• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Kepuasan Ibu Bersalin Terhadap Pertolongan Persalinan Oleh Bidan APN Di Klinik Wipa Sei Sikambing Medan Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Tingkat Kepuasan Ibu Bersalin Terhadap Pertolongan Persalinan Oleh Bidan APN Di Klinik Wipa Sei Sikambing Medan Tahun 2015"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH BIDAN

APN DI KLINIK WIPA SEI SIKAMBING

MARDIAH AGUSTINA ROSA 145102028

KARYA TULIS ILMIAH

(2)
(3)
(4)
(5)

Tahun 2015

Abstrak

Latar Belakang : Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Untuk memenangkan persaingan, tenaga kesehatan atau bidan harus mampu memberikan kepuasan kepada para pelanggannya, misalnya dengan memberikan pelayanan kebidanan yang mutu nya lebih baik, harganya lebih murah, pelayanan lebih cepat dan lebih baik dari pada pesaingnya. Pelayanan yang lambat bisa membuat pelanggan tidak puas, walaupun dengan tingkatan yang berbeda.

Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan ibu bersalin terhadap pertolongan persalinan oleh bidan APN di Klinik Wipa Sei Sikambing Medan Pada April-Mei 2015.

Metodeologi Penelitian : Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, jumlah Sample dalam penelitian ini adalah semua ibu yang bersalin di klinik Wipa sebanyak 35 orang, diambil dengan metode Total sampling. Pengumpulan data berlangsung dari bulan April sampai dengan Mei 2015. Proses pengumpulan data melalui kuisioner.

Hasil : Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepuasan ibu bersalin terhadap pertolongan persalinan oleh bidan APN di Klinik Wipa berdasarkan bukti langsung adalah puas, berdasarkan keandalan dan jaminan adalah puas, berdasarkan daya tanggap adalah puas, berdasarkan empati adalah puas.

Kesimpulan : Kepuasan dapat ditingkatkan oleh tenaga kesehatan dengan memberikan pelayanan kepada ibu bersalin yaitu dengan memperhatikan dimensi-dimensi kepuasan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan seperti kualitas produk, harga, service quality, emotional factor, dan kemudahan. Faktor-faktor ini perlu di eksplorasi agar pelanggan merasa sangat puas dengan pelayanan yang berikan tenaga kesehatan.

(6)

Satisfaction level of Mother Maternity Against Delivery Assistance By Midwives APN In the Clinic Wipa Sei Sikambing Medan 2015.

Abstract

Background: Inthis era of globalizationof business competitionbecomesverysharp, bothin the domestic market(national) as well asininternational markets/global. Towin the competition, health workerormidwifeshould beable toprovide satisfactionto its customers, for exampleby providingmaternity servicesthatitsqualityis better, cheaper, fasterserviceand betterthan the competition. Slowservicecanmake customers dissatisfied, althoughto different degrees.

Objective: This study aimedtodetermine the level ofmaternalsatisfactiontoaid deliveryby amidwifein theclinicWipaAPNSeiSikambingMedanin April-May 2015. ResearchMethodology: The research designusedin this research isdescriptivenumber ofsamplesin this study wereall women whogive birth atthe clinicWipaas many as35 people, takenbytotalsamplingmethod. Datacollectiontook placefrom Aprilto May2015.The process of collectingdata throughquestionnaires.

Results: The results showedthe level ofmaternalsatisfactiontoaid deliveryby amidwifein theclinicAPNWipabased ondirect evidenceissatisfied, based onthe reliabilityandthe guaranteearesatisfied, based onresponsivenessissatisfied, based onempathyissatisfied.

Conclusion: The satisfaction can be improvedby health personneltoprovide services towomen giving birththat takes into accountthe dimensions ofsatisfactionand factorsthat influencesatisfactionsuch as product quality, price, service quality, emotionalfactor, and ease. These factorsneed to beexploredso that customersare very satisfiedwith the servicesthatprovidehealth personnel.

(7)

Alhamdulillahirabbila’lamiin, puji syukur kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat, terutama nikmat kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Tingkat Kepuasan Ibu Bersalin Terhadap Pertolongan Persalinan Oleh Bidan APN di Klinik Wipa Sei Sikambing Tahun 2015, sebagai tahapan awal pengajuan penelitian dalam rencana akhir pembelajaran Program Studi D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara.

Terima kasih banyak kepada orang tua penulis, Ibunda Ida dan Ayahanda Sopian, dan seluruh keluarga atas dukungannya baik berupa dukungan moril, materil, kasih sayang, dan do’a, sehingga penulis dapat memperoleh pendidikan di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan bisa menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Sains Terapan (SST).

Selain itu, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan memberikan bantuan, terutama ilmu dan pengalaman yang sangat bermanfaat kepada penulis antara lain:

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara,

2. Ibu Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Ketua Program Studi D-IV Bidan pendidik.

(8)

4. Teman-teman kelompok penelitian penulis yang telah bersama-sama berjuang dan saling memberikan semangat dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Teman-teman seperjuangan yang telah membantu dan memberi berbagai dukungan serta keceriaan selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhirnya, penulis mengharapkan masukan dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan penelitian ini dan juga untuk menambah ilmu dan pengetahuan penulis untuk masa yang akan datang.

14 Juli 2015

Penulis

(Mardiah Agustina Rosa)

(9)

LEMBAR PENGESAHAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR SKEMA ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang ... 1

B. PerumusanMasalah ... 3

C. TujuanPenelitian ... 3

D. ManfaatPenelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Pelanggan ... 6

1. Pengertian Kepuasan ... 6

2. Indikator Kepuasan ... 6

3. Keuntungan dari Memuaskan Pelanggan ... 8

4. Faktor-faktor yang Mendorong Kepuasan Pelanggan... 8

B. Mutu ... 9

1. Pengertian Mutu ... 9

2. Mutu Pelayanan Kesehatan ... 9

C. Asuhan Persalinan Normal ... 10

(10)

4. 60 Langkah Persalinan Normal ... 11

5. Kala Tiga dan Empat Persalinan ... 17

6. Manajemen Aktif Kala Tiga ... 17

D. Jadwal Kunjungan Pada Masa Nifas ... 21

BAB III KERANGKA PENELITIAN A. KerangkaPenelitian ... 24

B. DefenisiOperasional ... 25

BAB IV METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian ... 27

B. Populasidansampel ... 27

C. TempatPenelitian... 28

D. WaktuPenelitian ... 28

E. EtikaPenelitian ... 28

F. InstrumenPenelitian... 28

G. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 30

H. Pengumpulan Data ... 30

I. Pengelolaan Data ... 31

J. Analisi Data ... 31

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 32

B. Pembahasan ... 38

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 43

(11)

Tahun 2015

Abstrak

Latar Belakang : Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Untuk memenangkan persaingan, tenaga kesehatan atau bidan harus mampu memberikan kepuasan kepada para pelanggannya, misalnya dengan memberikan pelayanan kebidanan yang mutu nya lebih baik, harganya lebih murah, pelayanan lebih cepat dan lebih baik dari pada pesaingnya. Pelayanan yang lambat bisa membuat pelanggan tidak puas, walaupun dengan tingkatan yang berbeda.

Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan ibu bersalin terhadap pertolongan persalinan oleh bidan APN di Klinik Wipa Sei Sikambing Medan Pada April-Mei 2015.

Metodeologi Penelitian : Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, jumlah Sample dalam penelitian ini adalah semua ibu yang bersalin di klinik Wipa sebanyak 35 orang, diambil dengan metode Total sampling. Pengumpulan data berlangsung dari bulan April sampai dengan Mei 2015. Proses pengumpulan data melalui kuisioner.

Hasil : Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepuasan ibu bersalin terhadap pertolongan persalinan oleh bidan APN di Klinik Wipa berdasarkan bukti langsung adalah puas, berdasarkan keandalan dan jaminan adalah puas, berdasarkan daya tanggap adalah puas, berdasarkan empati adalah puas.

Kesimpulan : Kepuasan dapat ditingkatkan oleh tenaga kesehatan dengan memberikan pelayanan kepada ibu bersalin yaitu dengan memperhatikan dimensi-dimensi kepuasan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan seperti kualitas produk, harga, service quality, emotional factor, dan kemudahan. Faktor-faktor ini perlu di eksplorasi agar pelanggan merasa sangat puas dengan pelayanan yang berikan tenaga kesehatan.

(12)

Satisfaction level of Mother Maternity Against Delivery Assistance By Midwives APN In the Clinic Wipa Sei Sikambing Medan 2015.

Abstract

Background: Inthis era of globalizationof business competitionbecomesverysharp, bothin the domestic market(national) as well asininternational markets/global. Towin the competition, health workerormidwifeshould beable toprovide satisfactionto its customers, for exampleby providingmaternity servicesthatitsqualityis better, cheaper, fasterserviceand betterthan the competition. Slowservicecanmake customers dissatisfied, althoughto different degrees.

Objective: This study aimedtodetermine the level ofmaternalsatisfactiontoaid deliveryby amidwifein theclinicWipaAPNSeiSikambingMedanin April-May 2015. ResearchMethodology: The research designusedin this research isdescriptivenumber ofsamplesin this study wereall women whogive birth atthe clinicWipaas many as35 people, takenbytotalsamplingmethod. Datacollectiontook placefrom Aprilto May2015.The process of collectingdata throughquestionnaires.

Results: The results showedthe level ofmaternalsatisfactiontoaid deliveryby amidwifein theclinicAPNWipabased ondirect evidenceissatisfied, based onthe reliabilityandthe guaranteearesatisfied, based onresponsivenessissatisfied, based onempathyissatisfied.

Conclusion: The satisfaction can be improvedby health personneltoprovide services towomen giving birththat takes into accountthe dimensions ofsatisfactionand factorsthat influencesatisfactionsuch as product quality, price, service quality, emotionalfactor, and ease. These factorsneed to beexploredso that customersare very satisfiedwith the servicesthatprovidehealth personnel.

(13)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Untuk memenangkan persaingan, tenaga kesehatan atau bidan harus mampu memberikan kepuasan kepada para pelanggannya, misalnya dengan memberikan pelayanan kebidanan yang mutu nya lebih baik, harganya lebih murah, pelayanan lebih cepat dan lebih baik dari pada pesaingnya. Pelayanan yang lambat bisa membuat pelanggan tidak puas, walaupun dengan tingkatan yang berbeda (Supranto, 2011)

Mutu pelayanan kesehatan atau pelayanan kebidanan ialah pelayanan kebidanan yang menimbulkan kepuasaan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk (Nurmawati, 2010).

Suatu pelayanan kebidanan harus bermutu, untuk itu dilakukan pengukuran agar dapat ditingkatkan (dipertahankan) kualitas mutu pelayanan kesahatan tersebut. Indiktor mutu pelayanan kebidanan artinya penanda pencapaian yang dapat di ukur. Untuk menilai (mengukur) pencapaian di bidang kesehatan salah satunya adalah dengan menilai situasi derajat kesehatan masyarakat, indikator utama untuk menggambarkan derajat kesehatan masyarakat adalah dengan menurunnya angka kematian, angka kesakitan, angka kelahiran, dan meningkatnya status gizi dan umur harapan hidup rata-rata (Syafrudin, 2011).

(14)

2

lebih mudah untuk memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan (Syafrudin, 2011).

Pasien memang harus di puaskan, sebab kalau mereka tidak puas akan meninggalkan sebuah klinik tersebut dan akan menjadi pasien pesaing, hal ini akan menyebakan penurunan mutu pelayanan kebidanan suatu klinik tersebut dan akan menurunnya laba atau keuntungan dan bahkan kerugian. Maka dari itu pimpinan suatu klinik (bidan) harus berusaha melakukan pengukuran tingkat kepuasan pasien agar segera mengetahui penyebab pasien tersebut tidak puas pada pelayan suatu klinik. Mengukr tingkat kepuasan pasien tidak semudah mengukur berat badan atau tinggi badan. Data yang diperoleh bersifat subjektif, sesuai dengan jawaban para responden menurut pengalaman mereka bersalin, dalam suatu klinik. Seperti menunggu terlalu lama saat pelayanan, penerimaan pasien, dan petugas yang kurang cekatan dalam prosedur penerimaan pasien (Supranto, 2011).

Adanya kesenjangan kinerja yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan bagi ibu hamil dan bersalin, maka Departemen Kesehatan Republik Indonesia bekerjasama dengan Perkumpulan Obstetri Ginekologi (POGI,) Indonesia ikatan bidan indonesia (IBI), Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi (JNPK-KR), dengan bantuan teknis dari JHPIEGO dan PRIME merancang pelatihan klinik yang diharapkan mampu memperbaiki kinerja penolong persalinan dengan dasar pelatihan klinik Asuhan Persalinan Normal (APN) adalah asuhan yang bersih dan aman dari setiap tahapan persalinan dan upaya pencegahan komplikasi terutama perdarahan pasca persalinan dan hipotermia serta asfiksia bayi baru lahir (JNPK-KR, 2008).

(15)

yang terintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang diinginkan (optimal) (JNPK-KR, 2008).

Kepuasan pelanggan adalah tanggapan pelanggan terhadap kesesuaian tingkat kepentingan atau harapan (ekspektasi) pelanggan sebelum mereka menerima jasa pelayanan dengan sesudah pelayanan yang mereka terima (Muninjaya, 2012).

Jadi, suatu pelyanan kebidanan dikatakan bermutu bagi seseorang apabila suatu produk tersebut dapat memenuhi kebutuhannya.Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya APN tersebut diharapkan bidan-bidan dapat lebih meningkatkan mutu pelayanan mereka kepada pasien sesuai kebutuhannya, dengan demikian diharapkan pasien akan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan bidan kepadanya (Supranto, 2011).

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Kepuasan Ibu Bersalin Terhadap Pertolongan Persalinan Oleh Bidan APN Di Klinik Wipa Sei Sikambing Tahun 2015?”

B. Perumusan Masalah

Bagaimanakah tingkat kepuasan ibu bersalin terhadap pertolongan persalinan oleh bidan APN di Klinik Wipa Sei Sikambing Medan tahun 2015?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

(16)

4

2. Tujuan Khusus

1) Untuk mengetahui tingkat kepuasan ibu bersalin terhadap pertolongan persalinan oleh bidan APN di Klinik Wipa Sei Sikambing berdasarkan dimensi Bukti Langsung pada April-Mei 2015.

2) Untuk mengetahui tingkat kepuasan ibu bersalin terhadap pertolongan persalinan oleh bidan APN di Klinik Wipa Sei Sikambing berdasarkan dimensi Kehandalan dan Jaminan pada April-Mei 2015. 3) Untuk mengetahui tingkat kepuasan ibu bersalin terhadap pertolongan

persalinan oleh bidan APN di Klinik Wipa Sei Sikambing berdasarkan Daya Tanggap pada April-Mei 2015.

4) Untuk mengetahui tingkat kepuasan ibu bersalin terhadap pertolongan persalinan oleh bidan APN di Klinik Wipa Sei Sikambing berdasarkan Empati pada April-Mei 2015.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pendidikan Kebidanan

Bagi pendidikan kebidanan agar dapat meningkatkan pembelajaran tentang tingkat kepuasan ibu bersalin terhadap pertolongan persalinan agar bidan dapat memberikan pelayanan yang baik kepada ibu bersalin.

2. Bagi Klinik

(17)

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kepuasan Pelangan

1. Pengertian Kepuasan

Kepuasan adalah tingkat keadaan yang dirasakan seseorang yang merupakan hasil dari membandingkan penampilan atau out come produk yang dirasakan dalam hubungannya dengan harapan seseorang (Syafruddin dkk, 2011).

Kepuasan pelanggan adalah tanggapan pelanggan terhadap kesesuaian tingkat kepentingan atau harapan (ekspektasi) pelanggan sebelum mereka menerima jasa pelayanan dengan sesudah pelayanan yang mereka terima.(Muninjaya, 2012).

2. Indikator Kepuasan

Indikator untuk mengukur kepuasan pelanggan terdapat 5 dimensi mutu pelayanan sebagai penentu kualitas jasa yaitu:

a. Bukti langsung adalah segala sesuatu yang tampak seperti : fasilitas, peralatan, kenyamanan ruangan, dan sikap petugas.

b. Keandalan adalah elemen yang berkaitan dengan kemampuan untuk mewujudkan pelayanan yang dapat diandalkan

c. Daya tanggap adalah elemen yang berkaitan dengan kesediaan karyawan dalam membantu dan memberikan informasi yang jelas, petugas memberikan pelayanan dengan segera dan tepat waktu, petugas memberikan pelayanan yang baik.

(19)

e. Empati meliputi perhatian pribadi dalam memahami kebutuhan para pasien (Syafrudin, dkk 2011).

Sedangkan menurut (Supranto, 2011) Pengukuran tingkat kepuasan erat hubunganya dengan mutu suatu produk (barang atau jasa). Tingkat kepuasan pelanggan sangat tergantung pada mutu suatu pelayanan. Menurut Muninjaya (2012) dimensi mutu adalah sebagai berikut:

1. Tangible

Mutu jasa pelayanan kesehatan juga dapat dirasakan secara langsung oleh para penggunanya dengan menyediakan fasilitas fisik dan perlengkapan yang memadai. 2. Reliability (keandalan)

Adalah kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan dengan tepat waktu dan akurat sesuai dengan yang ditawarkan. Untuk meningkatkan reliability dibidang pelayanan kesehatan, pihak manajemen perlu membangun budaya kerja yang bermutu. Reliabilitas berkaitan dengan kemampuan menyampaikan layanan yang dijanjikan.

3. Assurance (Jaminan)

Kriteria ini berhubungan dengan pengetahuan, kesopanan dan sifat petugas yang dipercaya oleh pelanggan. Dimensi ini meliputi faktor keramahan, kompetensi, kredibilitas dan keamanan.

4. Responsiveness (Daya Tanggap)

(20)

8

yang didepan karena berhubungan langsung dengan para pengguna jasa dan keluarganya.

5. Empathy

Kriteria ini terkait dengan rasa kepedulian dan perhatian khusus staf kepada setiap pengguna jasa, memahami kebutuhan mereka dan memberikan kemudahan untuk dihubungi setiap saat jika para pengguna jasa ingin memperoleh bantuannya.

3. Keuntungan dari memuaskan pelanggan

Menurut (Syafrudin, dkk 2011) keuntungan dari memuaskan pelanggan adalah sebagai berikut:

a. Kita kan menuai laba

b. Biaya marketing lebih efektif

c. Promosi gratis dari setiap informasi yang disampaikan pelanggan yang puas

d. Biaya operasional menjadi lebih efisien e. Pelanggan yang puas akan kembali lagi

4. Faktor-faktor yang mendorong kepuasan pelanggan

Menurut (Syafrudin, dkk 2011) faktor yang mendorong kepuasan pelanggan adalah sebagai berikut:

a. Kualitas produk b. Harga

(21)

B. Mutu

1. Pengertian Mutu

Mutu mempunyai berbagai pengertian, yang masing-masing tergantung pada sudut pandang orang yang mengartikannya:

a. Mutu adalah suatu keputusan yang berhubungan dengan proses pelayanan, yang berdasarakan tingkat dimana pelayanan memberikan kontribusi terhadap nilai outcomes.

b. Mutu adalah kecocokan penggunaan produk untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.

c. Mutu adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya

d. Mutu adalah tingkat kesempurnaan dari penampilan sesuatu yang sedang diamati.(Syafrudin dkk, 2011)

2. Mutu pelayanan kesehatan

Mutu pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk serta penyelenggaraannya sesuai denganstandar dan kode etika profesi (Nurmawati, 2010).

Mutu pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas, berfokus pada pelayanan kesehatan perempuan, bayi baru lahir, dan anak balita. (Nurmawati, 2010).

Selain itu, mutu pelayanan kesehatan diartikan berbeda sebagai berikut:

(22)

10

b. Menurut petugas kesehatan adalah bebas melakukan segala sesuatu secaraprofessional sesuai dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan peralatanyang memenuhi standar.

c. Menurut manajer/anministrator adalah mendorong manajer untukmengatur staf dan pasien/masyarakat dengan baik.(Syafrudin dkk, 2011)

C. Asuhan Persalinan Normal 1. Defenisi

Asuhan Persalinan Normal Atau (APN) adalah asuhan yang bersih dan aman dari setiap tahapan persalinan dan upaya pencegahan komplikasi terutama perdarahan pasca persalinan dan hipotermia serta asfiksia bayi baru lahir

Asuhan Kesehatan Ibu Terfokus Pada : a) Keluarga berencana

b) Asuhan antenatal terfokus c) Asuhan pasca keguguran

d) Persalinan yang bersih dan aman serta pencegahan komplikasi Penatalaksanaan komplikasi (JNPK-KR, 2008).

2. Tujuan Persalinan Normal

(23)

keberhasilan proses persalinan. Pelatihan yang diajarkan dalam pelatihan asuhan persalinan normal harus diterapkan sesuai dengan standar asuhan bagi semua ibu bersalin disetiap tahapan persalinan oleh setiap penolong persalinan dimana pun hal tersebut terjadi (JNPK-KR, 2008)

60 Langkah Persalinan Normal

Adapun langkah-langkah asuhan persalinan normal menurut (JNPK-KR, 2008) adalah sebagai berikut:

I. Melihat tanda gejala kala II

- Mengamati tanda dan gejala persalinan kala dua. - Ibu mempunyai keinginan untuk meneran.

- Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan/atau vaginanya.

- Perineum menonjol.

- Vulva-vagina dan sfingter anal membuka.

II. Menyiapkan pertolongan persalinan

- Memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan esensial siap digunakan. Mematahkan ampul oksitosin 10 unit dan menempatkan tabung suntik steril sekali pakai di dalam partus set.

III. Menyiapkan diri untuk pertolongan persalinan

- Mengenakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih.

- Melepaskan semua perhiasan yang dipakai di bawah siku, mencuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan tangan dengan handuk satu kali pakai/pribadi yang bersih.

(24)

12

- Mengisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik (dengan memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril) dan meletakkan kembali di partus set/wadah disinfeksi tingkat tinggi atau steril tanpa mengkontaminasi tabung suntik).

IV. Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik

- Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang sudah dibasahi air disinfeksi tingkat tinggi. Jika mulut vagina, perineum atau anus

terkontaminasi oleh kotoran ibu, membersihkannya dengan seksama dengan cara menyeka dari depan ke belakang. Membuang kapas atau kasa yang terkontaminasi dalam wadah yang benar. Mengganti sarung tangan jika terkontaminasi (meletakkan kedua sarung tangan tersebut dengan benar di dalam larutan dekontaminasi, langkah.

- Dengan menggunakan teknik aseptik, melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan bahwa pembukaan serviks sudah lengkap.

- Bila selaput ketuban belum pecah, sedangkan pembukaan sudah lengkap, lakukan amniotomi.

- Mendekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5% dan kemudian melepaskannya dalam eadaan terbalik serta merendamnya di dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit. Mencuci kedua tangan (seperti di atas). - Memeriksa Denyut Jantung Janin (DJJ) setelah kontraksi berakhir untuk

(25)

- Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan semua hasil-hasil penilaian serta asuhan lainnya pada partograf.

V. Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses pimpinan meneran

- Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik. Membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman sesuai keinginannya. - Menunggu hingga ibu mempunyai keinginan untuk meneran. Melanjutkan pemantauan kesehatan dan kenyamanan ibu serta janin sesuai dengan pedoman persalinan aktif dan mendokumentasikan temuan-temuan. - Menjelaskan kepada anggota keluarga bagaimana mereka dapat mendukung dan memberi semangat kepada ibu saat ibu mulai meneran.

- Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu utuk meneran. (Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman).

- Melakukan pimpinan meneran saat Ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran :

- Membimbing ibu untuk meneran saat ibu mempunyai keinganan untuk meneran

- Mendukung dan memberi semangat atas usaha ibu untuk meneran. - Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya (tidak meminta ibu berbaring terlentang).

- Menganjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi.

(26)

14

- Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera dalam waktu 120 menit (2 jam) meneran untuk ibu primipara atau 60/menit (1 jam) untuk ibu multipara, merujuk segera.

Jika ibu tidak mempunyai keinginan untuk meneran

- Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang aman. Jika

ibu belum ingin meneran dalam 60 menit, menganjurkan ibu untuk mulai meneran pada

puncak kontraksi-kontraksi tersebut dan beristirahat di antara kontraksi. - Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera setalah 60 menit meneran, merujuk ibu dengan segera.

VI. Persiapan pertolongan kelahiran bayi

- Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, meletakkan handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi.

- Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian, di bawah bokong ibu. - Membuka partus set.

- Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan. Lahirnya kelapa

VII. Menolong kelahiran bayi Lahirnya kepala

(27)

- Jika ada mekonium dalam cairan ketuban, segera hisap mulut dan hidung setelah kepala lahir menggunakan penghisap lendir DeLee disinfeksi tingkat tinggi atau steril atau bola karet penghisap yang baru dan bersih.

- Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan kain atau kasa yang bersih.

- Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi, dan kemudian meneruskan segera proses kelahiran bayi :

- Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar, lepaskan lewat bagian atas kepala bayi.

- Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat, mengklemnya di dua tempat dan memotongnya.

Lahirnya bahu

- Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan. Lahir bahu

- Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua tangan di masing-masing sisi muka bayi. Menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi berikutnya. Dengan lembut menariknya ke arah bawah dan kearah keluar hingga bahu anterior muncul di bawah arkus pubis dan kemudian dengan lembut menarik ke arah atas dan ke arah luar untuk melahirkan bahu posterior. Lahir badan dan tungkai

Lahirnya badn dan tungkai

(28)

16

menyangga tubuh bayi saat dilahirkan. Menggunakan tangan anterior (bagian atas) untuk mengendalikan siku dan tangan anterior bayi saat keduanya lahir. - Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas

(anterior) dari punggung ke arah kaki bayi untuk menyangganya saat panggung dari kaki lahir. Memegang kedua mata kaki bayi dengan hati-hati membantu kelahiran kaki.

VIII. Penanganan bayi baru lahir

- Menilai bayi dengan cepat, kemudian meletakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya (bila tali pusat terlalu pendek, meletakkan bayi di tempat yang memungkinkan).

- Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali bagian pusat.

- Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu dan memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama (ke arah ibu).

- Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari gunting dan memotong tali pusat di antara dua klem tersebut.

- Mengganti handuk yang basah dan menyelimuti bayi dengan kain atau selimut yang bersih dan kering, menutupi bagian kepala, membiarkan tali pusat terbuka. Jika bayi mengalami kesulitan bernapas, mengambil tindakan yang sesuai.

(29)

IX. Penatalaksanaan aktif kala tiga

- Meletakkan kain yang bersih dan kering. Melakukan palpasi abdomen untuk menghilangkan kemungkinan adanya bayi kedua.

- Memberi tahu kepada ibu bahwa ia akan disuntik.

- Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran bayi, memberikan suntikan oksitosin 10 unit IM di 1/3 paha kanan atas ibu bagian luar, setelah mengaspirasinya terlebih dahulu.

Penegangan tali pusat terkendali

- Memindahkan klem pada tali pusat sekitar 5-10 cm dari vulva

- Meletakkan satu tangan diatas kain yang ada di perut ibu, tepat di atas tulang pubis, dan menggunakan tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan menstabilkan uterus. Memegang tali pusat dan klem dengan tangan yang lain. - Menunggu uterus berkontraksi dan kemudian melakukan penegangan ke arah bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang berlawanan arah pada bagian bawah uterus dengan cara menekan uterus ke arah atas dan belakang (dorso kranial) dengan hati-hati untuk membantu mencegah terjadinya inversio uteri. Jika plasenta tidak lahir setelah 30 – 40 detik, menghentikan penegangan tali pusat dan menunggu hingga kontraksi berikut mulai.

- Jika uterus tidak berkontraksi, meminta ibu atau seorang anggota keluarga untuk melakukan ransangan puting susu.

Mengluarkan plasenta

(30)

18

- Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar 5 – 10 cm dari vulva.

- Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali pusat selama 15 menit :

- Mengulangi pemberian oksitosin 10 unit IM.

- Menilai kandung kemih dan mengkateterisasi kandung kemih dengan - menggunakan teknik aseptik jika perlu.

- Meminta keluarga untuk menyiapkan rujukan.

- Mengulangi penegangan tali pusat selama 15 menit berikutnya.

- Merujuk ibu jika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit sejak kelahiran bayi.

- Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta dengan menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta dengan dua tangan dan dengan hati-hati memutar plasenta hingga selaput ketuban terpilin. Dengan lembut perlahan melahirkan selaput ketuban tersebut. - Jika selaput ketuban robek, memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril dan memeriksa vagina dan serviks ibu dengan seksama. Menggunakan jari-jari tangan atau klem atau forseps disinfeksi tingkat tinggi atau steril untuk melepaskan bagian selaput yang tertinggal. Pemijatan Uterus - Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, melakukan masase uterus,

meletakkan telapak tangan di fundus dan melakukan masase dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus menjadi keras).

X. Menilai perdarahan

(31)

Meletakkan plasenta di dalam kantung plastik atau tempat khusus. - Jika uterus tidak berkontraksi setelah melakukan masase selam 15 detik mengambiltindakan yang sesuai.

- Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera menjahit laserasi yang mengalami perdarahan aktif.

XI. Melakukan prosedur pasca peralinan

- Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi dengan baik. Mengevaluasi perdarahan persalinan vagina.

- Mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5 %, membilas kedua tangan yang masih bersarung tangan tersebut dengan air disinfeksi tingkat tinggi dan mengeringkannya dengan kain yang bersih dan kering.

- Menempatkan klem tali pusat disinfeksi tingkat tinggi atau steril atau mengikatkan tali disinfeksi tingkat tinggi dengan simpul mati sekeliling tali pusat sekitar 1 cm dari pusat.

- Mengikat satu lagi simpul mati dibagian pusat yang berseberangan dengan simpul mati yang pertama.

- Melepaskan klem bedah dan meletakkannya ke dalam larutan klorin 0,5 %. - Menyelimuti kembali bayi dan menutupi bagian kepalanya. Memastikan

handuk atau kainnya bersih atau kering.

- Menganjurkan ibu untuk memulai pemberian ASI.

(32)

20

perawatan yang sesuai untuk menatalaksanaan atonia uteri. Jika ditemukan laserasi yang memerlukan penjahitan, lakukan penjahitan dengan anestesia lokal dan menggunakan teknik yang sesuai.

- Mengajarkan pada ibu/keluarga bagaimana melakukan masase uterus dan memeriksa kontraksi uterus.

- Mengevaluasi kehilangan darah.

- Memeriksa tekanan darah, nadi dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama satu jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan.

- Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama dua jam pertama pasca persalinan.

- Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak normal. Kebersihan dan keamanan

Kebersihan dan keamanan

- Menempatkan semua peralatan di dalam larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi (10 menit). Mencuci dan membilas peralatan setelah dekontaminasi

- Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke dalam tempat sampah yang sesuai.

- Membersihkan ibu dengan menggunakan air disinfeksi tingkat tinggi. Membersihkan cairan ketuban, lendir dan darah. Membantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering.

(33)

- Mendekontaminasi daerah yang digunakan untuk melahirkan dengan larutan klorin 0,5% dan membilas dengan air bersih.

- Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%, membalikkan bagian dalam ke luar dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.

- Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir.

Dokumentasi

- Melengkapi partograf (halaman depan dan belakang)

Ada beberapa catatan penulis dan dikombinasi dengan catatan-catatan lainnya Dapat disimpulkan bahwa dengan diberlakukannya 60 langkah Asuhan Persalinan Normal yang sesuai dengan Pilar Safemotherhood yaitu Persalinan Bersih Aman, Sayang Ibu dan Berorientasi Keselamatan. Dengan asuhan persalinan normal tersebut dapat meningkat kan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang yang diperlukan dalam menjamin terselenggaranya Dengan 60 langkah APN kita dapat mencegah kematian yang disebabkan Perdarahan, Eklamsia, Sepsis. Pencegahan dilakukan dengan Menghindari Tindakan yang Tak Perlu, Penatalaksanaan Aktif Persalinan Kala III, Pemantauan Kontraksi & Masase Uterus, Penatalaksanaan Atonia Uteri, Perangsangan Taktil, Pengeringan & Penghangatan Bayi Baru Lahir.

D.

(34)

22

mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi. Berikut ini adalah jadwal kunjungan masa nifas yang dianjurkan:

1. Kunjungan ke-1 (6-8 jam setelah persalinan), tujuannya untuk:

• Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.

• Medeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan dan merujuk apabila perdarahan berlanjut.

• Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.

• Pemberian ASI awal.

• Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.

• Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia.

• Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran, atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan stabil 2.

2. Kunjungan ke-2 (6 hari setelah persalinan), tujuannya untuk:

• Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau.

• Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau perdarahan abnormal.

• Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan, dan istirahat.

• Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak memperlihatkan tanda-tanda penyulit.

(35)

3. Kunjungan ke-3 (2 minggu setelah persalinan), tujuannya untuk:

• Sama seperti di atas (6 hari setelah persalinan)

4. Kunjungan ke-4 (6 minggu setelah persalinan), tujuannya untuk:

• Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia atau bayi alami.

(36)

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian yang berjudul “Tingkat Kepuasan ibu bersalin terhadap penolong persalinan oleh bidan APN di klinik Wipa Sei Sikambing Medan tahun 2015” adalah sebagai berikut :

Skema 1 Kerangka Konsep Tingkat Kepuasan

Pertolongan Persalinan Dimensi :

1. Bukti Langsung 2. Keandalan dan

jaminan

(37)

B. Defenisi Operasional

No Variabel Penelitian

Defenisi operasional Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala ukur

1. Sangat tidak puas :37-64,75

2. Tidak puas : 64,76-92,5

3. Puas : 92,6-120,25 4. Sangat puas: 120,26-148 yang tampak seperti : fasilitas,peralatan,ken

4. Sangat puas: 34-40

Ordinal dan sifat yg dapat dipercaya serta bebas dari bahaya saat

1. Sangat tidak puas :16-28

2. Tidak puas : 29-40 3. Puas : 41-53

4. Sangat puas: 54-64

(38)

26

4. Sangat puas: 24-28

Ordinal 4. Sangat puas: 14-16

(39)

METODELOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain Penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif

dengan pendekatan penelitian cross sectional. Penelitian ini untuk mengetahui Tingkat Kepuasan ibu bersalin terhadap pertolongan persalinan oleh bidan APN di klinik Wipa Sei Sikambing Medan tahun 2015 (Hidayat, 2007)

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2008). Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah semua ibu yang bersalin di klinik Wipa Sei Sikambing Medan 2015 di prediksikan sebanyak 40 orang dari bulan April-Mei 2015.

Ada pun kriteria dalam sampel ini adalah :

a. Semua ibu yang bersalin di klinik Wipa Sei Sikambing Medan dari bulan April-Mei 2015.

b. Bersedia menjadi responden.

2. Sampel

(40)

28

C. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di klinik Wipa Sei Sikambing Medan, Karena dekat dengan tempat tinggal peneliti, serta belum pernah dilakukan penelitian yang sama sebelumnya.

D. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai bulan November 2014 – sampai dengan bulan Juli 2015 dan Pengumpulan data selama 2 bulan, dari bulan April-Mei 2015.

E. Etika penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Dekan Fakultas keperawatan USU dan ijin dari pemilik klinik Wipa. Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu : memberikan penjelasan kepada calon responden tentang tujuan dan prosedur pelaksanaan penelitian. Apabila calon responden bersedia, maka calon responden dipersilahkan untuk menandatangani inform consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri.

Responden juga berhak mengundurkan diri selama pengumpulan data berlangsung. Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrumen penelitian, tetapi menggunakan inisial. Data- data yang diperoleh dari responden juga hanya digunakan untuk kepentingan peneliti.

F. Instrumen Penelitian

(41)

peneliti dengan berpedoman pada konsep tinjauan pustaka. Pada bagian awal instrumen penelitian berisi data demografi responden.

Kuesioner juga digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan ibu bersalin terhadap penolong persalinan oleh bidan. Kuesioner ini terdiri dari 37 pernyataan yaitu terdiri dari 10 pernyataan (No 1-10) tentang bukti fisik, 15 pernyataan ( No 11-25) tentang kehandalan dan jaminan, 8 pernyataan (No 26-33) tentang daya tanggap, dan, 4 pernyataan (No 34-37) tentang empati. penilaian menggunakan skala likert dengan pilihan jawaban, yaitu : sangat puas (skor 4), puas (skor 3), tidak puas (skor 2), dan sangat tidak puas (skor 1), kemudian dikriteriakan menurut (Hidayat.A.A, 2007 ) yaitu :

Dimensi bukti fisik Dimensi keandalan dan jaminan

1. Sangat tidak puas : 10-17 1. Sangat tidak puas : 16-28 2. Tidak puas : 18-25 2. Tidak puas : 29-40 3. Puas : 26-33 3. Puas : 41-53 4. Sangat puas :34-40 4. Sangat puas : 54-64

Dimensi daya tanggap Dimensi empati

(42)

30

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

Alat ukur atau instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reabilitas data. (Hidayat, 2011). Untuk mengetahui kuisioner yang disusun tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur peneliti melakukan validitas kuisioner dengan cara memberikan kuisioner kepada orang yang lebih ahli dalam bidangnya dengan bantuan dosen pembimbing Erniyati,S.kp,MNS. Dalam hal ini, peneliti telah melakukan kontent validity

sebanyak 1 kali pada bulan maret tahun 2015 dengan ahli dalam bidangnya yaitu Diah Lestari Nasution, SST,M.keb.

H. Prosedur Pengumpulan Data

Data yang digunakan peneliti yaitu data primer. Data primer di peroleh langsung dari responden melalui kuesioner yang disebarkan.Data penelitian ini dikumpulkan dengan cara sebagai berikut:

1. Peneliti menyerahkan lembar kuesioner kepada responden dengan terlebih dahulu meminta persetujuan (informed consent) apakah bersedia untuk dijadikan sebagai responden dengan menanda tangani surat persetujuan penelitian.

2. Selanjutnya peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner tersebut.

3. Agar pengumpulan data berjalan dengan cermat dan teliti peneliti mengawasi dan mendampingi responden saat mengisi kuesioner.

(43)

I. Pengolahan Data

Dalam melakukan analisis data, setelah semua data terkumpul, diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi, maka peneliti melakukan analisa data dan melalui beberapa tahap :

a. Editing (Pemeriksaan Data)

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Pada penelitian ini melakukan editing dengan cara memeriksa kelengkapan data responden.

b. Coding (Pengkodean Data)

Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisa data dan pengolahan data serta pengambilan kesimpulan data yang dimasukkan kedalam bentuk tabel.

c. Entry (mesakukkan Data)

Dilakukan dengan cara memasukkan data ke komputer d. Cleansing (Pembersihan Data)

Data yang telah di tabulasi, diperiksa kembali kelengkapan dan kebenarannya (Hidayat, 2007).

Setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisis data dan melalui beberapa tahap :

J. Analisa Data

Analisis Univarat

(44)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang tingkat kepuasan ibu bersalin terhadap pertolongan persalinan oleh bidan APN. Penelitian ini dilaksanakan di klinik Wipa Sei Sikambing Medan pada April-Mei tahun 2015. Jumlah responden adalah 35 orang ibu bersalin.

Klinik Wipa adalah sebuah Klinik bersalin yang terletak di Jalan Kapten Muslim Gang Jawa no 22 Kecamatan Medan Helvetia. Dipimpin oleh seorang bidan dengan latar belakang pendidikan D3 kebidanan. Memberi pelayanan 24 jam. Pelayanan yang diberikan yaitu pasien umum, bersalin normal, ANC (Ante Natal Care), KB (Keluarga Berencana), sunat, senam yoga, dan senam menopause. Klinik Wipa memiliki empat orang petugas kesehatan dan jam kerja bidan dibagi menjadi tiga shift yaitu terdiri dari shift pagi dimulai dari jam 08.00-14.00 WIB, shift siang dari jam 14.00-20.00 WIB dan shift malam dari jam 20.00-08.00 WIB. Biaya setiap kali persalinan adalah lima ratus ribu hingga tujuh ratus ribu rupiah.

(45)

meningkatkan mutu pelayanan sesuai standar terkini dan bersedia memenuhi ketentuan fasilitas, keterampilan, dan pengetahuan sesuai standar.

Tabel 5.1.

Distribusi Frekuensi Karakteristik Demografi Responden Bersalin di Klinik Wipa Sei Sikambing Medan April-Mei 2015

Karakteristik Frekuensi Persentase (%)

Umur

(46)

34

Tabel 5.2

Tabel Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Ibu Bersalin Terhadap Pertolongan

Persalinan Oleh Bidan APN di Klinik Wipa Pada April-Mei 2015 Berdasarkan Dimensi

Berdasarkan tabel 5.2. dapat digambarkan bahwa tingkat kepuasan ibu bersalin di klinik Wipa terhadap pertolongan persalinan oleh bidan APN pada April-Mei 2015 berdasarkan dimensi dan keseluruhan tidak ada satu pun responden yang merasa sangat puas atau pun sangat tidak puas yang ada mayoritas responden merasakan puas.

Tabel 5.3

Tabel Distribusi Frekuensi Tabulasi Silang Tingkat Kepuasan Seluruh Ibu Bersalin Terhadap Pertolongan Persalinan Oleh Bidan APN di Klinik Wipa Sei

Sikambing Medan

Tahun 2015 Berdasarkan Dimensi Bukti Langsung

No Item Pertanyaan Pilihan Jawaban

Bukti langsung SP(4) P(3) TP(2) STP(1)

F % F % F % F %

1 Bidan mengenakan atau memakai baju penutup atau celemek bersih sebelum menolong persalinan

0 0 4 11,4 31 88,5 0 0

2 Bidan memcuci tangan di air mengalir sesudah dan sebelum melakukan tindakan pertolongan persalinan

0 0 25 71,4 10 28,6 0 0

3 Bidan memakai sarung tangan 0 0 22 62,9 13 37,1 0 0 4 Bidan meletakkan kain bersih di bawah

bokong ibu

5 14,3 22 62,9 8 22,9 0 0

(47)

tubuh bayi dengan cekatan serta hati-hati kemudian setelah bayi lahir diletakkan diatas perut ibu dan segera mengeringkannya dengan handuk atau kain bersih kemudian melihat apakah bayi menangis kuat

6 Bidan mengganti kain atau handuk yang kotor dengan handuk bersih lalu menyelimuti seluruh tubuh bayi dan menutup kepala dengan topi bayi

1 2,9 22 62,9 12 34,3 0 0

7 Bidan memeriksa kelengkapan uri dan kemudian memasukkan uri tersebut kedalam kantung plastik atau tempat khusus

6 17,1 25 71,4 4 11,4 0 0

8 Bidan meletakkan semua peralatan persalinan yang telah siap digunakan di dalam ember khusus kemudian mencuci dan membilasnya

1 2,9 25 71,4 9 25,7 0 0

9 Bidan membuang bahan-bahan yang tidak terpakai lagi ke bak sampah

2 5,7 25 71,4 8 22,9 0 0

10 Bidan membersihkan ibu menggunakan air bersih dan membersihkan tempat bersalin yang terkena darah serta air ketuban ibu

0 0 24 68,6 11 31,4 0 0

Berdasarkan tabel 5.3. dapat dilihat pada pertanyaan nomor 1 mayoritas responden mengatakan tidak puas terhadap bidan karena bidan cenderung tidak menggunakan atau memakai baju penutup atau celemek bersih sebelum menolong persalinan.

Tabel 5.4

Tabel Distribusi Frekuensi Tabulasi Silang Tingkat Kepuasan Seluruh Ibu Bersalin Terhadap Pertolongan Persalinan Oleh Bidan APN di Klinik Wipa Sei

Sikambing Medan

Tahun 2015 Berdasarkan Dimensi Keandalan dan Jaminan

No Item Pertanyaan Pilihan Jawaban

Keandalan dan Jaminan SP(4) P(3) TP(2) STP(1)

F % F % F % F %

11 Bidan mempersiapkan obat dan perlengkapan yang akan dipakai selama persalinan

0 0 22 62,9 13 37,1 0 0

12 Bidan memeriksa keadaan denyut jantung janin

1 2,9 23 65,7 11 31,4 0 0

13 Meletakkan bayi diatas dada ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih

(48)

36

ibu untuk memastikan janin tunggal 16 Menyuntik ibu dengan cepat di bagian

paha kanan ibu

0 0 22 62,9 13 37,1 0 0

17 Bidan mengeluarkan uri serta memeriksa nya dan memberitahu ibu bahwa uri lahir lengkap lalu bidan melakukan pemijatan diatas perut ibu dengan telapak tangan dengan gerakan melingkar di atas perut ibu dengan lembut, hingga rahim menjadi keras

1 2,9 26 74,3 8 22,9 0 0

18 Bidan melakukan pemijitan kurang lebih selama 15 detik setelah uri dikeluarkan

3 8,6 25 71,4 7 20,0 0 0

19 Bidan melihat daerah kemaluan ibu untuk memastikan ada atau tidak nya robekan

0 0 22 62,9 13 37,1 0 0

20 Bidan mengecek kontraksi rahim ibu serta perdarahan ibu

1 2,9 30 85,7 4 11,4 0 0

21 Bidan membiarkan bayi tetap berada diatas dada ibu selama 1 jam dan sesekali bidan mengecek seta melihat keadaan si bayi

0 0 10 28,6 25 71,4 0 0

22 Setelah 1 jam periksa fisik bayi, timbang, beri salep mata, menyuntikan vitamin k1 di paha sebelah kiri, dan setelah 1 jam pemberian vit K suntikkan imunisasi hepatits B di paha sebelah kanan bayi

0 0 24 68,6 11 31,4 0 0

23 Bidan memantau kontraksi rahim dan perdarahan ibu setiap 4-6 kali dalam 2 jam setelah persalinan

1 2,9 24 68,6 10 28,6 0 0

24 Bidan memeriksa tekanan darah, nadi setelah dua jam setelah persalinan dan memeriksa suhu tubuh 1 jam sekali pada jam ke 2 setelah persalinan

0 0 25 71,4 10 28,6 0 0

25 Mengecek kembali perdarahan ibu 0 0 22 62,9 13 37,1 0 0 26 Bidan memeriksa dan memantau

pernafasan dan suhu tubuh bayi

0 0 12 34,3 23 65,7 0 0

(49)

Tabel 5.5

Tabel Distribusi Frekuensi Tabulasi Silang Tingkat Kepuasan Seluruh Ibu Bersalin Terhadap Pertolongan Persalinan Oleh Bidan APN di Klinik Wipa Sei

Sikambing Medan

Tahun 2015 Berdasarkan Dimensi Daya Tanggap

No Item Pertanyaan Pilihan Jawaban

Daya tanggap SP(4) P(3) TP(2) STP(1)

F % F % F % F %

27 Bidan mengamati dan memperhatikan tanda-tanda persalinan ibu

0 0 25 71,4 10 28,6 0 0

28 Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap, keadaan janin baik dan ibu akan segera bersalin

3 8,6 25 71,4 7 20,0 0 0

29 Bidan meminta keluarga untuk membantu ibu dalam posisi setengah duduk pada saat ibu meneran

0 0 24 68,6 7 20,0 4 11,4

30 Bidan memberitahu ibu bahwa ia akan di suntik di paha sebelah kanan

0 0 28 80,0 7 20,0 0 0

31 Setelah uri lepas bidan meminta ibu untuk menarik nafas terlebih dahulu kemudian meneran, lalu bidan pun mengeluarkan uri dengan hati-hati dan memberitahu ibu bahwa uri telah lahir dengan lengkap

0 0 29 82,9 6 17,1 0 0

32 Menganjurkan ibu untuk memulai pemberian ASI.

0 0 18 51,4 17 48,6 0 0

33 Mengajarkan pada ibu/keluarga bagaimana melakukan pemijatan perut dan memeriksa kontraksi rahim ibu.

0 0 10 28,6 25 71,4 0 0

Berdasarkan tabel 5.5. dapat dilihat pada pertanyaan nomor 33 mayoritas responden mengatakan tidak puas terhadap bidan karena bidan cenderung tidak

Mengajarkan pada ibu/keluarga bagaimana melakukan pemijatan perut dan memeriksa

(50)

38

Tabel 5.6

Tabel Distribusi Frekuensi Tabulasi Silang Tingkat Kepuasan Seluruh Ibu Bersalin Terhadap Pertolongan Persalinan Oleh Bidan APN di Klinik Wipa Sei

Sikambing Medan

Tahun 2015 Berdasarkan Dimensi Empati

No Item Pertanyaan Pilihan Jawaban

Empati SP(4) P(3) TP(2) STP(1)

F % F % F % F %

34 Bidan membersihkan daerah kemeluan ibu dengan hati-hati menggunakan kapas yang sudah dibasahi air dengan tetap menjaga privasi ibu lalu melakukan pemeriksaan ke dalam kemaluan ibu dengan manganjurkan ibu untuk menarik nafas untuk mengurangi rasa nyeri saat dilakukan pemeriksaan

0 0 11 31,4 24 68,6 0 0

35 Bidan memimpin,membantu dan mendukung ibu saat ibu mempunyai dorongan kuat untuk meneran dengan penuh kesabaran serta mendukung dan memberi semangat pada ibu

0 0 13 37,1 22 62,9 0 0

36 Bidan memastikan keadaan ibu nyaman dan aman serta menganjurkan ibu untuk makan dan minum sesuai keinginannya

0 0 10 28,6 25 71,4 0 0

37 Menganjurkan ibu untuk menarik nafas disaat ibu mempunyai drongaan kuat untuk meneran untuk mengurangi nyeri yang ibu rasakan

0 0 6 17,1 29 82,9 0 0

Berdasarkan tabel 5.6. dapat dilihat pada seluruh pertanyaan mayoritas responden mengatakan tidak puas terhadap bidan.

B. Pembahasan 1. Tingkat Kepuasan

(51)

1.1.Bukti langsung

Menurut Syafrudin, (2011) Bukti langsung adalah segala sesuatu yang tampak seperti fasilitas, peralatan, kenyamanan ruangan, dan sikap petugas. Berdasarkan hasil penelitian kepuasan ibu bersalin di Klinik Wipa adalah puas. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan Sahala (2009) yaitu responden mengatakan puas, berbeda dengan hasil penelitian Ulva (2014) yaitu responden mengatakan sangat puas. salah satu faktor kepuasan responden yang membuat hasil penelitian ini dan hasil penelitian Ulva berbeda adalah kualitas produk, karena perlengkapan, peralatan dan fasilitas yang disediakan di rumah sakit lebih lengkap sehingga kepuasan yang di rasakan pasien pun berbeda. Jika dinilai per item pertanyaan tingkat kepuasan ibu bersalin pada dimensi bukti langsung di dapatkan hasil penelitian bahwa bidan cenderung tidak menggunakan atau memakai baju penutup atau celemek bersih sebelum menolong persalinan, sehingga responden merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan.

1.2.Keandalan dan Jaminan

(52)

40

berbeda adalah service quality karena kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit sesuai standart dan ilmu terbaru karena staf rumah sakit kemungkinan lebih sering mengikuti pelatihan-pelatihan dan workshop. Sedangkan staf di klinik lebih jarang mengikuti seminar, pelatihan-pelatihan dan workshop sehingga kepuasan yang di didapatkan pasien di rumah sakit dan di klinik berbeda. Jika dinilai per item pertanyaan tingkat kepuasan ibu bersalin pada dimensi keandalan dan jaminan di dapatkan hasil penelitian bahwa bidan cenderung tidak Meletakkan bayi diatas dada ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya, Bidan tidak membiarkan bayi tetap berada diatas dada ibu selama 1 jam dan sesekali bidan mengecek seta melihat keadaan si bayi, dan Bidan tidak memeriksa dan memantau pernafasan dan suhu tubuh bayi sehingga responden merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan..

1.3.Daya Tanggap

(53)

1.4.Empati

(54)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai tingkat kepuasan ibu bersalin terhadap pertolongan persalinan oleh bidan APN di klinik Wipa pada April-Mei 2015. Dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan karakteristik demografinya mayoritas responden berusia 20-35, berpendidikan SMP, Gravida 2, berpendapatan >1.600.000, dan bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga.

2. Tingkat kepuasan ibu bersalin terhadap pertolongan persalinan oleh bidan APN di klinik Wipa secara keseluruhan mayoritas responden merasakan puas.

B.Saran

1. Bagi Pendidikan Kebidanan

Bagi pendidikan kebidanan agar dapat meningkatkan pembelajaran tentang tingkat kepuasan ibu bersalin terhadap pertolongan persalinan agar bidan dapat memberikan pelayanan yang baik kepada ibu bersalin.

2. Bagi Klinik

Bagi klinik agar Kepuasan dapat ditingkatkan oleh tenaga kesehatan dengan memberikan pelayanan kepada ibu bersalin yaitu dengan memperhatikan dimensi-dimensi kepuasan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan seperti kualitas produk, harga, service quality, emotional factor, dan kemudahan. Faktor-faktor ini perlu di eksplorasi agar pelanggan merasa sangat puas dengan pelayanan yang berikan tenaga kesehatan.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

(55)
(56)

44

DAFTAR PUSTAKA

Bintang S. M. (2010). Gambaran Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Keperawatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit XYZ. Jurnal Ranggagading Vol. 10 No 2, 2 Oktober 2010, http://jurnal.stiekesatuan.ac.id(Diambil 03 Juni 2015)

Hidayat, A dan Sujiati. (2010). Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta: Muha Medika.

Hidayat, A.A. (2010). Metode Penelitian Kebidanan. Teknik Analisi Data. Jakarta: Salemba Medika

(2007). Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika

IBI (2005). Program Bidan Delima. Dari htp://bidandelima.wordpress.com/program-bidan-delima/(Diambil 30 Juni 2015)

JNPK-KR. (2008). Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal. Jakarta

UlvaMelisa. 2014. Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Pelayanan Keperawatan di Putra Specialist Hospital Melaka

. Program Studi DII Administrasi Rumah Sakit.

Muninjaya, AA. (2012). Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC Notoatmodjo S. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta

(2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nurmawati.(2009).Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keprawatan. Jakarta: Salemba Medika

Nursalam. (2009). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Syafrudin. (2011). Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Untuk Bidan. Jakarta: CV. Trans Info Medika

(57)
(58)

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama :

Umur : Alamat : Telp/HP:

Setelah mendapat penjelasan dari penelitian tentang “Tingkat Tingkat Kepuasan Ibu Bersalin Terhadap Pertolongan Persalinan Oleh Bidan APN Di Klinik Wipa Sei Sikambing Medan Tahun 2015”. Maka dengan ini saya secara suka rela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.

Demikianlah surat pernytaan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, 2015

(59)

Kode : Tanggal : INSTRUMEN PENELITIAN

Bagian 1. Kuisioner Data Demografi

Petunjuk pengisian:

Ibu diharapkan dapat menjawab pertanyaan yang tersedia dengan memberikan tanda checklist (√) pada tempat yang disediakan, semua pertanyaan harus dijawab, tiap satu pertanyaan disisi dengan satu jawaban dan bila ada yang kurang dimengerti dapat ditanyakan pada peneliti.

Umur :

Pendidikan : Pekerjaan : Paritas : Pendapatan :

Bagian 2. Kuisioer Tingkat Kepuasan ibu bersalin terhadap pertolongan persalinan oleh bidan APN Di Klinik Wipa Sei Sikambing Medan tahun 2015

Dibawah ini daftar tingkat kepuasan ibu bersalin terhadap penolong persalinan oleh bidan. Tolong beri tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai, seberapa penting kepuasan bagi anda.

Petunjuk Pengisian

Beri tanda checlist (√) pada kolom jawaban yang ada di samping pertanyaan SP= Sangat puas

P = Puas

TP = Tidak puas STP = Sangat tidak puas

(60)

No Pertanyaan Pilihan Jaw 1 2 3

Bukti langsung

1 Bidan mengenakan atau memakai baju penutup atau celemek bersih sebelum menolong persalinan

2 Bidan memcuci tangan di air mengalir sesudah dan sebelum melakukan tindakan pertolongan persalinan

3 Bidan memakai sarung tangan

4 Bidan meletakkan kain bersih di bawah bokong ibu

5 Bidan menolong kelahiran seluruh tubuh bayi dengan cekatan serta hati-hati kemudian setelah bayi lahir diletakkan diatas perut ibu dan segera mengeringkannya dengan handuk atau kain bersih kemudian melihat apakah bayi menangis kuat

6 Bidan mengganti kain atau handuk yang kotor dengan handuk bersih lalu menyelimuti seluruh tubuh bayi dan menutup kepala dengan topi bayi

7 Bidan memeriksa kelengkapan uri dan kemudian memasukkan uri tersebut kedalam kantung plastik atau tempat khusus

8 Bidan meletakkan semua peralatan persalinan yang telah siap digunakan di dalam ember khusus kemudian mencuci dan membilasnya

9 Bidan membuang bahan-bahan yang tidak terpakai lagi ke bak sampah

10 Bidan membersihkan ibu menggunakan air bersih dan membersihkan tempat bersalin yang terkena darah serta air ketuban ibu

Keandalan dan Jaminan

11 Bidan mempersiapkan obat dan perlengkapan yang akan dipakai selama persalinan

12 Bidan memeriksa keadaan denyut jantung janin

13 Meletakkan bayi diatas dada ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya

14 Memotong lalu menjepit tali pusat

15 Bidan memijat atau memeriksa perut ibu untuk memastikan janin tunggal 16 Menyuntik ibu dengan cepat di bagian paha kanan ibu

17 Bidan mengeluarkan uri serta memeriksa nya dan memberitahu ibu bahwa uri lahir lengkap lalu bidan melakukan pemijatan diatas perut ibu dengan telapak tangan dengan gerakan melingkar di atas perut ibu dengan lembut, hingga rahim menjadi keras

18 Bidan melakukan pemijitan kurang lebih selama 15 detik setelah uri dikeluarkan

19 Bidan melihat daerah kemaluan ibu untuk memastikan ada atau tidak nya robekan

20 Bidan mengecek kontraksi rahim ibu serta perdarahan ibu

21 Bidan membiarkan bayi tetap berada diatas dada ibu selama 1 jam dan sesekali bidan mengecek seta melihat keadaan si bayi

22 Setelah 1 jam periksa fisik bayi, timbang, beri salep mata, menyuntikan vitamin k1 di paha sebelah kiri, dan setelah 1 jam pemberian vit K suntikkan imunisasi hepatits B di paha sebelah kanan bayi

23 Bidan memantau kontraksi rahim dan perdarahan ibu setiap 4-6 kali dalam 2 jam setelah persalinan

(61)

25 Mengecek kembali perdarahan ibu

26 Bidan memeriksa dan memantau pernafasan dan suhu tubuh bayi

Daya tanggap

27 Bidan mengamati dan memperhatikan tanda-tanda persalinan ibu

28 Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap, keadaan janin baik dan ibu akan segera bersalin

29 Bidan meminta keluarga untuk membantu ibu dalam posisi setengah duduk pada saat ibu meneran

30 Bidan memberitahu ibu bahwa ia akan di suntik di paha sebelah kanan

31 Setelah uri lepas bidan meminta ibu untuk menarik nafas terlebih dahulu kemudian meneran, lalu bidan pun mengeluarkan uri dengan hati-hati dan memberitahu ibu bahwa uri telah lahir dengan lengkap

32 Menganjurkan ibu untuk memulai pemberian ASI.

33 Mengajarkan pada ibu/keluarga bagaimana melakukan pemijatan perut dan memeriksa kontraksi rahim ibu.

Empati

34 Bidan membersihkan daerah kemeluan ibu dengan hati-hati menggunakan kapas yang sudah dibasahi air dengan tetap menjaga privasi ibu lalu melakukan pemeriksaan ke dalam kemaluan ibu dengan manganjurkan ibu untuk menarik nafas untuk mengurangi rasa nyeri saat dilakukan pemeriksaan 35 Bidan memimpin,membantu dan mendukung ibu saat ibu mempunyai

dorongan kuat untuk meneran dengan penuh kesabaran serta mendukung dan memberi semangat pada ibu

36 Bidan memastikan keadaan ibu nyaman dan aman serta menganjurkan ibu untuk makan dan minum sesuai keinginannya

(62)
(63)
(64)
(65)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Mardiah Agustana Rosa

T.T.Lahir : Pangkalan Kasai,Riau 12 Agustus 1993 Agama : Islam

Nama Ayah : Sopian Nama Ibu : Ida Anak ke : Tunggal

Alamat : Jln lintas timur Pangkalan Kasai, Riau Pendidikan Formal

Tahun 2000-2006 : SDNegeri . 001 Pangkalan Kasai Tahun 2007-2009 : SMPNegeri 2 Seberida

Tahun 2009-2011 : MA Blok B

Tahun 2011-2014 : D-III Akademi Kebidanan IndahMedan

Gambar

Tabel 5.1.
Tabel Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Ibu Bersalin Terhadap
Tabel Distribusi Frekuensi Tabulasi Silang Tingkat Kepuasan Seluruh Ibu
Tabel Distribusi Frekuensi Tabulasi Silang Tingkat Kepuasan Seluruh Ibu
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian diharapkan agar peneliti lanjutan lebih spesifik meneliti variabel yang lebih bervariasi atau dari sisi korelasi, agar dapat dilihat adakah

Kemiskinan absolut adalah suatu kondisi, dimana seseorang atau sekelompok orang tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga orang tersebut memilikki taraf kehidupan yang

Dalam mengatasi rasa nyeri saat bersalin yang dapat berpengaruh terhadap lama persalinan, diberikan suatu metode nonfarmakologis yang dapat digunakan untuk menurunkan nyeri