• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Individu 1 Makalah.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tugas Individu 1 Makalah.docx"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DATA KUALITATIF

I. PENDAHULUAN

Penelitian merupakan salah satu kegiatan ilmiah yang mempunyai konstribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Posisi penelitian menempati peran yang sangat strategis dalam menghasilkan ilmu pengetahuan yang terpercaya. Ilmu pengetahuan diperoleh dengan cara yang berbeda melalui pengalaman langsung, bertanya kepada yang lebih faham (pakar), membaca buku atau bahkan tidak sengaja diperoleh dari pergaulan atau komunikasi yang terjalin.

James H.Mc Millan (Djam’an dan Aan : 2014 :18) menjelaskan bahwa penelitian terkait dengan tugas pengembangan ilmu, pencarian dan pemuan teori yang berangkat dari praktik terbaik atau aplikasi teori pada pengalaman empirik/praktik yang sebenarnya. Kesimpulan ini harus berangkat dari suatu tata penelitian yang memiliki karakteristik : objektif, akurat/tepat, dapat dibuktikan, menjelasterangkan, kenyataan empiris, logis dan sesuai kondisi nyata.

Penelitian menjadi instrument bagi ilmu untuk terus berkembang. Dengan penelitian ditemukan praktik-praktik baru yang memperkuat, mewarnai dan bahkan merubah tatanan yang sudah establish menjadi praradigma baru yang harus dibangun. Pengetahuan yang diperoleh dari penelitian dapat berupa fakta, konsep, generalisasi dan teori. Pengetahuan tersebut memungkinkan manusia dapat memahami fenomena dan memecahkan masalah yang dihadapinya. Bahkan pengetahuan hasil penelitian dapat menggugurkan pemikiran lama yang sudah establish sekalipun menjadi sesuatu yang usang dengan munculnya pradigma baru. (Djaman dan Aan, 2014 : 8)

Di dunia akademisi khususnya di perguruan tinggi kegiatan penelitian bahkan menjadi syarat mutlak untuk menyelesaikan jenjang program studi mulai dari Strata 1 (S1) sampai Program Pascasarjana Strata 3 (S3). Kenaikan pangkat dosenpun tidak dapat dilepaskan dari unsur penelitian sebagai salah satu syarat mutlak. Terdapat beberapa jenis pendekatan dan metode penelitian yaitu penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif, penelitian gabungan (mix methode) dan yang terbaru adalah penelitian pengembangan (research and development).

Makalah ini akan membahas salah satu pendekatan dan metode penelitian yang ada yaitu penelitian kualitatif mencakup konsep analisis data dan implementasi model analisis data dalam penelitian kualitatif.

(2)

II. KONSEP ANALISIS DATA KUALITATIF

II.1 Pengertian dan Karakteristik Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada qualitity atau hal yang terpenting dari sifat barang/jasa. Hal terpenting dari suatu barang atau jasa berupa kejadian/fenomena/gejala sosial adalah makna dibalik kejadian tersebut yang dapat dijadikan pelajaran berharga bagi suatu pengembangan konsep teori. Suatu penelitian kualitatif dieksplorasi dan diperdalam dari suatu fenomena sosial atau lingkungan sosial yang terdiri atas pelaku, kejadian, tempat dan waktu. (Djam’an dan Aan, 2014 :22).

Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak. Oleh karena itu penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna. Generalisasi dalam penelitian kualitatif dinamakan transferability.

Sugiyono (2013:15) menjelaskan bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan data dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Creswell (1998) mengemukakan “qualitative research is an inquiry process of understanding based on distinct methological traditions of inquiry that explore social or human problem. The researcher build a complex, holistic picture, analyzes words, reports detailed views of informans and conducts the study in natural setting. Penelitian kualitatif adalah suatu proses inquiry tentang pemahaman berdasar pada tradisi-tradisi metodologis terpisah ; jelas pemeriksaan bahwa menjelajah suatu masalah sosial atau manusia. Peneliti membangun sutau kompleks gambaran holistik, meneliti kata-kata, laporan-laporan, memerinci pandangan-pandangan dari penutur asli dan melakukan studi di suatu pengaturan yang alami. (Djam’an dan Aan, 2014 : 24).

Berdasarkan beberapa penjelasan mengenai penelitian kualitatif diatas maka dengan demikian penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berlandaskan pada postpositivisme, dieksplorasi dan diperdalam dari suatu fenomena sosial atau lingkungan sosial yang terdiri atas pelaku, kejadian, tempat dan waktu dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data

(3)

dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan data dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Penelitian kualitatif memiliki sejumlah karakteristik yang menjadi pembeda dengan jenis penelitian lainnya. Lincoln dan Guba (Moleong, 2014 : 4) membahas karakteristik penelitian kualitatif sebagai berikut :

1. Latar Alamiah : Karena ontology alamiah menghendaki adanya kenyataan-kenyataan sebagai keutuhan yang tidak dapat dipahami jika dipisahkan dari konteksnya. Hal tersebut didasarkan pada beberapa asumsi. (1.) Pengamatan mempengaruhi apa yang dilihat karena itu hubungan penelitian harus mengambil tempat keutuhan dalam konteks untuk keperluan pemahaman; (2.) Konteks sangat menentukan dalam menetapkan sesuatu penemuan mempunyai arti bagi konteks lainnya yang berarti bahwa suatu fenomena harus diteliti dalam keseluruhan pengaruh lapangan; (3.) Struktur nilai kontekstual bersifat determinative terhadap apa yang akan dicari.

2. Manusia sebagai alat (instrumen) : Dalam penelitian kualitatif peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain, merupakan alat pengumpul data utama. Hal itu dilakukan jika memanfaatkan alat yang bukan manusia dan mempersiapkannya terlebih dahulu sebagai yang lazim digunakan dalam penelitian klasik maka, sangat tidak mungkin untuk mengadakan penyesuaian terhadap kenyataan yang ada dilapangan.

3. Metode kualitatif : Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif ini digunakan oleh beberapa pertimbangan. Pertama, penyesuaian metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakekat hubungan antara peneliti dan responden dan yang ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan dengan banyak penjaman pengaruh bersama dengan pola-pola nilai yang dihadapi.

4. Analisis data secara induktif : Penelitian kualitatif menggunakan analisis secara induktif. Analisis induktif ini digunakan karena beberapa alasan yang pertama, proses-proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan ganda yang terdapat dalam data; kedua, analisis induktif lebih dapat menemukan mebuat hubungan peniliti responden lebih eksplesit, dapat dikenal dan akontabel; ketiga, analisis demikian dapat menguraikan latar belakang penuh dan membuat keputusan-keputusan tentang tindakan pengalih kesuatu latar lain; keempat, analisis induktif lebih menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan; dan yang terakhir, analisis ini

(4)

dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai bagian dari struktur analitik

5. Teori dari dasar (Grounded Theory) : Penelitian kuantitaf lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori substantif yang berasal dari data. Hal ini disebabkan beberapa hal. Pertama, tidak tidak ada teori yang dapat mencakupi kenyataan-kenyataan ganda yang mungkin akan dihadapi. Kedua, penelitian ini mempercayai pada apa yang dilihat peneliti sehingga ia berusaha untuk sejauh mungkin menjadi netral, keriga, teori dari dasar lebih dapat responsif terhadap nlai kontekstual.

6. Deskriptif : Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. Data tersebut mungkin berasal dari : masalah wawancara, catatan lapangan, foto, video, dokumen pribadi, catatan/memo dan dokumen resmi lainya. Peneliti menganilisi data yang sangat kaya tersebut dan sejauh mngkin dalam bentuk aslinya.

7. Lebih mementingkan proses daripada hasil : Penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi “Proses” dari pada “Hasil”. Hal ini disebabkan oleh hubungan bagian-bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses. 8. Adanya ‘batas’ yang ditentukan oleh ‘fokus’: Peneliti

kualitatif menghendaki untuk menetapkan batas dalam penelitannya atas dasar fokus yang timbul sebagi masalah dalam penelitian. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, batas menentukan kenyataan-ganda yang kemudian mempertajam fokus. Kedua, penetapan fokus dapat lebih dekat dihubungkan oleh interaksi antara peneliti dan fokus.

9. Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data : penelitian kualitatif mendefinisikan validitas, reliabilitas, dan obyektivitas dalam versi lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik.

10.Desain yang bersifat sementara : Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan. Jadi, tidak menggunakan desain yang telah disusun secara ketat dan kaku sehingga tidak dapat diubah lagi. Hal itu disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, tidak dapat dibayangkan sebelumnya tentang kenyataan-kenyataan ganda dilapangan; kedua, tidak dapat diramalkan sebelumnya apa yang akan berubah karena hal itu akan terjadi dalam interaksi antara peneliti dan kenyataan; ketiga, bermacam sistem nilai yang terkait berhubungan dengan cara yang tidak dapat diramalkan.

11.Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama : Penelitian kualitatif lebih menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang diperoleh dan dirundingkan disepakati oleh manusia yang dijadikan sumber data. Hal ini disebabkan oleh

(5)

beberapa hal. Pertama, susunan kenyataan dari merekalah yang akan diangkat oleh peneliti; kedua, penelitian bergantung pada hakekat dan kualitas hubungan pencari dengan yang dicari; ketiga, konfirmasi hipotesis kerja akan lebih baik verifikasinya apabila diketahui dan dikonfirmasikan oleh orang-orang yang ada kaitannya dengan orang yang diteliti.

II.2 Teorisasi dan Model Penelitian Kualitatif

Peneltian kualitatif pada perinsipnya menggunakan pendekatan induktif, sehingga teori sesungguhnya adalah alat yang akan diuji dengan data dan instrumen penelitinya. Pada umumnya penelitian kualitatif deskriptif berupaya keras agar pembahasan mereka lebih cenderung kualitatif dari pada kuantitatif dengan mendekati makna dan ketajaman analisis logis dan juga dengan cara menjauhi statistik sejauh-jauhnya, maka kualitatif deskriptif dapat diterima sebagai salah satu tipe penelitian kualitatif. Burhan Bungin (2015:24) menuliskan bahwa beberapa ahli penelitian kualitatif sepakat untuk menggunakan model teorisasi yaitu :

a. Model deduksi, dimana teori masih menjadi alat penelitian sejak memilih dan menemukan masalah, membangun hipotesis, maupun melakukan pengamatan di lapangan sampai dengan menguji data. Model ini biasa digunakan pada penelitian deskriptif kualitatif.

b. Model induksi, dimaksud bahwa peneliti tak perlu tahu tentang sesuatu teori, akan tetapi langsung ke lapangan. Teori tidak penting disini, namun datalah yang paling penting. Dalam model ini ada dua pandangan, pertama mengatakan bahwa peneliti harus memfokus perhatiannya pada data dii lapangan sehingga segala sesuatu tentang teori yang berhubungan dengan penelitian menjadi tak penting, kedua para ahli mengatakan bahwa pemahaman terhadap teori bukan sesuatu yang haram namun data tetap menjadi fokus peneliti di lapangan. Objek penelitian secara teoritis juga membantu peneliti di lapangan saat mengumpulkan data.

Terdapat lima jenis pendekatan penelitian kualitatif yang menjelaskan model yang cocok untuk menulis penelitian kualitatif, secara ringkas dijelaskan sebagai berikut (Djam’an dan Aan, 2014 : 34) :

a. Biografi

Penulisan model biografi dipilih untuk meneliti satu individujika materinya tersedia dan mudah didapat serta individu yang diteliti mau berbagi informasi (Jika dia masih hidup).

b. Fenomenologi

Penelitian ini menggambarkan pendekatan psikologi terhadap penelitian fenomenologis. Model ini dipilih untuk meneliti sebuah fenomena dan makna yang dikandung untuk suatu individu.

(6)

c. Grounded Theory

Pendekatan ini untuk menghasilkan dan mengembangkan teori. Kumpulkan informasi terutama dari interview dan gunakan prosedur pengumpulan data yang sistematik dan analisis dikembangkan dari prosedur.

d. Etnografy

Pendekatan ini untuk meneliti perilaku sebuah grup pertukaran kebudayaan atau individual. Persiapkan untuk meneliti dan menginterview serta menyelidiki terma-tema yang muncul dari penelitian perilaku manusia

e. Studi Kasus

Pilhan model pendekatan ini untuk meneliti suatu kasus yang terjadi pada tempat dan waktu tertentu dan carilah materi konstekstual tentang setting kasus tersebut. Kumpulan material yang banyak dari sumber informasi yang banyak untuk mendapatkan gambaran kasus yang ideal.

II.3 Tahapan Penelitian Kualitatif

Beberapa ahli mempunyai pendapat tersendiri mengenai tahapan pelaksanaan penelitian kualitatif. Berdasarkan beberapa pendapat dari ahli maka Djam’an dan Aan (2014 : 82) mencoba mengelaborasi tahapan penelitian kualitatif itu meliputi langkah sebagai berikut :

a. Memilih topik kajian

- Menentukan topik dengan mengkaji paradigma dan fenomena empirik

- Menetapkan fokus inquiry

- Menentukan unit analisis/sub kategori - Mengembangkan pertanyaan inquiry b. Instrumentasi

- Menentukan teknik pengumpulan data - Memilih informan dari tiap unit analisis

- Menyiapkan instrumen pedoman

observasi/partisipasi/wawancara/studi dokumentasi c. Pelaksanaan Penelitian

- Pengurusan ijin penelitian - Menemui gate keeper

- Obervasi, partisipasi, wawancara, studi dokumen dan triangulasi

- Mempersiapkan catatan pahlawan, FGD d. Pengolahan Data

- Reduksi data - Display data - Analisis e. Hasil Penelitian

- Kesimpulan, implikasi, rekomendasi II.4 Analisis Data Penelitian Kualitatif

(7)

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan keilmuan mengenai penelitian memberikan beberapa cara analisis data yang dapat dijadikan pedoman antara lain analisis Spradley, Bogdan dan Biklen, Miles dan Huberman, dan lain sebagainya.

Miles (1992) dalam Djam’an dan Aan (2014 : 201) menjelaskan bahwa analisis adalah suatu usaha untuk mengurai suatu masaah atau fokus kajian menjadi bagian-bagian (decomposition) sehingga susunan/tatanan bentuk sesuatu yang diurai itu tampak dengan jelas dan karenanya bisa secara lebih terang dna jelas ditangkap maknanya atau lebih jerni dimengerti duduk perkaranya. Data kualitatif merupakan sumber dari deskripsi yang luas dna berlandaskan kokoh, serta memuat penjelasan tentang proses-proses yang terjadi dalam lingkup setempat. Dengan data kualitatif kiat dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab akibat dalam lingkup penelitian. Data kualitatif dapat membimbing peneliti untuk memperoleh temuan yang tak terduga sebelumnya serta untuk membentuk kerangka teori baru. Data kualitatif membantu peneliti untuk melangkah lebih jauh dari kerangka kerja awal.

Strategi analisis kualitatif, umumnya tidak digunakan sebagai alat mencari data dalam arti frekuensi akan tetapi digunakan untuk menganalisis proses sosial yang berlangsung dan makna dari fakta-fakta yang tampak dipermukaan itu. Dengan demikian maka analisis data kualitatif digunakan untuk memahami sebuah proses dan fakta dan bukan sekedar untuk menjelaskan fakta tersebut. (Burhan, 2015 : 148)

Selanjutnya Moleong (2006) dalam Burhan (2015:148) mengutip beberapa pendapat mengenai strategi umum analisis kualitatif sebagai berikut :

1. Bogdan & Biklen (1982) mengatakan analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan :

a. Bekerja dengan data ; b. Mengorganisasi data ;

c. Memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola; d. Menyintesiskannya;

e. Mencari dan menemukan pola;

f. Menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari; g. Memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain; 2. Seiddel (1998) mengatakan analisis data kualitatif prosesnya

berjalan sebagai berikut :

a. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri;

b. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, menyintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya;

(8)

c. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola, dan hubungan-hubungan; dan

d. Membuat temuan-temuan umum.

3. Janice Mc Drury (Colaborative Group Analysis of Data, 1999) mengatakan tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut :

a. Membaca/mempelajari, menandai kata-kata kunci dan gagasan yang ada dalam data;

b. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari data;

c. Menuliskan ‘model’ yang ditemukan; d. Koding yang telah dilakukan.

Moleong (2012) dalam Aditya Yudha Primantoro dan Muhsin (2015:369) menjelaskan bahwa proses analisis data bukan hanya merupakan tindak lanjut logis dari pengumpulan data tetapi juga merupakan proses yang tidak terpisahkan dengan pengumpulan data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu informan kunci dari hasil wawancara, dari hasil pengamatan di lapangan atau observasi dan dari hasil studi dokumentasi.

Berdasarkan pembahasan mengenai analisis data pada penelitian kualitatif maka tahapan analisis data merupakan salah satu tahapan penting yang menentukan hasil dari penelitian, sehingga interpretasi data oleh peneliti tidak hanya sekedar deskripsi semata. Setelah melalui proses pengumpulan data yang diperoleh dari berbagai sumber dengan metode yang berbeda-beda pula, maka analisis data memerlukan kerja kreatif serta kemampuan yang tinggi.

Terdapat beberapa model analisis data kualitatif yang umum digunakan. Djam’an dan Aan (2014:216) menjelaskan beberapa model analisis yang dapat digunakan dalam kaitannya dengan analisis data, secara singkat adalah sebagai berikut :

1. Model Sirkuler Nasution

Nasution (1988) analisis proses dilapangan terdiri dari Pertanyaan penelitian, pengumpulan data, analisis data, verifikasi, dan laporan berdasarkan catatan/ingatan. Sedangkan dari sisi analisis data setelah diperoleh dilakukan dengan cara : reduksi data, display data serta mengambil kesimpulan dan verifikasi.

2. Model Miles dan Huberman

Aktifitas analisis data Miles and Huberman (1984) terdiri atas : data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification yang dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas sehingga datanya mencapai jenuh.

a. Reduksi Data (Reduction)

Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk laporan atau data yang terperinci. Laporan disusun berdasarkan data yang

(9)

diperoleh direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting. Data hasil ikhtiar dan memilah berdasarkan satuan konsep, tema, dan kategori tertentu akan memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data sebagai tambaha atas data sebelumnya jika memang diperlukan.

b. Penyajian Data (Data Display)

Setelah mereduksi data, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Teknik penyajian data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam berbagai bentuk seperti tabel, grafik dan sejenisnya. Lebih dari itu data juga dapat disajikan dengan bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Namun Miles dan Huberman (1984) menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data adaah dengan teks naratif. c. Conclusion Drawing / Verification

Langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dana akan berubah bila ditemukan bukti yang kuat dan mendukung pda tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukungoleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakanmerupakan kesimpulan yang kredibel.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnyamasih belum jelasatau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

3. Model Spradley

Analisa data menurut Spradley menyatakan bahwa analisis data terkait secara teknis dengan proses penelitian yang terdiri dari : a. Pengamatan deskriptif

Analisis data dilakukan dengan mempergunakan acuan hubungan semantik yang dikaitkan dengan masalah penelitian. b. Analisis domain

Upaya analisis untuk memperoleh gambaran umum dan menyeluruh dari suatu situasi sosial (place, actor, activity) dengan jalan membuat domain atau kategori.

c. Pengamatan terfokus

Dilakukan setelah analisis domain berdasarkan fokus yang sudah dipilih sebelumnya oleh peneliti untuk memperdalam data yang telah diperoleh melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras, kemudian dimuat dalam catatan lapangan.

(10)

Domain yang dipilih ditetapkan sebagai fokus penelitian untuk melakukan pengumpulan informasi atau data untuk analisis selanjutnya.

d. Analisis taksonomi

Menganalisis data yang banyak dari hasil pengumpulan data kembali di lapangan mengenai domain fokus penelitian. Domain terpilih adalah cover term yang diurai lebih rinci dan mendalam dalam analisis taksonomi, sehingga diketahui struktur internalnya dan dapat ditemukan elemen yang serumpun atau serupa.

e. Pengamatan terpilih

Melakukan pengumpulan informasi atau data mengenai elemen-elemen struktur internal yang serumpun atau serupa untuk dianalisis selanjutnya

f. Analisis komponensial

Mengorganisasikan elemen-elemen yang memiliki perbedaan atau kontras. Jika dalam analisis taksonomi ditemukan kesamaan kelompk jenjang dan jenis sekolah, maka dalam analisis komponen dicari perbedaanya dalam aspek tujuan sekolah, kurikulum, peserta didik dan lain-lain.

g. Analisis tema.

Upaya mencari benang merah yang mengintegrasikan lintas domain yang telah melalui analisis taksonomi dan analisis komponen sehingga tersusun konstruksi bangunan situasi sosial secara keseluruhan yang jelas yang dinyatakan (sesuai dengan) tema atau judul penelitian.

Sebagian besar data pada penelitian kualitatif merupakan data berupa teks baik yang tertulis maupun dalam bentuk rekaman. Ansii Perakyla dalam The Sage Handbook of Qualitative Research 2 Edisi ketiga (2011:248) membahas dua metode analitik teks secara lebih menyeluruh yaitu : (1) Semiotika, yang merupakan sebuah bidang kajian yang luas yang berurusan dengan tanda dan penggunaannya. Alat analisis teks yang paling menonjol adalah analisis naratif semiotik. Pakar Etnologi Rusia Propp (1968) dan sosiolog Prancis Greimas (1966) mengembangkan kerangka umum bagi analisis struktur naratif yang pada mulanya dikembangkan dalam kisah-kisah peri/dongeng namun belakangan diterapkan pula pada berbaga jenis teks yang lain; (2) Analisis Wacana (Diskursif Analysis) bisa merujuk bergantung pada konsteksnya, pada berbagai pendekatan yang berbeda terhadap pengkajian teks-teks tertulis. Didalam konteks lingustika analisis wacana lazimnya mengacu pada penelitian yang bertujuan untuk menyingkap ciri-ciri teks yang mempertahankan koherensi di dalam unit-unit yang lebih besar daripada kalimat. Terdiri dari Analisis diskursus kritis dan teknik analisis diskursus historis.

(11)

III. IMPLEMENTASI MODEL ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF

Pada bagian ini akan dibahas mengenai implementasi model analisis data pada beberapa contoh penelitian kualitatif.

1. Patients’ Perceptions of Endodontic Treatment as Part of Public Health Services: A Qualitative Study sebuah penelitian yang dilakukan oleh José Leonardo Barbosa Melgaço-Costa, Renata Castro Martins dan kawan kawan (2016), yang melakukan pengujian persepsi pasien terhadap perawatan gigi di kota kota Minas Gerais Brazil. Data dikumpulkan dengan menggunakan wawancara semi terstruktur (pengalamatan akses pengobatan dan hasil), buku harian lapangan melalui observasi langsung dan laporan dibuat secara profesional melalui wawancara yang direkam dan transkrip penuh. Analisis data menggunakan analisis isi (Content Analysis). Burhan Bungin (2015:163) menuliskan bahwa analisis ini (Content Analysis) adalah teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru (replicable) dan sahih data dengan memerhatikan konsteksnya. Analisis isi berhubungan dengan komunikasi atau isi komunikasi.

Bernard Berelson (1959) dalam Burhan Bungin (2015:163) mendefinisikan analisis isi dengan : content analysis is a research technique for the objective, systematic and quantitative description of the manifest content of communication, dimana Berelson menekankan analisis isi sebagai teknik penelitian yang objektif, sistematis dan deskripsi kuantitatif dari apa yang tampak dalam komunikasi.

Penelitian ini melakukan teknik analisis isi melalui proses yang melibatkan beberapa pembacaan dari transkrip dan catatan lapangan serta mendengarkan audio untuk mengekstrak ekspresi dan kata-kata yang mengarah ke tema sentral. Para peneliti membahas perbedaan pendapat sampai konsensus tercapai. 2. Penelitian lain yang yang dilakukan oleh Stovika Eva Darmayanti

dan Udik Budi Wibowo (2014) dengan judul Evaluasi Program Pendidikan Karakter Di Sekolah Dasar Kabupaten Kulon Progo. Menggunakan model analisis data interaktif dari Miles & Huberman. Analisis data terdiri dari tiga tahap yaitu : pertama, reduksi data yang meliputi kegiatan merangkum, memilah hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting untuk dicari tema dan polanya. Kedua, penyajian data yang disajikan dalam bentuk narasi deskriptif berdasarkan kategori untuk memberikan gambaran yang jelas dan rinci. Ketiga, penarikan kesimpulan/verifikasi dilakukan dengan menguji kecocokan, kebenaran dan kekuatan setiap data terpilih melalui keabsahan data. Sehingga kesimpulan akhir yang diperoleh adalah kesimpulan yang dapat dipercaya.

(12)

Uji keabsahan data perlu dilakukan karena beberapa hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya oleh beberapa sebab; (1) subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif; (2) alat penelitian yang diandalkan dalah wawancara dan observasi (apapun bentuknya) mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol (dalam observasi partisipasi); (3) sumber data kualititatif yang kurang credible akan memengaruhi hasil akurasi penelitian (Burhan Bungin, 2015:261).

Penelitian lain yang menggunakan teknik analisis yang sama dari Miles & Huberman dilakukan oleh Amir Syarifuddin K, David D.W. Pandie, dan kawan-kawan (2015) dengan judul Analisis Kebijakan dan Efektifitas Organisasi pada UPT Diklat Koperasi dan UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTT. Teknik analisis data tetap dibarengi dengan uji keabsahan dengan menggunakan derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability). Selanjutnya dalam penelitian yang berjudul Sistem Pengelolaan Arsip di Kantor Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah yang dilakukan oleh Aditya Yudha .P dan Muhsin juga menggunakan teknik analisis data kualitatif yang mengacu kepada Miles & Huberman yaitu reduksi, penyajian, simpulan dan verifikasi. Analisis data dalam penelitian ini bersifat permukaan atau gambaran umum yang dibuat secara sistematis, faktual dan akurat untuk menjelaskan hubungan antara fenomena yang diselidiki. Peneliti berusaha untuk memahami masyarakat atau obyek yang menjadi kajian dalam penelitian dengan sudut pandang dari masyarakat itu sehingga pandangan subyektif peneliti dikesampingkan.

3. Nur Ulwiyah dalam penelitiannya yang berjudul Optimalisasi Metode Pembelajaran IPS MI Untuk Pengembangan Keterampilan Berfikir Kritis Siswa. Penelitian ini menggunakan analisis diskursif (discourses analysis) untuk menganalisis bentuk-bentuk wacana yang memuat rangkaian pemikiran yang dapat direkonstruksi dengan cara yang berbeda beda serta menangkap fenomena atau gejala yang muncul dari objek yang diteliti secara profesional, optimal dan bertanggungjawab. Selanjutnya peneliti memberikan interpretasi terhadap gejala tersebut.

Penelitian lain yang menggunakan teknik analisis wacana salah satunya adalah yang dilakukan oleh Akmal Jaya (2016) dengan judul Produksi, Distribusi dan Kontestasi Wacana Tradisi dan Modernitas Dalam Cerpen Leteh Karya Oka Rusmini. Penelitian ini mengaplikasikan teori dan metode analisis wacana Foucoault dengan menampilkan formasi diskursif melalui ekslusi eksternal

(13)

maupun internal untuk mengungkapkan bagaimana wacana tradisi kebudayaan masyarakat Bali diproduksi.

Umi Halwati (2016 : 149) dijelaskan bahwa analisis wacana dari Michel Foucault yang merupakan salah satu metode analisis teks media untuk membedah bagaimana cara media mengkonstruksi sebuah wacana. Analisis wacana menekankan pada konstelasi kekuatan yang terjadi pada proses produksi dan reproduksi makna. Analisis wacana melihat pemakaian bahasa dalam tuturan dan tulisan sebagai praktek social. Bahasa dianalisis bukan menggambarkan semata dari aspek kebahasaan, tetapi juga menghubungkan konteks. Konteks di sini berarti bahasa dipakai untuk tujuan dan praktik tertentu.

4. Perkembangan teknologi juga berperan dalam pengolahan analisis data kualitatif. Salah satu aplikasi atau perangkat lunak komputer yang dapat membantu peneliti dalam melakukan olah data kualitatif yaitu CAQDAS (computer-assisted qualitative data analysis). Salah satunya diimplementasikan dalam artikel yang berjudul Computer Analysis of Qualitative Data in Literature and Research Performed by Polish Sociologists yang dilakukan oleh Jakub Niedbalski & Izabela Ślęzak. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan lingkungan peneliti kualitatif di polandia untuk mempertimbangkan penggunaan bantuan komputer dalam melakukan analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan software CAQDAS semakin sering terlihat. Hasil pengolahan dari software ini adalah meningkatnya kesadaran metodologi yang tercermin dalam akurasi yang lebih tinggi dan presisi.

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Penelitian kualitatif merupakan salah satu jenis dan metode penelitian yang berlandaskan pada postpositivisme, dieksplorasi dan diperdalam dari suatu fenomena sosial atau lingkungan sosial yang terdiri atas pelaku, kejadian, tempat dan waktu dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan data dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

2. Penelitian kualitatif memiliki beberapa katakteristik yang membedakan dengan penelitian lain, diantaranya : latar alamiah, manusia/peneliti sebagai instrumen utama, analisis data induktif, lebih mementingkan proses dari pada hasil, adanya fokus, desain

(14)

yang bersifat sementara serta hasil yang dirundingkan dan disepakati bersama.

3. Salah satu tahapan penelitian kualitatif adalah tahapan analisis data, yang merupakan saah satu tahap urgen/penting yang menentukan hasil dari penelitian, sehingga interpretasi data oleh peneliti tidak hanya sekedar deskripsi semata. Setelah melalui proses pengumpulan data yang diperoleh dari berbagai sumber dengan metode yang berbeda-beda pula, maka analisis data memerlukan kerja kreatif serta kemampuan yang tinggi.

4. Terdapat beberapa model analisis data yang umum dipakai diantaranya model Miles & Huberman, model Spradley dan model sirkuler. Belakangan dengan berkembanganya teknologi informasi maka pengolahan data berbantuan komputer pun juga telah digunakan.

5. Berdasarkan beberapa contoh penelitian kualitatif yang dibahas pada makalah ini, maka dapat disimpulkan bahwa implementasi analisis data dalam penelitian kualitatif disesuaikan dengan kebutuhan penelitian, kapan menggunakan analisis isi, kapan menggunakan analisis wacana atau menggunakan model reduksi, penyajian, kesimpulan dan verifikasi.

DAFTAR PUSTAKA

Aditya Yudha Primantoro, Muhsin, 2015, Sistem Pengelolaan Arsip Di Kantor Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah, Economic Education Analysis Journal, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang (UNS), Indonesia. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj

Akmal Jaya.2016, Produksi, Distribusi, dan Kontestasi Wacana Tradisi dan Modernitas Dalam Cerpen Leteh Karya Oka Rusmini, Jurnal Poetika Vol 12 No.2, Desember 2016. https://jurnal.ugm.ac.id/poetika/article/view/17531

Amir Syarifuddin Kiwang, David D.W.Pandie, dkk. 2015, Analisis Kebijakan dan Efektifitas Organisasi, Jurnal Kebijakan & Administrasi Publik, JKAP Vol 19 No. 1 – Mei 2015, ISSN 0852-9213. Burhan Bungin. 2015, Penelitian Kualitatif (Komunikasi, Ekonomi,

Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya, Edisi Kedua, Cetakan ke-8, Prenada Media Group, Jakarta.

Djam’an Satori dan Aan Komariah.2014, Metodologi Penelitian Kualitatif, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Jakub Niedbalski & Izabela Ślęzak. 2016, Computer Analysis of Qualitative Data in Literature and Research Performed by Polish Sociologists, This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Forum Qualitative

(15)

Sozialforschung / Forum: Qualitative Social Research (ISSN 1438-5627), Volume 17, No. 3 Art 4.

José Leonardo Barbosa Melgaço-Costa, Renata Castro Martins, dkk.2016, Article Patients’ Perceptions of Endodontic Treatment as Part of Public Health Services: A Qualitative Study, Int. J. Environ. Res. Public Health 2016, 13, 450; doi:10.3390/ijerph13050450, www.mdpi.com/journal/ijerph

Norman K. Denzin, Yvona S.Lincoln (Editor). 2011, The Sage Handbook of Qualitative Research 2, Edisi Ketiga, Cetakan I, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Nur Ulwiyah. 2014, Optimalisasi Metode Pembelajaran IPS MI Untuk Pengembangan Keterampilan Berfikir Kreatif Siswa, Jurnal Studi Islam Volume 5, Nomor 2, Oktober 2014; ISSN: 1978-306X; 169-200.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, 2013, Penerbit CV. Alfabeta, Bandung.

Umi Halwati. 2013, Analisis Foucault Dalam Membedah Wacana Teks Dakwah di Media Massa, AT – TABSYIR, Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam, Volume 1, Nomor 1 Januari – Juni 2013, http://moraref.or.id/browse/index/260?

Referensi

Dokumen terkait

Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “ analisis kemampuan siswa menyelesaikan soal geometri bangun ruang sisi datar

I hereby certify that this research paper entitled “The Effectiveness of Tea cher Indirect Feedback in Improving Students’ Writing Skill in Writing Recount Texts” is

yang dimaksud dengan jumlah seluruh biaya untuk penghasilan direksi, penghasilan dewan pengawas, penghasilan pegawai dan biaya tenaga kerja lainnya tidak boleh

Otonomi daerah adalah kewenangan yang dimiliki oleh pemerintah daerah dalam menggali potensi yang dimiliki untuk meningkatkan kemampuan keuangan daerah sebagai

Penelitian utama yang dilakukan berupa penentuan ekstrak terbaik dari hasil penelitian pendahuluan, yang dilanjutkan dengan perlakuan waktu maserasi, dengan uji antioksidan

Mitra Karya Di Kecamatan Bula Kabupaten Seram Bagian Timur Pembimbing Skripsi : 1.. L) dan Ekstrak Kulit Akasia (Acacia sp) Sebagai Bahan Pengawet Terhadap Kualitas Telur

Keberlanjutan penangkapan juvenil sidat di muara sungai Cimandiri secara aspek biologi, teknis, sosial dan ekonomi memiliki status keberlanjutan yang dapat dilihat pada Tabel

Siklus effectuation memulai bisnis sederhananya dengan prinsip “Means”, yaitu dimulai dari minat dan aspirasinya, keterampilan khusus dan jaringan sosial yang yang