TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN
PROGRAM JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL)
DI KLINIK WIPA TAHUN 2013
DWI SRI
125102070
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Tingkat Kepuasan Ibu Hamil Tentang Program Jaminan Persalinan Di Klinik WIPA Tahun 2013
Abstrak
DWI SRI
Latar Belakang : Jaminan Persalinan dimaksudkan untuk menghilangkan hambatan finansial bagi ibu, untuk mendapatkan jaminan persalinan yang didalamnya termasuk pemeriksaan kehamilan, pelayanan nifas termasuk pelayanan KB pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan. Dalam menjalankan program ini, Sumatra Utara menerima anggaran sebesar Rp110.846.366.000 untuk 33 kabupaten/kota.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui tingkat kepuasan ibu hamil tentang Program Jampersal di klinik WIPA Tahun 2013.
Metodelogi Penelitian : Penelitian menggunakan desain yang bersifat deskriptif. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 43 orang diambil dengan teknik total sampling. Penelitian ini dilakukan di Klinik WIPA Medan Helvetia Tahun 3013. Analisa data digunakan dengan analisis data univariat.
Hasil penelitian : Berdasarkan tingkat kepuasan ibu terhadap pelayanan program jaminan persalinan yang diteliti pada 43 ibu hamil, mayoritas merasa sangat puas sebanyak 27 orang (62,8 %) dan minoritas merasa puas sebanyak 16 orang (37,2 %).
Kesimpulan : Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ibu hamil merasa sangat puas terhadap pelayanan program jaminan persalinan di klinik WIPA tahun 2013.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat dan rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul “Tingkat Kepuasan Ibu Hamil Terhadap Pelayanan Program
Jaminan Persalinan Di Klinik WIPA Tahun 2013”.
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, peneliti banyak menerima bantuan
moril maupun materil dari berbagai pihak, untuk itu peneliti ingin mengucapkan
terima kasih kepada :
1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
2. Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Ketua Program Studi
D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara.
3. dr. Isti Ilmiati Fujiati, M.Sc, (CM-FM), selaku pembimbing
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang telah dapat menyediakan
waktu, memberikan arahan dan masukan berharga dalam
menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Penguji yang telah memberikan Masukan dan saran demi perbaikan
Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Nur Amimah Hasibuan AmKeb selaku pemilik Klinik WIPA yang telah
memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
6. Seluruh dosen, staf dan pegawai administrasi program studi D-IV
7. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan kasih sayang,
dorongan moril maupun materil kepada penulis untuk menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Teman-teman program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatra Utara yang tidak dapat di sebutkan satu persatu.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini.
Penulis menyadari atas kekurangan dari karya tulis ilmiah ini, penulis
memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk melakukan koreksi dan
kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan dan kesempurnaan Karya Tulis
Ilmiah ini dimasa yang akan datang.
Semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi
penulis khususnya. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, 05 Juli 2013
Penulis
2. Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan ... 9
3. Aspek-aspek Yang Menentukan Kepuasan Pasien ... 11
BAB III KERANGKA KONSEP
3.1... K erangka Konsep ... 14
3.2... D efinisi Operasional ... 15
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1... D
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.2 ... P embahasan ... 18
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 ... K esimpulan ... 17
6.2 ... S aran ... 18
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel. 5.1 Distribusi frekuensi dan persentase karakteristik ibu
hamil di Klinik Wipa Tahun 2013 ... 28
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi dan presentase jawaban responden
berdasarkan kuesioner di Klinik Wipa Tahun 2013... 29
Table 5.3 Distribusi frekuensi dan presentase tingkat kepuasan
DAFTAR SKEMA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Pengesahan
Lampiran 2 : Lembar Kuesioner Penelitian
Lampiran 3 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 4 : Surat Izin Penelitian
Lampiran 5 : Surat Balasan Penelitian
Tingkat Kepuasan Ibu Hamil Tentang Program Jaminan Persalinan Di Klinik WIPA Tahun 2013
Abstrak
DWI SRI
Latar Belakang : Jaminan Persalinan dimaksudkan untuk menghilangkan hambatan finansial bagi ibu, untuk mendapatkan jaminan persalinan yang didalamnya termasuk pemeriksaan kehamilan, pelayanan nifas termasuk pelayanan KB pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan. Dalam menjalankan program ini, Sumatra Utara menerima anggaran sebesar Rp110.846.366.000 untuk 33 kabupaten/kota.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui tingkat kepuasan ibu hamil tentang Program Jampersal di klinik WIPA Tahun 2013.
Metodelogi Penelitian : Penelitian menggunakan desain yang bersifat deskriptif. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 43 orang diambil dengan teknik total sampling. Penelitian ini dilakukan di Klinik WIPA Medan Helvetia Tahun 3013. Analisa data digunakan dengan analisis data univariat.
Hasil penelitian : Berdasarkan tingkat kepuasan ibu terhadap pelayanan program jaminan persalinan yang diteliti pada 43 ibu hamil, mayoritas merasa sangat puas sebanyak 27 orang (62,8 %) dan minoritas merasa puas sebanyak 16 orang (37,2 %).
Kesimpulan : Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ibu hamil merasa sangat puas terhadap pelayanan program jaminan persalinan di klinik WIPA tahun 2013.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007,
AKI 228 per 100.000 kelahiran hidup, AKB 34 per 1000 kelahiran hidup, Angka
Kematian Bayi baru lahir (AKN) 19 per 1000 kelahiran hidup. Berdasarkan
kesepakatan global (Millenium Develoment Goals/MDG’s2000), pada tahun 2015, diharapkan angka kematian ibu menurun dari 228 pada tahun 2007 menjadi 102
dan angka kematian bayi menurun dari 34 pada tahun 2007 menjadi 23 (Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2562 /MENKES/PER/XII/2011,
2011, ¶ 4).
Upaya penurunan AKI harus difokuskan pada penyebab langsung kematian
ibu, yang terjadi 90% pada saat persalinan dan segera setelah persalinan yaitu
perdarahan 28%, eklamsi 24%, Infeksi 11%, komplikasi pueperium 8%, partus
macet 5%, abortus 5%, trauma obstetrik 5%, emboli 3%, dan lain-lain 11%
(Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2562
/MENKES/PER/XII/2011, 2011, ¶ 5).
Untuk menjamin terpenuhinya hak hidup sehat bagi seluruh penduduk
miskin dan tak mampu, pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan sumber
daya di bidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat untuk
memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya (Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 2562 /MENKES/PER/XII/2011, 2011, ¶ 3)
Dalam rangka mempercepat pencapaian tujuan pembangunan kesehatan
meluncurkan kebijakan Jaminan Persalinan (Jampersal). Jaminan Persalinan
dimaksudkan untuk menghilangkan hambatan finansial bagi ibu untuk
mendapatkan jaminan persalinan yang didalamnya termasuk pemeriksaan
kehamilan, pelayanan nifas termasuk pelayanan KB pasca persalinan dan
pelayanan bayi baru lahir yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas
kesehatan (Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2562
/MENKES/PER/XII/2011, 2011, ¶ 7).
Serapan anggaran Program Jaminan Persalinan (Jampersal) di kucurkan
Kementrian Kesehatan (Kemenkes) hanya 50% dari total nilai Rp 1,559 triliun,
padahal program ini bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan
angka kematian bayi (AKB) (Harian Medan Bisnis).
Dalam menjalankan program ini, Sumatra Utara menerima anggaran sebesar
Rp110.846.366.000 untuk 33 kabupaten/kota. Dari jumlah tersebut diantaranya
telah dirincikan, Kota Medan mendapatkan anggaran terbesar yakni
Rp14.607.440.000, Deli Serdang Rp12.758.638.000, Langkat sebesar
Rp9.223.846.000, Simalungun Rp6.931.590.000, Asahan Rp4.860.671.000
(Widyastuti, 2011).
Anggota DPD asal Sumatra Utara Prof DR Ir Hj Darmayanti Lubis
mengatakan, ada empat persoalan yang di hadapi Jampersal yaitu aspek regulasi,
kepersertaan, pendanaan dan pengolaan. Rendahnya penyerapan dana Jampersal
menunjukkan nilai manfaat yang diterima masyarakat tidak optimal. Aspek
masalah lainnya adalah pengelolaan Jampersal menggunakan tim yang sama
beban kerja berlebihan serta keberadaan Puskesmas, perizinan dan perjanjian
kerja sama pelayanan mempengaruhi program ini (Harian Medan Bisnis).
Berdasarkan data register Puskesmas Batu Brak Kabupaten Lampung Barat
jumlah peserta Jampersal periose April 2012 sebesar 348 orang. Hasil statistik
didapat Empati yaitu sebesar 113 orang (60,4%). Reability yaitu sebesar 135
orang (72,2), responsiveness yaitu sebesar 123 orang (65,8), kepuasan yaitu 151
orang kurang puas (80,7) (Pribadi, 2012).
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan penelitian adalah “
Bagaimanakah tingkat kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan program
Jampersal di klinik Wipa Tahun 2013 ? “
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan
Program Jampersal di klinik Wipa Tahun 2013.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui karateristik ibu hamil di Klinik Wipa tahun 2013.
2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Pelayanan Kebidanan
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber
informasi bagi pelayanan kebidanan dalam praktek memberikan asuhan
kebidanan di masyarakat.
2. Bagi Ibu Hamil
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kepuasan ibu
hamil dalam menerima manfaat Jampersal dan ibu dapat menggunakan
fasilitas yang ada di Program Jampersal.
3. Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan tentang Jampersal dan agar mempermudah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Jaminan Persalinan (Jampersal)
1. Defenisi Jampersal
Jaminan Persalinan adalah jaminan pembiayaan pelayanan yang meliputi
pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk
pelayanan KB pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan (Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 2562 /MENKES/PER/XII/2011, 2011, ¶ 5).
2. Ruang Lingkup Jampersal
Msenurut Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
2562/MENKES/PER/XII/2011, 2011, ¶ 6 Pelayanan persalinan dilakukan secara
terstruktur dan berjenjang berdasarkan rujukan. Ruang lingkup pelayanan jaminan
persalinan terdiri dari:
a. Pelayanan persalinan tingkat pertama
Pelayanan persalinan tingkat pertama adalah pelayanan yang diberikan oleh tenaga
kesehatan yang berkompeten dan berwenang memberikan pelayanan pemeriksaan
kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk KB pasca persalinan,
pelayanan bayi baru lahir, termasuk pelayanan persiapan rujukan pada saat terjadinya
komplikasi (kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir) tingkat pertama. Pelayanan
tingkat pertama diberikan di Puskesmas dan Puskesmas PONED serta jaringannya
termasuk Polindes dan Poskesdes, fasilitas kesehatan swasta yang memiliki Perjanjian
Kerja Sama (PKS) dengan Tim Pengelola Kabupaten/Kota. Jenis pelayanan jaminan
1. Pemeriksaan kehamilan
2. Pertolongan persalinan
3. Pelayanan nifas, termasuk Kb pascapersalinan
4. Pelayanan bayi baru lahir
5. Penanganan komplikasi pada kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru
lahir.
b. Pelayanan persalinan tingkat lanjutan
Pelayanan pertsalinan tingkat lanjutan adalah pelayanan yangdiberikan oleh tenaga
kesehatan spesialistik, terdiri dari pelayanan kebidanan dan neonatus kepada ibu hamil,
bersalin, nifas, dan bayi dengan resiko tinggi dan komplikasi, di rumah sakit pemerintah
dan swasta yang tidak dapat ditangani pada fasilitas kesehatan tingkat pertama dan
dilaksanakan rujukan, kecuali pada kondisi kedaruratan.
Jenis pelayanan persalinan di tingkat lanjutan meliputi :
1. pemeriksaan kehamilan dengan resiko tinggi (RESTI) dan penyulit.
2. pertolongan dengan RESTI dan penyulit yang tidak mampu dilakukan di
pelayanan tingkat pertama.
3. penanganan komplikasi kebidanan dan bayi baru lahir di Rumah Sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan yang setara.
3. Sasaran Jampersal
Menurut Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
2562/MENKES/PER/XII/2011, 2011, ¶ 3 sasaran yang dijamin oleh Jaminan
Persalinan adalah :
1. Ibu hamil
2. Ibu bersalin
4. Bayi baru lahir ( sampai dengan usia 28 hari )
4. Manfaat Jampersal
Menurut Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
2562/MENKES/PER/XII/2011, 2011, ¶ 8 peserta jaminan persalinan dapat
memanfaatkan pelayanan :
1. Pemeriksaan Persalinan (ANC)
Pemeriksaan kehamilan (ANC) dengan tata laksana pelayanan yang
mengacu pada buku pedoman KIA. Selama hamil sekurang-kurangnya
ibu hamil diperiksa sebanyak 4 kali dengan frekuensi yang dianjurkan
sebagai berikut :
a. 1 kali pada triwulan pertama
b. 1 kali pada triwulan kedua
c. 2kali pada treiwulan ketiga
2. Persalinan Normal
3. Pelayanan nifas normal, termasuk KB pasca persalinan
4. Pelayanan bayi baru lahir normal
5. Pemeriksaan kehamilan pada kehamilan resiko tinggi
6. Pelayanan pasca keguguran
7. Persalinan per vaginam dengan tindakan emergensi dasar
8. Pelayanan nifas dengan tindakan emergensi dasar
9. Pelayanan bayi baru lahir dengan tindakan emergensi dasar
10. Pemeriksaan rujukan kehamilan pada kehamilan beresiko tinggi
11. Penanganan rujukan pasca keguguran
13. Persalinan dengan tindakan emergensi komprehensif
14. Pelayanan nifas dengan tindakan emergensi komrehensif
15. Pelayanan bayi baru lahir dengan tindakan emergensi komrehensif
16. Pelayanan KB pasca persalinan
3.2 Kehamilan
1. Pengertian
Kehamilan adalah suatu proses pembuahan mulai dari konsepsi sampai
dengan cukup bulan / aterm (Nazriah, 2011).
Lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 pekan (minggu), dimana kehamilan
itu terbagi atas 3 trimester : kehamilan trimester I (antara 0-12 minggu, kehamilan
trimester II antara 12-28 minggu, kehamilan trimester III antara 28-40 minggu
(Mochtar, 1998).
2. Tanda dan Gejala Kehamilan
Menurut Mochtar, 1998 adapun tanda dan gejala kehamilan adalah :
A. Tanda-tanda presumtif
1. Amenorea (tidak dapat haid)
2. Mual dan muntah
3. Mengidam
4. Tidak tahan suatu bau-bauan
5. Pingsan
6. Tidak ada selera makan
7. Lelah
9. Miksi
10.Konstipasi
B. Tanda-tanda kemungkinan hamil
1. Perut membesar
2. Uterus membesar terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan
konsistensi dari rahim.
3. Tanda hegar
4. Tanda chadwick
5. Tanda piscaseck
6. Brakton-Hicks
7. Teraba ballotement
8. Reaksi kehamilan positif
C. Tanda-tanda pasti hamil
1. Gerakan janin dapatdilihat atau diraba juga bagian janin.
2. Denyut jantung janin dapat didengar dengan monoral, doppler dan
dapat dilihat pada ultrasonografi (USG).
3. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen.
3. Diagnosa Banding Kehamilan
Menurut Mochtar, 1998 suatau kehamilan kadang kal harus dibedakan
dengan keadaan suatu penyakit yang dalam pemeriksaan meragukan seperti :
1. Hamil Palsu (pseudocyesis / kehamilan spuria) : gejala dapat sama dengan kehamilan, seperti amenorea, perut membesar, mual, muntah,
pada pemeriksaan uterus tidak membesar, tanda-tanda kehamilan lain
negatif.
2. Mioma uteri : Perut dan rahim membesar namun padaperabaan rahim
terasapadat kadang kala dijumpai berbenjol-benjol, tanda kehamilan
negatif dan tidak dijumpai tanda-tanda kehamilan lainnya.
3. Kista ovari : perut membesar bahkan makin bertambah besar, namun
pada pemeriksaan dalam rahim teraba sebesar biasa, reaksi kehamilan
negatif, tanda-tandakehamila lain negatif.
4. Kandung kemih penuh dan terjadi retensi urine : Pada pemasangan
kateter keluar banyak urine.
5. Hematometra : Uterus membesar karena terisi darah yang disebabkan
himen inperforata, stenosis vagina atau serviks.
3.3 Kepuasan
1. Pengertian
Kepuasan adalah tingkat keadaan yang dirasakan seseorang yang
merupakan hasil dari membandingkan dengan penampilan atau outcome produk
yang dirasakan dalam hubungannya dengan harapan seseorang (Supranto, 2011).
Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai
akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien
membandingkannya dengan apa yang diharapkannya (Pohan, 2004).
Menurut Oliver dalam Supranto, 2011 kepuasan adalah tingkat perasaan
seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakannya dengan
harapannya. Jadi, tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara
pelanggan akan kecewa. Bila kinerja sesuai dengan harapan pelanggan akan puas.
Sedangkan bila kinerja melebihi harapan pelanggan akan sangat puas. Untuk
menciptakan kepuasan pelanggan, perusahaan harus menciptakan dan mengelola
suatu sistem untuk memperoleh pelanggan yang lebih banyak dan kemampuan
untuk mempertahankan pelanggannya.
Menurut Frederick Hezberg dalam teori Motivasi Higienis (Coulter, 2007)
berpendapat bahwa faktor intrinsik terkait dengan kepuasan dan motivasi kerja,
sedangkan faktor ekstrinsik terkait dengan ketidakpuasan kerja, meyakini bahwa
sikap individu terhadap pekerjaannya itu menentukan kesuksesan atau kegagalan.
Menurut M.N Nasution, 2004 dalam Khusnawati kepuasan pelanggan yaitu
perbedaan harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan karena pelanggan adalah
orang yang menerima hasil pekerjaan (produk) seseorang, maka pelangganlah
yang menentukan kualitas suatu produk.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepuasan
Menurut Budiastuti (2002), mengemukakan bahwa pasien dalam
mengevaluasi kepuasan terhadap pelayanan yang diterima mengacu pada
beberapa faktor, antara lain :
a. Kualitas produk atau jasa
Pasien akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan
bahwa produk atau jasa yang digunakan berkualitas. Persepsi
konsumen terhadap kualitas produk atau jasa dipengaruhi oleh dua hal
komunikasi perusahaan terutama iklan dalam mempromosikan rumah
sakit.
b. Kualitas pelayanan
Memegang peranan penting dalam industri jasa, pelanggan dalam
hal ini pasien akan merasa puas jika mereka memperoleh pelayanan
yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan.
c. Faktor emosional
Pasien yang merasa bangga dan yakin bahwa orang lain kagum
terhadap konsumen bila dalam hal ini pasien memilih rumah sakit yang
sudah mempunyai pandangan “rumah sakit mahal”, cenderung
memilih tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
d. Harga
Harga merupakan aspek penting namun yang terpenting dalam
penentuan kualitas guna mencapai kepuasan pasien/pelanggan.
Meskipun demikian elemen ini mempengaruhi pasien dari segi biaya
yang dikeluarkan, biasanya semakin mahal harga perawatan maka
pasien mempunyai harapan yang lebih besar. Sedangkan rumah sakit
yang berkualitas sama tetapi berharga murah, memberi nilai yang lebih
tinggi pada pasien.
e. Biaya
Mendapat produk atau jasa pasien yang tudak perlu mengeluarkan
biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan
3. Aspek-Aspek Yang Menentukan Kepuasan Pasien
Menurut Griffth dalam Agus (2010) ada beberapa aspek-aspek yang
mempengaruhi perasaan puas pada seseorang yaitu :
a. Sikap pendekatan staf pada pasien yaitu sikap staf terhadap pasien
ketika pertama pertama kali datang di rumah sakit
b. Kualitas perawatan yang diterima oleh pasien, seberapa pelayanan
perawatan yang berkaitan dengan proses kesembuhan penyakit yang
diderita pasien dan kelangsungan perawatan pasien selama berada di
rumah sakit.
c. Prosedur administrasi yaitu berkaitan dengan pelayanan administrasi
pasien dimulai masuk rumah sakit selama perawatan berlangsung
sampai keluar dari rumah sakit.
d. Waktu menunggu yaitu berkaitan dengan waktu yang diperbolehkan
untuk berkunjung maupun untuk menjaga dari keluarga maupun orang
lain dengan memperhatikan ruang tunggu yang memenuhi
standar-standar rumah sakit antara lain : ruang tunggu yang nyaman, tenang,
fasilitas yang memadai misalnya televisi, kursi, air minum dan
sebagainya.
e. Fasilitas umum yang lain seperti kualitas pelayanan berupa makanan
dan minuman, privasi dan kunjungan. Fasilitas ini berupa bagaimana
pelayanan terhadap pemenuhan kebutuhan pasien seperti makanan dan
minuman yang disediakan dan privasi ruang tunggu sebagai sarana
f. Fasilitas ruang inap untuk pasien yang harus rawat. Fasilitas ruang
inap ini disediakan berdasarkan permintaan pasien mengenai ruang
rawat inap yang dikehandaki.
g. Hasil treatment atau hasil perawatan yang diterima oleh pasien yaitu
perawatan yang berkaitan dengan kesembuhan penyakit pasien baik
BAB III
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep
Kerangka konsep ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan ibu
hamil terhadap pelayanan program Jaminan Persalinan. Hal ini dapat dilihat dari
kerangka konsep dibawah ini :
Skema 1. Kerangka konsep penelitian
3.2 Definisi Operasional
No Variabel Defenisi Operasional
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Desain penelitian adalah bersifat Deskriptif. Desain ini digunakan untuk mengetahui tingkatan kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan program Jaminan
Persalinan di klinik Wipa.
4.2 Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang datang diklinik
Wipa yaitu 43 ibu hamil.
2. Sampel
Pengambilan sampel dengan menggunakan sistem total sampling yaitu 43 ibu hamil.
4.3 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di klinik WIPA Medan Helvetia dengan
pertimbangan klinik Wipa merupakan klinik yang menggunakan Jampersal, lokasi
ini mudah terjangkau oleh peneliti, adanya populasi yang mencukupi untuk
dijadikan responden, serta di lokasi ini belum pernah dilakukan penelitian tingkat
kepuasan ibu hamil tentang Jampersal .
4.4 Waktu Penelitian
4.5 Pertimbangan Etik
Dalam melakukan penelitian, peneliti mendapat izin dari Ketua Pelaksanaan
Program Studi Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Kemudian peneliti mengajukan permohonan izin peneliti ke klinik Wipa.
Setelah memperoleh persetujuan, peneliti melakukan pertimbangan etik
yaitu: Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan peneliti serta memberitahukan
bahwa tidak ada pengaruh negatif yang terjadi selama dan sesudah pengumpulan
data. Jika responden bersedia maka responden harus menandatangani lembar
persetujuan riset (Informed Consent). Bila responden menolak maka responden mempunyai hak untuk mengundurkan diri dari penelitian karena responden
tersebut sifatnya suka rela .
Selanjutnya untuk menjaga kerahasiaan identitas responden pada lembar
pengumpulan data (Kuesioner) hanya nomor kode yang akan digunakan sehingga
kerahasiaan identitas informasi yang diberikan tetap terjaga. Seluruh informasi
yang diperoleh tidak akan dipergunakan kecuali untuk meningkatkan kualitas
kesehatan dan tetap menjaga kerahasiaan identitas tidak akan dipublikasikan.
4.6 Instrumen Penelitian
Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti dengan menggunakan
kuisioner yang terdiri dari pertanyaan tingkat kepuasa ibu hamil tentang Jampersal
A. Bagian Kuesioner
Kuesioner dibagi atas 3 (tiga) bagian yaitu:
1. Bagian I : Identitas responden meliputi usia, jenis kelamin,
pendidikan dan pekerjaan, yang berguna untuk menganalisis profil
responden dalam penilaiannya terhadap unit pelayanan instansi
pemerintah.
2. Bagian II : Identitas pencacah, berisi data pencacah. (apabila
kuesioner diisi oleh masyarakat, bagian ini tidak diisi).
3. Bagian III : Mutu pelayanan publik adalah pendapat penerima, atas
pelayanan yang memuat kesimpulan atau pendapat responden
terhadap unsur-unsur pelayanan yang dinilai.
Bentuk Jawaban : Bentuk jawaban pertanyaan dari setiap unsur
pelayanan secara umum mencerminkan tingkat kualitas pelayanan, yaitu
dari yang sangat baik sampai dengan tidak baik.
a. Diberi nilai 1 (tidak mudah) apabila pelaksanaan prosedur
pelayanan tidak sederhana, alumya tidak mudah, loket
terlalu banyak, sehingga prosesnya tidak efektif.
b. Diberi nilai 2 (kurang mudah) apabila pelaksanaan prosedur
pelayanan masih belum mudah, sehingga prosesnya befum
efektif.
c. Diberi nilai 3 (mudah) apabila pelaksanaan prosedur
pelayanan dirasa mudah, sederhana, tidak berbelitbelit
d. Diberi nilai 4 (sangat mudah) apabila pelaksanaan prosedur
pelayanan dirasa sangat mudah, sangat sederhana, sehingga
prosesnya mudah dan efektif.
B. Unsur Indeks Kepuasan Masyarakat Aspek pengukuran Tingkat Kepuasan
Berdasarkan prinsip pelayanan sebagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan
Menteri PAN Nomor: 63/KEP/M.PAN/7/2003, yang kemudian dikembangkan menjadi
14 unsur yang "relevan”, “valid" dan "reliabel”, sebagai unsur minimal yang harus ada
untuk dasar pengukuran indeks kepuasan masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur
pelayanan;
2. Persyaratan Pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif yang
diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis
pelayanannya;
3. Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan kepastian petugas
yang memberikan pelayanan (nama, jabatan serta kewenangan dan
tanggung jawabnya);
4. Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas dalam
memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai
ketentuan yang berlaku;
5. Tanggung jawab petugas pelayanan, yaitu kejelasan wewenang dan
tanggung jawab petugas dalam penyelenggaraan dan penyelesaian
6. Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan
ketrampilan yang dimiliki petugas dalam memberikan/ menyelesaikan
pelayanan kepada masyarakat;
7. Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan
dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan;
8. Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaan pelayanan
dengan tidak membedakan golongan/status masyarakat yang dilayani;
9. Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku petugas
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan
ramah serta saling menghargai dan menghormati;
10.Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat
terhadap besamya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan;
11.Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang
dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan;
12.Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan,
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan;
13.Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana
pelayanan yang bersih, rapi, dan teratur sehingga dapat memberikan rasa
nyaman kepada penerima pelayanan;
14.Keamanan Pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan
unit penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehingga
masyarakat merasa tenang untuk mendapatkan pelayanan terhadap
C. Tabel Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan
dan Kinerja Unit Pelayanan
Nilai Persepsi
Nilai Interval IKM
Nilai Interval
Konversi IKM Mutu Layanan
Kinerja Unit
4.8 Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Validitas adalah pengukuran atau pengamatan yang berarti prinsip
keandalan instrument dalam pengumpulan data. Instrument harus dapat mengukur
apa yang seharusnya diukur (Nursalam, 2003).
Uji validitas kuesioner tentang tingkat kepuasan menggunakan validitas
internal rasional (conten validity) yang disusun mengacu pada isi yang
dikehendaki. Sebagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri PAN
Nomor: 63/KEP/M.PAN/7/2003 bahwa prinsip pelayanan yang dikembangkan
menjadi 14 unsur dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas (keandalan) adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat
ukur dapat dipercaya atau diandalkan (Noatmodjo, 2010).
dalam Keputusan Menteri PAN Nomor: 63/KEP/M.PAN/7/2003, yang kemudian
dikembangkan menjadi 14 unsur yang "reliabel”.
4.9 Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai
berikut : saat pengumpulan data melakukan pendekatan kepada calon responden
yang datang ke klinik Wipa. Setelah peneliti bertemu dengan calon responden dan
menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian ini, untuk mendapatkan
persetujuan sebagai sampel penelitian. Setelah calon responden bersedia maka
diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (informed consent).
Menjelaskan cara pengisian kuesioner kepada responden dan selanjutnya
mengisi lembar kuesoner dengan jujur dan agar mengisi seluruh pertanyaan.
Peneliti mendampingi responden dalam pengisian , waktu dalam pengisian
kuesioner adalah 10 menit. Setelah kuesioner diisi, dikumpulkan kembali oleh
peneliti dan diperiksa kelengkapannya sehingga data yang diperoleh terpenuhi.
4.10 Pengolahan Data dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
A. Metode Pengolahan Data
Nilai IKM dihitung dengan menggunakan "nilai rata-rata tertimbang"
masing-masing unsur pelayanan. Dalam penghitungan indeks kepuasan
masyarakat terhadap 14 unsur pelayanan yang dikaji, setiap unsur pelayanan
memiliki penimbang yang sama dengan rumus sebagai berikut:
Untuk memperoleh nilai IKM unit pelayanan digunakan pendekatan nilai
rata-rata tertimbang dengan rumus sebagai berikut:
IKM =
Total dari Nilai Persepsi Per Unsur
x Nilai penimbang Total unsur yang terisi
Untuk memudahkan interpretasi terhadap penilaian IKM yaitu antara 25 -
100 maka hasil penilaian tersebut di atas dikonversikan dengan nilai dasar
25, dengan rumus sebagai berikut:
IKM Unit pelayanan x 25
B. Perangkat Pengolahan
1. Pengolahan dengan computer
Data entry dan penghitungan indeks dapat dilakukan dengan program
komputer/ sistem data base.
2. Pengolahan secara manual
1. Data Isian kuesioner dari setiap responden dimasukkan ke dalam
formulir mulai dari unsur 1 (U1) sampai dengan unsur 14 (U14);
2. Langkah selanjutnya untuk mendapatkan nilai rata - rata per unsur
pelayanan dan nilai indeks unit pelayanan adalah sebagai berikut:
a. Nilai rata-rata per unsur pelayanan.
Nilai masing-masing unsur pelayanan dijumlahkan
(kebawah) sesuai dengan jumlah kuesioner yang diisi oleh
responden, kemudian untuk mendapatkan nilai rata-rata per
unsur pelayanan, jumlah nilai masing-masing unsur
pelayanan dibagi dengan jumlah responden yang mengisi.
pelayananj jumlah nilai rata-rata per unsur pelayanan
dikalikan dengan 0,071 sebagai nilai bobot rata-rata
tertimbang.
b. Nilai indeks pelayanan
Untuk mendapatlklan nilai indeks unit pelayanan, dengan
cara menjumlahkan 14 unsur dari nilai rata-rata tertimbang.
2. Analisa Data
Analisa data hasil penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian.
Analisis data dilakukan dengan:
a. Analisis data Univariat
Semua variabel dianalisis secara deskriptif dengan menghitung
frekuensinya. Dari pengolahan data deskriptif, data demografi
dalam tabel distribusi frekuensi dan persentase. Hasil analisis data
disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk melihat
tingkat kepuasan ibu hamil tentang jampersal di klinik Wipa tahun
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
Dalam Bab ini diuraikan hasil penelitian tingkat kepuasan ibu hamil
tentang Jampersal di klinik wipa tahun 2013, yang didapat dari pengumpulan data
pada bulan Maret sampai April tahun 2013. Adapun jumlah seluruh responden
dalam penelitian ini adalah 43 responden ibu hamil.
Tabel 5.1.
Distribusi Frekuensi dan Presentase Karakteristik Ibu Hamil Di Klinik Wipa Tahun 2013
Berdasarkan karakteristik responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil
sebanyak 43 orang. Berdasarkan umur ibu mayoritas berumur 20-25 tahun
sebanyak 25 orang (58,1%) dan minoritas berumur 30-35 tahun sebanyak 4 orang
(9,3%). Berdasarkan pendidikan ibu mayoritas berpendidikan SMA sebanyak 32
orang (74,4%) dan minoritas berpendidikan SD sebanyak 2 orang (4,7%).
Berdasarkan pekerjaan ibu mayoritas bekerja sebagai IRT sebanyak 21 orang
(48,8%) dan minoritas bekerja sebagai buruh sebanyak 1 orang (2,3%).
Berdasarkan penghasilan keluarga mayoritas berpenghasilan 1.000.000 sebanyak
28 orang (65,1%) dan minoritas berpenghasilan 2.000.000 sebanyak 7 orang
(16,3%). Berdasarkan jumlah anak mayoritas primi gravida sebanyak 19 orang
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Dan Presentase Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner Tingkat Kepuasan
Di klinik Wipa Tahun 2013
No Pertanyaan
Pilihan Jawaban
TM KM M SM
F % F % F % F %
1. Bagaimana pemahaman saudara tentang kemudahan prosedur pelayanan unit ini.
22 51,2 21 48,8
2. Bagaimana pendapat saudara tentang kesamaan persyaratan pelayanan dengan jenis pelayanan.
28 65,1 15 34,9
3. Bagaimana pendapat saudara tentang kejelasan dan kepastian petugas melayani.
2 4,7 24 55,8 17 39,5
4. Bagaimana pendapat saudara tentang kedisiplinan petugas dalam memberikan pelayanan.
30 69,8 13 30,2
5. Bagaimana pendapat saudara tentang tanggung jawab petugas dalam memberikan pelayanan.
25 58,1 18 41,9
6. Bagaimana pendapat saudara tentang kemampuan petugas dalam memberikan pelayanana.
35 81,4 8 18,6
7. Bagaimana pendapat saudara tentang kecepatan pelayanan di unit ini.
1 2,3 35 81,4 7 16,7
8. Bagaimana pendapat saudara tentang keadilan untuk mendapatkan pelayanan disini.
36 83,7 6 16,7
9. Bagaimana pendapat saudara tentang kesopanan dan keramahan petugas dalam memberikan pelayanan.
16 37,2 27 62,8
10. Bagaimana pendapat saudara tentang kewajaran biaya untuk mendapatkan pelayanan.
37 86,0 16 16,0
11. Bagaimana pendapat saudara tentang kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan.
28 65,1 15 34,9
12. Bagaimana pendapat saudara tentang ketepatan pelaksanaan terhadap jadwal waktu pelayanan.
26 60,5 17 39,5
13. Bagaimana pendapat saudara tentang kenyamanan di lingkungan unit pelayanan.
24 55,8 19 44,2
14. Bagaimana pendapat saudara tentang keamanan pelayanan di unit ini.
33 76,5 10 23,7
Berdasarkan hasil pilihan jawaban tingkat kepuasan ibu hamil tentang
jampersal mayoritas responden menjawab pertanyaan kurang mudah ada 2 orang
(4,7%). Didapat bahwa mayoritas responden yang menjawab mudah ada 37 orang
(86,0%). Sedangkan mayoritas responden yang menjawab sangat mudah ada 27
Table 5.3
Distribusi Frekuensi Dan Presentase Tingkat Kepuasan Responden Di Klinik Wipa Tahun 2013
No Tingkat Kepuasan Frekuensi (n) Presentase (%)
1. Puas 16 37,2
2. Sangat Puas 27 62,8
Total 43 100
Berdasarkan tingkat kepuasan ibu, dari 43 responden ibu hamil hampir
seluruh responden merasa sangat puas terhadap program Jampersal yaitu
sebanyak 27 orang (60,5 %).
1.2 Pembahasan
Pembahasan adalah kesenjangan yang muncul setelah peneliti melakukan
penelitian kemudian membandingkan antara teori dengan hasil penelitian.
Penelitian ini merupakan penelitian tentang tingkat kepuasan ibu hamil terhadap
pelayanan program jampersal di Klinik Wipa Tahun 2013.
Dalam pembahasan ini, peneliti akan menjelaskan pembahasan tentang
hasil dari penelitian mengenai tingkat kepuasan ibu hamil tentang program
Jampersal di klinik Wipa Medan Tahun 2013.
1. Data Demografi
Menurut Mubarak, Nurul, Khoirul dan Supradi (2007), salah satu faktor
yang mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah umur. dengan bertambah
umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental).
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 43 responden, diketahui
mayoritas berumur 20-25 tahun sebanyak 25 orang (58,1%). Hasil penelitian ini
Dari hasil penelitian terhadap 43 responden, mayoritas berpendidikan
SMA sebanyak 32 orang (74,4%), menurut Mubarak (2007), semakin tinggi
pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada
akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya, jika
seseorang tingkat pendidikan rendah, akan menghambat perkembangan sikap
seseorang terdapat penerimaan, informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan.
Berdasarkan pekerjaan ibu mayoritas bekerja sebagai IRT sebanyak 21
orang (48,8%) dan minoritas bekerja sebagai buruh sebanyak 1 orang (2,3%).
Berdasarkan penghasilan keluarga mayoritas berpenghasilan 1.000.000 sebanyak
28 orang (65,1%) dan minoritas berpenghasilan 2.000.000 sebanyak 7 orang
(16,3%). Berdasarkan jumlah anak mayoritas memiliki anak 1 orang sebanyak 19
orang (44,2%) dan minoritas memiliki anak 3 orang sebanyak 2 orang (4,7%).
2. Tingkat Kepuasan
Hasil penelitian tingkat kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan program
Jampersal yang diteliti pada 43 ibu hamil, mayoritas responden merasa sangat
puas sebanyak 27 orang (62,8%), dan minoritas responden merasa puas sebanyak
16 orang (37,2%). Dimana responden merasa sangat puas karena kemudahan
didalam mendapatkan pelayanan. Menurut Budiastuti (2002), mengemukakan
bahwa pasien dalam mengevaluasi kepuasan terhadap pelayanan yang diterima
mengacu pada beberapa faktor yaitu kualitas produk atau jasa, kualitas pelayanan,
factor emosional, harga dan biaya.
Menurut Griffth dalam Agus (2010) ada beberapa aspek-aspek yang
prosedur administrasi, waktu menunggu, fasilitas umum, fasilitas ruang inap dan
hasil perawatan yang didapat.
Responden merasa sangat puas dipengaruhi oleh pelayanan yang diberikan
klinik WIPA sudah sangat baik, dimana Klinik WIPA merupakan Klinik yang
menerima pasien Jampersal, ditambah lagi prosedur pelayanan sangat mudah,
persyaratan pelayanan sesuai, petugas sangat jelas dalam melayani, petugas juga
memiliki kedisiplinan, bertanggung jawab dalam pemberian pelayanan, kewajaran
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada
BAB V, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Dari 43 responden karakteristik umur ibu mayoritas berumur 20-25 tahun
sebanyak 25 orang (58,1%), pendidikan ibu mayoritas berpendidikan SMA
sebanyak 32 orang (74,4%),pekerjaan ibu mayoritas bekerja sebagai IRT
sebanyak 21 orang (48,8%), penghasilan ibu mayoritas berpenghasilan
Rp1.000.000 sebanyak 28 orang (65,1%), paritas ibu mayoritas berparitas
primi gravida sebanyak 19 orang (44,2%).
2. Distribusi responden berdasarkan tingkat kepuasan ibu hamil terhadap
pelayanan program Jampersal mayoritas responden merasa sangat puas
sebanyak 27 orang (62,8%) dan minoritas menjawab puas ada 16 orang
(37,2%).
6.2. Saran
1. Bagi Ibu Hamil
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kepuasan ibu
hamil dalam menerima manfaat dari program Jampersal dan ibu dapat
menggunakan fasilitas yang ada di Program Jampersal di tenaga
2. Bagi Pelayanan Kebidanan
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
ibu hamil tentang jampersal dan dapat memberikan pelayanan yang
maksimal kepada ibu hamil yang menggunakan program jampersal.
3. Bagi Peneliti
Dari hasil penelitian ini dapat menambah wawasan tentang Jampersal dan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka cipta
Dewi, P.R. (2012). Asuhan Kebidanan Pada Hamil Normal dan Patologi, Yogyakarta: Nuha Medika
Hidayat, A. A. (2010). Metode Penelitian Kebidanan dan Tehnik Analisa Data, Jakarta: Salemba Medika
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor: Kep/25/M.Pan/2/2004
Mochtar, R. (1998). Sinopsis Obstetri Edisi 2, Jakarta: EGC Nazir, M. (2011). Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: PT. Rineka Cipta
...(2010). Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku, Jakarta: PT. Rineka Cipta
Nazriah. (2011). Manajemen Kebidanan (Pada Kasus-kasus Patologi Kebidanan), Banda Aceh: PENA
Nursalam. (2003). Konsep Dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika
Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2562/MENKES/PER/XII/2011 Tentang Petunjuk Teknis Jaminan
Persalinan,
Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan 2012
Pohan, Simbalo. (2004). Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. Jakarta: EGC
Qomariyah, N. (2012) Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Terhadap Program Jampersal (Jaminan Persalinan) Di Dusun Kedung Desa Leran Gresik,
Karya Tulis Ilmiah Kebidanan 2012,
Riwidikdo, H. (2008). Statistik Kesehatan,Yogyakarta: Mitra Cendikia Offset Supranto, J. (2011). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Reneka
Cipta
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Judul Penelitian : Tingkat Kepuasan Ibu Hamil Tentang Jampersal di Klinik
WIPA bulan Maret – April 2013
Peneliti : Dwi Sri
Dengan menanda tangani lembaran ini saya memberikan persetujuan untuk
mengisi kuesioner yang diberikan peneliti. Saya mengerti bahwa penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana : Tingkat kepuasan ibu hamil tentang
Jampersal di klinik Wipa bulan Maret – April 2013. Saya mengerti bahwa
penelitian ini tidak mengandung resiko yang berarti dan saya telah diberitahukan
bahwa jawaban kuesioner ini tidak akan diberitahukan kepada siapapun.
Saya telah mendapatkan penjelasan mengenai penelitian ini dan diberi
kesempatan untuk bertanya. Saya secara sukarela berperan dalam peneltian ini.
Tanda Tangan Medan, Maret 2012
Responden Peneliti
KUESIONER PENELITIAN
TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL TENTANG JAMPERSAL
DI KLINIK WIPA TAHUN 2013
I. IDENTITAS RESPONDEN
II. KEPUASAN IBU HAMIL TENTANG JAMPERSAL
N0 Pertanyaan P
1 Bagaimana pemahaman Saudara tentang kemudahan prosedur pelayanan di unit ini ?
a. Tidak mudah b. Kurang mudah c. Mudah
d. Sangat mudah
1 2 3 4
2 Bagaimana pendapat Saudara tentang kesamaan persyaratan pelayanan dengan jenis pelayanannya?
a. Tidak sesuai b. Kurang sesuai c. Sesuai
d. Sangat sesuai
1 2 3 4
3 Bagaimana pendapat Saudara tentang kejelasan dan kepastian petugas yang melayani
a. Tidak jelas b.Kurang jelas c. Jelas
d.Sangat jelas
1 2 3 4
4 Bagaimana pendapat Saudara tentang kedisiplinan petugas dalam memberikan pelayanan
a. Tidak disiplin b. Kurang disiplin c. Disiplin d. Sangat disiplin
1 2 3 4
5 Bagaimana pendapat Saudara tentang tanggung jawab petugas dalam memberikan pelayanan
d. Sangat mampu 4
7 Bagaimana pendapat Saudara tentang kecepatan pelayanan di unit ini
a. Tidak cepat
8 Bagaimana pendapat Saudara tentang keadilan untuk mendapatkan pelayanan disini
9 Bagaimana pendapat Saudara tentang kesopanan dan keramahan petugas dalam memberikan pelayanan
a. Tidak sopan dan ramah
10 Bagaimana pendapat Saudara tentang kewajaran biaya untuk mendapatkan pelayanan
a. Tidak wajar b. Kurang wajar c. Wajar a. Sangat wajar
1 2 3 4 11 Bagaimana pendapat Saudara tentang kesesuaian antara biaya yang
dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan
a. Selalu Tidak sesuai b. Kadang – kadang sesuai c. Banyak sesuainya d. Selalu sesuai
1 2 3 4 12 Bagaimana pendapat Saudara tentang ketepatan pelaksanaan terhadap
jadwal waktu pelayanan
a. Selalu Tidak tepat b. Kadang – kadang tepat c. Banyak tepatnya b. Selalu tepat
1 2 3 4 13 Bagaimana pendapat Saudara tentang kenyamanan di lingkungan unit
pelayanan
b. Kurang nyaman c. Nyaman c. Sangat nyaman
2 3 4 14 Bagaimana pendapat Saudara tentang keamanan pelayanan di unit ini
a. Tidak aman b. Kurang aman c. Aman d. Selalu aman
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Dwi Sri
Tempat/Tanggal Lahir : Bangko Jaya, 16 Juli 1991
Anak Ke : 3 dari 3 bersaudara
Agama : Islam
Nama Ayah : Rahim
Nama Ibu : Sinah
Alamat : Jalan Lintas Riau, Balam Km 8
Pendidikan Formal :
SD : SD 024 Bangko Jaya Tahun 1997 - 2003
SMP : MTS Al-furqon Bangko Jaya Tahun 2003 - 2006
SMA : SMAs Harapan Bangko Jaya Tahun 2006 - 2009