• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keadaan Kesehatan Anak Di Desa Perdagangan Dan Di Desa Tambunan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Keadaan Kesehatan Anak Di Desa Perdagangan Dan Di Desa Tambunan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Keadaan Kesehatan Anak

Di Desa Perdagangan Dan Di Desa Tambunan

A. J. Noeriman Chairuddin P. Lubis Helena Siregar Sondang Tambunan Rajaidup Meliala Fakultas Kedokteran Bagian Ilmu Kesehatan Anak

Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN

Kita mengetahui dan menyadari bahwa anak-anak merupakan generasi mendatang oleh karena itu mereka harus mendapat perlindungan agar tidak terkena berbagai penyakit atau mengalami kondisi kesehatan yang dapat mengakibatkan cacat tubuh atau cacat mental. Selain itu anak juga harus disiapkan untuk kelak menjadi orang yang dapat aktif bekerja dan hidup berguna bagi diri sendiri maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh karena itu sudah selayaknyalah bila anak-anak memperoleh perhatian yang sesuai dengan kebutuhannya, dan bagi mereka disediakan pula fasilitas pembinaan dan pendidikan yang memungkinkan mereka berkembang dan membentuk kepribadian yang sehat jasmaniah dan rokhaniah. (5)

Kita melihat bersama bahwa fasilitas dan sarana di kota relatip lebih baik dan komplit bila dibandingkan dengan fasilitas dan sarana di desa termasuk fasilitas dan sarana untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sempurna bagi seorang anak. (8) Berdasarkan fakta-fakta diatas dan masih kurang lengkapnya data mengenai kesehatan anak di desa, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian tentang data kesehatan anak di dua desa di Sumatera Utara ini yaitu:

I. Desa Perdagangan yang berada 135 Km dari Medan. Berpenduduk 12.595 jiwa usia diatas 15 tahun). Mata pencaharian penduduk desa ini 1485 buruh, 1444 pedagang, 447 petani, 243 pegawai negeri, 224 pegawai swasta. Sarana pendidikan dan sarana kesehatan yang memadai.

II. Desa Tambunan yang berada 67 Km dari Medan. Penduduk desa ini hanya 35 KK dengan mata pencaharian sebagian besar sebagai buruh pada perkebunan Tambunan. Sarana pendidikan dan kesehatan desa ini belum ada, kecuali di daerah yang terletak ± 7 Km dari desa ini.

BAHAN DAN CARA

A. Penelitian di dean Perdagangan dilakukan terhadap anak 0-12 tahun dari 30% KK yang diambil secara random sampling (random number Schnedecor Cohran) dan di desa Tambunan semua anak 0-12 tahun dari 35 KK diambil sebagai bahan penelitian ini.

B. Penelitian di desa Perdagangan dilaksanakan tgl. 29 s/d 31 Januari 1982 dan di desa Tambunan pada tgl. 20 Pebruari 1982 yang meliputi;

(2)

I. Kunjungan Rumah:

1. Pengisian Kwesener dilaksanakan oleh dokter Bagian IKA FK USU dari wawancara dengan orang tua pada setiap keluarga waktu kunjungan rumah, tentang keadaan anak yaitu umur, jenis kelamin, imunisasi yang telah didapat, lama pemebrian ASI, alasan-alasan penyapihan dan jumlah anak.

2. Pengumpulan tinja dan pengawetan dengan 10% formalin. Pemeriksaan tinja di Bag. Parasitologi FK USU.

II. Pemeriksaan Anak:

1. Pemeriksaan berat badan dilaksanakan oleh dokter dari Bag. IKA FK USU, yaitu BB bayi diukur dengan timbangan model 1380 merk tanita buatan Jepang, dan BB anak diilkur dengan timbangan model ZT-120 buatan Cina. 2. Pemeriksaan fisik oleh dokter Bag. IKA FK USU

3. Pemeriksaan Darah :

- hapusan darah tebal untuk pemeriksaan malaria yang kemudian dilakukan oleh Bag. Parasitologi FK USU (pewarna Giemsa)

- hematokrit dengan menggunakan heparinized Capillary Tube, dan dikerjakan di tempat.

HASIL

I. Jumlah dan anak 0 - 12 tahun yang termasuk dalam penelitian ini : - desa, Perdagangan: 134 KK dengan 320 anak 0 -12 tahun - desa Tambunan: 35 KK dengan 92 anak 0 - 12 tahun

Jumlah anak laki-laki dan perempuan dari masing-masing desa, hampir sama; lihat tabel 1.

Tabel 1 Distribusi Anak Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

Umur Perdagangan Tambunan

(Tahun) Lk Pr Lk Pr 0 - 1 18 14 5 3 1 - 3 28 33 6 7 3 - 6 41 34 9 13 6 - 12 82 70 29 20 Total 169 151 49 43 320 92

II. Keadaan anak pada kedua desa: gizi anak berdasarkan umur dan BB sesuai, dengan hasil Simposium Anthropometri Gizi di Semarang tahun 1975, infestasi cacing usus, slide positive rate terhadap malaria, hematokrit, jenis penyakit yang diderita serta status imunisasi terlihat pada tabel 2. Hanya seorang anak desa Perdagangan yang mendapat imunisasi Polio dan DPT 3 kali.

III. Riwayat Pemberian ASI terlihat pada tabel 3, umumnya anak mendapat ASI lebih dari 12 bulan di kedua desa.

(3)

IV. Jumlah anak pada masing-masing keluarga di desa Perdagangan dan desa Tambunan umumnya lebih dari 4 orang yaitu rata-rata 5,51 dan 6 orang lihat tabel 4

Tabel 4 Jumlah Anak Perkeluarga

Perdagangan Tambunan Jumlah Anak Jml % Jml % 0 3 2.24 2 1 - 3 38 28.36 6 4 – 6 45 33.58 11 6 48 35.82 16 TOTAL 134 100% 35 Pembicara

Pada penelitian mengenai gizi anak Sj. Tarigan , 1977 (1) menemukan 33,03% anak balita bergizi kurang sedangkan Chairuddin P.Lubis , 1979 (2) menemukan 45%. Tarwotjo, dkk 1979 (3) memperkirakan 30 % anak prasekolah di Indonesia memepunyai gizi yang kurang. Pada penelitian ini (1982) terdapat 39,41 % gizi kurang pada anak balita di desa Perdagangan dan 40,5% di desa Tambunan.

Ternyata angka gizi kurang anak balita di desa Perdagangan dan tambunan lebih tinggi dari hasil yang diperoleh oleh Tarwotjo dkk. Kita mengetahui bahwa kekurangan gizi pada anak dan bayi jelas dapat memperburuk mutu kesehatan, mengganggu pertumbuhan badan, menurunnya daya kerja, juga perkembangan mental dan kecerdasan serta berbagai jenis penyakit lain yang menyertainya.

Pada pemeriksaan darah tebal terhadap malaria ternyata hanyaa 2, 25% anak dengan tambunan yang dijumpai parasit malaria dalam darahnya. Dari pemeriksaan hematokrit darah anak ternyata hanya 8 orang anak yang mempunyai nilai hematoktrit dibawah 31 % terlihat pada tabel 2 . Dan pada pemeriksaan tinja dijumpai bahwa infestasi cacing nematoda usus masih tinggi di dua desa ini bila dibandingkan dengan peneliti – peneliti terdahulu, seperti terlihat dibawah ini .

CACING USUS PENELITI

Ascaris (%) Trichuris (%) Cacing Tambang (%) L.R. Tumada 1973 (4) Sy. Tarigan 1977 Chairuddin P. Lbs 1979 A.J Noeriman 1982 a.Perdagangan b. tambunan 58 70.6 64.90 74.17 86.49 55 12.8 20.20 59.58 82.43 55 - 4.33 12.16 15.83

Pada pemeriksaan fisik diagnostik ternyata infeksi saluran pernafasan bagian atas merupakan keluhan terbanyak di kedua desa ini (terlihat pada tabel 2). Dan bila mana hal ini sering berulang pada anak dapat mengakibatkan gizi kurang dengan segala akibat – akibatnya (1). Keadaan imunisasi anak di kedua desa ini belum memadai bahkan anak dessa Tambunan belum ada yang mendapat imunisasi dasar.

Hal ini tentunya akan memperbesar morbiditas/mortalitas penyakit menular seperti TBC, Polio, tetanus Pertusis dan Diphtheria.

(4)

Lama pemberian ASSI di desa perdagangan ddan di desa tambunan (tabel 3) umumnya lebih dari 12 bulan (47,78 % dan 76,08 %). Jo Kian Tjaij (6) menemukan 10,8 % pemberian ASI oleh ibu – ibu selama 12 dan 18 bulan.

Alasan penyapian oleh ibu – ibu tersebut (tabel 3) sebagian besar karena ibu hamil lagi (24,56% dan 45,45%) atau anak sudah besar (34,17% dan 23,38%). Adi Sutjipto (7) menemukan dalam penelitiannya bahwa kebanyakan ibu – ibu menyapih anaknya karena produksi ASI berkurang.

Di kedua desa ini masih banyak keluarga yang mempunyai anak lebih dari 4 orang (tabel 4) yaitu 68% di desa Perdaganggan dan 76 % di desa Tambunan (rata- rata 5.51 dan 6 anak ). Hal ini sesuai dengan yang dikemukan harian KOMPAS, tgl 15 Mei 1982.

KESIMPULAN

1. Anak balita dengan keadaan Gizi kurang di desa Perdagangan (39,41%) dan desa tambunan (40.50%) masih lebih tinggi daripada hasil yang diperoleh Taarwotjo, dkk (30%).

2. Infestasi cacing nematoda usus ascaris (74.17%-86.49%), trichuriasis (59.58% - 82.43%) dan cacing tambang (15.83%-12.16%) masih tinggi.

3. SPR anak desa Tambunan terhadap terhadap infeksi malaria adalah 2.25% 4. Jumlah anak yang dapat imunisasi dasar belum memadai.

5. Jumlah anak rata-rata perkeluarga adalah 5.51 dan 6 orang.

6. Penyapihan ASI oleh ibu – ibu di kedua desa ini umumnya pada umur lebih dari 12 bulan. Alasan penyapihan lebih sering oleh karena ibu hamil lagi (24,56%) dan 45,45%) atau anak sudah besar (34,17% dan 23,38%).

SARAN

1. Mengadakan bahan dan melaksanakan imunisasi terhadap BCG, Polio dan DPT 2. Pengadaan sarana kesehatan dalam waktu dekat untuk perkebunan Tambunan

3. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat di kedua desa terutama tentang pentingnya gizi , Imunisasi, Hygiene lingkungan dan NKKBS.

KEPUSTAKAAN

1. Tarigan, Sjarikat [et.al], 1977. Health status of preschool children in settlement of Tobacco Plantation labourers in North Sumatera. Ped. Ind 371-377. [s.l]: [s.n].

2. Lubis, Charuddin P. [et.al] 1979. Measuring malnutrition worker’s children. Ped. Ind. 19 : 84-90, March-Apr 1979

3. Tarwotjo [et.al], 1979. Masalah gizi di Indonesia: buku II kumpulan kertas kerja utama midya karya Nasional ringan dan gizi. [s.l]: LIPI

4. Tumada, L.R [dan] Margono, Sri S. 1973. Intestinal helminthic infection in Paniai Highland with special reference to taenia and hymenolepis nana. M.K.I Juli –August 103-07, 1973

(5)

5. R. Roestanto, Soedaarsono [dan] Joedyaningsih S, Wahyudi: Kebijaksanaan pemerintah dalam pelayanan kesehatan balita khususnya di Jawa tengah: kumpulan naskah simposium/seminar peningkatan pelayanan kesehatan balita. Semarang: hal. 4.1- 4.5 Mei 1978

6. Jo Kian Tjaij. 1965. Sekitar kesejahteraan anak: pidato pengukuhan, Medan: 18 – 6 1965

7. Sutjipto, Adi [et.al] 1981. A survey on breast feding practice at Dr. pringadi Hospital Medan. ped. Ind. 21 : 51- 60, March – April 1981.

8. Siregar, Helena [dan] Ida, tiopho, 1976. Usaha dan sarana untuk kesejahteraan anak di Medan: penataran nasional psikitri anak dan remaja, depkes 9-13 februari 1976 Jakarta).

Gambar

Tabel 1 Distribusi Anak Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
Tabel 4 Jumlah Anak Perkeluarga

Referensi

Dokumen terkait

[r]

penutup dan ditulis “ Dokumen Kualifikasi ” dan nama paket pekerjaan, nama dan alamat peserta, serta disampaikan kepada Panitia Pengadaan Barang/Jasa Non Fisik

Dosen FIK Univetsitas Negeri Yogyakarta. DiberitahukandenganhormatbahwamasaperkuIiahansemesterGenapTahunAkademik20l4/20l5diselenggarakanmuIailangga|09 Februari 2015s.d

The thesis entitled An Analysis on the Ability of Using Capitalization and Punctuation in Paragraph Writing of the Grade Eight Students at MTs Ashri Jember in the 2010/2011

[r]

Berdasarkan teori Notoatmojo (2003) di atas, pengetahuan remaja tentang dampak penggunaan handphone dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor yang ada di sekitarnya

Dalam konteks hukum internasional, sta- tus kewarganegaraan menimbulkan hak-hak sebagai berikut: (a) memperoleh perlindungan diplomatik di luar negeri yang merupakan atribut

Dengan menggunakan ARIMA data titik panas akan dimodelkan untuk melakukan prediksi terhadap kemungkinan munculnya titik panas di masa yang akan datang sehingga dengan adanya