo akan masuk pada produk makanan olahan dengan segmen menengah ke atas. Produk daging olahan yang akan dikenalkan di kuartal ketiga tahun ini bernama “Sunny Gold”. Diperkirakan kontribusi penjualan produk daging olahan ini masih sekitar 2% dari total penjualan tahun ini.

Disamping masuk pada produk daging olahan perseroan juga melihat adanya peluang berkembangnya pasar DOD (Day Old Duck). Konsumsi masyarakat untuk daging bebek sendiri terus meningkat namun pasokan untuk kebutuhan bebek sendiri terkendala khsusnya DOD dikalangan peternak. Dari total populasi unggas yang ada, populasi bebek sendiri cenderung flat dimana hanya sekitar 3% dari total unggas. Pertumbuhan populasi bebek dari tahun 2007 hingga 2011 sekitar 8% lebih tinggi dibandingkan dengan unggas lainnya khususnya ayam pedaging, ayam buras dan ayam ras.

Dibandingkan dengan unggas lainnya bebek sendiri memiliki tingkat adaptasi yang lebih baik dibandingkan dengan ayam sehingga tingkat kematian DOD cukup rendah. Saat ini sebagian besar populasi bebek di daerah Jawa barat dengan kontribusi sebesar 24% dari total populasi sebesar 49.391.628 ekor.

Stock Call

10 Agustus 2012

Exhibit 14. Produk daging olahan

Sumber: Company

2007 2008 2009 2010 2011

Ayam pedaging 891,659 902,052 1,026,379 986,872 1,041,968 Ayam buras 272,251 243,423 249,963 257,544 274,893 Ayam ras petelur 111,489 107,955 111,418 105,210 110,300 Bebek 35,967 39,840 40,676 44,302 49,392

Sumber: Ditjen Peternakan & KesWan

(10)

Produksi nasional bebek dalam kurun waktu 2007-2011 turun 8% CAGR. Penurunan tersebut terutama disebabkan saat krisis keuangan global di tahun 2008 dimana harga komoditas naik tajam dan berdampak pada harga bahan baku untuk pakan ternak. Namun jika dilihat dari tahun 2010 ke 2011 rata-rata unggas mengalami kenaikan dan produksi bebek sendiri tumbuh 12%.

Kami optimis tren permintaan daging bebek akan meningkat karena kegemaran masyarakat terhadap daging ini semakin meningkat. Tingginya permintaan dengan kapasitas masih rendah karena sebagian besar dikelola oleh peternak-peternak dengan skala kecil memberikan peluang bagi perusahaan untuk ekspansi di segmen ini secara terintegrasi mulai dari pakan, DOD serta Bebek pedaging dimana saat ini kontribusi untuk pakan bebek dan DOD yang diproduksi perseroan masih dibawah 1%.

Stock Call

10 Agustus 2012 943 1,019 1,102 1,214 1,270 295 274 248 268 283 58 57 55 58 223 44 31 26 26 29 100 300 500 700 900 1,100 1,300 1,500 1,700 1,900 2007 2008 2009 2010 2011

Ayam pedaging Ayam buras Ayam ras petelur Bebek

Exhibit 15. Produksi unggas (dalam 000)

(11)

Sekilas tentang Malindo

Tahun 1997 sebelum krisis perseroan berdiri dengan nama PT GymtechFeedmill Indonesia dan pada tahun 2000 mengakuisi bisnis pakan ternak dengan kapasitas 150,000 MT/ th dari Subur Group dan pada saat itu juga meng-ganti namanya menjadi PT Malindo Feedmil. Tahun 2001 hingga 2003 perusahaan melakukan ekpansi serta akuisisi diantaranya penambahan kapasitas menjadi 300,000 MT/th serta pada tahun 2006 listing di BEI. Tahun 2008 perse-roan menerbitkan Obligasi senilai 300 miliar dimana hingga tahun 2011 kemarin rating perseperse-roan naik dari BBB+ menjadi A-. Saat ini lokasi operasional perseroan tersebar di hamper seluruh wilayah Indonesia seperti di Kaliman-tan, Jawa dan Sumatra. Perseroan memperoleh penghargaan dari berbagai media seperti dari Forbes serta terakhir dari Asian Feed Magazine sebagai runner-up of Asian Feed Millers Awards.

Manajemen

Presiden Komisaris : Dato’ Lau Bong Wong

Komisaris : Tan Lai Kai

Komisaris Independen : Yongkie Handaya

Presiden Direktur : Lau Chia Nguang

Direktur : Tan Sri TN LAU, Francis

Direktur : Teoh Bee Tang

Direktur : Tang Ung Lee

Direktur Independen : Dato’ Seri Abdul Azim Bin Mohd Zabidi

Perbandingan dengan industri sejenis

Market Cap & ekspansi – Meskipun secara kapitalisasi pasar bukan yang pertama di Indonesia, namun malindo

mampu memberikan keunggulan kompetitif yang mendorong pertumbuhan positif secara historis. Fokus utama bis-nis tetap pada poutry feed dan sebagian kecil juga untuk pakan unggas lainnya (bebek, puyuh, ikan). Adanya tamba-han produk pakan di luar ayam dimaksudkan untuk menjaga loyalitas customer agar mampu memenuhi kebututamba-han yang ada yang mungkin juga diperkirakan akan meningkat. Dalam hal ekpansi perseroan juga terus melakukan pengembangan produk yang terintegrasi seperti produk ayam olahan. Dalam waktu dekat perseroan akan menge-luarkan produk daging ayam olahan segmen premium. Masuknya perseroan pada bisnis ini karena pasar di segmen ini masih potensial dengan dukungan middle class income yang terus bertumbuh.

Operasional – Sebaran area operasional perseroan secara umum hampir sama dengan perusahaan sejenis lainnya

dimana salah satunya mengacu pada populasi penduduknya. Area seperti Jawa, Sumatra dan Kalimantan merupakan wilayah operasional pembangunan pabrik pakan ternak, breeding farm dan sarana pendukungnya. Perseroan tidak melakukan kerjasama melalui skema plasma karena pertimbangan margin serta controlling yang yang kurang efek-tif.

Financial – Agresifitas ekspansi perseroan mendorong leverage perseroan cenderung naik dibanding competitor.

Namun menurut kami hal tersebut tidak terlalu mengganggu kinerja perseroan karena dari sisi margin dan ROE cu-kup tinggi. Dengan net margin kisaran 9% serta ROE diatas 40% kami optimis perseroan mampu menjaga pertum-buhan seiring dengan mempertahankan kualitas dan loyalitas.

Stock Call

(12)

Valuasi dan Rekomendasi

Dengan menggunakan pendekatan metode Discounted Cashflow, dengan asumsi WACC 10.21% dalam 12 bulan ke depan target harga MAIN sebesar Rp2,200 dimana dengan harga tersebut menunjukkan P/E’12F &’13F 12.1x dan 9.8x serta P/BV’12F & ‘13F 5.4x dan 3.6x. Kami rekomendasikan BUY MAIN dimana dengan membandingkan harga penutupan (9 Agustus 2012) maka masih ada potensi kenaikan sebesar 41%.

Kami bandingkan target harga untuk PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) IDR 2,200/saham dengan konsensus Reuters. Berdasarkan data dari Reuters consensus 12mo target harga untuk saham MAIN ada di level IDR 2,150/saham. Dengan demikian 12mo target harga kami +2.3% lebih tinggi dibanding konsensus.

Stock Call

10 Agustus 2012

Exhibit 16. Komparasi

Sumber: Reuters & MCI

2012F CPIN JPFA MAIN

Revenue (IDR bn) 21,307 17,153 3,507 EBITDA (IDR bn) 3,969 1,828 589 Operating profit (IDR bn) 3,701 1,660 460 Net profit (IDR bn) 2,859 930 307

EBITDA margin 19% 11% 17% Profit margin 17% 10% 13% Net margin 13% 5% 9% EPS (IDR) 177 449 181 PEG (x) 0.61 0.21 0.24 P/E (x) 18.0 12.1 12.1 P/BV (x) 6.4 2.7 5.4 EV/EBITDA (x) 12.00 6.52 5.38 ROA 31% 9% 18% ROE 39% 23% 45%

(13)

Appendix

Stock Call

10 Agustus 2012 Income Statement 2010 2011 2012F 2013F 2014F 2015F Sales 2,037 2,634 3,507 4,205 7,085 8,072 Gross Profit 388 461 635 770 1,468 1,763 Gross margin 19% 17% 18% 18% 21% 22% EBITDA 357 416 589 719 1,402 1,692 EBITDA margin 18% 16% 17% 17% 20% 21% Operating Profit 259 310 460 563 1,209 1,452 Operating margin 13% 12% 13% 13% 17% 18% EBIT 225 264 410 508 1,150 1,388 EBIT margin 11% 10% 12% 12% 16% 17% Net profit 180 204 307 381 862 1,041 Net margin 9% 8% 9% 9% 12% 13%

Sumber: Perseroan & MCI

Balance Sheet

2010 2011 2012F 2013F 2014F 2015F

Asset

Current asset

Cash & Equivalent 119 87 140 183 274 329

Trade recieveble 111 171 215 268 420 482

Other Receiveble 2 3 9 12 18 22

Inventory 117 239 234 304 456 548

Breeding flocks 72 88 122 158 237 285

Prepaid expense 49 114 122 170 237 307

Others current asset 38 18 94 122 183 219

Total current assets 507 720 936 1,217 1,825 2,190 Non current asset Fixed asset 420 561 738 959 1,342 1,611 Others 39 46 82 107 149 179

Total non current assets 459 607 819 1,065 1,491 1,790 Total Assets 966 1,328 1,755 2,282 3,317 3,980 Liabilities Current liabilities Short term bank loan 143 242 290 320 368 423

Trade payables 107 217 247 291 327 385

Others 107 55 80 99 123 132

Total current liabilities 357 515 618 711 817 940

Total non current liabilities 354 392 451 540 649 746

Total Liabilities 710 907 1,069 1,251 1,466 1,685 Minority 2 2 2 2 2 2 Total Equity 258 424 689 1,034 1,853 2,297 Liabilities & Equity 966 1,328 1,755 2,282 3,316 3,980

(14)

DISCLAIMER

Stock Call

10 Agustus 2012

Equity Sales & Trading

Tel. (6221) 7917 5571-76, 79175580 Fax.(6221) 7917 5032

Fixed Income Sales & Trading

Tel. (6221) 79175559-62 Fax. (6221) 7919 3900 Research Department Tel. (6221) 7917 5599 Fax.(6221) 7917 5032 Investment Banking Tel. (6221) 7917 5599 Fax. (6221) 7919 3900 Danny Eugene danny.eugene@megaci.com Head of Research

Economy, Infrastructure, Property

Arief Fahruri

arief.fahruri@megaci.com

Research Analyst

Banking, Plantation, Retail, Poultry

Helen Vincentia

helen.vincentia@megaci.com

Research Analyst

Heavy Equipment, Cement, Mining

Fadlillah Qudsi

Referensi

Dokumen terkait

HIMATANSI bertugas melaksanakan cita-cita bangsa dengan pedoman kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 serta mengacu pada Visi dan Misi program studi Akuntansi

Standardized Estimates.. hubungan antara economic content dengan relationship commitment seperti tampak adalah sebesar 4.521 dengan nilai P sebesar 0.000.. 2) Hipotesis 2

Dengan menggunakan jurnal internasional yang berjudul An Analysis of Factors Affecting on Online Shopping Behavior of Consumers peneliti mengadaptasi beberapa faktor

Berdasarkan hasil observasi pada pembelajaran Siklus I, maka peneliti bersama Teman sejawat dan berkat bimbingan dari teman sejawat, berusaha untuk memperbaiki

Telah diambil kesimpulan di atas bahwa tujuan literasi media ini sendiri sangat bermanfaat selain lebih teliti terhadap media apa yang kita pilih dan juga akan

Jadi strategi yang harus diterapkan oleh home industry dengan memanfaatkan kekuatan untuk menghadapi peluang berdasarkan kuesioner konsumen dan stakeholder

Perusahaan seperti Samsung yang sangat memperhatikan needs, wants dan consumer desire pada setiap inovasi produknya dirasa perlu untuk mengetahui pengaruh respon emosi

Hasil penelitian diatas dapat dijelaskan bahwa terdapat perbedaan yang tidak signifikan dari Kualitas produk antara handphone merek samsung dan blackberry sehingga,