REKAYASA LALU LINTAS
REKAYASA LALU LINTAS
DR. Ir. R. DIDIN KUSDIAN
DR. Ir. R. DIDIN KUSDIAN
KULIAH 2
KULIAH 2
KONSEP DASAR
KONSEP DASAR
ELEMEN KEPENTINGAN
ELEMEN KEPENTINGAN
SISTEM FASILITAS SISTEM FASILITAS •Jalan Bebas Hambatan •Jalan Bebas Hambatan •Jalan Arteri •Jalan Arteri •Persimpangan •Persimpangan •Fasilitas lain •Fasilitas lain DEMAND PERJALANAN DEMAND PERJALANAN •Bangkitan Perjalanan •Bangkitan Perjalanan •Pemisahan Moda •Pemisahan Moda •Pemilihan Rute •Pemilihan Rute UKURAN KINERJA UKURAN KINERJA •Sistem •Sistem •Pengguna •Pengguna MEMPENGARUHI/MENANGANI MEMPENGARUHI/MENANGANI DEMAND DEMAND •Pengurangan (•Pengurangan (reducing reducing )) •Penggiliran (
•Penggiliran (shifting shifting ))
•Pengelompokan/ Pemaketan •Pengelompokan/ Pemaketan
((repackaging)repackaging)
MANAJEMEN SISTEM TRANSPORTASI
MANAJEMEN SISTEM TRANSPORTASI
Sistem Fasilitas
Sistem Fasilitas
Lihat :
Lihat :
1.
1. Und
Undang
ang-Un
-Undan
dang
g RI
RI No.
No. 38
38 Tah
Tahun
un 200
2004
4 Ten
Tentan
tang
g Jal
Jalan
an
2.
2. Per
Peratu
aturan
ran Pem
Pemeri
erinta
ntah
h No.
No. 34
34 Tah
Tahun
un 200
2006
6 Ten
Tentan
tang
g
Jalan
Jalan
3.
3. Und
Undang
ang-Un
-Undan
dang
g No.
No. 14
14 Tah
Tahun
un 199
1992
2 Ten
Tentan
tang
g Lal
Lalu
u
Lintas dan Angkutan Jalan
Lintas dan Angkutan Jalan
Jalan Umum-Jalan Khusus, Jalan Tol, Jalan Arteri, Jalan Kolektor, Jalan Lokal,
Jalan Umum-Jalan Khusus, Jalan Tol, Jalan Arteri, Jalan Kolektor, Jalan Lokal,
Jalan Lingkungan, Jalan Nasional, Jalan Provinsi, Jalan Kota,
Jalan Lingkungan, Jalan Nasional, Jalan Provinsi, Jalan Kota, Jalan
Jalan
Kabupaten, Jaringan Jalan Primer, Jaringan Jalan Sekunder, …dst ,
Kabupaten, Jaringan Jalan Primer, Jaringan Jalan Sekunder, …dst ,
fasilitas persimpangan, fasilitas parkir …dst
fasilitas persimpangan, fasilitas parkir …dst
Apa
KEBUTUHAN PERJALANAN
KEBUTUHAN PERJALANAN
((TRAVEL DEMAND
TRAVEL DEMAND ))
Travel demand is generated by activity-people going places for work, shopping,
Travel demand is generated by activity-people going places for work, shopping,
recreation, and other purposes. Thus, much attention in tr
recreation, and other purposes. Thus, much attention in transportation
ansportation
planning is focused on :
planning is focused on :
••
Spatial distribution of residences and activity centers
Spatial distribution of residences and activity centers
••
Temporal distribution of trips
Temporal distribution of trips
••
Mode selection for trips
Mode selection for trips
Kebutuhan perjalanan dibangkitkan oleh aktivitas – orang pergi ke
Kebutuhan perjalanan dibangkitkan oleh aktivitas – orang pergi ke
tempat-tempat untuk bekerja, berbelanja, rekreasi, dan tujuan lain. Jadi, banyak
tempat untuk bekerja, berbelanja, rekreasi, dan tujuan lain. Jadi, banyak
perhatian dalam perencanaan transportasi di fokuskan kepada :
perhatian dalam perencanaan transportasi di fokuskan kepada :
•
• Dist
Distribus
ribusi
i secar
secara
a ruang
ruang dari
dari pemuk
pemukiman
iman dan
dan pusat
pusat-pusat
-pusat aktiv
aktivitas
itas
…..>tataruang/tata guna lahan
…..>tataruang/tata guna lahan
•
• Dis
Distri
tribus
busi
i tem
tempor
poral
al dar
dari
i per
perjal
jalana
anan
n
•
KUANTIFIKASI KEBUTUHAN
KUANTIFIKASI KEBUTUHAN
PERJALANAN
PERJALANAN
Kuantifikasi dapat dilakukan melalui pemodelan
--Kuantifikasi dapat dilakukan melalui pemodelan --
model
model
matematik, statistik, simulasi,…pengumpulan data sekunder
matematik, statistik, simulasi,…pengumpulan data sekunder
(data sosial ekonomi---BPS), data primer
(data sosial ekonomi---BPS), data primer (survey wawancara)
(survey wawancara)
Model Bangkitan Perjalanan
-Model Bangkitan Perjalanan -
regresi, korelasi
regresi, korelasi
Contoh:
Contoh:
,,y
y = bangkitan perjalanan
= bangkitan perjalanan
X = pemilikan kendaraan
X = pemilikan kendaraan
,, a
a = koefisien intersep
= koefisien intersep
,, b
b = parameter yang di regresi-korelasi
= parameter yang di regresi-korelasi
misalnya : y = 89,9 + 2,48
misalnya : y = 89,9 + 2,48 X
X
bX
bX
a
a
y
y
== ++Sumber : William R McShane , Roger P Roess, 1990 Sumber : William R McShane , Roger P Roess, 1990
Sumber : William R McShane , Roger P Roess, 1990 Sumber : William R McShane , Roger P Roess, 1990
UKURAN LOS (LEVEL OF SERVICE) TERKAIT
UKURAN LOS (LEVEL OF SERVICE) TERKAIT FASILITAS
FASILITAS
Volumes or flow rate Volumes or flow rate
–
– DeDemamand nd vovolulumeme –
– DiDiscschahargrge e vovolulumeme Speeds or delay Speeds or delay
average travel speeds average travel speeds spot speeds
spot speeds space mean speed space mean speed
seconds of delay per vehicle: seconds of delay per vehicle:
stopped delay stopped delay total delay total delay Trip times Trip times
average travel time average travel time Demand-to-cap
Demand-to-capacity acity ratios ratios v/c ratio
v/c ratio
Aggregate system measures Aggregate system measures
total travel time total travel time vehicle-miles traveled vehicle-miles traveled person-miles traveled person-miles traveled vehicle-hours of delay vehicle-hours of delay Other measures Other measures vehicle occupancy vehicle occupancy stops stops queue lengths: queue lengths: maximum maximum average average
The standard economic analysis would include: The standard economic analysis would include: Vehicle cost
Vehicle cost
maintenance and operation maintenance and operation wear and tear of stop wear and tear of stop Fuel cost
Fuel cost
Accel, decel, idle Accel, decel, idle Travel Travel Driver costs/benefit Driver costs/benefit Travel-time changes Travel-time changes “value of a driver’s time”
“value of a driver’s time” “ni“nilailai waktwaktu”…u”…nilnilaiai pen
pengheghematmatanan wakwaktutu Pe
Penenelilititianan ninilalaii wawaktktuu :: Ni
Nilalaii wawaktktuu raratata2 pe2 pengnggugunana jajalalann didi BaBandndunungg tatahuhunn 201
2010 = Rp0 = Rp X,-X,-/ja/jamm Ni
Nilalaii wawaktktuu adadalalahah sesejujumlmlahah uauangng yayang ng didisesedidiakakan an se
seseseororanangg ununtutukk didikekeluluararkakann ununtutukk memengnghehemamat t satu
satu unit unit waktwaktuu (jam,(jam,menitmenit) pe) perjalanrjalanan. an. Nilai Nilai wa
waktktuu bibiasasananyaya sesebabandndinging dedengnganan pependndapapatatan an per
per kapitkapita, ma, merupaerupakankan perbaperbandingndinganan yang yang tetatetap p den
Illustrasi Nilai Waktu
Illustrasi Nilai Waktu
MANAJEMEN SISTEM TRANSPORTASI
MANAJEMEN SISTEM TRANSPORTASI
Sasaran Transportation System Management (TSM), atau Manajemen Sistem
Sasaran Transportation System Management (TSM), atau Manajemen Sistem
Transportas
Transportasi termasuk
i termasuk ::
••
Exclusive bus lane
Exclusive bus lane -
- Lajur
Lajur eks
eksklis
klisif
if
••
Co
Cont
ntra
rafl
flow
ow la
lane
ne -Jalur satu arah
-Jalur satu arah
••
High-occupancy lanes-
High-occupancy lanes- Lajur diatas, jembatan layang
Lajur diatas, jembatan layang
••
Tran
Transitwa
sitway
y (trans
(transit on
it only str
ly streets)
eets) – busway
– busway
••
Park-and-ride-lots
Park-and-ride-lots
••
Residential-permit-program
Residential-permit-program
••
Transit-management improvements
Transit-management improvements
••
split shifts
split shifts
••
removal of route duplication
removal of route duplication
••
Innovative transit subsidies
Innovative transit subsidies
Komponen-ko
Komponen-komponen dari
mponen dari Sistem Lalu Lintas
Sistem Lalu Lintas
Karakteristik lalu lintas adalah hasil dari berbagai macam interaksi yang
Karakteristik lalu lintas adalah hasil dari berbagai macam interaksi yang
rumit/kompleks dari empat elemen/komponen utama dari
rumit/kompleks dari empat elemen/komponen utama dari si
sist
stem
em la
lalu
lu
lintas
lintas, yaitu :
, yaitu :
••
Roa
Road user
d users ( pengg
s ( penggun
una
a jal
jalan)
an)
••
Vehicles (kendaraan)
Vehicles (kendaraan)
••
Roadways (jalan)
Roadways (jalan)
••
Controls (pengendalian, pengaturan)
Controls (pengendalian, pengaturan)
Pe
Peng
nggu
guna
na ja
jala
lan:
n: pe
peng
ngem
emud
udii ((drivers
drivers ),
), pe
penu
nump
mpan
ang
g ((passengers
passengers ),
),
p
PERSEPSI DAN WAKTU REAKSI
PERSEPSI DAN WAKTU REAKSI
Persepsi dan reaksi pengemudi terhadap suatu isyarat atau rangsangan
Persepsi dan reaksi pengemudi terhadap suatu isyarat atau rangsangan
mencakup empat tahap aksi di dalam diri pengemudi :
mencakup empat tahap aksi di dalam diri pengemudi :
1
1..
P
Pe
errc
ce
ep
pttiio
on
n (persepsi) : mengetahui/menangkap adanya rangsangan atau
(persepsi) : mengetahui/menangkap adanya rangsangan atau
isyarat yang perlu direspon
isyarat yang perlu direspon
2
2..
IIn
ntte
elllle
ec
cttiio
on
n o
or
r iid
de
en
nttiiffiic
ca
attiio
on
n (berpikir/sadar atau mengidentifikasi) :
(berpikir/sadar atau mengidentifikasi) :
memikirkan, mengidentifikasi isyarat atau rangsangan
memikirkan, mengidentifikasi isyarat atau rangsangan
3
3..
E
Em
mo
ottiio
on
n o
or
r d
de
ec
ciis
siio
on
n (merasa atau memutuskan) : penentuan respon atau
(merasa atau memutuskan) : penentuan respon atau
reaksi yang cocok untuk isyarat atau rangsangan tertentu
reaksi yang cocok untuk isyarat atau rangsangan tertentu
4
4..
V
Vo
olliittiio
on
n o
or
r rre
ea
ac
cttiio
on
n ( kehendak atau reaksi )
( kehendak atau reaksi ) : respon fisik yang dihasilkan
: respon fisik yang dihasilkan
dari keputusan
JARAK TEMPUH WAKTU PERSEPSI-REAKSI
JARAK TEMPUH WAKTU PERSEPSI-REAKSI
Pada kasus pengemudi mendekati tanda
Pada kasus pengemudi mendekati tanda
STOP, waktu persepsi-reaksi adalah
STOP, waktu persepsi-reaksi adalah
waktu antara pertama kali
waktu antara pertama kali mengetahui
mengetahui
adanya tanda dan menginjak pedal
adanya tanda dan menginjak pedal
rem. Ketika hal ini terjadi, kendaraan
rem. Ketika hal ini terjadi, kendaraan
terus melaju pada kecepatan
terus melaju pada kecepatan
inisialnya. Kendaraan akan berjalan
inisialnya. Kendaraan akan berjalan
melaju pada jarak tertentu yang
melaju pada jarak tertentu yang
signifikan selama berlangsung rentang
signifikan selama berlangsung rentang
waktu ‘persepsi-reaksi’, secara umum
waktu ‘persepsi-reaksi’, secara umum
::
vt
vt
d
d
p
p
=
=
1
1
..
468
468
,dp = jarak persepsi-reaksi (PIEV)
,dp = jarak persepsi-reaksi (PIEV)
dalam ft
dalam ft
, v = laju kendaraan (mph)
, v = laju kendaraan (mph)
, t = waktu ‘persepsi-reaksi’
, t = waktu ‘persepsi-reaksi’
, 1.468 = faktor konversi dari
, 1.468 = faktor konversi dari mph ke
mph ke
fps
fps
Contoh : pengemudi mendekati tanda
Contoh : pengemudi mendekati tanda
stop dengan laju 60 mil/jam dan
stop dengan laju 60 mil/jam dan
waktu persepsi-reaksi 3 detik
waktu persepsi-reaksi 3 detik
Maka jarak yag ditempuh selama
Maka jarak yag ditempuh selama
rentang ‘persepsi-reaksi’ adalah :
rentang ‘persepsi-reaksi’ adalah :
Dp= 1.468 (60)(3) = 264.1 ft
WAKTU REAKSI MENGEREM
WAKTU REAKSI MENGEREM
(hasil study terhadap 321 pengemudi)
(hasil study terhadap 321 pengemudi)
KETAJAMAN PENGLIHATAN DAN MENGEMUDI
KETAJAMAN PENGLIHATAN DAN MENGEMUDI
•• Fairly clear vision Fairly clear vision berada sekitar 10-12 derajatberada sekitar 10-12 derajat dari garis tengah mata, pada daerah pandangan ini dari garis tengah mata, pada daerah pandangan ini dapt dikenali bentuk dan warna, tetapi legenda dapt dikenali bentuk dan warna, tetapi legenda khusus tidak
khusus tidak
•• Peripheral vision Peripheral vision pada kebanyakan orang beradapada kebanyakan orang berada sekitar 120-180 derajat sekitar garis tengah
sekitar 120-180 derajat sekitar garis tengah pandangan mata. Pada daerah pandangan ini pandangan mata. Pada daerah pandangan ini baikbaik bentuk maupun warna dapat dibedakan.
bentuk maupun warna dapat dibedakan.
Pengemudi menggunakan pandangan peripheral Pengemudi menggunakan pandangan peripheral dalam mengenali objek bergerak sekitar area dalam mengenali objek bergerak sekitar area pandang peripheral.
pandang peripheral. •
• TanTanda-da-tantanda da lallalu u linlintas tas akaakan n terterlihlihat at jeljelas as jikjikaa ditempatkan pada area pandangan
ditempatkan pada area pandangan 3 s3 samampapaii 55 derajat
derajat sekitar garis tengah pandangan mata..sekitar garis tengah pandangan mata.. Penempatan ini agar tidak memaksa pengemudi Penempatan ini agar tidak memaksa pengemudi mengalihkan pandangan dari jalan.
mengalihkan pandangan dari jalan. •
• SinSinyalyal, , tantanda, da, dan dan marmarka, ka, harharus us dibdibuat uat dendengangan warna tertentu dan bentuk yang konsisten. warna tertentu dan bentuk yang konsisten. •
• MenMenuruurut t hashasil il stustudi di hurhuruf uf putputih ih diadiatas tas latlatar ar birbiru,u, paling mudah dikenali pengemudi, disusul huruf paling mudah dikenali pengemudi, disusul huruf putih diatas latar hijau, Secara konsisten huruf putih putih diatas latar hijau, Secara konsisten huruf putih diatas latar hijau digunakan sebagai penunjuk
diatas latar hijau digunakan sebagai penunjuk tempat dan arah.
KARAKTERISTIK PEJALAN KAKI
KARAKTERISTIK PEJALAN KAKI
Kecepatan pejalan kaki penting dalam Kecepatan pejalan kaki penting dalam
penentuan waktu sinyal. penentuan waktu sinyal.
Waktu hijau didisain tidak hanya untuk Waktu hijau didisain tidak hanya untuk
mebiarkan kendaraan melewati mebiarkan kendaraan melewati persimpangan , tetapi juga didisain persimpangan , tetapi juga didisain
sedemikian rupa sehingga para pejalan kaki sedemikian rupa sehingga para pejalan kaki dapat menyebrang jalan dengan aman pada dapat menyebrang jalan dengan aman pada arah jalan berlawanan.
arah jalan berlawanan.
Para penyebrang jalan berjalan kaki melintasi Para penyebrang jalan berjalan kaki melintasi
jalan selebar
jalan selebar 50 ft 50 ft pada kecepatan pada kecepatan 5 feet5 feet per detik (fps) membutuhkan waktu 10 detik. per detik (fps) membutuhkan waktu 10 detik. Sering digunakan waktu 7 detik sebagai Sering digunakan waktu 7 detik sebagai waktu reaksi pejalan kaki sejak melihat waktu reaksi pejalan kaki sejak melihat sinyal lalu bereaksi mulai bergerak sinyal lalu bereaksi mulai bergerak menyebrang.
menyebrang.
Jadi untuk membiarkan pejalan kaki dapat Jadi untuk membiarkan pejalan kaki dapat menyebrang dengan aman dibutuhkan menyebrang dengan aman dibutuhkan
pengaturan sinyal dengan waktu minimal 17 pengaturan sinyal dengan waktu minimal 17 detik. detik. 1 feet = 30,48 cm 1 feet = 30,48 cm 50 ft = 15,24 m 50 ft = 15,24 m 5 fps = 152,4 fpm = 46,45 5 fps = 152,4 fpm = 46,45 mpm =2,787 km/jammpm =2,787 km/jam
KINERJA AKSELERASI KENDARAAN
KINERJA AKSELERASI KENDARAAN
,d
,d
aa= jarak tempuh selama akselerasi (ft)
= jarak tempuh selama akselerasi (ft)
, a = tingkat akselerasi (mil per
, a = tingkat akselerasi (mil per jam/detik)
jam/detik)
, t = waktu akselerasi (detik)
, t = waktu akselerasi (detik)
0.733 = faktor konversi satuan
0.733 = faktor konversi satuan
Dari tabel 3-3 , mobil besar
Dari tabel 3-3 , mobil besar ber akselerasi
ber akselerasi
dari 0 sampai 15 mil per
dari 0 sampai 15 mil per jam dalam 1.5
jam dalam 1.5
detik pada tingkat 10 mil per jam/detik,
detik pada tingkat 10 mil per jam/detik,
sedangkan kendaraan traktor-trailer
sedangkan kendaraan traktor-trailer
menggunakan 7.5 detik pada tingkat
menggunakan 7.5 detik pada tingkat
2.0 mil per jam/ detik
2.0 mil per jam/ detik
Jarak akselerasi adalah :
Jarak akselerasi adalah :
Mobil besar
Mobil besar
d
d
aa= 0.733(10)(1.5)
= 0.733(10)(1.5)
22= 16.5 ft
= 16.5 ft
Traktor-trailer
Traktor-trailer
d
d
aa= 0.733(10)(1.5)
= 0.733(10)(1.5)
22= 16.5 ft
= 16.5 ft
2 2733
733
..
0
0
at
at
d
d
a
a
==KINERJA PENGEREMAN KENDARAAN
KINERJA PENGEREMAN KENDARAAN
,,
d
d
bb=jarak pengereman (ft)
=jarak pengereman (ft)
, v = kecepatan awal kendaraan
, v = kecepatan awal kendaraan
(mph=mil per hour = mil per jam)
(mph=mil per hour = mil per jam)
, u = kecepatan akhir kendaraan
, u = kecepatan akhir kendaraan
(mph=mil per hour = mil per jam)
(mph=mil per hour = mil per jam)
, f = coefficient of forward
, f = coefficient of forward rolling or
rolling or
skidding friction
skidding friction
, g = grade,
, g = grade, expressed as a decimal
expressed as a decimal
30 = faktor konversi satuan
30 = faktor konversi satuan
))
((
30
30
2
2
2
2
g
g
f
f
u
u
vv
d
d
b
b
+
+
−
−
=
=
NILAI KOEFISIEN GESEKAN PENGEREMAN NILAI KOEFISIEN GESEKAN PENGEREMAN
APLIKASI FORMULA
APLIKASI FORMULA
PENGEREMAN
PENGEREMAN
Pertimbangkan sebuah kendaraan yang berjalan pada kecepatan 60
Pertimbangkan sebuah kendaraan yang berjalan pada kecepatan 60
mph diatas jalan dengan nilai skidding friction 0.40. Jika permukaan datar,
mph diatas jalan dengan nilai skidding friction 0.40. Jika permukaan datar,
berapa jarak pengereman unterlambatan sampai 30 mph
berapa jarak pengereman unterlambatan sampai 30 mph ? Berapa jarak
? Berapa jarak
pengereman untuk sampai berhenti ?
pengereman untuk sampai berhenti ?
Jawab :
Jawab :
Catatan : jarak yang dibutuhkan untuk berhenti dari
Catatan : jarak yang dibutuhkan untuk berhenti dari 30 mph sampai berhenti (0
30 mph sampai berhenti (0
mph) , sekitar 300-225=75 mph, jadi jarak yang
mph) , sekitar 300-225=75 mph, jadi jarak yang dibutuhkan untuk
dibutuhkan untuk
mengurangi kecepatan dari 60 ke 30 mph (225 ft) 3 kali lipat dibanding jarak
mengurangi kecepatan dari 60 ke 30 mph (225 ft) 3 kali lipat dibanding jarak
yang dibutuhkan untuk mengurangi kecepatan dari 30 mph sampai
yang dibutuhkan untuk mengurangi kecepatan dari 30 mph sampai berhenti
berhenti
ft
ft
nti
nti
untukberhe
untukberhe
d
d
ft
ft
mph
mph
sampai
sampai
d
d
b b b b300
300
))
0
0
..
0
0
40
40
..
0
0
((
30
30
))
0
0
60
60
((
))
((
225
225
))
0
0
..
0
0
40
40
..
0
0
((
30
30
))
30
30
60
60
((
))
30
30
((
2 2 2 2 2 2 2 2 = = + + − − = = = = + + − − = =APLIKASI FORMULA
APLIKASI FORMULA
PENGEREMAN DAN JARAK REAKSI
PENGEREMAN DAN JARAK REAKSI
•
• Jarak
Jarak total
total penghen
penghentian
tian kendara
kendaraan
an adalah
adalah jarak
jarak reaksi
reaksi ditamb
ditambah
ah
jarak pengereman :
jarak pengereman :
))
((
30
30
468
468
..
1
1
2
2
2
2
g
g
f
f
u
u
vv
vt
vt
d
d
d
d
d
d
d
d
ss
b
b
p
p
ss
+
+
+
+
+
+
=
=
+
+
=
=
SAF
SAFE-
E- ST
STOP
OPPI
PING DI
NG DIST
STAN
ANCE
CE
Aturan utama dari disain jalan adalah bahwa alinemen harus memberikan pengemudi
Aturan utama dari disain jalan adalah bahwa alinemen harus memberikan pengemudi
dapat melihat jarak paling tidak sam dengan ‘jarak henti aman’ (
dapat melihat jarak paling tidak sam dengan ‘jarak henti aman’ ( safe-stopping
safe-stopping
distance
distance ).
).
Pertimbangkan suatu jalan dengan kecepatan rencana 70 mph (112,6 km/jam), yang
Pertimbangkan suatu jalan dengan kecepatan rencana 70 mph (112,6 km/jam), yang
menurut tabel 3.4 skidding friction () ny adalah 0.29, mengindikasikan kondisi
menurut tabel 3.4 skidding friction () ny adalah 0.29, mengindikasikan kondisi
permukaan jalan basah. Waktu reaksi yang direkomendasikan AASHTO 2.5 detik.
permukaan jalan basah. Waktu reaksi yang direkomendasikan AASHTO 2.5 detik.
Hitungan ‘jarak henti aman’ :
Hitungan ‘jarak henti aman’ :
Jadi jalan harus didisain sedemikian rupa sehingga pengemudi di kedua arah jalan setiap
Jadi jalan harus didisain sedemikian rupa sehingga pengemudi di kedua arah jalan setiap
saat memiliki jarak pandang bersih 820 ft = 250 m untuk kecepatan rencana v=112,6
saat memiliki jarak pandang bersih 820 ft = 250 m untuk kecepatan rencana v=112,6
km/jam
km/jam
ft
ft
d
d
ss1
1
..
820
820
2
2
..
563
563
9
9
..
256
256
))
29
29
..
0
0
((
30
30
70
70
))
5
5
..
2
2
)(
)(
70
70
((
468
468
..
1
1
2 2 = = + + = = + + = =TIMING OF CLEARANCE or CHANGE INTERVALS OF TRAFFIC SIGNALS
TIMING OF CLEARANCE or CHANGE INTERVALS OF TRAFFIC SIGNALS
•• Aspek Aspek kritikritis ds dalam alam pengatpengaturan uran waktu waktu sinyasinyal l lampu lampu lalu lalu lintas lintas di sdi simpanimpang jg jalan alan adalah adalah intervintervalal pergantian atau jarak terbuka ( clearance or
pergantian atau jarak terbuka ( clearance or change interval) antar phase konflik. Lampu hijauchange interval) antar phase konflik. Lampu hijau tidak dapat berganti serta merta dari satu jalan ke lainnya. Hal ini karena kendaraan berjalan yang tidak dapat berganti serta merta dari satu jalan ke lainnya. Hal ini karena kendaraan berjalan yang sudah terlalu dekat ke simpang tidak akan
sudah terlalu dekat ke simpang tidak akan memiliki jarak henti yang cukup. Untuk itu diperlukanmemiliki jarak henti yang cukup. Untuk itu diperlukan antara dari Hiaju ke KUNING dahulu sebelum Ke MERAH atau HIJAU di jalan lain dinyalakan. antara dari Hiaju ke KUNING dahulu sebelum Ke MERAH atau HIJAU di jalan lain dinyalakan. •
• PertimbangkPertimbangkan an kasukasus s di di suatu suatu simpansimpang g dengan dengan kecepakecepatan tan pendekpendekatan atan 30 30 mph mph (48.2(48.28 8 km/jakm/jam),m), koefisien friksi 0.45, asumsi waktu persepsi-reaksi pengemudi 0.5 detik. Jarak-henti aman adalah koefisien friksi 0.45, asumsi waktu persepsi-reaksi pengemudi 0.5 detik. Jarak-henti aman adalah ::
•
• Bagi Bagi kendarkendaraan aan untuk untuk dapat dapat dengan dengan aman aman bebas bebas dari dari persipersimpangampangan n dar dar titik titik dekat dekat jarakjarak-henti-henti aman, ia harus melintasi jarak pemberhentian (
aman, ia harus melintasi jarak pemberhentian (stopping distance), ditambah lebar jalan, ditambahstopping distance), ditambah lebar jalan, ditambah panjang satu kendaraan (untuk membebaskan buntut kendaraan). Jika lebar
panjang satu kendaraan (untuk membebaskan buntut kendaraan). Jika lebar jalan 40 ft (12.19 m),jalan 40 ft (12.19 m), dan panjang kendaraan 18 ft (5.49
dan panjang kendaraan 18 ft (5.49 m) , kendaraan itu harus m) , kendaraan itu harus melintasi 88.7+40+18=146.7 ft (44.71melintasi 88.7+40+18=146.7 ft (44.71 m) sebelum kendaraan dari arah jalan lain/lawan muncul.
m) sebelum kendaraan dari arah jalan lain/lawan muncul. •
• Jika Jika diasumdiasumsikan sikan kendarkendaraan aan melintmelintas as dengan dengan kecepkecepatan atan 30 30 mphmph
•
• Sinyal Sinyal KUNINKUNING dG dan/ataan/atau ‘u ‘ALL ALL RED’ RED’ harus harus 3.33 3.33 detik detik lamanlamanya ya untuk untuk mengamengakomodakomodasi si jarak jarak bersibersihh aman (safe clearance) untuk bisa berhenti ketika
aman (safe clearance) untuk bisa berhenti ketika lampu berganti.lampu berganti.
ft ft d d ss 7 7 .. 88 88 7 7 .. 66 66 0 0 .. 22 22 )) 45 45 .. 0 0 (( 30 30 30 30 )) 5 5 .. 0 0 )( )( 30 30 (( 468 468 .. 1 1 2 2 = = + + = = + + = = ik ik mph mph fps fps mph mph ft ft waktu
waktu 33..3333 detdet / / 467 467 .. 1 1 30 30 7 7 .. 146 146 = = × × = =
SIGN PLACEMENT,
SIGN PLACEMENT, PENEMPATAN TANDA
PENEMPATAN TANDA
•
• PenempPenempatan atan tanda tanda lalu lalu lintalintas s mencmencakup akup banyak banyak bahasabahasan n , , termatermasuk suk area area pandanpandangan gan ‘mat‘mataa manusia’ yang telah dibahas diatas. Pertimbangkan penempatan
manusia’ yang telah dibahas diatas. Pertimbangkan penempatan tanda yang mengindikasikan “DItanda yang mengindikasikan “DI DEPAN ADA PINTU TOLL- SIAP SIAP
DEPAN ADA PINTU TOLL- SIAP SIAP BERHENTI”. Seberapa jauh dari pintu tol tanda itu harusBERHENTI”. Seberapa jauh dari pintu tol tanda itu harus ditempatkan, diketahui bahwa tanda ini dapat dibaca
ditempatkan, diketahui bahwa tanda ini dapat dibaca dari jarak 300 ft, dan dari jarak 300 ft, dan bahwa panjang antrianbahwa panjang antrian kendaraan dibelakang pintu
kendaraan dibelakang pintu tol jarang melebihi 150 tol jarang melebihi 150 ft dari pintu ft dari pintu ? Kecepatan pendekat? Kecepatan pendekatan an 60 mph60 mph ( 96.5 km/jam), koefisien friksi 0.35, dan
( 96.5 km/jam), koefisien friksi 0.35, dan waktu reaksi adalah 2.5 detik.waktu reaksi adalah 2.5 detik. jelas, tanda harus terlihat pada waktunya sehingga
jelas, tanda harus terlihat pada waktunya sehingga kendaraan bisa berhenti secara amankendaraan bisa berhenti secara aman sebelum ujung antrian kendaraan di depan pintu tol. Kembali, jarak henti-aman menjadi kunci sebelum ujung antrian kendaraan di depan pintu tol. Kembali, jarak henti-aman menjadi kunci solusi, dihitung :
solusi, dihitung :
Antrian kendaraan terjadi sepanjang 150 ft dari pintu tol. Jadi, pengemudi harus melihat tanda pada Antrian kendaraan terjadi sepanjang 150 ft dari pintu tol. Jadi, pengemudi harus melihat tanda pada
jarak minimum 563.1+150 = 713.1 ft dari pintu. Kemudian
jarak minimum 563.1+150 = 713.1 ft dari pintu. Kemudian, tanda itu sendiri, dapat dilihat dari , tanda itu sendiri, dapat dilihat dari jarakjarak 300 ft. Jadi, tanda itu harus ditempatkan pada
300 ft. Jadi, tanda itu harus ditempatkan pada jarak minimumjarak minimum 713.1-300=413.1 ft713.1-300=413.1 ft di depan pintudi depan pintu tol. tol.
ft
ft
d
d
ss1
1
..
563
563
9
9
..
342
342
2
2
..
220
220
))
35
35
..
0
0
((
30
30
60
60
))
5
5
..
2
2
)(
)(
60
60
((
468
468
..
1
1
2 2 = = + + = = + + = =ACCIDENT INVESTIGATIONS
ACCIDENT INVESTIGATIONS (inv
(investig
estigasi
asi kece
kecelakaa
lakaan)
n)
•• InverInvertigastigasi i kecelkecelakaan akaan serinsering g menggmenggunakan unakan pengukpengukuran uran jejak jejak rem rem untuk untuk mempememperkirakrkirakanan keccepatan kendaraan sebelum kecelakaan. Pengukuran ini digunakan bersamaan dengan keccepatan kendaraan sebelum kecelakaan. Pengukuran ini digunakan bersamaan dengan pengetahuan tentang koefisien gesekan, laju benturan, dan
pengetahuan tentang koefisien gesekan, laju benturan, dan rumus jarak pengereman untukrumus jarak pengereman untuk perhitungan pendekatan kecepatan inisial (awal) kendaraan.
perhitungan pendekatan kecepatan inisial (awal) kendaraan. •
• PertimPertimbangkabangkan n contocontoh h berikuberikut. t. Sebuah Sebuah kendarkendaraan aan menghmenghantam antam abutmabutmen en jembajembatan tan dengadengann kecepatan yang diperkirakan invertigator 15 mph. Teramati jejak rem 100
kecepatan yang diperkirakan invertigator 15 mph. Teramati jejak rem 100 ft diatas perkerasanft diatas perkerasan (f=0.35) diikuti oleh jejak rem 200 ft
(f=0.35) diikuti oleh jejak rem 200 ft diats bahu dari kerikil menuju jembatan diats bahu dari kerikil menuju jembatan (f=0.50). Kemiringan(f=0.50). Kemiringan datar. Berapa kecepatan inisial (kecepatan awal) kendaraan
datar. Berapa kecepatan inisial (kecepatan awal) kendaraan ?? •
• PersoPersoalan alan ini ini hanya hanya mencamencakup kup jarak jarak pengerpengereman, eman, dimana dimana jejak jejak rem rem hanya hanya menginmengindikasidikasikan kan jarakjarak yang ditempuh setelah rem diinjak. Jadi, waktu
yang ditempuh setelah rem diinjak. Jadi, waktu persepsi-reksi dan jarak bukan faktor dalampersepsi-reksi dan jarak bukan faktor dalam perhitungan ini.
perhitungan ini. •
• Dua Dua jejakjejakjarak jarak pengerpengereman eman telah telah diketdiketahui, ahui, 100 100 ft ft diatas diatas perkeperkerasan rasan dan dan 200 200 ft ft diatadiatas s bahubahu kerikil. Masing-masing memiliki kecepatan awal dan kecepatan akhir. Karena
kerikil. Masing-masing memiliki kecepatan awal dan kecepatan akhir. Karena hanya diketahuihanya diketahui kecepatan akhir 15 mph (ketika menumbuk jembatan), jarak pengereman
kecepatan akhir 15 mph (ketika menumbuk jembatan), jarak pengereman kedua yang dihitungkedua yang dihitung terlebih dahulu : terlebih dahulu :