• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DAN GANGGUAN KESEHATAN PADA OPERATOR SPBU DI DENPASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DAN GANGGUAN KESEHATAN PADA OPERATOR SPBU DI DENPASAR"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ii ABSTRAK

GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DAN GANGGUAN KESEHATAN PADA OPERATOR SPBU DI DENPASAR

Keluhan muskuloskeletal dan gangguan kesehatan merupakan permasalahan umum yang diderita oleh operator SPBU dalam menjalankan tugasnya. Hal ini dapat menurunkan kualitas hidup dan performa kerja dari operator tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran keluhan muskuloskeletal dan gangguan kesehatan pada operator SPBU di Denpasar. Penelitian ini adalah penelitian cross sectional dan hasilnya dianalisis secara deskriptif. Jumlah responden 50 orang yang terdiri dari operator SPBU di beberapa SPBU di Denpasar, diminta untuk mengisi kuesioner Nordic Body Map dan kuesioner yang dibuat oleh peneliti sendiri. Tabel dan diagram digunakan untuk menunjukkan hasil penelitian.

Keluhan muskuloskeletal yang dialami operator SPBU di Denpasar terbanyak pada bagian betis kiri 29 orang (58%), betis kanan 28 orang (56%), kaki kiri 27 orang (54%), kaki kanan 27 orang (54%), pergelangan tangan kanan 18 orang (36%), dan tangan kanan 15 orang (30%). Hal ini disebabkan postur kerja operator yang berdiri statis dalam waktu lama. Gangguan kesehatan yang dialami adalah pusing 16 orang (32%) dan sesak nafas 16 orang (32%).

Gambaran keluhan muskuloskeletal terbanyak diderita operator SPBU di Denpasar adalah pada anggota gerak bawah dan anggota gerak atas kanan. Gambaran gangguan kesehatan yang diderita operator SPBU di Denpasar adalah pusing dan sesak nafas. Peneliti menyarankan untuk melakukan gerakan peregangan selama 5 menit setiap 30 menit bekerja dan menggunakan masker. Kata Kunci: Muskuloskeletal, Gangguan Kesehatan, Operator SPBU

(2)

iii ABSTRACT

THE ILUSTRATION OF MUSCULOSKELETAL PROBLEMS AND HEALTH PROBLEMS ON SPBU OPERATORS IN DENPASAR

Musculoskeletal problems and health problems are common problems that faced by SPBU operator as they work. This problems can significantly diminish the quality of life and working performance of the operator.

The purpose of this research is to know the ilustration of musculoskeletal problems and health problems on SPBU operators in Denpasar. This was a cross sectional study and the result analyzed descriptively. Amount of 50 subjects consist of SPBU operators in some SPBU in Denpasar, asked to fill a Nordic Body Map questionnaire and a questionnaire that made by the researcher. Tables and diagrams used to interpret the results.

The majority of musculoskeletal problem that experienced by the SPBU operators in Denpasar are mostly on left calf 29 subjects (58%), right calf 28 subject (56%), left foot 27 subjects (54%), right foot 27 subjects (54%), right wrist 18 subjects (36%), dan right hand 15 subjects (30%). This was caused by working stance of the operators that standing still for a long time. Health problems experienced by the operators are dizziness 16 subjects (32%) and shortness of breath 16 subjects (32%).

The ilustration of musculoskeletal problems that experienced by the SPBU operators in Denpasar are mostly on lower extrimities and right upper extrimities. The ilustration of health problems that experienced by the SPBU operators in Denpasar are mostly dizziness and shortness of breath. The researcher suggest to do stretching for 5 minutes every 30 minutes of work and using a mask.

(3)

iv RINGKASAN

GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DAN GANGGUAN KESEHATAN PADA OPERATOR SPBU DI DENPASAR

Keluhan muskuloskeletal dan gangguan kesehatan merupakan permasalahan umum yang di derita oleh operator SPBU dalam menjalankan tugasnya. Gangguan ini dapat menurunkan kualitas hidup dan performa kerja dari operator tersebut. Penelitian mengenai gambaran keluhan muskuloskeletal dan gangguan kesehatan belum pernah dilakukan, sehingga penelitian ini dibuat untuk mengetahui gambaran keluhan muskuloskeletal dan gangguan kesehatan pada operator SPBU di Denpasar.

Penelitian ini adalah penelitian cross sectional dan hasilnya dianalisis secara deskriptif. Jumlah responden 50 orang yang terdiri dari operator SPBU di beberapa SPBU di Denpasar, diminta untuk mengisi kuesioner Nordic Body Map dengan menggunakan skala Likert dan kuesioner yang dibuat oleh peneliti sendiri. Tabel dan diagram digunakan untuk menunjukkan hasil penelitian.

Keluhan muskuloskeletal yang dialami operator SPBU di Denpasar terbanyak di bagian betis kiri 29 orang (58%), betis kanan 28 orang (56%), kaki kiri 27 orang (54%), kaki kanan 27 orang (54%), lutut kanan 23 orang (46%), lutut kiri 22 orang (44%), pergelangan kaki kiri 20 orang (40%), pergelangan kaki kanan 20 orang (40%), pergelangan tangan kanan 18 orang (36%), bokong 17 orang (34%), dan tangan kanan 15 orang (30%). Hal ini disebabkan postur kerja operator yang berdiri statis dalam waktu lama. Postur kerja operator yang kurang ergonomis menyebabkan timbulnya keluhan muskuloskeletal. Faktor lainnya adalah kurangnya variasi posisi kerja yang membuat beban kerja terpusat dibeberapa bagian saja. Keluhan pada pergelangan tangan kanan dan tangan kanan disebabkan karena gerakan terus menerus ketika pengisian bensin. Akibatnya otot pada pergelangan tangan kanan dan tangan kanan terus berkontraksi sehingga menyebabkan kelelahan dan menimbulkan keluhan. Nozzle yang cukup berat juga memperparah keluhan ini.

Gangguan kesehatan yang dialami operator adalah pusing 16 orang (32%), sesak nafas 16 orang (32%), dan mual/muntah 6 orang (12%). Kebanyakan operator sudah merasa terbiasa menghirup uap bensin, sehingga mereka tidak mengeluhkan adanya gangguan kesehatan. Menurut mereka gejala-gejala tersebut pernah mereka alami saat-saat pertama bekerja sebagai operator, namun sekarang sudah tidak lagi mereka rasakan. Mereka juga menyebutkan gejala-gejala tersebut juga juga biasanya muncul ketika mereka kelelahan, kurang istirahat, ataupun sakit. Mereka merasa gejala-gejala yang biasanya mereka dapat tolerir menjadi semakin hebat dan mengganggu.

Gambaran keluhan muskuloskeletal terbanyak di derita operator SPBU di Denpasar adalah di bagian kaki dan tangan kanan. Gambaran gangguan kesehatan yang diderita operator SPBU di Denpasar adalah pusing, sesak nafas, dan mual/muntah. saran yang dapat peneliti berikan adalah istirahat dan melakukan gerakan peregangan kaki dan tangan selama 5 menit setiap 30 menit bekerja,

(4)

v

menjaga kesehatan, mengkonsumsi supplemen, dan menggunakan masker untuk mengurangi keluhan.

(5)

vi SUMMARY

THE ILUSTRATION OF MUSCULOSKELETAL PROBLEMS AND HEALTH PROBLEMS ON SPBU OPERATORS IN DENPASAR

Musculoskeletal problems and health problems are a common problems that experienced by SPBU operator as they work. This problems can significantly diminish the quality of life and working performance of the operator. Since there is no studies about ilustration of musculoskeletal problems and health problems, this study is made to know the ilustration of musculoskeletal problems and health problems on spbu operators in denpasar.

This was a cross sectional study and the result analyzed descriptively. Amount of 50 subjects consist of SPBU operators in some SPBU in Denpasar, asked to fill a Nordic Body Map questionnaire that used a Likert scale and a questionnaire that made by the researcher. Tables and diagrams used to interpret the results.

The Majority of musculoskeletal problem that experienced by the SPBU operators in Denpasar are mostly on left calf 29 subjects (58%), right calf 28 subject (56%), left foot 27 subjects (54%), right foot 27 subjects (54%), right knee 23 subjects (46%), left knee 22 subjects (44%), left ankle 20 subjects (40%), right ankle 20 subjects (40%), right wrist 18 subjects (36%), buttocks 17 subjects (34%), dan right hand 15 subjects (30%). This was caused by working stance of the operators that standing still for a long time. The non-ergonomic working stance caused the musculoskeletal problems. Another factor is the lack of variation in working position that makes workload centered to some parts of the body. Problems on right arm and right hand caused by the continuous movement while filling the gasoline. As a result, muscles on right arm and right hand keep contract that leads to tiredness and causing problems. The heavy nozzle also aggravating the problems.

Health problems that experienced by the operators are dizziness on 16 subjects (32%), shortness of breath on 16 subjects (32%), and nausea/vomitting on 6 subjects (12%). Most of the operators are get used to inhalate gasoline fumes, so they don’t complain about the problems. According to them, they have experienced the symptoms when they work for the first time, but now they are no longer fell it. They also told that the symptoms usually occure when they are tired, having less rest or sick. They feel that the symptoms that usually they could tollerate become more intense and disturbing.

The ilustration of musculoskeletal problems that experienced by the SPBU operators in Denpasar are mostly on legs and right hand. The ilustration of health problems that experienced by the SPBU operators in Denpasar are mostly dizziness, shortness of breath, and nausea/vomitting. The researcher suggest to do legs and hands stretching for 5 minutes every 30 minutes of work, maintain the health condition, using supplement, and using a mask to reduces the symptoms.

(6)

vii KATA PENGANTAR

Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas asung wara nugraha-Nya/kurnia-Nya, skripsi berjudul ”Gambaran Gangguan Muskuloskeletal dan Gangguan Kesehatan pada Operator SPBU di Denpasar” dapat diselesaikan.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pembimbing akademik, dr. DAA Sri Laksmi, M.Sc, yang telah membimbing penulis selama ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dr. Luh Made Indah Sri Handari Adiputra, S.Psi., M.Erg., pembimbing yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan, dan saran selama penulis mengikuti program S1, khususnya dalam penyelesaian skripsi ini.

Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD, KEMD atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program S1 di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih ini juga ditujukan kepada Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang dijabat oleh Dr. dr. Dewa Putu Gde Purwa S., Sp.S (K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program S1 pada PSPD FK Universitas Udayana. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT (K), M.Kes, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan program S1. Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Kepala Bagian Ilmu Faal, Dr. dr. Susy Purnawati, MKK, pada Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Ungkapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada penguji skripsi, yaitu Dr. dr. I Made Muliarta, M.Kes yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan, dan koreksi sehingga skripsi ini dapat terwujud seperti ini.

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian skripsi ini, serta kepada penulis sekeluarga.

(7)

viii DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iv

ABSTRAK ... v ABSTRACT ... vi RINGKASAN ... vii SUMMARY ... viii KATA PENGANTAR ... ix DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 3 1.3 Tujuan Penelitian ... 3 1.3.1 Tujuan Umum ... 3 1.3.2 Tujuan Khusus... 3 1.4 Manfaat Penelitian ... 3

(8)

ix

2.1 SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) ... 4

2.2 Ergonomi Kesehatan ... 5

2.3 Keluhan Muskuloskeletal ... 7

2.4 Gangguan Kesehatan ... 9

BAB III KERANGKA PENELITIAN ... 13

3.1 Kerangka Berpikir ... 13

3.2 Konsep Penelitian ... 14

BAB IV METODE PENELITIAN ... 15

4.1 Rancangan Penelitian ... 15

4.1.1 Desain Penelitian ... 15

4.1.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 15

4.2 Subjek dan Sampel ... 15

4.2.1 Kriteria Subjek ... 15

4.2.2 Besaran Sampel ... 16

4.3 Variabel ... 16

4.4 Definisi Operasional Variabel ... 16

4.5 Bahan dan Instrumen Penelitian... 18

4.6 Analisis Data ... 18

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 19

5.1 Karakteristik Sampel ... 19

5.2 Keluhan Muskuloskeletal ... 21

5.3 Gangguan Kesehatan ... 26

(9)

x

6.1 Simpulan ... 30

6.2 Saran ... 31

6.2.1 Bagi Operator SPBU ... 31

6.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 31

DAFTAR PUSTAKA ... 32

(10)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Faktor-faktor utama yang berkaitan dengan keluhan

muskuloskeletal ... 7 Tabel 2.2 Konsentrasi uap yang representatif, ditampilkan dalam satuan part

per milion (ppm) dalam berbagai kondisi ... 11 Tabel 2.3 Simpulan efek toksik inhalasi uap bensin pada manusia ... 12 Tabel 5.1 Karakteristik operator SPBU berdasarkan umur, pengalaman kerja,

status pernikahan, dan indeks massa tubuh (n = 50 orang) ... 19 Tabel 5.2 Distribusi frekuensi operator menurut keluhan muskuloskeletal

yang dialami oleh operator SPBU di Denpasar (n=50 orang) ... 21 Tabel 5.3 Distribusi frekuensi pemakaian masker dan gangguan kesehatan

(11)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Konsep Penelitian... ... 14 Gambar 5.1 Diagram keluhan muskuloskeletal di bagian kaki pada operator

SPBU (n=50)... ... 23 Gambar 5.2 Diagram keluhan muskuloskeletal di bagian leher, bokong, dan

tangan pada operator SPBU (n=50)... ... 25 Gambar 5.3 Diagram gangguan kesehatan pada operator SPBU (n=50)... ... 28 Gambar 5.4 Diagram gangguan kesehatan dengan pemakaian masker pada

(12)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Ethical Clearence ... 33

Lampiran 2. Informed Consent ... 35

Lampiran 3. Formulir Data Subjek dan Kuesioner Gangguan Kesehatan ... 36

Lampiran 4. Kuesioner Nordic Body Map ... 37

Lampiran 5. Data Hasil Penelitian ... 38

(13)

xiv

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahan bakar saat ini sudah menjadi kebutuhan mendasar bagi sebagian besar manusia. Hal ini disebabkan karena semakin majunya teknologi dan meningkatnya taraf hidup manusia. Tidak bisa dipungkiri, hampir sebagian besar masyarakat, terutama di Bali, memiliki minimal satu kendaraan bermotor. Hal ini dikarenakan sulitnya akses ke berbagai tempat karena minimnya keberadaan kendaraan umum di Bali. Meskipun saat ini pemerintah Bali mulai membenahi transportasi di Bali dengan Transsarbagita, namun masyarakat masih terbiasa menggunakan kendaraan pribadinya.

Untuk memenuhi kebutuhan akan bahan bakar di Bali yang kini semakin meningkat, SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) mulai banyak dibangun. Pilihan fasilitas yang ada di tiap SPBU pun berbeda-beda. Ada yang dilengkapi mini market, ATM (Anjungan Tunai Mandiri), penjualan gas LPG (Liquid Petroleum Gas), hingga pelumas mesin. Selain itu waktu operasionalnya pun beragam. Umumnya SPBU beroperasi pukul 06.00-22.00, namun ada juga beberapa yang memberikan pelayanan 24 jam.

Setiap SPBU memiliki beberapa operator yang berjaga untuk melayani pelanggannya. Operator masing-masing SPBU memiliki shift jaga yang umumnya terdiri atas dua shift, shift pagi beroperasi pukul 06.00-14.00 dan shift

(14)

xv

sore yang beroperasi pukul 14.00-22.00. Namun untuk SPBU yang beroperasi 24 jam memiliki shift tambahan, yaitu shift malam yang beroperasi pukul 22.00-06.00 (Rahmi, 2009).

Dalam menjalankan tugasnya, operator SPBU menghabiskan sebagian besar waktu bekerjanya dalam posisi berdiri. Lamanya berdiri beragam, tergantung tingkat keramaian SPBU. Berdiri untuk waktu yang lama tanpa diselingi istirahat dapat menimbulkan berbagai komplikasi jika dilakukan untuk jangka waktu yang panjang. Data statistik kerja Inggris memperkirakan lebih dari ribuan pekerja di Inggris mengalami banyak cedera akibat berdiri terlalu lama. Sebagai gejala awal pekerja yang berdiri terlalu lama akan mengalami rasa tidak nyaman pada kaki, lengan dan leher. Jika diteruskan untuk jangka waktu yang panjang bisa menimbulkan masalah kesehatan serius seperti gangguan vena kronis, kemungkinan peningkatan risiko stroke, gangguan degeneratif pada sendi-sendi, dan artherosklerosis karotis (Halim and Omar, 2011).

Selain berdiri, operator SPBU pasti akan terpapar beberapa hazard lain. Salah satu hazard yang cukup membahayakan adalah uap bensin. Uap bensin yang terhirup dalam jumlah kecil dan dalam jangka pendek dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti pusing, sakit kepala, mual, dan muntah. Pada konsentrasi tinggi dapat menyebabkan gaya berjalan yang terhuyung-huyung, gangguan bicara dan kebingungan. Konsentrasi sangat tinggi dapat menyebabkan pingsan dan kematian akibat gagal napas (Chilcott, 2007). Hal ini diperparah dengan tidak digunakannya masker yang melindungi dari paparan uap bensin.

(15)

xvi 1.2 Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dikaji dalam karya tulis ini adalah:

1) Bagaimana gambaran keluhan muskuloskeletal pada operator SPBU di Denpasar?

2) Bagaimana gambaran gangguan kesehatan pada operator SPBU di Denpasar?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui masalah kesehatan yang dialami operator SPBU di Denpasar.

1.3.2 Tujuan Khusus

1) Untuk mengetahui gambaran keluhan muskuloskeletal pada operator SPBU di Denpasar.

2) Untuk mengetahui gambaran gangguan kesehatan pada operator SPBU di Denpasar.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai melalui penulisan karya tulis ini adalah:

1) Memberikan informasi bagi masyarakat mengenai gambaran keluhan muskuloskeletal pada operator SPBU di Denpasar.

(16)

xvii

2) Memberikan informasi bagi masyarakat mengenai gambaran gangguan kesehatan pada operator SPBU di Denpasar.

Referensi

Dokumen terkait

Tidak adanya hubungan antara kepatuhan ibu hamil trimester III dalam mengonsumsi tablet zat besi selama kehamilan dengan kejadian anemia menunjukkan bahwa banyak faktor yang

</html> c. Cara ini menggunakan file Css yang dituliskan secara terpisah dengan dokumen html. Dengan cara ini, anda hanya perlu memiliki satu set kode CSS yang digunakan untuk

Angka Kredit jabatan Instruktur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran III. yang merupakan bagian tidak terpisahkan

Angka Kredit jabatan Pengelola Pengadaan Barang/Jasa. sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini telah diterima, selanjutnya akan dibahas lebih jauh mengenai

Dwi Nastiti, M.Si.,Psikolog Ujian Tulis... Djarot

- Pengalihan hak penyertaan modal tersebut dilakukan dalam rangka penyitaan berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa