• Tidak ada hasil yang ditemukan

KLINIK HUKUM PERDATA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KLINIK HUKUM PERDATA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

KLINIK HUKUM PERDATA

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA

Dr Ni Ketut Supasti Dharmawan,SH,MHum,LLM Dr I Wayan Wiryawan,SH,MH

I Nyoman Darmadha,SH,MH Anak Agung Sri Indrawati,SH,MH Made Dedy Priyanto,SH,MKn

Dewa Gede Pradnya Yustiawan,SH,MH Pande Yogantara,SH,MH

Didukung oleh:

DENPASAR BALI

2015

(2)

2

Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa berkat kerja keras seluruh Tim Pengajar Mata Kuliah Klinik Hukum yang sepenuhnya didukung dan dibimbing Pimpinan Fakultas Hukum UNUD, akhirnya SAP Mata Kuliah Klinik Hukum Perdatadi Fakultas Hukum Universitas Udayana dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Keberadaan SAP Mata Kuliah Klinik Hukum Perdataini tidak terlepas dari kerjasama yang amat baik dengan pihak Educating and Equipping Tomorrow’s Justice Reformers (E2J) dan The Asia Foundation-USAID, yang telah memberikan kontribusi finansial maupun dukungan proses pembelajaran yang amat bernilai berkaitan dengan pengembangan Knowledge,

Legal Skill serta mekanisme penyelenggaraan Klinik Hukum berbasis pendidikan atau yang

dikenal dengan sebutan Clinical Legal Education (CLE) di FH UNUD.

Sehubungan dengan kontribusi maupun dukungan baik yang bersifat moril maupun finansial, kami mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada semua pihak yangtelah bekerjasama, khususnya Ibu Kala M. Finn (E2J Chief of Party), Prof Tomi Suryo Utomo, SH, LLM, PhD (CLE Expert of E2J) serta segenap Manajemen E2J dan The Asia

Foundation-USAID, Prof. Dr I Gusti Ngurah Wairocana,SH,MH (Dekan FH UNUD), Bapak Ketut

Sudiarta,SH,MH (PD 1 FH UNUD), serta seluruh Tim Pengajar Klinik Hukum FH UNUD. Semoga SAP ini bermanfaat dalampengembangan proses belajar mengajar Klinik Hukum di Fakultas Hukum Universitas Udayana.

Denpasar, 30 Mei 2015 Tim Penyusun

(3)

3

1. MATA KULIAH KLINIK HUKUM PERDATA 2. KODE MATA KULIAH NAK6212

3. WAKTU PERTEMUAN 2 x 100 menit = 200 menit 4. PERTEMUAN KE- 1 dan 2

5. INDIKATOR PENCAPAIAN

Mahasiswa dapat menjelaskan kembali konsep CLE dan perbedaan klinik hukum

dengan mata kuliah praktik lainnya serta mampu menjelaskan model-model pelaksanaan klinik hukum

(Ex House Clinic/ External Clinic, In House Clinic, and Street Law Clinic) dan Etika dalam Klinik Hukum

Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan kode etik mahasiswa dalam kuliah praktik di tempat mitra, kode etik hakim dan kode etik advokat

6. MATERI POKOK Pendahuluan

konsep CLE (Clinical Legal Education), klinik hukum berbasis pendidikan klinis, karakteristik klinik hukum, tujuan klinik hukum, perbedaan klinik hukum dengan mata kuliah praktik lainnya (memberikan pelayanan hukum kepada masyarakat tidak mampu sebagai bentuk pelaksanaan social justice approach bekerjasama dengan LKBH FH UNUD) serta model-model pelaksanaan klinik hukum

(Ex House Clinic/ External Clinic, In House Clinic, and Street Law Clinic), Etika dalam Klinik Hukum.

Study Task : mendiskusikan kode etik mahasiswa dalam kuliah praktik di tempat mitra,

kode etik hakim dan kode etik advokat 7. PENGALAMAN

BELAJAR

Mempelajari tentang konsep CLE (Clinical Legal Education), klinik hukum berbasis pendidikan klinis, karakteristik klinik hukum, tujuan klinik hukum, perbedaan klinik hukum dengan mata kuliah praktik lainnya, serta model-model pelaksanaan klinik hukum, Etika dalam Klinik Hukum

Mempelajari dan mendiskusikan tentang :

Kode etik advokat dan kode etik hakim, serta kode etik mahasiswa selama kuliah klinik hukum berbasis pendidikan klinis

STRATEGI PEMBELAJARAN

TAHAPAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MAHASISWA MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN

(1) (2) (3) (4)

Satuan Acara Perkuliahan (SAP)

Klinik Hukum Perdata

(4)

4

Pembukaan Memberikan ulasan umum tentang konsep CLE (Clinical Legal

Education), klinik hukum berbasis

pendidikan klinis, karakteristik klinik hukum, tujuan klinik hukum, perbedaan klinik hukum dengan mata kuliah praktik lainnya (social justice approach), serta model-model pelaksanaan klinik hukum

(Ex House Clinic/ External Clinic,

In House Clinic, and Street Law Clinic), Etika dalam Klinik Hukum

Melihat, mendengarkan penjelasan, serta mencatat, dan bertanya

SAP, Silabus, , Texbook, Tugas Terstruktur, Block Book / Bahan Ajar, Slide Presentasi

Penyajian Mengulas tentang mendiskusikan kode etik mahasiswa dalam kuliah praktik di tempat mitra, kode etik hakim dan kode etik advokat.

Melihat, mendengarkan penjelasan, serta mencatat, aktif bertanya

Idem

Penutup Merangkum uraian tentang konsep CLE (Clinical Legal Education), klinik hukum berbasis pendidikan klinis, karakteristik klinik hukum, perbedaan klinik hukum dengan mata kuliah praktik lainnya, serta model-model pelaksanaan klinik hukum

(Ex House Clinic/ External Clinic,

In House Clinic, and Street Law Clinic), Etika dalam Klinik

Hukum, serta kode etik mahasiswa dalam kuliah praktik di tempat mitra, kode etik hakim dan kode etik advokat.

Menyimak, mengajukan pertanyaan dan pendapat dalam diskusi dan menyusun laporan kegiatan selama kuliah dan diskusi

Idem

Post Test Ujian tertulis, evaluasi terhadap proses pembelajaran, membuat resume , tugas, dan laporan hasil tutorial/ hasil diskusi

(5)

5

Referensi Literatur:

 E2J 2012, Pendidikan Hukum Klinis (Clinical Legal Education) Sebuah Gerakan Global, Materi Pelatihan Klinik Hukum.

 M Yahya Harahap, 2009, Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Penyitaan, Pembuktian, Dan Putusan Pengadilan, Sinar Grafika, Jakarta

 Wahju Myljono, 2012, Teori &Praktik Peradilan Perdata Di Indonesia, Pustaka Yustisia, Jakarta

 Sophar Maru Hutagalung, 2012, Praktik Peradilan Perdata dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, Sinar Grafika, Jakarta

 Abdulkadir Muhammad, 2006, Etika Profesi Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung

 Tomi Suryo Utomo, Klinik Hukum Berbasis Pendidikan Hukum Klinis, Bahan Workshop Model Pembelajaran Aktif Klinik Hukum, 2015

Dosen : Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan,SH,MHum,LLM/ Nyoman Dharmada ,SH,MH

(6)

6 Satuan Acara Perkuliahan (SAP)

1. MATA KULIAH KLINIK HUKUM PERDATA 2. KODE MATA KULIAH NAK6212

3. WAKTU PERTEMUAN 2 x 100 menit = 200 menit 4. PERTEMUAN KE- 3 dan 4

5. INDIKATOR PENCAPAIAN

1. Mahasiswa dapat menyebutkan kembali dan menjelaskan Proses beracara perdata di pengadilan, jenis-jenis dokumen beracara di pengadilan, surat kuasa, surat gugatan, akta perdamaian (mediasi di pengadilan), Jawaban gugatan, Eksepsi, Gugatan rekonvensi, Replik, Duplik, dan Putusan Hakim.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan kembali teknik-teknik berwawancara, sistematika penggalian permasalahan yang dihadapi klien, memformulasikan problem klien, menganalisa pemecahan kasus yang dihadapi klien (evaluasi dan refleksi)

6. MATERI POKOK Proses beracara perdata di pengadilan, jenis-jenis dokumen beracara di pengadilan, surat kuasa, surat gugatan, akta perdamaian apabila penyelesaian perkara melalui mediasi di pengadilan.

Praktik simulasi mewawancarai klien dalam kasus perceraian (evaluasi dan refleksi) 7. PENGALAMAN

BELAJAR

Mempelajari Tentang :

 proses beracara perdata di pengadilan negeri serta dokumen-dokumen hukum yang dibutuhkan

unsur-unsur esensi dari dokumen dalam proses beracara

 teknik-teknik berwawancara

 sistematika penggalian permasalahan yang dihadapi klien

 memformulasikan problem klien

menganalisa pemecahan kasus yang dihadapi klien STRATEGI PEMBELAJARAN

TAHAPAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MAHASISWA MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN

(1) (2) (3) (4)

Pembukaan Memberikan ulasan umum tentang proses beracara perdata di pengadilan negeri serta dokumen-dokumen hukum yang dibutuhkan, unsur-unsur esensi dari dokumen dalam proses beracara, teknik-teknik berwawancara, sistematika penggalian permasalahan yang dihadapi klien, memformulasikan problem klien

menganalisa pemecahan kasus yang dihadapi klien

Melihat, mendengarkan penjelasan, serta mencatat, dan bertanya

SAP, Silabus, , Texbook, Tugas Terstruktur, Block Book / Bahan Ajar, Slide Presentasi

Penyajian Mengulas tentang Proses beracara perdata di pengadilan, jenis-jenis dokumen beracara di pengadilan, surat kuasa, surat gugatan, replik

Melihat, mendengarkan penjelasan, serta mencatat, aktif bertanya

(7)

7

dan duplik, putusan pengadilan, praktik simulasi mewawancarai klien dalam kasus perceraian Penutup Merangkum uraian tentang proses

beracara perdata di pengadilan negeri serta dokumen-dokumen hukum yang dibutuhkan, unsur-unsur esensi dari dokumen dalam proses beracara, teknik-teknik berwawancara, sistematika penggalian permasalahan yang dihadapi klien, memformulasikan problem klien

menganalisa pemecahan kasus yang dihadapi klien

Menyimak, mengajukan pertanyaan dan pendapat dalam diskusi dan menyusun laporan kegiatan selama kuliah dan diskusi

Idem

Post Test Ujian tertulis, evaluasi terhadap proses pembelajaran, membuat resume , tugas, dan laporan hasil tutorial/ hasil diskusi

Referensi Literatur

 M Yahya Harahap, 2009, Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Penyitaan, Pembuktian, Dan Putusan Pengadilan, Sinar Grafika, Jakarta

 Wahju Myljono, 2012, Teori &Praktik Peradilan Perdata Di Indonesia, Pustaka Yustisia, Jakarta

 Sophar Maru Hutagalung, 2012, Praktik Peradilan Perdata dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, Sinar Grafika, Jakarta

 Abdulkadir Muhammad, 2006, Etika Profesi Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung

 Tomi Suryo Utomo, Klinik Hukum Berbasis Pendidikan Hukum Klinis, Bahan Workshop Model Pembelajaran Aktif Klinik Hukum, 2015

Dosen : Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan,SH,MHum,LLM/ Nyoman Dharmada ,SH,MH

(8)

8 Satuan Acara Perkuliahan (SAP)

1. MATA KULIAH KLINIK HUKUM PERDATA 2. KODE MATA KULIAH NAK6212

3. WAKTU PERTEMUAN 2 x 100 menit = 200 menit 4. PERTEMUAN KE- 5 dan 6

5. INDIKATOR PENCAPAIAN

1. Mahasiswa dapat mempraktikkan pembuatan surat kuasa, dan surat gugatan dalam kasus perceraian di pengadilan negeri (evaluasi dan refleksi)

2. Mahasiswa dapat memainkan peran dengan baik sebagai pengacara, panitera, majelis hakim (evaluasi dan refleksi)

6. MATERI POKOK Praktik membuat surat kuasa dan surat gugatan dalam kasus perkawinan (evaluasi dan refleksi)

Role play, proses beracara perdata dalam kasus perceraian (moot court), (evaluasi dan

refleksi) 7. PENGALAMAN

BELAJAR

Mempelajari tentang

 unsur-unsur penting yang harus ada dalam surat kuasa, surat gugatan berkaitan dengan kasus perceraian di pengadilan negeri

 peran pengacara mendampingi klien dalam pengajuan gugatan

 mempraktikkan peran panitera

mempraktikkan peran mahasiswa tim majelis hakim (moot court) STRATEGI PEMBELAJARAN

TAHAPAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MAHASISWA MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN

(1) (2) (3) (4)

Pembukaan Memberikan ulasan umum tentang pembuatan surat kuasa, dan surat gugatan dalam kasus perceraian di pengadilan negeri

Melihat, mendengarkan penjelasan, serta mencatat, dan bertanya

SAP, Silabus, , Texbook, Tugas Terstruktur, Block Book / Bahan Ajar, Slide Presentasi

Penyajian Mengulas tentang Praktik membuat surat kuasa dan surat gugatan dalam kasus perkawinan Role play, proses beracara perdata dalam kasus perceraian (moot court)

Melihat, mendengarkan penjelasan, serta mencatat, aktif bertanya

Idem

Penutup Merangkum uraian tentang pembuatan surat kuasa, dan surat gugatan dalam kasus perceraian di pengadilan negeri

Menyimak, mengajukan pertanyaan dan pendapat dalam diskusi dan menyusun laporan kegiatan selama kuliah dan diskusi

Idem

Post Test Ujian tertulis, evaluasi terhadap proses pembelajaran, membuat resume , tugas, dan laporan hasil tutorial/ hasil diskusi

Referensi Literatur

(9)

9

Dan Putusan Pengadilan, Sinar Grafika, Jakarta

 Wahju Myljono, 2012, Teori &Praktik Peradilan Perdata Di Indonesia, Pustaka Yustisia, Jakarta

 Sophar Maru Hutagalung, 2012, Praktik Peradilan Perdata dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, Sinar Grafika, Jakarta

 Edi As Adi, 2012, Hukum Acara Perdata Dalam Persfektif Mediasi (ADR( di Indonesia, Graha Ilmu, Yogyakarta

 Syahrizal Abbas, 2009, Mediasi, Kerjasama Canadian International Devolvement Agency – departemen Agama-McGill University-IAIN Banda Aceh

 Joni Emirzon, 2001, Alternatif Penyelesaian sengketa di Luar pengadilan (Negosiasi, Mediasi, Konsiliasi & Arbitrase), Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

 Gunawan Widjaja, 2001, Alternatif Penyelesaian Sengketa, Raja Grafindo, Jakarta  Huala adolf, 2005, Penyelesaian sengketa Dagang Dalam WTO, Mandar Maju, Bandung  Yves Braulard, 2010, International Insolvency Convention, Bruylant, Bruxelles.

 Abdulkadir Muhammad, 2006, Etika Profesi Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung

 Tomi Suryo Utomo, Klinik Hukum Berbasis Pendidikan Hukum Klinis, Bahan Workshop Model Pembelajaran Aktif Klinik Hukum, 2015

Dosen : Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan,SH,MHum,LLM/ Nyoman Dharmada ,SH,MH/AA. Sri Indrawati, SH,MH

(10)

10 Satuan Acara Perkuliahan (SAP)

1. MATA KULIAH KLINIK HUKUM PERDATA 2. KODE MATA KULIAH NAK6212

3. WAKTU PERTEMUAN 1 x 100 menit = 100 menit 4. PERTEMUAN KE- 7

5. INDIKATOR PENCAPAIAN

Mahasiswa mampu menjawab Soal UTS 6. MATERI POKOK UTS

7. PENGALAMAN BELAJAR

Mempelajari tentang :

- konsep CLE (Clinical Legal Education), klinik hukum berbasis pendidikan klinis, karakteristik klinik hukum, perbedaan klinik hukum dengan mata kuliah praktik lainnya, serta model-model pelaksanaan klinik hukum, Etika dalam Klinik Hukum

- teknik-teknik berwawancara

- sistematika penggalian permasalahan yang dihadapi klien

- unsur-unsur penting yang harus ada dalam surat kuasa, surat gugatan berkaitan dengan kasus perceraian di pengadilan negeri

STRATEGI PEMBELAJARAN

TAHAPAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MAHASISWA MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN

(1) (2) (3) (4)

Pembukaan Memberikan evaluasi UTS berkaitan konsep CLE (Clinical

Legal Education), klinik hukum

berbasis pendidikan klinis, karakteristik klinik hukum, perbedaan klinik hukum dengan mata kuliah praktik lainnya, serta model-model pelaksanaan klinik hukum, Etika dalam Klinik Hukum, teknik-teknik berwawancara, sistematika penggalian permasalahan yang dihadapi klienunsur-unsur penting yang harus ada dalam surat kuasa, surat gugatan berkaitan dengan kasus perceraian di Pengadilan Negeri

Menjawab soal, menulis, mengumpulkan hasil ujian

SAP, Silabus, , Texbook, Tugas Terstruktur, Block Book / Bahan Ajar, soal ujian

Penyajian Soal UTS diberikan dalam bentuk essay dan studi kasus

Menjawab soal, menulis, serta mengumpulkan hasil

Idem Penutup Merangkum uraian tentang konsep

CLE (Clinical Legal Education), klinik hukum berbasis pendidikan klinis, karakteristik klinik hukum, perbedaan klinik hukum dengan

Menjawab soal, menulis, serta mengumpulkan hasil

(11)

11

mata kuliah praktik lainnya, serta model-model pelaksanaan klinik hukum, Etika dalam Klinik Hukum, teknik-teknik berwawancara, sistematika penggalian permasalahan yang dihadapi klienunsur-unsur penting yang harus ada dalam surat kuasa, surat gugatan berkaitan dengan kasus perceraian di pengadilan negeri

Post Test Ujian tertulis, evaluasi terhadap proses pembelajaran, evaluasi hasil (UTS) Referensi Literatur

 M Yahya Harahap, 2009, Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Penyitaan, Pembuktian, Dan Putusan Pengadilan, Sinar Grafika, Jakarta

 Wahju Myljono, 2012, Teori &Praktik Peradilan Perdata Di Indonesia, Pustaka Yustisia, Jakarta

 Sophar Maru Hutagalung, 2012, Praktik Peradilan Perdata dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, Sinar Grafika, Jakarta

 Abdulkadir Muhammad, 2006, Etika Profesi Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung

 Tomi Suryo Utomo, Klinik Hukum Berbasis Pendidikan Hukum Klinis, Bahan Workshop Model Pembelajaran Aktif Klinik Hukum, 2015

Dosen : Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan, SH, M.Hum, LLM/ Nyoman Dharmada ,SH,MH/I Made Dedy Priyanto, SH,MKn

(12)

12 Satuan Acara Perkuliahan (SAP)

1. MATA KULIAH KLINIK HUKUM PERDATA 2. KODE MATA KULIAH NAK6212

3. WAKTU PERTEMUAN 2 x 100 menit = 200 menit 4. PERTEMUAN KE- 8 dan 9

5. INDIKATOR PENCAPAIAN

Mahasiswa dapat melakukan pendampingan dalam wawancara klien dalam kasus yang real di kantor pengacara serta dapat mengobservasi pelaksanaan sidang gugatan perdata di pengadilan

Mahasiswa dapat menjelaskan kembali hasil observasi tentang pelaksanaan proses beracara perdata di pengadilan negeri dan kesesuaiannya dengan hukum acara perdata 6. MATERI POKOK Praktik pendampingan klien dalam kasus gugatan perdata di kantor law firm,

pengadilan

Riset observasi tentang proses beracara perdata yang sesungguhnya di pengadilan negeri serta kesesuaiannya dengan hukum acara perdata

7. PENGALAMAN BELAJAR

Mempelajari tentang :

 teknik-teknik pengacara mewawancarai klien dalam kasus yang real, di kantor pengacara, serta teknik hakim bertanya dalam siding pengadilan dalam kasus yang nyata di pengadilan negeri

mengobservasi ketepatan waktu pelaksanaan sidang perdata

mengobservasi tahapan proses beracara perdata

mengevaluasi kesesuaian praktik dengan hukum acara perdata STRATEGI PEMBELAJARAN

TAHAPAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MAHASISWA MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN

(1) (2) (3) (4)

Pembukaan Memberikan ulasan umum tentang melakukan pendampingan dalam wawancara klien dalam kasus yang real di kantor pengacara serta dapat mengobservasi pelaksanaan sidang gugatan perdata di

pengadilan, hasil observasi tentang pelaksanaan proses beracara perdata di pengadilan negeri dan kesesuaiannya dengan hukum acara perdata

Melihat, mendengarkan penjelasan, serta mencatat, dan bertanya

SAP, Silabus, , Texbook, Tugas Terstruktur, Block Book / Bahan Ajar, Slide Presentasi

Penyajian Mengulas tentang Praktik

pendampingan klien dalam kasus

Melihat, mendengarkan penjelasan, serta mencatat,

(13)

13

gugatan perdata di kantor law firm, pengadilan, Riset observasi tentang proses beracara perdata yang sesungguhnya di pengadilan negeri serta kesesuaiannya dengan hukum acara perdata

aktif bertanya

Penutup Merangkum uraian tentang melakukan pendampingan dalam wawancara klien dalam kasus yang real di kantor pengacara serta dapat mengobservasi pelaksanaan sidang gugatan perdata di

pengadilan, hasil observasi tentang pelaksanaan proses beracara perdata di pengadilan negeri dan kesesuaiannya dengan hukum acara perdata

Menyimak, mengajukan pertanyaan dan pendapat dalam diskusi dan menyusun laporan kegiatan selama kuliah dan diskusi

Idem

Post Test Ujian tertulis, evaluasi terhadap proses pembelajaran, membuat resume , tugas, dan laporan hasil tutorial/ hasil diskusi

Referensi Literatur

 M Yahya Harahap, 2009, Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Penyitaan, Pembuktian, Dan Putusan Pengadilan, Sinar Grafika, Jakarta

 Wahju Myljono, 2012, Teori &Praktik Peradilan Perdata Di Indonesia, Pustaka Yustisia, Jakarta

 Sophar Maru Hutagalung, 2012, Praktik Peradilan Perdata dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, Sinar Grafika, Jakarta.

 Abdulkadir Muhammad, 2006, Etika Profesi Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung

 Tomi Suryo Utomo, Klinik Hukum Berbasis Pendidikan Hukum Klinis, Bahan Workshop Model Pembelajaran Aktif Klinik Hukum, 2015

Dosen : Dr. Made Arjaya,SH,MH / Umi Martina,SH,MH/ Made Nardhi,SH Dosen Mitra ”AUM Law Office”

(14)

14 Satuan Acara Perkuliahan (SAP)

1. MATA KULIAH KLINIK HUKUM PERDATA 2. KODE MATA KULIAH NAK6212

3. WAKTU PERTEMUAN 2 x 100 menit = 200 menit 4. PERTEMUAN KE- 10 dan 11

5. INDIKATOR PENCAPAIAN

1. Mahasiswa dapat menjelaskan tahapan proses perkara perdata serta diawali dengan mediasi pengadilan

2. Mahasiswa dapat menyebutkan kembali jenis-jenis kasus perdata, perbedaan mediasi dipengadilan dengan diluar mediasi, serta menganalisa dan mengevaluasi tingkat keberhasilan mediasi di pengadilan

6. MATERI POKOK Penyelesaian sengketa perdata di pengadilan dan proses mediasi pengadilan 7. PENGALAMAN

BELAJAR

Mempelajari tentang:

Penanganan perkara perdata serta proses mediasi pengadilan STRATEGI PEMBELAJARAN

TAHAPAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MAHASISWA MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN

(1) (2) (3) (4)

Pembukaan Memberikan ulasan umum tentang jenis-jenis kasus perdata,

perbedaan mediasi dipengadilan dengan diluar mediasi, serta menganalisa dan mengevaluasi tingkat keberhasilan mediasi di pengadilan

Melihat, mendengarkan penjelasan, serta mencatat, dan bertanya

SAP, Silabus, , Texbook, Tugas Terstruktur, Block Book / Bahan Ajar, Slide Presentasi

Penyajian Mengulas tentang Penyelesaian sengketa perkara perdata dan proses Mediasi di pengadilan

Melihat, mendengarkan penjelasan, serta mencatat, aktif bertanya

Idem

Penutup Merangkum uraian tentang jenis-jenis kasus perdata, perbedaan mediasi dipengadilan dengan diluar mediasi, serta menganalisa dan mengevaluasi tingkat

keberhasilan mediasi di pengadilan

Menyimak, mengajukan pertanyaan dan pendapat dalam diskusi dan menyusun laporan kegiatan selama kuliah dan diskusi

Idem

Post Test Ujian tertulis, evaluasi terhadap proses pembelajaran, membuat resume , tugas, dan laporan hasil tutorial/ hasil diskusi

(15)

15

Referensi Literatur

 M Yahya Harahap, 2009, Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Penyitaan, Pembuktian, Dan Putusan Pengadilan, Sinar Grafika, Jakarta

 Wahju Myljono, 2012, Teori &Praktik Peradilan Perdata Di Indonesia, Pustaka Yustisia, Jakarta

 Sophar Maru Hutagalung, 2012, Praktik Peradilan Perdata dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, Sinar Grafika, Jakarta

 Edi As Adi, 2012, Hukum Acara Perdata Dalam Persfektif Mediasi (ADR( di Indonesia, Graha Ilmu, Yogyakarta

 Joni Emirzon, 2001, Alternatif Penyelesaian sengketa di Luar pengadilan (Negosiasi, Mediasi, Konsiliasi & Arbitrase), Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

 Gunawan Widjaja, 2001, Alternatif Penyelesaian Sengketa, Raja Grafindo, Jakarta  Abdulkadir Muhammad, 2006, Etika Profesi Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung

 Tomi Suryo Utomo, Klinik Hukum Berbasis Pendidikan Hukum Klinis, Bahan Workshop Model Pembelajaran Aktif Klinik Hukum, 2015

Dosen: W Purwitha .SH,MH / Dosen Mitra dari Purwitha &Associate Law

Office

Dr. I Wayan Wiryawan,SH,MH/A.A. Sri Indrawati,SH,MH

(16)

16 Satuan Acara Perkuliahan (SAP)

1. MATA KULIAH KLINIK HUKUM PERDATA 2. KODE MATA KULIAH NAK6212

3. WAKTU PERTEMUAN 2 x 100 menit = 200 menit 4. PERTEMUAN KE- 12 dan 13

5. INDIKATOR PENCAPAIAN

1. Mahasiswa mampu praktikmenganalisariset dan observasi proses penanganan kasus di kantor hukum dan pengadilan (evaluasi dan refleksi)

2. Mahasiswa mampu praktik menulis laporan hasil riset dan observasi proses penanganan kasus di kantor hukum dan pengadilan (evaluasi dan refleksi)

6. MATERI POKOK Praktikmenganalisariset dan observasi penyelesaian kasus perdata baik di kantor hukum maupun di pengadilan negeri (evaluasi dan refleksi)

Mempraktikkan menulis laporan hasil riset dan observasi dalam penanganan kasus perdata di kantor pengacara maupun di pengadilan negeri

(evaluasi dan refleksi) 7. PENGALAMAN BELAJAR Mempelajari tentang:

 teknik menganalisa hasil observasi

 proses penanganan kasus di kantor hukum dan pengadilan

 praktikmenganalisariset dan observasi di kantor pengacara dan pengadilan

 teknik menulis laporan hasil observasi

 proses penanganan kasus di kantor hukum dan pengadilan

 praktik menulis laporan hasil riset dan observasi di kantor pengacara dan pengadilan

STRATEGI PEMBELAJARAN TAHAPAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN

MAHASISWA

MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN

(1) (2) (3) (4)

Pembukaan Memberikan ulasan umum tentang praktikmenganalisariset dan observasi proses penanganan kasus di kantor hukum dan pengadilan, praktik menulis laporan hasil riset dan observasi proses penanganan kasus di kantor hukum dan pengadilan

Melihat, mendengarkan penjelasan, serta mencatat, dan bertanya

SAP, Silabus, , Texbook, Tugas Terstruktur, Block Book / Bahan Ajar, soal ujian

Penyajian Mengulas tentang Praktik menganalisa riset dan observasi penyelesaian kasus perdata baik di kantor hukum maupun di pengadilan negeri (evaluasi dan refleksi)

Mempraktikkan menulis laporan hasil riset dan observasi dalam penanganan kasus perdata di kantor pengacara maupun di

Melihat, mendengarkan penjelasan, serta mencatat, aktif bertanya

(17)

17

pengadilan negeri (evaluasi dan refleksi) Penutup Merangkum uraian tentang

praktik menganalisa riset dan observasi proses penanganan kasus di kantor hukum dan pengadilan, praktik menulis laporan hasil riset dan observasi proses penanganan kasus di kantor hukum dan pengadilan

Menyimak, mengajukan pertanyaan dan pendapat dalam diskusi dan

menyusun laporan kegiatan selama kuliah dan diskusi

Idem

Post Test Ujian tertulis, evaluasi terhadap proses pembelajaran, evaluasi hasil (UAS) Referensi Literatur

 M Yahya Harahap, 2009, Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Penyitaan, Pembuktian, Dan Putusan Pengadilan, Sinar Grafika, Jakarta

 Wahju Myljono, 2012, Teori &Praktik Peradilan Perdata Di Indonesia, Pustaka Yustisia, Jakarta

 Sophar Maru Hutagalung, 2012, Praktik Peradilan Perdata dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, Sinar Grafika, Jakarta

 Edi As Adi, 2012, Hukum Acara Perdata Dalam Persfektif Mediasi (ADR( di Indonesia, Graha Ilmu, Yogyakarta

 Joni Emirzon, 2001, Alternatif Penyelesaian sengketa di Luar pengadilan (Negosiasi, Mediasi, Konsiliasi & Arbitrase), Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

 Gunawan Widjaja, 2001, Alternatif Penyelesaian Sengketa, Raja Grafindo, Jakarta.  Abdulkadir Muhammad, 2006, Etika Profesi Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung  Tomi Suryo Utomo, Klinik Hukum Berbasis Pendidikan Hukum Klinis, Bahan

Workshop Model Pembelajaran Aktif Klinik Hukum, 2015

Dosen : Hakim pada PN Denpasar / Dosen Mitra Dr. I Wayan Wiryawan,SH,MH/

A.A. Sri Indrawati,SH,MH

(18)

18 Satuan Acara Perkuliahan (SAP)

1. MATA KULIAH KLINIK HUKUM PERDATA 2. KODE MATA KULIAH NAK6212

3. WAKTU PERTEMUAN 1 x 100 menit = 100 menit 4. PERTEMUAN KE- 14

5. INDIKATOR PENCAPAIAN

Mahasiswa mampu menjawab Soal UAS 6. MATERI POKOK UAS

7. PENGALAMAN BELAJAR

Mempelajari tentang :

 jenis-jenis ADR

 teknik-teknik pengacara mewawancarai klien dalam kasus yang real, di kantor pengacara, serta teknik hakim bertanya dalam siding pengadilan dalam kasus yang nyata di pengadilan negeri

mengobservasi ketepatan waktu pelaksanaan sidang perdata

 tingkat keberhasilan mediasi di pengadilan

 teknik menganalisa hasil observasi

 teknik menulis laporan hasil observasi STRATEGI PEMBELAJARAN

TAHAPAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MAHASISWA MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN

(1) (2) (3) (4)

Pembukaan Memberikan evaluasi UAS berkaitan jenis-jenis ADR, teknik-teknik pengacara mewawancarai klien dalam kasus yang real, di kantor pengacara, serta teknik hakim bertanya dalam siding pengadilan dalam kasus yang nyata di pengadilan negeri, mengobservasi ketepatan waktu pelaksanaan sidang perdata, tingkat keberhasilan mediasi di pengadilan, teknik menganalisa hasil observasi

teknik menulis laporan hasil observasi

Menjawab soal, menulis, mengumpulkan hasil ujian

SAP, Silabus, , Texbook, Tugas Terstruktur, Block Book / Bahan Ajar, soal ujian

Penyajian Soal UAS diberikan dalam bentuk essay dan studi kasus

Menjawab soal, menulis, serta mengumpulkan hasil

Idem Penutup Merangkum uraian tentang

jenis-jenis ADR, teknik-teknik pengacara mewawancarai klien dalam kasus yang real, di kantor pengacara, serta teknik hakim bertanya dalam siding pengadilan dalam kasus yang nyata di

Menjawab soal, menulis, serta mengumpulkan hasil

(19)

19

pengadilan negeri, mengobservasi ketepatan waktu pelaksanaan sidang perdata, tingkat keberhasilan mediasi di pengadilan, teknik menganalisa hasil observasi

teknik menulis laporan hasil observasi

Post Test Ujian tertulis, evaluasi terhadap proses pembelajaran, evaluasi hasil (UAS) Referensi Literatur

 M Yahya Harahap, 2009, Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Penyitaan, Pembuktian, Dan Putusan Pengadilan, Sinar Grafika, Jakarta

 Wahju Myljono, 2012, Teori &Praktik Peradilan Perdata Di Indonesia, Pustaka Yustisia, Jakarta

 Sophar Maru Hutagalung, 2012, Praktik Peradilan Perdata dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, Sinar Grafika, Jakarta

 Joni Emirzon, 2001, Alternatif Penyelesaian sengketa di Luar pengadilan (Negosiasi, Mediasi, Konsiliasi & Arbitrase), Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

 Gunawan Widjaja, 2001, Alternatif Penyelesaian Sengketa, Raja Grafindo, Jakarta  Abdulkadir Muhammad, 2006, Etika Profesi Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung

 Tomi Suryo Utomo, Klinik Hukum Berbasis Pendidikan Hukum Klinis, Bahan Workshop Model Pembelajaran Aktif Klinik Hukum, 2015

Dosen : Dr.I Wayan Wiryawan,SH,MH/ A.A. Sri Indrawati,SH,MH

Referensi

Dokumen terkait

Jika resonansi terjadi saat frekuensi alami bernilai sama atau hampir sama dengan frekuensi eksitasi baling-baling, maka badan kapal akan beresonansi akibat eksitasi

Jauh lebih sulit untuk memengaruhi Dewan daripada Parlemen karena upaya yang dilakukan harus difokuskan pada tingkat nasional dan Uni Eropa sekaligus.. RANGKUMAN SINGKAT TENTANG

Tahun 2018 sesuai Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Nomor 791/KPT/I/2018 tanggal 24 September 2018 tentang Izin Pembukaan Program Studi

Alur cerita pada film dokumenter kehidupan samin memiliki beberapa tahapan atau segmentasi, yaitu: pembuka/cuplikan pendapat dari masyrakat samin,cuplikan gambar ikon dari kota

Media yang akan digunakan pada proyek Tugas Akhir ini berupa buku pedoman penggunaan dasar kamera dengan gambar ilustrasi foto kolase sebagai media utama yang akan

Bagi menjawab persoalan 1 iaitu adakah murid bermasalah pendengaran dapat menamakan nombor 1 hingga 9 selepas menggunakan permainan blok, sebanyak 3 kemahiran

Terlihat dari hasil prestasi belajar sejarah siswa kelas X-1 sebagai kelompok eksperimen yang diberi perlakuan pembelajaran dengan Metode Jigsaw, memperoleh jumlah nilai

Perbedaan persentase penilaian untuk pengujian kelompok besar dengan kelompok kecil dapat disebabkan karena semakin banyaknya tingkat kecerdasan peserta didik yang menilai