• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. agar efektif dan efisien, sehingga dapat memproduksi barang-barang secara optimal dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. agar efektif dan efisien, sehingga dapat memproduksi barang-barang secara optimal dan"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada masa sekarang ini, persaingan dalam industri manufaktur semakin ketat. Dimana saat ini sudah banyak perusahaan manufaktur yang berkembang dengan cepat dan berupaya untuk menjadi yang terbaik dibandingkan dengan pesaingnya. Setiap perusahaan industri yang ada berusaha bertahan dengan selalu mengatur tenaga kerjanya agar efektif dan efisien, sehingga dapat memproduksi barang-barang secara optimal dan biaya-biaya produksi bisa ditekan seminimal mungkin.

Pengukuran kerja bermanfaat khususnya dalam membandingkan seberapa besar output yang dihasilkan karyawan terhadap tingkat produksi yang diharapkan. Kegunaan pengukuran kerja lainnya ialah untuk membantu dalam perencanaan dan penjadwalan pekerjaan. Dengan menggunakan standar pekerjaan, memudahkan di dalam menentukan jumlah output yang harus dicapai dengan waktu yang sudah ditetapkan dalam menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan. Standar ini dapat juga digunakan untuk menentukan karyawan mana yang mampu menyelesaikan suatu pekerjaan dengan tepat waktu dan mana yang tidak. Sasaran dalam pengukuran kinerja ialah untuk membantu dalam menentukan waktu pekerjaan operator mana yang masih dapat dimaksimalkan agar menjadi lebih optimal. Adapun cara untuk menentukannya adalah dengan menilai karyawan mana yang memiliki produktivitas tinggi dan produktivitas rendah, sehingga memudahkan dalam membandingkan karyawan berdasarkan tingkatan output sesuai standar yang diharapkan.

(2)

Produktivitas pada dasarnya akan berkaitan erat pengertiannya dengan sistem produksi, yaitu sistem dimana faktor-faktor semacam, tenaga kerja, modal atau kapital berupa mesin, peralatan kerja, bahan baku, bangunan pabrik, dan lain-lain, dikelola dalam suatu cara yang teroganisir untuk mewujudkan barang (finished goods product) atau jasa (service) secara efektif dan efisien.

Bertitik tolak dari hal tersebut, maka kita akan selalu berusaha memanfaatkan semua sumber daya tersebut untuk mewujudkan sesuatu secara maksimal dengan memadukan sumber dan hasil dalam bentuk optimal. Tenaga kerja manusia, disamping modal dan sumber produksi lainnya adalah sumber daya yang harus dimanfaatkan secara penuh dan terarah.

Pada tugas akhir ini, penulis berkesempatan melakukan penelitian di salah satu perusahaan besar dibidang manufaktur pakaian, yaitu PT. Bina Busana Internusa. Di sini penulis berkesempatan mengobservasi aktivitas yang dilakukan oleh pekerja pada area sewing, menganalisa kinerja waktu pekerja, dan memberi masukan mengenai perbaikan yang dapat dilakukan demi mengoptimalkan kinerja waktu mereka.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Dari hasil pengamatan diketahui bahwa kondisi pada area produksi sewing saat ini masih ada beberapa operator yang belum dapat mencapai output yang ditargetkan sesuai takt time yang ditentukan. Dimana hal ini akan menimbulkan kesia-sia waktu, padahal operator lainnya ada yang dapat mencapai output yang ditargetkan sesuai takt time yang ditentukan bahkan masih memiliki kelebihan waktu. M aka dari itu akan dilakukan pengukuran kinerja waktu masing-masing operator serta bagaimana penugasan operator untuk memaksimalkan waktu dalam proses produksi agar menjadi lebih optimal.

(3)

Secara sederhana dirumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, antara lain:

1. Apa akibat atau dampak yang dialami oleh perusahaan dengan adanya kelebihan waktu dalam melakukan pekerjaan yang tidak dipergunakan secara optimal?

2. Bagaimana cara dalam mengoptimalkan kinerja waktu operator?

3. Apa saja kriteria dalam mengoptimalkan kinerja waktu operator tersebut?

4. Bagaimana usulan atau perbaikan yang diberikan untuk mengoptimalkan kinerja waktu operator?

1.3 Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup dalam topik pembahasan, yaitu : ƒ Observasi dilakukan pada area sewing di line 4

ƒ Produk yang diobservasi adalah kemeja merek Valino, lengan pendek, sub brand M ilan, dan modelnya stripe

ƒ Responden penelitian adalah para operator dan supervisor area sewing di line 4 beserta pegawai yang berhubungan dengan penelitian

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan penelitian dari topik pembahasan, yaitu :

ƒ M engetahui akibat atau dampak yang dialami oleh perusahaan dengan adanya kelebihan waktu dalam melakukan pekerjaan yang tidak dipergunakan secara optimal

(4)

ƒ M engetahui kriteria apa saja di dalam mengoptimalkan kinerja waktu operator tersebut

ƒ M engetahui usulan atau perbaikan yang diberikan untuk mengoptimalkan kinerja waktu operator

Adapun manfaat penelitian dari topik pembahasan, yaitu :

ƒ Perusahaan dapat mencapai output yang sudah ditargetkan sesuai dengan waktu yang ditentukan

ƒ Bisa memberikan usulan yang tepat dalam mengoptimalkan kinerja waktu operator ƒ Bisa memberikan usulan yang nantinya akan berdampak terhadap optimasi

penugasan pekerjaan operator

ƒ Bisa mendapatkan informasi dan gambaran perihal kegiatan produksi pada area sewing khususnya line 4

1.5 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Bina Busana Internusa berdiri pada tanggal 10 November 1989, merupakan perusahaan yang bergerak dibidang garmen dengan produk utama kemeja dan juga produk garmen lainnya. Semua hasil produksi akan diekspor guna memenuhi pasar luar negeri. Dan seiring waktu dengan adanya tuntutan kebutuhan produk garmen di tanah air, akhirnya pada tanggal 02 Januari 1997 perusahaan ini terbagi menjadi dua divisi dengan PT. Bina Busana Internusa I atau disebut Private Label Division yang khusus beroperasi untuk memenuhi pasar luar negeri, dan PT. Bina Busana Internusa II atau Branded Division & HO yang beroperasi khusus dipasarkan di wilayah Indonesia.

(5)

Secara umum, Private Label Division memproduksi seragam rumah sakit yang dipesan oleh Jepang dan pakaian kerja oleh Inggris. Luas yang dipergunakan untuk lokasi ini adalah sekitar 5.400 m2 dengan kapasitas produksi 8 line dan menghasilkan 1.920.000 pcs per tahun. M empekerjakan sebanyak 984 orang untuk bagian produksi, 3 orang bagian pemasaran dan 3 orang untuk tenaga administrasi.

Untuk Branded Division & HO memproduksi kemeja dan produk garmen lain bermerek Valino, Harry M artin, Christian Kent, Sierra M orena, Valino Donna, Lyla, dan Creactive Gear. Selain itu juga ada merek internasional yaitu Van Huesen dan Arnold Palmer yang merupakan produk yang dibeli lisensinya oleh perusahaan untuk memenuhi pasar dalam negeri. Produk-produk ini, kemudian didistribusikan ke counter-counter (Departement store) yang ada di seluruh Indonesia dan own store yang merupakan milik perusahaan sendiri. Luas untuk lokasi ini adalah 4.200 m2, dengan jumlah produksi lebih dari 1 juta pcs per tahun. M emperkerjakan sebanyak 566 orang untuk bagian produksi dan 217 orang bagian kantor.

Komitmen perusahaan adalah memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Gabungan antara pelayanan yang handal, profesionalisme, teknologi serta didukung oleh pengelolaan usaha serta pemasaran yang mengena pada sasaran.

Perusahaan mendukung sepenuhnya pembangunan di Indonesia dengan memberikan pelayanan terbaik serta menghasilkan produk yang bermutu tinggi. Perusahaan berusaha meningkatkan citra sebagai perusahaan yang bergerak dibidan g pakaian dan celana yang terkemuka dengan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Hal tersebut sesuai dengan moto perusahaan, yakni “menjadi nomor 1 dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan dan pelanggan adalah aset perusahaan”.

(6)

Visi, Misi dan Nilai Perusahaan

Visi: “menjadi perusahaan kelas dunia dan memiliki merek terkemuka melalui inovasi dan kerja sama jangka panjang”.

M isi: ” perusahaan yang terdiri dari orang-orang yang peduli, untuk membuat pelanggan merasa bahagia dan bangga dalam memakai produk perusahaan.

Value (nilai): integritas, peduli, kerja sama tim, dan dinamis.

Kebijakan Mutu

Perusahaan tentunya memiliki kebijakan mutu dalam perusahaan. Dimana kebijakan mutu tersebut telah ditetapkan dalam intent strategic (pernyataan strategi) yang terdiri dari:

1. WBAWI: What Bussiness are We In (bidang bisnis yang ditekuni perusahaan) “sistem global manufaktur, merek khusus, dan retail dalam industri apparel”.

2. Strategy:

ƒ Efisiensi tinggi

ƒ Kesamaan nilai terhadap pelanggan, karyawan dan pemegang saham ƒ Pencetus tren yang didukung oleh pengadaan terbaik secara global ƒ Fleksibel dan respon yang cepat didukung oleh IT yang handal ƒ Karyawan berbakat dan pemimpin terbaik

(7)

Lokasi Perusahaan

Lokasi PT. Bina Busana Internusa terbagi menjadi 2 tempat sebagai berikut : 1. PT. Bina Busana Internusa I atau Private Label Division

Jl. Inspeksi Cakung Drain Semper Timur Cakung Cilincing Jakarta 14260 Indonesia

Telepon (021) 44833077 Faksimili (021) 44833078

2. PT. Bina Busana Internusa II atau Branded Division & HO Jl. Pulo Buaran II Blok Q No 1

Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta 13920 Indonesia

Telepon (021) 46828820

Faksimili (021) 4616086, 46825935

Dengan fokus penulisan Laporan Skripsi ini pada PT. Bina Busana Internusa II atau Branded Division & HO.

S truktur Organisasi

Kerja sama yang baik pada semua tingkatan mulai dari tingkat tertinggi sampai tingkat terendah dalam suatu perusahaan sangat mempengaruhi terciptanya hubungan kerja yang baik dalam perusahaan. Di samping hal tersebut, kerja sama yang baik pada semua tingkatan menjadi salah satu syarat terbentuknya suatu organisasi yang tersusun rapi. Hal tersebut dikarenakan organisasi yang tersusun rapi akan menunjang keberhasilan suatu perusahaan.

(8)

Struktur organisasi bersifat fungsional karena lebih jelas pembagian tugas dan job descriptionnya. Dimana pada dasarnya, tiap-tiap bagian ditangani oleh orang-orang yang benar-benar kompeten dan telah cukup lama memiliki pengalaman dibidangnya masing-masing berdasarkan spesalisasi yang dimilikinya.

Perusahaan dipimpin oleh seorang Presiden Komisaris. Dimana di bawahnya ada CEO yang membawahi beberapa divisi, yakni Marketing Operation, Supply Chain Management, dan General Support Administration. Divisi-divisi tersebut masing-masing membawahi beberapa departemen, seperti Marketing Branded, Marketing Communication, Procurement, PPIC, Factory, Distribution Center, Personal and GA, HRD, Finance and Administration, Management Development, dan IT.

(9)

COMMISSARY CEO DIVISION DEPARTEMENT SUB DEPT. SECTION Prescomm CEO Marketing Marketing Merchandiser Comm. Operation Branded

Designer

Secretary A/O: Sales

SFA Operation SFA Operation

Store Operation

Market Research Marketing Market Analyst

Communication

Visual Merch

Supply Chain Procurement Procurement Management PPIC PPC W/H Material Subcon Production Engineering Factory QC Production Cutting Sewing Finishing Dist. Center W/H FG FGC

Personnel & GA Pers. Adm. SFA

HRD Pers. Adm.

Manufacturing General Support Finance & AP & Treasury Pers. Adm. Administration Administration Office Accounting GA

AR Controller Mechanical &

Elec. Legal Management Quality Development Assurance Strategic Internal Management Consultant IT Application & Developer

Development

Database Adm.

Technical Support Gambar 1.1 Struktur Organisasi

(10)

Keterangan:

ƒ CEO = Chief Executive Officer ƒ Sales Exec. = Sales Executive

ƒ A/O: Sales = Account Officer Sales

ƒ SFA Operation = Sales Fashion Affair Operation ƒ Visual Merch. = Visual Merchandiser

ƒ PPIC = Production Plan Inventory Control

ƒ PPC = Production Plan Control

ƒ W/H Material = Warehouse material

ƒ Subcon = Subcontract

ƒ QC = Quality Control

ƒ W/H FG = Warehouse Finish Good

ƒ FGC = Finish Good Controller

ƒ Dist. Center = Distribution Center

ƒ Pers. Adm SFA = Personalia Administration Sales Fashion Affair

ƒ GA = General Affair

ƒ Mechanical & Elec. = Mechanical & Electronic

ƒ HRD = Human Resources Development

ƒ AP and Treasury = Account Payable and Treasury ƒ AR Conroller = Account Receivable

(11)

Job Description

Uraian tugas dari masing-masing departemen yang ada dalam struktur organisas i perusahaan akan dijelaskan di bawah ini :

1. Departemen Marketing Branded bertugas :

ƒ Bertanggung jawab atas pencapaian KPI (Key Performance Indicator) departemen

ƒ Membuat atau memperbaiki konsep new brand supaya memiliki konsep yang jelas

ƒ Membuat arahan koleksi musiman bagi tiap merek, dimulai dengan warna, bahan, detail dan style sampai menjadi master sample

ƒ Mengadakan riset market mengenai trend dan eksplorasi future opportunity ƒ Mengelola sample room dan memimpin ”tim kreatif”

ƒ People and organization development

ƒ Membuat SOP (Standard Operasional Procedure) pembuatan style dari masing-masing artikel

ƒ Membuat 1 Year dan 5 Years Policy (anggaran dan perencanaan kegiatan) ƒ Melaksanakan PDCA (Plan Do Check Act)

ƒ Membuat konsep visualisasi product

2. Departemen Marketing Communication bertugas : ƒ Bertanggung jawab atas pencapaian KPI departemen

ƒ Merencanakan serta membuat marketing activity plan dan objectives per tahun bersama dengan masing-masing Brand Head, melalui :

o Evaluasi dan analisis program-program Marketing Communication tahun sebelumnya

(12)

o Analisis dan evaluasi brand concept

o Analisis dan develop program Marketing Communication serta memperkirakan anggarannya

o M engimplementasikan, memonitor, mengontrol, dan mengevaluasi program Marketing Communication

o M onitoring dan mengontrol pelaksanaan PDCA 3. Departemen Procurement bertugas :

ƒ Bertanggung jawab atas pencapaian KPI departemen ƒ Bertanggung jawab atas pemenuhan pengadaan bahan ƒ Membuat purchase order yang akan dikirim ke supplier ƒ Mengatur perjanjian jual beli dengan supplier

ƒ Melakukan proses transaksi dan pembayaran 4. Departemen PPIC bertugas :

ƒ Bertanggung jawab atas pencapaian KPI departemen ƒ Mengkoordinir pekerjaan supervisor di departemen PPIC

ƒ Memonitor kelancaran proses produksi agar agar sesuai dengan perencanaan produksi dan perencanaan pengiriman

ƒ Memberikan laporan produksi bulanan

ƒ Bertanggung jawab atas pengembangan kemampuan atau keahlian bawahan ƒ Memonitor proses di PPC

ƒ Memonitor kelengkapan kuantitas dan dokumen garmen yang akan dikirim ƒ Memastikan hasil kerja di PPC berjalan sesuai rencana

ƒ Memberikan penambahan wawasan dan keahlian bawahannya ƒ Melakukan perhitungan terhadap kapasitas produksi

(13)

ƒ Melaksanakan PDCA 5. Departemen Factory bertugas :

ƒ Bertanggung jawab atas pencapaian KPI departemen

ƒ Bertanggung jawab atas pencapaian target sesuai dengan visi dan misi perusahaan

ƒ Koordinasi dengan seluruh bagian atau divisi supaya produk dapat selesai tepat waktu

ƒ Membuat anggaran tahunan dan 3 tahunan ƒ Coaching dan konseling bawahan

ƒ Membuat project improvement

6. Departemen Distribution Center bertugas :

ƒ Bertanggung jawab atas pencapaian KPI departemen ƒ Membuat planning product development

ƒ Membuat 1 year dan 5 year policy ƒ Melaksanakan PDCA

ƒ Mengelola dan mengkoordinasi kekuatan penjualan ƒ People development

ƒ Membina hubungan relasi yang baik dengan channel dan customer ƒ Bertindak dengan cepat dalam memutuskan barang yang sudah aging 7. Departemen Personal and GA bertugas :

ƒ Bertanggung jawab atas pencapaian KPI departemen

ƒ Membuat laporan berkala mengenai jumlah karyawan (bulan-triwulan-tahun) ƒ Memeriksa absensi karyawan untuk penggajian

(14)

ƒ Melaksanakan dan mengawasi jalannya pelaksanaan peraturan-peraturan perusahaan

ƒ Melaksanakan coaching dan konseling bagi karyawan yang bermasalah ƒ Menyusun Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) dan dana pensión

ƒ Melaksanakan program asuransi bagi seluruh aset perusahaan (kendaraan, kecelakaan diri, kebakaran)

ƒ Mengatur, mengawasi pemberian izin pengobatan karyawan, menyediakan obat-obatan sesuai kebutuhan karyawan

ƒ Melaksanakan pengurusan dan pengontrolan atas surat-surat izin yang dibutuhkan perusahaan, termasuk perpanjangannya

ƒ Mengkoordinir karyawan yang ada sehingga diperoleh kerja sama yang kuat ƒ Melakukan pengontrolan atau pengecekan atas biaya-biaya operasional

sehari-hari

ƒ Membuat 1 year policy dan 5 years policy (anggaran dan perencanaan kegiatan)

ƒ Kontrol biaya dan anggaran

ƒ Monitoring dan mengontrol pelaksanaan PDCA

ƒ Monitoring jadwal pemeliharaan gedung dan kendaraan ƒ Memesan bunga, parcel, dan lain-lain

8. Departemen HRD bertugas :

ƒ Bertanggung jawab atas pencapaian KPI departemen ƒ Organizational design or development

ƒ Recruitment management

(15)

ƒ Performance management

ƒ Develop and evaluation HRM (Human Resources Management) System ƒ Reward management

ƒ Human resource-PDCA

9. Departemen Finance and Administration bertugas : ƒ Bertanggung jawab atas pencapaian KPI departemen ƒ Penerimaan kas dari hasil penjualan tunai

ƒ Pelunasan piutang dan klaim ƒ Penyetoran kas harian ke bank

10. Departemen Management Development bertugas : ƒ Bertanggung jawab atas pencapaian KPI departemen

ƒ Menentukan rencana strategis manajemen dan mengatur implementasi untuk perkembangan perusahaan

ƒ Menentukan jenis sistem quality assurance yang akan digunakan oleh perusahaan

ƒ Melakukan maintenance atau perpanjangan terhadap sistem quality assurance yang telah berjalan

ƒ Monitoring dan mengontrol pelaksanaan PDCA 11. Departemen IT bertugas :

ƒ Bertanggung jawab atas pencapaian KPI departemen

ƒ Menyusun policy, activity dan anggaran untuk pencapaian KPI tersebut ƒ Menyusun kebutuhan training yang diperlukan oleh setiap anggota tim di

departemen IT dan memastikan setiap anggota tim mendapatkan training sesuai kebutuhan

(16)

ƒ Melakukan monitoring terhadap kinerja personal in charge (PIC) yang

bertanggung jawab langsung pada application & development dan infrastruktur ƒ Memberi solusi kebutuhan IT untuk menunjang perkembangan perusahaan ƒ Member coaching dan konseling kepada PIC infrastruktur dan application &

development dan memastikan coaching dan konseling berjalan di setiap bagian tersebut

ƒ Monitoring dan mengontrol pelaksanaan PDCA

Perkembangan Bisnis Perusahaan

Perusahaan berbisnis secara own store atau showroom dengan membuka outlet baju sendiri dan juga bekerja sama secara konsinyasi dengan counter baju yang berlokasi di Jakarta maupun di luar kota Jakarta. Perusahaan memiliki counter yang tersebar di seluruh Indonesia, dimana 70% adalah matahari departement store. Jumlah counter adalah 40 counter yang berlokasi di Jakarta dan 70 counter yang berlokasi di luar Jakarta. Dengan rincian dan lokasi produk pada tabel berikut:

(17)

Tabel 1.1 Counter di Jakarta dan M erek yang Ditawarkan

No. Counter Jakarta V HM S M CK VD L VH AP Promo

1 Keris Puri

2 Java Thamrin

3 Golden Sahari

4 Golden Tendean

5 Sarinah Thamrin

6 Sogo Kelapa Gading

7 Sogo Senayan

8 Sogo Pondok Indah

9 Galeri Blok M

10 Galeri Pasar Baru

11 M ds Arion 12 M ds Atrium 13 M ds Citraland 14 M ds Cilandak 15 M ds Serpong 16 M ds Detos 17 M ds Karawang 18 M ds Kramat Jati 19 M ds Karawaci 20 M ds Eka Lokasari 21 M ds M etropolitan 22 M ds Pondok Gede 23 M ds Cibubur 24 Centro Semanggi 25 M etro PIM 26 M etro Senayan 27 M etro Taman A 28 Pasaraya Grande 29 Pasaraya Sultan 30 Ramayana Bintaro 31 Ramayana Depok

32 Rimo Gajah M ada

33 Yogya Cimanggu

34 Seibu Grand Indonesia

(18)

Tabel 1.1 Counter Jakarta dan M erek yang Ditawarkan (lanjutan)

No. Counter Jakarta V HM S M CK VD L VH AP Promo

36 Parisian TA

37 Star KGM

38 Star Serpong

39 M etro Pasific Place

40 M ds Sinar Bogor

Sumber: PT BBI (2008)

Tabel 1.2 Counter di Sumatera dan M erek yang Ditawarkan

No. Counter S umatera V HM S M CK VD L AP VH Promo

1 Chandra M etro

2 Chandra Tj. Karang

3 Chandra Teluk King

4 M ds Katini Lpg 5 Diamond 6 JM Grand 7 M ds Palembang 8 M ds M all Batam Center 9 M ds Nagoya Hill 10 M ds Jambi 11 M ds M edan Fair 12 M ds Paladium 13 M ds M edan M all 14 M ds Thamrin 15

Sogo Sun Plaza

M edan 16 Suzuya M edan 17 M ds Binjai 18 Suzuya Padang 1 19 Suzuya Padang 2 20 M ds Padang 21 M ds Citra Pknbr 22 M ds SKA 23 OS Pekan Baru

24 M ega 2 Pekan Baru

(19)

Tabel 1.3 Counter di Jawa Tengah dan M erek yang Ditawarkan

No. Counter Jawa Tengah V HM S M CK VD L AP VH Promo

1 M ds Grand Solo 2 M ds Solo Square 3 M ds Singosaren 4 M ds M all Yogya/ M ds M alioboro 5 Galeria Yogya 6 M ds Simpang Lima 7 M ds Java M all

8 Sri Ratu Pemuda

9 Centro Ambarukmo

Sumber: PT BBI (2008)

Tabel 1.4 Counter di Jawa Barat dan M erek yang Ditawarkan

No. Counter Jawa Barat V HM S M CK VD L AP VH Promo

1 Galeria BIP Bandung

2 M ds Grage Cirebon

3 M etro BSM

4 Yogya Grand Cirebon

5 Yogya Griya 6 Yogya Kepatihan 7 Yogya Sukabumi 8 Yogya Sunda 9 Yogya Bandung 10 Yogya Riau 11 Yogya Ciwalk 12 Yogya Tasik 13 Asia Tasik Sumber: PT BBI (2008)

(20)

Tabel 1.5 Counter di Jawa Timur dan Bali dan M erek yang Ditawarkan

No. Counter Jatim dan Bali V HM S M CK VD L AP VH Promo

1 M ds Ps Besar M alang

2 M ds M atos

3 Sarina

4 M ds Tunjungan Plaza 5 Sogo Tunjungan Plaza

6 Sogo Galaxi 7 M ds Royal 8 M ds Pakuan 9 M ds Gal SBY 10 Big Top 11 M ds Kuta Bali 12 M ds Duta Bali 13 Sogo Nusa 2 14 Sogo Discovery

15 O.S Bandara Bali

Sumber: PT BBI (2008)

Tabel 1.6 Counter di Kalimantan dan Sulawesi dan M erek yang Ditawarkan

No. Counter Kal dan S ulawesi V HM S M CK VD L AP VH Promo

1 M ds Balikpapan 2 M ds Samarinda 3 M ds Banjarmasin 4 M ds M akasar 5 Lotus M akasar 6 M ds Panakukang 7 M ds Pontianak 8 M ega M as M enado 9 M ds M enado Boulevard Sumber: PT BBI (2008)

(21)

Jumlah own store perusahaan saat ini adalah 11 outlet pada lokasi berikut dengan rincian masing-masing merek pada outlet tertentu:

Tabel 1.7 Lokasi Own Store dan M erek yang Ditawarkan

No. Own Store Brand

1 Atrium Senen HM

Jln. Senen Raya no 135 Jak-Pus

2 Artha Gading V,VD,HM

Jln. Rukan Artha Gading Niaga C

Klp Gdg Barat Jak-Ut

3 Kawasan Industri Pulo Gadung V, HM , VD,L, VH, AP Jln. Pulo Buaran 2 blok Q no 1

5 M all SKA Pekan Baru HM ,V,VD

Jln. Soekarno Hatta Arengka, Pekanbaru

6 M all SKA Pekan Baru Lyla,SM

Jln. Soekarno Hatta Arengka, Pekanbaru

7 Cibubur Junction HM ,V,VD

Jln. Jambore no1 Cibubur

8 M all Panakukang V

Jln. Boulevard M akassar 9 M all M etropolitan extention (Bekasi) V,VD

Jln. Kyai Haji Nurali bekasi 10 M all M etropolitan extention (Bekasi) HM

Jln. Kyai Haji Nurali bekasi

11 M argo City HM ,V

Jln. M argonda Raya Kota Depok

12 Pasific Place C-Kent

Jln. Sudirman Jakbar

(22)

Keterangan tabel : ƒ V = Valino ƒ HM = Harry M artin ƒ SM = Sierra M orena ƒ CK = C-Kent ƒ VD = Valino Donna ƒ L = Lyla ƒ VH = Van Huesen ƒ AP = Arnold Palmer Produk Perusahaan

Perusahaan bekerja sama dengan para supplier terkemuka di Indonesia untuk memenuhi pakaian jadi bagi pria dan wanita, dengan bahan baku utamanya adalah kain, interlining dan aksesoris. Adapun jenis produk yang diproduksi sendiri adalah kemeja bagi kalangan menengah ke atas, kaos polo dan celana. Untuk produk lainnya, perusahaan melakukan subkontrak dengan perusahaan lain. Pada produk pakaian terdapat beberapa tingkatan sub brand yang ditentukan dari ukuran, main label, fitting pakaian, bahan kain yang digunakan dan cara menjahit pakaian terebut. Berikut ini akan dijelaskan lebih detail mengenai produk-produk perusahaan, antara lain:

1. Kemeja Valino

Product knowledge Valino adalah sebagai berikut (dengan range harga Rp.179.000,00 - 499.000,00 untuk keseluruhan produk):

(23)

Tabel 1.8 Product Knowledge Valino

Category Sub Brand Material

M ilan CVC 60%C,40%P & 70%C,30%P Napoli CVC 60%C,40%P & 70%C,30%P Grande CVC 70%C,30%P & 100%C Grande Junkies CVC 70%C,30%P & 100%C Gold Slim 100%C & 2Poly C

Shirt

Gold Regular 100%C & 2Poly C

Pant - Poly Viscose

Tie - 100%P & 100%Silk

Belt - Leather

Sumber: PT BBI (2008)

2. Kemeja Harry M artin

Product knowledge Harry M artin adalah sebagai berikut (dengan range harga Rp.119.000,00 – 1.000.000,00 untuk keseluruhan produk):

Tabel 1.9 Product Knowledge Harry M artin

Sub brand Category Material

Shirt 100%C Trouser Poly Viscose Tie Jaquard Premier

Suite Poly Viscose Shirt CVC

Trouser Polyester Tie Poly Jaquard Classic Jacket Polyester Shirt CVC Active Trouser 100%C Leisure Shirt 100%C Sumber: PT BBI (2008) 3. Kemeja C-Kent

Product knowledge C-Kent adalah sebagai berikut (dengan range harga Rp.149.000,00 – 359.000,00 untuk keseluruhan produk):

(24)

Tabel 1.10 Product Knowledge C-Kent

Category Sub Brand Material

Slim Fit Custom Fit Shirt Loose Fit 100%C Import Fabric Chinos 100%C Pant Trouser 100%P & 100%C Tie - 100%P & 100%Silk

Sumber: PT BBI (2008)

4. Sierra M orena

Product knowledge Sierra M orena adalah sebagai berikut (dengan range harga Rp.109.000,00 – 299.000,00 untuk keseluruhan produk):

Tabel 1.11 Product Knowledge Sierra M orena

Category Sub Brand Material

Galante CVC Slim CVC & 100%C Shirt

Verano CVC Formal Pant 100%P &100%C Chinos 100%C Pant

Denim Pant Denim

Tie - 100%P &100%Silk

Sumber: PT BBI (2008)

5. Van Heusen

Product knowledge Van Heusen adalah sebagai berikut (dengan range harga Rp.229.000,00 – 629.000,00 untuk keseluruhan produk):

(25)

Tabel 1.12 Product Knowledge Van Heusen

Sumber: PT BBI (2008)

6. Arnold Palmer

Product knowledge Arnold Palmer adalah sebagai berikut (dengan range harga Rp.249.000,00 – 700.000,00 untuk keseluruhan produk):

Tabel 1.13 Product Knowledge Arnold Palmer

Sub Brand Category Material

Platinum Polo Shirt Jaquard (Italy) Polo Shirt Jaquard Gold

Shirt 100%C (European fabric) Polo Shirt Jaquard

Active

Trouser 100%C Charge Polo Shirt Jaquard

Shirt Cotton Linen & 100%C Arnie Jeans

Trouser Denim

Sumber: PT BBI (2008)

7. Pakaian M uslim Lyla

Product knowledge Lyla adalah sebagai berikut (dengan range harga Rp.129.000,00 – 699.000,00 untuk keseluruhan produk):

Category Sub Brand Material

Cotton Rich CVC 60%C,40%P & 70%C, 30%P 100% Cotton 100%C (European cotton)

Platinum 100%C & 2 Poly C Shirt

Relax Linen, Cotton Linen

Pant - Poly Viscoe

(26)

Tabel 1.14 Product Knowledge Lyla

Category Sub Brand Material

Blouse Tunic Knitting, 100%C & Polyester Blouse,

Regular Moslem Wear

Abaya Ethnic Polyester, Cotton Blouse, Office

Moslem Wear

Blazer/Semi Blazer Polyester Basic Knitting Tunic Knitting Knitting Knitting Kombinasi Rib(Kaos) Regular 100%C Pant Denim Regular Skirt Denim 100%C & Denim Gamish - Polyester Sumber: PT BBI (2008) 8. Valino Donna

Product knowledge Valino Donna adalah sebagai berikut (dengan range harga Rp.199.000,00 – 449.000,00 untuk keseluruhan produk):

Tabel 1.15 Product Knowledge Valino Donna

Sub

Brand Category Material

Shirt Pant Skirt Grey Blazer CVC 70%C,30%P & 100%C Shirt Pant Skirt Gold Blazer

100%C & 100% Chiffon & 100% Satung

Sumber: PT BBI (2008)

9. Creactive Gear

M erupakan jenis merek yang menyediakan apparel, dimana semua pakaian dan perlengkapan kerja disediakan dengan lengkap dan akan dibuat sesuai dengan

(27)

pesanan dan biasanya berupa kemeja atau seragam karyawan perusahaan, sehingga dapat di request secara pribadi rancangan yang diinginkan perusahaan yang memesan. Jadi contohnya jika suatu perusahaan memesan apparel untuk satpam, maka PT. Bina Busana Internusa akan menyediakan mulai dari seragam, sampai pada perlengkapan seperti peluit, pentungan, borgol dan lainnya sesuai dengan keinginan perusahaan. Untuk lebih rincinya merek Creactive Gear menerima pesanan pembuatan kemeja formal, celana baik untuk pria maupun wanita, baju kerja untuk dinas lapangan, baju kerja untuk promosi, pakaian wanita (seperti blouse, blazer, rok), seragam security baik PDH (Pakaian Dinas Harian) dan PDL (Pakaian Dinas Lapangan), baju safari yang biasanya satu stel untuk pakaian supir atau protecom hingga semi jas. Dengan pemesanan minimum untuk pelanggan baru adalah 150 – 200 pcs dan untuk pelanggan dapat melakukan pesanan minimal 100 pcs.

(28)

Berikut adalah logo perusahaan dan logo masing-masing produk:

Gambar 1.2 Logo dan M erek Produk Perusahaan

Gambar

Gambar 1.1 Struktur Organisasi
Tabel 1.1 Counter di Jakarta dan M erek yang Ditawarkan
Tabel 1.1 Counter Jakarta dan M erek yang Ditawarkan (lanjutan)
Tabel 1.3 Counter di Jawa Tengah dan M erek yang Ditawarkan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pemakaian crospovidone sebagai bahan penghancur memiliki kelebihan antara lain dapat menyebabkan hancurnya tablet dalam waktu lebih cepat dengan konsentrasi rendah, tidak

Bina Megah Indowood ini menjadi produsen lantai kayu utama dan eksportir dengan jangkauan global yang luas, penulis tertarik untuk meneliti “ Pengaruh Nilai Kepemimpinan

Pada 2012-2016, kerugian yang dialami perusahaan akibat peristiwa yang terjadi yang telah dijelaskan dalam latar belakang membuat perusahaan harus mengelola asetnya untuk