• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2010"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU

TRIWULAN III TAHUN 2010

A. PDRB PROPINSI KEPULAUAN RIAU MENURUT SEKTOR EKONOMI

I.

PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN III TAHUN 2010

Kinerja perekonomian Kepri pada triwulan III tahun 2010 bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), yang digambarkan oleh PDRB atas dasar harga konstan tumbuh sebesar 1,23 persen. Pertumbuhan tersebut terjadi pada semua sektor, dimana pertumbuhan tertinggi terjadi pada

No. 214/11/21/Th.V, 5 Nopember 2010

PDRB KEPRI TRIWULAN III TAHUN 2010 TUMBUH 1,23 PERSEN

 PDRB Kepri pada triwulan III tahun 2010 tumbuh sebesar 1,23 persen dibandingkan dengan triwulan II tahun 2010.

 Pertumbuhan tersebut terjadi pada semua sektor, dimana pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor konstruksi tumbuh 1,88 persen. Disusul oleh sektor listrik, gas dan air bersih tumbuh sebesar 1,87 persen dan sektor industri pengolahan tumbuh 1,50 persen.

PDRB Kepri pada triwulan III tahun 2010 dibandingkan triwulan yang sama tahun 2009 (y on y) mengalami pertumbuhan sebesar 6,16 persen.

 Perekonomian Kepri yang diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada triwulan III tahun 2010 mencapai Rp 18.031.054,83 juta, sedangkan besaran PDRB triwulan III tahun 2010 atas dasar harga konstan 2000 adalah Rp 10.290.486,26 juta.

 Disisi penggunaan secara riil, PDRB Kepri pada triwulan III tahun 2010 dibandingkan dengan triwulan II 2010 tumbuh sebesar 1,23 persen. Komponen Impor Barang dan Jasa tumbuh 3,69 persen, komponen ekspor barang dan jasa tumbuh 3,12 persen, komponen pembentukan modal tetap bruto tumbuh sebesar 2,19 persen, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah tumbuh 1,96 persen, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 1,89 persen dan komponen konsumsi lembaga swasta nirlaba tumbuh 0,07 persen.

(2)

sektor konstruksi tumbuh 1,88 persen. Disusul oleh sektor listrik, gas dan air bersih tumbuh sebesar 1,87 persen dan sektor industri pengolahan tumbuh 1,50 persen.

PDRB triwulan III tahun 2010 dibandingkan dengan triwulan III tahun 2009 (y on y), tumbuh sebesar 6,16 persen. PDRB tanpa migas secara berantai (q-to-q) triwulan III 2010 dibandingkan triwulan II 2010 tumbuh sebesar 1,25 persen. Sedangkan triwulan III 2010 dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y) tumbuh sebesar 6,32 persen.

TABEL 1. LAJU PERTUMBUHAN PDRB MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA

(Persentase)

SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA Triw III 2009 Terhadap

Tri II 2009 Triw III 2010 Terhadap Tri II 2010 Triw III 2010 Terhadap Tri III 2009

(1) (2) (3) (4)

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 2.09 0.96 3.60 2. Pertambangan dan Penggalian 1.04 0.88 2.94 3. Industri Pengolahan 2.26 1.50 5.58 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 1.06 1.87 8.63 5. Konstruksi 2.01 1.88 12.33 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 3.68 0.91 8.18 7. Pengangkutan dan Komunikasi 3.19 0.68 4.67 8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Persahaan 1.05 0.48 4.42 9. Jasa-jasa 1.05 0.80 5.46

PDRB 2.44 1.23 6.16 PDRB TANPA MIGAS 2.51 1.25 6.32

II. NILAI PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN 2000 TRIWULAN III

TAHUN 2010

Pada triwulan II tahun 2010 PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp 17.700.520,04 juta, kemudian pada triwulan III tahun 2010 meningkat menjadi Rp 18.031.054,83 juta. Atas harga konstan 2000, PDRB triwulan II tahun 2010 adalah sebesar Rp 10.165.650,33 juta dan pada triwulan III tahun 2010 meningkat menjadi Rp 10.290.486,26 juta.

(3)

sektor perdagangan-hotel-restoran Rp 2.370.772,15 juta, dan sektor pertambangan&penggalian Rp 538.038,35 juta.

TABEL 2. PDRB MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN 2000

(Juta Rupiah)

SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA

Harga Berlaku Harga Konstan 2000

Tr II 2010 Tr III 2010 Tr II 2010 Tr III 2010

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian, Peternakan, dan Kehutanan 853,764.77 863,134.59 448,430.76 452,716.09

2. Pertambangan dan Penggalian 1,523,282.61 1,584,282.83 533,319.90 538,038.35

3. Industri Pengolahan 8,240,228.40 8,387,404.73 5,139,083.80 5,216,337.97

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 98,720.67 103,173.84 53,808.80 54,816.32

5. Konstruksi 1,292,276.03 1,323,033.78 478,440.67 487,432.28

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 3,491,975.97 3,540,562.21 2,349,449.16 2,370,772.15

7. Pengangkutan dan Komunikasi 802,309.07 807,462.79 452,922.13 456,008.57

8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 921,114.78 936,737.80 476,994.23 479,304.27

9. Jasa-jasa 476,847.74 485,262.27 233,200.88 235,060.25

PDRB 17,700,520.04 18,031,054.83 10,165,650.33 10,290,486.26

PDRB TANPA MIGAS 16,382,417.30 16,655,796.33 9,727,524.08 9,848,803.10

III.

STRUKTUR PDRB MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA TAHUN 2008-2009,

TRIWULAN III TAHUN 2009- 2010

Pada triwulan III tahun 2010, sektor ekonomi yang memiliki peranan terbesar adalah sektor industri pengolahan yaitu sebesar 46,52 persen, diikuti oleh sektor perdagangan,hotel&restoran sebesar 19,64 persen serta sektor pertambangan&penggalian 8,79 persen. Secara keseluruhan ketiga sektor tersebut mempunyai andil peranan sebesar 74,94 persen dalam PDRB.

(4)

TABEL 3. STRUKTUR PDRB MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA TAHUN 2008-2009 DAN TRIWULAN III 2009-2010

(Persentase)

SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA 2008 2009 Triwulan III

2009 2010

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 4.90 5.00 4.82 4.79

2. Pertambangan dan Penggalian 9.29 8.77 8.61 8.79

3. Industri Pengolahan 45.44 46.20 46.55 46.52

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0.56 0.55 0.56 0.57

5. Konstruksi 6.36 7.11 7.30 7.34

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 20.58 19.54 19.73 19.64

7. Pengangkutan dan Komunikasi 4.59 4.66 4.53 4.48

8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 5.53 5.40 5.20 5.20

9. Jasa-jasa 0.34 2.77 2.69 2.69

PDRB 100.00 100.00 100.00 100.00

(5)

B.

PDRB PROPINSI KEPULAUAN RIAU MENURUT PENGGUNAAN

I.

PERTUMBUHAN EKONOMI MENURUT PENGGUNAAN TRIWULAN III TAHUN 2010

TABEL 4. LAJU PERTUMBUHAN PDRB MENURUT PENGGUNAAN TRIWULANAN

(Persentase)

SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA Triw III 2009 Terhadap Tri II 2009 Triw III 2010 Terhadap Tri II 2010 Triw III 2010 Terhadap Tri III 2009

(1) (2) (3) (4)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 11.00 1.89 14.98

2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 9.96 0.07 5.88

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 9.58 1.96 7.38

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 5.58 2.19 18.00

5. Perubahan Stok

6. Ekspor Barang dan Jasa (1.02) 3.12 10.00

7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 8.76 3.69 12.48

PDRB 2.44 1.23 6.16

Tabel 4. menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi triwulan III 2010 sangat ditopang oleh komponen Impor Barang dan Jasa. Terhadap triwulan sebelumnya (q to q) komponen Impor Barang dan Jasa tumbuh 3,69 persen. Untuk komponen ekspor barang dan jasa tumbuh 3,12 persen, komponen pembentukan modal tetap bruto tumbuh sebesar 2,19 persen, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah tumbuh 1,96 persen, pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 1,89 persen dan komponen konsumsi lembaga swasta nirlaba tumbuh 0,07 persen.

Terhadap perekonomian triwulan yang sama tahun sebelumnya (y on y), PDRB menurut penggunaan tumbuh 6,16 persen. Dimana komponen pembentukan modal bruto tumbuh 18,00 persen, pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 14,98 persen, komponen impor tumbuh sebesar 12,48 persen, komponen ekspor tumbuh 10,00 persen, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah tumbuh sebesar 7,38 persen dan komponen pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba tumbuh 5,88 persen.

(6)

II.

NILAI PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN 2000 TRIWULAN III

TAHUN 2010 MENURUT PENGGUNAAN

TABEL 5. PDRB MENURUT PENGGUNAAN TRIWULANAN ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN 2000

(Juta Rupiah)

SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA

Harga Berlaku Harga Konstan 2000

Tr II 2010 Tr III 2010 Tr II 2010 Tr III 2010

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 13,007,868.64 13,939,636.67 5,847,064.41 5,957,581.08

2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 172,542.59 198,720.23 91,625.52 91,685.36

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 1,124,210.16 1,210,521.92 439,924.25 448,527.63

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 12,197,423.78 12,528,722.06 3,145,486.46 3,214,265.04

5. Perubahan Stok

6. Ekspor Barang dan Jasa 20,244,185.00 20,474,518.38 9,881,056.64 10,189,594.02

7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 17,653,407.46 18,456,074.44 6,634,088.59 6,878,823.53

PDRB 17,700,520.04 18,031,054.83 10,165,650.33 10,290,486.26

Atas dasar harga berlaku, komponen ekonomi yang menunjukkan nilai tambah bruto yang terbesar pada triwulan III tahun 2010 adalah komponen ekspor barang dan jasa sebesar Rp 20.474.518,38 juta, kemudian komponen impor barang dan jasa sebesar Rp 18.456.074,44 juta, disusul komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar Rp 13.939.636,67 juta.

Pada perhitungan atas dasar harga konstan 2000, tiga komponen yang memberikan kontribusi terbesar adalah berturut-turut komponen ekspor barang dan jasa sebesar Rp 10.189.594,02 juta, komponen impor barang dan jasa Rp 6.878.823,53 juta serta komponen pengeluran konsumsi rumah tangga Rp 5.957.581,08 juta.

Gambar

TABEL 1. LAJU PERTUMBUHAN PDRB   MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA
TABEL 2. PDRB MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA  ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN 2000
TABEL 3.  STRUKTUR PDRB MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA  TAHUN 2008-2009 DAN TRIWULAN III 2009-2010
TABEL 4. LAJU PERTUMBUHAN PDRB   MENURUT PENGGUNAAN TRIWULANAN
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat uji Apung, 19 sampel feses babi dinyatakan positif ditemukan adanya infestasi telur cacing nematoda namun saat dilakukan perhitungan telur cacing

tersebut tidak lebih hanya sebatas sesuatu yang dibangga- banggakan, lebih jauh lagi umat muslim merasa bahwa teks yang dihasilkan sudah final dan tidak perlu

(3) Selama pelepasan masih dapat dicabut, maka atas perintah jaksa tempat dimana dia berada, orang yang dilepaskan bersyarat dapat ditahan guna menjaga ketertiban

Arachis pintoi sebagai biomulsa dan pengaruhnya terhadap produksi tanaman jagung manis ( Zea mays saccharata Strut.) dibandingkan dengan Calopogonium mucunoides ,

Biaya Sediaan 3 5 Total pertahun dalam Juta Rupiah Grafik 4.5 Grafik Fungsi Tingkat Sediaan Pasir Optimum 500 600 700 Tingkat Sediaan (IVp/th ) ».. Biaya Sediaan Total pertahun

SUB SEKTOR PETERNAKAN NO KECAMATAN Mekakau Ilir Banding Agung Warkuk Ranau Selatan BPR Ranau Tengah Buay Pemaca 6 Simpang Buana Pemaca Muaradua Buay Rawan 10 Buay Sandang Aji 11

Elita Dewi, M.SP , selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara dan sekaligus sebagai dosen pembimbing