• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES EKSTRUSI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PROSES EKSTRUSI"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES EKSTRUSI

(2)

Ekstrusi adalah suatu proses yang

mengkombinasikan beberapa proses meliputi pencampuran, pemasakan,

pengadonan, penghancuran, pencetakan, dan pembentukan.

Tujuan ekstrusi adalah untuk meningkatkan keragaman jenis produk pangan dalam

berbagai bentuk, tekstur, warna, dan cita rasa.

definisi

(3)

Proses ekstrusi dapat berupa pengolahan suhu rendah misalnya pada pasta, atau pengolahan suhu tinggi misalnya pada pembuatan snack.

Tekanan yg digunakan dalam ekstruder (alat ekstrusi) berfungsi mengendalikan bentuk, menjaga air dalam kondisi cair yg sangat panas, dan meningkatkan pengadukan.

Tekanan bervariasi mulai dari 15 sampai 200 atm.

(4)

Ekstruder terdiri dari suatu ulir (sejenis ulir bertekanan) yang menekan bahan baku

sehingga berubah menjadi bahan semi padat. Bahan tersebut ditekan keluar

melalui suatu lubang terbatas (cetakan/die) pada ujung ulir. Jika bahan baku tersebut

mengalami pemanasan, maka proses ini disebut pemasakan ekstrusi (ekstrusi

panas)

(5)

Ciri utama proses ekstrusi adalah sifatnya yang kontinyu. Alat ekstruder dioperasikan dalam kondisi kesetimbangan dinamis, yaitu input setara dengan output, bahan yg

masuk setara dengan produk.

(6)

1. Keberagaman produk dalam kisaran luas yg kebanyakan tidak dengan mudah

dihasilkan oleh metode pengolahan lain, dapat dihasilkan dengan mengubah bahan baku, kondisi pengoperasian, dan cetakan.

2. Biaya operasional lebih rendah dan

produktivitas lebih tinggi karena dapat dioperasikan kontinyu tanpa terputus.

Keunggulan dari proses ekstrusi

(7)

3. Menghasilkan produk berkualitas tinggi, karena pemasakan ekstrusi melibatkan

suhu tinggi dalam waktu pendek sehingga komponen bahan pangan yang peka tidak mengalami kerusakan.

4. Ramah lingkungan karena merupakan

proses dengan kadar air rendah, dan tidak menghasilkan limbah

(8)

Dapat dibuat dari bahan baku yg beragam, umumnya tepung terigu, tepung jagung.

Sedangkan yg lain misalnya tepung beras, kentang, gandum hitam, barley, oat,

sorgum, ketela pohon, tapioka, dan tepung kacang-kacangan.

Pada proses ini kadar air bahan yg

digunakan relatif lebih rendah dibandingkan dengan kadar air bahan atau adonan pada proses konvensional.

Bahan Baku

(9)

Keadaan fisik bahan baku seperti ukuran partikel, kekerasan, sifat friksi, pelumasan bahan, dan plastisitas berperan lebih

penting dibandingkan proses pengolahan yg lain

Produk ekstrusi terbentuk dari biopolimer alami yg berasal dari bahan baku seperti sereal, tepung umbi-umbian tinggi pati,

lemak dari biji kacang-kacang, dan protein dari sumber kaya protein.

(10)

Interaksi sifat bahan baku, variabel proses, dan karakteristik produk

Parameter Proses -Konfigurasi ulir

-Kecepatan ulir

-Kecepatan masuk bahan

-Kecepatan air -Ukuran cetakan

-Kecepatan pemanasan -Kecepatan

pendinginan

Bahan Baku : -Jenis pati

-Kandungan protein -Kandungan lemak -Kandungan air -Absorpsi

-Ukuran partikel -Formulasi

-Profil suhu -Profil tekanan -Waktu distribusi -Jumlah

peremukan

- Gelatinisasi - Denaturasi - Dekstrinisasi

- Kinetika

Sifat Fungsional Produk :

-kecepatan rehidrasi Nilai nutrisi

Sifat organoleptik Kelarutan

Kekerasan Tekstur

Kerapatan bulk

Tingkat kemasakan EKSTRUDER

(11)

Struktur produk ekstrusi terbentuk dari

biopolimer yg meleleh dan pengembangan gelembung uap air sehingga terjadi

perubahan bentuk bahan menjadi berongga.

Setelah pengembangan, penurunan suhu yang cepat menyebabkan penguapan.

Peningkatan viskositas akibat penguapan air berakibat pada pengerasan struktur sel.

1. Pembentuk struktur

ekstrudat

(12)

Polimer pembentuk struktur harus mempunyai berat molekul minimum sehingga viskositas fluida cukup untuk

mencegah atau mengendalikan pengerutan ekstrudat setelah ekstrudat mencapai

pengembangan maksimum.

Jika ekstrudat terlalu kental maka akan

terjadi pengerutan secara cepat sehingga mengakibatkan pengembangan yg rendah.

(13)

Keberadaan bahan terdispersi akan

mempengaruhi proses ekstrusi. Misalnya yaitu protein dan selulosa pada kadar

tinggi.

Keberadaannya pada dinding sel udara akan menurunkan kemampuan

pengembangan lapisan pati.

Berpengaruh terhadap pembentukan

struktur elastis ketika ekstrudat keluar dari ekstruder.

(14)

Pada bahan dengan kadar air rendah pada proses ekstrusi, interaksi fisik antar bahan menyebabkan gesekan dan menimbulkan

energi mekanis. Sumber panas tersebut dapat memanaskan bahan

Kecepatan pemanasan sangat tinggi pada sistem dengan kadar air rendah, sehingga untuk bahan baku ekstrudat dengan K.A sampai 25% tidak diperlukan pemanas

eksternal untuk mencapai suhu operasional ekstrusi sebesar 150 oC.

(15)

Penambahan air berperan untuk

menurunkan interaksi dengan cara

memplastisisasi polimer dan mengubahnya dari bentuk padat menjadi fluida plastis yg dapat mengalami deformasi.

Akan tetapi peningkatan kadar air berlebih dapat menyebabkan penurunan energi

mekanis dan panas.

(16)

Partikel pati, serat, dan protein secara mekanis diaduk oleh sistem ulir yg ada di dalam ekstruder dan mengalami perubahan bentuk fisik.

Intensitas pengadukan dapat berkurang akibat adanya minyak dan lemak.

Bahan tersebut berperan sebagai pelumas, baik bagi komponen-komponen yg berinteraksi dalam massa adonan maupun antara permukaan logam ulir dan silinder ekstruder.

Kadar lemak dan minyak yg ditambahkan

sebaiknya hanya sebesar 1 -2%, karena pada kadar tinggi dapat menghambat pengembangan.

(17)

Penambahan bahan dengan berat molekul rendah seperti gula, garam dapat

ditambahkan ke dalam adonan untuk memberi cita rasa.

Bahan pembentuk inti misalnya kalsium karbonat dan kapur (magnesium silikat) dapat ditambahkan untuk meningkatkan pembentukan inti gelembung dalam fluida.

(18)

Pemberian warna dan penguat rasa

(flavour) dapat ditambahkan baik selama ekstrusi atau perlakuan tambahan setelah ekstrusi.

(19)

Pemilihan alat ekstruder yg digunakan didasarkan pada pertimbangan :

Jenis ulir tunggal atau ganda

Kadar air bahan baku

Sistem operasi (kontinyu atau batch)

Sifat sensori ekstrudat

Formula bahan baku

Jenis produk yg dihasilkan

Produktivitas

Sumber energi ekstruder

Ketersediaan modal

Jenis-jenis Ekstrusi

(20)

1. Ulir tunggal basah

2. Ulir tunggal kering

3. Ulir ganda

Semua jenis ekstruder terdiri dari ulir yang akan mengalirkan atau membawa

campuran bahan baku di sepanjang tabung ekstruder atau barrel.

(21)
(22)

Bahan dipanaskan di dalam ekstrusi suhu tinggi dengan barrel diberi jacket uap air (steam) atau ulir yg dipanaskan.

Pemanasan dapat menggunakan elemen pemanas listrik, selain itu ditimbulkan dari gesekan akibat gerakan ulir dan bagian

dalam barrel.

Akibat pergerakan ulir dan lubang die yg kecil. Terjadi tekanan tinggi dalam

ekstruder.

1. Pemasakan Ekstrusi

(23)

Tekanan tinggi dan lubang die yg kecil digunakan untuk membentuk produk yg mengembang.

Pelepasan tekanan yg cepat ketika bahan didorong keluar die menyebabkan

pengembangan uap air atau gas di dalam bahan

Uap air dalam bahan hilang akibat evaporasi

(24)

Pengembangan yg besar dikendalikan

dengan tekanan dan suhu yg dihasilkan di dalam ekstruder.

Kadar air pada beberapa produk (snack, sereal) selanjutnya diturunkan dengan pengeringan

(25)

Tekanan rendah dan die dengan rongga yg besar digunakan untuk memproduksi

produk dengan densitas tinggi, misalnya saja macaroni yang membutuhkan proses lebih lanjut sebelum dikonsumsi

(26)

Ekstrusi suhu tinggi dilakukan dengan

proses HTST (180 – 190 oC selama 20 -40 detik) untuk meminimumkan nutrisi yg

hilang

Daya simpan yg tinggi didapatkan dengan mengatur nilai Aw yg rendah

(27)

Produk diekstrusi tanpa pemasakan bahan yang menyebabkan pengembangan.

Ekstruder mempunyai ulir yang

dioperasikan pada kecepatan rendah di dalam barrel yg rata sehingga gesekan bahan rendah.

Ekstrusi ini digunakan untuk memproduksi pasta, dan jenis-jenis permen tertentu

2. Ekstrusi Dingin

(28)

1. Ekstruder Ulir Tunggal

Jenis ekstruder ini diklasifikasikan

berdasarkan intensitas pengadukan selama proses ekstrusi menjadi :

a. Pengadukan tinggi (sereal sarapan, snack)

b. Pengadukan medium (roti, pakan semi basah)

c. Pengadukan rendah (untuk pasta dan produk daging)

(29)

Ulir memiliki beberapa bagian :

Bagian pengumpan untuk memadatkan partikel menjadi massa homogen

Bagian pengadon untuk memadatkan, mencampur, mengaduk menjadi bahnan plastis.

Bagian pemasakan

(30)

Ekstruder ulir tunggal digunakan secara luas untuk ekstrusi suhu tinggi.

Tipe ini termasuk dalam ekstruder basah karena air atau uap air diinjeksikan ke

dalam barrel selama pengolahan.

Barrel dilengkapi bagian pemanas dan pendingin

(31)

Ekstruder ulir tunggal memiliki kemampuan terbatas untuk mencampur, karena itu

sebelum pencampuran bahan dilakukan

pra-pengkondisan dengan penambahan air dan uap air.

Barrel ulir tunggal dapat dibagi menjadi tiga zona pengolahan : zona pemasukan bahan, zona pengulenan, dan zona pemasakan

akhir.

(32)

Ulir berputar membentuk angka 8 di dalam barrel

Perputaran ulir saling bertautan.

Keuntungannya :

- Kecepatan pemasukan bahan dan fluktuasi pada kecepatan produksi dapat diatur

Dapat menangani bahan yg mengandung minyak, lengket, dan sangat berair.

Campuran ukuran partikel, dari tepung halus

sampai butiran dapat dilakukan, sementara pada ulir tunggal terbatas pada ukuran partikel butiran

2. Ekstruder Ulir Ganda

(33)

Tidak memerlukan sumber pemanasan dar luar atau uap air untuk injeksi, hanya

mengalami pemanasan akibat gesekan mekanik.

Kisaran suhu pemasakan mencapai 82-160 oC dengan tekanan sangat tinggi.

Setelah bahan keluar dari die, tekanan

segera keluar dari produk menyebabkan air di dalamnya menguap menjadi uap air dan membuat produk mengembang.

3. Ekstruder Kering

(34)

Single screw

Twin screw

(35)

Macam-macam bentuk

screw

(36)
(37)

Twin Screw

(38)

Variasi produk ekstrusi

(39)

Terima kasih...

Referensi

Dokumen terkait

Manuscript ID JSUSM-2021-0697 entitled "Priority and Feasibility Analysis of Natural Tourist Attractions: A Case Study of Sustainable Ecotourism Development in Tanah Laut