• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abstract. Key words:deductive approach, inductive approach, result of learning. Abstrak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Abstract. Key words:deductive approach, inductive approach, result of learning. Abstrak"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES

PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE

DENGAN PENDEKATAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF

(Studi Eksperimen pada Sub Konsep Sistem Ekskresi pada Manusia di Kelas XI

IPA SMA Negeri 2 Kota Tasikmalaya)

Galih Yogi Pratiwi

Purwati K. Suprapto, Hj. Ai Sri Kosnayani

Program Study Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, University of Siliwangi Jl. Siliwangi no: 20 Tasikmalaya-JawaBarat

Email : gigiemaniez@yahoo.co.id

Abstract

The aim of this research was to know the differencesof the students’ result of learning usingcooperative learning model typepicture and picturewith deductive and inductive approach sub-concept of human’s excression system. This research has been conducted in October 2013 – April 2014 in The Second Publik Senior High School Tasikmalaya city. The method used in this research was pre-experiment. The population were all the eleventh grade of naturalscience (NS) students’ of The Second Publik Senior High School Tasikmalaya city as many 311 students which has been divided into eight classes. The sampel is all students from class XI-NS-7 by using cooperative learning model typepicture and picturewith deductive approach and students from class XI-NS-8 by using cooperative learning model typepicture and picturewith inductive approach. The technique of taking the sample was a purposive sampling. The instrument used research was the students result of learning in human’s excression system sub-concept. The test was in the form of five compound options. The technique of analysing the data used t-test.Based on research result and data analysis, it shows that there were the differences between cooperative learning model typepicture and picturewith deductive and inductive approach on students’ result of learningof human’s excression system sub-concept at the eleventh grade natural science. The students result of learning which used the cooperative learning model typepicture and picturewith deductive approach has the higher mean than the students’ result of learning which used the cooperative learning model typepicture and picturewith inductive approach, therefore the cooperative learning model typepicture and picturewith deductive approach is more appropiate to the learning of human’s excression system sub-concept at the eleventh grade natural science.

Key words:deductive approach, inductive approach, result of learning.

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan pendekatan deduktif dan induktif pada sub konsep Sistem Ekskresi pada Manusia di kelas XI IPA.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan April 2014 di SMA Negeri 2 Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

(2)

2

adalah pre-experiment.Populasinya adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Tasikmalaya sebanyak 311 orang yang terbagi atas delapan kelas. Sampel penelitian adalah siswa kelas XI IPA 7 yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan pendekatan deduktif dan siswa kelas XI IPA 8 yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan pendekatan induktif. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling dengan pertimbangan nilai rata-rata ulangan dan keaktifan yang dianggap homogen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa pada sub konsep Sistem Ekskresi pada Manusia. Tes ini berupa pilihan majemuk dengan limaoption. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t.Dari hasil penelitian, pengolahan, dan analisis data, menunjukkan adanya perbedaan antara hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan pendekatan deduktif dan induktif pada sub konsep Sistem Ekskresi pada Manusia di kelas XI IPA. Hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan pendekatan deduktif mempunyai rata-rata yang lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan pendekatan induktif, sehingga model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan pendekatan induktif lebih cocok digunakan dalam pembelajaran sub konsep Sistem Ekskresi pada Manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 2 Tasikmalaya. Kata kunci :pendekatan deduktif, pendekatan induktif, hasil belajar.

Pendahuluan

Pendidikan merupakan salah satu instrumen utama pengembangan sumber daya manusia, proses pembelajaran yang mencakup proses belajar dan mengajar serta tenaga pendidik dalam hal ini guru sebagai salah satu unsur yang berperan penting di dalamnya, memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan tugas dan mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses pembelajarannya. Keberhasilan implementasi suatu pembelajaran di dalam kelas tergantung pada kepiawaian guru dalam menggunakan strategi, pendekatan, metode, teknik, dan model pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran.

Namun berdasarkan pengamatan di SMA Negeri 2 Tasikmalaya, banyak ditemui pelaksanaan proses pembelajaran yang masih kurang variatif, seperti proses pembelajaran yang memiliki kecenderungan pada metode tertentu, dan kurang memperhatikan keaktifan siswa. Hal ini menyebabkan siswa lebih banyak mendengar dan menulis sehingga isi pelajaran dianggap sebagai hapalan sehingga siswa tidak memahami konsep yang sebenarnya.

(3)

3 Sebagai pendidik, guru diharapkan mampu memilih teknik pembelajaran di kelas yang disesuaikan dengan kondisi siswa ataupun kelasnya.Pemilihan teknik pembelajaran yang tepat diharapkan guru dapat menyampaikan materi pelajaran dengan lebih interaktif, menarik dan menyenangkan, khususnya pada mata pelajaran biologi. Kondisi belajar yang menarik dan menyenangkan akan meningkatkan keaktifan belajar siswa. Dalam teknik pembelajaran ini mencakup beberapa komponen pembelajaran seperti strategi pembelajaran, pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran dan model pembelajaran yang dirancang untuk menghasilkan siswa yang lebih aktif dalam proses pembelajaran. Salah satunya dengan mencoba menerapkan variasi antara model pembelajaran kooperatif dan pendekatan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif tipe

picture and picture dengan pendekatan deduktif dan induktif adalah variasi model

dan pendekatan pembelajaran yang diduga cocok diterapkan pada mata pelajaran Biologi pada sub konsep Sistem Ekskresi pada Manusia.

Sub konsep Sistem Ekskresi pada Manusia dalam mata pelajaran Biologi ini menyediakan banyak gambar dan tahapan-tahapan proses dalam materinya, agar prosesnya mudah dipahami siswa maka guru menyediakan gambar-gambar yang disajikan secara acak agar siswa melakukan proses penyusunan gambarnya untuk memudahkan siswa memahami materi pada sub konsep Sistem Ekskresi pada Manusia dengan melihat dan mengurutkan gambar sebagai bagian dari proses dalam tubuh manusia.

Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan pendekatan deduktif ini diawali dengan pemberian materi terlebih dahulu sebelum ke penyusunan gambar yang dilakukan oleh siswa secara berkelompok dan mendapatkan kesimpulan secara khusus dari keadaan umum tersebut, sedangkan model pembelajaran kooperatif tipe picture and

picture dengan pendekatan induktif yaitu pembelajaran yang diawali dengan

penyusunan gambar terlebih dahulu sesuai dengan kemampuan siswa secara berkelompok dan dilanjutkan dengan penekanan materi dari pendapat siswa sebagai pembahasan untuk menarik kesimpulan dari keadaan umum yang bersifat khusus.

(4)

4 Metode Penelitian

Metode penelitian digunakan adalah metode Pre experiment. Materi yang di bahas dalam penelitian ini adalah sub konsep Sistem Ekskresi pada Manusia, sedangkan kegiatan pembelajaran pada penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan pendekatan deduktif dan induktif.Model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture merupakan model pembelajaran yang mengharuskan siswa untuk memasang atau mengurutkan gambar secara logis. Menurut Suprijono dalam Huda, Miftahul (2013:236) disebutkan bahwa picture and picture merupakan model pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Pendekatan deduktif menurut Sagala, Syaiful (2013:76) merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan umum ke keadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajikan aturan, prinsip umum diikuti dengan contoh-contoh khusus atau penerapan aturan, prinsip umum itu kedalam keadaan khusus. Sedangkan pendekatan induktif menurut Syamsudin Makmum dalam Sagala, Syaiful (2013:77) “siswa belajar mengadakan kombinasi dari berbagai konsep atau pengertian dengan mengoperasikan kaidah-kaidah logika formal”.Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Tasikmalaya.Sampel penelitian adalah dua kelas dengan jumlah 80 orang yang dibagi dalam dua kelompok perlakuan pada dua kelas. Adapun jenis perlakuan tersebut adalah : 1. Kelas pertama, model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan

pendekatan deduktif, dimulai dengan pemberian materi terlebih dahulu, penyusunan gambar secara berkelompok, presentasi kelompok kemudian penarikan kesimpulan yang bersifat khusus dari keadaan umum.

2. Kelas kedua, model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan pendekatan induktif, dimulai dengan penyusunan gambar secara berkelompok, presentasi kelompok, penekanan materi dari jawaban siswa, kemudian dilanjutkan dengan penarikan kesimpulan yang bersifat umum dari keadaan khusus.

Dalam proses pembelajaran di kelas kedua perlakuan terbagi menjadi dua pertemuan dengan masing-masing pertemuan pada setiap perlakuan diberi waktu

(5)

5 90 menit untuk melaksanakan proses pembelajaran. Adapun kegiatan pembelajaran di kelas pertama yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran koopertif tipe picture and picture dengan pendekatan deduktif adalah sebagai berikut :

1. guru memilih bahasan yang akan disampaikan secara deduktif yaitu dari umum ke khusus;

2. guru menyampaikan kompetensi dasar mata pelajaran yang akan disampaikan; 3. guru memberikan materi yang akan dibahas secara umum lengkap dengan

definisi dan buktinya;

4. siswa dibentuk ke dalam 8 kelompok belajar dan diskusi dengan masing-masing kelompok terdiri atas 5 orang;

5. guru menyajikan beberapa gambar yang melalui bantuan powerpoint yang melibatkan siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar yang disajikan;

6. siswa berdiskusi untuk memasang dan mengurutkan gambar-gambar yang disajikan sehingga menjadi urutan yang logis dan sistematis;

7. guru menunjuk siswa dari tiap kelompok untuk menanyakan alasan tentang pemikiran dari urutan gambar yang disusunnya sehingga didapatkan pendapat dan hipotesa dari masing-masing kelompok;

8. dari komentar dan pendapat masing-masing kelompok guru dapat memberikan penekanan materi untuk menunjang pemikiran tiap kelompok;

9. guru bersama siswa menarik kesimpulan dari materi yang disampaikan.

Sedangkan kegiatan pembelajaran di kelas kedua yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran koopertif tipe picture and picture dengan pendekatan induktif adalah sebagai berikut :

1. guru memilih bahasan yang akan disampaikan secara induktif yaitu dari khusus ke umum;

2. guru menyampaikan kompetensi dasar mata pelajaran yang akan disampaikan; 3. siswa dibentuk ke dalam 8 kelompok belajar dan diskusi dengan

(6)

6 4. guru menyajikan beberapa gambar yang merupakan contoh-contoh bagian dari sifat khusus yang ditampilkan melalui bantuan powerpoint yang melibatkan siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar yang disajikan;

5. siswa berdiskusi untuk memasang dan mengurutkan gambar-gambar yang disajikan sehingga siswa dapat membuat hipotesa dari sifat umum yang terkandung dalam gambar;

6. guru menanyakan alasan dari masing-masing kelompok tentang pemikiran dari urutan gambar yang disusunnya;

7. dari komentar dan pendapat masing-masing kelompok guru dapat menyajikan contoh tambahan untuk menunjang pemikiran dari tiap kelompok;

8. guru memberikan materi yang akan disampaikan dan penekanan materi mengenai sifat umum dari gambar yang ditampilkan;

9. guru bersama siswa menarik kesimpulan dari materi yang disampaikan.

Pengumpulan data tes kognitif didapatkan dari tes yang berupa pilihan majemuk dengan lima option yang meliputi dimensi pengetahuan kognitif yang dibatasi pada pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif, dan dimensi proses kognitif yang dibatasi pada aspek mengingat (C1), memahami (C2),

mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4) dan mengevaluasi (C5).

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Post test yang dikerjakan oleh siswa terdiri atas 36 soal yang dibuat

berdasarkan taksonomi bloom yang telah direvisi seperti yang terdapat pada Wulan, Ana Ratna (2008:2-6) yang dengan dibatasi pada ranah kognitif saja yang terdiri atas dua dimensi yaitu dimensi pengetahuan kognitif yang dibatasi pada pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif, dan dimensi proses kognitif yang dibatasi pada aspek mengingat (C1), memahami (C2),

mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4) dan mengevaluasi (C5). Tes hasil belajar

siswa di kelas XI IPA 7 yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan pendekatan deduktif diperoleh skor nilai minimum 24, skor nilai maksimum 35, rentang 11, skor nilai

(7)

7 rata-rata 28,5, varians 6,15, standar deviasi 2,48 dan KKM 78 yang dikonversi menjadi 28,08. Sementara itu tes hasil belajar siswa di kelas XI IPA 8 yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and

picture dengan pendekatan induktif diperoleh skor nilai minimum 22, skor nilai

maksimum 32, rentang 10, skor nilai rata-rata 26,35, varians 4,60, standar deviasi 2,14 dan KKM 78 yang dikonversi menjadi 28,08.

Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam rangka pengujianhipotesis, data tersebut diolah terlebih dahulu kemudian dianalisis denganmenggunakan uji t. Namun sebelum dilakukan uji t,terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas varians.

Uji normalitas data hasil belajar siswa yang proses pembelajarannyamenggunakan model pembelajaran kooperatif tipe and picture dengan pendekatan deduktifdenganmenggunakan uji chi kuadrat (χ2) diperoleh χ2hitung = 1,85 yang lebih kecil dariχ2tabel = 7,81. Demikian pula uji normalitas data hasil belajar siswa yangproses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipepicture and picture dengan pendekatan induktif diperoleh χ2hitung = 3,81 yang lebih kecil dari χ2tabel = 7,81.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, kedua data telah diambil daripopulasi yang berdistribusi normal.

Uji homogenitas varians dengan menggunakan uji Fmaksimum diperolehnilai Fhitung = 1,34 yang lebih kecil dari nilai Ftabel = 1,70. Hal inimenunjukkan bahwa keduakelompok data tersebut memiliki varians yanghomogen.

Hasil perhitungan uji t diperoleh thitung = 4,13 yang lebihbesar dari ttabel = 2,00. Ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasilbelajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajarankooperatif tipepicture and

picture dengan pendekatan deduktif dan induktif pada sub konsep Sistem Ekskresi

pada Manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 2 Tasikmalaya.

Hasil belajar yang proses pembelajarannya menggunakan modelpembelajarankooperatif tipe picture and picture dengan pendekatan deduktifmemiliki skor rata yang lebihtinggidibandingkan dengan skor

(8)

rata-8 rata hasil belajar yang prosespembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan pendekatan induktif.Hal ini disebabkan karena model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan pendekatan deduktif melaksanakan pemaparan materi terlebih dahulu sebelum ke kegiatan

picture and picture sehingga siswa lebih memiliki pengetahuan yang sudah

dimengerti dalam mengerjakan penyusunan gambarnya.

Berdasarkan hasil pengamatan pada pertemuan pertama di kelas yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture

and picture dengan pendekatan deduktif, siswa masih terlihat acuh tak acuh dalam

melaksanakan proses pembelajaran ini dan merasa malu-malu dalam hal mendeskripsikan hasil penyusunan gambar oleh kelompoknya. Namun pada pertemuan kedua, siswa secarakeseluruhan sudah beradaptasi dengan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan pendekatan deduktif. Siswa terlihat lebih aktifdalam proses pembelajarannya yang mereka tunjukkan dengan adanya tanya jawab dengan kelompok lain dan dengan guru sehingga terjadi perubahan pula dalam hasil LKS yang telah mereka kerjakan. Sementara itu berdasarkan hasil pengamatan pada pertemuan pertama di kelas yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and

picture dengan pendekatan induktif, siswa masih terlihat ragu-ragu dalam

melaksanakan proses pembelajaran ini dan merasa malu-malu dalam hal mendeskripsikan hasil penyusunan gambar oleh kelompoknya. Namun pada pertemuan kedua, siswa secarakeseluruhan sudah beradaptasi dengan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan pendekatan induktif. Siswa terlihat lebih aktif bahkan kelas ini termasuk kedalam kategori yang sedikit gaduh dalam dalam proses pembelajarannya namun kelas ini juga terjadi perubahan dalam hasil LKSnya sesuai dengan kinerja kelompoknya.

Karena rata-rata hasil belajar yang proses pembelajarannyamenggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan pendekatan deduktif (𝑥 = 28,5)lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar yang proses pembelajarannyamenggunakan model pembelajaran kooperatif tipepicture and

(9)

9 pembelajarannya menggunakan modelpembelajaran kooperatif tipe picture and

picture dengan pendekatan deduktiftelah mencapai KKM sedangkanhasil belajar

yang prosespembelajarannya menggunakan model pembelajarankooperatif tipe

picture and picture dengan pendekatan induktif belum mencapai KKM, maka

modelpembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan pendekatan deduktiflebih cocok digunakan dalampembelajaran sub konsep Sistem Ekskresi pada Manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 2 Tasikmalaya.

Kesimpulan

1. Ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan pendekatan deduktif dan induktif pada sub konsep Sistem Ekskresi pada Manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 2 Tasikmalaya.

2. Nilai rata-rata kelas yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan pendekatan deduktif berada diatas nilai KKM pada sub konsep Sistem Ekskresi pada Manusia. 3. Nilai rata-rata kelas yang proses pembelajarannya menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dengan pendekatan induktif berada dibawah nilai KKM pada sub konsep Sistem Ekskresi pada Manusia. 4. Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

picture and picture dengan pendekatan deduktif lebih cocok digunakan pada

sub konsep Sistem Ekskresi pada Manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 2 Tasikmalaya.

Daftar Pustaka

Hernawan, Edi. (2012). Pengantar Statistika Parametrik untuk penelitian

Pendidikan.Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Siliwangi

Tasikmalaya: Tidak diterbitkan.

Huda, Miftahul. (2013). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Malang:Pustaka Pelajar.

Sagala, Syaiful. (2013). Konsep dan Makna Pembelajaran (cetakan ke-11). Bandung: Alfabeta.

(10)

10 Wulan, Ana Ratna. (2008). Taksonomi Bloom-Revisi.[Online].

http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/1974041719 99032-ANA_RATNAWULAN/taksonomi_Bloom_revisi.pdf

Referensi

Dokumen terkait

Serena Indo pangan Industri, PT Biskuit Beraneka Rasa, NISSIN Biskuit Beraneka Rasa (Etiket Kuning), NISSIN Biskuit Beraneka Rasa (Etiket Merah), NISSIN Biskuit Beraneka Rasa

Paham ini selanjutnya membawa kepada timbulnya paham bahwa antara makhluk (manusia) dan al­haqq (Tuhan) sebenarya satu kesatuan dari wujud Tuhan, dan yang sebenarnya ada adalah

"Daiam bidang perdata dan tata usaha negara, kejaksaan dengan kuasa khusus dapat bertindak baik di daiam maupun di luar pengadilan untuk dan atas nama ncgara atau

DALAM PERTEMUAN NASIONAL SUMMIT / YANG BERLANGSUNG PADA TANGGAL 29 HINGGA 31 OKTOBER 2009 / PEMERINTAH KOTA. YOGYAKARTA MENGUSULKAN BEBERAPA HAL DIANTARANYA UMKM /DAN

odsjeku ili poglavlju (str.. koja je gospodarila i Svetom Zemljom. Prava je avantura bila doprijeti do „sve- tih mjesta“, a još ve ć a umješnost tražila se za opstanak

Kenyataan di lapangan tersebut menjadi suatu permasalahan karena betentangan dengan karakteristik tujuan pendidikan, dimana proses pembelajaran berpusat pada siswa

Permasalahan yang terjadi yaitu penempatan mesin-mesin yang mempunyai hubungan kedekatan proses yang tinggi pada beberapa mesin posisinya terlalu berjauhan sehingga

Beberapa temuan dalam penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara kepribadian ( personality ) dengan sensitivitas lingkungan