• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan mengenai langkah atau atau strategi peneliti untuk menjawab

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan mengenai langkah atau atau strategi peneliti untuk menjawab"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

54 BAB III

METODE PENELITIAN

Pada dasarnya, metode atau metodologi penelitian adalah penelitian yang menggambarkan mengenai langkah atau atau strategi peneliti untuk menjawab suatu rumusan permasalahan dalam penelitian, yang mana pada hasil jawaban mengenai perumusan masalah ini nantinya akan diuraikan pada bab hasil penelitian serta pembahasan (Machmud, 2016:38). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian survey. Menurut Machmud (2016:139) survey merupakan suatu penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data maupun informasi mengenai populasi yang besar dengan menggunakan sampel yang relatif kecil. Peneliti menggunakan metode survey dikarenakan peneliti ingin membedah lebih dalam mengenai motif yang mendorong pengguna untuk memakai aplikasi kencan online Tinder.

3.1 Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Crewsell (2002) dalam Alsa (2004:13) pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang bekerja dengan angka, data yang berwujud dengan bilangan (skor, nilai, peringkat atau frekuensi) serta dilakukan analisis dengan menggunakan statistik guna menjawab sebuah pertanyaan. Lebih lanjut dijelaskan oleh Machmud (2016:46) bahwa pendekatan penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang sistematis, terencana, serta terstruktur dengan jelas sejak awal hingga dengan desain penelitian.

(2)

55 Alasan peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dikarenakan peneliti memiliki tujuan untuk mengungkap motif yang digunakan oleh pengguna aplikasi kencan online Tinder dengan mendapatkan hasil dari data yang valid dari responden dengan menjabarkan jawaban melalui perhitungan kuantitatif.

3.2 Tipe Penelitian

Penelitian kuantitatif deskriptif menurut Darmawan (2013:38) yaitu penelitian yang memiliki tujuan untuk mendeskripsikan hal-hal yang berlaku pada saat ini. Penelitian ini juga tidak menguji hipotesis, hanya memberikan deskripsi mengenai informasi dengan apa adanya sesuai yang diteliti. Lebih jelasnya ditambahkan oleh Nazir (1985) dalam Darmawan (2013:38) bahwa penelitian deskriptif memiliki tujuan guna untuk membuat deskripsi maupun gambaran yang sistematis, faktual serta akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan mengenai fenomena yang diteliti.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Neolaka (2014:98), Rakhmat (2014:24), dan Darmawan (2013:38) bahwa tipe penelitian deskriptif tidak menguji hipotesis dikarenakan pada penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, melainkan hanya membuat deskripsi atau mengukur mengenai fenomena yang diteliti.

Peneliti menggunakan tipe deskriptif dikarenakan penelitian ini nantinya akan mengungkap fenomena aplikasi kencan online Tinder secara detail, deskriptif dan sistematis berdasarkan pada hasil jawaban dari responden.

(3)

56 3.3 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2019. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Malang, dikarenakan pada subjek penelitian merupakan mahasiswa FISIP Universitas Muhammadiyah Malang.

3.4 Populasi dan Sampel Populasi

Pengertian populasi sendiri dari Darmawan (2013:137) yaitu sumber data yang ada dalam penelitian tertentu dan memiliki jumlah yang banyak serta luas. Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah mahasiswa FISIP Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2015 dengan total populasi yaitu berjumlah 497 mahasiswa aktif. Semua total populasi tidak langsung peneliti jadikan sebagai responden, oleh karena itu peneliti menetapkan 3 karakteristik sampel yaitu:

- Mahasiswa FISIP Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2015 - Memiliki akun aplikasi kencan online Tinder

- Pernah melakukan obrolan dengan sesama pengguna Tinder melalui chatroom sebanyak 5 pengguna atau lebih.

- Sudah melakukan obrolan lanjutan dengan sesama pengguna Tinder melalui Whatsapp/Line/Instagram sebanyak 5 pengguna atau lebih

Dalam menentukan karakteristik pastinya peneliti memiliki alasan tertentu, yaitu mengambil perguruan tinggi di kampus Universitas Muhammadiyah Malang, karena memudahkan peneliti yang juga berasal dari Universitas Muhammadiyah Malang, selain itu juga peneliti telah melakukan survey dengan mengunduh aplikasi

(4)

57 Tinder dan lebih banyak menemukan akun pengguna Tinder yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang.

Sampel

Sampel tersusun dari subjek penelitian atau responden yang nantinya akan menjadi sumber data yang terpilih berdasar pada hasil teknik sampel atau teknik sampling (Darmawan, 2013:138). Sebelum ditetapkannya jumlah sampel, peneliti melakukan prasurvey terlebih dahulu dengan menggunakan googleform yang berisi pertanyaan sesuai dengan karakteristik yang sudah peneliti tetapkan. Penyebaran prasurvey peneliti lakukan dengan menyebarkan kuisioner prasurvey kepada 497 mahasiswa aktif FISIP 2015 melalui grup angkatan 2015 pada jurusan Ilmu Komunikasi, Kesejahteraan Sosial, Sosiologi, Ilmu Pemerintahan, dan Hubungan Internasional. Hasil prasurvey yang peneliti dapatkan bahwa terdapat 91 responden yang menjawab kuisioner, dengan terdapat 31 responden memenuhi karakteristik yang telah peneliti tetapkan.

Total jumlah responden yaitu 31 responden. Maka keseluruhan responden akan peneliti gunakan sebagai responden pada penelitian ini, dengan menggunakan teknik total sampling, yang mana peneliti akan mengambil pada keseluruhan sampel yang telah peneliti dapatkan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode pengumpulan data berupa kuisioner yang nantinya akan disebarkan melalui online dari googleform untuk lebih memudahkan responden untuk mengisi kuisioner yang diajukan oleh peneliti.

(5)

58 Untuk pengukuran butir jawaban responden, peneliti menggunakan skala Likert, menurut Sugiyono (2014:93) skala Likert adalah merupakan skala yang akan digunakan mengukur sikap, pendapat, serta persepsi seseorang ataupun kelompok seseorang mengenai fenomena sosial. Peneliti menggunakan skala Likert dikarenakan sesuai dengan penelitain yang akan dilaksanakan, yaitu peneliti ingin mengungkap motif seseorang untuk menggunakan kencan online Tinder. Adapun jawaban yang telah diberikan kepada responden nantinya pada setiap item akan diberi skor atau nilai yaitu pernyataan positif dengan jawaban sangat setuju (SS) yang diberikan skor 5, setuju (S) yang diberikan skor 4, Kurang setuju (KS) yang diberikan skor 3, tidak setuju (TS) yang diberikan skor 2 serta Sangat tidak setuju (STS) yang diberikan skor 1.

3.6 Uji Instrumen Penelitian

1. Validasi

Instrumen yang valid yaitu merupakan alat ukur yang bisa digunakan untuk mendapatkan data yang sebenarnya harus diukur dengan valid (Sugiyono, 2006:267)

Untuk ketentuan uji validitas menurut Gunawan dan Sumardi (2016:3), yaitu:

Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid

Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. Uji validitas dapat menunjukkan sejauh mana alat ukut untuk mampu mengukur apa yang ingin diukur oleh peneliti

(6)

59 Sebagaimana dengan penelitian yang telah peneliti ambil, maka uji validitas berfungsi untuk mengetahui derajat ketepatan kusioner yang telah peneliti sebarkan kepada responden.

2. Reabilitas

Instrumen yang reliabel merupakan instrumen yang jika digunakan dalam beberapa kali untuk melakukan pengukuran objek yang sama, maka akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2006: 267). Pengujian reabilitas ini menggunakan internal consistency, yaitu dilakukan dengan cara hanya satu kali mencoba instrumen dengan teknik tertentu. Metode ini akan dilakukan dengan menggunakan Cronbach Alpha 0,6.

Uji reliabel digunakan sebagai cara untuk menguji hasil ketepatan jawaban apakah hasil jawaban responden konsisten atau tidak. Jika hasil menunjukkan bahwa jawaban keseluruhan konsisten, maka hasil penelitian tersebut dapat dinyatakan reliabel.

3.7 Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini menggunakan teknik analisa data dengan menggunakan statistika deskriptif. Somantri dan Sambas (2006) dalam Nurdela (2017:213) menjelaskan statistika yaitu ilmu pengetahuan mempelajari mengenai cara untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis data serta menginterpretasikan atau menyajikan data. Kemudian pengertian statistika deskriptif menurut Sugiyono (2009:21) yaitu statistik yang dipergunakan guna untuk menggambarkan atau bisa juga untuk menganalisis data statistik dari hasil penelitian, namun tidak diugnakan sebagai membuat kesimpulan yang lebih luas (generalisasi/inferensi).

(7)

60 Berdasarkan pada definisi diatas, maka teknik statistik deskriptif disini yaitu data hasil pengisian kuisioner dituangkan berupa bentuk presentase. Untuk lebih memudahkan, maka peneliti akan memasukkan data kedalam tabel yang berguna untuk menafsirkan data.

Tabel 3.1 Contoh Tabel Menggunakan Hasil Statistika Deskriptif

No Nama Hasil Motif Pertanyaan

Terbuka SKOR SS S KS TS STS 1 2 3 Keterangan:

SS: Sangat setuju untuk pernyataan pada angket motif pengawasan S: Setuju untuk pernyataan pada angket motif pengawasan

KS: Kurang Setuju untuk pernyataan pada angket motif pengawasan TS: Tidak Setuju untuk pernyataan pada angket motif pengawasan

Gambar

Tabel 3.1 Contoh Tabel Menggunakan Hasil Statistika Deskriptif

Referensi

Dokumen terkait

Sejak kajian cepat ILO tahun 2014, Indonesia telah melakukan beberapa perbaikan dalam skema sistem jaminan sosial menurut Undang-Undang (UU) Sistem Jaminan Sosial Nasional;

Berbeda pada rumah Jawa pada umumnya, rumah tradisional Jawa masyarakat Klipoh digunakan tidak hanya sebagai tempat tinggal tetapi juga untuk melakukan kegiatan

Saya mau Pesan bukunya mas Handy yg Dasar Pemrograman SCADA Software dengan Wonderware InTouch, dan yg PLC – Teori, Pemrograman dan Aplikasinya dalam Otomasi Sistem.. caranya

Indikator Soal : Disajikan teks bacaan, siswa mampu menganalisis pengaruh interaksi manusia terhadap lingkungan bagi masyarakat. Level Kognitif : 3

Namun berbeda pada stasiun III yang memiliki vegetasi mangrove yang lebih bervariasi dengan kerapatan jenis secara berturut-turut yaitu jarang-sedang- sangat padat dan

63 tanggal 11 September 2007, pemegang saham menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perusahaan berkenaan dengan peningkatan modal dasar Perusahaan sebesar Rp 7,2 triliun yang terdiri

Weiss (dalam Brehm, 2002) mengatakan bahwa kelompok dengan penghasilan yang lebih rendah cenderung mengalami kesepian.. Hal

BPPI sangat berharap agar RUU yang akan digarap, mampu mengatasi berbagai kelemahan dalam pelaksanaan kegiatan pelestarian pusaka Indonesia, yang dirasakan selama