• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

38

karakteristik subyek penelitian, (2). Variabel penelitian, (3). Rencana penelitian, (4). Teknik dan instrumen pengumpulan data, (5). Indikator kinerja, (6). Teknik analisis data.

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 02 Mlowokarangtalun Kecamatan pulokulon Kabupaten Grobogan. Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas 5 SDN 02 Mlowokarangtalun pada semester genap tahun pelajaran 2014/2014.

SDN 02 Mlowokarangtalun terletak di Desa Mlowokarangtalun Kecamatan Pulokulon. SD ini terletak di tengah-tengah desa. Dipilihnya SD Negeri 02 Mlowokarangtalun ini karena letaknya dekat dengan rumah peneliti, sehingga memudahkan peneliti mengadakan observasi.

Karakteristik siswa kelas 5 SDN 02 Mlowokarangtalun berumur antara 10 tahun sampai 11 tahun dengan jumlah 24 siswa yang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki. Hasil belajar IPA siswa kelas 5 cenderung rendah. Hal ini terlihat dari tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan rendah, tingkat konsentrasi rendah, dan hasil belajar beberapa siswa yang tidak memenuhi KKM. Kehidupan masyarakat di sekitar lokasi penelitian rata-rata bermata pencaharian sebagai petani.

Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Februari sampai dengan April 2014. Bulan Februari penulis mulai mengadakan persiapan, yaitu menyusun prosposal penelitian dan instrumennya. Pada bulan Maret awal penulis sudah mulai melaksanakan validitas instrumen yaitu soal dilanjutkan dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus I. Pada bulan Maret pertengahan penulis melakukan tindakan kelas siklus II. Setelah itu bulan April penulis mulai membuat laporan hasil penelitian.

(2)

3.2 Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (2010: 169) variabel adalah gejala yang bervariasi yang menjadi objek penelitian. Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 60).

Dalam penelitian tindakan kelas ini ada dua variabel yang terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel-variabel tersebut antara lain:

1. Variabel bebas (x)

Variabel bebas atau variabel independent dalam penelitian tindakan kelas ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan LCD Pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen. Pembelajaran dengan model koopertif tipe STAD berbantuan LCD pembelajaran, diharapkan siswa yang memiliki kemampuan rendah dalam menerima pelajaran akan dengan mudah menerima pelajaran yang disampaikan guru, juga dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi dalam 1 kelompok, untuk bisa mendapatkan penghargaan dari guru menjadi kelompok teraktif dalam proses pembelajaran. Kerja sama antar anggota kelompok sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran.

2. Variabel terikat (y)

Variabel terikat atau variabel dependent merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel adalah:

A. keaktifan belajar adalah suatu proses pembelajaran yang siswanya giat, dan berusaha untuk mengikuti proses belajar mengajar, siswa harus terlibat dalam pemecahan permaslahan, bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya, berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan

(3)

masalah, melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru dalam proses belajar mengajar Keaktifan belajar adalah variabel ( B. Hasil belajar adalah kemampuan yang didapat oleh siswa setelah

mengalami pembelajaran dikelas yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar adalah variabel

3.3 Rencana Penelitian

Model yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada teori Kemmis dan Taggart dalam Wiriaatmadja (2005:66) bahwa penelitian tindakan kelas memberikan cara kerja yang mengaitkan teori dan praktik menjadi kesatuan utuh gagasan dalam tindakan. Rencana tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu PTK menggunakan model spiral Kemmis dan Targgart dengan menggunakan 2 siklus. Di dalam setiap siklus terdapat 3 tahap, yaitu: perencanaan (pembuatan RPP, lembar observasi, lembar evaluasi), implementasi RPP dan observasi, refleksi. Penjelasan lebih rinci akan di gambar sebagai berikut ini.

Gambar 3.1

Model Spiral Dari Kemmis dan Targgart

3.3.1 Pelaksanaan Siklus I

1) Perencanaan (planning)

Berdasarkan identifikasi masalah, adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah sebagai berikut.

(4)

a. Menyusun RPP dengan materi gaya gravitasi.

b. Merencanakan membagi kelompok-kelompok siswa. c. Menyiapkan materi ajar berupa buku paket IPA kelas 5. d. Menyiapkan LCD sebagai media pembalajaran.

e. Menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi untuk melihat bagaimana suasana belajar mengajar di kelas ketika pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tpe STAD berbantuan LCD pembelajaran dilaksanakan.

f. Menyiapkan instrumen penilaian hasil belajar lembar evaluasi untuk melihat apakah materi IPA telah dikuasai oleh siswa

2) Pelaksanaan (acting)

Sesuai dengan standar proses bahwa pembelajaran dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Dalam kegiatan inti masih dijabarkan lagi ke dalam kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Untuk lebih jelasnya tahap pelaksanaan tindakan pada penelitian ini sebagai berikut:

Pertemuan 1 (1x35 menit)

A. Pendahuluan 1. Motivasi

Memberikan semangat kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran, dengan bernyanyi “ayo belajar IPA”.

2. Apersepsi

Membawa bola kasti,bola, voly, dan bola tenis meja kemudian dicoba dilemparkan keatas.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran B. Kegiatan inti

 Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru bersama siswa :

1. Siswa dengan kelompok mengamati demonstrasi guru melepar bola . 2. Guru bertanya jawab dengan siswa kenapa bola bisa jatuh kebawah.

(5)

3. Guru melalui LCD menjelaskan secara sederhana tentang apa yang terjadi dengan bola.

4. Guru melalui LCD menjelaskan tentang gaya gravitasi dan pengaruh gaya gravitasi untuk bumi

 Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru :

1. Siswa bertanya jawab dengan guru tentang gravitasi bumi.

2. Siswa dibagi kelompok, tiap kelompok mendapatkan tugas berdiskusi mengerjakan LKS yang telah disediakan oleh guru. 3. Siswa bersama kelompok mendapatkan lembar percobaan untuk

mengerjakan LKS yang telah disediakan oleh guru.

4. Pada setiap kelompok mempresentasikan dan memberi kesimpulan hasil diskusi kelompok.

5. Siswa dalam kelompok diberi penghargaan tentang hasil presentasinya.

6. Guru memberi kuis atau pertanyaan pada seluruh siswa.  Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru :

1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui oleh siswa.

2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman tentang gaya gravitasi.

3. Siswa yang belum bisa menjawab diberi penguatan oleh guru

C. Penutup

1. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang belum dipahami.

2. Siswa dengan bimingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan pada hari itu.

(6)

Pertemuan II

A. Pendahuluan 1. Motivasi

Memberikan semangat kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran, dengan bernyanyi “ayo belajar IPA”.

2. Apersepsi

Guru meminta salah satu siswa mendorong meja guru, kemudian duru bertanya “apa yang terjadi antara gesekan meja dengan lantai?”

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

B. Kegiatan inti Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru bersama siswa :

1. Guru bertanya jawab tenatang apa yang terjadi dengan kadus dan lantai dari percobaan tersebut

2. Guru memancing jawaban siswa. 3. Guru membagi kelompok.

4. Guru meminta kelompok untuk mendiskusikan percobaan tersebut.  Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru :

1. Siswa bersama guru bersama-sama meluruskan jawaban dengan penjelasan dari LCD.

2. Siswa bersama Kelompok dibagi LKS tentang praktik gaya gesek benda.

3. Siswa bersama kelompok berdiskusi.

4. Siswa diminta mempresentasikan hasil dikusi kelompok kedepan kelas.

5. Siswa dengan kelompok diminta menyebutkan perbandingan gerak benda yang permukaannya halus dan kasar.

6. Siswa bersama kelompok diminta menyebutkan cara memperbesar dan memperkecil gaya gesek.

(7)

7. Siswa menyebutkan manfaat gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari

 Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru :

1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui oleh siswa.

2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman tentang gaya gravitasi.

3. Siswa yang belum bisa menjawab diberi penguatan oleh guru C. Penutup

1. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang belum dipahami.

2. Siswa dengan bimingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan pada hari itu.

3. Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam.

Pertemuan III

A. Pendahuluan 1. Motivasi

Memberikan semangat kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran, dengan bernyanyi “ayo belajar IPA”.

2. Apersepsi

Guru bertanya “apa kalian masih ingat apa yang dipelajari dari pertemuan kemarin?”

3. Guru mengulang kembali secara singkar materi yang sudah dipelajari pada pertemuan kemarin

B. Kegiatan inti  Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru bersama siswa :

1. Guru bertanya jawab tentang pemahaman materi tersebut  Elaborasi

(8)

Dalam kegiatan elaborasi, guru :

1. Siswa bersama guru mengulang kembali materi tentang gaya gravitasi.

2. Siswa bersama guru mengulang kembali tentang gaya gesek.

3. Siswa bertanya jawab dengan guru tengtang materi gaya gesek dan gaya gravitasi.

 Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru : 1. Siswa diberi soal evaluasi oleh guru.

2. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru dilembar yang sudah disediakan secara mandiri.

3. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa.

4. Siswa bersama guru meluruskan kesalah pahaman.

5. Siswa yang belum bisa menjawab pertanyaan diberi penguatan lagi oleh guru

C. Penutup

1. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang belum dipahami.

2. Siswa dengan bimingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan pada hari itu.

3. Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam. 3) Pengamatan (observing)

Tahap ini penulis melakukan observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Penulis melakukan pengamatan kepada keterlaksanaan tindakan guru dalam pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan materi gaya. Observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran dan terhadap hasil evaluasi siswa.

(9)

4) Refleksi (reflecting)

Pada tahap ini penulis melakukan refleksi terhadap proses kegiatan belajar. Refleksi dilakukan atas dasar hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh observer/teman sejawat terhadap keterlaksanaan tindakan guru kelas sesuai model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan LCD pembelajaran dengan materi gaya. Setelah tahap refleksi dan siklus I selesai dilaksanakan, maka diperoleh hasil. Hasil tersebut akan dianalisis apakah sudah sesuai dengan perencanaan atau belum, serta kelemahan-kelemahan apa saja yang menghambat proses belajar mengajar. Apabila hasil yang diperoleh belum mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan maka dilanjutkan pada siklus II.

3.3.2 Pelaksanaan Siklus II

1. Perencanaan (planing)

Berdasarkan indentifikasi masalah, adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah sebagai berikut.

a. Menyusun RPP dengan materi gaya magnet.

b. Merencanakan membagi kelompok-kelompok siswa. c. Menyiapkan materi ajar berupak buku paket kelas. d. Menyiapkan LCD sebagai media pembelajaran.

e. Menyiapkan isntrumen penelitian berupa lembar observasi untuk melihat bagaimana suasana belajar mengajar di kelas ketika pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan LCD pembelajaran.

f. Menyiapkan instrumen penilaian hasil belajar, lembar evaluasi untuk melihat apakah materi IPA telah dikuasai oleh siswa

2 Pelaksanaan (acting)

Sesuai dengan standar proses bahwa pembelajaran dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Dalam kegiatan inti masih dijabarkan lagi ke dalam kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Untuk lebih jelasnya tahap pelaksanaan tindakan pada penelitian ini sebagai berikut:

(10)

Pertemuan I:

A. Pendahuluan 1. Motivasi

Memberikan semangat kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran, dengan bernyanyi “ayo belajar IPA”.

2. Apresepsi

Guru membawa sebuah magnet, sebuah paku dan kertas. Kemudian guru meminta salah satu siswa mendekatkan magnet kekedua benda tersebut. 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

B. Kegiatan inti  Eksplorasi

1. Guru bertanya pada siswa apa yang terjadi dengan kedua benda yang ditarik magnet.

2. Guru menarik jawaban siswa yang beragam. 3. Guru membuat kesimpulan dari jawaban siswa.

4. Guru melalui LCD menjelaskan secara sederhana tentang gaya magnet

 Elaborasi

1. Siswa bertanya jawab dengan guru tentang gaya magnet. 2. Siswa dibantu oleh guru membentuk kelompok.

3. Siswa dibagi kelompok, tiap kelompok mendapatkan tugas berdiskusi mengerjakan LKS yang telah disediakan oleh guru. 4. Siswa bersama kelompok mendapatkan lembar percobaan untuk

mengerjakan LKS yang telah disediakan oleh guru. 5. Guru memberikan bimbingan pada tiap-tiap kelompok

6. Pada setiap kelompok mempresentasikan dan memberi kesimpulan hasil diskusi kelompok.

7. Siswa bersama kelompok menyimpulkan bahwa magnet mampu menembus benda dari percobaan yang sudah dilakukan.

(11)

8. Siswa dalam kelompok diberi penghargaan tentang hasil presentasinya.

9. Guru memberi kuis atau pertanyaan pada seluruh siswa.  Konfirmasi

1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui oleh siswa.

2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman tentang gaya gravitasi.

3. Siswa yang belum bisa menjawab diberi penguatan oleh guru C. Penutup

1. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang belum dipahami.

2. Siswa dengan bimingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan pada hari itu.

3. Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam

Pertemuan ke II:

A. Pendahuluan 1. Motivasi

Memberikan semangat kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran, dengan bernyanyi “ayo belajar IPA”.

2. Apresepsi

Guru bertanya kembali tentang materi magnet yang diajarkan kemarin 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

B. Kegiatan inti  Eksplorasi

1. Guru menanyangkan vidio pembelajaran di LCD tentang berbagai macam bentuk magnet.

2. Guru membagi siswa kedalam kelompok kecil. 3. Guru membacakan aturan berkelompok

(12)

1. Siswa bersama kelompok dibagi LKS tentang praktik membuat magnet.

2. Siswa bersama kelompok mempraktikan mebuat magnet dengan menonton petunjuk didalam LCD yang ditanyangkan oleh guru. 3. Siswa bersama kelompok berdiskusi.

4. Guru memberikan bimbingan pada tiap-tiap kelompok

5. Siswa diminta mempresentasikan hasil dikusi kelompok kedepan kelas.

6. Setelah selesai membuat magnet siswa diminta menyebutkan contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari.

7. Siswa dengan kelompok mempresentsikan hasil diskusi dan praktik didepan kelas

 Konfirmasi

1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui oleh siswa.

2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman tentang gaya gravitasi.

3. Siswa yang belum bisa menjawab diberi penguatan oleh guru C. Penutup

1. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang belum dipahami.

2. Siswa dengan bimingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan pada hari itu.

3. Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam

Pertemuan ke III (1x35 menit)

A. Pendahuluan 1. Motivasi

Memberikan semangat kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran, dengan bernyanyi “ayo belajar IPA”.

(13)

Guru bertanya “apa kalian masih ingat apa yang dipelajari dari pertemuan kemarin?”

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran B. Kegiatan inti

 Eksplorasi

1. Guru bertanya jawab tentang pemahaman materi tersebut  Elaborasi

1. Siswa bersama guru mengulang kembali materi tentang gaya magnet. 2. Siswa bersama guru mengulang kembali tentang cara membuat

magnet.

3. Siswa bersama guru mengulang kembali tentang penggunaan magnet dalam kegiatan sehari-hari.

4. Siswa bertanya jawab dengan guru tentang materi gaya magnet  Konfirmasi

1. Siswa diberi soal evaluasi oleh guru.

2. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru dilembar yang sudah disediakan secara mandiri.

3. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa.

4. Siswa bersama guru meluruskan kesalah pahaman.

5. Siswa yang belum bisa menjawab pertanyaan diberi penguatan lagi oleh guru

C. Penutup

1. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang belum dipahami.

2. Siswa dengan bimingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan pada hari itu.

(14)

3. Pengamatan (observing)

Pada tahap ini dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan proses mengajar dengan menggunakan lembar observasi, aktivitas guru dan aktivitas siswa pada siklus II beserta indikatornya.

4. Refleksi (refleccting)

Pada tahap ini penulis melakukan refleksi terhadap proses kegiatan belajar. Refleksi dilakukan atas dasar hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh observer/teman sejawat terhadap keterlaksanaan tindakan guru kelas sesuai model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan LCD pembelajaran dengan materi gaya, guru melaksanakan refleksi untuk mengetahui kekurangan, hambatan dan kendala saa berlangsungnya proses pembelajaran.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi keaktifan dan hasil belajar siswa kelas 5 dalam mata pelajaran IPA di SDN 02 Mlowokarangtalun setelah dilaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan LCD pembelajaran adalah sebagai berikut.

3.4.1 Observasi

Dalam menggunakan teknik observasi cara yang paling efektif adalah melengkapi blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi, Arikunto (2010: 272). Teknik ini digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran yang diterapkan guru dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan LCD pembelajaran serta aktivitas siswa pada saat mengikuti pembelajaran. Kegiatan observasi ini dilakukan pada saat tindakan diterapkan di dalam kelas dan yang melakukan pengamatan adalah guru kelas. Pengamat hanya perlu memberi skor pada blangko pengamatan sesuai keadaan yang terjadi pada saat penerapan tindakan di kelas yang sedang berlangsung dalam pembelajaran.

(15)

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Tindakan Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Divisions)

Aspek Indikator STAD Item

Kegiatan Awal Menyiapkan kesiapan siswa 1

Mengabsen siswa 2

Melakukan kegiatan apersepsi 3

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Memberi penjelasan dan melibatkan siswa mencari informasi tentang materi yang akan dipelajari.

4,5

Guru mengajukan pertanyaan pada siswa berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki siswa berkaitan dengan materi yang dipelajari sehingga dapat tercipta pembelajaran yang interaktif.

6,7, 10, 11

Guru membagi siswa dalam bentuk kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa yang anggotanya heterogen dan siswa memiliki kemampuan berbeda-beda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.

8,

Elaborasi

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka berkerja dalam belajar.

9,12,13

Guru memberi tugas pada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok dan masing-masing kelompok memperesentasikan hasil diskusinya.

14, 15

Konfirmasi Guru memberi penghargaan pada kelompok yang mendapatkan skor tertinggi. 16

Kegiatan Akhir

Guru melakukan refleksi dan umpan balik terhadap kegiatan yang telah dilakukan serta memberi kesimpulan

17, 18, 19

Guru memberikan evaluasi 20

Guru menutup pelajaran 21

(16)

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Pengamatan Keaktifan Siswa

Komponen Indikator Siswa Aktif Item

Pengalaman Melakukan pengamatan 1 Melakukan percobaan 2, 3 Membaca 4, 5 Mengukur 6 Membuat sesuatu 7,8 Interaksi Berdiskusi 9 Mengajukan pertanyaan 10

Meminta pendapat orang lain 11

Berkerja dalam kelompok 12

Komunikasi

Memperhatikan atau memberi komentar/ pertanyaan 13, 14

Menceritakan 15

Mendengarkan 16, 17

Melaporkan secara lisan atau tertulis 18

Mengemukakan pikiran atau pendapat 19

Refleksi Memikirkan kembali hasil kerja atau pikiran sendiri 20

Total Item 20

3.4.2 Tes

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal. Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan di akhir kegiatan pada tiap siklus dengan memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian.

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Evaluasi pada materi gaya dan Pengaruhnya

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

Item soal No. item pilihan ganda Jumlah item 1. Memaha mi hubungan Siklus I 5.1 Mendeskripsi kan 1. Membandingkan kecepatan jatuh dua buah benda (yang berbeda berat,bentuk dan ukuran) dari

1, 4, 5, 6,

(17)

antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya . hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet). ketinggian tertentu. 2. Menyimpulkan bahwa gaya gravitasi menyebabkan benda bergerak kebawah. 2, 7, 9, 16,22 5 3. Memprediksi

seandainya tidak ada gaya gravitasi di bumi.

3, 13,21

3

4. Membandingkan gerak benda pada

permukaan yang berbeda-beda (kasar-halus). 10, 15, 17 3 5. Menjelaskan berbagai cara memperkecil atau

memperbesar gaya gesekan. 12, 18, 19,24 4 6. Menjelaskan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh gaya

gesekan dalam kehidupan sehari-hari. 11, 20,23,25 4 Siklus II Mendeskripsi kan hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet). 1. Mengelompokan benda-benda yang

bersifat magnetis dan yang tidak magnetis.

1, 3, 6, 7, 8,

9,21,24

8

2. Mengidentifikasi sifat kutub magnet melalui percobaan 5,13, 14, 16,22, 5 3. Memberi contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari. 4,12, 17, 20,23 5

(18)

4. Membuat magnet 2, 10, 11, 15,18, 19,25

7

Jumlah Soal 50

Penilaian hasil belajar siswa diambil dari proses pra siklus, siklus I dan siklus II. Penetapan nilai digunakan rumus sebagai berikut (Depdiknas, 2003):

Dengan kriteria: > 90% = Baik Sekali 80 – 90% = Baik 70 – 79% = Cukup baik 60 – 69% = Kurang < 59% = Sangat Kurang

3.5 Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Tes

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individu setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe kooperatif tipe STAD berbantuan LCD untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan.

Menurut Sudjana (2010: 12), validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai.

Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada (Corrected Item-Total Correlation). Selanjutnya untuk menentukan suatu item tertentu valid atau tidak valid digunakan pedoman Azwar (1999) dalam Priyatno ( 2010: 90)

(19)

dapat digunakan pedoman nilai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan, tetapi Azwar mengatakan bahwa bila jumlah item belum mencukupi kita bisa menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi menurunkan batas kriteria di bawah 0,20 sangat tidak di sarankan. Dalam hal ini peneliti menggunakan standar validitas 0,413 dengan jumlah responden 23 orang.

Pelaksanaan uji validitas dalam penelitian ini di SD Negeri 01 Mlowokarangtalun yang berada di Kecamatan Pulokulon Kota purwodadi dengan siswa berjumlah 23 anak. Ujivaliditas dan reliabilitas dilaksanakan dua kali. Uji validitas dan reabilitas instrumen siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2014 dan instrument siklus II dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2014. Tujuan dari pelaksanaan uji coba instrument adalah mengetahui kelayakan butir soal yang nantinya akan dipergunakan untuk pengukuran variabel penelitian. Uji validitas dan reliabilitas menggunakan alat analisis SPSS 16 for window. Untuk mengetahui tingkat validitas instrument dapat dilihat angka pada Corrected Item- Total Coporrelation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total. Menurut Azwar (1999) batasan yang digunakan untuk menentukan validitas instrument dalam penelitian ini adalah 0,20.

Selain uji validitas instrument juga dilakukan uji reliabilitas instrument pada penelitian ini menggunakan rumus alpha-Cronbach. Batasan instrument dikatakan reliabel bila hasil pengukuran relatif jikadikenakan pada suatu objek. Untuk menentukan besarnya koefisien reliabilitas penelitian ini mengacu pada kriteria tingkat reliabilitas yang dikemukakan oleh Masidjo (1995) yang menentukan kriteria tingkat reliabilitas.

Tabel 3.4

Kriteria Reabilitas Instrumen

Koefisien korelasi Kualifikasi

0,91-1,00 Sangat tinggi

0,71-0,90 Tinggi

0,41-0,70 Cukup

0,21-0,40 Rendah

(20)

Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen yang akan digunakan sebagai instrumen evaluasi siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

Uji validitas dan Reliabilitas Instrumen Soal Evaluasi Siklus I

Tabel 3.5

Reliability Statistics Siklus I

Cronbach's Alpha N of Items

.841 25

Item-Total Statistics Siklus I

Corrected

Item-Total Correlation Keterangan

VAR00001 .449 Valid VAR00002 .536 Valid VAR00003 .508 Valid VAR00004 .539 Valid VAR00005 .508 Valid VAR00006 .440 Valid VAR00007 .416 Valid VAR00008 .579 Valid VAR00009 .596 Valid VAR00010 .297 Valid

VAR00011 .149 Tidak Valid

VAR00012 .412 Valid

VAR00013 .416 Valid

VAR00014 .390 Valid

VAR00015 .343 Valid

VAR00016 .067 Tidak Valid

VAR00017 .354 Valid

VAR00018 .326 Valid

VAR00019 -.055 Tidak Valid

VAR00020 .437 Valid VAR00021 .539 Valid VAR00022 .279 Valid VAR00023 .435 Valid VAR00024 .416 Valid VAR00025 .536 Valid

(21)

Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan untuk evaluasi siklus II dapat diketahui bahwa reliabilitasnya .8,41 sehingga masuk dalam kriteria reliabilitas tingkat tinggi. Soal yang memenuhi kriteria validitas sebanyak 22 soal dari 25 soal. Dengan demikian instrumen tersebut dapat digunakan untuk penelitian.

Dalam siklus I terdapat beberapa soal yang valid dan tidak valing, sesuai dengan SK dan KD yang sudah ada diantaranya:

Tabel 3.7

Kisi-Kisi Soal Evaluasi Yang Valid Siklus I

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

Item soal Soal valid Soal Tidak Valid 2. Memah ami hubung an antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsin ya. Siklus I 5.1 Mendeskripsi kan hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet). 7. Membandingkan kecepatan jatuh dua buah benda (yang berbeda berat,bentuk dan ukuran) dari ketinggian tertentu. 1, 4, 5, 6, 8, 14 1, 4, 5, 6, 8, 14 8. Menyimpulkan bahwa gaya gravitasi menyebabkan benda bergerak kebawah. 2, 7, 9, 16,2 2 2, 7, 9,22 16 9. Memprediksi seandainya tidak ada gaya gravitasi di bumi. 3, 13,2 1 3, 13,21 10. Membandingkan gerak benda pada

permukaan yang berbeda-beda (kasar-halus). 10, 15, 17 10, 15, 17 11. Menjelaskan berbagai cara memperkecil atau memperbesar gaya 12, 18, 19,2 4 12, 18, 24 19

(22)

gesekan.

12. Menjelaskan

manfaat dan

kerugian yang

ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari. 11, 20,2 3,25 20,23 ,25 11

Uji Validitas dilakukan di SD yang berbeda dengan yang digunakan untuk penelitian, hal ini disebapkan penulis berharap tidak akan ada kebocoran soal untuk siklus I. Uji validitas instrument soal dilaksanakan pada siswa kelas 6 di SD Negeri 02 Mlowokarangtalun, dipilihnya sekolah tersebut karena merupakan SD inti yang ada. Dari 25 soal yang diujikan 22 soal yang memenuhi kreteria veliditas serta 3 soal yang tidak masuk kreteria validitas dan dapat diujikan pada siklus I.

Uji validitas dan Reliabilitas Instrumen Soal Evaluasi Siklus II

Tabel 3.8

Reliability Statistics Siklus II

Cronbach's Alpha N of Items

(23)

Tabel 3.9 Item-Total Statistics Siklus II

Corrected

Item-Total Correlation Keterangan

VAR00001 .645 Valid . VAR00002 .564 Valid. VAR00003 .406 Valid. VAR00004 .371 Valid. VAR00005 .376 Valid. VAR00006 .564 Valid. VAR00007 .259 Valid.

VAR00008 .004 Tidak Valid.

VAR00009 .100 Tidak Valid.

VAR00010 .088 Tidak Valid.

VAR00011 .515 Valid. VAR00012 .207 Valid. VAR00013 .671 Valid. VAR00014 .365 Valid. VAR00015 .620 Valid. VAR00016 .697 Valid. VAR00017 .602 Valid. VAR00018 .645 Valid. VAR00019 .564 Valid.

VAR00020 .195 Tidak Valid.

VAR00021 .282 Valid.

VAR00022 .307 Valid.

VAR00023 .322 Valid.

VAR00024 .263 Valid.

VAR00025 .088 Tidak Valid.

Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas instrumen pada soal evaluasi siklus II dapat diketahui bahwa reliabilitasnya .8,21 sehingga masuk dalam kriteria reliabilitas tingkat tinggi. Soal yang memenuhi kriteria validitas sebanyak 20 soal dari 25 soal. Dengan demikian instrumen tersebut dapat digunakan untuk penelitian.

Dalam siklus II terdapat beberapa soal yang valid dan tidak valing, sesuai dengan SK dan KD yang sudah ada diantaranya:

(24)

Tabel 3.10

Kisi-kisi Soal Yang Valid Siklus II

Uji Validitas dilakukan di SD yang berbeda dengan yang digunakan untuk penelitian, hal ini disebapkan penulis berharap tidak akan ada kebocoran soal untuk siklus II. Uji validitas instrument soal dilaksanakan pada siswa kelas 6 di SDN 02 Mlowokarangtalun, dipilihnya sekolah tersebut karena merupakan SD inti yang ada. Dari 20 soal yang diujikan 22 soal yang memenuhi kreteria veliditas serta 5 soal yang tidak masuk kreteria validitas dan dapat diujikan pada siklus II.

Standar Kompet

ensi

Kompetensi

Dasar Indikator Item Soal

Soal Valid Soal Tidak Valid Siklus II Mendeskripsik an hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet). 5. Mengelompokan benda-benda yang bersifat magnetis dan yang tidak magnetis. 1, 3, 6, 7, 8, 9,21,24 1, 3, 6, 7,,21, 24 8,9 6. Mengidentifikas i sifat kutub magnet melalui percobaan 5,13, 14,16, 22, 5,13, 14,16, 22, 7. Memberi contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari. 4,12, 17,20, 23 4,12, 17,23 20 8. Membuat magnet 2, 10, 11,15, 18,19, 25 2,11,1 5,18,1 9, 10,25

(25)

3.6 Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan acuan kinerja yang akan dijadikan sebagai tolok ukur dalam menentukan keberhasilan atau penelitian. Adapun indikator kinerja dalam penelitian ini adalah penggunaan atau penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan dengan LCD serta peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan adanya kenaikan taraf keaktifan siswa dan kenaikan nilai yang meningkatkan hasil belajar pada setiap siklus. Indikator kinerja yang dijadikan tolok ukur sebagai berikut:

1. Guru dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan dengan LCD dikatakan berhasil jika semua indikator penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan LCD minimal diterapkan sebanyak 18 indikator dari 21 indikator yang harus diterapkan oleh guru dalam pembelajaran IPA.

2. Tolok ukur keaktifan belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan dengan LCD dapat diukur dengan Kriteria Penilaian :

a. Siswa yang mendapatkan skor aktif < 25 : Kurang Aktif b. Siswa yang mendapatkan skor aktif 26 – 50 : Cukup Aktif c. Siswa yang mendapatkan skor aktif 51 – 75 : Aktif

d. Siswa yang mendapatkan skor aktif > 75 : Sangat Aktif

3. Hasil belajar siswa yang diajukan sebagai acuan atau tolok ukur dalam peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan dengan LCD bila hasil belajar siswa bila ketuntasan siswa mencapai 80%>70 (nilai siswa diatas KKM)

3.7 Teknik Analisis Data

Jenis data yang penulis peroleh dari penelitian tindakan kelas ini adalah data kuantitatif yang berupa skor hasil belajar siswa dari kegiatan pembelajaran pada siklus I dan II. Data tersebut diolah dengan menggunakan teknik analisis diskriptif. Untuk memperoleh signifikasi tindakan yang dilakukan terhadap hasil belajar.

Referensi

Dokumen terkait

Data tersebut menunjukkan bahwa citra hasil pengolahan menggunakan metode gabungan CLAHE dan HE memiliki kualitas dengan tingkat kecerahan dan kontras yang baik.

Sementara itu penggelontor yang tidak berfungsi pada jamban area berisiko pada jamban yang dimiliki rumah tangga yang ada di Kabupaten Siak ada sebanyak 30.4% dan

Kompetisi di industri perbankan sudah sangat ketat sehingga bank syariah tidak dapat lagi sekedar mengandalkan produk-produk standar untuk menarik nasabah.Pengembangan produk

Hal ini berarti 40% variasi variabel terikat yaitu kinerja karyawan yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel bebas gaya kepemimpinan, komunikasi dan disiplin

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis penggunaan dan kadar zat pengawet natrium benzoat pada produk saus tomat yang diperdagangkan di pasar tradisional (pasar

“ Pemerintahan Kabupaten Kampar telah berupaya untuk menarik investor agar menanamkan modalnya bagi pengembangan pariwisata di kabupaten Kampar, selain itu

Berdasarkan paparan dan analisa data yang ada terkait dengan strategi kaderisasi Da’i di Pondok Pesantren Al-Fadllu, maka penulis menyimpulkan bahwa strategi Pondok Pesantren

Dari latar belakang yang diutarakan diatas maka penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui implementasi strategi pembelajaran metakognitif dalam meningkatkan