I.
I. PEPENGNGENENALALAN AN ALALAT AT EKEKSTSTRURUKSKSI (I (EKEKSTSTRURUDEDER)R)
I.1 Tujuan I.1 Tujuan
1.
1. MemperMemperkenalkenalkan alat yakan alat yang digng digunakunakan untuan untuk membk membuat produat produk-prouk-produk duk ekstrusi beserta
ekstrusi beserta komponen-komponkomponen-komponen dan fungsinya.en dan fungsinya. 2.
2. MemMempelpelajaajari ri priprinsinsip p kerkerja, cara mengja, cara menggungunakaakan, serta spesin, serta spesifikfikasi alatasi alat dalam proses ekstrusi.
dalam proses ekstrusi. I.2
I.2 Tinjauan Tinjauan PustakaPustaka
Ekstrusi bahan pangan adalah suatu proses dimana bahan Ekstrusi bahan pangan adalah suatu proses dimana bahan tersebut dipaksa mengalir di bawah pengaruh beberapa unit operasi yang bekerja tersebut dipaksa mengalir di bawah pengaruh beberapa unit operasi yang bekerja secara simultan atau serentak, meliputi pencampuran, pemasakan/non pemasakan, secara simultan atau serentak, meliputi pencampuran, pemasakan/non pemasakan, pengadonan,
pengadonan, pemotongan, pemotongan, pembentukan, pembentukan, dan dan pencetakan. pencetakan. Hal Hal tersebuttersebut menyebabkan terjadinya perubahan yang kompleks pada makanan yaitu meliputi menyebabkan terjadinya perubahan yang kompleks pada makanan yaitu meliputi hidrasi pati dan protein, homogenisasi, gelatinisasi,
hidrasi pati dan protein, homogenisasi, gelatinisasi, shearing, shearing, pencairan lemak,pencairan lemak, de
denanatuturarasi si atatau au rereororieientntasasi i prprototeiein,n, plastifications, plastifications, ddan an ekekspspanansi si atatauau pengembangan struktur
pengembangan struktur bahan bahan pangan (pangan (Fellows, 1990). Fellows, 1990). Menurut MuchtadiMenurut Muchtadi et al.,et al., (1988
(1988) ) fungfungsi si pengpengekstruekstrusi si melipmeliputi uti gelatigelatinisasi nisasi atau atau pemasapemasakan, kan, pemotpemotongaongann molekuler, pencampuran, sterilisasi,
molekuler, pencampuran, sterilisasi, pembentukan dan penggelemb
pembentukan dan penggelembungan atau pengeringan (ungan atau pengeringan ( puffing puffing atauatau drying drying ).). Tek
Teknolnologi ogi eksekstrutrusi si mermerupupakaakan n tekteknolnologi ogi yanyang g teltelah ah lamlama a adaada. . KonKonsepsep awal yang diketahui mengenai ekstruder ulir tunggal ditemukan di tahun 1873 awal yang diketahui mengenai ekstruder ulir tunggal ditemukan di tahun 1873 pada
pada suatu suatu gambar gambar rancangan rancangan milik milik Phoenix Phoenix Gummiwerke Gummiwerke A.G. A.G. Namun Namun ekstrusiekstrusi pada
pada bahan bahan pangan pangan pertama pertama dikembangkan dikembangkan pada pada tahun tahun 1869 1869 oleh oleh Follows Follows dandan Bates di Inggris untuk keperluan industri sosis, yaitu menggunakan ekstruder ulir Bates di Inggris untuk keperluan industri sosis, yaitu menggunakan ekstruder ulir gand
ganda. a. Sejak saat Sejak saat itu itu penggpenggunaan ekstruder bagi unaan ekstruder bagi pengopengolahan semakin lahan semakin meninmeningkatgkat (Janssen, 1978 dikutip oleh Pratama, 2007).
(Janssen, 1978 dikutip oleh Pratama, 2007).
Prinsip ekstrusi diterapkan dalam industri makanan sejak tahun 1930an Prinsip ekstrusi diterapkan dalam industri makanan sejak tahun 1930an yaitu untuk pembuatan pasta. Pada tahun 1950 digunakan juga untuk produksi yaitu untuk pembuatan pasta. Pada tahun 1950 digunakan juga untuk produksi sereal, campuran minyak biji-bijia
sereal, campuran minyak biji-bijian n untuuntuk k induindustri pakan. stri pakan. Pada tahun Pada tahun 19601960anan tekno
teknologi ini logi ini digundigunakan untuk akan untuk mengumengubah bah ikataikatan n silang dan silang dan mengmengikat ikat biopbiopolimer olimer un
pengetahuan
pengetahuan dasar dasar bagi bagi ekstrusi ekstrusi HTST HTST (( High High TemperatureTemperature Short TimeShort Time) modern) modern yang memungkinkan diciptakannya produk-produk baru pada industri makanan yang memungkinkan diciptakannya produk-produk baru pada industri makanan (Pratama, 2007). Pada industri makanan, prinsip penerapan ekstrusi umumnya (Pratama, 2007). Pada industri makanan, prinsip penerapan ekstrusi umumnya berdasarkan pada
berdasarkan pada gelatinisasi gelatinisasi pati, pembentukan pati, pembentukan kompleks lemak-pati, kompleks lemak-pati, denaturasidenaturasi da
dan n tetekskstuturisrisasi asi prprototeiein, n, pepengngikikataatan, n, rereakaksi si kikimimia a dadan n bibiokokimimiaia, , pepengngararuhuh tekanan/penggilingan dan pengembangan (Linko
tekanan/penggilingan dan pengembangan (Linko et al et al ., 1981)..., 1981)..
Ekstrusi adalah suatu proses dimana bahan dipaksakan oleh sistem ulir Ekstrusi adalah suatu proses dimana bahan dipaksakan oleh sistem ulir unt
untuk uk menmengalgalir ir daldalam am suasuatu tu ruaruangangan n yanyang g sempsempit it sehsehingingga ga akaakan n menmengalgalamiami pengcampuran
pengcampuran dan dan pemasakan pemasakan sekaligus. sekaligus. Sumber Sumber panas panas utama utama dalam dalam prosesproses ekstrusi berasal dari konversi energy mekanik ( gesekan ) yaitu akibat gesekan ekstrusi berasal dari konversi energy mekanik ( gesekan ) yaitu akibat gesekan an
antar tar babahahan n dadan n gegeseksekan an anantatara ra babahahan n dedengngan an ululirir. . KeKerjrja a ululir ir tertersebsebut ut jujugaga menghasilkan akumulasi tekanan dalam sistem barel ekstruder, bahan dipaksakan menghasilkan akumulasi tekanan dalam sistem barel ekstruder, bahan dipaksakan keluar melalui lubang ( die )
keluar melalui lubang ( die ) yang kecil ukurannya dan kembali ke tekanan normalyang kecil ukurannya dan kembali ke tekanan normal (atmosfir) secara seketika yaitu ketika produk melewati die.
(atmosfir) secara seketika yaitu ketika produk melewati die.
Mesin ekstrusi disebut juga dengan ekstruder yang merupakan alat yang Mesin ekstrusi disebut juga dengan ekstruder yang merupakan alat yang cu
cukukup p sesedederhrhanana a nanamumun n mememimilikliki i kekeununikikan an tertersensendidiriri. . PrPrininsip sip dadasar sar kekerjrjaa ekstruder adalah memasukkan bahan-bahan mentah yang akan diolah kemudian ekstruder adalah memasukkan bahan-bahan mentah yang akan diolah kemudian di
didodororong ng kekeluluar ar memelalalului i susuatu atu lulubabang ng cetcetakakan an ((die2die2) ) dadalalam m bebentntuk uk yayangng dii
diinginginkankan. n. BilBila a kitkita a dahdahulu ulu menmengengenal al alat alat eksekstrutrusi si sissistem tem uliulir r yanyang g disdisebuebutt ekstruder berulir tunggal (
ekstruder berulir tunggal (Single Screw Extruder Single Screw Extruder /SSE) maka akhir-akhir ini telah/SSE) maka akhir-akhir ini telah dik
dikembembangangkan kan eksekstrutruder der dendengan gan uliulir r ganganda da ((Twin Screw Twin Screw ExtruExtruder der /TSE/TSE) ) yangyang mem
memilikiliki i banbanyak yak keukeunggnggulaulan n dibdibandandingingkan kan dendengan gan penpendahdahuluulunyanya. . SaaSaat t iniini,, banyak
banyak sekali sekali jenis jenis produk produk makanan makanan yang yang diolah diolah dengan dengan teknologi teknologi ekstrusi,ekstrusi, con
contohtohnya nya proprodukduk-pr-produoduk k pastpasta a dan dan sejesejenisnisnyanya, , seresereal al siap siap makmakan,an, snack snack ,, makanan hewan, produk kembang gula, pati yang dimodifikasi untuk produksi makanan hewan, produk kembang gula, pati yang dimodifikasi untuk produksi su
sup, p, mamakakananan n babayiyi, , mamakakananan n ininstastan, n, miminunumaman n riringngan an dadan n TVTVP P ((Texturized Texturized Vegetable Protein
Vegetable Protein).).
Luasnya aplikasi mengenai teknologi ekstrusi menarik kita untuk lebih Luasnya aplikasi mengenai teknologi ekstrusi menarik kita untuk lebih memah
memahami ami prinsiprinsip p kerja dan kerja dan cara penggunacara penggunaannyaannya. . MasyaraMasyarakat luas kat luas kini semakinkini semakin membutuhkan produk-produk makanan yang bergizi tinggi dan terjangkau. Selain membutuhkan produk-produk makanan yang bergizi tinggi dan terjangkau. Selain dar
dari i makmakanaanan n utautama, ma, gizgizi i jugjuga a dapdapat at dipdiperoeroleh leh dardari i makmakanaanan n penpenunjunjang ang atauatau makanan-makanan ringan yang bersifat selingan. Kebanyakan makanan-makanan makanan-makanan ringan yang bersifat selingan. Kebanyakan makanan-makanan
pengetahuan
pengetahuan dasar dasar bagi bagi ekstrusi ekstrusi HTST HTST (( High High TemperatureTemperature Short TimeShort Time) modern) modern yang memungkinkan diciptakannya produk-produk baru pada industri makanan yang memungkinkan diciptakannya produk-produk baru pada industri makanan (Pratama, 2007). Pada industri makanan, prinsip penerapan ekstrusi umumnya (Pratama, 2007). Pada industri makanan, prinsip penerapan ekstrusi umumnya berdasarkan pada
berdasarkan pada gelatinisasi gelatinisasi pati, pembentukan pati, pembentukan kompleks lemak-pati, kompleks lemak-pati, denaturasidenaturasi da
dan n tetekskstuturisrisasi asi prprototeiein, n, pepengngikikataatan, n, rereakaksi si kikimimia a dadan n bibiokokimimiaia, , pepengngararuhuh tekanan/penggilingan dan pengembangan (Linko
tekanan/penggilingan dan pengembangan (Linko et al et al ., 1981)..., 1981)..
Ekstrusi adalah suatu proses dimana bahan dipaksakan oleh sistem ulir Ekstrusi adalah suatu proses dimana bahan dipaksakan oleh sistem ulir unt
untuk uk menmengalgalir ir daldalam am suasuatu tu ruaruangangan n yanyang g sempsempit it sehsehingingga ga akaakan n menmengalgalamiami pengcampuran
pengcampuran dan dan pemasakan pemasakan sekaligus. sekaligus. Sumber Sumber panas panas utama utama dalam dalam prosesproses ekstrusi berasal dari konversi energy mekanik ( gesekan ) yaitu akibat gesekan ekstrusi berasal dari konversi energy mekanik ( gesekan ) yaitu akibat gesekan an
antar tar babahahan n dadan n gegeseksekan an anantatara ra babahahan n dedengngan an ululirir. . KeKerjrja a ululir ir tertersebsebut ut jujugaga menghasilkan akumulasi tekanan dalam sistem barel ekstruder, bahan dipaksakan menghasilkan akumulasi tekanan dalam sistem barel ekstruder, bahan dipaksakan keluar melalui lubang ( die )
keluar melalui lubang ( die ) yang kecil ukurannya dan kembali ke tekanan normalyang kecil ukurannya dan kembali ke tekanan normal (atmosfir) secara seketika yaitu ketika produk melewati die.
(atmosfir) secara seketika yaitu ketika produk melewati die.
Mesin ekstrusi disebut juga dengan ekstruder yang merupakan alat yang Mesin ekstrusi disebut juga dengan ekstruder yang merupakan alat yang cu
cukukup p sesedederhrhanana a nanamumun n mememimilikliki i kekeununikikan an tertersensendidiriri. . PrPrininsip sip dadasar sar kekerjrjaa ekstruder adalah memasukkan bahan-bahan mentah yang akan diolah kemudian ekstruder adalah memasukkan bahan-bahan mentah yang akan diolah kemudian di
didodororong ng kekeluluar ar memelalalului i susuatu atu lulubabang ng cetcetakakan an ((die2die2) ) dadalalam m bebentntuk uk yayangng dii
diinginginkankan. n. BilBila a kitkita a dahdahulu ulu menmengengenal al alat alat eksekstrutrusi si sissistem tem uliulir r yanyang g disdisebuebutt ekstruder berulir tunggal (
ekstruder berulir tunggal (Single Screw Extruder Single Screw Extruder /SSE) maka akhir-akhir ini telah/SSE) maka akhir-akhir ini telah dik
dikembembangangkan kan eksekstrutruder der dendengan gan uliulir r ganganda da ((Twin Screw Twin Screw ExtruExtruder der /TSE/TSE) ) yangyang mem
memilikiliki i banbanyak yak keukeunggnggulaulan n dibdibandandingingkan kan dendengan gan penpendahdahuluulunyanya. . SaaSaat t iniini,, banyak
banyak sekali sekali jenis jenis produk produk makanan makanan yang yang diolah diolah dengan dengan teknologi teknologi ekstrusi,ekstrusi, con
contohtohnya nya proprodukduk-pr-produoduk k pastpasta a dan dan sejesejenisnisnyanya, , seresereal al siap siap makmakan,an, snack snack ,, makanan hewan, produk kembang gula, pati yang dimodifikasi untuk produksi makanan hewan, produk kembang gula, pati yang dimodifikasi untuk produksi su
sup, p, mamakakananan n babayiyi, , mamakakananan n ininstastan, n, miminunumaman n riringngan an dadan n TVTVP P ((Texturized Texturized Vegetable Protein
Vegetable Protein).).
Luasnya aplikasi mengenai teknologi ekstrusi menarik kita untuk lebih Luasnya aplikasi mengenai teknologi ekstrusi menarik kita untuk lebih memah
memahami ami prinsiprinsip p kerja dan kerja dan cara penggunacara penggunaannyaannya. . MasyaraMasyarakat luas kat luas kini semakinkini semakin membutuhkan produk-produk makanan yang bergizi tinggi dan terjangkau. Selain membutuhkan produk-produk makanan yang bergizi tinggi dan terjangkau. Selain dar
dari i makmakanaanan n utautama, ma, gizgizi i jugjuga a dapdapat at dipdiperoeroleh leh dardari i makmakanaanan n penpenunjunjang ang atauatau makanan-makanan ringan yang bersifat selingan. Kebanyakan makanan-makanan makanan-makanan ringan yang bersifat selingan. Kebanyakan makanan-makanan
ringan yang tersedia saat ini ialah makanan sintetik dengan berbagai kandungan ringan yang tersedia saat ini ialah makanan sintetik dengan berbagai kandungan bahan
bahan kimia kimia yang yang membahayakan membahayakan karena karena digunakan digunakan secara secara tidak tidak bijaksana bijaksana dandan semata-mata hanya mengejar keuntungan.
semata-mata hanya mengejar keuntungan. Mesin e
Mesin ekstruskstrusi atau bi atau biasa disiasa disebut eebut ekstrudkstruder meruper merupakan alakan alat at yang yang cukucukupp sederhana namun memiliki keunikan tersendiri. Prinsip dasar kerja alat ini ialah sederhana namun memiliki keunikan tersendiri. Prinsip dasar kerja alat ini ialah memasukkan bahan-bahan mentah yang akan diolah kemudian didorong keluar memasukkan bahan-bahan mentah yang akan diolah kemudian didorong keluar melalui suatu lubang cetakan (die) dalam bentuk yang diinginkan. Bila kita melalui suatu lubang cetakan (die) dalam bentuk yang diinginkan. Bila kita dahulu mengenal alat ekstrusi sistem ulir yang disebut ekstruder berulir tunggal dahulu mengenal alat ekstrusi sistem ulir yang disebut ekstruder berulir tunggal (Single Screw Extruder/SSE) maka akhir-akhir ini telah dikembangkan ekstruder (Single Screw Extruder/SSE) maka akhir-akhir ini telah dikembangkan ekstruder dengan ulir ganda (Twin Screw Extruder/TSE) yang memiliki banyak keunggulan dengan ulir ganda (Twin Screw Extruder/TSE) yang memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan pendahulunya.
dibandingkan dengan pendahulunya. Ekstru
Ekstruder der yang biasanyang biasanya tersedia di pasaran adalah dari jenis ekstrya tersedia di pasaran adalah dari jenis ekstruder uder ulir tunggal (single screw extruder/SSE) dan ekstruder ulir ganda (twin ulir tunggal (single screw extruder/SSE) dan ekstruder ulir ganda (twin screw
screw extruder/TSE) yang dapat extruder/TSE) yang dapat digunakan secara digunakan secara luas pada luas pada produksi bahan-produksi bahan- bahan
bahan makanan makanan komersial. komersial. Model Model twin twin screw screw extruder extruder (TSE) (TSE) lebih lebih sering sering dipilihdipilih oleh
oleh perusahaan-perusahaan pengolah perusahaan-perusahaan pengolah makanan. Model makanan. Model ini merupakan ini merupakan pilihanpilihan yang
yang tepat tepat untuk melakukan untuk melakukan diversifikasi diversifikasi jenis-jenis jenis-jenis makanan, dikarenakanmakanan, dikarenakan kemampuannya yang baik dalam mengatur daya tekan mekanis dan daya giling kemampuannya yang baik dalam mengatur daya tekan mekanis dan daya giling efektif pada adonan di dalam selubung mesin ekstruder (barrel).
efektif pada adonan di dalam selubung mesin ekstruder (barrel). Eks
Ekstrutrusi si mermerupaupakan kan suasuatu tu proproses ses yanyang g menmengkogkombimbinasnasikan ikan bebbeberaerapa pa uniunitt op
opererasasi i tetermrmasasuk uk pepencncamampupuraran, n, pepemamasasakakan, n, pepengngadadononanan, , pepemomototongnganan,, pembentukan dan pencetakan.
pembentukan dan pencetakan.
Ekstruder diklasifikasikan berdasarkan: Ekstruder diklasifikasikan berdasarkan: 1.
1. MeMetotode de opopererasasininyaya Dibedakan atas: Dibedakan atas: a.
a. CoCold ld ekekststrurudeder r b.
b. Cooking ekstruder Cooking ekstruder 2.
2. BeBerdrdasaasarkrkan konan konstrstrukuksinsinyaya Dibedakan atas:
Dibedakan atas: a.
a. EksEkstrutruder ulder ulir tunir tunggaggal (sinl (single srgle srew eksew ekstrutruderder)) b.
1. Gambar Ekstruder
2. Komponen alat:
Alat ekstrusi (ekstruder) terdiri dari beberapa komponen yaitu sebagai berikut:
a. Bin ekstruder
Bin ekstruder merupakan tempat penampungan sementara bahan baku sebelum diproses.
b. Feeder
Proses pada mesin ekstruder bermula dari feeder yang berfungsi mengalirkan bahan baku dari bin agar masuk ke mesin ekstruder.
c. Screw barrel
Screw barrel berfungsi untuk mengolah tepung menjadi adonan dan mendorong adonan agar melewati die.
d. Bagian ulir (screw)
Bagian ulir ( screw) dari ekstruder merupakan bagian yang sangat penting dalam menentukan jenis dan karakteristik produk yang dihasilkan.
Berbagai macam ekstruder akan berbeda dalam bentuk ulirnya, tingkat kecepatan putarannya, tingkat panas yang digunakan.
e. Cetakan (die)
Die berbentuk piringan atau silinder dengan lubang-lubang cetakan yang terletak pada bagian akhir ekstruder dan berfungsi sebagai pembentuk atau pencetak bahan/adonan setelah diolah di dalam ekstruder. Fungsi, bentuk dan jumlah lubang dari die ini bervariasi tergantung dari perusahaan mana yang membuat dan menyediakan ekstruder tersebut.
Contoh Dua Tipe Die yang Digunakan Pada Ekstruder
Sumber : Holmes, 2007. I.3 Kesimpulan
1. Ekstrusi adalah suatu proses dimana bahan dipaksakan oleh sistem ulir untuk mengalir dalam suatu ruangan yang sempit sehingga akan mengalami pengcampuran dan pemasakan sekaligus.
2. Mesin-mesin ekstusi banyak digunakan di dunia industri terutama industri makanan, pertanian, material dan sebagainya.
3. Ekstruder yang biasanya tersedia di pasaran adalah dari jenis ekstruder ulir tunggal (single screw extruder/SSE) dan ekstruder ulir ganda (twin screw extruder/TSE).
4. Alat ekstrusi (ekstruder) terdiri dari beberapa komponen yaitu sebagai berikut:
a. Bin ekstruder b. Feeder
c. Screw barrel
d. Bagian ulir (screw) e. Cetakan (die)
I.4 Jawaban Pertanyaan 1. Jenis-jenis ekstruder:
Berdasarkan metoda operasinya terbagi atas 2 macam, yaitu:
a. Cold ekstruder, yaitu ekstruder yang dalam pengoperasiannya membutuhkan suhu <100°C. Misalnya adalah dalam pembuatan permen kayu manis, pasta ikan, surimi, dan makanan hewan/ pellet.
b. Cooking ekstruder, yaitu ekstruder yang dalam pengoperasiannya membutuhkan suhu >100°C.
Berdasarkan metoda konstruksinya terbagi atas 2 maca, yaitu: a. Single screw ekstruder (ekstruder ulir tunggal)
b. Twin screw ekstruder (ekstruder ulir ganda). 2. Produk yang dapat dihasilkan dari proses ekstrusi adalah:
a. Produk pangan, berupa: macaroni, ciki-cikian, permen, sereal breakfast, bubur bayi, pasta, roti, makanan hewan, dan kue basah. b. Produk nonpangan, berupa: plastic, polimer lainnya, dan kertas.
II. PENGUJIAN KARAKTERISTIK PRODUK EKSTRUKSI
II.1 Waktu dan Tempat
Waktu : 30-31 Oktober
Tempat : Laboratorium Total Quality Control II.2 Tujuan
Menguji karakteristik produk-produk yang dibuat dengan teknologi ekstruksi.
II.3 Tinjauan Pustaka
Menurut Badan Standardisasi Nasional (2000) yang dimaksud dengan makanan ringan ekstrudat ialah makanan ringan yang dibuat melalui prosesekstrusi dari bahan baku tepung dan atau pati untuk pangan dengan penambahan bahan makanan lain serta bahan tambahan makanan lain yang diizinkan dengan atau tanpa melalui proses penggorengan. Untuk menghasilkan produk ini dan memasarkannya secara luas, maka terdapat beberapa syarat mutu yang harus sesuai dengan SNI 01-2886-2000. Tetapi perlu diperhatikan bahwa definisi menurut Badan Standardisasi Nasional ini hanya mencakup hasil ekstrusi untuk makanan ringan saja, sedangkan masih banyak sekali produk olahan makanan lain yang dihasilkan oleh teknologi ekstrusi dan memiliki standar industri masing masing.
Ekstruder adalah alat untuk melakukan proses ekstrusi (Harper, 1981). Ekstruder dapat diklasifikasikan berdasarkan metode operasi dan metode kontruksinya. Prinsip operasinya hampir sama pada semua tipe bahan mentah, yaitu memasukkan bahan ke dalam laras ekstruder dan kemudian ulir mendorong bahan tersebut di sepanjang ekstruder hingga keluar pada lubang die. Ekstruder
mampu melakukan proses pencampuran dengan baik yang bertujuan agar bahan homogen dan terdispersi dengan baik (Frame, 1994).
Mekanisme alat ekstruder yaitu bahan dimasukkan ke dalam bagian pengisi, pada tahap ini bahan didorong keluar dan dimampatkan hingga massif,
dan mengisi seluruh ruangan ulir dan laras. Kemudian bahan didorong ke dalam bagian kompresi. Di tempat ini bahan mendapat tekanan cukup tinggi. Tekanan timbul karena terjadi penyempitan ruangan, sehingga energi mekanis dan gaya geser terhadap bahan meningkat. Keadaan demikian berakibat pada suhu bahan mulai naik. Di bagian dalam alat pemanasan, kecepatan geser ( shear rate) sangat tinggi yang disertai kenaikan suhu yang cepat. Suhu mencapai maksimum sebelum bahan disemprotkan melalui lubang kecil atau lubang pelepas di ujung selubung (die). Kenaikan suhu yang cukup tinggi dapat menyebabkan bahan
mengalami perubahan fisikokimia.
Lemak dan minyak yang ada pada produk ekstrusi akan mengubah tekstur, rasa dan flavor produk (Harper, 1981). Terbentuknya asam lemak dan pati selama proses dapat bertambah dengan meningkatnya jumlah amilosa dalam pati
(Mercier, 1980 dalam Artz, et al ., 1991). Struktur baru yang terbentuk ini dapat menghambat pengembangan produk ekstrusi. Mekanisme penghambatannya menurut Collison (1968) dalam Polina (1995) adalah lemak akan membentuk suatu lapisan pada bagian luar granula pati dan sekaligus akan menghambat penetrasi air ke dalam granula. Penetrasi air yang lebih sedikit akan menghasilkan gelatinisasi yang rendah. Pengaruh lemak sangat kompleks tergantung jenis lemak, jumlahnya keseimbangan ”hidrofilik-lipofilik” dari bahan baku yang digunakan.
Proses ekstrusi mengakibatkan pula perubahan kimia dan nutrisi dari ekstrudat yang dihasilkan. Perubahan yang akan terjadi pada karbohidrat yaitu dimana tekanan tinggi dan tekanan pemotong pada pemasakan ekstrusi menambah efisiensi gelatinisasi sehingga produk akhir seringkali tak berbentuk, sekalipun demikian mengandung air yang sangat rendah sehingga matrik pati mudah dicerna
(Anonymous, 1993). Terjadinya interaksi protein dan karbohidrat sehingga proporsi pati terhidrolisis untuk melepas glukosa di mana adanya reaksi kimia di dalam ekstruder. Hal terpenting adalah reaksi Maillard yang terjadi antara gula
yang berkurang dan kelompok amino bebas dari lisin dan memberikan produk kecoklatan (Johnson, 1993).
Hilangnya kandungan nutrisi mikro antara lain vitamin larut air, vitamin larut lemak dan mineral. Vitamin larut air kehilangan nutrisinya di mana kandungan air tinggi dan suhu mendukung rusaknya vitamin selama proses. Tiamin adalah kelompok vitamin B yang mudah rusak selama proses, sedangkan riboflavin tetap baik dan sedikit terpengaruh pada proses yang singkat (Johnson, 1993 dan Bock, 2000). Aktifitas vitamin A mungkin rusak selama proses pemasakan, tetapi kehilangannya tergantung dari kondisi proses dan komoditas karotenoid alami. Vitamin E terlihat lebih mudah terpengaruh selama proses dan dilaporkan hilang hingga 60% untuk ekstrudat yang mengandung biji gandum (Johnson, 1993).
Perusakan anti nutrisi dan racun di mana sel mikroba dan spora rusak secara cepat pada suhu yang dicapai selama proses ekstrusi. Efisiensi sterilisasi tergantung kombinasi suhu dan waktu tinggal di dalam ekstruder (Harper, 1981 dalam Wang, et al., 1993 dan Johnson, 1993). Terjadi pembentukan dan hilangnya flavor yang mudah menguap diakibatkan suhu tinggi yang dihasilkan dari barrel ekstruder, bersamaan dengan air yang panas sehingga ekstrudat timbul dari die, tidak dielakkan hilangnya senyawa volatile mendukung flavour dan aroma (Anonymous, 1993; Harper dan Tribelhorn, 1991). Reaksi Maillard sangat penting sebagai sumber aroma, flavour dan senyawa pewarna yang mendukung enaknya pemasakan dan makanan yang diproses, walaupun mempunyai efek kurang baik terhadap mutu protein. Reaksi Maillard mudah terjadi dengan adanya asam amino dan gula, suhu, aktifitas air, pH dan waktu tinggal dalam ekstruder (Johnson, 1993).
II.4 Bahan dan Metoda
Bahan : Snack dari jagung, beras dan singkong
Metoda : 1. Kadar air
Keringkan cawan dalam oven suhu 100-105oC sampai berat konstan,
kemudian dinginkan cawan dalam desikator selama 30 menit, timbang cawan kosong. Masukkan 1-2 gr sampel ke dalam cawan. Keringkan dalam oven suhu 100-105oC selama 3 jam, sampai diperoleh berat
konstan. Dinginkan dalam desikator selama 30 menit dan timbag. Kemudian tentukan kadar airnya.
Kadar air = W1 – W2 x 100 W1
Dimana : W1 = berat cawan dan bahan sebelum dikeringkan W2 = berat cawan dan bahan setelah dikeringkan
2. Densitas Kamba
Densitas kamba diukur dengan menimbang contoh sebanyak 5gr, kemudian masukkan ke dalam gelas ukur 10 ml diketuk-ketuk sebanyak 25 kali dan volume dibaca.
Densitas Kamba = berat contoh (gr) Volume contoh (ml)
3. Keseragaman bobot produk
Sebanyak 20 sampel diambil secara acak, ditimbang dan dihitung bobot rata-ratanya. Ditimbang satu per satu, tidak boleh dari dua sampel yang masing-masing bobotnya menyimpang 5% dan tidak satupun yang bobotnya menyimpang 10% dari bobot rata2nya.
No Bobot rata-rata Penyimpangan bobot rata-rata
A B
1 25mg atau kurang 15 30
2 26mg-100mg 10 20
3 151mg-300mg 7,5 15
4 300mg ataulebih 5 10
Bahan ekstrudat digiling kemudian disaring dengan saringan berukuran 60 mesh. Ambil tepung tersebut 2,5 gr dan masukkan ke dalam tabung sentrifugasi. Tambahkan aquades sebanyak 25 ml dan aduk sampai seluruh bahan terdispersi. Lakukan sentrifugasi dengan kecepatan 2000 rpm pada suhu kamar selama 15 menit. Supernatant dituangkan dengan hati-hati ke dalam wadah lain, sedangkan tabung sentrifugasi dengan residunya dipanaskan dalam oven yang diletakkan pada posisi miring (25o) pada suhu 50oC sela,a 25 menit. Residu
ditimbang dan kapasitas absorbsi dihitung dengan rumus berikut ; KAA = a x (b-c)-1, dimana a: berat residu, b : berat awal dan c : berat kering
bahan terlarut.
Dari supernatan diambil sebanyak 2ml dan dimasukkan kedalam cawan timbang yang telah diketahui beratnya. Cawan dimasukkan kedalam oven dan dikeringkan pada suhu 110oC selama 1 jam.
Kapasitas bahan terlarut dihitung dengan rumus berikut : KDA = d x 2ml larutan, dimana d : berat kering bahan terlarut.
II.5 Hasil dan Pembahasan II.5.1 Hasil a. Kadar air Kelom pok Sampel W 1 (gr) W2 (gr) Kada r air (%) 5 Guling (jagung) 5, 9268 5,271 0 11,06 Citoku (kentang) 5, 0596 4,413 2 12,78 1 Maitos (jagung) 6, 8437 6,483 7 5,26 Smaxrings (beras) 4, 5368 4,128 0 9,01 2 French Fries 2000 (kentang) 4. 4885 4.382 6 2.36 Rise Cracker Stick (beras) 5. 3585 5.171 8 3.48 3 Cheetos net 7, 3191 7,281 7 0,51 Go Stick ‘o 6, 4707 6,317 5 2,37
4 Koko Kruch 4, 0366 3,969 1 1,67 Samba Seral 5, 2066 5,147 1 1,143 6 Citos BBQ (Tapioka) 5, 6123 5.577 1.73 Twisko (Jagung) 5, 4000 5.249 2 2,79
Keterangan : W1 = Berat cawan dan bahan sebelum dikeringkan W2 = Berat cawan dan bahan setelah dikeringkan
b. Densitas kamba Kelo mpok Sampel Berat contoh (gr) Volume contoh (ml) Densitas Kamba 5 Guling 5,164 37 0,14 Citoku 5,002 39 0,13 1 Maitos 5,443 12 0,45 Smax rings 5,067 21 0,24 2 French Fries 2000 5.078 22 0.2308 Rice Cracker Stick 5.0140 20 0.2507 3 Cheetos net 5,0977 24 0,2124 Go Stick ‘o 5,0157 25 0,2006 4 Koko Krunch 5,01 17,5 0,2863 SimbaSereal 5,1073 24 0,2128 6 Citos BBQ (Tapioka) 5.0018 18 0.2778 Twisko (Jagung) 5 17 0,29
c. Keseragaman Bobot Produk Kelomp
ok Sampel X X
d = |X - X |
862 37 5 0,5 387 0,005 0 0,6 414 0,107 7 0,5 401 0,006 4 0,6 461 0,112 4 0,6 183 0,084 6 0,5 865 0,052 8 0,3 817 0,152 0 0,5 222 0,011 5 0,4 300 0,103 7 0,4 737 0,060 0 0,3 207 0,213 0 0,3 636 0,170 1 0,5 258 0,008 0 0,5 908 0,057 1 0,4 335 0,100 2 0,5 430 0,009 3 0,6 220 0,088 3 0,6 508 0,117 1 0,6 460 0,112 3 Guling 1,0 225 0,76 71 0,255 4 0,6 814 0,085 7 0,7 104 0,056 7 1,0 492 0,282 1
0,9 007 0,133 6 0,8 475 0,080 4 0,6 270 0,140 1 0,7 117 0,055 4 1,3 586 0,591 5 0,9 544 0,187 3 0,9 590 0,191 9 0,8 122 0,045 1 0,6 193 0,147 8 0,5 635 0,203 6 0,6 071 0,160 0 0,6 679 0,099 2 0,6 114 0,155 7 0,5 902 0,176 9 0,6 344 0,132 7 0,3 951 0,327 0 1 maitos 0,7 358 0,61 639 0,119 4 0, 6858 0,069 5 0, 6519 0,035 5 0, 5321 0,084 3 0, 7432 0,126 8 0, 5159 0,100 5 0, 5084 0,108 0 0, 0,031
6476 2 0, 7525 0,136 1 0, 5251 0,091 3 0, 6173 0,000 9 0, 6983 0,081 9 0, 6678 0,051 4 0,5 337 0,082 7 0, 6179 0,001 5 0, 6332 0,016 8 0, 5498 0,665 9 0, 5546 0,061 8 0, 6109 0,005 5 0, 5460 0,070 4 Smax rings 0,8 545 0,91 75 0,063 0 1, 0234 0,105 9 0, 9159 0,157 5 0, 7584 0,159 1 0, 9286 0,011 1 0, 8451 0,072 4 0, 8695 0,048 1, 0271 0,109 6 1, 1112 0,193 7 0, 8008 0,116 7 0, 9261 0,008 6
0, 9252 0,007 7 0, 9893 0,071 8 0, 7826 0,134 9 0, 9525 0,035 0 1, 0626 0,145 1 1, 0707 0,153 2 0, 7063 0,211 2 0, 7528 0,164 7 1, 0475 0,130 0 2 French Fries 2000 0.5 354 0.53 069 0.004 71 0.5 225 0.008 19 0.5 435 0.012 81 0.4 529 0.077 79 0.5 122 0.018 49 0.5 754 0.044 71 0.4 795 0.051 19 0.6 335 0.102 81 0.5 444 0.013 71 0.5 712 0.040 51 0.6 615 0.130 81 0.5 187 0.011 99 0.5 647 0.034 01 0.5 816 0.050 91 0.4 0.063
668 89 0.4 988 0.031 89 0.5 374 0.006 71 0.5 098 0.020 89 0.4 283 0.102 39 0.5 318 0.001 11 Rice Cracker Stick 0.5 981 0.69 0245 0.092 145 0.5 47 0.143 245 0.6 881 0.002 145 0.6 667 0.023 545 0.4 028 0.287 445 0.7 385 0.048 255 0.4 68 0.222 245 0.6 715 0.018 745 0.8 039 0.113 655 0.7 027 0.012 455 0.6 534 0.036 845 0.6 788 0.011 445 0.7 009 0.010 655 0.7 565 0.066 255 0.6 635 0.026 745 0.5 698 0.120 445 0.6 591 0.031 145 0.7 814 0.091 155
0.8 689 0.178 655 0.6 428 0.047 445 3 Cheetos net 0,4 164 0,40 92 0,007 2 0,5 616 0,152 4 0,4 161 0,006 9 0,3 880 0,021 2 0,3 658 0,043 4 0,3 829 0,026 3 0,5 083 0,099 1 0,4 713 0,062 1 0,5 063 0,097 1 0,4 036 0,005 6 0,3 226 0,086 6 0,3 950 0,014 2 0,5 309 0,121 7 0,3 858 0,023 4 0,3 681 0,041 1 0,3 676 0,041 6 0,3 311 0,078 1 0,3 322 0,077 0 0,3 323 0,076 9 0,3 982 0,011 0 Go Stick'o 0,8 412 0,78 41 0,057 1 0,7 0,065
182 9 0,7 082 0,075 9 0,8 409 0,056 8 0,8 810 0,096 9 0,8 314 0,047 3 0,7 285 0,055 6 0,8 171 0,033 0 0,6 882 0,095 9 0,7 648 0,019 3 0,7 987 0,014 6 0,7 442 0,039 9 0,7 958 0,011 7 0,8 805 0,096 4 0,7 828 0,001 3 0,7 676 0,016 5 0,6 881 0,096 0 0,7 534 0,030 7 0,8 132 0,029 1 0,8 373 0,053 2 4 Koko Krunch 0, 3435 0,34 99 0,006 4 0, 3585 0,008 6 0, 3495 0,000 4 0, 3798 0,029 9 0, 3174 0,032 5
0, 3122 0,037 7 0, 3494 0,000 5 0, 3548 0,004 9 0, 3417 0,008 2 0, 3858 0,035 9 0, 3047 0,045 2 0, 4058 0,055 9 0, 3238 0,026 1 0, 3982 0,048 3 0, 3385 0,011 4 0, 3273 0,022 6 0, 3873 0,037 4 0, 3321 0,017 8 0, 3798 0,029 9 0, 3097 0,040 2 SimbaS ereal 0, 2151 0,23 0,014 9 0, 2175 0,012 5 0, 2321 0,206 8 0, 2287 0,001 3 0, 210 0,02 0, 1906 0,039 4 0, 2558 0,025 8 0, 2205 0,009 5 0, 0,012
2175 5 0, 2389 0,008 9 0, 2689 0,038 9 0, 2396 0,009 6 0, 2485 0,018 5 0, 2326 0,002 6 0, 2411 0,011 1 0, 2455 0,015 5 0, 2141 0,012 1 0, 2065 0,023 5 0, 2433 0,013 3 0, 2332 0,003 2 6 Citos BBQ (Tapioka) 0,3 422 0,41 15 0,069 3 0, 3333 0,078 2 0, 4921 0,080 6 0, 5386 0,127 1 0, 3927 0,018 8 0, 3999 0,011 6 0, 3876 0,023 9 0, 4452 0,033 7 0, 4012 0,010 3 0, 3809 0,030 6 0, 4527 0,041 2 0, 3722 0,039 3
0, 4255 0,014 0, 3872 0,024 3 0, 3857 0,025 8 0, 3647 0,046 8 0, 5242 0,112 7 0, 3934 0,018 1 0, 3341 0,077 4 0, 4778 0,066 3 Twisko (Jagung) 0,7 599 0,70 50 0,054 9 0, 7824 0,077 4 0, 8033 0,098 3 0, 6459 0,059 1 0, 9627 0,262 2 0, 6518 0,053 2 0, 8527 0,147 7 0, 5470 0,158 0, 7158 0,010 8 0, 6237 0,081 3 0, 6286 0,076 4 0, 7402 0,035 2 0, 6172 0,087 8 0, 5349 0,170 1 0, 9517 0,246 7 0, 0,281
9868 8 0, 5501 0,154 9 0, 6473 0,057 7 0, 5282 0,176 8 0, 5705 0,134 5
d. Indek sabsorbsi air dan kelarutan dalam air Kelo mpok Sampel Pengu jian A b c K AA 5 Guling Resid u 14, 3218 2,5 143 2,2 612 56 ,58 Citoku Resid u 8,4 132 2,5 123 2,1 642 24 ,16 1 Maitos Resid u 9,7 29 2,5 455 2,2 475 32 ,64 Smax rings Resid u 10, 3054 2,5 321 2,1 543 27 ,27 2 French Fries 2000 Resid u 12. 3069 2.5 077 2.0 135 24 ,90 Rice Cracker Stick Resid u 13. 3841 2.5 885 2.0 596 25 ,3 3 Cheeto s Net Resid u 9. 8339 2,5 243 2,1 458 25 ,98 Go Stick'o Resid u 6.1 750 2,5 456 2,3 186 2 7,20 4 Koko Krunch Resid u 12, 8796 2,5 123 2,1 573 3 6,28 Simba Sereal Resid u 10, 6754 2,5 124 2,1 342 2 8,22 6 Citos BBQ Resid u 9.3 434 2,5 545 2,2 276 28 ,58 Twisko Resid u 9.6 590 2,5 461 2,2 167 2 9,32 Kelo mpok Sampel Peng ujian Berat cawan d K DA 5 Guling Super natan 3,9624 2,002 7 4, 0054
Citoku Super natan 3,9264 2,108 5 4, 2170 1 maitos Super natan 2,8632 0.002 0 0, 0040 Smax rings Super natan 2,8820 0,399 0 0, 7980 2 French Fries 2000 Super natan 3.3966 1.369 9 2. 7398 Rise Cracker Stick Super natan 3.5550 0.194 0 0. 3880 3 Cheetos Net Super natan 6,4628 1,950 9 3, 9018 Go Stick'o Super natan 5,4418 1,298 7 2, 5974 4 Koko Krunch Super natan 3,9063 3,975 9 7, 9518 SimbaS ereal Super natan 4,078 4,155 7 8, 3114 6 Citos BBQ Super natan 3.1745 1.443 2 2. 8864 Twisko Supe rnatan 4.1234 1.19 48 2. 3896
Keterangan : a = Berat residu b = Berat awal
c = Berat kering bahan terlarut d = Berat kering bahan terlarut
II.5.2 Pembahasan
Saat ini, makanan ringan sudah menjadi bagian yang tidak dapat ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada kalangan anak-anak dan remaja. Menurut Kompas (2002), makanan ringan bersama dengan minuman ringan masih memberikan kontribusi yang sangat besar pada total pengeluaran rumah tangga yaitu sekitar 40-45%. Salah satu
teknologi yang digunakan dalam pembuatan makanan ringan ialah teknologi ekstrusi.
Teknologi ekstrusi merupakan salah satu teknologi pengolahan pangan yang biasa digunakan untuk membuat makanan ringan. Saat ini, teknologi ekstrusi merupakan teknologi yang semakin berkembang di
kalangan industri pangan, meskipun pada awalnya prinsip ekstrusi ini banyak digunakan untuk keperluan-keperluan yang berkaitan dengan
industry logam, polimer, plastik dan produk pangan pasta, namun karena prinsipnya yang sama, maka dapat pula diterapkan pada proses pengolahan produk-produk pangan secara luas. Teknologi ekstrusi berperan penting di
industri pangan karena merupakan proses yang bersifat efisien.
Keseragaman produk dihitung dengan menimbang sampel satu persatu terlebih dahulu sebanyak 20 sampel. Kemudian dirata-ratakan dan berat bahan awal dikurangi dengan rata-rata bahan. Kemudian nilai d didapatkan. Dari hasil yang didapatkan, penyimpangan produk yang terjadi hanya sedikit. Hanya beberapa yang memiliki perbedaan bobot, hal ini berarti produk ekstreusi yang dihasilkan memiliki keseragaman yang baik.
Indeks absorbs air dan kelarutan dalam air dihitung dengan melakukan proses sentrifugasi terlebih dahulu. Supernatant yang dihasilkan setelah proses sentrifugasi dipisahkan, kemudian residu yang terdapat dalam tabung dipanaskan dan dihitung KAA nya. Dari data yang dihasilkan nilai KAA terbesar ada pada sampel kelompok 5 dengan sampel guling dan nilainya 56,58 dan nilai terendah juga ada pada kelompok 5 dengan sampel citoku dan nilai KAA 24,16.
Pada pengamatan kadar air, bahan dari kelompok 5 memiliki kadar air yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok lain. Ini mungkin terjadi karena pada saat proses ekstrusi bahan hanya mengalami sedikit kehilangan air bahan karena suhu pemanasan yang tidak terlalu tinggi, sehingga kadar air akhir produk masih tinggi. Namun ini juga dapat terjadi karena kurangnya ketelitian praktikan.
Densitas kamba dihitung untuk mengetahui rasio antara berat dan volume kamba produk. Dari data yang dihasilkan, masing-masing sampel bahan memiliki densitas kamba <1. Hal ini berarti volume yang terbentuk
dari sekian gr bahan sangat kecil. Sehingga dapat disimpulkan, dari sampel yang diambil, produk-produk tersebut kelihatan memiliki ukuran yang
besar, namun kenyataannya produk hanya mengembang sempurna, sehingga memiliki nilai densitas kamba yang sangat rendah.
II.6 Kesimpulan
1. Teknologi ekstrusi berperan penting di industri pangan karena merupakan proses yang bersifat efisien. Di dalam proses ekstrusi, dilakukan kombinasi dari beberapa proses meliputi pencampuran, pemasakan, pengadonan, penghancuran, pencetakan, dan pembentukan.
2. Makanan ringan adalah makanan yang bukan merupakan menu utama yang dimaksudkan untuk menghilangkan rasa lapar seseorang sementara waktu dan dapat memberi sedikit suplai energi ke tubuh atau merupakan sesuatu yang dimakan untuk dinikmati rasanya.
3. Makanan ringan ekstrudat adalah makanan ringan yang dibuat melalui proses ekstrusi dari bahan baku tepung dan atau pati untuk pangan dengan penambahan bahan makanan lain serta bahan tambahan makanan lain yang
diijinkan dengan atau tanpa melalui proses penggorengan.
4. Pada praktikum ini didapatkan bahwa produk ekstrudat dari kentang memiliki kadar air yang lebih tinggi dibandingkan jagung, beras dan singkong. Sedangkan jagung mempunyai nilai densitas kamba dan indeks absorbsi air yang paling tinggi dibandingkan yang lainnya.
II.7 Jawaban Pertanyaan
1. Perubahan yang terjadi pada bahan pangan selama proses di dalam ekstruder. Bahan yang nmengandung karbohidrat seperti pada beras, jagung, sagu dll bahan tersebut akan mengalami gelatinisasi yaitu pecahnya garanula pati akibat pemanasan. Sedangkan bahan yang
mengandung protein akan mengalami denaturasi.
2. Pengaruh komposisi kimia bahan terhadap produk ekstrusi yang di hasilkan
• keberadaan senyawa-senyawa lain (lemak, sukrosa, garam dan
serat)--à menghalangi gelatinisasi--àdaya cerna kurang (faktor kritis)
• pemotongan -àpemecahan molekul pati -à mudah dicerna --à
meningkatkan gula darah
• eksrudat beramilosa tinggi --àdaya cerna rendah -à mengurangi
GI (Glycemic Index) Protein
• Terjadi reaksi Maillard -àpenurunan kualitas protein (con: lisin)
Lemak
• Kandungan DHA dan EPA dapat dipertahankan selama ekstrusi • Dapat mempertahankan 1,5% kandungan asam lemak trans • Proses oksidasi lemak tidak akan terjadi selama ekstrusi
Serat
• Sulit mengukur total serat -à terjadi perubahan kelarutan serat slm
ekstrusi Vitamin
Vitamin A dan Karotenoid - < 50% β karoten rusak
Vitamin D, E, K
- vit. D dan K, stabil slm proses pengolahan tetapi jarang terdapat dalam produk
- vit. E (tokoferol) -à mengurangi pengembangan -à ± 20% yang dapat dipertahankan dalam ekstrudat
Vitamin C (Ascorbic Acid) - berkurang selama prose - diperkaya lagi
- Tiamin mengalami kerusakan - Riboflavin dan niacin tidak rusak - sedikit kehilangan folat
Mineral
• Kandungan Fe meningkat selama ekstrusi dalam ekstrudat kentang
• Penambahan CaOH --à menurunkan pengembangan dan warna ekstrudat
menjadi pucat
Daftar Pustaka
Badan Standarisasi Nasional. 2000. SNI 01-2886-2000. Makanan Ringan Ekstrudat . Jakarta.
Estiasih, T. dan Ahmadi, Kgs. (2009). Teknologi Pengolahan Pangan. Jakarta : PT Bumi Aksara. Hal. 146-162
Fitriana, R. (2008). Bahan Tambahan Pangan Dalam Makanan Ringan dan Produk Konfeksioneri.
http://www.foodreview.biz/login/preview.php?view &id= 55809. Tgl 18 Maret 2011
Hermanianto, dkk. 2000. Penentuan Umur Simpan Produk Ekstrusi dari Hasil Samping Penggilingan Padi (Menir dan Bekatul) dengan
menggunakan Metode Konvensional, Kinetika Arrhenius dan Sorpsi Isotherms. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan Vol XI No 2. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Oktavia, D. A. (2007). Kajian SNI Makanan Ringan Ekstrudat . Jakarta : Puslitbang BSN. Hal. 1-8
Resty, D.C. 2008. SKRIPSI: Sifat Kimia, Fisik dan Mikrobiologi Snack Ekstrusi yang diperkaya Tepung Putih Telur sebagai Sumber
Protein selam Penyimpanan. Fakultas Peternakan IPB. Bogor.
Wiratama, dkk. 2010. PKMP: Formulasi Produk Ekstrusi Berbahan Dasar Sorgum: Snack Sehat, Kaya Serat dan Antioksidan.
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
TEKNOLOGI EKSTRUSI
OLEH :
NAMA : ANDIKA RIDA PUTRA
NO.BP : 09 111 22 017 KELOMPOK : 1
ANGGOTA :
• Siskayani (0811122074)
• Selviorizal Amanda (0911122059) • Rofiatul Akmal Ramaninda (0911122029) • Heri Purwanto Manik (0911122042)