• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGIDENTIFIKASI ISU-MASALAH & MERUMUSKAN JUDUL PENELITIAN 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENGIDENTIFIKASI ISU-MASALAH & MERUMUSKAN JUDUL PENELITIAN 1"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MENGIDENTIFIKASI ISU-MASALAH & MERUMUSKAN

JUDUL PENELITIAN

1

Azuar Juliandi

Staf Pengajar Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan, Indonesia email: azuarumsu@gmail.com

Langkah awal dalam meneliti bukanlah merancang judul penelitian, seperti kebanyakan persepsi peneliti pemula. Langkah awal dalam meneliti adalah menemukan isu utama atau permasalahan utama penelitian termasuk menggali gejala-gejala masalah bekernaan dengan isu atau masalah utama tersebut. Setelah isu atau masalah utama ditemukan peneliti dapat menggali faktor-faktor apa yang mempengaruhi isu atau masalah utama tersebut. Selanjutnya adalah menggali dampak atau akibat dari isu atau masalah utama. Jika peneliti sudah selesai melakukan proses tersebut maka judul dapat dengan mudah dirumuskan. Dalam tulisan ini proses menemukan isu dan merumuskan judul penelitian cocok digunakan apabila penelitiannya menggunakan pendekatan asosiatif, korelasional atau kausal, yakni penelitian yang bermaksud meneliti hubungan suatu variabel dengan variabel lainnya di bidang ilmu bisnis.

Kata kunci: isu, masalah, symptom, faktor, dampak, judul.

Langkah Pertama, Menemukan Isu Utama atau Permasalahan Utama

Isu utama atau permasalahan utama penelitian penting untuk ditetapkan. Peneliti tidak usah berpikir terlalu muluk untuk bisa meneliti banyak isu atau permasalahan. Peneliti perlu menetapkan hanya "satu" isu atau permasalahan saja. Inilah yang disebut dalam tulisan ini sebagai “isu utama atau permasalahan utama”.

Isu utama yang dipilih adalah isu yang berkaitan dengan bidang ilmu spesifik si peneliti. Mahasiswa yang mengambil konsentrasi bidang pemasaran maka isu utama yang dipilih adalah hal-hal di seputar pemasaran. Demikian juga bidang ilmu lain, walaupun memungkinkan untuk masuk ke ranah bidang ilmu lain, lebih baik isu yang dipilih sesuai dengan bidang masing-masing, utamanya bagi peneliti pemula.

1

(2)

Ilustrasi pada Gambar 1 memperlihatkan bahwa peneliti menemukan isu/masalah utama penelitiannya, yakni “kepuasan pelanggan”. Mengapa peneliti memilih isu tersebut? Peneliti memilih isu tersebut karena ternyata ada permasalahan mengenai kepuasan pelanggan di Restoran X. Permasalahan-permasalahan kepuasan pelanggan diketahui si peneliti pada saat melakukan penelitian pendahuluan (prariset), yakni dengan mengamati langsung Restoran X, mewawancarai pelanggan Restoran X, melihat catatan atau dokumen keluhan pelanggan Restoran X. Permasalahan-permasalahan awal kepuasan pelanggan disebut dengan berbagai istilah, seperti gejala, symptom, indikasi, tanda-tanda, ciri-ciri masalah.

Gejala, symptom, atau indikasi adanya masalah kepuasan pelanggan dalam ilustrasi pada Gambar 1 adalah sebagai berikut:

- Pelanggan banyak mengeluh atas kebersihan Restoran X;

- Sering kali pelanggan komplain kepada pemilik Restoran X karena pegawai kurang ramah; - Banyak pelanggan menyatakan pelayanan Restoran X lambat.

Gambar 1. Contoh Isu/Masalah Utama dan Indikasi Masalahnya

Dengan adanya gejala-gejala seperti di atas, maka peneliti menjadi semakin yakin bahwa isu yang dipilihnya adalah isu penting untuk diteliti lebih lanjut. Tujuannya agar peneliti

benar-Isu/Masalah Utama

Kepuasan Pelanggan

Gejala, symptom, atau indikasi

adanya masalah Kepuasan

Pelanggan:

- Pelanggan banyak mengeluh atas kebersihan Restoran X;

- Sering kali pelanggan komplain kepada pemilik Restoran X karena pegawai kurang respon;

- Banyak pelanggan menyatakan pelayanan Restoran X lambat.

(3)

Pertanyaan yang muncul, bagaimana cara agar peneliti mudah menemukan gejala-gejala tersebut? Cara yang paling mudah adalah membaca referensi mengenai indikator isu utama penelitian. Dalam contoh di atas, adalah indikator kepuasan pelanggan. Dari indikator yang ada, peneliti dapat mengamati, mewawancarai, melihat dokumen atau bahkan menyebar kuisioner sederhana sekedar untuk menangkap gejala masalah awal. Mungkin saja yang terjadi tidak seluruh indikator yang ada di dalam referensi memiliki masalah di lapangan, bisa saja satu, dua atau beberapa.

Misalnya di dalam referensi ditemukan bahwa indikator kepuasan pelanggan adalah bukti fisik, daya tanggap, empati, jaminan, kecepatan.

Indikator Gejala/indikasi masalah

Bukti fisik Pelanggan banyak mengeluh atas kebersihan Restoran X

Daya tanggap Sering kali pelanggan komplain kepada pemilik Restoran X karena pegawai kurang respon kepada pelanggan;

Empati Tidak ada masalah

Jaminan Tidak ada masalah

Kecepatan Banyak pelanggan menyatakan pelayanan Restoran X lambat

Bukti fisik, daya tanggap dan kecepatan memang bermasalah, tetapi empati dan jaminan tidak ditemukan masalahnya.

Dengan demikian pada tahap menemukan isu atau masalah utama, selain mengidentifikasi permasalahan secara empiris peneliti juga perlu meninjau referensi.

Langkah Kedua, Menemukan Faktor-faktor Isu yang Mempengaruhi Isu atau Permasalahan Utama

Setelah peneliti yakin akan isu atau masalah utamanya, maka peneliti perlu mengidentifikasi faktor-faktor apa sebenarnya yang mempengaruhi masalah utama tersebut. Tujuannya adalah untuk mengungkap bahwa sebenarnya permasalahan utama tidak berdiri sendiri, tetapi ada hal-hal yang menyebabkan hal tersebut terjadi.

(4)

Dari contoh sebelumnya, isu atau masalah utama penelitian adalah kepuasan pelanggan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah kualitas pelayanan, kualitas produk, kesesuaian harga.

Gambar 2. Contoh Isu/Masalah Utama dan Faktor-faktornya

Dari manakah peneliti tahu faktor-faktor tersebut? Peneliti mengetahui segala faktor yang ada dari membaca referensi. Faktor-faktor yang ada di dalam referensi seluruhnya diungkap oleh peneliti.

Apakah faktor yang diungkap tersebut hanya faktor yang diteliti saja? Tidak. Bukan hanya faktor yang akan diteliti saja diidentifikasi, faktor yang tidak diteliti pun turut diidentifikasi. Mengapa begitu? Hal ini perlu dilakukan karena peneliti harus berbicara berdasarkan sumber ilmiah, bukan sekedar asumsi logis peneliti belaka. Nantinya peneliti akan dapat memilih faktor mana yang akan diteliti. Satu, dua atau bahkan seluruh faktor dapat diteliti.

Tentunya pemilihan faktor harus pula memiliki dasar. Misalnya jika referensi menyatakan bahwa diantara seluruh faktor ada dua hal yang paling dominan mempengaruhi kepuasan pelanggan yakni kualitas pelayanan dan kualitas produk. Paling baik jika peneliti melakukan identifikasi mengenai kedua faktor tersebut secara empiris di lapangan. Misalnya mewawancarai pelanggan mengenai faktor-faktor apa sebenarnya yang paling mempengaruhi kepuasan mereka terhadap sebuah layanan. Jika pelanggan umumnya menyatakan bahwa kualitas pelayanan dan kualitas produklah yang paling mempengaruhi kepuasan mereka, berarti ada kesesuaian apa yang dikatakan teori dengan apa yang terjadi

Isu/Masalah Utama Faktor Penyebab Isu/Masalah Utama

Kepuasan Pelanggan Kualitas Pelayanan

Kualitas Produk Kesesuaian Harga

(5)

di lapangan. Untuk itu peneliti tidak perlu lagi ragu memilih faktor kualitas pelayanan dan kualitas produk sebagai faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan.

Langkah Ketiga, Menemukan Dampak atau Akibat yang Timbul Akibat Isu atau Permasalahan Utama

Setelah peneliti yakin akan isu atau masalah utamanya, maka peneliti perlu pula mengidentifikasi apa dampak, akibat atau efek yang bisa terjadi dengan adanya isu atau masalah penelitian? Mengidentifikasi hal-hal tersebut sangat penting bagi peneliti. Tujuannya adalah agar peneliti tahu apa kira-kira manfaat yang bisa diambil dengan mempelajari atau meneliti masalah utama tersebut.

Gambar 3. Contoh Isu/Masalah Utama, Faktor-faktor dan Dampak-Dampaknya

Gambar 3 memperlihatkan bahwa dampak masalah utama adalah kepada terciptanya loyalitas pelanggan, volume penjualan dan citra merek. Jika pelanggan puas, maka pelanggan akan loyal, volume penjualan di masa depan bisa meningkat, citra merek bisnis akan menjadi bagus di mata banyak orang. Demikian juga sebaliknya, jika pelanggan tidak puas, maka pelanggan tidak loyal, penjualan akan menurun volumenya, citra merek menjadi buruk di mata masyarakat.

Dari manakah peneliti mengetahui dampak-dampak tersebut? Sama dengan sebelumnya, peneliti dapat mengetahuinya dari membaca referensi. Seluruh dampak yang ada perlu diungkapkan agar peneliti lebih memahami secara luas mengenai efek masalah utama yang mungkin bisa terjadi. Lebih lanjut dengan mengetahui dampak yang ada, peneliti juga akan lebih mampu membuat berbagai alternatif judul penelitian.

Isu/Masalah Utama Faktor Penyebab Isu/Masalah Utama

Kepuasan Pelanggan Kualitas Pelayanan

Kualitas Produk Kesesuaian Harga dll.

Dampak/Akibat Isu/Masalah Utama

Loyalitas Pelanggan Volume Penjualan Citra Merek dll.

(6)

Langkah Keempat, Merumuskan Judul Penelitian

Jika langkah pertama, kedua dan ketiga selesai dilakukan, maka peneliti akan sangat mudah membuat berbagai alternatif judul penelitian, yakni dengan melihat hubungan-hubungan yang ada.

Hubungan-hubungan yang bisa terjadi dari hasil mengidentifikasi masalah dalam langkah pertama sampai ketiga adalah:

- Hubungan faktor dengan isu/masalah utama;

- Hubungan isu/masalah utama dengan dampak;

- Hubungan faktor dengan dampak melalui masalah utama;

- Hubungan-hubungan lain yang mungkin ada.

Gambar 4. Hubungan-hubungan yang Dapat Terjadi

Melalui contoh pada Gambar 3, peneliti dapat membuat berbagai alternatif judul, misalnya:

Judul*) Kerangka Berpikir

- Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan;

- Pengaruh kualitas produk terhadap

kepuasan pelanggan;

- Pengaruh kesesuaian harga terhadap

kepuasan pelanggan;

- Pengaruh kualitas pelayanan dan kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan;

- Pengaruh kualitas pelayanan dan harga terhadap kepuasan pelanggan;

Isu/Masalah Utama Faktor Penyebab Isu/Masalah Utama

Kepuasan Pelanggan (Y) Kualitas Pelayanan (X1)

Kualitas Produk (X2) Kesesuaian Harga (X3)

Dampak/Akibat Isu/Masalah Utama Loyalitas Pelanggan (Z1) Volume Penjualan (Z2) Citra Merek (Z3) X1 Y X2 Y X3 Y X1 Y X2 X1 Y X3

(7)

Judul*) Kerangka Berpikir - Pengaruh kualitas pelayanan, kualitas

produk dan harga terhadap kepuasan pelanggan;

- Pengaruh kepuasan pelanggan terhadap

loyalitas pelanggan;

- Pengaruh kepuasan pelanggan terhadap

volume penjualan;

- Pengaruh kepuasan pelanggan terhadap

citra merek;

- Pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan;

- Pengaruh kualitas pelayanan dan kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan;

- Pengaruh kualitas pelayanan, kualitas produk dan harga terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan;

- Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan yang dimoderasi oleh kesesuain harga;

- Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan yang dimoderasi oleh kualitas produk dan kesesuain harga;

- Dan kemungkinan lainnya

Manakah judul yang dapat dipilih peneliti diantara sekian banyak alternatif judul yang ada? Peneliti dapat memilih manapun judul yang diinginkan sepanjang hubungan-hubungan suatu variabel dengan variabel lainnya memiliki dasar ilmiah. Untuk itu peneliti perlu melakukan kajian literatur (literatur review) dari berbagai sumber referensi ilmiah seperti teori yang berasal buku teks dan hasil-hasil penelitian terdahulu dari jurnal ilmiah. Tanpa

X1 Y X2 X3 Y Z1 Y Z2 Y Z3 X1 Y Z1 X1 Y Z1 X2 X1 Y X3 X1 Y X3 X2 X1 Y Z1 X2 X2

(8)

membaca literatur ilmiah, maka dikhawatirkan judul yang dirumuskan hanya merupakan asumsi penulis belaka.

Umumnya penelitian-penelitian kuantitatif seperti penelitian korelasional, kausal, kausal komparatif adalah penelitian yang mendasarkan diri kepada teori yakni untuk membuktikan hipotesis. Sementara hipotesis itu sendiri hanya dapat dikemukakan atau disusun jika ada teori/penelitian empiris yang mendasarinya. Oleh karenanya, sejak dari mengidentifikasi isu/masalah dan merumuskan judul penelitian, peneliti perlu banyak-banyak membaca referensi baik berupa teori maupun hasil-hasil penelitian empiris.

Berbeda dengan penelitian kualitatif, seperti penelitian eksploratif, grounded theory yang justru berperan untuk membangun hipotesis dan teori. Sehingga asumsi peneliti sajapun sudah boleh menjadi dasar mengidentifikasi masalah dan merumuskan judul penelitian.

BAHAN BACAAN LANJUTAN

Adams, J.; & Khan, H.T.A.; Raeside, Robert & White, David (2007). Research methods for

graduate business and social science students. New Delhi: Response Book.

Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Bernad, H.R. (2000). Social research methods: Qualitative and quantitative approach.

California-London-Newdelhi: Sage Puclications.

Bryman, A. (2005). Research methods and organization studies. USA and Canada: Routledge. Charmaz, K. (2006). Consructing grounded theory: A practical guide through qualitative

analysis. London: Sage Publications Ltd.

Cohen, L.; Manion, L.; & Morrison, K. (2000). Research methods in education. London: Routledge Falmer.

Cooper, H. (1998). Synthesizing research: A guide for literature reviews. USA: Sage Publications Ltd.

Creswell, J.W. (1994). Research design: Qualitative & quantitative approach. California: Sage Publications.

(9)

Kerlinger, F.N. (2000). Asas-asas penelitian behavioural. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

McAdams, D.P.; Pals, J.L. (2007). The Role of Theory in Personality Research. Dalam Robins, R.W.; Fraley, R.C.; Krueger, R.F. (2007). Handbook of research methods in

personality psychology. New York: The Guilford Press.

Panneerselvam, R. (2006). Research methodology. New Delhi: Prentice Hall of India Limited. Sekaran, U. (2003). Research methods for business. Newyork: John Willey & Sons Inc.

Suariasumantri, J.S. (2010). Pedoman penulisan tesis dan disertasi. Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta.

Gambar

Ilustrasi    pada  Gambar  1  memperlihatkan  bahwa  peneliti menemukan isu/masalah  utama  penelitiannya,  yakni  “kepuasan  pelanggan”
Gambar 2. Contoh Isu/Masalah Utama dan Faktor-faktornya
Gambar 3. Contoh Isu/Masalah Utama, Faktor-faktor dan Dampak-Dampaknya  Gambar  3  memperlihatkan  bahwa  dampak  masalah  utama  adalah  kepada  terciptanya  loyalitas  pelanggan,  volume  penjualan  dan  citra  merek
Gambar 4. Hubungan-hubungan yang Dapat Terjadi

Referensi

Dokumen terkait

lingkup kepegawaian, adalah hasil kerja atau prestasi yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan suatu pekerjaan baik yang bersifat fisik/material maupun non fisik/non material

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Variabel etika kerja Islam berpengaruh positif dan signifikan secara statistik pada α 5% terhadap kepuasan kerja karyawan

i. Harga bayangan bibit. Jenis bibit bawang merah yang digunakan yaitu varietas manjung yang merupakan varietas lokal sehingga penentuan harga bayangan dari bibit

Pada fase ini tidak ada pembentukan energi (ATP) yang dapat digunakan untuk kontraksi dan pensilnya akhir dan miosin, sehingga daging menjadi empuk kembali. Perubahan

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik

Hasil yang didapat dari penelitian berupa Aplikasi BKU (Buku Kas Umum) pada Pegawai BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) Perwakilan Provinsi Sumatera

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian ex post facto yang bertujuan untuk menjelaskan bagaimana hubungan variabel program Pengembangan Usaha Mina Perdesaan

Perilaku merokok adalah perilaku yang telah umum di jumpai.Perilaku merokok berasal dari berbagai kelas sosial, status, serta kelompok umur yang berbeda, hai ini