• Tidak ada hasil yang ditemukan

+ = R R γ P II.3 Beberapa Percobaan dengan Soap Films Soap film yang diregangkan sepanjang kawat. Berbentuk planar, karena tekanan di kedua

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "+ = R R γ P II.3 Beberapa Percobaan dengan Soap Films Soap film yang diregangkan sepanjang kawat. Berbentuk planar, karena tekanan di kedua"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Bab II KAPILARITAS

(CAPILLARITY) (CAPILLARITY) Oleh :

NISA NURINA VALERIE 1406 201 809

Bab II. Kapilaritas (Capillarity)

II.1 Tegangan Permukaan dan Energi Bebas Permukaan II.2 Persamaan Young dan Laplace

II.3 Beberapa Percobaan dengan Soap Films II.4 Kenaikan Kapiler (Capillary Rise) II.5 Metode Maximum Bubble Pressure II.6 Metode Drop Weight

II.7 Metode Cincin (Ring Method) II.7 Metode Cincin (Ring Method) II.8 Metode Wilhelmy Slide

II.9 Metode Berdasarkan Bentuk Tetesan atau Gelembung a. Metode Pendant Drop

b. Metode Sessile Drop atau Bubble Method

II.10 Dynamic Methods untuk Pengukuran Tegangan Permukaan a. Flow Methods

b. Capillary Waves

II.11 Nilai Tegangan Permukaan dari Berbagai Metode

Contoh kapilaritas yang paling umum adalah meniskus dan tetesan yang

terbentuk dari cairan di dalam udara atau di dalam cairan lain dan film tipis

yang membentuk gelembung sabun.

Karena ini berhubungan dengan bentuk keseimbangan, kapilaritas menduduk i

tempat dalam kerangka termodinamika – berhubungan dengan perilaku makroskopik dan statistik dari antarmuka dibandingkan dengan detail struktur II.1 Tegangan Permukaan dan Energi Bebas Permukaan

makroskopik dan statistik dari antarmuka dibandingkan dengan detail struktur molekularnya.

Tegangan permukaan merupakan sifat dari cairan terhadap udara sehingg a

membuatnya bertindak seolah-olah dilapisi oleh selaput tipis.

Molekul di dalam cairan saling berinteraksi satu sama lain dengan m

olekul-molekul lain dari segala sisi, sedangkan olekul-molekul di sepanjang permukaan hanya dipengaruhi oleh molekul yang berada di bawahnya.

Interaksi molekul dalam zat cair diseimbangkan oleh gaya tarik yang sama ke

segala arah.

Molekul pada permukaan cairan mengalami ketidakseimbangan gaya sehingga muncul energi bebas pada permukaan tersebut.

Energi yang timbul pada antarmuka Energi yang timbul pada antarmuka dua fluida tersebut disebut sebagai

energi bebas permukaan.

Jika salah satu fluida berupa gas dengan cairan maka yang terukur adalah tegangan permukaan.

Jika permukaan yang diamati adalah antarmuka dua cairan maka yang terukur adalah tegangan antarmuka.

Salah satu cara untuk mengilustrasikan tegangan permukaan, γ γγ γ, sebagai gaya per satuan panjang, adalah soap film datar yang diregangkan sepanjang kawat

(2)

sebesar γl. Kerja yang dilakukan sepanjang jarak, dx, adalah

apabila tegangan permukaan, γ γγ γ, muncul sebagai kerja yang dilakukan per u nit

luas permukaan, maka dimana dA = l dx. dx l γ = kerja

dA γ = kerja

luas permukaan, maka dimana dA = l dx.

Tegangan permukaan diukur dalam satuan SI, N/m atau J/m 2

, dan dalam satuan

cgs, dyne/cm atau erg/cm 2

.

dA γ = kerja

Ilustrasi kedua yang menyangkut soap film adalah gelembung sabun. Tegangan permukaan dianggap sebagai bentuk dari energi per satuan luas permukaan. Dengan tidak adanya medan gravitasi, gelembung sabun berbentuk bulat, sebagai bentuk luas permukaan minimum untuk memberikan volume terkecil.

Sebuah gelembung sabun dengan jari-jari, r, energi bebas permukaan totalnya adalah 4π ππ πr

2

γ γγ γ. Apabila

jari-jari berkurang sebesar dr, maka energi bebas

permukaannya menjadi 8π ππ πrγ γγ γ dr. permukaannya menjadi 8π ππ πrγ γγ γ dr. Karena penyusutan menurunkan energi permukaan,

cenderung diseimbangkan dengan perbedaan

tekanan, ∆ ∆∆ ∆P, yang melewati film, sehingga kerja terhadap perbedaan tekanan ∆ ∆∆ ∆P 4π ππ πr

2

dr sebanding

dengan penurunan dari energi bebas permukaan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa semakin kecil gelmbung, maka tekanan udara di dalam gelembung akan semakin besar dibandingkan dengan tekanan udara di luar gelembung.

Beberapa gejala tegangan permukaan : • Embun atau titik-titik air hujan

Tegangan permukaan memberikan bentuk

bulat, karena bentuk ini mempunyai luas permukaan terkecil.

• Pembentukan tetesan-tetesan

Air keluar dari kran mengumpulkan massanya sampai titik dimana tegangan permukaan tidak dapat menahannya pada kran. Tegangan permukaan membentuk

tetesan yang bulat. Tetesan ini akan jatuh dan pecah menjadi tetesan-tetesan, karena adanya gaya gravitasi.

• Gelembung-gelembung sabun

Gelembung-gelembung tidak dapat

terbentuk dari air biasa karena air mempunyai tegangan permukaan yang

sangat tinggi, tetapi penggunaaan surfaktan dapat menurunkan tegangan permukaan.

• Emulsi

Minyak tidak akan bercampur dengan air secara spontan, tetapi surfaktan mempermudah terbentuknya

tetesan-tetesan kecil minyak dalam air, atau sebaliknya.

(3)

• Water Strider

Serangga kecil dapat berjalan di atas air karena beratnya tidak cukup untuk

menembus permukaan air. • Benda mengapung

Jika diletakkan pelan-pelan, benda kecil dapat mengapung di atas permukaan air walaupun densitasnya bebarapa kali lebih besar daripada densitas air.

II.2 Persamaan Young dan Laplace

Persamaan Young dan Laplace menguraikan perbedaan tekanan, ∆ ∆∆ ∆P, pada meniskus antara dua cairan. Umumnya, perlu untuk menentukan jari

-jari

lengkungan, R 1

dan R 2

, untuk menggambarkan suatu permukaan lengkung. ( )( ) ( ) ∆P Work Work ∆ dz xy dx y dy x γ dx y dy x xy dy y dx x A = + = + = − + + = 2 2 2 1 1 1 atau atau ∆P Work R dz y dy R y dz R dy y R dz x dx R x dz R dx x dz xy = = + + = = + + = Young Laplace

Persamaan dasar dari kapilaritas |

(4)

| ¹ | \ | + = 2 1 1 1 R R γ ∆P

II.3 Beberapa Percobaan dengan Soap Films Soap film yang diregangkan sepanjang kawat.

Berbentuk planar, karena tekanan di kedua sisi kawat sama.

Ilustrasi dari persamaan Young dan Laplace. Ilustrasi dari persamaan Young dan L aplace.

Hubungan antara tekanan di dalam gelembung sabun bulat dan jari-jari kelengkungannya.

Soap film silinder.

Tekanan di kedua sisinya sama, sehingga ∆ ∆∆ ∆P-nya nol. II.4 Kenaikan Kapiler (Capillary Rise)

Apabila cairan membasahi bejana, maka permukaan cairan akan berbentuk cekung, dimana tekanan dalam cairan lebih kecil daripada tekanan pada fasa gas.

Apabila cairan tidak membasahi bejana, maka permukaan cairan akan berbentuk cembung.

Misalnya :

Tabung yang berisi air memperlihatkan kenaikan

kapiler positif, dimana air menempel pada sisi tabung yang menyebabkan permukaannya sedikit

naik.

Tabung yang berisi raksa memperlihatkan

kenaikan kapiler negatif, dimana raksa ditarik sejauh mungkin dari dinding tabung yang

menyebabkan permukaannya sedikit turun. r gh r P γ ρ γ 2 2 = ∆ = ∆

Karena kedua jari lengkungan sebanding satu sama lain dan terhadap jari-jari kapiler, maka persamaan Young-Laplace menjadi

r gh θ γ ρ cos 2 = ∆

Apabila cairan bertemu dengan dinding kapiler pada suatu sudut θ θθ θ, dan jika

meniskus masih dianggap berbentuk bulat, maka R 2

(5)

= r/cos θ θθ θ, karena R 1

= R 2 ,

maka persamaan menjadi

Masih disumsikan bahwa kapiler adalah potongan penampang lintang berbentuk lingkaran sehingga bentuk meniskus digambarkan seperti gambar di samping.

R 1

mengayun pada bidang kertas, dan R 2

berada

tegak lurus dengan kertas, sehingga diperoleh

Persamaan tersebut juga digunakan untuk metode Wilhelmy Slide, yaitu dengan menurunkannya menjadi ( ) ( ) + + + = ∆ 2 1 2 2 3 2 ' 1 ' ' 1 " y x y y y gy γ ρ θ sin 1 2 − = | ¹ | \ | a h

Berat total dari kolom cairan dalam kapiler dihitung dengan persamaan Diasumsikan bahwa meniskus menggantung pada dinding kapiler dan beratnya

(6)

didukung oleh komponen vertikal dari tegangan permukaan, γ γγ γ cos θ θθ θ, dikali n

dengan lingkar penampang lintang kapiler, 2π ππ π . θ γ π cos 2 r W =

Metode ini biasanya dianggap sebagai metode yang paling akurat dibandingkan metode yang lainnya, sebagian karena teori telah terpecahkan secara seksama dan sebagian karena variabel percobaan dapat dikontrol secara mudah.

Untuk hasil yang paling akurat, cairan perlu membasahi dinding kapiler

sedemikian rupa sehingga tidak ada ketidakpastian dalam sudut kontak nya.

Karena ketransparanannya dan dibasahi oleh hampir semua cairan, maka

biasanya digunakan gelas kapiler. Gelas harus sangat bersih, dan kapilernya

harus vertikal secara akurat.

II.5 Metode Maximum Bubble Pressure

Metode ini digunakan untuk mengukur tegangan permukaan dengan ca ra

mengukur tekanan maksimum dari tiap gelembung. Pengukurannya tidak tergantung pada sudut kontak dan dapat dilakukan dengan cepat

II.6 Metode Drop Weight

Metode ini digunakan untuk mengukur tegangan permukaan cairan-udara dan antarmuka cair-cair, yaitu dengan mengukur berat per tetesan yang jatuh.

Tetesan adalah sejumlah kecil volume zat cair, yang secara keseluruh an atau

hampir keseluruhan dikelilingi oleh permukaan bebas.

Cara termudah untuk membentuk tetesan adalah dengan membiarkan zat cair

untuk mengalir perlahan dari tabung vertikal yang berdiameter kecil. Ketika untuk mengalir perlahan dari tabung vertikal yang berdiameter kecil. Ketika

bakal tetesan mencapai ukuran tertentu, akan mengakibatkan ketidakstab ilan

sehingga tetesan tersebut akan memisahkan dirinya sendiri.

Caranya adalah dengan membentuk tetesan cairan pada ujung tabung, d an

membiarkannya jatuh ke dalam bejana sampai cukup terkumpul, sehingga berat per tetesan dapat ditentukan secara akurat.

Berdasarkan hukum Tate, berat per tetesan adalah

Cara yang umum dipakai adalah menerapkan faktor koreksi, f, γ π W 2 =

f r W γ π 2 ' =

Cara yang umum dipakai adalah menerapkan faktor koreksi, f, Nilai tegangan permukaan yang diperoleh,

Perlu dicatat bahwa tidak hanya faktor koreksi yang sangat besar, tetapi jari-ja ri

ujung tetesan juga tergantung pada sifat alamiah dari cairan.

Jadi, tidak benar untuk berasumsi bahwa berat tetesan untuk dua cairan adalah perbandingan tegangan permukaan masing-masing cairan ketika digunakan

ukuran ujung tetesan yang sama. f r mg π γ 2 = f r W γ π 2 ' =

II.7 Metode Cincin (Ring Method)

Metode ini digunakan untuk mengukur tegangan permukan atau tegan gan

(7)

antarmuka, dimana yang diukur adalah tarikan maksimum cincin pad a

permukaan cairan.

Alat yang digunakan adalah tensiometer, yaitu alat dengan cincin pl

atinum-iridium yang bergerak secara vertikal terhadap cairan dalam tabung. C incin

digantung dan dibenamkan dalam zat cair kemudian ditarik ke atas perl ahan digantung dan dibenamkan dalam zat cair kemudian ditarik ke atas perlahan

melalui permukaan zat cair. Tegangan permukaan diukur berdasarkan ga ya

maksimum yang dibutuhkan untuk menarik cincin keluar dari permuka an cairan. γ πR W W cincin tot 4 + = | | ¹ | \ | = = r R V R f p f , 3 γ

II.8 Metode Wilhelmy Slide

Pengamatan dasarnya adalah bahwa plat tipis, seperti kaca mikrosko p atau

potongan platinum foil, akan mendukung meniskus yan beratnya terukur secara statis atau oleh pemisahan yang sangat akurat dengan persamaan :

Cara yang digunakan adalah dengan menaikkan tinggi cairan secara berta hap

sampai menyentuh plat yang tergantung pada timbangan Kenaikan berat aka n

terukur. Persamaan umumnya adalah p W W

plate tot γ + =

terukur. Persamaan umumnya adalah p

W ∆

= θ γ cos

Cara tersebut dilakukan untuk menggantung plat

sedemikian rupa sehingga terbenam sebagian dan untuk menentukan antara keadaan yang kering dan yang terbenam

dalam cairan, maka berat meniskusnya ditimbang.

Cara ini bermanfaat terutama dalam mempelajari adsorpsi permukaan atau monolayer, dimana perubahan tegangan permukaan dapat terukur.

(8)

II.9 Metode Berdasarkan Bentuk Tetesan atau Gelembung • Metode Pendant Drop

• Metode Sessile Drop atau Bubble Method • Metode Sessile Drop atau Bubble Metho d

II.9 Metode Berdasarkan Bentuk Tetesan atau Gelembung

Tetesan-tetesan atau gelembung-gelembung kecil cenderung berbentuk b ula

karena kekuatan permukaan tergantung pada luas permukaannya (kuadr at

dimensi linier), sedangkan penyimpangan akibat efek gravitasi tergantung pada volume (pangkat tiga dimensi linier).

Ketika efek gravitasi dan tegangan permukaan dibandingkan, maka tegang an

permukaan dapat ditentukan dari pengukuran bentuk tetesan atau gelembu ng permukaan dapat ditentukan dari pengukuran bentuk tetesan atau gele mbung

yang dihasilkan.

• Metode Pendant Drop

Metode ini digunakan untuk mengukur tegangan permukaan dan tegangan antarmuka dari suatu tetesan berdasarkan bentuk geometri atau ukuran dari suatu tetesan yang kemudian dianalisis secara optik.

Kuantitas kebergantungan bentuk digambarkan sebagai S = d s /d e , d e adalah

diameter euatorial dan d

s

adalah diameter yang terukur pada jarak d e

naik

dari ujung tetesan. Parameter ukuran bentuk, b, dikombinasikan denga n β ββ β denan mendefnisikan H = –β ββ β(d e /) 2 . Maka

Keuntungan dari metode ini adalah penggunaan volume cairan yang sangat

kecil, dapat mengukur tegangan antarmuka yang sangat rendah dan dapat mengukur bahan yang dicairkan dengan mudah.

( ) H gd b d gd gb e e e 2 2 2 2 / ρ β ρ β

(9)

ρ γ ∆ = ∆ − = ∆ − =

• Metode Sessile Drop atau Bubble Method

Metode ini telah digunakan untuk mengukur tegangan permukaan sebagai fungsi waktu, misalnya tegangan permukaan dari logam-logam yang dicairkan dan tegangan antarmuka cair-cair.

Metode ini mengukur tegangan permukaan dan densitas dengan Metode ini mengukur tegangan permukaan dan densitas dengan

menempatkan tetesan pada permukaan padatan dan mengukur sudut kontak optiknya.

II.10 Dynamic Methods untuk Pengukuran Tegangan Permukaan • Flow Methods

• Capillary Waves • Capillary Waves

II.10 Dynamic Methods untuk Pengukuran Tegangan Permukaan

Untuk mempelajari efek relaksasi permukaan pada skala waktu yang sangat kecil, maka metode dinamika ini diperlukan.

• Flow Methods Persamaannya adalah

dimana ρ ρρ ρ adalah densitas cairan, ν νν ν adalah percepatan volume, λ λλ ( ) ( ) 2 2 2 2 2 2 2 3 / 5 1 6 24 / 37 1 4 λ π λ ρν γ r r r b app + + =

panjang gelombang, r adalah jumlah jari-jari minimum dan maksimum, dan b adalah perbedaan keduanya.

Metode oscillating jet ini tidak cocok untuk mempelajari antarmuka c

airan-udara, dan metode alternatifnya adalah berdasarkan bentuk dari kolom jatuh cairan pada tegangan permukaannya.

Karena hydrostatic head, maka percepatan liniernya meningkat dengan h,

jaraknya menjauh dari nozzle, luas penampang lintang kolom harus menurun untuk kebutuhan keseimbangan bahan. Efek tegangan permukaan ini adalah untuk mencegah penyusutan penampang lintang.

• Capillary Waves

Panjang gelombang dari suatu gelombang kecil (ripples) pada permukaan cairan tergantung pada tegangan permukaan. Berdasarkan persamaan yang diberikan oleh Lord Kelvin,

dimana ν νν ν adalah percepatan propagasi, λ λλ λ adalah panjang gelombang, dan τ ττ τ ρλ

πγ π λ

(10)

ν 2 2 2 + = g 2 2 2 3 4 2 π ρ λ πτ ρ λ γ g − =

dimana ν νν ν adalah percepatan propagasi, λ λλ λ adalah panjang gelombang, dan τ ττ τ adaah periode dari ripples.

Gelombang terukur sebagai standing waves, dan keadaannya kemungkinan menjadi statis. Unsur-unsur individu dari cairan dalam suatu daerah permukaan mengalami gerakan melingkar, dan permukaan secara berurutan diperluas dan dimampatkan.

Konsekuensinya, muncul damping walaupun dengan cairan murni sekalipun, bahkan lebih dengan lautan atau permukaan film dimana perluasan diikuti oleh perubahan tegangan permukaan dan bahan penghubung antar lapisan permukaan

.

II.11 Nilai Tegangan Permukaan dari Berbagai Metode

Data yang diberikan pada Tabel II-9 telah dipilih dengan tujua n sebagai

persediaan data untuk digunakan sebagai acuan terhadap nilai teg angan

permukaan dalam mempelajari antarmuka secara umum.

Sebagai tambahan, sejumlah nilai-nilai juga dimasukkan untuk unsur yang t ak

biasa untuk menyediakan suatu gambaran umum tentang bagaimana sifat in i

juga mencakup . juga mencakup .

Banyak dari acuan yang dikutip dalam tabel berisi sangat banyak data tambahan dari nilai tegangan permukaan pada suhu yang berbeda dan untuk cairan lain

dengan jenis yang sama. Terima Kasih ... .

Gambar

Ilustrasi dari persamaan Young dan Laplace. Ilustrasi dari persamaan Young dan L aplace.

Referensi

Dokumen terkait

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

Dimana hasil dari penelitian yang didapat penulis selama penelitian berlangsung masih ada beberapa pasien yang tidak puas terhadap kualitas pelayanan dan fasilitas

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Sistem Informasi Persediaan Barang

Bertanya yaitu kegiatan bertanya dalam pembelajaran bisa guru dengan siswa, sis- wa dengan guru, siswa dengan siswa bahkan siswa dengan orang lain (nara sum- ber) sebagai upaya

proses belajar mengajar di kelas. Perangkat pembelajaran trainer adalah salah satu wujud persiapan yang dilakukan oleh dosen sebelum mereka melakukan proses pembelajaran. Sebuah kata

Dalam proses itu penunjukan banyak ditujukan pada kader laki-laki, karena mereka menganggap kinerja dari kader laki-laki lebih unggul daripada kader wanita karena

Output yang dihasilkan yaitu berupa buku rapor yang terdiri dari laporan data siswa, laporan nilai mata pelajaran dan nilai ekstrakurikuler..