• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Judul Halaman - Pengaruh Kualitas Layanan Dan Nilai Nasabah Terhadap Kepuasan Nasabah (studi kasus pada Bank BNI Syariah Cabang Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Judul Halaman - Pengaruh Kualitas Layanan Dan Nilai Nasabah Terhadap Kepuasan Nasabah (studi kasus pada Bank BNI Syariah Cabang Medan)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Permohonan Pengisian Kuesioner ... 66

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian ... 67

Lampiran 3 Tabulasi Hasil Kuesiner ... 69

Lampiran 4 Output Hasil Uji Validitas & Reliabilitas Variabel ... 78

(2)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Krisis ekonomi yang berkepanjangan di Indonesia telah melumpuhkan

sebagian besar dunia usaha. Salah satu yang menerima dampak berat menghadapi

kondisi saat ini yaitu sektor perbankan. Dengan kondisi tersebut, maka perbankan

dituntut untuk semakin mengoptimalkan pelayanan kepada nasabah agar kepuasan

nasabah tetap terjaga. Bisnis perbankan merupakan bisnis jasa yang berdasar pada

asas kepercayaan sehingga masalah kualitas pelayanan dan nilai nasabah menjadi

faktor yang sangat menentukan keberhasilan bisnis ini.

Kepuasan pelanggan sangat diperhatikan oleh perusahaan karena akan

berdampak pada kinerja penjualan. Kotler (2001:188) menyatakan bahwa,

pelanggan yang merasa puas akan membeli ulang, dan mereka akan memberitahu

orang mengenai pengalaman baik tentang produk itu. Kepuasan pelanggan

berkontribusi pada sejumlah aspek krusial, seperti terciptanya loyalitas pelanggan,

meningkatnya reputasi perusahaan, berkurangnya elastisitas harga, berkurangnya

biaya transaksi masa depan dan meningkatnya efisiensi dan produktivitas

karyawan, (Tjiptono, 2004:34).

Kualitas pelayanan akan dihasilkan oleh operasi yang dilakukan oleh

perusahaan, dan keberhasilan proses operasi perusahaan ini ditentukan oleh

banyak faktor, antara lain faktor karyawan, sistem, teknologi, dan keterlibatan

nasabah. Bisnis bank selalu berada dalam lingkungan industri yang kompetitif. Di

zaman yang semakin modern ini, bank-bank telah yang telah memiliki nama besar

(3)

menciptakan pandangan dan berusaha merengkuh nasabah semaksimal mungkin.

Banyak bank yang berlomba-lomba untuk memberikan premium service untuk

menarik dan memperhatikan nasabahnya serta berusaha untuk lebih unggul dari

bank-bank lainnya. Untuk dapat memenangkan persaingan penghimpunan dana

masyarakat, pihak bank harus mampu membaca dan memahami kebutuhan dan

keinginan nasabah.

Bank menghadapi tantangan untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang

semakin modern dan kemajuan teknologi telah membawa dampak pada perubahan

perilaku nasabah terhadap dunia perbankan nasional, terutama pada value (nilai)

yang diinginkan nasabah bank. Keinginan nasabah ini akan memaksa bank untuk

dapat memberikan nilai kepustakaan terhadap nasabahnya. Salah satu cara utama

mendifferensiasikan pada sebuah perusahaan jasa adalah memberikan jasa

berkualitas lebih tinggi dari pesaing secara konsisten. Kuncinya adalah memenuhi

atau melebihi harapan kualitas jasa pelanggan sasaran, (Kotler, 1997:563).

Pengukuran kualitas layanan oleh Senoaji (2008:22) pada riset eksplanatorinya,

menjelaskan layanan dan faktor-faktor yang menentukannya. Dalam penelitian

tersebut didefinisikan bahwa kualitas layanan sebagai derajat ketidakcocokan

antara harapan normatif pelanggan pada jasa dan persepsi pelanggan pada kinerja

layanan yang diterima. Dalam menggunakan suatu produk atau jasa, konsumen

akan membandingkan antara biaya atau usaha yang dikeluarkan dengan manfaat

atau keuntungan yang telah diperoleh konsumen dengan tercipta nilai pelanggan.

Senoaji (2008:28), nilai untuk pelanggan atau Value for the customer (VC)

(4)

yang diterima oleh konsumen dan juga apa yang dapat diberikan oleh konsumen.

Sedangkan Rangkuti (2002:41) berpendapat, “walaupun suatu jasa berkualitas

serta memuaskan pelanggan, namun belum tentu jasa tersebut bernilai bagi

pelanggan”. Semakin bernilai suatu produk, semakin bertambah kebutuhan

pelanggan yang dapat dipenuhi oleh produk tersebut.

Perbankan syariah telah hadir di Indonesia sejak tahun 1992 dengan

berdirinya Bank Muamalat Indonesia hingga sampai saat ini telah berkembang

dengan cukup baik. Dengan potensi populasi umat Islam yang besar, karakteristik

konsumen yang religius, dan juga fatwa haram bunga bank dari MUI (Majelis

Ulama Indonesia) tahun 2003. Dan diberlakukannya Undang-Undang No. 21

Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, maka pengembangan perbankan syariah

telah memiliki landasan hukum yang memadai.

Namun dari semua potensi yang ada, kondisi perbankan syariah saat ini

dibandingkan dengan perbankan nasional di Indonesia masih terlalu kecil. Data

yang dihimpun Bank Indonesia (2009) menunjukkan penurunan laju pertumbuhan

pembiayaan perbankan syariah pada tahun 2009 relatif signifikan yaitu sebesar

14% dari tumbuh 36,7% tahun lalu menjadi 22,8%. Sementara itu penurunan laju

pertumbuhan asset sebesar 2,2% dari 35,6% menjadi 33,4% tahun ini. Yang

menarik adalah meningkatnya pertumbuhan DPK dari 35,5% tahun 2008 menjadi

37,7%. Menurut Ketua Asosiasi Bank Syariah Indonesia, Riawan Amin

mengatakan, “pangsa pasar bank syariah (mei 2010) hanya 2,46 persen”. Sulit

bisa mencapai tiga persen, meski sebenarnya tidak layak bagi Indonesia yang

(5)

Seperti yang diberitakan Republika bahwa penelitian yang dilakukan oleh

Pusat Pengembangan Manajemen (PPM) menelaah perilaku konsumen bank

syariah dan konvensional diidentifikasikan ada dua faktor yang sangat

mempengaruhi migrasi nasabah, yaitu kualitas layanan dan return (infoanda.com).

Berdasarkan penelitian tersebut terlihat bahwa masih terdapat ketidakpuasan

dirasakan nasabah sehingga tidak ada loyalitas yang mengakibatkan terjadinya

migrasi ke bank lain.

Pada umumnya nasabah memiliki persepsi yang negatif mengenai fasilitas

bank syariah dibandingkan bank konvensional (Afiff, 2005:52). Menurut Sasono

(2006:305-320) bahwa tingkat kepuasan terhadap pelayanan yang ditawarkan

bank Islam yang tertinggi adalah nama dan citra bank, diikuti kemampuan untuk

membuat pelanggan percaya, jaringan luas dari fasilitas yang ditawarkan. Persepsi

negatif dari nasabah mengenai layanan bank syariah menunjukan adanya

ketidakpuasan yang dirasakan para nasabah.

Yang membedakan antara bank syariah dengan bank konvensional adalah

atribut-atribut khusus yang melekat pada bank syariah, seperti tidak ada unsur

riba, sistem bagi hasil, tidak ada unsur judi, untuk investasi yang halal, dan

melakukan aktivitas sesuai syariah. Atribut-atribut produk Islam ini yang menjadi

alasan utama para nasabah memilih menggunakan bank syariah dan menjadi

indikator penilaian bagi nasabah. Maka kepuasan akan dirasakan oleh nasabah

bila nilai syariah yang ada pada atribut produk bank syariah semakin tinggi.

Salah satu bank syariah yang ikut berkontribusi bagi perkembangan

(6)

baru saja melakukan pemisahan (spin off) dengan induknya bank BNI.

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.12/41/KEP.GBI/2010

tanggal 21 Mei 2010, maka telah diperoleh izin usaha Bank Umum Syariah (BUS)

PT Bank BNI Syariah atau BNI Syariah dari status sebelumnya yaitu Unit Usaha

Syariah (UUS). Dengan dilakukannya spin off, maka BNI Syariah akan lebih

fokus dalam mengelola bisnis, independen, fleksibel serta responsif dalam

memenuhi kebutuhan nasabah sehingga Bank BNI Syariah dapat menjadi bank

syariah pilihan atau bank of choice (bni.co.id).

Tabel 1

(7)

Peringkat Bank 2010 2009 2008 2007 2006

Berdasarkan indeks kepuasan nasabah bank syariah yang dirilis oleh infobank

per Januari 2010, secara konsisten BNI Syariah berada pada papan atas bank

syariah yang memberikan kepuasan nasabah sejak tahun 2006. Pada tahun 2007

dan 2009 berada pada peringkat pertama sebagai bank yang memberikan

kepuasan terbaik bagi nasabahnya. Namun, pada tahun 2010 posisinya berada

pada peringkat kedua turun peringkat daripada tahun 2009. Dengan demikian

telah terjadi penurunan kepuasan yang dirasakan oleh nasabah BNI Syariah. Hal

tersebut perlu menjadi perhatian bagi BNI Syariah dengan meningkatkan kualitas

(8)

produk Islam yang merupakan salah satu alasan utama nasabah dalam memilih

bank syariah sehingga kepuasan nasabah akan kembali meningkat.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Kualitas Layanan dan Nilai Nasabah terhadap Kepuasan Nasabah Bank Syariah Cabang Medan (studi Kasus pada Bank BNI Syariah)”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian

ini adalah:

1. Apakah kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

nasabah Bank BNI Syariah Cabang Medan?

2. Apakah nilai nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

nasabah Bank BNI Syariah Cabang Medan?

3. Apakah kualitas layanan dan nilai nasabah berpengaruh positif dan signifikan

terhadap nasabah Bank BNI Syariah Cabang Medan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka secara

umum tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan nasabah

(9)

2. Untuk menganalisis pengaruh nilai nasabah terhadap kepuasan nasabah Bank

BNI Syariah.

3. Untuk menganalisis pengaruh kualitas layanan dan nilai nasabah terhadap

kepuasan nasabah Bank BNI Syariah.

1.4Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat:

1. Bagi penulis, penelitian ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman

penulis tentang pengaruh kualitas layanan, nilai nasabah terhadap kepuasan

nasabah Bank Syariah.

2. Bagi Bank Syariah Cabang Medan, penelitian ini dapat memberikan sumbangan

pemikiran bagi praktisi perbankan dalam hal kualitas layanan dan nilai nasabah.

3. Dapat menjadi referensi bagi pembaca dan dapat memberikan informasi bagi

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT BANK CIMB NIAGA SYARIAH CABANG..

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP LOYALITAS NASABAH (Studi pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Sragen)..

Penelitian yang berjudul “Analisis Persepsi Kepuasan Nasabah Atas Kualitas Layanan Jasa Perbankan Pada PT Bank Syariah Mandiri Tbk Cabang Jember” ini bertujuan

judul “ Pengaruh Kualitas Pelayanan, Bagi Hasil, dan Nilai Nasabah terhadap Kepuasan Nasabah pada Bank Syariah Mandiri Cabang Tegal ”. 1.2

Dari hasil analisis penelitian ini bahwa pengaruh Variabel Kualitas Pelayanan dan variabel Produk Tabungan iB Hasanah mampu menjelaskan Kepuasan Nasabah pada Bank BNI Syariah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keamanan, kehandala, privasi, akses, dan desain website secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah pengguna internet banking Bank

“Pengaruh Internet Banking Terhadap Kepuasan Nasabah (Studi kasus Pada Nasabah Bank Rakyat Indonesia Syariah Cabang Palembang)” dalam jurnal I-Economic.. Metode

Tujuan dalam penelitian ini adalah 1) Pengaruh kualitas pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Surakarta, 2) Pengaruh kepuasan