241
METODA BREADTH FIRST SEARCH
PADA INFERENSI FORDWARD CHAINING UNTUK
MENDIAGNOSA HAMA TANAMAN JERUK
(STUDI KASUS KELOMPOK TANI AMANAH)
Reti Handayani
Akademi Manajemen Informatika Dan Komputer (AMIK Bukittinggi
)retihandayani980@gmail.com
Abstrak
Hama penyakit tanaman jeruk merupakan Organisme Pangganggu Tanaman (OPT) yang harus diperhatikan, karena dapat mempengaruhi kondisi maupun produktifitas tanaman jeruk. Ini yang sering dialami petani jeruk madu yang tergabung dalam kelompok tani didaerah Koto Tinggi Kecamatan Baso. Dengan rancangan sistem pakar tentang diagnosa gangguan hama ini diharapkan orang awam yang tidak memahami sistem pakar bisa melakukan diagnosa tanpa harus menunggu bantuan dari orang yang ahli di bidangnya. Diagnosa dilakukan dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sistem, semua pertanyan yang telah didapat dari pakar atau penyuluh pertanian yang telah dirubah ke dalam rule dan dari rule ini lah akan didapatkan skema sebuah keputusan yang merupakan basis pengetahuan ke dalam sistem. Rancangan sistem ini menggunakan inferensi runut maju (Forword Cahaining) dan metoda Breadth First Search, dengan implementasi sistem menggunakan sistem database, tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah mendapatkan hasil diagnosa yang tepat tentang kemungkinan adanya gangguan hama dan penyakit pada tanaman jeruk madu, sesuai dengan aturan . Dari rancangan sistem yang dibuat maka dapat diperoleh hasil diagnosa gangguan hama pada tanaman jeruk.
Kata Kunci : Sistem Pakar, Forward Chaining, Hama, Prediksi
1. PENDAHULUAN
Tanaman jeruk merupakan tanaman yang sudah banyak di kenal banyak masyarakat. Tetapi banyak sekali kendala- kendala yang di hadapi para petani untuk menanam atau membudidayakan tanaman jeruk. Kendala tersebut sangat mempengaruhi kualitas, produktivitas dan bahkan kwalitas pada tanaman.
Di daerah Kecamatan Baso tepat di Jorong Koto Gadang Kenagarian Koto Tinggi untuk saat ini sudah untuk saat ini sudah lebih setengah luas daerah Jorong Koto Gadang ditanami jeruk, ada disini yang punya pribadi dan umumnya kebanyakan bergabung pada kelompok tani.
Salah satu kelompok tani yang serius menanggani tanaman jeruk adalah kelompok tani AMANAH Kendala yang sering ditemui sama petani untuk didaerah ini masih kurangnya pengetahuan dan masih sangat membutuhkan tenaga ahli pertanian, karna tenaga ahli pertanian juga kurang untuk daerah ini maka kadang sering terkendala dengan jadwal kunjungan kerja kelapangan sehingga para petani kadang terlambat untuk mendapatkan informasi tentang kebun jeruknya jika ada terjadi gangguan hama pada tanaman jeruk, ada yang menyebabkan pohon jeruknya telat untuk dikasih obat. Sehingga menyebabkan pertumbuhan yang tidakbaik atau hasil panen yang tidak memuaskan.
242
2. TINJAUAN LITERATUR
Secara umum sistem pakar adalah yang menggunakan pengetahuan manusia yang dimasukkan ke dalam komputer untuk memecahkan masalah-masalah yang biasa nya diselesaikan oleh pakar (Rika Sofia, Dini Destian, Ate Susanto, 2012). Sistem pakar adalah perangkat lunak komputer yang memiliki basis pengetahuan untuk domain tertentu dan menggunakan penalaran inferensi menyerupai seorang pakar dalam memecahkan masalah. Sistem pakar dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja seorang pakar sehingga hasil implementasi dapat digunakan orang banyak ( Hadi Prasetia, I Gst Ngr Rai Usadha, Mohammad Isa Irawan, 2012).
Sistem Pakar merupakan suatu aplikasi yang berfungsi untuk meniru pakar manusia sehingga dapat melakukan hal-hal yang dikerjakan oleh pakar. Adapun komponen-komponen yang harus dimiliki dalam membangun sistem pakar menurut Giarratano dan Riley (2005) yang dikutip oleh Hartati dan Iswanti (2008) adalah:
1.
Antarmuka Pengguna (User Interface)Sistem pakar sebagai pengganti seorang pakar dalam menangani suatu persoalan dalam kondisi tertentu harus menyediakan fasilitas antarmuka dengan pengguna agar sistem dan pemakai dapat saling berinteraksi sehingga masalah yang dialami oleh pemakai dapat diselesaikan.
2.
Basis Pengetahuan (Knowledge Base)Pencarian melebar pertama (Breadth First Search)
Pencarian dilakukan pada semua simpul dalam setiap level secara berurutan dari kiri ke kanan (Sutojo, 2011). Jika pada satu level belum ditemukan solusi, maka pencarian dilanjutkan pada level berikutnya. Demikian seterusnya sampai ditemukan solusi. semua node pada level n akan dikunjungi terlebih dahulu sebelum mengunjungi node-node pada level n+1. Pencarian dimulai dari kiri ke kanan, kemudian berpindah ke level berikutnya demikian pula dari kiri ke kanan hingga ditemukan solusi.
S
A B
C D E F
243
Gambar 3. Breadth First Search
B.
Hama Pada tanaman Jeruk MaduHama adalah organisme yang dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam kegiatan sehari-hari manusia. Walaupun dapat digunakan untuk semua organisme, dalam praktik istilah ini paling sering dipakai hanya kepada hewan.
Menurut Pracaya (2003: 5) yang dimaksud dengan hama ialah semua binatang yang mengganggu dan merugikan tanaman yang diusahakan manusia. Hama tanaman sering disebut “serangga hama” (pest) atau dalam dunia pertanian dikenal sebagai „musuh petani (Rukmana, 2002:14).
Hama Tanaman Jeruk
a. Kutu loncat ( Diaphorina citri )
Gejala : tangkai kering, kuncup daun mengeliting, tunas menjadi rusak dan merusak daun mudah. Pengendalian :
Menggunakan perangkap alami terbuat dai jaring.
Melakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif berupa di methoate dan dekasulfan. b. Kutu Daun ( Aphis gossypii )
Gejala : daun mudah menjadi kuning menggulung, bintik-bintik dan juga bunga tidak berbuah kembali. Pengendalian :
Menggunakan penyomprotan insektisida berbahan aktif berupa diazinon dan methoate. Mengunakan alami dengan melakukan peyiangan dan perawatan tanaman.
c. Ulat peling daun ( Phillocinisti citrella )
Gejala : Bagian tunas daun mudah keriting atau mengkerut, menggulung dan berjatuhan. Serta alur melingkar transparan.
Pengendalian :
Menggunakan penyomprotan insektisida berbahan aktif berupa diazinon dan methoate. Menggunakan metode sanitasi dengan baik.
d. Tungau ( Teniuspalsius sp )
Gejala : terdapat bercak di buah coklat di buah dan bercak kuning atau coklat di daun. Pengendalian :
Menggunakan penyemprotan insektisida berbahan aktif berupa Dicofol dan Propargite. e. Pengerek buah ( Citripestis sagittiferalla )
Gejala : Terdapat lubang di bagian buah, dan juga buah pada berjatuhan. Pengendalian :
244 Menggunakan juga penyemprotan insektisida Methomy sesuai dengan dosis yang di tentukan 2-3 minggu umur setalah tanam.
f. Kutu Penghisap daun ( Hlopeltis antonii )
Gejala : bercak-bercak pada daun mudah dan tua berwarna kecoklatan atau kehitaman. Di sertai juga dengan cairan bekas dari bercak tersebut.
3. METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi Penelitian ini dilakukan dan dilaksanakan dengan cara sistematik sebagai pedoman penulis dalam melaksanakan penelitian agar hasil yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya. Kerangka kerja ini merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam rangka menyelesaikan masalah yang akan dibahas.
Identifikasi Masalah Menentukan Tujuan Mempelajari Literatur Mengumpulkan Data Desain Sistem Pengujian Sistem Implementasi Sistem Analisis Masalah
Gambar 4. Langkah-Langkah Penelitian
Identifikasi Masalah
Masalah yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah tanda-tanda yang berkaitan dengan gangguan hama dan penyakit pada tanaman jeruk madu, sedangkan metode perbandingan eksponensial digunakan untuk mengambil keputusan berdasarkan beberapa gejala-gejala yang terdeteksi.
Analisis Masalah
Analisis masalah pada penelitian ini dilakukan dengan dua metode, yaitu metode deskriptif dan metode komparatif.
245 Pada metode ini data yang ada dikumpulkan, disusun, dikelompokkan, dan dianalisis sehingga diperoleh beberapa gambaran yang jelas pada masalah yang di bahas.
b. Metode Komperatif
Pada metode ini analisis dilakukan dengan cara membandingkan teori dan praktek, sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang persamaan dan perbedaan di antara keduanya.
Menentukan Tujuan
Berdasarkan uraian diatas, tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah
Mendapatkan hasil diagnosa yang tepat tentang kemungkinan adanya gangguan hama dan penyakit pada tanaman jeruk madu, sesuai dengan aturan Diagnosa Statistical Manuar for Mental Disorder (DSM-IV) Memberikan pengetahuan kepada para petani jeruk madu tentang jenis hama dan penyakit serta cara mengatasinya
Mempelajari Literatur
Mempelajari literatur bertujuan untuk lebih mengetahui pengetahuan-pengetahuan atau knowledge yang akan diterapkan dalam sistem pakar ini. Literatur yang akan dipelajari ini ada bersumber dari buku-buku yang dikarang pakar yang ahli di bidangnya, jurnal-jurnal ilmiah yang dipublikasikan di internet, majalah dan surat kabar.
Mengumpulkan Data
Data dikumpulkan dari berbagai sumber yang ada. Pengumpulan data pada tesis ini dilakukan dengan tiga metode, yaitu studi pustaka, metode observasi dan wawancara.
Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari teori-teori atau literatur dari buku-buku ilmiah dan referensi-referensi yang berhubungan dengan objek tesis sebagai domain masalah dalam tesis ini. Literatur yang dipelajari di sini adalah literatur yang berhubungan dengan konsep dasar sistem pakar, aplikasi sistem pakar dan buku-buku yang berhubungan dengan autis.
Observasi
Observasi dilakukan untuk melihat secara langsung bagaimana kondisi tanaman jeruk madu yang terserang hama dan penyakit.
Desain Sistem
Pada tahap ini akan dilakukan proses desain sistem dimulai dari perancangan basis data untuk menampung data-data statistical yang didapatkan dari Diagnosa Statictical Manual (DSM-IV) dengan menggunakan Microsoft Access 2003, perancangan antar muka (interface) untuk menampilkan pertanyaan dan alternatif jawaban, penulisan kode-kode program, serta perancangan antar muka (Interface) untuk keluaran proses. Pengujian System
Pengujian sistem dilakukan dalam konsep dari rancangan sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan hama dan penyakit pada tanaman jeruk madu.
246
Implementasi System
Pada tahap ini dilakukan pengkajian kembali kelayakan dari sistem yang telah dirancang, apakah sistem tersebut sudah sesuai atau masih perlu dilakukan peninjauan kembali atau penyempurnaan.
4. HASIL DAN DISKUSI
Berdasakan wawancara yang dilakukang dengan Petugas Organisme Pengganggu Tanaman Dinas Pertanian Kabupaten Agam penyakit yang umum menyerang tanaman jeruk madu terdapat 6 jenis hama yang sering menyerang tanaman jeruk madu yang ada didaerah jorong Koto Gadang.
Gambar 5. Jenis Hama Pada tanaman jeruk
Untuk lebih spesifiknya maka maka bisa dilihat dari tabel berikut:
Tabel 1. Jenis Hama Pada Jeruk Kode
Hama
Jenis Hama Jeruk
P1 Kutu Loncat P 2 Kutu Daun P 3 Ulat Peling P 4 Tunggau P 5 Pengerek Buah P 6 Kutu Penghisap HAMA JERUK MADU KUTU LONCA KUTU DAU ULAT PELIN TUN GGA PENGERE
247
Tabel 2. Tabel Gejala
Kode Gejala Jenis-Jenis Gejala
G01 Tangkai kering, kuncup daun mengeliting
G02 Daun mudah menjadi kuning
menggulung
G03 Bagian tunas daun mudah keriting atau mengkerut
G04 Terdapat bercak di buah coklat di buah G05 Terdapat lubang di bagian buah G06 Bercak-bercak pada daun
Tabel 3. Tabel Solusi
Kode Solusi
Solusi
S1 Menggunakan perangkap alami terbuat dai jaring, Melakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif berupa di methoate dan dekasulfan.
S2 Menggunakan penyomprotan insektisida berbahan aktif berupa diazinon dan methoate. Mengunakan alami dengan melakukan peyiangan dan perawatan tanaman
S3 Menggunakan penyomprotan insektisida berbahan aktif berupa diazinon dan methoate, Menggunakan metode sanitasi dengan baik.
S4 Menggunakan penyemprotan insektisida berbahan aktif berupa Dicofol dan Propargite
S5 Memetik buah yang sudah terkena serangan dengan cara membakar atau menibunya. Menggunakan juga penyemprotan insektisida Methomy sesuai dengan dosis yang di tentukan 2-3 minggu umur setalah tanam
S6 Melakukan pemangkasan kecil terhadap hama
248
Rule Keterangan
R1 Jika G01 Ya dan G02 Tidak dan G03 Tidak G04 tidak dan G05 tidak dan G06 tidak maka P1 solusi S1
R2 Jika G01 Tidak dan G02 Ya dan G03 Tidak G04 tidak dan G05 tidak dan G06 tidak maka P2 solusi S2
R3 Jika G01 Tidak dan G02 Tidak dan G03 Ya G04 tidak dan G05 tidak dan G06 tidak maka P3 solusi S3
R4 Jika G01 Tidak dan G02 Tidak dan G03 Tidak G04 tYa dan G05 tidak dan G06 tidak maka P4 solusi S4
R5 Jika G01 Tidak dan G02 Tidak dan G03 Tidak G04 tidak dan G05 Ya dan G06 tidak maka P5 solusi S5
R6 Jika G01 Tidak dan G02 Tidak dan G03 Tidak G04 tidak dan G05 tidak dan G06 Ya maka P6 solusi S6
5. IMPLEMENTASI
5.1 Form LoginForm ini merupakan tampilan awal program yang sekaligus berfungsi sebagai pengamanan sistem, karena pada form ini hak akses pemakai dibedakan antara pemakai tingkat pakar, pemakai tingkat admin dan pemakai tingkat user/ petani. Tampilan dari form login sepseti pada Gambar 7.
Gambar 7. Form User Login
.
249 1. Dengan penggunaan sistem pakar ini, petani-petani yang tergabung pada kelompok tani AMANAH
maupun masyarakat secara umum, dapat mengatasi permasalahan mengenai hama pada tanaman jeruk yang ada di jorong Koto Gadang beserta pengobatannya sehingga para petani dapat mengatasi permasalahannya.
2. Penggunaan Sistem pakar dapat membantu untuk memberikan solusi untuk diagnosa hama dan perawatan jeruk madu Koto Gadang, informasi mengenai hama tanaman jeruk madu dan dapat mendiagnosa gejala-gejala hama tanaman, khususnya tanaman jeruk madu yang ada dijorong Koto Gadang sekaligus memberikan solusi penanggulannya, yang nantinya dapat digunakan untuk mengurangi atau memperkecil resiko kerusakan tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
1. `Dewi, Kusuma, “Artificial Intelligence”. Yogyakarta. Graha Ilmu.
2. Durkin, J. (1994). Expert Systems Design and Development. New Jersey: Prentice Hall International Inc. 3. Hartati, S. & Iswanti, Sari. (2008). Sistem Pakar dan Pengembangannya. Yogyakarta: Graha Ilmu. 4. Ibbi, S. (2003). Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosa Hama Jeruk dan Pengobatannya Menggunakan
Metode Certainty Factor, (18).
5. Kusumadewi, Sri. (2003). Artificial Intellegence (Teknik dan Aplikasinya). Yogyakarta: Graha Ilmu. Rukmana, R., Yuyun Yuniarsih Oesman. 2003. Usahatani jeruk keprok. CV. Aneka Ilmu, Anggota IKAPI. Semarang.
6. Suyanto, 2011. “Artificial Intelligence”. Bandung. Informatika.
7. Perda No. 9 Tahun 1981 tentang jeruk garut telah dijadikan sebagai komponen penyusun lambang daerah Kabupaten Garut, Garut. 1981.