• Tidak ada hasil yang ditemukan

Masihkah Buta Aksara Sebagai Prioritas Permasalahan Pendidikan?

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Masihkah Buta Aksara Sebagai Prioritas Permasalahan Pendidikan?"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Sosialisasi Hasil-Hasil Pendayagunaan Data Pendidikan

Jakarta, Aston Marina Hotel

18 – 20 November 2014

Pusat Data dan Statistik Pendidikan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Masihkah Buta Aksara Sebagai Prioritas

Permasalahan Pendidikan?

Oleh: Dwi W. Hadi

(2)
(3)

Apa pendapat Bapak/Ibu

dengan melihat foto

(4)

Pendahuluan

Salah satu tugas negara adalah mencerdaskan

kehidupan bangsa (Pembukaan UUD 45)

Pendidikan penting bagi individu, masyarakat,

bangsa dan negara

Seseorang akan sulit menghadapi masa depan dan

mengembangkan potensinya tanpa pendidikan

Masyarakat sadar bahwa pendidikan meningkatkan

status sosial

Pendidikan dapat merupakan salah satu indikator

kemajuan bangsa

(5)

Permasalahan

Hingga saat ini masih terdapat penduduk buta

aksara

Apakah buta aksara masih merupakan

permasalahan pendidikan yang masih harus

mendapat perhatian?

(6)

Kerangka Otonomi Daerah

Siapa penanggung jawab pemberantasan buta

aksara?

Pemerintah pusat?

Pemerintah provinsi?

(7)

Kerangka Otonomi Daerah

Pembangunan dilaksanakan dalam kerangka

otonomi daerah (UU No. 23 Tahun 2014)

Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan

kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan

mengurus sendiri Urusan Pemerintahan dan

kepentingan masyarakat setempat dalam sistem

Negara Kesatuan Republik Indonesia (Ayat 6,

Pasal 1, Bab I, UU No. 23 Tahun 2014)

(8)

UU 23 / 2014 URUSAN PEMERINTAHAN (Pasal 9) 1. ABSOLUT 2. KONKUREN (Ayat 1, Pasal 11) WAJIB (Ayat 2, Pasal 11) PILIHAN

WAJIB YANG TIDAK BERKAITAN PELAYANAN DASAR WAJIB YANG BERKAITAN PELAYANAN DASAR

Pendidikan

(Ayat 1, Pasal 12)

(9)

Penjelasan

Urusan pemerintahan absolut sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) adalah Urusan Pemerintahan yang

sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat

Urusan pemerintahan konkuren sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) adalah Urusan Pemerintahan yang dibagi

antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah

kabupaten/kota

Urusan pemerintahan konkuren yang diserahkan ke

Daerah menjadi dasar pelaksanaan Otonomi Daerah

Urusan pemerintahan umum adalah Urusan

Pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden sebagai

kepala pemerintahan

(10)

Pembagian Kewenangan

Bidang Pendidikan:

Lampiran UU No. 23 Tahun 2014

N o

Sub Urusan Pemerintah Pusat Daerah Provinsi Daerah Kabupaten/kota 1 Manajemen Pendidikan a. Penetapan standar nasional pendidikan b. Pengelolaan pendidikan tinggi a. Pengelolaan pendidikan menengah b. Pengelolaan pendidikan khusus a. Pengelolaan pendidikan dasar b. Pengelolaan

pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal

2 Kurikulum Penetapan kurikulum nasional pendidikan menengah, pendidikan dasar, pendidikan anak usia dini, dan

pendidikan nonformal Penetapan kurikulum muatan lokal pendidikan menengah dan muatan lokal pendidikan khusus Penetapan kurikulum muatan lokal pendidikan dasar, pendidikan anak usia dini, dan pendidikan nonformal

(11)

Pembagian Kewenangan

Bidang Pendidikan:

Lampiran UU No. 23 Tahun 2014

No Sub Urusan Pemerintah Pusat Daerah Provinsi Daerah Kabupaten/kota 4 Pendidik dan Tenaga Kependidikan a. Pengendalian formasi pendidik, pemindahan pendidik, dan pengembangan karier pendidik

b. Pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan lintas Daerah provinsi

Pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan lintas Daerah

kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi

Pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan dalam Daerah kabupaten/kota

5 Perizinan Pendidikan

a. Penerbitan izin perguruan tinggi swasta yang

diselenggarakan oleh masyarakat b. Penerbitan izin penyelenggaraan satuan pendidikan asing a. Penerbitan izin pendidikan menengah yang diselenggarakan oleh masyarakat b. Penerbitan izin pendidikan khusus yang diselenggarakan oleh masyarakat

a. Penerbitan izin pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh masyarakat

b. Penerbitan izin pendidikan anak usia dini dan

pendidikan nonformal yang diselenggarakan oleh masyarakat

(12)

Pembagian Kewenangan

Bidang Pendidikan:

Lampiran UU No. 23 Tahun 2014

N o

Sub Urusan Pemerintah Pusat Daerah Provinsi Daerah Kabupaten/kota 6 Bahasa dan

Sastra

Pembinaan bahasa dan sastra Indonesia

Pembinaan bahasa dan sastra yang penuturnya lintas Daerah

kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi

Pembinaan bahasa dan sastra yang penuturnya dalam Daerah

(13)

Metodologi

Studi menggunakan pendekatan kuantitatif

Data dikumpulkan menggunakan kuesioner

profil PNF

Responden ketua dan/atau operator KK datadik

dinas pendidikan kabupaten/kota

Data dianalisis dengan menggunakan deskriptif

statistik: rata-rata, proporsi

(14)

Potret

(15)

Kelompok Belajar

Kelompok Belajar

Jumlah sampel kabupaten/kota

45

Rata-rata per kabupaten/kota

32.53

Standar Deviasi

39.576

Rentang

209

Minimum

1

(16)

Distribusi Frekuensi

No Kelompok

Belajar n % Kelompok Belajar No n %

1 1 4 8.9 32 17 1 2.2 2 2 2 4.4 34 18 2 4.4 3 3 2 4.4 36 19 1 2.2 4 4 2 4.4 38 20 1 2.2 5 5 1 2.2 53 21 1 2.2 6 8 2 4.4 55 22 1 2.2 7 9 1 2.2 57 23 1 2.2 8 10 3 6.7 59 24 1 2.2 9 11 2 4.4 62 25 1 2.2 10 18 1 2.2 71 26 1 2.2 11 20 2 4.4 76 27 1 2.2 12 21 2 4.4 80 28 1 2.2 13 24 2 4.4 110 29 1 2.2 14 25 1 2.2 119 30 1 2.2 15 30 1 2.2 210 31 1 2.2 16 31 1 2.2 Total 45 100.0

(17)

Kelompok Belajar

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00

Perorangan PKBM Ormas UPTD

Persen KB Menurut Penyelenggara

2,45

78,07

(18)

Kelompok Belajar

0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00 45,00 50,00

- Peserta - APBN - APBD Prov - APBD Kab - Yayasan Persen KB Menurut Pembiayaan

14,21

45,77

16,96 19,91

(19)

Peserta Didik

Statistik

Peserta Didik

Jumlah Sampel

45

Rata-rata Peserta Didik per

kelompok belajar

528.09

Standar Deviasi

748.265

Rentang

3790

Minimum

10

(20)

Peserta Didik

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 % - Laki-laki % - Perempuan Persen Peserta Didik Menurut Gender

27,70

(21)

Peserta Didik

0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00 45,00 50,00 % - Buta aksara

murni % - Tak pernahsekolah % - Putus SD % - Bekerja Persen Peserta Didik Menurut Latar Belakang

49,28

17,97 20,59

(22)

Peserta Didik

0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00 45,00 % - 15-24 th % - 25-44 th % - 45-59 th % - > 59 th Persen Peserta Didik Menurut Umur

8,68

40,32

28,31

(23)

Peserta Ujian

Rata-rata peserta ujian per kabupaten/kota 517.60

Standar Deviasi 767.339

Rentang 3790

Minimum 10

(24)

Peserta Ujian

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 % - Laki-laki % - Perempuan Persen Peserta Ujian

30,39

(25)

Penerima SUKMA

Rata-rata penerima SUKMA

462.83

Standar Deviasi

801.641

Rentang

3792

Minimum

8

(26)

Penerima SUKMA

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 % - Laki-laki % - Perempuan

Persen Penerima SUKMA Menurut Gender

26,72

(27)

Perbandingan Peserta Didik, Peserta

Ujian dan Penerima SUKMA

440 450 460 470 480 490 500 510 520 530 528,09 517,6 462,83 Perbandingan Rata-rata 10,49 (1,98%) 65,26 (12,36%) 54,77 (11,83%)

(28)

Pendidik

Rata-rata 52 Standar Deviasi 64.709 Rentang 379 Minimum 1 Maximum 380 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 % - Laki-laki % - Perempuan

Persen Pendidik Menurut Gender

30,91

(29)

Pendidik

0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00 45,00 50,00 % - SMP/MTs % - SM/MA % - Diploma 1,2, dan 3 % - S-1/D-4 % - S-2/S-3 Persen Pendidik Menurut Pendidikan

1,12

47,51

20,65

30,48

(30)

Pendidik

45,00 46,00 47,00 48,00 49,00 50,00 51,00 52,00 53,00

% - Guru % - Bukan Guru

Persen Pendidik Menurut Pekerjaan

47,78

(31)

Pendidik

40,00 42,00 44,00 46,00 48,00 50,00 52,00 54,00 56,00

- Sudah dilatih - Belum dilatih Persen Keikutsertaan Pelatihan

54,20

(32)

Pengelola

Rata-rata 32.58 Standar Deviasi 40.884 Rentang 209 Minimum 1 Maximum 210 47,50 48,00 48,50 49,00 49,50 50,00 50,50 51,00 51,50 % - Laki-laki % - Perempuan Persen Pengelola Menurut Gender

51,17

(33)

Pengelola

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 -SMP/MTs SM/MA - Diploma - - S-1/D-4 - S-2/S-3 Persen Pendidikan Pengelola

6,70

27,29

11,18

54,06

(34)

Pengelola

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00

- Sudah dilatih - Belum dilatih Persen Keikutsertaan Pelatihan Pengelola

64,76

(35)

Kinerja Pemberantasan Buta Aksara

Tahun

Persentase Tuna Aksara 15-59 Tahun

Laki-laki

Perempuan

L+P

2012

2.83

5.58

4.21

2013

2.58

5.16

3.86

Kinerja

0.25

0.42

0.35

(36)

Kinerja Pemberantasan Buta Aksara

Indikator

2012

2013

Kinerja

Angka Buta Huruf 10 th +

6.02

5.25

0.77

Angka Buta Huruf 15 th +

6.75

5.86

0.89

Angka Buta Huruf 15-44 th

2.00

1.61

0.39

Angka Buta Huruf 45 th +

17.20

15.24

1.96

Sumber: BPS-RI, Susenas 1994-2013,

http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=1&tabel=1&daftar=1&id_subyek=28&notab =1

Kelompok Umur

Buta Aksara

Kinerja

2012

2013

15-24

0.92

0.06

0.86

15-44

2.01

1.61

0.4

15+

6.9

5.86

1.04

45+

17.11

15.24

1.87

Nasional

6.9

5.86

1.04

(37)

Kesimpulan

Secara umum usaha pemberantasan buta aksara relatif

memadai karena meskipun angka masih buta aksara masih

5,86%, namun tren penurunan mencapai 1,04% sehingga

dalam waktu 5 tahun diperkirakan dapat tuntas buta aksara

Namun melihat kelompok umur 15-59 tahun, usaha

pemberantasan buta aksara tampak belum memadai karena

dengan melihat tren penururan buta aksara pada kelompok

umur itu masih membutuhkan waktu 11 tahun untuk tuntas

Pemberantasan buta aksara masih merupakan prioritas

perhatian pada kelompok 15-59 tahun

Terdapatnya sinergi sejumlah pihak (pusat, provinsi, daerah)

(38)

Hikmah (

lesson learned

)

Apakah buta aksara di kabupaten/kota Bapak/Ibu

masih membutuhkan prioritas perhatian?

Bila ya, apakah usaha yang selama ini masih perlu

dijalankan? Atau perlu ditingkatkan?

Bila tidak, program (baru) apa yang perlu

dipertimbangkan? Apa saja argumentasinya?

Berapa banyak sumber daya (man, money & materials)

yang diperlukan?

Yakinkan para pengambil kebijakan: pentingnya

program tersebut & sumber daya yang dibutuhkan

tersebut

(39)

Referensi

Dokumen terkait

From the results it can be concluded that (1) CERDAS model can be contonued to the next trial through small revisions of the syntax, lesson plan, student worksheet as

The objective of this experiment was to investigate the effect of feeding four legume hays as sole diets to mature sheep on DM intake, apparent digestibility, rumen ammonia

1 2 unit Excavator Komatsu PC2000-8 Sudah terkirim ke Proyek Bengalon 2 10 unit Dump Truck Komatsu HD1500-7 Sudah terkirim ke Proyek Bengalon 3 1 unit Excavator Komatsu

Dan didasari dengan studi lapangan dan eksperimen yang penulis lakukan untuk menyelesaikan penulisan ilmiah ini maka program persediaan barang ini terdiri dari : Barang, Supplier

PEMERINTAH KABUPATEN MUARA ENIM UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA. JALAN JEND

Hubungan tingkat pendidikan orang tua (ibu ) dengan prestasi belajar siswa Prestasi belajar yang diperoleh siswa tidak terlepas dari peran dan fungsi orang tua

"Our mission with Hypertargeting is to construct an advertising platform to transfer a massive amount of information expressed by the own user in announcements very

[r]