• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMETAAN OBJEK WISATA DI KOTA BALIKPAPAN DENGAN MENGGUNAKAN SIG (SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS) Oleh: SYAWAL ADITYA PRATAMA NIM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMETAAN OBJEK WISATA DI KOTA BALIKPAPAN DENGAN MENGGUNAKAN SIG (SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS) Oleh: SYAWAL ADITYA PRATAMA NIM."

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

SYAWAL ADITYA PRATAMA NIM. 130 500 205

PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

S A M A R I N D A 2016

(2)

Oleh:

SYAWAL ADITYA PRATAMA NIM. 130 500 205

Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

S A M A R I N D A 2016

(3)

Oleh:

SYAWAL ADITYA PRATAMA NIM. 130 500 205

Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

S A M A R I N D A 2016

(4)

Menggunakan SIG (Sistem Informasi Geografis)

Nama : Syawal Aditya Pratama

NIM : 130 500 205

Program Studi : Geoinformatika

Jurusan : Manajemen Pertanian

Pembimbing,

Yulianto, S.Kom, M.MT NIP. 19830719 200712 1 007

Penguji I,

Radik Khairil Insanu, ST, MT NIP. 19901012 201404 1 002

Penguji II,

Dwi Agung Pramono, S.Hut, MT Nip. 19871004 201504 1 002

Menyetujui,

Ketua Program Studi Geoinformatika

Husmul Beze S.Hut, M.Si NIP. 19790613 200812 1 003

Mengesahkan,

Ketua Jurusan Manajemen Pertanian

Ir. M. Masrudy, MP NIP. 19600805 198803 1 003

(5)

YULIANTO).

Penelitian ini dilatar belakangi belum diperbaharuinya sistem informasi geografis yang dapat dimanfaatkan sebagai informasi tentang letak posisi objek wisata di kota Balikpapan. Tujuan dari kegiatan penelitian ini memberikan informasi tempat wisata kepada masyarakat umum mengenai informasi sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung tempat wisata dan menghasilkan peta mengenai sebaran tempat wisata di kota Balikpapan. Di Provinsi Kalimantan Timur khususnya di Kota Balikpapan memiliki banyak daya tarik wisata alam maupun buatan. Namun masih banyak wisatawan yang belum mengetahui adanya tempat wisata tersebut,

Metode penelitian ini menggunakan sistem way point, Penelitian ini memerlukan waktu selama 7 bulan yaitu mulai bulan Januari 2016 Juli 2016 meliputi penyusunan proposal, pengambilan data lapangan, pengolahan data. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini berupa data koordinat objek wisata, fasilitas objek wisata dan alamat objek wisata.

Hasil dari penelitian ini yaitu letak geografis objek wisata di Kota Balikpapan dari lima Kecamatan yang meliputi Kecamatan Balikpapan Utara, Kecamatan Balikpapan Barat, Kecamatan Balikpapan Selatan, Balikpapan Timur, dan Balikpapan Tengah jumlah objek wisata, fasilitas sarana dan prasarana serta alamat tempat objek wisata.

(6)

1994 di Kolaka, Sulawesi Tenggara merupakan anak keempat dari enam bersaudara dari pasangan Bapak Mustafa. S dan Ibu Martina.

Penulis memulai pendidikan formal pada tahun 2001 di Sekolah Dasar Negeri 1 Lamokato dan memperoleh ijazah pada tahun 2007, kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kolaka dan memperoleh ijazah pada tahun 2010. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Kolaka Jurusan IPS dan lulus pada tahun 2013.

Jenjang pendidikan tinggi dimulai Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Jurusan Manajemen Pertanian Program Studi Geoinformatika. Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam Organisasi Himpunan Mahasiswa (HIMA) Geoinformatika dan menjabat sebagai anggota Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) satu periode (2013/2014). Selain organisasi HIMA penulis juga aktif mengikuti organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sepak Bola menjabat sebagai Ketua, penulis juga aktif dalam Organisasi luar kampus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan mengikuti kegiatan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di tahun 2012, 2013, dan 2014.

(7)

dan Rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini. Adapun maksud penyusunan Karya Ilmiah adalah sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Ahli Madya Diploma III (A.Md) Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Yulianto, S.Kom, M.MT, selaku Dosen Pembimbing

2. Bapak Ir. Hasanudin, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

3. Orang tua dan saudara tercinta yang senantiasa berdoa untuk keberhasilan dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan Karya Ilmiah ini.

4. Bapak Radik Khairil Insanu, ST, MT, selaku dosen penguji I. 4. Bapak Dwi Agung Pramono, S.Hut, MT, selaku dosen penguji II. 5. Bapak Husmul Beze, S.Hut.,M.Si selaku Ketua Program Studi

Geoinformatika.

6. Bapak Ir. M.Masrudy, MP selaku Ketua Jurusan Manajemen Pertanian. 7. Bapak dan Ibu Dosen serta PLP (Pranata Laboratorium Pendidikan) dan

administrasi Program Studi Geoinformatika.

8. Seluruh teman-teman mahasiswa angkatan 2013 yang ikut serta membantu dalam penyusunan Karya Ilmiah ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Ilmiah ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis berharap saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca untuk kesempurnaan Karya Ilmiah ini. Semoga Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Penulis

Syawal Aditya Pratama Kampus Gunung panjang, September 2016

(8)

KATA PENGANTAR . . . v

DAFTAR ISI . . . vi

DAFTAR TABEL . . . vii

DAFTAR GAMBAR . . . viii

DAFTAR LAMPIRAN . . . ix

BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Geografis (SIG) . . . 3

B. Peta. . . 6

C. Objek Wisata dan Fasilitas Pendukung . . . 14

D. Keadaan Umum Kota Balikpapan. . . 22

E. Global Positioning System (GPS) . . . 24

F. Arc GIS 10. . . 25

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu . . . 30

B. Alat dan Bahan . . . 30

C. Prosedur Penelitian . . . 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil . . . 35

B. Pembahasan . . . 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .. . . 56

B. Saran . . . 56 DAFTAR PUSTAKA

(9)

1. ArcMap 10 . . . 25 2. Table Of Contents . . . .. . . 27 3. Search Tool .. . . 28 4. Basic Tools. . . .. . . 29 5. Toolbar Standart . . . 29 6. ArcCatalog . . . 29 7. Membuat Shapefile . . . 33

8. Membuat nama Shapefile. . . . . . 33

9. Digitasi Peta. . . 34

10. Peta Objek Wisata Balikpapan Selatan . . . 51

11. Peta Objek Wisata Balikpapan Timur . . . 52

12. Peta Objek Wisata Balikpapan Utara . . . 53

13. Peta Objek Wisata Balikpapan Barat . . . 54

(10)

Objek Wisata Kampung atas air . . . 60 2. Pengambilan Koordinat objek Wisata . . . 60 3. Objek Wisata Tugu Peringatan

Pasukan Devisi ke-7 Australia . . . 61 4. Sarana bermain anak di objek

wisata kolam renang benua patra . . . . . . 61 5. Peta Objek Wisata Balikpapan . . . 62

(11)

1. Nama dan Jumlah Objek Wisata. . . . . . 35

2. Objek Wisata di Kecamatan Balikpapan Selatan. . . 35

3. Objek Wisata di Kecamatan Balikpapan Timur. . . 39

4. Objek Wisata di Kecamatan Balikpapan Utara. . . 40

5. Objek Wisata di Kecamatan Balikpapan Barat. . . 44

(12)

BAB I PENDAHULUAN

Indonesia memiliki objek wisata yang sangat banyak dan patut untuk dibanggakan. Mulai dari objek wisata religi,alam,dan budaya. Setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan baik dari segi keindahannya maupun adat istiadat yang ada di daerah tersebut sehingga menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya.

Sektor pariwisata sebagai kegiatan perekonomian telah menjadi andalan dan prioritas pengembangan bagi sejumlah negara, terlebih bagi negara berkembang seperti Indonesia yang memiliki potensi wilayah yang luas dengan adanya daya tarik wisata cukup besar, banyaknya keindahan alam, aneka warisan sejarah budaya dan kehidupan masyarakat.

Setiap daerah memiliki pendapatan dari sebuah kepariwisataan, dalam meningkatkan pendapatan daerah sangat terkait dengan sarana dan prasarana yang mendukungnya. Usaha mengembangkan suatu daerah tujuan wisata harus memperhatikan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap keberadaan suatu daerah tujuan wisata.

Di Propinsi Kalimantan Timur khususnya di Kota Balikpapan memiliki banyak daya tarik wisata alam maupun buatan. Namun masih banyak wisatawan yang belum mengetahui adanya tempat wisata tersebut, oleh karena itu perlu adanya penelitian mengenai informasi tempat wisata kepada masyarakat umum mengenai informasi sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung tempat wisata tersebut.

(13)

Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah :

1. Untuk mendapatkan informasi tentang sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung tempat wisata.

2. Menghasilkan peta mengenai sebaran tempat wisata di Kota Balikpapan.

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan hasil sebagai berikut:

1. Tersedianya informasi tentang sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung tempat wisata.

2. Memudahkan bagi wisatawan asing dan lokal untuk mendapatkan informasi tentang letak objek wisata.

(14)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Informasi Geografis (SIG)

1. Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG)

Menurut Barus (1997), definisi Sistem Informasi Geografis selalu berkembang dan bervariasi karena Sistem Informasi Geografis merupakan salah satu bidang kajian ilmu dan teknologi yang relatif baru digunakan oleh berbagai bidang disiplin ilmu dan berkembang dengan cepat. Beberapa penulis mendefinisikan Sistem Informasi Geografis sebagai berikut :

a. SIG adalah sistem yang berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografi, SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan dan menganalisis obyek-obyek dan fenomena dimana lokasi geografi merupakan karakter yang penting atau kritis untuk dianalisis.

2. Komponen Sistem Informasi Geografis (SIG)

Komponen utama SIG dibagi dalam empat kelompok yaitu perangkat keras, perangkat lunak, organisasi (manajemen) dan pemakai.

a. Perangkat Keras

Komponen dasar perangkat keras SIG dapat dikelompokkan sesuai dengan fungsinya antara lain adalah (a) peralatan pemasukan data, misal papan dijitasi, penyiam (scanner), keyboard, disket dll, (b) peralatan penyimpanan dan pengolahan data yaitu komputer, dan perlengkapannya seperti monitor, papan ketik, CPU, hard disk, floopy disk, (c) peralatan untuk mencetak hasil seperti printer dan plotter.

(15)

b. Perangkat Lunak

Perangkat lunak komputer merupakan berbagai program komputer yang menangani manajemen database, interface, pengguna dan fungsi analisis. Komponen perangkat lunak yang tepat dari suatu SIG sebenarnya bersifat relatif dan sangat ditentukan oleh tujuan dibentuknya SIG tersebut. Secara umum hampir semua perangkat lunak SIG mempunyai komponen yang fungsinya seperti di atas. Beberapa perangkat lunak dan nama pembuatnya diantaranya sebagai berikut:

1) ARC/INFO (ESRI) 2) ArcView (ESRI) c. Data

Sebuah data set spasial yang bereferensi terdiri dari 2 tipe informasi, yaitu data geometrik dan data atribut. Data geometrik terdiri dari 3 dimensi koordinat yang didefinisikan secara distribusi spasial, yaitu titik, garis dan poligon. Sedangkan data atribut adalah atribut dari titik, garis dan poligon. SIG dapat menyimpan data geografis dalam struktur data raster dan vektor. Data raster disimpan dalam bentuk grid atau pixel yang menunjukkan beberapa sistem koordinat, sedangkan format data vektor diwakili oleh vektor atau polygon yang menggunakan kumpulan titik (koordinat x,y) untuk menunjukkan bata obyek. 3. Komponen-komponen dalam ArcView

Setiap pengguna yang menggunakan ArcView akan memiliki beberapa komponen yang sering disebut dokumen. Paling tidak ArcView memiliki lima jenis dokumen yaitu: View, Table, Layout, Grafik (Chart), dan Script. Setiap dokumen ini memiliki antar muka (GUI) tersendiri dan menyediakan menu, button, dan tool yang dapat digunakan untuk mengatur dokumen yang

(16)

bersangkutan (Prahasta, 2004). Fungsi-fungsi kegunaan dari komponen SIG sebagai berikut:

a. View

View berfungsi untuk mempersiapkan data spasial dari peta yang akan dibuat atau diolah. Dari view ini dapat ilakukan input data dengan digitasi atau pengolahan (editing) data spasial. View dapat menerima image.jpg, CAD, Arc Info, atau software pengolahan data spasial lain. View juga dapat menerima data atau citra satelit.

b. Table

Table merupakan data atribut dari data spasial. Data atribut ini digunakan sebagai dasar analisis dari data spasial tersebut. Arc View dapat membentuk jaringan basis data dengan menggunakan fasilitas tabel ini. Arc View dapat menerima tabel dari basis data lain seperti data base III, data base IV, atau INFO. Hubungan relasional dapat dilakukan sehingga memudahkan analisis spasialnya. Hubungan yang terbentuk ini memungkinkan pengguna data untuk mengambil dari berbagai sumber data yang berupa tabel, teks, peta, atau gambar.

c. Grafik (Chart)

Grafik merupakan alat penyaji data yang efektif. Dengan menggunakan grafik ini, ArcView dapat digunakan sebagai alat analisis yang baik terhadap sebuah fenomena. ArcView memiliki variasi grafik yang yang beraneka ragam. Masing-masing grafik tersebut memiliki sifat atau karakteristik terhadap tipe data yang disajikan. Grafik terhubung dengan data atribut tabel yang berupa data numerik.

(17)

d. Layout

Layout merupakan tempat mengatur tata letak dan rancangan dari peta akhir. Penambahan berbagai simbul, label, dan atribut peta lain dapat dilakukan pada Layout.

e. Script

Script adalah makro dalam ArcView. Dengan makro ini kemampuan ArcView dapat diperluas dengan membuat sebuah program aplikasi yang nantinya dapat di Add Ins pada ArcView. Program aplikasi yang dapat dibuat dengan script, misalnya otomasi analisis data spasial dan lain-lain.

B. Peta

1. Pengertian Peta

Peta merupakan gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu. Peta adalah gambaran konvensional dari ketampakan muka bumi yang diperkecil seperti ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelas (Anonim, 2012a).

2. Macam-macam Peta

Berdasarkan kegunaannya peta dibagi menjadi 5 yaitu : peta umum, peta topografi, peta chorografi, peta tematik, dan peta khusus (Basuki, 2006).

a. Peta umum

Peta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi secara umum. peta umum ini memuat semua penampakan yang terdapat di suatu daerah, baik kenampakan fisis (alam) maupun kenampakan sosial budaya. Kenampakan fisis misalnya sungai, gunung, laut, danau, dan lainya. Kenampakan sosial budaya misalnya jalan raya, jalan kereta

(18)

api, pemukiman kota dan lainya. Peta umum ada dua jenis yaitu : peta topografi dan peta chorografi.

b. Peta Topografi

Peta topografi adalah suatu representasi di atas bidang datar tentang seluruh atau sebagian permukaan bumi yang terlihat dari atas, diperkecil dengan perbandingan ukuran tertentu. Peta topografi menggambarkan secara proyeksi dari sebagian fisik bumi, sehingga dengan peta ini bisa diperkiraan bentuk permukaan bumi. Bentuk relief bumi pada peta topografi digambarkan dalam bentuk garis-garis kontur. Peta topografi menampilkan semua unsur yang berada di atas permukaan bumi, baik unsur alam maupun buatan manusia. Peta jenis ini biasa dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan di alam bebas, termasuk peta untuk kepentingan militer, teknik sipil dan arkeologi.

c. Peta Chorografi

Peta Chorografi adalah peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi dengan skala yang lebih kecil yakni antara 1 : 250.000 sampai 1 : 1000.000 atau bahkan lebih. Perbedaan chorografi dengan topografi terletak pada penggunan garis-garis kontur, kerena peta topografi itu lebih kepada penggambaran bentuk relief (tinggi rendahnya) permukaan bumi, skala yang digunakan sendiri lebih kepada skala besar. Peta chorografi mengambarkan daerah yang luas, misalnya propinsi, negara, benua bahkan dunia. Dalam peta chorografi di gambarkan semua kenampakan yang ada pada suatu wilayah di antaranya pegunungan, gunung sungai, danau, jalan raya, jalan kereta api, batas wilayah, kota, garis pantai, rawa dan lain-lain.

(19)

d. Peta Tematik

Peta tematik juga disebut sebagai peta statistik ataupun peta khusus, yaitu peta dengan obyek khusus. Tujuan utamanya adalah untuk secara spesifik mengkomunikasikan konsep data. Contoh peta tematik yang biasa digunakan dalam perencanaan termasuk peta kadastral (batas pemilikan), peta zona (peta rancangan legal penggunan lahan), peta tata guna lahan, peta kepadatan penduduk, peta kelerengan, peta geologi, peta curah hujan dan peta produktivitas pertanian. Pemilihan sumber data disesuaikan dengan maksud dan tujuan pembuatan peta serta keadaan medan yang dihadapi. Terdapat beberapa sumber data yang digunakan pada pemetaan yaitu dengan pengamatan langsung di lapangan, dengan pengindraan jauh atau dari peta yang sudah ada (base map). Secara khusus, peta pengelolahan hutan berisikan tentang kejelasan pemilikan (batas-batas kadastral maupun administrasi), wilayah itu sendiri dan hasil inventarisasi yang menujukan unit-unit tegakan yang seragam. Kerena kegiatan survey lapangan umumnya sangat mahal, maka peta hutan biasanya digambarkan dari potret udara dengan penafsiran kegiatan dilapangan hanya diperlukan untuk pembuktian apakan penafsiran sudah betul apa belum dan juga melengkapi rincian di lapangan yang tidak dapat dilihat secara langsung pada potret.

e. Peta Khusus

Peta khusus adalah peta yang menampakan suatu keadaan atau kondisi khusus suatu daerah tertentu atau keseluruhan daerah bumi. Contohnya adalah peta persebaraan hasil tambang, peta curah hujan, peta pertanian perkebunan, peta iklim, dan lain sebagainya. disebut Peta

(20)

khusus atau tematik kerena peta tersebut hanya menggambarkan satu atau dua kenampakan pada permukaan bumi yang ingin ditampilkan dengan kata lain, yang ditampilkan berdasarkan tema tertentu. Peta khusus adalah peta yang menggambarkan kenampakan-kenampakan (fenomena geosfer) tertentu, baik kepadatan penduduk, peta penyebaran hasil pertanian, peta penyebaran hasil tambang, chart (peta jal ur penerbangan atau pelayaran)

3. Jenis Peta Berdasarkan Skala

Peta tidak sama besarnya (ukuranya). Ada peta yang berukuran besar dan ada peta yang berukuran kecil. Besar-kecilnya peta ditentukan oleh besar-kecilnya skala yang digunakan. Skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi (lapangan) (Hidayat, 2010).

Selanjutnya dinyatakan berdasarkan skalanya peta dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu:

a. Peta Kadaster/Teknik adalah peta yang mempunyai skala antara 1:100 sampai 1:5.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan peta tanah atau peta dalam sertifikat tanah, oleh karena itu banyak terdapat di Departemen Dalam Negeri, pada Dinas Agrarian (Badan Pertahanan Nasional).

b. Peta Skala Besar adalah peta yang mempunyai skala 1:5.000 sampai 1:250.000. Peta skala besar digunakan untuk menggambarkan wilayah yang relative sempit, misalnya peta kelurahan, peta kecamatan.

c. Peta Skala Sedang adalah peta yang mempunyai skala antara 1:250.000 sampai 1:500.000. Peta skala sedang digunakan untuk menggambarkan

(21)

daerah yang agak luas, misalnya peta propinsi Jawa Tengah, peta propinsi Maluku.

d. Peta Skala Kecil adalah peta yang mempunyai skala 1:500.000 sampai 1: 1000.000 atau lebih. Peta skala kecil digunakan untuk menggambarkan daerah yang relatif luas, misalnya peta negara, benua bahkan dunia.

4. Proyeksi Peta

Untuk menghindari terjadinya kesalahan yang lebih besar, dalam ukuran (luas dan jarak) bentuk permukaan bumi pada peta, maka dalam pembuatan peta digunakan proyeksi peta. Proyeksi peta adalah teknik pemindahan bentuk permukaan bumi yang lengkung (bulat) ke bidang datar. Uraian mengenai proyeksi peta akan dibahas lebih rinci (Supriadi, 2010).

Proyeksi peta adalah suatu aturan dalam menggambarkan posisi di permukaan bumi ke bidang dat ar dengan rumus-rumus matematik atau ilmu yang mempelajari cara pemindahan data topografi dari atas permukaan bumi ke atas permukaan peta, sehingga bentuk dan perubahan besaran data tersebut dapat dirumuskan dengan formula tertentu. Kerena perbedaan di atas, maka diperlukan pembahasan yang mendasar, sehingga untuk dapat memindahakan data di permukaan bumi ke atas bidang proyeksi peta diperlukan beberapa ilmu pengetahuan yang menunjang, antara lain: Matematika, Fisika, Geodesi, Astronomi, Kartografi, Geografi, Fotogrametri, dan lain-lain.

a. Syarat peta yang baik adalah sebagai berikut: 1) Tidak boleh membingungkan

2) Harus mudah di mengerti (ditangkap maknanya) 3) Memberikan gambaran yang sebenarnya 4) Harus indah (rapi dan bersih)

(22)

b. Jenis-jenis bidang proyeksi

1) Proyeksi bidang datar (azimuthal / zenithal) merupakan jenis proyeksi peta yang menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksinya. 2) Proyeksi kerucut merupakan jenis proyeksi peta yang mengunakan

bidang kerucut sebagai bidang proyeksinya. Bidang kerucut ini merupakan bidang. Lengkung yang dapat di datarkan tanpa perubahan lebih lanjut, sehingga tidak mengubah bentuk dan besaran data yang disajikan di atas.

3) Proyeksi silinder merupakan jenis proyek si peta yang menggunakan bidang silinder sebagai bidang proyeksinya. Bidang silinder ini merupakan bidang lengkung yang dapat didatarkan tanpa ada perubahan lebih lanjut, sehingga tidak mengubah bentuk dan besaran data yang disajikan di atasnya.

5. Fungsi-Fungsi Peta

Fungsi Peta adalah menyajikan suatu informasi tentang suatu objek kepada pembaca peta. Agar informasinya mudah diterima dan cepat dipahami, maka cara penyampaianya harus jelas, dengan bahasa sederhana. Bahasa peta adalah sismbol-simbol (titik, garis dan luasan/areal, kualitatif/kuantitatif, warna, notasi, arsir) yang merupakan sistem komunikasi antara pembuat peta dengan pembaca peta. Pokok permasalahanya adalah bagaimana membuat simbol-simbol dan menempatkan ke dalam ruang peta sehingga pembaca peta dapat membacanya dengan mudah dan menafsirkan artinya dengan benar (Supriadi, 2010).

(23)

Selanjutnya dinyatakan bahwa sehubungan dengan informasi yang akan disajikan kedalam peta, perlu kejelasan, mana informasinya utama dan mana informasinya tambahan agar peta mudah dipahami isinya. Dalam hal ini, informasinya dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok:

1) Informasi dasar, yaitu unsur-unsur pada peta dasar yang perlu atau tidak perlu disajikan sebagai latar peta tematik (berhubungan dengan generalasi).

2) Informasi pokok, yaitu informasi yang berkaitan dengan tema tematik. Apakah hutan perlu diklasifikasikan atau distratifikasi. Apakah batas fungsi hutan atau batas administrasi perlu dicantumkan.

3) Informasi penunjang, yaitu informasi yang diharapkan dapat melengkapi informasi pokok da nada relevasinya untuk dicantumkan dalam peta. Informasi apa saja yang perlu dicantumkan pada peta tematik sulit dirinci. Hal ini sangat tergantung kepada tema peta, tersedianya data dan kerateristik serta relevansinya. Apabila unsur-unsur dan informasinya terlal u banyak, maka petanya akan menjadi ruwet dan sukar dibaca, sedangkan kalau informasinya terlalu sedikit, peta menjadi kurang informatif.

6. Komponen-komponen atau Kelengkapan Peta

Menurut Anonim (2012a), komponen-komponen peta atau kelengkapan peta ada 5 yang harus di utamakan yaitu:

a. Judul Peta

Judul peta merupakan komponen yang sangat penting. Biasanya, sebelum pembaca memperhatikan isi peta, pasti terlebih dahulu judul yang dibacanya. Judul peta jangan sampai menimbulkan penafsiran ganda

(24)

pada peta. Judul peta biasanya diletakan di bagian tengah atas peta. Tetapi judul peta dapat juga diletak an di bagian lain dari peta, asalkan tidak menggangu kenampakan dari keseluruhan peta. Judul peta memuat isi peta. Dari judul peta kita dapat segera mengetahui data dan daerah mana yang tergambar dalam peta tersebut contoh:

1) Peta Penyebaran Penduduk Pulau Jawa. 2) Peta Bentuk Muka Bumi Asia.

3) Peta Indonesia.

b. Skala Peta

Selain judul kita juga akan menemukan skala pada peta. Skala merupakan ciri yang membedakan peta dengan gambar lain. Skala peta sangat erat kaitanya dengan data yang membedakan peta dengan gambar lain. Skala peta sangat erat kaitanya dengan data yang disajikan dengan secara rinci.

1) Legenda atau Keterangan Peta

Legenda merupakan komponen penting pada peta. Kerena peta tanpa legenda. Keterangan petanya, sulit untuk dibaca, jadi agar mudah dibaca dan ditafsirkan, peta harus dilengkapi dengan legenda atau keterangan. Legenda menerangkan arti dari simbol -simbol yang terdapat dalam peta contoh : legenda atau keterangan peta. Legenda biasanya diletakan di pojok kiri bawah peta. Selain itu legenda peta dapat juga diletakan pada bagian lain peta, sepanjang tidak menggangu kenampakan peta secara keseluruhan.

(25)

2) Petunjuk Arah atau Tanda Orientasi

Petunjuk arah juga penting artinya pada peta. Gunanya untuk menunjukan arah utara, selatan, timur dan barat. Tanda orientasi perlu dicantumkan pada peta untuk menghindari kekeliruhan. Petunjuk arah pada biasanya berbentuk tanda panah yang menunjuk kearah utara. Petunjuk ini diletakan di bagian mana saja dari peta, asalkan tidak menggangu kenampakan peta.

C. Objek Wisata dan Fasilitas Pendukung

1. Konsep Pariwisata

Di dalam membina atau meningkatkan kesadaran masyarakat dibidang kepariwisataan dibutuhkan penyebarluasan berbagai pengertian yang berhubungan dengan segala macam atau bentuk peristilahan yang sering digunakan dalam dunia kepariwisataan. Hal tersebut sangat penting sebagai sarana untuk menambah wawasan. Hal -hal yang berhubungan dengan pariwisata tadi antara lain adalah mengenai apa itu pariwisata dan apa saja yag dibutuhkan para wisatawan. Hal ini penting mengingat bagaimana juga dengan semakin berkembangnya pariwisata Nasional maka masyarakat akan bersinggungan dengan dunia pariwisata dan sekaligus mendapat pelajaran tentang manfaatnya, baik langsung maupun tidak langsung.

Pada hakekatnya berpariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain, seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman ataupun belajar. Menurut Gamal Suwantoro (1997) Wisatawan merupakan seseorang atau

(26)

kelompok orang yang melakukan suatu perjalanan wisata disebut dengan wisatawan (tourit), jika lama tinggalnya sekurang-kurangnya 24 jam di daerah atau negara yang dikunjungi. Apabila mereka tinggal di daerah atau negara dikunjungi dengan kurang waktu dalam 24 jam maka mereka disebut dengan pelancong (excursionist). Pengunjung (visitor), yaitu setiap orang yang datang ke suatu negara atau tempat tinggal lain dan biasanya dengan maksud apapun kecuali untuk melakukan pekerjaan yang menerima upah. Pariwisata memiliki definisi yang bermacam-macam, yang dikemukakan oleh beberapa ahli sesuai dengan tinjauan mereka masing-masing.

Gamal Suwantoro (1997) menyatakan, Pariwisata berhubungan erat dengan pengertian perjalanan wisata, yaitu sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara seseorang di luar tempat tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan upah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau lebih dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kenikmatan dan memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga karena kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olah raga untuk kesehatan, konvensi, keagamaan dan keperluan usaha yang lainnya.

Spillance (1987) menyatakan, Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan per orangan atau kelompok, sebagai usaha untuk mencari keseimbangan dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam, dan lingkungan.

(27)

2. Tinjauan Geografi Pariwisata tentang Obyek Wisata 1. Pengertian Obyek Wisata

Pariwisata terlahir terlahir dari bahasa Sanskerta yang komponen-komponen terdiri dari (a) pari yang artinya penuh, lengkap, berkeliling, (b) wis (man) yang artinya rumah, property, kampong, komunitas, (c) ata yang artinya pergi terus-menerus, mengembara (roaming about) yang bila dirangkai menjadi satu kata melahirkan pariwisata, berarti: pergi secara lengkap meninggalkan rumah (kampung) berkeliling terus menerus. Dalam oprasionalnya istilah

tourism travel

mengadakan perjalanan tanpa mencari nafkah di tempat-tempat yang dikunjungi sambil menikmati kunjungan mereka (Pendit ,2002).

Tempat yang dikunjungi oleh wisatawan tersebut merupakan tempat-tempat yang memiliki daya tarik tinggi, sehingga wisatawan tertarik untuk mengunjunginya. Tempat-tempat tersebutlah yang dikenal dengan istilah obyek wisata. Menurut Hunziger dan karft dalam Pendit, (2002) mengemukakan bahwa objek wisata adalah suatu tempat atau lokasi yang memiliki potensi untuk menarik minat seseorang untuk mengunjunginya. Hal senada juga diungkapkan oleh Spillance dalam Oka A Yoeti, (1999) mengemukakan bahwa objek wisata merupakan suatu areal atau wilayah yang terdapat di muka bumi yang memiliki ciri khas berupa keindahan alamnya.

Tentunya sesuatu atau suatu wilayah dapat dijadikan sebagai obyek wisata tidak hanya tergantung pada keindahan fenomenanya, melainkan juga karena kekhasan yang dimiliki oleh obyek tersebut. Obyek wisata adalah suatu tempat atau benda yang memilki cirri khas tersendiri dan memiliki daya tarik tersendiri,

(28)

sehingga mengundang perhatian banyak orang untuk menyaksikannya Richard (1996). Begitu pula halnya seperti yang yang diungkapakan oleh Norwal dalam

Munadi (1953) suatu tempat yang memiliki daya

tarik baik itu karena keindahanya atau pun nilai historis yang terkandung di

Jadi berdasarkan uraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa obyek wisata adalah suatu suatu lokasi atau obyek yang memilki daya tarik minat wisatawan untuk berkujung ke tempat tersebut. Daya tarik tersebut dapat berupa keindahan ataupun riligius yang terdapat di dalam suatu objek tersebut.

2. Jenis Obyek wisata

Perbedaan jenis obyek wisata akan memberikan kenikmatan dan kepuasan tersendiri terhadap pengunjungnya. Berdasarkan perbedaan tersebut, menurut Pendit (1999)

pariwisata yang dikenal dewasa ini adalah sebagi berikut . 1) Wisata Budaya

Wisata Budaya merupakan perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup, budaya dan seni mereka. 2) Wisata Kesehatan

Wisata Kesehatan merupakan perjalanan seorang wisatawan dengan tujuan tersebut untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan rohani dengan mengunjungi tempat peristirahatan.

(29)

3) Wisata Olahraga

Wisata Olahraga adalah wisatawan-wisatawan yang melakukan perjalanan dengan tujuan berolahraga atau memang sengaja bermaksud mengambil bagian aktif dalam pesta olahraga di suatu tempat atau negara seperti Asian games, Olympiade, Thomas Cup, Uber Cup, Tour de France, F-1 (Formula One). Macam cabang oalh raga yang termasuk dalam jenis wisata olah raga yang bukan tergolong dalam pesta olahraga atau games, misalnya berburu, memancing, berenang, dan berbagai cabang olah raga dalam air atau di atas pegunungan.

4) Wisata Sosial

Wisata Sosial merupakan pengorganisasian suatu perjalanan murah sreta mudah untuk memberikan kesempatan kepada golongan masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan.

5) Wisata Pertanian

Wisata Pertanian merupakan pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke proyek-proyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya dimana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan.

6) Wisata Bahari

Wisata Bahari merupakan jenis wisata yang banyak dikaitkan dengan olah raga air, berkeliling melihat taman laut dengan pemandangan indah di bawah permukaan air, menikmati keindahan pantai dan keadaan di sekitar pantai seperti pegunungan, bukit yang ada di sekitarnya yang banyak dilakukan di negara-negara marirtim seprti Indonesia.

(30)

7) Wisata Cagar Alam

Wisata Cagar Alam merupakan eisata yang banyak dilakukan oleh para pencinta alam dalam kaitannya denagn kegemarannya memotret binatang atau marga satwa serta pepohonan dan kembang beraneka warna yang mendapat perlindungan dari pemerintah dan masyarakat. Sedangkan pariwisata menurut Spillance (1987), membedakan pariwisata berdasarkan tujuan wisatawan berkunjung ke suatu rangkaian pariwisata di suatu tempat anatar lain:

a) Pariwisata untuk menikmati perjalanan b) Pariwisata untuk rekreasi

c) Pariwisata untuk menikmati kebudayaan d) Pariwisata untuk menikmati kebudayaan e) Pariwi sata untuk menikmati olah raga f) Pariwisata untuk urusan usaha

g) Pariwisata untuk upacara keagamaan maupun untuk penyelenggaraan adat istiadat.

3. Fasilitas Pendukung

a. Fasilitas dan Pelayanan Wisata

Disamping daya tarik wisata, wisatawan dalam melakukan kegiatan wisata juga membutuhkan adanya fasilitas yang menunjang perjalanan tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan perjalanan tersebut, perlu disediakan bermacam-macam fasilitas, mulai dari pemenuhan kebutuhan sejak berangkat dari tempat tinggal wisatawan, selama berada di destinasi pariwisata dan kembali ke tempat semula. "Attractions bring people to the destination; facilities service them when they get there. Because they ara away from

(31)

home,the visitor requires certain things -a place to stay, something to eat and drink" (Robert Christie Mill,1990).

Fasilitas-fasilitas untuk memenuhi kebutuhan perjalanan wisatawan tersebut muncul dalam satu kesatuan yang saling terkait dan melengkapi satu sama lain, sehingga dalam suatu perjalanan wisata, seluruh komponen yang digunakan tidak dapat dipisahkan, tergantung pada karakteristik dan bentuk perjalanan wisata yang dilakukan oleh wisatawan.

Komponen fasilitas dan pelayanan perjalanan biasanya terdiri dari unsur alat transportasi, fasilitas akomodasi, fasilitas makan dan minum dan fasilitas penunjang lainnya yang bersifat spesifik dan disesuaikan dengan kebutuhan perjalanan. Komponan ini tidak terlepas dari adanya komponen prasarana atau infrastuktur, yaitu suatu komponen yang menjamin bagi tersedianya kelengkapan fasilitas. Fasilitas transportasi baru dapat disediakan apabila ada jaminan bahwa prasarana jalan sudah tersedia, demikian juga fasilitas telekomunikasi dapat disediakan apabila prasana jaringan penghubung ke destinasi pariwisata tersebut sudah tersedia.

b. Kondisi Objek Wisata

Kondisi Objek Wisata, fasilitas-fasilitas sosial objek wisata, kemudahan transportasi untuk pencapaian ke objek wisata, keamanan dan ketertiban di objek wisata, dan kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan sektor pariwisata. Objek wisata yang baik adalah berbagai objek wisata yang menarik dan memiliki ciri khas, serta didukung oleh fasilitas-failitas sosial yang memadai. Fasilitas-fasilitas sosial yang dibutuhkan pada objek wisata antara lain sebagai berikut :

(32)

1) Penginapan yang memadai serta terjangkau oleh berbagai masyarakat dengan latar belakang sosial ekonomi yang berbeda.

2) Fasilitas olah raga dan sarana ibadah yang layak.

3) Fasilitas pemandu wisata, yang senantia siap untuk mengantar dan memberikan penjelasan kepada para wisatawan.

4) Keamanan dan kenyamanan para wisatawan senantiasa terjaga.

5) Terdapatnya areal penjualan cinderamata (souvenir), baik berupa barang-barang maupun makanan khas yang dapat dibeli untuk oleh-oleh wisatawan.

6) Keramahan penduduk yang tinggal di sekitar objek wisata.

Berdasarkan keterhubungannya jalur jalan raya dibedakan menjadi : 1) Jalan Negara, yaitu jalan yang menghubungkan antar ibukota provinsi; 2) Jalan Provinsi, yaitu jalan yang menghubungkan ibukota provinsi dengan

ibukota kabupaten atau kota;

3) Jalan Kabupaten atau Kota, yaitu jalan yang menghubungkan ibukota kabupaten atau kota dengan ibukota kecamatan;

4) Jalan Desa, yaitu jalan yang menghubungkan ibukota kecamatan dengan desa-desa di sekitarnya. Adapun sarana transportasi darat dapat berupa kendaraan roda empat, roda dua, atau kereta api.

Prasarana transportasi air bisa memantaatkan sumber daya sungai, danau, dan laut. Sungai-sungai yang biasa dimanfaatkan sebagai jalur lalu lintas antara lain sungai-sungai besar di Sumatra, Kalimantan, dan Papua, seperti Sungai Musi, Batanghari, Indragiri, Mahakam, Kapuas, Barito, dan Membramo.

Adapun pelayaran laut terdiri atas pelayaran lokal (antar pelabuhan dalam satu wilayah), interinsuler (antar pulau) dan pelayaran samudra. Untuk

(33)

menghubungkan daerah-daerah terpencil dan sulit dijangkau, kita dapat memanfaatkan pelayaran perintis. Jenis sarana transportasi perairan yang bisa kita jumpai antara lain menggunakan kapal ferry, Pelni (Pelayaran Nasional Indonesia), kapal penyebrangan lokal yang dikelola oleh masyarakat setempat. Sarana transportasi yang paling cepat dan nyaman adalah jalur udara, namun biaya atau ongkosnya jauh relatif mahal. Beberapa perusahaan nasional yang melayani jalur penerbangan antara lain Garuda, Merpati, Mandala, Bouraq, dan Batavia Air (Bambang, 2012).

D. Keadaan Umum Kota Balikpapan

Secara umum Kota Balikpapan berada pada ketinggian 0 sampai 100 meter di atas permukaan laut. Klasifikasi terbesar yaitu berada pada ketinggian 20-100 mdpl dengan luas 20.090,57 ha atau 51,66 % dari luas wilayah, ketinggian >10-20 mdpl seluas 17.260 ha atau 34,17% dari luas wilayah dan ketinggian 0-10 mdpl seluas 6.980 Ha atau 13 % dari luas wilayah.

Secara geografis Kota Balikpapan terletak pada posisi 116° Bujur Barat-117° Bujur Timur dan 1° Lintang Utara-1,5°Lintang Selatan dengan batas-batas sebagai berikut :

a) Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kertanegara. b) Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Makassar.

c) Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Makassar.

d) Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara. Wilayah ini menjadi salah satu kota penting di Kalimantan Timur yang memiliki akses penerbangan yang terlengkap di Propinsi Kalimantan Timur. Wilayah ini sering menjadi lokasi transit penerbangan menuju kota-kota di pulau yang sama maupun menuju kota lain di Sulawesi, seperti Manado, kota palu

(34)

maupun Makassar . Nama Balikpapan tidak diketahui asal dan makna yang jelas, memiliki susunan katanya dapat dimasukkan ke dalam asal kata bahasa Melayu. Disebutkan suatu daerah di hulu sungai di sebuah Teluk sekitar tiga mil dari pantai, d

pendengaran, nama tersebut dikaitkan dengan sebuah komunitas pedesaan di teluk yang sekarang dikenal dengan nama Teluk Balikpapan. Nama Balikpapan berasal dari sebuah peristiwa mengenai adanya sepuluh keping papan yang kembali ke sebuah wilayah bernama Jenebora. Dari 1000 keping papan yang diminta oleh Sultan Muhammad Idris, Sultan Kutai pada masa itu, sebagai sumbangan bahan bangunan untuk pembangunan istana baru di Kutai Lama. Kesepuluh papan yang kembali, dianggap masyarakat sekitar sebagai papan yang 25 nyaman, yang kesemuanya merupakan keadaan yang ingin diwujudkan oleh Kota Balikpapan.

Keadaan topografi kota Balikpapan adalah sekitar 85% daerah berbukit dan hanya sekitar 15% daerah datar yang sempit dan terletak di daerah sepanjang pantai. Struktur tanah di kota Balikpapan terdiri atas podsolik merah kuning, tanah alluvial, dan pasir kwarsa. Di antara ketiga jenis yang paling banyak terdapat di wilayah kota Balikpapan adalah jeni s tanah podsolik merah kuning yang mempunyai tingkat kesuburan yang rendah disebabkan karena lapisan topsoilnya yang tipis dan batuannya muda sehingga tanahnya bersifat labil dan terdapat pada daerah perbukitan yang mempunyai kemiringan di atas 15%, apabila curah hujannya tinggi akan mengakibatkan tanah tersebut merosot dan terkikis karena erosi , sehingga daerah ini tidak memungkinkan dapat dikembangkan tanaman pertanian pangan tetapi lebih cocok untuk pengembangan tanaman keras/perkebunan. Sebagian kecil lain daerah ini terdiri

(35)

dari tanah alluvial yang mempunyai tingkat kesuburan yang relatif baik dan pasir kwarsa sebagai bahan dasar pembuatan kaca. (Anonim, 2015)

E. Global Positioning System (GPS)

1. Pengertian GPS

GPS atau singkatan dari Global Positioning System merupakan suatu teknologi pemantau posisi dibumi yang memanfaatkan teknologi satelit. Untuk menjalankan sistem ini, selain satelit GPS juga membutuhkan perangkat penerima sinyal GPS (GPS receiver). GPS receiver inilah yang berfungi sebagai titik tujuan yang menentukan lokasi bumi (Anonim, 2012b).

2. Fungsi GPS

Menurut Suryowidiyanto (2008), Kini GPS dengan aplikasi peta digital terbaru, memiliki fungsi yang semakin menarik:

a. Mengetahui koordinat suau titik b. Penunjuk arah jalan (navigasi)

Cara menggunakan GPS adalah sebagai berikut: 1. Menekan tombol power hingga GPS Aktif. 2. Tunggu GPS hingga terhubung dengan satelit.

3. Terdapat banyak lambang seperti di windows,map,compass, setup, dan lain-lain.

4. Masuk ke fitur akan menemukan tanda panah bergerak menunjukkan posisi, bila GPS belum memiliki peta maka GPS masih kosong belum diinstall peta, GPS bisa terkoneksi dengan software ArcGIS, bila GPS masih kosong bisa memasukkan koordinat - koordinat yang bisa dimengerti.

(36)

5. Misalnya sekarang sedang berada di suatu lokasi yang akan diambil titik koordinatnya, maka posisi di titik tersebut lalu tunggu sampai tanda panah berhenti atau satelit terkoneksi sepenuhnya.

6. Lalu menekan "MARK", untuk menyimpan koordinat saat ini, lalu rename point tersebut dengan nama yang anda tentukan.

7. Lalu menekan save untuk menyimpan data tersebut. F. Arc GIS 10

1. ArcMap 10

ArcMap merupakan menu utama dalam ArcGis yang digunakan untuk membuat (create), menampilkan (viewing), memilih (query), editing, composing dan publishing peta

Gambar 1. ArcMap 10

Komponen-komponen ArcMap antara lain : a. Table Of Contents (TOC)

Merupakan list atau daftar isi data yang ditampilkan dalam Map Area. TOC terdiri atas Data Frame yang berisi layer -layer yang mempresentasikan data yang ada. Beberapa fungsi yang dapat dilakukan dalam TOC antara lain :

(37)

1) Menyusun susunan layer.

2) Mengaktifkan layer dan me-nonaktifkan layer.

3) Melihat system koordinat yang digunakan (Layer Properties). 4) Membuka table attribute data spasial (Open Attribute Table).

TOC juga menyediakan fasilitas symbology yang merepresentasikan muka bumi yang diwakili oleh symbol (baik bentuk maupun warna) dari feature (point, line, maupun polygon) berdasarkan attribute dapat di sesuaikan melalui TOC. Selain symbology TOC juga dapat melakukan fungsi labeling yang mana fasilitas ini berungsi unutk mempermudah user dalam memahami isi peta tersebut.

(38)

Gambar 2. Table Of Contents a. Arc Toolbox

ArcToolbox merupakan kumpulan alat bantu yang disediakan untuk melaksanakan operasi-operasi tertentu pada ArcGIS. Tampilan ArcToolbox yaitu berupa tools yang ditampilkan pada folder-folder ArcToolbox berdasarkan fungsi.

(39)

b. Search

Satu hal yang baru di ArcMap 10 yaitu terdapat fasilitas search. Fasilitas ini menyerupai alat browsing pada layanan mesin pencari. Melalui fasilitas ini, user dapat mencari data spasial, data project dan tools local server.

Gambar 3. Search Tool c. Toolbar

Merupakan kumpulan tool yang diletakkan didalam bar. Secara logis toolbar memiliki tool-tool yang berkaitan secara erat dalam melaksanakan operasi-operasi tertentu.

(40)

Berikut ini beberapa contoh tools standart yang terdapat pada ArcMap 10. 1) Toolbar Tools

Gambar 4. Basic Tools 2)Toolbar Standart

Gambar 5. Toolbar Standart 2. ArcCatalog 10

ArcCatalog merupakan bagian dari ArcGIS yang digunakan untuk menjelajah (browsing), mengatur (organi zing), membagi (distribution), dan menyimpan (documentation) data-data SIG. Secara sederhana fungsi dari ArcCatalog ialah manajemen data.

(41)

BAB III

METODE PENEL ITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di Kota Balikpapan. Sedangkan data lapangan akan diolah di rumah penulis dan laboratorium Geodesi Program Studi Geinformatika Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

2. Waktu

Penelitian ini memerlukan waktu selama 7 bulan yaitu mulai bulan Januari 2016 Juli 2016 meliputi penyusunan proposal, pengambilan data lapangan, pengolahan data di laboratorium dan penyusunan laporan.

B. Alat dan Bahan

1. Peralatan yang Digunakan a. Komputer

b. Buku tulis c. Pena

d. Kamera digital 2. Bahan

a. Peta administrasi Kota Balikpapan tahun 2015 (Badan Pertanahan Nasional Kaltim)

b. Daftar Objek Wisata Balikpapan tahun 2014 2015 (Buku Daftar Objek Wisata)

(42)

1. Persiapan

Persiapan meliputi pembuatan proposal, surat perijinan,penyusunan rencana kerja, konsultasi pembimbing, serta pengumpulan data data yang di perlukan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder :

a. Data Primer

Data primer adalah yang diperoleh secara langsung di lapangan, berupa koordinat dari objek wisata dan jalan menuju tempat wisata. b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data penunjang dari data primer. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah Daftar objek wisata di Kalimantan Timur yang di peroleh dari dinas pariwisata Propinsi Kalimantan Timur.

2. Pengambilan data Lapangan

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data yang diambil langsung di lapangan berupa titik koordinat posisi X, Y dan Z. Pengambilan data tersebut dilakukan menggunakan GPS Navigasi Garmin 62 CSX navigasi dengan mengambil koordinat koordinat objek yang akan di petakan atau dengan kata lain dapat disebut sebagai metode waypoint

Langkah langkah penggunaan GPS dalam pengambilan data lapangan yaitu :

1) Menghidupkan GPS,

2) Menunggu sampai dilayar GPS muncul 4 satelit kemudian display, 3) Menyimpan koordinat kedalam ke dalam memori yaitu tekan tombol

(43)

sesuai lalu tekan Enter untuk menyimpan. a. Data Sekunder

Data Sekunder merupakan informasi yang di peroleh dari masing masing lokasi wisata berupa data tabular yang berfungsi sebagai data attribute.

3. Pengolahan Data

Data yang sudah diambil dari lapangan diolah dirumah penulis dan laboratorium Geodesi Program Studi GeoInformatika Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Diolah dengan menggunakan komputer dengan aplikasi software ArcGis. Dipadukan dengan peta dasar kota Balikpapan hingga mendapatkan hasil yang akurat. Pengolahan data terdiri dari identifikasi fasilitas umum, ploting hasil pengukuran lapangan, pemetaan, input data atribut. Hasil akhir yang diperoleh berupa peta informasi objek wisata di kota Balikpapan dan fasilitas pendukung.

a. Mengunduh data GPS dengan menggunakan MapSource 1) Membuka software Mapsuorce.

2) Menghubungkan USB GPS ke Laptop.

3) Memilih transfer > receive from device maka akan muncul data apa yang ada di GPS. Pilih waypoint dan tracks karena data yang diambil adalah titik koordinat dan data jalan.

4) Menyimpan pilih file > save as > tipe data text > save b. Digitasi

1) Add data > pilih data add > arc catalog > pilih folder yang akan menyimpan data > klik kanan > new > shapefile.

(44)

Gambar 7. Membuat Shapefile

1) Create New > Shapefile > Nama (Polygon) > Feature type (polygon) > Select > Ubah UTM > OK.

2) Pilih lokasi yang akan didigitasi > Editor > Start Editing > Mulai digitasi.

(45)
(46)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil

Hasil penelitian yang telah dilakukan di Kota Balikpapan mendapatkan informasi jumlah objek wisata, sarana dan prasarana tempat wisata, fasilitas yang ada. Dari kegiatan penelitian mendapatkan hasil tempat wisata di Balikpapan berjumlah 24 Objek Wisata yang tersebar di Kecamatan Balikpapan Selatan, Balikpapan Barat, Balikpapan Utara, dan Balikpapan Timur, namun di Kecamatan Balikpapan Tengah tidak terdapat objek wisata, agar lebih jelas dapat dilihat pada T abel 1 dan di Gambar pada lampiran.

Tabel 1. Nama dan Jumlah Objek Wisata

No Kecamatan Jumlah Keterangan

1. Balikpapan Selatan 11 2. Balikpapan Timur 2 3. Balikpapan Utara 9 4. Balikpapan Barat 2 5. Balikpapan Tengah 0 Jumlah 24

1. Kecamatan Balikpapan Selatan

Dari kegiatan penelitian ini objek wisata yang berada di Kecamatan Balikpapan Selatan berjumlah 11 yang terbagi beberapa jenis wisata yang bisa dilihat pada Tabel 2 dan Gambar pada halaman 51

Tabel 2. Objek Wisata di Kecamatan Balikpapan Selatan

No Nama Objek Wisata Alamat

1. Balcony City Mall ( Mall pasar baru square ) Kel. Klandasan

2. Pantai Melawai Jl. Pelabuhan

Semayang

3. Taman Menpora Jl. Jend Sudirman,

(47)

Tabel 2. Lanjutan

No Nama Objek Wisata Alamat

4. Tugu Peringatan Pasukan Devisi ke-7 Australia Jl. Jend Sudirman 5. Kolam Renang Benua Patra Pertamina Jl. Jend Sudirman,

Klandasan Ulu 6. Kolam Renang Water Park Griya Permata Asri Jl. Ruhui Rahayu

7. Pantai Kemala Jl. Jend Sudirman

8. Pasar Tradisional Klandasan Jl. Jend Sudirman

9. Plaza Kebun Sayur Jl. Jend Sudirman

10. Taman Bekapai Jl. Jend Sudirman

11. Mall E -Walk Balikpapan Super Blok Jl. Jend Sudirman Balcony City Mall ( Mall pasar baru square ) adalah Pusat perbelanjaan modern yang menyediakan segala kebutuhan sekunder dan primer, wisata kuliner pusat kegiatan hiburan memiliki beberapa tenant yang telah beroperasi seperti XXI Cineplex, Sport Stations Warehouse, Number 61, KFC, Kafe Betawi dan Lagoon Food City. Tenant lain yang juga sudah bergabung antara lain Andre Valentino,Optic Seis, Optic Melawai, Optic Tunggal, Sport Station, Guardian, Breadtalk, J.CO Donuts, dan tenant nasional lainnya.

Pantai Melawai adalah salah satu pantai yang paling terkenal di Balikpapan.

Lokasinya di pinggir jalan sehingga mudah untuk di temukan, tepatnya berada di pinggir Jalan Jenderal Sudirman, Kota BalikpapanBila air pasang sudah datang maka pantai ini akan tenggelam, hanya terlihat gundukan kecil yang menyerupai bukit. Gundukan itu adalah batu karang. Masyarakat menyebut batu karang yang ada di tengah pantai itu dengan sebutan Pulau Tukung atau Pulau Babi. Pulau tersebut bisa dicapai dengan mudah saat air laut sedang surut. Namun jika datang air pasang segera kembali, jika tidak bisa-bisa Anda bisa terperangkap disana, dan menikmati aneka kuliner khas Balikpapan bersama teman maupun keluarga karena di pantai ini terdapat banyak pedagang yang menjajakan makanan di tepi pantai. Banyak sekali

(48)

jenis makanan yang dijajakan oleh pedagang di pantai ini mulai dari makanan ringan, minuman hingga makanan berat.

Taman Menpora, di lokasi monumen ini terdapat beberapa rumah makan terkenal yang menyajikan menu pilihan khususnya sea food. Dilengkapi area parkir yang luas dan pada saat tertentu sering diadakan kegiatan yang menarik sangat cocok sebagai sarana rekreasi keluarga untuk menikmati keindahan pantai.

Tugu Peringatan Pasukan Devisi ke-7 Australia, terletak di area pusat Kota Balikpapan. Tugu ini merupakan tugu peringatan yang dibangun oleh pemerintah Australia untuk memperingati pasukan divisi VII Australia yang gugur menghadapi pasukan Jepang pada masa perang dunia ke-2, yang menjadi daya Tarik para wisatawan yaitu cerita sejarah yang tertulis di tugu tersebut. terletak di tengah jalan

Kolam Renang Benua Patra Pertamina merupakan salah satu kolam renang yang banyak diminati masyarakat Balikpapan, memiliki taman bermain untuk anak-anak, kolam renang yang sering dijadikan tempat kompetisi renang, panggung, wc/kamar Mandi, warung makan, water ball, gazebo dan tidak dikenakan biaya masuk.

Kolam Renang Water Park Griya Permata Asri, tempat wisata renang untuk umum dengan fasilitas dan wahana yang lengkap ada empat kolam renang, dengan berbagai ukuran kedalaman yang berbeda, Empat kolam renang yang disebutkan itu antara lain kolam renang dewasa, remaja, dan anak-anak. Mulai dari ukuran 40 sentimeter, sampai ukuran yang terdalam 1,8 meter, Tak hanya kolam renang, di tempat ini juga terdapat lima wahana luncur (perosotan), yang dua diantaranya untuk orang dewasa dan tiga untuk remaja. Namun, kalau anak-anak ingin berseluncur

(49)

dengan perosotan bisa menggunakan seluncuran ukuran kecil yang tersedia di sisi kolam renang. Selain empat kolam renang dan lima seluncuran, di area ini juga tersedia flying fox dengan panjang seratus meter yang melintasi empat kolam renang di bawahnya. Untuk flying fox setiap pengunjung dikenai biaya Rp 25 ribu. Orang tua bisa menyewa perahu tangan untuk anak-anak dengan harga sewa Rp 20 ribu per 30 menit.

Pantai Kemala, di kawasan tempat wisata Pantai Kemala memiliki berbagai macam restoran yang menyuguhkan aneka macam makanan sembari menikmati pemandangan di Pantai Kemala bisa menyantap hidangan yang di suguhkan di restoran tersebut dan terdapat kegiatan berenang yang sangat menarik yang aman untuk keselamatan. Jika tidak terlalu suka berenang juga bisa menikmati keindahan pantai tersebut dengan bersantai sambil bercengkrama di tepi pantai kemala, hamparan pasir putih di pantai kemala yang bersih dan indah juga bisa menikmati permainan banana boats, dengan membayar Rp.25.000,00 per orangnya, atau Anda juga dapat menyewa sebuah jet sky sekitar Rp.800.000,00 per orang selama 1 jamnya. Untuk tiket masuk ke pantai kemala harganya sebesar Rp.5.000, per orang

Pasar Tradisional Klandasan adalah Pasar tradisisonal masyarakat sekitar Balikpapan, tempat menjual barang-barang kebutuhan sehari hari, pada pagi hari terdapat jejaran perahu nelayan dan aktifitas jual beli ikan laut.

Plaza Kebun Sayur adalah pusat perbelanjaan oleh-oleh, soevenir dan cindera mata (kerajinan tangan, batu permata, pernak-pernik) khas Kalimantan Timur.

Taman Bekapai adalah sebuah taman kota yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman. Taman Bekapai terletak tidak jauh dari Masjid Agung. waktu terbaik untuk

(50)

mengunjungi taman ini adalah saat malam hari. Karena pada saat itulah lampu warna-warni di sekitar taman akan menyala, lengkap dengan air mancurnya dan tempat duduk untuk istirahat, taman ini juga ramai dikunjungi oleh keluarga dengan anak kecil bahkan oleh orang lanjut usia yang sekedar ingin menghirup udara segar sambil refleksi kaki. Sebagai tempat nongkrong, taman ini terdapat puluhan penjual makanan dan minuman, dapat ditempuh melalui jalur darat.

Mall E-walk adalah pusat perbelanjaan modern yang menyediakan segala kebutuhan skunder, primer, wisata kuliner modern, dan memiliki tempat parkir yang cukup luas E-Walk Balikpapan Superblock merupakan salah satu mall paling besar dan modern di Balikpapan. Juga tersedia hotel disana namanya Grand Jatra. Tempat parkir sangat luas baik untuk mobil maupun motor. Mall ini juga dikelilingi banyak ruko maupun perkantoran.

2. Kecamatan Balikpapan Timur

Dari kegiatan penelitian ini objek wisata yang berada di Kecamatan Balikpapan Timur berjumlah 2 wisata yang dapat dilihat pada Tabel 3 dan Gambar pada halaman 52

Tabel 3. Objek Wisata di kecematan Balikpapan Timur

Pantai Pantai Manggar Segar Sari, pantai yang selalu ramai dikunjungi untuk menikmati debur ombak dan keindahan pasir putih, tersediah fasilitas umum dan social yang cukup memadai, Pantai Manggar Segar Sari merupakan tempat rekreasi

No Nama Objek Wisata Alamat

1. Pantai Manggar Segar Sari 9 km dari bandara Sepinggan dan 22 km dari Pusat Kota

(51)

pantai terletak 22 km dari pusat Kota Balikpapan tepatnya di kecamatan Balikpapan Timur. Di sana terdapat shelter, banana boat, speed boat, ruang informasi dan warung kaki lima. Pantai ini dapat dicapai dengan angkutan kota trayek nomor 7.

Pantai Lamaru merupakan wisata yang berada di Desa terittip, pantai ini banyak dikunjungi terutama pada hari libur dan pengunjung bisa menikmati beberapa wahana permainan yang disediakan seperti banana boat, kuda, dan andong. Untuk mencoba wahana permainan tersebut dikenakan tariff mulai dari Rp.75.000,- hingga Rp.100.000,- dan terdapat pula penyewaan ban renang dengan harga sewa Rp.10.000,- dan tikar untuk alas duduk Rp.10.000,-

3. Kecamatan Balikpapan Utara

Kecamatan Balikpapan Utara terdapat 9 objek wisata yang bisa dilihat pada Tabel 4 dan Gambar halaman 53

Tabel 4. Objek Wisata di Balikpapan Utara

No Nama Objek Wisata Alamat

1 Jembatan Ulin Kariangau Kel. Kariangau 2 Plaza Muara Rapak Jl. Soekarno Hatta 3 Taman Agro Wisata Jl. Soekarno - Hatta km 23 4 Kebun Raya Balikpapan Km 15 jalan poros Balikpapan

Samarinda

5 Lamin Etam Amborm km 28 jalan poros Balikpapan Samarinda

6 Karang Joang Resort, Golf dan

Country Club 9 km dari pusat kota

(52)

Tabel 4. Lanjutan

No Nama Objek Wisata Alamat

8 Mall Trade Center Plaza Balikpapan Jl. Jend Sudirman 9 Hutan Mangrove Margomulyo Jl. Jend Sudirman

Jembatan Ulin Kariangau disebut sebagai jembatan ulin terpanjang di dunia dengan panjang 800m dan lebar 2m. Pada salah satu ujung jembatan terdapat kampung nelayan tua, terletak 11 km dari pusat kota Balikpapan, terdapat hutan bakau dengan pemandangan lepas ke teluk Balikpapan dengan aktivitas nelayan dan kapal-kapal yang melintas dari pelabuhan Somber menuju Pelabuhan Penajam.

Plaza Muara Rapak adalah pusat belanja yang menyediakan segala kebutuhan rumah tangga, olah raga pertukangan, mainan anak-anak, Ramayana ada juga KFC, dan Toko Buku Kharisma , Lokasi Rapak Plaza yang berada benar-benar di tengah kota Balikpapan dan di tengah-tengah kepadatan penduduk kota Balikpapan membuat plaza Rapak juga tidak pernah sepi pengunjung, arus lalu lintas yang menuju kawasan Gn. Sari, Soekarno Hatta, Gn. Pipa, Kr. Anyar benar-benar membuat keberadaannya selalu ramai dikunjungi masyarakat Balikpapan

Taman Agro Wisata memiliki berbagai jenis tanaman tropis Kalimantan, cocok tempat rekreasi keluarga. Taman Agrowisata, diresmikan tanggal 17 Desember 1997 oleh Bapak Tri Sutrisno, berlokasi di Jl. Soekarno Hatta km 23, dengan luas 100 ha dan memiliki berbagai koleksi tanaman tropis serta dilengkapi dengan tempat piknik terbuka, rumah panjang Dayak, tempat berkemah dan pemandangan alami,

(53)

dilengkapi play ground, shelter, tempat parkir, mushola dan play group, dapat dikunjungi dengan angkutan kota trayek nomor 8.

Kebun Raya Balikpapan terdapat banyak habitat yang cukup memadai untuk para binatang yang ada di tempat wisata tersebut terdapat juga kolam pembibitan ikan dan tempat ini dijadikan tempat penelitian flora dan fauna, memiliki koleksi tumbuhan di alam terbuka dan didalam rumah kaca, serta fasilitas ruang belajar, laboratorium, perpustakaan, museum, dan tanaman percobaan.

Lamin Etam Amborm adalah tempat rekreasi umum yang cukup memadai, menyediakan serana permainan sarana bermain seperti perahu, ATV, Kegiatan bond. Memiliki tempat ibadah, tempat perkemahan, tempat pemancingan, cafe, villa, taman rusa, terapi ikan dan berbagai jenis satwa seperti, ular, burung, ayam kalkun, orang utan, dan landak.

Karang Joang Resort, Golf dan Country, Selain kolam Renang disini juga terdapat Lapangan golf kariangau, Sarana hiburan dan restoran. Letaknya tidak jauh dari Graha indah, Karang Joang Resort, Golf dan Country Club Balikpapan, yaitu padang Golf Kariangau terletak di Kelurahan Karang Joang, terdapat drive rain, hotel berbintang dengan teras dan pembakaran barbeque, club house dengan kolam renang dan activity room dengan karaoke, meja bilyard, bar dan ruangan dengan acara khusus serta tersedia menu masakan Tionghoa, Eropa dan Indonesia, dapat dipesan pada Resort & Golf Karang Joang, Jl. Soekarno Hatta Km 5,5 Balikpapan.

Hutan Manggrove Graha Indah merupakan Kawasan konservasi hutan lindung, memiliki tempat pembibitan pohon bakau sering dijadikan tempat penelitian dan pendidikan lingkungan serta pengambangan fauna langka (beruang madu macan

(54)

dahan, orang utan, bekantan) flora langka (kantung samar, anggrek, jamur, tumbuhan endemic seperti jahe) yang menyediakan perahu untuk melihat pohon bakau yang berada didalam hutan tersebut yang tidak bisa ditempuh melalui jalur darat maka disediakan sarana berupa perahu sehingga untuk para wisatawan local maupun mancanegara bisa menjelajahi hutan, Mall Trade Center Plaza Balikpapan merupakan Pusat perbelanjaan modern yang menyediakan kebutuhan (primer) kebutuhan utama dan (skunder) pertama kali ada di Kalimantan membuka outletnya di Balikpapan,

semacam Starbucks, Haagen Dazs, Dunkin k, J-Co

Donuts, Takigawa, Score, Mr.Pancake, Doner Kebab.

Hutan Mangrove Margomulyo adalah Kawasan konservasi hutan lindung. Tempat penelitian dan pendidikan lingkungan serta pengambangan fauna langka ( beruang madu macan dahan, orang utan, bekantan) flora langka (kantung samar, anggrek, jamur, tumbuhan endemic seperti jahe). Jarak tanaman 1 x 1 meter dan jumlah tanaman kurang lebih 1000 pohon bakau yang dilaksanakan pada tanggal 21 oktober 2008 oleh jajaran pimpinan dan satuan Tentara Nasional Indonesia (TNI) diwilayah Kota Balikpapan.

4. Kecamatan Balikpapan Barat

Balikpapan Barat terdapat wisata tradisional, mayoritas masyarakatnya merupakan Suku Bugis yang didirikan diatas air dan jembatan ulin yang bisa dilihat pada Tabel 5 dan Gambar pada halaman 54

(55)

Tabel 5. Objek Wisata di Balikpapan Barat

No Nama Objek Wisata Alamat

1 Pasar Inpres Kebun Sayur Jl. Jend Suprapto 2 Kampung Atas Air (Kampung Baru) 11 km dari Pusat Kota

Pasar Inpres Kebun Sayur, yang menjadi daya tarik para wisatawan yaitu terdapat kegiatan jual beli batu permata dan menjadi pusat belanja oleh-oleh, souvenir dan cindera mata (kerajinan tangan, batu permata, pernak-pernik) khas Kalimantan Timur. Kampung atas air merupakan wisata tradisional, mayoritas masyarakatnya merupakan suku bugis yang didirikan diatas air dan jembatan ulin sebagai jalur utama dan terdapat beberapa gazebo yang memperindah tempat tersebut dan bisa menjadi tempat berteduh dari panas sinar matahari maupun hujan, Kehidupan masyarakat dominan sebagai nelayan, pengolahan ikan dan udang.

5. Kecamatan Balikpapan Tengah

Dari penelitian ini Balikpapan Tengah yang merupakan Kecamatan yang paling kecil luasan area yang tidak memiliki objek wisata yang bisa kita lihat pada peta yang disajikan pada gambar halaman 55

Tabel 6. Koordinat Objek Wisata Kota Balikpapan

No. Nama Objek Wisata Esthing (m) Northing (m) Elevation (m)

1 Balcony City Mall ( Mall Pasar

Baru Square ) 482325 9858821 13

2 Hutan Mangrove Margomulyo 480406 9864467 6

3 Hutan Mangrove Graha Inda 482748 9867996 9

4 Jembatan Ulin Kariangau 479367 9866020 5

5 Kampung Atas Air ( Kampung Baru ) 480248 9863121 3

6 Karang Joang Resort, Golf

dan Country Club Balikpapan 484470 9870396 22

7 Kebun Raya Balikpapan 484200 9874348 41

8 Kolam Renang Benua Patra

(56)

Tabel 7. Lanjutan

9 Kolam Renang Water Park

Griya Permata Sari 486750 9862958 29

10 Lamin Etam Amborm 494997 9880115 40

11 Mall E -Walk Balikpapan Super

Blok 484398 9859359 18

12 Mall Trade Center Plaza

Balikpapan 484998 9886651 64

13 Pantai Kemala 478901 9858612 5

14 Pantai Lamaru 500683 9868412 11

15 Pantai Manggarsari 497940 9866020 13

16 Pantai Melawai 487212 478251 12

17 Pasar Inpres Kebun Sayur 480403 9863520 5

18 Pasar Tradisional Klandasan 479477 9858635 8

19 Plaza Kebun Sayur 482064 9858835 13

20 Plaza Muara Rapak 481649 9862819 18

21 Taman Agro Wisata 489302 9877337 39

22 Taman Bekapai 481563 9858861 11

23 Taman Menpora 481036 9858633 8

24 Tugu Peringatan Pasukan

Devisi ke-7 Australia 479489 9858512 10

B. Pembahasan

Kecamatan Balikpapan Selatan memiliki luas wilayah perairan 200,3 kmdan wilayah darat 37,818 km. Dari penelitian ini Balikpapan Selatan merupakan Kecamatan yang memiliki objek wisata yang paling banyak karena potensi dari kecamatan tersebut sangat bagus untuk dijadikan tempat wisata.

Balcony City Mall ( Mall pasar baru square ) adalah Pusat perbelanjaan modern yang menyediakan segala kebutuhan sekunder dan primer, balcony city memiliki sara

(57)

dan prasarana yang sangat memadai sehingga membuat pengunjung menjadi lebih nyaman untuk membawa sanak keluarga. yang berada di Kelurahan Klandasan terdapat wisata kuliner, pusat kegiatan hiburan memiliki beberapa tenant yang telah beroperasi seperti XXI Cineplex, Sport Stations Warehouse, Number 61, KFC, Kafe Betawi dan Lagoon Food City sehingga tempat ini rame di kunjungi.

Pantai Melawai adalah salah satu pantai yang paling terkenal di Balikpapan.

Lokasinya di pinggir jalan sehingga mudah untuk di temukan, tepatnya berada di pinggir Jalan Jenderal Sudirman yang bisa ditempuh dengan kendaraan roda 2 mau pun roda 4. Pantai melawai ini biasanya di jadikan tempat untuk bersantai.

Taman Menpora yang terletak di Jl. Jend Sudirman, Klandasan Ulu sangat mudah dijangkau tempat berada dipinggir jalan dan memiliki area parker yang cukup luas dengan tarif masuk, motor Rp.2000,- dan mobil Rp.5000,-. Selain monumen bisa juga menikmati pantai yang berada dibelakang monumen tersebut. Tugu Peringatan Pasukan Devisi ke-7 Australia, terletak di area pusat Kota Balikpapan, objek wisata ini sangat minim fasilitas dikarenakan objek wisata tersebut hanya berbentuk tugu dan bedara tepat ditengah jalan.

Kolam Renang Benua Patra Pertamina adalah salah satu objek wisata kolam renang yang memiliki fasilitas yang cukup memadai seperti gazebo dan taman bermain anak dan tempat ini sering dijadikan tempat lomba renang oleh masyarakat Kota Balikpapan, tidak dikenakan biaya masuk baik parkir maupun masuk kedalam kolam renang. Kolam Renang Water Park Griya Permata Asri, tempat wisata renang untuk umum dengan fasilitas dan wahana yang lengkap ada empat kolam renang, dengan berbagai ukuran kedalaman yang berbeda, Empat kolam renang yang

(58)

disebutkan itu antara lain kolam renang dewasa, remaja, dan anak-anak, dan dikenakan biaya masuk dewasa Rp.20.000,- dan anak Rp.10.000

Pantai kemala memiliki fasilitas yang sangat memadai. Fasilitas-fasilitas yang ada seperti Toilet Umum, Gazebo, dan warung makan sehingga memudahkan pengunjung. Keadaan Pantai Kemala sangat bersih dan nyaman untuk menuju pantai ini kita bisa menempuh perjalanan dari pusat kota kurang lebih ± 30 menit dengan kendaraan roda 2 mapun roda 4. Pasar Kebun Sayur ini di jadikan pusat oleh-oleh khas Kalimantan Timur. Pasar ini menjual berbagai barang pernak Pernik mulai dari gelang, tas rotan, baju, sarung, taring babi dan batu akik. Untuk menuju pasar ini pengunjung bisa menggunakan kendaraan roda 2 dan roda 4.

Taman Bekapai sangat ramai dikunjungi karena fasilitasnya sangat memadai, ditempat tersebut terdapat juga pedagang yang menjual berbagai makanan, dan tidak dikenakan biaya masuk. Mall E-Walk sangat ramai dikunjungi oleh masyarakat Kota Balikpapan karena menyediakan berbagai fasilitas masyarakat modern dan sangat mudah dikunjungi karena berada dipusat Kota Balikpapan.

Balikpapan Timur adalah sebuah kecamatan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Luas dari kecamatan ini adalah 92,42 km di perairan, dan di daratan seluas 137,158 km. Dari penelitian ini Balikpapan Timur terdapat 2 objek wisata yaitu wisata pantai, karena tempatnya berbatasan dengan pantai dan berhadapan langsung dengan selat Makassar

Pantai Pantai Manggar Segar Sari, biaya masuk dalam pantai ini perorang Rp.20.000,- parkir motor Rp.5.000,- mobil Rp. 10.000,- dan disediakan air tawar untuk mencuci badan Rp.10.000,- pergirigen ukuran 5 liter. Pantai Lamaru, biaya masuk

Gambar

Gambar 2. Table Of Contents  a.  Arc Toolbox
Gambar 3. Search Tool  c.  Toolbar
Gambar 6. ArcCatalog
Gambar 7. Membuat Shapefile
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ada perbedaan yang signifikan pada Anggaran Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara antara sebelum terjadinya krisis ekonomi dan kondisi Anggaran Pendapatan

Sesuai dengan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan, yaitu : bagi seklah yaitu sekolah

Berdasarkan karakteristik materi kimia teknik ini maka mahasiswa yang masih berada pada tahap berpikir concrete akan mengalami kesulitan memahami mata kuliah kimia

terbang dari Test Pilot yang tidak diuraikan disini, karena menyangkut kemahiran dari Pilot tersebut dalam menerbangkan pesawat sebagai proses uji terbang di

Hasil belajar siswa dengan pembelajaran matematika realistik khususnya pada materi operasi hitung pecahan siswa kelas V mengalami peningkatan yang cukup baik,

Fail zon ini perlu dikemaskini dan perlu diasingkan dan simpan borang audit, gambar aktiviti 5S termasuk gambar sebelum dan selepas bertarikh dan dicadangkan untuk memilih 1

Makan beras tumbuk dan roti yang dibuat dari tepung gandum yang tidak digiling halus/warna cokelat lebih baik makan beras atau gandum putih, karena dalam