• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM USAID PRIORITAS DIRESMIKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROGRAM USAID PRIORITAS DIRESMIKAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM USAID PRIORITAS DIRESMIKAN

Dubes AS: Kami Memberikan Program Pendidikan Kelas Dunia

MENDIKBUD Prof. DR. Muhammad Nuh, DEA meluncurkan Program USAID PRIORITAS di Kemendikbud, Jakarta (Rabu,3/10). Program pendidikan ini bertujuan meningkatkan akses pendidikan dasar berkualitas kepada generasi muda Indonesia. Foto: Erix Hutasoit/USAID PRIORITAS.

KEPALA Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (Kadisdiksu) Drs. Syaiful Syarfi, MM mewakili Plt. Gubernur Sumatera Utara, menyampikan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof. Dr. Mohammad Nuh, DEA dan Duta Besar Amerika Serikat (AS), Scot Marciel, bahwa program USAID PRIORITAS disambut baik di Sumatera Utara. Foto: Erix Hutasoit/USAID PRIORITAS.

“Program USAID

PRIORITAS disambut baik

di Sumatera Utara.”

Drs. Syaiful Syarfi,MM Kadisdiksu Sumatera Utara

TIM monitoring dan evaluasi program DBE (Decentralized Basic Education) dari Washington, USA diterima Kadisdiksu, Drs. Saiful Syafri, MM bersama Sekdisdiksu Drs. Bahaudin Damanik . Kedatangan tim ini bertujuan melakukan penelitian terhadapat dampak program DBE di Sumatera Utara. Foto: Erix Hutasoit/USAID PRIORITAS.

Jakarta. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia, Prof. DR. Muhammad Nuh, DEA meresmikan program pendidikan USAID PRIORITAS (Prioritizing

Reform, Innovation, Opportunities for Reaching Indonesia’s Teacher, Administrator and Student)

di Kantor Kementerian Pendidikan dan Ke-budayaan (Kemendikbud), Jakarta (Rabu,3/10).

Duta Besar Amerika Serikat (AS), Scot Marciel menyebut program USAID PRIORI-TAS sebagai implementasi kemitraan kompre-hensif antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah AS. Scot Marciel menyatakan lebih lanjut, Pemerintah AS komit mendukung Indo-nesia dalam meningkatkan kualitas pendidikan dasar.

Duta besar AS mengatakan program pendidikan ini ditujukan membantu

meningkat-kan kompetensi dan profesionalisme guru, meningkatkan kapasitas manajemen pendidikan

Program USAID PRIORITAS akan menye-diakan sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas mengajar dan belajar di 1400 sekolah dasar, sekolah menengah per-tama dan madrasah di 110 kabupaten/kota. Progam bernilai USD 83,7 Juta ini akan mem-berikan manfaat pendidikan bagi lebih dari 300.000 siswa di 7 provinsi yang meliputi Aceh, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Sejumlah pejabat penting di Provinsi Sumatera Utara hadir diantaranya Kadisdiksu mewakili Plt. GUBSU, Drs. Syaiful Syarfi, MM, Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed), Prof. Dr. Ibnu Hajar, MSi, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara Prof. Dr. Nur Fadhil Lubis, MA, Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM, Walikota Sibolga Drs. H.M Syarfi

Hutau-Edisi No. 01

2012

Media Komunikasi dan Penyebaran Praktik Baik Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar di Sumatera Utara

USAID PRIORITAS:

Mengutamakan pembaharuan, inovasi, dan kesempatan bagi guru, tenaga non-kependidikan, dan siswa

(2)

Medan. Plt. GUBSU, H. Gatot Pujonugroho, ST menyebut

Program Pendidikan DBE (Decentralized Basic Education) ber-manfaat bagi provinsi Sumatera Utara. Hal itu disampaikan Plt. GUBSU saat menyampaikan pidato resmi untuk Perayaan Kemerdekaan Amerika Serikat (AS) ke 236 di Hotel JW Mar-riot, Medan (Jumat, 29/6) silam.

Program Pendidikan USAID PRIORITAS merupakan ke-lanjutan program DBE. Provinsi Sumatera Utara kembali men-jadi mitra program pendidikan yang didanai oleh Amerika Serikat. Wakil Duta Besar AS, Kristen F. Bauer menyambut gembira pernyataan Plt. GUBSU. “Pak GUBSU menggingat betul program DBE,” ujar Kristen F. Bauer kepada staff komu-nikasi USAID PRIORITAS.

Program USAID PRIORITAS ikut serta dalam perayaan Kemerdekaan AS. Dalam kesempatan itu, USAID PRIORITAS mempublikasikan produk-produk hasil pembelajaran dari MTs N Binjai, modul-modul pelatihan DBE 123 dan video pembela-jaran. Sekitar 16 program USAID di seluruh Indonesia ikut berpatisipasi.

Sejumlah tamu kehormatan mememberi apresiasi positif terhadap program USAID

PRIORITAS. Duta Be-sar AS, Scot Marciel turut hadir. Di Provinsi Sumut program ini

akan diluncurkan pada November 2012 

GELOMBANG MASA DEPAN

BARU

“Guru profesional ada-lah gelombang masa depan Amerika Seri-kat…,” kata Miriam Kronish. Ia Kepala SD

John Elliot, Needham, Massachusetts, AS (1998-2002). Sekolah terbaik di Negeri Paman Sam.

Bagi kepala sekolah sekaliber Miriam Kronish, pelatihan guru adalah kekuatan tersembunyi di balik kehebatan sebuah bangsa. Guru tidak cukup hanya membaca metode-metode belajar mengajar, sekalipun itu metode terbaru dan ter-muktahir. Guru harus dilatih, laiknya olahragawan tangguh yang tak pernah berhenti mengolah tubuh. Setelah itu, barulah guru boleh mengajar-kannya kepada orang lain.

Hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) yang menempatkan Sumut di urutan ke-25, tentu bukan berita bagus. Tapi jangan kita terlalu lama bersedih. Mari kita mempraktikkan nasehat profesional Miriam Kronish agar mutu pendidikan cepat bergerak naik.

Program pendidikan USAID PRIORITAS hadir membantu Sumut untuk meningkatkan mutu pen-didikan. Program ini akan merambah tiga sektor penting yakni: 1) Meningkatkan kualitas dan rele-vansi pembelajaran di sekolah, 2) Meningkatkan tata kelola dan manajemen pendidikan di sekolah dan kabupaten/kota, dan 3) Meningkatkan dukungan koordinasi di dalam dan antar sekolah, lembaga pendidikan/pelatihan guru dan pemerintah disemua jenjang.

Kami akan bekerjasama dengan 10 kabupaten/ kota mitra (Medan, Binjai, Deli Serdang, Tebing Tinggi, Tanjungbalai, Labuhan Batu, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Sibolga dan Nias Selatan) dan 2 LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kepen-didikan) yaitu Universitas Negeri Medan (Unimed) dan IAIN Sumatera Utara. Kolaborasi ini akan mendorong terciptanya gelombang baru masa depan Indonesia, yaitu guru profesional

KABAR PRIORITAS

Penanggung Jawab Agus Marwan (Provincial Coordinator) Editor Erix Hutasoit (Communication Specialist) Tim Redaksi Parapat Gultom, Ph.D (TTI Development Specialist), Agus Prayitno, M.Pd (WSD Specialist), Hariyadi (M/E Specialist), DR. Elly Djulia (TTO Primary), M.

Ikyar (TTO Secondary), Edy Malaha (IT Specialist). ALAMAT Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Lt. 4 Jl. Teuku Cik

Ditiro No. 1D Medan, Sumatera Utara. E-mail: ehutasoit@prioritas.or.id

Kiri-Kanan (Ki-Ka): PC SUMUT menjelaskan program kepada tamu perayaan kemerdekaan AS; Konsul AS untuk Sumatera, Kathryn A Crokrat menyambut PC Sumut; Kiri-Kanan (Ki-Ka): Communication Specialist menjelaskan modul yang digunakan dalam pelatihan DBE 123; Communication Specialist berdiskusi dengan Wakil Duta Besar AS, Kristen F. Bauer tentang program USAID PRIORITAS. Foto: Erix Hutasoit dan Tirta Gunawan/USAID PRIORITAS.

PERAYAAN KEMERDEKAAN AS

Plt. GUBSU sebut DBE bermanfaat

AGUS MARWAN

(3)

UTAMA

Jakarta. Sepuluh kabupaten/kota di Sumut

dinyatakan menjadi mitra Program Pendidi-kan USAID PRIORITAS. Tujuh kabupaten/ kota merupakan mitra eks program Decen-tralized Basic Education (DBE). ”Kita tetap bekerja dan melakukan pendampingan serta penguatan terbatas di tujuh mitra eks DBE,” ungkap Agus Marwan, Provincial Coordinator USAID PRIORITAS Sumatera Utara di Kemendikbud Jakarta (Rabu,3/10)

Agus Marwan mengatakan 7 kabupaten/ kota tersebut meliputi Binjai, Deli Serdang, Tebing Tinggi, Tanjungbalai, Tapanuli Utara, Sibolga dan Tapanuli Selatan.”Kita akan membantu distrik ini untuk menyebarluas-kan pelatihan dan praktik baik dari sekolah mitra. Kita melakukannya dengan metode

budget sharing. Dengan begitu akan lebih ban-yak guru dan sekolah yang mendapatkan pendidikan ber-mutu.”

Sedangkan 3 kabupaten/kota lain ada-lah mitra baru yaitu Medan, Labuhan Batu dan Nias Selatan. Ketiga kabupaten/kota ini dipilih berdasarkan ketertarikan dan komitmen nyata bermitra dengan Pro-gram USAID PRIORITAS. ”Dari studi lapangan, ketiga kabupaten/kota ini menunjukkan komitmen kuat,” tukas Agus Marwan.

Di Sumatera Utara, Program USAID PRIORITAS akan menjangkau 2 LPTK (Unimed dan IAIN SU), sekitar 208 SD/MI/ SMP/MTs, 2000 guru, menghasilkan 400 tena-ga pelatih dan bermanfaat bagi lebih dari 20.000 siswa.

Pada tahun 2014 mitra Program USAID PRIORITAS akan menjadi 12 kabupaten/kota.

10 KABUPATEN/KOTA

MENJADI MITRA

Medan, Labuhan Batu dan Nias

Selatan Mitra Baru

1. Direktur Program USAID PRIORITAS, (Chief of Party/CoP), Stuart Weston menyambut Mendikbud, Muhammad Nuh dan Duta Besar AS, Scot Marciel sebelum meresmikan Program USAID PRIORITAS.

2. Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara (Kadisdiksu) Drs. Syaiful Syarfi, MM mewakili Plt. Gubernur Sumatera Utara, bertemu dengan Mission Director USAID Indonesia, Andrew Sisson. 3. CoP, Stuart Weston berfoto bersama Kadis

Pendidi-kan Kabupaten Tapanuli Selatan Drs. Mohd. Iksan Lubis, Wakil Bupati Labuhan Batu Suhari Pane, Bupati Labuhan Batu dr H Tigor Panusunan Siregar SpPD, Istri Wakil Bupati Nias Selatan, Wakil Bupati Nias Selatan Hukuasa Nduru, Walikota Sibolga Drs. H.M Syarfi Hutauruk, Kadis Pendidikan Nias Selatan Dra. Magdalena Bago, S.Pd MM, MBA, Kadis Pendidikan

BERITA FOTO

2 1

3

DUTA BESAR AS Scot Marciel dan Mission Director USAID Andrew

Sisson bertemu PC USAID PRIORITAS Sumut Agus Marwan, Walikota Sibolga Drs. H.M Syarfi Hutauruk., Kadis Pendidikan Sibolga Drs. H. Alpian Hutauruk, Bupati Labuhan dr H Tigor Panusunan Siregar SpPD dan Wakil Bupati Labuhan Batu Suhari Pane, SIP. Foto: Erix Hutasoit/USAID PRIORITAS

Melalui program ini, kualitas pendidikan dan prestasi para

pelajar Labuhan Batu diharapkan akan bertambah baik.”

Bupati Labuhan dr H Tigor Panusunan Siregar SpPD, dalam USAID-Pemkab Labuhan Batu Jalin Kerjasama, Kantor Berita Antara Sumatera Utara (Sabtu, 6/10) News’ Quote

(4)

BERITA FOTO STUDY AWAL

Sumut. Tim USAID PRIORITAS

melakukan kunjungan lapangan ke 6 kabupaten/kota yaitu Simalungun, Batubara, Labuhan Batu, Mandailing Natal, Nias Selatan

dan Medan. Tujuan kunjungan ini untuk melakukan sosialisasi program USAID PRIORITAS dan melakukan penilaian komitmen serta ket-ertarikan kabupaten/ kota untuk menjalin kemitraan.

Menurut PC Sumut Agus Marwan,

kun-jungan lapangan ini sangat esensial untuk menilai komitmen dan keseriusan kabupaten/kota ber-mitra dengan USAID PRIORITAS. ”Kita melaksanakan rekomendasi hasil rapat seleksi di tingkat provinsi. Berdasarkan hasil itu, kita menilai langsung ke kabupaten/kota tingkat keseriusan mereka,” ujar Agus Marwan di Medan.

SELEKSI DAN SOSIALIASI PROGRAM

Semua Kandidat Tertarik Bermitra

Reaksi kabupaten/kota kandidat be-ragam. Di Labuhan Batu, Bupati Tigor Panusunan Siregar menghadirkan pulu-han SKPD dan stakeholders bidang

pendidikan untuk m e n u n j u k k a n keseriusan kabupaten tersebut. ”Kami ber-harap bisa menjadi mitra Program USAID PRIORITAS,” tukas Bupati.

Di Nias Selatan, Wakil Bupati Hukuasa Nduru menyatakan akan memimpin langsung tim teknis jika terpilih men-jadi mitra. ”Bahkan kami siap menga-lokasikan dana APBD untuk mereplikasi program semenjak dari awal,” tegas Wakil Bupati.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Me-dan, Ir. Syaiful Bahri menyambut hangat program USAID PRIORITAS. Sekda menginstruksikan SKPD teknis untuk segera menindaklanjuti tawaran USAID PRIORITAS 

Medan. Studi awal di tingkat

provin-si menghaprovin-silkan rekomendaprovin-si pen-guatan koordinasi sektor pendidikan. Sebagai rencana tindak lanjut , stake-holders bidang pendidikan sepakat menjadwalkan FGD (Focus Group Discussion) rutin. FGD akan mendiskusikan, memonitoring dan mengevaluasi pekerkembangan pro-gram USAID PRIORITAS.

Sekretaris Dinas Pendidikan Provsu (Sekdisdiksu) Drs. Maudin Damanik berharap studi awal ini dapat membantu Disdiksu mencapai beberapa indikator keberhasilan pendidikan yang sudah ditetapkan

secara nasional.

Studi sejenis juga dilakukan di Medan, Labuhan Batu dan Nias Selatan. Studi bertujuan mendapatkan gambaran nyata kondisi pendidikan di distrik mitra. ”Hasil studi ini akan men-jadi ukuran titik berangkat pro-gram,” jelas Agus Prayitno, Whole School Development (WSD)Specialist. Studi awal meli-batkan Dinas Pendidikan, Ka. UPT, KCD, Kemenag, Guru, Pengawas, Bappeda, BKD dan Dewan Pendidikan sebagai nara-sumber utama. 

STAKHOLDERS PROVINSI SEPAKAT FGD RUTIN

Untuk Mengawal Keberhasilan Program USAID PRIORITAS

PEMANGKU kepentingan sektor pendidikan di Sumut yang terdiri dari Dinas

Pen-didikan, Bappeda, LPMP, Unimed, IAIN SU, Kanwil Kemenag dan Dewan Pendidikan mengikuti workshop studi awal program di Medan Club Medan (Kamis, 13/9). Foto: Edi Malaha/USAID PRIORITAS

1. Parapat Gultom, Ph.D TTI Development Specialist menye-rahkan hasil studi awal kepada Wakil Bupati Nias Selatan, Hukuasa Nduru.

2. Bupati Labuhan Batu, dr H Tigor Panusunan Siregar SpPD membuka langsung workshop studi awal di Labuhan Batu.

3. FGD dengan Dinas Pendidikan Kota Medan. 4. Wawancara dengan Kanwil Kemenag Provinsi Sumut. 5. FGD dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara. 6. Wawancara dengan Kepala SD, MI, SMP dan MTs di Labuhan

Batu. Fo to : U SA ID P R IO R IT A S 1 3 4 5 6 2

TIM USAID PRIORITAS berdiskusi dengan Wakil Bupati Nias Selatan, Hukuasa Nduru di Teluk Dalam, Nisel (Selasa, 24/7) Foto: USAID PRIORITAS

TIM USAID PRIORITAS bertemu Sekda Kota Medan Ir. Syaiful Bahri di Medan (Senin, 7/9). Foto: Erix Hutasoit/USAID PRIORITAS BUPATI Labuhan Batu dr H Tigor Panusunan Siregar SpPD menerima tim Tim USAID PRIORITAS di Labuhan Batu (Rabu, 18/7) Foto: Tirta Gunawan/USAID PRIORITAS

“Kita

melaksanakan

rekomendasi

hasil rapat

seleksi di

tingkat

provinsi...”

(5)

UTAMA

Medan. Isu

kompe-tensi guru menjadi topik yang banyak ditanyakan dalam special talk show Pa-paran dan Arah Pro-gram USAID PRIORI-TAS Sumatera Utara di Radio Starsnews FM, Medan (Senin, 10/10).

Erix Hutasoit, Com-munication Specialist USAID PRIORITAS

menyebut salah satu tujuan program yang didesain oleh United State Agency For International Development (USAID) adalah peningkatan kompetensi guru. ”Kita melatih, mendampingi, dan menagih hasil pelatihan kepada guru-guru. Lewat cara itu, kita berusaha memastikan kompetensi guru mening-kat.”

Menurut Kabid PMTK Dinas Pen-didikan Sumatera Utara (Disdiksu) Drs. Eduar Sinaga, MAP, program pendidikan dari USAID seperti DBE (Decentralized Basic Education), berhasil meningkatkan mutu dan profesional-isme guru. “Program USAID

PRIORI-TAS sebagai kelanjutan DBE sangat mem-bantu peningkatan mutu guru,” tukas Eduar Sinaga.

Lebih lanjut Eduar Sinaga menjelaskan, tantangan peningkatan mutu di Sumatera Utara sangat kompleks. Selain komptenen-si, isu kualifikasi guru juga penting. ”Ada 90.000 guru di Sumut yang tidak memenuhi kualifikasi. Dari jumlah itu hanya 10.000 yang bisa dibiayai Disdiksu untuk pening-katan kualifikasi lewat kuliah S-1.”

Eduar Sinaga berharap kerjasama ini bisa membantu percepatan peningkatan mutu pendidikan di Sumut. ”Program ini akan membantu guru meningkatkan kompe-tensinya lebih cepat.” 

TALK SHOW DI STARNEWS FM

Kabid PMTK: Program ini Tingkatkan Kompetensi Guru

KABID PMTK Disdiksu Drs.Eduar Sinaga, MAP bersama

Com-munication Specialist USAID PRIORITAS, Erix Hutasoit tampil sebagai narasumber talkshow di Starnews FM (Senin, 10/10). Foto: Edi Malaha/USAID PRIORITAS.

Medan. Provincial Coordinator

(PC) Sumut, Agus Marwan me-maparkan program USAID PRIOR-ITAS di hadapan peserta Workshop Konsorsium Universitas di Indone-sia dengan Pittsburgh (KITP) di Ho-tel Grand Angkasa, Medan (Rabu,6/6). Konsorsium ini merupa-kan kelanjutan kerjasama antara LPTK di Indonesia dengan Universi-tas Pittsburgh di Amerika Serikat (AS) yang didukung oleh Program DBE2. Konsorsium bekerja untuk mempromosikan peningkatan mutu

dan penggunaan Active Learning for Negeri Medan (Unimed) dan IAIN

Su-USAID PRIORITAS PUJI

WORKSHOP PENDIDIKAN

DISDIKSU

PC Sumut: Ini Praktik Good Governance

Yang Baik

Medan. PC Sumut, Agus Marwan memuji

Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (Disdiksu) atas pelaksanaan Workshop Berbagi Isu Pendidikan di Hotel Grand Mutria, Berastagi, Kab. Karo (Rabu, 28/8).

Agus Marwan menyebut workshop terse-but sebagai praktik good governance yang baik. ”Praktik ini menunjukkan Disdiksu sangat baik dan terbuka dalam pengelolaan program pen-didikan,” tukas Agus Marwan.

Lebih lanjut Agus Marwan mengatakan bahwa peran koordinasi yang dimiliki Disdiksu sangat vital dalam menentukan kualitas dan arah pendidikan di Sumut. Melalui koordinasi, Disdiksu tidak hanya mendengarkan pendapat 33 kabupaten, tetapi melibatkan kabupaten/ kota untuk merumuskan dan merencakan program pendidikan.”Lewat koordinasi, gerak dunia pendidikan di Sumut akan seirama,” tambah Agus Marwan.

Program USAID PRIORITAS akan mem-bantu Disdiksu dalam memperkuat peran koordinasi yang dimilikinya. Program ini akan memfasilitasi pertemuan rutin dengan pemangku kepentingan pendidikan untuk merencanakan, memonitoring dan mengeval-uasi pencapaian Program USIAD PRIORITAS. ”Bersama-sama dengan Disdiksu, USAID PRIORITAS akan membangun koordinasi yang lebih kuat dengan semua pihak di bidang pendidikan,” ujar Agus Marwan.

Program USAID PRIORITAS ikut ber-patisipasi dalam workshop tiga hari tersebut. Sejumlah ahli pendidikan, LSM, universitas dan organisasi profesi kependidikan ikut juga berpartisipasi 

PC SUMUT BICARA DI WOKSHOP KITP –

PITTSHBURGH

PC SUMUT memaparkan program USAID

PRIORITAS. Foto: Tirta Gunawan/USAID PRIORITAS

(6)

SAID PRIORITAS tidak terdengar asing bagi saya. Ini penerus program pendidikan Decentralized Basic

Edu-cation (DBE). Program DBE telah berhasil

diimplementasikan selama 5 tahun di 8 ka-bupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. DBE punya tiga komponen. Salah satunya DBE3. Fokusnya pada peningkatan relevansi pendidikan di tingkat SMP dan MTs. Saya pernah menjadi fasilitator nasional DBE3. Pengalaman saya mengatakan pelatihan DBE3, lewat modul Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna (Better Teaching

and Learning/BTL) lebih perfect dan

konpre-hensif. Pelatihan dikerjakan serius namun dalam suasana santai, praktis dan bermanfaat langsung.

Dari pembuatan modul, termasuk review modul, rekrutmen tenaga fasilitator sampai pelatihan guru dan kepala sekolah di daerah mitra (district) dikerjakan secara sistematik dan terencana. Setiap sesi punya metodolo-gi, media dan petugas khusus.

Setelah pelatihan usai, maka fase pen-dampingan guru menjadi agenda selanjutnya. Setiap fasilitator diwajibkanmengunjungi guru -guru di sekolah. Tujuannya membantu guru mempraktikkan semua pengetahuan dan keterampilan yang dilatihkan. Guru harus praktik di kelasnya sendiri. Pendampingan ini bisa dilakukan berminggu-minggu.

Jika guru mengalami kendala dalam prak-tik pembelajaran, fasilitator menjadi rekan diskusi. Fasilitator dan guru bekerjasama mencari jalan menyelesaikan masalah terse-but.

Setelah praktik, guru dikumpulkan kemba-li untuk ditagih hasil kerjanya. Kegiatan ini disebut workshop review. Dalam workshop guru-guru diminta memamerkan 8 tagihan yakni: 1) pemetaan kompetensi dasar, 2) program semester, 3) rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), 4) lembaran kerja siswa (LKS), 5) media pembelajaran, 6) rubrik penilaian siswa, 7) jurnal refleksi guru/siswa, 8) karya siswa. Semua tagihan ini harus sesuai dengan standar pelatihan. Produk-produk inilah menjadi bukti otentetik bahwa

si guru telah memiliki kompetensi sebagai tenaga pendidik professional.

Hasil praktik terbaik guru (best

practic-es) kemudian dipublikasikan lewat newslet-ter. Tujuannya agar guru-guru lain bisa

terinspirasi dan meniru praktik baik itu. Guru-guru kreatif selalu diminta presenta-si di hadapan pejabat pemerintah baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi dan na-sional. Kegiatan itu disebut show case

meeting (SCM) atau lokakarya

keberhasi-lan.

Direktur Program DBE3, Stuart

Wes-ton, selalu bilang perubahan harus terjadi di kelas. Guru adalah agen perubahan tersebut. Interaksi aktif antarsiswa ketika pembelajaran kelompok adalah ekspresi dari pembelajaran professional dan ber-makna yang diciptakan guru. Ketika siswa mampu berkarya secara nyata lewat pem-belajaran yang dialaminya di kelas, itulah dampak kecakapan hidup yang dipicu oleh pembelajaran.

Tuntutan profesionalisme serupa ini pula sesungguhnya yang ingin ditagih pemerintah Indonesia kepada guru-guru.

MITRA KONPREHENSIF PENDIDIKAN DASAR

Oleh SUPRI HARAHAP

Tim USAID PRIORITAS bertamu ke Dinas Pendidikan Kota Medan Agustus silam. Tim

bermaksud menjajaki kemitraan peningkatan mutu pendidikan dasar. Tawaran ini cepat direspon

karena sesuai dengan rencana kerja dan visi/misi Walikota Medan.

Terutama kepada guru yangmendapat-kan sertifikat profesi dan kesejahter-aannya dinaikkan sebesar gaji pokok.

Namun hingga saat ini ahli pendidi-kan belum melihat perbedaan signif-ikan antara guru bersertifikat dengan yang belum. Hasil uji kompetensi guru (UKG) menunjukkan bahwa rata-rata nasional hanya berada pada level 44,5 dari nilai 70 standar nasional yang di-inginkan. Guru bersertifikasi juga masih sering tidak menunjukkan prestasi.

Di sisi lain guru-guru yang pernah terlibat dalam pelatihan DBE tampil lebih kreatif. Bahkan setiap tahun fasili-tator, guru dan tenaga non kependidi-kan yang dilatih DBE selalu menjuarai seleksi guru berprestasi baik tingkat daerah, provinsi dan nasional.

Selain mengembangkan kompetensi guru, USAID PRIORITAS juga mem-bangun kemitraan dengan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) seperti Universitas Negeri Medan (Unimed) dan IAIN Sumatera Utara.

Kelak para dosen melatih fasilitator dan guru di sekolah mitra. Mereka juga membantu memilih sekolah untuk mahasiswa PPL, serta melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ber-sama guru.

Lewat program ini, dosen Perguru-an Tinggi (PT) dilatih dPerguru-an didorong mempraktikkan Active Learning For

Higher Education (ALFHE).

Kesemuanya itu muaranya untuk-memicu kereatifitas dan inovasi di sekolah dan PT. Ya, sekreatif menying-kat prioritizing reform, innovation and

Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators and Students

menjadi PRIORITAS.

SUPRI HARAHAP, Kasi Kurikulum SMP Dinas Pendidikan Kota

Medan. Artikel ini diterbitkan pertama sekali oleh Harian Analisa, Medan (Kamis, 4 Oktober 2012). Disarikan kembali atas persetujuan penulis.

“Tuntutan

profesionalisme

serupa ini pula

sesungguhnya yang

ingin ditagih

pemerintah Indonesia

(7)

ada 15 September 2011 lalu saya diun-dang program Decentralized Basic Edu-cation 3 (DBE3) melakukan kunjungan belajar ke Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Saya berkesempatan berkunjung ke SMPN 19 Purworejo.

Awalnya saya ragu dengan SMPN 19 kare-na jaraknya cukup jauh (sekitar 20 km) dari ibukota kabupaten. Setelah saya berkunjung ke kelas-kelas, saya mendapatkan suasana yang tidak pernah saya jumpai. Saya melihat pembelajaran begitu aktif.

Siswa belajar berkelompok dan berdisku-si memecahkan masalah. Haberdisku-sil diskuberdisku-si mereka presentasikan di depan kelas. Pela-jaran diajarkan sesuai konteks lingkungan sosialnya. Metode guru mengajar bervariasi (tidak ceramah saja). Banyak media pem-belajaran dibuat guru dan siswa. Media dengan biaya murah. Semua itu membuat siswa termotivasi dan senang belajar.

Menurut kepala sekolah, metode pem-belajaran imulai berubah dari pempem-belajaran klasik (ceramah saja) menjadi contextual teaching and learning (CTL) sejak program DBE3 masuk di SMPN 19. Program DBE3 mendapat dukungan dari semua pihak. Terutama dari dinas pendidikan, dewan pen-didikan dan bahkan Bupati. Karena secara nyata program ini mampu meningkatkan pres-tasi pembelajaran di sekolah.

Apa yang saya lihat di SMPN 19 adalah jawaban atas kegelisahan saya selama ini. Kegelisahan tatkala mengunjungi sekolah di daerah pemilihan saya. Kritik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap metode pendidikan tidak akan berlaku di SMPN 19 ini. Bahkan metode pembelajaran yang dikem-bangkan DBE3 mampu menjawab kritik SBY.

Kritik SBY

SBY pernah mengkritik keras dunia

pen-siswanya pasif,”cetus SBY. ”Kalau siswa cuma pasif saja,” lanjut SBY, “siswa nant-inya tidak akan berpikir kreatif dan (tidak) berkembang pola pikirnya.” “Kalau cuma itu (tujuan nilai rapor), maka anak-anak kita tidak akan berkembang kreatif,” tam-bah SBY. SBY meminta siswa didorong mempelajari studi kasus, sehingga nalar bertambah bagus (detiknews, 29/10/2009)

Stategi

Dari kritik SBY dan pengalaman saya, ada enam strategi yang bisa dilakukan untuk meningkatan mutu pendidikan.

Pertama, perlunya komitmen

stake-holders pendidikan untuk peningkatan mutu. Komitmen ini diwujudkan lewat tindakan-tindakan programatik dan nyata. Dinas pendidikan dalam hal ini, tidak se-mata-mata sebagai pelayan, tetapi harus mampu menelurkan program pening-katan mutu yang nyata. Ada baiknya dibentuk Tim Pengembang Mutu Pendidi-kan di daerah yang khusus meningkatPendidi-kan mutu di sekolah-sekolah.

STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN

Oleh SOPAR SIBURIAN, SH, MH

Ruh pendidikan itu sesungguhnya adalah pembelajaran. Meningkatan mutu pendidikan tanpa

menyentuh ruhnya, pasti mustahil terwujud.

sederajat dan Pembelajaran Aktif, Kreatif dan Menyenangkan (PAKEM) untuk SD/ MI sederajat. Ini dapat dilakukan dengan pengembangan kapasitas guru, kepala sekolah dan pengawas melalui pelatihan-pelatihan, pendampingan dan pengawasan. Pelatihan saja tidak cukup! Untuk menjamin guru dan kepala sekolah menerapkan setelah pelatihan perlu dilakukan pendampingan dan

pengawasan.

Ketiga, mengembangkan Manajemen

Berbasis Sekolah (MBS) yang dida-lamnya memuat pengelolaan sekolah yang partisipatif dan transparan, pen-ingkatan peran komite sekolah dan membangun kemitraan dengan pihak lain.

Keempat, implementasi dilakukan

secara bertahap, dimulai dengan be-berapa sekolah contoh (school’s mod-els). Setelah berhasil, baru dikem-bangkan ke sekolah lain.

Kelima, ekspos pendidikan perlu

dilakukan setahun sekali di daerah. Ekpos ini sebagai ajang sekolah dan dinas pendidikan menunjukkan keber-hasilan dan kemajuan dalam mengelola pendidikan kepada masyarakat.

Keenam, pada level pre-service

pen-didikan, dalam hal ini LPTK, perlu mem-perbaiki sistem dalam mencetak tenaga kependidikan agar lulusannya menjadi tenaga siap pakai dan memiliki ket-erampilan mengajar yang baik.

Saya yakin jika enam langkah ini dijalan-kan secara serius dan konsisten, maka kritik SBY terhadap dunia pendidikan akan terjawab cepat. Sehingga muaranya adalah kemajuan bangsa Indonesia. Sep-erti kata Stan Shih, ”Pengembangan efek-tif kekuatan otak di suatu negara akan

OPINI

Ada baiknya dibentuk

Tim Pengembang

Mutu Pendidikan di

daerah yang khusus

meningkatan mutu di

(8)

Medan. Rapat koordinasi penyusunan

daftar kandidat mitra Program USAID PRI-ORITAS sepakat menawarkan program kepada 5 kabupaten/kota (Kamis,5/7). Kelima kandidat tersebut adalah Simalungun, Batuba-ra, Labuhan Batu, Mandailing Natal dan Nias Selatan.

PC Sumut, Agus Marwan dalam pem-bukaan menyatakan bahwa program USAID PRIORITAS akan diimplementasikan di 12 kabupaten/kota. Tujuh dari mitra tersebut berasal dari distrik eks program Decentralized Basic Education (DBE). ”Eks program DBE akan otomatis menjadi mitra. Kecuali kalau mereka tidak bersedia berkomitmen dan tidak tertarik,” jelas Agus Marwan.

Agus Marwan lebih lanjut mengatakan proses penentuan untuk 5 kandidat kabu-paten/kota baru, dilakukan bersama pemangku kepentingan bidang pendidikan di Sumut. Pelibatan ini ditujukan agar kabupaten/ kota yang dipilih benar-benar daerah yang membutuhkan dan punya komitmen yang kuat. ”Kita memilih berdasarkan daftar kreteria yang disusun Jakarta. Namun konteks lokal juga kita perhatikan,” tukas Agus Mar-wan lebih lanjut.

Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidi-kan (LPMP) Sumut, Drs. Bambang Winarji,

M.Pd menyambut baik program USAID PRIORITAS. Menurut Bam-bang Winarji program ini bisa mem-bantu LPMP menjangkau guru dan sekolah lebih banyak. ”LPMP tidak bisa menjangkau semua guru dan sekolah. Kemampuan kami terbatas. Progam ini bisa membantu itu,” terang Bambang Winarji.

Lebih lanjut Bambang Winarji menekankan perlunya memilih kabu-paten/kota yang benar-benar berko-mitmen dengan pendidikan. Tanpa

komitmen, program akan mengalami banyak kendala.

Rapat selama satu jam tersebut akhirnya memutuskan 5 kandidat mi-tra program USAID PRIORITAS. Setelah itu, tim USAID PRIORITAS akan melakukan kunjungan lapangan untuk mensosialiskan dan menseleksi ke-5 kandidat. Hasil kunjungan lapan-gan akan digunakan sebagai acuan penilaian untuk memilih 3 kabupaten/ kota yang paling berkomitmen

SELEKSI kabupaten mitra Program USAID PRIORITAS dilakukan secara

partisipatif. Dinas Pendidikan Provsu, Bappeda, LPMP, Kanwil Kemenag Provsu, Unimed dan IAIN dilibatkan dalam menyusun daftar calon kabupaten/mitra di Kantor Dinas Pendidikan Sumut, Medan (Kamis, 5/7). Foto: Edi Malaha/USAID PRIORITAS

PROSES PENENTUAN DAFTAR CALON KABUPATEN/KOTA MITRA

DILAKUKAN SECARA PARTISIPATIF

PC Sumut: Program Ini Milik Semua Pihak di Bidang Pendidikan

”Kami sangat bangga pemerintah pusat dan USAID

memberikan perhatian yang besar …”

Wakil Bupati Nias Selatan, Hukuasa Nduru dalam berita USAID Bantu Pendidikan Di Nisel, Koran SINDO (15/10)

News’ Quote

Program USAID PRIORITAS (Prioritizing Reform, Innovation and

Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students/Mengutamakan pembaharuan, inovasi, dan kesempatan bagi

guru, tenaga non-kependidikan, dan siswa)adalah paket bantuan teknis kependidikan dari Pemerintah Amerika untuk percepatan reformasi dan inovasi manajemen pendidikan dan pembelajaran. Program tersebut akan dilaksanakan di Indonesia berdasarkan USAID Agreement nomor 497-025 tanggal 30 September 2011.  Komponen 1: Meningkatkan kualitas pembelajaran Pre-Service di

LPTK dan In-Service di kabupaten/kota.

 Komponen 2: Meningkatkan tata kelola dan manajemen pendidi-kan.

 Komponen 3: Meningkatkan koordinasi antar institusi di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota dan sekolah.

Referensi

Dokumen terkait

besar bagi perkembangan pondok pesantren. Ada beberapa pola yang digunakan oleh pemimpin perempuan di pondok Pesantren Bahrul Ulum. Peran kepemimpinan perempuan di

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan kesempatan dan kekuatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian yang kami susun dalam bentuk

nilai beda fase dengan Analisis deret waktu atau time series analysis dimaksudkan untuk melihat hubungan/korelasi, koherensi dan beda fase antara parameter suhu permukaan

Penelitian yang telah dipaparkan di atas menunjukkan bahwa hasil belajar menyimak mahasiswa bahasa Jerman juga dipengaruhi oleh faktor lainnya, namun salah satu

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keterampilan menulis puisi siswa sebelum diterapkannya teknik akrostik, proses penerapan teknik akrostik pada setiap siklus,

13 Tidak ada klaim untuk Kerugian Total Konstruktif yang dapat dijamin kecuali obyek yang diasuransikan telah diabandon secara wajar baik dengan pertimbangan suatu kerugian

Sampai akhir Februari 2020 kemajuan fisik mencapai 20% dan realisasi keuangan 0,94%. Pengembangan Marka SNAP untuk Seleksi Ketahanan Pisang Terhadap Layu Fusarium

141 Vivit Nur Arista Putra Manajemen Perencanaan Pembelajaran untuk Kaderisasi Muballigh di Pondok Pesantren Takwinul Muballighin Yogyakarta merupakan uraian dari materi pokok