• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Proposal PGRA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Contoh Proposal PGRA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

PEMBUKAAN PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU RAUDHATUL ATHFAL (PGRA) STAI HUBBULWATHAN DURI

A. Pendahuluan

STAI Hubbulwathan Duri yang awalnya bernama Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah didirikan oleh Yayasan Pondok Pesantren Hubbulwathan pada tahun 1990 setelah memperoleh izin operasional dari Menteri Agama Republik Indonesia Nomor: 5/E/90. Setahun kemudian tepatnya pada tahun 1991 keluarlah izin operasional untuk program sarjana S1. Saat itu, STAI Hubbulwathan Duri baru menyelenggarakan 1 (satu) program studi yakni Pendidikan Agama Islam. Baru pada tahun 1999 dibuka program studi Bahasa Inggris dan kedua program studi tersebut tetap eksis sampai sekarang ini.

STAI Hubbulwathan Duri terletak di kota Duri Kecamatan Mandau Kab. Bengkalis Prop. Riau, yang merupakan kota perindustrian, perdagangan dan pendidikan. Sebagai kota industri, kota Duri merupakan penghasil minyak dan gas terbesar di wilayah propinsi Riau. Sebagai kota perdagangan, kota Duri merupakan jalur lalu lintas perdagangan antar propinsi di wilayah Sumatera. Dan sebagai kota pendidikan, puluhan lembaga pendidikan telah berdiri di sini jauh melebihi dari ibukotanya sendiri yakni Bengkalis. Pertumbuhan lembaga pendidikan tersebut mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi terlihat sangat signifikan. Baik sekolah negeri atau swasta saling bersaing untuk mendapatkan perhatian dari calon siswa.

Demikian juga halnya di tingkat sekolah tinggi. Saat ini terdapat 3 (tiga) perguruan tinggi besar di kota Duri, yakni AMIK, AKBID Petro Mandau dan STAI Hubbulwathan Duri. Namun di tingkat persaingan, tidaklah terdapat sesuatu hal yang mengkhawatirkan. Hal ini dikarenakan kedua perguruan tinggi tersebut berlainan konsentrasi keahlian. AMIK fokus terhadap perkembangan manajemen dan ilmu komputer, AKBID fokus terhadap keperawatan dan kebidanan, sedangkan STAI

▸ Baca selengkapnya: contoh proposal kerjasama catering ke perusahaan

(2)

Hubbulwathan Duri fokus terhadap ilmu pendidikan. Oleh karena itu, calon mahasiswa bebas memilih perguruan yang sesuai dengan bidang keahliannya.

STAI Hubbulwathan Duri memiliki visi: Menjadi institusi pendidikan yang profesional yang berkualitas dan unggul dalam bidang IMTAQ dan IPTEK. Visi tersebut dijabarkan ke dalam misi yang akan dicapai:

1. Mengantarkan peserta didik agar mampu menguasai dan mengembangkan pengetahuan dan keahlian serta mampu melaksanakan tugas secara profesional pada bidang pendidikan maupun non-pendidikan.

2. Mengantarkan peserta didik agar bisa menguasai dan mengembangkan pengetahuan dan keahlian serta mampu melaksanakan tugas secara profesional dalam pembelajaran agama Islam di semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.

Memasuki usianya yang ke-20, STAI Hubbulwathan Duri berkeinginan untuk menambah lagi program studi baru yakni Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (PGRA). Program studi ini dipilih untuk mengakomodir siswa tamatan SMA/MA dari program Ilmu Pengetahuan Sosial atau yang sejenisnya. Ditambah lagi dengan semakin berkembangnya lembaga-lembaga setingkat TK di kota Duri. Maka visi dari STAI Hubbulwathan Duri untuk program studi PGRA adalah menjadikan mahasiswa yang unggul dalam mendidik anak di usia dini. Visi tersebut dijabarkan dalam misi sebagai berikut:

1. mengantarkan mahasiswa STAI Hubbulwathan Duri sebagai lulusan yang memahami ilmu pendidikan.

2. Mengantarkan mahasiswa STAI Hubbulwathan Duri sebagai lulusan yang memahami pola pendidikan bagi anak-anak usia dini.

3. Mengantarkan mahasiswa STAI Hubbulwathan Duri sebagai lulusan yang mampu meraih peluang bekerja di lembaga-lembaga pendidikan terutama di TK/RA. 4. Mengantarkan mahasiswa STAI Hubbulwathan Duri sebagai lulusan yang mampu

(3)

Visi dan misi prodi PGRA ini sangat mendukung visi dan misi PTAIS terutama STAI Hubbulwathan Duri dimana visi dan misi tersebut memiliki tujuan akhir yang sama yakni membentuk atau menjadikan para peserta didik mempunyai keilmuan yang berorientasi pada pembangunan karakter bangsa dan agama.

Dengan demikian, melalui program studi PGRA ini STAI Hubbulwathan Duri bercita-cita membantu masyarakat dan pemerintah serta lembaga pendidikan RA yang ada dalam mengembangkan dan mentransfer ilmu pengetahuan.

B. Studi Kelayakan

1. Kondisi obyektif program studi yang sudah dilaksanakan. a) Deskripsi tentang prodi yang ada

Sejak awal berdirinya, STAI Hubbulwathan Duri telah menyelenggarakan 2 (dua) program studi yakni Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Tadris Bahasa Inggris (TBI).

Prodi Pendidikan Agama Islam telah dilaksanakan sejak tahun 1991 atas keputusan Menteri Agama RI Nomor 122 Tahun 1991 dibawah Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Hubbulwathan Duri. Sedangkan perpanjangan izin terakhir dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor: Dj.I/15/2011. Dalam penyelenggaraannya, prodi ini telah diakreditasi sebanyak 2 (dua) kali yaitu pada tahun 2000 dan tahun 2011. Pada tahun 2000 Prodi ini memperoleh nilai Akreditasi B dan pada tahun 2011 memperoleh nilai C.

Prodi Tadris Bahasa Inggris mulai dilaksanakan pada tahun 1999 setelah diberikan izin operasionalnya oleh Kopertais Wilayah XII Nomor: 04/XII/1999. Sedangkan perpanjangan izin terakhir dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor: Dj.I/14/2011. Dalam penyelenggaraannya, prodi ini juga telah diakreditasi sebanyak 2 (dua) kali yaitu pada tahun 2000 dan tahun 2011. Pada tahun 2000 terakreditasi B sedangkan pada tahun 2011 memperoleh akreditasi C.

(4)

b) Analisis SWOT prodi yang ada

Dalam penyelenggaraan kedua prodi tersebut, STAI Hubbulwathan Duri telah menganalisa SWOT agar prodi tersebut tetap berjalan dengan baik.

1) Dinamika & perubahan masyarakat

Dalam proses pelaksanaan kedua prodi tersebut diatas, terjadi sedikit pergeseran jumlah peminat terutama pada prodi PAI. Hal ini dikarenakan terlalu banyaknya lulusan prodi dan hanya menjadi alternative kedua setelah prodi TBI (Tadris Bahasa Inggris). Ditambah lagi dengan peluang kerja lulusan PAI yang agak sulit berkiprah di perusahaan-perusahaan migas dan non-migas yang berada di kota Duri khususnya dan propinsi Riau umumnya. Oleh karena itu, masyarakat mulai berfikir untuk mencari alternatif prodi lain yang lebih khusus dan terarah. Maka diusulkanlah oleh lembaga-lembaga RA di kota Duri agar STAI Hubbulwathan Duri mengadakan program studi tersebut.

2) Perkembangan IPTEK.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah merambah ke berbagai sektor pekerjaan baik di lembaga pendidikan maupun di lembaga non-pendidikan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi STAI Hubbulwathan Duri. Oleh karena itu bekerja sama dengan Yayasan Pondok Pesantren Hubbulwathan Riau sebagai organisasi induk, STAI Hubbulwathan Duri memberikan pengetahuan ilmu komputer dan teknologi kepada mahasiswa-mahasiswa. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi pergeseran peluang kerja yang semakin sempit untuk dunia pendidikan, dimana jika mahasiswa menguasai ilmu komputerisasi maka diharapkan mereka bias mencari peluang lain yang tersedia.

3) Kebutuhan stakeholder setempat.

(5)

lebih banyak di satuan pendidikan madrasah daripada sekolah. Apalagi dengan semakin bermunculannya lemabaga pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah dan PDTA. Hal ini tentunya akan membuka peluang bagi para lulusan prodi PAI untuk ikut berpartisipasi di dalamnya.

4) Kerjasama dengan lembaga lain.

STAI Hubbulwathan Duri dalam perjalanannya telah banyak memiliki kerjasama dengan lembaga-lembaga lain baik lembaga pendidikan maupun lembaga non-pendidikan. Salah satu contoh adalah kerjasama dengan pemerintah setempat dalam melaksanakan kuliah kerja nyata di desa-desa yang tersebar di kecamatan Mandau dan Pinggir. Sedangkan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang ada berbentuk bea siswa yang diperuntukkan bagi mahasiswa yang berprestasi dan kurang mampu.

2. Need Assessment. Sesuai dengan kondisi geografis kota Duri sebagai kota industri, perdagangan, dan pendidikan, maka kebutuhan masyarakat untuk memperoleh pendidikan kejuruan yang sesuai merupakan hal yang mutlak. STAI Hubbulwathan Duri dalam hal ini terus berusaha mengakomodir hal tersebut meski untuk memperoleh kesempatan kerja di bidang perindustrian tergolong kecil dan sulit. Namun, di sektor perdagangan dan pendidikan STAI Hubbulwathan Duri masih mampu bersaing dengan perguruan tinggi lain. Tambahan lagi jika program studi PGRA dapat dibuka. Dengan semakin bertambahnya jumlah lembaga RA, maka tentunya akan membuka peluang tersendiri bagi para lulusan dengan gelar sarjana pendidikan RA untuk memperoleh pekerjaan yang diinginkan. Oleh karena itu, dengan dibukanya program studi PGRA ini akan mudah menarik minat para lulusan yang memiliki cita-cita untuk mengembangkan keilmuannya. Apalagi dengan tidak dibolehkannya membuka lokal jauh, tentunya program studi PGRA ini menjadi program studi satu-satunya yang dimiliki oleh STAI Hubbulwathan Duri yang ada di kota Duri.

(6)

3. Job Market (peluang kerja lulusan)

Berdasarkan lapangan pekerjaan dan kesempatan yang tersedia, lulusan prodi PGRA tentunya akan mudah mengisi peluang kerja yang ada di lembaga PGRA baik yang berada di kota Duri maupun di luar wilayahnya. Peluang tersebut sangatlah besar karena kota Duri terletak di wilayah yang strategis dikelilingi oleh kabupaten-kebuapten lainnya seperti: Rokan Hulu, Rokan Hilir, Dumai, dan Siak. Dengan jangkauan yang relatif dekat, maka para lulusan akan dapat mencari peluang-peluang yang ada di keempat kabupaten tersebut.

4. Market Share.

Dilihat dari lembaga pendidikan tinggi yang berada di kota Duri kecamatan Mandau, tidak ada satupun dari lembaga tersebut yang melaksanakan program studi untuk pendidikan. Akademi Kebidanan Petro Mandau dan AMIK merupakan dua perguruan tinggi yang berdampingan dengan STAI Hubbulwathan Duri. Berdasarkan hal tersebut tentu saja peluang kerja para lulusan prodi PGRA STAI Hubbulwathan Duri tidak memiliki persaingan.

C. Proyeksi Program Studi 1. Kurikulum Program Studi

a. Struktur Kurikulum

Struktur kurikulum untuk program studi Ekonomi Islam adalah 144-150 SKS yang terdiri dari Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) 18 SKS, Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) 106 SKS, Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB) 16 SKS, Matakuliah Berkehidupan Bersama (MBB) 4 SKS dan Matakuliah Perilaku Berkarya (MPB) 6 SKS.

b. Rumusan Kompetensi Lulusan

Pembukaan program studi Pendidikan Guru Raudlatul Athfal (PGRA) didasari atas keinginan menjadi bagian dari problem solving persoalan

(7)

program studi PGRA adalah terampil dan ahli dalam bidang pendidikan serta pengajaran anak usia dini. Untuk mencapai hasil kelulusan PGRA sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan, maka kompetensi Program PGRA terdiri atas:

1) Kompetensi Utama:

Lulusan Program PGRA adalah orang yang terampil dan ahli dalam bidang pendidikan dan pengajaran usia dini.

2) Kompetensi Pendukung:

Disamping kemampuan pendidikan dan pengajaran usia dini maka diperlukan kemampuan dalam berempati terhadap anak-anak. Oleh karena itu kompetensi pendukung program studi PGRA adalah kemampuan mencipta dan mengembangkan alat peraga dan permainan anak-anak. Hal itu untuk memberikan sinergis kompetensi utama.

3) Kompetensi Khusus:

Kompetensi khusus program studi PGRA adalah Kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing, terutama Bahasa Inggris dan atau bahasa Arab. Hal ini mengingat kebutuhan untuk menanamkan komunikasi secara global pada usia dini.

Didasarkan pada kompetensi lulusan program studi PGRA, maka lulusan tersebut adalah sarjana pendidikan yang terampil dan ahli dalam bidang pendidikan dan pengajaran usia dini untuk lapangan kerja:

1) Guru RA/TK yang diangkat oleh Pemerintah; 2) Guru RA/TK Swasta;

3) Play Group (Kelompok Bermain) dan Penitipan Anak. c. Distribusi Mata Kuliah

Adapun mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa program studi PGRA adalah sebagaimana terlampir.

3. Sarana dan Prasarana a. Sarana Akademik Umum

(8)

1) Ruang perkuliahan: 8 ruang siap pakai dan 12 ruang sedang dalam pembangunan.

2) Perpustakaan: 1 ruang perpustakaan umum dengan puluhan judul buku yang berhubungan dengan pendidikan Islam.

3) Ruang Administrasi: 2 ruang administrasi. 4) Ruang dosen: 1 ruang.

5) Laboratorium: 1 ruang labor komputer dan 1 ruang labor bahasa.

6) Sarana penunjang: 1 musholla, 1 lapangan basket, 1 lapangan volleyball, 1 tenis meja.

b. Sarana akademik khusus. Sampai saat ini STAI Hubbulwathan Duri belum memiliki sarana akademik khusus karena keterbatasan dana.

4. Pendanaan. Untuk pendanaan STAI Hubbulwathan Duri terlampir RAB dan Fotokopi Rekening STAI Hubbulwathan Duri.

5. Potensi dan Peluang Kerjasama. Potensi yang akan diraih adalah dengan menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan umum, keislaman maupun lambaga-lembaga RA yang berada di kota Duri.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis menunjukkan bahawa Sekolah 12 mempunyai 20 orang jumlah guru, 136 pelajar, 12 ruang belajar bagi menghasilkan kecemerlangan prestasi akademik merangkumi

1) Mobil yang sedang bergerak direm secara tiba-tiba hingga mobil berhenti. 2) Saat gas buang menyembur ke bawah roket meluncur ke atas. 3) Ketika dayung digerakkan ke

[r]

budaya lisan tersebut dilupakan begitu saja karena ditelan modernisasi. Pemikiran orang yang semakin rasional membuat masyarakat mulai tidak mempercayai dan mulai melupakan

muncul pada dekade 70-an sebagai produk dari gerakan kaum feminis liberal Amerika yang melihat bahwa kaum perempuan diabaikan dan tereksklusi dari program pembangunan. Para penganut

Sebutkan upaya apasajakah yang dapat dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat dalam meminimalisir dampak korupsi di Indonesia

Fase ini menunjukkan ketika Jayanegara masih kecil dan masih banyak kebutuhan yang terpenuhi atas dirinya. Pada tahap ini Jayanegara merasa menyatu dengan sosok

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi peraturan daerah terhadap Pedagang Kaki Lima di pasar (studi kasus pada Pedagang Kaki Lima Pasar Projo Ambarawa,