• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gorontalo: Prof. Dr. H. Ansar, M. Si dan Intan Abdul Razak, S. Ag, M. Pd Dosen pembimbing Universitas Negeri Gorontalo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gorontalo: Prof. Dr. H. Ansar, M. Si dan Intan Abdul Razak, S. Ag, M. Pd Dosen pembimbing Universitas Negeri Gorontalo"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

EVALUASI PENGELOLAAN DANA BOS SMP NEGERI 3 KOTA GORONTALO

RahnaJuwita Hatta, Ansar, Intan Abdul Razak1

JurusanManagemen Pendidikan, Program Studi S1. Managemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Gorontalo Email:rahnajuwita144@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Perencanaan pengelolaan dana BOS, 2) Pelaksanaan pengelolaan dana bos, 3) Pelaporan pengelolaan dana BOS. Desain penelitian ini bersifat studi evaluasi dengan jenis deskriptif menggunakan model evaluasi goal attainment.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Perencanaan dana BOS di SMP Negeri 3 Kota Gorontalo dalam kategori baik, 2) Pelaksanaan dana BOS di SMP Negeri 3 Kota Gorontalo dalam kategori baik, 3) Pelaporan dana BOS di SMP Negeri 3 Kota Gorontalo sudah baik.Disarankan: 1) Kepala Sekolah Hendaknya memperhatikan proses pendataan pendidikan dasar, proses penetapan alokasi dana, persiapan penyaluran dana dan pengambilan dana, karena pada proses pelaksanaan dana BOS empat kriteria tersbut yang memiliki kriteria cukup baik. 2) Bendahara BOS Hendaknya membuat laporan tepat waktu agar sistem pengelolaan dana BOS di sekolah berjalan dengan baik dan Membuat papan pengumuman arus kas sekolah yang bisa dilihat oleh stakeholder sekolah. 3) KomiteDapat melibatkan stakeholder/tokoh-tokoh masyarakat dalam evaluasi pelaksanaan pengelolaan program dana BOS secara internal agar dapat mengetahui keefektifan dan efisiensi dari pelaksanaan dana BOS. 4) Orang Tua Memberikan informasi yang akurat bagi orang tua siswa dalam upaya memantau perkembangan sekolah dalam hal pengeloaan dana BOS.

(3)

Pendidikan merupakan hak setiap warga masyarakat, banyak masyarakat yang ingin sekolah tapi terbentur dengan biaya. Anak-anak banyak yang menjadi pengangguran akibat putus sekolah bahkan ada yang tidak pernah memperoleh pendidikan di bangku sekolah. Semua itu terjadi kerena tidak memiliki uang untuk membiayai sekolah. Sementara itu setiap warga masyarakat Indonesia wajib belajar 9 tahun, hal tersebut tercantum dalam pasal 1 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu Wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh Warga Negara Indonesia atas tanggung jawab Pemerintah Nasional dan Pemerintah Daerah.

Meningkatnya kebutuhan dalam bidang pendidikan telah mendorong pemerintah Indonesia untuk menyalurkan berbagai bantuan demi keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, salah satunya adalah dana BOS.Dana BOS ini merupakan dana bantuan pemerintah di bidang pendidikan yang diperuntukkan bagi setiap sekolah tingkat dasar di Indonesia dengan tujuan untuk meminimalisasi beban biaya pendidikan demi tuntasnya program “Wajib belajar sembilan tahun yang bermutu. Program BOS yang dimulai sejak bulan Juli 2005, telah berperan secara signifikan dalam percepatan pencapaian program wajar 9 tahun. Oleh karena itu, mulai tahun 2009 pemerintah telah melakukan perubahan tujuan, pendekatan dan orientasi program BOS, dari perluasan akses menuju peningkatan kualitas. Landasan hukum kebijakan penyaluran dan pengelolaan dana BOS Tahun 2012 antara lain:1)Peraturan Menteri Keuangan No. 201/PMK.07/2011 tentang Pedoman Umum dan Alokasi BOS Tahun Anggaran 2012.

2)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 51/2011 Tentang Petunjuk Teknis

Penggunaan Dana BOS dan Laporan Keuangan BOS Tahun Anggaran 2012. 3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah. (http://bos.kemdikbud.go.id/home/about).

Namun dengan adanya kebijakan dana BOS ini bukan berarti turut berhentinya permasalahan pendidikan di Indonesia, dalam kenyataan yang terjadi, masih dapat kita temukan berbagai kendala dalam penyaluran dan realisasi dana BOS. Berbagai masalah muncul terkait dengan adanya berbagai kasus penyelewengan dana BOS, dan mengenai ketidakefektifan pengelolan dana BOS oleh pemerintah. Depdiknas (2005:3) memandang bahwa melalui dana BOS peserta didik jenjang pendidikan dasarakandibebaskan dari beban operasional

(4)

sekolah.Lebih lanjut diuraikan Depdiknas (2006:3) bahwa program bantuan operasional sekolah (BOS) bertujuan untuk memberikan bantuan kepada sekolah dalam rangka membebaskan iuran siswa, namun sekolah yang dapatmempertahankan mutu pelayanan pendidikan kepada masyarakat dibolehkan melakukan pungutan sejenis iuran siswa lainnya dengan ketentuan tidak lebih besar daripada jumlah nominal 4.

Stndar dana BOS per individu siswa jenjang pendidikan dasar. Program Bantuan Operasional (BOS) bertujuan untuk membebaskan biaya pendidikan bagi siswatidakmampu dan meringankan bagi siswa yang lain agar mereka memperoleh pelayanan pendidikan dasar yang lebih bermutu sampai tamat dalam rangka penuntasan Wajib Belajar 9 Tahun. (Depdiknas 2006:4) mengemukakan pada prinsipnya, kebijakan BOS diarahka nuntuk meningkatkan aksebilitas masyarakat, khususnyamasyarakat miskin terhadap pendidikan yang bermutu.Sasaran tersebut diharapkan dapat dicapai melalui penurunan biaya operasional pendidikan sekolah dan biaya peningkatan kualitas belajar mengajar.

Namun dalam hal ini sangat membutuhkan adanya evaluasi pengelolaan dana BOS. Evaluasi menurut Sax (1980: 18) adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka pembuatan keputusan. Selain itu menurut Zainal Arifin (2009: 5-6) evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil (prouk). Hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai atau arti, sedangkan kegiatan untuk sampai pada pemberian nilai dan arti itu adalah evaluasi. Membahas evalusi berarti mempelajari bagaimana proses pemeberian pertimbangan mengenai kualitas sesuatu. Adapun tujuan Penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui 1) Perencanaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 3 Kota Gorontalo 2) Pelaksanaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 3 Kota Gorontalo 3) Pelaporan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 3 Kota Gorontalo.

Rumusan masalah dalam penelitian ini 1) Bagaimanakah perencanaan dana BOS di SMP Negeri 3 Kota Gorontalo, 2) Bagaimanakah pelaksanaan dana

(5)

BOS di SMP Negeri 3 Kota Gorontalo, 3) Bagaimanakah pelaporan dana BOS di SMP Negeri 3 Kota Gorontalo. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui 1) Perencanaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 3 Kota Gorontalo, 2) Pelaksanaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 3 Kota Gorontalo, 3) Pelaporan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 3 Kota Gorontalo.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini bersifat studi evaluasi dengan menggunakan model evaluasi goal attainment. Penelitian mendeskripsikan pengelolaan dana BOS yang ada di SMP Negri 3 Kota Gorontalo.

Instrumen yang digunakan dalam mengumpul data adalah instrumen kriteria evaluasi. Instrumen kriteria evaluasi disusun dan dikembangkan berdasarkan indikator dari Evaluasi indikator. Indikator tersebut antara lain: a) Perencanaan dana BOS, b) Pelaksanaan dana BOS, c) Pelaporan dana BOS. Ketiga indikator tersebut memilki masing-masing kriteria.

Teknik analisis data yang digunakan adalah perhitungan dengan presentase. Setiap butir pernyataan instrumen evaluasi dibagi jumlah informan x 100% yang dirumuskan sebgai berikut:

Untuk menghitung skor presentase menggunakan formula: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Rencana yang sangat cocok dilakukan adalah rencana jangka menengah (RJM). Rencana jangka menengah (RJM) dianggapa sangat cocok dilakukan, karena didalamnya memuat kegiatan yang akan dilakukan empat tahun ke depan. Jika menggunakan rencana jangka pendek yaitu hanya satu tahun, maka ada beberapa program yang tidak akan terlakasana disebabkan oleh waktu yang tidak cukup. Dalam rencana jangka menengah (RJM) ini telah tertuang hal-hal yang harus dibiayai seperti pengeluaran untuk kegiatan belajar mengajar, pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana, biaya untuk bahan-bahan dan alat pelajaran serta biaya untuk honorarium. Pada proses pelaksanaan pengelolaan dana BOS sudah tergolong baik, hal tersebut dapat dilihat pada proses awal

(6)

pelaksanaan, yaitu proses pendidikan pendataan dasar hingga pada proses akhir, yaitu penggunan dana BOS sudah dilaksanakan sesuai dengan juknis yang ada. Karena Sekolah SMP 3 Kota Gorontalo berada pada daerah yang tidak terpencil dan memilki banyak siswa, maka penyaluran dananya dilakukan secara triwulan. Jumlah anggaran yang diperoleh oleh masing-masing siswa adalah sebesar Rp 710.000 pertahun. Dari anggaran yang ada ini pihak sekolah mengadakan pemberian biaya transport kepada siswa yang kurang mampu dan jarak rumahnya jauh dari sekolah.

Besar biayanya disesuaikan dengan jarak masing-masing rumah dan pemberian biayanya secara tunai kepada siswa yang bersangkutan. Untuk pelaporan pengelolaan dana BOS dilakukan secara bertahap, yaitu dari tingkat sekolah dimasukkan ke tingkat Kota, kemudian ke tingkat Provinsi serta ke tingkat pusat yang dimonitoring oleh masing-masing tim. Pada laporan tingkat sekolah yang bertanggung jawab dalam pembuatanya yaitu bendahara BOS. Hal yang harus dilakukan oleh bendahara dalam pelaporan diantaranya adalah rencana kegiatan dan anggran sekolah, membuat pembukuan, merealisasi penggunaan dana tiap sumber dana, merekapitulasi realisasi penggunan dana, bukti pengeluaran, semua itu dilampirkan dalam satu laporan yang utuh agar uraian seluruh anggaran yang digunakan dapat diketahui.

Pembahasan

Perencanaan pengelolaan dana BOS merupakan proses penyusunan rencana anggaran keuangan sekolah yang akan dilakukan kedepan. Rencana kerja dan anggaran sekolah (RKAS) merupakan rencana pengembangan sekolah untuk jangka waktu empat tahunan adalah rencana yang relatif bersifat baku, tidak berubah, dan sesuai dengan filosofi, arah, dan tujuan pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 (yang diamandemen) dan dalam UUSPN NO.20 TAHUN 2003, PP Nomor 19 Tahun 2005 dan peraturan perundangan lainnya yang relevan. Adapun yang tertuang dalam rencana anggaran keuangan sekolah meliputi sumber pendapatan, pengeluaran untuk kegiatan belajar mengajar, pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana, bahan-bahan dan alat pelajaran honorarium dan kesejahteraan.

(7)

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa pada perencanaan pengelolaan dana BOS sudah termasuk kriteria baik, hal ini didasarkan pada jawaban informan yang sebelumnya dijabarkan pada tabel indikator perencanaan, yaitu penyusunan anggaran keuangan sekolah. Hal tersebut dapat dilihat juga pada jumlah presentase skor evaluasi terhadap perencanaan program sebesar 87.5%.

Setelah dilakukan perencanaan maka dilanjutkan dengan pelaksanaan. Proses pelaksanaan adalah tahap dimana dan kapan, bagaimana serta oleh siapa kegiatan Kelompok Bermain itu dilaksanakan, sehingga pelaksanaannya dapat diartikan sebagai proses kegiatan terlibatnya semua sumber daya manusia, dana dan sarana sesuai dengan pedoman dan petunjuk, waktu dan tempat yang telah ditetapkan, dalam melaksanakan program.Pelaksanaan pengelolaan dana BOS merupakan proses pengerjaan dari apa yang telah direncanakan sebelumnya.

Komponen yang terkait dengan perencenaan pengelolaan dana BOS yaitu 1) Proses pendataan pendidikan dasar, Tujuan pendataan adalah untuk memperoleh data secara langsung yang cepat, akurat, valid, lengkap, dapat dipertanggungjawabkan dan termutakhir. Dengan ketersediaan data yang cepat, lengkap, valid, akuntabel dan up to date tersebut, maka proses pelaksanaan pengelolaan dana BOS dapat dilaksanakan dengan lebih terukur, tepat sasaran, efektif, efisien dan berkelanjutan. 2) Proses penetapan alokasi dana, 3) Persiapan penyaluran dana, 4) Penyaluran dana,Penyaluran BOS dilaksanakan dengan cara pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Negara ke Rekening Kas Umum Daerah.5) Pengambilan dana, 6) Penggunaan dana, meliputi: a)Pembelian/penggandaan buku teks pelajaran. Jenis buku yang dibeli/digandakan adalah dua buku yaitu (a) Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan dan (b) Seni Budaya dan Ketrampilan. Jika buku dimaksud belum ada di sekolah/belum mencukupi sebanyak jumlah siswa, maka sekolah wajib membeli/menggandakan sebanyak jumlah siswa. Jika jumlah buku telah terpenuhi satu siswa satu buku, baik yang telah dibeli dari dana BOS maupun dari Pemerintah Daerah, maka sekolah tidak harus menggunakan dana BOS untuk pembelian/ penggandaan buku

(8)

tersebut.b)Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru, yaitu biaya pendaftaran, penggandaan formulir, pendaftaran, dan pendaftaran ulang, pembuatan spanduk sekolah bebas pungutan, serta kegiatan lain yang berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut (misalnya untuk fotocopy, konsumsi panitia, dan uang lembur dalam rangka penerimaan siswa baru. c)Pembiayaan kegiatan pembelajaran remedial, pembelajaran pengayaan, pemantapan persiapan.

ujian, olahraga, kesenian, pramuka, palang merah remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan sejenisnya (misalnya untuk honor jam mengajar tambahan di luar jam pelajaran, biaya transportasi dan akomodasi siswa/guru dalam rangka mengikuti lomba, fotocopy, membeli alat olah raga, alat kesenian dan biaya pendaftaran mengikuti lomba). d)Pembiayaan ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah dan laporan hasil belajar siswa (misalnya untuk fotocopi/ penggandaan soal, honor koreksi ujian dan honor guru dalam rangka penyusunan rapor siswa). e)Pembelian bahan-bahan habis pakai seperti buku tulis, kapur tulis, pensil, spidol, kertas, bahan praktikum, buku inventaris, langganan koran/majalah pendidikan, serta pengadaan suku cadang alat kantor. f)Pembiayaan langganan daya dan jasa, yaitu listrik, air, telepon, internet, termasuk untuk pemasangan baru jika sudah ada jaringan di sekitar sekolah. g) Pembiayaan perawatan sekolah, yaitu pengecatan, perbaikan atap bocor, perbaikan pintu dan jendeladan perawatan fasilitas sekolah lainnya. h)Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan honorer. i)Pengembangan profesi guru seperti pelatihan, KKG/MGMP. j)Pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi masalah biaya transport dari dan ke sekolah. k)Pembiayaan pengelolaan BOS seperti alat tulis kantor (ATK termasuk tinta printer, CD dan flash disk), penggandaan, surat-menyurat, insentif bagi bendahara dalam rangka penyusunan laporan BOS dan biaya transportasi dalam rangka mengambil dana BOS. l) Pembelian komputer (desktop/work station) dan printer untuk kegiatan belajar siswa, masing-masing maksimum 1 unit dalam satu tahun anggaran.

Dari hasil penelitian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa pada pelaksanaan pengelolaan dana BOS sudah dapat dikatakan baik, hal tersebeut

(9)

dapat dilihat dari jumlah presentase skor evaluasi pada tahap pelaksanaan pengelolaan dana BOS sebesar 78.13 %.

Pelaporan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan bawahan untuk menyampaikan hal-hal yang berhubungan yang berhubungan dengan hasil pekerjaan yang telah dilakukan selama satu periode tertentu. Pelaporan dilakukan kepada atasan kepada siapa bawahan tersebut bertanggung jawab. Berdasarkan 10 hasil penelitian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa pada pelaporan pengelolaan dana BOS sudah dapat dikatakan baik. Hal ini didasarkan pada jawaban para informan yang sebelumnya dijabarkan pada tabel pelaporan, yaitu pelaporan mengenai rencana kegiatan dan anggarn sekolah, pembukuan, realisasi penggunaaan dana tiap sumber dana, rekapitulasi realisasi penggunaan dana BOS, bukti pengeluaran yang semua itu disatukan dalam satu laporan. Selain itu dapat dilihat juga pada jumlah presentase skor evaluasi tahap pelaporan sebesar 81.25%. SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahsan sebelumnya maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa 1) Perencanaan dana BOS di SMP Negeri 3 Kota Gorontalo dalam kategori baik, 2) Pelaksanaan dana BOS di SMP Negeri 3 Kota Gorontalo dalam kategori baik, 3) Pelaporan dana BOS di SMP Negeri 3 Kota Gorontalo sudah baik.

Saran

Adapun saran-saran yang dapat disampaikan dalam penlitian ini antara lain pada 1) Kepala Sekolah Hendaknya memperhatikan proses pendataan pendidikan dasar, proses penetapan alokasi dana, persiapan penyaluran dana dan pengambilan dana, karena pada proses pelaksanaan dana BOS empat kriteria tersbut yang memiliki kriteria cukup baik. 2) Bendahara BOS Hendaknya membuat laporan tepat waktu agar sistem pengelolaan dana BOS di sekolah berjalan dengan baik dan Membuat papan pengumuman arus kas sekolah yang bisa dilihat oleh stakeholder sekolah. 3) Bagi Komite Dapat melibatkan stakeholder/tokoh-tokoh masyarakat dalam evaluasi pelaksanaan pengelolaan program dana BOS secara internal agar dapat mengetahui keefektifan dan

(10)

efisiensi dari pelaksanaan dana BOS. 4) Bagi Orang Tua Memberikan informasi yang akurat bagi orang tua siswa dalam upaya memantau perkembangan sekolah dalam hal pengeloaan dana BOS.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin Zaenal, 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Depdiknas 2006 Panduan Pelaksanaan Program Dana Bantuan Operasional

Sekolah, Dikmenum-DitjenDikdasmen Jakarta

Kemendikbud, 2013. Petunjuk Teknis Penggunaan Dan Pertanggung Jawaban Keuangan Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Jakarta: Kementrian Pendidikan

Dan Kebudayaan.

Kemendiknas, 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.

Kemendiknas, 2011. Kebijakan Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.

Subiyanto, 1988. Evaluasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Dierektorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. http://bos.kemdikbud.go.id/home/about diakses tanggal 17 Januari 2014.

Referensi

Dokumen terkait

Bagi peserta yang merasa keberatan atas hasil Pengumuman Pemenang Pelelangan ini, diberi kesempatan untuk mengajukan sanggahan lewat aplikasi SPSE pada paket E-Lelang yang

Menggeser tampilan layar dengan perintah Pan dalam keadaan tertentu bisa menjadi efisien dan cepat dibandingkan dengan menggunakan perintah zoom previous untuk

Kesimpulan : Terdapat perbedaan gambaran histologi ginjal mencit Balb/c berupa edema tubulus proksimal antara kelompok yang tidak diberi ekstrak Clerodendron serratum

Di sana masih sangat kental dengan adat perjodohan sejak dalam kandungan yang biasa disebut dengan Bhakal ekakoaghi atau dalam bahasa indonesia artinya adalah bakal

[r]

[r]

Sementara, pada masalah global warming, bagian dari siklus nitrogen yang dapat menjadi penyebab pemanasan global adalah gas NOx.Akibat lebih lanjut dari

Tujuan dari kegiatan ini agar pembudidaya ikan lele di kota Probolinggo mampu membuat pakan ikan lele sendiri dari bahan lokal, sehingga dapat menekan biaya