Visceral Pain of the Abdomen
PIT –IDI cab Depok Untung Sudomo
SpPD, KGEH MARS, FINASIM
Ruang lingkup & Tujuan
❑ Ruang lingkup :
• Identifikasi, Diagnosis & Tatalaksana nyeri abdomen pada kasus-kasus interna Gastro-Entero-Hepatologi
❑ Tujuan:
• Peserta dapat melakukaan identifikasi, penegakan diagnosis, tata laksana awal/difinitif dan rujukan pada kasus-kasus nyeri abdomen di bidang
Outline
• Pendahuluan
• Difinisi nyeri
• Anatomi & organ abdomen • Kiat menganalisa
• Penatalaksanaan • Rangkuman
Nyeri
• Nyeri adalah bentuk pengalaman sensorik dan
emosional yang tidak menyenangkan, yang berhubungan dengan adanya kerusakan atau kecenderungan terjadinya kerusakan jaringan atau suatu keadaan yang
menunjukan kerusakan jaringan. (Mangku G, Senapathi TGA. Buku Ajar Ilmu Anestesia dan Reanimasi. Indeks Jakarta. 2010. 217-223)
Wong-Baker FACES Pain Rating Scale 1983
Donna Wong Connie M Baker
Mengenal berbagai jenis nyeri
❑ Nyeri nosiceptif
Nosiceptor : reseptor nyeri di ujung ujung saraf perifer yang menerima sinyal nyeri inflamasi karena rangsangan kimia, suhu, mekanik.
- Nyeri parietal - Nyeri visceral
Nyeri nosiceptif berrespons baik terhadap analgesic opioid maupun non opioid
❑Nyeri non nosiceptif : - Nyeri neuropatik - Nyeri psikogenik
Nyeri visceral
• Nyeri visceral adalah nyeri dari organ internal
(viscus) di tubuh seperti jantung, pembuluh darah besar, kelenjar getah bening, sistem pernapasan, sistem
gastrointestinal, struktur urologi, sistem reproduksi, omentum dan peritoneum visceral.
Abdomen
Rongga antara diafragma dan pelvis.
Cedera maupun penyakit kadang sukar dinilai karena strukturnya yang komplek Lebih dari 150 jenis
Masalah nyeri visceral abdomen
• Letak organ viscus tumpang tindih
• Satu organ bisa terletak intra-peritoneal dan extra-peritoneal
• Kadang nyeri yang timbul bukan di lokasi sumber sakit
• Kadang pasien susah menjelaskan rasa nyerinya
Nyeri abdomen
Parietal/ somatik
Visceral Reffered Fungsional
Disorders of Gut-Brain Interaction (DGBI)- ROME IV ▪ Keluhan ≥ 2 bln, ≥4x / bln ▪ Tak bisa digolongkan ke IBS, FD, abd migrain ▪ Hipersensitivity ▪ Gut migrain ▪ Depresi, anxietas, stress ▪ 13,5% wanita ▪ Nociseptor di pelvis/organ terrangsang oleh peregangan, inflamasi & iskhemia ▪ Samar, sukar di
‘pin point’ lokasi nyerinya & sukar menjelaskan rasanya ▪ Sering seperti diperas, ditekan kuat ▪ Kepadatan saraf peritonium parietale jauh lebih tinggi → identifikasi asal nyeri lebih terlokalisir ▪ Rangsangan noxious langsung ke peritonium parietale mis ttk Mc Burney di RLQ ▪ Bisa kelanjutan
dari nyeri visceral
▪ Nyeri dirasakan pada daerah lain dari sumber nyeri ▪ Tempat masuk neuron sensori cutaneus & afferent visceral abdomen ke system saraf spinal cornu dorsalis sama→
Nyeri abdomen
Parietal/ somatik
Visceral Reffered Fungsional
▪ Sering disertai nyeri reffered ▪ Onset bertahap ▪ Cenderung berlangsung lama ▪ Nyeri Tumpul ▪ Distensi/peregang an organ ▪ Cramping ▪ Chemical injury ▪ Mechanical injury • Pengaruh umur genetic, kultur, sex • Bisa disertai gejala otonom: mual, muntah, keringat dingin sehingga terjadi mis-interpretasi otak mengenai asal rangsang nyeri tsb
Radiating pain vs Referred pain
Radiating pain
• Nyeri yang merambat dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lain
• Mis HNP lumbal, nyeri dari daerah lumbal menjalar via saraf sciatica ke tungkai, begitu sebaliknya. Lumbal radiculopathy
Reffered pain • Nyeri dirasakan pada
daerah lain dari sumber nyeri
• Misal: nyeri pada
kolesistitis, di samping
terasa di RUQ juga di bahu kanan.
Dibelakang tulang dada
Dibelakang tulang dada menjalar ke
leher
Dari dada menjalar ke bahu dan lengan
Dari dada menjalar ke rahang
Didada bawah di ulu hati (sering ditafsirkan sebagai penyakit maag)
Didareah punnggung di antara kedua
belikat
Lokasi nyeri reffered pada gangguan
coroner jantung
Outline
• Pendahuluan • Difinisi nyeri
• Anatomi & organ abdomen
• Kiat menganalisa • Penatalaksanaan • Rangkuman
Anatomi /regio abdomen
Pembagian 9 quadran, utk menunjukkan lokasi organ yang sakit, dari quadrannya
Anatomi abdomen
Peritonium parietale :
- Membungkus dinding abdomen anterior, posterior, bagian bawah diafragma, bagian atas pelvis.
- Dipersyarafi secara segmental oleh
saraf spinal
Peritonium viscerale:
Kelanjutan peritonium parietale yang membungkus organ-organ intra
abdomen & menyelimuti beberapa organ di luar rongga abdomen (extra peritoneal)
Gaster
Usus halus Greater sac/rongga
peritonium Lesser omentum Lesser sac Rectum Bladder Colon transvum Mesenterium
Anatomi abdomen
Intra peritoneal • Stomach • Part 1 duodenum • Jejunum, ileum • Caecum, appendix • Transverse colon • Sigmoid colon • Liver, gall bladder • Tail of pancreas • SpleenRetro/extraperitoneal
• Part 2, 3, 4 of duodenum
• Ascending, descending colon • Rectum
• Head, neck, body of pancreas • Kidneys, ureters
• Supra renal gland • Abdominal aorta • Inferior vena cava
Organ-organ abdomen
Organ abdomen
• Solid • Hallow
▪ Hati
▪ Limpa
▪ Ginjal
▪ Pankreas
➢ Nyeri tumpul & konstan
➢ Nyeri bertambah bila ditekan
➢ Bila kapsul teregang/organ membesar teraba, nyeri ➢ Bila cedera ( kecuali pankreas)→ perdarahan hebat
➢ Cedera pankreas→ leakage enzim→ self digest jaringan sekitar
Organ solid
Ginjal
▪ Terletak retro peritoneal ▪ Rentan trauma
(tumpul/penetrating),
▪ Penykit : Obstruksi, infeksi, penyakit kronis
▪ Rasa tak nyaman di daerah iga bawah –vert. lumbal bagian atas, pinggang ▪ Nyeri punggung, bahu,
selakangan, daerah dari iga bawah- pinggul
Organ berrongga ( hollow)
• Lambung
• Kantong empedu
• Usus halus, Usus besar
• Ureter, Kantong kemih, Uretra Note:
▪ Nyeri biasanya berupa kolik, kolik bilier sering
Kebocoran/perforasi organ berrongga
• Lambung: asam, enzim→ peritonitis akut; rasa tak nyaman, nyeri sentuh,
• Colon (muatan bakterinya banyak), kebocoran isi → Perlu 6 jam untuk terjadi peritonitis
• Usus halus (muatan bakterinya lebih
sedikit)→; perlu 24-48 jam untuk terjadinya peritonitis
Struktur pembuluh darah besar
• Aorta abdominalis
• Vena cava inferior
• Cabang cabang
utama AA & VC
Outline
• Pendahuluan • Difinisi nyeri
• Anatomi & organ abdomen
• Kiat menganalisa nyeri visceral
• Penatalaksanaan • Rangkuman
Kiat menganalisa
Anamnesia proses paling penting
• Anamnesis /riwayat penyakit→ proses paling penting untuk menegakkan diagnosis.
• Akut/ kronis, lokasi, kualitas/intensitas,
penjalaran/referred, faktor yang memperberat/ eksaserbasi /meredakan keluhan keluhan:
- somatik - visceral
• Riwayat penyakit dahulu, haid dsb
• Riwayat konsumsi obat, alcohol, travelling dsb • Riwayat penyakit keluarga ( IBD, Ca dsb )
Kiat menganalisa
ANAMNESIS
❑ Lokasi Nyeri
❑ Awitan Nyeri
❑ Tipe, Intensitas & Diskripsi Nyeri
❑ Faktor –faktor yang memperberat
Kiat menganalisa
Lokasi Nyeri- 1
• Nyeri dari organ asal foregut
( esophagus distal, gaster, duodenum proksimal, hati,
system bilier & pankreas) sering
muncul di RUQ, epigastrium,LUQ
• Nyeri pankreas→ nyeri di
midepigastrium atau daerah
Kiat menganalisa
Lokasi Nyeri-2
• Nyeri dari organ asal midgut
( usus halus, apendiks, kolon ascendens, 2/3 proksimal
colon transv) biasanya muncul di periumbilical, meski nyeri dari ileum, bisa terjadi di RLQ
• Nyeri dari organ asal hindgut
(colon transv distal, colon descend, colon sigmoid ) sering terasa
di regio pelvic
Note : lokasi nyeri abdomen tidak selalu berkorelasi baik dengan asal / sumber nyeri
Kiat menganalisa
Awitan Nyeri-1
• Akut, mendadak detik sampai menit, progresif
cepat dalam 1-2 jam, atau pelahan dalam beberapa jam.
• Nyeri tiba-tiba →tanda gawat mis: ruptur AAA,
rupture kehamilan ektopik, perforasi ulkus peptic, perdarahan, infark.
• Nyeri yang gradual awitannya: iritasi peritoneal, distensi organ hollow
Kiat menganalisa
Awitan Nyeri-2
• Nyeri yang terjadi setelah muntah→ sering
penyakit medical; nyeri yang mendahului muntah → sering pada kasus bedah
• Nyeri yang menetap ≥ 6 jam setelah onset akut
kemungkinan besar kasus bedah, pasien sebaiknya dirawat.
Kiat menganalisa
Tipe, Intensitas & Diskripsi nyeri -1
• Nyeri ulkus peptik → nyeri tumpul, ringan ,sedang, berat
• Nyeri intens yang tiba-tiba→ tanda iskemia mesenterium atau perforasi ulkus peptik.
• Kolik → nyeri episodik dg interval bebas nyeri, biasanya masalah pada organ hollow.
Nyeri bilier biasanya konstan, menetap, tanpa interval bebas nyeri.
Kiat menganalisa
Tipe, Intensitas & Diskripsi Nyeri-2
• Nyeri menetap → proses inflamasi
• Nyeri kram→ proses obstruksi
• Nyeri dengan intensitas berat seperti
dirobek-robek→ diseksi aneurisma
• Nyeri post prandrial, menghindari makan,
BB↓ & ada panyakit aterosklerosis sebaiknya
dievaluasi adanya angina mesenteric.
Kiat menganalisa
Faktor yang Memperberat & Meringankan-1
• Nyeri yang berkurang dengan antasida mengarah ke esophagitis /ulkus peptic ( Acid Related Disease) • Nyeri yang diperberat dengan gerakan, mengarah
ke peritonitis
• Pasien yang terus bergerak untuk mencari posisi yang nyaman biasanya pada obstruksi usus / kolik renal
Kiat menganalisa
Faktor yang Memperberat & Meringankan-2
• Proses retroperitoneal (mis pankreatitis) nyeri berkurang dengan membungkuk & dperberat dengan telentang
• Nyeri yang berkurang dengan defikasi → gangguan pada colon
Pikirkan urutan dari yang paling mengancam jiwa ❑ Jantung ❑ Pankreas ❑ Hepatobilier ❑ Esophagus/Gaster/Duodenum ❑ Colon transversum ❑ Appendicitis ( permulaan) Nyeri di RUQ-Epigastrium-LUQ
RULES IF IN ABDOMINAL PAIN
Do not administer pain medications/
antispasmodics / anticholinergics or smooth
muscle relaxants before a medical exam
Kiat menganalisa
Pemeriksaan jasmani -1
❑Keadaan umum:
- Langkah awal →observasi posisi & postur pasien yg dapat mengarahkan ke penyebab dasar
- Tanda tanda vital : takikardia, hipotensi ec perdarahan intra abdominal /shok septik - Demam ec appendicitis, diverticulitis &
Kiat menganalisa
Pemeriksaan jasmani-2
- Demam tinggi terdapat pada kolangitis, infeksi sal. kemih, PID, atau perforasi viscus disertai peritonitis
❑ Inspeksi abdomen:
- dapat menunjukkan distensi yang mengarah ke obstruksi usus/adanya ascites.
- Abdomen yang scaphoid & tegang terdapat pada peritonitis
▪ Grey Turner’s sign →> perdarahan retroperitonium
▪ Cullen’s sign → darah dari
retroperitoneum via ligament
gastrohepatik & ligament falciform ke umbilicus
▪ Waspada pankreatitis nekrotikan akut, rupture hamil ektpk
Kiat menganalisa
Kiat menganalisa
Pemeriksaan jasmani-4
❑Auskultasi
- sebaiknya dilakukan sebelum palpasi atau perkusi
agar tak mengganggu interpretasi bising usus - tak adanya bising usus→ peritonitis difus
- bising usus ↑ intermiten bersama meningkatnya nyeri→ obstruksi usus
Kiat menganalisa
Pemeriksaan jasmani-5
❑Auskultasi
➢Bising usus↑ nada tinggi juga terdapat pada
gastroenteritis.
➢ dibedakan dg test percikan sukusi →
obstruksi gastric outlet (succussion splash, tak valid bila pasien minum 3 jam sebelum
Kiat menganalisa
Pemeriksaan jasmani-6
❑Perkusi
- Nyeri akibat ketukan ringan → peritonitis parietalis
- Nyeri juga pada waktu batuk/ tempat tidur pasien digoyangkan
- Distensi abdomen dengan perkusi timpani → obstruksi usus
Kiat menganalisa
Pemeriksaan jasmani-7
❑Palpasi
hati-hati dilakukan bila ada kecurigaan: ▪ dissecting AAA
▪ polikistik ginjal
Kiat menganalisa
Pemeriksaan jasmani-8
❑Palpasi
- menilai rigiditas & untuk menentukan lokasi nyeri maksimal. Dianggap defans, bila rigiditas tak
berkurang pada inspirasi maksimal.
- palpasi dimulai dari tempat distal lokasi nyeri
untuk mempersempit kemungkinan organ yang
terlibat
Kiat menganalisa
Pemeriksaan jasmani-9
❑Palpasi
pasien dengan pemeriksaan abdomen normal, mengeluh nyeri berat yang
memburuk sebaiknya dicurigai infark mesenteric.
Murphy sign: Ileopsoas sign Obturator sign
Kiat menganalisa
Pemeriksaan jasmani-10
Murphy sign:
Carnett sign
Bila nyeri↑→ abd wall/parietal pain Bila nyeri ↓→ visceral pain
Kiat menganalisa
Pemeriksaan jasmani-11
❑Palpasi Ileopsoas( Iliacus) test(Thomas test) Obturator sign→Nyeri yg ↑ dg manuver psoas atau obturator→ iritasi pada otots tsb bisa ec : inflamasi mis appendicitis akut/rupture , PID
Kiat menganalisa
Laboratorium
❑Laboratorium
- Darah perifer lengkap dg hitung jenis, elektrolit, fungsi ginjal, fungsi hati, amilase dan urinalisa.
- Test kehamilan sebaiknya dilakukan pada wanita usia reproduktif.
- Cross match dilakukan untuk pasien yang perlu pembedahan.
- Analisis gas darah dilakukan pada peritonitis, pankreatitis, iskemi usus, atau hipotensi untuk
Kiat menganalisa
Pencitraan-1
❑Foto Rontgen
- Foto Rontgen→ evaluasi awal nyeri abdomen akut - X-ray : thorax tegak & berbaring, polos abdomen
tegak, bisa mengidentifikasi:
▪ obstruksi usus ▪ perforasi viscus
▪ udara di v.porta /bilier
▪ kalsifikasi ginjal, pancreatitis kronis, batu empedu, pneumatosis ( udara dalam dinding usus. Hilangnya bayangan psoas normal→ peradangan intra abdomen
Kiat menganalisa
Pencitraan-2
• Foto thorax juga memperlihatkan infiltrat paru, pneumothorax spontan, efusi pleura simpatik ( akibat infeksi / iritasi sub diafragma)
• Agar lebih memperjelas
udara bebas di subdiafragma → pasien tetap tegak selama
Kiat menganalisa
Pencitraan -3
• Angiografi →untuk pasien yang dicurigai
iskemia mesenterium
• Untuk mengetahui perforasi ulkus
peptikum, gunakan kontras yang larut air
untuk menghindari peritonitis Barium
Kiat menganalisa
Pencitraan- 4
▪ Pemeriksaan kontras
scbb→utk evaluasi
obstruksi colon,
▪ bisa utk diagnostik
sekaligus terapi pada
kecurigaan volvulus
colon
Kiat menganalisa
P
e
ncitraan -5
• Colonoskopy lebih lebih sensitive & spesifik
Kiat menganalisa
Pencitraan -6
▪ USG pemeriksaan noninvasive untuk organ-organ solid→ penebalan dinding visc. felea, kolelithiasis, pelebaran ductus,
cairan perikolesistik.dsb
▪ CT scan →kelainan pankreas, aneurysma AA, ascites, diverticulitis, keganasan dsb
▪ MRCP dapat mendeteksi obstruksi duct bilier→ sensitifitas sama dengan ERCP
Outline
• Pendahuluan • Difinisi nyeri
• Anatomi & organ abdomen • Kiat menganalisa
• Penatalaksanaan
Penatalaksanaan-1
❑Terapi Umum: • Ivfd
• Puasa ( NPO) sampai kemungkinan surgical disingkarkan
• NGT jika dicurigai adanya obstruksi usus, atau perdarahan scba.
Penatalaksanaan-2
❑Terapi spesifik tergantung penyebab:
• Jika curiga gangguan bilier, dapat diberi NSAIDs atau anti spasmodic untuk nyeri
• Jika nyeri perut hebat yang belum jelas dapat diberikan opioid dosis kecil.
Penatalaksanaan-3
❑Anti biotik spektrum luas bila curiga: ▪ sepsis,
▪ kolesistitis, ▪ apendisitis,
▪ diverticulitis, atau
▪ perforasi viscus → peritonitis, perdarahan sal cerna,
ileus obstruksi, sepsis, syok septik, syok hemorhagik, dehidrasi berat.
Outline
• Pendahuluan • Difinisi nyeri • Anatomi abdomen • Organ-organ abdomen • Kiat menganalisa • Penatalaksanaan • RangkumanRangkuman-1
❑Lokasi :
• Quadrant
• Asal embriologi ( foregut, midgut, hindgut)
Menelusuri nyeri abdomen
Nyeri di periumbilikal, nyeri dari ileum bisa di RLQ
Rangkuman-2
❑Awitan nyeri : Nyeri mendadak (dlm detik-menit, progresif/cepat slm 1-2 jam, atau pelahan dlm beberpa jam )
→tanda gawat mis: ruptur AAA, iskemia
mesenterium, rupture kehamilan ektopik, perforasi ulkus peptik.
→Nyeri terjadi setelah muntah, sering penyakit medical;
→nyeri yang mendahului muntah, sering pada kasus bedah
Rangkuman-3
❑Tipe , Intensitas, diskripsi:
• nyeri tumpul menetap→ organ solid
• kramp/kolik→ hollow organ
Rangkuman-4
❑Faktors yang memperberat/memperringan • Nyeri berkurang dg antacid→ ARDs
• Diperberat dg gerakan→ peritonitis
• Pasien selalu bergerak mencari posisi yg nyaman→ obstruksi usus/renal
• Proses retroperitoneal (mis pankreatitis)→ berkurang dg membungkuk, makin nyeri bila telentang
Rangkuman-5
❑Auskultasi
• Dilakukan sebelum palpasi / perkusi→ agar tak mengganggu bising usus
• Tak ada bising usus→ peritonitis difus
• Bising & nyeri meningkat→ obstruksi usus ❑Perkusi
• Nyeri pada perkusi ringan di dinding abdomen→ peritonitis difus
Rangkuman -6
• Jangan diberi anti nyeri/ anti spasmodic
/anticholinergic/ smooth muscle relaxant bila belum diketahui asalnya →masking effect