• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE PADA KESEHATAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN HANDPHONE PADA REMAJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE PADA KESEHATAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN HANDPHONE PADA REMAJA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG DAMPAK PENGGUNAAN

HANDPHONE

PADA KESEHATAN DENGAN PERILAKU

PENGGUNAAN

HANDPHONE

PADA REMAJA

Anas Tamsuri1, Bayu Prakoso P. S.2

1

) Dosen Akper Pamenang

2

) Perawat Puskesmas Pare.

ABSTRACT

Mobile phone is an electronic telecommunications device that has the same basic capabilities with conventional lines telephone and equipment, but it is compatible and easy to be taken anywhere and need not be connected with telephone network using a wired (wireless, wireless). Mobile phone transmitted electromagnetic waves to communicate with the nearest service station at the time used to send or receive short message or call or on the phone. In excessive amounts, this radiation of the electromagnetic waves harmful to the body health. The objective of this study was to determine the relationship of knowledge about the impact on health with the use of mobile phone usage behavior in adolescents.

Design used in this study is cross sectional analytic. The population is all students of class XII of SMA 2 Pare, a number of 372 students. Sample of this study was number of 193 children by using simple random sampling technique. Collecting data for the independent variable : knowledge about the impact of mobile phone use on health and dependent variables, namely the behavior of mobile phone use in adolescents using questionnaires, was analyzed using cross tabulations and inferential, while to know the correlation relationships used Spearman correlations.

Results from the study showed that respondents who have knowledge about the impact of mobile phone usage on health behavior is not necessarily good in using the mobile phone is also good. Research resulted that from 193 respondents, only 27 respondents (14.0%) who have good knowledge. And of those 27 respondents who have no good behavior, which behave quite 17 respondents (8.8%) and the remaining 10 respondents (of 10%) have less behavior. According to the result, it can be concluded that a sufficient knowledge may indicate favorable behavior.

Keywords: Mobile phone, Knowledge, Behavior

Latar Belakang

Pada saat ini HP (handphone atau telpon genggam) sudah menjadi gaya hidup masyarakat termasuk di Indonesia. Tidak peduli dari kalangan bawah maupun orang-orang kaya, handphone sudah menjadi barang yang dibutuhkan setiap saat. (Cordobo, 2009). Telepon genggam bukan saja sebagai alat komunikasi tapi juaga dapat di gunakan untuk kamera, video,mengirim data,mengakses internet, mendengarkan musik. Diharapkan adanya alat komunikasi ini dapat memberikan keuntungan sebesar-besarnya. Permasalahan adalah handphone

ternyata juga banyak sekali kerugian yang membawa dampak buruk terhadap perkembangan psikologis seseorang, terhadap kesehatan dan juga membuat aksi kejahatan serta praktik bisnis illegal semakin marak terjadi (Damayanti, 2007). Penemuan baru

menunjukkan bahwa EMR dalam bentuk energi gelombang radio rendah terbukti bisa merusak DNA. Hasilnya sel-sel tubuh yang terkena paparan gelombang elektromagnetik seperti pada handphone

mengalami kerusakan yang signifikan bahkan mutasi sel-sel ini bisa menjadi penyebab timbulnya kanker. Beberapa akibat buruk yang biasa terjadi pada tubuh manusia menurut sejumlah penelitian antara lain meningkatkan resiko terkena tumor telinga, kanker otak, berpengaruh buruk pada jaringan otak, mengakibatkan meningioma, neurioma akustik, acoustic melanoma dan kanker ludah (Kurnianastiti, 2009).

Berdasarkan riset yang dilakukan Institute

Karolinska, Swedia. Para ilmuwan yakin,

(2)

10 tahun memakai handphone risiko seseorang menderita tumor telinga meningkat empat kali lipat. Penelitian terhadap 750 orang, ditemukan risiko menderita acoustic neuroma meningkat 3 ,9 kali lipat pada sisi kepala dimana handphone sering ditempelkan. Sedangkan pada sisi kepala yang tidak pernah atau jarang ditempeli handphone, tidak ditemukan risiko apapun. Riset ini jelas menunjukkan risiko itu hanya terjadi pada sisi kepala dimana telepon genggam sering ditempelkan. Berdasarkan penelitian Sony Hanifudin terhadap 300 orang pengguna handphone yang telah menggunakannya lebih dari 10 tahun dengan intensitas penggunaan yang sangat sering didapatkan hasil bahwa para

pengguna handphone di Indonesia yang

mempergunakan handphone dengan jangka waktu yang cukup lama sering kali dihinggapi penyakit migrain dan sering mengeluhkan berkurangnya pendengaran.Hasil studi pendahuluan di SMAN 2 Pare menunjukkan dari 10 siswa yang diidentifikasi menganai rata-rata penggunaan handphone untuk telepon dalam setiap harinya rata-rata <1 jam/hari ada 2 anak, 1-4 jam/hari ada 2 anak dan >4 jam/hari ada 6 anak.

Dampak negatif dari penggunaan handphone tersebut terjadi akibat kesalahan dalam penggunaan

handphone. Morgan mengungkapkan bahwa

percakapan menggunakan handphone dalam jangka waktu lama akan meningkatkan resiko seorang anak atau remaja terserang kanker otak. Selain itu mengantongi handphone dalam kantong celana atau membiarkan anak-anak tidur didekat handphone yang aktif juga dapat menggangu kesehatan (Cordobo, 2009). Waktu penggunaan handphone menjadi salah satu faktor terpenting timbulnya efek negatif dari penggunaan handphone karena menentukan waktu kontak atau radiasi yang memapar penggunanya. Mengingat dampak negatif handphone terhadap kesehatan tesebut maka tinggal sekarang bagaimana kita mengatur penggunaannya, jangan berlebihan, apapun kalau dilakukan secara berlebihan akan menimbulkan dampak yang tidak baik. Lloyd Morgan peneliti EMF Collaborative mengatakan : sejumlah negara sudah siap memblokir penggunaan handphone bagi anak-anak, bahkan Prancis sudah mengeluarkan instruksi agar penggunaan handphone bagi anak-anak hanya digunakan untuk mengirimkan pesan saja (Cordobo, 2009).

Untuk mengurangi resiko di atas maka

sebaiknya penggunaan handphone dibatasi,

menjauhkan hp dari anak-anak, lebih baik menggunakan headphone saat menerima atau melakukan panggilan, mengurangi kontak langsung dengan hp berdasarkan data dan fakta di atas peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul

“Hubungan Pengetahuan tentang Dampak

Penggunaan handphone pada Kesehatan dengan Perilaku Penggunaan handphone pada Remaja kelas

XII di SMAN 2 Pare Kediri Tahun 2010“.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas peneliti merumuskan

pertanyaan sebagai berikut ’’Apakah ada hubungan

pengetahuan tentang dampak penggunaanhandphone

pada kesehatan dengan perilaku penggunaan

handphone pada remaja di SMAN 2 Pare Kediri

Tahun 2010 ?’’

Tujuan Penelitian

Mengetahui hubungan pengetahuan tentang dampak penggunaan handphone pada kesehatan dengan perilaku penggunaan handphone pada remaja di SMAN 2 Pare Kediri Tahun 2010.

Metode

Desain penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMA 2 Pare sejumlah 372 orang. Sampel penelitian ditetapkan siswa sejumlah 193 orang dan diambil

dengan menggunakan teknik simple random

sampling.

Pengumpulan data dilakukan pada bulan April 2010, dengan menggunakan kuesioner baik untuk variabel dependen maupun independennya, kuesioner berbentuk tertutup (close ended question) dalam bentuk multiple choice serta disusun sendiri oleh peneliti.

Pengolahan dan presentasi data dilakukan secara deskriptif terlebih dahulu melalui penyajian tampilan data menggunakan table dan grafik, dan selanjutnya hubungan antara variabel independent : tingkat pengetahuan dengan variabel dependen : perilaku

penggunaan handphone dilakukan dengan

(3)

Hasil Penelitian

Data Umum

a. Karakteristik respondenberdasarkan jenis kelamin

77

Gambar 1. Diagram Batang Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

42

Gambar 2. Diagram Batang Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

c. Karakteristik Responden Berdasarkan informasi

47

Gambar 3. Diagram Batang Karakteristik Responden Berdasarkan Informasi

Data Khusus

a.Pengetahuan tentang dampak penggunaan

handphone

Gambar 4. Diagram Batang Pengetahuan Tentang Dampak PenggunaanHandphone

b. Perilaku penggunaan handphone pada remaja

1

Gambar 4. Diagram Batang Perilaku Penggunaan

Handphone

c. Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku

PenggunaanHandphone

Tabel 4.1 Tabulasi silang antara pengetahuan tentang dengan perilaku penggunaan handphone

pada remaja kelas XII di SMAN 2 Pare

Perilaku Penge-tahuan

Baik Cukup Kurang Total

(4)

Pada tabel di atas menunjukan data

responden pengetahuan tentang dampak

penggunaan handphone terhadap perilaku kelas XII dari 193 responden didapkan pengetahuan baik perilaku baik 0 responden (0%). Pengetahuan baik perilaku cukup 17 responden (8,8%). Pengetahuan baik sikap kurang 10 responden (5,2). pengetahuan cukup perilaku baik 1 responden (0,5%). Pengetahuan cukup perilaku cukup 26 responden (13,5%) . pengetahuan kurang 56 responden (29%). Pengetahuan kurang perilaku baik 0 responden (0%). Pengetahuan kurang perilaku cukup 18 responden (9,3%). Pengetahuan kurang perilaku kurang 56 responden (29%).

Sehingga jumlah total pengetahuan kelas XII baik 27 responden (14%) dan pengetahuan cukup sebanyak 92 responden (47,7%). Dan jumlah pengetahuan kurang 74 responden (38,3%). Dan jumlah total perilaku perilaku baik kelas XII ada 1 responden (0,5%), perilaku cukup 61 responden (31,6%) dan sikap kurang 131 responden (67,9%).

Hasil analisis inferensial dengan menggunakan uji korelasi spearman didapatkan koefisien korelasi sebesar 0,269 yang artinya tingkat hubungannya adalah rendah, menunjukan angka positf, maka koefisien korelasinya positif artinya ada korelasi sejajar searah yaitu makin tinggi pengetahuan semakin positif perilakunya tentang penggunaan handphone. Berdasarkan angka probalitas dengan uji signifikan (p) = 0,00 dan taraf kesalahan 5% yaituα = 0,05 di dapatkan p < α maka hipotesa Ho di tolak dan H di terima

yang artinya ada hubungan pengetahuan remaja dengan perilaku penggunaanhandphone.

Pembahasan

1. Pengetahuan tentang dampak penggunaan

handphone

Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan, di peroleh gambaran bahwa pengetahuan siswa – siswi kelas XII di SMA 2 Pare dari 193 responden yang memepunyai pengetahuan baik 27 responden (14.0%), pengetahuan cukup 92 responden (47.7%) dan penegetahuan kurang 74 responden (38.3%).

Sesuai dengan teori pengetahuan yang diungkapkan oleh Notoatmojo (2003) pengetahuan

adalah merupakan hasil “Tahu” dan ini terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap

sesuatu obyek tertentu, penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Sehingga dapat di simpulkan pengetahuan adalah segala sesuatu yang di ketahui melalui proses penginderaan terhadap objek tertentu baik melalui pendidikan ataupun pengalaman. Banyak faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang antara lain : sikap kepribadian, bakat bawaan, intelegensi umur dan usia, lingkungan, pendidikan agama

Berdasarkan teori Notoatmojo (2003) di atas, pengetahuan remaja tentang dampak penggunaan handphone dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor yang ada di sekitarnya sesuai dengan hasil data umum menunjukan bahwa remaja yang mendapatkan informasi tentang dampak penggunaan handphone sebanyak 47 responden (24.4%) dan yang tidak pernah mendapatkan informasi sebanyak 146 responden (75.6%).

Dengan informasi tentang dampak

penggunaan handphone di harapkan para remaja

mengetahui dapak negatife pengunaan

handphone. Kondisi ini akan menciptakan generasi muda yang terbebas dari dampak

negatife penggunaan handphone. Dengan

demikian di harapkan bagi para remaja dapat mengetahui dampak penggunaanhandphone bagi kesehatan.

2. Perilaku tentang penggunaanhandphone

Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan menunjukan bahwa perilaku tentang dampak penggunaan handphone dari 193 responden yang memiliki perilaku baik 1 responden (0,5%), perilaku cukup 61 responden (31.6%) dan perilaku kurang 131 responden (67.9%)

(5)

Green mencoba menganalisis perilaku manusia berangkat dari tingkat kesehatan. Bahwa kesehatan seseorang dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yaitu faktor perilaku ( behavior causes ) dan faktor diluar perilaku (non behavior causes). Faktor perilaku ditentukan atau dibentuk oleh :

1) Faktor predisposisi ( predisposing faktor ), yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya.

2) Faktor pendukung ( enabling faktor ), yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan, misalnya puskesmas, obat-obatan, alat-alat steril dan sebagainya.

3) Faktor pendorong ( reinforcing faktor ) yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.

(Notoatmodjo, 2003)

Penggunaan handphone yang terlalu

berlebihan akan menyebabkan berbagai penyakit.

Hal ini karena Handphone memancarkan

gelombang electromagnet agar dapat

berkomunikasi dengan pemancar operator terdekat pada saat digunakan mengirim atau menerima sms atau menelepon atau di telepon. Dalam jumlah yang berlebihan, radiasi ini berbahaya yaitu salah satunya kanker.

Berdasarkan dari hasil penelitian di atas dapat di simpulkan bahwa dalam hal ini perilaku siswa-siswi kelas XII SMA Pare bersifat kurang, artinya remaja belum menyadari tentang dampak negatif penggunaan handphone. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya pernah tidaknya siswa-siswi mendapatkan informasi tentang dampak negatif penggunaan

handphone.

3. Hubungan pengetahuan dan perilaku tentang dampak penggunaanhandphone

Berdasarkan hasil dari tabulasi silang pengetahuan dan perilaku remaja kelas XII di SMA N 2 Pare Kediri di dapatkan sebagian responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 27 responden (14.0%) responden yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 92 responden (47.7%) dan yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 74 responden (38,3%). Responden yang memiliki perilaku baik tentang handphone 1

responden (0,5%) sedangkan yang memiliki perilaku cukup 61 responden (31.6%) dan yang perilaku kurang sebanyak 131 responden (67.9%). Dari hasil analisa data didapatkan korelasi yaitu 0,269 ini menunjukan angka positif yang artinya tingkat hubungan pengetahuan dan perilaku tentang dampak penggunaan handphone adalah rendah dengan uji signifikan (P) = 0.000

dengan taraf kesalahan α = 5% = 0.05.

Menunjukan bahwa korelasi yang terjadi adalah korelasi positif artinya semakin baik pengetahuan tentang dampak penggunaan handphone terhadap kesehatan maka semakin baik perilakunya dalam menggunakan handphone.

Seperti yang di kemukakan oleh notoatmojo (2003) Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme ( makhluk hidup) yang bersangkutan.

Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003)

Hal ini menggambarkan bahwa pengetahuan baik bisa juga mempunyai perilaku yang kurang baik. Hal ini disebabkan karena kurangnya

pengetahuan tentang dampak penggunaan

handphone. Kurangnya pengetahuan ini

disebabkan karena kurangnya informasi tentang dampak negatif penggunaanhandphone.

Simpulan

1. Pengetahuan remaja tentang dampak penggunaan

handphone sebagian besar masuk dalam kategori cukup yaitu sebanyak 47,7%

2. Perilaku remaja tentang dampak penggunaan

handphone sebagian besar masuk dalam kategori kurang yaitu sebanyak 67,9%

3. Ada hubungan antara pengetahuan remaja tentang dampak penggunaan handphone dengan perilaku penggunaan handphone dengan hasil korelasi 0,269 dengan uji signifikansi (p)=0,000 dan taraf kesalahan α =0,05 sehingga didapatkan p < α

(6)

Saran

1. Bagi responden

Bagi responden bisa mengerti tentang dampak

penggunaan handphone dan menerapkannya

dalam kehidupan sehari hari. 2. Bagi Tempat Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan tentang dampak penggunaanhandphone

pada kesehatan khususnya pada remaja sehingga dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan di

dalam menentukan kebijakan penggunaan

handphonepada siswanya. 3. Bagi Pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada institusi kesehatan tentang dampak penggunaanhandphonepada kesehatan. 4. Bagi peneliti selanjutnya

Dengan adanya kerterbatasan peneliti, disarankan sebagai peneliti selanjutnya selain meneliti pengetahuan dan perilaku agar meneliti juga tentang sikap dan dampak nyata dari penggunaan

handphoneyang salah.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Cordobo. (2009). Internet. Bahaya Hp Bagi Kesehatan. http://gayahidupsehat.org/ bahaya-hp-bagi-kesehatan/

Damayanti, H. (2007). Internet. Dampak Penggunaan Telepon Seluler(Hand Phone).

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0405/telkom/1002910.htm

Firdhas. (2009). Pengaruh radiasi terhadap otak http :// www.tutorialgratis .wordpress .com/

Harmaya, A. (2009). Internet. Efek Radiasi Elektromagnetik dari Handphone terhadap Kesehatan.http://eharmayaku.blogspot.com/20 09/08/efek- radiasi - elektromag-netik-dari.html

Kunianastiti. (2009). Internet. Bahaya Radiasi Handphone bagi Kesehatan Kita.

http://kurnianastiti.blog.uns.ac.id/2009/09/29 /bahaya-radiasi-handphone-bagi-kesehatan-kita/

Notoatmodjo, Sukidjo. (2005)Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam. (2006). Konsep dan Penerapan

Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Reuters. (2009). Internet. Ponsel Pengaruhi Kualitas Sperma? http://informasisehat. word press.com/tag/hp-dan-kesehatan/

Sony Hanifudin. (Radiasi Handphone – Part 3:

Dampak Radiasi Terhadap Kesehatan)

Gambar

Gambar 1. Diagram Batang Karakteristik RespondenBerdasarkan Jenis Kelamin

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat pengetahuan remaja pria dengan perilaku menjaga kesehatan reproduksi di SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali.

Hasil : Ada korelasi negatif dan signifikan antara pengetahuan kesehatan reproduksi dan persepsi peran keluarga dengan perilaku seksual remaja di kota Surakarta

Uji reliabilitas pada kuesioner tingkat pengetahuan remaja puteri tentang menstruasi dan perilaku kesehatan remaja puteri tentang menstruasi untuk 50

Temuan lain dalam penelitian ini membuktikan bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan subjektif tentang dampak konsumsi fast food bagi kesehatan dan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan remaja tentang seks dengan perilaku seksual pada remaja di SMA Kristen Setia

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seks pranikah pada remaja di SMA

SARAN Jurnal ini diolah dari skripsi dengan judul “Dampak Penggunaan Handphone Terhadap Perilaku Mahasiswa di STKIP PGRI Sumatra Barat Studi Kasus: Mahasiswa Prodi Pendidikan

Penelitian oleh Monalisa Mohamad yang berjudul “dampak penggunaan alat komunikasi handphone terhadap aktivitas belajar siswa kelas VIII di SMP negeri 12 kota gorontalo.27 Persamaan